Coated Tongue

July 31, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Coated Tongue...

Description

 

  MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II COATED TONGUE

DISUSUN OLEH : NAMA : NAOMI TOULASIK NIM : 131711123057 

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2018 

 

A.  ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SENSORI PENGECAPAN

Panca indera manusia merupakan organ vital dalam kehidupan manusia. Karena jika tanpa panca indera kehidupan manusia tidak akan terasa sempurna. Adapun pengertian alat indera sendiri ialah organ-organ tubuh yang berfungsi untuk mengetahui kondisi diluar yang ada di sekitar. Alat indera juga disebut dengan panca indera sebab terdiri dari lima (Panca) indera. Lima indera itu berfungsi untuk membantu dalam kehidupan manusia.

a.  Mata

: sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)

 b.  Telinga

: sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat  beradanya indera keseimbangan (statoreseptor)

c.  Hidung

: sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)

d.  Lidah

: sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)

e.  Kulit

: sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)

Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna apabila : a.  Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan  b.  Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik c.  Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik d.  Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.

 

ANATOMI LIDAH

Pengecapan merupakan fungsi puting kecap pada mulut, manfaatnya terletak pada  pemilihan makanan menurut kesukaan dan menurut kebutuhan gizi tertentu pada jaringan (Syaifuddin:2009, 385). Lidah terletak pada dasar mulut. Bagian tepinya bersentuhan dg gigi. Terdiri dr otot serat lintang. Otot intrinsik melakukan gerak halus & otot ekstrensik melakukan gerak kasar saat mengunyah & menelan. Lidah terbagi menjadi : a)  Radiks lingua (pangkal lidah)  b)  Dorsum lingua (punggung lidah) c)  Apeks lingua (ujung lidah) Bila lidah digulung ke belakang tampak permukaan bawah yg disebut frenulum lidah. Permukaan lidah ditutupi papil-papil, yaitu :

a.  Papila filiformis ( fili=benang);  fili=benang); berbentuk seperti benang halus;  b.  Papila cirkumvalata ( sirkum  sirkum=bulat); =bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah; c.  Papila fungiformis ( fungi  fungi=jamur); =jamur); berbentuk seperti jamur. seperti jamur.   ORGAN RESEPTOR

 

1. Tunas Pengecap

 

Merupakan badan ovoid yang berukuran 50-70 µm. Tiap tunas pengecap di  bentuk oleh empat jenis sel yang mempunyai mikrifili yang menonjol ke dalam pori  pengecapan (lubang dalam pori lidah). Leher dari semua sel ini berhubungan satu sama lain ke sel epitel sekelilingnya sehingga reseptor yang terpapar ke cairan dalam rongga mulut merupakan mahkota apeks mikrofilinya. Tiap tunas pengecap dipersarafi oleh 50 serabut saraf dan tiap serabut saraf menerima rata-rata 5 tunas pengecap. Jika saraf sensori dipotong maka tunas pengecap yang disyarafinya akan berdegenerasi kemudian hilang. Pada manusia tunas pengecap terletak dalam mulosa epiglotis, palatum dan faring, serta didalam dinding papilla fungiformis dan papilla vallate lidah. Setiap papilla fungiformis memiliki sampai 5 tunas pengecapan dan biasanya terletak pada puncak  papilla. Papilla valate berukuran lebih besar dan mengandung sampai 100 tunas  pengecapan yang terletak sepanjang sisi papillia. Papapillia filliformis berbentuk kerucut kecil yang menutupi dorsum lingua dan  biasanya tidak mengandung tunas pengecapan. Pada orang dewasa mempunyai 10.000  puting pengecap dan pada anak-anak memiliki sedikit lebih banyak daripada orang dewasa. Pada usia 45 tahun, banyak puting pengecap mengalami degenerasiI yang menyebabkan sensasi rasa secara progresif makin berkurang. 2.  Jaras Pengecap Serabut syaraf sensori dari tunas pengecapan terdapat pada 2/3 anterior lidah, berjalan didalam cabang korda timpani dari nervus fasialis, sedangkan 1/3 posterior lidah mencapai batang otak memalui nervus glassofaringeus. Serabut dari area selain lidah akan mencapai batang otak melalui nervus vagus. Pada tiap sisi serabut pengecapan bermielin, tetapi menghantarkan rangsangan relatif lambat di dalam tiga nervus ini, bersatu dalam medula oblongata untuk memasuki nukleus dari traktus solitarius. Pengecapan tidak mempunyai area proyeksi korteks terpisah, tetapi diwakili didalam bagian gyrus (lekuk) post sentralis yang melayani sensasi kulit dari wajah.

 

  FISIOLOGI LIDAH

1.  Sebagai indera pengecap rasa :

 

Ujung lidah merasakan manis

 

Pangkal belakang merasakan pahit

 

Samping depan merasakan asin

 

Samping belakang merasakan asam

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva  saliva). ). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :

 

Kelenjar parotis Kelenjar  parotis,, terletak di bawah telinga.

 

Kelenjar submandibularis Kelenjar  submandibularis,, terletak di rahang bawah.

 

Kelenjar sublingualis Kelenjar  sublingualis,, terletak di bawah lidah.

 

Susunan saliva adalah :  

Air 70-90%

 

Glikoprotein yg dihasilkan sublingual

 

Ptialin yg bekerja dalam suasana asam

 

Garam alkali   Lain2 : sel2 epitel yg terlepas, dll 2.  Fungsi mekanis ; mencampur ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak & mudah ditelan. 3.  Fungsi kimia ; enzim ptialin mengubah karbohidrat menjadi maltosa lalu menjadi glukosa 4.  Membasahi mukosa lidah, pipi, langit2 (palatum) yg penting saat berbicara 5.  Melarutkan makanan kering sehingga dapat dirasakan 6.  Mencegah gigi rusak dengan mengubah suasana asam yang disebabkan bakteri pembusuk 7.  Mendorong makanan 8.  Mengaduk dan membolak - balik makanan 9.  Merasakan keras dan lembutnya makanan 10. Menunjukkan kondisi tubuh Selaput lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolisme tubuh, terutama kesehatan tubuh manusia. a)  Warna Lidah : Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan adanya infeksi bakteri akut. Merah menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya terdapat pada ujung lidah berarti adanya panas pd jantung,jika terdapat pada sisi kanan kiri menandakan adanya ganguan ginjal dan kandung empedu. Ungu berarti adanya aktivitas statis darah, darah tidak lancar dan ada gangguan. Biru menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan statis darah.  b) Bentuk Lidah Jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan ) darah yang berhubungan dengan hati. Semakin pucat semakin parah gangguan hati tebal sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal dan limpa kaku menandakan adanya akivitas panas pada jantung. Retak,adanya ganguan pada lambung limpa dan  jantung.

 

  PROSES PENGECAPAN 1. Terjadi setelah makanan atau minuman larut dalam air liur mulut à zat terurai dalam ion misalnya : Asin oleh Na+ ; sedangkan Asam oleh HSO4, dll 2. Yang tidak larut dalam ion à tetap dalam bentuk molekul à pahit: Kinine, Tetracycline, Kemicetine. Jalur syaraf penghantar ke otak 1. Nervus Lingualis à chorda tympani (n.VII (n.VII)) dr. 2/3 lidah lidah depan 2. Melalui n. IX IX dr 1/3 lidah belakang belakang 3. Melalui n. X dr Pharynx dan Epiglottis Setiap eithel àneuron ujung serabut saraf pengecap.jadi setiap pucuk pengecapan dapat  bereaksi untuk semua rasa walau dengan intensitas berbeda. Tempat neuron pengecap : 1.  Untuk N.VII àganglion di dalam : ganglion genikulatum dalam canalis facialis. 2.  Untuk N. IX dan n X àganglion nodosum dekat For. Jugularis.

Tingkat neuron pengecap melalui N. IX : 1.   Neuron I : pucuk lidahàn.IX àganglion nodosum

cranial/cephal) 2.   Neuron II : dr. Synaps gang. Nodosumàinti solitarius (bagian cranial/cephal) 3.   Neuron III : dr. Synaps inti solitarius à inti ventro post medial 4.   Neuron IV : dr. Inti thalamus ventro post medial à Gyrus Post.Centralis Post.Centralis

MEMBEDAKAN RASA Rasa primer yang kita kenal adalah manis, asin, asam, pahit. Rasa manis dirasakan oleh ujung ujun g lidah, bagian anterolaterl sensitif terhadap rasa asin, bagian  posterolateral untuk rasa asin, dan pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit.  Ada tumpang tindih area penerima rasa terutama bagian posterior dan lateral yaitu rasa asin dan asam. Rasa manis mempunyai ambang rasa tinggi dan sensitifitas yang rendah, rasa pahit menunjukan ambang yang rendah dan sensitifitas tinggi, sedangkan asin dan asam di antara keduanya. 

 

Saliva membantu pelarutan makanan sebab hanya makanan yang larut yang dapat di kecap. Sinyal refleks viseral berintergrasi dengan pusat desgitif di medula, perintah motor  parasempatis dikirim kekelenjar ludah melaui saraf fasialis dan ke lambung melalui nervus vagus ke sistem limbik dan hipotalamus untuk reseptor afektif.  

 

  PENATALAKSANAAN UMUM GANGGUAN PADA LIDAH

Hubungan antara Kesehatan Rongga Mulut dan Lidah  

Munculnya berbagai macam penyakit yang menyerang bagian lidah umumnya disebabkan karena kebiasaan yang semula dianggap remeh yaitu ketidak konsistennya seseorang dalam membersihkan dan menjaga kesehatan rongga mulut. Rongga mulut yang tidak sehat dapat mempengaruhi kondisi kesehatan lidah karena penampilan struktur lidah dapat menjadi indikasi awal yang secara tidak langsung memberitahukan pada kita bagaimana kondisi kesehatan rongga mulut yang sebenarnya. 1.  Sariawan 

Sariawan merupakan jenis penyakit pada lidah yang sering menimpa siapa saja yang relatif  paling mudah sembuh dengan sendirinya. Penyebab: a.  Makanan terlalu pedas, asin, terlalu banyak mengandung bahan pengawet dan  penggunaan MSG yang berlebihan, karena reaksi alergi terhadap pasta gigi, obat kumur, minuman beralkohol, tembakau rokok dan obat-obatan tertentu.  b.  Kekurangan atau kelebihan vitamin c yang tidak di imbangi dengan nutrisi lain, tidak menjaga kesehatan rongga mulut. Misalnya malas menggosok gigi dan menggosok lidah setelahnya. c.  Karena tergigit, tertusuk duri ikan atau karena mengunyah makanana yang terlalu keras sehingga mencederai permukaan lidah.

 

Gejala: a.  Lidah menderita bercak kemerahan  b.  Lidah mengalami luka luka kecil c.  Terasa perih d.  Produksi air liur meningkat e.  Sering haus Pencegahan a.  Menghindari makanan yang terlalu pedas, Asin  b.  Kurangi pemakaian MSG atau penyedap rasa c.  Megkonsumsi suplemen vitamijn C sesuai dengan kebutuhan tubuh d.  Memperbanayak makan sayuran dan buah e.  Banyak minum air putih Pengobatan: a.  Mengkonsumsi 2 kali sehari rebusan air bunga belimbing wuluh yang telah ditambahkan gula aren dan gunakan sebagai obat kumur pada malam hari.  b.  Berkumur 2 kali pagi dan sore dengan air rebusan daun sirih yang telah ditambahkan dengan perasan air kunyit yang sebelumnya telah didinginkan dan disaring. c.  Berkumur dengan air kelapa hijau sedangkan untuk perawatan dari dalam air kelapa tersebut dapat dikonsumsi 2 kali sehari secara rutin. d.  Berkumur 2 kali sehari dengan rebusan daun kemangi yang sebelumnya telah ditambahkan dengan garam secukupnya dan telah disaring merupakan salah satu cara satu  cara mengobati sariawan.  sariawan. 

 

2.  Kanker lidah 

Kanker lidah merupakan jenis penyakit pada lidah yang terjadi akibat adanya kerusakan sel sel yang ada dilidah dan mengalami perubahan menjadi sel kanker.

Penyebab: a.  Kebiasaan merokok berlebihan dan jangka panjang  b.  Gemar minum minuman beralkohol c.  Malas membersihkan rongga mulut termasuk gigi d.  Mengkonsumsi bahan pengawet makanan yang berbahaya e.  Penggunaan penyedap rasa yang berlebihan jangka panjang Gejala: a.  Lidah bengkak  b.  Lidah terasa kebas dan mati rasa c.  Kehilangan kemampuan untuk mengecap rasa makanan d.  Lidah terasa nyeri yang bisa menjalar kearah telinga e.  Timbul pendarahan dipermukaan lidah Pencegahan: a.  Hindari merokok atau tembakau dalam bentuk apapun

 

 b. Menjauhi minuman beralkohol dalam jenis apapun

 

c.  Mengkonsumsi banyak sayuran dan buah buahan d.  Minum suplemen vitamin C jika perlu e.  Menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulut secara konsisten Pengobatan: Minum rebusan sarang nyamuk 3 kali sehari secara rutin. Sarang nayamuk kaya akan senyawa tokofekol, polifenol, flavonoid, anti karsinogen dan inhibis angiogenesis yang mampu mengatasi efek kerusakan akibat peradangan di sel-sel lidah dan mampu menghilangkan rasa nyeri akibat perkembangbiakan sel kanker. 3. Radang permukaan lidah (Atrophic glossitis)

Radang lidah adalah salah satu jenis penyakit pada lidah yang seringkali menimpa orang orang yang bertubuh sangat kurus, Pada anak anak yang menderita kurang gizi dan pada orang orang yang memiliki pola makan yang buruk. Penyebab: Anemia yang disebabkan karena tubuh kekurangan zat besi termasuk anemia mikrositik (sel darah kecil yang mengandung hemoglobin yang terlalu sedikit), anemia normositik (kehilangan jumlah sel darah akut) dan anemia haemolitik (telah terjadi kehancuran eritrosit dalam jumlah yang besar). Gejala:

 

a.  Kesulitan mengecap rasa  b.  Terasa sakit ketika lidah menyentuh langit langit mulut c.  Terdapat luka-luka yang seperti berbentuk lubang d.  Permukaan lidah tidak rata Pencegahan: a.  Menghindari rokok  b.  Hindari minuman beralkohol c.  Menjauhi makanan jenis junkfood d.  Rajin membersihkan gigi dan menjaga kesehatan rongga mulut Pengobatan:

 

a. Berkumur 2 kali sehari secara rutin air rebusan daun sirih yang telah ditambahkan air kunyit  b.  Memakai obat rekomendasi dokter jenis amitriptyline, Amisulpride dan olanzapine yang diformulasikan untuk menyembuhkan perdangan dan meredakan rasa nyerinya pada malam hari. 4. Leukoplakia

Leukoplakia adalah jenis penyakit pada lidah yaitu kondisi dimana sel sel di mulut mengalami  pertumbuhan yang terlalu cepat sehingga menyebabkan munculnya bercak-bercak putih dipermukaan lidah. Penyebab:

 

a.  Merokok, minuman alkohol  b.  Infeksi jamur tak sembuh sembuh c.  Tubuh kurang asupan vitamin A dan B d.  Iritasi yang awalnya karena gesekan dari pemakaian gigi palsu, Gigi taring asli, Pemasangan kawat gigi Gejala: a.  Permukaan lidah kemerahan  b.  Muncul bercak putih dan ungu c.  Kulit lidah terasa tebal d.  Terasa panas seperti terbakar e.  Sensitif (nyeri) ketik tersentuh makanan Pencegahan: a.  Hindari rokok dan alcohol  b.  Mengkonsumsi sayuran dan buah c.  Berkonsultasilah terlebih dahulu secara seksama sebelum memasang gigi palsu atau kawat gigi d.  Banyak minum air putih 5.  Glossopyrosis  

 

  Glossopyrosis merupakan peradangan yang menyebakan rasa perih dan kasar pada  permukaan lidah akibat iritasi zat tertentu. Glossopyrosis merupakan jenis penyakit pada lidah yang biasa menyerang orang dewasa.

Penyebab: a.  Penggunaan obat kumur yang terlalu berlebihan  b.  Kurang asupan air putih Gejala: a.  Lidah terasa seperti terbakar  b.  Demam c.  Kemunduran kualitas indera pengecap d.  Mengalami bau mulut yang tidak sedap e.  Lidah nyeri dan timbul luka yang melebar tetapi tidak merata pada permukaan lidah Pencegahan : a.  Hindari penggunaan obat kumur secara berlebihan  b.  Mengkonsumsi air putih c.  Menggosok permukaan lidah dengan punggung sikat gigi

Pengobatan : a.  Berkumur dengan air rebusan sarang semut 2 kali sehari tetapi hentikan sementara waktu  penggunaan obatn kumur jenis apapun.  b.  Berkumurlah dengan rebusan air daun sirih yang sebelumnya telah ditambahkan air kunyit.

 

6. Glossoptosis

Glossoptosis merupakan jenis penyakit pada lidah yang muncul dikarenakan lidah masuk kedalam rongga mulut bagian belakang dekat tonsil /amandel tyang jika tidak segera diatasi dapat menganggu kelancaran sistem pernafasan Penyebab: a.  Makanan yang terlalu pedas  b.  Kebersihan rongga mulut yang buruk Gejala: a.  Ukuran panjang lidah lebih pendek dari kondisi normal  b.  Lidah terlihat seperti tertarik kearah belakang dekat amandel Pencegahan: a.  Mengkonsumsi makanan yang mengandung Mineral  b.  Hindari makanan junkfood dan siap saji c.  Hindari makanan panas dan pedas d.  Rajin menggosok gigi setidaknya 2 kali sehari Pengobatan:

Konsultasi pada dokter yang terkait tentang masalah lidah yang disebabkan oleh glosoptosis.

 

7. Geografic Tongue

Geografoic tongue adalah suatu kondisi kelainan yang menyerang lapisan atas lidah yang dilapisi papila dengan warna kemerahan dan berbentuk seperti pulau. Geografic tongue adalah  jenis penyakit pada lidah yang banyak diderita anak dan dewasa yang jika tidak diambil tindakan medis maka akan menimbulkan per adngan yang lebih parah lagi.  

Penyebab: Alergi karena lidah terlalu sensitive terhadap makanan, Obat obatan tertentu Gejala: a.  Lidah panas terasa seperti terbakar  b.  Lidah terasa nyeri berdenyut ketika malam hari c.  Bercak bercak seperti bentuk pulau d.  Menimbulkan bau mulut yang kurang sedap e.  Bercak dapat timbul tenggelam dan muncul pada sisi lidah yang lain Pencegahan: a.  Makanlah makana yang tidak menyebabkan alergi pada lidah  b.  Menjaga kebersihan rongga mulut c.  Memperbanyak makan sayur dan buah buahan

Pengobatan:

 

Berkumur dengan air kelapa hijau lalu untuk merawat dari dalam minumlah air kelapa 2 kali sehari agar peradngan yang telah terjadi mengalami proses penyembuhan yang lebih cepat. 8. Oral candida

Oral candida adalah jenis penyakit pada lidah yaitu kondisi dimana permukaan lidah mengalami iritasi, Luka dan peradangan yang diiringi dengan prodes penebalan pada lapisan teratas dari lidah. Penyebab: a.  Rongga mulut yang tidak pernah dibersihkan sehingga terjadi penguraian bakteri terhadap sisa atau limbah makanan yang melekat disela sela gigi dan prermukaan lidah.  b.  Infeksi jamur yang telah berkembang pada permukaan lidah Gejala: a.  Bau mulut yang menyegat (tidak sedap)  b.  Terjadi penebalan di permukaan lidah c.  Lidah berwarna pucat putih atau kekuningan d.  Ada luka luka kecil yang tidak beraturan dilapisan papila lidah Pencegahan:

 

a.  Menggosok gigi 2 kali sehari  b.  Mengurangi makanan yang mengandung banyak garam c.  Jauhi merokok dan obat obatan terlarang d.  Minum air putih yang cukup e.  Berkumur dengan obat kumur sesuai aturan Pengobatan: a.  Berkumur dengan rebusan air kunyit yang telah dicampur dengan beberapa daaun sirih 2 kali sehari untuk menghilangkan plak plak jamur yang ada dipermukaan lidah.  b.  Mengoleskan air lemon yang telah dicampurkan dengan baking soda yangb tujuannya untuk menghilangkan pertumbuhan jamur penyebab infeksi lidah sekaligus untuk menjaga kesehatan lidah. (Baca Juga: Bahaya Juga: Bahaya Membiarkan Gigi Berlubang)  Berlubang)   9.  Fissured tongue 

Fissured tongue merupakan kelainan dan jenis penyakit pada lidah yang menyerang  permukaan lidah dan berbentuk celah celah terbuka seperti lubang yang tak beraturan, Timbul luka yang memerah dan papila nampak kasar. Penyakit ini bersifat genetika walaupun pada kenyataannya dapat menimpa pada seseorang yang tidak memiliki riwayat fissured tiongue. Penyebab : Makanan yang terlalu asam, mengandung logam (makanan laut)

 

Gejala : a.  Lidah retak retak  b.  Timbul celah dipermukaan dan tepi lidah c.  Terasa perih dan meningkatnya produksi air liur d.  Permukaan lidah ada yang nampak seperti terbelah dan memerah e.  Terserang iritasi atau luka yang bisa melebar Pencegahan : a.  Menjaga kebersihan rongga mulut  b.  Menggosok lidah sehabis menggosok gigi dengan alat khusus c.  Berkumur debngan obat kumur sesuai aturan d.  Banyak minum air putih e.  Perbanyak makan sayuran dann buah segar Pengobatan : a.  Berkumur dengan air hangat yang telah ditambahakan garam secukupnya  b.  Berkumur dengan rebusan kulit manggis yang telah disaring airnya c.  Makan apel setiap hari setidaknya 2 kali sehari agar papila pada permukaan lidah selalu sehat. 10. Coated Tongue 

 

Coated tongue adalah kondisi lidah yang berselaput akibat proses pembersihan lidah yang kurang baik yang biasanya dilakukan secara terburu-buru atau memang belum mengetahui dasar-dasar cara pembersihan lidah yang benar, yang menyebabkan terbentuknya semacam rongga-rongga dipermukaan lidah, yang mempermudah pertumbuhan bakteri atau jamur yang melekat akibat sisa makanan yang dikonsumsi, yang ternyata belum terangkat sepenuhnya. Penyebab: a.  Penggunaan sikat gigi yang tidak sesuai dengan usia  b.  Pasta gigi yang mengandung banyak zat pemutih c.  Membersihkan gigi terlalu cepat (terburu buru) Gejala : a.  Permukaan lidah kekuningan atau pucat  b.  Terdapat plak putih yang tebal dilapisan lidah c.  Menyebabkan bau muliut yang kurang sedap d.  Permukaan lidah kasar dan sensitive terhadap rasa asam dan pedas Pencegahan :

a.  Berkonsultasi pada dokter yang terkait tenang cara membersihkan gigi dann lidah dengan benar  b.  Bertanya tentang pasta gigi dan sikat gigi yang sesuai dengan kondisi lidah anda Pengobatan : a.  Berkumur dengan rebusan bunga belimbuing wuluh yang telah ditambahkan dengan garam serta perasan air lemon secukupnya, Lakukan cara ini 2 kali sehari sampai lidah tidak nampak seperti berselaput lagi ndan kembali segar kemerahan.

 

 b.  Rajinlah berkumur dengan air hangat yang telah ditambahkan garam secukupnya sebelum tidur malam guna menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur ketika lidah dalam kondisi stagnan (tidak beraktivitas untuk bicara, Makan dan minum)

 

COATED TOUNGE

I. 

Definisi

Coated tongue atau disebut juga furred juga  furred tongue, tongue, merupakan penampakan klinis dari lidah  berselaput yang terjadi pada dorsum lidah. Selaput pada lidah tersebut dapat terjadi karena adanya sel-sel deskuamasi dan debris (Cawson dan Odell, 2002). Coated tongue  tongue  akan menyebabkan terjadinya penumpukan bakteri, bau mulut, dan sensasi rasa pada lidah kurang peka (Quirynen et al, 2004). II. 

Manifestasi Klinis

Coated tongue memberikan gambaran klinis seperti lidah yang ditutupi oleh selaput berwarna putih, coklat, atau hitam. Pewarnaan ini tergantung dari pigmen yang masuk. Coated tongue  tongue  biasanya melibatkan 2/3 posterior bagian dorsum lidah. Pada keadaan ini, papila filiformis mengalami pemanjangan disertai akumulasi debris dan  bakteri serta kekurangan deskuamasi papilla. Oleh karena itu, lidah tampak tebal dan terbungkus.

 

  III. 

Etiologi dan Patofisiologi Coated Tongue

Lidah dalam kondisi normal dilapisi selaput yang terdiri dari mukus, deskuamasi sel epitel, dan derbis. Pergerakan lidah dan adanya aliran saliva dapat meminimalisir lapisan

pada

lidah.

Gangguan

kesehatan

pada

seseorang

dapat

mengganggu

keseimbangan tersebut, sehingga lapisan pada lidah menjadi lebih tebal. Kurangnya  pergerakan lidah, berkurangnya aliran saliva, demam, kelebihan tembakau atau alkohol, gangguan pencernaan atau pernafasan dapat menimbulkan penebalan pada lapisan lidah sehingga terjadi coated tongue. tongue. Warna dari coating   tergantung berbagai faktor, seperti kebiasaan menggunakan tembakau dan kebiasaan diet. (Field & Lesley, 2003) Faktor predisposi lainnya yang dapat menimbulkan coated tongue  tongue  antara lain lesi pada rongga mulut, dehidrasi, penggunaan obat antibiotik seperti penisilin dan steroid, agen-agen pengoksida yang terdapat pada obat kumur, diet lunak, dan penurunan  jumlah aliran saliva akan menyebabkan akumulasi dari debris oral (Greenberg & Glick, 2003; Laskaris, 2006). Aktifitas saraf simpatis meningkat saat demam, saraf simpatis mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga banyak darah dan panas yang mengalir ke permukaan tubuh melalui penguapan, radiasi, dan konduksi kulit. Aktifitas saraf simpatis dapat meningkatkan protein pada saliva, namun menurunkan jumlah aliran saliva.(Ekstrom et al, 2012; Nuaimy et al , 2012).

Tabel 1. Indeks Kojima digunakan untuk mengetahui tingkat keparahan coated tongue  tongue  (Panov & Assya, 2012) Skor Indeks Kojima 0 Tidak terlihat 1 Terdapat lapisan tipis 2/3 dorsum lidah terdapat lapisan tipis atau 2/3 terdapat lapisan tebal pada dorsum lidah

 

Permukaan dorsum lidah merupakan area yang biasanya mengalami iritasi setiap harinya. Iritasi tersebut dapat disebabkan oleh minuman panas atau makanan yang keras atau kasar. Hal tersebut menyebabkan dorsum lidah yang memproduksi lapisan sel-sel mati protektif yang disebut keratin (AOMP, 2005). Keratin yang dibentuk di atas dorsum lidah akan terdeskuamasi dan tertelan  pada saat makan. Pada keadaan normal, jumlah keratin yang diproduksi sebanding dengan keratin yang terdeskuamasi. Keseimbangan tersebut dapat terganggu, dan kondisi ini dapat menyebabkan coated tongue. tongue. Hal ini dapat dikarenakan keratin tidak segera terdeskuamasi, seperti terlihat salah satunya pada penderita dengan diet makanan lunak terutama pada pemakai gigi tiruan (AOMP, 2005).

 

IV. 

WOC

Gangguan  pencernaan/pernapasan

C

Oral hygiene yang  buruk, Kelebihan tembakau/alkohol

Diet lunak

Berkurangnya  pergerakan lidah

Penggunaan AB yang lama, Steroid, Obat

Perubahan flora normal di mulut

Aktivitas syaraf simpatis meningkat

Vaso dilatasi  pembuluh darah

Akumulasi debris oral

Penebalan pada lapisan lidah (Coated Tongue)

Demam

Jumlah aliran saliva  berkurang

1.  Gangguan konsep diri b/d harga diri rendah akibat  bau mulut 2.  Resti infeksi b/d pejamu pej amu yang rentan dengan agen infeksius 3.  Kurang pengetahuan b/d kurang infomasi tentang  pentingnya menjaga kebersihan mulut

Penigkatan  protein pada saliva

 

  V. 

Diagnosa Keperawatan

1.  Gangguan konsep diri b/d harga diri rendah akibat bau mulut 2.  Resti infeksi b/d pejamu yang rentan dengan agen infeksius 3.  Kurang pengetahuan b/d kurang infomasi tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut VI. 

Pemeriksaan Penunjang

1.  Pemeriksaan Radiologi  2.  Pemeriksaan darah 3.  Patologi Anatomi 4.  Mikrobiologi

 

DAFTAR PUSTAKA

 Nur’aeny  Nanan, Hidayat Wahyu, and Wahyuni Indah Suasani, 2017.Correlation 2017.Correlation Between  Reactive Oxygen Oxyg en Species S pecies and Oral Conditions in Elderly Individuals with hypertension: a

 preliminary Study, Bandung-Indonesia, Department of Oral Medicine, Faculty Of Dentistry, Universitas Padjadjaran Patel Jenisha, MDS; Kulkarni Suhas, dkk, 2017.  Assossiation Between Social So cial Anxiety With Oral  Hygiene Status and Tounge Coating C oating Among Patients with Subjective Halitosis, HyderabadIndia, Department of Public Health Dentistry Song Lee-Eun, Yim Hyun-Kyung dkk. 2016. Clinical Assessment of Oral Malodor Using  Autofluorescence of Tongue Coating, Republic of Korea: Department of Preventive Dentistry, Public Oral Health Chien Lo-Lun, dkk. 2015. TCM Tongue Diagnosis Indeks of Early Stage Breast Cancer, Kaohsiung-Taiwan, Department of Mechanical Engineering Jie Hu, dkk. 2015. Variations of Tongue Coating Microbiota in Patients witg Gastric Cancer,  Cancer,   China: Biomed Research International Kim Juyeon, Han Gajin, dkk. 2014. Tongue Diagnosis System for Quantitative Assessment of Tongue Coating in Patients with functional Dyspepsia : A Clinical Trial,  Trial,   Republic of Korea: Department of Clinical Korean Medicine Tornout M. Van, dkk. 2013. Tongue Coating: Related factors, Kaohsiung-Taiwan, factors, Kaohsiung-Taiwan, Department of Periodontology Kim Jinsung, Ha Ryu-Bong, dkk. 2012. Development 2012.  Development of Differential Criteria on Tounge Coating Thickness in Tongue Diagnosis,  Diagnosis,  Sookmyung-Republic of Korea: Department of Gastoenterology

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF