Contoh Laporan Penyusunan Skala Psikologi

December 5, 2018 | Author: Adiel Stella | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

by Adiel Stella...

Description

Laporan Praktikum Ujian Tengah Semester Metodologi Penelitian dan Statistika II Penyusunan Skala Psikologi Skala Motivasi belajar

Disusun Oleh :  Nama : Adiel Stella Stella Julia M.Ratu M.Ratu  NIM : 1571023

Program Studi Psikologi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Makassar 2016

BAB I PENGANTAR

Skala psikologi merupakan salah satu jenis alat pengukur yang digunakan untuk mengukur atribut afektif psikologi, seperti motivasi, emosi, sikap, stres, kepribadian,  perilaku, dan lain sebagainya. Skala tersebut biasanya dibuat dan disusun dalam  bentuk pernyataan atau pertanyaan dan disebut sebagai penyusunan skala psikologi. Biasanya penyusunan skala tersbut digunakan dalam metode penelitian kuantitatif, dimana pada penelitian tersebut membutuhkan data yang akurat dan objektif, sehingga dibutuhkan juga banyak subjek dalam penelitian. Walaupun penyusunan skala tersebut terlihat mudah dilakukan, namun ada  bebrapa keterbatasan pengukuran atribut psikologis yaitu : 1. Atribut psikologi bersifat latent  (tidak  (tidak tampak) 2. Keterbatasan indikator pada aitem-aitem pada skala psikologi 3. Respon yang diberikan oleh subjek dapat dipengaruhi oleh variabel yang tidak relevan 4. Atribut psikologi bersifat tidak stabil, maksudnya tidak relevan jika pada misalnya pada tahun 2016 diberikan pernyataan yang ada dari tahun 1980-an, karena banyak yang mudah berubah sejalan dengan waktu dan situasi. 5. Interpretasi terhadap hasil pengukuran hanya dapat dilakukan secara normatif. Dalam istilah pengukuran, dikatakan bahwa pada pengukuran psikologi terdapat lebih banyak sumber error  (salah).  (salah). Terdapat beberapa karakteristik skala psikologi yaitu : 1. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang secara tidak langsung mengungkap indikator perilaku yang diukur. 2. Skala psikologi selalu berisi aitem yang banyak 3. Respon subjek tidak dikelompokkan menjadi jawaban yang “benar” atau “salah” . semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Walaupun dalam kehidupan sehari-hari banyak yang menyamakan istilah Angket dengan istilah Skala, namun dapat dijelaskan lagi bahwa kedua instrument tersebut

hanya memiliki satu kesamaan yaitu sebagai alat pengumpulan data, dimana fungsi dan tujuannya berbeda. Perbedaan tersebut antara lain : 1. Data yang diungkap oleh angket berupa data faktual atau fakta, sedangkan data yang diungkap oleh skala psikologi adalah deskripsi mengenai aspek kepribadian individu. 2. Pertanyaan atau pernyataan dalam angket berupa pertanyaan atau pernyataan langsng terarah kepada informasi mengenai data yang hendak diungkap. Sedangkan aitem pada skala psikologi berupa penerjemahan dari indikator keperilakuan guna memancing

jawaban yang tidak secara langsung

menggambarkan keadaan diri subjek, yang biasanya tidak disadari oleh responden bersangkutan. 3. Responden terhadap angket tahu persis mengenai apa yang ditanyakan dalam angket dan informasi apa yang dicari oleh pertanyaan bersangkutan. Sedangkan responden terhadap skala psikologi, walaupun sangat memahami isi pertanyaannya, namun mereka tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kseimpulan apa yang sesungguhnya diungkap oleh  pertanyaan tersebut. 4. Respon yang diberikan subjek terhadap angket tidak dapat diberi skor, melainkan diberi coding   sebagai identifikasi atau klasifikasi jawaban. Sedangkan respon terhadap skala psikologi diberi skor melalui proses  penskalaan. 5. Satu perangkat angket dirancang untuk mengungkap data dan informasi mengenai banyak hal, sedangkan satu perangkat skala psikologi dirancang hanya untuk mengungkap satu tujuan ukur saja. 6. Reliabilitas angket tidak perlu diuji, sedangkan reliabilitas skala psikologi harus diuji. 7. Validitas angket lebih ditentukan oleh kejelasan tujuan dan kelengkapan informasi, sedangkan validitas skala psikologi ditentukan oleh ketepatan operasionalisasi konstrak psikologi yang akan diukur.

Langkah dasar konstruksi yaitu : 1. Mengidentifikasi tujuan ukur (penetapan konstruk psikologis) 2. Operasionalissi konsep indikator perilaku 3. Penskalaan 4. Pemilihan format stimulus 5. Penulisan aitem 6. Uji coba aitem 7. Analisis aitem 8. Seleksi aitem 9. Pengujian reliabilitas 10. Validasi 11. Format final (aitem sudah siap digunakan untuk turun lapangan).

BAB II PEMBAHASAN TEORI

Tema : Motivasi Belajar Definisi : Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai, (Sardiman 2011, dalam jurnal Puspitasari 2012). Dimensi/aspek : a. Tekun dalam menghadapi tugas yaitu individu yang tekun akan mampu  bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama dan tidak berhenti sebelum selesai.  b. Ulet menghadapi kesulitan yaitu individu yang ulet memiliki sifat tidak lekas  putus asa, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin dan tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya. c. Tidak mudah melepas hal yang diyakini yaitu sesuatu yang menjadi keyakinan hidup dalam diri individu, apapun bentuk keyakinan itu tidak dengan mudah dilepaskan, karena segala sesuatunya telah menjadi pedoman hidup bagi individu tersebut. d. Dapat mempertahankan pendapatnya yaitu jika individu sudah merasa yakin terhadap suatu hal dengan menggunakan pikiran secara rasional dan dapat diterima serta masuk akal, maka individu tersebut pasti akan berusaha untuk mempertahankan pendapatnya dalam setiap situasi. e.

Senang mencari dan memecahkan masalah belajar yaitu individu suka mencari tantangan atau segala sesuatunya yang membuat dirinya tertantang dan suka menyelesaikan masalah terhadap berbagai jenis permasalahan dengan pikiran yang kritis.

BAB III RANCANGAN SKALA PSIKOLOGI A. Blue print skala motivasi belajar sebelum uji coba No

1. 2. 3. 4. 5.

Aspek

Nomor Aitem

Tekun dalam menghadapi F: 6,7,12,28,29,38,39,43 tugas UF: 9,11,24,31,35,46,47 F: 1,5,21,22,40,44,45 Ulet menghadapi kesulitan UF: 13,17,30,41,48 Tidak mudah melepas hal F: 2,18,23,33,34,42 yang diyakini UF: 14,19,32,37 Dapat mempertahankan F: 3,4,27  pendapatnya UF: 8,26,37 Senang mencari dan F: 15,16,25,36 memecahkan masalah UF: 10,20  belajar Total

Jumlah (%)

15 12 10 6 5 48

B. Rancangan skala motivasi belajar sebelum uji coba (MB)

A. Identitas Responden  Nama/Inisial

:

Umur

:

Jenis Kelamin

:

B. Petunjuk Pengisian Berikut ini adalah sejumlah pernyataan dan pada setiap pernyataan terdapat empat pilihan respon. Pilihlah satu respon dari 48 pernyataan yang tersedia, dengan memberikan tanda (X) pada kotak pilihan yang Anda anggap paling sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri Anda. Keterangan SS : Sangat Setuju S

: Setuju

N

: Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Tidak ada respon yang salah, semua respon yang Anda pilih adalah benar, asalkan Anda mengisinya dengan jujur. Kerahasiaan identitas Anda kami jaga. Usahakan agar jangan sampai ada nomor yang terlewati. Saya mengucapkan  banyak terimakasih atas kerjasama, bantuan serta kesediaan Anda untuk mengisi skala ini.

No 1.

2. 3. 4.

Pernyataan Alternatif Jawaban Saya merasa harus meningkatkan hasil SS S N TS STS  belajar saya Saya pasti sukses pada setiap pilihan yang SS S N TS STS saya ambil Saya mempertahankan pendapat saya SS S N TS STS SS

S

N

TS

STS

SS SS

S S

N N

TS TS

STS STS

SS

S

N

TS

STS

8.

Saya membujuk teman yang berbeda  pendapat dengan saya, untuk mengikuti  pendapat saya Saya belajar karena keinginan saya sendiri Saya langsung mengerjakan tugas yang diberikan hingga selesai Saya belajar rutin walaupun tidak ada tugas dan ujian Saya lebih meyakini pendapat teman saya

SS

S

N

TS

STS

9.

Saya mengabaikan tugas yang diberikan

SS

S

N

TS

STS

10.

Saya diam saja jika ada pelajaran yang SS tidak saya mengerti Saya belajar hanya saat ada ujian SS

S

N

TS

STS

S

N

TS

STS

Saya tetap memilih mengerjakan tugas, walaupun film kesukaan saya tayang di TV Saya merasa putus asa bila menghadapi kesulitan dalam belajar Saya takut mencoba sesuatu karena dibayangi kegagalan Saya suka pada tugas-tugas yang menuntut ide-ide dan gagasan-gagasan baru

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

5. 6. 7.

11. 12. 13. 14. 15.

16.

Saya suka mengerjakan soal yang sulit

SS

S

N

TS

STS

17.

Saya malas menyelesaikan tugas yang sulit SS

S

N

TS

STS

18.

Saya tetap memperjuangkan cita-cita saya, SS meskipun saya tahu risiko kegagalan ada Saya sulit mengambil keputusan sendiri SS

S

N

TS

STS

S

N

TS

STS

Saya mudah menyerah saat menghadapi tugas/soal ujian yang sulit Saya tetap rajin belajar walaupun tidak diberi hadiah dari siapapun Saya tetap rajin belajar, walaupun saya sudah memiliki nilai yang baik, Saya tetap berusaha dan belajar, meskipun saya tahu bahwa prestasi yang baik sulit didapatkan Saya menunda-nunda untuk menyelesaikan tugas Saya senang browsing di internet untuk mencari tahu tentang materi yang belum saya tahu Saya dapat berubah pikiran setelah saya membuat keputusan Saya lebih menyukai belajar menurut cara saya sendiri Saya selalu menggunakan waktu luang saya untuk mengerjakan tugas Saya mengumpulkan tugas dengan tepat waktu

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

Saya merasa putus asa, bila saya mendapat SS kritikan dari teman, Saya sering terlambat mengerjakan tugas SS

S

N

TS

STS

S

N

TS

STS

32.

Saya sering kali merenung dan terlihat SS murung saat memikirkan masa depan saya

S

N

TS

STS

33.

Dengan giat belajar saya pasti memperoleh SS nilai yang baik Saya siap bersaing dengan teman untuk SS

S

N

TS

STS

S

N

TS

STS

19. 20. 21. 22. 23.

24. 25.

26. 27. 28. 29.

30. 31.

34.

35.

36. 37. 38. 39. 40. 41. 42.

43. 44. 45. 46. 47. 48.

meraih nilai terbaik Saya mengeluh jika banyak tugas yang SS diberikan Saya meminta pendapat orang lain dalam membuat rencana untuk keberhasilan saya Saya belum tahu cita-cita saya jadi saya  belajar seadanya saja Mengerjakan tugas selalu menjadi hal yang utama di pikiran saya Saya menyelesaikan tugas terlebih dahulu sebelum melakukan hal yang lainnya Saya optimis bisa mengerjakan semua soal, walaupun menghadapi soal yang sulit Saya akan belajar jika dijanjikan hadiah oleh orangtua Saya yakin saya bisa mendapat nilai terbaik dalam kelas, dengan kemampuan yang saya miliki Setiap diberikan tugas, saya menerima tanpa ada keluhan Saya melakukan banyak usaha untuk memperoleh prestasi Saya berusaha untuk memperoleh nilai yang baik, jika nilai saya jelek Saya lebih memilih bermain game dibanding mengerjakan tugas Bagi saya yang penting mengerjakan tugas, tanpa peduli hasilnya Saya malas berusaha belajar lebih rajin  jika nilai saya jelek

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

C. Proses uji coba skala

Skala yang berjumlah 48 aitem, disebar ke 15 subjek sebagai bahan uji coba skala. Namun setelah diuji reliabilitas, ternyata ada sembilan aitem yang gugur, dimana ketika aitem tersebut gugur, ada salah satu dimensi yang aitem favorabelnya gugur semua. Lalu penyusun skala melakukan konsultasi dengan dosen mata kuliah, dan dosen mata kuliah menyarankan untuk merevisi dua

aitem yang menjadi perwakilan favorabel dari dimensi yang tadinya aitem favorabelnya sudah gugur semua. Skala yang awalnya memiliki aitem gugur  berjumlah sembilan, seharusnya aitem yang sisa yaitu 39, namun karena ada dua aitem yang direvisi, jadi aitem kembali menjadi 41. Skala yang berjumlah 41 aitem tersebut, disebar lagi ke 30 subjek yang berbeda dari sebelumnya. Pada reliabilitas uji coba skala hasil yang didapatkan yaitu bernilai 0,930 dan menunjukkan bahwa berada di atas 0,7. Keterangan baik dan buruknya aitem dapat dilihat pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Hasil Pengolahan SPSS Aitem VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026

Koefisien alpha .293 .329 .084 .071 .239 .722 .749 .048 .474 .537 .697 .684 .534 .617 .732 .303 .776 .426 .390 .537 .745 .692 .552 .701 .294 .469

Keterangan Baik Baik Buruk Buruk Buruk Baik Baik Buruk Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048

-.253 .689 .316 .476 .213 .521 .063 .543 .747 -.171 .066 .597 .468 .698 .282 .678 .625 .693 .439 .590 .260 .368

Buruk Baik Baik Baik Buruk Baik Buruk Baik Baik Buruk Buruk Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

D. Seleksi aitem

Penjelasan tentang aitem yang digunakan dan digugurkan dapat dilihat  pada tabel 1.2 Tabel 1.2 Aitem yang digunakan dan digugurkan Aitem VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011

Koefisien alpha .293 .329 .084 .071 .239 .722 .749 .048 .474 .537 .697

Keterangan Digunakan Digunakan Direvisi/digunakan Direvisi/digunakan Digugurkan Digunakan Digunakan Digugurkan Digunakan Digunakan Digunakan

VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048

.684 .534 .617 .732 .303 .776 .426 .390 .537 .745 .692 .552 .701 .294 .469 -.253 .689 .316 .476 .213 .521 .063 .543 .747 -.171 .066 .597 .468 .698 .282 .678 .625 .693 .439 .590 .260 .368

Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digugurkan Digunakan Digunakan Digunakan Digugurkan Digunakan Digugurkan Digunakan Digunakan Digugurkan Digugurkan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan

E. Blue print  skala motivasi belajar setelah uji coba No

1. 2. 3. 4. 5.

Aspek Nomor Aitem Tekun dalam menghadapi F: 5,6,10,25,26,31,32,36 tugas UF: 7,9,22,30,39,40 F: 1,19,20,33,37,38 Ulet menghadapi kesulitan UF: 11,15,27,34,41 Tidak mudah melepas hal F: 2,16,21,29,35 yang diyakini UF: 12,17,28 Dapat mempertahankan F: 3,4,  pendapatnya UF: 24 Senang mencari dan F: 13,14,23 memecahkan masalah UF: 8,18  belajar

Total

Jumlah

14 11 8 3 5 41

F. Bentuk skala motivasi belajar setelah uji coba

(MB) A. Identitas Responden  Nama/Inisial

:

Umur

:

Jenis Kelamin

:

B. Petunjuk Pengisian Berikut ini adalah sejumlah pernyataan dan pada setiap pernyataan terdapat empat pilihan respon. Pilihlah satu respon dari 41 pernyataan yang tersedia, dengan memberikan tanda (X) pada kotak pilihan yang Anda anggap paling sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri Anda. Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Tidak ada respon yang salah, semua respon yang Anda pilih adalah  benar, asalkan Anda mengisinya dengan jujur. Kerahasiaan identitas Anda kami jaga. Usahakan agar jangan sampai ada nomor yang terlewati. Saya mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasama, bantuan serta kesediaan Anda untuk mengisi skala ini. No 1.

Pernyataan Saya merasa harus meningkatkan hasil  belajar saya Saya pasti sukses pada setiap pilihan yang saya ambil Saya mampu mempertahankan pendapat saya

Alternatif Jawaban SS S N TS STS

4.

2.

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

Saya yakin dengan setiap keputusan yang saya ambil

SS

S

N

TS

STS

5.

Saya langsung mengerjakan tugas yang diberikan hingga selesai

SS

S

N

TS

STS

6.

Saya belajar rutin walaupun tidak ada tugas dan ujian Saya mengabaikan tugas yang diberikan

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

8.

Saya diam saja jika ada pelajaran yang tidak saya mengerti

SS

S

N

TS

STS

9.

Saya belajar hanya saat ada ujian

SS

S

N

TS

STS

10.

Saya tetap memilih mengerjakan tugas, walaupun film kesukaan saya tayang di TV Saya merasa putus asa bila menghadapi kesulitan dalam belajar Saya takut mencoba sesuatu karena dibayangi kegagalan Saya suka pada tugas-tugas yang menuntut ide-ide dan gagasan-gagasan baru Saya suka mengerjakan soal yang sulit

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

3.

7.

11. 12. 13. 14.

15.

Saya malas menyelesaikan tugas yang sulit

SS

S

N

TS

STS

16.

Saya tetap memperjuangkan cita-cita saya, meskipun saya tahu risiko kegagalan ada

SS

S

N

TS

STS

17.

Saya sulit mengambil keputusan sendiri

SS

S

N

TS

STS

18.

Saya mudah menyerah saat menghadapi tugas/soal ujian yang sulit Saya tetap rajin belajar walaupun tidak diberi hadiah dari siapapun

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

Saya tetap rajin belajar, walaupun saya sudah memiliki nilai yang baik Saya tetap berusaha dan belajar, meskipun saya tahu bahwa prestasi yang baik sulit didapatkan Saya menunda-nunda untuk menyelesaikan tugas Saya senang browsing di internet untuk mencari tahu tentang materi yang belum saya tahu Saya dapat berubah pikiran setelah saya membuat keputusan Saya selalu menggunakan waktu luang saya untuk mengerjakan tugas Saya mengumpulkan tugas dengan tepat waktu

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

Saya merasa putus asa, bila saya mendapat kritikan dari teman Saya sering kali merenung dan terlihat murung saat memikirkan masa depan saya

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

Dengan giat belajar saya pasti memperoleh nilai yang baik Saya siap bersaing dengan teman untuk meraih nilai terbaik Mengerjakan tugas selalu menjadi hal yang utama di pikiran saya Saya menyelesaikan tugas terlebih dahulu sebelum melakukan hal yang lainnya

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

19. 20. 21.

22. 23.

24. 25. 26.

27. 28.

29. 30. 31. 32.

33. 34. 35.

36. 37. 38. 39. 40. 41.

