CONTOH PEDOMAN PROGRAM P2 PUSKESMAS.docx

March 25, 2018 | Author: siswantospr | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download CONTOH PEDOMAN PROGRAM P2 PUSKESMAS.docx...

Description

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Di berbagai negara masalah penyakit dan kualitas lingkungan yang berdampak terhadap kesehatan masih menjadi isu sentral yang ditangani oleh pemerintah bersama masyarakat sebagai bagian dari misi Peningkatan Kesejahteraan Rakyatnya. Faktor lingkungan dan perilaku masih menjadi risiko utama dalam penularan dan penyebaran penyakit, baik karena kualitas lingkungan. Sehingga insiden dan prevalensi penyakit yang berbasis lingkungan di Indonesia relatif masih sangat tinggi. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat bereran penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tersebut ditetapkanlah Visi Indonesia Sehat 2015 yang merupakan cerminan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia dengan ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang sehat dan dengan perilaku yang sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia. Sejalan dengan tujuan tersebut diselenggarakan upaya pembangunan kesehatan yang berkesinambungan, baik oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota maupun oleh masyarakat termasuk swasta. Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap orang dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, maka tuntutan untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu dan optimal menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Perubahan Paradigma Kesehatan, bahwa pembangunan kesehatan lebih diprioritaskan pada upaya pencegahan dan promosi dengan tanpa meninggalkan kegiatan kuratif dan rehabilitatif, telah mendorong upaya dari dinas kesehatan umumnya dan dalam bidang penyehatan lingkungan permukiman serta tempat-tempat umum dan industri pada khususnya Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 1

untuk lebih menggali kemampuan dan kemauan masyarakat untuk dapat meningkatkan dan memecahkan permasalahan kesehatannya sendiri. Keadaan kesehatan lingkungan di masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah seperti: Mobilitas dan Peningkatan jumlah penduduk, penyediaan air bersih, pemanfaatan jamban, pengelolaan sampah, pembuangan air limbah, penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan kesehatan, ketersedian obat, polusi udara, air dan tanah dan banyak lagi permasalahan yang dapat menimbulkan penyakit. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan dapat diterima serta terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat menggunakan hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan pada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, RI 2004). Salah satu fungsi puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas meliputi pelayanan pengobatan, upaya pencegahan, peningkatan kesehatan dan pemulihan kesehatan (Depkes Ri, 2004). Pencegahan Penyakit merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas termasuk di Puskesmas ABC I yang mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja puskesmas. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi Puskesmas yaitu “Menjadi Puskesmas Andalan Yang Mampu Mewujudkan Masyarakat ABC Hidup Sehat Secara Mandiri” dengan misi sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, 2. Mengembangkan sarana dan prasarana, 3. Meningkatkan peran serta masyarakat, dan 4. Mendorong masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat. Dalam melakukan kegiatan petugas selalu membudayakan tata nilai CAKAP yaitu Cepat dalam melakukan tindakan apabila terjadi hal-hal yang berhubungan dengan program kesehatan Lingkungan, Akurat dalam melakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan yang sudah diidentifikasi, Kualitas dalam memberikan solusi atau pelayanan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan,

Aman untuk petugas maupun

masyarakat yang dilayani, Profesional : pelayanan dilakukan oleh tenaga yang berkompeten, sesuai bidang yang dilakukan

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 2

B. Tujuan Pedoman Meningkatnya upaya penanggulangan pemberantasan penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Serta menurunkan frekuensi angka kesakitan, jumlah kasus akibat adanya suatu penyakit, jumlah kematian dan menurunnya penyebarluasan penyakit di suatu wilayah khususnya Puskesmas ABC I. C. Sasaran Pedoman 1. Tenaga P2 Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas 2. Pengelola program kesehatan dan lintas sektor terkait 3. Pengambil kebijakan tingkat Kabupaten D. Ruang Lingkup Pelayanan  sesuai RPK Ruang lingkup pedoman ini meliputi: 1. pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dan peran pemangku kepentingan terkait dalam pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di Wilayah kerja Puskesmas ABC I.

E. Batasan Operasional Berkaitan dengan progam penanggulangan penyakit, maka puskesmas bertugas mengembangkan segala potensi yang ada untuk menjalin kemitraan dan kerjasama dengan semua pihak yang terkait. Pelaksanaan manajemen progam penanggulangan penyakit meliputi :perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta mengupayakan sumber daya (dana, tenaga, sarana dan prasarana). Selain itu dalam mengatasi hambatan yang dihadapi dan dengan menyesuaikan tugas pokok dan fungsi uraian kegiatan progam P2, maka strategi operasional yang dilakukan dalam penanggulangan pemberantasan penyakit diantaranya melalui : 1.

Pemantapan kelembagaan unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta dalam penanggulangan penyakit dengan strategi DOTS.

2.

Peningkatan mutu pelayanandi semua unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta.

3.

Penggalanagn kemitraan dengan organisasi profesi, lintas sektoral, institusi pendidikan, dan lain-lain.

4.

Pemberdayaan masyarakat dalam rangka mendorong kemandiriannya untuk mengatasi masalah TBC.

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 3

Kegiatan yang dilakukan progam P2 di Puskesmas adalah : 1.

Meningkatkan upaya penemuan penderita di Puskesmas.

2.

Meningkatkan upaya penemuan penderita melalui Posyandu, Rakordasi.

3.

Meningkatkan penemuan penderita di tempat kerja melalui Posbindu.

4.

Meningkatkan petugas PTO dan pengelola Program TBC

Beberapa ketentuan perundang - undangan yang digunakan sebagai dasar Penyelenggaraan Upaya Pencegahan Penyakit di Puskesmas adalah sebagai berikut 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan. 2. Undang-undang No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta PP No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular mengatur agar setiap wabah penyakit menular (kejadian luar biasa-KLB) harus ditangani secara dini. 3. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 158 ayat 1 yang menyatakan bahwa pemerintah daerah, dan masyarakat melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan PTM beserta akibat yang ditimbulkan.

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 4

BAB II STANDAR KETENAGAAN A.

Kualifikasi Sumber Daya Manusia Sesuai dengan pasal 88 dan pasal 96 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang

Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa tenaga kesehatan yang diijinkan berprofesi minimal berijazah Diploma Tiga ( D III ). Akan tetapi karena keterbatasan tenaga maka realisasi tenaga program P2 yang ada di Puskesmas ABC I adalah : Kegiatan

P2

Kualifikasi SDM

Minimal D III

Realisasi

Diampu oleh 1 orang petugas dengan

latar

belakang

pendidikan SPK

B.

Distribusi Ketenagaan Pengaturan dan penjadualan Penanggung jawab P2 di puskesmas dikoordinir oleh

Penanggung jawab masing-masing program sesuai dengan kesepakatan. . Kegiatan

P2

Petugas

Sigit DP

Unit terkait

Kepala Puskesmas UKP UKM ADMIN Lintas Sektor

C.

Jadwal Kegiatan 1. Pengaturan kegiatan upaya P2 dilakukan bersama oleh para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas. 2. Jadwal kegiatan Program P2 dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal. 3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan Program P2 di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas ABC I.

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 5

BAB III STANDAR FASILITAS A. Denah Ruang PAGAR

PINTU M / K

J A L A N

PINTU M / K

PARKIR MOBIL

HALAMAN DEPAN

K E KM

R A W A T

RUANG UGD

RUANG PROMKES

PARKIR MOTOR

RUANG GIZI & KESLING

RUANG TATA USAHA

I N A P

RUANG REKAM MEDIS & LOKET

RUANG

RUANG KIA R. KIA

R. POLI 1

RUANG APOTEK

KEPALA PUSKESMAS

D RUANG P2M RUANG PERKESMAS LOKET CAPENG P

P2M

GUDANG

RUANG GUDANG OBAT KETERANGAN RAWAT INAP TIDAK DIRINCI

O

RUANG TUNGGU

R. POLI 3

R TAMAN

RUMAH DINAS DOKTER

RUANG TUNGGU

O

R. POLI 2

L O O P

LOKET PEMBAYARAN / KASIR

PARKIR KARYAWAN

BAGIAN RAWAT INAP

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

R. LAB

RUANG POLI GIGI

KM PASIEN

RESEVOAR AIR RUANG GENSET VCT

RUANG RONTGEN AULA

Page 6

K A N T I N

B. Standar Fasilitas

1. Panduan bagi setiap pemegang program: 1 buah 2. Kit Penyelidikan Epidemiologi (PE) :  Surat Tugas  Buku  Pulpen  Refleks Hummer  Form PE  Pot tempat specimen : 2 buah  Label  Kantong plastik  Spesimen carrier dengan ice pack  Senter 3. Kit Penyuluhan Kesehatan Masyarakat : 1 kit 4. Kit audiovisual audividual, yang terdiri dari:  Wireless system/Amplifier dan Wireless Microphone 1 Unit  Microphone: 4 buah  Speaker: 2 buah  Laptop  LCD projektor

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 7

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN A. Lingkup Kegiatan Berikut uraian rincian kegiatan program P2 seksi pencegahan dan pemberantasan penyakit : 1. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data program salah satu jenis penyakit dari puskesmas. 2. Menghimpun, mengolah dan menganalisa serta merencanakan kebutuhan obatobatan, membuat perencanaan kegiatan program tahunan. 3. Menyiapkan bahan rencana renstra program P2. 4. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor yang terkait dengan program P2. 5. Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas program dan lintas sektor untuk mendukung program P2. 6. Melaksanakan fasilitas teknis program P2 di puskesmas. 7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program P2 . 8. Menyelenggarakan pertemuan monev . 9. Monev hasil pertemuan dengan lintas sektor dan lintas program. 10. Melaksanakan kajian pencapaian program P2. 11. Membuat laporan kegiatan program P2.

B. Metode Metode dalam program pemberantasan penyakit melalui beberapa kegiatan yaitu : 1. Pengumpulan data kesakitan 2. Pemeriksaan klinis, fisik, laboratorium dan penegakan diagnosis 3. Pengamatan terhadap penduduk, pemeriksaan terhadap makhluk hidup lain dan benda-benda yang ada di suatu wilayah yang diduga mengandung penyebab penyakit.

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 8

C. Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Diseminasi informasi program pemberantasan penyakit tingkat Kecamatan dan pihak lain yang terkait. b. Membentuk dan mengaktifkan kelembagaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan tingkat Kecamatan 2. Perencanaan a. Merencanakan teknis kegiatan program pemberantasan penyakit dengan lintas sektor terkait b. Mengalokasikan anggaran untuk kegiatan program pemberantasan penyakit yang bersumber dari dana BOK dan SOP. 3. Pelaksanaan a. Menetapkan mekanisme koordinasi antar sektor terkait dengan leading sektor dari Puskesmas (penanggung jawab program pemberantasan penyakit) b. Membentuk dan mengaktifkan kelembagaan untuk pelaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakit di tingkat Kecamatan. 4. Melaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakit sesuai dengan jadual yang telah disusun. 5. Monitoring evaluasi a. Monitoring pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat b. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masayarakat.

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 9

BAB V LOGISTIK Perencanaan

logistik

adalah

merencanakan

kebutuhan

logistik

yang

pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi. Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan. 1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara lain : - Meja, Kursi - Alat tulis - Buku catatan Kegiatan - Leaflet - buku panduan - komputer Perencanaan untuk pengadaan sarana dan prasarana dibuat oleh koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan petugas pengelola barang. Rencana pengadaan sarana dan prasarana dibahas di dalam minilokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi :  Surat Tugas  Buku  Pulpen  Refleks Hummer  Form PE  Pot tempat specimen : 2 buah  Label  Kantong plastik  Spesimen carrier dengan ice pack  Senter

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 10

Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh koordinator Program Pencegahan Penyakit berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action).

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 11

BAB VI KESELAMATAN SASARAN Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain : 1.

Identifikasi Resiko. Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

.

Analisis Resiko. Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.

.

Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko. Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.

.

Rencana Upaya Pencegahan. Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi. 5.

Monitoring dan Evaluasi. Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah berjalan sesuai

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 12

dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidaksesuaian pelaksanaan dengan perencanaan. sehingga dengan segera dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai.

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 13

BAB VII KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan. Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan. Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang benar.

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 14

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut: 1.

Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual

2.

Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan

3.

Ketepatan metoda yang digunakan

4.

Tercapainya indikator

Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 15

BAB IX PENUTUP Pedoman pelaksanaan Upaya Pencegahan Penyakit ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan Upaya Pencegahan Penyakit di Puskesmas ABC I, penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal. Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan Upaya Pencegahan Penyakit di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

Petugas Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Pedoman Pencegahan Penyakit UPTD Puskesmas ABC I

Page 16

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF