Classroom Management of Mental Retardation

July 2, 2018 | Author: Binda Jonata | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

....

Description

Classroom Management of Mental Retardation Penulis

Sumber Tahun Reviewer

:Bruno U.D. Onyekuru and Joyce NJOKU Department of Educational :Psychology, Guidance and Counselling Counselling Faculty of Education, University University of Port :Harcourt P.M.B 5323, Port Harcourt, Harcourt, Nigeria :International Journal of Learning & Development ISSN 2164-4063 2012 Vol. 2, :No. 5 :2012 :Apridio Binda Jonata

PENDAHULUAN Pengertian Mental Retardation : 



Gangguan yang muncul sebelum umur 18 tahun terutama di tahun-tahun awal sekolah individu dan ditandai dengan gangguan signifikan yaitu fungsi kognitif dan terjadi secara defisit dalam dua atau lebih perilaku adaptif (American Ps ychiatric Association, 2005). Suatu kondisi yang datang pada saat lahir dan hal ini ditandai secara signifikan dengan fungsi intelektual rata-rata IQ 70 atau kebawah (Halgin dan Whitebour, 2005).

Metode Penelitian: 





Menurut APA (2005) dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV), tiga kriteria ini harus dipenuhi untuk mendiagnosis: yaitu IQ di bawah 70, keterbatasan yang signifikan di dua atau lebih pada perilaku perilaku adaptif yang diukur dengan skala rating perilaku adaptif, yaitu komunikasi, keterampilan merawat diri sendiri, keterampilan interpersonal, dan banyak lagi, sebelum usia 18. Tes IQ berbahasa Inggris pertama, Terman-Binet, diadaptasi dari instrumen yang digunakan untuk mengukur potensi yang dapat dicapai, dikembangkan oleh Binet di Perancis pada tahun 1905 untuk mengukur intelektual berdasarkan bahasa lisan, kosa kata, penalaran numerik, memori, dan keterampilan analisis. Skor rata-rata pada tes IQ saat ini tersedia adalah 100, dengan standar deviasi 15 (WAIS / WISC-IV) atau 16 (Stanford-Binet). Untuk mengukur perilaku adaptif para profesional menggunakan wawancara terstruktur dan secara sistematis dengan memperoleh informasi dari orang-orang terdekat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Klasifikasi Mental Retardation: 

DSM-IV mengklasifikasikan empat derajat yang berbeda dari keterbelakangan mental; ringan, sedang, berat, dan sangat berat.





Jika keterbelakangan disebabkan oleh kromosom atau kelainan genetik lainnya, seringkali terlihat dari bayi. Jika keterbelakangan disebabkan oleh penyakit atau trauma, kemampuan adaptif yang dulunya mudah tiba-tiba bisa menjadi sulit atau tidak mungkin untuk dikuasai. (Maduakonam, 1995)

Klasifikasi Mild Mental Retardation (tingkat ringan) 

(IQ) berkisar 50-75

Mereka dapat menjadi cukup mandiri dalam beberapa hal, dan dapat berinteraksi dengan masyarakat dengan dukungan sosial Klasifikasi Moderate Mental Retardation (tingkat sedang) 



Populasi sekitar 10%



(IQ) berkisar 35-55

dapat melaksanakan pekerjaan dan perawatan diri dengan pengawasan Klasifikasi Severe Mental Retardation (tingkat berat)  populasi 3-4% IQ berkisar 20-40 Ketrampilan merawat diri sendiri rendah Klasifikasi Profound Mental Retardation (tingkat sangat berat) 

  



Populasi hanya berkisar 1-2%



IQ dibawah 20-25



Membutuhkan pengaasan yang sangat tinggi dan perawatan tehadap dirinya

Tanda dan Gejala Mental Retardation: 



Tidak terlihat jelas secara fisik untuk AGI yang disebabkan oleh lingkungan seperti kekurangan gizi ataupun keracunan. Tetapi terlihat jika memiliki sindrom. Anak-anak dengan keterbelakangan mental juga dapat menunjukkan beberapa atau semua karakteristik sebagai berikut: • Keterlambatan bahasa secara lisan • Daya ingat menurun • Sulit untuk bersosialisasi • Kesulitan dalam memecahkan memecahkan masalah • Keterlambatan dalam perkembangan perilaku adaptif seperti self-help atau keterampilan perawatan diri

Penyebab Mental Retardation: 

Secara umum, ada dua penyebab utama penyebab keterbelakangan mental yaitu genetik dan lingkungan. Penyebab genetik atau keturunan termasuk Tay Sachs syndrom dan sindrom Down.





Penyebab utama kedua dari keterbelakangan mental adalah bahaya lingkungan. Termasuk  paparan racun tertentu seperti timah atau merkuri, penyakit selama kehamilan, sering melakukan X-ray selama kehamilan, persalinan terlalu lama, kekurangan oksigen dll (Obidigbo, 2007). Masalah selama selama kehamilan dapat terjadi ketika janin tidak berkembang dengan baik. Sebagai contoh, mungkin ada masalah ketika sel-sel janin membelah. Seorang wanita yang minum alkohol atau menderita infeksi seperti rubella selama kehamilan juga dapat memiliki bayi dengan cacat mental (Obidigbo, 2007).

Pengelolaan untuk Mental Retardation: Ada beberapa program yang dapat membantu individu dengan gangguan perkembangan diri (development disabilities) dalam memperoleh pekerjaan di masyarakat, program yang memberikan dukungan bagi penyandang cacat, program yang membantu mereka dengan membesarkan anak-anak jika mereka dewasa, dan dimana mereka dapat belajar keterampilan dasar. Tujuan dari program-program ini adalah untuk memberikan mereka kebebasan dan kemandirian. Individu dengan gangguan perkembangan diri belajar sepanjang hidup mereka dan dapat memperoleh banyak keterampilan didampingi oleh guru, keluarga, pengasuh, dokter dan orang-orang yang ingin membantu. Para guru juga dapat merencanakan program mainstreaming  bagi anak. Melalui program mainstreaming anak dengan gan gguan intelektual dan fisik membaur dengan non-disable. Melalui metode ini anak-anak diizinkan untuk berpartisipasi berpartisipasi dalam kelas  biasa di mana mereka diberi bantuan yang diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan khusus mereka. Meskipun tidak ada obat khusus untuk keterbelakangan mental, individu dengan gangguan perkembangan diri memiliki komplikasi lebih lanjut dan dapat mengambil beberapa upaya medis, missal bekerja sama dengan dokter psikiater, sekolah dan orang tua dengan maksud untuk mendapatkan perawatan yang terbaik bagi anak. Penggunaan obat-obatan psikotropika seperti benzodiazepin pada individu dengan keterbelakangan mental membutuhkan pemantauan dan kewaspadaan sebagai efek samping terjadi pada umumnya.

KOMENTAR Jurnal ini telah memberikn banyak informasi tentang mental retardation atau anak dengan gangguan mental rendah. Seperti yang telah dicantumkan dari berbagai sumber dengan beberapa materi seperti pengertian, klasifikasi, tanda dan gejala-gejala, maupun pengelolaan bagi anak dengan ganguan mental rendah. Jurnal ini akan terlihat lebih sempurna apabila susunan dari beberapa materi ini diperbaiki seperti jurnal-jurnal pada umunya. Materi juga akan lebih baik jika ditambah dengan cara penanganan anak dengan gangguan mental rendah, agar orang awam yang membacanya lebih tertarik tertarik dan menambah wawasan. Beberapa materi seperti seperti pengelolaan untuk mental retardation kurang spesifik seperti program-progam yang diberikan tidak dituliskan lembaga apa dan dimana tempat didirikanya.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF