Ciri-ciri dan Perbedaan Masa Kelahiran Kembali (Renaissance) dan Masa Pencerahan (The Age of Enlightmen)

July 14, 2018 | Author: Sauqi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Menjelaskan Ciri-ciri dan Perbedaan Masa Kelahiran Kembali (Renaissance) dan Masa Pencerahan (The Age of Enlightmen)...

Description

SEJARAH VISUAL NUSANTARA.

CIRI-CIRI DAN PERBEDAAN MASA KELAHIRAN KEMBALI (RENAISANCE) DAN DARI MASA PENCERAHAN (THE AGE OF ENLIGHTEMENT)

TUGAS 2

DISUSUN OLEH SAUQI HAZAMI / 117101018 / DKV PARALEL

A. MASA KELAHIRAN KEMBALI (RENAISSANCE) Zaman Renaisans adalah zaman kelahiran-kembali (Renaissance, bahasa Perancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M. Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani. Namun, orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif bagi kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan baik..Kebudayaan klasik ini juga dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradaban manusia. Renaissance dipandang sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban Yunani & Romawi ketika mengalami masa keemasan Renaissance mengalami titik puncak pada tahun 1500 M,ditandai dengan kehidupan cemerlang dalam Seni, Pemikiran, Kesustraan, dsb. Berkembangnya penelitian empiris sehingga memunculkan Sains, sering juga disebut zaman Humanisme ialah adanya penghargaan terhadap manusia (karena manusia mempunyai kemampuan berfikir). Ciri Utama Renaissance: 1.

Humanisme Humanisme adalah suatu paham yang menitikberatkan pada manusia, kemampuan kodratinya dan kehidupan duniawinya. Jadi paham humanisme ini menempatkan manusia sebagai mahluk yang unik dari makhluk lainya, karena manusia memiliki kesadaran daripada makhluk lainya. Menurut Budi Hardiman (2012: 7)

2. Individualisme Individualisme memiliki arti lebih mementingkan kebebasan pribadi artinya lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan mementingkan orang lain. Hal ini menjadikan individu kurang bermasyarakat sehingga apapun kejadian-kejadian di lingkungan sekitar mereka di anggap tidak penting. Namun dalam kehidupan sehari-hari sikap tersebut lebih dominan terhadap masyrakat perkotaan. 3. Lepas dari Agama/Sekulerisme (tidak mau diatur) Sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan atau negara harus berdiri terpisah dari agama. Jadi mudahnya Sekularisme adalah pemikiran yang memisahkan agama dari kehidupan. Agama itu hanya urusan ibadah saja, terkait dengan bagaimana beribadah kepada sang Pencipta. Sementara untuk urusan kehidupan, maka agama tidak boleh ikut campur. 4. Empirisme Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. 5. Rasionalisme Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan atau didapatkan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, bukan berasal dari pengalaman inderawi.

B. MASA PENCERAHAN (THE AGE OF ENLIGHTEMENT) Abad Pencerahan atau Zaman Pencerahan (Age of Enlightenment dalam literatur berbahasa Inggris) adalah suatu masa di sekitar abad ke-18 di Eropa yang diketahui memiliki semangat revisi atas kepercayaan-kepercayaan tradisional, memisahkan pengaruh-pengaruh keagamaan dari pemerintahan. Bertolak dari pemikiran ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya diskusi-diskusi dan pemikiran ilmiah. Ideologi Sekularisme menjadi dasar tonggak peradaban maju Eropa. Semangat ini kemudian ditularkan pula kepada koloni-koloni Bangsa Eropa di Asia, termasuk Indonesia, walaupun Indonesia bukan negara yang berpaham Sekularisme. Contoh nyatanya adalah pendirian Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Museum Gajah), suatu perhimpunan untuk menelaah ditinjau dari riset-riset ilmiah. Zaman Pencerahan terjadi sekitar tahun 1687 - 1789M, adalah masa-masa yang produktif bagi sejarah budaya barat. Seperti ditemukannya bubuk mesiu, mesin cetak, dan kompas yang menjadi perubahan besar, serta mempengaruhi dunia hingga saat ini. Zaman pencerahan atau abad pemikiran sering disebut dengan istilah Aufklarung. Adapun ciri-ciri abad pencerahan adalah sebagai berikut. 1.

Penduniawian Terhadap Ajaran Para filsuf dan ahli agama abad Pertengahan menafsirkan alam semesta dan manusia berdasar norma-norma kitab suci, sedangkan orang-orang pencerahan cenderung kepada peniadaan wewenang keagamaan dan makin berpaling pada penduniawian ilmu pengetahuan. Para pemikir abad pencerahan berkeyakinan bahwa pintu gerbang menuju ke pengertian bukanlah berdasar wahyu, melainkan berdasar pada ilmu pasti, pemikiran dan logika. Kepercayaan terhadap kebenaran gereja benar-benar telah digoncangkan. Kesangsian terhadap ajaran agama kemudian berkembang ke bidang filsafat dimana kebenaran menurut sudut pandang ilmu pengetahuan dapat dijelaskan oleh pemikiran manusia. Wahyu sebagai sumber kebenaran ditinggalkan, sedangkan tradisi dan adat dipatahkan oleh akal. Injil sebagai lambang kekuasaan juga mengalami kritik yang menuntut pertanggungjawaban dari segala gejala.

2. Keyakinan Pada Pemikiran Zaman pencerahan merupakan abad keyakinan pada tingkat rasional dari alam dan pada hukum-hukum ilmiah yang langgeng. Pemikiran manusia adalah suatu penentu yang berkuasa penuh pada semua hal. Suatu penuntun yang kuat dan berfaedah, yang lebih agung daripada semua wewenang yang bersifat tradisional. Menurut orang-orang pencerahan, manusia telah ditentukan untuk menggunakan kemampuan intelektualnya dalam mengupas kegaiban alam yang berganda dan juga pikirannya sendiri. Menurut abad pencerahan, alam adalah suatu konsep yang keseluruhannya baik, alam merupakan dunia luar dimana mereka hidup, dimana segala sesuatu yang terjadi tidaklah semuanya alamiah. Mereka tidak percaya akan mukjizat dan kalau masih percaya pada tuhan, mereka menganggap tuhan sebagai “Tukang Mesin, pembuat jam” di alam semesta. 3. Paham Serba Guna Jiwa zaman pencerahan bersifat serbaguna (Utilitaris) dan praktis. Manusia berusaha mencapai kebahagiaan serta kesejahteraan sendiri dengan membentuk kembali hidup dan masyarakatnya diatas bumi. Hal inilah yang memunculkan paham tentang martabat manusia. Ide dasar pencerahan merupakan kepercayaan bahwa semua umat manusia didunia ini bisa mencapai tingkatan yang sempurna. Manusia bertanggung jawab pada dirinya sendiri bukan pada

Tuhan. Akal manusia telah menggantikan wahyu tuhan, asas pembebasan  jiwa manusia bukan ditentukan oleh rahmat tetapi oleh akal. Manusia berhak mencari dan mengumpulkan kekayaan demi kebahagiaan dunia. Pikiran manusia yang bersifat serbaguna dan praktis dengan menempatkan kemajuan ilmu dan teknologi dapat meraih kemakmuran, sehingga muncullah paham tentang hak atas Kebahagiaan. 4. Optimisme dan Percaya Diri Sendiri Orang-orang pencerahan sangat yakin dan optimisme, percaya penuh akan kemampuan mereka untuk menemukan hukum-hukum alam serta untuk menyempurnakan dunia dan hidup ini sesuai dengan pendapat mereka melalui ilmu pengetahuan yang bersifat alamiah, mereka yakin akan dapat memperoleh penemuan-penemuan yang mengarah pada kesempurnaan jatidiri manusia. Mereka yakin dan optimis melalui penyelidikan dan penelitian akan dapat mengungkap rahasia-rahasia alam.

C. PERBEDAAN MASA KELAHIRAN KEMBALI (RENAISANCE DENGAN MASA PENCERAHAN (THE AGE OF ENLIGHTEMENT) Zaman Renaissance rupanya dianggap juga sebagai suatu babak penting dalam sejarah peradaban. Voltaire, orang yang membagi sejarah peradaban, menganggap Renaissance merupakan babak ketiga dari keempat babak itu. Pada abad ke 19, Renaissance terutama dipandang sebagai masa yang penting dalam seni dan sastra. Zaman Modern filsafat didahului oleh Zaman Renaissance. Sebenarnya secara esensial Zaman Renaissance itu, dalam filsafat, tidak berbeda dari Zaman Modern. Ciri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat modern. ciri utama Renaissance ialah humanism, individualism, lepas dari agama (tidak mau diatur oleh agama), empirisme, dan rasionalisme. Hasil yang diperoleh dari watak itu ialah p engetahuan rasional berkembang. Tokoh pertama filsafat modern adalah Descartes. Sedangkan Zaman Aufklarung ini dikenal dengan “zaman pencerahan” atau “zaman fajar budi”. Aufklarung merupakan kelanjutan dari renaissance, kalau renaissance dipandang sebagai peremajaan pikiran, maka aufklarung menjadi masa pendewasaannya. Secara sederhana, masa Enlightment muncul setelah Renaisans. Renaisans adalah kelahiran kembali budaya klasik Yunani dan Romawi, sedangkan Masa Pencerahan adalah masa berkembangnya ilmu pengetahuan modern.

REFERENSI https://www.kompasiana.com/hariadideutsch/abad-renaisans-renaissance_550fda1 d8133119f36bc5fb8 https://www.kompasiana.com/soefandi/apa-itu-humanisme_5695c979b492734e0 9c0eeac https://id.wikipedia.org/wiki/Rasionalisme https://id.wikipedia.org/wiki/Empirisme http://islamdiaries.tumblr.com/post/5216149119/apa-sih-sekulerisme-pluralismedan-liberalisme https://www.kompasiana.com/aningg/gaya-hidup-individualisme-di-masyarakat_5 816d811bc9373b90a56fbea http://sariaerahmawati.blogspot.co.id/2012/11/normal-0-false-false-false-in-xnone-x.html https://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pencerahan https://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Abad_Pencerahan http://kependidikanislam2010.blogspot.co.id/2011/06/filsafat-modern-renaissancedan.html

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF