chapter 9
December 25, 2018 | Author: icha syahnur | Category: N/A
Short Description
chapter 9 from the book of wolk dodd and rozycki...
Description
CHAPTER 9
UNIFORMITY AND DISCLOSURE SOME POLICY – MAKING MAKING DIRECTIONS
KHAERUNNISA NUR FATIMAH FATIMAH SY SYAHNUR AHNUR 421989
PROGRAM MAGISTER SAINS DAN DOKTOR FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA 2018
UNIFORMITY AND DISCLOSURE •
•
Pada bab ini akan dibahas dua konsep penting yang memiliki peran dalam menentukan struktur dan komponen-komponen kerangka kerja kerja metateoritis yaitu uniformity uniformity dan dan disclosure. Ter erda dapat pat hub hubung ungan an yang sal saling ing mel melengk engkap apii ant antara ara unif uniform ormity ity dan disclosure.
What Underlies the choice among accounting methods FLV mengemukakan tiga alasan yang mendasari manajemen untuk menentukan metode akuntansi
Meminimalkan agency cost
Signaling Information
Melibatkan eksternalitas
pemilihan
Uniformity •
•
•
• •
Dalam literature akuntansi, keseragaman seringkali disalahartikan sebagai comparability (daya banding). Sprouse melihat comparability sebagai proses akuntansi yang disesuaikan dengan circumstances suatu transaksi dan proses pembandingan alternative untuk membuat suatu keputusan Hubungan antara keseragaman dan daya banding erat kaitannya dengan SFAC No. 2 dan 8. Comparability bukan sebuah kualitas pada angka-angka akuntansi dalam artian relevansi dan realibilitas, tapi merupakan hubungan antar angkaangka tersebut. Tujuan dari comparability adalah menjelaskan persamaan dan perbedaan. SFAC No. 8 mengacu pada comparability sebagai yang meningkatkan karakteristik: comparability adalah karakteristik kualitatif yang memungkinkan pengguna untuk mengetahui dan memahami persamaan dan perbedaan item.
Uniformity The nature and complexity of events •
• •
•
•
Transaksi adalah peristiwa ekonomi atau keuangan yang dilaporkan di akun perusahaan Menurut SFAC No 6 event “sebagai konsekuensi yang terjadi pada entitas. Transaksi dapat terjadi antar entitas, antara perusahaan dengan pekerjanya, dan antara perusahaan dengan investor atau kreditor. Jadi transaksi merupakan event eksternal. Sedangkan event yang bersifat internal, misalnya depresiasi dan persediaan barang setengah jadi.
Menurut keadaannya (circumstances), event dibedakan menjadi Simple event terjadi dalam situasi yang sederhana, tidak banyak peraturan sehingga perlakuan yang diberikan relative sama. Misal pembayaran utang jasa tanpa adanya diskon Sedangkan complex events memiliki derajat kompleksitas yang tinggi karena adanya halangan (restriction), kontijensi, dan persyaratan. Misal apakah pembeli atau penjual yang akan membayar biaya angkut?
Relevant Circumstances •
•
Relevant circumstances adalah keadaan signifikan yang secara ekonomi dapat mempengaruhi secara luas event yang serupa atau mirip. Keadaan signifikan secara ekonomi tersebut meliputi kondisi umum atau faktor yang terkait dengan complex events yang diduga dapat mempengaruhi waktu aliran kas.
Terdapat dua tipe umum relevant circumstances, yaitu: Present magnitudes: kondisi yang telah diketahui pada saat terjadinya event. Future contingencies: factor yang hanya dapat dikeathui setelah tanggal terjadinya event.
The role of management in relevant circumstances Memaksimalisasi laba jangka pendek apabila ada kompensasi manajerial
Memaksimalisasi laba jangka pendek apabila ada ketakutan intervensi pemerintah
Smoothing income apabila stockholder mempunyai persepsi resiko perusahaan lebih rendah daripada fluktuasi laba yang tinggi
Uniformity Finite and Rigid Uniformity •
Finite uniformity merupakan upaya untuk menyamakan metode akuntansi dengan relevant circumstance dalam situasi yang sama secara umum Contoh: ketentuan sewa beli jangka panjang dalam SFAS No. 13, bahwa leasing harus dikapitalisasi apabila jangka waktu leasing sama dengan atau lebih dari 75% umur ekonomis aset
•
Rigid uniformity berarti menentukan satu metode untuk semua transaksi yang serupa meski kemungkinan terdapat relevant circumstances Contoh: SFAS No.2 menyatakan bahwa R & D cost tidak boleh dikapitalisasi meskipun terdapat future benefit.
Finite and Rigid Uniformity to Representational and verifiability •
•
•
•
Finite uniformity seharusnya lebih mengutamakan penyajian yang sejujurnya (representational faithfulness) daripada rigid uniformity . Pendekatan representational faithfulness berdasarkan finite uniformity memandang adanya derajat representational faithfulness. Sterling secara kontras melihat representational faithfulness dalam konteks biner: apakah ukuran karakteristik dari sebuah asset itu representational faithfulness atau tidak. Dalam kepentingan pengambilan keputusan, representational faithfulness merupakan karakteristik kegunaan yang utama dan tidak boleh ditukar dengan verifiabilitas meskipun beberapa ukuran karakteristik yang relevan mungkin “kurang tepat”.
Uniformity The present status of uniformity Terdapat beberapa kualifikasi yang perlu ditekankan, yaitu: 1. Fakta bahwa standar adalah contoh keseragaman yang terbatas bukan berarti standar tidak dapat diperbaiki bahkan ketika faktor keadaan yang relevan sesuai. 2. Keseragaman yang kaku. Didasari faktor sebagai berikut: konservatisme ketidakmampuan organisasi penyusun standar menentukan keadaan relevan yang berarti, usaha untuk meningkatkan verifiabilitas pengukuran, pengakuan fakta digunakannya alokasi persepsi biaya implementasi keadaan relevan melebihi manfaatnya. 3. Pendekatan lain mengenai masalah keseragaman diberi nama flexibility
The present status of uniformity Berikut adalah contohnya : Rigid uniformity: SFAS No. 109 tentang alokasi pajak penghasilan komprehensif Finite uniformity: SFAS No. 5 tentang kemungkinan rugi di masa depan Flexibility : Akuntansi depresias
FINITE • •
Long term leases Kepemilikan saham untuk tujuan pengendalian
RIGID •
•
Comprehensive income tax allocation Cost of research
FLEXIBILITY • •
•
Investment tax credit Depreciation accounting Treasury stock
Overview of practice
The present status of uniformity Relevant Circumstances Policy Employed Yes Finite
•
1A ARB 51, APB 18, SFAS No.94 dan SFAS No. 115
No •
Treatment of unrealized holding gains for trading securities as opposed to available-forsale-securities
Ownership of common stock of other firms
Rigid
•
1B SFAS No.2 Research and Development costs
2A SFAS No.115
•
2B APB 29 Assets acquired by donation
The present status of uniformity
Formulating accounting policy Broad Event Class
Simple Event
Complex Event Measurement and/ or Cost Constraints
Rigid Uniformity
Rigid Uniformity
Measurable and Cost Effective
Finite Uniformity
The usefulness of accounting allocations
Alokasi adalah pembagian cost/ revenue yang muncul pada suatu periode yang bisa diaplikasikan ke banyak periode
Alokasi akuntansi arbiter tetapi tidak berarti tidak bermanfaat
Pengukuran fair value (SFAS No. 157) dapat mempunyai implikasi penting untuk alokasi akuntansi
Disclosure •
•
•
Pengungkapan terkait dengan informasi pelaporan keuangan yang menyajikan informasi keuangan maupun informasi pelengkap, termasuk catatan kaki, post statement events, diskusi manajemen dan analisis operasi untuk tahun mendatang, prediksi keuangan dan kegiatan operasi,maupun kebijakan akuntansi. Pelaporan keuangan biasanya terdiri dari laporan keuangan dan disclosure. Menurut SFAC No. 5, pengungkapan adalah penyajian informasi dengan tujuan selain pengakuan dalam laporan keuangan yang dibandingkan dengan pengakuan dalam laporan keuangan itu sendiri.
The disclosure function of the SEC
Disclosure
Secara tidak langsung, disclosure ditafsirkan oleh SEC dengan dua aspek. Salah
satunya disebut protective disclosure, yang berhiubungan dengan usaha untuk memberikan perlindungan kepada investor dari perlakuan yang tidak adil. Aspek lainnya disebut dengan informative disclosure, yang berhubungan dengan usaha untuk memberikan informasi yang lengkap dan bermanfaat untuk tujuan analisis investasi. Awalnya SEC hanya menekankan pada protective disclosure. Undang-undang
sekuritas. Tahun 1993 diperlukan untuk mengisi statement registrasi dengan SEC sebelum penjualan sekuritas. Termasuk didalamnya, prospektus yang diberikan kepada pembeli merupakan informasi mengenai kegiatan bisnis, sekuritas yang dijual, identitas yang relevan terkait dengan mereka yang mendistribusikan sekuritas. Undang-undang sekuritas tahun 1934 memperpanjang aturan-aturan ini untuk
isu baru sekuritas
The shift toward informative disclosure •
•
•
Disclosure
Walaupun aspek protektif dan informatif dari pengungkapan tumpang tindih, SEC mengharuskan bahwa pengungkapan harus disusun dengan memadai. Sejak awal tahun 1970, SEC menekankan pada informative disclosure. Sebagai contoh, komisi selalu dijauhi inflasi akuntansi karena data tersebut tidak dapat diverifikasi dan investor tidak mengerti mengenai angka-angka. Namun, setelah rancangan FASB mengenai ketentuan tingkat harga, SEC pada ASR 190 diperlukan untuk sebagian besar perusahaan dalam pengungkapan informasi tambahan untuk biaya depresiasi, penialian aset tetap, biaya penjualan, dan persediaan. Hal ini sangat mungkin bahwa pergeseran ke arah informative disclosure telah terjadi sebagai akibat dari hipotesis pasar efisien dan kesimpulannya bahwa investor yang naif tidak diuntungkan dalam pasar selama mereka terdiversifikasi secara benar
The shift toward informative disclosure
•
•
Disclosure
Pergeseran SEC ke arah informative disclosure dilanjutkan oleh Advisory Committee on Corporate Disclosure. Komite tersebut memberikan laporan produktif pada tahun 1977 yang berisikan tentang ringkasan pernyataan pengungkapan yang telah ada dan rekomdasi lebih lanjut tentang hal tersebut.
The shift toward informative disclosure
Disclosure
Usulan informative disclosure dari komite menyarankan untuk mengahasilkan perkiraan dengan ketentuan bahwa akan melindungi manajemen dari pinalti kewajiban dari peraturan sekuritas federal, dan proyeksi yang dibuat harus rasional dan dibuat dengan tepat. Selain itu komite juga merekomendasikan data informatif lainnya untuk masa depan meliputi pengeluaran modal dan perencanaan pendanaan, perencanaan tujuan manajemen, kebijakan deviden dan kebijakan yang berkaitan dengan struktur modal entitas. Informative disclosure lainnya yang direkomendasikan oleh komite adalah standar klasifikasi produk untuk pelaporan segmental yang ditentukan berdasarkan masing-masing industri, pengungkapan sosial dan informasi lingkungan jika akan mempengaruhi kinerja keuangan entitas dimasa yang akan dating.
Imperfections of the disclosure process
Disclosure
Proses disclosure memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan pertama terkait dengan pro kontra antara differential disclosure dan selective disclosure. Sistem pengungkapan yang dipakai sekarang yang memiliki pengaruh luas saat ini disebut dengan differential disclosure. Sedangkan selective disclosure adalah pengungkapan yang memungkinkan adanya informasi yang dikeluarkan dan tidak dikeluarkan ke publik. Differential disclosure bertindak sebagai interpreter atas aturan-aturan pasar modal, sehingga publik tertarik untuk berinvestasi. Beaver percaya bahwa disclosure yang jumlahnya lebih banyak dalam laporan tahunan akan menurunkan tingkat pentingnya pendekatan differential disclosure. Informative disclosure secara umum memang dapat digunakan untuk meningkatkan evaluasi atas resiko dan return suatu entitas, dan terdapat beberapa kualifikasi penting yang perlu dipikirkan yaitu komunikasi pengungkapan di antara entitas bisnis dengan analisis keuangan maupun konsultan investasi
Imperfections of the disclosure process
Disclosure
Kekurangan kedua dalam proses disclosure terkait dengan keberagaman investor yang dapat mengurangi kebutuhan akan informasi pada level spesifik perusahaan. Investor hanya peduli terhadap informasi spesifik perusahaan yang akan mempengaruhi portofolio mereka. Namun, masalahnya adalah pengkategorian informasi spesifik perusahaan (memiliki efek ataukah tidak memiliki efek terhadap portofolio) adalah hal yang mustahil. Tidak semua investor mendiversifikasi investasi mereka, sehingga sulit memisahkan mana informasi yang berguna bagi diversified investor dan mana yang berguna bagi undiversified investor
Disclosure
Forms and Methods of disclosure
Diskusi dan analisis manajemen Sejak tahun 1968, SEC meminta perusahaan untuk memasukkan diskusi dan analisis manajemen dalam laporan tahunan yang akan memberikan gambaran kepada pengguna mengenai kegiatan operasi dan arus kas di masa yang akan datang. Spesifik informasi yang diminta tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Hasil operasi termasuk informasi perubahan harga penjualan, kos, dan volume penjualan 2. Perkiraan likuiditas di masa mendatang 3. Modal dan rencana pengeluaran modal 4. Prediksi tren, ketidakpastian, dan kejadian di masa depan yang memberi dampak material.
Disclosure
Forms and Methods of disclosure
SFAS No 131 Signaling theory juga berlaku dalam hal penyajian disclosure. Teori ini menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki berita baik akan berusaha membedakan dirinya dari perusahaan yang tidak memiliki berita baik dengan mengungkapkannya ke pasar. Pada gilirannya, pasar harus menghargai perusahaan-perusahaan yang telah dianggap tidak memiliki berita baik yang kemudian dapat terjadi penurunan harga. Dengan demikian, perusahaan yang tidak menyajikan disclosure akan dianggap menyembunyikan kabar buruk sehingga dapat menurunkan harga saham. Signaling theory umumnya konsisten dengan hipotesis efisiensi pasar setengah kuat.
Disclosure
Forms and Methods of disclosure
Signaling and management earnings forecasts FAB mengimplementasikan bagian utama dari laporan komite special dalam SFAS No. 131. SFAS No. 131 ini meminta pelaporan segmen dengan pendekatan manajemen berdasarkan cara manajemen mengatur segmen dalam sebuah perusahaan untuk mengambil keputusan operasi dan menaksir kinerja. Dalam SFAS No. 131 ini asset segmen harus dilaporkan. Kewajiban segmen bersifat optional, sedangkan laporan arus kas segmen tidak diharuskan. Fitur baru dari SFAS No. 131 adalah bahwa informasi segmental dalam periode tertentu harus mencakup pendapatan segmen, laba rugi segmen, dan asset yang dimiliki oleh segmen. SFAS No. 131 ini terbukti sukses, yang dapat dilihat dari meningkatnya jumlah perusahaan yang menyajikan pengungkapan setelah mengadopsi SFAS ini.
Disclosure
Forms and Methods of disclosure
Quarterly Information
SEC meminta agar sebagian besar perusahaan publik mengungkapkan data keuangannya setiap empat bulan sekali. Pertanyaan teoritis mengenai data per kuarter ini adalah apakah ia harus dipandang secara terpisah satu sama lain (discrete view) atau secara satu kesatuan (integral view). APB Opinion No. 28 lebih memilih integral view yang lebih memiliki validitas karena banyak kejadian satu tahun yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, misalnya tariff pajak yang dihitung per tahun
Disclosure
Forms and Methods of disclosure
Small firms versus larger firms Untuk menyajikan disclosure dibutuhkan biaya yang relative cukup besar bagi sebuah perusahaan kecil. FASB mempertimbangkan implikasi disclosure bagi perusahaan kecil dengan megungkapkan tujuan bahwa disclosure hanya diharuskan apabila relevan dan cost effective. Namun penelitian menunjukkan bahwa disclosure dari perusahaan kecil, seperti informasi mengenai earning, memiliki informasi yang lebih komprehensif bila dibandingkan dengan perusahaan besar. Kemungkinan ini terjadi karena informasi public mengenai perusahaan kecil lebih sedikit bila dibandingkan dengan perusahaan besar. Oleh sebab itu, disclosure perusahaan kecil merupakan salah satu sumber informasi yang diandalkan sehingga harus disajikan secara lengkap dan komprehensif.
View more...
Comments