October 6, 2017 | Author: BUSET Indonesian Newspaper | Category: N/A
Indonesian Magazine in Australia. Published in Melbourne Victoria....
G N I L SEL ST! FA
E ff o r t l e s s L u x u r y
2 Graham Avenue, McKinnon Boutique development in prime location
Positioned in sought after School Zone
Minutes walk to the McKinnon train station
Miele appliances and stone benchtops
W W W . M C K I N N O N L I V I N G . C O M . A U FOR MORE INFORMATION CALL
DAMON LEE - 0426 602 945 NIC CUNI - 0424 523 532 central_living
hangat dari tanah air
Perdebatan Sekolah Sehari Penuh KRINGGGGG!
Bunyi nyaring khas tersebut pasti pernah Anda sering dengar di suatu masa hidup Anda. Yup! Itu adalah bunyi bel sekolah. Bunyi tersebut terkadang menandakan kebebasan Anda, selesainya sekolah pada hari itu atau waktunya istirahat, atau bisa juga malah menandakan waktunya Anda untuk kembali ke kelas. Belajar di sekolah seringkali diasosiasikan sebagai hal yang ingin dijauhi oleh banyak orang. Hal ini bisa dikarenakan oleh berbagai sebab, misalnya bosan belajar, guru yang menyebalkan, dan lain-lain. Namun, bisakah Anda membayangkan jika Anda harus belajar di sekolah dari pagi hingga sore hari?
SEKOLAH SEHARI PENUH Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mencetuskan diadakannya ‘Full Day School’ tahun lalu, yang kemudian ia tuangkan dalam bentuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Lima Hari Sekolah. Permendikbud ini dibuat oleh Muhadjir dengan tujuan memberikan wadah untuk kegiatan serta pengawasan untuk para siswa ketika orang tua mereka masih bekerja.
Selain itu, Muhadjir menjelaskan program belajar 8 jam sehari ini juga sesuai dengan program Nawacita (9 program prioritas) Presiden Joko Widodo untuk ‘melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional’. ‘Diilhami’ dari sekolah-sekolah swasta yang telah banyak melaksanakan sistem Full Day School ini, Muhadjir menjelaskan bahwa sistem ini memberi kesempatan bagi sekolahsekolah untuk menanamkan pendidikan karakter.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani juga memastikan kalau ‘kebijakan Full Day School’ ini tidak akan membebani siswa. “Kita titik beratkan pada pendidikan karakter bangsa,” tambah Puan. Permendikbud Full Day School lebih fokus mengatur pekerjaan guru, yang mengganti persyaratan untuk mendapat tunjangan profesi dari 24 jam tatap muka dengan siswa menjadi 40 jam kerja dalam seminggu atau 8 jam per hari. Mengutip Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah Pasal 3 Ayat 2, pekerjaan yang harus dilakukan para guru disebut sebagai 5M: • Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan
“Dengan sistem Full Day School ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi ‘liar’ di luar sekolah ketika orang tua mereka masih belum pulang dari kerja,” tutur Muhadjir dikutip dari CNN Indonesia pada Agustus 2016.
•
Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan
•
Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan
Penolakan Rakyat Indonesia
•
Membimbing atau melatih Peserta Didik
•
Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru.
Mengikuti keluarnya Permendikbud tersebut pada 12 Juni silam, makin gencarlah penolakan akan Permendikbud ini. Salah satu klimaksnya ialah melalui demonstrasi yang diadakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) pada penghujung Agustus silam. Ribuan anggota NU beserta murid-murid Madrasah Diniyah dari 7 cabang NU berdemo di Surakarta untuk menunjukkan penolakan mereka terhadap kebijakan Permendikbud tersebut yang mengharuskan para siswa untuk belajar hingga pukul 5 sore. Ketua Pengurus Cabang NU (PCNU) Khusaini Hasan, dilansir dari The Jakarta Post, berargumen bahwa kebijakan Full Day School ini akan berdampak negatif terhadap Madrasah Diniyah yang kebanyakan aktivitasnya diadakan pada sore hari. “Madrasah will die. Children will lose their chance to get an education on noble characters, good morals and religious values. Their time will be totally taken up learning academics,” tutur Khusaini.
Dan Pasal 1 Ayat 2 menjelaskan 8 jam yang diperdebatkan merupakan ‘jumlah jam yang digunakan oleh guru, tenaga kependidikan dan peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah’. Sementara peserta didik menggunakan waktu tersebut untuk melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler yang meliputi kegiatan pengembangan seni dan budaya, penguatan karakter, dan mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian. Yenni Wahid yang mewakili NU untuk berdiskusi dengan Muhadjir mengenai perdebatan ini juga mencapai simpulan kalau penolakan yang ada disebabkan karena belum pahamnya masyarakat.
Penolakan terang-terangan dari NU ini pula ditekankan oleh Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) Said Aqil Siradj yang menegaskan bahwa pihak NU tidak akan bernegosiasi maupun berkompromi lagi akan kebijakan ini.
“Sudah ada miskonsepsi tentang definisi Full Day School ini. Lalu ada kepanikan. Sekarang bagaimana jelaskan ke publik bahwa tak betul, beberapa hal yang selama ini dipahami itu keliru,” jelasnya.
Selain itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Bidang Pendidikan Ferdiansyah menyatakan pihaknya mengkhawatirkan kondisi psikologis siswa. Hal serupa juga diutarakan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asronun Ni’am Sholeh yang menyuarakan pendapatnya jika Full Day School berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya bullying.
Keterlibatan Presiden Jokowi
Asronun juga merasa pembuatan kebijakan ini kurang melibatkan masyarakat, yang menurutnya ‘ingin mendidik anaknya secara langsung’. Terbukti dari pernyataan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yembise yang mendengar keluhan dari ibu-ibu yang mengkhawatirkan anak-anaknya pulang malam dan harus kelaparan. Banyak siswa yang diwawancarai oleh surat kabar Kompas juga mengutarakan keberatannya akan penambahan waktu belajar yang dinilai ‘melelahkan’.
Kesalahpahaman rakyat Indonesia Kepala Biro Akademik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ari Santoso menilai banyak pihak yang salah persepsi akan Permendikbud tentang Lima Hari Sekolah ini. “Yang dipermasalahkan adalah kata Full Day, seolah-olah anak-anak disandera di sekolah. Padahal dalam Permen (peraturan menteri) ini adanya penguatan pendidikan karakter. Tidak ada satupun menambah pelajaran dalam penguatan pendidikan karakter,” komentar Ari kepada Liputan 6 pada bulan Juni silam.
Menanggapi perdebatan masyarakat tersebut, akhirnya Presiden Joko Widodo ikut turun tangan dengan cara menaikkan kebijakan perihal ini ke tingkat Peraturan Presiden (Perpres). Pada 6 September, Presiden Jokowi mengeluarkan Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Perpres ini merupakan landasan bahwa sekolah-sekolah dapat bebas memilih, untuk menerapkan sistem sekolah lima hari atau enam hari. Sepenuhnya opsional, seperti yang telah Presiden Jokowi berulang kali tekankan semasa penggodokan Perpres tersebut. Perpres ini juga merupakan hasil godokan dari berbagai pihak, layaknya Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Majelis Ulama Indonesia (MUI), NU, Muhammadiyah, dan ormas-ormas lainnya. Dengan begitu, tidak akan menimbulkan berbagai gesekan. Mendikbud Muhadjir menyatakan akan segera mengeluarkan peraturan menteri turunan dari Perpres tersebut, dan akan segera menghentikan pemberlakuan Permendikbud Nomor 23. Jlie
www.buset-online.com
Para siswa mendapat kesempatan untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah ataupun melakukan berbagai kegiatan keagamaan di sekolah dengan pengawasan guru, sebelum akhirnya dapat dijemput orang tua mereka seusai kerja. Dengan begitu, anak-anak akan dapat diawasi dan menghindari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di luar jam sekolah.
7
BUSET Vol. 13-148 OCTOBER 2017
Keindahan musim semi ditandai dengan semarak warna warni bunga yang menghias pinggir-pinggir jalan Kota Melbourne. Suasana ini seakan mendorong hasrat seni warga sekitar, tak terkecuali komunitas Indonesia yang turut menggelar beragam pentas seni, sebut saja Soundsekerta garapan PPIA Monash University, Gamelan & The Cirebon Mask yang ditampilkan dengan ciamik oleh Putra Panji Asmara, dan masih banyak lagi. Simak berita liputannya di edisi kali ini.
PERWAKILAN RI
CANBERRA Embassy of The Republic of Indonesia in Australia (KBRI Canberra) Alamat : 8 Darwin Avenue Yarralumla A.C.T. 2600, Canberra : No. telepon +61 2 6250 8600 Email :
[email protected] Situs : www.kemlu.go.id/canberra/ NEW SOUTH WALES, QUEENSLAND, DAN SOUTH AUSTRALIA Consulate General of The Republic of Indonesia in Sydney(KJRI Sydney) Alamat : 236-238 Maroubra Rd, Maroubra NSW 2035 No. telepon : +61 2 8347 6881 Email :
[email protected] Situs : www.kemlu.go.id/sydney/ NORTHERN TERRITORY (DARWIN) Consulate of the Republic of Indonesia in Darwin (KRI Darwin) : Alamat 20 Harry Chan Avenue, Darwin N.T. 0800 No. telepon : +61 8 8943 0200 Email :
[email protected] Situs : www.kemlu.go.id/darwin/ VICTORIA DAN TASMANIA Consulate General of The Republic of Indonesia in Melbourne (KJRI Melbourne) : Alamat 72 Queens Rd, Melbourne VIC 3004 No. telepon : +61 3 9525 2755 Email :
[email protected] Situs : www.kemlu.go.id/melbourne/ WESTERN AUSTRALIA, COCOS, DAN CHRISTMAS ISLAND Consulate General of The Republic of Indonesia in Perth (KJRI Perth) Alamat No. telepon Email Situs
: : : :
134 Adelaide Terrace, East Perth WA 6004 +61 8 9221 5858
[email protected] www.kemlu.go.id/perth - www.kemlu.go.id/perth/
EMERGENCY NUMBER Fire Ambulance & Police - 000 POISON Information Centre - 131 126 State Emergency Service (SES) - 132 500
CRIME STOPPERS - 1800 333 000 Telephone Interpreter Service - 131 450
AKAN DATANG-VIC Sekarang – 12 November Pop-Up Globe Pertunjukan drama karya Shakespeare Sidney Myer Music Bowl Alexandra Avenue, Melbourne 1300 136 166 popupglobe.com.au
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
4 – 22 Oktober Melbourne Festival Perayaan budaya dan kreativitas seni 03 9662 4242 www.festival.melbourne
8
Sabtu, 7 Oktober PROJECT O ‘Happiness in Giving’ Oleh PPIA RMIT RMIT Storey Hall $15 Pintu dibuka pk. 16:30 Nathan: 0434 165 351 ppia-rmit.org/projecto
INDO FAMFEST Laverton Community Hub 95-105 Railway Ave, Laverton Gratis, pk: 15-21 indofamfest.com Sabtu, 28 Oktober The Myth of Halloween for Children Spell Box Shop 17, Royal Arcade 331-339 Bourke Street Mall $35 (termasuk hadiah) Pk. 11:30 – 12:30 03 9639 7077 spellbox.com.au 28 Oktober – 5 November GRAND OPENING ‘MELBOURNE GRAND’ Oleh Central Equity 560 Lonsdale St, CBD Caroline 0419 881 542 / Erick 0434 163 228
Mengulas profil inspiratif kali ini, Buset mengangkat sosok seorang dosen yang baru saja memenangkan titel Manhunt Indonesia 2017. Melalui perannya ini, Abdul Qowi Bastian ingin berbagi pengalaman perjalanan karirnya dan mendorong generasi muda untuk terus berkarya dan menghadapi setiap rintangan secara positif. Selain itu, band legendaris Project Pop pula sempat berbagi kisah bagaimana mereka dapat memuaskan para penggemar melalui karya seni lintas generasi. Dalam Bumi ini tidak mungkin ada kelompok manusia yang memiliki kesamaan karakter dan perilaku, maka itu setiap manusia harus dapat bertoleransi dan saling tenggang rasa. Komunikasi merupakan salah satu media yang sangat penting yang dapat menjembatani setiap perselisihan. Demikianlah forum dan panel diskusi dapat membawa dampak yang bisa menjadi wadah keterbukaan. Dan semoga setiap indvidu dapat menerima dan menghargai ke-bhinneka-an. Karena, seperti musim semi, warna warni akan menciptakan keindahan. Selamat beraktivitas dan memperluas wawasan dengan banyak membaca dan bersosialisasi. BUSET - Not Your Ordinary One! The most talked about Indonesian Magazine in Australia
PUBLISHER Projek 21 EDITOR in CHIEF Roy Rotty EDITOR Vini Rotty ASSOCIATE EDITOR Isabell Hie JOURNALISTS/PHOTOGRAPHERS Adeste Adipriyanti Alifia Wahyuningsih Amelinda Devina Analuna Manullang Isabell Hie Jennifer Lie Natanael Setiawan Natasya Salim Sasha Luhulima Theresia Titus Tjintjin Jones Roy Rotty Vini Rotty
ADVERTISING EXECUTIVES Vini Rotty (0438 012 183) Roy Rotty (0404 546 646) ART Rizwana Rachman DISTRIBUTION COORDINATOR Roy Rotty CONTRIBUTORS Alain Warisadi – Xynergy Realty Group Crime Stoppers Australia GRII Melbourne Kainus Travel KJRI Melbourne Meg Lie – ML&K Legal PPIA VIC dan ranting PPIA WA Suhana Lim Superstar Education Virda Ersan – SEA Accountants Yapit Japoetra – YNJ Migration
READ BUSET ONLINE at WWW.BUSET-ONLINE.COM : BUSETMAGAZINEMelbourne : @BUSETMagazine : busetmagazine
SUBSCRIPTION
Kotak Langganan Ingin mendapatkan BUSET langsung di rumah? Hubungi (03) 901 277 64 atau email
[email protected] BUSET juga bisa dibaca gratis melalui www.buset-online.com
hangat dari tanah air
Redenominasi Rupiah Tantangan Baru Bagi Indonesia bahwa redenominasi berbeda dengan sanering yang pernah Indonesia alami di tahun 60-an, “kalau yang kita alami waktu tahun 60-an itu kan sanering, dimana nilai uangnya yang dipotong, sedangkan nilai barang dan jasanya tetap,” jelasnya. Rupiah sendiri adalah mata uang terbesar kedua setelah mata uang Vietnam, Dong, yang memiliki denominasi yang paling besar. Satu Dollar AS adalah 22.000 Vietnam Dong, sementara satu Dollar AS adalah Rp 13.300. Namun jika dibandingkan dengan pecahan mata uang negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Negara-negara tersebut tentunya memiliki denominasi yang lebih kecil. “Kita harap penyederhanaan nanti bisa meningkatkan persepsi investor global dan perekonomian global agar kita tidak dianggap remeh, karena itu yang kita lakukan ini diharapkan akan meningkatkan lagi kredibilitas Rupiah kita,” jelas Josua. *ilustrasi
D
alam memperjuangkan kemajuan Negara Indonesia, pemerintah kembali membuat wacana perubahan yang diharapkan dapat memajukan sistem Ekonomi di Indonesia, yaitu dengan meredenominasi Rupiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata denominasi memiliki arti harga surat berharga (sertifikat bank dan sebagainya) yang tercantum di dalam surat itu. Diperjelas oleh Kumparan.com, redenominasi berarti adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Dalam wawancara BUSET via telepon dengan Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menjelaskan lebih dalam apa arti dari redenominasi rupiah, “redenominasi ini adalah penyederhanaan jumlah digit, pecahan kita yang Rp 10.000 kan nol-nya ada empat, nanti kalau misalkan, disederhanakan, digitnya yang tadinya ada akan dihilangkan atau dikurangkan. Jadi sebenarnya ini adalah proses penyederhanaan jumlah digit, tidak mengurangi daya beli ya, ataupun harga dari nilai tukar rupiah terhadap harga barang atau jasa,” jelas Josua.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Banyaknya salah paham tentang arti redenominasi dengan sanering (devaluasi) yang membuat sebagian masyarakat Indonesia bingung pun diluruskan oleh Josua
10
Pertimbangan dilakukannya redenominasi menurut Josua juga didorong dari stabilitas ekonomi Indonesia yang sekarang bersifat makro, tingkat inflasi yang rendah dalam 5 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi yang stabil sekitar 5%, dan juga devisit yang terus meningkat lebih dari rata-rata cadangan devisa selama 5 tahun terakhir. Redenominasi Rupiah tentunya dirancang untuk menuju Sistem Ekonomi Indonesia yang lebih baik, salah satu alasannya menurut Josua adalah untuk peningkatan efisiensi dan penghematan biaya cetak uang. “Ini (redenominasi) untuk peningkatan efisiensi ya di dalam perekonomian, penghematan biaya pencetakan uang, lalu untuk juga menciptakan persepsi yang lebih baik dari nilai tukar Rupiah sendiri,” jelas Josua. Dengan tujuan yang tepat, salah satu contoh hasil dari penerapan redenominasi Rupiah yang diutarakan Josua adalah penyederhanaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). “APBN itu kan kita lihat sampai berapa ribu triliun, 2000 triliun belanjanya, kalau misalkan itu dipangkas ataupun dipotong, disederhanakan gitu ya denominasinya tentunya tiga digit dibelakang itu dipotong, kan lebih sederhana, lebih simpel, dan itu akan memudahkan kegiatan ekonomi juga,” jelas Josua kembali.
“Misalkan saya sekarang beli nasi bungkus di rumah makan, misalkan harga awalnya Rp 9.000, kalau nanti dipangkas tiga digit terakhir jadi Rp 9, pastinya kan ada kemungkinan si penjual untuk menaikkan rounding, ‘Ya sudah, lah! Dibulatkan aja 10!’, jadi faktor-faktor itulah yang mungkin bisa mendorong inflasi atau kenaikan harga,” cerita Josua. Dilansir dari Kompas.com, menurut Direktur Eksekutif Pusat Riset dan Edukasi Bank Indonesia (BI), Iskandar Simorangkir, sebelum Indonesia, sudah ada lima negara yang pernah gagal menerapkan redenominasi, antara lain adalah Brazil, Rusia, Argentina, Zimbabwe, dan Korea Utara. Penyebab kegagalan redenominasi di lima negara tersebut adalah kurang tepatnya pemilihan waktu pada saat mengimplementasikan redenominasi, perekonomian serta fundamental negara-negara tersebut sedang buruk pada saat redenominasi diimplementasikan.
Selain perekonomian dan fundamental negara yang sedang buruk, penyebab lain adalah penyediaan uang baru yang kurang oleh pemerintah, sehingga stok uang baru tidak tersedia pada saat warga ingin menukarkannya, kurangnya sosialisasi tentang redenominasi juga menjadi alasan mengapa hal ini terjadi. Menurut Josua, masalah redenominasi bisa dihadapi dengan baik, dan implementasi juga dampaknya bisa optimal. Josua memberikan contoh beberapa negara seperti Turki, Romania, Polandia, dan Ukraina sebagai Negara yang sukses mengimplementasikan redenominasi mata uang dengan dampak yang positif bagi negaranya. “Kita bisa melakukan hal yang sama seperti Turki yang pada tahun 2005 berhasil memangkas 6 digit, asal ada dukungan dari pemerintah, DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), dan juga pelaku bisnis dan masyarakat. Redenominasi juga harus dilakukan pada saat ekonomi sedang stabil. Adanya landasan hukum, ada diundangundangkan dan juga edukasi dan public campaign juga harus dilakukan secara intensif,” jelas Josua. Adbm
www.buset-online.com
Walau terlihat mudah untuk dilakukan, namun kegiatan redenominasi Rupiah juga memiliki efek negatif yang mungkin akan muncul di masyarakat. Salah satunya kekhawatiran kalau harga naik, inflasi yang dapat melambung tinggi. Bukan hanya itu, kekhawatiran yang lain adalah kemungkinan terjadi running up atau pembulatan harga ke atas.
11
advertorial
Selain itu, pelajar juga bisa mendapat pengetahuan yang luas, yang berhubungan dengan operasional hotel, seperti Food and Beverage Operations, Festival and Special events Planning, Communication in Organisation, dan Production Management for Convention and Events. Selain fokus dalam keterampilan dalam Hotel Management, program ini juga sangat membangun dalam keterampilan untuk dalam dunia bisnis, yang mencakup pemasaran, komunikasi, dan bahkan akuntansi. Pengetahuan dan keterampilan dalam bisnis tersebut akan diajarkan melalui subjek sebagai berikut: Marketing Principles, Accounting for Business, Introduction to Business Law, Entrepreneurship and Innovation, dan Competitive Strategy. Dengan ini, murid-murid bisa mendapat pengetahuan luas dari berbagai macam bidang untuk mengembangkan dan mengoperasikan sebuah hotel. The Hotel School merupakan bagian dari Southern Cross University, yang merupakan salah satu top 150 universitas muda (di bawah 50 tahun) dari seluruh dunia. The Hotel School juga mempunyai kerjasama dengan berbagai industri perhotelan yang sudah dikenal baik dalam masyarakat Australia dan bahkan international, seperti Intercontinental, Four Points by Sheraton, Four Seasons Hotel, Hyatt, The Westin, Crowne Plaza, dan banyak lagi. Selain pendidikan S1, The Hotel School juga mempunyai program di level yang lebih tinggi seperti Postgraduate Diploma dan program master. The Hotel School ini mempunyai keunggulan untuk memberi penempatan kerja kepada murid-murid karena adanya kerjasama yang sangat erat dengan berbagai macam industri. Setiap tahunnya terdapat sekitar 5000 lowongan pekerjaan yang dapat di akses oleh muridmurid The Hotel School; bahkan sejumlah lowongan ini memberikan prioritas kepada pelajar/lulusan The Hotel School. Penempatan kerja akan memberikan keunggulan bagi murid-murid yang akan terjun dalam dunia kerja setelah menyelesaikan program.
S
eiring dengan perkembangan teknologi transportasi, industri perhotelan dan pariwisata juga ikut berkembang pesat di hampir semua negara. Bahkan tidak sedikit negara yang bergantung pada industri perhotelan dan pariwisata sebagai kontributor terbesar dalam penghasilan negara. Sebut saja Macau. Di tahun 2014, sebesar 47.9% dari berbagai pekerjaan di Macau merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan perhotelan dan industri pariwisata secara langsung, seperti hotel, travel agents, penerbangan, dan banyak lagi. Di Australia sendiri, industri perhotelan dan pariwisata memberikan kontribusi terhadap ekonomi negara sekitar $40milyar per tahunnya. Menurut United Nations World Tourism Organisation (UNWTO), kedatangan turis internasional di seluruh dunia diperkirakan akan naik sebesar 3.3%. Dari data yang singkat ini, kamu dapat melihat bahwa pekerjaan di bidang perhotelan dan pariwisata akan tetap bertahan sampai sekian tahun kedepan.
5000 lapangan kerja tersedia bagi murid The Hotel School
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Ingin bergabung di industry perhotelan dan pariwisata ini? The Hotel School menawarkan program Bachelor of Business in Hotel Management, untuk memberi kesempatan kepada para pelajar yang mempunyai minat untuk berkarir di bidang perhotelan dan pariwisata.
12
Dalam program ini, kamu akan mempelajari berbagai macam keterampilan dalam menjalankan sebuah
hotel, terutama management dan operational skills. Keterampilan inilah yang akan memberikan sebuah hotel nilai tambah dan keunggulan dibandingkan dengan hotel-hotel lainnya. Keterampilan dan pengetahuan tersebut akan disalurkan kepada murid-murid melalui berbagai mata kuliah berikut: Managing Organisation, Accommodation Operations, Tourism Theories and Practices, The sustainable Hotel Environment, Facility and Risk Management for Hospitality Operations.
Dengan meningkatnya kompetisi dalam industri perhotelan dan pariwisata, penempatan kerja akan sangat menguntungkan bagi para lulusannya untuk terus mengembangkan karir mereka dalam industri yang sedang naik daun ini. Dan melalui pengalaman kerja di bidang yang relevan semasa kuliah, kamu akan lebih mudah memasuki dunia kerja dan menapak tangga karir. Jadi, tunggu apa lagi? Tunjukkan dan kembangkan terus minat dan bakatmu dalam industri pariwisata dan perhotelan yang terus berkembang ini. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran ke program-program The Hotel School, hubungi
[email protected]. (Southern Cross University – CRICOS Provider: 01241G)
buset ngeliput
Monash Berbagi Informasi Tentang Berita Bohong
B
anyaknya berita hoax yang tersebar, baik dari media mainstream maupun media sosial, merupakan sebuah masalah yang dihadapi masyarakat global. Penyebaran berita hoax pun menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik di beberapa wilayah di dunia, salah satunya adalah negara adi-daya, Amerika Serikat. Menyikapi kasus fake news atau berita hoax, Therese Davis, selaku Kepala Program Studi baru yaitu Komunikasi Media di Monash University, Australia, memberikan kuliah tamu dengan tajuk Fake News kepada mahasiswa dan mahasiswi Universitas Multimedia Nusantara di Banten, Tangerang Selatan (5/9). “I am the director on a new degree in media and communication at Monash University, we’ve been teaching this lecture for more than 20 years, at Monash, but it was tought as a major in the arts degree. We’ve decided that it was time for Monash to recognize how important media communication is in the 20th century
Banyaknya mahasiswa dan mahasiswi Jurnalistik yang menjadi pendengar seminar membuat Therese memberikan masukannya kepada calon jurnalis-jurnalis muda saat melihat adanya praktek pembuatan maupun pempublikasian hoax. “You can call out fake news, you have to be the person to say that ‘That story is fake’, and call it out. If you find something like that, share it with your friend, tell people that this journalist is writing fake news, or that this website is fake, and this calling our process is I think very important and I think this is what journalist do all the time,- Anda bisa beritahu mana berita yang palsu, Anda harus jadi seseorang yang mengatakan bahwa berita itu bohong. Jika Anda menemukan sesuatu seperti itu, bagikan dengan teman-teman Anda, beritahu mereka kalau jurnalis tersebut membuat berita bohong, atau situs tersebut bohong, hal ini adalah hal yang penting dan merupakan sesuatu yang selalu dilakukan jurnalis,” jelas Therese.
Fake News atau berita bohong atau hoax dijelaskan dalam seminar Therese Davis sebagai sebuah cerita yang tidak benar – a story that is untrue –, kejadian pada saat seseorang mengunduh berita atau membagikan berita dan mengetahui bahwa berita itu tidak benar, atau berisikan informasi bohong.
Dalam wawancaranya bersama BUSET, Therese menjelaskan bahwa salah satu penyebab dari adanya Fake News adalah banyaknya jurnalis yang melakukan pekerjaannya secara tidak profesional, alias ceroboh. “Some of the story might be true, it’s not a hoax, it’s not a fake story, but it’s where people have written it so quickly they haven’t checked the facts and they’re getting things mixed up and that’s something that we have to be very careful about is that we don’t get sloppy journalism, I think sloppy journalism is as much problem as the fake news,- Beberapa berita bisa jadi benar, bukan hoax, bukan berita bohong, tapi bagaimana orangorang menuliskannya secara cepat dan tidak sempat mengecek kembali fakta-fakta yang ada, membuat semuanya menjadi campur aduk, di situ lah kita harus menjadi sangat hati-hati dan tidak memilik jurnalisme yang ceroboh, menurut saya jurnalisme yang ceroboh juga adalah sebuah masalah seperti berita bohong,” jelas Therese.
Adanya penyebaran fake news pun digunakan sebagai dua hal, yaitu untuk menambah keuntungan sebuah media atau satu kelompok dan juga untuk menjadi alat keuntungan politik, alat propaganda. “Fake news is not the end for journalism, it is actually the hugest challenge that journalist have had, and journalist have more than ever have to get in and do their job and do it well and show the world why we need very highly school journalist in the world,- fake news atau berita bohong bukanlah akhir dari jurnalisme atau dunia jurnalistik, namun sebenarnya adalah sebuah tantangan terbesar yang dimiliki oleh jurnalis, maka jurnalis harus lebih serius dan mengerjakan tugas sebaik-baiknya, hal ini juga memperlihatkan kepada dunia bahwa dibutuhkan jurnalis-jurnalis yang berpendidikan tinggi,” jelas Therese.
Adbm
www.buset-online.com
Therese Davis bicara mengenai pentingnya memberitakan fakta secara benar
and to make it a degree on its own,- Saya adalah Kepala di Program Studi baru, Komunikasi Media, di Monash University, di Monash kita sudah mengajarkan hal ini selama 20 tahun, namun hal ini diajarkan di jurusan Seni. Kami memutuskan untuk mengetahui betapa pentingnya komunikasi media di abad ke-20 dan akhirnya membuat jurusannya sendiri,” jelas Therese. “And as a part of the leader for the new degree, we’ve been holding a number of seminars, with other academics and students, and one of the most recent seminars we had was fake news, hoaxes, because it’s a big issue in global media,- dan sebagai bagian dari kepala jurusan yang baru, kita sudah mengadakan beberapa seminar dengan partner kerja, universitas dan mahasiswa, dan topik dari seminar-seminar yang kita adakan adalah fake news, hoax, yang memang merupakan isu besar di media secara global,” tambah Therese.
13
APA KATA MEREKA
buset ngeliput
Topeng Cirebon
Sukses Ambil Hati Penonton Melbourne
SUNNY I knew this event from my friend, Ash, who I study a PhD with. She is playing in the gamelan. I think the performance was fun. Actually, it was more fun than I thought it would be. It was good because it’s small, and you’re quite close to the orchestra, I think it was fun to watch and not too serious but also, good music, I enjoyed it. I like the fight, I just like when they take the mask on and off, I thought that was pretty cool. Also, I love the different characters of the the dancers. I should come and see more of them. It’s good! MONICA Saya tahu acara ini dari teman, soalnya ada satu teman, Cindy. Dia main gambang. Dia yang kasih kabar. Lagipula, saya juga penasaran karena belum pernah lihat penampilan Topeng Cirebon. Menurut saya acara ini bagus, ya. Awalnya saya hanya pernah lihat Tari Topeng sekilas gitu di TV, atau lihat fotonya, tapi gak pernah nonton sendiri. Saya suka style Jawa Barat yang lebih cepat dari Jawa Tengah. Jadi, saya absolutely suka pertunjukan ini karena lebih dinamik, lebih fast paced, juga engaging.
Gamelan Putra Panji Asmara mengunjukkan kebolehan mereka dalam acara bertajuk Gamelan & the Cirebon Mask: A Dance Cycle, yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 22 hingga 24 September silam di aula Dance Hall. Michael Ewing
Mengikuti gaya tradisional Cirebon, acara tersebut menggabungkan lima arketipe sifat manusia, yaitu refined (beradab), playful (kelakar), settled (ketentraman), steadfast (kukuh), dan crazed (kegilaan) ke dalam suatu pertunjukan seni yang berdurasi satu jam.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
“Kelima arketipe ini kami tampilkan mengikuti gaya rakyat Cirebon. Keberadaan pelawak, dialog, dan interaksi antara penari dan pemain gamelan, semua ini adalah bagian dari tradisi Tari Topeng di
14 14
Michael Ewing
Cirebon,” jelas direktur musik dan tari Gamelan & the Cirebon Mask: A Dance Cycle, Michael Ewing.
Untuk kritik, saya pikir mungkin durasinya kalau bisa lebih lama sedikit, ya. Tadi kan satu jam. Maksudnya, kalau satu jam setengah kan paling tidak bisa ada seru-serunya, lebih ada variasi, dan lebih oke. Tadi saya suka banget yang pas ada story, cerita yang sangat berkesan. Soalnya saya suka dengerin wayang juga dulu di radio gitu. Kalau ada story kan lebih ada konteks lah dari movement-nya gitu. NELLY
Michael memanfaatkan festival seni tahunan di Melbourne, Fringe Festival, sebagai ajang untuk memperkenalkan kesenian Cirebon yang merupakan perpaduan dari cabang seni musik (gamelan), tari (Tari Topeng), rupa (kostum), dan dibumbui oleh elemen senda gurau. Nama Putra Panji Asmara sendiri rupanya terinspirasi dari grup gamelan milik Sujana Arja dari Desa Slangit, Cirebon, yaitu Panji Asmara. Almarhum adalah guru tari dan musik Michael ketika masih tinggal di California, Amerika Serikat. “Menurut kami, Fringe Festival menjadi ajang untuk mempertontonkan bagaimana sih sebenarnya gaya tari dan musik dari Cirebon itu kepada para penonton Australia,” paparnya. Acara dibuka dengan persembahan tari dari penari Ade Suharto dan Ning Hall, disusul penampilan kelakar oleh Helen Pausacker, dan berujung pada tarian dan dialog singkat yang diperagakan oleh Michael Ewing dan Ade Suharto, yang sebagian dinarasikan oleh Helen Pausacker. Seluruh rangkaian acara ini tidak pernah lepas dari iringan musik tradisional Cirebon. Tepuk tangan dan tawa dari puluhan penonton yang hadir telah menjadi
I came to know this show from one of my friend who is one of the dancers, Ade. I think it was very enjoyable. I really love the mask dancing, I don’t know the proper term for it, but also like the group musicians and dancing, and I particularly love the way the stage is also the set for them to change their mask or costumes. I really enjoyed it. It was a very friendly, very intimate stage in this theatre, so compared to a big theatre, this seemed more informal, and the audience was really much a part of it, rather than that very removed performers and audience. It seemed that they were like, in a way, more friendly, it was very engaging. It made you feel connected, because it wasn’t so perfect, in a way, that you could see them speaking to each other, and moving around. For the critics, I suppose with the Fringe festival, maybe just the advertising. I mean, I heard about it because obviously, my friend. I didn’t see anything about it anywhere else. I know a little bit about the group through my friend, but it would’ve been just interesting just to hear how they come to perform together. It would be interesting to connect a little bit more, maybe look out for other performances. Maybe just a little bit of commentary, while they put those particular dances together, maybe a little bit of the history of the performance and the people. I would’ve wanted to know that because I was thinking how they choreographed these, are they all dancers, or new interpretation.
penyempurna acara utama Gamelan Putra Panji Asmara di tahun 2017 tersebut. Proses latihan yang memakan waktu berminggu-minggu nyatanya telah membuahkan hasil. Keempat belas anggota yang tampil malam itu membuat Michael merasa bangga akan grup yang sudah berdiri sejak lima belas tahun yang lalu tersebut. “Penonton kelihatannya sangat menikmati dan kami senang akan hal tersebut,” kata Michael. Michael pula berharap agar penonton Australia yang hadir dapat mengetahui lebih jauh keragaman budaya Tanah Air. “Karena kebanyakan orang tahu kesenian dari Jawa dan Bali, namun tidak tahu aliran berbeda musik dan tarian tradisional daerah lainnya di Indonesia. Melalui acara ini, kami berharap lebih banyak orang Australia tertarik untuk belajar lebih jauh tentang Indonesia,” ucapnya. “Menurut saya, pertunjukan ini adalah sebuah karya yang menggambarkan tradisi pedesaan Cirebon yang sangat hidup. Bahwa pertunjukan ini bukanlah sesuatu yang serius di atas panggung, namun adalah suatu atraksi yang engaging karena hanya ada jarak kecil antara orang-orang yang tampil dengan penonton,” tambah Michael lagi. Keseluruhan acara berlangsung dengan meriah. Hampir semua penonton yang hadir pun mengaku terpesona pada keindahan budaya Cirebon. Nasa
5 TIPE MANUSIA BUGIS
O
rganisasi masyarakat yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Indonesia di Australia (FMIA) baru-baru ini mengadakan diskusi budaya dan pemutaran film dokumenter yang berjudul Calalai – In Betweenness. Merupakan topik yang cukup unik karena mengangkat persoalan pandangan jenis kelamin dalam masyarakat tradisional Bugis yang masih diwarisi hingga saat ini.
Tampak hadir pada kesempatan hari itu adalah produser Calalai, Ursula Tumiwa, ditemani dua pembicara, Syahrir Wahab yang salah seorang tokoh masyarat asal Sulawesi dan Benyamin Hegarty - kandidat PhD bidang Antropologi dari Australian Nasional University. Ursula menjelaskan keberadaan Calalai di masyarakat tradisional Bugis sudah sangat langka
Apa Kata Mereka Tuti Gunawan
dibandingkan gender lainnya. Ursula juga mengakui ia bersama timnya beruntung bisa mendapatkan banyak informasi langsung dari berbagai Calalai yang mereka temui. Film dokumenter tersebut juga menampilkan naskah La Galigo sebuah kitab kuno yang sakral dari masyarakat Bugis yang ditulis di abad ke-13. Dalam La Galigo juga tercantum perihal lima gender dalam kebudayaan Bugis, dimana mereka paham benar bahwa di dunia gender tidak hanya terbatas antara pria dan wanita, namun ada yang lainnya juga. Dalam diskusi budaya, Syahrir Wahab turut membagikan pengalaman semasa sekolahnya mengenal banyak Calabai. Syahrir menambahkan bahwa gender bukan merupakan isu di dalam kerajaan Bone, terlihat dari tiga puluh raja di Bone, tujuh diantaranya adalah wanita. Beliau turut mengamati bahwa kebanyakan anak muda di Sulawesi Selatan sudah meninggalkan dan tidak mengerti bahasa dan tulisan seperti yang tertera di kitab La Galigo. Film Calalai tak dipungkiri telah memicu diskusi di kalangan anak muda mengenai salah satu kekayaan budaya Indonesia yang sangat unik Devina
Forum ini sangat interaktif dan sebenarnya sangat cocok jika bisa disebarluaskan di Australia mengingat adanya isu tentang same-sex marriage dan terutama di Indonesia karena kebanyakan masyarakat Indonesia masih berpikira sempit mengenai keberadaan Calalai dan Calabai. Ada budaya dimana mereka ditindas dan bahkan dibunuh karena mereka tidak menjalankan peran mereka sebagai wanita dan laki-laki pada umumnya di masyarakat. Sebagai orang yang belajar Antropologi, saya harus berpikiran terbuka terutama terhadap hal-hal seperti ini yang penting untuk society kita. Christopher Kelly Yang mengejutkan bagi saya tentang film ini adalah karena kita semua tahu bahwa Indonesia punya pengkotakkotakan tentang peran wanita dan laki-laki. Kemudian keterbukaan mengenai gender datang dari budaya yang cukup terisolasi dan mungkin punya aturan dan agamanyanya sendiri, yaitu suku Bugis. uniknya lagi, hal semacam ini masih survived di jaman sekarang dan seperti di film dikatakan bahwa struktur ini diterima oleh masarakat Bugis.
www.buset-online.com
Bertempat di ruang Bhinneka KJRI Melbourne pertengahan Septemer 2017 kemarin, film tersebut menceritakan keterbukaan masyarakat Bugis yang mengenal dan mengakui lima jenis gender dalam kehidupan manusia, yakni Urane (pria), Makkunrai (wanita), Calalai (perempuan dengan perilaku condong seperti laki-laki), Bissu (kaum pendeta yang dipercaya tidak memilki jenis gender tertentu), dan Calabai (pria yang berperilaku seperti perempuan. Dan sudah ratusan tahun lamanya pemahaman ini dianut suku asal Sulawesi Selatan tersebut.
buset ngeliput
15
advertorial
KAINUS SMALL GROUP
TOURISM PROMOTION BOARD “The Passionate Sumbawa and Friendly Lombok”
Air terjun Sendang Gile
Sembalun Holticulture Tour
acara yang baru saja berlalu tersebut adalah Welcome Dinner, International Halal Tourism Conference, Table Top, Sembalun & Sendang Gile Watwerfall Tour dan Farewell Dinner. Berikut adalah “oleh-oleh’’ dari acara IHTF 2017 Lombok NTB: Kamis, 14 September 2017 – Opening Ceremony Acara penyambutan para tamu dengan suguhan dan acara tradisional House Ende, jalan-jalan ke Tanjung A’an dan Seger Beach kemudian para undangan yang terdiri dari wisatawan domestik dan mancanegara mulai menempati akomodasi yang telah disediakan oleh Panitia Disbudpar di Lombok Raya Hotel. Acara diawali dengan Welcome Dinner dan sambutan Gubernur NTB serta pembukaan IHTF 2017.
D
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
imulai ketika pada masa kepresidenan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, beliau meresmikan Lombok International Airport (LIA) pada tanggal 20 Oktober 2011 dan memindahkan bandara Selaparang Ampenan yang terletak di bagian sebelah Barat Lonbok NTB, dekat dengan ibukota Mataram, ke Praya, Lombok Tengah. LIA dapat mengakomodasi kapasitas pesawat terbang berbadan besar dan lebar seperti Airbus tipe A330 and Boeing 767 airliners, juga jenis smaller aircraft seperti Boeing 737 and Airbus 320. Babak baru ini menggiatkan semangat Kepala Dinas Pariwisata Daerah Lombok NTB untuk membangun industri jasa dan destinasi pariwisata berskala internasional. Apalagi Lombok termasuk salah satu dari sepuluh provinsi yang sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata Indonesia, Bapak Arief Yahya, akan terus dikembangkan sebagai bagian dari destinasi “ten new Bali”.
16
Jumat, 15 September 2017 – Sembalun Holticulture Tour Menikmati kunjungan tradisional termasuk pembibitan tanaman holtikultura yang sedang digiatkan di Lombok, yaitu berupa rempah-rempah, bawang, jenis sayursayuran, tomat, cabai dll. Yang sering dengan pertumbuhan jasa dan pariwisata, jenis-jenis tanaman ini peluang pemasarannya sangat besar untuk memasok keperluan pasar global di Kota Mataram. Sabtu, 16 September 2017 – Sendang Gile Waterfall tour Air terjun Sendang Gile yang teletak di Kampung Senaru, adalah salah satu wacana acara puncak IHTF 2017. Berasal dari air sungai Segara Anak, air terjun yang tercurah, selain jernih juga amat menyejukkan, sehingga seperti menikamati suasana Bali empat tahun yang lalu. Wisata alam yang bersih dengan hutan-hutan yang rindang sebagain bagian dari Taman Nasinal Gunung Rinjani.Legenda setempat mengatakan, sepertinya air terjun Sendang Gile dapat mendengar ketika orang-orang sekitarnya sedang berbicara, tampak aliran air akan semakin deras menikmati keramaian suara. Berbagai aktifitas masal dapat dilakukan di Sendang Gile, selain berendam, berenang atau duduk di antara bebatuan memandang keindahan air terjun yang berair jernih.
Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam, yaitu sekitar 96% dari populasi penduduk NTB. Seiring dengan perkembangan wilayah timur Indonesia, khususnya pulau Lombok yang cukup signifikan dan kondusif terutama dalam sektor jasa dan pariwisata halal atau dengan istilah yang populer dalam bahasa Inggris, muslimfriendly tourism. Lombok mulai berbenah diri untuk menyambut kedatangan wisatawan nusantara dan mancanegara. Menuai kesuksesan dan panen penghargaan atas hasil kerja keras seluruh jajaran tim Disbudpar (Dinas Pawisata) Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) juga telah dinobatkan sebagai Best World Halal Tourism Destination 2015 dan pada tahun 2016, NTB juga kembali mendapatkan 3 (tiga) awards lainnya yaitu World Best Halal Honeymoon Destination, World’s Best Halal Travel Website dan World Best Muslim-friendly Tourism. Sebagai bentuk apresiasi atas beberapa penghargaan yang telah didapat, Lombok NTB membuka pasar global dan mensosialisasikan kepada dunia muslim-friendly tourism dengan tema acara International Halal Travel Fair yang baru saja berlalu yaitu dari tanggal 14-17 September 2017 dengan maksud dan tujuan untuk terus meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke NTB, mendatangkan devisa, membangun infrastruktur dan membuka lapangan pekerjaan penduduk serta ikut serta mensukseskan program kementrian pariwisata Wonderful Indonesia, The Passionate Sumbawa dan Friendly Lombok. Lombok International Halal Travel Fair 2017 dilaksanakan selama empat hari yang pelaksanaannya diadakan di Hotel Lombok Raya dan Islamic Center Mataram. Isi
Lombok Muslim-friendly tourism dapat dikombinasikan dengan wisata keluarga ke Bali, menginap di Horison Seminyak yang menyediakan fasilitas kamar deluxe untuk dua orang dewasa dan kamar connecting untuk anak-anak, penjemputan dan pengantaran kembali ke bandara, akses gratis penggunaan sarana olah raga dan beach club, serta satu kali pemotretan dengan baju tradisional Bali dan sertifikat kenang-kenangan yang bertuliskan huruf sansekerta. Perjalanan kemudian dilanjutkan dari Bandara Internasional Bali menuju Lombok International Aiport (LIA) dengan akomodasi Lombok Raya Hotel Kota Mataram yang nyaman dan elegan dengan paket harga terjangkau dari KAINUS Air & Land Family Excursion yang sudah termasuk fasilitas penerbangan return Garuda Indonesia, akomodasi, makan pagi, transportasi serta tur Bali dan Lombok.
MASA DEPANMU DIMULAI DARI SINI INFORMASI LEBIH LANJUT
HUBUNGI : DIAH 0451 155 904
Layanan Visa :
Saran professional dari Konsultan yang berkualifikasi
Visa Pelajar (baru dan perpanjangan)
Pendaftaran studi untuk SD, SMP, SMA, College, TAFE, dan Universitas
Visa dependent (Visa pelajar, TR-PSW/GWS, 457, dll)
Gratis biaya pendaftaran studi
Skill assessment (Provisional & Full) (TRA, CPA, ANMAC, ACS, VETASSESS, dll)
Pendaftaran belajar Bahasa Inggris, Certificate, Diploma, Bachelor, dan Master Gelombang pendaftaran setiap bulan dan jadwal kuliah yang fleksibel untuk program Diploma
Employer Sponsorship (457, ENS & RSMS)
Ganti jurusan/pindah sekolah (Universitas, TAFE, atau College)
Migrasi keluarga (keluarga, partner, anak)
Program Professional Year plus magang (SMIPA, ACS & Engineering)
AAT- Pembatalan visa & penolakan visa
Visa Bisnis/ Liburan/ Kunjungan Permohonan Visa lainnya
AECC Global (Melbourne) Alamat Email
[email protected] Telepon
Syarat & Ketentuan Berlaku
Tersedia beasiswa *
General Skilled Migration (TR-PSW/GWS, EOI, PR, State & Relative sponsorship)
MARN: 1681127, 1687792, 1791460
Layanan Pendidikan :
buset eksklusif
Project Pop
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Grup musik Project Pop sudah menghibur masyarakat Indonesia dan dunia sejak tahun 1996. Sudah 21 tahun berkarya dalam dunia musik tentunya membuat banyak karya Project Pop yang melekat di hati setiap penggemarnya, baik yang di Indonesia, begitupun di luar negeri, seperti Australia.
18
Setelah tampil di acara tahunan Soundsekerta garapan PPIA Monash pada tahun 2009, Project Pop kembali menghibur masyarakat Melbourne di Soundsekerta 2017 bersama Isyana Sarasvati dan RAN pada 16 September. Kepada BUSET, salah satu anggota Project Pop, Wahyu Rudi Astadi, atau yang akrab dikenal dengan nama Odie, mengaku senang bisa kembali tampil di Soundsekerta. “Kita jujur bangga, ‘Hah? Kita diundang? Lagi?’, gitu kan. Kita diundang ke Melbourne, benar-benar menyenangkan sekali, kayak flashback, dulu kita pernah ke sana (Soundsekerta) juga,” cerita Odie. Hal senada diucapkan Udjo, “…yang sekarang akan jauh lebih heboh, karena penampilnya nggak hanya kita, ada RAN, ada Isyana, jadi kebayang spread umurnya bisa yang family datang, yang kekinian datang, gitu lho. Yang cowok-cowok pengen ngeliat yang cantik-cantik nggak hanya Tika, gitu” jelas Udjo diiringi tawa. “Kalau kita menghibur teman-teman di Melbourne itu kan kurang lebih adalah orang-orang yang jarang melihat kita, makanya apapun yang kita persembahkan atau yang kita persiapkan itu kita maksimalkan, gitu,” jelas Odie, “Jadi persiapannya, ya, lari pagi,” tambah Odie melucu.
Yang dirindukan dari Australia, Melbourne
Selain bersemangat untuk manggung, Project Pop juga memiliki beberapa hal mereka rindukan dari Australia, seperti Yosi yang kangen makanan Jepang, Gyu Tan Don yang terkenal dicari banyak orang di Melbourne, begitu juga dengan Gugum dan Udjo yang juga merindukan hal yang berbeda. “Kopinya! Melbourne terkenal dengan kopinya, ya. Jadi minum kopi apapun di sana enak!” Kata Gugum sambil tertawa, “Dan stasiun kereta apinya, beda sama yang ada di Indonesia, di Jakarta. Lebih bagus,” lanjut Gugum. Selain makanan dan minuman, lain dengan Udjo yang ingin nostalgia ke tempat syuting video klip yang pernah Project Pop buat di Melbourne. “Tahun 2009 kita sempat jalan-jalan, ada satu alley yang ada mural-nya banyak sekali itu, di situ kita pernah buat video klip lagu Jadilah Pacarku,” cerita Udjo.
Grup musik yang fleksibel Sudah 21 tahun berkarya, tentunya Project Pop menghibur banyak generasi hingga sekarang. Bukan mudah bagi Project Pop untuk menghibur semua kalangan, namun beberapa hal membuktikan bahwa Project Pop adalah grup musik yang fleksibel dari segi penampilan dan juga genre lagu.
Adaptasi penampilan juga dilakukan oleh setiap kali Project Pop tampil, dijelaskan oleh Odie, Project Pop selalu memilih lagu berdasarkan penonton yang akan menikmati penampilan mereka. “Tergantung crowdnya, ‘Oh! Ini oma-oma’, ya sudah kita adjust, kita bawakan lagu oma-oma, ‘Oh! Crowd-nya anak-anak’, yuk kita bawakan lagu-lagu yang bernuansa anakanak, fleksibel,” jelas Odie. Selain dari pemilihan lagu, genre lagu Project Pop juga fleksibel dan unik di masing-masing lagunya. Dari mulai tema yang berbeda-beda, dan isi lagu yang bersifat jenaka, lagu Project Pop pun bisa menghibur semua pendengarnya. “Itungannya lagu-lagu yang dibuat Yosi dan Gugum kebanyakan longlasting, ya. Kita merasa bersyukur sekali, jadi kayaknya kalau audiens kita jauh lebih muda pun nggak akan jadi masalah, karena kita tetap bisa attach sama mereka dengan lagu-lagu itu,” jelas Udjo. “Dari dulu kita membuka aliran kita untuk semua genre kita serap, makanya namanya Project Pop, ada yang bilang artinya project musik yang genrenya sedang populer. Makanya kalau misalnya dilihat kan lagu-lagu kita macam-macam, ada yang jazz, ada yang metal, ada yang dugem, ada yang dangdut,” tambah Yosi. “Kita hanya berdoa satu, nggak ada satu genre yang tiba-tiba nge-trend genre instrumental, kalau instrumental kita nggak nyanyi apa-apa,” celetuk Udjo yang diiringi dengan gelak tawa teman-temannya.
Harmony in diversity
“Kita ada di istilahnya tiga generasi, dulu pertama kali kita rekaman itu masih pakai kaset, kemudian masuk ke CD, dan sekarang digital. Masing-masing ada generasi sendiri, memang kita yang harus adjust,” jelas Odie.
Harmony in Diversity yang diangkat sebagai tema Soundsekerta 2017 pun membuat BUSET menanyakan apa arti tema tersebut bagi Project Pop, begitu juga jika disambungkan dengan banyaknya konflik yang sedang terjadi di Indonesia, khususnya di Jakarta yang diakibatkan oleh perbedaan. Grup musik yang rencananya akan merilis single di Oktober ini berisikan anggota-anggota dari banyak latar belakang yang berbeda, dari mulai hobi, jenis makanan, suku, agama, dan lainnya, namun semua perbedaan itu tidak menghalangi Project Pop untuk terus berkarya. “Kalau mau ngomong tentang Harmony in Diversity, kita sudah lakuin itu dari dulu, kita sudah sama-sama saling mengerti bahwa yang namanya tenggang rasa itu begitu, karena kita adalah orang-orang yang udah lain sama sekali, satu lain secara kesenangan, lain secara hobi, lain selera Udjo makanannya, agamanya juga ada yang lain,” cerita Odie. Adanya perbedaan agama pun membuat anggota Project Pop untuk saling bersama-sama merayakan dan meramaikan ibadah satu sama lain.
Tika
Odie
Gugum
Gugum dan Yosi sebagai wakil dari Project Pop punya pesan untuk masyarakat Indonesia di Australia dan masyarakat Australia tentang konflik dan apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia dan bagaimana seharusnya kita menanggapi hal-hal tersebut. “Sebenarnya apa yang kita mau kasih tahu ke teman-teman di Australia adalah, di sini (Indonesia) nggak ada apa-apa, cuma media sosial aja yang terkadang membesar-besarkan, terlalu over. Biasalah, kadangkadang, kayak kita ngeliat ke luar (negeri) lagi ada apa, padahal pas kita ke sana juga nggak ada apaapa. Jadi, Indonesia aman, kok,” kata Gugum. “Dibutuhkan kecerdasan oleh Bangsa Indonesia untuk bisa menyikapi segala sesuatu atau segala bentuk berita. Tidak perlu dipertajam, tidak perlu harus dibawa ke sebuah konflik, apalagi nanti menjelang pemilihan presiden, pemilihan kepala daerah, biarlah orang punya pilihannya, masing-masing berbeda, hargai ga usah dimusuhi, itu aja,” tambah Yosi. Adbm Foto: Rr/Nys
Yosi
www.buset-online.com
“So far setiap perayaan hari ibadah atau apapun untuk ibadah yang kita jalani masing-masing menghargai, bahkan meramaikan. Kalau misalnya ada yang Lebaran atau puasa ya kita turut menghargai waktu puasa mereka. Mereka Lebaran sebisa mungkin kita kumpul bareng, ada waktu untuk silaturahmi, seperti itu,” jelas Yosi yang beragama Kristen.
19
buset ngeliput
Rupa-rupa Cinta dalam Wujud Monolog Bagaimana kita mendeskripsikan rasa yang dihadirkan cinta? Tentunya beragam dan tak mungkin seragam. Hal ini pula yang berusaha diangkat penulis sekaligus sutradara Noel Anderson lewat satu pertunjukan bertajuk Love Kills 2017 yang masuk dalam salah satu program acara Melbourne Fringe Festival tahun ini.
Caroline Ferguson membawakan monolog Ten of Sword karya Ursula Teresa Kolecki
Ros Lewis membacakan monolognya sendiri berjudul Dark Moon
S
ebuah kursi hitam dan meja kayu bersisian di atas panggung kecil. Di atas meja bertengger satu lampu duduk lusuh dan segelas wine. Temaram dan agak mencekam. Apalagi sebelum menuju ke panggung yang letaknya di bawah tanah, penonton harus menuruni anak tangga sempit dengan foto-foto lawas tergantung di dinding. Atmosfer ini memang sengaja dibiarkan oleh Noel yang langsung jatuh cinta pada Caz Reitop’s Dirty Secret di daerah Fitzroy sebagai venue untuk pertunjukannya yang berlangsung dari 14 – 23 September 2017.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Sebelum acara dimulai, tim Buset mendapat kesempatan untuk berbincang singkat dengan sang sutradara yang mengaku mendapat gagasan untuk pertunjukan ini sudah cukup lama. Noel ingin sebuah pertunjukan monolog seperti the Vagina Monologue, tapi tentang pria dan wanita. Sebuah sisi gelap dan tak terduga dari cinta. Ia berharap penonton bisa terprovokasi dan merespons setiap kisah yang dihadirkan.
20
Love Kills 2017 menampilkan sembilan monolog dari para penulis seperti Tracie Lark, Marion Roberts, Kieran Caroll, Ros Lewis, Melissa Collins, Lourdes Zamanillo, Ursula Teresa Kolecki, Noel Anderson, dan satu penulis Indonesia yang profilnya pernah diangkat di Buset beberapa waktu lalu; Melka Stansah. Kesembilan monolog ini lalu ditutup oleh Geoff Stuart yang memberi perenungan tentang peliknya cinta di era modern, lewat Summary of Love.
Noel Anderson (depan) bersama para pemeran monolog Love Kills 2017
Monolog-monolog yang dihadirkan kebanyakan bercerita tentang perselingkuhan atau fantasi terhadap ketidaksetiaan. Salah satu yang kuat membekas adalah monolog yang ditulis dan diperagakan oleh Ros Lewis berjudul Dark Moon yang berangkat dari kisah nyatanya sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga.
Intoxicated diperagakan oleh Graham Murray
Noel Anderson piawai mengatur alur pertunjukan, karena meski kisah-kisah yang diangkat selalu terasa getir tapi respons di akhir monolog tak selalu sama. Penonton bisa digiring untuk tertawa, sedih, hingga (jika perlu) ternganga karena eksplorasi liar para penulis mengolah ending. Dan rasanya Buset harus setuju dengan tagline Love Kills 2017, “love is hard to find, hard to keep, and hard to forget”.
Melka Stansah : Eksplorasi Kreatif Baru Lewat Monolog
Bersama Graham Murray yang melakonkan karya Melka berjudul Intoxicated
“Bertemu dengan Noel Anderson sesungguhnya ketidaksengajaan yang manis.” Melka Stansah sudah lama menulis bahkan ia sempat mengeluarkan buku trilogi The Raven. Namun baru setahun terakhir ia memberanikan diri untuk bergabung ke acara yang menghimpun penulis, Melbourne Writers Social Group. Di sinilah pertemuannya dengan Noel berlangsung.
Melka punya bekal menulis skenario untuk acara gereja, tapi monolog merupakan sesuatu yang baru dan asing buatnya. Ia mengaku proses menciptakan karya monolog pertamanya menjadi perjalanan yang sangat menantang. Berulangkali ia harus menulis dan merombak ulang karyanya. “Noel sangat sabar dan suportif. Dia berkata apa adanya, ketika saya menyodorkan draft pertama, responsnya adalah ‘it was a mess’,” aku perempuan bertubuh mungil ini. Dari Noel ia menjadi paham bahwa monolog itu bukan sekadar storytelling atau urusan mendongeng semata. Monolog menggabungkan unsur storytelling dan harus memberi porsi untuk aktor atau aktrisnya berakting. Dari sanalah, monolog pertamanya berjudul Intoxicated lahir dan ditampilkan dalam Love Kills 2017.
Deste
www.buset-online.com
“Saya sudah lama tidak datang, karena waktu itu saya masih bekerja full time. Tapi saya ingat waktu itu Valentine’s Day dan saya rindu untuk datang. Rupanya saat itu saya duduk bersebelahan dengan Noel yang juga jarang datang,” ungkapnya. Hari itu rupanya Noel tak hanya membacakan monolognya tapi juga mewartakan bahwa ia tengah mengerjakan proyek baru dan mempersilakan yang tertarik untuk bergabung.
21
buset ngeliput Isabell Hie (ke-3 dari kiri)
Associate Editor Buset Berbagi Pengalaman
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Pertengahan Agustus kemarin, saya mendapat undangan dari sebuah organisasi mahasiswa di Monash University untuk mejadi seorang pembicara di seminar mereka. Monash University International Student Services, atau singkatnya MUISS, mengadakan sebuah acara yang tentunya bertujuan membantu para mahasiswa anggotanya. Tema yang diangkat pada kesempatan kali ini adalah perihal mencari pekerjaan dari perspektif pelajar internasional. Semua anggota panel yang hadir adalah pendatang dari luar Negeri Kangguru. Cukup beragam profesi yang dipegang para anggota panel, ada dosen, wirausahawan, mahasiswi doktoral, dan juga editor majalah. Ya saya sendiri.
22
Tugas kami di sana boleh dibilang sangat sederhana. Kami diminta untuk berbagi pengalaman masing-masing. Pada umumnya dimulai dari seorang pendatang yang menimba ilmu di negeri orang, hingga akhirnya memutuskan menetap di negeri ini. Nah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tentunya kita memerlukan pemasukan yang stabil kan. Dengan harapan para mahasiswa yang datang bisa mendapat gambaran untuk mereka kelak, saat mencari pekerjaan dalam bidang apapun itu, para anggota panel berbagi tips dan trik sesuai pengalaman pribadi mereka. Banyak hal menarik yang saya amati dari acara ini. Salah satunya, para anggota panel memiliki pendapat yang senada, meski kami tidak pernah bertemu sebelum acara berlangsung. Seperti misalnya dalam hal kegigihan (perseverance), pentingnya membina jaringan (networking), dan masih banyak lainnya. Melalui acara tersebut saya merasa sangat senang karena bisa membantu para mahasiswa, meski mungkin tidak banyak. Rasanya tidak sia-sia menghadapi berbagai tantangan selama menimba ilmu dengan sebaik mungkin beberapa tahun yang lalu. Kalau bisa membantu lebih banyak orang lagi, tentunya saya bersedia. Misalnya melalui acara yang serupa seperti yang diadakan oleh MUISS ini. Salam hangat. Isabell (Foto: MUISS)
FREE ADMISSION | LIMITED SEAT 1ONE
Kick Start Your Digital Marketing Career how to learn and earn Thursday, 2 November 2017 MELBOURNE STATE LIBRARY Seminar Room entry via la Trobe st 18:00 to 21:00
RSVP NOW
Felicia 04 16 863 835 Pieter 04 23 070 152 by One Dollar Capital
buset ngeliput
Belajar Menjadi Wirausahawan yang Sadar Lingkungan Always look beyond what you can see, seperti halnya sampah bisa menghasilkan nilai ekonomi. Kira-kira itulah salah satu pesan Ursula Tumiwa pendiri Indonesia Loh, salah satu pembicara yang dihadirkan di acara utama Khatulistiwa 2017 yang diadakan 9 September lalu di Fitzroy Townhall. Pada sesi bincang-bincang ini, Ursula tak hanya memamerkan berbagai karyanya bersama sesama rekan bisnisnya, Millaty Ismail, tapi juga membagi visi misi Indonesia Loh. Tak hanya menciptakan produk yang sangat bernuansa nusantara dengan membubuhkan jargon-jargon khas Indonesia, tapi juga khususnya menggunakan material daur ulang. Benda yang tak lagi terpakai dan dianggap sampah, belum tentu tidak bisa dimanfaatkan. Kegemarannya memanfaatkan benda-benda tak terpakai ia balut dengan kreativitas hingga meningkatkan nilai jual, diapresiasi publik dan akhirnya menuai untung serta melahirkan nilai tambah.
Mr. Chin Tan dalam kata pembukanya menyatakan bahwa acara Khatulistiwa ini bisa menjadi bekal yang baik bagi anak-anak muda yang masih bersekolah sebelum terjun langsung di dunia bisnis. Khususnya, menjadi wirausahawan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan hidup. Deste
Sesi talkshow selama dua jam yang dipandu oleh Marsya Gusman sebagai Miss Earth 2016 sekaligus alumni Deakin University ini terkesan lebih hidup ketika Ursula Tumiwa dan Dian Purwanti dipertemukan dalam satu panggung setelah sebelumnya membagikan kisah-kisah mereka masing-masing dalam bahasa Inggris. Pada sesi tersebut kedua narasumber tampak lebih rileks karena menggunakan bahasa Indonesia. Dalam acara ini hadir pula Dewi Savitri Wahab, Konsul Jendral RI di Melbourne; Mr. Chin Tan, perwakilan dari Swinburne University; dan Mr. David Hundt, perwakilan dari Deakin University. Membangun kesadaran para wirausahawan muda terhadap lingkungan hidup memang menjadi tema utama Khatulistiwa yang digagas oleh PPIA Deakin dan PPIA Swinburne tahun ini. Menurut Dila F. Hasan, selaku
Apa Kata Mereka Anjani Elsa Saya sebenarnya ke sini untuk support teman, tapi rupanya bisa dapat ilmu baru. Secara keseluruhan acaranya oke, hanya saja sebaiknya dipastikan saja target market atau sasaran yang datang dan sebaiknya ada sesi diskusi sehingga lebih interaktif. Alvin Iswanto Secara flow, acara ini bagus banget untuk menyemangati anak muda untuk berwirausha. Tapi acara ini terasa lebih hidup ketika para pembicara memakai bahasa Indonesia. Dan ke depannya semoga promosinya lebih baik lagi, sehingga bisa lebih booming lagi. Pamela Karmelita Acaranya sangat membangun semangat anak muda, karena tak hanya memberi inspirasi untuk menjadi entrepreneur tapi juga bagaimana bertanggungjawab pada lingkungan. Ke depannya saya harap promosinya lebih gencar dan jangan hanya di PPIA Swinburne dan PPIA Deakin, tapi promosi ke komunitas lainnya.
www.buset-online.com
Selain Indonesia Loh, hadir pula seorang enviromentalist sekaligus pengajar dari Green School Bali, Dian Purwanti. Ia mengisahkan pengalamannya mengajar di sekolah yang menghargai keterhubungan dengan alam dan masyarakat lokal. Sekolah yang didirikan oleh John Hardy ini bahkan telah mendapat penghargaan sebagai sekolah terhijau di dunia. Tak hanya dikenal sebagai sekolah alam yang begitu sadar terhadap kelestarian alam, rupanya Green School Bali (GSB) juga mengajarkan entrepreneurship sejak dini kepada para muridnya. Dian mengungkapkan bahwa GSB telah mengubah dirinya menjadi lebih bertanggungjawab pada lingkungan hidup. Ia kini lebih sadar terhadap apa yang ia pakai atau yang ia makan. Sehari-hari Dian menempuh perjalanan ke sekolah dengan bersepeda.
Project Manager dari Swinburne University, menginjak tahun kedua bazaar tetap diadakan sebagai rangkaian pembuka sebelum memasuki acara utama. Acara bazaar diadakan di KJRI seminggu sebelumnya, tepatnya tanggal 2 September 2017. Ada delapan booth yang turut ambil bagian dan dimeriahkan pula dengan pertunjukan dari sanggar tari Bhinneka, Mahindra Bali, Jimmy Valentino, Jason Justin, dan Klaudspirits.
23
buset ngeliput
PROJECT O AJAK BERAMAL BANTU PAPUA Pasar Malam untuk Amal (Samuna). itulah acara yang baru saja dipersembahkan oleh Project O (PPIA RMIT) yang dijadikan sebagai pre-event sebelum akhirnya masuk ke puncak acara pada 7 Oktober. Berbeda dengan tahuntahun sebelumnya, Project O kali ini bekerjasama dengan Book for Papua untuk mendukung masyarakat Papua dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan air bersih. Samuna diadakan di RMIT Alumni Courtyard pada penghujung Agustus dan berhasil mendatangkan lebih dari 250 pengunjung yang turut memeriahkan. Acara penggalangan dana tersebut menyediakan berbagai hiburan, seperti games, makanan tradisional, photobooth, dan pertunjukan musik. Besar pula harapan agar Samuna dapat menumbuhkan rasa kewaspadaan masyarakat Indonesia dan Australia akan kondisi keadaan masyarakat kurang beruntung di Papua. Program amal Project O telah menyiapkan sarana untuk mengumpulkan donasi secara online. Informasi lengkapnya dapat diakses melalui link dari media sosial dan situs Project O. Nys Foto: Project O
LOWONGAN
APA KATA MEREKA Joshua | Ketua PPIA RMIT
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Cukup berhasil, dari segi acara, kemeriahan dan juga pengunjung, bahkan pengunjung yang datang melebihi ekspektasi kita. Effort yang ditumpahkan pun sebanding dengan hasilnya, walau mungkin kalau ada yang perlu direvisi/ tambahkan yaitu stall/vendor makanan harusnya kami sediakan lebih. Namun secara keseluruhan acara cukup berhasil.
24
Nirel | Mahasiswi RMIT university Konsep acaranya bagus, performances dan makananmakannya oke banget. Senang dengan acara simple gini ternyata kita sekaligus kontribusi ke temanteman kita yang kurang beruntung di Papua.
TERIMA PESANAN NASI TUMPENG, EVENT, PARTY DAN CATERING HARIAN UNTUK WILAYAH BALWYN, BOX HILL, BLACKBURN, DONCASTER, CHADSTONE, CAMBERWELL, BURWOOD, GLEN WAVERLEY, MOUNT WAVERLEY, CLAYTON, DLL
Trifutanto | Mahasiswa Monash University Saya suka makanan di sana yang enakenak, buat segalanya bagus sih, terus ini juga bisa give more awareness buat acara appreciation night mereka.
CHEF DELIVERY DRIVER KITCHEN HAND Email surat lamaran dan CV ke :
[email protected]
Poin Tambahan untuk 189 (Skilled Independent) Visa - PR Dalam beberapa bulan terakhir, untuk mendapatkan undangan untuk aplikasi visa PR Skilled Independent (189) makin susah karena banyaknya EOI (Expression Of Interest) yang masuk dengan poin yang lebih tinggi dan dipro-ratanya undangan untuk beberapa perkerjaan. Dengan minimum 60 sampai 65 poin saja, menjadi makin lama bagi Anda untuk mendapatkan undangan visa ini. Bahkan untuk akuntan dalam periode undangan di bulan September 2017 diperlukan minimum 75 poin dan waktu tunggu sekitar sebulan lebih untuk mendapatkan undangan jika hanya dengan 75 poin. Dalam artikel ini kita akan membahas hal-hal yang bisa dijadikan poin tambahan.
Poin Kemampuan Bahasa Inggris Dengan kemampuan Bahasa Inggris, tergantung nilai tes, Anda bisa mendapatkan 0, 10 atau 20 poin. Competent English Proficient English Superior English
0 point 10 point 20 point
buset imigrasi
Poin dari kualifikasi Skills Pasangan Anda bisa mendapatkan 5 poin tambahan dari pasangan Anda jika pasangan Anda memenuhi syarat skills tertentu.
Poin dari Professional Year di Australia Jika skills Anda di bidang Accounting, IT dan Engineering dan Anda bisa mendapatkan visa 485, Anda bisa mendapatkan 5 poin tambahan dengan mengambil Professional Year. Yapit Japoetra (MARN 0213101) YNJ Migration Consultants (03) 9650 0895 /
[email protected] Artikel ini ditulis hanya sebagai informasi umum dari informasi yang ada di situs Imigrasi Australia sampai tanggal 15 September 2017 dan bukan sebagai pengganti nasihat keimigrasian. Jika Anda membutuhkan informasi yang lebih akurat tentang kemungkinan Anda mendapatkan PR Australia, Anda bisa menghubungi Yapit Japoetra atau agen-agen imigrasi terdaftar lainnya.
Poin dari Pengalaman Kerja di Bidang yang Sesuai Di Luar Australia minimum 3 tahun dalam 10 tahun terakhir Di Luar Australia minimum 5 tahun dalam 10 tahun terakhir Di Luar Australia minimum 8 tahun dalam 10 tahun terakhir Di Australia minimum 1 tahun dalam 10 tahun terakhir Di Australia minimum 3 tahun dalam 10 tahun terakhir Di Australia minimum 5 tahun dalam 10 tahun terakhir Di Australia minimum 8 tahun dalam 10 tahun terakhir
5 poin 10 poin 15 poin 5 poin 10 poin 15 poin 20 poin
Maksimum klaim poin untuk kombinasi pengalaman kerja di dalam atau luar Australia adalah 20 poin. Anda bisa mendapatkan 5 poin tambahan jika Anda mempunyai 1 tahun pengalaman kerja di bidang yang sesuai dan dibayar minimum 20 jam per minggu di Australia.
Poin dari kualifikasi Credentialed Community Language (NAATI Accreditation)
www.buset-online.com
Anda bisa mendapatkan 5 poin tambahan dengan lulus tes NAATI atau course yang diakreditasi NAATI dengan nilai tertentu.
25
Indonesia Darurat Toleransi?
D
i tengah ramainya perdebatan dan kampanye voting untuk pengesahan pernikahan sesama jenis di Australia, sesungguhnya Indonesia tengah menghadapi krisis serius terhadap komunitas LGBT (lesbian, gay, bisexual, and transgender). Hal tersebut dipaparkan oleh peneliti sekaligus pejuang hak asasi manusia dari Human Rights Watch, Andreas Harsono, yang pada 20 September 2017 lalu memberikan kuliah umum di Melbourne University dengan topik “Indonesia’s LGBT Community Under Threat”.
Andreas Harsono memaparkan data diskriminasi LGBT di Indonesia
perhatian adalah ketika terjadi hukuman cambuk pada pasangan homoseksual pertama kali di Aceh, Mei 2017 lalu. Komunitas LGBT di Indonesia juga tengah menghadapi - tak hanya ancaman, intimidasi dan kriminalisasi saja tapi juga pembatasan bantuan dari pihak internasional kepada organisasi non-pemerintah yang berhubungan dengan LGBT. Hal tersebut berimbas pada satu-satunya rumah penampungan para lansia LGBT di Jakarta. Ada lebih dari 600 orang yang terdaftar di sana dan biasanya mereka menggunakan rumah tersebut untuk memeriksakan kesehatan serta melakukan pelatihanpelatihan. Menariknya, rumah tersebut menampung Turdi alias Evie, seorang transgender, mantan pengasuh Barrack Obama ketika tinggal di Indonesia. Persoalan krusialnya, bukan masalah apakah kita setuju atau tidak terhadap komunitas LGBT, tapi diskriminasi dan kriminalisasi ini menyangkut persoalan
buset ngeliput
hak asasi manusia yang paling mendasar. Menurut Andreas, meski presentasinya tersebut fokus pada persoalan LGBT, namun sesungguhnya jika dilihat dari sudut pandang yang lebih besar, erat pula kaitannya dengan pelanggaran-pelanggaran HAM lain seperti diskriminasi pada wanita; pemeluk agama minoritas baik non Muslim, Muslim beraliran lain, dan agamaagama lokal; hingga hukum penistaan agama. Selama satu jam kuliah umum dan sesi tanya jawab terasa begitu hidup karena pertanyaan-pertanyaan mengalir deras. Pembicaraan yang awalnya berfokus pada problem LGBT di Indonesia, kemudian melebar menjadi kasus-kasus pelanggaran HAM yang juga masih marak terjadi di Indonesia. Isu yang diangkat memang sangat sensitif, pelik, dan mengundang perdebatan, namun suka tidak suka, sangat perlu dibicarakan dan dicari titik temunya. Deste
Kuliah umum yang dihadiri puluhan peserta tak hanya datang dari para mahasiswa tapi juga para akademisi dan aktivis. Andreas yang memang sudah bertahun-tahun memperjuangkan nasib kaum minoritas dan mereka yang tersisih, membeberkan data-data memprihatinkan mengenai nasib kaum LGBT yang didiskriminasi. Komunitas LGBT masih sering dianggap penyakit, dan yang menyedihkan Andreas memaparkan salah satu statement (tak masuk akal) dari salah satu politikus kenamaan yang berkata bahwa ancaman LGBT lebih berbahaya daripada senjata nuklir. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada satupun hukum di Indonesia yang melindungi kaum LGBT dari diskriminasi, tapi di sisi lain pemerintah juga tidak pernah mengkriminalisasi hubungan sesama jenis. Aceh menjadi satu-satunya provinsi yang memberlakukan hukum syariah Islam sejak tahun 2014 dan jelas menyatakan bahwa LGBT merupakan tindakan kriminal. Salah satu kasus yang menyita
Sesi tanya jawab dengan peserta diskusi
opini buset
I
TB (Institut Teknologi Bandung), dahulunya THS-Technische Hoge School) yang didirikan pada tahun 1920 mempunyai kebanggaan tersendiri karena salah satu alumninya kelak menjadi puncak pimpinan - founder of the Republic of Indonesia.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Pada waktu Soekarno diterima sebagai mahasiswa tingkat 1 di ITB untuk tahun ajaran 1921/22, total mahasiswa saat itu berjumlah 37, terdiri dari 29 keturunan Eropa, 6 orang Indonesia, dan 2 keturunan Tionghoa. Soekarno lulus tepat empat tahun pada awal 1926, sesuai jadwal studi yang ditetapkan.
26
Tinggal di rumah Bapak H.O.S. Tjokroaminoto, yang kelak juga menjadi mertuanya, mempunyai pengaruh yang besar sekali bagi perkembangan perjalanan hidup Soekarno. Ketika mendapat berita bahwa pada akhir tahun 1921 Tjokroaminoto ditangkap oleh Pemerintah Hindia Belanda, Soekarno menjadi sangat sedih. Soekarno segera kembali ke Surabaya untuk mengambil oper tanggung-jawab dan beban rumahtangganya selama 6-7 bulan. Pada semester pertama di ITB, Soekarno sudah aktif menulis artikel-artikel untuk surat kabar “Sama Tengah”, sebuah penerbitan yang cukup netral. Tulisan Soekarno menarik perhatian Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, karena inti tulisan adalah urgensi dan prioritas perbaikan kehidupan rakyat Indonesia. Tulisan yang mendapat perhatian dalam Bahasa Belanda termasuk Een Volk dat in ellende moest leven is gelijk een zieke man, die niet alleen lichaamelijk, maar ook geestelijk is verlamd, artinya “suatu bangsa yang hidupnya melarat dan sengsara adalah serupa seorang sakit yang lumpuh, baik fisik maupun jiwanya.”
Masa Mahasiswa 1921-1926 & Permulaan Berpolitik 1926-1931 Di Bandung, Soekarno mendapat kesempatan untuk bertemu dengan beraneka-ragam warga, antara lain seorang demokrat bernama J.E. Stokvis, Ernest F.E. Douwes Dekker, cucu dari Douwes Dekker yang menulis buku Max Havelaar dan Tjiptomangunkusumo. Kedua nama terakhir ini adalah pendiri Indische Party yang sangat revolusioner. Soekarno juga dekat dengan guru besarnya, bernama C. Hartogh seorang anggota Volksraad dan pejuang (voorvechter) untuk kepentingan dan kesejahteraan Bangsa Indonesia. Pada permulaan tahun 1923 dideklarasikan suatu manifestasi yang ditanda-tangani oleh 17 perkumpulan dari bermacam aliran dan Soekarno berpidato di atas podium. Sejak bergabung dengan Ernest F.E. Douwes Dekker dan Dr. Tjiptomangunkusumo, maka Badung merupakan pusat gerakan Nasionalisme. Sejak masih mahasiswa, Soekarno memang telah mempunyai angan-angan agar gerakan menentang Pemerintah Kolonial Belanda harus merupakan Union Front. Maka pada Kongres PKI di Bandung pada tahun 1923, Soekarno membela Tjokroaminoto terhadap Haji Misbach supaya meminta maaf. Soekarno menginginkan agar perpecahan dalam PSII jangan diperbesar dan sebaiknya diadakan rekonsiliasi antara aliran Pan Islamisme dan Marxisme. Pada tahun 1926, Soekarno lulus dan mendapat gelar insinyur dengan disertasinya “Desain Pelabuhan”. Departemen Pekerjaan Umum langsung menawarkan pekerjaan kepadanya. Kotamadya Bandung pula menawarkan lowongan serupa. Namun, keduanya ditolak olehnya. Untuk mencukupi kebutuhan bulanan, maka Soekarno bekerja di Institut Sekolah Ksatrya, milik Douwes Dekker untuk sementara waktu. Kemudian, dengan teman sesama lulusan ITB bernama Anwari, mereka membuat Ingenieur & Architect Bureau di Bandung. Kehidupan berpolitik yang Soekarno dapat selama masa mahasiswa di Bandung adalah membuat meeting-meeting dan rally-rally dari Gerakan Radikal
dan kontak dengan partai-partai PSII, PKI, Indische Partij, Jong Java dimana Soekarno sendirilah ketuanya. Pada awal tahun 1908, seorang dokter di Surabaya bernama Sutomo membentuk Algemene Studieclub. Ide pembentukan klub studi yang bernama Boedi Oetomo, diikuti oleh para mahasiswa di kota besar lain, termasuk Batavia, Semarang, Solo, Bogor dan juga di Bandung. Soekarno ikut membantu peluncuran klub studi tersebut di kota Bandung. Soekarno mengutuk eksklusivisme dan chauvinistic nasionalisme dari bangsa Eropa yang bertentangan dengan nasionalisme dirinya yang didasarkan atas kasih kepada sesama manusia. Berpangkal atas pikiran Ernest Renan, Soekarno berpendirian bahwa suatu nation/bangsa terbentuk atas keinginan sendiri untuk hidup bersama dan digerakkan oleh roh, jiwa dan semangat untuk tujuan yang sama (common goal). Pada November 1926, terjadilah pemberontakan PKI terhadap Pemerintah Kolonial Belanda, namun gagal. PKI dinyatakan sebagai partai terlarang dan kedua pimpinannya, Semaun dan Alimin ditangkap, dan ribuan anggotanya dibuang ke Boven Digul. Setelah itu, PNI mulai berkembang pesat, sedangkan Perhimpunan Indonesia di Belanda yang dibentuk beberapa tahun yang lalu ikut melakukan propaganda Bersama gerakan Nasionalis menentang Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Beberapa tokoh Perhimpunan Indonesia, sebut saja Moh Hatta, Sutan Syahrir, dan Iskaq Tjokrohadisoerjo yang telah selesai studinya kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Bersama-sama Sartono, Iskaq Tjokrohadisoerjo, Gatot Mangunpradja, Anwari, Tilaar, dan Soenaryo, mereka mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia pada tanggal 4 Juli 1927, yang kemudian menjadi partai Nasional Indonesia. Paul Tirtha
buset ngeliput
Balet Jadi Ajang Promosi Australia di Tanah Air
T
cerita hidupnya masih sangatlah biasa-biasa saja dan tidak layak untuk dibuatkan menjadi film.
okoh dibalik buku dan film Mao’s Last Dancer, Li Cunxin, yang sekarang adalah seorang Direktur Artistik Queensland Ballet berkunjung ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta pertengahan September kemarin. Sebelum meramaikan pentas balet dalam acara Indonesian Ballet Gala ke-2 yang diselenggarakan oleh Ballet.id, Li Cunxin berkesempatan untuk menyapa penggemar dan masyarakat Jakarta di Kedutaan Besar Australia lewat pemutaran film Mao’s Last Dancer.
Pada tahun 2003, Li membuat sebuah buku biografinya dengan judul Mao’s Last Dancer yang langsung menjadi buku yang laris terjual di 30 negara dan sudah diterjemahkan ke 20 bahasa. Setelah penerbitan buku itu, tawaran pembuatan film kembali datang dari Hollywood, Li pun lambat laun merubah pikirannya. Setelah perjalanannya ke Hollywood dan Inggris, Li terus memikirkan tentang pembuatan film berdasarkan bukunya. Menurut Li, film tersebut harus disutradarai oleh orang yang cocok.
Dalam rilis yang diberikan kepada media, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bradley Armstrong, mengaku bangga dapat menghadirkan dua penari
“I felt it has to be the right person to direct the film, because it’s my life, so it has to be the right person with integrity,” jelas Li.
Perjalanan Hidup Li Film Mao’s Last Dancer yang disutradarai oleh Bruce Beresford dirilis pada tahun 2009 di Australia, film ini menceritakan tentang perjalanan Li Cunxin, seorang yang berasal dari Mao, Tiongkok, yang berprestasi dalam bidang tari balet sejak umur 11 tahun. Sebelum menonton film, Li menjelaskan bahwa cerita yang ada dalam buku Mao’s Last Dancer, memiliki kesamaan 95% dengan cerita yang ada dalam film, dan Li mengaku puas dengan film yang dihasilkan. Awalnya pada saat baru menetap di Hollywood, Li tidak tertarik dengan tiga tawaran pembuatan film berdasarkan cerita hidupnya, Li berpikir dulu bahwa
Ketika menerima telepon, Li langsung menanyakan apakah Jan Sardi adalah salah seorang kliennya, Jan Sardi langsung menjawab tidak, dan saat itu juga Li ingin menutup teleponnya. “I was just about to say thank you and put the phone down, but he said I’m calling you because I want to make your book into a movie. And by then, I really want to hang up, but then he quickly said ‘I was the screenplay writer of the film Shine’.” Semenjak Li menerima tawaran Jan Sardi, proses pembuatan film mulai dibuat dimana Li membantu mencarikan pemain yang memerankan dirinya sebagai Li muda dan dewasa. Li memilih seseorang yang sangat dia kenal dari kecil, yang juga pandai menari balet. Acara pemutaran film ini disambut positif oleh para peserta yang kebanyakan juga merupakan penggemar balet. Adbm
www.buset-online.com
balet utama dari Queensland Ballet ke Indonesia. “Kami bangga dapat menghadirkan dua penari balet utama dari Queensland Ballet ke Indonesia. Pada tahun-tahun terakhir kami sudah menyelenggarakan beberapa lokakarya dan pertukaran antara penari balet, koreografer dan para manajer balet Australia dan Indonesia,” jelasnya.
Pada saat itu Li menceritakan bahwa dirinya melakukan sebuah transisi yang sukses, pekerjaannya berganti dari menari balet menjadi pengurus keuangan di Australia. Suatu saat salah satu staff kantornya mengangkat telepon yang ditujukan untuk Li. “’Li, Jan Sardi wants to speak to you’, I thought the name sounds familiar, but maybe it’s a client of mine so I better not be rude,” cerita Li.
27
info buset
B
ila memikirkan tentang events di bulan Oktober selain Halloween, sudah selayaknya warga Indonesia juga ingat akan hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober. Hampir sembilan puluh tahun yang lalu, pemuda-pemudi Indonesia berkumpul dan menyatukan pikiran untuk menyuarakan cita-cita mereka akan adanya “tanah air”, “bangsa”, dan “bahasa” bagi Indonesia. Namun, bila diselidiki, ada beberapa fakta unik yang mungkin tanpa disengaja telah sahabat BUSET lewatkan sewaktu membalik halaman buku cetak di sekolah. Nah, daripada harus repot-repot mencari jawaban di buku, lebih baik simak artikel yang satu ini. Dalam rangka merayakan hari Sumpah Pemuda, BUSET Magazine presents “8 Fakta Unik Sumpah Pemuda”! Selamat membaca!
Mohammad Yamin adalah satu-satunya otak dibalik naskah Sumpah Pemuda
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Bila rajin membaca buku sejarah, sahabat BUSET pasti familiar dengan nama dan wajah sosok Mohammad Yamin. Sebelum terpilih menjadi anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tahun 1945, beliau sudah aktif terlibat dalam banyak organisasi, yang salah satunya merupakan organisasi perkumpulan muridmurid Sumatera (Jong Sumatranen Bond). Keterlibatan dalam organisasi kedaerahan tersebut telah membuka pintu karier politiknya.
28
Sebagai seorang penulis dan penyair, Mohammad Yamin dipercaya untuk menulis ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II di tahun 1928. Lewat tulisan pada secarik kertas yang ia berikan kepada pimpinan sidang di penghujung kongres, inisiatifnya lalu dibacakan kepada seluruh anggota. Dengan percaya diri, Mohammad Yamin mengatakan bahwa rumusan resolusi yang dikarangnya itu sangatlah “luwes”. Dan benar saja, ikrar yang isinya mengedepankan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu tersebut menerima respon positif dari seluruh anggota kongres pada waktu itu, dan seluruh rakyat Indonesia hingga detik ini. Tidak banyak yang tahu bahwa pahlawan nasional Indonesia yang satu ini adalah pencetus tunggal isi dari Sumpah Pemuda.
Terdapat dugaan bahwa naskah Sumpah Pemuda telah dimanipulasi Sejarawan JJ Rizal, dalam diskusi bertema ‘Sumpah Pemuda di tengah sumpah serapah’ pada tanggal 27 Oktober 2012 di Cikini, mengemukakan bahwa
naskah Sumpah Pemuda yang kita ketahui hari ini sesungguhnya tidaklah otentik. Merujuk pada pemberitaan surat kabar pertama yang memuat berita tentang Sumpah Pemuda di tahun 1928, yaitu Sinpo, Rizal menemukan bahwa tidak ada kata “sumpah” dalam naskah asli Kongres Pemuda II tersebut. “Di situ cuma tertulis “Putusan Kongres”. Disebut bahwa kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Tidak ada kata ‘sumpah’.” ungkapnya dalam wawancara dengan wartawan Jurnas.com. JJ Rizal menduga bahwa pengubahan yang terjadi ini bukanlah ketidaksengajaan. Menurutnya, kata “sumpah” dalam naskah Keputusan Kongres mulai luas digunakan sejak tahun 1950-an, dimana terjadi banyak pemberontakan di daerah. Upaya ini dilakukan untuk membuat naskah tersebut menjadi lebih sakral, sehingga membuat para pejuang muda pada waktu itu berpikir dua kali untuk melanggar tiga poin menyangkut “tanah air”, “bangsa”, dan “bahasa” dalam naskah pada waktu itu. Kata “sumpah” ini, menurut Rizal, diadopsi dari kata “sumpah” dalam Sumpah Palapa, hasil buah pikir Patih Gajah Mada, yang bilamana dilanggar akan
mencelakakan menurut kepercayaan banyak orang. JJ Rizal masih berharap agar dugaan yang membuat orang-orang meragukan kebenaran sejarah ini dapat diluruskan.
Lagu Indonesia Raya dikumandangkan tanpa syair Berbekal biola di pundak dan sebuah kertas bertuliskan lirik lagu, Wage Roedolf Supratman memainkan melodi lagu kebangsaan Indonesia di Kongres Pemuda II. Inisiatif untuk memainkan lagu Indonesia Raya tanpa syair ini muncul dari tokoh pemuda Sugondo Djojopuspito, Ketua Kongres Pemuda II. Ide dari ketua pilihan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ini dilakukan untuk menghindari amarah para prajurit Belanda yang melarang penggunaan kata “Merdeka” dan “Indonesia”, dua buah kata yang muncul berkali-kali pada lagu Indonesia Raya. Meski demikian, alunan melodi tersebut mendapatkan tepuk tangan yang panjang dari pemuda-pemudi yang hadir, karena telah berhasil mengundang haru dan memicu sikap nasionalisme mereka.
Semua prosedur kongres masih dijalankan dalam Bahasa Belanda Percakapan, notulensi rapat, bahkan hingga hasil akhir dari Kongres Pemuda II, hampir semuanya masih menggunakan bahasa dan ejaan Belanda. Hanya Mohammad Yamin lah yang pada waktu itu mahir berbahasa Melayu. Penempatan beliau menjadi sekertaris sidang dalam kongres tersebut adalah agar pidato dan kesepakatan sidang langsung diterjemahkan ke dalam Bahasa Melayu, bahasa yang kelak menjadi Bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda diikrarkan di tempat kos Bangunan di Jalan Kramat Raya nomor 106 yang dulunya merupakan rumah kos pelajar Jong Java sejak tahun 1925 ini telah 89 tahun lamanya menjadi saksi bisu peristiwa Sumpah Pemuda. Kini dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda, bangunan yang masih berbentuk rumah ini merupakan tempat tinggal murid kedokteran pribumi Batavia, yaitu STOVIA, pada zaman penjajahan Belanda. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh kostjongen dan peserta Sumpah Pemuda Dr Raden Soeharto dalam buku Bunga Rampai, 50 Tahun Soempah Pemoeda, kepada “bapak kos” Sie Kok Liong, masing-masing pemuda membayar uang sewa gedung sejumlah 12,5 gulden setiap bulannya. Jumlah ini pada saat itu setara dengan 40 liter beras. Para tamu, di sisi lain, tidak dikenakan biaya menginap namun harus membiayai makanan mereka sendiri. Dalam gedung bersejarah ini, para pemuda di masa kolonial Belanda sering berkumpul untuk mendiskusikan konsep persatuan bangsa. Mereka sering kali mengundang presiden pertama RI, Ir. Soekarno, untuk ikut bergabung dalam diskusi mereka tentang pencarian ide bentuk negara ideal bagi Indonesia. Setelah para pemuda berhenti menyewa gedung tersebut di tahun 1934, kegiatan mereka dialihkan ke Jalan Kramat 156.
Bila memikirkan peci, kebanyakan dari kita pasti akan ingat salah satu pejuang kemerdekaan negara kita, yaitu Bung Karno. Pada masa penjajahan, beliau sangat ingin mempopulerkan penggunaan peci sebagai lambang pergerakan nasional. Dalam kongres pemuda tersebut, hampir semua yang hadir mengenakan penutup kepala khas ini. Peci banyak digunakan pada waktu itu, berkaitan dengan peraturan yang diberikan oleh pemerintah Belanda kepada siswa pribumi kedokteran STOVIA tentang larangan pemakaian baju eropa bagi para siswa.
Ir. Soekarno absen Sadarkah sahabat BUSET bahwa di acara Sumpah Pemuda, kawan akrab para anak muda, yakni Bung Karno, ternyata tidak menunjukkan batang hidungnya sama sekali? Namun, jangan salah sangka dulu. Ketidakhadirannya ini ternyata adalah untuk menghindari penangkapan Polisi Rahasia Kerajaan Belanda yang sedang memburu Ketua Partai Nasionalis Indonesia, yaitu dirinya sendiri. PNI terkenal sangat gencar menyebarkan ajaran kemerdekaan, sehingga disegani Belanda. Naasnya, lima
tahun kemudian, Soekarno yang masih menjabat sebagai ketua PNI tertangkap lalu diasingkan ke Ende, Flores selama sembilan tahun.
Sumpah Pemuda berlangsung tanpa adanya pertikaian Partisipan peristiwa Sumpah Pemuda patut diacungi jempol karena bersama-sama mampu menghasilkan sebuah keputusan penting bagi negara tanpa adanya pecah belah. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional pun tidak mengundang amarah dari satu pun perkumpulan daerah. Meski Jong Islamieten Bond sempat dengan keras mempertahankan azas Islam untuk menjadi ideologi negara, mereka dengan rendah hati tetap menandatangani ikrar Sumpah Pemuda. Nah, sikap seperti inilah yang harus dipertahankan bahkan hingga sekarang. Benar tidak, BUSET readers? There you have it. Itulah rangkuman 8 Fakta Unik tentang Sumpah Pemuda oleh BUSET. Semoga menghibur dan menambah wawasan kita semua, ya! Maju terus pemudapemudi dan negara Indonesia! Nasa Berbagai sumber
Deste
www.buset-online.com
Sumpah Pemuda turut mempopulerkan pemakaian peci oleh tokoh nasional
29
buset ngeliput
ASEAN Games 2017
Olaharaga Mempersatukan Perbedaan Sport has the power to change the world. It has the power to inspire. It has the power to unite people in a way that little else does. It speaks to youth in a language they understand. Sport can create hope where once there was only despair. (Nelson Mandela) Dhiran Pillay sebagai Project Manager memberi kata sambutan pada pembukaan AGA 2017
A
da begitu banyak hal baru terjadi dalam gelaran ASEAN Games Australia (AGA) tahun ini. Salah satu yang menjadi pembeda adalah menginjak tahun kelima, AGA kini diadakan oleh ASEAN Youth Organizer of Australia. Jika tahun sebelumnya menjadi inisiatif dari organisasi mahasiswa Malaysia di Australia, Victoria Chapter, kini jajaran panitia diisi oleh campuran dari seluruh organisasi mahasiswa dari negara-negara ASEAN. Begitu pula para panitia asal Indonesia yang ambil bagian juga merupakan anggota dari PPIA Victoria (Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia, Victoria).
22-24 September 2017 para peserta yang berusia di atas 13 tahun dan telah melakukan registrasi berlaga di kampus Monash Clayton. Berbagai cabang olahraga seperti badminton, basket, futsal, voli, tenis, tenis meja, netball, ultimate frisbee turut dipertandingkan. Uniknya, ada pula kompetisi olahraga tradisional seperti sepak takraw dan tarik tambang ikut meramaikan gelaran olahraga tahunan ini. Menurut Vincent Ananta, salah satu komite AGA dari Indonesia, ke depannya AGA akan terus mempertandingkan olahraga tradisional tiap
negara dan kemungkinan tiap tahunnya setiap negara akan mendapat giliran untuk menjadi tuan rumah, meski tentu saja AGA tetap akan diadakan di Australia. Tahun ini sebenarnya sangat istimewa karena bertepatan pula dengan ulang tahun ASEAN ke-50. Hanya saja, dari pengamatan Tim Buset di hari pembukaan, momen tahun emas ASEAN tidak terlalu digaungkan. Setiap kontestan yang berlaga memang harus berasal dari negara-negara ASEAN, namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini tidak ada penetapan juara umum untuk kategori negara yang berhasil mengantongi paling banyak juara. Meski demikian, patut diapresiasi bahwa semangat persahabatan dalam keberagaman masih kuat dipelihara oleh AGA. Dhiran Pillay, selaku Project Manager AGA mengungkapkan bahwa tahun ini jajaran panitianya jauh lebih beragam dari tahun-tahun lalu. Begitu pula dengan para volunteer yang berjumlah 250 orang juga berasal dari berbagai etnis dan kultur di ASEAN.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Deste
30
buset wa ngeliput
Bincang Santai Bersama Hamid Djojonegoro adalah kegigihan sang pelaku bisnis. “Coba kalian cari di kamus bahasa Inggris, definisi tenacity. Artinya kalau mau senang harus rela mau susah sekali, gigih dan harus ngotot!” serunya. Beliau lanjut menjelaskan, selain menjadi gigih, kita juga harus sanggup menghadapi kebosanan dan menyesuaikan visi kita supaya semua dapat bekerja untuk mewujudkan visi tersebut. Dalam hal ini, menurut Hamid, manusia pekerja dapat dikategorikan menjadi dua; si kura-kura dan orang yang mau naik tangga. “Yang kura-kura akan puas ada di bawah. Akan berpikir: ah saya di sini saja sudah enak, toh makan juga tiga kali sehari. Kalau yang naik tangga, dia akan terus mencari lebih, mencari masalah dan solusi dan mau lebih. Nah kita yang mana?” jelas Hamid kepada seluruh peserta.
H
amid Djojonegoro, pemimpin dan pendiri dari Orang Tua Group menyampaikan bahwa beliau yakin berbisnis di Indonesia bisa dilakukan tanpa korupsi dan suap kepada peserta acara ‘Entrepreneur: Organise, Manage and Assume Risk’ yang diselenggarakan di hari pertama September kemarin di Perth, Western Australia.
Dan tentunya dalam setiap perjuangan karir dan bisnis, kita akan menghadapi masalah. Inilah saat yang tepat untuk menantang cara berpikir dan mengolah otak untuk berusaha melawan dan menyelesaikan masalah tersebut. Manusia yang berkarakter baik, dapat berterima kasih karena sudah diberikan masalah oleh Tuhan. Pasalnya, dari masalah kita bisa mencari solusi. “Kalau tidak bisa memenangkan trouble, kamu bukan orang merdeka,” kata Hamid.
“To be successful is to be a failure.” Kalimat ini keluar dari seorang yang sempat bankrupt hingga tidak lagi mampu membayar hutang, alih-alih membayar bunganya. “Yang paling susah itu selalu membuat nol menjadi satu. Tapi begitu kita bisa membuat nol jadi satu, kita pasti bisa membuat sebelas,” terang bapak tiga anak ini. Sebelum menutup acara, Hamid sempat mengutarakan opininya mengenai regenerasi perusahaan. Sangat mengagetkan mendengar reaksi Hamid yang bercerita secara jujur. Ia mengatakan, yang banyak dijumpai, generasi pertama akan mencari penghasilan dengan segenap jiwa, generasi kedua akan berlomba-lomba menghabiskan apa yang dicari oleh orangtuanya, generasi ketiga hanya meminta. Untuk mengatasi hal ini, Hamid pun mengambil langkah jangka panjang, bahkan sampai menghabiskan biaya ratusan ribu dolar per tahun untuk mengatur semua harta yang akan diwariskan. “Yah sekarang rahasianya keluar tapi ya sudahlah,” kata beliau. Baginya, menggunakan jasa konsultan seperti ini merupakan langkah yang tepat daripada melihat anak-anaknya bertengkar karena harta. Thelia
“Lain kali tanyanya to the point saja: Bapak pernah korupsi atau suap gak selama ini?” Timpal Hamid setelah mendengar sebuah pertanyaan pada saat sesi tanya jawab, yang membuat semua peserta tertawa. “Pertanyaan jangan pernah korupsi atau gak. Harusnya, korupsi atau suap itu terjadi kalau memberi sesuatu sebelum atau setelah service rendered. Kalau sesudah ya tidak dong, kan sudah rendered servicenya,” jawab beliau. “Apa bisa berbisnis tanpa korupsi? Bisa. Apa bisa berbisnis tanpa suap? Bisa. Tergantung tenacity kamu kemana? Kegigihan kamu untuk berbisnis sesuai iman seberapa besar, kalau mau bersih harus gigih, mending bisnis tutup daripada korupsi,” tambah Hamid. Sepanjang berbicara, beliau kerap kali menekankan bahwa kunci dari kesuksesan berbisnis di Indonesia
Pengalaman Berharga
Waktu pertama kali bertukar salam dengan beliau, saya kaget. Saya pikir, saya akan menjumpai seseorang yang akan mengenakan jas hitam dan berpenampilan formal, layaknya seorang bos perusahaan besar. Namun yang saya jumpai malah seseorang yang bergaya sederhana dan apa adanya, datang hanya memakai jaket berwarna merah, kemeja, celana panjang dan sepatu kasual. Beliau pun mengulurkan tangannya pada saya untuk bersalaman, lalu kami duduk di bangku yang sudah disediakan panitia. Saya mulai bertanya kepada beliau, “bagaimana Pak Hamid tahu bahwa berbisnis adalah jalan hidup bapak, profesi Pak Hamid?” “Hidup ini ada tiga fase. Yang pertama itu visi hadir di dalam kehidupan kita. Visinya sendiri banyak pilihan, tergantung yang dipilih apa,” jawab Pak Hamid. “Dulu saya anak bandel. Awalnya abang dan papa saya tidak kasih saya tanggungjawab apapun, you can see but you cannot touch. Lama-lama saya gak tahan, saya bilang ke papa saya. Setelah saya dapat tanggung jawab, saya baru mengerti kalau saya ini orang proses. Jadi, saya membuat aplikasi untuk nanti orang lain yang pakai,” lanjut Pak Hamid. Ia menambahkan, “waktu visi hadir, mesti dipergumuli ‘apakah ini perkerjaan saya’.” Saya lalu bertanya, saran apa yang dapat beliau berikan kepada seseorang yang baru mulai mencari
peluang atau pilihan pekerjaan karena saya yakin banyak dari kita semua yang masih bingung akan jawaban dari pertanyaan tersebut, terutama mahasiswa yang baru saja lulus kuliah. Menurut Hamid, semua pelajar universitas akan kembali kepada titik awal pembelajaran. Dan jika kita ingin menjadi seorang yang profesional, kita harus pintar menanam pohon di tempat kita bekerja. Maksudnya, kita sadar pada waktu bekerja kita mempunyai kemampuan. Yang kedua, kalau ingin menjadi seorang pemimpin yang baik, kita harus mempunyai rencana dan disiplin akan jadwal tersebut. Secara religi, Hamid mempercayai bahwa apa yang sudah diberikan Tuhan kepada dirinya adalah kesempatan baginya untuk berbagi. Demi melaksanakan pesan Tuhan tersebut, Hamid mulai membantu banyak orang untuk mencapai kesuksesan seperti apa yang telah dialaminya. Kendatipun, beliau menekankan bahwa berkat Tuhan bukan harta kekayaan semata melainkan apa yang sudah kita berikan kembali kepada orang lain. “Dulu saya gak kenal Tuhan loh. Tapi setelah saya kenal Tuhan, saya sadar kita tidak boleh menjadi egois; melakukan pekerjaan atau bisnis hanya untuk diri kita. KIta harus melakukan segala sesuatu buat orang lain,” tuturnya bijak. Di dalam waktu wawancara singkat yang diberikan kepada saya, saya kembali bertanya aoakah memulai bisnis sendiri dan meneruskan bisnis orang tua memiliki tingkat kesulitan yang serupa. Tanpa ragu ia menjawab, “lebih susah meneruskan.” Namun Hamid balik bertanya, “build, maintain, grow yang paling gampang
yang mana?” “Kamu lihat saja gedung (The Rocks) ini, dulu waktu bangun, wah dipikir akan susah sekali cari dana. Setelah jadi ternyata maintainance-nya lebih susah… Kalau kamu build tapi tidak maintain, orang akan lupa sehingga tidak bisa grow,” tambah Pak Hamid. Hamid mengaku, dari semua tantangan yang ia hadapi, mendapatkan dan menjaga kepercayaan orang lain adalah yang tersulit. “Nanti saya bicara di depan [panggung] juga akan banyak orang tidak percaya sama saya. People always want solution but never the problem. To find problem is more difficult.” Beliau kemudian mengatakan sesuatu yang sangat berharga untuk saya pribadi. Katanya, “kamu seorang wartawan kan? Kepingin jadi reporter terkenal? Find a problem and a solution for it and put it on your newspaper and people will read your newspaper and know your name.” Kapan lagi bisa mendapatkan wejangan profesional dari seseorang yang sudah mengerti asam garam dunia bisnis dan memimpin perusahaan besar selama puluhan tahun? Kata-kata tersebutlah yang membuat waktu wawancara saya menjadi berharga.
www.buset-online.com
Kalau saya ditanya, momen manakah yang paling mengesankan buat saya sebagai seorang jurnalis sejauh ini, saya akan memilih waktu 15 menit yang saya habiskan berbincang bersama Hamid Djojonegoro sebelum acara Entrepreneur Talk dimulai.
31
buset ngeliput
Soundsekerta 2017
Ketika Musik Tak Sekadar Menghibur, Tapi Mempersatukan Soundsekerta 2017 yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) cabang Monash University kali ini menyatukan tiga penyanyi dan band Indonesia yang mengusung genre berbeda-beda. Memberi bukti bahwa selalu ada harmoni dalam perbedaan. Muka berbeda-beda, tetapi kita tetap satu grup Ukuran sepatu berbeda-beda, tetapi kita semua memakai sepatu Olahraga favorit berbeda-beda, tetapi kita semua hobi olahraga Lagu-lagu Project Pop ada banyak notasi, tapi tetap satu lagu Walaupun kita berbeda kelamin, walaupun kita berbeda menu kesukaan, tetapi kita semua tetap harus makan
Obat Rindu yang Memikat dan Atraktif
I
tulah yang diungkapkan grup yang selalu mengundang tawa, Project Pop, saat memaknai Harmony in Diversity, tema yang diangkat Soundsekerta 2017 yang digelar 16 September lalu. Senada dengan Project Pop, penyanyi cantik asal Bandung Isyana Sarasvati juga mengingatkan bahwa musik adalah bahasa yang universal dan mampu mempersatukan.
Kehadiran Soundsekerta di tahun kesebelasnya ini boleh dibilang menjadi penyejuk ketika persoalan kebhinnekaan dan persatuan di Indonesia sedang mendapat ujian berat akhir-akhir ini. Menurut Christian Pareira, selaku Project Manager Soundsekerta 2017, senada dengan tema yang diangkat; Isyana Sarasvati, RAN, dan Project Pop dipilih karena mewakili unsur genre yang berbeda dan juga mampu menjembatani lintas usia yang juga beragam di antara para penonton.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Formula tersebut terbilang ampuh karena sejak pintu utama Melbourne Town Hall pada pukul 5.30 sore hingga di penghujung malam pukul 23.00 tercatat ada lebih dari 1300 penonton memadati acara. Bahkan setengah jam sebelum pintu dibuka pun sudah terlihat antrian panjang para penonton yang berharap bisa berdiri di depan panggung. Christian juga menambahkan bahwa lima hari sebelum acara, sudah ada 1.000 tiket Soundsekerta yang terjual.
32
Acara utama dibuka oleh Isyana Sarasvati yang berhasil membangunkan energi penonton untuk bangkit dari tempat duduk dan bergerak maju mendekati panggung. Di sela-sela lagu yang ia mainkan bersama bandnya, yang kerap disebut Isyana & The Tuttis, Isyana juga memperkenalkan dua lagu barunya Winter Song dan Terpesona yang masuk dalam album teranyarnya, Paradox. Namun dua lagu yang berhasil membuat para penonton terlarut untuk berdendang bersama tentu saja ketika Isyana melantukan lagu Kau Adalah bersama Rayi dari RAN dan Tetap dalam Jiwa. Setelah Isyana, giliran RAN tampil membawakan tembang-tembang andalan mereka. Mulai dari lagu paling gres berjudul Mager hingga lagu pertama mereka yang rilis nyaris 10 tahun lalu, Pandangan Pertama. RAN bersama bandnya pun berhasil menghadirkan keseruan di atas panggung dengan sesi menari bersama yang mengingatkan kita pada aksi panggung Bruno Mars dengan bandnya. Satu lagu yang menjadi pamungkas adalah Dekat di Hati yang berhasil membuat hampir semua penonton menyanyi bersama (dan mungkin hanyut dalam kegalauan masing-masing). Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, ketika akhirnya Project Pop muncul di atas panggung. Meski terbilang sudah cukup
Apa Kata Mereka Augustina Mentari Soundsekerta ini bisa jadi ajang melepas kangen pada Indonesia. Terutama saat Project Pop manggung, rindu pada dagelan recehnya Indonesia akhirnya terobati. Seru dan menghibur banget! Reva Feriando Bagus banget acaranya, bikin orang Indonesia yang berada di Melbourne kangen rumah lagi. Rasanya jadi ingin kembali ke Indonesia untuk berkontribusi untuk negara juga. Selain itu senang banget bisa ketemu teman-teman baru sekaligus refreshing setelah sibuk sekolah. Kalau saya paling suka RAN, karena memang mereka adalah grup favorit saya sejak dulu. berdendang bersama. Pacarku Superstar, Goyang Duyu, Dangdut is the Music of My Country, hingga Metal VS Dugem jadi sederet lagu yang dimainkan band komedik yang sudah berusia 21 tahun. Lagu Indolovers yang tak luput dimainkan pun menjadi lagu yang pas membangkitkan kerinduan terhadap Tanah Air. Bukan Project Pop jika tidak memberikan kejutan penuh tawa hingga akhir acara. Di penghujung acara, Udjo dan kawan-kawan berpamitan kepada penonton yang sesungguhnya masih menantikan satu lagu andalan mereka yang belum juga dikeluarkan malam itu. Saat lampu panggung mulai padam dan penonton dibiarkan untuk bertanya-tanya, muncul tulisan di layar besar. Project Pop ingin agar performa mereka ‘diapresiasi’ layaknya konserkonser penyanyi lain. Mereka ingin para penonton berteriak “we want more” agar mereka kembali ke atas panggung. Sontak para penonton yang masih bertahan tertawa puas sambil meneriakkan yel “we want more”. Benar saja Project Pop kembali hadir dan menyanyikan lagu yang seolah sudah disakralkan untuk selalu dimainkan di tiap konser Project Pop, Ingatlah Hari Ini.
malam rupanya penonton tetap berdesak-desakan di atas panggung tak sabar menyaksikan aksi kocak Yosi, Udjo, Tika, Gugum dan Odi. Mereka berlima berhasil mengocok perut penonton sambil ikut
Kesuksesan Soundsekerta tahun ini menambahkan daftar keberhasilan acara ini menghadirkan banyak seniman dan musisi asal Indonesia. Di tahun-tahun sebelumnya Soundsekerta pernah membawa Sheila on 7, Maliq 7 D’Essentials, Kahitna, Tulus, Gigi, Dewa 19, Nidji hingga Tukul Arwana. Bahkan Soundsekerta pernah meraih rekor MURI untuk Soundsekerta 2015 sebagai Pentas Seni Terbesar oleh Mahasiswa di Luar Negeri.
Winaya Penempatan penyanyinya sudah bagus, dimulai dengan Isyana Sarasvati, RAN, lalu Project Pop. Tapi buat saya yang paling ditunggu-tunggu adalah Project Pop karena lagulagu mereka adalah lagu masa kecil saya. Saya berharap tahun depan banyakin artisnya. Kalau bisa ada penjualan makanan juga jadi yang hadir tidak kelaparan di tengah acara.
Ah, jadi teringat kembali pada sepenggal lirik milik Project Pop dari lagu Dangdut is the Music of Country, “apakah yang dapat menyatukan kita, salah satunya dengan musik.” Semoga Soundsekerta tak hanya membawa panggung hiburan musik Indonesia untuk para pelajar dan warga Indonesia di Melbourne, tapi juga membawa misi yang lebih besar, yaitu memupuk kembali semangat persatuan sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Deste Foto: Nys
Menempuh Perjalanan Berat Adelaide – Melbourne demi Project Pop
Dibanding tahun lalu, perjalanan Tassya menuju Soundsekerta terbilang lebih lancar karena kali ini ada teman yang berbaik hati mengantar jemput ke bandara dan membolehkannya menginap di rumahnya. “Saya jadi ingat tahun lalu, cukup menantang karena ke mana-mana harus naik transportasi publik, menginap di airbnb, sering tersesat karena saya tidak bisa baca peta, dan pagiMarcia Natassya Halim pagi buta harus ke bandara karena sesampainya di Adelaide saya harus mengantar anak sekolah,” kenangnya. Tapi segala upayanya itu selalu terbayar dengan kegembiraan. Apalagi di tahun ini Project Pop kembali datang menghibur Melbourne. “Sebenarnya dibilang sangat mengidolakan Project Pop, sampai pingsan kalau melihat mereka naik panggung, tidak juga. Tapi memang menurut saya, mereka memang sangat lucu dan sangat rendah hati. Musik dan liriknya sangat menyentuh serta mengiringi jalan hidup saya. Di saat sedih, saat jatuh cinta watu SMP, mendengarkan lagu mereka bisa bikin ketawa. Sampai di Australia, kalau kangen Indonesia ya soundtracknya Indolovers ciptaannya Yosi,” lanjut Tassya. Ia pun lebih senang berada di Melbourne karena atmosfer menontonnya masih nyaman. Ramai tapi tidak terlalu penuh sesak. “Very well organised, fun and worth it. Hanya saja mungkin acaranya selesai terlalu malam. Akan lebih baik jika bisa mulai lebih awal, sehingga selesainya pun tidak terlalu larut,” pesannya tentang Soundsekerta tahun ini sembari menutup perbincangan.
www.buset-online.com
Tinggal di Adelaide yang berjarak 727 kilometer dari Melbourne tidak menjadi hambatan bagi Marcia Natassya Halim atau yang akrab disapa Tassya untuk menonton Soundsekerta, khususnya mengejar Project Pop. Meski begitu ia mengaku tidak mudah meninggalkan Adelaide selama satu hari begitu saja mengingat ia adalah ibu tanpa pengasuh dari tiga orang anak yang masih berusia 7 tahun, 5 tahun dan 3 tahun. Ia juga mengisahkan jika sehari setelah Soundsekerta, ia harus bekerja kembali di Adelaide pada pukul 11 pagi. “Untungnya, saya punya suami yang begitu pengertian yang mengerti bahwa saya tidak akan meninggalkan rumah dan anakanak saya jika bukan untuk sesuatu yang sangat penting, dan ya, Project Pop adalah salah satunya hahaha...,” ujarnya.
33
info buset
Ya, Halloween merupakan tradisi perayaan yang dilaksanakan pada malam 31 Oktober. Perayaan ini banyak dirayakan oleh masyarakat Amerika Serikat baik dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Halloween disebut-sebut sebagai hari berakhirnya musim panas yang indah yang dipenuhi dengan berbagai tanamana, dan memulai hidup penuh dengan kegelapan karena musim dingin yang akan segera tiba. Dimana, musim dingin memiliki konteks yang dipercayai sebagai hari kematian manusia oleh orang-orang jaman terdahulu. Diyakini secara luas, bahwa orang Keltik, sebutan bagi sejumlah komunitas di Eropa tengah di masa silam, merayakan Halloween sebagai tanda perayaan para hantu yang datang ke bumi. Hal ini dilakukan dengan cara merusak mayat sehingga memudahkan pendeta Keltik dengan mudah melihat masa depan. Menariknya, Halloween identik dengan berbagai simbol. Sebut saja seperti labu, kostum, penyihir, warna hitam dan oranye, dan masih banyak lagi. Lalu, apa makna dari semua ini?
Jack O’Lantern
Pasti Anda tahu Halloween akan segera tiba jika diseluruh tempat yang Anda kunjungi terdapat labu yang diukir berbentuk wajah yang menyeramkan. Ya, labu ini sering disebut dengan Jack O’Lantern. Alkisah, petani malas nan cerdas bernama Jack berhasil mengelabui setan dengan salibnya dan membuat setan tersebut berjanji untuk tidak memasukkan Jack ke neraka. Namun, ketika Jack meninggal, Jack tidak boleh masuk surga dikarenakan ia telah banyak berbuat dosa, dan tidak boleh pula memasuki neraka. Akhirnya, ia pun membuat lentera dari lobak besar yang didalamnya terdapat cahaya yang merupakan api yang ia minta dari neraka. Diyakini bahwa sampai sekarang, arwah penasaran Jack masih berkeliling di dunia, untuk mencari tempat peristirahatan terakhirnya, sambil membawa lentera ini.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Di masa Keltik, diyaini bahwa kostum digunakan untuk menakuti-nakuti roh gentangan yang berkeliaran. Umat Keltik beranggapan bahwa dengan menggunakan kostum, mereka dapat menipu roh. Makanya, kebanyakan kostum yang dijual pada hari perayaan Halloween adalah kostum yang menyeramkan. Disebut-sebut pula kostum ini bertujuan untuk mengelabui roh, agar roh tersebut beranggapan bahwa manusia yang menggunakan kostum tersebut sama dengannya. Alhasil, roh tersebut tidak menganggu ataupun menjadikan manusia yang mengenakan kostum itu sial.
36
Penyahir selalu diyakni sebagai manusia yang memiliki kemampuan yang tidak lazim. Konon, penyihir dipercayai suka menculik anak-anak dan memakannya. Di perayaan Halloween ini, penyihir melambangkan sebuah kekuatan.
Di jaman dahulu, Halloween menandakan adanya api unggun yang besar, yang nantinya akan menarik nyamuk, ngengat, dan kelelawar. Sehingga, tak heran bila mereka dahulu menyalakan api unggun, kelelawar dan binatang lainnya akan keluar dan menghiasi pemandangan pada umumnya. Kelompok-kelompok masyarakat tertentu juga beranggapan bahwa selain kelelawar adalah salah satu binatang yang menyeramkan, mereka juga diyakini dapat berkomunikasi dengan orang mati.
Tengkorak atau kerangka manusia diyakini sebagai simbol kematian manusia. Bangsa Keltik terdahulu percaya bahwa tengkorak mewakili akhir bagian dari fisik kehidupan. Selain itu, beberapa bangsa juga mempercayai bahwa kerangka manusia adalah lambang terhadap rasa takut kita terhadap kematian atau adanya bahaya yang dapat mengakibatkan kematian.
Jika Anda adalah salah satu yang merayakan Halloween, maka Anda akan tidak asing terhadap hiasan laba-laba dan sarangnya yang selalu menghiasi sudutsudut ruangan pesta Halloween. Diyakini pula bahwa laba-laba yang sedang menenun jaring akan diibaratkan dengan waktu yang berjalan terus atau adanya kemajuan nasib. Kehadiran seekor laba-laba juga identik dengan tempat yang menyeramkan, atau tempat kosong yang sudah lama tidak ditinggali. Jika Natal selalu identik dengan warna merah dan hijau, maka Halloween identik dengan warna hitam dan oranye. Mengapa begitu? Warna oranye menunjukkan musim gugur, dan hitam melambangkan musim dingin yang akan segera tiba.
Alifia
www.buset-online.com
Bagi Anda pecinta kucing, mungkin akan sangat tidak akan setuju mengenai konsep ini. Agama Keltik kuno meyakini bahwa kucing merupakan reinkarnasi roh manusia. Kucing diyakini pula mampu melihat masa depan. Jika dilihat pada acara serial televisi anak-anak, seringkali penyihir selalu tidak bisa dipisahkan dengan kucing. Hal itu dikarenakan, umat terdahulu menganggap bahwa kucing-kucing hitam tersebut adalah jelmaan para penyihir.
37
buset life – feng shui
Orang “Barat” atau “Timur”? satu rutin menjahit dan menerima jahitan dan yang satunya hanya sesekali menjahit. Tentu “kemampuan” keduanya menjadi berbeda. Kedua, mengenai metode analisa yang membagi orang menjadi kelompok orang Barat atau Timur. Sepengetahuan dan berdasarkan pengalaman saya, cara ini ada loopholenya karena hanya memperhatikan tahun kelahiran orang. Sedangkan kita tahu bahwa jam lahir bukan hanya komponen tahun saja. Bagaimana dengan jam, tanggal, dan bulan lahir? Apa boleh diabaikan saja? Terlalu naïf dan menggampangkan, hanya analisa tahun lahir lantas menyimpulkan arah-arah baik dan buruk seseorang. Kalau begitu semua yang lahir tahun 1980 nasibnya sama? Jadi metode yang dipakai juga harus masuk akal. Kalau tidak, maka hasil analisanya juga patut dipertanyakan ke akuratannya. Ketiga, mengenai anjuran, atau “vonis” buat pindah rumah. Sudah terlalu sering kita dengar atau baca, dimana klien diminta pindah. Tentu sangat tidak enak, umumnya bila orang lagi ada problem. Diminta pindah pasti menciptakan problem baru/ tambahan. Dengan begitu si konsultan feng shui alih-alih jadi problem solver, malah jadi new problem.
Hi Pak Suhana, saya tertarik dengan artikel-artikel yang Anda tulis dan menjadi penasaran dengan aplikasi hongshui dalam kehidupan sehari-hari. Saya pernah berkonsultasi dengan teman yang kebetulan mengerti hongshui. Menurut mereka, saya termasuk orang “barat” dan kebetulan saat ini saya tinggal di rumah yang menghadap utara. Karena hal itu plus beberapa unsur lain, saya dianjurkan untuk pindah, jika tidak maka akan semakin menurun kualitas hidup dan karir saya.
Selama dekade menangani kasus, hanya satu atau dua yang memang lokasi dan bangunannya jelek. Mau tak mau memang sebaiknya pindah. Tapi kalau kondisi keuangan tidak memungkinkan, bukan sertamerta harus langsung pindah. Tugas si konsultan untuk memikirkan solusi meminimalkan masalah. Mayoritas, semua permasalahan feng shui ada jalan keluar untuk dinetralisir atau diminimalkan. Tergantung seberapa dalam penguasaan ilmu feng shui dan ‘jam terbang’ si praktisi. Tergantung pula seberapa “rajin” si praktisi memutar otak pikirin caranya. Semakin “malas”, semakin minim ilmu dan pengalaman maka akan semakin mudah dan enteng meminta/menvonis klien untuk pindah rumah, untuk bongkar sana sini.
Pertanyaan saya, jikalau orang terlanjur di situasi seperti ini, bukankah kemampuan untuk pindah ke rumah yang lebih ideal akan menjadi semakin sulit sehingga seakanakan ia masuk ke dalam lingkaran setan dan semakin lama akan semakin sulit untuk keluar dari situasi ini? Lalu apakah pindah rumah menjadi satu-satunya solusi ataukah unsur tian dan ren dapat mengatasi unsur bumi ini? Terimakasih.
Keempat, last but not least, jangan percaya kalau ada yang bilang feng shui adalah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hidup. Ini non sense! Bagaimana usaha kita, bagaimana faktor Langit atau yang populer dibilang “nasib”, tentu ikut berperan dan mempengaruhi perjalanan hidup kita. Dengan demikian, yang lebih tepat dibilang ialah feng shui sebagai salah satu faktor utama yang penting dalam menentukan baik buruknya kehidupan kita. Jadi jangan menganggap remeh, karena tanpa dukungan feng shui yang baik, maka kehidupan akan semakin banyak masalahnya.
Jawab:
Saya harap komentar dan informasinya cukup jelas dan membantu. Terimakasih.
Terimakasih atas pertanyaannya, salam kenal. Terimakasih pula sudah membaca tulisan-tulisan saya, semoga dapat menambah wawasan. Saya coba sharing sekaligus menjawab hal-hal yang Anda tanya.
Suhana Lim Certified Feng Shui Practitioner www.suhanalimfengshui.com 0422 212 567 /
[email protected]
Pertama-tama, Anda bilang sudah konsultasi ke teman yang mengerti feng shui. Harus jelas dulu, teman kamu itu benar-benar menguasai feng shui atau sekedar hobi? Bahkan kalau benar mengerti feng shui, harus jelas pula apakah betul-betul menguasai pengetahuan feng shui atau mengandalkan kemampuan paranormal? Tentu tidak ada yang salah dengan punya indera keenam atau talenta lainnya. Tetapi kenyataannya cukup banyak orang yang sebenarnya lebih jago keparanormalannya ketimbang pengetahuan feng shui-nya. Ini yang selalu jadi sumber kerancuan, sehingga persepsi feng shui jadi kacau. Tidak jelas lagi mana yang feng shui dan yang non feng shui. Sekedar hobi dan kuasai teori-teori feng shui juga bukan tanpa masalah. Karena kenyataan dan kondisi sebenarnya di lapangan kebanyakan beda dan bervariasi dari yang di teori. Bak dua penjahit dengan ilmu/teori yang sama baiknya, namun yang
www.buset-online.com
Tanya:
39
buset ngeliput
IBC AJARKAN SENI NETWORKING Yumna, Mahasiswi Monash University
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
I
40
Pelatihan dipandu oleh Emmanuel Setyawan dari Accolade Coaching
ndonesia Business Centre (IBC) memarakkan awal musim semi dengan sebuah workshop bertemakan Networking Success. Kegiatan networking memiliki banyak sekali manfaat. Kerapkali aktifitas ini digunakan untuk memperluas jaringan pertemanan, mencari pekerjaan, mencari peluang untuk berbisnis, dan masih banyak lainnya. Nah, kebayang kan pentingnya networking itu? IBC mengadakan pelatihan tersebut karena menyadari pentingnya kemampuan untuk networking, yang bisa diakui, tidak selalu dimiliki oleh semua orang secara alami.
tidak perlu diragukan lagi. Pembawaannya yang santai namun tetap profesional mampu mengundang para hadirin untuk berkonsentrasi penuh selama workshop. Acara ini bukan semata-mata hanya sebuah presentasi, tentunya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jumlah peserta memang dibatasi dan hal tersebut menghasilkan sebuah dinamika interaktif selama workshop berlangsung. Tak ayal, terbukti bahwa dalam kelompok yang kecil, mereka yang hadir pun dengan leluasa dapat berpendapat, membagikan pengalaman pribadi dan saling bertukar pikiran.
Aula yang sangat nyaman dan lapang di gedung The Guilfoyle, South Melbourne menjadi tempat terselenggaranya workshop IBC kali ini. Hanya terdapat 18 orang peserta workshop, namun memang hal tersebut sesuai seperti yang direncanakan. Di antara yang hadir, terlihat Konsul Ekonomi Zaenal Arifin dan Konsul Muda Ekonomi Banga Malewa sebagai perwakilan dari KJRI Melbourne. Para peserta yang hadir sudah sibuk memperkenalkan diri satu dengan lainnya bahkan semenjak awal acara. Dikutip langsung dari Presiden IBC Angela Ang, “kami sengaja membatasi jumlah peserta untuk workshop ini. Tujuannya adalah agar yang hadir bisa berkesempatan untuk langsung mempraktekkan ilmu networking yang diajarkan. Juga untuk memastikan agar para peserta memperoleh hasil yang maksimal dari workshop kami.”
Networking workshop ini mengulas berbagai poin penting yang baiknya diberikan perhatian secara khusus oleh kita semua. Dimulai dari cara memilih networking events yang cocok dengan keperluan masing-masing, ada juga tips dan trik untuk mempersiapkan diri sebelum menghadiri acara-acara tersebut, hingga apa saja sih yang perlu dilakukan pada saat dan juga setelah acara (follow up). Semuanya itu dibahas Emmanuel dengan efisien dalam waktu yang terbatas. Tidak hanya itu saja, selama workshop berlangsung, ia juga mengajak satu per satu peserta yang hadir untuk mempraktekkan di tempat berbagai tips yang telah ia sampaikan. Sebagai penulis saya pun merasa beruntung menghadiri workshop ini, karena memang banyak faedahnya. Hal yang paling mengena buat saya adalah perihal handshake. Mungkin hal ini terkesan sangat sederhana, tapi berdasarkan pengalaman saya sendiri, banyak orang di luar sana yang kurang mengerti pentingnya berjabat tangan yang baik. Tidak terlalu lemah, namun tidak terlalu kasar. Jabat tangan yang baik itu bagaikan sebuah seni, dan berperan penting untuk kesan pertama (first impression) yang kita berikan pada lawan bicara kita.
Dibawakan oleh Emmanuel Setyawan dari Accolade Coaching, kualitas materi yang disajikan pastinya
I think the workshop was really informative, especially as a student who is trying to get out there and not really knowing how to approach people. I actually feel really nervous approaching people for the first time. But after I start talking to people, the nervousness really goes away. I also learnt a lot about the body language from the workshop just now. About the different positions people assume when they are talking in groups; such as the open, transition and closed positions, because the last thing I want is to be disrespectful or interrupting in any way. And it is good to know what to look for [at networking events]. Banga Malewa, Konsul Muda Ekonomi KJRI Melbourne Networking Sucess Seminar yang dilaksanakan IBC sangat bermanfaat untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan peserta mengenai strategi profesional dalam melaksanakan networking yang berhasil guna. Event ini juga penting sebagai ajang sharing pengalaman dan pengetahuan mengenai berbagai organisasi networking yang ada di Australia. Elicy Lay, Staff RMIT University The workshop was really good and useful. I came in not knowing what to expect but was amazed on how much the interactive workshop have thought me and the networks that I gained at the end of the session. I would definitely attend similar workshop like this again in the future.
Ditutup dengan makan siang bersama, networking workshop oleh IBC ini berlangsung dengan sangat lancar. Tanpa ragu, banyak dari peserta pun langsung mempraktekkan kemampuan networking yang baru saja mereka peroleh, bahkan sembari menyantap hidangan yang tersedia. Indonesia Business Centre sudah selayaknya merasa bangga, selain acara berjalan dengan sukses tanpa halangan berarti, para pesertanya pun memperoleh pelajaran yang sangat berharga. Ishie
MULTIPLE DECEPTIONS – PRAHRAN / MALVERN / HAWTHORN
THEFT – KNOX
Police are searching for a man who allegedly used a stolen credit card to make several fraudulent transactions in the Prahran, Malvern and Hawthorn areas on Wednesday, 18 January 2017. It is unknown how the man obtained the stolen credit card, however used it to make withdrawals at several ATMs. Furthermore, he attended a jewellery store on Chapel Street and purchased a gold necklace with the card. It is believed that the approximate value of the deceptions was $24,000. Police have released CCTV images of a man whom they believe may be able to assist in their inquiries. He is perceived to be Caucasian in appearance, in his 40s, with a medium build and short brown hair. He was wearing an orange hi-visibility tradesman polo shirt, jeans, and a Collingwood cap. (Reference number: CSV2160)
Police are searching for a man who allegedly stole money from a vending machine in Knox on Friday, 5 May 2017. The man attended the Burwood Highway shopping complex in the early afternoon where he gained entry into a vending machine before stealing cash from inside. It is alleged the men may have committed other similar thefts at a Cheltenham and Narre Warren shopping complex. Police have released CCTV images of a man whom they believe may be able to assist in their inquiries. The man is perceived to be Caucasian in appearance and in his 30’s. He was wearing an orange Coca-Cola high visibility vest however is not believed to be a Coca-Cola employee or contractor. (Reference number: CSV2231)
ASSAULT – KEW
ROBBERY – IVANHOE Police are searching for a man who allegedly robbed three other men in Ivanhoe on Monday, 10 July 2017. It is believed the alleged offender approached the three men at a park near Ford Street at around 11:45pm and threatened them before demanding they hand over cash and their mobile phones. The three men handed over their valuables before the man fled on foot down Ford Street.
Police are searching for a man who was allegedly involved in an assault at a licensed venue in Kew on Wednesday 31 May 2017. At around 8.30pm a verbal altercation took place between the unknown man and the victim, the man then proceeded to hit the victim in the face with a glass. Security removed the man from the venue, and he was last seen on High St Kew. The victim sustained a laceration to his face as a result of the incident.
Police have released a Face Fit image of a man whom they believe may be able to assist in their inquiries. The man is perceived to be Caucasian in appearance, 180cm tall, has a thin build, clean shaven with facial acne and has a tattoo on the left side of his neck.
Police have released a CCTV image of a man whom they believe may be able to assist in their inquiries. The man is described as being aged approximately 30 years old, 170cm tall, with short dark hair and slight facial hair.
(Reference number: CSV2345)
(Reference number: CSV 2310)
Dao Thi VU DATE OF BIRTH: HEIGHT: BUILD: EYES: HAIR: COMPLEXION:
THEFT – WANTIRNA SOUTH Police are searching for a man who was involved in an alleged theft in Wantirna South on Friday, 23 June 2017. The man went into a jewellery store located in a Burwood Highway shopping centre at approximately 8.00pm. He started acting suspiciously, entering and exiting the store several times. The man then asked staff to try on a necklace, he proceeded to run out of the store immediately after putting it on. The necklace was worth approximately $7000. The man exited the shopping centre and left in a white vehicle. Police have released CCTV images of a man whom they believe may be able to assist in their inquiries. The man is perceived to be Caucasian in appearance, aged in his late 20’s or early 30s, with dark hair. He was wearing a black hooded jumper, black track pants, a black cap and white runners. (Reference number: CSV 2360)
Krista-Lee ROWE 14 March 1974 150cm Slim Black Black Olive
DATE OF BIRTH: HEIGHT: BUILD: EYES: HAIR: COMPLEXION:
25 October 1972 165cm Thin Brown Brown Fair
Dao Thi VU is wanted by police in relation to an alleged theft that occurred in Box Hill on 14 September last year. A warrant has been issued for the arrest of the 43-year-old. VU is known to frequent the Box Hill and Springvale areas.
Krista-Lee ROWE failed to appear at the Melbourne Magistrates’ court on 5 June 2017 for numerous alleged offences including theft, criminal damage and contravening an intervention order. Six warrants have been issued for the arrest of the 44-year-old. ROWE is known to frequent the Malvern and Prahran areas.
(Reference number: WTD1186)
(Reference number: WTD1242)
info buset
Halloween bukan satu-satunya perayaan yang dibuat untuk memperingati orang-orang yang sudah meninggal, kematian, arwah hingga hantu. Banyak negara yang memiliki tradisi unik, tidak selalu menyeramkan dan begitu meriah.
Siapa yang tidak tahu tentang Halloween? Meski tidak merayakan, Halloween sudah menjadi produk budaya yang mengglobal. Lengkap dengan pesta kostum, lentera labu, hingga berburu permen dan cokelat. Nah, tapi ada baiknya kita juga mengenal beberapa festival mirip Halloween yang digelar di beberapa negara.
Festival Obon (Jepang) El Dia De Los Muertos (Meksiko) Sudahkah menonton film James Bond yang berjudul Spectre atau film animasi The Book of Life? Dua film ini memperlihatkan perayaan untuk menghormati mereka yang telah meninggal dan Dewi Kematian (Mictecacihuatl). Festival ini hampir sama dengan Halloween karena konon datang dari tradisi yang sama hanya saja dipengaruhi pula oleh kebudayaan suku Aztec. Festival ini digelar tiap tanggal 1 November (dikenal dengan sebutan All Saints Day) dan 2 November (dikenal dengan istilah All Souls Day). Biasanya orangorang akan berbondong-bondong membersihkan dan menghias kuburan anggota keluarga mereka. Pada saat perayaan ini berlangsung biasanya penuh dengan warna-warni terang dan hiasan berupa tengkorak. Rupanya tengkorak menjadi simbol antara kematian dan hidup kembali. Salah satu area terbaik untuk menyaksikan perayaan ini ada di Mixquic, di barat daya Mexico City.
Berdasarkan penanggalan tradisional, Obon dirayakan pada bulan ketujuh kalender bulan, sekitar hari ke-15. Saat ini dirayakan tiap 15 Agustus dengan kemeriahan festival yang berlangsung dari 13 hingga 16 Agustus. Menyalakan dan menghanyutkan lampion kertas serta menyalakan api unggun menjadi agenda wajib. Api yang menyala dipercaya dapat menuntun kembali para arwah untuk kembali ke dunia mereka. Mengingat pada masa-masa tersebut, arwah kerabat atau keluarga datang mengunjungi keluarga yang masih hidup. Kyoto menjadi salah satu kota yang paling populer dikunjungi saat festival ini berlangsung.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Chuseok (Korea)
42
Malam Satu Suro (Jawa Tengah, Indonesia) Apabila malam pergantian tahun identik dengan kembang api, pesta dan kemeriahan lainnya, berbeda dengan malam satu suro (1 Muharram) yang dipercaya sebagai malam penuh kekuatan magis - malam keramat. Masyarakat Jawa biasanya melakukan ritual membersihkan keris, bertapa tidak tidur semalam, dan berdoa sambil berintrospeksi. Di Surakarta diadakan acara ritual Kirab Kebo Bule, yakni diaraknya sekawanan kerbau keramat. Dalam kirab ini, orang-orang biasanya akan berebut menyentuh tubuh kebo bule, termasuk kotorannya yang dianggap berkah. Sedangkan di Yogyakarta setiap malam satu suro digelar acara mengarak benda pusaka mengelilingi benteng keraton (Mubeng Benteng) namun tidak diperkenankan berbicara.
Di antara bulan September atau Oktober, warga Korea (baik Utara dan Selatan) merayakan hari libur nasional Chuseok. Perayaan ini digelar untuk berterima kasih pada leluhur yang telah meninggal. Biasanya orang-orang akan kembali ke kampung halamannya dan berkumpul bersama keluarga sembari makan besar. Sama seperti tradisi El Dia De Los Muertos di Meksiko, kegiatan wajib yang dilakukan adalah mengunjungi dan membersihkan makam para leluhur. Malam harinya, diadakan berbagai lomba tradisional dan tari-tarian. Untuk merasakan sensasi merayakan Chuseok dengan nuansa tradisional, datanglah ke desa-desa kuno seperti Namsangol Hanok Village dan Korean Folk Village.
buset ngeliput Festival Hantu Lapar (Tiongkok) Dirayakan di seluruh Tiongkok selama satu bulan penuh (sekitar bulan Juli atau Agustus). Pada periode ini dipercaya bahwa gerbang yang memisahkan alam baka dan dunia yang hidup terbuka. Namun di saat ini pula roh-roh jahat berkeliaran. Maka orangorang membuat persembahan berupa makanan untuk menenangkan para hantu jahat serta uang kertas palsu untuk bekal bagi para leluhur. Menariknya pada masa-masa tersebut ada hal-hal tabu yang tidak boleh dilakukan, di antaranya tidak boleh berjalan di malam hari, berenang, memulai bisnis, menikah, memakai baju merah, memungut uang yang terjatuh, bersiul dan merayakan ulangtahun di malam hari.
Pitru paksha atau yang berarti dua minggu para leluhur merupakan sebuah periode selama 16 hari dalam kalender Hindu dimana mereka harus mendoakan leluhur mereka sambil memberi persembahan makanan. Biasanya mereka mandi di kolam atau sungai yang dianggap suci pada siang hari. Dilanjutkan dengan berdoa dan pemberian hidangan khusus bagi leluhur yang ditaruh di rumah atau di jalan. Masyarakat India percaya apabila roh leluhur terkesan dengan persembahan mereka, maka selama satu tahun ke depan mereka akan diberkahi kemakmuran dan kesehatan.
MINIMAL 8 KARAKTER
Baru-baru ini sebuah perusahaan mengaudit password pada semua komputer, ditemukan seorang karyawan menggunakan password berikut: “SpidermanBatmanIronmanHulkMikiMiniDonalGufi” Ketika ditanya mengapa ia menggunakan password yang amat panjang itu, dia menjawab “lho, kan perintah dari bagian IT, password minimal harus 8 karakter?”
TENSION HEADACHE WRY NECK FROZEN SHOULDER LOWER BACK PAIN SPORTS INJURIES
Deste Berbagai sumber
STRESS ETC
REMEDIAL THERAPY by
SUNU
Dipl. of Remedial Massage, Member of ANTA
SERVIS: OIL RELAXATION, DEEP TISSUE MASSAGE, TRIGGER POINTS RELEASE, FEET REFLEXOLOGY, CUPPING, HOT STONE & INFRARED THERAPY
Hubungi / SMS : 0434 417 999 or 0413 461 770 Service by Appointment (bisa datang ke rumah anda)
www.buset-online.com
Pitru Paksha (India)
43
properti buset
Kisah Pahit Manis Ivan Tandyo
kreatif, tetapi juga tekat kepemimpinan, serta keterampilan dan komitment untuk mengimplementasikan ide-ide tersebut.
Pengusaha Properti Indonesia Sukses di Australia S
Suatu ketika, 10 tahun yang lalu Ivan menyadari adanya ruang bagi para investor dari Asia di industri properti Australia. Namun saat itu tidaklah mudah untuk menjalankan inisiatif ini dikarenakan belum banyak orang yang menjalankan model bisnis seperti ini. Ivan bercita-cita untuk memfasilitasi proses investasi dari investor asing yang berbeda dengan lainnya. Proses yang diinginkan oleh Ivan haruslah mudah bagi para investor tersebut, dimana mereka tidak perlu khawatir atas perkara apappun. Hal ini termasuk dalam transaksi jual beli, maupun merawat investasi properti tersebut.
iapa sangka dibalik kesuksesan dari Ivan Tandyo, co-founder Xynergy Realty, salah satu agen properti yang tengah berkembang di Melbourne, adalah cerita masa lalunya saat merintis bisnis pertamanya di industri kuliner sebagai seorang pemilik restoran.
Xynergy Realty yang saat ini mengoperasikan tujuh kantor cabang di Australia dan Indonesia, serta me-manage hampir 2,000 properti di Melbourne sendiri, berada jauh dari impian seorang Ivan yang masih berumur 20 tahun saat itu. Meskipun usaha pertamanya untuk mengelola bisnis di industri kuliner beberapa kali mengalami likuidasi dan kebangkrutan, tak disangka hal-hal tersebut ternyata membantu Ivan untuk mengembangkan dirinya menjadi seorang pengusaha yang handal dan berpengetahuan saat ini. “Perjalanan masa kebangkrutan restoran-restoran milik saya dulu merupakan bagian kritis dari proses pembelajaran diri and pelatihan kepiawan berbisnis saya sebagai seorang pengusaha pada saat ini.” Di masa mudanya, Ivan mengakui bahwa dirinya masih naif dan terlalu agresif untuk mengembangkan bisnis. Namun sangat disayangkan, hal ini justru mengantar Ivan kepada hutang yang terus menumpuk hingga saat dia membuka restoran keduanya di Melbourne Central. “Saat itu saya masih muda dan tidak sabar untuk segera mengembangkan bisnis saya dalam waktu yang singkat. Tanpa disadari saya menjalankan bisnis restoran-restoran tersebut tanpa memfokuskan diri terhadap proses operasional itu sendiri dan lebih mementingkan hasil.” Dalam waktu singkat, usaha milik Ivan perlahan memasuki masa pelik, ia bahkan ingat pada suatu hari properti manajer restorannya dengan berat hati mengatakan bahwa Ivan harus menutup usahanya. Sembari tak percaya, Ivan akhirnya tak kuat menahan isak di hadapan properti manajer tersebut, yang kemudian hanya ditanggapi dengan respon “beginilah bisnis.” “Bisnis saya akhirnya dinyatakan bankrut, saya kehilangan banyak uang dan memiliki hutang disana sini.” Untuk membantu membangun karir dan hidupnya, Ivan menjual bisnisnya ke sebuah manajemen rumah makan Jepang. Sebagian hasil dari penjualan tersebut dipakai oleh Ivan untuk membayar hutang-hutangnya, dan perjuangan ini memakan waktu sebanyak dua tahun lamanya.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
“Meskipun perjalannya amat sangat susah dan penuh tekanan, melihat kembali saatsaat itu, saya sekarang merasa senang dan bersyukur saya dapat melewati masa-masa tersebut. Saya belajar banyak hal.”
44
“Segala hal yang Anda jalani itu berjalan seiringan dengan besar kecilnya kapasitas seorang individu. Bila Anda menginginkan untuk mengembangkan perusahaan, Anda juga harus mampu mengembangkan kapasitas Anda. Pola pikir yang lebih tajam, mentalitas yang lebih matang, serta keterampilan dan pengertian akan menjalankan sebuah usaha yang lebih dalam sangatlah diperlukan,” ujarnya. Ivan pada akhirnya menyadari bahwa untuk menjalankan bisnis selanjutnya, ia harus memiliki lebih dari sekedar inisiatif
Untuk meraih kesempatan ini, Ivan bermitra dengan Bruce Oliver. Bersama mereka mendirikan Xynergy Realty, hanya bermodalkan $15,000. “Biasanya sebuah bisnis membutuhkan beberapa ratus ribu dolar, dan kami tidak memiliki itu. Namun sesungguhnya keterbasan ini membantu mendorong kreatifitas kami untuk menghasilkan ide-ide berbisnis yang lebih efisien,” kata Ivan. Ia mengatakan bahwa aset manajemen Xynergy Realty saat ini sudah hampir mendekati satu milyar dolar secara keseluruhan. Pengalaman Ivan mengajari kita bahwa modal atau kapital tidak mendasari tingkat kesuksesan Anda. Kemudian, kegagalan sekali lagi dapat dibuktikan sebagai pangkal kesuksesan. Alain Warisadi, CEA (REIV), CA (MFAA), TAA, CIT (M), CPS (RE), Dipl FMBM, B. Ec (Fin) Property Writer/ Property Consultant Finance Consultant (Mortgage Broker) Licensed Estate Agent Harvard University Scholar (e.)
[email protected] Tanya Tjahjosarwono, B.Bus (MKT), M. ADV MKT. Co-property Writer Marketing Communications Officer (e.)
[email protected]
Berikut adalah tiga tips andalan Ivan bagi Anda yang tengah memikirkan untuk memulai sebuah bisnis: Carilah Mitra Bisnis Memiliki seorang mitra bisnis adalah satu keuntungan yang besar, mereka dapat melengkapi kelemahan dan senantiasa mendukung jalannya usaha tersebut. Selalu Belajar dari Kesalahan Kesalahan itu layak terjadi namun patut dipelajari. Jangan mengabaikan apa yang telah terjadi di masa lalu, biarlah itu menjadi pengalaman berharga yang akan terus mengingatkan Anda untuk mencegah hal yang sama terulang lagi. Gunakan kesalahan tersebut sebagai panduan untuk memperbaiki praktik perusahaan dan kinerja masa depan. Jangan Mengembangkan Bisnis Anda Terlalu Cepat Cobalah untuk menghindari kompetisi yang berlebihan. Saat mendirikan usaha yang baru, Anda harus memastikan bahwa fondasi usaha Anda berdiri sekuat mungkin. Proses pembentukan dan perbaikan model usaha Anda layak mendapatkan perhatian dan waktu yang maksimal sebelum bergegas ke tahap selanjutnya.
info buset
Biaya Pendidikan Terkait Pekerjaan Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai biaya pendidikan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta bagaimana cara yang benar untuk mengklaimnya sebagai pegurang (deduction) penghasilan kena pajak dilaporan pajak tahunan (Tax Return). Biaya pendidikan terkait pekerjaan merupakan biaya yang dikeluarkan seseorang dalam melakukan suatu studi/kursus yang berhubungan dengan pekerjaan orang tersebut untuk memperoleh kualifikasi formal baik dari sekolah, perguruan tinggi, universitas atau tempat pendidikan lainnya. Namun demikian biaya ini tidak dapat diklaim sebagai deduction apabila studi / kursus yang dilakukan tidak memiliki hubungan dengan pekerjaan yang Anda lakukan saat ini. Selain itu studi/kursus yang dilakukan haruslah: • dapat meningkatkan keterampilan khusus atau pengetahuan yang Anda butuhkan dalam pekerjaan Anda saat ini • dapat menghasilkan, atau memungkinkan terjadinya peningkatan pendapatan Anda dari pekerjaan yang dilakukan saat ini • merupakan peningkatan jenjang pendidikan untuk pekerjaan saat ini, misalnya dari gelar Sarjana menjadi gelar Pasca Sarjana (Master). Sebagai contoh : Ana merupakan seorang perancang interior di perusahan X, namun Ana baru saja mendaftar untuk kursus bookkeeping sebab Ana ingin memiliki kemampuan dasar mengenai pembukuan. Dikarenakan pekerjaan Ana saat ini tidak berhubungan dengan studi yang dilakukan, maka semua biaya pendidikan yang Ana bayarkan tidak dapat diklaim sebagai pengurang pada perhitungan tax return Ana. Di bawah ini merupakan beberapa work related self education expenses yang dapat diklaim serta tidak dapat diklaim:
Biaya yang dapat diklaim: Jika memenuhi syarat, Anda dapat mengklaim biaya-biaya berikut sebagai pengurang penghasilan kena pajak: - - - - - - - -
biaya kursus dan kuliah (FEE-HELP, VET FEE-HELP dan OS-HELP) buku-buku pelajaran alat tulis dan/atau fotokopi biaya perbaikan komputer yang Anda gunakan untuk belajar bunga atas pinjaman untuk membeli komputer biaya penyusustan dari komputer yang Anda gunakan untuk belajar biaya layanan & organisasi siswa biaya-biaya lainnya
Namun demikian, Anda juga mungkin memiliki jenis biaya lainnya (beberapa di antaranya tidak diperbolehkan sebagai pengurang penghasilan kena pajak) tetapi biaya-biaya tersebut dapat dijadikan penghapus (offset) untuk $250.
Kategori Biaya A: Uang sekolah, buku teks, alat tulis, biaya angkutan umum, biaya mobil yang dihitung dengan menggunakan metode logbook B: Penurunan nilai (penyusutan) seperti komputer, meja kerja C: Biaya perbaikan untuk aset yang digunakan untuk keperluan studi D: Biaya mobil menggunakan metode cents per kilometer. Anda tidak dapat mengklaim biaya mobil berdasarkan kategori ini jika Anda telah mengklaimnya berdasarkan kategori B atau C. E: Biaya yang Anda keluarkan tapi tidak dapat digunakan sebagai pengurang, misalnya: o Biaya penitipan anak (child care) yang dilakukan karena orang tua harus menghadiri kuliah atau kegiatan pendidikan lainnya, atau o Biaya atas pembelian barang yang diperoleh atau digunakan untuk tujuan pendidikan diri, misalnya komputer atau meja belajar. Pada saat mengklaim untuk work related self education expenses hal-hal berikut ini perlu diingat: Anda hanya dapat mengklaim secara proporsional untuk biaya perbaikan atau penyusutan yang ada. Dimana Anda hanya dapat mengklaim porsi yang Anda gunakan untuk belajar saja. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan komputer 40% untuk belajar dan 60% untuk keperluan pribadi, sebagai hasilnya Anda hanya dapat mengklaim 40% atas biaya perbaikan atau penyusutan atas komputer tersebut. Anda perlu untuk menyimpan bukti pembayaran atau catatan lainnya jika klaim yang Anda lakukan melebihi jumlah $300.
Virda Ersan SEA Accountants m: 0434 378 718 Sumber: Australian Taxation Office The Materials are provided for general information purposes only and are not intended as professional advice and should not be substituted for, or replace, such professional advice.
- -
biaya kuliah/kursus (HECS-HELP) cicilan pembayaran dari skema pinjaman di bawah ini: o HECS-HELP o FEE-HELP o OS-HELP o VET FEE-HELP o SA-HELP o SFSS o Trade Support Loans program (TSL) o Student Start-up Loan (SSL) o ABSTUDY Student Start-up Loan (ABSTUDY SSL).
Biaya $250 pertama tidak dapat diklaim Sebagai tambahan informasi, pada situasi tertentu Anda mungkin harus mengurangi jumlah total work related self education expenses yang ingin diklaim dengan $250 pertama.
www.buset-online.com
Biaya yang tidak dapat diklaim:
45
advertorial
Central Equity
Kehidupan Dalam Kota yang Lapang dari Pemimpin Pasar Sebagai tanggapan dari perubahan demografik dan pilihan gaya hidup, kebutuhan untuk apartemen besar dengan lokasi ideal pun meningkat. Proyek apartemen Central Equity ‘Melbourne Grand’ di 560 Lonsdale Street, Melbourne menjawab kebutuhan dan perubahan demografik ini.
Melbourne Grand akan memenuhi peningkatan kebutuhan yang menginginkan apartemen dengan lokasi dalan CBD dan cukup luas, juga memiliki rangkaian apartemen 1, 2 dan 3 kamar – semua dengan balkoni. Apartemen 3 kamar di Melbourne Grand berukuran mulai dari 95 hingga 130 meter persegi sehingga menyediakan pilihan yang luas di tengah kota. “Keluarga-keluarga yang tinggal di apartemen merupakan masa depan area dalam kota Melbourne, dan Melbourne Grand telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan profesional muda, empty nester, dan gelombang orang tua muda yang
"
ingin membesarkan keluarganya di area dalam kota yang terus meningkat,” kata Chairman Central Equity, Eddie Kutner.
Harga apartemen di Melbourne Grand mulai dari $499,000 untuk apartemen 1 kamar, $619,000 untuk 2 kamar dan $899,000 untuk 3 kamar.
Penghuni Melbourne Grand akan disambut foyer rancangan arsitek dengan layanan concierge. Gedung ini memiliki keamanan yang lengkap termasuk akses tiap lantai yang aman, dengan 8 lift tercanggih. Penghuni juga akan mendapatkan akses eksklusif ke The Lonsdale Club, fasilitas premium untuk penghuni yang termasuk kolam renang, gymnasium, sauna dan ruang yoga. Sebagai tambahan, fasilitas untuk aktivitas komunitas termasuk lounge penghuni dengan dapur, lounge umum untuk minum kopi, ruang banquet juga teater. Tersedia juga teras luas di luar ruangan dengan barbeque.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Banyak apartemen di gedung ini juga akan memiliki unit penyimpanan terpisah.
46
Proyek ini juga mendukung transportasi alternatif, dengan tempat penyimpanan sepeda yang banyak. Lokasinya yang sentral juga memiliki akses dekat dengan tram dalam kota gratis dan layanan bus yang dekat, juga tidak jauh dari beberapa stasiun kereta. Tempat parkir untuk penghuni juga tersedia. Bangunan tidak jauh dari universitas-universitas Melbourne, area perbelanjaan premier, Flagstaff Garden dan semua kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan CBD. Lokasinya yang berada di tengah area hukum akan diminati oleh pengacara, notaris, dan pekerja bidang hukum lainnya yang mencari kemudahan berada dekat dengan pengadilan-pengadilan dan kantor-kantor hukum. Untuk keluarga, Pemerintah Victoria berkomitmen membangun sekolah di area dalam kota yang akan memberikan akses kepada orang tua, layanan seperti di area-area suburban, dengan gaya hidup dan lapangan pekerjaan yang tersedia di dalam kota. Informasi lebih lanjut kunjungi melbourneproperty.com atau hubungi 9278 8888 Untuk layanan berbahasa Indonesia, hubungi Caroline 0419 881 542 atau Erick 0434 163 228 Kantor pemasaran sekarang buka di 560 Lonsdale Street, Melbourne
advertorial
McKinnon Living A Life of Effortless Luxury within Peerless Surrounds Jual Cepat! Hanya 6 Unit yang tersisa! Lokasi proyek: 2 Graham Avenue, McKinnon VIC 3204
• Karya hunian terpusat Central Living, McKinnon Living, siap untuk diresmikan di McKinnon yang terletak secara strategis di pinggiran selatan Melbourne. • Tempat tinggal yang dirancang dengan seksama ini menawarkan kehidupan yang serba modern, elegan dan halus di setiap tingkat, sekaligus menyediakan fasilitas kehidupan di lingkungan yang asri dan indah. • Bangunan menggunakan bahan yang berkualitas tinggi. Mulai dari beton, batu bata dan lapisan perunggu, kesemuanya membentuk tampak depan yang mewah. • Gedung bertingkat tiga ini menggunakan desain planar-core, dan sejumlah 22 unit apartemen yang dirancang oleh arsitektur kenamaan ini menawarkan: Jendela kaca yang terbentang mewah dari lantai ke langit-langit Bahan alami yang terbaik Lantai kayu dan panel dinding berkualitas Kamar mandi dengan lantai serupa batu (stone feel tiling bathroom) Pintu ruang mandi tanpa bingkai (floor-to-ceiling frameless shower screen) Toilet dinding yang ramping Lemari pendingin terintegrasi dan peralatan dapur dari merk ternama, Miele Halaman yang menyegarkan Apartemen penuh cahaya dan hemat energi
Termasuk Zona Sekolah Popular • McKinnon Living terletak dalam zona sekolah menengah atas yang sangat diminati di Victoria, McKinnon Secondary College. Sekolah ini telah mendapatkan reputasi yang luar biasa dengan hasil akademis yang konsisten di antara sekolah pemerintah Victoria selama dekade terakhir. • Dengan jumlah peminat yang sangat tinggi, sekolah tersebut menerapkan kebijakan ketat untuk menerima murid yang tinggal secara permanen di zona yang ditentukan di sekitar sekolah. • Rumah di zona ini menarik 12,5% lebih banyak calon pembeli daripada properti serupa di luar zona sekolah (news.com.au, 8 Februari 2014, sekolah tinggi negara bagian atas meningkatkan harga properti). • Kepala REIV Geoff White mengatakan bahwa orang tua memilih untuk tinggal di rumah yang termasuk zona sekolah umum daripada membayar biaya sekolah swasta. Dengan pertumbuhan modal yang kuat di daerah yang termasuk zona sekolah, Mr White mengatakan ini adalah investasi yang cerdas ‘(Herald Sun, 27 Juni 2016, Pendidikan Kepedulian Primer untuk Pembeli Keluarga: Membayar lebih banyak untuk masuk ke zona’) • Harga sewa rumah meningkat tercepat di daerah yang dekat sekolah yang diinginkan (The Age, 15 Januari 2016, sekolah populer di Melbourne mendorong tingkat sewa rumah) • McKinnon Living juga dekat dengan sekolah dasar Valkstone yang banyak digemari.
Lokasi Strategis • Tingkat kemudahan publik yang sangat baik • Hanya beberapa menit dari stasiun kereta McKinnon yang baru saja direnovasi, McKinnon Village dan kafe-kafe. • Pantai Brighton dapat dijangkau dalam waktu lima menit. • Transportasi menuju pusat perbelanjaan CBD dan Chadstone sangat mudah didapatkan. • Taman-taman hijau terletak di segala arah. • Berjarak 5 menit dari Pusat Olahraga dan Akuatik Glen Eira yang baru saja dibangun - menyelam ke kolam renang outdoor 50m, kolam renang indoor 25m, seluncur air, kolam rekreasi, gym, dan stadion Glen Eira Sports and Aquatic Centre (GESAC) • Dekat dengan dua kampus terbesar Monash University (Clayton dan Caulfield).
Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.mckinnonliving.com.au atau hubungi Damon 0426 602 945 / email
[email protected] Kunjungi Display kami di 185 McKinnon Road
www.buset-online.com
47
buset legal
KETAHUI DOKUMEN APA YANG ANDA TANDATANGANI
STATUTORY DECLARATION Daftar lengkap orang-orang yang diberi kewenangan untuk menyaksikan penandatanganan statutory declaration dapat dilihat di bagian bawah artikel ini. Setelah menyaksikan penandatanganan statutory declaration, orang yang menyaksikan penandatanganan statutory declaration tersebut harus menuliskan dengan jelas, mengetik atau memberikan cap nama, serta pekerjaan dan alamat mereka di bawah tanda tangan mereka. Tanggal dan tempat pelaksanaannya juga harus dicantumkan dengan jelas. Statutory declaration yang dibuat di luar negeri dapat ditangani oleh pejabat konsuler Australia atau orang yang memiliki kewenangan untuk mengambil sumpah di tempat tersebut. Cara terbaik adalah menghubungi kedutaan atau konsulat Australia di negara tersebut. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, statutory declaration harus memuat pernyataan yang benar dan tepat dan dibuat berdasarkan kepercayaan bahwa memberikan pernyataan yang tidak benar akan terancam pidana pemberian keterangan palsu atau “perjury”.
S
ebagian dokumen, jika ditandatangani dengan benar, akan memiliki kekuatan hukum yang signifikan. Salah satu dokumen hukum penting yang dimaksud ialah “statutory declaration”.
Statutory declaration merupakan pernyataan tertulis yang ditandatangani dan diakui kebenarannya (di bawah sumpah) oleh orang yang membuatnya. Statutory declaration umumnya digunakan agar seseorang dapat menyatakan sesuatu sebagai kebenaran, dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan atau regulasi hukum tertentu dan biasanya dokumen tersebut digunakan ketika tidak ada bukti lain yang tersedia.
Perjury merupakan pelanggaran serius dan dapat dijatuhi hukuman penjara. Karenanya, hal ini jangan sampai dianggap remeh. Sangat penting bagi kita untuk memahami isi dokumen sebelum membubuhkan tanda tangan serta memahami cara yang tepat untuk menandatanganinya. Ini sangat penting terlebih untuk memastikan bahwa dokumen tersebut memiliki kekuatan hukum yang dikehendaki dan kita pun mengerti konsekuensi apabila dokumen tersebut tidak dibuat dengan benar.
Tergantung pada jurisdiction dan persyaratan spesifiknya, statutory declaration dapat digunakan oleh seorang declarant untuk berbagai tujuan, antara lain:
- - - -
untuk membuktikan nama, identitas dan/atau kewarganegaraan untuk mengajukan permohonan cuti kerja karena sakit untuk memverifikasi klaim asuransi
Statutory declaration juga seringkali digunakan dalam transaksi jual beli properti, untuk memberikan konfirmasi terkait hal-hal transaksi jual beli atau perjanjian tertentu antar pihak. Statutory declaration harus dibuat sesuai dengan hukum yang berlaku di tempat pernyataan tersebut dibuat. Terdapat perbedaan format dan persyaratan untuk statutory declaration yang dibuat di negara bagian atau wilayah lain.
Perlu diperhatikan bahwa artikel ini ditulis hanya sebagai informasi umum. Artikel ini tidak memiliki kekuatan hukum, dan tidak dapat dijadikan sebagai nasihat hukum. Bagi mereka yang mempunyai masalah hukum, akan lebih bijaksana untuk meminta nasihat hukum yang sesuai dengan situasi spesifik masing-masing. Sebaiknya Anda meminta nasihat hukum sebelum bertindak atau mengacu pada konten di atas. Silahkan hubungi Meg Lie dengan pertanyaan lebih lanjut.
Punya pertanyaan mengenai persoalan hukum di Victoria?
Di Victoria, statutory declaration harus sesuai dengan persyaratan yang tertera dalam Evidence Act 1958 (Vic).
Hubungi Meg Lie dari ML&K Legal. Pengacara kami ramah, berpengalaman dan sangat professional. ML&K Legal juga dapat menawarkan bantuan hukum dalam Bahasa Indonesia.
Agar memiliki kekuatan hukum, statutory declaration harus ditandatangani di hadapan orang yang diberikan kewenangan untuk menyaksikan penandatanganan statutory declaration.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Peringatan
Artikel ini hanya akan berfokus pada ketentuan yang berlaku di Victoria. Oleh karena itu, apabila Anda perlu membuat statutory declaration di jurisdiction lain, sangat disarankan untuk mengecek hukum yang berlaku di jurisdiction yang berbeda untuk memastikan bahwa statutory declaration dibuat dengan benar dan sesuai syarat.
Jika statutory declaration diharuskan untuk dibuat di Victoria, maka pernyataan harus dibuat menggunakan format statutory declaration yang berlaku di Victoria. Contoh format statutory declaration yang umumnya digunakan di Victoria dapat dilihat di bagian bawah artikel ini.
48
Meg Lie LL.B, B.Com (Accounting), Grad Dip L.P. Director & Lawyer ML&K Legal +61 433 214 330 /
[email protected] mlklegal.com.au MEMBER OF THE LAW INSTITUTE OF VICTORIA. LIABILITY LIMITED BY A SCHEME APPROVED UNDER PROFESSIO NAL STANDARDS LEGISLATION.
untuk membuktikan umur
Daftar orang-orang yang dapat menyaksikan penandatanganan statutory declaration di Victoria tertera dalam section 107A Evidence (Miscellaneous Provisions) Act 1958 dan termasuk di antaranya adalah pengacara, petugas kepolisian, praktisi medis dan apoteker.
Filosofi kami adalah memberikan nasihat mendetail dengan cara yang mudah dipahami. Kami tidak membuat klien bingung dengan jargon-jargon hukum yang rumit dan kami berfokus untuk memberikan solusi yang sesuai dengan situasi spesifik klien kami. Kami bangga karena dapat memberikan nasihat hukum yang berkualitas. Bagi kami, persoalan klien kami sangatlah penting dan kami selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk membantu klien kami mencapai hasil yang mereka inginkan. MEMBER OF THE LAW INSTITUTE OF VICTORIA. LIABILITY LIMITED BY A SCHEME APPROVED UNDER PROFESSIO NAL STANDARDS LEGISLATION.
ORANG-ORANG YANG DAPAT MENYAKSIKAN PENANDATANGANAN STATUTORY DECLARATIONS DI VICTORIA, AUSTRALIA
State of Victoria Statutory Declaration
• •
I, [full name]
•
of
•
[address] [occupation]
,
• • •
do solemnly and sincerely declare that:-
•
1. ……………………………………………… 2. ……………………………………………… 3. ………………………………………………
• •
I acknowledge that this declaration is true and correct, and I make it with the understanding and belief that a person who makes a false declaration is liable to the penalties of perjury. Declared at this
day of
20
……………………………………………… Signature of person making this declaration [to be signed in front of an authorised witness] Before me,
•
•
• •
• • •
……………………………………………… Signature of Authorised Witness The authorised witness must print or stamp his or her name, address and title under section 107A of the Evidence (Miscellaneous Provisions) Act 1958 (as of 1 January 2010), (previously Evidence Act 1958), (eg. Justice of the Peace, Pharmacist, Police Officer, Court Registrar, Bank Manager, Medical Practitioner, Dentist)
• • • •
• •
a justice of the peace or a bail justice a public notary an Australian legal practitioner a clerk to an Australian legal practitioner the prothonotary or a deputy prothonotary of the Supreme Court, the registrar or a deputy registrar of the County Court, the principal registrar or a registrar or deputy registrar of the Magistrates’ Court or the principal registrar or a registrar or deputy registrar of the Children’s Court the registrar of probates or an assistant registrar of probates the associate to a judge of the Supreme Court or of the County Court the associate of an Association Judge of the Supreme Court or of an associate judge of the County Court a person registered as a patent attorney under Chapter 20 of the Patents Act 1990 of the Commonwealth a police officer the sheriff or a deputy sheriff a member or former member of either House of the Parliament of Victoria a member or former member of either House of the Parliament of the Commonwealth a councilor of a municipality a senior officer of a Council as defined in the Local Government Act 1989 a person registered under the Health Practitioner Regulation National Law to practise in the medical profession (other than as a student) a person registered under the Health Practitioner Regulation National Law to practise in the dental profession as a dentist (other than as a student), and in the dentists division of that profession a registered veterinary practitioner within the meaning of the Veterinary Practice Act 1997 a person registered under the Health Practitioner Regulation National Law to practise in the pharmacy profession (other than as a student) a principal within the meaning of the Education and Training Reform Act 2006 the manager of an authorised deposit-taking institution a person who holds a prescribed membership of a prescribed accounting body or association the secretary of a building society a minister of religion authorised to celebrate marriages a Victorian Inspectorate Officer within the meaning of the Victorian Inspectorate Act 2011 a person employed under Part 3 of the Public Administration Act 2004 with a classification that is prescribed as a classification to which this section applies an Independent Broad-based Anti-corruption Commission officer a fellow of the Institute of Legal Executives (Victoria)
www.buset-online.com
• • • • •
49
“PEMBELI DAN PENJUAL SANGAT PUAS DENGAN HASIL DAN PELAYANAN DARI IPROPERTY MELBOURNE” Hubungi kami terlebih dahulu karena kami selalu siap membantu anda!
Marco 0433 233 152
307/227 Collins Street, MELBOURNE VIC 3000 phone: (03) 9639 9280
Kate Agus Ievan 0430 450 131 0430 888 838 0403 432 878
THINKING OF SELLING AND BUYING RESIDENTIAL OR COMMERCIAL PROPERTIES? TALK TO US FIRST! WE ARE READY TO HELP YOU ACHIEVE YOUR GOALS! SPACIOUS, STYLISH LIVING IN FRESHWATER PLACE 2012/1 FRESHWATER PLACE, SOUTHBANK PRICE: $890,000
2
List your property with us and then SOLD by
2
2
ANOTHER WANTED
Truly generous living and dining area with floor to ceiling windows all round. State of the art kitchen with a huge calcutte marble island bench that is an entertainers delight. Has new carpets throughout, fresh painted, wardrobe interiors. EXECUTIVE BRAND NEW TOWN RESIDENCE IN VERMONT 647 CANTERBURY ROAD, VERMONT
INVESTOR DELIGHT Landed Property with Rental Guarantee, From $380,000 - $650,000
BRAND NEW OFF THE PLAN WITH STAMP DUTY SAVINGS. OVERSEAS BUYERS MAY BE ELIGIBLE TO BUY Townhouse 1 Townhouses 2-4 Townhouse 5
3 3 2
3 2 2
2 1
$865,000 $815,000 $675,000
ANOTHER WANTED
BRAND NEW PROPERTY FOR SALE - COMPLETED, NEAR COMPLETION, OFF THE PLAN ALL OVER MELBOURNE: CBD, SOUTH YARRA, SOUTHBANK, DOCKLANDS, BURWOOD, PARKVILLE, ST KILDA ROAD, DONCASTER, ETC.
MELBOURNE’S MOST LUXURIOUS APARTMENT WITH A VIEW
TIMELESS LUXURY AND SOPHISTICATED PENTHOUSE LIVING
1 QUEENSBRIDGE SQUARE, SOUTHBANK
5105/1 QUEENSBRIDGE SQUARE, SOUTHBANK
PRICE: Contact Agent
1
1
1
ASKING PRICE: $1,950,000
4
A truly one of its kind World Class Stunning Melbourne City cum Yarra Riverfront. High-Rise One Bedroom plus Study 75 sqm. Approx. Elite lifestyle precinct - close walking distance to CBD, Botanic Garden, Crown, etc.
SPECTACULAR WATERFRONT VIEWS 116/8 WATERSIDE PLACE, DOCKLANDS PRICE: $730,000 - $760,000
2
2
1
2
2.5
Superb high-rise penthouse apartment of 220 sqm approx Breathtaking views of the Port Phillip Bay, Albert Park Lake, Port Melbourne The best of Melbourne lifestyle at your doorstep – arts and sport precincts, Yarra River, Botanical Gardens, CBD, Flinders Street Station
FRESHWATER PLACE CORNER APARTMENT WITH UNRIVALLED VIEWS 4405/1 QUEENSBRIDGE SQUARE SOUTHBANK PRICE: $1,500,000 (Negotiable)
3
2
2
Magnificent north-east views and plenty of natural lights with balcony Great layout with living room separate the main bedroom and other bedroom Resort style facilities and exclusive access to Skyline clubon level 40
Near new apartment with natural light (North facing) Resort style facilities and tram is one minute away The new public library is just next door
WORLD CLASS SKY HOME LIVING PENTHOUSE 5801/1
FRESHWATERPLACE, SOUTHBANK PRICE: $3,250,000- $3,500,000
PRISTINE AND STUNNING 2 BEDROOM LIVING IN FRESHWATER PLACE 4905/1 QUEENSBRIDGE SQUARE, SOUTHBANK PRICE: $975,000
3
3
3
Superb penthouse offers the highest standard of living and lifestyle Immaculate condition with stunning floor to ceiling glass that provide you spectacular views across the CBD, the Yarra river, the Botanic Gardens, Mount Dandenong, Albert Park Lake, and Port Phillip Bay The spacious central lounge is complemented by separate dining room, marble kitchen with Miele appliances, and breakfast bar that open up to a balcony
2
2
2
The most livable apartment building in Melbourne with 5 star resort facilities. Clever floor plan layout, each bedroom on each side of the wall to have the privacy To be impressed with the state being of immaculate condition & the spaciousness Lots of natural light with spectacular view overlooking 180 degree from Albert Park, the Bay, Port Melbourne, and Docklands
“Your Friend in Finance” Berpedoman pada konsep “Client for Life” kami berkomitmen mencarikan PinJaman terBaiK sehingga Anda BeBas stress dari awal hingga akhir proses aplikasi
• • • • • •
Home Loans First Home Buyer investment Loans reFinance DeBts consoLiDation Lo Doc & no Doc
• • • • •
non conForming Loans BaD creDit History commerciaL Loans Business Loans overseas income
Free consuLtation
How much can you Borrow? call us noW at: and many more lenders
robin surjadi
Heru Prasetyo
Mob. 0433 113 148 Ph. 03 9395 6388 Fax. 03 9395 5797
[email protected]
Mob. 0405 282 261 Ph. 03 9769 9672 Fax. 03 9769 9684
[email protected]
Accredited Mortgage Consultant MFAA member no. 55742 CRN 400016 of BLSSA 391237
Accredited Mortgage Consultant, MFAA member no. 3410 CRN 398939 of BLSSA 391237
Thinking of
Buying, Selling, or Leasing ?
vpre.com.au
Visit for all your real estate needs
Contact: Jono 0417 142 683 | Michael 0403 203 343 | 307/2 Queen Street Melbourne VIC 3000 | P: 03 96200307 F: 03 8677 2952
buset ngeliput
Lewat Tinju
Perusahaan Properti Garapan Anak Bangsa Jamah Pasar Lokal
Direktur Xynergy cabang Oakleigh, Vera Rosliana
Siapa yang sangka jika pertandingan tinju bisa menjadi acara sosial
B
eberapa saat lalu, Melbourne Pavilion diramaikan sorakan ribuan penonton laga tinju Kings of Kombat. Satu dari enam sponsor acara pertandingan olah raga bela diri tersebut adalah Xynergy Realty, perusahaan properti di Melbourne yang didirikan oleh dua pria dari Tanah Air, Bruce Oliver dan Ivan Tandyo.
Mengundang tiga puluh orang klien dan rekan bisnis, Bruce Oliver mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Xynergy Realty menjadi sponsor acara olahraga lokal, melihat mayoritas acara yang pernah mereka sponsori merupakan acara Indonesia.
“Baru pertama kali kita mensponsori acara seperti ini. Kebetulan salah satu dari klien kita adalah promoter dari acara ini. Lalu mereka approach kita, dan kebetulan juga kita lagi ada budget branding. Saya sendiri juga gemar menonton martial arts,” ujar Bruce. Pria berusia 41 tahun kelahiran Surabaya tersebut menuturkan bahwa ini menjadi kesempatan bagi ia dan timnya untuk mempromosikan perusahaan yang sudah berumur sembilan tahun tersebut kepada penduduk lokal. “Saya merasa bahwa sebagian besar masyarakat di komunitas Indonesia sudah mengenal perusahaan kami. Target audiensi kami melalui acara ini adalah orangorang Australianya, karena perusahaan kami sebetulnya lebih mengarah ke boutique agency dan lebih independen, tidak seperti perusahaan franchise seperti Ray White, misalnya, yang memang sudah diketahui banyak orang.” Vera Rosliana, direktur Xynergy cabang Oakleigh, membenarkan perkataan Bruce tentang keinginan mereka untuk memperluas pasar melalui acara Kings of Kombat. Ia menuturkan bahwa para klien dan rekan bisnis yang hadir merasa senang bisa diundang oleh Xynergy Realty ke acara tersebut.
We came to this event to support Xynergy Realty, Bruce, one of the curator team, are very good clients of ours, and we come to give them support. Xynergy’s performance has been brilliant. Their performance as a business is fantastic. I’ve worked with the Xynergy guys maybe almost eight years outside, very good property managing department. They are good to their clients, and of course like us, their goal is to make sure that all these investments are getting are getting greater, and got good tenants, so we are happy with that. We think this event is very different from the usual activities with Xynergy. This is very cool and very intimate as well. We hope to continue the strong relation that we have and we look forward to doing more business with Xynergy. CHRIS BLAZOS (kiri) and ANTIGONE I have been a client of Xynergy probably about a year now, since the change from another company that was a managing two properties for me, yeah. From South Yarra, and Xynergy has taken over that management. Xynergy’s performance is very good. I noticed there was fairly seamless, the transition that even the statements were identical, to what I was getting previously, so it was very convenient for me to just transition to the new company, and I’m very happy.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017 52
TIM WHITE (kanan) dan ROY GARCIA
About this event, I think it was quite unexpected, a little bit of a surprise, the first time I’ve been to a boxing match, I’ve never been to any boxing match, certainly a good way to relax on a Friday night, and it’s a spectacular event, the food is wonderful, and certainly the hospitality of Xynergy is brilliant. I think it’s a really cool thing, a very positive thing, and I hope there are more events like this. Also some of the other nights have they put occasionally, movie nights, I’m happy about that as well, so. Yeah, I’ll be surely coming for sure. Well, I hope that me and Xynergy can continue, good working relationship. I have two properties with Xynergy, and who knows, maybe I’ll have the opportunity to invest in more properties, and the more the better. For Xynergy Realty, I’d like to say thank you so much for your hospitality. Klien dan rekan bisnis Xynergy Realty menikmati hidangan malam seraya beramah tamah
Bruce Oliver, pendiri dan direktur Xynergy Realty
Bruce dan Vera menyerahkan piala pada pemenang Kings of Kombat
“Biasanya kami mengadakan landlord movie night dan beragam acara lainnya bersama para klien. Tapi sekarang, kami mencoba hal baru, dan untungnya telah menerima feedback yang baik dari para landlord yang hadir.” ujar Vera. Ia merasa optimis bahwa aktivitas sponsorship yang mereka lakukan dalam acara tersebut akan menumbuhkan rekognisi perusahaan mereka di kalangan masyarakat Melbourne lokal. “Menurut saya, dengan menjadi sponsor dari event ini, we can sort of grow the market and get our names out there.” Bagi masa depan perusahaan tersebut, Bruce Oliver berharap agar para klien akan selalu merasa puas dengan pelayanan yang mereka berikan dan menjadi pelanggan yang setia, karena menurutnya, perusahaan mereka dapat berkembang karena partisipasi pelanggan. “Harapan kami obviously agar customer loyal sama kami, dan very satisfied dengan
service kami. Itu paling penting, karena we always believe that customer is the reason we exist.” Berdiri sejak 13 Februari 2008, Xynergy Realty yang berbasis di Melbourne, juga memiliki cabang di empat kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Sejauh ini, Bruce merasa bangga akan perkembangan perusahaan mereka, dan berharap agar ia dan timnya dapat menciptakan bisnis yang berkelanjutan. Tidak hanya menampilkan pertandingan, acara tersebut juga menyajikan makan malam bagi para tamu undangan beberapa jam mendekati ujung acara. Sebagai salah satu sponsor utama, Bruce Oliver dan Vera Rosliana mewakili Xynergy Realty, turun ke ring tinju untuk menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba acara Kings of Kombat. Nasa
03 9697 8888
ST KILDA ROAD
SOUTHBANK
2
2
1
2
1
1
3
2
1
2
1
1
MELBOURNE DOCKLANDS POINT COOK
1
1
1
1
1
buy | sell | rent
www.buset-online.com
micm.com.au
53
buset ngeliput
Love Mudika ‘Cause Mudika Loves You'
Apa Kata Mereka? Eugene Eufrasia Ezra (Project Manager Mudika Ball 2017) Untuk anak-anak Mudika, aku harap mereka tahu kalau kemanapun mereka pergi, mereka tahu Mudika itu akan selalu ada buat mereka, selalu jadi rumah buat mereka, mereka bisa pulang kapanpun yang mereka mau. Untuk yang belum bergabung dengan Mudika, come to Mudika, karena kita open buat teman-teman semuanya. And love Mudika, cause Mudika loves you. Itu tagline kita, itu tradisi kita. Kita saling memberi – berilah karena kamu akan menerima. Thank you. Filati Regina (Panitia Mudika Melbourne)
MALAM RETRO TANDAI ULTAH MUDIKA KE-25 Salah satu pendiri Mudika, Lee Lian Oei juga merasa bahagia juga bangga akan organisasi bentukannya ini. Mudika yang awalnya dibentuk dengan susah payah, kini telah memiliki lebih dari 100 anggota. “Pada awalnya sulit sekali (untuk menggabungkan anak-anak muda), hanya ada om-om dan tantetante yang mau menarik anak-anak muda. Hingga akhirnya kami berhasil meminta kira-kira 10 orang anak muda untuk bergabung,” tutur Lee Lian.
Cukup unik sih, biasanya kan kalau acara-acara kayak begini pakai tema-temanya formal, yang kita dress up-nya dress up Oscar gitu kan. Kebetulan untuk komite yang sekarang mengusung tema retro, ya cukup fun sih, jadi kita seru-seru dress up dengan tema retro gitu. Semoga Mudika bisa lebih maju, bisa mengundang lagi lebih banyak anak-anak muda Katolik di Melbourne, supaya bisa lebih besar lagi terus mengadakan acara yang lebih bervariasi lagi, yang bisa lebih mewadahi kreativitas anak-anak Katolik Melbourne juga. Karena Mudika itu bukan sebagai kumpulan anak-anak Katolik saja, tapi juga sebagai wadah untuk kita sebagai anak muda Katolik di Melbourne itu untuk mengekspresikan talent kita, skill kita, mengekspresikan diri kita. Felix (Tamu Mudika Ball 2017) Lumayan seru. Tapi kayaknya soundnya kurang sih, soundnya kurang bagus untuk acara kayak gini. 25 angka yang bagus, sudah lama juga, lama banget. Supaya terus berkembang, tambah gede, terutama keluarga Katolik di Melbourne.
Tak terasa waktu telah berlarut hingga tiba saatnya untuk meninggalkan acara. Tak pelak, semua hadirin merasa puas dan pulang dengan bahagia. 9 September 2017, sebuah hotel yang berada pada Exhibition Street dipenuhi lebih dari 100 orang Indonesia dengan beragam busana lampau. Di depan lobi Rydges Hotel terlihat dua orang lelaki bertubuh besar yang terlihat mengawal acara tersebut. Begitu para tamu menaiki anak tangga yang ada di depan, langsung terdengar irama musik hasil aransemen tahun 50-an. Para tamu langsung disambut oleh panitia yang kemudian menawarkan mereka untuk berfoto sebagai kenang-kenangan, juga mengantar para tamu ke meja masing-masing. Suasana Bobby McGees memang sangat retro hari itu, sesuai dengan tema selebrasi ulang tahun Muda Mudi Katolik (Mudika) Melbourne yang ke-25 tersebut. Sambil menyantap hidangan 3 course meal, para tamu dapat menikmati suasana tempo dulu dengan berbagai lagu serta tari-tarian tahun 50-an. Retro Night: Let the Good Times Roll, begitulah tema yang diusung Mudika Ball kali ini. Mudika Ball memang telah diadakan beberapa kali, pertama untuk merayakan ulang tahun Mudika Melbourne yang ke-15 pada tahun 2007, kemudian yang ke-21 pada tahun 2013.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Project Manager Mudika Ball 2017 Eugene Eufrasia Ezra, atau yang lebih akrab disapa Ezra, menjelaskan kalau ada makna di balik terpilihnya tema retro night tersebut. “Sebenarnya mau mengingatkan saja, kalau good times itu bukan di Mudika Ball saja, tetapi along the way dan untuk ke depannya juga.”
54
Pencapaian Mudika ini juga menjadi bahan refleksi bagi Ezra yang merasa diingatkan kembali untuk terus belajar oleh pengalamannya menjadi Project Manager Mudika Ball ini. “Karena menurut aku semua [anggota panitia Mudika Ball] luar biasa semangatnya. Spirit mereka itu benar-benar menakjubkan. Melihat spirit mereka yang selalu mau tahu dan belajar, juga membuat aku ingat untuk terus belajar lagi.”
JLie
Cindy (Anggota Mudika Melbourne) Seru sih, makanannya enak. Ya baguslah, bisa celebrate barengbareng untuk ulang tahun Mudika yang ke-25. Terus bisa ketemu ketua-ketua yang sebelumnya juga, bisa sosialisasi sama om tante yang biasa kita ga pernah ketemu juga. Tetap menjadi berkat untuk orang banyak, tetap jadi terang buat orang-orang Katolik di sini. Buat jadi rumah buat orang-orang Katolik disini. Ray (Drummer Mudika Ball 2017) Ini pengalaman yang, kalau menurut saya, menarik banget. Temanya kan 50s ya, retro night, ini menunjukkan juga bagaimana selera musik Mudika yang ternyata old fashion juga. Tapi buat saya personally, itu menjadi tantangan tersendiri. Karena saya diharuskan mencari aransemen 50s. Sebenarnya nggak banyak lagu sekarang yang enak dibikin 50s. Tapi fortunately kita bisa, dan ini benar-benar amazing experience buat saya. Mudika ini sudah 25 tahun, jadi secara organisasi dia sudah matang dan bisa dijadikan contoh untuk organisasi-organisasi Kristen-Katolik lainnya yang ada di Melbourne. Jadi buat saya ya, just keep it going. Tingkatkan terus performance-nya. Ini sudah bagus mereka, secara organisasi sudah bagus banget. Tetap kompak saja. Lee Lian Oei (Pendiri Mudika) Saya mengharapkan Mudika masih tetap selalu berusaha membawa teman-temannya dan terutama mereka yang baru datang di Australia untuk lebih bergabung dan juga lebih mendekat kepada Tuhan. Karena saya yakin dan percaya hanya dengan bantuan Tuhan segala usaha mereka di Australia akan berhasil. Jadi kami berusaha memberikan kasih Tuhan kepada teman-teman di sekitar kami.
buset refleksi
Biblical Workview Work Redeemed Ketika Yesus Kristus menebus dosa manusia, kita menjadi manusia baru yang tidak lagi terbelenggu dosa, tetapi diberi kemampuan untuk tidak berdosa, sehingga kita dapat bekerja dengan memiliki makna didalamnya. Setelah Kristus melakukan karya penebusanNya, Tuhan tidak mencabut kutuk yang diberikan kepada tanah, tetapi melalui penebusan Kristus, Tuhan memberikan makna yang sejati dalam manusia bekerja. Kitab Efesus 2:10 mengatakan: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Sebuah survey yang dilakukan oleh The Day America Told the Truth1 pada tahun 1991 di Amerika Serikat menunjukkan hanya seper-sepuluh dari para pekerja di Amerika merasa puas dengan pekerjaan mereka. Sedangkan sebagian sisanya merasa pekerjaan mereka sangat membosankan dan tidak dapat memberikan makna dalam hidup. Di sepuluh tahun kedepan, tahun 2011, survey dari Gallup, dikutip dari situs Forbes2, mengatakan bahwa 71 persen dari para pekerja di Amerika membenci pekerjaan mereka. Hal ini tentunya membuat kita bertanya, jika mayoritas manusia dari zaman ke zaman tetap merasa bahwa bekerja adalah hal yang membosankan dan tidak memberikan makna dalam hidup mereka, lalu mengapa kita melihat di sekeliling kita manusia yang tak henti-hentinya bekerja? Apakah yang sebenarnya manusia cari dalam bekerja? Apakah bekerja menjadi suatu “ikatan” atau “belenggu” paksaan yang harus kita jalani didalam mendapatkan apa yang kita cari tersebut? Jika manusia sudah mendapat apa yang manusia cari, lalu apakah manusia tidak perlu lagi bekerja? Haruskah manusia bekerja? Dapatkah manusia mengalami kepuasan yang sejati didalam bekerja, yang tidak bergantung dari situasi dan kondisi pekerjaan mereka? Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah penting untuk kita pikirkan, khususnya sebagai pekerja Kristen yang kerap kali menghabiskan waktu selama kurang lebih delapan sampai mungkin sepuluh jam dari 16 jam bangun kita, selama lima atau sampai enam hari per minggu, untuk bekerja. Maka bagaimana kita bekerja bukan hanya menyatakan siapa kita, tetapi juga membentuk kita menjadi orang yang seperti apa.
Pandangan Alkitab dalam Bekerja Pertama, apa yang Alkitab katakan mengenai bekerja? Dalam kitab Kejadian pasal 1 dan 2, kita bertemu dengan Tuhan yang bekerja sebagai Sang Pencipta. Khususnya dalam Kejadian 2:1-3 dikatakan: “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu...” Melalui ayat ini, kita langsung dihadapkan dengan suatu pengenalan akan Tuhan, yaitu Tuhan yang bekerja. Sampai kapankah Tuhan bekerja? Apakah sampai hari ke-enam penciptaan? Tidak. Yesus mengatakan di dalam Yohanes 5:17: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” Tuhan terus bekerja sampai sekarang. Setelah kita mengetahui bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang bekerja, apa relevansinya terhadap manusia? Kita perlu kembali kepada Kejadian 1:27, yaitu manusia dicipta menurut peta dan teladan Allah. Hal ini menunjukkan bahwa manusia dicipta sebagai pekerja, karena Allah yang menciptakan adalah 1 2 3
James Patterson and Peter Kim, The Day America Told the Truth (New York: Prentice Hall, 1991), p. 155. http://www.forbes.com/sites/carminegallo/2011/11/11/your-emotionally-disconnected-employees/#5bec76abe89b Setran D. P., Kiesling C. A. Spiritual Formation in Emerging Adulthood - A practical theory for college and young adult ministry, 2013.
Allah yang bekerja dalam Ciptaan-Nya dan melalui CiptaanNya. Terdapat sebuah harga diri atau dignity yang penting sekali dalam manusia sebagai pekerja. Suatu hal yang penting untuk kita renungkan adalah bahwa Tuhan sudah dari semula memberikan mandat kepada manusia untuk bekerja sebelum manusia jatuh kedalam dosa dalam Kejadian 2:15 “…mengusahakan (cultivate/work) dan memelihara taman itu.” Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa bekerja itu pada esensinya adalah baik, karena bekerja merupakan desain awal Tuhan kepada manusia ciptaanNya, merupakan perintah dari Tuhan, dan bukan hasil dari dosa manusia. Ini disebut sebagai the biblical necessity of work untuk setiap manusia. Maka tidak heran kalau kita menjumpai banyak orang merasa stres jika tidak memiliki pekerjaan, bukan semata-mata karena uang, tetapi terlebih lagi oleh karena mereka merasakan adanya sebuah kekosongan, kehilangan dan ketidakberartian hidup yang mendalam.
Bekerja di Bawah Kutuk Tuhan adalah Tuhan yang bekerja, dan manusia dicipta juga sebagai pekerja, dan bekerja pada esensinya adalah baik. Namun ketika terjadi kejatuhan manusia hal ini mengakibatkan terkutuknya tanah di bumi. Kejadian 3:17-19 mengatakan: “…Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu…” Kutuk yang diberikan Tuhan kepada tanah di Bumi ini menjadikan alam tidak lagi kooperatif sehingga membuat manusia pada umumnya akan bersusah payah bekerja untuk hidup, meskipun tingkat kesusahan itu berbeda-beda. Berdasarkan keadaan tanah yang telah terkutuk akibat dari keberdosaan manusia, hal ini menjadi sebuah problema yang besar bagi setiap manusia dalam menjalankan the biblical necessity of work.
Pekerjaan Manusia Berdosa Jika kita telah melihat bagaiman dosa telah mengakibatkan alam di Bumi ini menjadi susah untuk dikelola oleh manusia, di lain sisi kita juga perlu untuk melihat bagaimana dosa telah merusak sifat-sifat dari manusia itu sendiri. Mengingat kisah dari menara Babel didalam Kejadian 11 misalnya, kita dapat melihat bagaimana pada zaman-zaman awal manusia sudah berdosa di dalam pekerjaan mereka, yaitu dengan membangun menara untuk melawan Tuhan, dengan mencari kekuasaan and kemuliaan bagi diri mereka sendiri (self-focused vocational posture3). Bekerja menjadi sarana untuk memuaskan keegoisan manusia. Melalui bagaimana dosa telah membuat tanah di Bumi ini terkutuk, dan juga bagaimana dosa telah merusak sifat manusia, maka tidak heran bekerja menjadi hal yang sangat sulit dalam hidup manusia. Lalu bagaimana dengan orang Kristen harus bekerja?
Sikap dan perasaan kita dalam bekerja juga adalah hal yang penting. Kita perlu belajar bekerja dengan hati yang bersukacita seperti Tuhan bersukacita dalam apa yang Dia kerjakan. Dalam Kejadian 1:31dikatakan: “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik...” Tentunya hal ini sulit di tengahtengah lingkungan kebudayaan dunia ini, namun pandangan Kristen mengenai pekerjaan adalah menjadikan Tuhan sebagai pusat dari pekerjaan itu sendiri. Dengan demikian maka barulah kita dapat memiliki sukacita yang sejati yang tidak dimiliki oleh dunia ini.
Mengusahakan “Taman” Jika kita kembali ke Kejadian 2:15, dikatakan: “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.” Hal ini merupakan mandat yang Tuhan berikan kepada Adam dan semua manusia. Istilah “mengusahakan” dari asal kata “cultivate” memiliki hubungan dengan kata culture (budaya). Di dalam teologia reformasi, hal ini disebut sebagai mandat budaya (cultural mandate). Mandat budaya adalah suatu mandat yang diperintahkan Tuhan sendiri kepada manusia untuk menaklukkan dan memelihara serta mengembalikan alam ciptaan-Nya yang sudah terpolusi oleh dosa, untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan Allah sendiri berfirman dalam Kejadian 1:28: “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burungburung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Namun bukan hanya menguasai alam ciptaan-Nya, Tuhan juga memerintahkan manusia untuk memeliharanya (to keep - Kejadian 2:15). Artinya, sejak semula manusia diciptakan, Tuhan memerintahkan manusia untuk menguasai dan memelihara alam ciptaan-Nya, dan tentunya hal tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai macam bidang pekerjaan kita seperti physician, teacher, engineer, foodtech, architects, dan sebagainya, sesuai dengan vocational calling kita. Melalui pembahasan di atas, kita dapat melihat bahwa setiap manusia sesungguhnya telah dipersiapkan vocational calling oleh Tuhan untuk dapat menjalankan fungsi manusia yang dicipta sebagai pekerja, dan untuk mengerjakan mandat budaya yang diperintahkan Tuhan untuk mengelola alam ini dengan sukacita, untuk kemuliaan Tuhan. Disinilah letak makna dari setiap apa yang manusia kerjakan di dunia ini, yaitu bekerja ‘mengelola alam’ sebagai bentuk dari mengasihi Tuhan dan sesama. Kiranya perenungan yang singkat ini dapat menjadi berkati bagi segenap pembaca. Salam damai sejahtera dan Tuhan Yesus memberkati. -Soli Deo GloriaStanley Gunawan, BEng., MEng. Senior Acoustic Engineer di GHD Pty Ltd, koordinator Melbourne Young Adult Fellowship (MYAF) yang diadakan setiap Sabtu ke-1 & ke-3, 4.30pm di 552 City Rd, South Melb www.griimelbourne.org
www.buset-online.com
Introduksi
Apa pekerjaan yang baik itu? Yaitu pekerjaan yang Tuhan telah siapkan bagi kita sebelum dunia dijadikan. Setiap dari kita tentunya memiliki panggilan dalam pekerjaan yang berbeda-beda, yang memerlukan pergumulan untuk dapat menemukan panggilan pekerjaan kita masing-masing. Dan dalam menjalankan panggilan kerja (vocational calling), kita dapat diproses untuk menemukan makna hidup kita, makhluk yang dicipta sebagai pekerja. Tidak ada perbedaan antara sacred works dan secular works. Setiap panggilan pekerjaan yang jujur di hadapan Tuhan adalah sacred dan untuk kemuliaan Tuhan (1 Korintus 10:31, Kolose 3:23,24).
55
buset refleksi
Perjalanan Misi ke Jepang Jepang adalah salah satu negara yang dikategorikan sebagai negara maju di benua Asia. Hal ini begitu jelas terlihat dari banyaknya produk keluaran Negeri Matahari yang diekspor ke luar negeri, mulai dari perangkat televisi sampai kecap asin. Bahkan dalam dunia hiburan pun negeri ini telah menghasilkan ratusan bahkan ribuan judul anime dan manga yang menjadi favorit banyak orang di berbagai belahan dunia.
Kendatipun begitu maju dalam teknologi, Jepang masih mempertahankan keunikan budaya tradisional mereka yang sering kali terasa begitu kental. Keadaan kebudayaan di Jepang kerap menimbulkan kesulitan-kesulitan tertentu bagi gereja dan pengabaran Injil. Berbagai macam kuil dapat dengan mudah ditemukan di berbagai kota besar maupun kecil. Perayaan budaya pun sering kali berbaur dengan upacara keagamaan. Bercampurnya kedua hal ini dapat memberi kesan agama yang hanya sebatas tradisi dan peraturan kuno yang harus diikuti. Tak heran jika banyak orang Jepang yang datang mengunjungi kuil bukan untuk beribadah tetapi berlibur. Pandangan seperti ini terhadap agama tentu menjadi sebuah tantangan besar bagi pengabaran Injil karena keKristenan pun bisa dilihat hanya sebagai satu di antara banyak agama yang lain. Liputan kali ini adalah rangkuman singkat dari perjalanan vision trip bersama dengan OMF (Overseas Missionary Fellowship) selama kurang lebih 2 minggu. OMF memiliki pelayanan yang cukup besar di Jepang. Bermula dari tahun 1951 dengan minimnya sumber daya, mereka kini adalah salah satu organisasi misi terbesar yang melayani di Jepang. Untuk mendukung pelayanan misionaris dari luar Jepang, mereka mendirikan Japanese Language Center sehingga misionaris-misionaris yang baru datang dapat sangat tertolong dalam mempelajari bahasa dan budaya Jepang. Selain itu, mereka juga mendirikan sekolah Alkitab Hokkaido Bible Institute untuk mempersiapkan caloncalon hamba Tuhan di Jepang untuk melayani baik di dalam gereja local Jepang maupun sebagai misionaris ke tempat lain. Kota pertama dalam vision trip ini adalah Tokyo. Sebagai ibukota Jepang, Tokyo memiliki jumlah penduduk yang cukup padat dan biaya hidup yang tinggi. Kebudayaan pun terlihat lebih beragam, nampak dari gaya arsitektur gedung yang bernuansa Barat. Tokyo juga merupakan salah satu kota yang memiliki banyak gereja, bahkan beberapa gereja yang berukuran besar dengan ratusan jumlah jemaat datang beribadah tiap minggunya. Tidak hanya gereja lokal, ada pula gereja-gereja yang berorientasi internasional di kota ini. Meskipun kota besar, Tokyo tetap mempunyai kuil yang sangat besar dan cukup terkenal, yaitu Meiji Jingu di Harajuku. Meskipun banyak pengunjung yang datang hanya untuk melihat-lihat, tetapi tidak sedikit juga yang ketika tiba di area berdoa pun ikut mengantri untuk memanjatkan permohonan mereka di kuil itu.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Berangkat dari Tokyo, tujuan selanjutnya dalam perjalanan ini adalah daerah Tohoku, Aomori. Ini adalah bagian paling utara dari Honshu, dan dapat dicapai dengan menggunakan kereta cepat Shinkansen. Sangat berbeda dengan Tokyo, kota-kota di daerah ini seperti Hirosaki adalah kota yang jauh lebih sepi dan berorientasi pada pertanian. Tidak ada gedung pencakar langit tetapi banyak sekali sawah di kiri dan kanan jalan. Jumlah gereja pun begitu sedikit, bahkan menurut misionaris di Kanagi,
56
jumlah orang Kristen di tempat mereka melayani bisa dihitung dengan jari. Berbagai macam cara dilakukan gereja untuk menjangkau warga setempat. Salah satu hamba Tuhan di Tsugaru mengaku warga setempat merasa takut dengan gereja bahkan hanya untuk masuk ke dalam gedung gereja sekali pun. Untuk menjembatani hal ini mereka memulai sebuah kafé kecil di sebelah gereja sehingga mereka bisa berinteraksi dengan warga setempat dan menunjukkan bahwa gereja dan orangorang di dalamnya tidaklah menakutkan. Salah satu tantangan terbesar misionaris yang melayani daerah ini adalah perasaan terasing dan kesepian. Berbeda dengan Tokyo yang begitu sibuk dan memiliki jauh lebih banyak gereja, misionaris di daerah Tohoku sering kali harus melakukan berbagai pelayanan mereka sendirian. Meskipun mereka tahu keberadaan pelayan lain di dekat mereka, tetapi karena luasnya daerah (tempat mereka tinggal dan yang ingin dijangkau) mereka tetap bisa merasa sepi. Seorang misionaris mengaku bahwa yang sering kali menjadi penghiburan dan kekuatan baginya dalam masamasa paling sulit adalah menyadari doa dan dukungan yang diberikan padanya baik oleh gereja asalnya maupun orang-orang lain yang mengetahui pelayanannya di sana. Kota terakhir yang dikunjungi adalah Sapporo, Hokkaido. Berbeda dari Hirosaki, Sapporo adalah kota yang terbilang besar. Kendati demikian masih banyak daerah sekitar Sapporo yang mirip sekali dengan Hirosaki, dan dapat dikunjungi dengan perjalanan mobil yang tidak terlalu panjang. Dua gereja di daerah luar Sapporo yang dikunjungi adalah gereja di Bibai dan di Mikasa. Daerah ini merupakan daerah bekas pertambangan batu bara yang ditinggalkan karena perubahan kebijakan pemerintah tentang sumber energi. Karenanya jumlah penduduk pun menurun secara drastis seiring berjalannya waktu. Kebanyakan orang muda pergi meninggalkan daerah ini karena ingin menempuh studi lanjut. Tak heran jika banyak gereja di daerah ini yang harus tutup karena jumlah jemaat yang begitu kecil dan tidak ada pendeta yang menggantikan pendeta yang lanjut usia dan meninggal. Namun tetaplah merupakan suatu hal yang mengagumkan (dan mengharukan) melihat gereja-gereja yang tetap berkumpul untuk beribadah setiap minggu meskipun tanpa hamba Tuhan dan hanya mendengar rekaman khotbah yang mungkin sekali telah mereka dengar berkali-kali karena terbatasnya sumber. Ada banyak lagi hal yang dapat dibicarakan mengenai pelayanan penjangkauan di Jepang yang tidak bisa dimuat dalam liputan singkat ini. Pergumulan gereja dan para misionaris di negeri ini begitu nyata dan mendukakan hati, tetapi sungguh nyata pula pimpinan dan anugerah Tuhan yang menopang mereka. Satu hal yang begitu jelas dari perjalanan ini adalah ladang telah menguning tetapi pekerja begitu sedikit. Pelayan begitu terbatas dan sedikit tetapi banyak sekali jiwa yang harus dijangkau dan dibangun dalam iman. Tuan pemilik ladang akan memanggil dan mengirim pekerja-Nya, tetapi siapakah yang menyambut panggilan tersebut?
David Andika, B.Sc. Anggota aktif Persekutuan Pemuda GRII Melbourne (552 City Road, South Melbourne 3205 setiap Sabtu pk.14)
St. John’s Anglican Church Indonesian Congregation Camberwell 552 Burke Road Camberwell Victoria 3124
Hari Minggu: 3 sore Ibadah Bahasa Indonesia, 8am Eucharist English Service, 10am Eucharist English Service 6pm Contemplative Service. Weekdays: 8.30am Morning Prayer Service, 5pm Evening Prayer Service. Tuesday: 12noon Eucharist English Service. Wednesday: 11.30am Eucharist English Service. Church open: 8.30am - 5.30pm daily. Pdt. Kuncoro Rusman e:
[email protected] m: 0408 570 967
buset ngeliput
termasuk Mentoring Medis Muslim, Profesional Kesehatan Muslim, Jaringan Hukum Muslim, Asosiasi Profesional Muslim dan Pusat Keuangan Islam Australia. Misalnya profesional seperti Almir Colan dan Bachar Houli berasal dari komunitas terkemuka dan organisasi olahraga memberikan ceramah dan pelatihan di bidang kedokteran, olahraga, keuangan, teknik, komunikasi & desain dan teknologi informasi. Selain itu, pameran ini juga menyediakan masukan berharga kepada para siswa dalam menangani manajemen waktu, produktivitas, stres, kecemasan dan keterampilan belajar. Karir Expo ini disponsori oleh MCCA Islamic Finance & Investments dan Melbourne Muslim Initiative. Tim di Melbourne Madinah dan ASCEND berencana untuk melakukan Karir Expo setiap tahunnya. Expo hanyalah salah satu dari sekian banyak layanan yang telah direncanakan oleh ASCEND yang pula telah secara agresif merencanakan untuk meluncurkan layanan dukungan, bimbingan, pendampingan, jaringan profesional, resume resume, pelatihan keterampilan wawancara dan banyak layanan lainnya dalam beberapa bulan mendatang.
Hima Faiz, pimpinan proyek tim ASCEND dan mahasiswa, sangat percaya pada potensi generasi muda Muslim. Hima dan tim ASCEND bertujuan untuk memberi bimbingan dan dampingan yang dibutuhkan selama tahap transisi pendidikan yang menantang, untuk memberi para siswa/i kesempatan terbaik untuk unggul dalam bidang yang mereka minati. Melalui Karir Expo, para hadirin tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang berbagai profesi, namun yang lebih penting, mereka diberi kesempatan untuk bertemu dan berbicara dengan orang-orang Muslim yang telah berhasil dalam angkatan kerja profesional tanpa kehilangan identitas Muslim mereka; sebuah konflik internal yang terkadang bisa menantang untuk diatasi. “Kami melihat celah di pasar untuk mengadakan pameran karir bagi umat Islam, dan kami mengambil kesempatan ini untuk membangun sebuah jembatan yang menghubungkan para siswa dan profesional
muda ke pasar massal yang memiliki nilai Islam yang serupa dengan kami,” kata Hima. Lokakarya di pameran ini dijalankan oleh para profesional dari berbagai bidang dan organisasi
Ascend Foto: Nafissa Mazlan
www.buset-online.com
S
eptember kemarin, Karir Expo diselenggarakan oleh tim ASCEND, sebuah inisiatif dari Madinah Melbourne, yang mempersembahkan 17 pembicara, 25 peserta pameran, dan 10 lokakarya interaktif dalam sehari, semuanya oleh para profesional Muslim yang merupakan ahli terkemuka di bidangnya dan memiliki hasrat yang sama, yakni untuk berkontribusi kembali ke masyarakat.
Proyek ASCEND adalah tambahan terbaru untuk portofolio Melbourne Madinah tentang berbagai proyek sosial dan pendidikan yang menguntungkan masyarakat setempat. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs www.projectascend.org.au.
57
buset ngeliput
Shalat Ied di Flagstaff Garden
Rayakan Manisnya Shalat Berjamaah di Hari Raya Qurban Idul Adha lalu, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah atau 1 September 2017, juga biasa dikenal sebagai perayaan hari raya Haji. Pada hari itu, kaum Muslimin yang sedang melaksanakan ibadah haji, akan melaksanakan ibadah utama mereka yakni wukuf di padang Arafah. Wukuf tersebut dilaksanakan dengan melakukan berbagai macam ibadah, seperti berdoa, beristigfar, berzikir, dan berbagai ibadah lainnya. Semua itu tentu dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Selain itu, Idul Adha juga dikenal dengan sebutan hari raya qurban. Hal ini ditujukan kepada umat Muslim yang belum berkesempatan untuk melaksanakan haji, agar dapat melaksanakan kurban sebagai penggantinya. Makna dari kurban ini sendiri tentu tidak terlepas dari perintah Allah SWT yang sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al - Kautsar yakni: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah, sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus” . (QS : al-Kautsar:1-3)” Surat ini pun menganjurkan agar umat Muslim di seluruh dunia dapat melaksanakan kurban sebagai wujud dari rasa syukur atas nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan oleh-Nya. Perintah kurban yang dijalankan ini pun sebagai tanda umat Muslim meneledani sunnah Nabi Ibrahim AS. Peristiwa agung penyembelihan kurban yang pertama kali dilakukan Ibrahim merupakan hasil dari wahyu yang datang berupa mimpi dari Allah tentang bagaimana beliau harus menyembelih anaknya, Ismail. Sebuah cerita yang memancarkan keimanan, tawadhu dan tawakal kepada Allah SWT dan menjadi kisah yang sangat kuat untuk menjadi penyemangat bagi umat Muslim dalam melaksanakan kurban. Hal itu pula tentunya yang membuat masyarakat Muslim di Melbourne turut meramaikan dan merayakan dari perayaan Idul Adha tahun ini. Tak segan-segan komunitas Muslim Indonesia di Melbourne langsung menyelenggarakan shalat Idul Adha di tiga tempat sekaligus. Yakni di Brunswick Sport Hall bagi mereka yang bertempat tinggal di daerah utara kota Melbourne, Flagstaff Garden untuk masyarakat yang berada di sekitar Melbourne City, dan Mulgrave Sport Hall diperuntukkan bagi mereka yang berada di daerah selatan Melbourne. Walau Idul Adha kali ini bertepatan pada hari kerja, itu semua tidak menyurutkan semangat kaum Muslimin untuk melaksanakan Shalat Ied berjamaah dan berkumpul bersama kerabat terdekat.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Seperti tahun-tahun biasanya, agenda Shalat Ied dimulai dengan melaksanakan Shalat Ied dua rakaat dan ditutup dengan ceramah yang berisikan bagaimana semestinya umat Muslim memaknai perayaan Idul Adha tersebut. Tentu saja, semua itu diakhiri dengan acara makan-makan bersama dan berkumpul bersama bersama keluarga dan sahabat.
58
Alifia
Zlatikha Djuliannisaa (Bachelor of Medicine Monash University) Alhamdulillah, ini pertama kalinya saya merayakan Idul Adha di Melbourne. Senang rasanya, karena mengerjakan sunnah Idul Adha tidak sulit. Ternyata banyak penyelenggara Shalat Ied di setiap daerah lumayan merata dan jamaahnya banyak. Alhasil, bisa menjadi sarana untuk berkumpul dan berkenalan dengan orang-orang baru. Alhamdulillah, rasa kangen saya sama keluarga di rumah juga jadi terobati. Bagi saya Idul Adha adalah hari raya kedua bagi umat Muslim selain Idul Fitri jadi sangat istimewa. Selain itu hari dimana kita kembali diingatkan seberapa besar ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS akan perintah Allah SWT. Harapan saya, agar ketaatan, keikhlasan dan keimanan kedua nabi Allah itu dapat menjadi teladan, dan bisa dicontoh oleh umat Muslim yang hidup di jaman seperti sekarang ini. Alwi Yassa (Bachelor of Communication Swinburne University) Alhamdulillah I was given the chance again to meet with this very special day. Really happy to have been able to spend it with my family especially, also with friends that I haven’t seen in a very
long time. Idul Adha is something always to look forward for, it’s a day where we all gather together to perform our ibadah and at the same time catch up with the people we don’t get to see everyday.
Warga yang tinggal di daerah selatan berkumpul di Mulgrave Sport Hall
What I hope for the next Idul Adha is hopefully all of us can get closer with God and create a stronger bond with our family and friends. Also, I hope they have some kambing guling and some jus alpokat with chocolate.
buset ngeliput
acara buset
Para panelis berfoto bersama panitia FMIA
Melawan Radikalisme Sambil Mengasah Akal Sehat Le Pen untuk mendulang suara. Sebaliknya (namun tetap dengan tujuan utama sama: kepentingan) di negeri seperti Indonesia, kelompok-kelompok ekstrimis seperti FPI, FBR dan lainnya juga “dipelihara” karena berfungsi untuk memobilisasi massa. Gus Nadir juga melontarkan otokritik bahwa ada faktor internal Islam yang perlu dibenahi, namun seiring dengan hal itu, faktor eksternal pun harus mendukung. Peliknya, ketidakadilan di dunia seperti kasus Israel dan Palestina masih terjadi, begitu pula dengan ketimpangan ekonomi. “Mudah sekali mempermainkan emosi, apalagi jika sudah bicara soal agama,” tuturnya.
B
ertepatan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha pada 1 September lalu, Forum Masyarakat Indonesia di Australia (FMIA) mengadakan diskusi bertajuk “Preventing Radicalisation and Islamophobia in Our Diverse Society”. Tema yang dipilih boleh jadi cukup berat dan sensitif namun perlu untuk diangkat, terutama dengan berbagai konflik antaragama yang terjadi dan bibit intoleransi yang kian terlihat menjangkiti negeri Indonesia yang sesungguhnya begitu plural. Di tangan tiga panelis yang dihadirkan, yakni Profesor Vedi Hadiz, profesor Asian Studies dari University of Melbourne; Profesor Greg Barton, ketua Global Islamic Politics di Alfred Deakin Institute for Citizenship and Globalisation di Deakin University; dan Dr Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir sebagai dosen senior di Fakultas Hukum Monash University sekaligus Rais Syuriah Nahdlatul Ulama (NU) cabang Australia dan Selandia Baru (New Zealand), serta dimoderasi oleh Putu Laxman Pendit, tema berat ini menjadi begitu memikat untuk disimak. Sesi tanya jawab juga menjadi begitu hidup dan interaktif. Diskusi yang berlangsung selama tiga jam di Old Arts Theatre Building, University of Melbourne, pun tidak terasa panjang dan membosankan.
Manifestasi Frustasi di Era Modern
Lalu bagaimana kita meredam upaya penyebaran radikalisme sekaligus gejala islamophobia? Menurut Profesor Greg, sudah seharusnya mainstream majority, dalam hal ini kaum Muslim moderat untuk lebih aktif dan percaya diri bersuara. Kaum ekstrimis secara angka tidak banyak, tapi biasanya lebih “berisik”. Di sela-sela diskusi, Gus Nadir secara blak-blakkan menceritakan bahwa hari itu, di saat Idul Adha pun beberapa follower-nya di Twitter masih mengadukan khotbah-khotbah dengan muatan kebencian, berhubungan dengan politik, serta menyinggung SARA. “Bisa tidak ya, kita bikin apps, untuk para Muslim moderat dan para silent majority ini untuk tahu mesjid mana yang punya penceramah yang baik, jadi kita bisa ke sana. Sekarang orang banyak yang walk out dari mesjid yang menyampaikan hate speech. Tapi ketika pindah mesjid lain, kontennya sama saja,” terangnya. “Kalau dulu ada ujaran ‘sing waras ngalah’, sekarang tidak bisa begitu lagi. Orang waras tidak boleh diam saja. Yang waras dari majoritas maupun minoritas harus bersatu,” seru Gus Nadir yang juga mengingatkan bahwa penyebaran ajaran radikalisme efektif memanfaatkan kanal media sosial. Artinya, kita pun bisa ambil bagian untuk bersuara merawat ideologi pancasila dan tetap memelihara nalar. Deste
Menurut Profesor Vedi, radikalisasi agama dan sentimen rasial yang terjadi sesungguhnya dipicu dari rasa frustasi terhadap janji-janji modernisme yang tidak terwujud. Fakta menarik yang dipaparkan adalah bahwa proses radikalisasi ini bukan dari orang yang tidak berpendidikan. Berdasarkan sebuah penelitian di Timur Tengah yang dilakukan sekitar 10 tahun lalu, 70% para jihadi yang teridentifikasi merupakan lulusan universitas dan biasanya insinyur. “Jika dulu kita diajari untuk rajin sekolah, kerja keras, maka kamu akan maju. Tapi sesungguhnya struktur sosial tidak berlaku seperti itu.” Tak hanya itu, lebih jauh mengenai fenomena radikalisme dan Islamophobia yang terjadi ini digunakan untuk kepentingan di panggung politik. Hal ini (sentimen terhadap Islam) bahkan kemudian juga digunakan oleh pemimpin sayap kanan seperti Donald Trump, Geert Wilders, Marine
Ana Surjanto Insightful dan sangat membuka mata. Saya sangat terkesan dengan para pemateri hari ini karena substansinya berhasil disampaikan dengan baik, khususnya bagaimana menjaga NKRI. Jujur saja temanya berat, tapi memang itulah yang terjadi di Indonesia dan berbagai negara terkait radikalisasi dan Islamophobia ini. Saya merasa mendapat pencerahan luar biasa, apalagi saya sebagai generasi muda harus berpikir lebih luas dan harus memikirkan sudut pandang-sudut pandang lain agar lebih bijaksana. Ke depannya kita butuh lebih banyak diskusi seperti ini. Nudia Imarotul Husna Saya suka mengikuti Gus Nadir di media sosial, jadi ada beberapa materi yang beliau sampaikan, sudah sempat aku baca. Tapi tetap mendapat banyak ilmu baru dan sangat penting, khususnya anak muda seperti saya untuk menyikapi berbagai macam radikalisme dalam agama. Apalagi tadi juga disampaikan bahwa anak muda mudah sekali terpengaruh. Jadi acara semacam ini sangat bermanfaat. Andrew Wanandy Bagus banget bahkan melebihi ekspektasi saya karena ada beberapa pandangan yang berbeda tapi saya suka justru. Apalagi juga penggunaan media sosial yang berlebihan untuk menyebar kebencian. Penting untuk berdiskusi seperti ini maka kalau ada terus lebih baik, karena NKRI dan pancasila harus dirawat terus. Saya juga ingin membuat ini di Sydney bulan Oktober, jadi saya memang sengaja datang untuk 59 bertemu para panelis.
www.buset-online.com
(dari kanan): Putu Laxman Pendit (moderator), Prof. Vedi Hadiz, Dr. Nadirsyah Hosen, Prof. Greg Barton
Yang Waras Tidak Boleh Mengalah
Apa Kata Mereka
Gus Nadir memberikan pandangannya terhadap radikalisme dan Islamophobia
buset ngeliput
YIMSA Bicara Pernikahan
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
S
60
iapa yang tak mau menikah? Tentunya hampir semua manusia di muka Bumi ini mau naik ke panggung pelaminan. Namun jika hal-hal seperti ini ditujukan kepada kaum millenial, bagaimana reaksi mereka? Tak sedikit pula reaksi dari kaum muda yang masih memandang pernikahan sebagai sesuatu hal yang tabu. Permasalahan ini pula yang masih kerap dipandang oleh sebagian orang sebagai suatu yang sensitif dan personal. Di satu sisi, melihat jumlah wanita yang hamil di luar nikah semakin meningkat, perzinaan yang semakin merajelela, dan juga pergaulan yang tidak ada batasannya juga semakin diminati, mampukah generasi muda nantinya bisa hidup dengan baik? Ketika sesuatu yang baik ditertawakan, dan suatu yang buruk diminati, disitulah adanya bau-bau akan penurunannya moral. Lalu, bagaimana sebuah pernikahan dimata Islam? Bagaimana pemuda muslim seharusnya menghadapi dan menyiapkan diri mereka untuk sebuah pernikahan? Melihat isu tersebut, YIMSA Melbourne pun telah berhasil menggelar sebuah workshop bertajuk “Obrolan Suatu Siang (OBTUS): ‘Marriage Starter Pack’ pada hari Minggu 10 September 2017 lalu. Bertempat di KJRI. Tidak sedikit pemuda-pemudi Muslim yang berantusias untuk mengupas lebih lanjut tentang apa artinya sebuah pernikahan. Memang, tidak ada salahnya jika sebuah pembekalan tentang pernikahan sudah dipersiapkan sejak dini. OBTUS yang merupakan acara tahunan YIMSA, kerap membahas isu terkini dan isu yang paling dekat dengan kaum muda. Lain halnya dengan tahun lalu, tahun ini, YIMSA berhasil menggandeng IMCV dan iMercy, sebuah program IMCV Women Affair yang memberikan jasa konseling untuk keluarga dan remaja dalam hal pernikahan, untuk memberikan pengarahan kepada kaum muda
tentang bagaimana mempersiapkan diri sebelum memasuki pernikahan. Pudak Nayati selaku koordinator IMCV Women Affair dan perwakilan dari iMercy pun menjadi narasumber tunggal pada hari itu. “Tema persiapan pernikahan yang diangkat YIMSA ini adalah tema yang sering dianggap kurang penting, baik untuk para remaja maupun orangtuanya. Padahal sebenarnya belajar tentang persiapan pernikahan ini sangatlah penting karena dari permasalahan pernikahan
dan keluarga yang iMercy IMCV Family Centre hadapi, hampir semuanya berpangkal dari belum siapnya pasangan menjalani kehidupan berumahtangga. Dan kesiapan/ketidaksiapan ini tidak berbanding lurus dengan bertambahnya usia,” kata Pudak ketika ditanyai pendapat tentang acara OBTUS lalu. Pudak sendiri mengacungkan jempol atas keberanian YIMSA. “Saya secara pribadi dan IMCV secara
Apa Kata Mereka Niea Nadya Rosa Architects at Mase Architects OBTUS kemarin cukup menarik. Namun, karena saya sudah pernah menjalani kehidupan pernikahan, jadi pembahasan kemarin termasuk ilmu yang saya pernah peroleh sebelum menjalani mahligai pernikahan. Mungkin bagi yang masih single dan belum pernah menikah, OBTUS kemarin sangat berguna. Harapan saya, semoga ada seri pernikahan kedua. Karena menurut saya, pembahasan kemarin masih termasuk stage awal. Nanti pas sudah menjalani pernikahan, akan perlu banyak ilmu agama untuk mempertahankan sebuah pernikahan. Widy Arini NH Master of Public Health Melbourne University Alhamdulillah OBTUS kemarin sangat menarik, karena itu membantu saya dalam memperdalam wawasan tentang bagaimana mempersiapkan diri ke jenjang pernikahan. OBTUS juga membantu saya dalam hal menggali potensi diri dan mengenali diri sendiri. Mungkin kedepannya ada bagusnya kalau di tengah-tengah OBTUS bisa diselipkan fokus diskusi grup, misalnya dikelompokkan berdasarkan usia, case study atau masalah tertentu, agar diskusi yang dilaksanakan bisa lebih relevan. Saya berharap tentunya ada seri yang lain mengenai acara ini, dan ditunggu OBTUS berikutnya!
Melihat teknologi dan perkembangan informasi yang semakin maju, Pudak berpesan agar generasi muda dapat memiliki kemampuan untuk memilah-milah informasi dengan baik. Upaya ini untuk menurunkan adanya kesalahpahaman, terlebih lagi informasi tentang pernikahan. “Kemampuan memilah ini dapat diasah dengan meningkatkan pemahaman diri akan nilai-nilai kebenaran berbasis agama, khususnya untuk kaum muslimin adalah Al Quran dan Sunnah”. Bagi Pudak, belajar pernikahan sebenarnya adalah belajar self-development dan belajar untuk mengenal diri dan tujuan hidup lebih dalam lagi sebelum menjalani kehidupan pernikahan. Tentunya, mempersiapkan diri tidak akan cukup dengan datang sekali saja pada sebuah event. “Acara OBTUS kemarin itu hanyalah introduction saja. Perlu ada event lain sebagai pembekalan lanjutan persiapan pernikahan untuk para remaja. Dan diharapkan nantinya juga ada event untuk orangtua sebagai bentuk dukungan orangtua terhadap anaknya,” jelas wanita berkacamata itu. Workshop yang berdurasi selama 2 jam tersebut dimulai dengan pembahasan tentang pentingnya self-evaluation. Disini Pudak mengajak kaum muda untuk mengevaluasi diri sendiri tentang mendalami arti dan tujuan dari sebuah pernikahan. Pudak juga membimbing peserta untuk lebih mengenal pribadi masing-masing. “When somebody tell me that they want to get married, and asked me to find a suitor for them, I always suggest them to slow down and talk about what it means to get married. It is really important to do a self reflection first,” ujar Pudak disela-sela workshop. Pudak menganjurkan bahwa tidak baik alasan sebuah pernikahan asal mulanya jika datang dari orang lain. Itu semua harus datang dari diri sendiri dan dibarengi oleh kesiapan lahir dan bathin seseorang. Menurutnya, sebuah pernikahan bukanlah alasan untuk seseorang melarikan diri dari masalah pribadinya. “Broken people need to heal themselves first to be able to love others. Don’t expect or depend others to mend your broken life/ hearts,” seru ibu dua anak ini. Sesi kedua mengupas tentang kesanggupan
seorang individu untuk menjalani rumah tangga yang kemudian dilanjutkan dengan sesi ketiga, bagaimana cara mengutarakan dan memohon doa restu terhadap orangtua atas keinginan menikah. Memasuki sesi keempat dan kelima, terlihat antusiasme peserta semakin meningkat, dimana membahas bagaimana menemukan ‘si dia’ dan prosesi secara Islam. Pudak mengupas kriteria yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam memilih calon pasangan kita kelak, “marry someone who possesses all four reasons mentioned in the hadith, which are because of her/his wealth, her/ his lineage, for her/his beauty, and for her/his piety”. Ia lalu mengingatkan, “agama sebagai prioritas nomor satu.” Ketika ditanya mengenai prosesi pernikahan dalam Islam, Pudak menjelaskan 4 tahapan yang akan dilalui seseorang ketika hendak menikah, yakni Ta’aruf/proses perkenalan, Istikhara/meminta petunjuk (berdoa) kepada Allah, Khitbah/ lamaran, dan nikah. Berbeda dengan yang biasa diyakini kaum muda pada umumnya, dimana ajang perkenalan dijadikan sebagai sebuah bentuk yang dinamakan ‘pacaran’, Ta’aruf atau proses mengenal adalah ketika dua orang laki-laki dan perempuan yang sudah siap menikah mengenal lewat ‘perantara atau orang ketiga’. Orang ketiga ini pun sebaiknya adalah sepasang suami istri yang menjembatani proses perkenalan kedua insan yang ingin menikah. Bisa saja ketika dalam proses, ditemukannya perbedaan prinsip dan ketidakcocokkan, dan proses perkenalan pun boleh segera diselesaikan. Maka dari itu pula, Pudak berpesan agar nantinya ketika menjalani sebuah Ta’aruf, ada baiknya semua proses dan hasilnya diserahkan kepada Yang Maha Kuasa sebagai Yang Maha Tahu. Ditemui usai acara, Ananda Utama yang akrab disapa Nanda, selaku koordinator acara pada hari itu pun menceritakan kegembiraannya. “It’s a really rewarding experience. Community engagement and education had filled me with great accomplishment! As a youth community, we are always continuously learning and with OBTUS we have heightened our perception of marriage in Islam and debunked any myths that will are associated with numerous stereotypes,” serunya. Nanda menyetujui perbincangan mengenai pernikahan memang cukup diminati dan masih ramai diperbincangkan di tengah-ditengah komunitas pemuda Muslim di Melbourne. “The need to educate other on the core values in marriage will be essential for the youth community especially YIMSA,” tambahnya. Menurut Nanda, masih banyak kaum muda yang mudah terhanyut dalam perubahan jaman. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah organisasi atau komunitas untuk
dapat mengedukasi pemuda-pemudi dalam menghilangkan pemikiran yang salah tentang pernikahan. “The need to eliminate numerous stereotypes reinforced by social media and pop cultures will be essential to ensure that everyone are properly informed by our religious marriage values. Once again, it is public education by simply informed others about our value that marriage is also a form of workship in Islam,” ungkap pria berdarah Madura ini. Nanda berharap baik IMCV dan YIMSA dapat bersinergi bersama dan menghasilkan sesi pelatihan dan sosialisasi lainnya yang dapat menunjang pengetahuan umat Islam di Melbourne. “As a student based youth Muslim association, it is important to balance the need to study whilst maintain all the core values as a Muslim. With a backing of great communities like IMCV and YIMSA you’ll never be far away from your family back in Indonesia,” tutupnya. Alifia
www.buset-online.com
umumnya, sangat bangga dengan keberanian YIMSA untuk memulai mengadakan acara OBTUS dengan tema yang keren tetapi sangat diperlukan bagi para remaja ini,” tuturnya.
Bara Bektyabasundara Adiarto Bachelor of Commerce Monash University I thought the OBTUS event was well thought. What impressed me the most is the fact that the speaker molded the advices and topics in the point of view of the young adults of today’s generations rather than keeping it old or “when I was your age...” and what not. I would suggest for Q&A the duration would be longer as some need sometime to think about the questions their about to ask, and since this topic is really heavy, time is needed to formulate the correct words. Also, when the speaker is answering the question, it will be very nice of he/she would get back to the main picture of the answer. My hopes for the next OBTUS is to keep having lectures from guests that can adapt/ mimic the point of view of the young adults, this way we can relate to some of the scenarios that is mentioned.
61
BUSET DIRECTORY RESTORAN / KATERING AYAM PENYET RIA 248 Clarendon St South Melbourne VIC 3205 AROMA SPICES 20 Lavinia Dr Tarneit VIC 3029 p: 03 9748 6860 BLOK M EXPRESS 380 Lt. Bourke St Melbourne, VIC 3000 p: 03 9600 2534 e:
[email protected] DAPUR INDO 41 Dunstan St Clayton, VIC 3168 m: 0423 0760 12 p: 03 9562 6225 D’ELEPHANT Chadstone Shopping Centre p: 03 9568 6600 FAT OMA 212 Swanston St Melbourne VIC 3000 www.fatoma.com.au GAIJIN JAPANESE FUSION 135 Commercial Rd South Yarra, VIC e:
[email protected] www.gaijinmelbourne.com JOKAMZ MELBOURNE 164 Cardigan St Carlton, VIC 3053 p: 0403 264 237 e:
[email protected] www.jokamz.com.au
SUPERMARKET LAGUNA ORIENTAL SUPERMARKET Level 3, 1-11 Jane Bell Lane QV Precinct Melbourne, VIC 3000 p: 03 9639 2788 LAGUNA Asian Market Hawthorn 772 Glenferrie Road, Hawthorn VIC 3122 p: 03 9818 5581
PROPERTY & HOME LOAN AR HOMELOANS Andyputra Tjandra Wisata 42 Edinburgh St, Clayton m: 0450 420 908 / 0401 255 655 f: 03 9890 9899 e:
[email protected] CENTRAL EQUITY 151 City Road, Southbank Raymond Hiew M: 0422 113 738 p: 1800 63 8888 www.centralequity.com COMMUNITY NETWORK HOME LOANS Robin Surjadi m: 0433 113 148 p: 03 9395 6388 f: 03 9395 5797 e:
[email protected] Heru Prasetyo m: 0405 282 261 p: 03 9769 9672 f: 03 9769 9684 e:
[email protected]
KAKI LIMA 1 Stewart St Melbourne VIC 3000 p: 03 9995 4655 www.kakilima.com.au
FINANCING DREAM Winston Budiman, MBA m: 0433 508 853 e:
[email protected]
KEDAI SATAY 29 / 34 Queens Rd Melbourne, VIC 3004 p: 03 9866 7177
iPROPERTY MELBOURNE Suite 307 / 227 Collins St, Melbourne VIC 3000 m: 0430 888 838 p: 03 9639 9280
186 King St Melbourne VIC 3000 p: 03 9640 0371 MEETBOWL FAST RESTO 95 York St South Melbourne, VIC 3205 p: 03 9696 4412 NAUGTHY NURIS Shop 317, Level 3, Melbourne Shopping Centre, 211 La Trobe Street, Melbourne, VIC 3000
VANTAGE POINT REALTY 307 / 2 Queens St, Melbourne, VIC 3000 p: 03 9667 0222 f: 03 9640 0870 e:
[email protected] www.vpre.com.au XYNERGY REALTY GROUP 25 Malcom St, South Yarra VIC 3141 19 Station St, Oakleigh VIC 3166 p: 1300 884 168 e:
[email protected] www.xynergy.com.au
ARCHITECT + DESIGN WILLIV ARCHITECTURE Darwin 0401 116663 e:
[email protected] www.willivarchitecture.com.au
SEKOLAH MENGEMUDI INDOZ DRIVING SCHOOL Contact: Budy m: 0421 164 238 p: 03 9357 2443 w: www.indozds.com
ANTAR JEMPUT BLUEBIRD AIRPORT SHUTTLE p: 03 9039 5500
[email protected] www.bluebirdshuttle.com.au
read online @
NEW WORLD TRAVEL Shop 10A, 206 Bourke Street, Melbourne Vic 3000, Australia P : 03 9663 7118 F : 03 9662 1182 E :
[email protected] Untuk Bahasa Indonesia hubungi Yanti M/viber : 0402 492 592 E :
[email protected] E:
[email protected] Bisa dihubungi setiap saat, 24/7. No “Booking Fee”
MONASH CAULFIELD Lvl 1, Bldg B, Cnr Sir John Monash Dr & Queens Ave, Caulfield MONASH CLAYTON 16 Beddoe Ave, Clayton VIC WESTALL 130 Rosebank Av Westall, VIC PENGAJIAN AIDA 43 Chambers Rd, Altona North VIC Setiap hari Rabu & Kamis t: 6.30pm p: 03 9399 2728
PENGIRIMAN BARANG ALLTRANS INDO CARGO 19 Cresswell Avenue Williams Landing, VIC 3027 m: 0401 586 721, 0408 334 418 p: 03 83609848 e:
[email protected] GO FETCH www.go-fetch.com.au UNIAIR CARGO MELBOURNE Contact: Inge p: 02 8068 5200 m: 0402 689 100 e:
[email protected]
PENDIDIKAN & KARIR MASIRATNA STUDY ABROAD 602/125 Swanston St Melbourne VIC 3000 Kelana Jaya 0402 850 720 e:
[email protected] www.masiratna.com OPTIMA EDUCATION m: 0416 736 526 e:
[email protected] www.optima-education.com PROGRESS STUDY CONSULTANCY Suite 121, Level 1, 530 Lt. Collins St Melbourne, VIC 3000 p: 03 9620 3883 f: 03 9620 1838 e:
[email protected] www.progress-study.com
INTERPAC BUSINESS SOLUTIONS 370 St. Kilda Rd Melbourne VIC 3004 p: 03 9699 8388 f: 03 9699 8188 e:
[email protected] www.interpac.com.au
PASTEL SPECIAL Ny. RATNA m: 0406 528 585P
www.buset-online.com
NETFARE TRAVEL Shop 28, Tivoli Arcade, 235 Bourke St, Melbourne VIC, 3000 p: 03 9012 3346 187 Anzac Pde Kensington, NSW 2033 Sydney: 02 8012 5397 Toll free (within Australia) - 1300 66 99 69 www.netfare.com.au
MELBOURNE UNIVERSITY 1st floor Frank Tate Builing off Swanston St Gate 5
KESEHATAN REMEDIAL THERAPY m: 0434 417 999 / 0413 461 770
ACCOUNTING / BOOKKEPING S.E.A ACCOUNTANTS 17/31 Queen St Melbourne VIC 3000 (with appointment only) p: 03 9689 8895 m: 0434 378 718 (Virda) e:
[email protected] www.seaaccountants.com.au TENGARA BUSINESS ADVISORY 120 Collin St Melbourne VIC 3000 p: 0488 080 368
PENGACARA / JASA MIGRASI
NUSANTARA Caulfield: 19 Derby Rd Caulfield East p: 03 9571 5402
SHUKUFUKU JAPANESE BENTO 126 Lygon St Carlton VIC 3053 p: 03 9078 4819 e:
[email protected] www.shukufuku.com.au
KAINUS Consolidated branch level 7, 246 Bourke St, Melbourne VIC 3000 Contact: Sita Ismet 0450902558 Antomei Kainus 0414473723 www.kainustravel.com.au
MESJID
Level 10, 20 Martin Place Sydney NSW 2000 p: 0447 669 288
Hawhtorn: 768-770 Glenferrie Rd Hawthorn VIC 3122 p: 03 9819 3115
SALERO KITO PADANG RESTAURANT City: Tivoli Arcade Shop 18/235-251 Bourke St Melbourne VIC p: 03 9639 7268 e:
[email protected] www.salerokito.com.au
EXTRAGREEN HOLIDAYS City: 260-262 Swanston St p: 03 9623 9900 Glen Waverley: Shop 3, 53 Kingsway p: 03 9561 0311 Box Hill: 537 Station St p: 03 9899 2788 w: www.extragreen.com.au
SUPERSTAR EDUCATION Suit 14, 108 Bourke St Melbourne VIC 3000 p: 03 9663 5048 f: 03 9663 5054 e: melbourne@ super-star.com.au www.super-star.com.au
NELAYAN INDONESIAN RESTAURANT City: 265-267 Swansron St Melbourne VIC 3000 p: 03 9663 5886
PONDOK REMPAH 487 Elizabeth St, Melbourne VIC 3000 p: 03 9078 3838 www.pondokrempah.com.au
TRAVEL
HANDPHONE FONESTER On QV Shop 24 QV Building Red Cape Lane Melbourne VIC 3000 p: 03 9663 9221 f: 03 9663 9225
KABO LAWYERS & MIGRATION Level 5, 100 Collins St Melbourne, VIC 3000 p: 03 9663 3337 f: 03 9663 3334 e:
[email protected] www.kabolawyers.com MIGRASI AUSTRALIA G10/838 Collins St Victoria Harbour, VIC 3008 Paul Tirtha p: 03 9654 4959 m: 0430 882324 e:
[email protected] www.migrasi.com.au NEW HORIZON Suite 10.03, Level 10, 258 Lt Bourke St Melbourne, VIC 3000 p: 03 8394 9678 m: 0451 002 428 e:
[email protected] www.nhme.com.au PRAXIS MIGRATION Nancy Santosa 0421 222 688 Level 14, 330 Collins St Melbourne VIC 3000 p: 03 9917 2599 e:
[email protected] www.praxismigration.com.au YNJ MIGRATION CONSULTANTS Suite 905, Level 9 227 Collins St Melbourne VIC 3000 p: 03 9650 0895 m: 0430 588 899 e:
[email protected] www.ynjmigration.com.au
BUSET
ONLINE WWW.BUSET-ONLINE.COM
GEREJA AUSTRALIA FOR CHRIST CHURCH Indonesian Service 1070 Stud Rd, Rowville Kebaktian Minggu jam 10.00 Ps. Ari 0423 321 261 Pnt. Mulyana 0414 816 352 CAMBERWELL INDONESIAN CONGREGATION ST. JOHN’S ANGLICAN CHURCH Kebaktian Minggu Jam 15.00 552 Burke Rd, Camberwell, VIC 3124 Pdt.Kuncoro Rusman e:
[email protected] m: 0408 570 967 GARAM MINISTRY 33 Windorah Dr, Point Cook - 5:00PM Saturday, 17:00 m. 040 7755 332 GEREJA REFORMED INJILI INDONESIA 552 City Road, South Melbourne-VIC 3205 Sunday Service: 10am (Interpretation provided) English Service: 4pm (starts: March 5, 2017) Sunday School: 10am Persekutuan Doa: Rabu 7pm Persekutuan Pemuda: Sabtu 2pm Persekutuan Dewasa Muda: Week1&3 4.30PM Pdt. Budy Setiawan, M.Div 0433 944 584 www.griimelbourne.org GKRI SHEKINAH MELBOURNE City 106-116 A’Beckett St, Melbourne, VIC Sunday 13:00 - International (English) Chadstone 147 Waverley Rd, Chadstone VIC Sunday 16:30 - Momentum (Indonesian) Point Cook 15 Truganina Av, Seabrook VIC Sunday 10:00 - Movement & Star Kids GRACE OF GALILEA 506 Elizabeth Street, Melbourne 3000 AMES Building Melbourne (Seberang Queen Victoria Market, Elizabeth Street) Kebaktian jam: 10.00 am p: Daniel Abraham 0430-024-700 INDONESIAN CHRISTIAN CHURCH Jemaat Indonesia Scots’ Presbyterian Church Kebaktian Umum & Sekolah Minggu: Minggu jam 10.30 pagi Persekutuan Doa: Rabu jam 6-7 malam Pemuda/Pekerja: Sabtu jam 4.30-6.30 sore Werner Brodbeck (Assembly) Hall, Scots’ Church 156 Collins Street Rev Christian Tirtha m. 0405 459 054
[email protected] www.icc-melbourne.org facebook.com/iccmelbourne MUDIKA (Muda Mudi Katolik) MELBOURNE Misa Mudika: Sabtu pertama setiap bulan ,12 pm Monastery Hall - St Francis Church Cnr Londale St and Elizabeth St, Melbourne - VIC 3000 www.mudikamelbourne.com p: Antonio Tjakra 0433 660 169 e:
[email protected] O2 COMMUNITY 506 Elizabeth Street Melbourne VIC 3000 Sunday, 3.30PM p: 03 900LOVE4 e:
[email protected] REPLIQUE CHURCH INDONESIAN CAMPUS MINISTRIES Basement, 58 Franklin St Melbourne - VIC 3000 Kebaktian Minggu: 10.30 pagi Fellowship Jumat: 6.30 sore e:
[email protected] UNITING CHURCH IN AUSTRALIA ST ANDREW’S GARDINER (New Home of MUC-IC) 1560 Malvern Rd, Glen Iris VIC Sunday Services: 10am Indonesian (translation provided) 10am English Service at Parish Hall Sunday School (toddlers to teens): 10am
MEDIA CETAK / TV / RADIO 3ZZZ - RADIO KITA Gelombang: 92.3FM Setiap Jumat pk. 20.00 - 21.00 LOVE & HATE - 3WBC Gelombang 94.1 FM Setiap Rabu pk. 20.00 - 22.00 NUSANTARA TV C-31 Setiap Minggu pk. 08.00 -09.00 BUSET P.O. Box 121, Hawthorn Business Centre Hawthorn, VIC 3122 m: 0438 01 21 83 p: 03 9012 7764 www.buset-online.com
Saturday Fellowship (Indonesian) 5pm - Senior Fellowship at Wesley Hall 5pm - Youth Fellowship at Parish Hall Rev. Ajub Jahja
[email protected] www.saguc.org.au
63
www.buset-online.com
buset eksklusif
Manhunt Indonesia 2017:
Mengenakan kostum regional bertemakan Elang Bondol, maskot DKI Jakarta
Memiliki kegiatan sebagai jurnalis dan dosen, Abdul Qowi Bastian, memenangkan Manhunt Indonesia 2017 dan memiliki kesempatan untuk mewakilkan Indonesia di ajang Manhunt International di tahun 2018 mendatang. Menceritakan pengalamannya tentang ajang Manhunt Indonesia 2017 kepada BUSET, laki-laki yang akrab dipanggil Qowi ini awalnya tidak berniat untuk mengikuti ajang tersebut, namun dengan dorongan dari teman-teman dan followers di media sosialnya Qowi pun akhirnya mengikuti Manhunt Indonesia 2017. Perbedaan yang Qowi lihat dari ajang Manhunt Indonesia dengan ajang male pageant pada umumnya, yang menurutnya lebih mementingkan penampilan fisik dan Bersama dr Natasha Vinski sebagai sponsor acara dari Vinski Tower mengedepankan model look, juga menjadi salah satu alasan Qowi untuk mengikuti Manhunt Indonesia 2017. “Saya melihat ajang Manhunt memiliki visi yang berbeda, yaitu mereka ingin mempromosikan gaya hidup sehat oleh orang-orang, oleh para pria kebanyakan, dan itulah yang membuat saya tertarik untuk ikut ajang ini,” ujarnya. Praktek gaya hidup sehat pun sudah dilakukan Qowi sejak lama, dan dengan mengikuti ajang tersebut Qowi ingin membagikan cerita pribadinya tentang cara hidup sehat yang dilakukannya sehari-hari sehingga mencapai tujuan yang diinginkan. “Perjuangan yang saya lakukan dari kurus, hingga gemuk, hingga mencapai tubuh ideal, itu merupakan sebuah proses perjalanan panjang, dan saya harap itu dapat membantu orang lain untuk mencapai tujuan mereka juga dan inspirasi mereka untuk meraih mimpi mereka, orang-orang yang memiliki permasalahan yang sama dengan saya,” jelas Qowi.
BUSET VOL. 13-148 OCTOBER 2017
Qowi lanjut menjelaskan bahwa persiapan mengikuti perlombaan bagi dirinya sudah ia teladani bahkan sejak sebelum kompetisi dimulai. Mulai dari olahraga yang teratur, menjaga makan, belajar berjalan dengan benar, hingga memperbaiki cara berbicara di depan orang banyak merupakan beberapa contoh perilaku yang terus ia praktekkan.
64
“Ketika kompetisi dimulai, dimana seluruh kontestan dari seluruh Indonesia sudah mulai didatangkan dan berkumpul di satu tempat, di sana istilahnya lebih ‘panas’ lagi kompetisinya dibandingkan sebelumnya pada saat pra-kompetisi,” jelas dosen Ilmu Komunikasi di salah satu universitas di daerah Tangerang ini. Memiliki latar belakang jurnalis dan juga dosen tentu merupakan sebuah nilai tambah bagi Qowi. Pengalamannya berbicara di depan banyak mahasiswa dan mewawancarai narasumber merupakan pengalaman belajar Qowi untuk mengetahui bagaimana cara berbicara dengan baik. “Itu merupakan salah satu keunggulan, karena juri juga menilai seperti itu. Yang jadi salah satu penilaian juri adalah jika kita terpilih kita harus mengkampanyekan gaya hidup sehat dan apa yang diinginkan dari yayasan yang memilih kita,” jelasnya. Tak pelak, persiapan pria gagah ini untuk mengikuti Manhunt International di tahun 2018 sudah dimulai dengan persiapan fisik hingga mental yang lebih ketat agar lebih siap ketika tampil di ajang internasional untuk membawa nama Indonesia yang baik.
Dimulai dari BUSET Pengalaman jurnalistik Qowi dimulai dari BUSET. Kuliah empat tahun di Monash University, Melbourne, Qowi memiliki hobi membaca dan menulis, untuk menyalurkan hobinya Qowi bergabung dengan BUSET. “Saya belajar banyak banget tentang bagaimana cara mewawancarai orang, sebagai jurnalis kita harus tiba sebelum acara
dimulai, sejam atau dua jam. Bahkan ketika acaranya ngaret atau narasumber kita telat datang kita nggak boleh komplain atau mengeluh, seperti itu,” cerita Qowi. Pengalaman sebagai jurnalis di BUSET pun dibawa kembali ke Indonesia oleh Qowi. Di Indonesia Qowi menjadi jurnalis di media massa nasional. “Walaupun BUSET skalanya masih untuk komunitas Indonesia yang cukup kecil di negara asing, itu sangat membantu, karena itu merupakan miniature bagaimana kita bersikap dan berperilaku sebagai jurnalis di kancah yang lebih besar lagi,” jelasnya. Memiliki hobi membaca dan menulis juga menghantarkan Qowi ke dalam dunia spoken word poetry. Menurutnya, dalam spoken word poetry, apa yang ada dipikirannya tidak hanya dapat dituangkan kedalam bentuk tulisan saja, namun juga dapat dibagikannya melalui penampilan. “Tantangannya dalam spoken word poetry adalah bagaimana kita bisa meng-convey emosi yang ada di dalam kertas itu menjadi sebuah aksi nyata yang dapat dilihat dan didengar oleh penonton, bukan hanya dapat dibaca saja,” ujar Qowi.
Australia yang Dirindukan Menimba ilmu S1 jurusan Business Management dan S2 jurusan Communication and Media Studies di Monash University selama empat tahun adalah waktu yang cukup lama. Tentunya ada hal-hal yang Qowi rindukan dari Australia. “Banyak! Banyak banget! Pertama, kopinya di Australia jauh lebih enak! Suasananya itu sangat nyaman,” ujarnya. Menurut Qowi, Melbourne adalah sebuah kota yang penuh dengan pelajar sekaligus juga merupakan kota budaya di Australia. Di setiap sudut Kota Melbourne pasti ada informasi menarik yang bisa kita dapatkan untuk menjadi pengetahuan baru. Bukan hanya itu saja, konser musik juga menjadi salah satu hal yang dirindukan Qowi dari Australia. “Selama kuliah di sana, saya juga sering pergi ke konser-konser musik yang jarang terjadi di Indonesia. Di Indonesia sekarang memang banyak, namun hanya artis-artis ternama. Kalau di Australia dari artis kecil sampai artis besar semuanya ada di sana,” kenangnya.
Work Hard, Stay Humble Meraih prestasi dalam ajang Manhunt Indonesia 2017 tentunya Qowi memiliki banyak pesan yang bisa memotivasi banyak anak-anak muda, menurut Qowi hal pertama yang dilakukan adalah untuk melihat sisi positif dari setiap masalah yang kita temui. Selanjutnya adalah work hard, stay humble. Qowi percaya bahwa sebagai manusia, kita harus selalu rendah hati dan tidak sombong dalam hal apapun, karena kesombongan tidak akan membawa kita kemana-mana. “Kerendahan hatilah yang akan membawa kita kemana-mana. Dan dengan bekerja keras dan juga sekaligus rendah hati, insyaallah tujuan kita akan tercapai,” ujar Qowi. Abdm