Contoh Real Laporan Pkl
January 18, 2019 | Author: Sahabir Andika | Category: N/A
Short Description
jvuuguygty...
Description
LAPORAN AKHIR PRAKTEK PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP INSENTIF KARYAWAN PADA PT. NENGGAPRATAMA INTERNUSANTARA INTERNUSANTARA MANADO
Oleh ANDIKA.D.SAHABIR
NIM 15041033 15041033
POLITEKNIK NEGERI MANADO JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI 2018
LAPORAN AKHIR PRAKTEK PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP INSENTIF KARYAWAN PADA PT. NENGGAPRATAMA INTERNUSANTARA INTERNUSANTARA MANADO
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Dalam menyelesaikan pendidikan diploma diploma tiga pada Program Studi Diploma III Akuntansi Akuntansi Keuangan
Oleh ANDIKA.D.SAHABIR NIM 15041033 15041033
POLITEKNIK NEGERI MANADO JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI 2018
i
LAPORAN AKHIR PRAKTEK PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP INSENTIF KARYAWAN PADA PT. NENGGAPRATAMA INTERNUSANTARA INTERNUSANTARA MANADO
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Dalam menyelesaikan pendidikan diploma diploma tiga pada Program Studi Diploma III Akuntansi Akuntansi Keuangan
Oleh ANDIKA.D.SAHABIR NIM 15041033 15041033
POLITEKNIK NEGERI MANADO JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI 2018
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LAPORAN AKHIR
D engan jud j udul ul PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP INSENTIF KARYAWAN PADA PT. NENGGAPRATAMA INTERNUSANTARA
Oleh : Nama
: Andika D.R.Sahabir
NIM
: 15 041 033
Program Studi
: Diploma III Akuntansi Manado, …………….2018
Ketuan Program Studi
Pembimbing
Barno Sungkowo,SE.,MM.,AK.,CA Sungkowo,SE.,MM.,AK.,CA NIP.19610818 199403
Antonius Tandi,SE.,AK.,M.Si NIP.
Mengetahui : Ketua Jurusan Akuntansi
Stevie Kaligis, SE,MM.AK.CA NIP.
ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
iv
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu, setiap perusahaan berupaya untuk meningkatkan aktivitas usahanya diberbagai aspek yang didalamnya untuk meningkatkan manajemen kerja. Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan sumber daya manusia yang lazim disebut dengan karyawan. Salah satu upaya yang harus dilakuan oleh perusahaan yaitu meningkatkatkan produksi yang sesuai dengan kebutuhan. Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang paling penting bagi setiap perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan didirikannya suatu perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba yang maksimal, Untuk itu perusahaan sangat memerlukan sumberdaya manusia
(SDM)
yang
merupakan
alternatif
yang
baik
dalam
memaksimalkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan. Sumber daya ini dapat dilakukan melalui desain pekerjaan yang baik dan lingkungan kerja yang kondusif. Keberhasilan dan peningkatan produksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh sebuah perusahaan sangat dipengaruhi oleh suasana individu-individu yang melakukan pekerjaan itu. Jika setiap individu memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja, maka dapat diharapkan tugas yang diberikan kepada mereka akan dilakukan lebih baik dan tepat.
1
Motivasi kerja merupakan suatu hal yang penting dalam pencapaian tujuan. Kuat
dan
lemahnya
motivasi
kerja
pada
karyawan
akan
sangat
mempengaruhi produktivitas perusahaan karena karyawan menunjukkan adanya usaha yang sungguh-sungguh dalam bekerja dan akhirnya menunjukkan hasil atau prestasi kerja yang yang memuaskan. Motivasi kerja menjadi hal yang penting karena dengan ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Masalah motivasi merupakan masalah utama yang terjadi pada setiap organisasi, karena motivasi dalam suatu organisasi mempunyai pengaruh terhadap efektifitas organisasi. Salah satu faktor penyebab turunnya motivasi kerja karyawan adalah rendahnya insentif ekonomi, sedangkan karyawan sangat berperan penting dalam meningkatkan atau mencapai tujuan perusahaan, maka pemberian insentif yang memadai kepada karyawan perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya dan dapat mengembangkan kemampuan mereka semaksimal mungkin. Insentif sangat diperlukan untuk memacu kinerja para karyawan agar selalu berada pada tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan masingmasing. Peran insentif cukup besar dalam membentuk karyawan potensial. Insentif merupakan salah satu bentuk pemberian gaji, upah, dan penghargaan yang diberikan kepada karyawan terkait dengan kontribusi karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
2
Perlakuan akuntansi merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu proses akuntansi terhadap segala jenis aktivitas atau transaksi yang terjadi yang meliputi pencatatan dan penilaian sampai pada penyajian dalam sebuah laporan keuangan. Dengan adanya perlakuan akuntansi dapat membantu perusahaan dalam melakukan perhitungan insentif dalam bentuk gaji, upah, dan penghargaan yang diberikan kepada karyawan. Dengan uraian diatas penulis tertarik mengangkat sebuah judul tugas akhir, maka penulis akan membahas Tugas Akhir ini dengan judul : “Perlakuan
Akuntansi
terhadap
Insentif
Karyawan
pada
PT.Nenggapratama Internusantara” 1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengambil rumusan masalah adalah “Bagaimana Perlakuan Akuntansi terhadap Insentif Karyawan pada PT Nenggapratama Internusantara. 1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari Tugas Akhir ini adalah Untuk mengetahui Perlakuan Akuntansi terhadap Insentif Karyawan pada PT Neggapratama Internusantara. 1.4
Manfaat Penelitian
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan manfaat dari penelitian Tugas Akhir ini antara lain meliputi :
3
1.
Bagi Perusahaan Sebagai
bahan
masukan
dan
bahan
tolak
ukur
dalam
meningkatkan kinerja karyawan agar termotivasi lagi dalam bekerja. 2.
Bagi Politeknik Negeri Manado Sebagai
penambahan
referensi
pada
jenjang
pendidikan
Politeknik Negeri Manado terlebih khusus Program Studi D3 akuntansi keuangan yang akan meneliti masalah yang sama. 3.
Bagi Penulis Menambah pengetahuan beserta wawasan berfikir yang luas bagi penulis, terutama dalam hal pencatatan dan penilaian sampai pada penyajian itulah perlakuan akuntnsi dan merupakan salah satu syarat penyelesaian Pendidikan Program Studi D3 Akuntansi keuangan
di
Politeknik Negeri Manado. 1.5
Metode Analisis Data
Dalam memperoleh data yang relevan sebagai dasar penyusunan Tugas Akhir, dalam hal ini penulis mengunakan metode deskriptif komperatif yaitu mengambarkan, menguraikan, menjelaskan suatu praktek akuntansi tentang perlakuan akuntansi terhadap insentif karyawan pada PT.Nenggapratama Internusantara 1.6
Deskripsi Umum PT.Nenggapratama Internusantara a.
Gambaran Umum PT.Nenggapratama Internusantara
PT. Nenggapratama Internusantara yang disingkat menjadi (PT. NPI) yang sebelumnya masih bernama PT. Nenggapratama Internusa.
4
PT. Nenggapratama Internusantara ini didirikan pada tanggal 27 Oktober 2009 dengan Akta No. 47 di hadapan Notaris Threesje Sembung,SH,MH dan dibuatlah Akta Pendirian PT. Nenggapratama Internusantara. Pada tanggal 4 Januari 2012 dengan Akta No. 10 dibuat perubahan nama perusahaan berdasarkan pernyataan keputusan rapat dimana kepemilikan saham telah mengalami perubahan. b.
Stuktur Organisasi dan Uraian tugas ( J ob Descri ption)
Berikut
ini
adalah
struktur
organisasi
di
PT.
NENGGAPRATAMA INTERNUSANTARA Manado, dimana pada struktur organisasi belum termasuk dengan fungsi penunjang yaitu Finance (keuangan).
5
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT.Nenggapratama Internusantara Manado
Sumber : PT. Nenggapratama Internusantara Manado
Uraian
kerja
dari
struktur
organisasi
PT.Nenggapratama
Intrernusantara terdiri atas :
1.
Komisaris: Tugas utama komisaris adalah komisaris wajib melakukan pengawasan
terhadap
kebijakan
6
Direksi
dalam
menjalankan
perseroan, serta memberi nasihat kepada Direksi. Pelaksanaan tugas tersebut diantaranya adalah pelaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali dan pemberian nasihat, tanggapan, dan/atau persetujuan secara tepat waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadai, pemberdayaan komite-komite yang dimiliki komisaris. Contohnya komite audit, Komite nominasi serta mendorong terlaksananya implementasi good corporate governance . 2.
Direktur: a. Memutuskan dan menentukan peraturan kebijakan tertinggi perusahaan. b. Bertanggung
jawab
dalam
memimpin,
dan
menjalankan
perusahaan. c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan. d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan. e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan. f.
Menetapkan strategi-strategi untuk mencapapai visi dan misi perusahaan.
g. Mengkoordinasikan
dan
mengawasi
semua
kegiatan
di
perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang. h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
7
3.
Operation Manager : Sebagai
manager
operasional
PT.
Nenggapratama
Internusantara. Bertugas untuk mengkoordinasi segala kegiatan dan memberikan motivasi terhadap karyawannya serta menentukan kebijakan dalam rangka pengembangan operasional demi kemajuan perusahaan dan bertanggungjawab secara keseluruhan terhadap kelangsungan kegiatan operasional yang khususnya 3S yaitu sales, service, dan spare part . 4.
Fungsi Sales Manager : a. Membentuk tim penjualan yang ideal sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. b. Memonitoring perolehan order penjualan yang telah ditetapkan kepada para supervisor yang ada dibawahnya, sebagai dasar untuk menganalisa dan membuat forecast penebusan unit. c. Memonitor jumlah stock untuk memastikan stock ratio perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan. d. Menganalisa dan mengembangkan strategi
penjualan untuk
meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan. e. Menganalisa kondisi competitor baik untuk aktifitas penjualannya, promosi yang dilakukan, juga harga jual pesaing di pasar. f. Melakukan evaluasi kepuasaan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
8
g. Membuat perencanaan budget untuk aktivitas marketing . 5.
Fungsi Sales Supervisor : a. Mengkoordinir tim penjualan, agar dapat meningkatkan penjualan dan apakah penjualan sesuai dengan target. b. Membantu tim sales dan memberikan pelatihan dalam mencari, melayani dan memaintain konsumen. c. Membantu mengatasi permasalahan tim sales dan ikut melakukan atau mendampingi presentasi tim sales jika diperlukan . d. Mensosialisasikan
dan
memberitahu
informasi
mengenai
penjualan yang baru kepada tim sales baik itu mingguan, bulanan atau tahunan. e. Memonitoring ativitas tim sales. f. Memonitoring penjualan dan pembayaran coustomer dari tim sales. g. Membuat progress sales report mingguan. 6.
Fungsi Sales Support : a. Mengumpulkan data polreg dan informasi pasar (harga, disc, paket) serta pergerakan Kompetitor (aktivitas). b. Menganalisa database sebagai dasar pembuatan strategi penjualan bagi tim sales. 1) Analisa Polreg. 2) Analisa data konsumen berdasarkan data kunjungan sales. c. Mendistribusikan hasil laporan analisa database dan target area penetrasi ke SPV sales.
9
d. Melakukan survey area potensial dan mengatur pelaksanaan event. e. Melakukan survey media dan mengatur penayangan iklan local yang disertai dengan program penjualan. f. Membuat reporting ke HMSI melalui VOS sistem: 1) Rundown/ forcast permintaan unit. 2) Dealist / laporan prospek salesman. 3) Laporan penjualan dealer . 4) Laporan stock dealer . 5) Fungsi Sales Admin: g. Mengurus proses administrasi dan pembayaran dari penjualan sales. h. Mengajukan faktur ke PT. HMSI. i.
Menyiapkan berkas & meregistrasi kendaraan ke pihak terkait (BBN kendaraan), (fax, KTP, Faktur asli, surat rekomendasi, dll).
j.
Melakukan stock opname jumlah kendaraan dan membuat laporan kepada sales manager .
k. Melakukan penagihan ke pihak leasing. l.
Membuat laporan retail sales setiap minggu dan setiap akhir bulan yang diajukan kepada sales manager.
7.
Fungsi Fleet Officer : a. Mengumpulkan dan mencari database pelanggan non Hino produk.
10
b. Memetakan dan melakukan pendekatan kepada pelanggan Non Hino melalui telepon, kunjungan dan melakukan presentasi & tes unit kepada pelanggan. c. Menindak lanjuti penawaran yang diberikan kepada pelanggan fleet . d. Menjadi coordinator dengan divisi layanan purna jual dan spare part guna memberikan pelayanan yang baik bagi pelanggan fleet. e. Memberikan laporan aktifitas fleet di dealer masing- masing. f. Menjadi orang yang bertanggung jawab dalam acara pertemuan para pelanggan fleet. 8.
Fungsi ASS Manager : a. Mengelola seluruh aktivitas service dan spare parts dengan orientasi keuntungan dan kepuasan karyawan dan pelanggan. b. Mengajukan investasi tools dan man power . c. Mengajukan program insentif, remunerasi, reward / punishment. d. Memutuskan kepastian penyelesaian pekerjaan dan pembayaran pelanggan. e. Mengajukan penunjukan karoseri/vendor yang berhubungan dengan pekerjaan service.
9.
Fungsi Workshop Head : a. Mengelola seluruh aktivitas service dengan orientasi keuntungan dan kepuasan pelanggan. b. Mengajukan investasi tools dan man power . c. Mengajukan program insentif, remunerasi, reward/punishment.
11
d. Memutuskan kepastian penyelesaian pekerjaan dan pembayaran pelanggan. e. Mengajukan penunjukan karoseri/vendor yang berhubungan dengan pekerjaan service. 10. Fungsi Spareparts Head: a. Sebagai koordinator operasional di Spare Parts Departemen. b. Sebagai fungsi koordinasi antar departemen di Dealer . c. Monitoring dan Guide bagi team di Spare Pats Departemen. d. Pengembangan parts produk & program promosi parts yang strategis. e. Melakukan analisa dan evaluasi parts bisnis dan menjaga keseimbangan supply & demand spare parts dalam upaya meningkatkan daya saing. f. Mengelola modal kerja, expense dan kelancaran A/R. g. Mecapai target penjualan yang ditetapkan Managemen Dealer , sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang optimum serta meningkatkan kepuasan pelanggan. h. Bersama kepala cabang menentukan target penjualan untuk Parts Sales. i.
Memberikan Diskon Harga ke Coustomer sesuai tingkatan besaran yang diberikan Perusahaan.
j.
Memberikan Surat Peringatan untuk Staff Spare Parts yang bertindak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.
12
k. Memberikan Approval untuk setiap kegiatan di Spare Parts Departemen. l.
Memberikan Penilaian kinerja Personil Team di Spare parts.
11. Fungsi Parts Sales Coordinator: a. Sebagai koordinator operasional di Sales Section. b. Sebagai fungsi koordinasi antar departemen di Dealer. c. Monitoring dan Guide bagi team di Sales Section. d. Pengembangan parts program promosi parts yang strategis. e. Sebagai
fungsi pendukung kepada salesman dalam mencapai
target penjualan spare parts. f. Melakukan analisa dan evaluasi parts bisnis dalam upaya meningkatkan daya saing. g. Mecapai target penjualan yang ditetapkan Spare Parts Head sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang optimum serta meningkatkan kepuasan pelanggan. 12. Fungsi Parts Fleet Salesman: a. Mencapai target penjualan spare parts ke fleet coustomer yang ditetapkan Perusahaan. b. Melaksanakan kunjungan ke Fleet Coustomer , memberikan penawaran produk dan menangkap kebutuhan coustomer. c. Memastikan semua fleet coustomer terhandle dengan baik dan semua kebutuhannya terpenuhi. d. Meningkatkan kepuasan fleet coustomer. 13. Fungsi Parts Shop Sales:
13
a. Mencapai target penjualan spare parts ke Parts Shop yang ditetapkan Perusahaan. b. Melaksanakan kunjungan ke Parts Shop, memberikan penawaran produk dan menangkap kebutuhan Parts Shop. c. Menjaga hubungan baik dengan Parts Shop dan memenuhi kebutuhannya. d. Monitoring Mandatory Stock Spare Parts di Parts Shop. 14. Fungsi Counter Sales Parts: a. Melakukan penjualan Spare Parts ke Coustomer yang datang langsung ke Dealer . b. Membuat laporan mingguan dan bulanan aktifitas penjualan spare parts di counter . c. Melakukan follow up AR penjualan spare parts. d. Memberikan Diskon Harga ke Coustomer sesuai tingkatan besaran yang diberikan Perusahaan. 15. Fungsi Inventory: a. Melakukan perencanaan, proses order, analisa jenis dan jumlah spare parts yang akan di stock di Dealer . b. Melakukan monitor pergerakan spare parts di Dealer untuk meningkatkan kepuasan Coustomer. c. Mengalokasikan
Stock sesuai
Coustomer . 16. Fungsi Warehouse:
14
dengan
urgency kebutuhan
a. Menerima, mengecek dan mendokumentasikan spare parts yang datang ke dealer . b. Melakukan proses pengiriman spare parts ke coustomer . c. Memenuhi kebutuhan Spare Parts untuk keperluan team service di Workshop. d. Melakukan Maintain Lokasi Spare Parts di Gudang. 17. Fungsi Parts Administrasi: Sebagai Support untuk kegiatan operasional di Spare Parts Dept Dealer untuk meningkatkan pelayanan kepada Coustomer . 18. Fungsi Field Advisor : a. Sebagai marketing external workshop. b. Sebagai konsultan external workshop. 19. Fungsi Service Advisor : a. Menerima dan melayani pelanggan yang akan melakukan service di workshop. b. Berwenang meminta leader memilih mekanik sesuai jenis pekerjaan. c. Berhak langsung menerima/menolak claim sesuai policy HMSI terutama pelanggan walk in. 20. Fungsi Foreman: Sebagai Koordinator dan monitoring aktivitas workshop dalam melakukan service atau perbaikan terhadap kendaraan pelanggan . 21. Fungsi CCO: Sebagai pusat layanan dan informasi product after sales service.
15
22. Fungsi Admin Service: Sebagai mengelola dokumen terkait dengan kegiatan usaha setiap hari. 23. Fungsi Mekanik: Melaksanankan perbaikan terhadap kendaraan pelanggan dibawah koordinasi foreman. 24. Fungsi Toolman/Oilman: Memberikan pelayanan atas kebutuhan alat kerja dan oli. c.
Aktivitas Usaha Perusahaan 1.
Jasa
PT. Nenggapratama Internusantara Mempunyai Akvitas Usaha Seperti Jasa yang memberikan pelayanan jasa service kendaraan bermerk HINO baik merupakan Bus maupun Truck. Berikut daftar rincian service yang ada pada PT. Nenggapratama Internusantara : 1.
FSP Service berkala gratis sampai dengan 60.000/km selama setahun
2.
2.
Produk service / maintenance
3.
Repair Service
4.
Service Compaign (Service luar bengkel)
Dagang
PT.
Nenggapratama
Internusantara
juga
mempunyai
Aktivitas usaha dagang yaitu menjual suatu produk Mobil Truck
16
yang ber merk HINO dan Sparepart. Berikut ini daftar tipe kendaraan yang di jual 1. Hino Bus (Hino Bus Series) 2. Dutro (Hino 300 Series) 3. Ranger (Hino 500 Series) 4. Profia (Hino 700 Series) Daftar Tabel 1.1 Sparepart yang di jual
Oil filter
Wire Cowl
Duduk
Fuel Filter
Wire Engine
Pin Piston 13251-E0070
Primming Pump
Wire Frame
Gasket Kit
Spring
Clutch Assy
Clutch Cover
Kable Acelator
Nylon Tube
Pin Piston 13251-E0120
Cylinder Roda
Relay Assy
Ring Set
Silinder Roda
Plat Kopling
Liner A
Plug
Drag Laher
Solenoid
Metal Jalan
Washer Set
Bushing
17
2
BAB II
DESKRIPSI PRAKTEK AKUNTANSI ENTITAS
2.1
2.1.1
Landasan Teori
Pengertian Akuntansi “Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan”(Hans Kartikahadi, dkk. 2016:3) “Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien. Atau Akuntansi didefinisikan sebagai proses
mengidentifikasikan,
mengukur
dan
melaporkan
informasi
ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.(Sumarso SR,LPFEUI,1986,P:24 dalam Adam, 2015) “Akuntansi
adalah
mengidentifikasikan, kejadian
yang
suatu
seni
mengklasifikasikan,
berhubungan
dengan
untuk mencatat
keuangan,
mengumpulkan, transaksi sihingga
serta dapat
menghasilkan informasi yaitu laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihak- pihak yang berkepentingan.”(Thomas Sumarsan, 2013 : 1)
18
2.1.2
Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan
akuntansi
adalah
seluruh
pemrosesan
data
dari
pengidentifikasian sampai penyajian. Perlakuan akuntansi melibatkan pengidentifikasian, pengukuran, penilaian, penyajian serta pengungkapan. (Suwardjono,2008:145) Menurut Rahman (2012 : 25), ada beberapa konsep yang terkait dengan perlakuan akuntansi yaitu konsep pengakuan, konsep pengkuran/penilaian, konsep pencatatan, konsep penyajian, dan konsep pengungkapan. Konsepkonsep perlakuan akuntansi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengakuan Pengakuan dalam akuntansi adalah sebuah proses penetapan terpenuhi kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi, sehingga kejadian atau peristiwa itu akan menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban sebagaimana akan termuat pada laporan keuangan dari entitas pelaporan yang bersangkutan. Kriteria minumun yang perlu dipenuhi oleh suatu kejadian atau peristiwa agar mendapatkan pengakuan, yaitu:
1) Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan kejadian atau peristiwa tersebut akan mengalir keluar dari atau masuk ke dalam entitas pelaporan bersangkutan.
19
2) Kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur atau dapat diestimasi dengan andal.
2. Pengukuran
Pengukuran dalam akuntansi adalah sebuah proses penempatan nilai uang demi mengakui dan memasukkan setiap pos pada laporan keuangan. Pengukuran terhadap pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing harus dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Pencatatan dalam akuntansi adalah sebuah proses analisis atau suatu transaksi atau peristiwa keuangan yang terjadi dalam entitas dengan cara menempatkan transaksi di sisi debet dan sisi kredit. Pencatatan terhadap suatu transaksi keuangan menggunakan sistem tata buku berpasangan (double entry), yaitu pencatatan secara berpasangan atau sering disebut dengan istilah menjurnal. Setiap pencatatan tersebut ada sisi debet dan kredit. Setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan persamaan dasar akuntansi, yaitu: Aset = Kewajiban + Ekuitas
3. Penyajian
Penyajian dalam akuntansi adalah sebuah proses penempatan suatu akun secara terstruktur pada laporan keuangan. Akun aset, kewajiban, dan ekuitas (akun riil) disajikan dalam laporan neraca, sedangkan akun pendapatan dan beban (akun nominal) disajikan dalam laporan laba rugi.
20
Penempatan akun secara terstruktur berarti bahwa akun aset disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan sifat likuidasi, yaitu aset yang lebih cepat likuid disajikan terlebih dahulu sehingga penyajiannya dimulai dari aset lancar kemudian diikuti dengan aset tetap. Akun kewajiban disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan tanggal jatuh tempo, yaitu kewajiban yang memiliki jatuh tempo lebih pendek disajikan terlebih dahulu sehingga penyajian dimulai dari kewajiban lancar (jangka pendek) kemudian diikuti kewajiban jangka panjang. Pendapatan dan beban disajikan berdasarkan kegiatan perusahaan, yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan pokok ditempatkan terlebih dahulu kemudian diikuti oleh pendapatan yang diperoleh dari kegiatan lainnya. Demikian juga dengan beban, di mana beban untuk pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan pokok perusahaan ditempatkan terlebih dahulu kemudian disusul dengan pengeluaran lainnya.
4. Pengungkapan
Pengungkapan dalam akuntansi adalah sebuah proses penjelasan secara naratif atau rincian menyangkut angka-angka yang tertera dalam laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Penjelasan secara naratif terhadap pos-pos laporan keuangan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Catatatn atas Laporan Keuangan ini jiga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan oleh entitas dan informasi lain yang diharuskan serta dianjurkan untuk diungkapkan demi menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar.
2.1.3
Pengertian Pemberian Insentif
21
Insentif sebagai sarana motivasi yang mendorong para pengawai untuk bekerja dengan kemampuan optimal, yang dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra diluar gaji atau upah yang telah ditentukan. Pemberian insetif dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup para karyawan atau pekerja serta keluarga mereka. Istilah sistem insentif pada umumnya digunakan untuk menggambarkan rencana pembayaran upah yang dikaitkan secara langsung maupun tidak langsung dengan berbagai standar kinerja karyawan. Insentif dapat dirumuskan sebagai balas jasa yang diberikan oleh perusahaan atau lembaga guna memadai para karyawan yang memiliki prestasi kerja lebih dari standar kerja yang telah ditetapkan. Insentif merupakan suatu faktor pendorong bagi karyawan untuk bekerja lebih baik agar kinerja karyawan dapat meningkat. Ada pun pengertian insentif menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara, sebagai berikut: Insentif kerja adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang di berikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan prestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi atau dengan kata lain, insentif kerja merupakan pemberian uang diluar gaji yang dilakukan oleh pihak pemimpin organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi karyawan kepada organisasi. Hal senada oleh Mutiara S. Panggabean, yang menyatakan bahwa “insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengamsumsikan uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka
22
mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasrkan hasil kerja. Sedangkan menurut Moeheriono pegertian insentif bagi organisasi atau perusahaan yakni: Insentif adalah salah satu bentuk imbalan yang di berikan perusahaan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan atas prestasinya. Dengan kata lain insentif itu adalah hal-hal atau usaha yang harus diperhatikan dan dibangun untuk menggaraihkan karyawan agar rajin bekerja dan dapat mencapai hasil yang lebih baik sehingga tercipta efektifitas kerja karyawan. Berdasarkan uraian pendapat-pendapat para ahli diatas dapat penulis simpulkan, bahwa insentif merupakan salah satu bentuk rangsangan atau motivasi yang sengaja diberikan oleh perusahaan atau lembaga kepada karyawan, sehingga mendorong semagat kerja para karyawan agar mereka dapat bekerja lebih produktif lagi, dan mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi prestasinya dalam mencapai tujuan perusahaan atau lembaga.
2.1.4
Tujuan Pemberian Insentif Tujuan pemberian insentif adalah untuk menimbulkan semangat kerja karyawan, sedangkan semagat kerja adalah iklim atau suasana dijumpai pada setiap sudut organisasi dimana dapat dijalani dalam golongan para karyawan yang sama-sama bekerja. Semangat kerja itu sendiri sangat menentukan antara karyawan satu dengan yang lain dalam bekerja sama untuk mencapai perusahaan, selain itu semangat kerja juga ikut menentukan keberhasilan perusahaan dalam pekerjaannya. Tujuan pemberian insentif adalah untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, yaitu :
23
a. Bagi Perusahaan
1) Mempertahankan tenaga kerja yang terampil dan cakap agar loyalitasnya tinggi terhadap perusahaan. 2) Mempertahankan dan meningkatkan moral kerja karyawan yang ditunjukan menurunnya tingkat perputaran tenaga kerja dan absensi. 3) Meningkatkan produktivitas perusahaan yang berarti hasil produksi
bertambah untuk setiap unit persatuan waktu dan perjualan meningkat. b. Bagi Karyawan
1) Meningkatkan
standar
kehidupannya
dengan
di
terimanya
pembayaran diluar gaji pokok. 2) Meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga mendorong mereka untuk berprestasi lebih baik. Setiap orang apabila ditawarkan suatu ganjaran yang memberikan hasil yang cukup menguntungkan bagi mereka, maka akan termotivasi untuk memperolehnya. Alat untuk meningkatkan motivasi karyawan yang kuat itu adalah dengan memberikan insentif .
24
View more...
Comments