Buta Senja

January 29, 2017 | Author: khuzaimah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

buta senja...

Description

LAPORAN KASUS BUTA SENJA

Laporan Kasus Identitas Pasien • Nama : Tn. S • Jenis Kelamin : Laki-laki • Umur : 36 tahun • Alamat : Bone • Pekerjaan : Wiraswasta • No. RM : 083389

• Keluhan Utama maghrib

: mata kabur saat menjelang

• Riwayat penyakit sekarang Dialami sejak ±21 tahun yang lalu saat umur 15 tahun. Namun baru dirasakan memberat ± 1 minggu terakhir sebelum masuk RS. Awalnya hanya dirasakan kabur biasa saja karena pengaruh usia, namun akhir-akhir ini baru dirasakan memberat pada saat menjelang sore hari, sekitar jam 5 sore. Pasien mengatakan hanya dapat melihat bayangan saja, sehingga pasien harus menggunakan senter untuk aktifitas. Keluhan rabun jauh (-), rabun dekat (-), riwayat menggunakan kacamata (-), riwayat trauma (-), riwayat penyakit sebelumnya (-), riwayat diabetes melitus dan hipertensi (-).

Pemeriksaan Fisik • • • •

Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Kompos Mentis Status Generalis : Dalam Batas Normal Tanda Vital : TD : 120/70 mmHg Nadi : 82 x/menit RR : 21 x/menit

Pemeriksaan visus OD

VISUS

OS

20/200

Visus jauh tanpa koreksi

1/~

-

Koreksi

-

-

Visus jauh dengan koreksi terbaik

-

-

Visus dekat

-

-

Koreksi

-

-

Visus dekat dengan koreksi

-

pemeriksaan segmen anterior OD

PEMERIKSAAN

OS

Edema (-)

Palpebra

Edema (-)

Sekret (-)

Silia

Sekret (-)

Lakrimasi (-)

Apparatus lakrimalis

Lakrimasi (-)

Hiperemis (-)

Konjungtiva

Hiperemis (-)

Jernih

Kornea

Jernih

Normal

BMD

Normal

Coklat, krypte (+)

Iris

Coklat, krypte (+)

Bulat, sentral

Pupil

Bulat, sentral

+/+

Refleks cahaya langsung/ tidak langsung

+/+

Jenrih

Lensa

Jernih

Tekanan intraokuler OD

METODE PEMERIKSAAN TEKANAN INTRAOKULER

OS

Tn

Palpasi

Tn

-

Indentasi Schiotz

-

16

NCT

36

Pemeriksaan segmen posterior (Funduskopi)

• FOD : Refleks fundus (+), papil N.II batas tegas, CDR:0,2 , A:V=3:2. Makula: refleks fovea (+), retina perifer, bone spicules (+) • FOD : Refleks fundus (+), papil N.II batas tegas, CDR:0,2 , A:V=3:2. Makula: refleks fovea (+), retina perifer, bone spicules (+)

Diagnosa • Diagnosa Kerja ODS Retinitis pigmentosa (buta senja) Glaukoma OS

Penatalaksanaan Medikamentosa • Timolol 0,5% 2 dd 1 ODS • Glaukon tab 1 dd 1 OS • B.com 1x1 • Vitamin A palmitate 15.000 IU 1X1.

Prognosis • Ad vitam : Bonam • Ad Fungtionam : Dubia ad bonam • Ad Sanationam : Bonam

BUTA SENJA

Definisi Buta senja/rabun senja disebut juga nyetalopia atau hemarolopia adalah ketidakmampuan untuk melihat dengan baik pada malam hari atau pada keadaan gelap. Hal ini terjadi karena kelainan sel batang retina untuk penglihatan gelap.

Faktor resiko  Defisiensi

vitamin A  Retinitis pigmentosa

Gejala  Penglihatan

menurun pada malam hari atau pada keadaan gelap  Sulit beradaptasi pada cahaya yang redup

Pemeriksaan fisik Dapat ditemukan tanda-tanda defisiensi vitamin A :  Terdapat bercak bitot pada konjungtiva  Kornea mata kering/ kornea serosis  Kulit tampak kering dan bersisik

Penatalaksanaan Bila disebabkan oleh defisiensi vitamin A, diberikan vitamin A dosis tinggi

Pencegahan Memberitahu keluarga bahwa buta senja adalah gejala dari suatu penyakit, antara lain: defisiensi vitamin A sehingga harus dilakukan pemberian vitamin A dan cukup kebutuhan gizi.

RETINITIS PIGMENTOSA

Definisi pigmentosa  sekelompok degenerasi retina herediter yang ditandai oleh disfungsi progresif fotoreseptor dan disertai oleh hilangnya sel secara progresif dan akhirnya atrofi beberapa lapisan retina

 Retinitis

pigmentosa  sekelompok gangguan retina yang menyebabkan hilangnya ketajaman penglihatan secara progresif, defek lapangan penglihatan, dan kebutaan pada malam hari

 Retinitis

Etiologi  penyakit

genetik yang diwariskan sebagai sifat Mendel  beberapa kasus retinitis pigmentosa terjadi karena mutasi DNA mitokondria  gen pertama yang menunjukkan kelainan pada retinitis pigmentosa yaitu rhodopsin  banyak mutasi pada gen dapat menyebabkan retinitis pigmentosa  disebabkan oleh sejumlah cacat genetik,dapat diturunkan dengan autosomal resesif, autosomal dominan, X liked resesif atau simpleks

Gejala  penurunan

penglihatan pada malam hari atau dalam cahaya yang kurang,  penurunan lapangan pandang perifer yang menyebabkan penglihatan terowongan,  kehilangan penglihatan sentral (dalam kasus-kasus lanjutan).  Pada stadium akhir semua visus dapat menghilang dan penderita menjadi buta

 Pada

funduskopi terdapat :  penyempitan arteriol-arteriol retina  diskus optikus pucat seperti lilin  bercak-bercak di epitel pigmen retina  penumpukan pigmen retina perifer yang disebut sebagai “bonespicule”.

Karakteristik tanda adanya narrowed retinal vessels, Atrofi saraf optik, diskus optikus pucat seperti lilin, dan “bonespicule” proliferasi dari epitel pigmen retina.

Diagnosis  Anamnesis

: sejak masa kanak-kanak yaitu adanya rabun senja dan penyempitan lapangan pandang perifer  Temuan pada funduskopi : Adanya “bone spicule”, atrofi saraf optik, diskus optikus pucat seperti lilin yang terjadi pada fase lanjut, arteri-arteri menjadi sempit.  Elektroretinogram (ERG) : respon yang subnormal atau tidak ada respon sama sekali  memperlihatkan penurunan hebat atau menghilangnya fungsi retina

Diagnosis Banding  Intoksikasi

fenotiazin, tioridazin, klorokuin (retinopati klorokuin, retinopati tioridazin)  Rubela kongenital  Sifilis  Defisiensi vitamin A  Rabun senja kongenital stasioner

Penatalaksanaan  belum ada yang  Pemakaian kaca

efektif mata gelap  pemberian vitamin A palmitat dengan dosis harian yang sangat tinggi 15000 IU  Saat ini sedang berkembang pengetahuan untuk pengobatan retinitis pigmentosa dengan retinal transplantasi, retinal implants, terapi gen, stem cells (belum dijelaskan)

Pencegahan  Konseling

genetik dan pengujian dapat membantu menentukan adanya risiko untuk diturunkan penyakit ini

Prognosis  Retinitis

pigmentosa adalah kronis progresif.  Penampakan klinis tergantung pada bentuk spesifik dari kelainan yang terjadi.  Bentuk yang parah atau stadium akhir menyebabkan kebutaan

TERIMA KASIH

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF