Contoh Anastesi Lokal Golongan Ester

November 14, 2018 | Author: Muthia Kamal Tirtosiswoyo | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ester FK UNSOED...

Description

Contoh anastesi lokal lokal golongan ester (Kamaluddin dan Manaf, 2009): 1) Tetrakain Tetrakain adalah golongan ester PABA yang diabsorpsi secara cepat melalui saluran napas. Tetrakain biasanya digunakan untuk anestesi spinal dan juga penggunaan secara topikal pada mata dan nasofaring. Pada Tetrakain mempunyai potensi 10 kali lebih kuat dan lebih toksik, serta masa kerja yang lebih panjang dari prokain. pemakaian bersama dengan sulfonamida, kerja tetrakain akan terganggu. (Kamaluddin dan Manaf, 2009). 2) Prokain Prokain akan dihidrolisis menjadi PABA yang secara kompetitif menghambat sulfonamida. Prokain diabsorpsi lebih cepat bila tidak digunakan vasokontriktor dari tempat suntikan. Prokain memiliki masa kerja yang singkat dan juga degradasi yang cepat sehingga toksisitas sistemik rendah. Indikasi klinik prokain adalah untuk anestesi lokal dengan suntikan lokal, blockade saraf, dan anestesi spinal. Untuk topikal, prokain tidak akan efektif. Over   dosis prokain dapat menyebabkan gawat pernapasan (Kamaluddin dan Manaf, 2009).

3) Kokain Kokain adalah vasokontriktor poten di mana absorpsinya lambat. Waktu  paruhnya adalah 1 jam setelah pemberian per oral atau nasal. Pemberian dalam dosis rendah dapat menurunkan denyut jantung dan dosis sedang dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Indikasi klinik untuk kokain ini adalah untuk digunakan sebagai anestetik topikal, terutama untuk hidung dan tenggorokan Kokain dalam dosis toksik dapat menimbulkan  perangsangan SSP (iritabilitas, psikosis, dan kejang) yang diikuti oleh depresi pernapasan; potensi kat dapat menimbulkan penyalahgunaan (dapat menimbulkan ketergantungan psikologis) (Kamaluddin dan Manaf, 2009).

Sedangkan contoh anastesi lokal golongan amid, antara lain:

1) Lidokain Lidokain adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara luas dengan pemberian topikal dan suntikan. Anestesia terjadi lebih cepat, lebih kuat, lebih lama, dan lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh prokain  pada konsentrasi yang sebanding. Lidokain akan bekerja efektif bila digunakan tanpa vasokontriktor, tetapi kecepatan absorpsi dan toksisitasnya  bertambah dan masa kerjanya lebih pendek. Efek samping lidokain biasanya  berkaitan dengan efeknya terhadap SSP, misalnya mengantuk, pusing,  parestesia, kedutan otot, gangguan mental, dan koma. Toksisitasnya dapat  berupa sedasi, amnesia, dan konvulsi. Lidokain yang diberikan dalam dosis  berlebihan dapat menyebabkan kematian akibat fibrilasi ventrikel atau oleh henti jantung (Kamaluddin dan Manaf, 2009). 2) Bupivakain Struktur bupivakain mirip seperti lidokain. Masa kerjanya cukup  panjang dan efek blokade terhadap sensorik lebih besar daripada motorik. Karena efeknya tersebut, bupivakain lebih populer digunakan untuk memperpanjang analgesia selama persalinan dan pascapembedahan (Syarif dan Sunaryo, 2012). 3) Mevipakain Mevipakain memiliki potensi dan toksisitas yang mirip dengan lidokain, tetapi efek vasodilatasi lokal kurang. Indikasi klinik mevipakain antara lain digunakan untuk infiltrasi lokal, blokade saraf, dan anestesi spinal (Kamaluddin dan Manaf, 2009).

Dafpus: Kamaluddin, Mohammad Totong., dan Sjamsuir Munaf. 2009. “Obat Anestesi Lokal.” Dalam: Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Kumpulan Kuliah Farmakologi Edisi 2 . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Syarif, Amir., dan Sunaryo. 2012. “Anestetik Lokal.” Dalam: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Farmakologi dan Teraoi Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF