BUSANA SAFARI

January 6, 2019 | Author: Ata | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

BUSANA SAFARI...

Description

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbusana adalah sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Berbusana

tidak perlu mahal, yang terpenting adalah dapat menjaga tubuh dan juga nyaman sangat dipakai. Yang perlu diperhatikan saat memilih busana adalah berdasarkan kesempatan. Memilih busana berdasarkan kesempatan sangatlah penting diperhatikan karena itu akan menentukan apakah pakaian tersebut cocok atau tidak jika digunakan pada kesempatan tertentu. Berbusana menurut kesempatan  berarti kita harus menyesuaikan busana yang dipakai dengan tempat ke mana  busana tersebut akan kita kenakan, karena setiap kesempatan menuntut jenis  busana yang berbeda, baik dari segi desain, bahan maupun warna dari busana tersebut. Salah satu jenis busana untuk kesempatan formal adalah busana jenis tailoring. Busana tailoring adalah busana yan dijahit dengan jahitan yang halus dan dengan penyelesaian menggunakan jahitan tangan,dibuat dari bahan yang  berkualitas baik, seperti wol atau sejenisnya. Pada proses pembuatannya memperhatikan kehalusan, kerapian, kekuatan jahitan,dengan penggunaan lapisan serta banyak menggunakan keterampilan tangan. Pembuatan busana tailoring memerlukan kecakapan khusus seperti keterampilan tangan, ketelitian, keuletan, kesabaran dan ketekunan dalam bekerja untuk menghasilkan busana yang rapih dan bagus. Busana tailoring terdiri dari berbagai jenis salahsatunya adalah safari, safari merupakan pakaian eksklusif pria. Berdasarkan hal tersebut penulis akan membahas menganai safari, Pengertian, Karakteristik, contoh desain, serta pola  pembuatan safari. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian safari?

2. Bagaimana karakteristik safari? 3. Bagaimana cara mengambil ukuran badan pria? 4. Bagaimana pembuatan pola safari model tangan panjang? 5. Bagaimana cara merancang bahan dan harga pembuatan safari?

C. Tujuan & Manfaat Penulisan Tujuan dari penulisan makalahn ini adalah untuk memenuhi salah satu

tugas mata kuliah Busana Tailoring. Adapun manfaat dari penulisan ini adalah: 1. Mengetahui pengertian safari 2. Mengetahuin karakteristik safari 3. Mengetahui cara mengambil ukuran badan pria 4. Mengetahui pembuatan pola safari model tangan panjang 5. Mengetahui cara merancang bahan dan harga pembuatan safari

BAB II

KAJIAN TEORI

Tailoring  berasal dari kata tailer  (bahasa Perancis) adalah seseorang yang mengerjakan atau menjahit busana dengan desain-desain terbatas, seperti busana untuk kesempatan kerja atau pesta khususnya untuk pria. Contohnya setelan jas (kemeja pantalon, vest dan jas), coat, Tangan Panjang dan sebagainya. Busana tailoring ini dibuat dari bahan yang berkualitas tinggi. Bahan busana tailoring terdiri dari bahan utama dan beberapa bahan tambahan.Bahan utama adalah kain yang berasal dari serat wool.Pemilihan bahan harus memperhatikan syarat-syarat  bahan untuk busana tailoring baik untuk bahan utama maupun bahan tambahan. Proses pembuatan busana tailoring meliput mengukur tubuh model, membuat konstruksi pola jas dan vest. Bentuk konsruksi pola harus disesuaikan dengan proporsi badan model. Ketepatan ukuran dan ketelitian membuat pola sangat berpengaruh terhadap hasil jadi jas dan vest. Pada

proses

pembuatannya

memperhatikan

kehalusan,

kerapihan,

kekuatan jahitan, penggunaan lapisan untuk menutupi kampuh dan menguatkan  jahitan serta memberi kestabilan pada bagian-bagian ja hitan banyak menggunakan keterampilan tangan. Hasil jahitan akan memberikan kenyamana apabila dipakai. Pembuatan

busana

tailoring

memerlukan

keterampilan khusus

seperti

keterampilan tangan, ketelitian, keuletan, kesabaran dan ketekunan dalam bekerja untuk menghasilkan busana yang rapi dan bagus. Keterampilan khusus tersebut sangat diperlukan karena terdapat beberapa bagian yang harus dikerjakan dengan teliti dan sabar, seperti pembuatan tusuk piquer   atau tusuk isi pada penyelesaian kelepak dan kerah bawah jas, pemasangan lapisan pada bahan dasar dan furing,  pemasangan bantal bahu dan sosis serta pemasangan kerah dan lengan jas. Busana tailoring dapat dilihat dari jenis, model, teknik menjahit dan penyelesaiannya. Salah satu jenis busana tailoring adalah Safari, namun safari termasuk kedalam  busana semi tailoring, Semi tailoring ini, teknik menjahit sama halnya dengan cara menjahit busana tailoring, hanya yang membedakan pada penggunaan pelapis antara terutama pada kelepak dan kerah bawah yang dikuatkan dengan tusuk  piquer yaitu menggunakan kain blacu. Busana semi tailoring dapat dilihat dari

 jenis, model, teknik menjahit dan penyelesaiaannya. Model dan jenis busana semi tailoring seperti safari dengan pantalon, jaket dan mantel dingin. A. Safari Safari merupakan setelan yang terdiri dari kemeja lengan pendek atau

 panjang dengan hiasan jahitan tindas. Model kerah jas, sport, shiler dan kerah  bord dan pemakaiannnya dilengkapi dengan pantalon, Stelan safari ini terbuat dari kain dan warna yang sama antara kemeja atau jas dan pantalonnya. Karakteristik Busana Semi Tailoring Safari yaitu Safari merupakan busana pria yang merupakan busana resmi atau pakaian kerja para eksekutif. Lengannya yang  panjang dan ada pula yang pendek serta menggunakan model kerah kemeja. Disainnya sangat bervariasi dengan menggunakan permainan garis pada garis kerah dan garis hias pada bagian muka. Garis hias terdiri dari garis hias bentuk vertikal, garis bentuk horisontal, garis lipit hias, dan garis-garis saku. Bahan  busana yang digunakan selalu sama dengan bahan busana untuk celana panjang. Busana safari bentuknya seperti jas, memakai saku dalam dan cara menjahitnya diberi lapisan bahan satin atau bahan lainnya diseluruh badan. Berikut ini merupakan contoh desain safari.

B. Pemilihan Bahan

Pemilihan Bahan dalam Pembuatan jas pria meliputi bahan utama, bahan  pelengkap, bahan pembantu. Memilih bahan harus mempertimbangkan beberapa hal yang saling berkaitan, misalnya kesempatan memakainya, keadaan si pemakai dan lain-lain. Pemilihan bahan untuk jas dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu : 1. Memilih bahan utama atau bagian luar, Faktor-faktor pemilihan bahan utama antara lain a) Tekstil sesuai si pemakai antara lain warna, corak dan tekstur, bentuk tubuh dan warna kulit. Contoh : untuk warna kulit yang gelap sebaiknya memilih warna coklat, abu-abu. Untuk warna kulit yang terang sebaiknya memilih warna hitam, merah.  b) Tekstil sesuai disain yang dipilih c) Tekstil sesuai dengan kesempatan, yaitu dipakainya pada waktu siang, malam, pakaian kerja , pakaian pesta. d) Tekstil yang sesuai dengan sistim penanganannya, maksudnya teknik jahit yang digunakan misalnya busana sistim tailoring seluruhnya tidak menggunakan obras oleh karena itu dipilih kain yang tidak bertiras. e) Tekstil yang tidak mudah luntur dan awet. Contoh : Bellini, drill, kanvas dll. 2. Memilih Bahan Pelapis Bahan pembantu yang dimaksud adalah bahan-bahan yang digunakan untuk menyempurnakan penampilan suatu busana, seperti  bahan pelapis, bahan pelengkap dan bahan pengisi (pembentuk). Fungsi  bahan pelapis antara lain : untuk memberi rasa hangat, untuk menutup kampuh-kampuh penyelesaian, memperbaiki bentuk (jatuhnya) busana dan  bagian-bagian busana, agar tidak tembus pandang, untuk menguatkan bahan utama. Bahan pelapis yang biasa digunakan pada busana terbagi dibagi atas 4 kelompok, yaitu Lapisan Bawah (Underlining) adalah bahan pelapis yang terletak di bagian bawah (bagian buruk) bahan utama pakaian. Bahan pelapis  juga disebut dengan lapisan pertama. Lapisan bawah berfungsi untuk menguatkan bahan utama pakaian dan keseluruhan desain. Lapisan Dalam (Interfacing) adalah bahan pelapis yang terletak di seluruh bagian dari

 pakaian, tetapi pada umumnya hanya dipergunakan pada bagian-bagian

tertentu saja, seperti pada kerah, manset, saku, dan lain sebagainya. Lapisan Antara (Interlining) adalah bahan pelapis (yang bersifat lembut dan ringan)

yang terletak di antara interfacing dan lining. Interlining akan memberikan rasa hangat saat pemakaian. Bahan Pelapis (Lining/Furing) adalah bahan  pelapis yang digunakan untuk menutupi bagian dalam pada pakaian. Lining/furing disebut juga dengan lapisan terakhir. Lining memberikan  penyelesaian yang rapi, dan memberikan rasa nyaman, kehangatan, dan kehalusan terhadap kulit. C. Mengambil Ukuran Ukuran akan menentukan pas atau tidaknya busana yang akan dibuat. Hal-

hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil ukuran : 1. Memahami disain yang akan dibuat agar tidak salah saat membuat busananya. 2. Menyiapkan peralatan mengukur, untuk memperlancar saat mengukur badan diantaranya : a) Catatan atau daftar ukur  b) Pita ukuran c) Veterban d) Alat tulis e) Penggaris 3. Mengikat lingkar badan, pinggang dan panggul dengan veterban agar ukurannya pas. 4. Mengukur dilakukan secara berurutan dari atas ke bawah, dan dari bagian muka ke belakang sehingga tidak ada yang terlupakan. 5. Orang yang diukur supaya berdiri wajar, jangan menunduk atau terlalu menegakkan badan, jangan membesarkan atau melebarkan dada atau membungkuk. 6. Pergunakan alas kaki (sepatu / sandal) pada waktu mengukur panjang celana. Berikut ini merupakan ukuran standar badan pria:

D. Pembuatan Pola

Pola adalah jiplakan bentuk badan seseorang yang biasanya dibuat dari kertas. Berdasarkan pola inilah dapat dibuat pakaian seseorang. Macam macam  peralatan yang diperlukan sebelum membuat pola antara lain : 1. Alat tulis 2. Kertas payung atau Koran 3. Pita ukuran 4. Skala 5. Mistar lurus, mistar kerung lengan, mistar siku siku, mistar panggul. Kualitas pola busana akan ditentukan oleh beberapa hal, di antaranya adalah: a. Ketepatan dalam mengambil ukuran tubuh si pemakai, hal ini mesti didukung oleh kecermatan dan ketelitian dalam menentukan posisi titik dan garis tubuh, serta menganalisa posisi titik dan garis tubuh si pemakai;  b. Kemampuan dalam menentukan kebenaran garis-garis pola, seperti garis lingkar kerung lengan, garis lekuk leher, bahu, sisi badan, sisi rok, bentuk lengan, kerah, dan lain sebagainya, untuk mendapatkan garis pola yang 4 luwes mesti memiliki sikap cermat dan teliti dalam melakukan pengecekan ukuran; c. Ketepatan memilih kertas untuk pola, seperti kertas dorslag, kertas karton manila, atau kertas koran; d. Kemampuan dan ketelitian memberi tanda dan keterangan setiap  bagianbagian pola, misalnya tanda pola bagian muka dan belakang, tanda arah benang/serat kain, tanda kerutan atau lipit, tanda kampuh dan tiras, tanda kelim, dan lain sebagainya; e. Kemampuan dan ketelitian dalam menyimpan dan mengarsipkan pola. Agar pola tahan lama sebaiknya disimpan di tempat-tempat khusus seperti

rak dan dalam kantong - kantong plastik, diarsipkan dengan memberi nomor, nama dan tanggal, serta dilengkapi dengan buku katalog. E. Merancang Bahan dan Harga Rancangan bahan dan harga adalah memperkirakan banyaknya keperluan

atau kebutuhan bahan pokok dan bahan pembantu serta biaya untuk mewujudkan sebuah busana. Tujuan merancang bahan dan harga adalah untuk memahami sesuatu model dengan tepat dan dengan cepat pula dapat memperhitungkan  banyaknya bahan dan biaya yang diperlukan dalam pembuatan busana. 1. Merancang bahan Merancang bahan dan harga ada dua macam yaitu : a) Merancang bahan secara global Merancang bahan secara global adalah memperkirakan jumlah kebutuhan  bahan dengan menghitung jumlah panjang masing-masing pola yang sudah diubah, ditambah untuk kampuh atau kelim.  b) Merancang bahan secara terinci Merancang bahan secara terinci adalah merancang bahan dengan menggunakan pola-pola kecil dari kertas sampul yang dimisalkan sebagai kain yang diukur selebar bahan yang diperlukan. Cara merancang bahan yaitu sebagai berikut: a) Mempersiapkan pola busana yang hendak dirancang dengan skala 1:4 atau skala 1:6 menggunakan kertas dorslag  b) Menggunting kertas coklat atau kertas payung yang dianggap sebagai  bahan, selebar bahan yang dikehendaki dengan skala 1:4 atau skala 1:6 c) Meletakkan pola pada kertas payung yang dianggap sebagai bahan, diperhitungkan dengan benar agar bisa menghemat bahan d) Memberi tanda arah benang dan tanda pola 2. Merancang harga Rancangan harga adalah memperkirakan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat busana/pakaian. Dengan menghitung jumlah bahan secara global dapat memperkirakan jumlah bahan yang terpakai atau yang akan digunakan untuk satu desain pakaian. Caranya dapat dilakukan dengan mengukur  panjang bagian-bagian pola pakaian.

BAB III

PEMBAHASAN A. Desain Model Safari Berikut ini merupakan desain model safari berupa Safari Tangan Panjang.

Dengan model jas yang terdapat empat saku tertutup terletak pada dada kiri, dada kanan, di bawah garis pinggang kiri, kanan dan pada bagian garis bahu terdapat epolet serta memakai ban pinggang (model ketat) biasanya dipakai sebagai busana untuk berburu, terbuat dari bahan kanvas.

Berdasarkan analisis paham gambar yang telah dilakuakan bagian –  bagian yang terdapat dalam busana tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kerah Kerah yang digunakan pada desain model diatas adalah kerah sport, kerah sport merupakan pengembangan dari kerah rebah yang berdiri t anpa penegak.

2. Saku Jenis saku yang digunakan pada desain model diatas merupakan saku klep, saku klep adalah saku dalam (bobok) yang pada bagian lubangnya terdapat klep yang diarahkan ke bawah berjumlah empat buah yang diletakkan pada kanan dan kiri dibagian atas kemudian kanan dan kiri dibawah pinggang serta satu dibagian  belakang celana sebelah kanan. Kemudian dua saku dalam yang terletak pada  pinggir celana kanan dan kiri dengan jenis saku dalam tanpa lajur. Saku ini  biasanya tidak terlihat biasanya berbentuk “L”.

3. Lengan Jenis lengan yang digunakan pada desain model diatas adalah lengan jas. Lengan Jas adalah lengan dengan model dua bagian memakai kancing satu sampai tiga  baris yang diletakkan di ujung lengan bawah persis pada jahitan sambungan lengan.

4. Lubang Kancing Jenis lubang kancing yang digunakan pada desain model diatas adalah lubang kancing paspoal, yaitu sering disebut juga Lubang kancing passepoille atau lubang kancing bobok. Proses pembuatan lubang kancing ini memang cukup rumit dan memakan waktu, caranya mirip dengan membuat saku paspoal, hanya media yang dibuat jauh lebih kecil, sehingga lebih rumit.

B. Pemilihan Bahan Pemilihan bahan untuk safari Tangan Panjang tersebut dikelompokkan

menjadi 2 bagian yaitu: 1. Memilih bahan utama atau bagian luar Untuk membuat safari Tangan Panjang bisa menggunakan tekstil berupa kain kanvas. Kain kanvas adalah sejenis kain buatan pabrik yang berserat tebal dan sangat kuat. Bahan ini awalnya digunakan untuk membuat lukisan. Pada  perkembangannya kain kanvas mulai digunakan untuk membuat tas, sepatu, j aket, tenda, terpal, penutup truk, payung taman, dan berbagai macam aksesoris. Kain kanvas memiliki ketebalan yang sempurna untuk dijadikan jahitan yang menarik. Bahan kanvas yang pada jaman dahulu terbuat dari jerami memang terkenal sebagai kain yang sangat kuat dan kokoh. Walaupun saat ini kanvas banyak terbuat dari kapas atau linen, namun tidak mengurangi kekuatan dari kain kanvas itu sendiri. Terdapat juga kain kanvas yang terbuat dari bahan sintetis misalnya dari polyester, namun biasanya bahan polyester tersebut dicampur dengan katun.

Jenis kain kanvas yang digunakan pada desain model safari Tangan Panjang yaitu kain kanvas polos berupa Kain baby kanvas yang merupakan merupakan salah satu jenis kain tekstil yang berasal dari keluarga kain kanvas. Dibandingkan dengan kain kanvas lainnya bahan baby kanvas ini cenderung lebih tipis,  bertekstur halus dan tidak kaku, serta memiliki pori-pori yang lebih kecil sehingga  permukaan kainnya terlihat lebih indah untuk dipandang.

2. Memilih Bahan Pembantu dan Bahan Pelengkap Bahan pembantu dan pelengkap pada busana safari tangan panjang ini terdiri dari sebagai berikut: a. Lining Bahan lining sering juga disebut dengan furing, kain furing yang digunakan untuk melengkapi bahan utama berupa furing jenis Hero atau Arrow. Karakter kain ini lembut, nyaman di kulit, tidak panas, dan menyerap keringat. Pemilihan warna kain furing haruslah sama dengan kain pada bahan utama. Pada desain model safari tangan panjang bahan utama berwarna krem oleh karena itu furingnya berwarna sama.

 b. Interfacing

Jenis interfacing yang digunakan yaitu Interfacing yang mempunyai lem atau perekat sehingga kain menjadi keras. interfacing yang tebal digunakan untuk  pengeras ban pinggang. Interfacing ini menggunakan Trubenais, yaitu kain  pelapis yang tebal dan kaku. Sedangkan untuk kerah menggunakan Interfacing  berupa Rambut Kuda.

Interfacing yang relatif tipis digunakan untuk melapisi belahan tengah muka, saku, kerah, dan lain-lain, Interfacing ini menggunakan

Cufner,

merupakan pelapis yang sangat cocok digunakan untuk melapisi bagian dada dan  punggung pakaian resmi pria seperti semi jas berupa safari ini.

Fisilin atau viselin yaitu pelapis yang relatif tipis dan mempunyai perekat atau

lem yang mencair jika diseterika. Jenis ini ada yang sangat tipis, sedang, dan agak tebal. Yang baik kualitasnya biasanya yang sangat tipis. Jenis ini berbentuk serabut yang berupa lembaran dan mudah robek. Fisilin digunakan untuk melapisi lapisan rumah kancing paspoal.

C. Pengambilan Ukuran Ukuran yang dibutuhkan untuk membuat busana safari dengan model

tangan panjang adalah ukuran Lingkar Badan, Lingkar Pinggang, Panjang Punggung, Lingkar Panggul, Tinggi Panggul, Panjang Lengan, Lingkar Pergelangan Tangan, Panjang Jas, Lingkar Pesak, Setengah Lingkar Paha, Setengah Lingkar

Lutut, Setengah Lingkar Kaki, Panjang Lutut dan Panjang

Celana dengan teknik pengukuran sebagai berikut: 1. Lingkar Badan Lingkar badan, melingkari badan muka dan belakang, pita ukuran dipegang antara ibu jari dan jari telunjuk, pita ukuran dipegang erat-erat. 2. Lingkar Pinggang Melingkari pinggang, pita ukuran dipegang antara ibu jari dan jari tengah, cukup erat. 3. Panjang Punggung Diukur mulai dari tulang leher bagian belakang yang paling menonjol sampai di lingkar pinggang 4. Lingkar Panggul melingkari bagian-bagian perut dan kedudukan melalui bagian sisi  panggul yang paling besar, pita ukuran dipegang antara ibu jari dan empat  jari agak longgar 5. Tinggi Panggul diukur mulai dari pinggang sampai di lingkar panggul 6. Panjang Lengan diukur mulai dari ujung bahu, lengan agak di bengkokkan sampai pada lengan yang diinginkan 7. Lingkar Pergelangan Tangan diukur melingkarkan pergelangan tangan sedikit agak longgar 8. Panjang Jas Diukur dari batas pinggang sampai batas yang diinginkan 9. Lingkar Pesak Diukur dari ban pinggang bagian depan ke bawah melalui selangkangan melingkar keatas sampai akhir ban pinggang bagian belakang. 10. Setengah Lingkar Paha

diukur dari bagian paha yang paling besar kemudian diambil setengahnya ditambah 3 cm atau 4 cm atau diukur dari lipatan pantalon sebelah depan sampai belakang 11. Setengah Lingkar Lutut diukur dari sekeliling bagian lutut ditambah 1 cm atau 2 cm atau diukur dari lipatan pantalon bagian depan sampai belakang 12. Setengah Lingkar Kaki diukur dari sekeliling lingkar kaki atau diukur dari lipatan pantalon depan sampai belakang 13. Panjang Celana diukur dari batas pinggang sampai mata kaki D. Pola Safari Tangan Panjang

1. Pola Dasar Badan Pria Dewasa Skala 1:4 Ukuran: Lingkar Badan 88 cm Panjang Punggung 38 cm Keterangan: A –  B = C –  D = ½ LB + 8 A

 –  

C = B

Punggung

 –  

D = Panjang

A –  E = B –  F = 1/6 LB + 8 A –  J = 1/12 LB A –  G = AJ + 2

2. Pola Safari Tangan Panjang a. Pola Badan skala 1:4

 b. Pola Lengan skala 1:4 Ukuran: Panjang Lengan 56 cm Lingkar Lubang Lengan 54 cm Keterangan: A –  B = ½ lll  –  3cm A  –   C = BD = Panjang Lengan A –  G = BY = 1/10 AB B –  H = BT + 3cm B –  N = 3,5 cm

H –  E = ½ HD –  2cm F –  L = AG S –  M = Naik 1cm M –  R = LQ –  3cm K –  J = 2 x AG L –  U = M –  W = K  –  J = 2 x AG

c. Pola Pantalon skala 1:4 Ukuran: Lingkar Pinggang 68cm

½ Lingkar Kaki 22cm

Lingkar Pesak 60cm

Panjang Lutut 22cm

½ Lingkar Paha 23cm

Panjang celana 98 cm

½ Lingkar Lutut 22cm Keterangan: A –  B = Lebar ban pinggang A  –  C = 1/3 Lingkar Pesak + 3cm A –  D = Panjang Lutut A –  E = Panjang celana C –  F = ¼ Lingkar Paha  –  4

G –  H = ½ G  –  C J –  K = J –  L ¼ Lingkar Pinggang F –  I = C –  I = ½ C  –  F T –  R = S  –  R = ½ Lingkar Lutut  –  2 Q –  O = P –  O = ½ Lingkar Kaki  –  2

E. Rancangan Bahan dan Rancangan Harga 1. Rancangan Bahan

Meletakkan Pola kecil diatas kertas yang telah diskala sesuai lebar bahan yang dikehendaki menurut desain, misalnya 90 cm, 115 cm atau 150 cm. Pola diatur mulai dari bagian yang besar ke yang kecil-kecil, sesuai arah serat kain yang dikehendaki dengan ditambah kampuh pada tiap pola lebih kurang 1,5 cm

dan untuk kelim 3,5 cm. Berdasarkan rancangan bahan yang demikian maka akan mudah diketahui jumlah bahan yang diperlukan untuk suatu busana. Berikut ini merupakan Rancangan Bahan Safari Tangan Panjang: Rancangan Bahan Utama

Rancangan Bahan Furing

Rancangan Bahan Pelengkap

2. Rancangan Harga Merancang harga adalah menghitung semua biaya yang diperlukan untuk keperluan suatu busana. Berikut ini merupakan rancangan harga yang dibutuhkan untuk pembuatan Safari Tangan Panjang Harga Satuan

 No

 Nama Bahan Dan Spesifikasi

1

Kain Baby Kanvas

Rp 40.000

2

Kain Herro

Rp 12.000

3

Kain Kufner

Rp

4

Tutuptarik Jepang

1 buah

Rp 1500

Rp 1500

5

Benang Jahit

1 buah

Rp 1500

Rp 1500

6

Kancing Kait

1 pasang

Rp 1000

Rp 1000

7

Kertas Pola

2 buah

Rp 1500

Rp 3000

8

Kancing Hias

4 buah

Rp 1000

Rp 4000

Kebutuhan

(Rp)

Jumlah (Rp)

BAB IV

PENUTUP A. Kesimpulan Safari adalah jenis busana yang termasuk kedalam jenis busana semi

tailoring. Diamana dalam Teknik menjahit dan teknik penyelesaian busana safari sama halnya dengan penyelesaian busana tailoring yaitu diselesaikan dengan kampuh terbuka diselesaikan dengan obras, tidak perlu ada furing pada lengan, lengan boleh dibuat dengan lengan biasa atau jas. B. Saran Perlunya pemahaman yang snagat tinggi ketika menganalisis gambar agar

tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan busana safari serta perlu keterampilan dalam pemilihan kain yang akan digunkan karena pemilihan kain yang sesaui akan menunjang kepada keberhasilan pembuatan busana.

DAFTAR PUSTAKA Ars. (2016). Kain Furing. [Online]. http://belanjakain.com/index.php?route=pavblog/blog&id=21. [12 Mei 2016].

Maftukhah, Eny. (2013). Aneka Pecah Pola Model Pada Collar. [Online]. http://garmenstudionline.blogspot.co.id/2013/01/aneka-pecah-pola-model-padakerah-collar.html. [12 Mei 2016]. Fitinline. (2013). Jenis-jenis Saku. [Online]. https://fitinline.com/article/read/jenis-jenis-saku. [12 Mei 2016]. Fitinline. (2015). Kain Baby Kanvas. [Online]. https://fitinline.com/article/read/kain-baby-kanvas/. [12 Mei 2016].

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF