Contoh Laporan Akhir Prakerin
March 4, 2019 | Author: Lailatul Khoridah | Category: N/A
Short Description
contoh laporan akhir prakerin...
Description
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini, dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Nusantara Ungaran. Penyusunan laporan PRAKERIN ini adalah sebagai salah satu syarat kenaikan kelas dan sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan serta menyelesaikan PRAKERIN di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah . Laporan ini dapat diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing dari pihak sekolah maupun pihak lembaga, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Sugiyono, M.M selaku Kepala Sekolah SMK Bina Nusantara Ungaran. 2. Ibu Neny Mulyani dan Ibu Rondhiyah , selaku Wali Kelas 11 TKJ 1 dan Wali Kelas 11 TKJ 2. 3. Bapak Ofan Sofyan, S.Pd.,Gr dan Bapak Bapak Aant Adhi Hartadi, Hartadi, S.Pd , selaku Guru Pembimbing. 4. Ibu Alfi Yunanti, S.T dan Ibu Nuraini Kusumaningrum, SH , selaku Guru Pelaksana Kegiatan Prakerin. 5. Bapak M. Masrofi, S. Sos, M.Si, selaku Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. 6. Bapak Drs. Bagus Surjanto, M.Pd, selaku Sekretaris Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. 7. Bapak Andik Arif Asyafi’i, SH, MM, selaku Kasubag Program Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. 8. Bapak Ismu Pandoyo, selaku pembimbing lapangan. 9. Seluruh Staf Subbag Program dan Perpustakaan atas bimbingannya.
1
10. Kedua orang tua, atas doa dan semangat yang di berikan untuk menyelesaikan laporan ini. 11. Serta seluruh staf staf yg telah membantu membantu memberikan memberikan motivasi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir dari kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini tersebut. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Semarang, 7 November 2014
Penulis
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktek Kerja Industri Berdasarkan program kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), semua siswa diwajibkan untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
3
Pelaksanaan Prakerin disesuaikan dengan program keahlian dari masingmasing siswa di Sekolahan. Siswa ditempatkan dilingkungan kerja yang nyata sesuai dengan bidang keahlian siswa, khususnya pada kelompok Tekhnologi Informasi dan Komunikasi. Tujuannya adalah agar siswa dapat mempelajari sistem kerja, perbaikan, perawatan, dan perkembangan alat-alat elektronik khususnya komputer dimasa sekarang dan masa yang akan datang. Pengalaman yang telah diperoleh ditempat Prakerin kemudian dilaporkan dalam bentuk Karya Tulis dengan susunan yang telah ditentukan. Dalam penulisan Karya Tulis, penulis mengambil judul sesuai dengan praktek nyata dan materi yang telah diperoleh siswa selama berada di tempat Prakerin.
B. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Industri Adapun tujuan dari pelaksanaan Prakerin adalah sebagai berikut : 1. Untuk
membekali
siswa
dengan
pengalaman
dunia
kerja
yang
sesungguhnya dan dimasa yang akan datang. d atang. 2. Untuk memantapkan dan menerapkan ilmu yang sudah diperoleh di Sekolah. 3. Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab siswa untuk melaksanakan tugas dalam memasuki dunia kerja. 4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memasyarakatkan diri pada lingkungan kerja yang sebenarnya. 5. Melaksanakan serta mensukseskan kurikulum pendidikan yang telah disusun di SMK Bina Nusantara Ungaran 6. Memupunyai sikap profesionalisme sebagai calon tenaga kerja.
C. Tujuan Penulisan Laporan Ada beberapa tujuan penulisan Karya Tulis hasil pelaksanaan Prakerin adalah sebagai berikut:
4
1. Sebagai syarat untuk kenaikan kelas Tahun Ajaran 2014 / 2015 2. Sebagai Karya Tulis tertulis selama melaksanakan Prakerin. 3. Melatih siswa dalam penulisan Karya Tulis secara sistematis. 4. Siswa dapat memahami, mencari alternatif dalam memecahkan masalah. 5. Sebagai pembukuan ilmu yang didapat di Sekolah.
D. Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan Karya Tulis Prakerin ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk melengkapi data – data yang dibutuhkan antara lain : 1. Metode Interview
Yaitu pengumpulan data – data dengan melakukan wawancara atau tanya jawab secara langsung kepada pembimbing Prakerin dan semua pihak yang terkait baik di sekolah maupun di tempat Prakerin. 2. Metode Observasi
Yaitu
metode
pengumpulan
data
dengan
cara
mengadakan
pengamatan langsung terhadap objek yang telah diambil yaitu dengan melihat lingkungan dari lokasi Prakerin. 3. Metode Praktek Langsung
Penulis mengadakan praktek langsung di tempat Prakerin. 4. Metode Kepustakaan
Pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku – buku yang ada hubungannya dengan masalah – masalah yang terjadi dalam membangun Jaringan LAN dengan menyusunnya menjadi Karya Tulis.
5
E. Sistematika Penulisan Laporan Bagian ini berisi tentang uraian setiap bab, dari bab pendahuluan sampai bab penutup atau dengan kata lain berisi uraian tentang isi Karya Tulisan antara lain: BAB I
PENDAHULUAN
Membahas mengenai latar belakang Prakerin, tujuan dan manfaat Prakerin, tujuan penulisan laporan, dan metode pengumpulan data. BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Membahas mengenai sejarah singkat Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah serta struktur organisasinya. BAB III
TEORI DASAR JARINGAN KOMPUTER
Membahas mengenai definisi jaringan komputer, manfaat jaringan secara umum, tipe jaringan, topologi jaringan, komponen jaringan, serta media transmisi. BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PRAKERIN
Membahas mengenai deskripsi pelaksanaan Prakerin pada Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. BAB V
PENUTUP
Membahas mengenai kesimpulan dari hasil Prakerin dan saransaran dari penulis. DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang referensi yang dijadikan acuan oleh penulis.
BAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah adalah lembaga pendidikan pemerintah yang mempunyai tugas pokok membantu Gubernur Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah di bidang
6
pendidikan dan pelatihan
dalam
pengembangan, peningkatan kualitas
/
profesionalisme maupun perubahan sikap perilaku aparatur (PNS). (PNS). Pengembangan SDM diarahkan guna Meningkatkan kualitas dan kemampuan aparatur pemerintahan untuk dapat mendukung penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan dan melaksanakan pelayanan publik secara optimal.
A. Profil Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah Profil Badan Diklat Jawa Tengah adalah gambaran utuh tentang keberadaan BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan
daerah
dibidang
pendidikan
dan
pelatihan
bagi
PNS
dilingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah.
B. Sejarah Singkat tentang Badan Diklat Jawa Tengah Dalam perjalanan sejarah berdirinya Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Jawa Tengah mengalami pertumbuhan serta dekade perkembangan dengan beberapa tahapan sebagai berikut: 1.
Diawali pada tahun 1972 berdiri PELATIP (Pelatihan Pegawai) di bawah koordinasi Biro Kepegawaian Setda. Propinsi Jawa Tengah. Bertempat di Kamar 14 Kantor Setda. Propinsi Dati I Jawa Tengah Jl. Menteri Supeno No. 1 Semarang, dipimpin oleh oleh seorang Kepala.
2.
Pada tahun 1974 berubah menjadi PUSDIKLAT PROPINSI DATI I JAWA TENGAH. Bertempat di Kamar 14 Kantor Setda. Propinsi Propinsi Dati I
3.
Jawa Tengah Jl. Menteri Supeno No. 1 Semarang, dipimpin oleh seorang Direktur.
4.
Tahun 1982 PUSDIKLAT PROPINSI DATI I JAWA TENGAH berpindah ke Jl. Imam Bonjol No. 42 Semarang (disamping Hotel Bali).
5.
Selanjutnya pada tahun 1985 PUSDIKLAT PROPINSI DATI I JAWA TENGAH pindah ke Jl. Jajah Mada No. 112 Semarang.
7
6.
Sejak tanggal 28 Mei 1988 Instansi PUSDIKLAT PROPINSI DATI I JAWA TENGAH bertempat di Jl. Setiabudi No. 201 A Srondol Semarang, dipimpin oleh seorang Kepala DIKLAT.
7.
Pada tahun 1993 PUSDIKLAT PROPINSI DATI I JAWA TENGAH pada lokasi yang sama berpindah tempat ke gedung ex. APDN Jl. Setiabudi 201 A Semarang.
8.
Berdasarkan atas Pemberlakuan Otonomi Daerah tahun 1999, Sebutan Instansi disesuaikan dan berubah menjadi DIKLAT PROPINSI JAWA TENGAH.
9.
Pada tahun 2001, Instansi ini berubah menjadi BADAN DIKLAT PROPINSI JAWA TENGAH dan dipimpin oleh Kepala Badan (Eselon IIa).
10. Pada
tahun 2008, dengan terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
No. 7 Tahun 2008, Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah mengalami perubahan SOTK,
Instansi ini sedikit ada perubahan nama menjadi
BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan (Eselon IIa). Sejak berdirinya PELATIP Tahun 1972 sampai BADAN DIKLAT Provinsi Jawa Tengah, telah mengalami beberapa kali pergantian pemimpin, yaitu : 1.
Drs. Sri Subagyo
(13 - 12 - 1980 s/d 31 - 07 - 1982)
2.
Muhadi, SH
(01 - 08 - 1982 s/d 25 - 01 - 1990)
3.
Drs. Oetomo Toeloes
(26 - 01 - 1990 s/d 13 - 12 - 1991)
4.
Rudjito, SH.
(14 - 12 - 1991 s/d 17 - 05 - 1994)
5.
Drs. Sugono
(18 - 05 - 1994 s/d 01 - 09 - 1998)
6.
Drs. Poetranto
(02 - 09 - 1998 s/d 08 - 08 - 1999)
7.
Diah Anggraeni, SH, MM
(09 - 08 - 1999 s/d 03 - 11 - 2003)
8.
Dr. Isi Mularsih, MARS
(04 - 11 - 2003 s/d 02 - 03 - 2007)
9.
Sumaryati, SH, M.Si
(03 - 03 - 2007 s/d 30 - 06 - 2009)
10. Urip Sihabudin, SH, MH
(01 - 06 - 2009 s/d 01 - 07 - 2010)
8
11. Drs. Kris Nugroho, M.Si, MM
(01 - 07 - 2010 s/d 31 - 12 - 2012)
12. M. Masrofi, S.Sos, M.Si
(02 - 01 - 2013 s/d sekarang)
C. Lokasi Badan Diklat Jawa Tengah Lokasi Kampus Badan Diklat Jawa Tengah terletak di Jalan Setiabudi Nomor 201 A Srondol Semarang. Badan DIKLAT Provinsi Jawa Tengah terletak di kawasan Kota Semarang atas yang memiliki lahan seluas 20 Ha dengan kondisi kontur tanah memiliki kemiringan. Lahan yang cukup luas tersebut menjamin keseimbangan antara luas bangunan dan luas lahan sehingga kesejukan lingkungan terjaga. Lahan yang luas juga memungkinkan untuk ditingkatkan produktivitasnya.
D. Visi dan Misi Badan Diklat Jawa Tengah 1. Visi :
Menjadi Pusat Unggulan Diklat Aparatur Sipil Negara Bertaraf Nasional. 2. Misi:
a. Mewujudkan Diklat yang berorientasi pada kebutuhan Aparatur Sipil Negara. b. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian. c. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, fasilititasi dan pelaksanaan di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur sipil negara dan diklat lainnya. d. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, fasilititasi dan pelaksanaan di bidang pengembangan dan pengendalian mutu pendidikan dan pelatihan. e. Melaksanakan peningkatan manajemen sumber daya manusia Badan Diklat.
9
f. Mengalokasikan anggaran diklat yang memadai dan mengelolanya secara akuntabel.
E. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Diklat Jawa Tengah 1. Tugas Pokok :
Badan Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur. 2. Fungsi :
Untuk melaksanakan tugas pokok, Badan Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan dan pelati han aparatur. b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pendidikan dan pelatihan aparatur. c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang pengembangan dan
pengendalian mutu pendidikan dan pelatihan, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan teknis, pendidikan dan pelatihan fungsional lingkup provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Tengah. d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pendidikan dan pelatihan
aparatur. e. Pelaksanaan kesekreatriatan badan. f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
F. Dasar Hukum 1.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah;
2.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
10
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Nomor 4593);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4737);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
8.
Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan Dan Penyebarluasan Peraturan Pe raturan Perundang-Undangan;
11
9.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 4 Seri E Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 7 Seri D Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 13); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 12. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 79 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Gubernur Jawa Tengah Nomor 89 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Badan Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah
G. Struktur Organisasi
12
BAB III
13
TEORI DASAR JARINGAN Dalam menyusun laporan prakerin ini penulis menggunakan dasar-dasar teori dasar jaringan sebagai bahan acuan. Berikut adalah dasar-dasar teori jaringan yang digunakan dalam laporan ini. Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut (computer network). dengan jaringan komputer (computer
A. Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang saling terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama, dan bersamasama menggunakan perangkat keras atau perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
B. Manfaat Jaringan Komputer Secara Umum Secara umum Jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi.
1. Jaringan Memungkinkan Manajemen Sumber Daya Lebih Efisien
14
Banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand -alone terpisah alone terpisah untuk jumlah pengguna sama. 2. Jaringan Membantu Mempertahankan Informasi Agar Tetap Andal dan Up to Date
Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengakses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses. 3. Jaringan Membantu Mempercepat Proses Berbagi Data (Data Sharing)
Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan. 4. Jaringan Memungkinkan Kelompok Kerja Berkomunikasi Dengan Lebih Efisien
Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja lebih produktif. 5. Jaringan Membantu Dalam Usaha Melayani Client Mereka Secara Lebih Efektif
Akses jarak jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.
C. Manfaat Jaringan Komputer Bagi Perusahaan Atau Instansi 1. Sharing Resources
Bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. 2. Media Komunikasi
15
Memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting
lainnya. 3. Integrasi Data
Dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada s atu komputer saja, s aja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. 4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan
peralatan
dapat
dilakukan
dengan
mudah
dan
menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer , maka tidak perlu membeli printer sejumlah sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu itu dapat digunakan secara bersama – sama. 5. Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif. 6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.
D. Tipe Jaringan Tipe jaringan yang umum digunakan, antara lain : 1. Jaringan Workgroup
16
Jaringan ini terjadi dari beberapa unit komputer yang dihubungkan dengan menggunakan Network Interface Card atau yang biasa di sebut dengan Local Area Network Card , serta dengan menggunakan kabel BNC maupun UTP. Semua unit yang terhubung dapat mengakses data dari unit komputer lainnya lainnya dan juga dapat melakukan melakukan print dokumen dokumen pada printer yang terhubung dengan unit komputer lainya. Model jaringan workgroup dapat dilihat pada gambar.
Gambar 2. Model Jaringan Workgroup
Keuntungan jaringan workgroup : workgroup : a. Pertukaran file Pertukaran file dapat dapat dilakukan dengan mudah (File ( File Sharing). Sharing). b. Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua unit komputer (Printer (Printer Sharing). Sharing). c. Akses data dari atau ke-unit ke- unit komputer lain dapat di batasi dengan tingkat sekuritas pada pada password password yang yang diberikan. d. Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan EMail dan dan Chat. e. Bila salah satu unit komputer komputer terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan ini dapat mengakses ke jaringan internet atau atau mengirim fax melalui 1 modem. modem.
2. Local Area Network
17
Local Area Network (LAN) (LAN) adalah suatu kumpulan komputer , dimana terhadap beberapa unit komputer (client (client ) dan satu unit komputer untuk bank data (server (server ). ). Antara masing-masing client maupun maupun antara client dan dan server dapat dapat saling bertukar file maupun file maupun saling menggunakan printer yang yang terhubung pada unit-unit komputer komputer yang terhubung pada jaringan LAN.
Gambar 3. Model Jaringan LAN
Berdasarkan kabel yang digunakan, ada dua cara membuat jaringan LAN, yaitu dengan kabel BNC dan kabel UTP. Keuntungan jaringan LAN : a. Pertukaran file Pertukaran file dilakukan dilakukan dengan mudah ( file ( file sharing ) sharing ) b. Pemakaian printer dapat dapat dilakukan oleh semua unit komputer komputer ( printer sharing ) sharing ) . c. File-file dapat File-file dapat disimpan pada server , sehingga dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin. d. File data File data yang keluar / masuk dari / ke- server dapat dapat dikontrol. e. Proses backup data backup data menjadi lebih mudah dan cepat. f. Resiko kehilangan data oleh virus komputer virus komputer menjadi sangat kecil sekali. g. Komunikasi antara karyawan dapat dilakukan d ilakukan dengan E-mail dan dan Chat . h. Bila salah satu client atau server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan internet atau atau mkengirimkan fax melalui melalui 1 modem.
18
3. Metropolitan Area Network ( MAN ) Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya biasanya memakai teknologi yang yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya switching, switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa keluaran kabel. Adanya elemen switching membuat switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.
4. Wide Area Network ( WAN ) WAN (Wide (Wide Area Network ) dalah kumpulan dari LAN dan atau workgroup workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan internet, dari atau ke kantor pusat dan kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat
menggunakan
jaringan
internet
yang
sudah
ada,
untuk
menghubungkan antar kantor pusat dan kantor kantor cabang atau dengan PC stand alone / alone / notebook yang yang berada di lain kota ataupun negara.
Gambar 4. Model Jaringan WAN
Keuntungan jaringan WAN : 1) Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang. 2) Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail dan dan Chat .
19
3) Dokumen / File yang File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket po s, dapat dikirim melalui E-Mail dan transfer file dari file dari ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dengan jangka waktu yang sangat cepat.
E. Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah bagian yang menjelaskan hubungkan antar komputer yang dibangun berdasarkan kegunaan, keterbatasan recourse dan keterbatasan biaya, berarti topologi-topologi jaringan yang ada bisa di sesuaikan dengan keadaan di lapangan. Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan yang yang umum di pakai adalah : 1. Topologi Bus
Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak di alirkan secara bersama dalam dua arah. Hari ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. Topologi jaringan Bus Bus tidak umum digunakan interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer menggunakan satu backbone tunggal backbone tunggal yang di terminasikan pada kedua ujungnya. Semua host terhubung terhubung langsung ke backbone ini. backbone ini.
Gambar 5. Topologi Jaringan Bus
20
Kelebihan :
a. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana dan murah. b. Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. c. Hemat kabel karena hanya memiliki satu jalur utama. Kekurangan :
a. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu s eluruh jaringan. node putus maka akan mengganggu kinerja seluruh b. Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan. c. Kepadatan pengiriman data akan menghambat kecepatan akses.
2. Topologi Ring
Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang laindan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem
ini setiap sentral harus dirancang agar dapat
berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kamampuan melakakukan switcthing switcthing ke berbagai arah sentral. Topolog ini juga menghubungkan satu host ke selanjutnya dan host terakhir ke host pertama. Hal ini membuat ring physical pada kabel jaringan Ring. Ring.
Gambar 6.Topologi Jaringan Ring
21
Kelebihan : a. Hemat kabel. b. Mudah instalasi. c. Tidak akan terjadi tabrak data. Kelemahan : a. Pengembangan jaringan lebih kaku. b. Jika salah satu titik jaringan terganggu maka seluruh data dapat terganggu. c. Lambat karena dalam pengiriman menunggu giliran token. token.
3. Topologi Star (Bintang) (Bintang)
Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem
mesh, mesh, sistem ini
mempunyai kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang di pikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat untuk kerusakan atau gangguan
dari
sentral
lebih
besar.
Gambar 7.Topologi Jaringan Star
Kelebihan : a. Pemasangan kabel paling mudah (paling fleksibel). b. Penambahan atau pengurangan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan yang lain. c. Kontrol terpusat sehingga memudahkan deteksi kesalahan atau kerusakan.
22
Kelemahan : a. Memerlukan banyak kabel. b. Memakan biaya tinggi. c. Terjadi tabrakan data. d. Jika titik pusat terjadi gangguan maka seluruh jaringan juga terganggu.
4. Topologi Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus di sediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya meningkatnya jumlah yang terpasang. Topologi ini diimplementasikan untuk menyediakan sebanyak mungkin perlindungan dari interplasi pengiriman data. Sebagaimana dilihat dapat dilihaat dari koneksi sendiri ke semua host . Meskipun internet mempunyai beberapa jalur ke semua lokasi, tetapi tidak mengadopsi topologi ini secara penuh.
Gambar 8.Topologi Jaringan Mash
Kelebihan : a. Apabila salah satu jalur pada komputer putus, komputer lain masih masih dapat terhubung dengn jalur lain. b. Proses pengiriman data lebih cepat. c. Setiap komputer mempunyai jalur sendiri dengan komputer lain, sehingga tidak akan terjadi collision doman. doman.
Kekurangan :
23
Topologi ini menggunakan ethernet dan dan kabel yang banyak sehingga dibutuhkan dana yang besar.
5. Topologi Pohon (Tree)
Topologi ini merupakan gabungan dari topologi bus dan bus dan star . Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antara sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini lebih cocok digunakan pada sistem komputer.
Gambar 9.Topologi Jaringan Tree
Kelebihan : a. Kinerja semakin bagus karena topologi ini adalah gabungan dari beberapa topologi. b. Penambahan atau pengurangan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan yang lain. c. Pemasangan kabel mudah (paling fleksibel). Kekurangan : a. Boros kabel. b. Jika simpul yang lebih tinggi rusak maka simpul yang lebih rendah akan terganggu.
24
F. Komponen Jaringan Untuk membangun jaringan diperlukan beberapa komponen. Komponen yang dimaksud berupa komponen perangkat lunak dan komponen komponen keras. Komponen perangkat lunak yaitu sistem operasi jaringan yang mengendalikan dan mengatur lalu lintassuatu network , serta menyediakan pelayanan kepada komputer-komputer yang terdapat pada network tersebut, misalnya Microsoft Windows NT, 2000, 2003, SERVER dan LINUX . Tanpa adanya perangkat lunak jaringan tersebut tidak akan bekerja sebagaimana yang dikehendaki. Komponen perangkat keras antara lain komputer server , komputer client , NIC, HUB, SWICTH , KABEL, dan lain-lain. Sebagai gambaran berikut ini akan diuraikan secara singkat keperluan untuk membangun sebuah jaringan komputer : 1. Perangkat Keras
Untuk jaringan komputer atau LAN ( Local Area Network ) sederhana mengandung beberapa komponen atau perangkat keras yang sangat penting dan merupakan kebutuhan utamanya. Perangkat keras yang dimaksud diantaranya adalah : a. Server
Server adalah unit komputer yang berfungsi untuk menyimpan
informasi dan untuk mengolah suatu jaringan j aringan komputer. Komputer server akan melayani seluruh client atau workstation yang terhubung ke jaringanya. Server merupakan sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan processor dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan item operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau Network Operating Sistem. Server juga menjalankan perangkat lunak
administratif yang mengontol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat didalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak ( printer ), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan. printer ),
25
b. Workstation
Workstation merupkan node atau host yang berupa suatu sistem
komputer. Sistem komputer ini dapat berupa PC atau pula berupa suatu komputer yang besar seperti sistem minikomputer, bahkan suatu mainframe. Workstation dapat bekerja sendiri (stand-alone) dapat pula
menggunkan jaringan untuk bertukar data dengan workstation atau user lain. Keseluruhan komputer yang terhubung ke fileserver dalam jaringan disebut sebagai workstation. Sebuah workstation minimal mempunyai sebuah kartu jaringan, aplikasi jaringan ( software jaringan), kabel untuk menghubungkan ke-jaringan, biasanya sebuah workstation tidak begitu membutuhkan flop karena data yang ingin disimpan bisa dan dapat diletakkan di file server . Hampir semua jenis komputer dapat digunakan sebagai workstation. c. NIC (Network Interface Card )
NIC adalah kartu jaringan ja ringan atau LAN Card berupa berupa papan elektronik yang nantinya dipasang disetiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN ( Local Area Network ) saja bisa juga workgroup.
Gambar 10.
Kartu Jaringan
d. Wireless
Wireless ini bermacam-macam merk dan jenisnya. Ada wireless
yang sudah terpasang dikomputer notebook atau laptop yang sudah memasang logo mobile teknologi secara otomatis sudah ada wirelessnya.
26
Saat ini memang teknologi wifi sudah menjadi trend dan kebutuhan untuk jaringan komputer bergerak atau mobile. e. Switch
Switch merupakan perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur
dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-throught dan store-and forward. Switchcut-throught memiliki kelebihan disisi kecepatan karena
ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya. Sedangkan switch store-and forward merupakan kebalikan dari switchcut-throught . Switch ini
menerima dan menganalisa seluruh isi paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan pencegahan agar tidak mengganggu mengganggu jaringan.
Gambar 11.Switch
f. Bridge
Bridge
adalah perangkat yang
berfungsi mengubungkan beberapa jaringan j aringan terpisah, terpi sah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan dan fast Ethernet ). ). Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada masing-maing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan melintai bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmentasinya
sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuanya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
27
Gambar 12.Bridge
g. VDSL (Very hige-bit-rate Digital Subscriber Line port )
VDSL (Very (Very hige-bit-rate Digital Subscriber Line port ) merupakan suatu alat atau piranti yang digunakan sebagai converter dari kabel UTP (RJ45) ke kabel telepon (RJ11). Dalam hal ini apabila akan menghubungkan jaringan LAN atau Intranet antar gedung yang jaraknya kurang lebih 500 meter masih memungkinkan dengan penambahan piranti VDSL ini. Masalah kecepatan tranfer data tergantung merk VDSL VDSL yang digunakan. Salah satu alternatif untuk membangun LAN yang melibatkan banyak gedung dengan biaya murah adalah dengan memanfaatkan VDSL ini. Seperti halnya F/O harus menggunakan sepasang konverter, wireless wireless juga harus dipasang. Begitu juga dengan VDSL juga harus sepasang. Satu di pasang di Switch Switch atau HUB
yang berhubungan
dengan server yang atunya lagi dipasang di Switch atau Switch atau HUB yang HUB yang ada di client atau atau lokasi lain.
28
Gambar 13.VDSL
h. Router
Router berfungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari sutau jaringan ke jaringan lainnya.Router lainnya.Router
berbeda
dengan
switch. switch.
Switch Switch
merupakan
penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). (LAN). Router bekerja dengan cara mirip dengan switch switch dan bridge. bridge. Perbedaannya, router merupakan merupakan penyaring atau filter lalu lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router pada dasarnya adalah piranti pembagi jaringan secara logikal dan fisikal. Misalnya sebuah IP router biasa biasa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke-segmen lain. Contohnya bisa berupa jaringan LAN (Local ( Local Area Network ) atau WAN (Wide Area Network ) atau jaringan global seperti internet.
Gambar 14.Router
29
2. Media Transmisi
Sesuai dengan fungsinya yaitu untuk membawa aliran bit data dari satu komputer ke komputer lainya, maka dalam pengiriman data memerlukan media. Nantinya digunakan untuk transmisi. Media transmisi yang memerlukan suatu jalur fisik f isik antara transmisi dan receifer dalam sistem transmisi data. Suatu media yang digunakan untuk mengirim data, dimana arah ujung yang satu dengan yang lainya sudah jelas, contoh : kabel. Bila sumber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh dan dalam area local, local, maka dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya. Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentang dan harus di instalasi secara cermat dan teliti. Kabel sebagai media transmisi yang terpadu. Yang secara umum digunakan untuk transmisi data adalah coaxcial, twisted pair , dan fiber dan fiber optic. optic. a. Coaxcial
Coaxcial secara umum digunakan sebagai televisi, transmisi telephone telephone jarak jauh, link komputer dan LAN. Coaxcial dapat digunakan untuk sinyal analog maupun digital. Coaxcial terdiri dari dua konduktor, dibentuk untuk beroperasi pada pita frekuensi. Kabel coaxcial terdiri dari dua penghantar yaitu pengantar dalam yang berupa inti tembaga dan penghantar luar yang berbentuk serabut (Shield ). ).
Gambar 15. Coaxcial Kabel
30
b. Twisted Pair
Twisted Pair merupakan jenis kabel yang paling sederhana dan paling banyak digunakan dalam membangun jaringan komputer. Kabel twisted pair menggunakan kabel perpasangan dimana tujuannya untuk menghilangkan efek crosstalk . Banyak digunakan untuk jaringan LAN, dikarenakan mampu mengirim bandwidth dengan jumlah yang besar. Kabel ini menggunakan kabel konektor seri Registered Jack (RJ), dan tergantung jenis kategorinya. Untuk kategori dua menggunakan RJ-11, sedangkan untuk kategori keatas menggunakan RJ-45.
Gambar 16.Twisted Pair
Kategori
Transfer data maksimum
CAT 1
1 Mbps
Analog Voice, ISDN
CAT 2
4 Mbps
Token Ring
CAT 3
16 Mbps
Voice and data 10 Base T
CAT 4
20 Mbps
16 Mbps Token Ring
CAT 5
100 Mbps
ATM
CAT 5E
1000 Mbps T
Ethernet
CAT 6
400 Mhza
Super Fast Broadband
CAT 6E
500 MhzT
10G Base T
CAT7
1.2 Ghz
a
Penggunaan
Full
b
Motion
Teleradiology
e
31
Video
l 1. Kategori Kabel Twisted Pair
Jenis kabel Twisted Pair menurut menurut perlindungannya dibagi menjadi : 1) Unshielded Twisted Pair (UTP) (UTP) 2) Sheilded Twisted Pair (STP) (STP) 3) Screened Sheilded Twisted Pair (S/STP) (S/STP) 4) Screened Unshielded Twisted Pair (S/UTP) (S/UTP)
a) Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) (UTP)
Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) adalah jenis kabel yang terdiri dari dua kawat tidak terbungkus yang berpilin. Kabel UTP banyak digunakan pada Local Area Network (LAN) (LAN) dan sambungan telephone telephone karena harganya lebih murah. Kabel UTP tidak sebaik kabel coaxcial dan dan fiber optic optic dalam hal penyedia bandwidth bandwidth dan pertahanan terhadap interferensi. Kabel UTP yang digunakan dalam jaringan LAN gedung administrasi pusat Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah adalah kabel UTP kategori 5. Kabel UTP cat 5 merupakan kabel jenis UTP yang di desain untuk mendukung komunikasi data dan suara dengan kecepatan transmisi mencapai 100 Mbps. Seperti kategori 4, kategori 5 terdiri dari empat pasang kabel berwarna yang terlilit yang juga dilindungi oleh insulasi. Kabel kategori 5 mendukung jaringan ethernet (10 (10 BaseT), fast BaseT), fast ethernet (100 (100 BaseT), hingga gigabit ethernet (1000 (1000 BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengikat kabel serta optik yang lebih baik. Harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel kategori 5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel cat 5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instansi jaringan.
32
Gambar 17.Kabel UTP cat 5 dengan connector RJ45 •
Desain Kabel Straight
Kabel dengan kombinasi ini digunakan untuk koneksi antar perangkat yang berbeda jenis, seperti antara komputer ke switch, switch, komputer ke hub/bridge, hub/bridge, router ke switch, switch, router ke bridge dan bridge dan sebagainya. Ujung 1
Ujung 2
1. (putih orange)
→
1. (putih hijau)
2. (orange)
→
2. (hijau)
3. (putih hijau)
→
3. (putih orange)
4. (biru)
→
4. (biru)
5. (putih biru)
→
5. (putih biru)
6. (hijau)
→
6. (orange)
7. (putih cokelat)
→
7. (putih coklat)
8. (cokelat)
→
8. (coklat)
Gambar
18.Desain Kabel Straight
•
Desain Kabel Cross
33
Tipe kabel ini biasanya digunakan untuk menghubungkan komputer ke komputer, komputer dengan acces point , komputer dengan router dan dan switch ke switch ke switch. switch. Ujung 1
Ujung 2
1. (putih orange)
→
3. (putih hijau)
2. (orange)
→
6. (hijau)
3. (putih hijau)
→
1. (putih orange)
4. (biru)
→
4. (biru)
5. (putih biru)
→
5. (putih biru)
6. (hijau)
→
2. (orange)
7. (putih cokelat)
→
7. (putih coklat)
8. (cokelat)
→
8. (coklat)
Gambar 19.Desain Kabel Cross
Adapun keuntungan dan kekurangan menggunakan kabel UTP, antara lain : Keuntungan :
Investasi transmisi data lebih tinggi dibanding WI-FI (10 – 100 Mbps)
Aplikasi
yang
dimanfaatkan
biasanya
lebih
banyak
dikarenakan bandwithnya bandwithnya yang tinggi.
Tidak rentan terhadap penyadapan data dibanding teknologi wireless. wireless.
Kekurangan :
34
Rentan terhadap gangguan petir namun dapat dikurangi dengan penggunaan surge protector .
Kemungkinan gangguan atau kerusakan lebih tinggi karena melalui area publik.
Biaya pemeliharaan relatif tinggi karena harus dipersiapkan untuk panggantian switch atau switch atau kabel yang rusak.
c. Fiber Optic
Fiber optic optic adalah teknologi perkabelan terkini yang memiliki kecepatan sangat tinggi. Kabel fiber optic optic bentuknya sama dengan kabel coaxcial . Jenis kabel ini tidak menggunakan tembaga ( cooper ), ), melainkan serat optic, optic, dimana sinyal yang dilarikan berupa berkas cahaya. Banyak digunakan untuk komunikasi antar backbone, backbone , LAN dengan kecepatan tinggi. Pada pusat kabel terdapat inti kaca yang merupakan tempat cahaya akan berpropagasi. Ada fiber bermode banyak, diameter ini sebesar 50 mikron (setebal diameter rambut manusia). Sedangkan fiber bermode tunggal memiliki diameter setebal 8-10 mikron.
