Ciri Ciri Cacing Schistosoma

March 19, 2018 | Author: Bahtiar | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

sfafasas...

Description

Schistosoma japonicum 1.

Telur Telur berbentuk oval hingga bulat, dan memerlukan waktu beberapa hari untuk berkembang menjadi mirasidium matang di dalam kulit telur. Masa telur menyebabkan tekanan pada dinding venula yang tipis, yang biasanya dilemahkan oleh sekresi dari kelenjar histolitik mirasidium yang masih berada di dalam kulit telur. Dinding itu kemudian sobek, dan telur menembus

lumen

usus

yang

kemudian keluar

dari

tubuh.

Pada

infeksi berat, beribu-ribu cacing ditemukan di dalam pembuluh darah. 2. Cacing dewasa Kulit

tubuhnya

halus,

tidak

mempunyai

tuberkel

dan

bersifat

gonoturistik, walaupun dalam hospes sering ditemukan berpasangan (cacing betina berada dalam kanalis ginekoporalis cacing jantan). a. Cacing Dewasa Jantan Cacing jantan lebih gemuk seperti daun melipat mempunyai kanalis ginekoforalis, berukuran 12-20x50-65 mm, kulit ditutupi duri-duri halus dan lancip, mempunyai batil isap kepala dan perut, testisnya berjumlah 6-9 buah. b.Cacing Dewasa Betina Cacing betina berukuran 26x0,3 mm, langsing dan memanjang, ovarium terletak di bagian lateral, uterus memanjang dan lurus berisi 50-100 telur (Onggowaluyo 2002 h.62). Schistosoma Mansoni 1)

Telur

Telur berbentuk lonjong, berwarna coklat kekuningan, dinding hialin, berukuran 114175x45-64 mikron, pada satu sisi dekat ujung terdapat duri dekat panjang, isi telur berupa mirasidium. Telur keluar bersama tinja. Telur matang dalam air menetas dan membebaskan mirasidium yang berenang aktif. Mirasidium selanjutnya tumbuh menjadi serkaria yang menembus kulit hospes 2) Cacing dewasa Cacing dewasa memiliki kulit tubuh halus, tidak mempunyai tuberkel dan bersifat gonoturistik memiliki ukuran lebih kecil. a. Cacing Dewasa Jantan

Cacing jantan panjangnya 6,4-12 mm gemuk, bagian ventralnya terdapat ginaekoforalis, testisnya 6-9 buah dan kulit terdiri dari duri-duri kasar. b. Cacing Dewasa Betina Cacing betina panjangnya 1,7-7,2 mm, kelenjar vetelaria meluas ke pinggir pertengahan tubuh, ovarium di anterior pertengahan tubuh, uterus pendek berisi 1-4 butir telur. Tempat hidupnya di vena, kolon dan rekrum (Widodo, 2013,). Schistosoma haematobium

1) Telur Telur cacing berbentuk lonjong, warna kuning kecoklatan, ukuran 112170x40-70 mikron, dinding tampak healin, salah satu ujungnya terdapat duri terminal yang panjang dan lancip, isi telur berupa mirasidium. Telur cacing keluar dari tubuh hospes bersama tinja maupun urin. Telur dalam air menetas dan mengeluarkan mirasidium yang aktif berenang dan mencari keong yang sesuai (Waluyo 2002 h.62). 2) Cacing Dewasa Cacing dewasa mempunyai kulit tubuh halus, tidak mempunyai tuberkel dan bersifat gonokoristik. Berukuran 10-20 mm, tubuh mempunyai tonjolan duri halus. a. Cacing dewasa jantan Cacing jantan gemuk berukuran 10-15x0,8-1 mm, kulit di tutupi duriduri halus, batil isap kepala lebih kecil dari pada batil isap perut, bagian ventral melipat kearah ekor membentuk kanalis ginaekofilik, di belakang batil isap perut terdapat 4-5 testes, porus genitalis terletak di bawah batil isap perut. b. Cacing Dewasa Betina Cacing betina langsing, berukuran 20x0,25 mm, batil isap kecil, ovarium di posterior pertengahan tubuh, dan uterus panjang berisi 20-30 telur (Muslim, 2009).

Sumber : Muslim, HM 2009, Parasitologi Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta. Onggowaluyo. J.S., 2002. Parasitologi Medik I EGC : Jakarta.

Widodo, H 2013, Parasitologi Kedokteran, D-Medika Jogjakarta

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF