Contoh Laporan Limbah Industri

February 18, 2018 | Author: mediaaprina | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

contoh limbah industri...

Description

Petunjuk Teknis Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui PROPER

1

DAFTAR ISI Daftar Isi BAB I Pendahuluan .................................................................... A. Latar Belakang .................................................................... B. Tujuan .................................................................................. C. Ruang Lingkup ................................................................... BAB II Dekonsentrasi PROPER 2012 ........................................ BAB III Tahap Persiapan ............................................................. A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPER ............................. B. Penguatan Kapasitas ......................................................... C. Sosialisasi ............................................................................ BAB IV Inspeksi Lapangan dan Supervisi ............................... A. Pengumpulan Data Awal ................................................. B. Pelaksanaan Inspeksi ........................................................ C. Penyusunan Laporan Inspeksi ......................................... D. Supervisi .............................................................................. BAB V Pemeringkatan ................................................................ A. Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER (Rapor) Sementara ............................................................. B. Pemberitahuan Hasil Peringkat Sementara ................... C. Sanggahan/Klarifikasi ...................................................... D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPER .............. BAB VI Peningkatan Kapasitas Kabupaten/Kota .................. BAB VII Jadual Kegiatan Proper 2012 ....................................... BAB VIII Evaluasi dan Pelaporan ...............................................

4 4 5 5 6 9 9 9 10 11 11 11 13 14 16 16 17 18 19 20 21 23

2

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran ALLAH SWT, Petunjuk Teknis Kegiatan Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER, Tahun 2012 dapat kami susun tepat pada waktunya. Dalam rangka menjawab pengelolaan lingkungan yang lebih baik, Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungan mengupayakan perencanaan program dan kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER, dapat dilaksanakan secara terarah dan terukur oleh Pemerintah Provinsi sesuai sasaran kinerja Kementerian Lingkungan Hidup. Petunjuk teknis ini diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi dalam melaksanakan kegiatan dekonsentrasi di daerah dalam upaya meningkatkan ketaatan perusahaan terhadap lingkungan hidup dan menjaga agar pencemaran lingkungan hidup dapat dicegah sejak dini. Akhir kata kami berharap Petunjuk Teknis ini bermanfaat bagi para pihak dalam mengupayakan perbaikan kualitas lingkungan demi terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan. Saran dan masukan terhadap Petunjuk Teknis ini akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kinerja PROPER.

Jakarta, 5 Desember 2011 Deputi MENLH Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan

M.R. Karliansyah

3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan sebagai bagian dari sistem penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia, pada hakekatnya dimaknai sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Pusat terhadap Daerah melalui pendelegasian kewenangan yang dimiliki dalam rangka mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah agar terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan utama penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas perbantuan adalah untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat di daerah, sebagaimana dimaksud dalam konsideran Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, serta penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, telah menetapkan urusan bidang lingkungan hidup yang menjadi Kewenangan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan kriteria eksternal, akuntabilitas dan efisiensi. Dalam pelaksanaan urusan pemerintah di bidang lingkungan hidup, Menteri memandang perlu untuk menyelenggarakan dekonsentrasi bidang lingkungan hidup kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah. Dekonsentrasi bidang lingkungan hidup tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup dan menjunjung pencapaian sasaran prioritas nasional yang termuat dalam Program Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup yang diukur berdasarkan indikator kinerja utama meningkatnya pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran air limbah dan emisi; menurunnya pencemaran lingkungan pada air, udara, sampah, dan limbah B3; memastikan penghentian kerusakan lingkungan di daerah aliran sungai (DAS); tersedianya kebijakan di bidang perlindungan atmosfir dan pengendalian dampak perubahan iklim; dan meningkatnya kapasitas pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Pengawasan pengendalian pencemaran air dan udara serta limbah B3 melalui mekanisme PROPER merupakan satu dari Program Nasional yang dilaksanakan secara dekonsentrasi. Untuk menstandarkan pelaksanaan dekonsentrasi tersebut perlu disusun petunjuk teknis yang akan menjadi acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah

4

(SKPD) Provinsi dalam melaksanakan lingkup penyelenggaraan dekonsentrasi bidang lingkungan hidup. B. Tujuan Tujuan petunjuk teknis ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi institusi pengelola lingkungan hidup tingkat Provinsi dalam melaksanakan tugas dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER. C. Ruang Lingkup Petunjuk teknis dekonsentrasi ini memuat langkah-langkah dan standar teknis pelaksanaan PROPER di Provinsi. Petunjuk teknis terdiri dari BAB I Pendahuluan yang menjelaskan mekanisme umum Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui PROPER. BAB II Mekanisme Pelaksanaan Proper Dekonsentrasi 2012, BAB III menjelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan untuk persiapan pelaksanaan PROPER. BAB IV menjelaskan tentang mekanisme dan prosedur pelaksanaan inspeksi lapangan dan supervisi. Langkah setelah inspeksi lapangan dan supervisi dijelaskan dalam BAB V tentang Pemeringkatan. Salah satu tugas dekonsentrasi adalah peningkatan kapasitas Kabupaten/Kota. Langkah-langkah peningkatan kapasitas di jelaskan pada Bab VI. Sedangkan Bab VII menjelaskan tentang Jadual Pelaksanaan dan selanjutnya pada Bab VIII dijelaskan tentang Evaluasi & Pelaporan. Untuk kepraktisan buku ini, maka Lampiran-lampiran dipisahkan dari Buku Petunjuk Teknis.

5

BAB II DEKONSENTRASI PROPER 2012 Pelaksanaan PROPER periode 2011-2012 ditargetkan untuk melakukan pengawasan terhadap 1355 perusahaan dengan ketentuan: a. 860 pengawasan penaatan PROPER dilakukan oleh 21 Provinsi. b. 495 perusahaan pengawasan penaatan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. c. Pengawasan dan usulan peringkat Biru, Merah dan Hitam dilakukan oleh 21 Provinsi dan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. d. Penilaian Hijau dan Emas dilakukan oleh Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. e. Penetapan peringkat dilakukan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup. Proses penetapan provinsi yang berperan serta pada pelaksanaan Dekonsentrasi PROPER 2012 telah ditentukan melalui Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Pengendalian Pencemaran yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 26-27 Juli 2011. Pada Rakernis tersebut telah disetujui jumlah dan nama perusahaan yang akan dilakukan pengawasan penaatan oleh 21 Provinsi. Untuk memperbaharui data perusahaan yang mutakhir, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan telah mengirimkan surat No. B-9991/Dep.II/LH/11/2001 Perihal Industri Dekon 2012 untuk meminta masing-masing Provinsi mengajukan daftar nama perusahaan yang akan di PROPER pada periode 2011-2012. Seluruh provinsi telah memberikan respon dengan rekapitulasi jumlah industri yang diusulkan sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi perusahaan peserta PROPER melalui mekanisme dekonsentrasi. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

PROVINSI Bali Banten Bengkulu D.I. Yogyakarta Jambi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kep. Bangka Belitung Lampung Maluku NTB Riau Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Sumatera Barat

MPJ 19 70 0 15 5 61 37 40 1 4 0 4 1 15 2 10 1 6 5

RAKERNIS 2011 PEM AGRO TOTAL 6 0 25 6 19 95 4 9 13 2 4 21 10 18 33 23 12 96 16 21 74 18 17 75 11 11 23 20 16 40 10 8 18 2 31 37 4 4 9 9 1 25 13 46 61 8 9 27 2 3 6 8 17 31 4 15 24

USULAN PROVINSI 2012 MPJ PEM AGRO TOTAL 19 6 0 25 73 8 14 95 0 6 9 15 15 2 4 21 6 15 18 39 60 23 32 115 37 14 11 62 20 16 36 72 2 4 24 30 7 20 13 40 0 10 9 19 5 2 30 37 1 4 4 9 17 8 1 26 5 19 35 59 8 9 4 21 1 2 3 6 11 8 12 31 5 4 15 24

6

No. 20 21

PROVINSI

MPJ 7 25 328

Sumatera Selatan Sumatera Utara Jumlah

RAKERNIS 2011 PEM AGRO TOTAL 27 17 51 13 25 63 216 303 847

USULAN PROVINSI 2012 MPJ PEM AGRO TOTAL 7 27 17 51 24 13 26 63 323 220 317 860

Keterangan : MPJ = Sektor Manufaktur Prasarana Jasa; PEM = Sektor Pertambangan Energi Migas; AGRO = Sektor Agroindustri

Adapun daftar lengkap perusahaan peserta PROPER yang didekonsentrasikan kepada Provinsi terdapat pada Lampiran 2. Dekonsentrasi PROPER dilaksanakan dengan melaksanakan 4 tahapan pelaksanaan PROPER sebagai berikut : 1. Persiapan 2. Inspeksi Lapangan dan Supervisi 3. Pemeringkatan Penaatan 4. Peningkatan Kapasitas PERSIAPAN PENETAPAN TIM TEKNIS & TIM PELAKSANA

PENGUATAN KAPASITAS

PENGUMPULAN DATA

SOSIALISASI

INSPEKSI LAPANGAN & SUPERVISI INSPEKSI TAHAP I

SUPERVISI TAHAP I

INSPEKSI TAHAP II

SUPERVISI TAHAP II

INSPEKSI TAHAP III

SUPERVISI TAHAP III

PEMERINGKATAN PENAATAN PENYUSUNAN RAPORT SEMENTARA

MASA SANGGAHAN

REVIEW PERINGKAT TAHAP I

REVIEW SANGGAHAN

PENENTUAN PERINGKAT SEMENTARA

PEMBERITAHUAN PERINGKAT SEMENTARA

REVIEW PERINGKAT TAHAP II

USULAN PERINGKAT

PENINGKATAN KAPASITAS PENINGKATAN KAPASITAS KABUPATEN / KOTA

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Dekonsentrasi PROPER 2012 7

Dalam melaksanakan dekonsentrasi PROPER terdapat beberapa prinsip dasar yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaannya. Salah satu prinsip dasar adalah pelaksanaan PROPER yang didekonsentrasikan kepada 21 Provinsi tersebut di atas, Kriteria Penilaian PROPER dan Mekanisme Pelaksanaan PROPER wajib mengikuti ketentuan PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. Kriteria penilaian PROPER adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1. Untuk menjamin kredibilitas dan akuntabilitas pelaksanaan PROPER, semua aparat yang terlibat dalam pelaksanaan PROPER wajib melaksanakan etika Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup, yakni: 1. Menaati semua ketentuan disiplin dan sumpah pegawai negeri; 2. Menghindari setiap pertentangan kepentingan karena faktor finansial atau kepentingan lainnya yang berkaitan dengan hasil pengawasan; 3. Berkomunikasi secara sopan dan profesional dengan petugas dari penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan; 4. Menguasai dan menerapkan konsep K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) selama melaksanakan pengawasan; 5. Melaporkan fakta-fakta hasil pengawasan secara lengkap, akurat, dan obyektif; 6. Selalu berupaya meningkatkan pengetahuan profesional dan keterampilan teknis; 7. Berpenampilan pantas termasuk mengenakan pakaian dan peralatan pelindung untuk keselamatan kerja; 8. Melengkapi diri dengan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pengawasan yang mudah dibawa untuk menghindari hutang budi terhadap usaha dan atau kegiatan.

8

BAB III TAHAP PERSIAPAN Tahap persiapan pada dasarnya adalah persiapan untuk melaksanakan kegiatan PROPER selanjutnya. Perangkat lunak seperti Kriteria Penilaian, perusahaan yang akan di PROPER, Sumberdaya manusia yang akan melaksanakan PROPER perlu disiapkan agar pelaksanaan PROPER sesuai dengan target dan jadual yang ditetapkan. Adapun langkah-langkah tahap persiapan antara lain adalah: A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPER Tahap pertama dalam persiapan pelaksanaan dekonsentrasi PROPER 2012 adalah melakukan penyusunan Tim Pelaksana PORPER Provinsi. Langkah-langkah penyusunan tim adalah sebagai berikut : 1. Kepala Institusi Lingkungan Hidup Provinsi menetapkan susunan Tim Pelaksana PROPER Provinsi dalam suatu surat keputusan dengan susunan sebagai berikut: a. Ketua Tim Pelaksana PROPER, adalah Kepala Bidang yang menangani pengawasan. b. Sekretariat Tim Pelaksana PROPER Provinsi: 1) Staf administrasi yang bertugas menyelesaikan urusan administrasi dan keuangan. 2) Tim Pengolah Data yang bertugas mengelola data hasil pengawasan lapangan dan menyiapkan Rapor, Tim Pengolah Data harus menguasai komputer terutama aplikasi Ms Word dan Ms Excel. c. Tim Inspeksi PROPER Provinsi, adalah pejabat pengawas lingkungan hidup daerah atau staf teknis yang memperoleh pelatihan pengawasan PROPER. d. Khusus untuk penilaian aspek kerusakan lingkungan kegiatan pertambangan dapat dilakukan bekerjasama dengan inspektur tambang pada instansi pertambangan Provinsi. 2. Kepala Intitusi Lingkungan Hidup Provinsi menyampaikan Surat Keputusan Tim Pelaksana PROPER Provinsi kepada Ketua Tim Teknis PROPER melalui Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. B. Penguatan Kapasitas Dalam rangka menjaga kualitas pelaksanaan PROPER, maka sumberdaya manusia pelaksana harus memenuhi persyaratan kompetensi yang standar. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penguatan kapasitas dengan ketentuan: 9

1. 2. 3. 4.

Tim teknis PROPER melakukan penguatan kapasitas sumberdaya manusia kepada Tim Pelaksana PROPER Provinsi. Sekretariat PROPER mengkoordinasikan pelaksanaan penguatan kapasitas dan sertifikasi Petugas Inspeksi PROPER. Sertifikasi Petugas Inspeksi PROPER didasarkan atas uji kompetensi dan tingkat kehadiran peserta dalam kegiatan peningkatan kapasitas. Tim Pelaksana PROPER Provinsi yang telah memperoleh sertifikasi melakukan peningkatan kapasitas kepada Tim Pelaksana PROPER Kabupaten/Kota dengan menggunakan muatan materi yang ditetapkan oleh Tim Teknis PROPER.

Output kegiatan: 1. Jumlah orang yang dilatih 2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat 3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas C. Sosialisasi Dalam rangka menginformasikan keikutsertaan dan kriteria serta mekanisme PROPER kepada perusahaan maka Tim Pelaksana PROPER Provinsi mengadakan sosialisasi PROPER dengan ketentuan: 1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi mengundang perusahaan peserta PROPER tahun 2012 di wilayahnya dan perusahaan lain yang diproyeksikan akan diikutsertakan dalam PROPER tahun berikutnya. 2. Pelaksanaan Sosialisasi menggunakan narasumber dari Unit Teknis Kementerian Lingkungan Hidup yang menangani PROPER. 3. Tidak diperkenankan memungut anggaran dari perusahaan atau peserta untuk pelaksanaan sosialisasi. 4. Sekretariat PROPER Provinsi mendokumentasikan jumlah dan kehadiran perusahaan yang memperoleh sosialisasi, peserta sosialisasi dan menyelesaikan laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi. Tim Pelaksana PROPER Provinsi dapat melaksanakan sosialisasi kepada pemangku kepentingan lain dalam rangka mendukung pelaksanaan PROPER melalui berbagai metode seperti pencetakan dan penyebaran leaflet dan booklet, seminar dan workshop, dan kegiatan dengan media massa. Output: 1. Jumlah perusahaan yang memperoleh sosiaslisasi 2. Jumlah peserta sosialisasi 3. Laporan Pelaksanaan kegiatan sosialisasi

10

BAB IV INSPEKSI LAPANGAN DAN SUPERVISI

A. Pengumpulan Data Awal Pengumpulan data awal bertujuan mengumpulkan informasi awal, yang digunakan untuk menyusun strategi inspeksi lapangan. Persiapan yang baik dengan informasi awal yang lengkap merupakan faktor penentu utama pelaksanaan inspeksi yang efektif dan efisien. Pengumpulan data awal dilaksanakan dengan ketentuan : 1.

Tim Pelaksana PROPER Provinsi mengumpulkan data awal berupa : a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER bagi perusahaan yang telah diperingkat periode penilaian sebelumnya. b. Laporan Pelaksanaan RKL/RPL atau UKL/UPL. c. Laporan Pelaksanaan Izin. d. Profil Perusahaan yang memuat informasi dasar seperti nama dan alamat perusahaan, kapasitas produksi atau jasa, proses produksi atau jasa, upaya pengendalian penemaran yang dilakukan dan upaya penanganan limbah B3.

2. Tim Pelaksana PROPER Provinsi dapat mengumpulkan data dengan kuisioner dan menyampaikan hasil kusioner kepada Sekretariat PROPER. Output: Data kuisioner yang telah diisi oleh usaha dan/atau kegiatan.

B. Pelaksanaan inspeksi Dalam rangka rangka pengambilan data sekunder dan primer Tim Pelaksana PROPER melakukan inspeksi lapangan dengan ketentuan: 1. Setiap Tim Inspeksi terdiri dari: a. Pengawas PROPER Provinsi : 2 (dua) orang untuk pengawasan Aspek Air, Udara dan Pengelolaan limbah B3 serta pengendalian kerusakan lingkungan (kegiatan pertambangan); b. Pengawas PROPER Kabupaten/Kota : 1 (satu) orang Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota atau staf teknis yang sudah mendapat pelatihan PROPER; 11

2. Ketua tim inspeksi Provinsi harus Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah atau Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Provinsi, 3. Tim Inspeksi lapangan harus dilengkapi dengan surat tugas dengan ketentuan: a. Nama petugas tim inspeksi lapangan harus sesuai dengan yang tercantum dalam SK Tim Inspeksi PROPER Provinsi. b. Nama petugas yang menandatangani Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER harus sesuai dengan nama yang tercantum dalam surat tugas. 4. Pelaksanaan inspeksi yang dilakukan harus PROPER.

mengacu pada panduan inspeksi

5. Pelaksanaan inspeksi dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut: a. Tahap I : 5 Maret s/d 6 April 2012; b. Tahap II : 16 April s/d 1 Juni 2012; c. Tahap III : 11 Juni s/d 3 Agustus 2012. 6. Pada setiap akhir tahap inspeksi, Tim Pelaksana PROPER Provinsi sudah harus menyelesaikan inspeksi dengan target sebagai berikut : Tabel 2. Tahapan Inspeksi TAHAP INSPEKSI I II III

TARGET INSPEKSI 25 % 70 % 100 %

KETERANGAN

7. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib melaporkan kemajuan pelaksanaan inspeksi kepada Sektretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup setiap bulan. 8. Setiap pengambilan sampel air limbah wajib dilakukan oleh petugas laboratorium yang terakreditasi. 9. Lokasi pengambilan sampel air limbah wajib dilakukan pada titik penaatan. 10. Seluruh biaya pelaksanaan inspeksi ditanggung oleh biaya APBN Kementerian Lingkungan Hidup melalui dana dekonsentrasi. 11. Pada akhir pengawasan harus disusun Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER, yang didalamnya paling tidak memuat informasi : a. Informasi umum usaha dan atau kegiatan yang dinilai; b. Kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran air; c. Kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran udara; d. Kinerja penaatan pengelolaan limbah B3; e. Pelaksanaan AMDAL, UKL/UPL; f. Perizinan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan; g. Kinerja penaatan dalam pengendalian kerusakan lingkungan (khusus untuk kegiatan pertambangan); 12

h. Foto-foto hasil pengawasan lapangan; i. Lampiran data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai; j. Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3; k. Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan (khusus untuk kegiatan pertambangan). 12. Format Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER mengacu pada Lampiran 3. 13. Jika perusahaan menolak untuk dilakukan pengawasan, Tim Inspeksi Lapangan wajib membuat Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER. 14. Sekretariat PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan secara sistematis Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER. Sekretariat PROPER Provinsi sangat dianjurkan untuk mendokumentasikan Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER dalam bentuk data elektronik (discan) selain tetap mendokumentasikan berkas dalam bentuk manual (hard copy). 15. Satu copy Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER wajib disampaikan kepada Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. Jika tersedia data elektronik maka Tim Pelaksana PROPER Provinsi dapat menyerahkan data elektronik. 16. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai hak penuh untuk mengakses dokumentasi Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER. Output kegiatan: 1. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER atau Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER; 2. Foto-foto hasil pengawasan lapangan; 3. Data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai; 4. Data hasil pengambilan sampel oleh instansi lingkungan hidup daerah; 5. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3; 6. Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan;

C. Penyusunan Laporan Inspeksi Laporan inspeksi adalah laporan Tim Inspeksi lapangan kepada atasan masing-masing untuk melaporkan hasil pengawasannya sehingga atasan dapat segera mengambil tindakan jika ditemukan hasil pengawasan yang berpotensi atau telah melanggar peraturan lingkungan hidup dan berpotensi atau telah menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Laporan inspeksi disusun dengan ketentuan: 13

1. Pada setiap akhir kunjungan inspeksi lapangan, petugas inspeksi wajib menyelesaikan laporan inspeksi berupa ringkasan ketaatan perusahaan dalam aspek pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, dan pengendalian kerusakan lingkungan (khusus kegiatan pertambangan) serta hal-hal yang perlu mendapat perhatian kepada atasan masing-masing dengan dilampiri oleh: a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER. b. Foto-foto hasil pengawasan lapangan. c. Data Swapantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai. d. Data hasil pengambilan sampel oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi1. e. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3. f. Hasil Pengisian Daftas Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan. 2. Format ringkasan ketaatan perusahaan sesuai Lampiran . 3. Laporan inspeksi wajib didokumentasikan oleh Sekretariat Tim Pelaksana PROPER Provinsi secara sistematis sehingga mudah ditelusuri. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup memiliki hak penuh untuk mengakses laporan inspeksi ini. Output Kegiatan: Dokumentasi laporan inspeksi lapangan

D. Supervisi Kegiatan Supervisi dilakukan untuk merekapitulasi hasil inspeksi dan menyusun Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Supervisi dilaksanakan secara bertahap pada setiap akhir tahapan inspeksi lapangan dengan jadual pelaksanaan sebagai berikut: Tabel 3. Tahapan Supervisi SUPERVISI Tahap I Tahap II Tahap III

TANGGAL 9-13 April 2012 4-8 Juni 2012 6-10 Agustus 2012

Pelaksanaan Supervisi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1

Karena proses analisis laboratorium biasanya memerlukan waktu 1 bulan, maka hasil analisis ini dapat disusulkan.

14

1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menyiapkan bahan bahan supervisi sebagai berikut : a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER beserta lampirannya. b. Laporan hasil inspeksi. c. Data-data kualitas air limbah, emisi dan pengelolaan limbah B3 harus sudah dalam format seperti yang terdapat pada Lampiran 4. d. Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Format dan ketentuan tentang Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara mengacu kepada Sub Bab Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER (Rapor) Sementara pada bagian selanjutnya petunjuk teknis ini. 2. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisi terhadap proses penyusunan Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. 3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup menyusun Rekapitulasi Status Penaatan Awal Perusahaan dan Berita Acara Supervisi. 4. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melaporkan hasil supervisi kepada Kepala Instansi Lingkungan Hidup Provinsi, sedangkan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melaporkan hasil supervisi kepada Ketua Tim Teknis PROPER melalui Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. 5. Sekretariat PROPER Provinsi dan Kementerian Lingkungan Hidup wajib mendokumentasikan Laporan Hasil Supervisi. Output kegiatan: 1. Kumpulan Hasil Inspeksi. 2. Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. 3. Rekapitulasi Status Penaatan Awal Perusahaan 4. Berita Acara Supervisi.

15

BAB V PEMERINGKATAN A.

Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER (Rapor) Sementara

Langkah pertama untuk pemeringkatan adalah penyusunan Rapor semetara. Pada tahapan ini sebenarnya adalah tahapan untuk memutakhirkan Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara yang telah disusun pada saat supervisi dengan memasukkan data-data pemantauan dan neraca limbah B3 yang terbaru. Adapun pelaksanaan penyusunan Rapor Sementara dilakukan dengan ketentuan : 1. Petugas inspeksi PROPER wajib menyelesaikan Rapor Sementara berdasarkan Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER, foto-foto hasil pengawasan lapangan, Data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai, Data hasil pengambilan sampel oleh instansi lingkungan hidup, Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3, Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan dan progress perbaikan yang telah dilakukan usaha dan atau kegiatan yang dinilai. 2. Rapor Sementara adalah penilaian sementara kinerja pengelolaan lingkungan aspek AMDAL/UKL-UPL, Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara, Pengelolaan limbah B3 sesuai dengan kriteria penilaian PROPER yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5. 3. Format Rapor Sementara yang memuat kinerja perusahaan dalam pengendalian pencemaran air, udara dan limbah B3 serta pengendalian kerusakan lingkungan (khusus kegiatan pertambangan) mengacu pada : a. Format Rapor Sementara yang ditetapkan oleh Tim Teknis; b. Dihitung dengan menggunakan spreadsheet analisa kinerja yang telah ditetapkan. 4. Tim Pelaksana PROPER Provinsi kemudian menyusun status penaatan/peringkat awal usaha dan atau kegiatan yang dinilai, yang merupakan hasil rekapitulasi dari Rapor Sementara sesuai Lampiran 6. 5. Tim Pelaksana PROPER Provinsi selanjutnya melaporkan secara tertulis hasil status penaatan / peringkat awal usaha dan atau kegiatan yang dinilai kepada Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi, untuk kemudian disampaikan kepada Sekretariat PROPER.

16

6. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan peer review dalam penyusunan Rapor Sementara. 7. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisi kepada Tim Pelaksana PROPER Provinsi untuk memastikan kesesuaian Rapor Sementera dengan kriteria penilaian PROPER, validitas data dan menjamin kredibilitas pelaksanaan PROPER serta kesesuaian dengan jadual pelaksanaan PROPER yang ditelah ditetapkan.

8. Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup menyusun status penaatan/peringkat awal usaha dan atau kegiatan yang dinilai, yang merupakan hasil rekapitulasi dari rapot sementara dan Berita Acara Penyusunan Peringkat Sementara. Output kegiatan: 1. Rapor Sementara hasil evaluasi pengawasan kinerja penaatan PROPER; 2. Rekapitulasi status penaatan; 3. Berita Acara Penyusunan Peringkat Sementara; 4. Surat penyampaian status penaatan usaha dan atau kegiatan yang dinilai dan peringkat awal usaha dan atau kegiatan.

B. Pemberitahuan hasil peringkat sementara Setelah Rapor Sementara diselesaikan, langkah selanjutnya adalah menyampaikan Rapor tersebut kepada perusahaan untuk memperoleh tanggapan. Langkah langkah untuk memberitahukan hasil peringkat sementara adalah sebagai berikut : 1.

2. 3.

4.

5.

Kepala institusi lingkungan hidup Provinsi menyampaikan secara tertulis hasil status sementara penaatan Perusahaan beserta Rapor Sementara kepada Ketua Tim Teknis melalui Sekretariat PROPER tanggal 31 Agustus 2012. Rapor Sementara disampaikan kepada Perusahaan pada tanggal 10 s/d 14 September 2012. Pemberitahuan peringkat sementara secara tertulis ke Perusahaan dilakukan melalui surat Kepala instansi lingkungan hidup dengan tembusan Ketua Tim Teknis PROPER. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib memiliki sistem untuk memastikan Peringkat Kinerja Sementara dan Rapor Kinerja Sementara dapat diterima oleh Perusahaan yang dinilai. Pemberitahunan secara tertulis kepada perusahaan harus mencantumkan tanggal dan tempat untuk menyampaikan sanggahan atau klarifikasi terhadap Rapor sementara. 17

Output kegiatan: 1. Berita acara penerimaan Rapor Sementara 2. Tanda terima pengiriman dokumen

C. Sanggahan/Klarifikasi Untuk menciptakan keadilan dalam pelaksanaan PROPER, Perusahaan yang dinilai diberi kesempatan untuk menyampaikan sanggahan terhadap hasil penilaian peringkat kinerja sementara. Langkah-langkah untuk menampung dan menanggapi sanggahan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menerima sanggahan tertulis dari Perusahaan pada tanggal 2 s/d 5 Oktober 2012. 2. Sanggahan ini harus dalam bentuk tertulis yang diantar langsung ataupun dikirim melalui fax dan pos untuk selanjutnya mendapat bukti tanda terima dokumen sanggah. Apabila tidak ada sanggahan dalam jangka waktu 2 s/d 5 Oktober 2012, maka Perusahaan dianggap menerima hasil Peringkat Kinerja Sementara dan Rapor Kinerja Sementara. 3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan evaluasi terhadap dokumen sanggahan pada tanggal 8 s/d 10 Oktober 2012. Hasil evaluasi dokumen sanggahan didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER untuk menyepakati usulan peringkat akhir pada tanggal 11 s/d 12 Oktober 2012. 4. Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi wajib menjawab sanggahan secara tertulis kepada Perusahaan yang melakukan sanggahan tentang: c. Perbaikan peringkat Perusahaan atau, d. Sanggahan akan didiskusikan lebih lanjut dengan Tim Teknis PROPER. 5. Perbaikan peringkat perusahaan hanya dapat dilakukan jika : a. terdapat kesalahan data yang dimasukkan kedalam Rapor sementara oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi, b. melengkapi data yang masih belum dimasukkan oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi. 6. Jika terdapat sanggahan yang tidak berkaitan dengan ketentuan angka 5, maka wajib didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup untuk menentukan perlu atau tidaknya perubahan peringkat perusahaan.

18

7. Jawaban sanggahan paling lambat 16 Oktober 2012 dengan tembusan kepada Ketua Tim Teknis PROPER. Output kegiatan: 1. Tanda terima dokumen sanggahan; 2. Jawaban atas sanggahan.

D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPER Berdasarkan hasil verifikasi sanggahan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPER. Adapun langkah-langkah review hasil sanggahan adalah sebagai berikut : i.

Dewan pertimbangan akan melakukan review terhadap usulan peringkat akhir Perusahaan.

ii.

Dalam melakukan review terhadap usulan peringkat akhir Perusahaan, Dewan Pertimbangan dapat melakukan verifikasi langsung ke Perusahaan yang bersangkutan.

iii.

Ketua Tim Teknis menetapkan daftar usulan peringkat akhir PROPER dan daftar kandidat Hijau dan Emas PROPER dari hasil review Dewan Pertimbangan PROPER.

19

BAB VI PENINGKATAN KAPASITAS KABUPATEN/KOTA Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan peningkatan kapasitas kepada aparat pengawas lingkungan hidup Kabupaten/Kota dengan menggunakan muatan materi yang ditetapkan oleh Ketua Tim Teknis PROPER. Lingkup penguatan kapasitas mencakup : a. Kriteria dan mekanisme pelaksanaan PROPER; b. Tata cara pengawasan penaatan lingkungan hidup (pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, serta pengendalian kerusakan lingkungan, khusus kegiatan pertambangan); c. Cara penyusunan Berita Acara Hasil Pengawasan; d. Cara pengolahan data hasil pengawasan; e. Cara penyusunan Rapor Sementara dan, f. Cara penyusunan Rapor final. Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi memberikan sertifikat kepada para peserta penguatan kapasitas yang lulus. Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi menyampaikan laporan hasil pelaksanaan penguatan kapasitas kepada Ketua Tim Teknis PROPER. Output kegiatan: 1. Jumlah orang yang dilatih; 2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat; 3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas.

20

BAB VII JADUAL KEGIATAN PROPER 2012 Pelaksanaan kegiatan PROPER periode 2011 – 2012 dilaksanakan dengan jadual sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Tahapan Persiapan Peningkatan Kapasitas Inspeksi Tahap I Supervisi Tahap I Inspeksi Tahap II Supervisi Tahap II Inspeksi Tahap III Supervisi Tahap III Raport Sementara Pemeringkatan Sementara Pengiriman Raport

12 13 14

Masa Sanggah Evaluasi Dokumen Sanggahan Jawaban Sanggahan Evaluasi Dokumen Hijau & Emas

Waktu 1 Januari s/d 26 Februari 2012 2Februari s/d 26 Februari 5 Maret s/d 6 April 9 April s/d 13April 16 April s/d 1 Juni 4 Juni s/d 8 Juni 11 Juni s/d 3 Agustus 6 Agustus s/d 10 Agustus 13 Agustus s/d 31 Agustus Agustus 2012 10 September s/d 14 September 2012 2 Okrober s/d 5 Oktober 2012 8 Oktober s/d 10 Oktober 2012 16 Oktober Oktober 2012

Menyepakati Usulan Peringkat Akhir Draft SK MENLH Siap Design Buku Proper Konsultasi Publik Persiapan MAL WAPRES Kunjungan Lapangan Review ESELON I Rapat ESELON I DEWAN PROPER Peringkat Hijau Final Pengumuman PROPER Pengiriman Raport

Oktober 2012 Oktober 2012 Oktober 2012 Oktober 2012 Oktober – November 2012 Oktober – November 12 November 2012 November 2012 November 2012 November 2012 30 November 2012 Desember 2012

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

21

BAB VIII EVALUASI DAN PELAPORAN Laporan manajerial dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui PROPER mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintah di Bidang Lingkungan Hidup yang Dapat Didekonsentrasikan. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan secara sistematis semua output tahapan kegiatan dan Tim PROPER Kementerian Lingkungan Hidup berhak secara penuh untuk mengakses dokumentasi pelaksanaan PROPER.

22

Sekretariat PROPER KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui PROPER, dapat menghubungi:

Sekretariat PROPER Telp./Fax. : (021) 8520-886 Email: [email protected] Alamat: Jl. DI. Panjaitan Kav. 24, Gd. B Lt. 4 Kebon Nanas – Jakarta 13410.

23

LAMPIRAN 1 KRITERIA PENILAIAN KETAATAN PROPER 2011-2012

KRITERIA PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN (PROPER) BIRU, MERAH, DAN HITAM A.

B.

PELAKSANAAN AMDAL ATAU UKL/UPL No.

ASPEK

1.

Pelaksanaan Amdal/UKL-UPL

BIRU 1. Memiliki Amdal/UKLUPL 2. Melaksanakan ketentuan dalam: a. SK Kelayakan Lingkugan b. ANDAL, RKL-RPL c. UKL UPL 3. Melaporkan pelaksanaan RKLRPL/ UKL -UPL

PERINGKAT MERAH 1. Tidak Melaksanakan ketentuan dalam: a. SK Kelayakan Lingkungan b. ANDAL, RKL-RPL c. UKL-UPL 2. Tidak Melaporkan pelaksanaan RKL-RPL/ UKL-UPL

HITAM Tidak Memiliki Amdal/ UKL-UPL

KRITERIA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR No.

ASPEK

1.

Ketaatan Terhadap Titik Penaatan

2.

Ketaatan Parameter dipantau

Terhadap yang

BIRU Memantau seluruh titik penaatan dan/atau air buangan yang harus dikelola sesuai dengan peraturan. 1. Memantau seluruh parameter yang dipersyaratkan sesuai dengan: a. IPLC (Izin Pembuangan Limbah Cair) b. Baku Mutu Nasional atau Provinsi c. Izin Pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi pada tanah 2. Ketaatan diukur berdasarkan peraturan/persyarata n yang lebih ketat. 3. Khusus Industri Sawit yang menerapkan Land Aplication parameter yang tidak ada baku mutunya tingkat ketaatan >=80% 4.

PERINGKAT MERAH

Tidak memantau seluruh parameter yang sesuai persyaratan baku mutu yang dipersyaratkan sesuai dengan: a. IPLC b. Baku Mutu Nasional atau Provinsi c. Khusus untuk Industri Sawit parameter yang tidak ada baku mutunya 90% sebagai berikut: 1. Pemantauan kualitas air limbah 2. Produksi bulanan (riil) atau bahan baku 3. Catatan debit harian air limbah yang dibuang

Melaporkan data sesuai dengan yang dipersyaratkan < 90% sebagai berikut: 1. Pemantauan kualitas air limbah 2. Produksi bulanan (riil) atau bahan baku; 3. Catatan debit harian air limbah yang dibuang

Melaporkan palsu.

data

Catatan: 1. Data pemantauan harian parameter COD dan pH untuk Industri petrokimia 2. Data pemantauan harian parameter pH dan TSS atau debit untuk Industri pertambangan 3. Data pemantauan harian parameter pH untuk Industri Agro sesuai yang dipersyaratkan 4. Bagi Industri yang pengelolaan air limbahnya diserahkan ke kawasan industri pengolah air limbah tingkat ketaatan 100%. 5. Bagi Industri Migas yang telah melakukan 100% injeksi maka tingkat ketaatan 100% 6. Bagi industri yang menggunakan kembali (reuse/recycle) 100% air limbahnya maka tingkat ketaatan 100% 4.

Ketaatan Baku Mutu

Terhadap

Data hasil pemantauan memenuhi 90 % baku mutu dalam satu periode penilaian tiap titik penaatan tiap parameter dan data 6 bulan terakhir dalam periode penilaian memenuhi baku mutu.

Data hasil pemantauan memenuhi 3 MW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan. c. Pelaporan unit Ketel uap yang beroperasi < 6 bulan pengujian minimal 1 kali dalam 1 tahun. 1.

2.

Memenuhi BMEU 100% untuk pemantauan manual; Bagi pemantauan yang wajib CEMS, Data hasil pemantauan dapat dilampaui sampai batas 5% dari data rata-rata harian yang dilaporkan dalam kurun waktu 3 bulan waktu operasi;

PERINGKAT MERAH

1. Pemantauan manual : Tidak memenuhi baku mutu 2. Pemantauan CEMS : a. data hasil pemantauan melebihi 5% dari data rata-rata harian selama 3 bulan waktu operasi b. jumlah data rata-rata harian kurang dari 75% (data dianggap valid apabila dalam sehari minimal tersedia 18 jam pengukuran)

HITAM

1.

Dalam satu periode penilaian semua data pemantauan manual Melebihi Baku Mutu > 500%

2.

Dalam satu periode penilaian 25% data CEMS > 500% Baku Mutu

5

No. 5.

D.

ASPEK Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis

BIRU 1. Memasang dan mengoperasikan CEM bagi industri : a. Unit Regenerator Katalis (unit Perengkahan katalitik alir) b. Unit Pentawaran Sulfur c. Proses pembakaran dengan kapasitas > 25 MW dan apabila kandungan sulfur > dari 2% untuk seluruh kapasitas d. Peleburan Baja e. Pulp & Kertas f. Pupuk g. Semen 2. Peralatan CEM beroperasi normal; 3. Menaati semua persyaratan teknis cerobong 4. Semua sumber emisi non fugitive emisi harus dibuang melalui Cerobong 5. Menggunakan jasa laboratorium eksternal yang ditunjuk oleh Gubernur; 6. Memenuhi sanksi administrasi sampai batas waktu yang ditentukan

PERINGKAT MERAH 1. Tidak menaati semua persyaratan teknis cerobong 2. Tidak memasang CEMS

HITAM 1. Membuang emisi gas buang tidak melalui cerobong; 2. Tidak memenuhi seluruh ketentuan yang dipersyaratkan dalam sanksi administrasi;

KRITERIA PENGELOLAAN LIMBAH B3 PERINGKAT No.

ASPEK

1.

Pendataan Jenis dan Volume Limbah yang dihasilkan : - Identifikasi jenis Limbah B3 - Pencatatan Jenis Limbah B3 yang dihasilkan - Melakukan Pengelolaan Lanjutan (pengelolaan setelah penyimpanan)

Semua terpenuhi

1. Tidak seluruh limbah teridentifikasi 2. Tidak rutin melakukan Pencatatan jenis LB3 yang dihasilkan 3. Tidak seluruh LB3 dilakukan Pengelolaan lanjutan

2.

Perizinan : - Izin pengelolaan Limbah B3 - Masa berlaku izin (kadaluarsa)

1. Memiliki izin PLB3 yang dipersyaratkan dan izin tersebut masih berlaku 2. Telah mengajukan izin PLB3 dan secara teknis telah memenuhi ketentuan (berdasarkan hasil

1.

BIRU

MERAH

2.

Izin telah habis masa berlaku dan tidak mengajukan perpanjangan izin Telah mengajukan izin, namun belum menyelesaikan persyaratan teknis dan ditemukan

HITAM 1.

Tidak melakukan identifikasi LB3 2. Tidak melakukan pencatatan jenis LB3 yang dihasilkan 3. Tidak melakukan pengelolaan lanjutan terhadap seluruh limbah B3 yang dihasilkan 4. Tidak memiliki manifest yang sesuai dengan limbah B3 yang dikelola Tidak memiliki salah satu izin pengelolaan limbah B3.

6

PERINGKAT No.

ASPEK

BIRU verifikasi tim Proper)

3.

4.

Pelaksanaan Ketentuan Izin: Pemenuhan terhadap ketentuan teknis dalam izin selain Baku Mutu(kecuali Baku Mutu Lingkungan seperti Emisi, Effluent dan standard mutu) a. Emisi (Insinerator dan atau bahan bakar pembantu) 1. Pemenuhan terhadap BME 2. Jumlah parameter yang diukur dan dianalisa

Memenuhi > 90% dari ketentuan izin. (10% hanya diperuntukkan bagi kesalahan-kesalahan minor misalnya simbol/label, lampu penerangan, APAR (alat pemadam kebakaran) dalam penyimpanan Limbah B3.) 1. Seluruh parameter memenuhi BME, dan 2. Mengukur seluruh parameter, dan 3. Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin/peraturan yang berlaku

b. Effluent (Pengolahan air limbah B3, Pengolahan air lindi, sumur pantau) 1. Pemenuhan terhadal BMAL 2. Jumlah parameter yang diukur dan dianalisa

c. Standar Mutu produk atau material limbah B3 yang akan dimanfaatkan Frekuensi pengukuran 1. Parameter yang diukur (contoh kuat tekan, kualitas pelumas bekas yang akan dibakar, dll) Open dumping dan Pengelolaan tumpahan dan tanah terkontaminasi limbah B3 1. Rencana Pengelolaan 2. Pengelolaan ceceran 3. Jumlah ceceran

MERAH penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatannya. Memenuhi 90% > x > 50% dari ketentuan izin PLB3

HITAM

Memenuhi < 50% dari ketentuan izin PLB3

1. Tidak semua parameter memenuhi BME, atau 2. Tidak mengukur seluruh parameter yang dipersyaratkan, atau 3. Frekuensi pengukuran tidak sesuai dengan izin

1. Tidak pernah melakukan pengukuran emisi 2. Dalam satu periode penilaian semua data pemantauan tidak memenuhi baku mutu 3. Melebihi baku mutu untuk parameter yang sama selama 3 kali berturut-turut

1. Seluruh parameter memenuhi BMAL, dan 2. Mengukur seluruh parameter, dan 3. Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin/peraturan yang berlaku

1. Tidak semua parameter memenuhi BMAL, atau 2. Tidak mengukur seluruh parameter yang dipersyaratkan, atau 3. Frekuensi pengukuran tidak sesuai dengan izin

1. Seluruh persyaratan standar mutu memenuhi ketentuan izin, dan 2. Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin/peraturan yang berlaku

Tidak memenuhi salah satu persyaratan standar mutu

1. Tidak pernah melakukan pengukuran kualitas air limbah 2. Dalam satu periode penilaian semua data pemantauan tidak memenuhi baku mutu 3. Melebihi baku mutu untuk parameter yang sama selama 3 kali berturut-turut Tidak melakukan pengukuran standar mutu sesuai dengan ketentuan izin/peraturan yang berlaku.

1. Memiliki rencana pengelolaan penanganan tanah terkontaminasi dan tumpahan (spill). 2. Pengelolaan tanah terkontaminasi akibat operasi dilakukan sesuai dengan rencana pengelolaan. 3. Clean up tumpahan (spill) diselesaikan dalam waktu satu bulan.

1.

2.

3.

Memiliki rencana pengelolaan penanganan tanah terkontaminasi dan tumpahan (spill). Pengelolaan tanah terkontaminasi hasil clean tidak sesuai dengan rencana pengelolaan. Clean up tumpahan (spill)

Tidak clean up

melakukan

7

PERINGKAT No.

ASPEK

BIRU 4. Jumlah/volume tumpahan (spill) tercatat dengan baik.

5.

Jumlah Limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan (%)

1.

2.

6.

Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan pengangkutan limbah B3

1.

2.

3.

7.

Dumping, open burning dan pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu: 1. Izin dumping 2. Jumlah/volume LB3 yang di dumping

1.

2. 3.

Jumlah/volume limbah B3 yang dikelola 100 % dengan pengelolaan lanjutan sesuai dengan ketentuan Seluruh jenis limbah B3 dilakukan pengelolaan Pihak ke-3 (pengumpul) yang ditunjuk : a. mempunyai izin yang masih berlaku b. Jenis limbah yang dikumpul sesuai dengan izin yang berlaku c. memiliki kontrak kerjasama yang sah antara pengumpul dengan pihak pemanfaat atau pengolah d. tidak dalam masalah pencemaran lingkungan Pihak ke-3 Jasa Pengangkutan limbah B3 memiliki izin dari Kementerian Perhubungan dan sesuai dengan jenis limbah B3 yang diizinkan. (Izin yang dimaksud juga terkait dengan pemindahan/pengangk utan limbah B3 internal perusahaan yang melintasi wilayah/sarana publik) Dokumen limbah B3 (manifest) yang dimiliki oleh penghasil sesuai dengan ketentuan Kepdal 02/1995 Memiliki izin dengan cara tertentu dari instansi yang berwenang Tidak melakukan kegiatan open burning Telah menghentikan kegiatan open burning dan mengolah limbah tersebut sesuai dengan rencana detil

MERAH

4.

1.

2.

HITAM

diselesaikan lebih dari satu bulan. Jumlah/volume tanah terkontaminasi tidak tercatat dengan baik. Jumlah/volume limbah B3 yang dikelola 100% > x > 50%, atau Tidak seluruh jenis limbah B3 dilakukan pengelolaan

1.

2.

Jumlah/volume limbah B3 yang dikelola < 50%, atau seluruh limbah B3 tidak dilakukan pengelolaan

1. Pihak ke-3 (pengumpul) yang ditunjuk : a. Izin habis masa berlaku b. Tidak memiliki kontrak kerjasama yang sah dengan pihak pemanfaat atau pengolah c. sedang dalam masalah pencemaran lingkungan 2. Tidak memiliki izin untuk Pengangkutan internal limbah B3 untuk pemindahan limbah B3 yang melintasi sarana publik 3. Dokumen limbah B3 (manifest) yang dimiliki oleh penghasil tidak sesuai dengan ketentuan Kepdal 02/1995

1. Pihak ke-3 Pengumpul Limbah B3 tidak memiliki izin. 2. Jasa Pengangkutan limbah B3 tidak memiliki izin dari Kementerian Perhubungan

1. Telah mengajukan izin, namun belum menyelesaikan persyaratan teknis dan ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatannya 2. Telah menghentikan

1.

2.

Melakukan Dumping tanpa izin Dengan sengaja melakukan kegiatan open burning

8

PERINGKAT No.

ASPEK

BIRU penyelesaian dalam kurun waktu tertentu serta melakukan sesuai dengan rencana tersebut

MERAH

HITAM

kegiatan open burning dan mengolah limbah tersebut namun tidak sesuai dengan rencana detil penyelesaian dalam kurun waktu tertentu

9

KRITERIA PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN Kriteria Proper Aspek Pengendalian kerusakan lingkungan didasarkan pada hasil penilaian semua tahapan/lokasi tambang dengan menggunakan kriteria potensi kerusakan lahan pada kegiatan pertambangan. Nilai Total yang didapat untuk masing-masing tahapan memberikan kesimpulan dan status pengelolaan lingkungan untuk aspek pengendalian kerusakan lahan.

PERINGKAT No.

ASPEK

1.

Pengendalian Kerusakan Lingkungan

BIRU

MERAH

Semua tahapan/lokasi tambang atau 100% dengan Nilai Total dari Penilaian Aspek Potensi kerusakan lingkungan adalah lebih besar atau sama dengan 80.

Tidak semua tahapan/ lokasi tambang dengan Nilai Total dari Penilaian Aspek Potensi kerusakan lingkungan untuk lebih besar atau sama dengan 80.

HITAM Kurang dari 50% dari semua tahapan/lokasi tambang mendapatkan Nilai Total lebih kecil 55

Lebih dari 50% dari semua tahapan/lokasi tambang mendapatkan Nilai Total lebih kecil 55

Status aktivitas: Pembersihan Lahan/Pengupasan Penutup/Penambangan/Penimbunan/Reklamasi Kriteria

ASPEK MANAJEMEN

E.

K1

Parameter

1. Peta Rencana

2. Persetuju an

3. Kemajuan luasan

Standar Evaluasi >= Skala 1 2.000

Tanah

Pucuk/Penggalian

Tanah

Nilai

Ket

:

10

< Skala 1 : 2.000

5

tidak peta Ada

0

a. Peta untuk lokasi yang dinilai (masing-masing lokasi atau peta keseluruhan) b. Ada peta minimal skala 1: 2000, Peta ini biasanya merupakan peta kerja 1: 5000 di lapangan. Jika diperlukan 1: 2000 bisa dalam bentuk digital. c. Peta menggambarkan: Interval kontur, Pola drainase, dapat digunakan untuk melihat kemajuan tambang) d. Tanggal pengesahan peta sebelum penilaian dilakukan a. Peta untuk lokasi yang dinilai (masing-masing lokasi atau peta keseluruhan) b. Ada peta dengan skala diatas 1: 2000. c. Peta menggambarkan: Interval kontur, Pola drainase, dapat digunakan untuk melihat kemajuan tambang) d. Tanggal pengesahan peta sebelum penilaian dilakukan Tidak ada peta perencanaan

tersedia

6

Tidak Ada

0

sesuai rencana

2

a. Ada persetujuan oleh instansi teknis atau paling tidak Kepala Teknik Tambang (KTT) b. Untuk peta kerja /sequent (1 : 2000), dapat disetujui oleh manager/kepala lapangan yang bertanggungjawab dibidang perencanaan, engineering dan/atau produksi a. Tidak ada persetujuan oleh instansi teknis atau paling tidak Kepala Teknik Tambang (KTT) b. Untuk peta kerja /sequent (1 : 2000), tidak ada persetujuan oleh manager/kepala lapangan yang bertanggungjawab dibidang perencanaan, engineering dan/atau produksi a. realisasi sama atau lebih kecil dari luasan rencana, dilihat dari realisasi Triwulanan. b. Pada kondisi tertentu terjadi perubahan, maka diperlukan persetujuan instansi teknis c. Membandingkan laporan realisasi kemajuan tahapan pertambangan (laporan lapangan, laporan triwulanan) dan prakiraan lapangan dengan

10

Kriteria

Parameter

Standar Evaluasi

Nilai

Ket rencana dalam dokumen RKTTL

>luas rencana sesuai rencana

0 2

4. Jadwal

tidak sesuai

Aktifitas

ada aktifitas/kontin u tidak ada aktifitas 3 bulan s/d 1 tahun

tidak aktifitas tahun Besar

K3

ada 1

5

0

0

Potensi Longsor

Sedang

K4

>

10

Upaya penanganan batuan yang berpotensi pencemar

5

Kecil

10

Ada

10

a. Realisasi sesuai jadwal rencana b. Ada kondisi tertentu terjadi perubahan, maka diperlukan persetujuan instansi teknis c. Jadwal pelaksanaan realisasi tahapan pertambangan dibandingkan dengan jadwal rencana pertambangan dalam dokumen RKTTL a. Realisasi tidak sesuai jadwal rencana b. Tidak ada persetujuan perubahan rencana dari instansi teknis a. Ada aktifitas dilapangan b. Aktifitas termasuk pemompaan di Pit atau perawatan kolam a. Terlihat tidak ada aktifitas dilapangan b. Lamanya ditinggal 3 bulan s/d 1 tahun, dilihat dari data rencana kerja dan realisasi Triwulanan c. Lahan ditinggal > 1 Tahun, tetapi ada persetujuan dari instansi terkait a. Tidak ada aktifitas lebih dari 1 tahun b. tidak ada persetujuan instansi terkait terhadap lahan tersebut ditinggalkan sementaras a. Lebih besar dari sudut kemiringan lereng jenjang atau overall > 5 0 dari rekomendasi kajian geoteknik yang disetujui Pemerintah (tercantum dalam FS atau dalam kajian tersendiri) b. Kemiringan atau tinggi Lereng dibuat berdasarkan rekomendasi kajian geoteknik namun tidak dimintakan persetujuan Pemerintah c. Ada longsoran atau guguran batuan diarea tambang, meskipun kemiringan lereng sesuai rekomendasi kajian geoteknik d. Ada retakan pada lereng maupun pada puncak lereng dengan area lebih dari sepertiga bagian lereng; atau e. Ada gejala pergerakan tanah yang terlihat di lapangan dengan luas zona lebih dari seperempat bagian lereng a. Lebih besar dari sudut kemiringan lereng jenjang/overall sampai dengan 50 dari rekomendasi kajian geoteknik yang disetujui Pemerintah (tercantum dalam FS atau dalam kajian tersendiri) b. Ada retakan pada lereng maupun pada puncak lereng dengan area kurang dari sepertiga bagian lereng c. Ada gejala pergerakan tanah yang terlihat dilapangan dengan luas zona kurang dari seperempat bagian lereng a. Sudut kemiringan lereng jenjang atau overall sama atau lebih kecil dari rekomendasi kajian geoteknik yang disetujui Pemerintah (tercantum dalam FS atau dalam kajian tersendiri) b. Tidak ada retakan pada lereng maupun pada puncak lereng c. Tidak ada gejala pergerakan tanah yang terlihat di lapangan a. Dilakukan analisis geokimia (pengkarakteristikan batuan limbah) untuk memastikan ada tidaknya batuan yang berpotensi menimbulkan pencemaran (potensi asam atau PAF atau yang lainnya). Lampiran : dokumen studi pengkajian batuan potensi dan tidak potensi asam b. Ada perlakuan terhadap batuan potensi asam (SOP pemberlakuan batuan potensi asam dan tidak potensi asam) c. Ada sistem pengumpul leachate/seepage/rembesan

11

Kriteria

Parameter

Standar Evaluasi

Nilai

Ket

d.

e. f. Tidak

0

a.

b.

c.

d. e.

f. g.

h. K5

1. Upaya pengendal ian erosi

Ada

10

a.

b.

c.

Tidak

0

a.

b.

c.

2. Kondisi sarana pengendal i erosi

Memadai

8

a.

b. c.

d.

dari timbunan (AAT) dan melakukan pengolahan AAT di IPAL Ada perencanaan dan pengelolaan terhadap batuan yang berpotensi menimbulkan pencemaran (AAT atau lainnya); dan Adanya upaya pengelolaan terhadap AAT dan upaya pengolahan AAT. Pengukuran pH air pada genangan-genangan yang dijumpai dilapangan, nilai pH ≥ 6 Tidak ada pengkarakteristikan batuan limbah (Potensi dan tidak potensi membentuk asam). Tidak ada studi pengkajian batuan potensi dan tidak potensi asam Tidak ada perlakuan terhadap batuan potensi asam (SOP pemberlakuan batuan potensi asam dan tidak potensi asam) Tidak ada sistem pengumpul leachate/seepage/rembesan dari timbunan (AAT) dan melakukan pengolahan AAT di IPAL Tidak ada sistem drainase untuk mengalirkan genangan-genangan AAT Tidak dilakukan analisis geokimia untuk memastikan ada tidaknya batuan yang berpotensi menimbulkan pencemaran (potensi asam atau PAF atau yang lainnya) Pengukuran pH air pada genangan-genangan yang dijumpai di lapangan. Nilai pH ≤ 6 Tidak ada perencanaan dan pengelolaan terhadap batuan yang berpotensi menimbulkan pencemaran (AAT atau yang lainnya); atau Tidak ada upaya pengelolaan terhadap AAT dan upaya pengolahan AAT Ada sarana pengendali erosi berupa drainase, terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa, jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen (settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya; Ada sarana pengendali erosi berupa drainase, terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa, jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen (settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya; Kolam sedimen berfungsi sebagaimana mestinya (kekeruhan air semakin berkurang pada tiap kompartemen) Tidak ada sarana pengendali erosi berupa drainase, terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa, jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen (settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya; Tidak ada sarana pengendali erosi berupa drainase, terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa, jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen (settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya; Kolam sedimen tidak berfungsi sebagaimana mestinya (kekeruhan air semakin berkurang pada tiap kompartemen) sarana pengendali erosi dalam bentuk drainase memenuhi kriteria teknis untuk dapat menampung semua air limpasan dan terarah ke dalam IPAL/settling pond (Mintakan Peta sistem pengelolaan air limbah) Cover Cropping: menutupi lebih besar dari 50% Sedimen trap/sediemen pond efektif menangkap sedimen dilihat dari desain fisik lapangan (minta data perawatan sedimen trap/sedimen pond; jumlah sedimen yang dipindahkan) Ada perhitungan volume air larian permukaan berdasarkan daerah tangkapan hujan (catchment

12

Kriteria

Parameter

Standar Evaluasi

Nilai

Ket area) e. Ada peta pengelolaan air larian permukaan (peta water management); f. Drainase dibuat berdasarkan perencanaan dan perhitungan kapasitas air larian permukaan; g. Kolam sedimen dibuat berdasarkan perencanaan dan desain disetujui oleh KTT atau pejabat berwenang di perusahaan; dan h. Kapasitas kolam sedimen sesuai dengan volume air larian permukaan (ada dasar perhitungan) dan air dalam kolam terlihat tergenang/tidak mengalir (aliran hanya terlihat di saluran antar kompartemen)

3. Indikasi terjadi erosi

4. Sistem drainase

Tidak Memadai Ada

0 0

Tidak

7

a. aliran drainase dari kegiatan pertambangan (lerenglereng aktifitas tambang) cukup jernih, dibuktikan dengan pengukuran Parameter TSS atau turbidity yang rendah. b. Tidak ditemukan jumlah sedimen yang banyak di sedimen trap/ kolam pengendap pertama. Dilihat dari data jumlah sedimen hasil pengerukan/perawatan kolam pengendap oleh perusahaan. c. Terdapat sedimentasi, namun jumlahnya tidak berpotensi menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. d. Tidak terdapat alur-alur erosi pada lereng timbunan e. Ada erosi pada lereng, namun mempunyai dimensi kecil (lebar < 20 cm dan dalam < 5 cm) f. Sarana pengendali erosi berfungsi sebagaimana mestinya, dibuktikan dengan berkurangnya kekeruhan air larian permukaan semakin ke arah hilir

10

a. Terdapat sistem drainase di seluruh areal pertambangan b. Drainase dapat memenuhi mengalirkan semua air limpasan ke kolam-kolam pengendap/settling pond. c. Tidak ditemukan aliran liar keluar ke lingkungan tanpa melalui kolam pengendap/settling pond d. Ada peta manajemen pengelolaan air tambang e. Pada seluruh area kegiatan diluar pit ada sarana drainase f. Drainase terhubung dan mengarah ke kolam

Menuju sistem pengendali kualitas air

ke

a. Kekeruhan yang tinggi pada aliran drainase dari kegiatan pertambangan (lereng-lereng aktifitas tambang), dibuktikan dengan pengukuran Parameter TSS atau turbidity yang sangat tinggi. Ukuran Parameter TSS atau turbidity identik dengan banyaknya sedimen yang tererosi. b. Ditemukan banyak sedimen yang ada di sedimen trap/ kolam pengendap pertama. Dilihat dari data jumlah sedimen hasil pengerukan/perawatan kolam pengendap oleh perusahaan. c. Adanya galur (bekas aliran air dilereng. d. Terdapat sedimentasi dalam jumlah yang signifikan. e. Ada erosi pada lereng mempunyai dimensi lebar > 20 cm dan dalam > 5 cm f. Sarana pengendali erosi tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dibuktikan dengan bertambahnya kekeruhan air larian permukaan semakin ke arah hilir

13

Kriteria

Parameter

Standar Evaluasi

Nilai

Ket sedimen (sedimen pond, sedimen trap, atau settling pond); g. Drainase dibuat sesuai dengan kapasitas air larian permukaan (dimensi semakin besar ke arah hilir, tidak ada indikasi luapan air) h. Tidak mencampur aliran air permukaan dari tambang dengan aliran alami

K6

5. Ada potensi kebencan aan?

Langsung menuju badan perairan

0

Ya

0

Tidak

NILAI TOTAL

15

a. Ditemukan tidak ada sistem drainase pada lokasi pertambangan b. Terdapat aliran air run-off keluar ke lingkungan/badan air tanpa melalui kolam pengendap/settling pond c. Ada area kegiatan di luar Pit tanpa sarana drainase d. Ada drainase yang tidak mengarah ke kolam sedimen (sedimen pond, sedimen trap, atau settling pond); e. Drainase dibuat tidak sesuai dengan kapasitas air larian permukaan (dimensi semakin besar ke arah hilir, tidak ada indikasi luapan air) f. Mencampur aliran air permukaan dari tambang dengan aliran alami a. Lokasi kegiatan pertambangan yang berbatasan dengan masyarakat tidak dilengkapi dengan fasilitas tanggap darurat b. Apabila jarak batas terluar dengan masyarakat lebih dekat dari jarak yang direkomendasikan di dalam kajian FS dan Dokumen AMDAL a. Lokasi kegiatan pertambangan yang berbatasan dengan masyarakat dilengkapi dengan fasilitas tanggap darurat b. Apabila jarak batas terluar dengan masyarakat memenuhi ketentua jarak yang direkomendasikan di dalam kajian FS dan Dokumen AMDAL

100

KETERANGAN :  Nilai Total yang didapat untuk masing-masing tahapan memberikan kesimpulan dan status pengelolaan lingkungan untuk aspek pengendalian kerusakan lahan pertambangan. 

Kriteria dibedakan menjadi : - Tidak Potensi Rusak ( X ≥ 8O ) - Potensi Rusak Ringan ( 55 ≤ X < 8O ) - Potensi Rusak Berat ( X < 55)

14

LAMPIRAN 2 DAFTAR INDUSTRI PESERTA PROPER DEKONSENTRASI PERIODE 2011-2012 1. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Bali No

NAMA PERUSAHAAN

SEKTOR

SUB SEKTOR

PROVINSI

KAB./KOTA

1

Alila Ubud

MPJ

Hotel

Bali

2

Amandari

MPJ

Hotel

Bali

3

Ayana

MPJ

Hotel

Bali

4

AYODYA RESORT BALI

MPJ

Hotel

Bali

Badung

5

BALI INTERCONTINENTAL

MPJ

Hotel

Bali

Badung

6

DISCOVERY KARTIKA PLAZA HOTEL

MPJ

Hotel

Bali

Badung

7

FOUR SEASON RESORT AT JIMBARAN BAY

MPJ

Hotel

Bali

Badung

8

FOUR SEASONS SAYAN

MPJ

Hotel

Bali

Gianyar

9

GRAND HYATT BALI

MPJ

Hotel

Bali

Badung

10

INNA GRAND BALI BEACH HOTEL

MPJ

Hotel

Bali

Denpasar

11

MELIA BALI VILLAS & SPA RESORT

MPJ

Hotel

Bali

Kab. Badung

12

Mercure Kuta

MPJ

Hotel

Bali

13

Nikko Bali

MPJ

Hotel

Bali

14

Royal Beach Seminyak Bali

MPJ

Hotel

Bali

15

SANUR BEACH HOTEL

MPJ

Hotel

Bali

16

Sanur Paradise

MPJ

Hotel

Bali

17

SHERATON LAGUNA

MPJ

Hotel

Bali

Kab. Badung

18

THE OBEROI BALI

MPJ

Hotel

Bali

Kab. Badung

19

THE WESTIN RESORT NUSA DUA

MPJ

Hotel

Bali

Kab. Badung

20

PT. Indonesia Power UBP Bali Unit Bisnis Pesanggaran

PEM

Energi PLTG & PLTD

Bali

Kota Denpasar

21

PT. Indonesia Power UBP Bali Unit PLTG Gilimanuk

PEM

Energi PLTG

Bali

Gilimanuk

22

PT. Indonesia Power UBP Bali Unit PLTGU Pemaron

PEM

Migas Distribusi

Bali

Karangasem

23

PT. Pertamina (Persero) S & D Region III Terminal BBM Manggis

PEM

Migas Distribusi

Bali

Karangasem

24

PT. Pertamina (Persero) S & D Region III Terminal BBM Sanggaran

PEM

Migas Distribusi

Bali

Kota Denpasar

25

PT. Pertamina DPPU Ngurah Rai

PEM

Migas Distribusi

Bali

Kab. Badung

Kota Denpasar

15

2. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Banten No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT. Fega Aqua Farmindo

Agroindustri

Udang windu beku

2

PT. Kulit Murni Asia Tenggara

Agroindustri

Kullit

Banten

Tangerang

Banten

Tangerang

Banten

Tangerang

3

PT. Makmur Sejahtera Lestari

Agroindustri

PENYAMAKAN KULIT

4

PT. Agarindo Bogatama

Agroindustri

Agar-Agar

Banten

Tangerang

5

PT. Charoen Pokhpand Indonesia

Agroindustri

Ayam Beku

Banten

Serang

6

PT. Japfa Santori Indonesia

Agroindustri

Olahan Daging

Banten

Tangerang

7

PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Kebun Kertajaya

Agroindustri

Sawit

Banten

Lebak

8

PT. Satya Raya Indah Woodbased Industries

Agroindustri

Plywood

Banten

Kota Cilegon

9

PT. Sinar Sosro

Agroindustri

Minuman Ringan

Banten

Pandeglang

10

PT. Sumber Graha

Agroindustri

Kayu lapis

Banten

Tangerang

11

PT. Torabika Eka Semesta

Agroindustri

Kopi

Banten

Tangerang

Banten

Tangerang

12

PT. Indofood Fritolay Makmur

Agroindustri

Pengolahan Kentang

13

PT.Nestle - Cikupa

Agroindustri

Permen Gula

Banten

Tangerang

14

PT. Angsa Daya

MPJ

Tegel Keramik

Banten

Tangerang

15

PT. KMK Global Sport

MPJ

Sepatu

Banten

Tanggerang

16

PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

17

PT. Angels Products

MPJ

Gula Rafinasi

Banten

Serang

18

PT. Argo Pantes, Tbk.

MPJ

Tekstil

Banten

Kota Tangerang

19

PT. Arwana Keramik - Serang Plant

MPJ

Keramik

Banten

Serang

20

PT. Asahimas Chemical

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

21

PT. Austrindo Jaya Abadi

MPJ

Galvanis

Banten

Banten

22

PT. Bayer MaterialScience Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

23

PT. BlueScope Steel Indonesia

MPJ

Pelapisan logam

Banten

Kota Cilegon

24

PT. Cabot Indonesia

MPJ

Industri Kimia

Banten

Kota Cilegon

25

PT. Chandra Asri

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

26

PT. Cilegon Fabricators

MPJ

Mesin

Banten

Cilegon

27

PT. Clariant

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

28

PT. Colorindo Aneka Chemicals

MPJ

Pewarna Tekstil

Banten

Serang

29

PT. Dongjin Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

30

PT. Dover Chemical

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

31

PT. Dystar Colours Indonesia - Cilegon Plant

MPJ

Pewarna Tekstil

Banten

Kota Cilegon

32

PT. Dystar Colours Indonesia - Gabus Plant

MPJ

Pewarna Tekstil

Banten

Kota Cilegon

33

PT. Gajah Tunggal Divisi SBR

MPJ

Industri Kimia

Banten

Serang

34

PT. Galvindo Inti Selaras

MPJ

Pelapisan logam

Banten

Tangerang

35

PT. Indah Kiat Pulp & Paper - Tangerang Mills

MPJ

Kertas

Banten

Tangerang Selatan

36

PT. Indonesia Synthetics Textile Mills (ISTEM)

MPJ

Tekstil

Banten

Kota Tangerang

16

No 37

Nama Perusahaan PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS)

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

MPJ

Tekstil

Banten

Kota Tangerang

Banten

Tangerang

38

PT. Iron Wire Works

MPJ

Peleburan Logam

39

PT. Jawa Manis Rafinasi

MPJ

Gula Rafinasi

Banten

Kota Cilegon

40

PT. Lautan Otsuka Chemical (LOC)

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

41

PT. LG Electronics Indonesia

MPJ

Elektronik

Banten

Tangerang

42

PT. Mitsuba Indonesia

MPJ

Industri Logam

Banten

Tangerang

43

PT. Mitsubishi Chemical Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

44

PT. Nippon Shokubai Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

Banten

Kota Cilegon

45

PT. NX Indonesia

MPJ

Lain-lain (Magnet)

46

PT. Osram Indonesia

MPJ

Lampu Pijar

Banten

Tangerang

47

PT. Pacinesia Chemical Industry

MPJ

Petrokimia

Banten

Tangerang

48

PT. Pelat Timah Nusantara (LATINUSA)

MPJ

Pelapisan logam

Banten

Kota Cilegon

49

PT. Pelita Cengkareng Paper

MPJ

Kertas

Banten

Tangerang

50

PT. Permata Dunia Sukses Utama

MPJ

Gula Rafinasi

Banten

Kota Cilegon

51

PT. Polypet Karyapersada

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

52

PT. Pratama Abadi Industri

MPJ

Sepatu

Banten

Tangerang

53

PT. Putra Bangun Citra Mandiri

MPJ

Pelapisan logam

Banten

Tangerang

54

PT. Rohm and Haas Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

55

PT. Sentra Usahatama Jaya

MPJ

Gula Rafinasi

Banten

Kota Cilegon

56

PT. Showa Esterindo Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Serang

57

PT. SK Keris

MPJ

Tekstil

Banten

Tangerang

58

PT. Standar Toyo Polymer (Statomer)

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

59

PT. Styrindo Mono Indonesia

MPJ

Industri Kimia

Banten

Serang

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

MPJ

Keramik

Banten

Tangerang

60 61

PT. Styron Indonesia (ex. PT. Dow Chemical Indonesia) PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. - Divisi Fitting Serpong

62

PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk.

MPJ

Tekstil

Banten

Tangerang

63

PT. TITAN Petrokimia Nusantara

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

64

PT. Tri Polyta Indonesia, Tbk.

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

65

PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk. (UIC)

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

66

PT. YKK AP Indonesia

MPJ

Banten

Tangerang

67

PT. Yuasa Battery Indonesia

MPJ

Banten

Kota Tangerang

68

RSUD Adji Darmo Lebak

MPJ

Rumah Sakit

Banten

69

RSUD Berkah Pandeglang

MPJ

Rumah Sakit

Banten

70

RSUD Cilegon

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Cilegon

71

RSUD Kabupaten Serang

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Serang

72

RSUD Tangerang

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Tangerang

73

Rumah Qodr Islamic Village

MPJ

Rumah Sakit

Banten

74

Rumah Sakit Eka Hospital

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Lain-lain (Al profile) Battery Sel Basah

17

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

75

Rumah Sakit Internasional Omni

MPJ

Rumah Sakit

Banten

76

Rumah Sakit Krakatau Medika

MPJ

Rumah Sakit

Banten

77

Rumah Sakit Mayapada Tangerang

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Tangerang

78

Rumah Sakit Sari Asih Tangerang

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Tangerang

79

Rumah Sakit Siloam Karawaci

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Tangerang

80

Krakatau Daya Listrik (KDL)

PEM

Energi PLTU

Banten

Kota Cilegon

81

PT. Indonesia Power UBP Suralaya

PEM

Energi PLTU

Banten

Kota Cilegon

82

PT. Pertamina - DPPU Pondok Cabe Tangerang

PEM

Migas Distribusi

Banten

Tangerang

83

PT. Pertamina (Persero) Unit Aviasi SoekarnoHatta Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI)

PEM

Migas Distribusi

Banten

Tangerang

84

PT. Pertamina - STS Teluk Semangka

PEM

Migas Distribusi

Banten

85

PT. Pertamina S&D Reg II - TT Tg Gerem

PEM

Migas Distribusi

Banten

Kota Cilegon

86

PT. PLN (Persero) Pembangkitan Lontar Sektor Labuan - PLTU 2 Banten Labuan

PEM

Energi PLTU

Banten

Pandeglang

87

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon

PEM

Energi PLTGU

Banten

Kota Cilegon

88

PT. SPIJ

MPJ

Pipa

Banten

Kota Cilegon

89

PT. Rinnai Indonsesia

MPJ

Kompor

Banten

Tangerang

90

PT. Adis Dimension Footwear

MPJ

Sepatu

Banten

Tangerang

91

PT. Duta Sugar

Agroindustri

Gula Rafinasi

Banten

Serang

92

PT. Nikomas Gemilang

MPJ

Sepatu

Banten

Serang

93

PT. Powchen Indonesia

MPJ

Sepatu

Banten

Serang

94

PT. Yasunaga Indonesia

MPJ

Logam

Banten

Serang

95

PT. Sulfido Adi Usaha

MPJ

Kimia

Banten

Cilegon

18

3. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Bengkulu No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT Agricinal

Agroindustri

Sawit

Bengkulu

Bengkulu

2

PT. Agri Andalas

Agroindustri

Sawit

Bengkulu

Seluma

3

PT. Agro Muko - Mukomuko POM Unit Sari Bulan Estate

Agroindustri

Sawit

Bengkulu

Muko-Muko

4

PT. Alno Agro Utama

Agroindustri

Sawit

Bengkulu

Bengkulu

5

PT. Batanghari Bengkulu Pratama

Agroindustri

Karet

Bengkulu

Bengkulu Tengah

6

PT. Bio Nusantara Teknology

Agroindustri

Minyak Goreng

Bengkulu

Bengkulu Utara

7

PT. Bukit Angkasa Makmur

Agroindustri

Karet

Bengkulu

Bengkulu Tengah

8

PT. DARIA DHARMA PRATAMA

Agroindustri

Sawit

Bengkulu

Bengkulu Utara

9

PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Padang Plawi

Agroindustri

Karet

Bengkulu

Seluma

10

PT. Bukit Sunur

PEM

Tambang Batubara

Bengkulu

Bengkulu Tengah

11

PT. Danau Mas Hitam

PEM

Tambang Batubara

Bengkulu

Bengkulu Tengah

12

PT. Inti Bara Perdana

PEM

Tambang Batubara

Bengkulu

Bengkulu Tengah

13

PT. Kusuma Raya Utama

PEM

Tambang Batubara

Bengkulu

Bengkulu Tengah

14

PT. Pertamina - Depot Pulau Baai

PEM

Migas Distribusi

Bengkulu

Kota Bengkulu

15

PT. Ratu Samban Mining

PEM

Tambang Batubara

Bengkulu

Bengkulu Tengah

19

4. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi D.I Yogyakarta No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT. Budi Makmur Jaya Murni

Agroindustri

Penyamakan Kulit

2

PT. Madu Baru PG Madukismo

Agroindustri

Gula

D.I. Yogyakarta

Bantul

3

PT. Mirota

Agroindustri

Susu

D.I. Yogyakarta

Sleman

4

PT. Sari Husada - Unit 1 Yogyakarta

Agroindustri

Susu

D.I. Yogyakarta

Kota Yogyakarta

5

CV. KARYA HIDUP SENTOSA, CV

MPJ

Alat Berat

D.I. Yogyakarta

6

Hotel Hyatt Sleman

MPJ

Hotel

D.I. Yogyakarta

Yogyakarta

7

Hotel Sahid Raya

MPJ

Hotel

D.I. Yogyakarta

Sleman

8

Novotel

MPJ

Hotel

D.I. Yogyakarta

Yogyakarta Sleman

D.I. Yogyakarta

Bantul

9

Pabrik Cambrik Gabungan Koperasi Batik Indonesia

MPJ

Tekstil

D.I. Yogyakarta

10

PT. BERLICO MULIA FARMA, PT

MPJ

Farmasi

D.I. Yogyakarta

11

PT. GE Lighting Indonesia

MPJ

Lampu

D.I. Yogyakarta

12

PT. KUSUMA SANDANG MEKARJAYA

MPJ

Tekstil

D.I. Yogyakarta

13

PT. Samitex Sewon

MPJ

Tekstil

D.I. Yogyakarta

Bantul

14

PT. Yogyakarta Tekstil

MPJ

Tekstil

D.I. Yogyakarta

Kota Yogyakarta

15

Rumah Sakit Hidayahtulah Yogyakarta

MPJ

Rumah Sakit

D.I. Yogyakarta

Yogyakarta

16

Rumah Sakit JIH

MPJ

Rumah Sakit

D.I. Yogyakarta

Yogyakarta

17

Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman

MPJ

Rumah Sakit

D.I. Yogyakarta

Sleman

18

Santika Hotel

MPJ

Hotel

D.I. Yogyakarta

Sleman

19

The Cangkringan Jogja Villas & Spa Yogyakarta

MPJ

Hotel

D.I. Yogyakarta

20

PT. Pertamina (Persero) DPPU Adisucipto

PEM

Migas Distribusi

D.I. Yogyakarta

Yogyakarta

21

PT. Pertamina (Persero) TBBM Rewulu

PEM

Migas Distribusi

D.I. Yogyakarta

Bantul

Kota Yogyakarta

20

5. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jambi No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT. Agro Mitra Madani

Agroindustri

Sawit

Jambi

Tanjung Jabung Barat

2

PT. Asiatic Persada PKS Sei Kandang

Agroindustri

Sawit

Jambi

Batanghari

3

PT. Batang Hari Tembesi

Agroindustri

Karet

Jambi

Kota Jambi

4

PT. Djambi Waras I

Agroindustri

Karet

Jambi

Kota Jambi

5

PT. Djambi Waras II Jujuhan

Agroindustri

Karet

Jambi

Bungo

6

PT. Hok Tong - Jambi

Agroindustri

Karet

Jambi

Kota Jambi

7

PT. Inti Indosawit Subur I - Muara Bulian

Agroindustri

Sawit

Jambi

Batanghari

8

PT. Inti Indosawit Subur II - Tungkul Ulu

Agroindustri

Sawit

Jambi

Tanjung Jabung Barat

9

PT. Jamika Raya PKS

Agroindustri

Sawit

Jambi

Bungo

10

PT. Kresna Duta Agrindo PKS Jelatang

Agroindustri

Sawit

Jambi

Merangin

11

PT. Kresna Duta Agrindo PKS Langling

Agroindustri

Sawit

Jambi

Merangin

12

PT. Kresna Duta Agro Indo PKS Pelakar

Agroindustri

Sawit

Jambi

Sarolangun

13

PT. Megasawindo Perkasa CRF

Agroindustri

Sawit

Jambi

Bungo

14

PT. Megasawindo POM

Agroindustri

Karet

Jambi

Bungo

15

PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) PKS Pinang Tinggi

Agroindustri

Sawit

Jambi

Muara Jambi

16

PT. REMCO JAMBI

Agroindustri

Karet

Jambi

Kota Jambi

17

PT. Sari Aditya Loka I

Agroindustri

Sawit

Jambi

Merangin

18

PT. Sari Aditya Loka II

Agroindustri

Sawit

Jambi

Bungo

19

PT Lontar Papirus Pulp and Paper

MPJ

MPJ

Jambi

Tanjung Jabung Barat

20

RS Raden Mattaher

MPJ

MPJ

Jambi

Jambi

21

RSD Kol. Abundjani Bangko

MPJ

MPJ

Jambi

Merangin

22

RSUD A. Thalib Sei Penuh

MPJ

Rumah Sakit

Jambi

Sungai Penuh

23

RSUD Kuala Tungkal

MPJ

Rumah Sakit

Jambi

Kuala Tungkal

24

RSUD Muara Bungo

MPJ

MPJ

Jambi

Bungo

PEM

Migas EP

Jambi

Batang Hari

PEM

Migas EP

Jambi

Tebo

26

Conocophillips (South Jambi), Ltd. - PSC Gas Operation Mont'D Or Oil Tungkal, Ltd.

27

Petrochina International Jabung Ltd

PEM

Migas EP

Jambi

Tanjung Jabung Barat

28

PT. Asia Multi Investama

PEM

Pertambangan

Jambi

Tebo

29

PT. Bangun Energy Indonesia

PEM

Pertambangan

Jambi

Batanghari

30

PT. Jambi Prima Coal

PEM

Pertambangan

Jambi

Sarolangun

31

PT. Kuansing Inti Makmur

PEM

Pertambangan

Jambi

Bungo

32

PT. Minimex Indonesia

PEM

Pertambangan

Jambi

Sarolangun

33

PT. Nusantara Thermal Coal

PEM

Pertambangan

Jambi

Bungo

34

PT. Pertamina - DPPU Sultan Thaha

PEM

Migas Distribusi

Jambi

Kota Jambi

35

PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Jambi

PEM

Migas Distribusi

Jambi

Kota Jambi

36

PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Jambi - Area Selatan (ex UBEP Jambi)

PEM

Migas EP

Jambi

Muaro Jambi dan Kota Jambi

PEM

Migas EP

Jambi

Tanjung Jabung Timur

PEM

Migas EP

Jambi

Sarolangun

25

37 38

PT. Petrochina International Jabung Ltd. (Minyak) TAC Pertamina - Binawahana Petrindo Meruap Pte.Ltd

21

No 39

Nama Perusahaan TAC Pertamina - Insani Mitrasani Gelam (EMP Gelam)

Sektor PEM

Sub Sektor Migas EP

Provinsi Jambi

Kab./Kota Muaro Jambi

22

6. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jawa Barat No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT. Anugerah Setia Lestari

Agroindustri

Kecap

Jawa Barat

Subang

2

PT. Aqua Golden Mississipi

Agroindustri

Air Mineral

Jawa Barat

Sukabumi

3

PT. Bellfoods Indonesia

Agroindustri

Olahan Daging

Jawa Barat

Bogor

4

PT. Coca Cola (Fresh Tea)

Agroindustri

Teh

Jawa Barat

Sumedang

5

PT. Condong Garut – Komoditi Karet

Agroindustri

Karet

Jawa Barat

Garut

6

PT. Condong Garut – Komoditi Sawit

Agroindustri

Sawit

Jawa Barat

Garut

7

PT. Heinz ABC Indonesia - Karawang

Agroindustri

Kecap/Saus

Jawa Barat

Karawang

8

PT. Indofood Sukses Makmur

Agroindustri

Mie Instan

Jawa Barat

Bekasi

9

PT. Indofood Sukses Makmur

Agroindustri

Bumbu Masak

Jawa Barat

Karawang

10

PT. Indolacto Factory

Agroindustri

Susu

Jawa Barat

Sukabumi

11

PT. Indosentra Pelangi

Agroindustri

Kecap

Jawa Barat

Bekasi

12

PT. Karyana Gita Utama

Agroindustri

Jawa Barat

Sukabumi

13

PT. LASSALLEFOOD INDONESIA

Agroindustri

Peternakan Makanan dan Minuman

Jawa Barat

Depok

14

PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Jalupang

Agroindustri

Karet

Jawa Barat

Subang

15

PT. PG Rajawali II Unit PG Jatitujuh

Agroindustri

Gula

Jawa Barat

Majalengka

16

PT. PG Rajawali II Unit PG Karang Suwung

Agroindustri

Gula

Jawa Barat

Cirebon

17

PT. PG Rajawali II Unit PG Sindang Laut

Agroindustri

Gula

Jawa Barat

Cirebon

18

PT. PG Rajawali II Unit PG Subang Pasir Bungur

Agroindustri

Gula

Jawa Barat

Subang

19

PT. PG Rajawali II Unit PG Tersana Baru

Agroindustri

Gula

Jawa Barat

Cirebon

20

PT. Rose Brand (Budi Makmur Sentosa)

Agroindustri

Tepung Beras

Jawa Barat

Subang

21

PT. San Miguel

Agroindustri

Olahan Daging

Jawa Barat

Depok

Jawa Barat

Karawang

22

PT. Sanwoo Indonesia

Agroindustri

Penyamakan Kulit

23

PT. SERAYU MAKMUR KAYUINDO

Agroindustri

Kayu Lapis

Jawa Barat

Cirebon

24

PT. Sincona Indonesia Lestari

Agroindustri

Kina

Jawa Barat

Subang

25

PT. Tang Mas (2 Tang)

Agroindustri

Air Mineral

Jawa Barat

Bekasi

26

PT. Varia Indo Tirta (Vit)

Agroindustri

Air Mineral

Jawa Barat

Sukabumi

27

PTPN VII Cikumpay

Agroindustri

Karet

Jawa Barat

Purwakarta

28

PTPN VIII Kebun Gunung Mas

Agroindustri

Teh

Jawa Barat

Bogor

29

PTPN VIII Kebun Panglejar

Agroindustri

Teh

Jawa Barat

Bandung Barat

30

PTPN VIII Kebun Walini

Agroindustri

Teh

Jawa Barat

Subang

31

PTPN VIII Rancabali

Agroindustri

Teh

Jawa Barat

Bandung Barat

32

Ultrajaya Milk Industry

Agroindustri

Jawa Barat

Bandung Barat

33

PT. EJIP

MPJ

Jawa Barat

Bekasi

34

PT. JABABEKA

MPJ

Jawa Barat

Bekasi

35

PT. LIPPO Cikarang

MPJ

Jawa Barat

Bekasi

36

PT. MM-2100

MPJ

Jawa Barat

Bekasi

37

PT. PPLI

MPJ

Jawa Barat

Bogor

38

PT. Surya Cipta Swadaya

MPJ

Susu Kawasan Industri Kawasan Industri Kawasan Industri Kawasan Industri Pengolah Limbah Kawasan Industri

Jawa Barat

Karawang

23

No

Nama Perusahaan

39

CV. Purnama Tirtatex

MPJ

Sektor

Tekstil

Sub Sektor

Jawa Barat

Provinsi

Bandung

Kab./Kota

40

CV. Sungai Indah Tekstile

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung

41

PT. Abbot Indonesia

MPJ

Jawa Barat

Depok

42

PT. Armindo Catur Pratama

MPJ

Farmasi Pelapisan Logam

Jawa Barat

Bogor

43

PT. Arnott Indonesia

MPJ

Makanan/Biskuit

Jawa Barat

Bekasi

44

PT. Ateja Multi Industri

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung Barat

45

PT. Ateja Tritunggal

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung Barat

46

PT. Bhineka Karya Manunggal

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Karawang

47

PT. Bintang Agung

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung

48

PT. Bio Farma (Persero)

MPJ

Farmasi

Jawa Barat

Bandung

49

PT. Bridgestone Tire Indonesia - Karawang Plant

MPJ

Ban

Jawa Barat

Karawang

50

PT. Brigestone Tire Indonesia - Bekasi Plant

MPJ

Ban

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bekasi

51

PT. Bukit Terang Paksi Galvanis

MPJ

Pelapisan Logam

52

PT. Central Georgette Nusantara Printing Mill (CGNP)

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung Barat

53

PT. Central Texindo

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung Barat

54

PT. Dactex Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung

55

PT. Deliatex Kusuma

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bogor

56

PT. Essar Indonesia

MPJ

Pengolahaan Logam

57

PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk

MPJ

Kertas

58

PT. Galvindo Ampuh

MPJ

59

PT. Grand Textile Industry (Grantex)

MPJ

Pelapisan Logam Tekstil

Jawa Barat

Bandung

60

PT. Hino Motor Manufacturing Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Purwakarta

61

PT. Holcim Indonesia, Tbk - Narogong Plant

MPJ

Semen

Jawa Barat

Bogor

62

PT. Indo-Bharat Rayon

MPJ

Rayon

Jawa Barat

Purwakarta

63

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk - Pabrik Citeureup

MPJ

Semen

Jawa Barat

Bogor

64

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk - Pabrik Palimanan

MPJ

Semen

Jawa Barat

Cirebon

65

PT. Indorama Synthetics, Tbk - Bandung

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung

66

PT. Indorama Synthetics, Tbk. - Purwakarta

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Purwakarta

67

PT. Insan Sandang Internusa

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Sumedang

68

PT. Kahatex I

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Cimahi

69

PT. Kahatex II

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Sumedang

70

PT. Kalbe Farma, Tbk

MPJ

Farmasi

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bekasi

71

PT. Kao Indonesia

MPJ

Consumer Goods

72

PT. Kewalram Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Sumedang

73

PT. Kimia Farma (Persero), Tbk- Plant Bandung

MPJ

Farmasi

Jawa Barat

Bandung

74

PT. Muliakeramik Indahraya

MPJ

Keramik

Jawa Barat

Bekasi

75

PT. Pabrik Kertas Noree Indonesia

MPJ

Kertas

Jawa Barat

Bekasi

76

PT. Papertech Indonesia

MPJ

Kertas

Jawa Barat

Subang

77

PT. Parisindo Pratama

MPJ

Kertas

Jawa Barat

Bogor

24

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

78

PT. Pindad (Persero)

MPJ

Peleburan Logam

79

PT. Pindo Deli Pulp & Paper Mills-1

MPJ

Kertas

Jawa Barat

Karawang

80

PT. Pindo Deli Pulp & Paper Mills-2

MPJ

Kertas

Jawa Barat

Karawang

81

PT. Pupuk Kujang

MPJ

Pupuk

Jawa Barat

Karawang

82

PT. Sanyo Electronics Indonesia

MPJ

Elektronik

Jawa Barat

Bekasi

83

PT. Sanyo Jaya Component Indonesia

MPJ

Elektronik

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bandung

84

PT. Showa Indonesia Manufacturing

MPJ

Komponen Otomotif

85

PT. South Pacific Viscose

MPJ

Rayon

Jawa Barat

Purwakarta

86

PT. Sumi Rubber

MPJ

Ban

Jawa Barat

Karawang

Jawa Barat

Bogor

Jawa Barat

Bandung

Jawa Barat

Karawang

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bekasi

87

PT. Sumiden Serasi Wire Products

MPJ

88

PT. Tanabe Indonesia

MPJ

Pelapisan Logam Farmasi

89

PT. Toyota Manufacturing Indonesia - Karawang Plant

MPJ

Otomotif

90

PT. Unilever Indonesia, Tbk - Pabrik Cikarang

MPJ

91

PT. Walsin Lippo Industries

MPJ

92

PT. YKK Zipper Indonesia

MPJ

93

Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. Unit Panas Bumi Derajat

94

Consumer Goods Pelapisan Logam Ritslulting

Jawa Barat

Bekasi

PEM

Energi Geothermal

Jawa Barat

Garut

Pertamina EP Proyek Pondok Tengah

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Bekasi

95

Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, Ltd

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Karawang

96

PT. Aneka Tambang, Tbk - Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor

PEM

Tambang Mineral

Jawa Barat

Bogor

97

PT. Chevron Geothermal Salak, Ltd.

PEM

Energi Geothermal

Jawa Barat

Sukabumi

98

PT. Cikarang Listrindo

PEM

Energi PLTGU

Jawa Barat

Bekasi

99

PT. Indonesia Power UBP Kamojang Unit PLTP Gunung Salak

PEM

Energi PLTP

Jawa Barat

Sukabumi

100

PT. Indonesia Power UBP Kamojang Unit PLTP Kamojang

PEM

Energi Geothermal

Jawa Barat

Bandung

101

PT. Indonesia Power UBP Semarang Sub Unit PLTG Sunyaragi

PEM

Energi PLTG

Jawa Barat

Cirebon

102

PT. Pertagas Area Jawa Bagian Jawa barat

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Indramayu

103

PT. Pertamina – Depot Cikampek

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Cikampek

104

PT. Pertamina – Depot Tasikmalaya

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Tasikmalaya

105

PT. Pertamina - Depot Ujung Berung PT. Pertamina - DPPU Bandara Husein Sastranegara

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Bandung

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Bandung

107

PT. Pertamina (Persero) RU VI – Kilang Balongan

PEM

Migas UP

Jawa Barat

Indramayu

108

PT. Pertamina EP Region Jawa Field Subang

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Subang

109

PT. Pertamina EP Region Jawa Field Tambun

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bandung

106

110

PT. Pertamina Geothermal Area Kamojang

PEM

Energi Geothermal

111

PT. Pertamina Region Jawa – Jatibarang

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Indramayu, Majalengka

112

PT. Pertamina S&D Reg II – Balongan Group

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Indramayu

113

PT. Pertamina S&D Reg II - Depot Padalarang

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Bandung

25

No

Nama Perusahaan

114

PT. PJB UP Muara Tawar

PEM

Sektor

115

Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd

PEM

Sub Sektor Energi PLTGU Energi Geothermal

Provinsi

Kab./Kota

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bandung

26

7. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jawa Tengah No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PG. Mojo

Agroindustri

Gula

Jawa Tengah

2

PG. Tasik Madu

Agroindustri

Gula

Jawa Tengah

3

PT. Coca Cola Bottling Indonesia

Agroindustri

Minuman Ringan

Jawa Tengah

4

PT. Gunung Slamet (SOSRO)

Agroindustri

Minuman Ringan

Jawa Tengah

Tegal

5

PT. Industri Gula Nusantara

Agroindustri

Gula

Jawa Tengah

Kendal

6

PT. Kayu Lapis Indonesia

Agroindustri

Plywood

Jawa Tengah

Kendal

7

PT. Kievet Indonesia

Agroindustri

Bahan makanan

Jawa Tengah

Salatiga

8

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) PG Gondang Baru

Agroindustri

Gula

Jawa Tengah

Klaten

9

PT. SARIHUSADA

Agroindustri

Susu

Jawa Tengah

Klaten

10

PT. Sosro

Agroindustri

Minuman Ringan

Jawa Tengah Jawa Tengah

Semarang

11

PT.Indofood Fritolay Makmur

Agroindustri

Pengolahan Kentang

12

Grand Candi Hotel

MPJ

Hotel

Jawa Tengah

Semarang

13

Gumaya Tower Hotel Semarang

MPJ

Hotel

Jawa Tengah

Semarang

14

Hotel Lor In

MPJ

Hotel

Jawa Tengah

Solo

15

Hotel Sahid Jaya

MPJ

Hotel

Jawa Tengah

Solo

16

Kubota Indonesia

MPJ

Mesin

Jawa Tengah

17

PT. Apac Inti Corpora

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

18

PT. Ara Shoes Ind

MPJ

Sepatu

Jawa Tengah

19

PT. Batam Textile Industry (Batamtex)

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Semarang

20

PT. Bina Guna Kimia

MPJ

Industri Kimia

Jawa Tengah

Semarang

21

PT. Dan Liris

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Sukowarjo

22

PT. Daya Manunggal Tekstil (Damatex)

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Kota Salatiga

23

PT. Duniatex

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

24

PT. Hanil Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

25

PT. Hartono Istana Teknologi (HIT)

MPJ

Elektronik

Jawa Tengah

26

PT. Holcim Indonesia, Tbk - Cilacap Plant

MPJ

Semen

Jawa Tengah

Cilacap

27

PT. Indo Acidatama, Tbk.

MPJ

Industri Kimia

Jawa Tengah

Karang Anyar

28

PT. Indonesia Steel Tube Work (ISTW)

MPJ

Pelapisan logam

Jawa Tengah

Kota Semarang

29

PT. Iskandartex

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

30

PT. Konimex

MPJ

Farmasi

Jawa Tengah

31

PT. Kurios Barutama

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

32

PT. Lokatex

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

33

PT. Mekar Armada Jaya (New Armada)

MPJ

Karoseri Kendaraan

Jawa Tengah

Magelang

34

PT. Mutu Gading Tekstil

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Karanganyar

35

PT. Phapros, Tbk.

MPJ

Farmasi

Jawa Tengah

Kota Semarang

36

PT. Pismatex

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Semarang

Sukoharjo

27

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

37

PT. Primatexco Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Batang

38

PT. Pura Nusapersada

MPJ

Kertas

Jawa Tengah

Kudus

39

PT. Raja Besi

MPJ

Pelapisan logam

Jawa Tengah

Kota Semarang

40

PT. Sango Ceramics Indonesia

MPJ

Keramik

Jawa Tengah

41

PT. Sari Warna Asli Textile Industry - Unit I (ex unit IV)

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Karang Anyar

42

PT. Sari Warna Asli Textile Industry - Unit III

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Karang Anyar

43

PT. Sri Rejeki Isman (Sritex)

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Sukoharjo

44

PT. Tiga Manunggal Tekstil (Timatex)

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Kota Salatiga

45

PT. Tyfountex Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Sukoharjo

46

RSU Dr. Suraji Tirtonegoro

MPJ

Rumah Sakit

Jawa Tengah

47

RSU PKU Muhammadiyah Roemani

MPJ

Rumah Sakit

Jawa Tengah

Semarang

48

Rumah Sakit Dr. Kariadi

MPJ

Rumah Sakit

Jawa Tengah

Semarang

49

PLTU Rembang

PEM

Energi PLTU

Jawa Tengah

Rembang

50

PT. Geo Dipa Energy Unit Dieng

PEM

Energi Geothermal

Jawa Tengah

Wonosobo

51

PT. Indonesia Power UBP Semarang - Tambak Lorok

PEM

Energi PLTG/PLTU/PLTGU

Jawa Tengah

Kota Semarang

52

PT. Pertamina - Depot Tegal

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Tegal

53

PT. Pertamina (Persero) Production Unit Cilacap Lubricants

PEM

Migas UP

Jawa Tengah

Cilacap

54

PT. Pertamina (Persero) RU IV - Kilang Cilacap

PEM

Migas UP

Jawa Tengah

Cilacap

55

PT. Pertamina (Persero) S&D Region II Terminal BBM Boyolali

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Boyolali

56

PT. Pertamina (Persero) S&D Region II Terminal BBM Pengapon

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Semarang

57

PT. Pertamina DOH Blora

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

58

PT. Pertamina S&D Reg II - Terminal BBM Cilacap

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Cilacap

59

PT. Pertamina S&D Reg II - Terminal BBM Maos

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Cilacap

60

PT. PLN (Persero) Pembangkit Tanjung Jati B Jepara

PEM

Energi PLTU

Jawa Tengah

Jepara

61

PT. Sumber Segara Primadaya (S2P)

PEM

Energi PLTU

Jawa Tengah

Cilacap

62

Terminal Transit Lomanis

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Cilacap

28

8. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jawa Timur No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT. Aneka Coffee Industry

Agroindustri

Kopi

Jawa Timur

Sidoarjo

2

PT. Aneka Tuna Indonesia

Agroindustri

Pengolahan Ikan

Jawa Timur

Pasuruan

3

PT. Campina

Agroindustri

Es Cream

Jawa Timur

Surabaya

4

PT. Eka Timur Raya

Agroindustri

Pengolahan Jamur

Jawa Timur

Pasuruan

5

PT. Gudang Garam - Pasuruan

Agroindustri

Rokok

Jawa Timur

Pasuruan

6

PT. Heinz ABC Indonesia

Agroindustri

Sirup & Kecap

Jawa Timur

Pasuruan

7

PT. Indofood Sukses Makmur

Agroindustri

Mie

Jawa Timur

Pasuruan

8

PT. Indolakto - Pasuruan Factory

Agroindustri

Susu

Jawa Timur

Pasuruan

9

PT. Japfa Comfeed

Agroindustri

Pakan Ternak

Jawa Timur

Sidoarjo

10

PT. Kebon Agung PG. Kebon Agung

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Malang

11

PT. Kutai Timber Indonesia

Agroindustri

Plywood

Jawa Timur

Probolinggo Kota

12

PT. Nestle Indonesia - Kejayan Factory

Agroindustri

Susu

Jawa Timur

Pasuruan

13

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Bobbin

Agroindustri

Cerutu

Jawa Timur

Jember

14

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Djombang Baru

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Jombang

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Mojokerto

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Sidoarjo

15 16

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Gempolkrep PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Krembong

17

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Lestari

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Nganjuk

18

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Meritjan

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Kediri

19

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Mojopanggoong

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Tulung Agung

20

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Ngadirejo

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Kediri

21

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Pesantren Baru

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Kediri

22

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Tjoekir

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Jombang

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Sidoarjo

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Sidoarjo

23 24

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Toelangan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Watotoelis

25

PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Assembagoes

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Situbondo

26

PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Djatiroto

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Lumajang

27

PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Kedawoeng

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Pasuruan

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Madiun

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Bondowoso

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Magetan

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Jember

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Madiun

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Malang

28 29 30 31 32 33

PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Pagottan PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Pradjekan PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Redjosari PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Semboro PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Soedhono PT. PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

29

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

34

PT. PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru II

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Malang

35

PT. PG Rajawali I Unit PG Rejo Agung Baru

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Madiun

36

PT. Satelit Sriti

Agroindustri

Agar-agar

Jawa Timur

Pasuruan

37

PT. Adiprima Suraprinta

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Gresik

38

PT. Ajinomoto Indonesia

MPJ

MSG

Jawa Timur

Mojokerto

39

PT. Cheil Jedang Indonesia - Pasuruan Plant

MPJ

MSG

Jawa Timur

Pasuruan

40

PT. Ekamas Fortuna

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Malang

41

PT. Kertas Basuki Rahmat

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Banyuwangi

42

PT. Kertas Leces (Persero)

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Probolinggo

43

PT. Miwon Indonesia

MPJ

MSG

Jawa Timur

Gresik

44

PT. Molindo Raya

MPJ

Industri Kimia

Jawa Timur

Malang

45

PT. New Simomulyo

MPJ

Pelapisan logam

Jawa Timur

Surabaya

46

PT. Otsuka Indonesia

MPJ

Farmasi

Jawa Timur

Malang

47

PT. Philips Indonesia

MPJ

Lampu

Jawa Timur

Surabaya

48

PT. Platinum Ceramic Industries

MPJ

Keramik

Jawa Timur

Surabaya

49

PT. Sasa Inti

MPJ

MSG

Jawa Timur

Probolinggo

50

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk. - Pabrik Tuban

MPJ

Semen

Jawa Timur

Tuban

51

PT. Sepanjang Baut Sejahtera

MPJ

Pelapisan logam

Jawa Timur

Surabaya

52

PT. Sopanusa Tissue & Packaging Saranasukses

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Mojokerto

53

PT. Surabaya Mekabox

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Gresilk

54

PT. Surya Zig Zag

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Kediri

55

PT. Timur Megah Steel

MPJ

Pelapisan logam

Jawa Timur

Gresilk

56

PT. Unilever Indonesia, Tbk - Pabrik Rungkut

MPJ

Consumer Goods

Jawa Timur

Surabaya

57

HESS (Indonesia Pangkah), Ltd.

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Gresik

58

Instalasi Surabaya

PEM

Migas Distribusi

Jawa Timur

Surabaya

59

JOB Pertamina Petrochina East Java

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Bojonegoro

60

Kangean Energy Indonesia, Ltd.

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Sumenep

61

Kodeco Energy Co. Ltd.

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Gresik

62

Lapindo Brantas, Inc. (Lapangan Wunut)

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Sidoarjo

63

PT. Indonesia Power UBP Perak - Grati PLTGU Grati

PEM

Energi PLTGU

Jawa Timur

Pasuruan

64

PT. Indonesia Power UBP Perak - Grati PLTU Perak

PEM

Energi PLTD

Jawa Timur

Surabaya

65

PT. Jawa Power

PEM

Energi PLTU

Jawa Timur

Probolinggo

66

PT. Paiton Energy Company

PEM

Energi PLTU

Jawa Timur

Probolinggo

67

PT. Pertamina Gas Area Jawa Bagian Timur

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Sidoarjo

68

PT. Pertamina S&D Reg III - Instalasi Tg. Perak

PEM

Migas Distribusi

Jawa Timur

Surabaya

69

PT. PJB UP Gresik

PEM

Energi PLTGU

Jawa Timur

Gresik

70

PT. PJB UP Paiton

PEM

Energi PLTU

Jawa Timur

Probolinggo

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Sumenep

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Surabaya

71 72

Santos (Madura Offshore) Pty., Ltd. Lapangan Gas Maleo Santos PTY LTD - Lapangan Oyong

30

9. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Kalimantan Barat No

Nama Perusahaan

Sektor

1

PT. Agro Lestari Mandiri

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Ketapang

2

PT. Agro Nusa Investama

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Sambas

3

PT. Bintang Harapan Desa

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

4

PT. Bonti Permai Jayaraya

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Sintang

5

PT. Bumi Pratama Khatulistiwa

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

6

PT. Ceria Prima

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Bengkayang

7

PT. Citra nusa intisawit

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

8

PT. Erna Djuliawati (Lyman Group)

Agroindustri

Plywood

Kalimantan Barat

Sanggau

9

PT. Giat Usaha Dieng

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Kota Pontianak

10

PT. Harapan Sawit Lestari

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Ketapang

11

PT. Hok Thong

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Pontianak

12

PT. Indofood Sukses Makmur

Agroindustri

Makanan

Kalimantan Barat

Kab. Pontianak

13

PT. Kalimantan Sanggar Pusaka

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Skadau

14

PT. Mitra Austrial Sejahtera

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

15

PT. Multi Prima Entakai

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Sekadau

16

PT. New Kalbar Processor

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Pontianak

17

PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PMS Gunung Meliau

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Sanggau

18

PT. Poliplant Sejahtera

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Ketapang

19

PT. Sari Bumi Kusuma

Agroindustri

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

20

PT. Sime Indo Agro

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

21

PT. Sinar Dinamika Kapuas

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Melawi

22

PT. Star Rubber

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

23

PT. Sumber Alam

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Pontianak

24

PT. Sumber Djantin

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Kota Pontianak

25

Hotel Mercure

MPJ

Hotel

Kalimantan Barat

Kota Pontianak

26

PT. Kota Niaga Raya

MPJ

Hotel

Kalimantan Barat

pontianak

27

PT. Dempal Resource

PEM

Tambang Bauksit

Kalimantan Barat

Kab. Sanggau

28

PT. Karya Utama Tambang Jaya

PEM

Tambang Bauksit

Kalimantan Barat

Kab. Ketapang

PEM

Energi PLTU

Kalimantan Barat

Kota Pontianak

PEM

Energi PLTD

Kalimantan Barat

pontianak

29 30

PT. PLN (Persero) Sektor Kapuas Area PLTD dan PLTG Siantan PT. PLN (Persero) Sektor Kapuas Area PLTD Sei Wie dan PLTD Sudirman

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

31

10. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Kalimantan Selatan No

Nama Perusahaan

Sektor

1

PT. Sajang Heulang

Agroindustri

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

2

PT. Basirih Industrial Corporation

Agroindustri

Plywood

Kalimantan Selatan

Kota Banjarmasin

3

PT. Bersama Sejahtera Sakti - Unit Gunung Aru Factory

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Selatan

Kotabaru

4

PT. Ladang Rumpun Abadi

Agroindustri

5

PT. Hok Tong - Banjarmasin

Agroindustri

6

PT. Buana Karya Bhakti

Agroindustri

Kalimantan Selatan

7

PT. Kalimantan Jaya Wattido

Agroindustri

Kalimantan Selatan

8

PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Kebun Danau Salak

Agroindustri

Karet

Kalimantan Selatan

Banjar

9

PT. Sinar Kencana Inti Perkasa - Kebun Sekupang

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Selatan

Kota Baru

10

PT. Smart, Tbk. - PKS Batu Ampar

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Selatan

Kota Baru

11

PT. Smart, Tbk. - PKS Tanah Laut

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Selatan

12

PT. Surya Satrya Timur

Agroindustri

Kalimantan Selatan

13

PTPN XIII (Persero) Tanah Laut

Agroindustri

Kalimantan Selatan

14

PT. Bridgestone Kalimantan Plantation

MPJ

Kalimantan Selatan

15

PT. Bumi Jaya

MPJ

Kalimantan Selatan

Barito Kuala

16

PT. Benua Lima Sejurus

MPJ

Kalimantan Selatan

Barito Kuala

17

Hotel Rattan Inn

MPJ

Hotel

Kalimantan Selatan

Banjarmasin

18

Hotel Aston

MPJ

Hotel

Kalimantan Selatan

Banjarmasin

19

PT. Indocement Tunggal Prakarsa

MPJ

Semen

Kalimantan Selatan

Kota Baru

20

RSUD Ulin Banjarmasin

MPJ

RS

Kalimantan Selatan

Banjarmasin

21

Bahari Cakrawala Sebuku

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

22

PT. Tunas Inti Abadi

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

23

PT. Sumber Kurnia Buana

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tapin, Banjar

24

PT. Bangun Banua Persada

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tapin, Banjar

25

PT. Arutmin Indonesia Tambang Asam-Asam

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Laut

26

PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

27

PT. Arutmin Indonesia Tambang Satui

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

28

PT. Arutmin Indonesia Tambang Senakin

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Kotabaru

29

PT. Eka Satya Yatama

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tabalong

30

PT. Interex Sacra Raya

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tabalong

31

PT. Borneo Indobara

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

32

PD. Baratala

PEM

Tambang Biji Besi

Kalimantan Selatan

Tanah Laut

33

PT. Pertamina EBEP Tanjung

PEM

Migas

Kalimantan Selatan

Tabalong

34

PT. Jorong Barutama Greston

PEM

Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Laut

35

PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Barito

PEM

Batubara

Kalimantan Selatan

Kotabaru

36

PT. Nyiwan

PEM

Biji Besi

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan Karet

Kalimantan Selatan

Kota Banjarmasin

Kota Banjarmasin

32

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

37

PT. PLN (Persero) PLTU Sektor Asam-Asam

PEM

Energi PLTU

Kalimantan Selatan

Tanah Laut

38

PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO)

PEM

Tambang Mineral

Kalimantan Selatan

Kotabaru

39

PT. Baramarta

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Banjar

40

PT. Wahana Baratama Mining

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

33

11. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung

Kab./Kota

1

PT. Forestra Lestari Dwikarya

Agroindustri

Sawit

Kab. Belitung

2

PT. Gunung Maras Lestari

Agroindustri

Sawit

3

PT. Gunung Sawit Bina Lestari

Agroindustri

Sawit

4

PT. Karini Utama

Agroindustri

Karet

5

PT. MP Leidong West Indonesia

Agroindustri

6

PT. Parit Sembada

Agroindustri

Sawit

7

PT. Sahabat Mewah dan Makmur

Agroindustri

Sawit

8

PT. SAWINDO KENCANA

Agroindustri

Sawit

9

PT. Steelindo Wahana Perkasa

Agroindustri

Sawit

10

PT. Koba Tin

PEM

Tambang Mineral

Kep. Bangka Belitung

Bangka Tengah&Banka Selatan

11

PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Pangkal Balam

PEM

Migas Distribusi

Kep. Bangka Belitung

Pangkal Pinang

12

PT. Timah (Persero), Tbk. - Keteknikan dan Sarana (Balaikarya)

PEM

Tambang Mineral

Kep. Bangka Belitung

Bangka Induk

13

PT. Timah (Persero), Tbk. - Keteknikan dan Sarana (PLTD) Baturusa

PEM

Energi PLTD

Kep. Bangka Belitung

Bangka Induk

14

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Metalurgi Muntok

PEM

15

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Tambang Darat Belinyu

PEM

Tambang Mineral Tambang Mineral

Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung

16

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Tambang Darat Sungailiat

PEM

Tambang Mineral

Kep. Bangka Belitung

Bangka Induk

17

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Tambang Darat Toboali

PEM

Tambang Mineral

Kep. Bangka Belitung

Bangka Selatan

18

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Wilayah Produksi Belitung

PEM

Tambang Mineral

Kep. Bangka Belitung

Belitung Timur

19

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Wilayah Tambang Darat Jebus

PEM

Tambang Mineral

Kep. Bangka Belitung

Bangka Barat

Bangka Bangka Barat Bangka Bangka Barat Belitung Timur Belitung Timur Bangka Belitung

Bangka Barat Bangka Barat

34

12. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Lampung No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT. Budi Acid Jaya - Divisi Tapioka Ketapang

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Utara

2

PT. Budi Acid Jaya - Divisi Tapioka Labuhan Ratu

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Timur

3

PT. Florindo Makmur

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Tengah

4

PT. Great Giant Livestock Company

Agroindustri

Peternakan

Lampung

Lampung Tengah

Agroindustri

Pengalengan Nenas

Lampung

Lampung Tengah

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Tengah

5 6

PT. Great Giant Pineapple Corporation - Divisi Nenas PT. Great Giant Pineapple Corporation - Divisi Tapioka

7

PT. Gula Putih Mataram

Agroindustri

Gula

Lampung

Lampung Tengah

8

PT. Gunung Madu Plantation

Agroindustri

Gula

Lampung

Lampung Tengah

9

PT. Indo Lampung Perkasa

Agroindustri

Gula

Lampung

Tulang Bawang

10

PT. Kencana Acidindo Perkasa

Agroindustri

Nenas

Lampung

Way Kanan

11

PT. Medco Etanol Lampung

Agroindustri

Etanol

Lampung

Lampung Utara

12

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Bekri

Agroindustri

Sawit

Lampung

Lampung Tengah

13

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Bunga Mayang

Agroindustri

Gula

Lampung

Lampung Utara

14

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Rejosari

Agroindustri

Sawit

Lampung

Lampung Selatan

15

PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Kedaton

Agroindustri

Karet

Lampung

Lampung Selatan

16

PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Pematang Kiwah

Agroindustri

Karet

Lampung

Lampung Selatan

17

PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Tulung Buyut

Agroindustri

Karet

Lampung

Way Kaman

18

PT. Santosa Agrindo

Agroindustri

Peternakan

Lampung

Lampung Tengah

19

PT. Sari Segar Husada

Agroindustri

Olahan Kelapa

Lampung

Lampung Selatan

20

PT. Sumber Indah Perkasa - Sungai Buaya Mill

Agroindustri

Sawit

Lampung

Tulang Bawang

21

PT. Sweet Indo Lampung

Agroindustri

Gula

Lampung

Tulang Bawang

22

PT. Teguhwibawa Bhaktipersada

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Tulang Bawang

23

PT. Tunas Baru Lampung - Divisi CPO Kekah

Agroindustri

Sawit

Lampung

Lampung Tengah

Lampung

Way Kanan

24

PT.Budi Acid Jaya GIHAM

Agroindustri

Pengalengan Nenas

25

PT.Nestle - Nescafe

Agroindustri

Kopi

Lampung

Lampung Selatan

26

PT.Sinar Pematang Mulia

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Tengah

27

PT.Sinar Pematang Mulia II

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Mesuji

28

PT.Sorini Agro Asia Corporation

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Timur

29

PTPN VII - WAY BERULU

Agroindustri

Karet

Lampung

Pesawaran

30

Umas Jaya Agrotama

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Timur

31

PT. Coca Cola Bottling Indonesia

MPJ

Lampung

Lampung Selatan

32

PT. Golden Sari

MPJ

Lampung

Bandar Lampung

33

PT. Kirin Miwon Food

MPJ

Lampung

Lampung Timur

34

PT. Semen Baturaja Panjang

MPJ

Lampung

BD. LPG

Semen

35

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

35

PT. Tanso Putra Asia

MPJ

Karbon Aktif

Lampung

Lampung Selatan

36

PT. Pertamina (Persero) S&D Region I Terminal BBM Panjang

PEM

Migas Distribusi

Lampung

Kota Bandar Lampung

37

PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Tarahan

PEM

Energi PLTD

Lampung

Lampung Selatan

36

13. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Maluku No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT. Aneka Sumber Tata Bahari

Agroindustri

Pengalengan Ikan

Maluku

Kab. Maluku Tengah

2

PT. Maritim Timur Jaya

Agroindustri

Pengalengan Ikan

Maluku

Kota Tual

3

PT. Nissui Investment Indonesia

Agroindustri

Cold Storage

Maluku

Maluku Tengah

4

PT. Waenibe Wood Industries

Agroindustri

Kayu Lapis

Maluku

Kab. Buru

5

RSUD Dr. M. Haulusy

MPJ

Rumah Sakit

Maluku

Ambon

Maluku

Maluku Barat Daya

Maluku

Maluku Barat Daya

Tambang Tembaga Tambang Emas

6

PT. Batutua Kharisma Permai

PEM

7

PT. Gemala Borneo Utama

PEM

8

PT. Infek Marsela

PEM

Migas

Maluku

Maluku Tenggara Barat

9

PT. Manusela Prima Mining

PEM

Tambang Nikel

Maluku

Seram Bagian Barat

37

14. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT. Phonix Mas

Agroindustri

Agar-Agar

NTB

Kab. Lombok Barat

2

Amanwana Resort

MPJ

Hotel

NTB

Sumbawa

3

Holiday Resort

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

4

Hote Lombok Garden

MPJ

Hotel

NTB

Mataram

5

Hotel Grand Legi Mataram

MPJ

Hotel

NTB

Mataram

6

Hotel Lombok Plaza

MPJ

Hotel

NTB

Mataram

7

Hotel Lombok Raya

MPJ

Hotel

NTB

Mataram

8

Jeeva Klui Resort

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

9

Novotel

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Tengah

10

Qunci Villas

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

11

RS Umum Kota Mataram

MPJ

RS

NTB

Mataram

12

RS Umum Provinsi NTB

MPJ

RS

NTB

Mataram

13

Sanggigi Beach

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

14

Sheraton

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

15

The Jayakarta Lombok Beach Resort & Spa

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

16

The Oberoi

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Utara

17

The Santosa Villas & Resort Lombok

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

18

Villa Ombak

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Utara

19

PLTD Labuhan Sumbawa

PEM

Energi

NTB

Sumbawa

20

PLTD Niu Bima

PEM

Energi

NTB

Kota Bima

21

PLTD Taman

PEM

Energi

NTB

Mataram

22

PLTD Tanjung Karang

PEM

Energi

NTB

Mataram

23

PT. Newmont Nusa Tenggara

PEM

Pertambangan

NTB

Sumbawa Barat

24

PT. Pertamina - Depot Ampenan

PEM

Migas Distribusi

NTB

Ampenan

25

PT. Pertamina - Depot Badas

PEM

Migas Distribusi

NTB

Badas

26

PT. Pertamina - Depot Bima

PEM

Migas Distribusi

NTB

Bolo

38

15. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Riau No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

Musimas Pangkalan Lesung

Agroindustri

PMKS

Riau

Pelelawan

2

Panca Surya Agrindo

Agroindustri

PMKS

Riau

Rohul

3

PT Salim Ivomas Pratama Kayangan Mill

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hilir

4

PT. Adei Plantation

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

5

PT. Aneka Inti Persada - Teluk Siak Factory

Agroindustri

Sawit

Riau

Siak

6

PT. Ciliandra Perkasa

Agroindustri

PMKS

Riau

Kampar

7

PT. Duta Palma Nusantara

Agroindustri

Riau

Kuansing

8

PT. Eka Dura Indonesia

Agroindustri

Riau

Rokan Hulu

9

PT. HERVENIA KAMPAR LESTARI

Agroindustri

Karet

Riau

Kampar

10

PT. Inti Benua Perkasatama

Agroindustri

Minyak Goreng

Riau

Dumai

11

PT. INTI INDO SAWIT - BUATAN I

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

12

PT. INTI INDO SAWIT SUBUR - UKUI I

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

13

PT. INTI INDO SAWIT SUBUR - UKUI II

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

14

PT. Inti Indosawit Subur II - Buatan II

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

15

PT. Ivo Mas Tunggal - PKS Sam-Sam

Agroindustri

Sawit

Riau

Siak

16

PT. Kimia Tirta Utama

Agroindustri

Riau

Siak

17

PT. Mitra Unggul Pusaka

Agroindustri

Riau

Pelalawan

18

PT. Mutiara Unggul Lestari

Agroindustri

Riau

Siak

19

PT. Padasa Enam Utama - PMKS Kaliantan Dua

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hulu

20

PT. Perdana Intisawit Perkasa

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hulu

21

PT. Perkebunan Nusantara V - PKS Sei Buatan

Agroindustri

Sawit

Riau

Siak

22

PT. Perkebunan Nusantara V - PKS Sei Tapung

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hulu

23

PT. Perkebunan Nusantara V - PKS Tanjung Medan

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hilir

24

PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) Unit Sei Galuh

Agroindustri

Sawit

Riau

Kampar

25

PT. Pulau Sambu Guntung

Agroindustri

Minyak Kelapa

Riau

Indragiri Hilir

26

PT. Rama Jaya Pramukti

Agroindustri

Riau

Kampar

27

PT. Salim Ivomas Pratama - PKS Balam

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hilir

28

PT. Sari Lembah Subur 1 - PKS Ukui

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

29

PT. Sawit Asahan Indah

Agroindustri

Riau

Rokan Hulu

30

PT. Sinar Siak Dian Permai

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

31

PT. Tasma Puja

Agroindustri

Sawit

Riau

Kampar

32

PT. Tirta Sari Surya

Agroindustri

Karet

Riau

Indragiri Hulu

33

PT. Tunggal Perkasa Plantation

Agroindustri

Sawit

Riau

Indragiri Hulu

34

PT. Wilmar Nabati Indonesia (Ex. PT. Bukit Kapur Reksa)

Agroindustri

Minyak Goreng

Riau

Kota Dumai

35

PTPN V Sei Pagar

Agroindustri

PMKS

Riau

Kampar

36

PT. Indah Kiat Pulp & Paper - Parawang Mill

MPJ

Riau

Siak

Sawit

39

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

37

PT. Indofood

MPJ

Riau

Pekanbaru

38

PT. Riau Andalan Palp & Paper

MPJ

Riau

Pelalawan

39

RS. Eka Hospital

MPJ

Rumah Sakit

Riau

Pekanbaru

40

RSUD Arifin Ahmad

MPJ

Rumah Sakit

Riau

Pekanbaru

41

BOB PT. Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu

PEM

Migas EP

Riau

Siak Sri Indrapura

42

Kalila (Bentu) Ltd.

PEM

Migas EP

Riau

Kota Pekanbaru

43

Kalila (Korinci Baru), Ltd.

PEM

Migas EP

Riau

Kota Pekanbaru

44

Kondur Petroleum S.A. - Meranti Field

PEM

Migas EP

Riau

Meranti

45

Kondur Petroleum S.A. - Siak Field

PEM

Migas EP

Riau

Siak Sri Indrapura

46

Petro Selat

PEM

Riau

Siak

47

PT. Chevron Pacific Indonesia - Heavy Oil

PEM

Riau

Bengkalis

48

PT. Chevron Pacific Indonesia - Sumatera Light North (Bekasap)

PEM

Riau

Rokan Hilir

49

PT. Chevron Pasific Indonesia - SLS

PEM

Riau

Siak

50

PT. Medco E&P Indonesia Blok Kampar (Lirik)

PEM

Migas EP

Riau

Indragiri Hulu

51

PT. Nagamas Palm Oil Lestari

PEM

Migas UP

Riau

Dumai

52

PT. Patra SK

PEM

Migas UP

Riau

Kota Dumai

53

PT. Pertamina (Persero) Pemasaran Depot Dumai

PEM

Migas Distribusi

Riau

Kota Dumai

54

PT. Pertamina (Persero) RU II Kilang Dumai

PEM

Migas UP

Riau

Kota Dumai

55

PT. Pertamina (Persero) RU II Kilang Sei Pakning

PEM

Migas UP

Riau

Bengkalis

56

PT. Pertamina (Persero) S&D Region I Terminal BBM Sei Siak

PEM

Migas Distribusi

Riau

Pekanbaru

57

PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Lirik

PEM

Migas EP

Riau

Indragiri Hulu, Pelalawan, dan Siak

58

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pekanbaru Unit PLTD/PLTG Teluk Lembu

PEM

Energi PLTD

Riau

Pekanbaru

59

PT. Riau Bara Harum

PEM

Tambang Batubara

Riau

Indragiri Hulu

40

16. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Selatan No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT. Berdikari

Agroindustri

Tepung terigu

Sulawesi Selatan

Makassar

2

PT. London Sumatera

Agroindustri

Karet

Sulawesi Selatan

Bulu Kumba

3

PT. Makassar Tene

Agroindustri

Gula Rafinasi

Sulawesi Selatan

Makassar

4

PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PG Camming

Agroindustri

Gula

Sulawesi Selatan

Bone

5

Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo

MPJ

Rumah Sakit

Sulawesi Selatan

Makassar

6

Hotel Sahid

MPJ

Hotel

Sulawesi Selatan

Makassar

7

Kawasan Industri Makassar (KIMA)

MPJ

Kawasan Industri

Sulawesi Selatan

Kota Makassar

8

PT. Barawaja

MPJ

Baja

Sulawesi Selatan

Makassar

9

PT. Maruki International

MPJ

Mebel

Sulawesi Selatan

Makassar

10

PT. Semen Bosowa

MPJ

Semen

Sulawesi Selatan

Maros

11

PT. Semen Tonasa

MPJ

Semen

Sulawesi Selatan

Pangkep

12

PT. Sermani Steel

MPJ

Pelapisan logam

Sulawesi Selatan

Kota Makassar

13

Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd

PEM

Migas EP

Sulawesi Selatan

Wajo

14

Pertamina Terminal BBM Makassar

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Selatan

Makassar

15

PT. Energy Sengkang

PEM

Energi PLTGU

Sulawesi Selatan

Wajo

16

PT. Indo Marmer Quary Utama

PEM

Tambang

Sulawesi Selatan

Pangkep

17

PT. International Nickel Indonesia (INCO) Sorowako, Tbk.

PEM

Tambang Mineral

Sulawesi Selatan

Luwu Timur

18

PT. Makassar Power

PEM

Energi PLTD

Sulawesi Selatan

Pinrang

19

PT. Pertamina S&D Reg IV - Terminal BBM Palopo

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Selatan

Kota Palopo

20

PT. Pertamina S&D Reg IV - Terminal BBM Parepare

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Selatan

Pare pare

21

PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel dan Sultra Sektor Tello

PEM

Energi PLTD

Sulawesi Selatan

Makassar

41

17. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Tengah No

Nama Perusahaan

1

PT. Cipta Cakra Murdaya

2

PT. Sentral Sari Wida

3

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

Agroindustri

Sawit

Sulawesi Tengah

Kab. Buol

Agroindustri

Pengolahan Udang/Ikan

Sulawesi Tengah

Luwuk

PT. Tamaco Graha Krida

Agroindustri

Sawit

Sulawesi Tengah

Morowali

4

RSUD Undata

MPJ

RS

Sulawesi Tengah

Palu

5

PT. Medco E&P Tomori

PEM

Migas EP

Sulawesi Tengah

Luwuk

6

PT. Sino Steel

PEM

Tambang Nikel

Sulawesi Tengah

Morowali

42

18. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Utara No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor IKAN BEKU

Provinsi Sulawesi Utara

Kab./Kota

1

CELEBES MINA PRATAMA

Agroindustri

2

CV. Indahsaro Boltim

Agroindustri

Bitung

3

ETMIECO SARANA LAUT

Agroindustri

IKAN BEKU

Sulawesi Utara

Bitung

4

PT. AKE

Agroindustri

Air Mineral

Sulawesi Utara

Minahasa Utara

5

PT. Cargill

Agroindustri

Minyak Goreng

Sulawesi Utara

Minahasa Selatan

6

PT. Coco Prima

Agroindustri

Sulawesi Utara

Minahasa Utara

7

PT. Delta Pasific Bitung

Agroindustri

Sulawesi Utara

8

PT. Indofood Sukses Makmur Cbp Bitung

Agroindustri

Sulawesi Utara

Bitung

9

PT. Salim Ivomas Pratama - Bitung

Agroindustri

Minyak Kelapa

Sulawesi Utara

Kota Bitung

10

PT. Tirta Investama

Agroindustri

Air Mineral

Sulawesi Utara

Minahasa Utara

11

PT. Wilmar Nabati Indonesia

Agroindustri

Minyak Goreng

Sulawesi Utara

Bitung

12

SARI CAKALANG, PT

Agroindustri

IKAN KAYU

Sulawesi Utara

Bitung

13

Cocotinos Resort Minut

MPJ

HOTEL

Sulawesi Utara

14

Grand Kawanua Hotel

MPJ

Hotel

Sulawesi Utara

Manado

15

Hotel Gran Puri Manado

MPJ

Hotel

Sulawesi Utara

Manado

16

Hotel Santika Minut

MPJ

HOTEL

Sulawesi Utara

17

Hotel Sultan Raja Minut

MPJ

HOTEL

Sulawesi Utara

18

Kima Bajo Resort Minut

MPJ

HOTEL

Sulawesi Utara

19

Peninsula Hotel

MPJ

Hotel

Sulawesi Utara

Manado

20

PT. Bangun Wenang (Coca Cola)

MPJ

Manufaktur

Sulawesi Utara

Minahasa Utara

21

RSU Kandau

MPJ

Rs

Sulawesi Utara

Manado

22

Sedona Hotel

MPJ

Hotel

Sulawesi Utara

Manado

23

Swissbel Hotel Maleosan Manado

MPJ

Hotel

Sulawesi Utara

Manado

24

Depot Bitung

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Utara

Bitung

25

PLTP Lahendong Tomohon

PEM

HOTEL

Sulawesi Utara

26

PT. Avocet Bolaang Mongondow/ PT. J. Resorce

PEM

Tambang Mineral

Sulawesi Utara

Bolaang Mongondow

27

PT. Meares Soputan Mining

PEM

Mineral

Sulawesi Utara

Minahasa

28

PT. Pertamina - Depot Tahuna

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Utara

Kab. Kepulauan Sangihe

29

PT. Pertamina - DPPU Sam Ratulangi

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Utara

Manado

30

PT. Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong

PEM

Energi Geothermal

Sulawesi Utara

Minahasa danTomohon

31

PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Sektor Minahasa Unit PLTD Bitung

PEM

Energi PLTD

Sulawesi Utara

Bitung

Sulawesi Utara

43

19. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sumatera Barat No

Nama Perusahaan

Sektor

1

AMP Plantation, PT

Agroindustri

Sawit

Sub Sektor

Sumatera Barat

Provinsi

Kota Padang

Kab./Kota

2

PT. Agrowiratama

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Kab. Pasaman Barat

3

PT. Bakri Pasaman Plantation

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Kab. Pasaman Barat

4

PT. Bina Pratama Sakato Jaya

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Sawalunto Sijunjung

5

PT. Gersindo Minang Plantation

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Kab. Pasaman Barat

6

PT. Incasi Raya - Pangian POM

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Dharmasraya

7

PT. Lembah Karet

Agroindustri

Karet

Sumatera Barat

Kota Padang

8

PT. Mutiara Agam/Minang Agro

Agroindustri

Tapioka

Sumatera Barat

Kab. Agam

9

PT. Pasaman Marama Sejahtera

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Pasaman

10

PT. Perkebunan Pelalu Raya

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Kab. Agam

11

PT. Sawita Jaya

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Kab. Pasaman Barat

12

PT. Selago Makmur Plantation

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Dharmasraya

13

PT. Sumbar Andalas Kencana

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Dharmas Raya

14

PT. Teluk Luas

Agroindustri

Karet

Sumatera Barat

Kota Padang

15

PT. Tidar Kerinci Agung

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Dharmasraya

16

Hotel Best Western

MPJ

Hotel

Sumatera Barat

Kota Padang

17

Hotel The Hill

MPJ

Hotel

Sumatera Barat

Kota Bukittinggi

18

PT. Semen Padang

MPJ

Semen

Sumatera Barat

Kota Padang

19

RS Islam Ibnu Sina

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Barat

Kota Padang

20

RS Yos Sudarto

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Barat

Kota Padang

21

Allied Indo Coal, PT

PEM

Batubara

Sumatera Barat

Kab. Sawahlunto

22

PLN Kit. Sumbagsel Pauh Limo

PEM

Energi PLTG

Sumatera Barat

Kota Padang

23

PT. Pertamina S&D Reg I - Terminal Transit Teluk Kabung

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Barat

Kota Padang

24

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Ombilin

PEM

Energi PLTU

Sumatera Barat

Kota Sawah Lunto

44

20. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sumatera Selatan No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT. Aneka Bumi Pratama

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

Kota Palembang

2

PT. BADJA BARU

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

Kota Palembang

3

PT. Bina Sains Cemerlang

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

4

PT. Buluh Cawang Plantation - PKS Dabuk Rejo

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Ogan Komering Ilir

5

PT. Cipta Futura - PMKS Ujan Mas

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Muara Enim

6

PT. Djuandasawit Lestari

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Rawas

7

PT. Gutrie Peconina Indonesia

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

8

PT. HINDOLI - TJ. DALAM

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

9

PT. Hindoli (a Cargil Company) PKS Sungai Lilin

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

10

PT. Kirana Musi Persada

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

11

PT. Pancasamudera Simpati

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

Kota Palembang

12

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Betung

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

13

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Cinta Manis

Agroindustri

Gula

Sumatera Selatan

Ogan Ilir

14

PT. Pinago Utama

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

15

PT. PP London Sumatera Indonesia - Unit Sei Lakitan

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Rawas

16

PT. Prasidha Aneka Niaga

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

Kota Palembang

17

PT. Sampoerna Agro PKS SELAPAN JAYA

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Ogan Komering Ilir

18

Hotel Novotel Palembang

MPJ

Hotel

Sumatera Selatan

Palembang

19

PT. Tanjung Enim Lestari Pulp & Paper

MPJ

Pulp & Paper

Sumatera Selatan

20

Pupuk Sriwijaya

MPJ

Pupuk

Sumatera Selatan

21

RS Dr. Mohammad Hoesin

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Selatan

22

RS RK Charitas

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Selatan

23

RS Siti Khodijah Palembang

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Selatan

24

Semen Baturaja

MPJ

Semen

Sumatera Selatan

25

Asrigita Prasarana Borang

PEM

Energi PLTGU

Sumatera Selatan

26

Conocophillips (Grissik), Ltd. - PSC Gas Operation

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

27

Conocophillips (Grissik), Ltd. - PSC Oil Operation

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

28

Indonesia Power Inderalaya

PEM

Energi PLTG

Sumatera Selatan

Kota Palembang

29

JOB Pertamina Golden Spike Indonesia, Ltd.

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim

30

JOB Pertamina Talisman (OK) Ltd.

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Ogan Komiring Ulu (Oku)

31

Meppo-Gen Gunung Megang

PEM

Energi PLTG

Sumatera Selatan

Lahat

32

PT. Batubara Lahat

PEM

Batubara

Sumatera Selatan

33

PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pertambangan Tanjung Enim

PEM

Tambang Batubara

Sumatera Selatan

Muara Enim

34

PT. KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim

45

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

35

PT. Medco E& P Indonesia Lematang, Ltd.

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

36

PT. Medco E&P Indonesia - Blok South Sumatera Extension

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Musi Rawas

37

PT. Medco E&P Indonesia - Rimau Asset

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

38

PT. Pertamina - Depot LPG Plan Pulau Layang

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Selatan

39

PT. Pertamina (Persero) RU III - Kilang Musi Kab. Banyuasin

PEM

Migas UP

Sumatera Selatan

Kab. Banyuasin

40

PT. Pertamina (Persero) RU III - Kilang Musi Plaju

PEM

Migas UP

Sumatera Selatan

Kota Palembang & Banyuasin

41

PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pendopo

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim

42

PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Prabumulih

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim, Kota Prabumulih

43

PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Adera

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim

44

PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Limau

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim

45

PT. Pertamina Pertagas Area Sumatera Bagian Selatan

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Selatan

Muara Enim, Kota Prabumulih, Kota Palembang

46

PT. Pertamina S&D Reg I - Terminal BBM Kertapati

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Selatan

Kota Palembang

47

PT. PLN (Persero) Pembangkit Sumbagsel sektor pembangkit keramasan-Pusat Listrik Kramasan

PEM

Energi PLTG

Sumatera Selatan

Kota Palembang

48

PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Bukit Asam

PEM

Energi PLTU

Sumatera Selatan

Muara Enim

49

PT. PLN Kit. Sumbagsel Inderalaya

PEM

Energi PLTG

Sumatera Selatan

Kota Palembang

50

TAC Pertamina - Pilona Tanjung Lontar

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Lahat

51

TAC Pertamina Elnusa Tristar Ramba, Ltd. ( Pertamina EP UBEP Ramba)

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

46

21. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sumatera Utara No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

1

PT. Adei Crumb Rubber Industries

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Kota Tebing Tinggi

2

PT. Bakrie Sumatera Plantation (Bunut)

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Asahan

3

PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Simalungun

4

PT. Bumi Sari Prima

Agroindustri

Tapioka

Sumatera Utara

Kota Pematang Siantar

5

PT. Eastern Sumatera Indonesia Tolan Tiga Group

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Simalungun

6

PT. Hari Sawit Jaya - PMKS Negeri Lama Satu

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Labuhan Batu

7

PT. Langkat Kepong Nusantara - Tanjung Keliling (ex PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Unit Tanjung Keliling)

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Langkat

8

PT. Multimas Nabati Asahan (CPO)

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Batubara

9

PT. Multimas Nabati Asahan (Minyak Goreng)

Agroindustri

Minyak Goreng

Sumatera Utara

Batubara

10

PT. Pantja Surya

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Simalungun

11

PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PG Sei Semayang

Agroindustri

Gula

Sumatera Utara

Langkat

12

PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PKS Pagar Merbau

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Langkat

13

PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu

Agroindustri

Gula

Sumatera Utara

Langkat

14

PT. Perkebunan Nusantara II Sawit Seberang

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Langkat

15

PT. Perkebunan Nusantara III - PMKS Sei Baruhur

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Labuan Batu

16

PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Aek Torop

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Labuan Batu

17

PT. Perkebunan Nusantara III Sei Kambing PKS Sei Silau

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Asahan

18

PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Jambi

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Simalungun

19

PT. PP London Sumatera Indonesia PKS Turangie

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Langkat

20

PT. Rubber Hocklie

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Deli Serdang

21

PT. Siringo Ringo

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Labuan Batu

22

PT. SMART, TBK - Padang Halaban Mill

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Labuhan Batu

23

PT. Socfin Indonesia Aek Loba - Tanah Gambus

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Batubara

24

PT. Socfin Indonesia PKS Bangun Bandar

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Serdang Begadai

25

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

Agroindustri

Pulp

Sumatera Utara

Toba Samosir

26

PTPN IV RAMBUTAN

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Serdang Begadai

27

Hotel Arya Duta

MPJ

Sumatera Utara

28

Hotel Citi International

MPJ

Sumatera Utara

29

Hotel Grand Angkasa

MPJ

Sumatera Utara

30

Hotel Grand Aston City Hall

MPJ

Sumatera Utara

31

Hotel Grand Swiss-Bel

MPJ

Sumatera Utara

32

Hotel JW Marriott

MPJ

33

Kawasan Industri Medan (KIM)

MPJ

34

Latek Indo Toba Perkasa

MPJ

35

PT. Astriko Asbestas

36

PT. Ecogreen Oleochemicals - Medan Plant

37

Sumatera Utara Sumatera Utara

Medan

Sumatera Utara

Medan

MPJ

Kawasan Industri Sarung Tangan Karet Asbes

Sumatera Utara

Medan

MPJ

Industri Kimia

Sumatera Utara

Medan

PT. Floral Sawita Chemindo

MPJ

Oleocemical

Sumatera Utara

Medan

38

PT. Growth Sumatera (Steel Mill)

MPJ

Peleburan Logam

Sumatera Utara

Medan

39

PT. Indonesia Asahan Alumunium (Inalum)

MPJ

Peleburan Logam

Sumatera Utara

Batubara

40

PT. Industries Badja Garuda

MPJ

Peleburan Logam

Sumatera Utara

Medan

41

PT. Jyi Shin Indonesia

MPJ

Hotel

Sumatera Utara

Medan

47

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

MPJ

43

PT. Nipsea Paint

MPJ

44

PT. PDM Indonesia

MPJ

Kertas

Sumatera Utara

45

RS Adam Malik

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

46

RS Dr. Pirngadi

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

47

RS Herna

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

48

RS Santa Elisabeth Medan

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

49

RS. Colombia Asia (Exs RS Gleneagles Medan)

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

Medan

50

RS. Permata bunda

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

Medan

51

JOB Pertamina Costa International Group, Ltd.

PEM

Migas EP

Sumatera Utara

Langkat

52

PT. Asia Keramasan

PEM

Energi PLTD

Sumatera Utara

Medan

53

PT. Pertamina - Depot Kisaran PT. Pertamina (Persero) Depot Filling Plant LPG Tandem PT. Pertamina (Persero) Pemasaran Depot Pangkalan Brandan

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Utara

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Utara

Kota Binjai

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Utara

Langkat

PEM

Pemasaran

Sumatera Utara

Kota Pematang Siantar

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Utara

Medan

PEM

Migas EP

Sumatera Utara

Langkat

Sumatera Utara

Karo

Sumatera Utara

Kota Medan

55 56 57 58

PT. Pertamina (Persero) Pemasaran Depot Pematang Siantar PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Medan Group PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pangkalan Susu

Sumatera Utara

Kab./Kota

PT. Musim Mas - Oleochemical

54

Oleocemical

Provinsi

42

Medan

Sumatera Utara Medan

59

PT. Pertamina Geothermal Energy Sibayak

PEM

60

PT. Pertamina S&D Reg I - Instalasi Labuan Deli

PEM

Energi Geothermal Migas Distribusi

61

PT. Pertamina S&D Reg I - Terminal BBM Pematang Siantar

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Utara

Kota Pematang Siantar

62

PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN MEDAN PLTD TITI KUNING

PEM

Pembangkit Listrik

Sumatera Utara

Kota Medan

63

PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut Pembangkit Belawan

PEM

Energi PLTU/PLTGU

Sumatera Utara

Kota Medan

48

LAMPIRAN 3 FORMAT BERITA ACARA HASIL PENGAWASAN PROPER

BERITA ACARA PENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP

Pada hari ini, ........ tanggal ....... bulan ........... tahun ............., pukul ........ Waktu Indonesia Bagian ........, di Desa .........., Kecamatan ..........., Kabupaten ............, Provinsi .........., kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ......................................... Instansi : ......................................... NIP./No. PPLH : ..................../ .......... Pangkat/Gol. : ............ ....../ ........... Jabatan : ............................................................................................................... ...............................................................................................................

Beserta anggota pengawas: Nama

NIP./No. PPLH

Jabatan

secara bersama-sama telah melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap: Perusahaan

:

Alamat

:

Nama Jabatan

: :

Pengawasan dan pemantauan tersebut dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Pengawasan Pengendalian Pencemaran Air dan Udara yang terdiri dari pemantauan, pemeriksaan dan verifikasi teknis. Catatan temuan-temuan lapangan selama pengawasan dan pemantauan tersebut disajikan dalam Lampiran Berita Acara ini dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini. Demikian Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan disaksikan oleh yang bertanda tangan di bawah ini. Pejabat Pengawas LH - KLH Nama :

BPLHD Provinsi .......... Nama :

BPLHD Kab./Kota ......... Nama :

Perusahaan Nama : .......................

Ttd: ………………...

Ttd: ………………...

Ttd: ………………...

Ttd: ………………

49

Lampiran Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup Perusahaan

: ................................................

Hari/Tanggal

: ................................................

Ringkasan TEMUAN LAPANGAN:

A. UMUM Nama Perusahaan

:

Tahun Berdiri/beroperasi :

:

Jenis Industri :

:

Proses Produksi (secara ringkas) :

:

Luas Area :

:

Jumlah Karyawan :

:

Kapasitas Produksi sesuai RKL/RPL



Terpasang (Izin) :

:



Riil :

:

Volume Riil / tahun : Nilai Investasi :

:

Produk / Merek Dagang :

:

Bahan Baku :

:

Bahan Penolong :

:

Status permodalan (asal negara) :

:

Prosentase Pemasaran : eksport

:

Prosentase Pemasaran : domestik

:

Sistem Majanemen Lingkungan :

:

Dokumen Lingkungan :

:

Inspeksi Terakhir :

:

Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

50

B. AMDAL/UKL-UPL Berisi tentang informasi persetujuan kelayakan lingkungan, instansi yang memberikan persetujuan dan hasil evaluasi kesesuaian antara pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan di dalam AMDAL/UKL-UPL dengan kondisi operasi kegiatan saat ini. Contoh : Persetujuan Kelayakan Lingkungan telah diperoleh melalui surat Keputusan Bupati AA no.660.5/K.205/2010 tertanggal 15 Maret 2010, perihal Kelayakan Lingkungan Kegiatan Pertambangan Batubara Kapasitas Produksi Hingga 70 Juta Ton/Tahun oleh PT. AAA Luas Areal kurang lebih 90.938 ha, di Kecamatan BB, Kabupaten CC, Provinsi FF.

C. PENGENDALIAN KUALITAS AIR Berisi tentang:

1. Status perizinan pembuangan air limbah. Cantumkan Nomor Surat Izin Pembuangan Air Limbah, instansi yang mengeluarkan, tanggal disahkan dan masa berlaku izin Contoh: PT. AAA sudah memiliki izin pembuangan air limbah domestik dari Bupati AAA dengan Nomor: 2106 Tahun 2006 dan berlaku selama 5 tahun.

2. Sumber air limbah beserta titik koordinat penaatan. Cantumkan nama outlet, lokasi pembuangan, titik koordinat penaatan dan sumber air limbah berasal dari mana? Contoh: No

Nama Outlet

Lokasi

1.

Outlet A

AAA

2.

Outlet B

BBB

Koordinat

Sumber

o

S: 02 49’21,9” E: 104 o04’59,7” S: 02o49’25,5” E: 104 o04’46,6”

Keterangan

Air terproduksi Stasiun A yang dibuang ke Sungai A. Air terproduksi Stasiun B yang dibuang ke Sungai B.

3. Status ketaatan terhadap pemenuhan baku mutu. Evaluasi hasil pelaporan data swapantau Perusahaan dengan cara membuat table hasil swapantau, apakah memenuhi baku mutu atau tidak? Contoh: Outlet WWTP pH COD

Mei 7,03

Juni 8,29

Juli 7

Tahun 2010 Agust Sept 7,57 8,37

Okt 8,15

Nov 8,02

Des 8,04

BML 6-9

1

1

36

5

9

6

3

3

200 mg/L

Minyak & Lemak

8,49

1,5

4,9

0,06

0,01

0,22

0,34

0,51

25 mg/L

Amonia H2S

0,03 0,02

0,02 0,01

0,01 0,04

0,05 0,02

0,06 0,02

0,06 0,01

0,02 0,01

0,02 0,03

5 mg/L 0,5 mg/L

Phenol Total

0,02

0,05

0,09

0,06

0,05

0,05

0,01

0,52

2 mg/L

Suhu

20

10

15

25

30

35

25

20

45 oC

TDS

50

20

49

30

88

77

65

78

400 mg/L

Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan

Ket.

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

51

4. Status ketaatan terhadap parameter baku mutu. Evaluasi baku mutu apa yang digunakan Perusahaan untuk memantau kualitas air limbah apakah sudah sesuai dengan peraturan lingkungan atau izin pembuangan air limbah yang berlaku. Contoh: PT. AAA sudah mengukur kualitas air limbah dengan menggunakan parameter Baku Mutu air limbah terproduksi Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010 di outletoutlet bak kontrol (Oil Catcher) di masing-masing Stasiun Pengumpul yaitu parameter pH, Suhu, Minyak dan Lemak, H2S, NH3-N, Phenol Total, TDS dan COD.

5. Status ketaatan terhadap pelaporan. Evaluasi ketaatan terhadap pelaporan apakah frekuensi pengukuran dan pelaporan yang dilakukan oleh Perusahaan sudah sesuai dengan peraturan lingkungan atau izin pembuangan air limbah yang berlaku. Contoh: PT. AAA sudah melakukan pengukuran kualitas air limbah terproduksi yang dibuang ke lingkungan pada outlet-outlet IPAL di masing-masing Stasiun Pengumpul. Pengukuran kualitas air limbah tersebut dilakukan oleh Laboratorium XX yang terakreditasi setiap 1 bulan sekali dan sudah melaporkannya tiap 3 bulan sekali kepada BLH Kabupaten AAA, BLH Provinsi BBB dan Kementerian Lingkungan Hidup.

6. Status ketaatan terhadap ketentuan teknis. Evaluasi dan verifikasi lapangan apakah perusahaan sudah menggunakan laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur dalam pengambilan sampel air limbah, apakah sudah memisahkan saluran air limbah dnegan saluran limpasan air hujan, apakah IPAL dan saluran air limbah yang kedap air, apakah ditemukan saluran by pass (tanpa melalui pengolahan air limbah) dan apakah ada proses pengenceran air limbah? Contoh: 1. PT. AAA sudah menggunakan laboratorium yang terakreditasi untuk pengukuran kualitas air limbah yaitu PT. CCC Provinsi XX. 2. PT. AAA sudah memisahkan saluran air limbah dan saluran limpasan air hujan. 3. PT. AAA Asset sudah membuat saluran air limbah yang kedap air. 4. Pada saat pemantauan di lokasi SP A, Tim Pengawas PROPER menemukan air limbah yang tidak dikelola di IPAL.

7. Informasi Lain  Cantumkan seluruh informasi/fakta/temuan yang berkaitan dengan ketentuan Pengendalian 

Pencemaran Air. Lampirkan data analisis swapantau perusahaan yang dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur.

D. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA Berisi tentang: 1.

Status Ketaatan terhadap titik penaatan. Cantumkan nama sumber emisi, bahan bakar emisi, kapasitas atau daya pengemisi, apakah memiliki cerobong dan penempatan lubang sampel sudah sesuai Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.

Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

52

Contoh: Emisi udara dari kegiatan PT. AAA berasal dari sumber–sumber sebagai berikut: No.

Nama Sumber Emisi (Kode Cerobong)

Bahan Bakar

Kapasitas

1. 2.

KKJ-DR#1 KKJ-DR#2

Gas Gas

860 HP 860 HP

Diameter Stack (inch)

Tinggi Stack (m)

Tinggi Lubang Sampling dari elbow (m)

Memiliki Sarana Sampling

Keterangan

8 8

20 20

1,7 1,7

Ya Ya

Stack Horizontal Stack Horizontal

2.

Ketaatan terhadap parameter Baku Mutu. Evaluasi baku mutu apa yang digunakan Perusahaan untuk memantau kualitas udara emisi apakah sudah sesuai dengan peraturan lingkungan yang berlaku Contoh: PT. AAA sudah mengukur kualitas udara emisi dengan menggunakan parameter Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2009 di seluruh cerobong pengemisi.

3.

Status ketaatan terhadap pelaporan. Evaluasi ketaatan terhadap pelaporan apakah frekuensi pengukuran dan pelaporan yang dilakukan oleh Perusahaan sudah sesuai dengan peraturan lingkungan yang berlaku. Contoh: a. PT. AAA sudah menghitung Beban Pencemaran Udara Emisi, sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi. b. PT. AAA sudah melakukan pengukuran kualitas udara emisi di seluruh cerobong pengemisi. Pengukuran kualitas udara emisi tersebut dilakukan oleh Laboratorium XX dan sudah melaporkannya kepada BLH Kabupaten BBB, BLH Provinsi XX dan Kementerian Lingkungan Hidup setiap 6 bulan sekali.

4.

Status ketaatan terhadap pemenuhan Baku Mutu. Evaluasi hasil pelaporan data swapantau Perusahaan dengan cara membuat table hasil swapantau, apakah memenuhi baku mutu atau tidak? Contoh: Status pemantauan dan hasil pemantauan saat ini adalah sebagai berikut: No.

Nama Sumber Emisi

1

KKJ-DR#1

2

KKJ-DR#2

Lokasi

Kaji Kompressor Kaji Kompressor

Pemantauan Total Partikulat (150 mg/Nm3) 2010 Semester 1 Semester 2 1,32 1,12

Pemantauan SO2 (800 mg/Nm3) 2010 Semester 1 Ssemester 2 0,48 0,70

Keterangan

Memenuhi Baku Mutu Memenuhi Baku Mutu

5.

Status ketaatan terhadap ketentuan teknis. Evaluasi apakah memiliki cerobong dan penempatan lubang sampel sudah sesuai Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak. Contoh: Seluruh cerobong pengemisi sudah dilengkapi dengan lubang sampling dan sarana pendukung sebagaimana ketentuan Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.

6.

Informasi Lain

Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

53

 

Cantumkan seluruh informasi/fakta/temuan yang berkaitan dengan ketentuan Pengendalian Pencemaran Udara. Lampirkan data analisis swapantau perusahaan yang dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur.

E. PENGELOLAAN LIMBAH PADAT/LIMBAH B3 Berisi tentang:

1. Status Perijinan Jenis Perizinan

No. Izin

Masa Berlaku

Lingkup

Penyimpanan LB3 dst

Catatan: a. Kolom Jenis Perijinan berisi tentang Jenis izin Limbah B3 yang dimiliki. b. Kolom No. Izin berisi tentang No SK Perizinan, tanggal diterbitkan, dan instansi yang mengeluarkan izin. c. Kolom Masa Berlaku berisi tentang masa berlakunya izin.

d. Kolom lingkup berisi tentang jenis Limbah B3 yang dikelola. 2. Data Pengelolaan Limbah B3 pada periode bulan....tahun... s/d bulan....tahun....... Jenis Limbah

Dihasilkan

Dikelola

Tersimpan

(ton)

(ton)

(ton)

Tipe Pengelolaan

Pelaku Pengelolaan

Kode Manifest

Catatan: a. Kolom Jenis Limbah berisi tentang Jenis seluruh limbah B3 yang dihasilkan baik di TPS maupun di tempat lain.

b. Kolom Dihasilkan adalah jumlah limbah B3 yang dihasilkan dalam satuan tonase. c. Kolom Dikelola adalah jumlah limbah B3 yang dikelola dalam satuan tonase. d. Kolom Tersimpan adalah jumlah limbah B3 yang tersimpan di Tempat Penyimpanan Semesntara Limbah B3 dalam satuan tonase.

e. Kolom Tipe Pengelolaan berisi tentang Jenis pengelolaan: dimanfaatkan, diinsinerasi, Bioremediasi, landfill, atau diserahkan kepada pihak ke-3 yang memiliki izin dari KLH. Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

54

f. Kolom Pelaku Pengelolaan berisi tentang apakah limbah B3 dikelola internal perusahaan atau oleh pihak ke-3 (dicantumkan nama Perusahaan pihak ke-3nya).

g. Kolom Kode Manifest berisi tentang kode surat manifest Limbah B3. 3. Evaluasi Fasilitas Tempat Penyimpanan Limbah B3 No 1

Aspek Kelengkapan

Deskripsi Fasilitas & Pengelolaan

Ketaatan

Dimensi bangunan (dalam m)

Sludge IPAL : 18,47 m x 3,23 m

2

Kapasitas penyimpanan

3

Posisi Geografis (GPS)

Dipertimbangkan berdasarkan perbandingkan volume limbah dihasilkan dengan dimensi TPS; atau volume limbah tersimpan dengan dimensi TPS Ada atau tidak ada titik GPS

4

Papan nama TPS Limbah Jelas terlihat dari jarak tertentu B3 Simbol pada bangunan Jelas terlihat dari jarak tertentu; TPS Sesuai dengan karakteristik limbah yang disimpan TPS terlindung/aman Hanya dapat diakses oleh yang berhak; Tersedia pintu yang kokoh dan dapat dikunci; Kualitas Bangunan Penyimpanan

Ya/Tidak

7

Atap

Ya/Tidak

8

Dinding

Rangka atap, material atap, ada tidaknya kebocoran, serta kesesuaian ukuran atap untuk mencegah masuknya air tampias Material dinding, kekuatan dinding, ketebalan

9

Lantai

Konstruksi lantai berupa acian/keramik dalam kondisi baik/retak-retak/kurang terawat; Ada batasan/jarak yang jelas untuk penyimpanan masing-masing jenis limbah; Ada kemiringan lantai yang mengarah pada bak pengumpul ceceran/tumpahan; Bak pengumpul tumpahan/ceceran aman dari potensi pencemaran lingkungan; Ada kemiringan yang mencegah masuknya air hujan kedalam tempat penyimpanan Memadai baik siang maupun malam; Dalam posisi yang aman (lampu tidak terlalu rendah) Memadai untuk sirkulasi udara dalam TPS; Konstruksi mencegah masuknya binatang ke dalam TPS

Ya/Tidak

5

6

10 Penerangan

11 Ventilasi

Ya/Tidak

Oli bekas, aki bekas, neno bekas : 4,53 m x 4,8 m Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Penataan Penyimpanan Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

55

12 Pemisahan jenis limbah

Ya/Tidak

13

Ya/Tidak

14

15

16

Ada pengelompokan penyimpanan limbah berdasarkan karakteristik masing-masing limbah; Simbol dan Label Limbah Memiliki simbol dan label; Memasang simbol B3 pada kemasan dan label pada setiap kemasan; Penandaan per kelompok limbah Kemudahan untuk Ada jarak yang memadai antara tapak loading/ unloading penyimpanan dengan pintu TPS; Memudahkan perorangan atau alat kerja untuk beroperasi; Pemeriksaan kemasan Tersedia check list pemeriksaan kemasan berisi LB3; Ada kegiatan pemeriksaan secara reguler Keamanan penumpukan Penumpukan kemasan dilakukan dengan mempertimbangkan kemudahan pemeriksaan, dan keamanan; Kelengkapan yang dipersyaratkan

Ya/Tidak

Ya/Tidak

17 Logbook/catatan masuk limbah B3 18

19

20 21 22 23

keluar Tersedia log book didalam lokasi TPS; Log book digunakan untuk memantau aktivitas pengelolaan limbah B3 dalam TPS; SOP Penyimpanan Tersedia SOP penyimpanan untuk masingmasing limbah; SOP memberikan arahan kegiatan yang jelas; SOP Tanggap Darurat Tersedia SOP tanggap darurat untuk setiap resiko kecelakaan/bencana; SOP memberikan arahan kegiatan yang jelas; Peranan para pihak tercermin dengan jelas; Perlengkapan Tanggap Ketersediaan racun api, absorben, dll darurat Keselamatan Kerja Ketersediaan perlengkapan keselamatan kerja, ketersediaan P3K Penangkal petir Terutama jika ketinggian bangunan TPS melebihi bangunan lain disekitarnya Tata letak dan Lantai, dinding, langit-langit serta sarana dan Housekeeping prasarana dalam TPS dalam kondisi terawat; Lingkungan sekitar fasilitas penyimpanan limbah B3 terawat; TPS tidak digunakan sebagai tempat penyimpanan selain limbah B3;

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak

4. Informasi lainnya dalam Pengelolaan Limbah B3: a. Pernyataan bahwa limbah B3 yang dihasilkan: telah seluruhnya teridentifikasi, seluruhnya telah dicatat, masing-masing limbah B3 memiliki langkah pengelolaan lanjut, langkah pengelolaan tersebut tercantum dalam dokumen lingkungan, serta pengelolaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan PLB3. a. Memiliki sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melakukan pengelolaan limbah B3 (TPS LB3; incinerator; fasilitas pemanfaatan) b. Memiliki izin-izin yang diperlukan dalam kegiatan pengelolaan limbah B3 yang dilakukan Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

56

(sesuai dengan rekapitulasi bagian perijinan PLB3);

c. Memenuhi (seluruh) persyaratan yang ditetapkan dalam ijin pengelolaan limbah B3 yang dimiliki (disesuaikan dengan list “evaluasi” masing-masing perijinan yang dimiliki);

a. Melakukan pengelolaan dokumen limbah B3 (manifest) sesuai dengan ketentuan yang berlaku: (memiliki dua salinan manifest untuk setiap pengiriman limbah B3; menyampaikan salinan kepada KLH; menggunakan kode dokumen yang sah, dan tujuan pengiriman yang legal) b. Melakukan pelaporan khusus sesuai dengan ketentuan (izin) yang berlaku secara teratur (sesuai dengan periode pelaporan yang ditetapkan; menggunakan format yang benar; disampaikan kepada pihak-pihak sesuai persyaratan izin); c. Catatan temuan lainnya: (data impor limbah untuk bahan baku). d. Lampirkan pelaporan Neraca Limbah B3 dan Manifest Limbah B3.

RENCANA TINDAK :

1. Mencantumkan hal-hal yang harus ditindaklanjuti oleh perusahaan atas hasil temuan lapangan (yang tidak sesuai ketentuan) dengan batas waktu yang disepakati bersama.

2. Mencantumkan kewajiban pelaporan data swapantau dan hasil perbaikan kepada instansi yang berkaitan (BLH Kabupaten, BLH Provinsi, Pusat Pengelolaan Ekoregion dan Kementerian Lingkungan Hidup).

Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

57

BERITA ACARA PENGAMBILAN FOTO/VIDEO

Pada hari ini, ......... pukul ......... Waktu Indonesia Bagian ..............., tanggal .............. bulan ........... tahun ..............., kami Tim Pengawas Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup telah mengambil gambar/foto/video di lokasi : Perusahaan

: .....................................................

Alamat

: .....................................................

Telp. Fax

: ......................... : .........................

Petugas yang mengambil foto/Video : Nama

: ...................................................

Instansi

: ...................................................

Tanda Tangan : ……………… Pengambilan Foto/Video disaksikan dan diketahui oleh pihak perusahaan: Nama

: .................................................

Jabatan

: ................................................

Tanda Tangan : ................................................ Demikian Berita Acara Pengambilan Foto/Video dibuat dengan sebenar-benarnya. Pejabat Pengawas LH - KLH

BLH Provinsi ..........

BLH Kab./Kota .........

Perusahaan

Nama :

Nama :

Nama :

Nama : .......................

Ttd: ………………...

Ttd: ………………...

Ttd: ………………...

Ttd: ………………

58

BERITA ACARA PENGAMBILAN SAMPEL _______________________________________________________________________________________________________________________

Pada hari ini, ……………., tanggal …………....…....… bulan……...………… tahun .............................., di Kabupaten/Kota............................Provinsi........................., kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama 1.......................................... 2.......................................... 3..........................................

Pangkat/Gol. ............................... ............................... ...............................

Jabatan ................................ ................................ ................................

NIP/PPLH ......................./........ ......................./........ ......................./........

Telah melakukan pengambilan sampel di lokasi : Nama perusahaan

: ………………………………………………………………………………….

Alamat perusahaan

: ………………………………………………………………………………….

Jenis Industri

: ………………………………………………………………………………….

Pengambilan contoh limbah ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan Pengawasan Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang dilakukan oleh Tim Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Petugas Pengambil Sampel : Nama : …………………………………………………………………………………. Instansi : …………………………………………………………………………………. NIP : …………………………………………………………………………………. Pangkat/Golongan : …………………………………………………………………………………. Jabatan : …………………………………………………………………………………. Tanda tangan

: ......................

Dengan hasil sebagai berikut : No.

Lokasi

Kode Sampel

pH

Debit

Jenis Limbah

Waktu

Keterangan

Demikian Berita Acara Pengambilan Sampel dibuat dengan sebenar-benarnya dan mengingat sumpah jabatan. Saksi-Saksi : Pejabat Pengawas LH - KLH

BLH Provinsi ..........

BLH Kab./Kota .........

Perusahaan

Nama :

Nama :

Nama :

Nama : .......................

Ttd: ………………...

Ttd: ………………...

Ttd: ………………...

Ttd: ………………

Cap Perusahaan

59

Denah Lokasi Pengambilan Sampel Air Limbah

60

Contoh Lampiran Hasil Analisis Laboratorium yang Terakreditasi: 1.

Analisis Air Limbah:

61

2.

Analisis Kualitas Udara Emisi.

62

LAMPIRAN 4 FORMAT PENGISIAN DATA SWAPANTAU PERUSAHAAN

ANALISIS KUALITAS UDARA Untuk pengisian data swapantau menggunakan excel, berikut adalah langkah-langkah pengisian: 1. Buat masing-masing table setiap parameter yang dipantau. 2. Buat kolom bulan, outlet pembuangan air limbah dan Baku Mutu (BM). 3. Isi kolom bulan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 4. Isi kolom Outlet berdasarkan hasil pemantauan/pengukuran/swapantau perusahaan yang dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur. 5. Isi kolom Baku Mutu sesuai dengan nilai konsentrasi yang tercantum dalam peraturan atau izin . Contoh: Tabel Parameter pH Bulan Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10 Nov-10 Dec-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11

Outlet Kotabatak 8.5 8.02 8.13 8.32 7.89 7.28 7.1 7.02 7.12 7.35 7.41 8.73

Outlet Petapahan 8.07 7.43 8.1 8.38 7.98 7.35 7.55 7.53 7.41 7.12 7.45 8.3

Outlet Suram 7.58 7.53 7.99 7.97 7.58 7.17 7.2 7.24 7.33 7.08 7.83 7.75

Outlet Lindai 7.64 7.34 7.98 7.75 7.49 7.89 7.92 7.95 7.87 7.63 7.62 7.82

BM

BM 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9

63

ANALISIS KUALITAS UDARA Untuk pembuatan grafik menggunakan excel, berikut adalah langkah-langkah pengisian: 1. Buat masing-masing table setiap parameter udara yang dipantau. 2. Buat Kolom Sumber Emisi dan Periode Pengukuran. 3. Buat Row Baku Mutu dan isi sesuai dengan nilai konsentrasi yang tercantum dalam peraturan 4. Isi kolom Sumber Emisi sesuai dengan sumber pengisi atau nama cerobong. 5. Isi kolom Semester berdasarkan hasil pemantauan/pengukuran/swapantau perusahaan yang dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur. Contoh: Tabel Parameter SO2 Sumber Emisi Gas Compressor (CBE 1) Gas Compressor (AWE2)

Semester I 2010

Semester II 2010

1

1

1

1

Gas Compressor (CBE 3) Gas Compressor (CBE 4) Gas Compressor (CBE 5) Gas Compressor (AWE 6) Gas Turbin 1 Gas Turbin 2 Gas Turbin 3 Gas Turbin 4 Gas Turbin 5 Gas Turbin 6 Gas Turbin 7 Gas Turbin 8 Gas Turbin 9 Gas Turbin 10 Gas Turbin 11 BM

1 1 1 1 1

1 1 1 225 0

1

1

1

1

150

150

Semester I 2011

1

1 1.7 1 2.42 1 3.79 2.94 1 2.14 150

64

PENGELOLAAN LIMBAH B3 CONTOH

NAMA PERUSAHAAN

SEKTOR INDUSTRI : LOKASI : TIM PENILAI :

A. REKAPITULASI KINERJA PENAATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 No 1 2 3

4 5

ASPEK PENILAIAN Pendataan Jenis dan volume limbah yang dihasilkan Status Perizinan Pengelolaan Limbah B3

HASIL PENAATAN YA

SEBAGIAN

TIDAK













a. Pemenuhan Persyaratan Teknis







b. Pemenuhan Baku Mutu



















Pelaksanaan Ketentuan izin

Pengelolaan Limbah B3 dengan cara tertentu, antara lain Dumping, Reinjeksi, dll. Jumlah Limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan

6

Pengelolaan LB3 oleh pihak ke-3 dan Pengangkutan Limbah B3







7

Penanganan tindak lanjut kegiatan open dumping, open burning, pengelolaan tumpahan dan tanah terkontaminasi limbah B3







Kesimpulan Kinerja Penaatan Pengelolaan Limbah B3







B. USULAN PERINGKAT KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH B3 Mengacu pada Kriteria PROPER 2010 Pengelolaan Limbah B3

C. CATATAN

65

CONTOH

PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH B3

FORM I B email : [email protected]

NAMA PERUSAHAAN

N o

ASPEK PENILAIAN

A

Pendataan Jenis dan volume limbah yang dihasilkan

1

Melakukan Identifikasi seluruh jenis LB3

2

Melakukan pencatatan seluruh jenis LB3

3

Melakukan pengelolaan lanjutan seluruh jenis LB3

SEKTOR INDUSTRI : LOKASI : TIM PENILAI :

YA    dilengkap i dgn manifest LB3

HASIL PENAATAN SEBAGIAN TIDAK    dilengkapi dgn manifest LB3

   tidak dilengkapi dgn manifest LB3

B

Status Perizinan Pengelolaan Limbah B3

4

Memiliki izin untuk seluruh kegiatan PLB3 dan izinnya masih berlaku



* Jika dalam proses pengajuan izin : secara teknis telah memenuhi ketentuan dan tidak ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatannya













5

C

Pelaksanaan ketentuan dalam izin

6

Pemenuhan terhadap ketentuan dalam izin (penentuan persentase menggunakan checklist tersendiri)

 izin habis masa berlaku dan tidak melakukan perpanjangan izin

≥ 90 %

90% > x ≥ 50%

 tidak memiliki salah satu izin PLB3

< 50%

66

D

Emisi (Insinerator atau bahan bakar pembantu)

7

Seluruh Parameter memenuhi Baku Mutu Emisi (BME)





 jika seluruh Parameter tidak memenuhi BM untuk satu periode, atau melebihi BM untuk parameter yang sama 3x berturut-turut

8

Mengukur seluruh parameter yang dipersyaratkan

9

Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin

 

 



Frekuensi tidak sesuai izin E

Effluent (pengolahan air limbah B3, Pengolahan air lindi)

10

Seluruh Parameter memenuhi Baku Mutu Air Limbah (BMAL)



11

Mengukur seluruh parameter yang dipersyaratkan

12

Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin

 



 jika seluruh Parameter tidak memenuhi BM untuk satu periode, atau melebihi BM untuk parameter yang sama 3x berturut-turut

 



Frekuensi tidak sesuai izin F

Standar Mutu (Pemanfaatan Limbah B3 atau Kegiatan Lain)

13

15

Melakukan pengukuran standar mutu sesuai dengan ketentuan izin Seluruh persyaratan standar mutu memenuhi ketentuan izin Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin

14

















G

Pengelolaan Limbah B3 dengan cara tertentu, antara lain : Dumping, Re- Injeksi, dll.

16

Memiliki izin Dumping dari Instansi yang berwenang

17

* Jika dalam proses pengajuan izin : telah menyelesaikan persyaratan teknis dan tidak ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan

18

Dumping tanpa izin, melakukan clean up area dumping dalam kurun waktu tertentu dengan mengajukan rencana detil penyelesaian dan

 

  belum menyelesaika n persyaratan teknis dan ditemukan penyimpanga n dalam pelaksanaan kegiatan



 tidak sesuai dengan

 tidak melakukan clean up

67

melakukan sesuai dengan rencana tersebut

rencana

H

Jumlah Limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan (%)

19

Jumlah/Volume LB3 yang dikelola dengan pengelolaan lanjutan sesuai dengan ketentuan

20 I 21

Seluruh Jenis Limbah B3 dilakukan pengelolaan



23

24 25 26

J 27

100% > x ≥ 50%

100%



29

< 50%





Pihak ke-3 (pengumpul) memiliki izin







Pihak ke-3 (pengumpul) memiliki kontrak kerjasama yang sah dengan pihak pemanfaat atau pengolah



Pihak ke-3 (pengumpul) tidak dalam masalah pencemaran lingkungan



Pihak ke-3 (pengangkut) memiliki izin dari Kementerian Perhubungan Dokumen LB3 (Manifest) yang dimiliki oleh penghasil, sesuai dengan Kepdal 02/1995 Untuk perpindahan LB3 di Internal perusahaan, Memiliki izin Pengangkutan untuk perpindahan limbah B3 tersebut yang melintasi sarana publik

habis masa berlaku

tidak memiliki izin

 tidak memiliki kontrak kerjasama yang sah

 sedang dalam masalah pencemaran lingkungan

 

  tidak sesuai



 tidak memiliki izin pengangkutan LB3 di Internal Perusahaan yg melintas sarana publik

Tanah Terkontaminasi Limbah B3 clean up ceceran diselesaikan dalam waktu 1 bulan



 > 1 bulan

28



Pengelolaan Limbah B3 oleh pihak ke-3 dan Pengangkutan Limbah B3

x 22



jumlah/volume tanah terkontaminasi tercatat dengan baik



pengelolaan tanah hasil clean up sesuai dengan rencana pengelolaan



 tidak tercatat dengan baik

 tidak melakukan clean up

 tidak melakukan pencatatan

 tidak sesuai dengan rencana pengelolaan

68

K

Open Burning (membakar limbah B3 di lahan terbuka)

30

Tidak melakukan kegiatan open burning

31

*Jika dalam periode penilaian pernah melakukan kegiatan open burning, perusahaan telah menghentikan kegiatan open burning dan mengolah limbah tersebut sesuai dengan rencana detail penyelesaian dalam kurun waktu tertentu serta melakukan sesuai rencana tersebut

 

  tidak sesuai dengan rencana detil penyelesaian dalam kurun waktu tertentu

69

CONTOH

Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6

FORM 3

1. TPS LIMBAH B3 NO

KETENTUAN

1 2 3 4 5 6 7

PENGEMASAN pengemasan dilakukan sesuai dengan bentuk limbah pengemasan dilakukan sesuai dengan karakteristik limbah pengemasan dilengkapi dengan simbol label limbah B3 penempatan sesuai jenis karakteristik limbah kondisi kemasan bebas karat kondisi kemasan tidak bocor kondisi kemasan tidak meluber

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

BANGUNAN DAN PENYIMPANAN bagian luar diberi papan nama Bagian luar diberi simbol limbah B3 sesuai dengan limbah yang disimpan limbah terlindung dari hujan dan sinar matahari mempunyai sistem ventilasi memiliki saluran dan bak penampung tumpahan penyimpanan dalam sistem blok / sel masing-masing blok/sel dipisahkan gang/tanggul limbah diberi alas / pallet tumpukan limbah maks. 3 lapis disimpan sesuai dengan masa penyimpanan (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi)

18 19

PEMANTAUAN memiliki logbook/catatan keluar masuk limbah jumlah dan jenis limbah B3 sesuai dengan logbook/catatan

20

PENGELOLAAN LANJUTAN melakukan pengelolaan lanjutan

YA

TIDAK

KETERANGAN

ya ya tidak ya ya ya ya

ya ya ya ya tidak ya ya tidak ya

ya tidak

ya

70

21 22 23 24

PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi) pelaporan ke MENLH pelaporan ke Gubernur Pelaporan ke Bupati Pelaporan ke PPLH Regional

25 26 27 28 29 30

LAIN-LAIN tersedia alat tanggap darurat tersedia fasilitas P3K memiliki SOP penyimpanan memiliki SOP tanggap darurat tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi kebersihan / housekeeping baik

ya ya ya ya ya

TOTAL YA TOTAL TIDAK

20 5

PROSENTASE PENTAATAN LB3

tidak

80%

71

CONTOH

Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6

FORM 3

2. KOLAM SLUDGE MINYAK NO

1 2 3 4 5 6 7

KETERANGAN

YA

TIDAK

KETERANGAN

PENYIMPANAN memiliki rancang bangun sesuai dg jumlah memiliki rancang bangun mencegah luapan limbah lantai bangunan kedap air (10-7 cm/dtk) dilengkapi sistem penerangan memiliki sumur pantau upstream & downstream bagian luar bangunan diberi simbol limbah B3 memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah

PEMANTAUAN 8 melakukan pencatatan sludge yg disimpan/bulan 9 melakukan pencatatan sludge yg dikelola/bulan PENGELOLAAN LANJUTAN 10 melakukan pengelolaan lanjutan (SOR, kirim ke pihak pengumpul, dll)

11 12 13 14

PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi) pelaporan ke MENLH pelaporan ke Gubernur pelaporan ke Bupati pelaporan ke PPLH Regional

15 16 17 18 19 20

LAIN-LAIN tersedia alat tanggap darurat tersedia fasilitas P3K memiliki SOP penyimpanan memiliki SOP tanggap darurat tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi kebersihan / housekeeping baik

TOTAL YA TOTAL TIDAK

0 20

PROSENTASE PENTAATAN LB3

0%

72

CONTOH

Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6

FORM 3

3. INSINERATOR NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

KETENTUAN

YA

TIDAK

KETERANGAN

PENAATAN UMUM tidak terjadi ceceran selama pengangkutan uji limbah yang dibakar 3 bulan sekali limbah yang dibakar sesuai izin pengoperasian insinerator sesuai izin PENAATAN KHUSUS mengukur suhu gas bakar di burning chamber mencatat jumlah dan komposisi limbah yang dibakar suhu ruang bakar I 600-800 °C (atau sesuai izin) suhu ruang bakar II 900-1100 °C (atau sesuai izin) dilakukan proses heating up jumlah limbah yang dibakar sesuai izin komposisi limbah yang dibakar sesuai izin mengukur emisi gas buang sesuai izin memenuhi BME insinerator sesuai izin memenuhi efisiensi pembakaran sesuai izin

PEMANTAUAN 15 memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah 16 17 18 19

PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi) pelaporan ke MENLH pelaporan ke Gubernur Pelaporan ke Bupati Pelaporan ke PPLH Regional

20 21 22 23 24 25

LAIN-LAIN tersedia alat tanggap darurat tersedia fasilitas P3K memiliki SOP pengoperasian insinerator memiliki SOP tanggap darurat tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi kebersihan / housekeeping baik TOTAL YA TOTAL TIDAK

0 25

PROSENTASE PENTAATAN LB3

0%

73

CONTOH Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6

FORM 3

4. BIOREMEDIASI NO

1 2 3 4 5 6 7

8 9 10 11

12 13 14 15 16 17

KETERANGAN

YA

TIDAK

KETERANGAN

PENAATAN UMUM Dilakukan pengujian awal (TPH,TCLP & Total logam berat) TPH sebelum diolah memenuhi persyaratan desain sesuai persyaratan permeabilitas lapisan dasar sesuai persyaratan drainase dan pond air luapan mampu menampung sel sesuai dengan timbulan limbah yang diolah memiliki sumur pantau upstream & downstream PENAATAN KHUSUS jenis microrganism bukan merupakan rekayasa genetic pencampur bukan merupakan material yang terkontaminasi LB3 sampel yang dianalisis sesuai persyaratan sampel air tanah dan sumur pantau dilakukan sesuai izin PENANGANAN HASIL OLAHAN (jika ada yang sudah selesai diolah) uji toksikologi material hasil olahan & hasil sesuai izin material hasil olahan dikelola sesuai dengan rencana kelola material hasil olahan dimanfaatkan/ditempatkan internal lokasi penempatan material hasil olahan teridentifikasi dgn baik lokasi penempatan material hasil olahan aman, bebas banjir material hasil olahan diuji TPH, air tanah, sampel tanaman dan badan sungai sesuai izin

74

PEMANTAUAN memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah 18 kegiatan bioremediasi

19 20 21 22

PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi) pelaporan ke MENLH pelaporan ke Gubernur Pelaporan ke Bupati Pelaporan ke PPLH Regional

23 24 25 26 27 28

LAIN-LAIN tersedia alat tanggap darurat tersedia fasilitas P3K memiliki SOP pengoperasian bioremediasi memiliki SOP tanggap darurat tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi kebersihan / housekeeping baik TOTAL YA TOTAL TIDAK

0 28

PROSENTASE PENTAATAN LB3

0%

75

CONTOH

Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6

FORM 3

6. LANDFILL / PENIMBUNAN NO

KETERANGAN

YA

TIDAK

KETERANGAN

DATA PENAATAN 1 Jenis limbah B3 yang ditimbun sesuai dengan izin 2 Mengutamakan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Recovery) sebelum ditimbun 3 Memiliki sumur pantau minimal 3 buah (1 upstream dan 2 downstream) RANCANG BANGUN FASILITAS PENIMBUNAN 4 Lapisan dasar (sub base) adalah tanah lempung yang dipadatkan dengan permeabilitas 1 x 10-9 m/det 5 Permeabilitas sistem pendeteksi kebocoran (k) = 1 x 10-4 m/det 6 Ketebalan minimum lapisan geomembran HDPE 1,5 mm 7 Lapisan tanah penghalang k = 1 x 10-9 m/det dan 30 cm 8 Memiliki sistem pengumpul lindi 9 Permeabilitas pengumpul lindi 1 x 10-4 m/detik 10 Lapisan pelindung adalah tanah setempat dg tebal 20 cm dan dilapisi geotextile

11 12 13 14 15 16 17 18 19

BAK PENGUMPUL LINDI Berada di dalam lokasi landfill dan memiliki 1 unit pompa Konstruksi pondasi, lantai dan dinding dari beton Memiliki SOP Penimbunan Air lindi diolah di IPAL Melakukan uji kualitas lindi dalam bak pengumpul lindi sebelum dipindah ke fasilitas IPAL Melakukan uji kualitas air tanah pada sumur pantau rona awal Menetapkan Baku Mutu air tanah sesuai dengan rona awal Pengujian dilakukan oleh laboratorium pihak ketiga yang independen dan terakreditasi Melakukan uji kualitas air lindi setiap 3 bulan 76

20 Melakukan pencatatan arus jumlah limbah B3 yang keluar dan masuk tempat penimbunan PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi) 21 Melakukan pelaporan setiap 3 (tiga) bulan ke KLH 22 Melakukan pelaporan setiap 3 (tiga) bulan ke Pemda Provinsi 23 Melakukan pelaporan setiap 3 (tiga) bulan ke Pemda Kabupaten/Kota TOTAL YA TOTAL TIDAK

0 23

PROSENTASE PENTAATAN LB3

0%

77

LAMPIRAN 5 FORMAT RAPOR SEMENTARA

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN

Nama Perusahaan

:

PT ...

Jenis Industri

:

Minyak Goreng

Lokasi Kegiatan

:

KABUPATEN LOMBOK TENGGARA BARAT

Peringkat Sementara

:

TIMUR,

PROVINSI

NUSA

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 2012 78

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN Periode 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012 Nama Perusahaan Jenis Industri Lokasi Kegiatan

: : :

PT ... Minyak Goreng KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

I. AMDAL No. 1.

Kewajiban penanggungjawab usaha sesuai PP 27/1999 Memiliki dokumen AMDAL/UKL-UPL.

Penaatan

Taat

2.

Melaporkan Pelaksanaan RKL-RPL/UKL-UPL

Tidak Taat

Keterangan Dokumen UKL-UPL Nomor :117/UKLUPL/2008 disetujui oleh Kepala Dinas Lingkunga Hidup, Pertambangan dan Energi Kabupaten Lombok Timur Belum melaporkan secara rutin pelaksanaan UKL-UPL

II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air No. 1. 2. 3.

4.

5. 6.

Pengelolaan Limbah Cair Ketaatan terhadap titik penaatan pemantauan Ketaatan terhadap pelaporan

Penaatan Keterangan 100% Perusahaan mempunyai satu titik outlet IPAL sudah dilakukan pemantauan Sepanjang masa evaluasi parameter 87% TSS dua bulan tidak dilaporkan Ketaatan terhadap parameter Baku 100% Parameter yang dipantau sudah lengkap Mutu sesuai dengan Permen LH No 04 Tahun 2010 Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Hasil swapantau yang dilaporkan 87% Mutu memenuhi baku mutu namun hasil pemantauan KLH melebihi baku mutu > 500%BMAL untuk parameter minyak lemak Izin pembuangan No Tidak 660.31/2875/203.2/2010 namun sudah Ketaatan terhadap Izin Taat habis masa berlakunya pada tanggal 29 Maret 2012 dan belum memperpanjang Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis Ditemukan bypass dari saluran Tidak sebelum masuk ke kolam IPAL dan Taat belum memasang alat ukur debit EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012

PT .....

79 79

B.

Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Air

Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan taat terhadap titik penaatan, dan parameter baku mutu namun perusahaan tidak taat terhadap pelaporan, pemenuhan bakumutu limbah, izin dan ketentuan teknis, sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku C. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan 1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL 2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten Lombok Timur 3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri LH No 04 Tahun 2010 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri minyak goreng 4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri minyak goerng CPO ,dan memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi. 1. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan. 2. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian, kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup. III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan 100%

No. 1.

Pengendalian Pencemaran Udara Ketaatan terhadap titik penaatan pemantauan

2.

Ketaatan terhadap pelaporan

100%

3.

Ketaatan terhadap parameter Baku Mutu Emisi

100%

4.

Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Mutu Emisi

100%

5.

Ketaatan terhadap ketentuan Teknis yang dipersyaratkan

Taat

Keterangan  Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit heather, 2 Unit dryer, 3 unit deporasi gliserin, 2 unit genset  Seluruh sumber emisi sudah dipantau Semua parameter dari hasil pemantauan semua sumber emisi sudah dilaporkan sesuai peraturan Parameter yang dipantau dari semua sumber emisi sudah sesuai peraturan Hasil pemantauan emisi seluruh sumber emisi telah memenuhi baku mutu emisi Semua cerobong sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana sampling

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012

PT .....

2

80

B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Udara Selama periode penilaian dalam pengendalian pencemaran udara, perusahaan taat terhadap pemenuhan titik penaatan pemantauan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan baku mutu dan ketentuan teknis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. C. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan 1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boile r, Heather yang aktif dengan parameter dan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007. 2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku. 3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturan yang berlaku.. 4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup.

IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3) A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pengelolaan Limbah B3 Penyimpanan Sementara

Status Perizinan 

No. Surat

Masa Berlaku

Keterangan

315 Tahun 2009 7 Desember 2009

3 Tahun

SK diterbitkan oleh Bupati Lombok Timur. TPS limbah B3 berupa gudang.

B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Neraca Limbah B3 Periode Juli 2010 sampai dengan Juni 2011) Jenis Limbah

Satuan

A. Sumber Dari Proses Produksi Reject product solid Ton WWTP sludge Ton Expire Product Ton

Limbah Dihasilkan

Limbah Dikelola

Limbah Belum Dikelola

30.15 11.72 30.89

30.15 11.72 30.89

0 0 0

Perlakuan

Diangkut oleh PT. Elmusonsetindo dan PT. Environmate Technology International

B. Sumber Dari Luar Proses Produksi Oli bekas Ton 0.3 0.3 0 TPS Limbah B3 Lampu TL Bekas Ton 0.0034 0.0034 0 TPS Limbah B3 Botol bekas reagent Ton 0.1 0.1 0 TPS Limbah B3 TOTAL Ton 73.1634 73.1634 0 Persentase % 100 100 0 Ket : Mulai bulan Januari 2011, pengangkutan limbah B3 hanya dilakukan oleh PT. Environmate Technology International (ETI). 99% limbah yang dihasilkan dilakukan pengelolaan lanjutan dengan dikirim ke pihak pengangkut/pengumpul/pengolah berizin. EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012

PT .....

3

81

C. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pelaksanaan ketentuan % Sudah Belum Keterangan pengelolaan limbah B3 penaatan taat taat Penyimpanan Sementara 100 √ Penaatan terhadap izin 100 √ pengelolaan limbah B3 Ket : Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.

D. Ringkasan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun No. 1. 2. 3.

4. 5. 6. 7.

Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan Status perizinan pengelolaan limbah B3 Pelaksanaan ketentuan dalam Izin a. Pemenuhan Ketentuan Teknis b. Pemenuhan Baku Mutu, antara lain : eachate, emisi insinerator, dll Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu, antara lain : Dumping, Re-injeksi, dll Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan pengangkutan limbah B3 Penanganan tindak lanjut kegiatan open dumping, open burning, pengelolaan tumpahan dan tanah terkontaminasi Limbah B3 Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Taat  

Belum Taat -



-

-

-

-

-



-



-

-

-



-

Keterangan

E. Kesimpulan PT. Angin Ribut, secara umum telah melakukan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. F. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan 1. Agar tetap menempatkan seluruh limbah B3 yang dihasilkan pada TPS limbah B3 yang telah memilki izin 2. Agar memastikan bahwa pihak pengangkut/pengumpul/pengolah limbah B3 memiliki izin yang masih berlaku 3. Tetap melakukan pencatatan dan melaporkan neraca seluruh limbah B3 yang meliputi : o Jumlah / berat limbah yang dihasilkan o Jumlah / berat limbah yang dikelola o Pengelolaan lanjutan limbah B3 yang disimpan (dimanfaatkan, dikirim ke pihak ke-III, dll) o Waktu tinggal limbah B3 di Tempat penyimpanan limbah B3 Secara rutin triwulanan ke KLH u.p. Deputi Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi NTB Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur, dan Pusat Pengelolaan Ekoregional Balinusra 4. Memprioritaskan upaya 4R (reduce, reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3. EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012

PT .....

4

82

V. PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (KHUSUS KEGIATAN PERTAMBANGAN) A Rekapitulasi Hasil Penilaian No.

Tahapan

1.

Penambangan

2. 3. 4.

Lokasi

Blok Lanut (Rasik;Riska) Waste Dump Penimbunan Olimpic Penimbunan Waste Dump Nala Reklamasi Blok Lanut JUMLAH DATA

Nilai Total

X ≥ 80

98

1

96

1

96 96 4

1 1 4

55 < x < 80

X ≤ 55

Keterangan Taat Taat Taat Taat Taat

B Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Perusahaan telah Taat dalam Aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan. C Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan Perusahaan agar mempertahankan kinerja aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012

PT .....

5

83

LAMPIRAN 6 FORMAT REKAPITULASI RAPORT SEMENTARA A. MATRIKS PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Nama Perusahaan

:

Jenis Industri

:

Lokasi kegiatan

:

Periode Evaluasi

:

PT. AAA ………… Kab./Kota ….. ,Provinsi ……. 1 Juli 2010 - 30 Juni 2011

I.

Ketaatan Terhadap Titik Penaatan

a.

Jumlah Outlet Air Limbah

:

….

b.

Jumlah Outlet yang dipantau

:

….

Tingkat Ketaatan

:

….%

Keterangan: 1. Row Jumlah Outlet Air Limbah berisi jumlah seluruh outlet pembuangan air limbah yang dimiliki perusahaan. 2. Row Jumlah Outlet yang dipantau berisi jumlah outlet pembuangan air limbah yang dipantau oleh perusahaan. 3. Row Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah outlet yang dipantau dibagi dengan jumlah outlet air limbah yang dimiliki perusahaan. II.

Ketaatan Terhadap Parameter Pemantauan / Pelaporan / Pemenuhan Baku Mutu

PARAMETER

No.

1 2 3

Nama Outlet (titik penaatan)

PELAPORAN

Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin

Jumlah Paramater Pemantauan

2

Outlet Oil Catcher A Outlet Oil Catcher B Outlet Oil Catcher C Tingkat Ketaatan

PEMENUHAN BAKU MUTU Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 %< x 500%)

Tingkat Ketaatan

COD

6

0

50%

100%

TDS

0

0

100%

100%

H2S

0

0

100%

Tingkat Ketaatan

Jumlah data pemantauan sesuai peraturan / izin

Jumlah data yang dilaporkan

Tingkat Ketaatan

2

100%

12

12

100%

2

2

100%

12

12

2

2

100%

12

12

100%

100%

Parameter

50%

84

Ket.

KETERANGAN: A. KOLOM PARAMETER 1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah. 2. Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin berisi jumlah parameter yang sesuai dengan peraturan / izin. 3. Kolom Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan. 4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan dibagi dengan jumlah parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin. 5. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah. B. KOLOM PELAPORAN 1. Kolom Jumlah data pemantauan sesuai peraturan / izin berisi jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 2. Kolom Jumlah data yang dilaporkan berisi tentang jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER dibagi dengan jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 4. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah. C. KOLOM PEMENUHAN BAKU MUTU 1. Kolom Parameter berisi parameter air limbah yang melebihi baku mutu (cantumkan data parameter air limbah yang melebihi baku mutu paling tinggi untuk tiap outlet). 2. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500%. 3. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari 500%. 4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu dengan jumlah data yang dilaporkan. 5. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.

85

TINGKAT KETAATAN Ketaatan Terhadap Pemantauan

100%

Ketaatan Terhadap Pelaporan

100%

Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu

50%

KETERANGAN: 1. Row Ketaatan Terhadap Pemantauan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemantauan terendah. 2. Row Ketaatan Terhadap Pelaporan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pelaporan terendah. 3. Row Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemenuhan baku mutu terendah. III.

No. 1. 2. 3. 4.

5.

Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis

Pengelolaan Limbah Cair Perusahaan mempunyai ijin pembuangan air limbah Memisahkan saluran pembuangan limbah cair dengan saluran limpahan air hujan Saluran pembuangan limbah cair kedap air Tidak melakukan pengenceran termasuk mencampurkan buangan air bekas pendingin ke dalam aliran pembuangan limbah cair Perusahaan mempunyai alat ukur debit dan berfungsi dengan baik

6.

Mengukur debit harian

7.

Mengukur pH harian

Sudah Taat √

Belum Taat

Keterangan

√ √ √ -

Tidak diwajibkan

-

Tidak diwajibkan Tidak diwajibkan

KETERANGAN: Beri tanda √ sesuai dengan ketaatan hasil verifikasi lapangan dan ketaatan peraturan.

86

IV.

Hasil Pemantauan KLH/BLH PEMANTAUAN I

No.

Nama Outlet (titik penaatan)

Parameter

Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < = 500%)

Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%)

PEMANTAUAN II Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < = 500%)

Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%)

Jumlah KETERANGAN: Matriks ini digunakan apabila pihak KLH/BLH melakukan pengambilan sampel air limbah: 1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah (cantumkan data parameter air limbah yang melebihi baku mutu paling tinggi untuk tiap outlet). 2. Kolom Parameter berisi parameter air limbah yang melebihi baku mutu. 3. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500% untuk pemantauan I. 4. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari 500% untuk pemantauan I. 5. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500% untuk pemantauan II. 6. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari 500% untuk pemantauan II.

87

B. MATRIKS PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA Nama Perusahaan

:

Jenis Industri

:

Lokasi kegiatan

:

Periode Evaluasi

:

PT. AAA …. Kab./Kota …..., Provinsi ….. ……

I.

Ketaatan Terhadap Titik Penaatan

A.

Sumber Emisi Proses Produksi

No.

Sumber Emisi

Tingkat Ketaatan

a.

Jumlah Cerobong



b.

Jumlah Cerobong yang dipertimbangkan dalam PROPER



c.

Jumlah Cerobong yang dipantau



d.

Jumlah tipe sumber emisi



B.

Keterangan

…%

Sumber Emisi Pembakaran Dalam (Genset)

No.

Sumber Emisi

Tingkat Ketaatan

a.

Jumlah Genset



b.

Jumlah Genset dengan Kapasitas @ >=1 MW



c.

Total Kapasitas Genset (MW)



Jumlah Genset yang dipertimbangkan dalam PROPER



d.

Jumlah Genset yang dipantau



e.

Pemantauan mewakili semua tipe emisi



Keterangan

…%

88

II.

Tingkat Ketaatan Terhadap Parameter, Pelaporan dan Pemenuhan Baku Mutu PARAMETER

No.

1

2

TIPE EMISI

NAMA CEROBONG

Genset

Proses

PELAPORAN

JUMLAH PARAMETER

PERATURAN

PERATURAN

PELAPORAN

TINGKAT KETAATAN

2

2

2

PEMEHUHAN BAKU MUTU

PELAPORAN NOx

TINGKAT KETAATAN CO

TINGKAT KETAATAN

100%

2

2

2

2

100%

100%

100%

100%

2

100%

2

2

2

2

100%

100%

100%

100%

4

4

100%

1

1

1

1

100%

100%

100%

100%

4

4

100%

1

1

1

1

100%

100%

100%

100%

SOx

TINGKAT KETAATAN

TINGKAT KETAATAN NOx

NOx

SOx

Opa sitas

TINGKAT KETAATAN SOx

Opa sitas

Engine/Genset

8

8

100%

Proses

2

2

100%

…%

KETERANGAN: A. KOLOM PARAMETER 1. Kolom Tipe Emisi berisi tentang Tipe Emisi (mesin pembakaran dalam/proses produksi). 2. Kolom Nama Cerobong yang dipantau berisi nama/kode cerobong yang dipantau. 3. Kolom Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan berdasarkan peraturan dan data yang dilaporkan. 4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan dibagi dengan Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin. B. KOLOM PELAPORAN 1. Kolom peraturan berisi jumlah data parameter pemantauan yang dilaporkan berdasarkan peraturan dan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 2. Kolom pelaporan berisi tentang jumlah data parameter yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER.

89

3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER dibagi dengan jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 4. Row Tingkat Ketaatan menampilkan prosentase tingkat ketaatan. D. KOLOM PEMENUHAN BAKU MUTU 1. Kolom Parameter berisi jumlah parameter emisi yang melebihi baku mutu (cantumkan data parameter emisi udara yang melebihi baku mutu paling tinggi untuk tiap cerobong dalam prosentase). 2. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase data yang tidak memenuhi baku mutu.

III.

Tingkat Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu DATA TIDAK MEMENUHI BAKU MUTU

No.

TIPE EMISI

NAMA CEROBONG

100 % < = X < 500 % SOx

1

Engine

Partikulat

> 500 %

NOx

CO

NOx

CO

0

0

Opasitas

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

TINGKAT KETAATAN

Partikulat

Opasitas

E-1 (compressor SP PBM Barat) E-1 (genset SP1 Gunung Kemala) E-2 (genset SP1 Gunung Kemala)

2

Proses

Boiler

0

0

0

0

0

0

0

Glycol Dehydrator

0

0

0

0

0

0

0

Engine

0

Proses

0

100%

0 0

0

0

0

0

100%

KETERANGAN: Isi kolom data parameter yang tidak memenuhi baku mutu apakah melebihi 100 % < x < 500% atau lebih dari 500%.

90

IV. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Tingkat Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis Pengelolaan Emisi Udara Mempunyai cerobong emisi Cerobong dilengkapi dengan lubang sampel sesuai Kepdal No. 205/1996 Cerobong dilengkapi dengan pagar pengaman Cerobong dilengkapi dengan lantai kerja Cerobong dilengkapi dengan tangga Cerobong emisi dilengkapi dengan peralatan CEMS Peralatan CEM berfungsi dengan baik

Sudah Taat √

Belum Taat

Keterangan

√ √ √ √ -

Tidak diwajibkan Tidak diwajibkan

KETERANGAN: Beri tanda √ sesuai dengan ketaatan hasil verifikasi lapangan dan ketaatan peraturan.

91

LAMPIRAN 7 FORMAT RAPOR FINAL

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN

Nama Perusahaan

:

PT ...

Jenis Industri

:

Minyak Goreng

Lokasi Kegiatan

:

KABUPATEN LOMBOK TENGGARA BARAT

Peringkat

:

TIMUR,

PROVINSI

NUSA

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 2012 92

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN Periode 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012 Nama Perusahaan Jenis Industri Lokasi Kegiatan

: : :

PT ... Minyak Goreng KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

I. AMDAL No. 1.

Kewajiban penanggungjawab usaha sesuai PP 27/1999 Memiliki dokumen AMDAL/UKL-UPL.

Penaatan

Taat

2.

Melaporkan Pelaksanaan RKL-RPL/UKL-UPL

Tidak Taat

Keterangan Dokumen UKL-UPL Nomor :117/UKLUPL/2008 disetujui oleh Kepala Dinas Lingkunga Hidup, Pertambangan dan Energi Kabupaten Lombok Timur Belum melaporkan secara rutin pelaksanaan UKL-UPL

II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air No. 1. 2. 3.

4.

5. 6.

Pengelolaan Limbah Cair Ketaatan terhadap titik penaatan pemantauan Ketaatan terhadap pelaporan

Penaatan Keterangan 100% Perusahaan mempunyai satu titik outlet IPAL sudah dilakukan pemantauan Sepanjang masa evaluasi parameter 87% TSS dua bulan tidak dilaporkan Ketaatan terhadap parameter Baku 100% Parameter yang dipantau sudah lengkap Mutu sesuai dengan Permen LH No 04 Tahun 2010 Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Hasil swapantau yang dilaporkan 87% Mutu memenuhi baku mutu namun hasil pemantauan KLH melebihi baku mutu > 500%BMAL untuk parameter minyak lemak Izin pembuangan No Tidak 660.31/2875/203.2/2010 namun sudah Ketaatan terhadap Izin Taat habis masa berlakunya pada tanggal 29 Maret 2012 dan belum memperpanjang Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis Ditemukan bypass dari saluran Tidak sebelum masuk ke kolam IPAL dan Taat belum memasang alat ukur debit

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012

PT .....

93

93

B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Air Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan taat terhadap titik penaatan, dan parameter baku mutu namun perusahaan tidak taat terhadap pelaporan, pemenuhan bakumutu limbah, izin dan ketentuan teknis, sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku CI. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan 5. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL 6. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten Lombok Timur 7. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri LH No 04 Tahun 2010 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri minyak goreng 8. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri minyak goerng CPO ,dan memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi. 3. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan. 4. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian, kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup. III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan 100%

No. 1.

Pengendalian Pencemaran Udara Ketaatan terhadap titik penaatan pemantauan

2.

Ketaatan terhadap pelaporan

100%

3.

Ketaatan terhadap parameter Baku Mutu Emisi

100%

4.

Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Mutu Emisi

100%

5.

Ketaatan terhadap ketentuan Teknis yang dipersyaratkan

Taat

Keterangan  Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit heather, 2 Unit dryer, 3 unit deporasi gliserin, 2 unit genset  Seluruh sumber emisi sudah dipantau Semua parameter dari hasil pemantauan semua sumber emisi sudah dilaporkan sesuai peraturan Parameter yang dipantau dari semua sumber emisi sudah sesuai peraturan Hasil pemantauan emisi seluruh sumber emisi telah memenuhi baku mutu emisi Semua cerobong sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana sampling

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012

PT .....

2

94

B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Udara Selama periode penilaian dalam pengendalian pencemaran udara, perusahaan taat terhadap pemenuhan titik penaatan pemantauan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan baku mutu dan ketentuan teknis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. C. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan 6. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boile r, Heather yang aktif dengan parameter dan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007. 7. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku. 8. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturan yang berlaku.. 9. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 10. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup.

IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3) A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pengelolaan Limbah B3 Penyimpanan Sementara

Status Perizinan 

No. Surat

Masa Berlaku

Keterangan

315 Tahun 2009 7 Desember 2009

3 Tahun

SK diterbitkan oleh Bupati Lombok Timur. TPS limbah B3 berupa gudang.

B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Neraca Limbah B3 Periode Juli 2010 sampai dengan Juni 2011) Jenis Limbah

Satuan

A. Sumber Dari Proses Produksi Reject product solid Ton WWTP sludge Ton Expire Product Ton

Limbah Dihasilkan

Limbah Dikelola

Limbah Belum Dikelola

30.15 11.72 30.89

30.15 11.72 30.89

0 0 0

Perlakuan

Diangkut oleh PT. Elmusonsetindo dan PT. Environmate Technology International

B. Sumber Dari Luar Proses Produksi Oli bekas Ton 0.3 0.3 0 TPS Limbah B3 Lampu TL Bekas Ton 0.0034 0.0034 0 TPS Limbah B3 Botol bekas reagent Ton 0.1 0.1 0 TPS Limbah B3 TOTAL Ton 73.1634 73.1634 0 Persentase % 100 100 0 Ket : Mulai bulan Januari 2011, pengangkutan limbah B3 hanya dilakukan oleh PT. Environmate Technology International (ETI). 99% limbah yang dihasilkan dilakukan pengelolaan lanjutan dengan dikirim ke pihak pengangkut/pengumpul/pengolah berizin. EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012

PT .....

3

95

C. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pelaksanaan ketentuan % Sudah Belum Keterangan pengelolaan limbah B3 penaatan taat taat Penyimpanan Sementara 100 √ Penaatan terhadap izin 100 √ pengelolaan limbah B3 Ket : Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.

D. Ringkasan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun No. 1. 2. 3.

4. 5. 6. 7.

Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan Status perizinan pengelolaan limbah B3 Pelaksanaan ketentuan dalam Izin c. Pemenuhan Ketentuan Teknis d. Pemenuhan Baku Mutu, antara lain : eachate, emisi insinerator, dll Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu, antara lain : Dumping, Re-injeksi, dll Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan pengangkutan limbah B3 Penanganan tindak lanjut kegiatan open dumping, open burning, pengelolaan tumpahan dan tanah terkontaminasi Limbah B3 Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Taat  

Belum Taat -



-

-

-

-

-



-



-

-

-



-

Keterangan

E. Kesimpulan PT. Angin Ribut, secara umum telah melakukan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. F. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan 5. Agar tetap menempatkan seluruh limbah B3 yang dihasilkan pada TPS limbah B3 yang telah memilki izin 6. Agar memastikan bahwa pihak pengangkut/pengumpul/pengolah limbah B3 memiliki izin yang masih berlaku 7. Tetap melakukan pencatatan dan melaporkan neraca seluruh limbah B3 yang meliputi : o Jumlah / berat limbah yang dihasilkan o Jumlah / berat limbah yang dikelola o Pengelolaan lanjutan limbah B3 yang disimpan (dimanfaatkan, dikirim ke pihak ke-III, dll) o Waktu tinggal limbah B3 di Tempat penyimpanan limbah B3 Secara rutin triwulanan ke KLH u.p. Deputi Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi NTB Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur, dan Pusat Pengelolaan Ekoregional Balinusra 8. Memprioritaskan upaya 4R (reduce, reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3. EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012

PT .....

4

96

V. PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (KHUSUS KEGIATAN PERTAMBANGAN) A Rekapitulasi Hasil Penilaian No.

Tahapan

1.

Penambangan

2. 3. 4.

Lokasi

Blok Lanut (Rasik;Riska) Waste Dump Penimbunan Olimpic Penimbunan Waste Dump Nala Reklamasi Blok Lanut JUMLAH DATA

Nilai Total

X ≥ 80

98

1

96

1

96 96 4

1 1 4

55 < x < 80

X ≤ 55

Keterangan Taat Taat Taat Taat Taat

B Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Perusahaan telah Taat dalam Aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan. C Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan Perusahaan agar mempertahankan kinerja aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 – 30 Juni 2012

PT .....

5

97

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF