Corporate Action

September 17, 2017 | Author: feaze | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Corporate Action...

Description

c c                         

 c c  c        Pengertian sesungguhnya dari ©   © pada hakikatnya sangat luas dan bervariasi tergantung kepada sudut pandang dari emiten maupun investor. Berikut adalah beberapa definisi yang tepat menggambarkan tentang ©  ©  menurut para ahli  Frances Maguire dalam The Banker yang terbit 1 Juni 2007 memberikan definisi bahwa ©   © adalah Dzan event initiated by a company that affects its sharedz. Definisi lain tentang dapat diambil dari Depository Trust & Clearing Corporation yang memberikan definisi ©  © sebagai berikut: DzA corporate action occurs when changes are made to the capitalstructure or financial position of an issuer of a security that affect any of the securities it has issued.dz Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang memiliki keterlibatan dalam proses ©   ©  emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memberikan definisi tentang ©  © yaitu: Dzsetiap tindakan Perusahaan Terdaftar yang memberikan hak kepada seluruh pemilik manfaat atas Efek dari jenis dan kelas yang sama seperti hak untuk memperoleh dividen tunai, dividen saham, bunga, saham bonus, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Waran atau hak-hak lainnya.dz c   ^  ^  Tujuan emiten dalam melakukan ©  © biasanya didorong oleh maksud dan keingininan emiten yang akan bervariasi sesuai dengan jenis spesifik dari ©   © . Tujuan-tujuan tersebut diantaranya:

1. Distribusi Ê©  Termasuk didalamnya pembagian sisa laba bersihdan bunga obligasi. Sisa laba bersih yang diperoleh emiten dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk pembayaran dividen sedangkan bunga didistribusikan kepada pemegang obligasi dalam bentuk pembayaran kupon bunga. Besaran pembayaran dividen ditentukan oleh direksi perusahaan berdasarkan performa keuangan emiten. Untuk pembayaran kupon bunga besarnya telah ditetapkan pada waktu penerbitan obligasi berdasarkan suku bunga kupon yang ditetapkan dalamjangka waktu tertentu. 2. Penambahan Modal Emiten yang bermaksud untuk menambah modal lebih banyak dapat menerbitkan saham baru maupun menerbitkan obligasi baik melalui penawaran umum maupun melalui mekanisme penerbitan    ‰. [estrukturisasi Modal Ditempatkan Dari waktu ke waktu emiten diperkenankan untuk melakukan restrukturisasi atau reorganisasi terhadap nilai modal ditempatkan. Modal ditempatkan adalah nilai keseluruhan saham yang diterbitkan yaitu jumlah saham yang diterbitkan dikalikan dengan nilai par dari tiap lembar saham. [estrukturisasi dilakukan dengan cara merubah baik kuantitas jumlah saham yang diterbitkan atau nilai par dari tiap lembar saham, sebagai contoh melalui  © dan    © . 4. Mempengaruhi Harga Saham Jika harga saham terlalu tinggi atau terlalu rendah, likuiditas saham akan terganggu. Saham yang dihargai terlalu tinggi tidak akan terjangkau untuk semua investor dan saham yang dihargai terlalu rendah kemungkinan akan mengalami {  . Pembelian kembali saham merupakan salah satu contoh emiten dalam mempengaruhi harga saham yaitu dengan membeli kembali saham yang beredar di pasar dalam upaya untuk mengurangi jumlah saham yang beredar sehingga harga saham dapat mengalami kenaikan. 5. Pelunasan Obligasi Emiten akan melunasi obligasi pada tanggal jatuh tempo dengan melakukan pembayaran sebesar nilai nominal yang terdapat pada obligasi kepada para pemegang obligasi (kreditor).

Î. [estrukturisasi Kewajiban dalam bentuk Hutang menjadi Modal Emiten dapat melakukan perubahan struktur dalam neraca dengan cara merubah kewajiban dalam bentuk hutang menjadi modal. Hal tersebut lazim terjadi dalam transaksi obligasi konvertibel yang merupakan kewajiban bagi emiten namun dpat dikonversi menjadi saham sewaktu-waktu. 7. Kepemilikan Kendali atas Organisasi Lain Suatu organisasi dalam hal ini emiten memiliki keinginan untuk menguasai kendali atas organisasi lainnya dengan tujuan: a. Mengurangi persaingan di pasar yang sama. b. Mempermudah operasional perusahaan melalui kepemilikan terhada supplier atau distributor. c. Meningkatkan dan menambah jumlah dan kualitas produk emiten di pasar. 8. Penyebaran Informasi kepada Pemegang Saham Dewan direksi emiten memiliki kewajiban untuk menginformasikan para pemegang saham atas segala aktifitas yang mempengaruhi operasional dan profitabilitas emiten, dan dalam beberapa kasus membutuhkan persetujuan dari [UPS sebelum aktifitas tersebut dilaksanakan. ^    ^    ^  Peristiwa aksi korporasi dapat dikategorikan menurut dampaknya terhadap para investor, dan kemungkinandapat menjadi lebih luastercermin didalam pasar melalui perubahan harga dari efek 6{ . 1. Dampak kepada investor Sebagai investor efek ©   © diukur dari segi pengaruhnya terhadap efek dan/atau posisi kas terbagi berdasarkan: a. Manfaat yang diterima Merupakan peristiwa yang mengakibatkan terjadinya peningkatan terhadap jumlah efek atau posisi kas para investor tanpa mengubah efek 6{ , sebagai contoh pemberian saham bonus. b. [eorganisasi Yaitu peristiwa yang merubah atau merestrukturisasi posisi efek 6{ investor, seperti:

- [estrukturisasi ekuitas, yang menyebabkan perubahan nilai par saham menjadi lebih kecil atau lebih besar. - Konversi, yaitu ketika efek seperti obligasi konvertibel dapat dikonversi menjadi saham. - ›6 © , ketika satu jenis efek seperti   dapat ditukar ke dalam sekuritas lainnya seperti saham biasa pada saat diterimanya pembayaran kas. c. Informasi dari Emiten Even yang digunakan untuk menyebarkan informasi dari emiten kepada seluruh pemegang kepentingan misalnya pemberitahuan [apat Umum Tahunan yang tidak memberikan pengaruh apapun terhadap efek dan posisi kas pemegang kepentingan. 2. Dampak kepada harga sekuritas Sebagaimanapengaruh

terhadapneraca

keuanganemiten,efekdan/atauposisikasdaripemegangkepentingan,

Permintaanatas

© jugadapatberdampakpadahargapasarsekuritas. efekmenunjukkanbanyak

hal,

©  

misalnya

persepsipasarmengenaiprofitabilitasdari

pasokan, emiten,

persepsisolvabilitasemitendankeadaancadanganmodaldanhutang. Oleh karena itu,

ketika

sebuah

peristiwa

terjadiuntukmengubahhak

diatas,

persepsidaripasardanperubahanpermintaanefekakantercermindalamharga. Dengan demikianperistiwatersebutjugadapat menimbulkan dampakpembeli dan penjual

6{ 

©6

yang

potensial,sehingganilai

yangpembelibayardanpenjualterimabisaberubah.   ^  ^  Menurut Michael Simmons and Elaine Dalgleish tipe-tipe ©  © terbagi menurut ©©, yaitu serangkaian langkah-langkah logis terutama ditentukan berdasarkan sifat dan karakteristik ©   © . ©©yang berbeda-beda antar ©  © dapat digolongkan menjadi: 1. Mandatory Peristiwa yang termasuk kedalam kategori {  yaitu ketika pemilik kepentingan tidak memiliki pilihan atau alternatif dalam menyikapi dan berpartisipasi

dalam peristiwa tersebut. Peristiwa yang terjadi berlaku terhadap seluruh pemilik kepentingan dan berdampak terhadap baik sekuritas yang dimiliki maupun posisi kas pemilik kepentingan. 2. Mandatory dengan Pilihan Kontras dengan peristiwa { , pada tipe ini pemilik kepentingan mendapat penawaran untuk memilih partisipasi mereka dalam peristiwa ini. Pemilik kepentingan akan diberikan dua atau lebih alternatif dari sekuritas, posisi kas atau kombinasi dari keduanya. ‰. Aoluntary Untuk peristiwa  6, partisipasi bersifat murni berdasarkan pilihan pemilik kepentingan. Hal tersebut merupakan kebalikan dari kedua ©© diatas dimana partisipasi bersifat { . Pemilik kepentingan akan diberikan berbagai pilihan untuk tidak melakukan aksi atau tidak berpartisipasi, dan juga dapat diberikan alternatif menyangkut sekuritas dan/atau posisi kas mana yang akan dipilih. 4. Multi-Stage Lifecycle Tipe ini merupakan perisiwa yang paling kompleks dengan membandingkan dua atau lebih tahapan (©©. Dari perspektif emiten setiap peristiwa merupakan aktifitas yang masing-masing berdiri sendiri, sementara dari perspektif pemilik kepentingan peristiwa yang terjadi mengandung banyak ©©yang bergantung satu sama lain. Selanjutnya setiap ©© dapat dikategorikan sebagai {  { dengan pilihan atau  6. 5. Pemberitahuan Emiten Peristiwa yang terjadi biasanya digunakan sebagai sarana komunikasi emiten kepada pemilik kepentingan dan tidak melibatkan sekuritas dan/atau hak atas kas. Dengan demikian, peristiwa dalam tipe ini memiliki ©© operasional yang singkat dibanding dengan tipe lainnya, karena tidak berdampak terhadap sekuritas dan/atau posisi kas pemilik kepentingan.     ^  ^  Peristiwa-peristiwa yang tercakup ke dalam ©  © dapat dibagi menjadi Sembilan kategori, yaitu: 1. Pembayaran bunga kupon obligasi

Merupakan pembayaran bunga dalam bentuk kas berdasarkan nilai nominal obligasi dan suku bunga kupon yang diberikan kepada pemegang obligasi. Sebagai contoh tanggal 1 Januari 2010 PT ABC menerbitkan obligasi dengan nilai nominal [p 1.000.000 dengan bunga kupon 10%, pembayaran bunga dilakukan secara tahunan. Berarti tanggal 1 Januari 2011 PT ABC memiliki kewajiban untuk membayar bunga sebesar [p 100.000 kepada para pemegang obligasi. Terdapat tiga jenis variasi pembayaran bunga kupon obligasi, diantaranya: a. Kupon bunga biasa. b. Kupon dengan Opsi Mata Uang, yaitu pembayaran bunga dengan pilihan mata uang lain yang ditawarkan oleh emiten. ©   { © 6 , pembayaran kupon menurut porsi modal yang mewakili penebusan sebagian nilai modal obligasi. 2. Pembayaran dividen Dividen adalah pembagian sisa laba bersih perusahaan dalam periode tertentu yang dibagikan kepada pemegang saham. Pembayaran dividen memiliki keterkaitan dengan keuntungan perusahaan sehingga tidak ada jaminan bahwa dividen akan diterima setiap periode. Ketika dilakukan pembagian dividen, pembayaran dilakukan pada interval tertentu seperti tengah tahunan atau kuartalan. Dividen yang diterima pemegang saham dapat berupa dividen tunai, saham, property, dsb. Bahkan pemegang saham bila dimungkinkan dapat memilih bentuk dividen yang hendak diterima. Aariasi dari bentuk dividen yaitu: a. Dividen tunai, yaitu dividen yang dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk kas. b. Dividen saham, yaitu dividen yang dibagi bukan dalam bentuk tunai melainkan dalam bentuk kepemilikan saham perusahaan tersebut. c. Dividen property, yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk aset lain selain kas atau saham, misalanya aset tetap dan surat-surat berharga. d. Dividen scrip, yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk scrip (sertifikat sementara) berisikan komitmen emiten untuk membayar dividen tunai pada saat laba emiten mencukupi untuk didistribusikan.   {{  , yaitu pembagian dividen dalam bentuk kas atau saham yang diinvestasikan kembali oleh emiten berdasarkan pilihan dari pemegang saham.

Berkaitan dengan jadwal pembagian dividen, terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui sebagai berikut: 1. Tanggal pengumuman, yaitu tanggal pengumuman pembagian dividen yang disampaikan emiten. 2. ^6 {{, yaitu tanggal terakhir perdagangan saham yang masih mengandung hak untuk mendapatkan dividen (baik tunai maupun saham). ‰. | {{ , yaitu tanggal dimana perdagangan saham sudah tidak mengandung hak untuk mendapatkan dividen. Jadi, jika membeli pada tanggal ini atau sesudahnya, saham tersebut sudah tidak lagi memberikan dividen. Sebaliknya jika seseorang ingin menjual saham dan masih ingin mendapatkan hak dividen, ia harus menjual pada  {{{ { atau sesudahnya. 4. Tanggal pencatatan, yaitu tanggal penentuan para pemegan saham yang berhak mendapatkan dividen. 5. Tanggal pembayaran, yaitu tanggal pembayaran dividen kepada pemegang saham yang berhak. ‰. Distribusi Cadangan Modal a. Distribusi Likuidasi Merupakan pembagian kas dan aset lainnya kepada para pemegang kepentingan akibat dari dilikuidasinya emiten berdasarkan prioritas pemegang kepentingan sesuai jenis obligasi atau saham yang dimiliki. b. Pembagian Saham Bonus Merupakan distribusi saham baru untuk para pemegang saham sebagai bentuk { atas keberhasilan perusahaan. Saham yang diberikan secara cumacuma oleh emiten kepada pemegang saham dapat berasal dari kapitalisasi Agio Saham atau cadangan modal lainnya. Besaran bonus ditentukan dalam [UPS dalam satuan rasio berapa pemegang saham lama mendapatkan tambahan saham baru seperti satu saham lama mendapatkan dua saham baru. 4. [estrukturisasi Ekuitas a. Asimilasi Saham yang diterbitkan dalam peristiwa seperti pemberian saham bonus dan penerbitan

  ,

seringkali

memiliki

karakteristik

yang

berbeda

dibandingkan dengan saham yang telah diterbitkan sebelumnya dalam hal

mengenai hak untuk mendapatkan dividen di masa mendatang. Asimilasi terjadi ketika kedua sekuritas diatas yang memiliki perbedaan karakteristik menjadi sama. Sebagai contoh pemegang saham memiliki 1.000 lembar saham biasa dan 500 lembar saham bonus yang pada saat dibagikan tidak memiliki hak untuk mendapatkan dividen periode berikutnya. Ketika emiten mengumumkan pelaksanaan asimilasi, maka 50.000 lembar saham bonus tadi bersama-sama dengan 100.000 lembar saham biasa akan mendapatkan pembayaran dividen dalam waktu yang sama. b. › ©  Yaitu peningkatan jumlah lembar saham emiten yang beredar proporsional dengan penurunan nilai par tiap lembar saham. Nilai total ekuitas secara keseluruhan tidak mengalami perubahan pada saat dilakukan  © . Sebagai contoh A memiliki 1.000 lembar saham biasa dengan nilai par [p 1.000/lembar

dengan

nilai

ekuitas

sebesar

[p

1.000.000.

emiten

mengumumkan  ©  dengan rasio 1 lembar saham menjadi 2 lembar saham dengan nilai par [p 500/lembar. Akibatnya jumlah saham yang dimiliki A meningkat menjadi 2.000 lembar dengan nilai par [p 500, sementara nilai ekuitas yang disetor tidak mengalami perubahan di angka [p 1.000.000. › ©

 bertujuan agar perdagangan suatu saham menjadi lebih likuid, karena jumlah saham yang beredar menjadi lebih banyak dan harganya jadi lebih murah. Hal ini akan sangat efektif jika dilakukan terhadap saham-saham yang harganya sudah cukup tinggi. c. ^  {  › ©  Merupakan kebalikan dari › © yaitu terdapat penurunan jumlah lembar saham emiten yang beredar proporsional dengan kenaikan nilai par tiap lembar saham. Komposisi ekuitas secara keseluruhan tidak mengalami perubahan pada saat dilakukan ©  {  Sebagai contoh B memiliki 1.000 lembar saham dengan nilai par [p 1.000/lembar. Emiten kemudian mengumumkan akan melakukan ©  { dengan rasio dua lembar saham menjadi satu lembar saham dengan nilai par yang baru [p 2.000/lembar. Akibatnya jumlah saham yang dimiliki berkurang menjadi 500 lembar saham, namun nilai ekuitas B kepada emiten tidak berubah yaitu sebesar [p 1.000.000.

{  ›©      Merupakan istilah yang mengacu pada peristiwa dimana emiten membagikan kepada pemegang saham kombinasi antara saham dan/atau kas untuk efek. Tujuannya hampir sama dengan › ©  dan ^  {  yaitu restrukturisasi modal ditempatkan emiten. Sebagai contoh pemegang saham memiliki 100.000 lembar saham dengan nilai par [p 1.000/lembar, yang merepresentasikan

nilai

ekuitas

sebesar

[p

100.000.000.

Emiten

mengumumkan: -

penurunan nilai par saham [p 250/lembar;

-

nilai par saham baru menjadi [p 750/lembar;

-

pembagian satu lembar saham dengan nilai par [p 750/lembar untuk tiga lembar saham yang dimiliki.

Akibatnya terdapat 1‰‰.‰‰‰ lembar saham dengan nilai par [ p 750 (100.000 lembar saham [p 1.000 ditambah ‰‰.‰‰‰ penambahan saham baru) dengan nilai total sebesar [p 999.999.750, bersama dengan distribusi kas dengan nilai par [p 250 (mewakili sepertiga jumlah saham).   ^  Merupakan penurunan nilai par saham, sehingga mengurangi kepemilikan pemegang saham di perusahaan emiten akan tetapi tidak mempengaruhi jumlah lembar saham yang dimiliki. Atas penurunan nilai par tersebut, emiten memberikan kas kepada pemegang saham. Sebagai contoh pemegang saham memiliki 1.000 lembar saham dengan nilai par [p 1.000 sehingga nilai kepemilikan sebesar [p 1.000.000. Emiten kemudian melakukan Pembayaran Kembali Modal dengan mengurangi nilai par saham menjadi [p 800/lembar. Akibatnya pemegang saham memiliki 1.000 lembar saham dengan nilai pasr [p 800 atau setara dengan [p 800.000. Sisanya sebesar [p 200.000 dibayarkan oleh emiten kepada pemegang saham tersebut dalam bentuk kas. f. Pembelian Kembali Saham ([epurchase Offer/Issuer Tender Offer) Merupakan pembelian kembali seluruh atau sebagian saham yang diterbitkan oleh emiten pada harga tertentu. Harga yang dibayar oleh emiten dapat berupa nilai par saham atau nilai diskonto/premium dari nilai par sesuai kondisi pasar saat itu. Perisitiwa ini berakibat kepada menurunnya atau bahkan hilangnya (dalam hal pembelian kembali seluruh saham) kepemilikan pemegang saham

terhadap emiten. Perbedaan dari ^   adalah nilai par saham tidak mengalami perubahan. Sebagai contoh pemegang saham memiliki 1.000 lembar saham dengan nilai par [p 100/lembar. Emiten kemudian menawarkan untuk membeli 20% sahamnya pada nilai par yang didiskon sebesar [p 70. Pemegang saham menerima penawaran emiten, sehingga menerima [p 14.000 atas pembelian 200 lembar sahamnya sehingga mengurangi jumlah saham yang dimiliki menjadi 800 lembar saham. Pembelian kembali saham merupakan peristiwa  6, yaitu pemegang saham tidak diharuskan untuk menjual sebagian atau seluruh sahamnya kepada emiten. g. Penawaran Lot Saham Merupakan kesempatan kepada pemegang saham dengan jumlah saham yang ganjil untuk membulatkan kepemilikan sahamnya menjadi bentuk lot yang dapat diperdagangkan. Lot adalah jumlah paket saham normal yang dapat diperdagangkan. Pembulatan kepemilikan dalam bentuk lot dapat diperoleh melalui penawaran oleh emiten yang menjual tambahan saham kepada pemegang saham pada harga tertentu. Atau sebaliknya emiten menawarkan untuk membeli sebagian saham yang dimiliki pemegang saham agar nilai lot yang diinginkan tercapai. Sebagai contoh satu lot berisi 500 lembar saham, emiten menawarkan untuk membeli saham bagi pemegang saham yang memiliki nilai lot ganjil pada nilai par [p 100. A memiliki 5Ή lembar saham dan menjual Ή lembar saham kepada emiten dan menerima pembayaran dari emiten sebesar [p Î.‰00. h. | © Waran | ©  Waran memberikan kesempatan kepada pemegang waran untuk meng- ©  waran yang dimiliki ke dalam bentuk efek lain (lazimnya berupa saham biasa), pada harga yang telah ditetapkan. Jadwal dan ketentuan  ©  ditetapkan pada saat penerbitan waran, jika waran tidak di- ©  setelah tanggal terakhir  © maka waran tersebut menjadi  {. Sebagai contoh B memiliki 100.000 waran yang dapat di- © menjadi 100 lembar saham biasa untuk setiap 1.000 waran yang dimiliki pada harga [p 1.000. Jika B memilih untuk meng- ©  warannya, maka B akan mendapatkan 10.000 lembar saham biasa dengan harga [p 100.000. | ©  waran merupakan

perisiwa  6pemegang saham dapat menentukan apakah hendak meng © atau tidak. 5. [estrukturisasi Hutang melalui Ekuitas Terdiri atas obligasi dan    yang dapat dikonversi ke dalam bentuk saham (lazimnya dalam bentuk saham biasa). Yang menjadi inisiator konversi adalah para pemilik obligasi tersebut. Dari perspektif emiten, konversi tersebut berakibat kepada perubahan struktur neraca dari hutang menjadi ekuitas. Pelaksanaan konversi mungkin akan dikenakan biaya tambahan oleh emiten. Jadwal dan ketentuan konversi telah ditetapkan sebelumnya pada saat penerbitan sekuritas konvertibe. Sebagai contoh pemilik obligasi memiliki [p 10.000.000 obligasi konvertibel, dengan rincian 10.000 obligasi dengan denominasi [p 1.000/obligasi. Ketentuan konversi memungkinkan pemilik untuk mengkonversi satu unit kepemilikan obligasi menjadi 20 lembar saham biasa. Sehingga pada saat pemilik hendak melakukan konversi atas obligasi yang dimiliki sebelum jatuh tempo akan mendapatkan 200.000 lembar saham. Konversi merupakan peristiwa  6 pemilik dapat memilih untuk melakukan konversi atau tidak. Î. Pelunasan Obligasi Merupakan pembayaran pokok obligasi kepada para pemilik obligasi pada saat jatuh tempo maupun sebelum jatuh tempo. Biasanya, pelunasan obligasi dilakukan mengikuti ketentuan yang terdapat pada saat penerbitan obligasi. Namun, emiten dapat melakukan penebusan obligasi dengan cara lainnya yang terbagi atas: a. c {{  pembayaran pokok obligasi secara penuh pada saat tanggal jatuh tempo. Hal ini tergolong peristiwa { . b.  {  , pembayaran sebagian pokok obligasi sebelum tanggal jatuh tempo. Hal ini tergolong peristiwa { . c. | {  , pembayaran seluruh pokok obligasi sebelum tanggal jatuh tempo. Hal ini tergolong peristiwa { . d. A 6 {  , pembayaran pokok obligasi atas permintaan dari pemilik obligasi sebelum tanggal jatuh tempo. Hal ini tergolong peristiwa  6. e.   {  , pembayaran pokok obligasi kepada pemilik obligasi tertentu yang dipilih oleh emiten sebelum tanggal jatuh tempo. Hal ini tergolong peristiwa { 

7. Penambahan Modal a. Penerbitan   Istilah    

6 di Indonesia dikenal dengan nama Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Definisi yang tepat tentang   yaitu penawaran saham baru kepada pemegang saham saat ini pada harga yang telah ditetapkan. Penerbitan    merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh emiten untuk menambah modal emiten.    tidak merepresentasikan ekuitas emiten sebelum digunakan oleh pemegang saham lama. Umur dari pelaksanaan    biasanya sangat singkat berkisar antara dua sampai tiga minggu setelah penerbitan. Pembagian    merupakan peristiwa yang bersifat { . Hak atas   yang dimiliki dapat dijual oleh pemegang saham lama di pasar. Sebelum masa    berakhir pemilik dapat menkonversinya menjadi sekuritas lain-seperti yang tercantum pada prospektus penerbitan   dengan melakukan pembayaran sesuai harga yang ditetapkan atau dengan kata lain melakukan 6 © . Pemilik   memiliki pilihan apakah akan melakukan 6 ©  atas    yang dimiliki ataupun tidak. Peritiwa

6 © dapat dikategorikan sebagai peristiwa  6. Bila   tidak dilakukan 6 ©  akan menjadi  { peristiwa ini merupakan peristiwa { .  | Ê

6 Merupakan sesuatu hal yang serupa dengan penerbitan   , kecuali dengan perbedaan bahwa hak atas    untuk melakukan 6 ©  tidak dapat dijual atau dipindahtangankan kepada investor atau pemegang saham lain. c.  Ê

6 Merupakan penawaran suatu bentuk sekuritas terbaru atau dari kepemilikan di perusahaan yang baru, baik kepada masyarakat maupun kepada pemegang saham saat ini pada harga tertentu. Pemegang saham saat ini pada perusahaan diberikan prioritas untuk menerapkan    kepada masyarakat. Hak untuk membeli saham tersebut tidak dapat diperjualbelikan.   Ê

6 merupakan peristiwa  6, karena pemegang saham saat ini dapat memutuskan untuk tidak mengambil aksi apapun.

8. [eorganisasi Struktur Perusahaan a. Merger Merger adalah proses penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan baru tercipta dari hasil kombinasi tersebut. Merger terjadi ketika aset dari kedua perusahaan digabung menjadi satu. Akibat yang timbul dari terjadinya merger yaitu adanya pertukaran sekuritas antara perusahaan yang melakukan merger, menjadi sekuritas perusahaan hasil merger dan kemungkinan termasuk pembagian kas kepada para pemegang saham. Ketika terdapat banyak jenis pembagian yang tersedia, pemegang saham mendapatkan

penawaran

tentang

pembagian

yang

dipilih

apakah

menginginkan kas atau saham baru di perusahaan hasil merger. Sering ditemui pertukaran yang terjadi antar perusahaan yang melakukan merger tidak sama. Sebagai contoh PT ABC dan PT XYZ sepakat untuk melakukan merger menjadi PT S. Kesepakatan dalam merger yaitu: -

penggantian saham ABC dengan satu lembar saham di S untuk setiap satu lembar saham yang dimiliki ABC, maka jika pemegang saham ABC memiliki 1.000 lembar saham ABC dapat ditukar menjadi 1.000 lembar saham PT S.

-

penggantian saham XYZ dengan satu lembar saham di S untuk setiap lima lembar saham yang dimiliki XYZ, maka jika pe egang saham XYZ memiliki 1.000 lembar saham XYZ dapat ditukar menjadi 200 lembar saham PT S.

Merger merupakan peristiwa yang bersifat {  atau dapat berupa

{ dengan pilihan bila pemegang saham lama dapat memilih jenis pembagian yang diinginkan. b. ›   ›  terjadi ketika suatu perusahaan mendirikan perusahaan baru yang benar-benar terpisah dari perusahaan induk. Kejadian   biasanya tidak memberikan pengaruh kepada pemegang saham di perusahaan induk. Pemegang saham dapat diberikan penawaran untuk memiliki saham di perusahaan  atau mendapatkan pembayaran dalam bentuk kas. Sebagai contoh PT A memutuskan untuk melakukan   dan membentuk PT B. Pada saat terjadi  pemegang saham diberikan pilihan diantaranya:

-

Menerima dua lembar saham PT NB untuk setiap lima lembar saham yang dimiliki di PT ABC.

-

Menerima satu lembar saham PT B dan [p 1.000 untuk setiap lima lembar saham yang dimiliki di PT ABC.

Bila pemegang saham memiliki 100.000 lembar saham PT A dengan nilai par [p1.000, dapat memilih opsi pertama yaitu mendapatkan 40.000 lembar saham di PT B atau memilih opsi kedua yaitu menerima 20.000 lembar saham di PT B bersamaan dengan penerimaan kas sebesar [p 20.000.000. ›  dapat dikategorikan sebagai peristiwa {  atau {  dengan pilihan bila terdapat pilihan dalam bentuk pembagian saham dan kas. c. Tawaran Pengambilalihan Tawaran pengambilalihan atau x  { adalah suatu usaha yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mengambil alih perusahaan lain dengan cara mendapatkan sebagian besar saham dalam sebuah perusahaan saham patungan (   ©© ) umum. Syarat-syarat keuangan tawaran tersebut dapat berupa suatu tawaran uang tunai secara langsung atau suatu kombinasi dari uang tunai dan saham-saham. Harga per saham yang ditawarkan perusahaanyang menjadi sasaran umumnya melampaui nilai aktiva fisik perusahaan tersebut dan harga sekarang di bursa saham. Premi harga yang ditawarkan oleh pihak yang akan mengambil alih mencerminkan penilaiannya terhadap aktiva fisik, merek dagang, kontrak-kontrak dagang, dan lain sebagainya dari perusahaan yang akan diambil alih apabila mereka dikelola secara efektif sebagai bagian dari perusahaan yang mengambil alih. Ketika taget perusahaan yang hendak diambilalih merupakan perusahaan yang    di Bursa Efek, akumulasi modal dari penawar takeover akan berpengaruh langsung terhadap para pemilik kepentingan di perusahaan target. Awalnya penawaran takeover akan mempengaruhi harga pasar yang biasanya menjadi meningkat seiring dengan peningkatan permintaan berasal dari

pihak

pengambilalih.

Setelah

pihak

pengambilalih

telah

mengakumulasikan kepemilikan secara signifikan di perusahaan target, maka diharuskan oleh peraturan untuk menyatakan maksud dan tujuan, apakah berniat untuk mengirimkan penawaran formal untuk mendapatkan kendali atas perusahaan target atau tidak. Saat penawaran formal diberikan, pemegang saham perusahaan target menyebutkan persentase modal yang

akan diambilalih, sampai dengan 100% kepemilikan dan harga per lembar saham yang harus dibayar oleh perusahaan pengambilalih dan periode terjadinya takeover. Pemegang saham perusahaan target yang telah menerima penawaran tersebut dapat menerima sekuritas, kas atau kombinasi keduanya dari perusahaan pengambilalih. Pada saat ini, penerimaan penawaran takeover merupakan peristiwa  6. 9. Pemberitahuan oleh Emiten a. [apat Emiten dengan Hak Aoting Bila emiten hendak melakukan [apat Umum Tahunan atau [apat Umum Luar Biasa, para pemegang saham mendapatkan notifikasidari emiten. [apat tersebut diselenggarakan untuk mendapatkan persetujuan dari pemegang saham menyangkut keputusan penting emiten seperti penjualan modal, pembagian dividen, dsb. Sebagai respon atas undangan rapat yang diterima, pemegang saham memiliki hak voting. Peristiwa diatas dialami oleh semua pemegang saham, tetapi tidak secara langsung mempengaruhi sekuritas yang dimiliki dan/atau posisi kas masing-masing. b. Informasi Emiten Yaitu

pengkomunikasian

oleh

emiten

kepada

pemilik

kepentingan

menyangkut perubahan spesifik tentang efek yang diterbitkan atau mengenai perusahaan itu sendiri. Tidak seperti [apat Emiten, pemberitahuan informasi tidak memerlukan persetujuan dari pemegang saham. Informasi menyangkut emiten kemungkinan akan berdampak kepada peristiwa di masa mendatang. Contoh dari informasi emiten yaitu: 1) Perpanjangan masa jatuh tempo obligasi 2) Penyesuaian tingkat suku bunga kupon obligasi ‰) Perubahan jumlah lot dalam transaksi saham 4) Perubahan status perdagangan efek, misal suspensi atau {  5) Kebangkrutan emiten Î) Tindakan hukum yang dihadapi emiten Peristiwa tersebut menyangkut semua pemilik kepentingan, tetapi tidak mempengaruhi langsung sekuritas dan posisi kas.

 ^    Dalam

setiap

peristiwa

©   ©  terdapat

pihak-pihak

yang

bertanggungjawab dalam proses ©  © . Pihak-pihak tersebut diantaranya: 1. Emiten Emiten merupakan entitas yang efeknya diperdagangkan di pasar modal. Emiten mengumumkan detail dari ©  © pada saat penerbitan efek (obligasi), atau selama umur sekuritas (saham). Pada level inilah ©   ©  berasal. Emiten akan menjabarkan rincian ©   ©  kepada individu atau organisasi yang memiliki hubungan langsung dengan emiten seperti kustodian sentral. Sementara pemilik kepentingan (pemegang obligasi dan pemegang saham) berhubungan dengan kustodian sentral sehubungan dengan ©  © . 2. Kustodian Sentral Ketika peristiwa berlangsung, kustodian sentral memiliki peranan dalam: a. Mengetahui keberadan peristiwa ©  ©  b. Mengumpulkan informasi yang tepat tentang peristiwa ©  ©  c. Mengumpulkan informasi dari emiten mengenai jumlah efek atau nilai kas pada tanggal yang sesuai. d. Membagikan efek atau nilai kas kepada para partisipan yang relevan pada tanggal yang sesuai. Sebagai tambahan, pada peristiwa yang bersifat ©kustodian sentral bertugas: a. Menginformasikan partisipan tentang tenggat waktu yang mengharuskan partisipan untuk mengambil keputusan. b. Memantau respon dari partisipan. c. Mengkomunikasikan © {©   kepada emiten, sesuai tenggat waktu. ‰. Pemilik Kepentingan Istilah ini mewakili para pemegang sekuritas dalam bentuk individual maupun perusahaan. Pemilik kepentingan sehubungan dengan peristiwa ©  ©  pada dasarnya memiliki kepentingan untuk mendapatkan keuntungan dari peristiwa tersebut dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menyadari dan mengumpulkan informasi terkait peristiwa b. Mengumpulkan data dari emiten maupun kustodian sentral mengenai jumlah sekuritas dan/atau nilai kas pada tanggal yang sesuai.

4. Lead Agent / Paying Agent / Underwriters Lead agent dalam setiap ©   ©  seringkali berada pada ring satu dalam partisipasi. Ketika emiten berencana untuk melakukan ©  © , emiten akan menunjuk   yang mengorganisasikan keseluruhan proses untuk kepentingan emiten. Lead agent umumnya memiliki spesialisasi dalam mengatur pelaksanaan ©   ©  dan memberikan saran dan rekomendasi legal. Lead agent juga bertanggungjawab tentang komunikasi antar pihak-pihak yang berkepentingan dan mengurusi pergerakan saham dan kas akibat peristiwa. Dalam kasus ©  ©  seperti penawaran umum dan penerbitan   , perusahaan memerlukan penjamin emisi efek untuk saham yang tidak terserap pasar. ù  ^  Sebagai ilustrasi terhadap proses ©  © yang terjadi di Bursa Efek Indonesia, berikut adalah contoh tahapan-tahapan berkenaan dengan peristiwa penerbitan   atau yang dikenal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). 1. Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam [angka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Peraturan Bapepam Nomor IX. D. 2) Pernyataan Pendaftaran untuk suatu penawaran sekurang-kurangnya terdiri dari dokumen-dokumen berikut: a. surat pengantar Pernyataan Pendaftaran; b. Prospektus; dan c. dokumen lain yang diperlukan sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran tersebut. Dokumen lain yang dimaksud tersebut di atas meliputi: a. rencana jadwal Penawaran Umum Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; b. perjanjian yang menetapkan pembelian Efek yang tidak dipesan melalui penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (jika ada); c. perjanjian perwaliamanatan (jika ada); d. perjanjian penanggungan (jika ada);

e. informasi penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum sebelumnya; f. Laporan Keuangan 1) laporan Akuntan berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan; 2) menyajikan laporan keuangan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terakhir terdiri dari: a) neraca; b) laporan laba rugi; c) laporan perubahan Ekuitas; d) laporan arus kas; e) catatan atas laporan keuangan; dan f) laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan jika dipersyaratkan, seperti laporan komitmen dan kontinjensi untuk Emiten atau Perusahaan Publik yang bergerak dalam bidang perbankan. Dalam hal efektifnya Pernyataan Pendaftaran melebihi 180 (seratus delapan puluh) hari dari laporan keuangan terakhir, maka laporan keuangan tahunan terakhir harus dilengkapi dengan laporan keuangan interim yang telah diaudit, sehingga jangka waktu antara tanggal efektif Pernyataan Pendaftaran dan tanggal laporan keuangan interim tidak melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari; g. surat dari Akuntan (©   ) sehubungan dengan perubahan keadaan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan; h. surat pernyataan dari Emiten atau Perusahaan Publik di bidang akuntansi; i. keterangan lebih lanjut tentang prakiraan dan atau proyeksi, jika dicantumkan dalam Prospektus;

j. kebijakan dividen serta riwayat pembayaran dividen; k. laporan pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum (sehubungan dengan perubahan yang terjadi setelah tanggal dikeluarkannya pendapat hukum sebelumnya dan hal yang berkaitan dengan penggunaan dana hasil Penawaran Umum); l. surat pencabutan pembatasan-pembatasan (  © ) yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik dari kreditur; m. dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu atau Peraturan Nomor IX.E.2 tentang Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Perusahaan, dalam hal penggunaan dana untuk ekspansi termasuk pembelian aktiva; n. pernyataan Profesi Penunjang Pasar Modal sesuai dengan Formulir Nomor IX.C.1-4 Lampiran 4 Peraturan Nomor IX.C.1; dan o. informasi lain sesuai dengan permintaan Bapepam yang dipandang perlu dalam penelaahan Pernyataan Pendaftaran, sepanjang dapat diumumkan kepada masyarakat tanpa merugikan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik. 2. Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam [angka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Peraturan Bapepam Nomor IX. D. ‰) Prospektus untuk penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sekurangkurangnya harus memuat : a. Aspek-aspek penting dari penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, seperti: 1) nama lengkap Emiten atau Perusahaan Publik, alamat kantor pusat, telepon, teleks, faksimili, E-mail dan kotak pos; 2) uraian mengenai Efek yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

‰) tanggal [apat Umum Pemegang Saham; 4) tanggal daftar pemegang saham yang berhak memperoleh Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; 5) tanggal terakhir dari pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan pemberitahuan bahwa hak yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi dan tanggal terakhir pembayaran; Î) periode perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; 7) harga pemesanan Efek; 8) rasio Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas saham yang ada; 9) tata cara pemesanan Efek; 10)uraian mengenai perlakuan Efek yang tidak dibeli oleh yang berhak dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dalam bentuk pecahan; 11)pernyataan mengenai tata cara pengalihan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; 12)tata cara penerbitan dan penyampaian bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu serta surat Efek; 1‰)nama Bursa Efek tempat diperdagangkannya Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan saham yang mendasarinya tercatat (jika ada); 14)rencana Emiten atau Perusahaan Publik untuk mengeluarkan atau tidak mengeluarkan saham atau Efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal efektif; 15)nama lengkap Pihak yang bertindak sebagai pembeli siaga (jika ada); b. Jika para pemegang saham setelah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu selesai akan menerima Efek yang tidak mempunyai sifat-sifat yang sama seperti hak suara atau dividen, sebagaimana yang mereka miliki pada saat itu, maka uraian

mengenai Efek dimaksud dengan penjelasan perbedaan sifat-sifatnya dan alasan perbedaan tersebut harus diungkapkan. c. Dalam hal penerbitan hak untuk Efek utang konversi, Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyajikan hal-hal sebagai berikut: 1) hak para pemegang Efek; 2) sifat Efek yang dapat dikonversikan ke jenis Efek lain; ‰) sifat Efek utang konversi yang memungkinkan pelunasan lebih dini atas pilihan Emiten atau Perusahaan Publik atau pemegang Efek; 4) harga dan tingkat suku bunga dari Efek utang konversi. Dalam hal suku bunga ditetapkan mengambang, wajib diuraikan cara penentuan tingkat suku bunga yang mengambang tersebut; 5) jadwal pelunasan atau cicilan termasuk jumlahnya; Î) jadwal pembayaran bunga; 7) jadwal konversi; 8) ketentuan tentang dana pelunasan atau  6{(jika ada); 9) denominasi mata uang yang menjadi denominasi utang dan mata uang lain yang menjadi alternatif (jika ada) digunakan dalam penerbitan Efek utang bersangkutan (jika ada); 10)nama, alamat kantor pusat dan uraian mengenai Pihak-pihak yang bertindak sebagai Wali Amanat dan Penanggung (jika ada); 11)ringkasan pokok-pokok perjanjian penanggungan (jika ada); 12)ringkasan pokok-pokok perjanjian perwaliamanatan, termasuk tingkat senioritas dari utang dibandingkan dengan utang Emiten atau Perusahaan Publik yang masih ada dan utang lainnya yang mungkin diperoleh Emiten atau Perusahaan Publik pada masa yang akan datang; dan

1‰)ringkasan tentang setiap tuntutan atas aktiva dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dijadikan agunan untuk Efek yang ditawarkan. d. Pernyataan tentang dicatatkan atau tidaknya Efek yang bersangkutan di Bursa Efek. Jika dicatatkan maka jumlah dan persentasenya harus diungkapkan. e. [incian struktur modal sebelum dan sesudah Penawaran Umum yang disajikan dalam bentuk tabel. Informasi dalam tabel dimaksud meliputi sekurangkurangnya: 1) modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh yang meliputi jumlah saham dan nilai nominal; 2) jumlah dan nilai nominal saham yang baru diterbitkan pada saat Penawaran Umum. f. Uraian tentang persyaratan penting dari perjanjian pembelian sisa Efek atau persetujuan untuk membeli Efek oleh Pihak yang disebut namanya (jika ada). g. Uraian tentang penggunaan dana secara terinci yang diperoleh dari Penawaran Umum dimaksud yang meliputi antara lain: 1) dalam hal penggunaan dana untuk membayar hutang wajib mengungkapkan jumlah hutang, nama kreditur, terafiliasi atau tidak terafiliasi, penggunaan hutang dan riwayat hutang; 2) dalam hal penggunaan dana untuk transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan wajib mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu; ‰) dalam hal penggunaan dana untuk Transaksi Material namun tidak mengandung Benturan Kepentingan wajib mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.E.2 tentang Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

h. Uraian tentang sisa penggunaan dana secara terinci yang diperoleh dari Penawaran Umum sebelumnya (jika ada). i. Informasi sebagaimana disyaratkan dalam angka 5 sampai dengan 14 Peraturan Nomor IX.C.‰ tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus [ingkas Dalam [angka Penawaran Umum. j. Keterangan tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. k. Persyaratan tentang pemesanan pembelian saham. l. Dalam hal penerbitan Waran, Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyajikan hal-hal antara lain : 1) rasio konversi; 2) tanggal dimulai dan diakhirinya konversi tersebut; ‰) harga konversi; 4) nilai terakhir, jika hak konversi tidak dilaksanakan; 5) informasi tentang Waran yang bersifat tetap atau yang tergantung pada suatu kondisi (jika ada); dan Î) perubahan rasio konversi sebagai akibat adanya pertambahan jumlah modal disetor, saham bonus, dividen saham atau pemecahan saham; 7) faktor-faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi likuiditas Waran tersebut termasuk perkiraan jumlah pemegang Waran, dan likuiditas saham yang mendasarinya serta rencana pencatatan Efek di Bursa Efek tersebut (jika ada). ‰. Contoh Jadwal Kegiatan Penawaran Umum Terbatas Dalam [angka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Berikut ini merupakan contoh jadwal kegiatan penawaran umum terbatas dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) yang dilakukan oleh emiten yang kami peroleh dari website PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI):

  1.





Tanggal perdagangan bursa yang memuat HMETD (Cum 9 Mei 2011 HMETD) di Pasar [eguler dan Pasar Negosiasi

2.

Tanggal perdagangan bursa yang tidak memuat HMETD (Ex 10 Mei 2011 HMETD) di Pasar [eguler dan Pasar Negosiasi

‰.

Tanggal perdagangan bursa yang memuat HMETD (Cum 12 Mei 2011 HMETD) di Pasar Tunai

4.

Tanggal perdagangan bursa yang tidak memuat HMETD (Ex 1‰ Mei 2011 HMETD) di Pasar Tunai

5.

Tanggal Penentuan Pemegang [ekening yang berhak 12 Mei 2011 menerima HMTED di dalam rekening Efek (© { )

Î.

Tanggal distribusi HMTED

1‰ Mei 2011

7.

Tanggal Pencatatan Efek di Bursa

1Î Mei 2011

8.

Periode Perdagangan HMTED

1Î Ȃ ‰0 Mei 2011

9.

Periode Pelaksanaan HMTED

1Î Ȃ ‰0 Mei 2011

10.

Periode distribusi saham hasil HMTED

19 Mei Ȃ 01 Juni 2011

11.

Tanggal

terakhir

Pembayaran

Pemesanan

Saham 1 Juni 2011

Tambahan 12.

Tanggal Penjatahan

1‰.

Tanggal

pengembalian

‰ Juni 2011 kelebihan

uang

pemesanan 7 Juni 2011

Pembelian Saham Tambahan

KSEI akan melaksanakan pendistribusian HMETD ini melalui C -BEST dengan menggunakan Modul Distribusi (DIST[).Dengan modul ini, maka seluruh perhitungan hak ^  © atas HMETDdilakukan berdasarkan data dan jumlah Efek pada [ekening

Efek / Sub [ekening Efek yang tercatat dalamC-BEST pada Tanggal Pencatatan © {  . HMETD akan didistribusikan melalui C-BEST padatanggal Distribusi HMETD. Untuk pelaksanaan HMETD  ©   menjadi saham emiten, pelaksanaan  ©  tersebut dilaksanakan dengan menggunakan {6 ^   ©  | ©      Ê

6||  6 A 6^  © A^

    

 

c c 

Ketika masyarakat sebagai pemodal akan memilik jenis investasi dari perusahaan yang akan dipilih, masyarakat akan memerlukan informasi-informasi yang lengkap dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut dapat berupa laporan keuangan, pergerakan harga saham, volume perdagangan, maupun ©   © . Dari informasi-informasi tersebut masyarakat yang melakukan investasi akan melakukan analisis untuk menentukan posisi jual, beli, atau {terhadap investasi. Setelah sebuah perusahaan  6 © dan mencatatkan efeknya di bursa maka emiten sebagai perusahaan publik wajib menyampaikan laporan secara rutin maupun laporan lain jika ada kejadian penting kepada Bapepam LK dan Bursa Efek Indonesia. Seluruh laporan yang disampaikan oleh emiten kepada bursa secepatnya akan dipublikasikan oleh bursa kepada masyarakat pemodal memalui pengumuman di lantai bursa maupun media lainnya. Hal ini sangat penting karena sebagian pemodal terutama pemodal publik tidak memiliki akses informasi langsung kepada emiten sehingga untuk mengetahui kinerja perusahaan pemodal sangat tergantung pada informasi tersebut. Sehingga bisa disimpulkan bahwa ©  © sangat berpengaruh terhadap keputusan berinvestasi masyarakat karena dapat memberikan dampak terhadap harga saham. Oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban emiten untuk melakukan pelaporan ©  ©  yang benar dan tidak direkayasa guna membantu penyebaran informasi agar dapat disampaikan secara efektif dan efisien demi kepentingan para pemodal.

       Darmadji, Tciptono & Hendy M. Fakhrudin. 2011.   {{Ê{  |{ . Jakarta: Penerbit Salemba Empat Groves, Francis. 2008. ^  ©    ^ © !6{"Ê {6©  ›©6  | . Hampshire: Harriman House, Ltd. Simmons, Michael & Elaine Dalgleish. 200Î. ^  ©   !6{ ›©6 |   . West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd.

 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF