CH 2 (Market Forces Supply & Demand)
September 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download CH 2 (Market Forces Supply & Demand)...
Description
Nama: Auliya Zulfatillah NIM : 041524253036
BAB 2 Mekanisme Pasar: Permintaan dan Penawaran Pokok bahasan dalam bab ini adalah penjelasan dan deskripsi mengenai permintaan (demand ) dan penawaran ( supply). supply). Permintaan dan penawaran merupakan mer upakan alat yang digunakan oleh para manajer perusahaan untuk melihat gambaran besar kondisi pasar. Permintaan dan penawaran merupakan alat kualitatif yang mampu memprediksi perubahan (trend ) di pasar yang kompetitif, termasuk diantaranya perubahan harga produk perusahaan, produk-produk lain yang memiliki keterkaitan dengan produk perusahaan (produk subtitusi dan komplementer), dan perubahan harga input produksi produksi (misal: gaji buruh) yang diperlukan untuk aktivitas operasi. Kemampuan analisis permintaan dan penawaran untuk melihat gambaran besar kondisi pasar, dapat membantu manajer dalam melakukan analisis pada tahapan selanjutnya. A. Permintaan (demand (demand )
Permintaan adalah jumlah kuantitas barang dan jasa yang ingin dan mampu dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Ketika berbicara mengenai permintaan asumsi yang yang digunakan adalah cateris paribus, paribus, yaitu asumsi yang menyatakan bahwa hanya han ya perubahan harga yang dipertimbangkan sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan (misal: pendapatan konsumen, iklan, serta harga barang subtitusi dan komplementer) dianggap tetap atau konstan. Hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga meningkat maka jumlah kuantitas barang dan jasa yang diminta akan menurun, berlaku sebaliknya ketika harga mengalami penurunan maka jumlah kuantitas barang yang diminta akan meningkat. Pola
dari kurva permintaan adalah downward sloping , seperti gambar kurva di bawah ini:
Nama: Auliya Zulfatillah NIM : 041524253036
a. Penggeser Permintaan (demand (demand shifters) shifters) Para ekonom mengakui bahwa faktor-faktor selain harga juga ju ga dapat mempengaruhi perimintaan. Faktor-faktor tersebut antara lain pendapatan konsumen, pengaruh pengaruh iklan, tingkat populasi, ekpektasi konsumen, serta harga dari barang-barang lain yang merupakan barang subtitusi dan barang komplementer suatu barang. Faktor-faktor selain harga yang mempengaruhi permintaan disebut faktor penggeser permintaan (demand shifters). shifters). Ketika menggambar kurva permintaan, kita mengasumsikan bahwa faktor-faktor lain selain harga adalah konstan. Seperti dijelaskan dalam kuva permintaan di bawah ini, ketika terjadi penurunan harga, maka akan terjadi perpindahan sepanjang kurva permintaan dari titik A ke titik B. Kondisi ini disebeut movement along the curve,
dimana perubahan yang terjadi terletak pada jumlah kuantitas barang yang diminta. Sedangkan pengaruh dari faktor-faktor selain harga akan mengakibatkan terjadinya pergeseran kurva permintaan ( shifting shifting ). ). Pergeseran permintaan mengakibatkan perubahan permintaan permintaan pada berbagai berbagai tingkat harga. Ketika kurva kurva permintaan bergeser bergeser ke kanan maka terjadi peningkatan permintaan, akan terdapat semakin banyak jumlah barang yang diminta pada tingkat tingkat harga tertentu. Sebaliknya, ketika kurva permintaan bergeser ke kiri maka terjadi penurunan permintaan, akan terdapat semakin sedikit jumlah barang yang diminta pada tingkat tingkat harga tertentu. Faktor-faktor selain harga yang mempengaruhi permintaan: 1) Pendapatan konsumen Untuk barang normal, semakin tinggi pendapatan maka permintaan terhadap barang tersebut akan semakin tinggi. Sedangkan untuk untuk barang inferior, semakin tinggi pendapatan akan menyebabkan penurunan permintaan pada barang tersebut.
Nama: Auliya Zulfatillah NIM : 041524253036
2) Harga barang lain yang memiliki keterkaitan Ada dua jenis barang yang memiliki keterkaitan, yaitu barang subtitusi dan barang komplementer. Pada barang subtitusi, ketika harga suatu barang naik akan berdampak kenaikan permintaan pada barang subtitusinya. Sedangkan dalam kasus barang komplementer, ketika harga suatu barang naik, maka akan menyebabkan penurunan permintaan pada barang komplementernya. 3) Iklan dan selera konsumen Iklan dibuat untuk mempengaruhi selera dan preferensi konsumen. Ketika selera konsumen akan suatu barang meningkat, maka akan mengakibatkan peningkatan permintaan barang tersebut. Ada iklan yang bersifat informatif yang tujuannya menginformasikan mengenai kualitas atau eksistensi suatu produk, juga ada iklan yang sifatnya sifat nya persuatif yang tujuannya mempengaruhi m empengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk. 4) Tingkat populasi Ukuran suatu populasi juga dapat mempengaruhi permintaan. Semakin besar jumlah individu dalam populasi, maka akan semakin tinggi tingkat permintaannya terhadap suatu barang. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah jumlah individu dalam populasi maka akan semakin menurun permintaannya terhadap suatu barang. 5) Ekpektasi Konsumen Ketika di masa depan ekspektasi konsumen adalah terjadi kenaikan terhadap suatu barang, maka akan semakin besar permintaan mereka terhadap barang tersebut. Hal ini merupakan cara konsumen untuk mengantisipasi kenaikan harga di masa depan, sehingga mereka membeli lebih l ebih banyak di periode saat ini. Kondisi ini disebut stockpiling. disebut stockpiling. Sebaliknya, Sebaliknya, ketika ekspektasi konsumen adalah terjadi penurunan harga di masa depan, maka permintaan saat ini akan mengalami penurunan. b. Fungsi Permintaan (the (the demand function) function) Fungsi permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaannya. Fungsi permintaan merupakan suatu tool matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga terhadap permintaan suatu barang. Fungsi
Nama: Auliya Zulfatillah NIM : 041524253036
permintaan dapat diturunkan ke dalam bentuk persamaan linear. Berikut ini adalah contoh fungsi permintaan serta persamaan linearnya: Fungsi
permintaan
di
atas,
menggambarkan
mempengaruhi jumlah barang X (Q
d x )
bahwa
faktor-faktor
yang
yang diminta adalah Harga barang X (P x),
harga barang Y yang terkait dengan barang X (P y), pendapatan konsumen (M), dan faktor lain-lain yang mempengaruhi permintaan (H). Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan, jika harga barang X naik maka jumlah kuantitas barang X yang diminta turun. Oleh karena itu (Px) bernilai negatif karena berbading terbalik dengan (Qxd). Sementara nilai (Py) tergantung dari jenis barang Y. Jika barang Y adalah subtitusi barang X, maka nilai (Py) positif, namun juka barang Y adalah komplementer barang X, maka nilai (Py) negatif. Nilai M juga tergantung dari jenis barangnya, jika X adalah barang normal maka ketika pendapatan naik jumlah permintaan akan naik, saat itu nilai M positif. Namun jika X adalah barang inferior, nilai M negatif. Karena untuk barang inferior, semakin tinggi pendapatan akan meurunkan permintaan. c. Surplus Konsumen (consumer (consumer surplus) surplus) Surplus konsumen adalah nilai yang diperoleh oleh konsumen ketika membeli suatu barang tanpa harus membayarnya, atau dalam definisi lain l ain adalah selisih selis ih antara nilai yang bersedia untuk dibayarkan oleh konsumen dengan nilai yang harus dibayar konsumen. Nilai surplus konsumen pada kurva permintaan adalah daerah segitiga
yang lebih gelap pada kurva dibawah ini. B. Penawaran (supply (supply))
Penawaran adalah jumlah kuantitas barang yang ingin dan mampu dijual atau ditawarkan oleh produsen dalam suatu pasar pada berbagai alternatif harga dalam kurun waktu tertentu dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi penawaran kecuali harga dianggap konstan (cateris (cateris paribus). paribus). Berdadsarkan hukum penawaran dikatakan bahwa jika harga barang dan jasa yang ditawarkan meningkat, maka kuantitas barang yang ditawarkan juga akan meningkat.
Nama: Auliya Zulfatillah NIM : 041524253036
Sebaliknya, saat terjadi penurunan harga, maka kuantitas barang yang ditawarkan menurun. Dalam penawaran, harga berbanding lurus dengan kuantitas oleh karena itu ketika diproyeksikan dalam kurva penawaran, maka polanya adalah upward sloping. sloping. Perubahan harga barang dan jasa yang ditawarkan akan menyebabkan perubahan kuantitas barang dan jasa yang ditawarkan, kurva penawaran akan mengalami perpindahan (movement along the curve). curve). a. Penggeser Penawaran ( supply supply shifters) shifters) Faktor-faktor yang mempengaruhi posisi kurva penawaran disebut faktor penggeser penawaran. Faktor-faktor tersebut antara lain l ain harga-harga input produksi, perkembangangan teknologi, jumlah produsen atau kompetitor dalam pasar, pajak, dan ekpektasi produsen. Ketika satu atau lebih faktor mengalami pperubahan, maka posisi kurva penawaran akan mengalami pergeseran ( shifting shifting ), ), pada saat itu terjadi perubahan penawaran (change (change in supply). supply). Ketika kurva penawaran bergeser ke kanan
dari S 0 ke S 2 artinya terjadi kenaikan penawaran. Sebaliknya ketika kurva penawaran bergeser ke kiri dari S dari S 0 ke S 1 terjadi penurunan penawaran, seperti yang ditunjukkan pada kurva di bawah ini: Faktor-faktor selain harga yang mempengaruhi penawaran: 1) Harga-harga Input Ketika harga produksi mengalami peningkatan maka keinginan produser untuk memproduksi barang juga akan meningkat. Peningkatan produksi akan menambah jumlah barang yang ditawarkan, kurva penawaran akan bergeser ke kanan. 2) Teknologi dan regulasi pemerintah Perubahan teknologi dan regulasi pemerintah dapat mempengaruhi posisi kurva penawaran. Ketika teknologi produksi semakin berkembang maka biaya produksi dapat berkurang sehingga produsen dapat memproduksi lebih banyak output. Demikian pula ketika regulasi pemerintah berubah (misal: melalui serikat dagang dengan negara-negara lain untuk mengurangi tarif masuk) dapat
Nama: Auliya Zulfatillah NIM : 041524253036
berdampak terhadap perubahan penawaran, dalam kondisi ini kurva penawaran penawaran akan bergeser ke kanan. 3) Jumlah pemain di pasar (kompetitor) Semakin banyak jumlah produsen yang bermain di suatu pasar, maka akan semakin banyak jumlah barang yang dtawarkan, dampaknya kurva penawaran akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, ketika semakin banyak produsen yang keluar dari pasar jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit, dampaknya kurva penawaran akan bergeser ke kiri. 4) Pergantian dalam produksi Banyak perusahaan yang telah memiliki teknologi yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan beberapa produk yang berbeda. Contoh, automakers automakers dapat dapat mengubah pabrik perakitan truk menjadi pabrik perakitan mobil dengan melakukan beberapa perubahan pada fasilitas produksinya. Ketika harga mobil naik, perusahaan tersebut dapat mengubah lini perakitan truk menjadi lini perakitan mobil untuk menambah jumlah kuantitas mobil yang ditawarkan, kondisi ini juga dapat mempengaruhi kurva penawaran truk yang mengalami pergeseran ke kiri. 5) Pajak Posisi dari kurva penawaran juga dipengaruhi oleh pajak. Beberapa jenis pajak yang mempengaruhi penawaran diantaranya adalah pajak bea cukai dan pajak berdasarkan nilai (ad (ad valorem tax). tax). Pajak bea cukai adalah pajak yang dikenakan atas setiap satuan unit barang yang terjual, dimana pendapatan pajak diperoleh pemerintah dari supplier atau produsen. Pajak berdasarkan nilai (ad ( ad valorem tax) nilai pajaknya dihitung berdasarkan persentase nilai barang, tidak tax) berdasarkaan pada timbangan, ukuran atau satuan barangnya.Pajak akan berdampak pada pergeseran kurva penawaran ke kiri sebesar nilai pajak yang dikenakan. Produsen akan membebankan biaya pajak terhadap harga jual sehingga harga jual barang mengalami peningkatan sebesar nilai pajak. 6) Ekpektasi produsen Ekspektasi produsen mengenai harga jual di periode mendatang juga mempengaruhi penawaran. Ketika harga masa depan diharapkan akan naik, dan barang yang diproduksi tidak mudah mudah rusak, maka produsen akan memilih untuk untuk menahan penjualan barang tersebut, dampaknya jumlah barang yang ditawarkan
Nama: Auliya Zulfatillah NIM : 041524253036
di periode saat ini jumlahnya berkurang. Kurva penawaran mengalami pergeseran ke kiri. b. Fungsi Penawaran (the (the supply function) function) Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penawarannya. Fungsi penawaran merupakan suatu tool matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga terhadap penawaran suatu barang. Fungsi
penawaran dapat diturunkan ke dalam bentuk persamaan linear. Berikut ini adalah contoh fungsi permintaan serta persamaan linearnya: Fungsi penawaran dan persamaanya menggambarkan bagaimana faktor-faktor penggeser penawaran mempengaruhi jumlah jumla h kuantitas barang yang ditawarkan. ditawa rkan. Q x s adalah jumlah kuantitas barang yang ditawarkan, P ditawarkan, P x adalah berbagai alternatif harga barang X, P X, P rr adalah adalah adalah harga teknologi yang terkait dengan produksi barang X, W adalah besarnya upah buruh, H buruh, H adalah adalah faktor lain-lain yang mempengaruhi penawaran. c. Surplus Produsen ( producer producer surplus) surplus) Surplus produsen adalah selisih nilai yang diharapkan dapat diterima oleh produsen dengan nilai sebenarnya yang mereka terima dari konsumen. Secara geometris produsen surplus adalah area di atas kurva penawaran namun masih di bawah harga
jual pasar. Berikut adalah kurva yang menunjukkan menunjukkan area surplus produsen
Nama: Auliya Zulfatillah NIM : 041524253036
C. Keseimbangan Pasar (market (market equilibrium) equilibrium)
Harga yang terbentuk di pasar ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Sebagai ilustrasi bagaimana terbentuknya keseimbangan pada pasar yang kompetitif, pada kurva di atas telah ditunjukkan gambaran interaksi antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Misal, harga barang adalah adalah p p L. Pada kurva permintaan konsumen berharap dapat membeli barang tersebut sejumlah Q1 (poin B). Namun, pada harga p L produsen hanya dapat menjual barang sebesar Q0 (poin A). Dalam kondisi tersebut, jumlah barang yang diminta melebihi jumlah barang yang ditawarkan, sehingga terjadilah kelangkaan ( shortage). shortage). Kelangkaan akan mendorong kenaikan harga, sehingga harga berubah menjadi pe. Saat harga naik ke ke pe, produsen mampu memproduksi lebih banyak sehingga jumlah yang ditawarkan menjadi sebesar Qe. Seiring dengan meningkatnya harga, permintaan akan barang tersebut akan berkurang menjadi sebesar Qe. Pada kondisi pasar dimana harga barang sebesar sebesar p pe dan kuantitasnya sebesar Qe, jumlah barang yang diminta dan jumlah barang yang ditwarkan besarnya sama. Inilah yang disebut dengan keseimbangan pasar. Dalam kondisi lain, misal harga barang adalah adalah p p H , produsen berharap dapat menjual barang sebesar Q1. Namun, karena harga yang terlalu tinggi konsumen hanya mampu membeli barang sebesar Q0. Dalam kondisi itu, jumlah barang yang ditawarkan lebih besar dari jumlah barang yang diminta, terjadilah kelebihan kuantitas ( surplus surplus). ). Ketika terjadi surplus terdapat kecenderungan harga akan kembali turun hingga mencapai harga keseimbangan. Jadi, keseimbangan pasar terjadi ketika kuantitas barang yang diminta sebesar kuantitas yang ditawarkan dan harga penawaran sama dengan harga beli. Ketika terjadi keseimbangan, pasar berada dalam kondisi stabil, ketersediaan barang tidak kurang dan tidak berlebih.
Nama: Auliya Zulfatillah NIM : 041524253036
D. Pembatasan Harga dan Keseimbangan Pasar (market (market restrictions and market equilibrium)) equilibrium
Pembatasan harga pasar berkaitan dengan regulasi pemerintah. Pemerintah memberikan pembatasan mengenai berapa batas harga maksimum dan minimum yang boleh dibebankan untuk barang dan jasa tertentu yang berdampak terhadap masyarakat luas. a. Price Ceilings Ceilings Price ceilings adalah ceilings adalah kebijakan pemerintah dalam menetapkan harga maksimum yang boleh dibebankan kepada konsumen. Beberapa barang dan jasa yang biasanya menggunakan mekanisme price ceilings ceilings adalah BBM. Berikut ini kurva yang menggambarkan kondisi ketika kebijakan price kebijakan price ceilings ditetapkan: ceilings ditetapkan:
b. Price Floors Floors Price floors floors adalah kebijakan harga minimum yang boleh dibebankan oleh pemerintah. Beberapa contoh kasus penerapan price penerapan price floors adalah floors adalah penetapan UMR (Upah Minimum Regional) yang diberkan pada buruh. Berikut ini adalah kurva yang menggambarkan kondisi pasar ketika mekanisme price mekanisme price floors diterapkan:
View more...
Comments