Gambar 20.Fiber Optic
Berdasarkan sumber cahaya yang masuk pada core FO, kabel FO dibagi menjadi dua :
35
1. Multimode, Multimode, jumlah sumber lebih dari 1. Menggunakan diameter core dengan ukuran 50-100 micron. micron. 2. Single mode, mode, jumlah sumber 1. Menggunakan diameter core dengan ukuran 2-8 micron. micron.
Kabel fiber optic mempunyai beberapa keahlian : 1. Kapasitas bandwidth yang bandwidth yang besar (gigabit per detik) 2. Jarak tranmisi yang lebih jauh (2 sampai lebih dari 60 kilo meter) 3. Kebal terhadap interferensi elektromagnetik
Kabel fiber optic optic banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optic optic di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel fiber opticnya optic nya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.
36
BAB IV HASIL PELAKSANAAN PRAKERIN A. Pelaksanaan Prakerin Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dilaksanakan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 18 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 18 November 2014, dengan penempatan dan materi sebagai berikut : No
1.
Penempatan dan Materi
Pelaksanaan
Perpustakaan Materi : Orientasi Lapangan dan Pembekalan Teori Dasar
18 Agustus – 29 Agustus 2014
Jaringan 2.
Lab. Komputer Materi : a. Pembuatan dan Desain Blog Pribadi dan Pengelolaan Blog Badan Diklat b. Pembuatan Kliping Teori Dasar Jaringan c.
Input data SIMDIKLAT dan SIPKD
d.
Instalasi Access Instalasi Access Point Set. WI Lt.2 Perkantoran
e.
Instalasi Router Set. Widyaiswara
f.
Pemetaan Jaringan
37
1 September – 18 November 2014
g. MMT (Maintenance (Maintenance Monitoring and Troubleshooting) Troubleshooting) Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Keterangan : 1. Kegiatan Orientasi Lapangan dilakukan untuk lebih mengenal lingkungan di Badan Diklat, pada kegiatan ini juga dipimpin oleh Reny Mw sebagai koordinator. Pada masa orientasi juga terbentuk rencana kerja selama prakerin di Badan Diklat (sebagaimana terlampir). 2. Pembekalan Teori dasar jaringan dilakukan di Perpustakaan Badan Diklat dengan fasilitas berbagai buku tentang jaringan komputer dengan penanggung jawab kegiatan adalah Lailatul K. 3. Kegiatan pembuatan blog pribadi dilakukan di Lab. Komputer Badan Diklat. Selama pembuatan sarana yang digunakan berupa aplikasi btmpalates, btmpalates, blogger dan beberapa aplikasi widget lainnya. Tujuan dibuatnya blog pribadi adalah sebagai catatan kegiatan harian selama prakerin berlangsung, dengan penanggung jawab kegiatan adalah Arum Yoga. Berikut hasil hasil dari pembuatan pembuatan blog pribadi : a. Blog Pribadi Arum Yoga P Dengan alamat : http://arumyogapratama.blogspot.com/
Gambar 21. Screenshoot Screenshoot Blog Pribadi
38
b. Blog Pribadi Lailatul K Dengan alamat : http://lailatulkhoridah.blogspot.com/
Gambar 22. Screenshoot Screenshoot Blog Pribadi
c. Blog Pribadi Trisna Amelia KA Dengan alamat : http://ameliakusuma1.blogspot.com/
Gambar 23. Screenshoot Blog Blog Pribadi
d. Blog Pribadi Reny Mw Dengan alamat : http://renymw.blogspot.com/
Gambar 24. Screenshoot Blog Pribadi
39
e. Blog Pribadi Rizki Dwi Dengan alamat : http://rizkidwiardianto.blogspot.com/
Gambar 25. Screenshoot Screenshoot Blog Pribadi
f.
Blog Pribadi Bayu Cakra Dengan alamat : http://bayucakra120.blogspot.com/
Gambar 26. Screenshoot Screenshoot Blog Pribadi
g. Blog Pribadi Kishworo Kuncoro Adhi Dengan alamat : http://kuncoroadhi99.blogspot.com/
Gambar 27. Screenshoot Screenshoot Blog Pribadi
40
Berikut hasil dari pengelolaan Blog Badan Diklat : a. Blog Pejabat, Oleh Lailatul K Dengan alamat : http://pjdiklatjateng.blogspot.com/
Gambar 28. Screenshoot Menu Blog Pejabat
b. Blog Widyaiswara, Oleh Reny Mw Dengan alamat : http://wi-bandiklatjateng.blogspot.com/
Gambar
29.
Screenshoot Menu Blog Widyaiswara
c. Blog Informasi Diklat Pimpinan, Oleh Reny Mw Dengan alamat : http://sekrbakungdiklatpim.blogspot.com/
41
Gambar 30. Screenshoot Menu Blog Diklat Pimpinan
d. Blog Jurnal Widya Praja, Oleh Arum Yoga P Dengan alamat : http://jurnalwidyapraja.blogspot.com/
Gambar 31. Screenshoot Menu Menu Blog Jurnal Widya Praja Praja
e. Blog Warta Diklat, Oleh Bayu Cakra Dengan alamat : http://wartabandiklatjateng.blogspot.com/
Gambar 32. Screenshoot Menu Blog Warta Warta Diklat
f. Blog Pelatihan Portal Diklat, Oleh Rizki Dwi Dengan alamat : http://portaldiklatjateng.blogspot.com/
42
Gambar 33. Screenshoot Menu Blog Pelatihan Portal Diklat
g. Blog Laboratorium Komputer, Oleh Kishworo Kuncoro A Dengan alamat : http://labkomdiklat.blogspot.com/
Gambar 34. Screenshoot Menu Menu Blog Laboratorium Komputer Komputer
h. Blog Prakerin, Oleh Trisna Amelia KA Dengan alamat : http://prakerin-diklatjateng.blogspot.com/
Gambar 35. Screenshoot Menu Blog Prakerin Prakerin
4. Kegiatan
Pembuatan
Kliping
Teori
Dasar
Jaringan
dilakukan
di
Laboratorium Komputer Badan Diklat, dengan bekal yang sudah dipelajari selama masa orientasi dengan penanggung penanggung
jawab kegiatan adalah
Lailatul K. 5. Kegiatan pengelolaan Sistem Informasi dengan penaggung jawab Trisna Amelia, meliputi : a. Kegiatan Input data SIMDIKLAT dilakukan di Laboratorium Komputer. SIMDIKLAT adalah aplikasi sistem layanan manajemen pendidikan dan
43
pelatihan
yang
berbasis
web,
dengan
alamat
http://badandiklat.jatengProvinsigo.id/simdiklat. Aplikasi ini dibangun
dan dikelola oleh Badan Diklat.
Gambar 36. Screenshoot Menu Login SIMDIKLAT
Kegiatan input data SIMDIKLAT dilaksanakan dalam kurun waktu 2 September s/d 3 November 2014. Dengan data input meliputi : 1) NIP 2) Nama Lengkap 3) Tempat dan Tanggal Lahir 4) Jabatan 5) Unit Kerja 6) Golongan 7) Instansi Pengirim 8) Alamat
Berikut rekapitulasi hasil kegiatan input data SIMDIKLAT : No
Nama
1.
Arum Y
Nama Diklat
Jml
a. Diklatpim Tingkat IV Angk 57 Tahun 2013
40
b. Diklatpim Tingkat IV Angk 55 Tahun 2013
40
c. Diklatpim Tingkat IV (Prov) Angk 52 Tahun 2013
40
d. Diklatpim Tingkat IV Angk 51 2013
44
40
e. Diklat Fungsional SL-PTT Tanaman Padi Bagi Penyuluh Pertanian Angk 2 Tahun 2014
35
f. Diklat Pembentukan Dalam 30 Jabatan Fungsional Perewat Jenjang Terampil Tahun
30
2014
2.
Lailatul
a. Diklatpim Tingkat IV Angk 44 Tahun 2013
40
b. Diklatpim Tingkat IV (Prov) Angk 43 Tahun
2013
40
c. Diklatpim Tingkat IV Angk 47 Tahun 2013
40
d. Diklatpim Tingkat IV Angk 50 Tahun 2013
40
e. Diklat Fungsional Tenaga Pendamping Untuk
Usaha Kecil Skala Mikro Tahun 2014
35
f. Diklat Fungsional OPT Bagi Pengamat Hama
Penyakit Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Angk 1Tahun 2014
3.
Rizki
35
a. Diklatpim Tingkat II (BIP) Angk 19 Tahun 2013 b. Diklatpim Tingkat II (BIP) Angk 20 Tahun 2013 c. Diklatpim Tingkat III (Prov) Angk 52 Tahun 2013 d. Diklatpim Tingkat III (Prov) Angk 52 Tahun 2013
60 60 40 40
e. Diklat Jabatan Fungsional Petugas Epidemiolog
Ahli Angkatan 1 Tahun 2014
35
f. Diklat Fungsional Penilaian Kesehatan Simpan
Pinjam Koperai Angk 1 Tahun 2014
45
35
4.
Reny Mw
a. Diklatpim Tingkat IV Angk 49 Tahun 2013
40
b. Diklatpim Tingkat IV Angk 48 Tahun 2013
40
c. Diklatpim Tingkat III (Prov) Angk 48 Tahun 2013
40
d. Diklatpim Tingkat IV Angk 54 Tahun 2013
40
e. Diklat Fungsional OPT Bagi Pengamat Hama
Penyakit Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Angk 2 Tahun 2014
35
f. Diklat Fungsional Usaha Pertanian Terintegrasi
Bagi Penyuluh Tahun 2014
5.
Trisna
35
a. Diklatpim Tingkat III Angk 50 Tahun 2013 b. Diklatpim Tingkat III Angk 51 LI Tahun 2013 c. Diklatpim Tingkat III Angk 55 Tahun 2013 d. Diklatpim Tingkat III Angk 54 Tahun 2013
40 40 40 40
e. Diklat Fungsional Petugas Epidemilog Tahun
2014
30
f. Diklat Fungsional Pengembangan Pupuk
Organik Bagi Penyuluh Pertanian Angk 2 Tahun 2014
6.
Bayu
35
a. Diklatpim Tingkat IV Angk 56 Tahun 2013
40
b. Diklatpim Tingkat IV (Prov) Angk 46I Tahun
2013
40
c. Diklatpim Tingkat IV (Prov) Angk 45 Tahun
2013
40
d. Diklatpim Tingkat IV Angk 53 Tahun 2013
40
e. Diklat Fungsional Ubunan Tanaman Pangan
Tahun 2014
35
f. Diklat Pembentukan Dalam Jabatan Fungsional
Petugas Administrasi Kesehatan Tahun 2014
46
35
7.
Kisworo
a. Diklatpim Tingkat III (Prov) Angk 47 Tahun 2013
40
b. Diklatpim Tingkat III Angk 46 Tahun 2013
40
c. Diklatpim Tingkat III Angk 57 Tahun 2013
40
d. Diklatpim Tingkat III Angk 49 Tahun 2013
40
e. Diklat Pembentukan Dalam Jabatan Fungsional
Penyuluh Kesehatan Ahli Angk 2 Tahun 2014
30
f. Diklat Fungsional SL-PTT Tanaman Padi Bagi
Penyuluh Pertanian Angk 1 Tahun 2014 Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Input Data SIMDIKLAT
b. Sedangkan pada tanggal 4 September – 15 September 2014 melakukan kegiatan input data pada aplikasi SIPKD (Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah) Provinsi Jawa Tengah yang dilakukan di Laboratorium Komputer menggunakan aplikasi web dengan web dengan alamat : http://penganggaran.jatengProvinsigo.id
Gambar 37. Screenshoot Menu Login SIPKD
Adapun data anggaran dan kegiatan Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah yang diinput melalui SIPKD diantaranya adalah : 1) Kode Rekening
47
35
2) Rincian Belanja 3) Satuan 4) Harga 5) Jumlah Barang
Berikut rekapitulasi hasil kegiatan input data SIPKD : No
Nama
1.
Arum Yoga
Nama Diklat a. Teknis : -
06. Diklat Teknis SIMAYA
-
26. Diklat Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah
-
18. Diklat Teknis Keur Master Daging
-
05. Diklat Teknis Pendamping Sertifikasi Organik Tanaman Pangan
-
19. Diklat Teknis Analisis Jabatan Tingkat Lanjut
-
30. Teknis Keprotokolan
b. Fungsional : -
07. Diklat Jabatan Fungsional Nutrisional Jenjang Ahli
c. Kepemimpinan : -
2.
Lailatul K
01. Prajabatan I & II Prov
a. Teknis : -
22. Diklat Teknis Pengelolaan Pengelolaan Aset Daerah
-
25. Diklat Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak Terhadap Kejahatan Trafficking
-
08. Diklat Pengelolaan Persambahan
-
20. Diklat Teknis Manajemen Kepegawaian K epegawaian
b. Fungsional : -
08. Diklat Fungsional Pekerja Sosial Tingkat
48
Terampil Jenjang Penyedia -
06. Diklat Jabatan Fungsional Perawat Janjang Ahli
c. Kepemimpinan :
3.
Rizki Dwi
-
01. Kepemimipinan Tingkat II
-
06. Diklat Kepemimpinan Tingkat III
a. Teknis : -
03. Diklat Teknis Manajemen Perkantoran
-
06. Diklat Teknis SIMAYA
-
07. Diklat Teknis Pengelolaan Dokumentasi Hukum Berbasis TI
-
27. Aplikasi SIPKD Berbasis Aktual
-
28. Pengelolaan Keuangan Desa
-
29. Perencanaan dan Penganggaran Responsif
-
30. Diklat Teknis Pengawasan Jalan dan Jembatan
-
08. Diklat Pengelolaan Persambahan
-
15. Diklat Teknis Penyusunan Dokumen Akreditas Puskesmas
-
14. Diklat Teknis Penyuluhan Berbasis Fili Tingkat Lanjutan
b. Fungsional : -
03. TOT Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
c. Kepemimpinan : -
4.
Reny Mw
01. Kepemimipinan Tingkat II
a. Teknis : -
16. Diklat Teknis Pengawasan Pendidikan
-
01. Diklat Teknis Analis Jabatan Tingkat Lanjutan
49
-
02. Diklat Teknis Rekam Medik Bagi Petugas Rekam Medis Puskesmas
-
10. Diklat Teknis Pengawasan Jalan dan Jembatan
-
11. Diklat Teknis Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
-
12. Diklat Teknis Teknis Pengelolaan Hutan Rakyat
-
13. Diklat Teknis Pengembangan Desa Wisata
-
14. Diklat Teknis Penyuluhan Berbasis Fili Tingkat Lanjutan
-
15. Diklat Teknis Penyusunan Dokumen Akreditas Puskesmas
b. Fungsional : -
01. TOT Prajabatan Pola Baru
-
01. Diklat Fungsional TOF Diklat Prajabatan
-
02. TOF Penyusunan Dokumen Akreditasi
-
03. TOT Pelayanan Administrasi
-
04. Pengawasan Koperasi
-
05. Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan
-
10. Diklat Jabatan Nasional Sanitarian Jenjang Ahli
c. Kepemimpinan : -
5.
Trisna AKA
01. Kepemimipinan Tingkat II
a. Teknis : -
07. Diklat Teknis Pengelolaan Dokumentasi Hukum Berbasis TI
-
09. Diklat Teknis Pengelolaan Dasar
-
17. Diklat Teknis Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan
50
-
24. Diklat Perancangan Peraturan Perundang Undanagan
-
01. Diklat Teknis Satpol PP 150 JP
-
02. Diklat Teknis Rekam Medile Bagi Petugas Rekam Medile Puskesmas
-
03. Diklat Teknis PATEN
-
04. Diklat Teknis Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu Unggul
-
05. Diklat Teknis Pendamping Sertifikasi Organik Tanaman Pangan
b. Fungsional : -
05. Diklat Jabatan Fungsional Petugas Epidemiolog Ahli (2 Angkatan)
-
09. Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Jenjang Ahli (2 Angkatan)
c. Kepemimpinan : -
6.
Bayu Cakra
01. Kepemimpinan Tingkat II
a. Teknis : -
05. Diklat Teknis Pengelolaan Arsip Aktif dan In Aktif
-
16. Diklat Teknis Pengawas Pendidikan Pe ndidikan
-
01. Diklat Teknis Satpol PP 150 JP
-
22. Diklat Teknis Pengelolaan Arsip Aktif dan In Aktif
-
25. Tekins Perlindungan Perempuan Perempuan dan Anak Anak terhadap Kejahatan
-
26. Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah
-
27. Aplikasi SIPKD Berbasis Aktual
-
28. Pengelolaan Keuangan Desa
51
-
29. Perencanaan dan Penganggaran Responsif
b. Fungsional : -
04. DF Pengawas Koperasi bagi Aparatur
c. Kepemimpinan : -
7.
Kisworo KA
03. Diklat Prajabatan Gol III Prov
a. Teknis : -
02. Diklat Teknis Manajemen Kepegawaian K epegawaian
-
03. Dikalt Teknis PATEN
-
23. Diklat Teknis SIMAYA
-
21. Dikalt Teknis Pengelolaan Aset Daerah
-
04. Diklat teknis Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu Unggul
-
16. Pengawas Pendidikan Perlengkapan Peserta
-
17. Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan (Perlengkapan Peserta )
-
18. Keur Master Daging (Perlengkapan Peserta)
b. Fungsional : -
02. TOT Penyusunan Dokumen Akreditas Puskesmas
c. Kepemimpinan : -
03. Diklat Prajabatan Gol III Prov
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Input Data SIPKD
6. Instalasi Access Point Sekretariat Widyaiswara Lt.2, dengan penanggung jawab Rizki Dwi. Berikut Berikut langkah-langkah langkah-langkah kegiatan Instalasi Access Instalasi Access Point : : a. Rubah IP PC sesuai kelas IP Access IP Access Point (192.168.1.xx) (192.168.1.xx) b.
Masuk ke browser, ketikkan IP Access IP Access Point (192.168.1.133).
c.
Masukkan user : : admin, admin, password : : setia123
52
d.
Selanjutnya masuk Management Password
e.
Ubah username : username : prakerin, password prakerin, password : : binus7
Gambar 38. Screenshoot Management Password
f.
Masuk ke TCP/IP Setting LAN Interface
g.
Masukkan : IP Address : Address : 10.41.2.200 Subnet Mask : : 255.255.255.0 Default Gateway : : 10.41.2.1 Ganti DHCP Ganti DHCP : : Server DHCP Client Range : Range : 10.41.2.101 – 10.41.2.150 DNS Server : : 192.168.1.1
Gambar Screenshoot LAN Interface
53
39.
h.
Masuk ke Wireless Basic Settings
i.
Ubah SSID menjadi : Set-Wi-Lt2
Gambar 40. Screenshoot Wireless Basic Setting
j.
Kemudian masuk ke Wireless Security
k.
Pilih Encryption, Encryption, ubah menjadi none.
Gambar 41. Screenshoot Wireless Security Setup
l.
Selanjutnya ubah IP Komputer dengan 10.41.2.xx
54
7. Kegiatan Pemetaan Jaringan dilakukan diseluruh Kampus Badan Diklat dengan penanggung jawab Bayu Cakra. Pembuatan topologi jaringan menggunakan Aplikasi Microsoft Visio 2007. Visio 2007. Hasil dari kegiatan pemetaan jaringan adalah sebagai berikut :
55
a. Peta Jaringan Graha Widya Praja : Oleh Rizki Dwi A
Gambar 42. Peta Jaringan Graha Widyapraja
56
b. Peta Jaringan Hotspot : : Oleh Lailatul K
Gambar 43. Peta Jaringan Hotspot
57
c. Peta Jaringan Kampus Sindoro : Oleh Arum Yoga P
Gambar 44. Peta Jaringan Sindoro
58
d. Peta Jaringan Sekretariat Widyaiswara : Oleh Reny Mw
Gambar 45. Peta Jaringan Sekretariat Widyaiswara
59
e. Peta Jaringan Kamus Muria : Oleh Trisna Amelia K
Gambar 46. Peta Jaringan Kampus Diklat Muria
60
f.
Peta Jaringan Kampus Sumbing : Oleh Kishworo Kuncoro A
Gambar 47. Peta Jaringan Kampus Diklat Sumbing
61
g. Peta Jaringan Kampus Merapi : Oleh Bayu Cakra K
Gambar 48. Peta Jaringan Kampus Diklat Merapi
62
h. MMT (Maintenance (Maintenance Monitoring and Troubleshooting) Troubleshooting ) dilakukan pada 4 Kampus Diklat dan Sekretariat Widyaiswara dengan penanggung jawab kegiatan Arum Arum Yoga. Kegiatan MMT dimaksudkan untuk mengetahui apabila ada kerusakan / error sekaligus melakukan pemeliharaan / perapian jaringan serta melakukan perbaikan / troubleshooting kerusakan troubleshooting kerusakan yang muncul. Berikut pelaksana dari kegiatan MMT : a. Kampus Diklat Sumbing, pelaksana Arum Yoga b. Kampus Diklat Muria, pelaksana Lailatul K c. Kampus Diklat Sindoro, pelaksana Reny Mw dan Bayu Cakra d. Kampus Diklat Merapi, pelaksana Trisna Amelia dan Rizki Dwi e. Sekretariat Widyaiswara, pelaksana Kishworo Kuncoro A
B. Project
Unggulan
:
Perencanaan
dan
Instalasi
Jaringan
Sekretariat Widyaiswara Berbasis Router (RB 750) Berawal dari meningkatnya kebutuhan akan layanan internet / bandwidth di Kampus Diklat Sindoro yang mencakup Gedung Pendidikan, Perpustakaan, Sekretariat Widyaiswara, Lab. Komputer, Lab. Administrasi Perkantoran dan 3 Gedung Asrama, yang berbanding lurus dengan meningkatnya traffic traffic pada jaringan yang ada. Maka pada tanggal tanggal 1 Oktober 2014 jaringan Kampus Diklat Diklat Sindoro dipecah menjadi 2 network yang berbeda. Salah satunya adalah jaringan Sekretariat Widyaiswara yang mencakup Sekretariat Widyaiswara Lantai 1 dan 2, Lab. Komputer, dan Lab. Administrasi Perkantoran dengan bandwidth 20 bandwidth 20 MB yang terpisah dari jaringan Kampus Diklat Sindoro (Gambar 45.).
63
Adapun topologi jaringan Sekretariat Widyaiswara yang baru sesuai arahan pembimbing lapangan adalah sebagai berikut :
Gambar 49. Topologi Jaringan Sekretariat Widyaiswara
64
Keterangan : 1. Perangkat Jaringan yang digunakan : a. Modem, Modem, digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog atau sebaliknya, diperangkat ini modem juga modem juga digunakan sebagai gateway. Merk modem Merk modem diperangkat diperangkat ini adalah Modem ZTE , dengan seri ZXA1F660 dan IP : 192.168.1.1 yang memliki 4 Port dengan dengan kapasitas bandwidth 20 bandwidth 20 MB
Gambar 50. Modem Sekretariat Widyaiswara
b. Router 1)
Router untuk Gateway , dijadikan sebagai penghubung jaringan antar Sekretariat Widyaiswara , Lab. Komputer, Lab. Administrasi Perkantoran dan Access Point pada pada Sekretariat Widyaiswara Lt. 2. Router yang yang dipakai untuk perangkat ini adalah Router Board 750, 750, dengan IP dari masing – masing ethernet sebagai berikut : Eth1 : 192.168.1.2, Eth2 : 10.41.1.1, Eth3 : 10.41.2.1, Eth4 : 10.41.3.1, Eth5 : 10.41.4.1
Gambar 51. Router Sekretariat Widyaiswara
65
2)
Router
Lab.
Komputer,
dijadikan
sebagai Bridge sebagai Bridge untuk
menghubungkan 2 network yang yang berbeda di Lab. Komputer, serta pembagi bandwidth 40 bandwidth 40 PC Lab. Komputer. Router yang yang digunakan adalah Router Board 750, 750, dengan IP dari masing – masing ethernet sebagai berikut : Eth1 : 192.168.1.2, Eth2 : 10.40.1.1, Eth3 : 10.40.2.1
Gambar 52. Router Lab. Komputer
c. Switch 1)
Switch Switch Sekretariat Widyaiswara Lt. 1 berfungsi sebagai pembagi sinyal untuk Access Point Widyaiswara Lt. 2, PC Sekretariat Widyaiswara 1, dan PC Sekretariat Widyaiswara 2. Switch Switch yang digunakan adalah Switch Dlink , dengan seri DES
1008 dan
mempunyai 8 Port.
Gambar
53. Switch
Sekretariat Widyaiswara Lt. 1
66
2)
Switch Switch Utama Lab. Komputer, berfungsi sebagai pembagi sinyal untuk jaringan yang ada di lab. Komputer dengan modem utama. modem utama. Switch Switch yang digunakan adalah Switch Dlink , dengan seri DES 1016D dan mempunyai 24 Port.
Gambar 54. Gambar Switch Lab. Komputer
3)
Switch Switch Kiri Lab. Komputer, berfungsi untuk membagi sinyal pada 20 PC yang ada di Lab. Komputer sebelah kiri. Switch Switch yang digunakan adalah Switch Dlink , dengan seri DES 1024D dan memiliki 24 Port
Gambar 55. Switch Kiri Kiri Lab. Komputer Komputer
4)
Switch Kanan Lab. Komputer, berfungsi untuk membagi sinyal pada 20 PC yang ada di Lab. Komputer sebelah kanan. Switch yang Switch yang
67
digunakan adalah Switch Switch Dlink, dengan seri DES 1024D dan mempunyai 24 Port. Port.
Gambar 56. Switch Kanan Lab. Komputer
d. Access Point 1) Access Point Laboratorium Administrasi Perkantoran , berfungsi untuk menyebarkan jaringan di Lab. Administrasi Perkantoran. Access Point yang digunakan adalah Acceess Point EnGenius, EnGenius, dengan seri ECB 1221Rv2 dan IP : 192.168.1.133 ( Access Access Point tidak tidak terpasang karena error ) 2) Access Point Sekretariat Widyaiswara Lt 1, berfungsi untuk menyebarkan jaringan pada Sekretariat Widyaiswara Lt. 1. Access Point yang digunakan adalah Access Point EnGenius, EnGenius, dengan seri ECB 3220 dan IP : 192.168.1.245
Gambar 57. Access Point Sekretariat Widyaiswara Lt. 1
68
3) Access Point Sekretariat Widyaiswara Lt 2, berfungsi untuk menyebarkan jaringan pada Sekretariat Widyaiswara Lt. 2. Access Point yang digunakan adalah Access Point EnGenius, EnGenius, dengan ENH 200 dan IP : 192.168.1.211
e. Personal Computer (PC) 1)
PC Sekretariat Widyaiswara 1, berfungsi sebagai perangkat untuk media access internet access internet pada Ruang Sekretariat Widyaiswara Lt. 1. IP dari PC tersebut adalah IP : 192.168.1.201, Subnet Mask : 255.255.255.0,
Default
Gateway :
192.168.1.1,
PDNS
:
203.130.208.18, ADNS : 202.134.1.10.
Gambar 58. PC Sekretariat Widyaiswara 1
2)
PC Sekretariat Widyaiswara 2, berfungsi sebagai perangkat untuk media access internet pada Ruang Sekretariat Widyaiswara Lt. 1. IP dari PC tersebut adalah IP : 192.168.1.202, Subnet Mask : 255.255.255.0,
Default
Gateway :
192.168.1.1,
PDNS
:
203.130.208.18, ADNS
:
202.134.1.10.
69
Gambar 59. PC Sekretariat Widyaiswara 2
2. Langkah – langkah setting Router sebagai sebagai Gateway : : a. Ubah IP PC menjadi automatic. automatic. b. Masuk ke browser, ketikkan browser, ketikkan IP RO asli (10.40.88.1). c. Pilih file Pilih file winbox kemudian kemudian download. d. Keluar dari browser , masuk ke winbox. e. Pilih interface. f. Ubah semua nama Eth menjadi : 1) Eth 1 : Gateway 2) Eth 2 : SetWi 3) Eth 3 : AP-WI2 4) Eth 4 : AP-LabAdm 5) Eth 5 : Labkom
Gambar 60. Screenshoot Menu Interface.
g. Kemudian masuk ke IP → address h. Masukkan IP Eth, pilih tanda + kemudian masukkan : 1) Eth 1 : 192.168.1.1/24
70
2) Eth 2 : 10.41.1.2/24 3) Eth 3 : 10.41.2.1/24 4) Eth 4 : 10.41.3.1/24 5) Eth 5 : 10.41.4.1/24
Gambar 61. Screenshoot Menu Address List
i. Setelah itu masuk ke IP → DNS Servers, masukkan Servers, masukkan : 1) DNS Server : : 203.130.208.18 2) PDNS Server : 202.134.1.10
Gambar 62. Screenshoo Menu DNS Server
j. Kemudian masuk ke IP → Pool, masukkan Pool, masukkan : 1) Pool 1 : Eth 2 (10.41.1.2/24) 2) Pool 2 : Eth 3 (10.41.2.1/24)
71
3) Pool 3 : Eth 4 (10.41.3.1/24) 4) Pool 4 : Eth 5 (10.41.4.1/24)
Gambar 63. Screenshoot Menu Pool
k. Setelah itu masuk ke IP → DHCP Server → DHCP Setup → Klik “Next ” hingga selesai.
Gambar 64. Screenshoot Menu DHCP Server
l. Kemudian memasang kabel LAN pada eth 1 m. Setelah itu masuk ke IP → Routes → Route List , pilih tanda + dan masukkan IP Modem (192.168.1.1) → Apply → OK .
72
Gambar 65. Screenshoot Menu Routes
n. Kemudian masuk ke IP → Firewall → NAT, pilih Out Interface kemudian Interface kemudian masuk ke menu Action, menu Action, pilih pilih Masquerade → Apply → OK .
Gambar 66. Screenshoot Menu Firewall – NAT
o. Masuk ke Network and Sharing Center dan samakan kelas IP PC dengan masing – masing ethernet .
73
Gambar 67. Screenshoot Halaman IP Komputer
p. Kemudian masuk ke Winbox → New Terminal dan PING ke masing – masing Eth dan Modem. Modem.
Gambar 68. Screenshoot Menu New Terminal
q. Setelah itu masuk ke Command Prompt dan dan PING ke masing – masing Eth dan Modem. Modem.
Gambar 69. Screenshoot Menu Command Prompt
3. Langkah – langkah setting Router sebagai sebagai Hotspot : : a. Masuk ke winbox .
74
b. Pilih IP → Hotspot. c. Pilih Hotspot Setup, Setup, kemudian pilih pada Eth2 (SetWi) kemudian pilih next kemudian kemudian OK .
Gambar 70. Screenshoot Menu Hotspot Setup
d. Setelah itu pilih Server Profil, pilih Profil, pilih hsprof.
Gambar 71. Screenshoot Menu Server Profile
e. Pilih Hotspot User , kemudian pilih tanda + dan isikan nama dan password untuk untuk login hotspot , setelah itu pilih Apply pilih Apply dan dan OK .
75
Gambar 72. Screenshoot Menu Hotspot User
f. Setelah itu samakan kelas IP Komputer g. Kemudian buka browser , dan login.
Desain awal halaman login hotspot adalah adalah sebagai berikut :
Gambar 73. Screenshoot Menu Login Hotspot Default
Sesuai dengan arahan pembimbing supaya dilakukan perubahan des ain halaman login hotspot dengan dengan menggunakan aplikasi : - Filezilla : untuk transfer file transfer file dari dari PC ke Router - Winbox
: untuk mengelola (setting mengelola (setting Router)
- Wordpad
: untuk mengedit script mengedit script pada setting login hotspot
- CorelDraw X4
: untuk edit desain grafis
76
Gambar 74. Screenshoot Menu Login Hotspot Baru
BAB V
77
PENUTUP
A. Kesimpulan Dari pelaksanaan kegiatan PRAKERIN yang telah dilakukan dari progress report di di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan program kegiatan pengolahan TIK dengan baik. Hal ini yang didukung dengan pengelola TIK yang bertugas merencanakan, memonitor serta melakukan evaluasi secara terstruktur terhadap pemanfaatan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan baik bagi peserta diklat, Widyaiswara maupun penyelenggara. Dengan adanya sarana dan prasarana TIK dengan SDM yang berkualitas dengan memenuhi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang berkelanjutan akan karakter aparatur pemerintahan yang unggul dan berpikir untuk lebih maju kedepan.
B. Saran Untuk instansi, dalam hal ini Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah : 1.
Menjadi lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab akan pendidikan bagi PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
2.
Menjadi lembaga yang sehat dan cerdas yang dapat menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
3.
Semoga dengan ini kedepan Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah dapat membuka kesempatan yang luas bagi siswa lain untuk melaksanakan prakerin.
78
Untuk program study TEKNIK TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK BINA NUSANTARA UNGARAN pada khususnya : a. Hendaknya study TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK BINA NUSANTARA UNGARAN menjadi wadah bagi calon siswa untuk mengembangkan pengetahuan akan dunia informasi jaringan dan menjadi bagian pencerdasan mental intelektual siswa siswa dan dunia informasi jaringan. b. Memberi sarana dan prasarana yang memungkinkan, bukan hanya dalam materi praktik tapi juga pembelajaran teori sehingga siswa tidak mengalami ketimpangan ilmu saat masuk kedalam dunia kerja.
79
View more...
Comments