Saya optimis bisa mengerjakan semua soal, walaupun menghadapi soal yang sulit Saya akan belajar jika dijanjikan hadiah oleh orangtua Saya yakin saya bisa mendapat nilai terbaik dalam kelas, dengan kemampuan yang saya miliki Setiap diberikan tugas, saya menerima tanpa ada keluhan Saya melakukan banyak usaha untuk memperoleh prestasi Saya berusaha untuk memperoleh nilai yang  baik, jika nilai saya jelek Saya lebih memilih bermain game dibanding mengerjakan tugas Bagi saya yang penting mengerjakan tugas, tanpa peduli hasilnya Saya malas berusaha belajar lebih rajin jika nilai saya jelek

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

SS

S

N

TS

STS

BAB IV PELAKSANAAN A. Proses pelaksanaan

Proses pelaksanaan penyebaran dan pengujian skala yaitu : 1. Skala yang telah direvisi berjumlah 41 aitem 2. Skala dicopy sebanyak 30 lembar 3. Skala tersebut disebarkan kepada 30 subjek 4. Setelah disebar, dilakukan skoring skala secara manual 5. Skor dimasukkan ke program excel 6. Dari program excel dicopy paste ke program spss untuk menguji skala kembali 7. Menguji reliabilitas skala kembali 8. Menguji validitas skala 9. Membuat interpretasi skor 10. Menguji independen t-tes skala antara jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan, dimana menggunakan grouping varibael (1=”lakilaki dan 2=”perempuan) 11. Didapatkan hasil dari uji reliabilitas, validitas, interpretasi skor, dan independen t-tes. B. Analisa data 1. Reliabilitas

Reliabilitas dari skala motivasi belajar setelah uji coba yaitu : Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.900 41 Skala ini disebut reliable karena reliabilitas berada diatas 0,7 yaitu 0,9. Dimana nilai cronbach’s alpha sangat mendekati 1.

2. Validitas

Pada validitas, data dapat dikatakan valid jika r hitung>r tabel. Dimana skala ini disebar ke 30 subjek, dan jika disebar ke 30 subjek maka r tabel = 0.361. Penjelasan dapat dilihat pada tabel 1.3 Tabel 1.3 Hasil validitas Aitem

Pearson

Keterangan

Correlation

VAR00001

.097

Tidak valid

VAR00002

.390

Valid

VAR00003

.017

Tidak valid

VAR00004

.389

Valid

VAR00005

.703

Valid

VAR00006

.747

Valid

VAR00007

.282

Tidak valid

VAR00008

.459

Valid

VAR00009

.605

Valid

VAR00010

-.153

Tidak valid

VAR00011

.689

Valid

VAR00012

.668

Valid

VAR00013

.488

Valid

VAR00014

.368

Valid

VAR00015

.169

Tidak valid

.476

Valid

VAR00017

.568

Valid

VAR00018

.571

Valid

VAR00019

.614

Valid

VAR00020

.408

Valid

VAR00021

.646

Valid

VAR00016

.

VAR00022

.566

Valid

VAR00023

.456

Valid

VAR00024

.366

Valid

VAR00025

.505

Valid

VAR00026

.266

Tidak valid

VAR00027

.205

Tidak valid

VAR00028

.372

Valid

VAR00029

.257

Tidak valid

VAR00030

.287

Tidak valid

VAR00031

.651

Valid

VAR00032

.797.

Valid

VAR00033

.435

Valid

VAR00034

.202

Tidak valid

VAR00035

.775

Valid

VAR00036

.398

Valid

VAR00037

.530

Valid

VAR00038

.497

Valid

VAR00039

.839

Valid

.020 Tidak valid VAR00040 .556 Valid VAR00041 Karena hanya 11 aitem yang berada dibawah 0,361 dan karena aitem yang tidak valid tidak mencapai setengah dari keseluruhan aitem. Maka kevaliditasan aitem dikatakan baik. Aitem skala motivasi belajar ini valid. 3. Interpretasi skor

Jumlah aitem = 41 Skor = 0,1,2,3,4 Skor kemungkinan terkecil (SKK) = 0x41=0 Skor kemungkinan terkecil (SKB) =4x41=164

Standar deviasi (SD) =









 =

 = 27,3 = 27

Mean ( ) = Jumlah aitem x mean skor = 41x2 = 82 Kategorisasi motivasi belajar x ≤ -1,5SD = Sangat rendah

SR R

  -1,5SD
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF