CBR dame

September 10, 2017 | Author: dame | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

psikologi...

Description

CRITICAL BOOK REPORT BUKU PSIKOLOGI SUATU PENGANTAR DAN BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN

D I S U S U N OLEH : DAME PERONIKA SILABAN 5143122008

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN OTOMOTIF UNIMED 2017/2018

2

KATA PENGANTAR

Puji dan Rasa syukur say ucap kan kepada Tuhan karena atas berkat dan rejeki yang Dia berikan kepada saya sehigga saya dapat menyiapkan tugas "CRITICAL BOOK REPORT" pada mata kuliah Psikologi Pendidikan.Dan saya ucapkan terima kasih atas bimbingan bapak FAHRUR ROZI,S.pd,M.pd.Dan semoga hasil Critical Book Report bisa bermanfaat bagi pembaca.Tak lupa saya mengucapkan maaf karena masih banyak kesalahan dalam penulisan yang saya buat.

MEDAN, 09 Maret 2017

DAME PERONIKA SILABAN NIM. 5143122008

3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1 BAB II RINGKASAN...............................................................................................................3 A. Rasionalisasi Pentingnya Buku......................................................................................1 B. Tujuan penuliasan .......................................................................................... ..............1 C. Manfaat Penulisan............................................................................................. ...........2 D. Identitas Buku yang di laporkan ...................................................................................2 E. Gambar Buku yang di laporkan ....................................................................................2

BAGIAN 1 : PENDAHULUAN...........................................................................................3 BAGIAN 2 : PSIKOLOGI PENDIDIKAN, DAN PENGAJARAN.....................................5 BAGIAN 3 : PROSES PERKEMBANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR...............................................................................................................9 BAGIAN 4 : BELAJAR......................................................................................................13 BAGIAN 5 :CIRI, PERWUJUDAN, JENIS, PENDEKATAN, DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHI BALAJAR.............................................................................................16 BAGIAN 6 : PRESTASI KEJENUHAN, TRANSFER, DAN KESULITAN BELAJAR..17 BAGIAN 7 : MENGAJAR..................................................................................................19 BAGIAN 8 : GURU DAN PROSES MENGAJAR DAN BELAJAR................................20 BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS.....................................................................................21 A.

Pembahasan Isi Buku................................................................................................21

B. Kelebihan dan kekurangan isi buku..............................................................................22 BAB IV PENUTUP.................................................................................................................23 A.

Kesimpulan................................................................................................................23

B. Rekomendasi.................................................................................................................23 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................24

4

BAB I PENDAHULUAN :

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR Pentingnya Critical Book Report bagi mahasiswa yang baru belajar tentang mengkritik buku agar lebih mengerti atau memahami apa isi buku yang dibacanya , dan tidak hanya dibaca saja dan lupa begitu saja. Tugas ini juga berfungsi untuk mengajarkan mahasiswa bagaimana caranya berpikir kritis. B. Tujuan Penulisan Alasan dibuatnya Critical Book Review yaitu untuk  Penyelesaian tugas : Critical Book Review yang membandingkan  Menambah

beberapa buku yang akan kita baca. : Pengetahuan dan wawasan mengenai buku yang

 Meningkatkan

akan dikritik. : Ketelitian dan pemahaman dari buku yang kita kritik dengan cara meneliti isi buku lalu

 Menguatkan

meringkas pembahasan buku tersebut. : Potensi ataupun keahlian dalam mengkritik isi buku yang kita baca dan melakukan perbandingan dengan buku yang lainnya.

1

C. Manfaat CBR Manfaat sangat banyak terutama bagi mahasiswa , karena CBR tidak sembarangan diciptakan. Semuanya pasti mempunyai arti tersendiri , seperti CBR ini. Manfaatnya tidak bisa kita sebutkan satu persatu , kita hanya akan membahas yang penting saja yaitu untuk memahami dan mengerti isi buku. D. Identitas Buku yang Dilaporkan  Judul  Edisi  Pengarang/Editor ( jika ada)  Penerbit  Kota terbit  Tahun terbit  ISBN

: Psikologi Pendidikan : Revisi : Muhibbin Syah : PT Remaja Rosdakarya : Bandung : 2010 : 979-692-972-6

E. Gambar Buku

BAB II RINGKASAN ISI BUKU  BAGIAN 1: Pendahuluan Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) pendidikan adalah:”usaha sadar dan terencana 2

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Dalam hal ini, tentu saja diperlukan adanya pendidikan profesional yakni guru di sekolahsekolah dasar dan menengah, serta dosen di perguruan-perguruan tinggi sebagaimana yang tersirat dalam Bab XI Pasal 39 (2) UU Sisdiknas tersebut. Untuk melaksanakan profesinya, tenaga pendidik khususnya guru sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan keterampilan keguruan yang memadai dalam arti sesuai dengan tuntunan zaman dan kemajuan sains dan teknologi. A. APAKAH INTISARI BUKU INI? Kandungan pokok buku ini terdiri atas dua macam, yakni: 1) hal belajar; dan 2) hal mengajar. Hal-hal pokok tersebut dijadikan intisari pembahasan dalam buku ini mengingat perannya yang vital dala setiap proses pengajaran aik dalam satuan pendidikan sekolah maupun satuan pendidikan luar sekolah. Pembahasan mengenai hal belajar dihubungkan langsung dengan kegiatan siswa saat melakukan proses belajar (tahapan perilaku mempelajari materi) baik dilingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sedangkan pebahasan mengenai mengajar dikaitkan dengan kegiatan guru khususnya ketika berada di tengah-tengah proses mengajar-belajar (PMB). Dengan demikian, selain proses belajar dan proses mengajar-belajar itu sendiri, sosok-sosok manusia yang menjai sorotan utama buku ini adalah siswa dan guru. B. PENDEKATAN PSIKOLOGI APAKAH YANG DIPAKAI DALAM BUKU INI? Dalam buku ini, pembahasan mengenai belajar dan mengajar dengan segala bentuk dan manifestasinya dilakukan dengan aplikasi pendekatan kognitif (cognitive approach). Artinya, setiap topic bahasan mengenai belajar dan mengajar yang melibatkan siswa dan guru itu sebagian besar kalu tidak seluruhnya diuraikan berdasarkan perkembangan teori-teori dan temuan-temuan riset psikologi kognitif. Ada dua alasan mengapa pendekatan psikologi kognitif itu diaplikasikan dalam buku ini. Pertama, psikologi kognitif adalah satu-satunya disiplin psikologi yang dianggap telah sukses dala memahami mekanisme dasar mengatur perilaku berpikir manusia yang sangat berguna untuk memahami tipe-tipe perilaku lainnya yang dipelajari oleh disiplin ilmu lainnya seperti psikologi belajar, psikologi pendidikan, didaktik, dan seterusnya. Kedua, psikologi kognitif itu sangat dominan pengaruhnya terhadap psikologi pendidikan terutama selama dua dasarwarsa terakhir ini, karena semakin diyakininya fungsi kognitif sebagai sumber dan pengendali fungsi-fungsi psikolis lainnya. 3

C. BAGAIMANAKAH KIAT MEMPELAJARI BUKU INI? Dalam buku ini, hal-hal yang berkaitan dengan mengajar-belajar seperti tahapan proses belajar dan mengajar, kategorisasi elemen-elemen konsep, dan pola hubungan antar elemen-elemen tersebut, sebagian penyusun ikhtisarkan dalam bentuk model-model sederhana. Pembaca yang berpengalaman termasuk para calon guru dan guru professional, diharapkan terbiasa mempelajari teks (wacana) bab dengan terlebih dahulu menelaah poin-poin yang termaktub dalam rangkuman agar intisari teks tersebut

segera terserap. Strategi seperti ini, menurut hasil penelitian di

Laboratorium Reder & Anderson seperti yang telah dilaporkan sendiri oleh Anderson (1990), ternyata mengntungkan. Karena penelan terhadap rangkuman sebelum membaca teks dapat mempermudah system meori Anda dalam menyerap da mengoolah item-item informasi yang terkandung dalam teks itu sendiri.  BAGIAN 2: PSIKOLOGI PENDIDIKAN, DAN PENGAJARAN A. DEFINISI PSIKOLOGI, PENDIDIKAN, DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Pada bagian ini akan penyusun uraikan berbagai pandangan mengenai definisi (batasan) konsep yang berhubungan dengan psikologi pendidikan. 1. DEFINISI PSIKOLOGI Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa inggris psychology. Kata psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: 1) psyche yang berate jiwa; 2) logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa. Karena beberapa alasan tertentu (seperti timbulnya konotasi/arti lain yang menganggap psikologi sebagai ilmu yang menyelidiki jiwa), sekurang-kurangnya selama dasawarsa terakhir ini menuntut hemat penyusun istilah ilmu jiwa itu sudah sangat jarang dipakai orang. Kini berbagai kalangan professional baik yang berkecimpung dalam dunia pendidikan maupun dalam dunia-dunia profesi laiinyayang menggunakan layanan “ jasa kejiwaan” itu lebih terbiasa menyebut psikologi daripada ilmu jiwa. Karena kontak dengan berbagai disiplin itulah, maka timbul bemacammacam definisi psikologi yang satu sama lain berbeda, seperti: 1. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mind) 2. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the sience of mind) 3. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior ) dan lain_lain definisi yang sangat bergantung pada sudut pandang yang mendefinisikannya.

4

2. DEFINISI PENDIDIKAN Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehinnga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan member latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengeni akhlakdan kecerdasan pikiran (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991: 232). Selanjutnya, pengertian “pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatian. Dalam bahasa inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidik) artinya member peningkatan (to elicit, to give rise to) , dan mengembangkan (to evolve, to develop). Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memroleh pengertahuan (McLeod, 1989).

3. DEFINISI PSIKOLOGI PENDIDIKAN Psikologi pendidikan menurut sebagian ahli adalah subdisiplin psikologi, bukan psikologi itu sendiri. Mereka menganggap psikologi pendidikan tidak memiliki teori, konsep, dan metode sendiri. Salaah seorang ahli yang menganggap pendidikan sebagai subdisiplin psikologi terapan (applicable) adalah Arthur S. Reber (1998) seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College, University of New York City, University of Britisth Columbia Canada, dan juga pada University of Innsbruck Australia. Dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut. 1. Penerapan prinsip-prinsip balajar dalam kelas. 2. Pengembangan dan pembaruan kurikulum. 3. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan. 4. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif. 5. Penyelenggaran pendidikan keguruan. B. ARTI PENTING PSIKOLOGI PENDIDIKAN Keharusan yang tak dapat ditawar-tawar bagi setiap pendidik yang kompeten dan profesional adalah melaksanakan profesinya sesuai dengan keadaan peserta didik (lihat arti kompetensi dan profesionalisme pada halam 229). 5

Para ahli psikologi dan pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa dua orang ank (yang kembar sekalipun) takpernah memiliki respons yang sam persis terhadap situasi mengajar-belajar di sekolah. Keduanya sangat mungkin berbeda dalam hal pembawaan, kematangan jasmani, intelegensi, dan keterampilan motor/jasmaniah. Anak-anak itu, seperti juga anak-anak lainnya, relative berbeda dalam berkepribadian sebagaimana yang tampak dalam penampilan dan cara berfikir atau memecahkan masalah mereka masing-masing. C. SEJARAH, CAKUPAN DAN METODE PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1. SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Sejarah khusus yang mengungkapkan secara cermat dan luas tentang psikologi pendidikan, hingga kini sesungguhnya masih perlu dicari. Hal ini terbukti karena kebanyakan karya tulis yang mengungkapkan “riwayat hidup” psikologi pendidikan masih sangat langka. Karya tulis yang membahas riwayat psikologi yang ada sekarang pada umumnya tentang berbagai psikologi yang dicampur aduk menjadi satu, sehingga menyulitkan identifikasi terhadap jenis psikologi tertentu yang ingin kita ketahui secara spesifik. 2. CAKUPAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Psikologi pendidikan pada asasnya adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan itu meliputi tingkah laku belajar (oleh siswa), tingkah laku mengajar (oleh guru), dan tigkah laku mengajar-belajar (oleh guru dan siswa yang saling berinteraksi). 3. METODE PSIKOLOGI PENDIDIKAN Kebanyakan psikologi menganggap kegiatan mengajar-belajar mausia adalah topic paling penting dalam studi psikologi. Kenyataannya yang tak terelakkan bahwa perbedaan generasi psikologi sering pula membawa perbedaan presepsi terhadap belajar. Pada umumnya, para ahli psikologi pendidikan melakukan riset psikologi di bidang kependidikan dengan memanfaatkan beberapa metode penelitian tertentu seperti: a) eksperimen; b) kusioner; c) studi khusus; d) penyelidikan klinis; dan e) observasi naturalistik. Di samping lima macam metode di atas, H.C. Witherington menyebut satu metode yagi yang bernama metode filosofis atau spekulatif. Namun, penyusun tidak merasa

6

perlu memperbincangkan lebih jauh mengingat metode tersebu tkurang populer dan belum dapat dtierima eksitensinya oleh banyak ahli. D. HAKIKAT DAN HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DENGAN PENGAJARAN 1. RAGAM ARTI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Akar kata pendidikan adalah “didik” atau “mendidik” yang secara harfiah artinya memelihara dan member latihan. Sedangkan “pendidikan” seperti yang pernah penyusun singgung sebelum ini adalah tahapantahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 2. HAKIKAT HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PENGAJARAN. Pendidikan, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal I, adalah usaha sadar dan terncana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya.  BAGIAN 3: PROSES PERKEMBANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR. A. DEFINISI DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERKEMBANGAN 1. DEVINISI PERKEMBANGAN Setiaporganisme, baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selama hidupnya. Secara singka, perkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan kearah yang lebih maju.pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan a stange of development (McLeod,1989). 2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN Dalam mempelajari perkembangan manusia diperlukan adalah perhatian

kusus

mengenai

hal-hal

sebagai

berikut:

1)proses

pematangan,khususnya pematangan fungsi kognitif; 2) Proses belajar; 3) pembawaan atau bakat. Adapun mengenai factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan siwa. A. Aliran Nativisme B. Aliran Empirisisme C. Aliran Konvergensi B. PROSES, TUGAS, DAN HUKUM PERKEMBANGAN 1. PROSES PERKEMBANGAN

7

Secara umum, proses dapat diartikan sebagai rentetan perubahan yang terjadi dalam perkembangan sesuatu. Proses bisa juga berarti cara terjadinya perubahan dalam diri siswa atau respons/reaksi yang ditimbulkan oleh siswa tersebut. Secara global, seluruh proses perkembangan individu sampai menjadi “person” (dirinya sendiri) berlangsung dalam tiga tahapan, yakni: 1. Tahapan proses konsepsi (pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah); 2. Tahapan proses kelahiran (saat keluarnya bayi dari rahim ibu kea lam dunia bebas); 3. Tahapan proses perkembangan individu bayi tersebut menjadi seorang pribadiyang khas (develofment of selfhood) 2. TUGAS DAN FASE PERKEMBANGAN Adalah hal yang pasti bahwa setiap fase atau tahapan perkembangan kehidupan manusia senantiasa berlangsung seiring dengan kegiatan belajar . kegiatan belajar dalam hal ini tidak berarti merupakan kegiatan belajar yang ilmiah. Di samping itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas perkembangan tersebut adalah : 1) Karena adanya kematangan

fisik

tertentu

pada

fase

perkembangantertentu; 2) Karena adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu sendiri; 3) Karena adanya tuntunan cultural masyarakat sekitar. Adapun mengenai fase-fase perkembangan dan tugas-tugas yang mengiringi fase-fase tersebut, seperti yang telah penyusun utarakan di atas, adalah sebagaimana yang ditemukan oleh Robert Havigust (1972) berikut ini. A. Tugas Perkebangan Fase Bayi dan Kanak-kanak B. Tugas perkembangan fase anak-anak C. Tugas Perkembangan Fase Remaja D. Tugas Perkembangan Dewasa E. Tugas Perkembangan Setengah Baya F. Tugas Perkembangan Fase Usia Tua 3. HUKUM PERKEMBANGAN Secara spesifik, hokum perkembangan dapat diartikan sebagai “Kaidah atau patokan yang menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan”. Dapat juga generalisasi,

dikatakan,

mengenai

ukum

sebab

perkembangan dalam diri manusia. 8

dan

perkembangan akibat

adalah

terjadinya

patokan peristiwa

A. Hukum Konvergensi B. Hukum Perkkembangan dan Pengembangan Diri C. Hukum Masa Peka D. Hukum Keperluan Belajar E. Hukum Kesatuan Angkatan Badan F. Hukum Tempo Perkembangan G. Hukum Iraman Perkembangan H. Hukum Rekapitulasi C. PERKEMBANGAN PSIKO-FISIK SISWA Proses-proses perkembangan psiko-fisik meliputi: 1. Perkembangan motor (motor development), yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam ketermpilan fisik anak (motor skills); 2. Perkembangan kognitif (cognitive development), yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan/kecerdasan otak ank; dan 3. Perkembangan sosial dan moral (social and moral development), yaitu proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahanperubahan cara anak berkomunikasi dengan orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. D. ARTI PENTING PERKEMBANGAN

KOGNITIF

BAGI

PROSES

BELAJAR SISWA A. Mengembangkan Kecakapan Kognitif Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang amat perlu dikembangkan segera khususnya oleh guru, yakni: 1) stategi belajar memahami isi materi peljaran; 2) strategi meyakini arti penting isi materi pelajara dan aplikasinya serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran tersebut. Tanpa pengembangan dua macam kecakapan kognitif ini, agaknya siswa sulit diharapkan mampu mengembangkan ranah efektif dan psikomotornya sendiri. Strategi adalah sebuah istilah populer dalam psikologi kognitif, yang berarti prosedur mental yang berbentuk tatanan tahapan yang memerlukan alokasi upaya-upaya yang bersifat kognitif atau pilihanpilihan kebiasaan belajar (cognitive preferences) siswa. Pilihan kebiasaan belajar ini secara global terdiriatas: 1) menghafal prinsipprinsip yang terkandung dalam materi; 2) mengaplikasikan prinnsipprinsip materi. B. Mengembangkan Kecakapan Afektif 9

Keberhasilan perkembangan ranah kognitif tidak akan hanya membuahkan

kecakapan

kognitif,

tetapi

juga

menghasilkan

kecakaapaan efektif. Sebagai contoh, seorang guru agama yang piawai dalam mengembangkan kecakapan kognitif dengan cara seperti penyusaian diatas, akan berdampak positif terhadap ranah efektif para siswa. C. Mengembangkan Kecakapan Psikomotor Keberhasilan pengembangan ranah kognitif juga akan berdampak posiitif terhadap perkembangan ranah psikomotor. Kecakapan psikomotor adalah segala amal jasmaniah yang konkret dan mudah diamati, baik kuantitasnya maupun kualitasnya, karena sifatnya yang terbuka. Namun, kecakapan psikomotor tidak terlepas dari kecakapan efektif. Jadi, kecakapan psikomotor siswa merupakan manifestasi wawasan pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya.  BAGIAN 4 :BELAJAR A. DEFINISI DAN CONTOH BELAJAR Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dan penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar densgan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik khususnya para guru. 1. Definisi Belajar 2. Contoh Belajar B. ARTI PENTING BELAJAR Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidkan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Karena kemampuan berubahlah, manusia tebebas dari kemandengan fungsinya sebagai khalifah di bumi. C. BELJAR, MEMORI, DAN PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DALAM AGAMA. 1. PERSPEKTIF PSIKOLOGI Pada umumnya para ahli psikologi pendidikan khususnya mereka yang tergolong cognitivisi (ahli sains kognitif) sepakat bahwa hubungan antara belajar, memori, dan pengetahuan itu sangat erat dan tidakmungkin dipisahkan, 2. PERSPEKTIF AGAMA

10

Islam menurut Dr. Yusuf Al-Qardhawi (1984), adalah akidah yang berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkaan penyerahan diri secara membabi buta. Hal tersirat dalam firman Allah, ‘’Maka Ketahuilah bahwa tiak ada Tuhan kecuali Allah (surah Muhammad: 19) D. TEORI-TEORI POKOK BELAJAR Secara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagi prinsip umumatau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atassejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. 1. Koneksionisme 2. Pembiasaan Klasik 3. Pembiasaan Perilaku Respons 4. Teori Pendekatan Kognitif E. PROSES DAN FASE BELAJAR 1.DEFINISI PROSES BELAJAR Proses adalah kata yang berasal dari bahasa Latin “processus” yang berarti “berjalan kedepan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaranatau tujuan. Menurut Chaplin (1972), proses adalah Any change in any object or organism,particularry a behavioral or psychological change. (proses adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan).

2.FASE-FASE DALAM PROSES BELAJAR Menurut Jerome S. Bruner, salah seorang penentang teori S-R Bond (Barlow,1985), dalamproses belajar, siswamenempuh tiga episode atau fase, yakni: 1. Fase informasi (tahap penerimaan materi) 2. Fase transformasi (tahap pengubahan materi). 3. Fase evaluasi (tahap penilaian materi)  BAGIAN : 5 CIRI, PERWUJUDAN, JENIS, PENDEKATAN, DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHI BALAJAR. A. CIRI KHAS PERILAKU BELAJAR Setiap prilaku belajar selau ditandai oleh cirri-ciri perubahan yang spesifik. Karakteristik perilaku belajar ini dalam beberapa pustaka rujukan, antara lain pskologi pendidikanoleh surya (1982), disebut juga sebagai prinsp-

11

prinssip belajar . di antara cirri-ciri perubahan khas karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah : 1) Perubahan itu internasional; 2) Perubahan itu positif dan aktif; 3) Perubahan itu efektif dan fungsional. B. PERWUJUDAN PERILAKU BELAJAR 1. Kebiasaan 2. Keterampilan 3. Pengamatan 4. Berpikir asosiatif dan daya ingat 5. Berpikir rasional dan kritis 6. Sikap 7. Inhibisi 8. Apresiasi 9. Tingkah laku afektif

C. JENIS-JENIS BELAJAR 1. Belajar abstrak 2. Belajar keterampilan 3. Belajar sosial 4. Belajar pemecahan masalah 5. Belajar rasional 6. Belajar kebiasaan 7. Belajar apresiasi 8. Belajar pengetahuan D. EFISIENSI, PENDEKATAN, DAN METODE BELAJAR 1. Efisiensi belajar a.efisiensi usaha belajar b. efisiensi hasil belajar 2. Ragam pendekatan belajar a. pendekatan hokum jost b. pendekatan ballard & clanchy c. pendekatan biggs 3. metode belajar SQ3R E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR 1. FAKTOR INTERNAL SISWA 12

1) aspek psikologis (yang bersifat jasmaniah) 2) aspek psikologi (yang bersifat rohaniah) 2. FAKTOR EKSTERNAL SISWA A. Lingkungan Sosial B.Lingkungan Nonsosial 3. FAKTOR PENDEKATAN BELAJAR  BAB: 6 PRESTASI KEJENUHAN, TRANSFER, DAN KESULITAN BELAJAR A. EVALUASI PRESTASI BELAJAR 1. DEFINISI EVALUASI Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assement yang menuntut Tardif (1989) berarti proses penilaian untuk menggabarkan prestasi ang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. 2. TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI Assement menurut petty (2004), mengukur keluasan dan kedalaman belajar,

sedangkan

evaluasi

merupakan

proses

penyusunan

dan

pengukuran hasi belajar yang pada dasarnya merupakan proses penyusuna deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. A. Tujuan Evaluasi Pertama, untuk mengetahu tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh sisiwa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu. Kedua, untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. B. Fungsi Evaluasi a. Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku rapor. b. Funsi promosi untuk menetapkan kanaikan atau kelelusan. 3. RAGAM EVALUASI A. Pre-test dan Post-test B. Evaluasi Prasyarat C. Ealuasi Diagnostic D. Evaluasi Formatif E. Evaluasi Sumatif F. UAN/UN

13

4. SYARAT DAN RAGAM ALAT EVALUASI A. Syarat Alat Evaluasi B. Ragam dan Alat Evaluasi 1. Bentuk objektif 2. Tes pilihan berganda 3. Tes pencocokan (menjodohkan) 4. Tes isian 5. Tes perlengkapan (melengkapi)  BAB: 7 MENGAJAR A. ARTI PENTING MENGAJAR Mengajar merupakan istilah kunci yang hamper tak pernah luut dari pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya. Sebagian orang menganggap bahwa mengajar tak berbeda dengan mendidik. B. DEFINISI DAN CONTOH MENGAJAR 1. DEFINISI MENGAJAR Pengertian yang umum dipahami orang terutama mereka yang awam dalaam bidang-bidang studi kependidikan, ialah hanya mengajar itu merupakan penyampaian pengetahuan dan kebudayaan kepada siswa. 2. CONTOH MENGAJAR Membimbing kegiatan belajar siswa, khususnya ketika mengajar tidak hanya berarti berceramah di muka kelas, tetapi juga memberikan peluang seluas-luasnya

kepada

siswa tersebut untuk melakukan

aktivitas

belajarnya. C. PANDANGAN-PANDANGAN POKOK MENGENAI MENGAJAR 1. MENGAJAR SEBAGAI ILMU Sebagai ahli memandang mengajar sebagai ilmu (science). Oleh karenanya, guru merupakan sosok pribadi manusia yang sengaja dibangun untuk

menjadi

tenaga

professional

yang

memiliki

profisiensi

(berpengetahuan dan berkemampuan tinggi) dalam dunia pendidikan yang berkompeten untuk melakuakan tugas mengajar. 2. MENGAJAR SEBAGAI SENI Sebagian ahli lainnya memandang bahwa mengajar adalah seni (art), bukan ilmu.  BAB: 8 GURU DAN PROSES MENGAJAR DAN BELAJAR A. GURU 1. ARTI GURU DAHULU DAN SEKARANG Hugget (1985) mencatat sejumlah besar posisi Amerika Serikat yang mengutuk para guru kurang profesionl, sedangkan orangtua juga telah menuding mereka tidak kompeten dan malas. 14

2. ARTI GURU MASA MENDATANG Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua 1991, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaanya (mata pencahariannya) Mengajar. B. KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU Dalam arti sederhana, kepribadian berarti sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan pembuatannya yang membedakan dirinya dari yang lain. C. KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU Pengertian dasar kompetensi (competency) adalah kemampuan atau kecakapan. D. HUBUNGAN GURU DENGAN PROSES MENGAJAR-BELAJAR 1. Konsep Dasar Proses Mengajarr-Belajar 2. Fungsi Guru Dalam Proses Mengajar-Belajar.

BAB III PEMBAHASAN / ANALISIS A. Pembahasan Isi Buku Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) pendidikan adalah:”usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Dalam hal ini, tentu saja diperlukan adanya pendidikan profesional yakni guru di sekolah-sekolah dasar dan menengah, serta dosen di perguruan-perguruan tinggi sebagaimana yang tersirat dalam Bab XI Pasal 39 (2) UU Sisdiknas tersebut. 15

Dan menurut saya, Pendidikan adalah Proses untuk membina Pengetahuan,Potensi,Bakat,Karakter yang lebih baik,Pendidikan membuat manusia menjadi mandiri untuk mengikuti perubahan zaman.Pendidikan adalah bekal untuk individu agar dapat bertahan hidup.

B. Kelebihan dan kekurangan isi buku Buku psikologi Pendidikan (Pengarang: Muhibbin Syah): Menurut saya kelebihan dari buku ini yaitu mampu mengupas ataupun menjelaskan materinya secara singkat, jelas dan padat mengenai pendidikan dan cara belajar yang baik. Sedangkan kekurangannya menurut saya buku ini penulisan huruf ada yang bersalahan.

Buku Psikologi Pendidikan (Pengarang: Drs. M . Dalyono) Menurut saya kelebihan dari buku ini yaitu mau memberikan gambaran mengenai apa materi yang dibahasnya tersebut. Sedangkan kekurangannya menurut saya buku daftar isinya duluan baru pendahuluan, tidak seperti buku yang biasanya. Buku Psikologi Pendidikan (pengarang: Dr. Mardianto, M.pd Menurut saya kelebihan buku ini yaitu sangat berpatokan dalam pebahasan belajar, hampir setiap bab membahas tentang belajar. Dan cetakan tulisannya sangat bagus dan rapi. Sedangkan kekurangnnya menurut saya buku ini adalah,susah dipahami, dan sangat sulit dimengerti`

16

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam buku ini, pembahasan mengenai belajar dan mengajar dengan segala bentuk dan manifestasinya dilakukan dengan aplikasi pendekatan kognitif (cognitive approach). Artinya, setiap topic bahasan mengenai belajar dan mengajar yang melibatkan siswa dan guru itu sebagian besar kalu tidak seluruhnya diuraikan berdasarkan perkembangan teori-teori dan temuan-temuan riset psikologi kognitif. Ada dua alasan mengapa pendekatan psikologi kognitif itu diaplikasikan dalam buku ini. Pertama, psikologi kognitif adalah satu-satunya disiplin psikologi yang dianggap telah sukses dala memahami mekanisme dasar mengatur perilaku berpikir manusia yang sangat berguna untuk memahami tipe-tipe perilaku lainnya yang dipelajari oleh disiplin ilmu lainnya seperti psikologi belajar, psikologi pendidikan, didaktik, dan seterusnya. Kedua, psikologi kognitif itu sangat dominan pengaruhnya terhadap psikologi pendidikan terutama selama dua dasar-warsa terakhir ini, karena semakin diyakininya fungsi kognitif sebagai sumber dan pengendali fungsi-fungsi psikolis lainnya.

B. Rekomendasi Dalam penulisan sebaiknya kata-katanya diketik dalam bahasa yang mudah dan langsung dipahami oleh pembaca. Dan tidak terlalu berlebihan dalam melakukan pemilihan kata dalam suatu materi.

17

DAFTAR PUSTAKA Syah muhibbin. 2010. Profesi pendidikan. Edisi kedua. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya. Dalyono M. 1997. Profesi pendidikan. Edisi pertama. Jakarta: Pt Rineka Cipta.s Mardianto. 2012. Profesi Pendidikan, Edisi kedua. Medan: Perdana Publishing.

18

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF