MENARA PENDINGIN Oleh : Chintya Rizki Hapsari 121130012 Edi Juanda 121130014
PELAKSANA AN
PENDAHUL UAN
HASIL
PENUTUP
MENARA PENDINGIN
TUJUAN
LATAR BELAKANG
TINJAUAN PUSTAKA
HIPOTESIS
PENDAHULUAN
• Menara Pendingin merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam suatu proses industri • Pengetahuan tentang sistem proses dan segala yang berkaitan dengan menara pendingin harus dipelajari agar dapat menetapkan jumlah air yang ditambahkan untuk mengganti air yang hilang atau untuk mengetahui karakteristik penting dari sebuah menara pendingin
LATAR BELAKANG
• Mempelajari karakteristik menara atau kolom yaitu bilangan suatu transfer unit keseluruhan (NTU), faktor bahan isian (m), dan eksponensial (n) • Mempelajari pengaruh terhadap NTU • Mempelajari pengaruh kenaikan temperatur air masuk menara terhadap NTU
TUJUAN PERCOBAAN
• Cooling tower (menara pendingin) adalah suatu menara yang digunakan untuk mendinginkan air pendingin yang telah menjadi panas pada proses pendinginan sehingga air pendingin yang telah dingin itu dapat digunakan untuk proses selanjutnya. (Hardjono, 1989). • Pendinginan cair ini terjadi karena penguapan sebagian dari cairannya (kehilangan panas sensibelnya) sebaliknya udara menjadi panas dan mengalami kelembaban. (Hardjono, 1989).
TINJAUAN PUSTAKA
• Harga m dan n berbanding lurus dengan harga NTU. • Harga NTU berbanding terbalik dengan harga L/Ga. • Harga NTU berbanding lurus dengan suhu air masuk menara.
HIPOTESIS
Keterangan gambar : 1.Tangki air panas 2. Pompa 3. Kran pengatur flowmeter 4. Flowmeter 5. Menara kolom isian 6. T wet 7. T dry 8. T air keluar menara 9. blower
9
RANGKAIAN ALAT
Kecepatan aliran udara (G) Diameter kolom Tinggi bahan isian Diameter pipa dalam aliran Twet masuk (Twm) Tdry masuk (Tdm)
=360 cm3/det =39,33 cm =21 cm =2,2 cm =28,50C =310C
Tabel 1. Variasi Laju Air Masuk Menara (L) pada Suhu Air Masuk Menara (T) konstan. L No 1 2 3 4 5 6
Tabel 2. Variasi Suhu Air Masuk Menara (T) pada Laju Aliran Air Masuk Menara (L) Konstan.
L No
Udara keluar T air masuk (0C)
T air keluar (0C)
0.033333333
72
2
0.033333333
3
2
4
2
Skala
Q (ft3/det)
Tw (0C)
Td (0C)
1
2
34
30
32
2
62
32
31
34
0.033333333
52
32
31
32
0.033333333
42
30
30.5
32.5
1.0000 0.9000
f(x) = 47891.71 x^-1.52 R² = 0.98
0.8000 0.7000 0.6000 NTU
Y data
0.5000
Y hitung
0.4000 0.3000
L/Ga berbanding terbalik dengan NTU
0.2000 0.1000 0.0000 0.0000
2000.0000
4000.0000
6000.0000
8000.0000
L/Ga
Gambar 12. Grafik hubungan L/Ga dengan NTU
0.8000 0.7000 0.6000
f(x) = 1407954.24 x^-3.13 R² = 0.89
0.5000
NTU
Y data
0.4000
Y hitung 0.3000 0.2000 0.1000 0.0000 100.0
110.0
120.0
130.0
140.0
150.0
160.0
170.0
T1
Gambar 13. Grafik hubungan T1 dengan NTU
semakin besar temperatur air masuk menara maka nilai NTU semakin turun
KESIMPULA N
PENUTUP
KRITIK-SARAN
• Pada percobaan variasi laju alir masuk menara didapat hubungan antara NTU dan L/Ga yang berbanding terbalik, semakin besar L/Ga maka semakin kecil nilai NTU. • Pada percobaan variasi suhu air masuk menara didapat hubungan antara suhu air masuk menara dan NTU yang berbanding terbalik, semkain besar suhu air masuk menara maka semakin kecil nilai NTU.
KESIMPULAN
• Hasil percobaan yang didapat terdapat data yang tidak sesuai dengan teori yaitu pada percobaan variasi suhu masuk menara dimana pada suhu air masuk menara sebesar 62 0C dan 520C mempunyai nilai yang sama pada suhu air keluar menara yaitu 320C seharusnya nilai tersebut berbeda karena suhu air masuk menara semakin besar maka suhu air keluar menara semkain kecil. • Sebaiknya pada pengukuran suhu air keluar menara perlu lebih cermat dan laju alir tetap terjaga konstan agar hasil percobaan yang didapat dapat diterima sesuai denga teori meskipun tidak menimilisir adanya kesalahan yang terjadi.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.