Contoh Laporan Wawancara Dan Observasi
May 9, 2018 | Author: Kaffa Kaifa Kefi | Category: N/A
Short Description
Download Contoh Laporan Wawancara Dan Observasi...
Description
LAPORAN HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI KASUS PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) WACHID HASYIM PARENGAN – MADURAN – LAMONGAN
BAGIAN I LATAR BELAKANG MASALAH
A. IDEN IDENTI TITA TAS S SISW SISWA A Nama
:M
Tempat & Tanggal Lahir Lahir Alamat Jenis Kelamin
: Lamongan 22 Desember Desember 1990
: Jl. Mangga 28 Maduran : Laki-laki
Umur
: 18 Tahun
Agama
: Islam
Kelas
:2A
Orang tua
:H
Pekerjaan
: Petani
B. PELANG PELANGGAR GARAN AN YANG YANG DILAKU DILAKUKAN KAN Sering membolos sekolah
C. SU SUMB MBER ER INFO INFORM RMAS ASII Info Inform rmas asii dipe dipero role leh h dari dari guru guru BK SMA SMA Wach Wachid id Hasyi asyim. m. Berdasar data dari guru BK. Saudara As’ad tercatat rata-rata membolos 4 -5 kali dalam satu bulan.
15
D. TUJUAN TUJUAN DILAKUKAN DILAKUKANNYA NYA WAWANCA WAWANCARA RA DAN OBSERVA OBSERVASI SI 1. Tujuan khusus
: Untuk mengetahui latar belakang perilaku membolos saudara As’ad dan untuk menentukan langkah-langkah penanganannya.
2. Tujuan umum : Hasil wawancara dan observasi ini, nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam mene menent ntuk ukan an sebu sebuah ah prog progra ram m yang yang bert bertuj ujua uan n untu untuk k memin meminima imalis lisasi asi preva prevalen lensi si perila perilaku ku membo membolos los sekola sekolah h pada siswa-siswi siswa-siswi SMA Wahid Wahid Hasyim. Hasyim. Mengingat Mengingat sebagai suatu komunitas, tentunya antara siswa yang satu dengan siswa yang lain banyak memiliki kesamaan, baik dari segi fase perkembangan, status sosial orang tua, dan tingkat ekon konomi. Sehin ehing gga hasi hasill waw wawanca ancarra dan obse obserrvasi vasi terhadap saudara As’ad ini nantinya akan dapat digunakan sebaga sebagaii dasar dasar yang yang releva relevan n dalam dalam menent menentuka ukan n sebuah sebuah prog progra ram m pena penang ngan anan an untu untuk k mengu engura rang ngii prev preval alen ensi si perilaku membolos pada siswa-siswi SMA Wachid Hasyim.
15
BAGIAN II TEORI RUJUKAN
REMAJA Masa remaja sebagai masa penuh kegoncangan, taraf mencari identitas diri dan merupakan periode yang paling berat (Hurlock, 1993). 1993). Calon Calon (1953) (1953) dalam dalam Monks Monks (2002) (2002) mengat mengataka akan n masa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan peralihan karena karena remaja remaja belum memiliki memiliki status status dewasa dewasa tetapi tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak, karena secara fisik mereka suda su dah h sepe sepert rtii oran orang g dewa dewasa sa.. Perk Perkem emba bang ngan an fisi fisik k dan dan ps psik ikis is menimbulkan kebingungan dikalangan remaja sehingga masa ini disebut oleh orang barat sebagai periode sturm und drung dan akan akan memba embawa wah h akib akibat at yang yang tida tidak k sedi sediki kitt terh terhad adap ap sika sikap, p, perila perilaku, ku, keseha kesehatan tan,, serta serta keprib kepribadi adian an remaja remaja (Mons (Monsk, k, 2002). 2002). Lebih jelas pada tahun 1974, WHO memberiikan definisi tentang rema remaja ja seca secara ra lebi lebih h kons konsep eptu tual al,, seba sebaga gaii beri beriku kutt (Sar (Sarwo wono no,, 2001): Remaja adalah suatu masa dimana: 1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menun menunjuk jukkan kan tanda tanda-ta -tanda nda seksua seksuall sekund sekundern ernya ya sampai sampai saat ia mencapai kematangan seksual. 2. Indi Indivi vidu du meng mengal alam amii perk perkem emba bang ngan an ps psik ikol olog ogik ik dan dan pola pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. 3. Terjadi Terjadi peralihan peralihan dari ketergan ketergantung tungan an sosial-eko sosial-ekonomi nomi yang yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. DELINKUEN
15
Ada bebera beberapa pa penger pengertia tian n tentan tentang g perila perilaku ku delink delinkuen uen,, M. Gold Gold dan J. Petronio dalam (Sarwono, 2001) mengartikan kenakalan remaja remaja sebaga sebagaii tindak tindakan an oleh oleh seseor seseorang ang yang yang belum belum dewasa dewasa yang sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika perbuatan itu sempat diketahui oleh petugas huku hukum m ia bisa bisa dike dikena naii huku hukuma man. n. Kepu Keputu tusa san n Ment Menter erii Sosi Sosial al (Kep (Kepme mens nsos os RI No. No. 23 23/H /HUK UK/1 /199 996) 6) meny menyeb ebut utka kan n anak anak naka nakall adalah adalah anak yang berperilak berperilaku u menyimpan menyimpang g dari norma-nor norma-norma ma sosi sosial al,, mora morall dan dan agam agama, a, meru merugi gika kan n kese kesela lama mata tan n diri diriny nya, a, mengga menggangg nggu u dan meres meresahk ahkan an ketent ketenter erama aman n dan ketert ketertiba iban n masya masyara rakat kat serta serta kehidu kehidupan pan keluar keluarga ga dan atau atau masy masyara arakat kat (Pusda Depsos RI, 1999). B. Simanjutak dalam (Sudarsono, 1995) member memberii ii tinjau tinjauan an secara secara sosio sosiokul kultur tural al tentan tentang g arti arti Juvenile Delinquency atau Delinquency atau kenakalan remaja, suatu perbuatan itu disebut delinkuen delinkuen apabila apabila perbuatanperbuatan-perbu perbuatan atan tersebut tersebut bertentan bertentangan gan dengan dengan normanorma-nor norma ma yang yang ada dalam dalam masya masyara rakat kat dimana dimana ia hidup, atau suatu perbuatan yang anti-sosial dimana didalamnya terkandung unsur-unsur normatif. Psikolog Bimo Walgito dalam (Sudarsono, 1995) merumuskan arti selengkapnya dari Juvenile Delinquency sebaga sebagaii tiap tiap perbua perbuatan tan,, jika perbua perbuatan tan terseb tersebut ut dilakukan oleh orang dewasa, maka perbuatan itu merupakan kejaha kejahatan tan,, jadi jadi merup merupaka akan n berbua berbuatan tan yang yang melawa melawan n hukum hukum yang dilakukan oleh anak, khususnya anak remaja. Sementara John W. Santrock (1995) mendefinisikan, kenakalan remaja ( Juvenile Juvenile Delinquency) mengac mengacu u pada pada su suatu atu rentan rentang g perila perilaku ku yang luas, mulai dari perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial sosial (sepe (seperti rti bertin bertindak dak berleb berlebiha ihan n dis diseko ekolah lah), ), pelang pelanggar garan an (sepe (seperti rti melari melarikan kan diri diri dari dari rumah) rumah),, hingga hingga tindak tindakanan-tin tindak dakan an kriminal (seperti mencuri).
BENTUK- BENTUK KENAKALAN William C. Kvaraceus dalam (Mulyono, 1995) membagi bentuk kenakalan menjadi dua, yaitu: 1. Kenakalan Kenakalan bisaa seperti: seperti: Berbohon Berbohong, g, membolo membolos s sekolah, sekolah, menin eningg ggal alka kan n rum rumah tanp tanpa a izin izin (kab (kabur ur), ), kelu keluyu yura ran, n, memi memili liki ki dan dan memb membaw awa a bend benda a taja tajam, m, berg bergau aull deng dengan an teman teman yang yang memb memberi eriii pengar pengaruh uh buruk, buruk, berpes berpesta ta pora, pora, memba membaca ca buku-b buku-buku uku cabul, cabul, turut turut dalam dalam pelacu pelacuran ran atau atau melac melacur urka kan n diri diri,, berp berpak akai aian an tida tidak k pant pantas as dan dan minu minum m minuman keras. 2. Kenaka Kenakalan lan Pelang Pelanggar garan an Hukum Hukum,, sepert seperti: i: berjud berjudi, i, mencur mencuri, i, mencopet, menjambret, merampas, penggelapan barang, penipuan dan pemalsuan, menjual gambar-gambar porno
15
dan dan film film-f -fil ilm m porn porno, o, peme pemerk rkos osaa aan, n, pem pemalsu alsuan an uang uang,, perbuatan yang merugikan orang lain, pembunuhan dan pengguguran kandungan. FAKTOR PENYEBAB PERILAKU DELINKUEN Menuru Menurutt Kartin Kartinii Karton Kartono o (1998) (1998),, Juvenile Delinquency adalah perila perilaku ku jahat jahat (dursi (dursila) la),, atau atau kejaha kejahatan tan atau atau kenaka kenakalan lan anakanakanak anak muda, muda, merupa merupakan kan gejala gejala sakit sakit (pato (patolog logis) is) secara secara sosial sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk peng pengab abai aian an sosi sosial al,, sehi sehing ngga ga mere mereka ka itu itu meng mengem emba bang ngak akan an tingkah laku yang menyimpang. Kart Kartin inii Kart Karton ono o (199 (1998) 8) memb membag agii fakt faktor or peny penyeb ebab ab peri perilak laku u delinkuen menjadi dua bagian sebagai berikut: FAKTOR INTERNAL Perilaku delinkuen pada dasarnya merupakan kegagalan sistem pengontrol diri anak terhadap dorongan-dorongan instingtifnya, merek ereka a tida tidak k mamp mampu u menge engend ndal alik ikan an doro dorong ngan an-d -dor oron onga gan n inst instin ingt gtif ifny nya a dan dan menya enyalu lurk rkan an kedal edalam am per perbuata uatan n yang yang bermanfaat. Pandangan psikoanalisa menyatakan bahwa sumber sem semua gang ganggu guan an psikiatris, psikiatris, termasuk gangguan pada perkembangan anak menuju dewasa serta proses adaptasinya terh terhad adap ap tunt tuntut utan an ling lingku kung ngan an seki sekita tarr ada ada pada pada indi indivi vidu du itu itu sendiri, barupa: 1. Konflik batiniah, batiniah, yaitu pertentangan antara dorongan infatil keka kekana nakk-ka kana naka kan n mela melawa wan n pert pertim imba bang ngan an yang yang lebi lebih h rasional. 2. Pema Pemasa saka kan n intr intra a psiki sikis s yang yang keli keliru ru terhad terhadap ap semua semua pengalaman, sehingga terjadi harapan palsu, fantasi, ilusi, kece kecema masa san n (sif (sifat atny nya a semu semu teta tetapi pi diha dihaya yati ti oleh oleh anak anak sebaga sebagaii kenyat kenyataan aan). ). Sebaga Sebagaii akibat akibatnya nya anak anak merea mereaksi ksi dengan pola tingkah laku yang salah, berupa: apatisme, putus asa, pelarian diri, agresi, tindak kekerasan, berkelahi dan lain-lain. 3. Menggunakan reaksi frustrasi negatif (mekanisme negatif (mekanisme pelarian dan pembelaan diri yang salah), lewat cara-cara ara penyelesaian yang tidak rasional, seperti: agresi, regresi, fiksasi, rasionalisasi dan lain-lain. Sela Selain in seba sebabb-se seba bab b diat diatas as peri perila laku ku deli delink nkue uen n juga juga dapa dapatt diakibatkan oleh: 1. Gang Ganggu guan an peng pengam amat atan an dan dan tang tangga gapa pan n pada pada anak anak-a -ana nak k remaja.
15
2. Ganggu Gangguan an berfikir berfikir dan inteli inteligen gensi si pada pada diri diri remaja, remaja, hasil hasil pene peneli liti tian an menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwa a kura kurang ng lebi lebih h 30 30% % dari dari anak-anak yang terbelakang mentalnya menjadi kriminal. 3. Ganggu Gangguan an emosio emosional nal pada pada anak-a anak-anak nak remaja, remaja, perasa perasaan an atau emosi memberiikan nilai pada situasi kehidupan dan menentukan sekali besar kecilnya kebagahiaan serta rasa kepu kepuas asan an.. Pera Perasa saan an berg bergan ande deng ngan an deng dengan an pemu pemuas asan an terhadap harapan, keinginan dan kebutuhan manusia, jika semu emua ter terpuask uaskan an orang ang akan akan meras erasa a senan enang g dan sebaliknya jika tidak orang akan mengalami kekecewaan dan frustrasi yang dapat mengarah pada tindakan-tindakan agre agresi sif. f. Gang Ganggu guan an-g -gan angg ggua uan n fung fungsi si emos emosii ini ini dap dapat berupa: inkont inkontine inensi nsi emosi emosiona onall (emosi yang tidak terkendali), labilitas labilitas emosiona emosionall (suasa (suasana na hati hati yang yang terus terus mene meneru rus s beru beruba bah, h, keti ketida dak k peka pekaan an dan dan menu menump mpul ulny nya a perasaan. 4. Cacat tubuh, faktor bakat yang mempengaruhi temperamen, dan ketidak mampuan untuk menyesuaikan diri (Philip Graham, 1983 dalam Sarwono, 2001). Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, peri perila laku ku deli delink nkue uen n meru merupa pakan kan komp kompen ensa sasi si dari dari masa masala lah h psikologis dan konflik batin karena ketidak matangan remaja dalam merespon stimuli yang ada diluar dirinya. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat (Tambunan, 2008). Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku delinkuen diatas dapat digambarkan sebagai berikut: faktor-faktor internal penyebab perilaku delinkuen
1). Reaksi frustrasi negatif 2). Gangguan pengamatan dan tanggapan Faktor internal 3). Gangguan cara berfikir 4). Gangguan emosional atau perasaan Sumber: Sumber: Kartini Kartini Kartono Kartono,, Pato Patolo logi gi Sosi Sosial al 2, (Jakar (Jakarta: ta:Rad Radja ja Grafin Grafindo do Persada,1998), cet 3, hal. 120.
FAKTOR EKSTERNAL Disamping faktor-faktor internal, perilaku delinkuen juga dapat diakib diakibatk atkan an oleh oleh faktor faktor-fak -faktor tor yang yang berada berada diluar diluar diri diri remaja remaja,, seperti (Kartono, 1998):
15
Faktor keluarga, keluarga merupakan wadah pembentukan peri periba badi di angg anggot ota a kelu keluar arga ga teru teruta tama ma bagi bagi rema remaja ja yang yang sedang dalam masa peralihan, tetapi apabila pendidikan dalam dalam keluar keluarga ga itu gagal gagal akan akan terben terbentuk tuk seoran seorang g anak anak yang yang cender cenderung ung berper berperilak ilaku u delink delinkuen uen,, semisa semisall kondis kondisii dish dishar armo moni ni kelu keluar arga ga (broken broken home home), overproteksi dari orang tua, rejected child, child, dll. 2. Fakto Faktorr lingku lingkunga ngan n sekola sekolah, h, lingku lingkunga ngan n sekola sekolah h yang yang tidak tidak menguntungkan, semisal: kurikulum yang tidak jelas, guru yang yang kura kurang ng mem memahaw ahawii keji kejiwa waan an rem remaja aja dan dan sara sarana na seko sekola lah h yang yang kura kurang ng memad emadai ai seri sering ng menye enyeba babk bkan an muncu munculny lnya a perila perilaku ku kenaka kenakalan lan pada pada remaja remaja.. Walaup Walaupun un demikian faktor yang berpengaruh di sekolah bukan hanya guru uru dan sar sarana ana ser serta pera erasar sarana ana pen pendidi didika kan n saja. aja. Lingkungan pergaulan antar teman pun besar pengaruhnya. 3. Faktor milieu, milieu, ling lingku kung ngan an seki sekita tarr tida tidak k sela selalu lu baik baik dan dan menguntungkan bagi pendidikan dan perkembangan anak. Lingku Lingkunga ngan n adakal adakalany anya a dihuni dihuni oleh oleh orang orang dewasa dewasa serta serta anak anak-a -ana nak k muda muda krim krimin inal al dan dan anti anti-s -sos osia ial, l, yang yang bisa bisa merangsang timbulnya reaksi emosional buruk pada anakanak puber dan adolesen yang masih labil jiwanya. Dengan begitu begitu anak-a anak-anak nak remaja remaja ini mudah mudah terjan terjangki gkitt oleh oleh pola pola kriminal, asusila dan anti-sosial. 4. Kem Kemiski iskina nan n di kota kota-k -kot ota a besa besar, r, gang ganggu guan an ling lingku kung ngan an (polusi, kecelakaan lalu lintas, bencana alam dan lain-lain (Graham, 1983). 1.
Faktor-fak Faktor-faktor tor eksternal eksternal yang dapat mempenga mempengaruhi ruhi perilaku perilaku delinkuen diatas dapat digambarkan sebagai berikut: Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku delinkuen
1.1. Broken home 1.2. Perlindun Perlindungan gan lebih 1). Faktor keluarga 1.3. Penolakan orang tua Faktor eksternal buruk dari
1.4. Pengaruh orang tua 2). Faktor sekolah 3). Milieu
Sumber: Sumber: Kart Kartin inii Kart Karton ono o, Pato Patolo logi gi Sosi Sosial al 2, (Jaka (Jakarta rta:Ra :Radja dja Grafin Grafindo do Persada,1998), cet 3, hal. 126.
15
Faktor keluarga memang sangat berperan dalam pembentukan perilaku menyimpang pada remaja, gangguangang ganggu guan an atau atau kela kelain inan an oran orang g tua tua dala dalam m mene menerrapka apkan n dukungan dukungan keluarga keluarga dan praktek-p praktek-prakte raktek k manajemen manajemen secara secara konsis konsisten ten diketa diketahui hui berkai berkaitan tan dengan dengan perila perilaku ku anti anti sosia sosiall anak-anak remaja , semidal overproteksi, rejected child dan lain=l lain=lain ain(Sa (Santr ntrock ock,, 1995). 1995). Sebaga Sebagaii akibat akibat sikap sikap orang orang tua yang otoriter menurut penelitian Santrock & Warshak (1979) di Amerika Serikat maka aka anak-anak akan kan tergang anggu kemampuannya dalam tingkah laku sosial. Kempe & Helfer menamakan pendidikan yang salah ini dengan WAR (Wold (Wold of Abnormal Rearing), Rearing), yaitu yaitu kondis kondisii dimana dimana lingku lingkunga ngan n tidak tidak memu memung ngki kink nkan an anak anak untu untuk k mempe empela laja jari ri kem kemampu ampuan an-kem kemampu ampuan an yang yang pali paling ng dasa dasarr dala dalam m hubu hubung ngan an anta antarr manusia (Sarwono, 2001. Selain faktor keluarga dan sekolah, faktor milieu juga sangat berpen berpengar garuh uh terhad terhadap ap perila perilaku ku kenaka kenakalan lan,, karena karena milieumilieu yang ada dalam masyarakat akan turut mempengaruhi perkembangan perilaku remaja. Menurut Sutherland perilaku menyimpang yang dilakukan remaja sesungguhnya meru merupa paka kan n sesu sesuat atu u yang yang dapa dapatt dipe dipela laja jari ri.. As Asum umsi si yang yang melandasi melandasinya nya adalah adalah 'a crimi criminal nal act occurs occurs when when situat situation ion apropriate for it, as defined by the person, is present' (Rose Gialombardo; 1972). Lebih lanjut menurutnya (Gialombardo, 1972 dalam Suyatno, 2008): 1. Perilaku remaja merupakan perilaku yang dipelajari secara negatif dan berarti perilaku tersebut tidak tidak diwari diwarisi si (genet (genetik) ik).. Jika Jika ada salah salah satu satu anggot anggota a keluar keluarga ga yang yang berpos berposisi isi sebaga sebagaii pemaka pemakaii maka maka hal ters terseb ebut ut lebi lebih h mung mungki kin n dise diseba babk bkan an kare karena na pros proses es belajar dari obyek model dan bukan hasil genetik. 2. Perilaku menyimpang yang dilakukan remaja dipela dipelajar jarii melalu melaluii proses proses intera interaksi ksi dengan dengan orang orang lain lain dan proses komunikasi dapat berlangsung secara lisan dan melalui bahasa isyarat. 3. Proses mempelajari perilaku bisaanya terjadi pada kelo kelomp mpok ok deng dengan an perg pergau aula lan n yang yang sang sangat at akra akrab. b. Rema Remaja ja dala dalam m penc pencar aria ian n stat status us sena senant ntia iasa sa dala dalam m situas situasii ketida ketidakse ksesu suaia aian n baik baik secara secara biolog biologis is maupu maupun n psik ps ikol olog ogis is.. Untu Untuk k meng mengat atas asii gejo gejola lak k ini ini bisa bisaan anya ya mereka cenderung untuk kelompok di mana ia diterima sepenuhnya dalam kelompok tersebut. Termasuk dalam hal hal ini ini memp mempel elaja ajari ri norm norma-n a-nor orma ma dala dalam m kelo kelomp mpok ok..
15
Apabila Apabi la kelom kelompok pok terseb tersebut ut adalah adalah kelom kelompok pok negati negatif f niscaya ia harus mengikuti norma yang ada. a. Apabila Apabila perilaku perilaku menyimp menyimpang ang remaja remaja dapat dapat dipelajari dipelajari maka yang dipelajari meliputi: teknik melakukannya, motif atau dorangan serta alasan pembena enar termasuk sikap. b. Arah Arah dan dan moti motiff sert serta a doro dorong ngan an dipe dipela lajar jarii mela melalu luii definisi dari peraturan hukum Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan psikologis anak digambarkan oleh Hasbullah M. Saad (2003) dalam bukunya Perkelahian Pelajar seperti Pelajar seperti dibawah ini: Model umum pengaruh kondisi lingkungan terhadap Perkembangan psikologis anak
Lingkungan makro Karakter anak Atensi Karakter keluarga dengan anak
Interaksi
antar
perhatian
ibu
Mainutris Perkembangan psikologis Sumber: Sumber: Hasbullah M. Saad, Saad, Perkelahian Pelajar: Potret Siswa SMU di DKI Jakarta, Jakarta, (Yogyakarta:Galang Press, 2003), hal. hal. 32.
BAGIAN III WAWANCARA & OBSERVASI UNTUK TUJUAN T UJUAN ASSESMENT Dasar-dasar teori diatas kemudian dijadikan sebagai acuan untuk memb membua uatt guid guide e inte interv rvie iew w & chec checkk-Li List st untu untuk k mend mendap apat atka kan n info inform rmas asii meng mengen enah ahii latar latar bela belaka kang ng masa masala lah h yang yang seda sedang ng dihadapi oleh saudara As’ad (Perilaku membolos). 1. HA HASI SIL L OBSE OBSERV RVAS ASII CHECK LIST UNTUK OBSERVASI KONDISI SUBJEK SAAT INI No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aspek Yang diobservasi Cara berpakaian Sopan Santun Pergaulan Keseriusan dalam mengikuti pelajaran Mencatat materi pelajaran Membolos sekolah
sangat rapi baik baik baik selalu sering
Penilaian cukup
Tdk rapi
cukup cukup cukup
kurang kurang kurang
kadang2 kadang 2
tdk pernah tdk pernah
15
7. 8.
Mengikuti kegiatan ekstra Mematuhi peraturan sekolah 9. Cara berinteraksi dengan teman. 10. Menggunakan bahasa yang positif. 11. Duduk di barisan depan 12. Ikut serta dalam diskusi kelas Keterangan: •
•
selalu selalu
kadang 2 kadang 2
tdk pernah tdk pernah
baik
cukup
kurang
selalu
kadang 2
tdk pernah
selalu selalu
kadang 2 kadang 2
tdk pernah tdk pernah
Beri Berila lah h tand tanda a chec check k list list pada pada kota kotak k peni penila laia ian n yang yang sesu sesuai ai dengan kondisi siswa saat ini. Untuk penilaian membolos sekolah:
1. Sering (setiap dua minggu ada 1 hari yang tidak masuk). 2. Kadang-kadang (dalam 1 bulan ada 1 hari yang membolos).
CHECK LIST UNTUK OBSERVASI HUBUNGAN SUBJEK DENGAN ORANG TUA No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Aspek Yang diobservasi Perhatian orang tua Komunikasi Cara orang tua berinteraksi dengan anak. Cara anak berinteraksi dengan orang tua. Patuh terhadap aturan orang tua. Menghormati orang tua Penghargaan orang tua terhadap pendapat anak. Model pendidikan ortu
baik baik baik
Penilaian cukup cukup cukup
kurang kurang kurang
baik
cukup
kurang
selalu
kadang2
tdk pernah
selalu baik
kadang 2 cukup
tdk pernah kurang
otoriter
demokrati s
Keterangan: •
Beri tanda check list pada kotak penilaian yang sesuai dengan kondisi siswa saat ini.
15
Observasi disekolah dilakukan pada tanggal 24, 31 Mei & 7 Juni dan observasi rumah dilakukan pada tanggal 25 Mei, 1 Juni dan 8 Juni, adapun untuk aspek penilaian membolos sekolah digunakan data absensi kelas. Hasil observasi menunjukkan As’ad adalah terma termasuk suk sis siswa wa yang yang tidak tidak begitu begitu dis disuk ukai ai oleh oleh temanteman-tem teman an temann temannya ya karena karena As’ As’ad ad dalam dalam berkom berkomuni unikas kasii dengan dengan temantemantemannya selalu menggunakan bahasa-bahasa yang tidak positif seperti kata “jancuk” dan lain sebagainya. Cara berpakaian As’ad juga tidak rapi, bajunya tidak pernah dimasukkan dan rambutnya panj panjan ang. g. Selai Selain n itu itu As As’a ’ad d juga juga tida tidak k memi memili liki ki sopa sopan n sant santun un terh erhadap adap guru uru, keti ketika ka ber berada ada di dala dalam m kela kelas s A’ad A’ad selal elalu u memb membua uatt gadu gaduh h saat saat pela pelaja jara ran n seda sedang ng berl berlan angs gsun ung, g, tida tidak k pernah mencatat materi yang diberikan oleh guru, tidak pernah mengikuti diskusi dan selalu duduk paling belakang. As’at juga terk terken enal al seba sebaga gaii sisw siswa a yang yang tida tidak k pern pernah ah patu patuh h terh terhad adap ap peratu peraturan ran-oe -oerat ratura uran n sekola sekolah, h, sepert sepertii tidak tidak pernah pernah mengik mengikuti uti kegiatan ekstra, selalu membolos dan tidak pernah serius dalam mengikuti pelajaran.
Orang tua As’ad terlalu bersikap otoriter dalam mendidik anakanak anakny nya a terl terleb ebih ih terh terhad adap ap As As’a ’ad d karen karena a As As’a ’ad d tida tidak k pern pernah ah patuh dan menghormati aturan-aturan yang ada dalam keluarga. Cara berinteraksi As’ad dengan orang tua atau sebaliknya orang tua tua deng dengan an As As’a ’ad d terg tergol olon ong g kura kurang ng baik baik.. Dala Dalam m ling lingku kung ngan an keluarga keluarga As’ad As’ad kurang kurang mendapat mendapat penghargaan penghargaan dari orang tua dan kurang diperhatikan, karena orang tua As’ad tidak pernah mau tau tau ter terhadap adap masal asalah ah As’ad s’ad,, yang ang ada As’ad s’ad selal elalu u mendapat marah dari orang tua.
2. HA HASI SIL L WAWA WAWANC NCAR ARA A Wawancara dilakukan pada tanggal 14 Juni, karena keterbatasan waktu ktu waw wawanc ancara ara hany anya dila dilaku kuk kan kep kepada ada As’ad s’ad untu untuk k meleng melengkap kapii hasil hasil observ observasi asi.. Adapun Adapun hasil hasil wawanc wawancara ara dengan dengan As’ad secara verbatim disajikan dibawah ini: Bari s 1
5
Isi wawancara
Baris
+ Selamat siang mas As’ad ++ Siang pak! (agak tidak suka) + maaf maaf meng mengga gang nggu gu bela belaja jarr mas mas As’ad sebentar ++ tidak apa-apa pak + terima kasih. Kalau boleh tau
5–9
Masalah Yang Ditemukan
Keluyuran
15
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
sepula sepulang ng dari dari sekola sekolah h bis bisaan aanya ya apa kegiatan mas As’ad? ++ bisa bisaan anya ya saya saya tida tidak k lang langsu sung ng pula pulang ng pak, pak, mamp mampir ir kewa kewaru rung ng kopi kopi dulu, baru pulang + kenapa kenapa mas mas As’ As’ad ad tidak tidak langsu langsung ng pulang pulang dan lebih lebih memilih memilih kewaru kewarung ng kopi dulu? ++ dari pada di rumah dimarahi terus sama ama oran rang tua pak, pak, lebih ebih baik aik kewa kewaru rung ng kopi kopi bisa bisa kump kumpul ul deng dengan an teman-teman yang lain. + bisaanya kewarung kopi mana dan apa yang mas As’ad lakukan di sana? ++ warung kopinya di Maduran Pak di desa saya sendiri, ya Cuma nongkrong saja saja Pak, Pak, kada kadang ng-ka -kada dang ng ya samb sambil il main remi (main kartu). + sepu sepula lang ng dari dari waru warung ng kopi kopi,, apa apa As’ad juga ikut mengaji mengaji di mushollah, mushollah, saya saya dapa dapatt info inform rmas asii dari dari seko sekola lah h katanya bapak anda pak haji? ++ yang haji kan orang tua saya pak. Bisaanya ya tidur pak kalau tidak ada acara keluar dengan teman. + kalau begitu kapan As’ad belajar? ++ tidak tidak pernah pernah belaja belajarr pak, pak, belaja belajarr juga buat apa, wong saya ini tidak pernah pernah diperh diperhati atikan kan oleh oleh orang orang tua saya kok. + masuk As’ad tidak memperhatikan? ++ saya saya itu itu sebe sebena narn rnya ya kepi keping ngin in masuk ke STM (Sekolah Teknik Mesin), tapi tapi ora orang tua tida idak pern ernah mau mend menden enga gark rkan an kein keingi gina nan n saya saya dan dan akhirnya saya sekolah di SMA Wachid Hasyim ini pak. + kalau boleh tau apa yang menjadi alasan orang tua As’ad lebih memilih SMA daripada STM? ++ oran orang g tua tua saya saya itu itu kepi keping ngin innya nya saya saya jadi jadi guru guru agam agama, a, saya saya pern pernah ah dipo dipond ndok okka kan n di pesa pesant ntre ren n Lang Langit itan an Tuban tapi saya tidak kerasan. kerasan. + apa karena tidak boleh masuk STM itu yang membuat As’ad selalu membolos sekolah? ++ iya iya pak, pak, lawo lawong ng saya saya itu itu tida tidak k berminat sekolah diselain STM, ya mau bagaimana lagi pak, saya itu tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik. + As’ As’ad ad bis bisa a bertan bertanya ya pada pada temantemanteman yang lain kan? ++ teman-teman teman-teman tidak ada yang suka dengan saya pak, soalnya kata teman-
12
Selalu dimarahi ortu
21 – 26
Tidak mau mengikuti aturan orang tua.
26 – 28
Tidak pernah belajar
31 -34
Tidak suka sekolahnya.
40 – 45
Membolos sekolah Tidak bisa mengikuti pelajaran.
50 -53
Tidak teman
dengan
disukai
oleh
55 – 60 Tidak punya motivasi
15
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
teman teman saya saya itu kalau kalau bicara bicara arogan arogan.. Makan Makanya ya saya saya serin sering g bolos bolos karena karena saya saya tidak tidak punya punya teman teman di sekola sekolah, h, lebih baik saya kewarung kewarung kopi banyak yang menghargai saya. + apa As’ad tidak merasa rugi kalau As’ad selalu membolos sekolah? ++ tida tidak k pak pak buat buat apa apa wong wong saya saya mema memang ng suda sudah h tida tidak k suka suka seko sekola lah h dis disini. ini. Kalau lau ora orang tua tua saya aya mau mau memind memindahk ahkan an ke STM ya saya saya akan akan rajin sekolah pak. + bela belaja jarr mesi mesin n kan kan tida tidak k hany hanya a di sekolah, As’ad bisa ambil kursus mesin samb sambil il teta tetap p seko sekola lah. h. Sela Selain in As’a As’ad d senang senang orang orang tua As’ad juga senang. Apa As’ad tidak pernah coba memb membic icar arak akan an kepa kepada da oran orang g tua tua As’ad? ++ saya saya itu itu jara jarang ng bica bicara ra deng dengan an orang tua saya pak, begitu juga dengan dengan orang orang tua saya. saya. Paling-pal Paling-paling ing kalau mau marahi atau menyuruh saya saja saja baru baru bica bicara ra.. Mere Mereka ka itu itu tida tidak k pernah pernah mau tau tau dengan dengan keingi keinginan nan anak anak-n -nak akny nya. a. Maka Makany nya a kaka kakak k saya saya dulu dulu juga juga seri sering ng dapa dapatt masa masala lah h di sekolah seperti saya ini. + jadi komunikasi As’ad dengan orang tua selama ini bagaimana? ++ ya seperti yang saya bilang tadi pak. + menu menuru rutt info inform rmas asii dari dari guru guru BK, BK, As’ad juga tidak punya sopan santun pada pada guru uru dan dan tida tidak k pern ernah ikut ikut kegiat kegiatan an ekstra ekstra kuliku kulikuler ler,, apa benar benar demikian? ++ say saya tidak idak pern perna ah mengi engiku kutti kegiatan ekstra kulikuler karena tidak ada yang saya sukai pak, jadi buat apa saya ikut. Kalau tidak tidak sopan sopan dengan dengan para guru….saya sopan kok pak (defend) + pernah pernah tidak tidak As’ As’ad ad bicara bicara sendir sendirii saat pelajaran berlangsung? ++ sering pak, saya tidak suka dengan pelajarannya makanya saya tidak mau mendengarkan pak. + apa As’a As’ad d sela selalu lu meng menger erja jaka kan n Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan oleh pak guru? ++ tidak pak. + baik, apa alasan As’ad tidak pernah mem memasuk sukkan kan baju baju dan dan bera beramb mbut ut panjang?
65-70 Komu Komuni nika kasi si deng dengan an orang tua tidak baik.
80 -84 Tidak pernah ekstra kulikuler
ikut
85 – 89 Tidak guru
mendengarkan
90 – 93 Tidak pernah mengrjakan PR 95-100 Tidak pernah berpakaian rapi
103-105 Tidak diperhatikan orang tua
105-110 Tidak pernah dihargai orang tua
15
119
++ biar biar kere keren n pak, pak, biar biar keli keliha hata tan n macho, macho, kalau kalau tidak tidak begini begini tidak tidak ada cewe cewek k yang yang naks naksir ir saya saya donk donk pak, pak, sudah sudah bodoh bodoh dan tidak tidak keren. keren. Kalau Kalau begini kan keren pak. + lalu apa yang membuat As’ad tidak pern pernah ah mema mematu tuhi hi pera peratu tura ran n oran orang g tua? ++ mereka juga tidak pernah memperhatikan saya pak. + maksud As’ad? ++ mere ereka kan kan maun maunya ya mena enang send sendir iri. i. Mere Mereka ka juga juga tida tidak k pern pernah ah memberii memberii penghargaa penghargaan n atas prestasi prestasi saya saya.. Saya Saya pern pernah ah mena menag g juar juara a 1 dala dalam m lomb lomba a meng mengga gamb mbar ar ting tingka katt kecama kecamatan tan.. Semua Semua teman teman member memberii ii ucapan ucapan selam selama. a. Tapi Tapi orang orang tua saya saya bisaa saja dan tidak menghargai saya. + baik, kalau begitu untuk sementara cukup dulu. Terima kasih dan minggu depan saya akan memanggil As’ad lagi unt untuk mend menden enga gark rkan an keing eingin ina ankeinginana As’ad yang nanti akan saya sampai sampaikan kan kepada kepada orang orang tua As’ As’ad. ad. Bagaimana anda bersedia. ++ asalkan untuk saya pak. + baik.
Hasi Hasill waw wawanca ancara ra menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwa a peri perila laku ku membo embolo los s seko sekola lah h saud saudar ara a As’ad s’ad diseb isebab abka kan n oleh leh beber eberap apa a fakt fakto or diantaranya: 1. Fakt Faktor or inte intern rnal al Faktor Faktor emosi emosi , dala dalam m hal hal ini ini adala adalah h keti ketida dak k mamp mampua uan n subjek secara emosi dalam mensikapi perlakuan orang tua yang terlalu otoriter dan tidak memberi ruang diskusi pada subjek. Sehingga subjek merespon sikap orang tua yang demi demiki kian an deng dengan an mela melaku kuka kan n peri perila laku ku-p -per eril ilak aku u yang yang melan melangg ggar ar atur aturan an-a -atu tura ran n kelu keluar arga ga dan dan atur aturan an-a -atu tura ran n sekolah. Ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kartini Kartini Kartono Kartono (1998), (1998), bahwa gangguan gangguan emosion emosional al pada anak-anak remaja, perasaan atau emosi memberiikan nilai pada situasi kehidupan dan menentukan sekali besar keci keciln lnya ya keba kebaga gahi hiaa aan n sert serta a rasa rasa kepu kepuas asan an.. Pera Perasa saan an berg bergan ande deng ngan an deng dengan an pemu pemuas asan an terh terhad adap ap har harapan apan,, keinginan dan kebutuhan manusia, jika semua terpuaskan orang akan merasa senang dan sebaliknya jika tidak orang akan akan menga mengalam lamii kekece kekecewaa waan n dan frustr frustrasi asi yang yang dapat dapat
15
meng mengar arah ah pada pada tind tindak akan an-t -tin inda daka kan n agre agresi sif. f. Gang Ganggu guan an-gang ganggu guan an fung fungsi si emos emosii ini ini dapa dapatt beru berupa pa:: inkontinensi emosional (emos emosii yang ang tid tidak terke erken ndali dali), ), labilitas emosional (suasa (suasana na hati hati yang yang terus terus meneru menerus s beruba berubah, h, ketidak pekaan dan menumpulnya perasaan. Ketidak mampuan subjek dalam melakukan penyes penyesuai uaian an diri diri deng dengan an ling lingku kung ngan an seko sekola lah. h. Ph Phil ilip ip Graham aham (19 (1983 83)) menje enjela lask skan an bahw bahwa a fact factor or keti ketida dak k mamp mampua uan n su subj bjek ek dala dalam m meny menyes esua uaik ikan an diri diri juga juga dapa dapatt menyebabkan perilaku delinkuen. Reaksi Reaksi frustrasi frustrasi.. Dala Dalam m hal hal ini ini adal adalah ah keti ketida dak k puas puasan an subj su bjek ek terh terhad adap ap kepu keputu tusa san n memas emasuk ukka kan n diri diriny nya a ke sekola sekolah h SMA, SMA, yang yang kemudi kemudian an diresp direspon on secar secara a negati negative ve oleh subjek, seperti tidak mau memperhatikan guru dan membolos. 2. Fakt Faktor or eks ekste tern rnal al Pola Pola asuh asuh kelu keluar arga ga yang yang ot otor orit iter er.. Hal ini senada dengan dengan yang yang dikemu dikemukak kakan an oleh oleh Santro Santrock, ck, menuru menurutny tnya a faktor keluarga memang sangat berperan dala alam pembe emben ntuk tukan peril erilak aku u menyi enyim mpang pang pad pada remaj emaja, a, gang ganggu guan an-g -gan angg ggua uan n atau atau kela kelain inan an oran orang g tua tua dala dalam m mene menera rapk pkan an duku dukung ngan an kelu keluar arga ga dan dan prak prakte tekk-pr prak akte tek k manajemen secara konsisten diketahui berkaitan dengan perilaku anti sosial anak-anak remaja , semidal overproteksi, rejected child dan lain=lain(Santrock, 1995). Seba Sebaga gaii akib akibat at sika sikap p oran orang g tua tua yang yang otor otorit iter er menu menuru rutt penelitian Santrock & Warshak (1979) di Amerika Serikat maka anak-anak akan terganggu terganggu kemampuann kemampuannya ya dalam tingkah laku sosial. al. Kempe & Helfer menamakan pendidikan yang salah ini dengan WAR (Wold (Wold of Abnormal Rearing) Rearing), yaitu kondisi dimana lingkungan tidak memu memung ngki kink nkan an anak anak untu untuk k memp mempel elaj ajar arii kema kemamp mpua uannkema kemamp mpua uan n yang yang pali paling ng dasa dasarr dala dalam m hubu hubung ngan an anta antarr manusia (Sarwono, 2001).
Lingku Lingkunga ngan n sekola sekolah. h. Kondi ondisi si seko sekola lah h yang ang belu belum m memil memiliki iki tenaga tenaga Psi Psikol kolog og membua membuatt As’ As’ad ad cuma cuma menja menjadi di bahan bahan cemoo cemoohan han dan tidak tidak mendap mendapat at probl problem em solvin solving g yang tepat, akibatnya As’ad cenderung menarik diri dari
15
perg pergau aula lan n seko sekola lah h dan dan lebi lebih h memi memili lih h berg bergau aull deng dengan an remaja-remaja yang nongkrong diwarung kopi.
BAGIAN IV PENANGANAN KASUS
UNTUK TUJUAN PENYELESAIAN MASALAH AS’AD Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh As’ad. Dapat dila dilaku kuka kan n kons konsel elin ing g kepa kepada da As As’a ’ad d yang yang bero berori rien enta tasi si pada pada menumbuhkan kesadaran pada diri subjek bahwa cara dirinya mensik mensikapi api pendid pendidikan ikan orang orang tuanya tuanya yang yang terlal terlalu u otorit otoriter er itu kurang tepat, karena langkah yang diambil oleh subjek justeru merugikan diri subjek sendiri. Selain itu konseling juga diarahkan pada menjadikan subjek sebagai orang yang mampu bert bertan angg ggun ung g jawa jawab b terh terhad adap ap diri diriny nya. a. Deng Dengan an tekn teknik ik-t -tek ekni nik k konf konfro ront ntas asii deng dengan an pend pendek ekat atan an RET RET (Rat (Ratio iona nall Emot Emotif if)) dan dan Pendekatan Realitas akan mampu membantu subjek menyelesaikan masalahnya secara positif dan konstruktif. Selain Selain itu, itu, konse konselin ling g juga juga dilaku dilakukan kan kepada kepada kedua kedua orang orang tua As’ad s’ad,, unt untuk membe emberrii pen penger gertian tian kep kepada ada mere ereka akan akan pentin pentingny gnya a komuni komunikas kasii dalam dalam keluar keluarga. ga. Selain Selain itu konsel konseling ing ditujukan untuk memberi pengertian kepada orang tua, bahwa sangat disarankan kepada orang tua untuk menempatkan anak pada pada pend pendid idik ikan an yang yang sesu sesuai ai deng dengan an mina minatt anak anak.. Berk Berkai aita tan n deng dengan an masal asalah ah As’ad s’ad oran orang g tua tua dapa dapatt disa disara rank nkan an untu untuk k mencarika mencarikan n solusi solusi alternativ alternative e untuk mengemba mengembangkan ngkan potensi potensi yang yang dimili dimiliki ki As As’ad ’ad,, dengan dengan memasu memasukka kkan n As As’ad ’ad pada pada kursus kursus Teknik Mesin.
UNTUK TUJUAN MEMINIMALISASI PREVALENSI MEMBOLOS PADA SISWA SMA WACHID HASYIM Untuk Untuk tujuan tujuan diatas diatas,, dapat dapat dibuat dibuat progra program m kegiat kegiatan an semisa semisall seminar tentang pendidikan anak yang diperuntukkan untuk para
15
orang tua yang anaknya memiliki masalah di sekolah dan dapat dibuat dibuat program program seminar seminar tentang tentang pentingny pentingnya a managemen managementt diri untuk mencapai kesuksesan dimasa depan yang diperuntukkan bagi para siswa yang bermasalah.
Catatan: Sebagai bentuk tanggung jawab professional, karena telah melakukan assessment penulis telah melakukan konseling kepada As’ad dan orang tua. Namun demikian penulis belum bisa menyertakan DAFTAR dalam laporan ini. Karena proses konseling PUSTAKA belum selesai dan baru berjalan satu sesi saja.
Hurlo urlock ck., ., E. B., 19 1993 93,, Ps Psik ikol olog ogii Perk Perkem emba bang ngan an Edis Edisii ke-5 ke-5,, Jakarta:Erlangga. Kartono., Kartini, 1998, Patologi Sosial 2, 2, Jakarta:Radja Grafindo Persada. Monks. Monks.,, F.J., F.J., dkk, dkk, 2002, 2002, Psikologi Psikologi Perkembangan Perkembangan,, Yogyakarta: Yogyakarta:Gadjah Gadjah Mada University Press.
Mulyon Mulyono., o., Y. Bamban Bambang, g, 1995, 1995, Pendekatan Pendekatan Analisis Analisis Kenakalan Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya, Yogyakarta:Kanisius. Saad., Hasbullah M., 2003, Perkelahian Pelajar;Potret Siswa SMU di DKI Jakarta, Jakarta, Yogyakarta:Galang Press. Sant Santro rock ck., ., John John W., W., 19 1995 95,, Perk Perkem emba bang nga an Mas Masa Hidu Hidup p jili jilid d 2. Terjemahan oleh Juda Damanika & Ach. Chusairi, Jakarta:Erlangga.
Sarwono., Sarlito Wirawan, 2001, Psikologi Remaja, Jakarta:Radja Grafindo Persada. Sudarsono, 1995, Kenakalan Remaja, Remaja, Jakarta:Rineka Cipta. Tambunan., Raimon, Perkela Perkelahia hian n diakses 20 Mei 2008.
Pelajar Pelajar , http http// //
e-ps e-psiko ikolo logi gi.c .com om,,
Suyatno., Bagong, Memahami Remaja Dari Berbagai Perspektif Kajian Sosiologis, Sosiologis, http://bkkbn.go.id, diakses 20 Mei 2008.
15
View more...
Comments