Buku Sekilas Materi Siswa.docx
November 13, 2017 | Author: Junlianty Unhy | Category: N/A
Short Description
Download Buku Sekilas Materi Siswa.docx...
Description
SEKILAS MATERI PADI dan TRYOUT 0 EDISI 2016
TIM MATERI PADI
Terima kasih Anda telah membaca buku ini sebelum memulai bimbingan di PADI. Dengan membaca buku ini terlebih dahulu, Anda telah mendapatkan gambaran materi ringkas untuk persiapan UKMPPD Anda.
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
2
Sekilas Materi PADI dan TryOut 0 Edisi 2016 © 2016 PADI PADI Matraman – Jakarta PADI Kelapa Gading –Jakarta PADI Jogjakarta
Disclaimer / Wewanti Semua nama dan skenario kasus dalam buku ini adalah karangan belaka. Adanya kesamaan tempat, nama, atau kasus adalah sebuah ketidaksengajaan. Semua informasi di dalam buku ini hanya untuk tujuan pendidikan saja. Informasi di dalam buku ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran tenaga medis. Ilmu kedokteran adalah ilmu yang berkembang dengan sangat cepat. Apa yang benar saat ini belum tentu benar di masa yang akan datang. Kami sedapat mungkin memberikan informasi yang benar dan paling mutakhir. Namun demikian, apabila buku ini digunakan sebagai rujukan pengambilan keputusan, maka klinisi bertanggung jawab penuh terhadap keputusan tersebut.
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3 TIPS DAN TRIK.................................................................................................................... 4 KARDIOVASKULAR.............................................................................................................. 5 RESPIROLOGI................................................................................................................... 14 GASTROINTESTINAL......................................................................................................... 23 NEFRO-UROLOGI.............................................................................................................. 28 HEMATOLOGI.................................................................................................................... 32 IMUNOLOGI...................................................................................................................... 33 INFEKSI TROPIK................................................................................................................ 35 ENDOKRINOLOGI DAN NUTRISI........................................................................................45 NEUROLOGI...................................................................................................................... 49 THT.................................................................................................................................. 54 OFTALMOLOGI.................................................................................................................. 60 DERMATOLOGI................................................................................................................. 64 VENEREOLOGI.................................................................................................................. 67 PSIKIATRI.......................................................................................................................... 68 REPRODUKSI.................................................................................................................... 74 MUSKULOSKELETAL.......................................................................................................... 77 NEONATOLOGI.................................................................................................................. 79 FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL.........................................................................................82 BIOETIKA DAN KODE ETIK KEDOKTERAN..........................................................................85 RISET DAN BIOSTATISTIK.................................................................................................. 89 ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS.......................................................................................94 TRYOUT 0......................................................................................................................... 99
Satu Tujuan: Lulus!
4
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
" a journey of thousand miles begins with a single step "
Lao-Tzu
Yakinlah, dengan membuka halaman pertama buku ini, Anda telah memulai langkah awal Anda untuk lulus UKMPPD.
TIPS DAN TRIK
Susun jadwal belajar Anda.
Berlatilah dengan soal-soal. Pelajari setiap pilihan jawaban dari A sampai E. Dengan demikian Anda mendapatkan banyak informasi untuk setiap soal.
Ulang materi yang menurut Anda paling sulit.
Jangan lupa bahwa imbangi diri Anda dengan kegiatan sosial dan kegiatan fun lainnya!
TENTANG BUKU SEKILAS MATERI Buku sekilas materi ini merupakan satu buku referensi singkat. Isi di buku ini telah kami seleksi sehingga hanya menampilkan informasi - informasi penting untuk menjawab soal-soal UKMPPD. Karena itu buku ini hanya berisi hal - hal penting dan kata kunci untuk menjawab soal, superfisial namun esensial. Kami sangat berterima kasih jika Anda membaca dan mempelajari buku ini sebelum bimbingan dimulai. Tetapkan pada diri Anda bahwa Anda harus lulus UKMPPD. Selamat belajar!
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
5
KARDIOVASKULAR Auskultasi Jantung
Di mana auskultasi dilakukan? Katup aorta Katup pulmonal Sela iga kedua Sela iga kedua kanan kiri
Katup mitral
Katup trikuspid Lower left sternal border (LLSB) sela iga ke-4
Sela iga ke-4 di linea midklavikularis kiri (apex cordis) Apa suara jantung yang terdengar secara normal? S1 – suara jantung yang terjadi di fase sistol, akibat penutupan katup dan trikuspid S2 – suara jantung yang terjadi di fase diastol, akibat penutupan aorta dan pulmonal (pada keadaan fisiologis, terdapat sedikit jeda penutupan katup aorta dan pulmonal, yang dikenal dengan physiological splitting of S2).
mitral katup antara istilah
Cara praktis menentukan kelainan pada jantung dari auskultasi: 1. Tentukan di mana katup yang terlibat – lihat tabel di atas 2. Tentukan jenis murmur yang terdengar. Selama S1 dan Setelah S1 Selama S2dan Setelah S2 (late S2 (pansistolik) (systolic S1 (diastolic diastolic ejection murmur) murmur) murmur) Jika terdengar di Jika terdengar di Jika terdengar di Jika terdengar di katup mitral: katup aorta: katup aorta: katup mitral: regurgitasi stenosis aorta regurgitasi stenosis mitral mitral aorta Jika terdengar di Jika terdengar di Jika terdengar di katup pulmonal: Jika terdengar di katup pulmonal: katup trikuspid: stenosis katup pulmonal: stenosis regurgitasi pulmonal regurgitasi pulmonal trikuspid pulmonal
ACS (Acute Coronary Syndrome) = Sindroma Koroner Akut
Murmur lain banyak ditemukan di penyakit jantung bawaan. Silakan merujuk ke sub-bab terkait. Kebutuhan oksigen miokardium > suplai oksigen oleh pembuluh koroner akibat adanya sumbatan. Klasifikasi Gejala tipikal EKG Enzim Jantung Unstable Nyeri dada pertama ST depresi, T Normal angina kali, memberat, inversi, atau EKG (UAP) jumlah serangan tidak spesifik meningkat STEMI Nyeri dada substernal ST elevasi, LBBB Meningkat menjalar, keringat baru dingin, muntah, durasi dan severitas nyeri lebih lama dan intens NSTEMI Nyeri dada substernal ST depresi, T Meningkat menjalar, keringat inversi dingin, muntah Penanda serum (enzim jantung) untuk infark miokard: 1. Mioglobin : paling pertama meningkat setelah onset(dalam 1 jam), kembali normal dalam 6-12 jam,tidak spesifik untuk infark miokard (jarang dipilih dalam pemeriksaan) 2. CPK (Creatinin Phospokinase): meningkat dalam 4-8 jam, tidak spesifik 3. CK isoenzim MB (CK-MB) : meningkat dalam 3 jam, spesifik, bertahan < 1 minggu.
Satu Tujuan: Lulus!
6
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
4.
Troponin T/I : meningkat dalam 3 jam, spesifik, bertahan sampai > 1 minggu, false positive pada penderita gangguan ginjal berat.
Angina stabil tidak termasuk dalam ACS. Angina stabil muncul saat beraktivitas, frekuensi dan berat nyeri relatif tetap sama, membaik dengan istirahat / pemberian nitrat sublingual. Umumnya EKG tidak menunjukkan kelainan yang bermakna. Lokasi infark, dan kelainan EKG yang muncul Daerah yang patologis Kelainan EKG muncul di sadapan... Septal V1 – V2 Anterior V3 – V4 Anteroseptal V1 – V4
Lateral V5 – V6, I, avL Anterolateral (anterior V1 – V6 luas) Inferior II, III, aVF Posterior V7 – V9 Tatalaksana awal untuk ACS: 1. Anti-iskemik : oksigen, nitrat sublingual, morfin intravena (bila tidak membaik dengan nitrat). 2. Antiplatelet dan antikoagulan : aspirin (325 mg dosis awal), klopidogrel, dan heparin Ingat: MONACO (Morfin, oksigen, Nitrat, Aspirin, Clopidogrel, Obat Lain). Tatalaksana definitif untuk ACS : Revaskularisasi dengan PCI (percutaneous coronary intervention), CABG (bypass), maupun trombolitik dengan streptokinase / rt-PA - perhatikan kontraindikasi sebelum memulai trombolitik! Modifikasi faktor risiko pada pasien : merokok, DM, dislipidemia, hipertensi
Gagal Jantung Kongestif
Gagalnya jantung memompa darah secara efektif ke jaringan. 1. 2. 3.
Gagal jantung kiri menyebabkan kongesti vena paru pada akhirnya mempengaruhi sirkulasi sistemik – gejala dominan di paru (sesak napas) Gagal jantung kanan menyebabkan kongesti vena sistemik (perifer) – gejala dominan di perifer, seperti ascites dan edema ekstremitas bawah. Pada akhirnya gagal jantung kiri dan kanan saling memengaruhi, seperti gagal jantung kiri pada akhirnya mengakibatkan gagal jantung kanan.
Kriteria Framingham untuk gagal jantung Gagal Jantung Kiri Gagal Jantung Kanan Ortopnea Distensi vena jugular Paroksismal Nokturnal Edema perifer Dispnea Dispnea on Exertion Hepatomegali Gallop Asites Pemeriksaan penunjang 1. Foto toraks : kardiomegali, gambaran edema paru akut (bat-wing appearance, Kerley-B lines) 2. Ekokardiogram : penurunan fraksi ejeksi (EF), gambaran hipokinetik 3. Laboratorium: Brain Natriuretik Peptide (BNP): meningkat Klasifikasi NYHA untuk gagal jantung NYHA I Tanpa limitasi aktivitas fisik NYHA II Limitasi derajat ringan (gejala muncul
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
7
pada aktivitas fisik berat) Limitasi bermakna (gejala pada aktivitas minimal, tidak muncul saat istirahat) NYHA IV Limitasi berat (gejala muncul bahkan pada saat istirahat) Tatalaksana non-medikamentosa: restriksi garam dan air, olahraga, menghindari alkohol. NYHA III
Tatalaksana medikamentosa : ACE Inhibitor memperbaiki gejala dan menurunkan mortalitas Beta Bloker memperbaiki gejala dan menurunkan mortalitas
Edema akut
Henti Jantung
paru
Diuretik
tiazid untuk retensi ringan, furosemid untuk retensi bermakna. Biasanya lebih teprilih furosemid.
Digoxin
mengurangi gejala, tetapi tidak menurunkan mortalitas
Spironolakton (antagonis aldosteron) diuretik hemat kalium
menurunkan mortalitas
Biasa diberikan pada NYHA II – IV Biasa diberikan pada NYHA II – III. Diberikan setelah ACE inhibitor dan diuretik ditolerir. Biasa diberikan pada NYHA II – IV dengan retensi cairan
Biasa diberikan pada NYHA III-IV. Efektif bila disertai atrial fibrilasi. Risiko intoksikasi pada pasien hipokalemia akibat diuretik. NYHA III-IV Hati-hati peningkatan kalium bila digunakan bersama ACE inhibitor.
Keadaan dekompensasi fungsi ventrikel kiri secara cepat (akut). Etiologi tersering : infark miokard, aritmia, pasien tidak taat terhadap terapi medikamentosa Gejala dan tanda edema paru akut (acute lung edema) kongesti paru akut misalnya : ronki basah basal paru, distensi vena-vena lehar karena sesak berat. Pemeriksaan penunjang : Foto toraks (kardiomegali, garis Kerley-B, gambaran bat wing kranialisasi) Tatalaksana akut : Diuretik (furosemid), nitrat , oksigen, morfin, posisi (1/2 duduk, atau duduk tegak). Ingat: LMNOP (lasix/furosemid – morfin – nitrat – oksigen – posisi) Penurunan kesadaran, henti nafas, dan tidak adanya denyut karotis. Pertolongan pertama : panggil bantuan, lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan bantuan nafas 30 : 2. Yang perlu diperhatikan pada kasus henti jantung : 1. Irama Ventrikel Takikardi, Ventrikel Fibrilasi defibrilasi 200 J bifasik atau 360 J monofasik 2. Irama asistol, PEA (Pulseless Electrical Activity) lanjut RJP, epinefrin 1 mg. 3. Kombinasi tepat antara kompresi dada dengan pemberian nafas meningkatkan harapan kembalinya sirkulasi normal. 4. Atasi kemungkinan penyebab : hipovolemia, hipotermia, hipokalemia,
Satu Tujuan: Lulus!
8
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
toksin, tamponade, dll.
Penyakit Jantung Bawaan Asianotik (Left to Right shunt)
Semula pasien tidak biru. Kondisi ini terjadi pada: VSD murmur pansistolik di garis sternalis kiri bawah (area katup trikupsid), tanpa penjalaran ke aksila. ASDfixed-split S2 PDAmachinary like murmur (murmur kontinyu) di infraklavikula – terkait dengan rubella kongenital atau bayi lahir prematur Penyakit jantung bawaan lain: Koarktasio aorta tekanan darah ekstremitas atas > ekstremitas bawah.
Kondisi penyakit jantung bawaan ini jika tidak ditatalaksana makan akan dapat berubah menjadi penyakit jantung sianosis, yang dikenal dengan istilah sindroma eisenmenger). Pasien sianosis sejak lahir atau sesaat setelah lahir. Tetralogy of Fallot (TOF) 1. Yang terjadi: stenosis pulmonal, VSD, overriding aorta, hipertrofi ventrikel kanan (ada 4/”tetra” patologi) 2. Saat serangan (tet spell): pasien jongkok to 3. Foto toraks khas : boot shape appearance
Penyakit Jantung Bawaan Sianotik (Right Left shunt)
Transposition of Great Arteries(TGA) 1. Arteri pulmonal keluar dari ventrikel kiri, aorta keluar dari ventrikel kanan. 2. Gambaran khas: oval-shaped heart
Hipertensi
Klasifikasi JNC VII: 1. Grade I : >140/90 mulai dengan satu obat dahulu 2. Grade II : > 160 / 100 boleh langsung kombinasi dua obat Krisis hipertensi : > 180 / 120, terbagi menjadi: 1. Hipertensi emergensi : ada kerusakan organ (otak, retina, jantung, ginjal) secara objektif. turunkan tekanan darah segera dengan anti-hipertensi intravena (, nikardipin, nitroprussid, klonidin). Target penurunan TD adalah 25% MAP (mean arterial pressure). 2. Hipertensi urgensi : tidak ada kerusakan organ turunkan tekanan darah dengan antihipertensi oral (calcium channel blocker, ACE-inhibitor, klonidin). Cara menghitung MAP: (sistolik + 2 diastolik) / 3 sebagai contoh TD 120/90, maka MAP = (120 + 2 x 90) / 3 = 100 mmHg Farmakologi Anti-hipertensi : 1. ACE inhibitor (cth: captopril) : menurunkan aktivitas sistem reninangiotensin-aldosteron (RAAS). Pilihan utama pada HT yang disertai dengan DM untuk mencegah terjadinya mikroalbuminuria dan komplikasi gagal ginjal kronik. Efek samping : batuk kering akibat peningkatan bradikinin bisa diganti dengan ARB (cth: valsartan). Kontraindikasi : ibu hamil, stenosis arteri renal bilateral. 2. Tiazid(contoh: hidroklorotiazid/HCT) Efek samping: hipokalemia, hiperurisemia. Kontraindikasi relatif pada gout, dislipidemia, dan DM. 3. Beta bloker (propanolol): hambatan reseptor beta-1 jantung Efek samping : bronkospasme. Kontraindikasi pada asma dan AV Blok. Beta bloker selektif jantung : bisoprolol, karvedilol, atenolol. 4. Metildopa– bekerja secara sentral obat hipertensi terpilih pada ibu hamil. Alternatif pada kondisi ibu hamil: nifedipin. 5. Calcium channel bloker golongan dihidropiridin (nifedipin) : Efek samping: edema, flushing karena bersifat vaskuloselektif. Golongan nondihropiridin (verapamil, diltiazem) : efek samping: bradikardi karena dapat bekerja langsung di jantung.
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0 Syok
Syok hipovolemik Syok kardiogenik Syok hemoragik (secara teori merupakan bagian dari syok hipovolemik) Syok anafilaktik
Tamponade jantung
Kehilangan cairan (misal: muntah, diare, perdarahan). Gangguan pompa jantung Perdarahan Fraktur tulang panjang
9
resusitasi kristaloid 20 cc / BB bolus cepat. kristaloid, inotropik (dobutamin) resusitasi kristaloid, atasi perdarahan
epinefrin / adrenalin IM/SK , oksigen, steroid, antihistamin Syok sepsis fokus infeksi. kristaloid, antibiotik, dopamin, norepinefrin Syok neurogenik trauma spinal kristaloid, metilprednisolon Syok juga dapat timbul pada kelainan endokrin misal krisis adrenal maupun koma hipotiroid. Terisinya ruang potensial antara jantung dan perikardium dengan cairan (atau darah = hemoperikardium). Gejala 1. 2. 3.
reaksi anafilaksis (hipersensitivitas tipe 1)
klinis ditandai dengan Trias Beck : Hipotensi Distensi vena jugularis Suara jantung melemah (muffled heart sound)
Tatalaksana awal : perikardiosentesis; tatalaksanadefinitif : torakotomi
Memahami EKG Secara Sistematis Untuk membaca strip EKG secara sistematis, dapat menggunakan langkah berikut: Langkah 0 Perhatikan identitas pasien, tanggal EKG diperoleh, Perhatika dan kecepatan dan voltase mesin n kertas EKG Kecepatan normal kertas EKG berjalan: 25 mm/detik. 1 detik adalah 5 kotak besar (garis merah tebal). 1 kotak besar adalah 5 kotak kecil (garis merah tipis). Sedangkan 1 kotak kecil adalah 1 mm. Dengan demikian: 1 detik = 25 mm = 25 kotak kecil = 5 kotak besar. 1 kotak besar = 0,2 detik. 1 kotak kecil = 0,04 detik.
Langkah 1 Tentukan irama
Secara vertikal, secara default 1 mV = 10 mm. Oleh karena itu 1 kotak kecil = 1 mm = 0,1 mV. Irama normal: sinus, dengan syarat: 1. gelombang P diikuti QRS 2. laju QRS 60 – 100 x/menit (lihat langkah 2) 3. Interval R – R teratur 4. P di sadapan II positif, di aVR negatif Mengenal gelombang pada EKG:
Perhatikan bahwa gelombang U hampir tidak ditemukan pada kondisi fisiologis Apa yang terjadi saat... Gelombang P: depolarisasi atrium Gelombang QRS: depolarisasi ventrikel (dan
Satu Tujuan: Lulus!
10
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
repolarisasi atrium) Gelombang T: repolarisasi ventrikel
Langkah 2 Tentukan laju QRS
Normalnya: laju QRS 60-100x/menit. >100x/menit: takikardia; 21 mmHg), injeksi konjungtiva, edema kornea, pupil dilatasi non-reaktif.
Gejala Klinis
Gonioskopi (untuk mengukur sudut bilik mata depan) Awal: asetazolamid (oral atau IV), timolol tetes, steroid tetes, pilokarpin (konstriktor pupil). Definitif: iridotomi perifer
Penunjang Tatalaksana
Neuropati optik yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular secara menahun (kronik). Penyebabnya adalah disfungsi trabekula (sudut terbuka).
Definisi
Cenderung asimptomatik, pada fase lanjut ditemukan penyempitan lapang pandang (tunnel vision). PF: TIO dapat meningkat namun dapat pula normal (glaukoma normotensi), rasio cup-to-disc (CDR) >0,5; pemeriksaan kampimetri (perimetri) ditemukan menyempit.
Gejala Klinis
Timolol topikal. trabekulektomi.
Tatalaksana
Definitif:
trabekulopasti
atau
Mata tenang, visus turun perlahan. Sering disertai silau. Imatur Matur Hipermatur Kekeruhan Sebagian Seluruh Lensa jatuh Shadow test Positif Negatif Pseudopositif Visus > 6/60 < 6/60 60 thn thn thn thn thn +1 D +1,5 D +2 D +2,5 D +3 D "Mata malas", yakni kelainan akibat supresi sistem saraf pusat terhadap salah satu mata yang misalnya disebabkan oleh anisometeropia (perbedaan refraksi antara kedua mata jauh berbeda) atau strabismus.
Gejala Klinis
Visus turun pada salah satu mata, dan bagaimanapun upaya koreksi tidak dapat mencapai visus normal (6/6 atau lebih baik).
Gejala Klinis
Sedini mungkin terdeteksi dan diobati, semakin baik prognosis.
Tatalaksana
Trauma Kimia Asam Koagulatif, penetrasi asam tidak terlalu dalam.
Jenis
Tatalaksana Definisi Tatalaksana
Definisi
Satu Tujuan: Lulus!
55
56
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
Trauma Kimia Basa Likuefaktif (mencairkan jaringan), sehingga penetrasi basa dapat menjadi sangat dalam dan sangat berbahaya. Secara umum trauma basa lebih bahaya dibandingkan trauma asam. Baik asam maupun basa, penatalaksanaan adalah: 1. Irigasi dengan air mengalir atau garam fisiologis yang banyak. 2. Berikan anestesi (seperti tetrakain tetes mata) untuk mengurangi gejala nyeri. Dapat pula diberikan kortikosteroid dan sikloplegia. 3. Konsul ke dokter Sp.M untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
Satu Tujuan: Lulus!
Penatalaksanaan
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
57
DERMATOLOGI Infeksi Bakterial Kulit
Impetigo
Erisipelas dan Selulitis
Folikulitis Furunkel dan Karbunkel
Infeksi Jamur Kulit
Tinea
Kandidiasis (intertriginos a)
Pitiriasis versikolor
Infeksi Viral Kulit
Varicella
Herpes Zoster
Krustosa, biasa akibat Streptococcus hemolyticus. Predileksi di wajah, sekitar lubang hidung dan mulut. Tampak krusta tebal kuning seperti madu. Bulosa, biasa akibat Staphylococcus aureus. Kelainan kulit berupa eritema, bula, hipopion yang dapat memecah. Erisipelas: Infeksi jaringan subkutis superfisial dengan eritema batas tegas.Penyebab umumnya Streptococcus sp. Selulitis: batas tidak tegas. Radang folikel rambut, dengan papul/pustul yang di tengahnya terdapat rambut. Furunkel: radang folikel rambut dan sekitarnya, berupa nodus eritematosa ("bisul"). Kumpulan furunkel adalah karbunkel. Jamur dermatofita, seperti Microsporum, Epidermophyton. Tergantung lokasi: kapitis (kepala), korporis (badan), kruris (selangkangan), dan pedis (telapak kaki/antarjari kaki). Penunjang: tes KOH 10% (rambut), 20% (kulit-kuku): hifa panjang bersekat. Makula/plakat eritema dengan lesi sateliti di sekelilingnya akibat Candida albicans. Predileksi: lipatan (intertriginosa), seperti inframamae dan selangkangan. Pseudohifa dengan artospora Makula hipopigmentasi (kadang hiperpigmentasi) dengan skuama halus, akibat Malassezia furfur. Tes KOH: Hifa pendek + spora bergerombol, sphagetti and meatball appearance
Antibiotik topikal. Perbaiki faktor predisposisi, seperti banyak berkeringat dan ventilasi.
Virus varicella zoster.Ruam yang multiform (dalam satu waktu ada vesikel, papul, dan lainnya) disertai dengan gejala konstitusi seperti demam.Tes Tzanck (+) Reaktivasi virus varicella zoster yang dorman. Vesikel multipel dengan dasar eritema, dengan distribusi
Acyclovir 5 x 800 mgper oral. Bedak salisil untuk mengurangi kemungkinan vesikel pecah. Acyclovir 5 x 800 mg per oral selama 7 hari, bisa mengurangi insidens neuralgia post-
*contoh Ab topikal: basitrasin-polimiksin, kloramfenikol, lain-lain. Antibiotik sistemik perlu diberikan.
Antibiotik topikal atau sistemik. Antibiotik sistemik.
topikal
dan
Kapitis: griseofulvin oral Korporis, cruris, pedis: antifungal topikal (misal: mikonazole). JIka lesi luas dapat dipertimbangkan antifungal oral. Antifungal topikal.
Selenium sulfida Antifungal topikal Pada lesi luas gunakan antifungal oral.
Satu Tujuan: Lulus!
58
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
Veruka vulgaris Moluskum kontagiosum
Infestasi Parasit Kulit
Skabies
Pedikulosis Cutaneous larva migrans
dermatomal. Riwayat varicella (+) Tes Tzanck (+) Lesi verukosa akibat infeksi HPV. Predileksi di ekstremitas ekstensor. Papul dengan delle ("cekungan" di tengah papul), jika dipijat mengeluarkan massa putih seperti nasi akibat infeksi Poxvirus. Tanda kardinal: gatal malam, terowongan, tungau, terjadi pada orang berkelompok. Akibat Sacroptes scabiei. Tampilan klinis: papul, vesikel, eritema multipel dengan lokasi tangan-kaki. Penunjang: burrow ink test dan mikroskopik. Varian: kapitis (di kepala), corporis (di badan), dan pubis. Akibat larva Ancylostoma caninum atau braziliense, mengakibatkan lesi serpiginosa (seperti ular) di telapak kaki.
herpetik. Bedah kaustik, beku, skalpel. Dapat pula dengan tinctura podofilin. Mengeluarkan massa dengan ekstraktor komdeo. Alternatif: kauter dan bedah beku. Permetrin 5%dosis tunggal, diulang minggu depan, relatif aman, jangan digunakan untuk usia antibiotik topikal --> antibiotik oral --> retinoid oral.
Psoriasis
Plak eritematosa dengan skuama tebal putih keperakan, menyerang ekstensor (siku, lutut). Penyakit yang kronik residif, sering dipicu oleh stres. Tanda khas: tetes lilin (lesi digores tapak seperti lilin) auspitz (bintik perdarahan jika lesi digores) koebner (kulit yang trauma dapat menjadi psoriasis) Tatalaksana dengan kortikostesroid topikal, kalsipotrien (analog vitamin D), ter, maupun terapi ultraviolet.
Miliaria
Kristalina: sewarna dengan kulit, gatal dengan nyeri minimal
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
59
(cenderung tanpa nyeri). Obstruksi saluran kelenjar keringat yang paling superifisial. Rubra: eritema, nyeri dominan, lebih profunda dan menginduksi inflamasi. Profunda: dengan bentuk papul yang dominan, rasa gatal hampir tidak ada. Tatalaksana dengan menjaga kulit tetap kering, lotio calamine, dapat diberikan antihistamin untuk mengurangi gatal.
Alergi dan Urtikaria
Akut (6 minggu) Hipersensitivitas tipe I (dimediasi IgE dan mast cell) dengan tampilan klinis plakat eritematosa gatal yang pucat di tengahnya. Dapat dipicu dengan ice cube test. Penunjang lain berupa skin prick test dan IgE RAST. Tatalaksana dengan antihistamin.
Keadaan Kulit Lain
Liken simpleks kronikus (neurodermatitis sirkumskripta) Lesi kulit berupa likenifikasi (penebalan kulit dengan relief kulit yang semakin jelas), gatal, dengan predileksi di lokasi yang mudah terjangkau. Umumnya diperberat dengan stres psikologis. Tatalaksana: atasi gatal, kortikosteroid potensi kuat (misal: betametason) karena lesi kulit cenderung tebal). Pitiriasis rosea Etiologi belum jelas. Gambaran makula eritematosa dengan skuama halus di sekitarnya, dapat memiliki satu makula yang paling besar (Herald patch), dikelilingi makula lebih kecil membentuk konfigurasi pohon cemara terbalik. Tatalaksana dengan antihistamin (dan kortikosteroid potensi sedang).
Tumor Kulit
Karsinoma sel skuamosa Karsinoma sel basal Melanoma maligna
Dermatotera pi
Salep adalah obat topikal dengan penetrasi terkuat, diperlukan untuk kasus dermatosis yang disertai penebalan kulit (misal: liken simpleks kronikus). Salep tidak untuk daerah berambut.
Satu Tujuan: Lulus!
60
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
VENEREOLOGI Duh Pria
Tubuh
Gonorea (Neisseria gonorrhea), inkubasi 2-7 hari. Keluhan kencing bernanah, dengan atau tanpa nyeri berkemih (uretritis). Penunjang: gram (diplokokus gram negatif seperti biji kopi) dari sampel sekret uretra. Tatalaksana: Ceftriaxone 250 mg IM dosis tunggal atau Cefixime 400 mg PO dosis tunggal untuk mengatasi infeksi Neisseria gonorrhea. Harus dianggap pula menderita uretritis non-gonorea sehingga juga diberikan azitromisin 1 gram PO dosis tunggal atau doksisiklin 2 x 100 mg PO selama 7 hari Gonorea juga dapat menginfeksi wanita (sekret vagina), dan neonatus (konjungtivitis gonorea dengan komplikasi sampai kebutaan).
Duh Tubuh Wanita
Trichomoniasis: Trichomonas sp., dengan duh tubuh warna kehijauan berbau busuk, tampak strawberry cervix. Tatalaksana dengan metronidazol 1 x 2 gram single dose. Candidiasis vulvovaginal: Candida sp., dengan duh tubuh warna putih kental seperti susu (atau keju), dengan gatal yang dominan sehingga tampak lesi garukan (ekskoriasi). Tatalaksana dengan antifungal (nistatin, klotrimazol). Cari faktor risiko seperti DM. Tatalaksana dengan mikonazol/klotrimazol 200 mg intravagina setiap hari selama 3 hari ATAU flukonazol 150 mg PO dosis tunggal ATAU itrakonazol 200 mg PO dosis tunggal. Bacterial vaginosis: Gardenella vaginalis dan bakteri lain. Cenderung kronis, sekret putih keabu-abuan, berbau tidak enak. "Whiff test" dengan KOH menghasilkan bau "amis" (fishy-like odor). Tatalaksana dengan metronidazol 1 x 2 gram single dose.
Ulkus Genital
Sifilis (Treponema pallidum), ulkus soliter tidak nyeri dengan dasar relatif bersih.Perjalanan klinis: primer (ulkus di genitalia eksterna, soliter tidak nyeri dengan perabaan keras = ulkus durum), sekunder (ruam multipel pada kulit, mukosa, organ tubuh lain), laten (umumnya tanpa gejala klinis), dan lanjut (gumma, neurosifilis, dan sifilis kardiovaskuler). Diagonsis dengan mikroksop lapangan gelap atau serologi (non-spesifik: VDRL/RPR, dilanjutkan spesifik: TPHA/FTA-ABS). Penatalaksanaanstadium dini (primer, sekunder, laten dini 2 tahun) adalah penisilin G benzatin 2,4 juta unit setiap minggu, selama 3 minggu berturut-turut. Chancre (Hemophilus ducreyi), ulkus multipel nyeri dengan dasar kotor. Pemeriksaan gram: basil kecil gram negatif berderet seperti rantai, pewarnaan lain: Wright, Unna-Papanheim. Tatalaksana dengan siprofloksakin 2 500 mg PO 3 hari atau eritromisin 4 x 500 mg PO 7 hari atau injeksi seftriakson 250 mg IM dosis tunggal.
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
61
PSIKIATRI F0
Gangguan mental organik Demensia dan delirium
Demensia
Alzheimer: berhubungan dengan usia tua. Gejala: penurunan kognitif yang bertahap dan makin memburuk.Terapi: asetilkolinesterase inhibitor Vaskular: berhubungan dengan gangguan vaskular seperti riwayat stroke, DM, hipertensi Pick Disease (frontotemporal demensia): ditandai dengan perubahan kepribadian (paling khas) dan gangguan bahasa Dementia with lewy bodies: ditandai dengan kesadaran yang fluktuatif dan gangguan pada postur dan cara berjalan.
Varian
Delirium
Kondisi kebingungan akut. Hampir pasti selalu ada kondisi yang mendasarinya, misalnya operasi besar, penyakit berat, rawat inap, penggunaan zat. Terapi: haloperidol jika gaduh gelisah, orientasi waktu dan tempat kepada pasien.
Definisi
Demensia vs Delirium
Demensia perjalanan penyakitnya lebih panjang (hitungan bulan hingga tahun) dan ditandai dengan lupa (lupa jalan pulang, lupa kalau sudah makan, lupa meletakkan barang) Delirium perjalanan penyakitnya lebih cepat (jam sampai hari) dan ditandai dengan kegelisahan (mencabut infus di ruang rawat inap, mencabut NGT, marah-marah)
Beda perjalanan penyakit
Demensia VS Delirium
Demensia: kesadaran adekuat Delirium: penurunan kesadaran atau fluktuatif
Beda kesadaran
F1
Penggunaan zat Opioid, stimulan, depresan
Penggunaan zat
Intoksikasi: akiabt dosis berlebih, efek yang muncul sesuai dengan farmakologis obat. Misalnya: obat golongan depresan (benzodiazepin) membuat menjadi rileks, tenang, nadi turun, nafas turun, tensi turun. Withdrawal: akibat penghentian obat secara tiba-tiba, efek yang muncul berlawanan dengan farmakologis obat. Misalnya: withdrawal obat golongan depresan (benzodiazepin) membuat menjadi gelisah, tidak bisa diam, takikardi, nafas cepat, dan tensi meningkat
Beda intoksikasi dengan withdrawal
Stimulan
Contoh: amfetamin, kokain, kafein, efedrin, pseudoefedrin Gejala: meningkatkan fisiologis secara umum (nadi, nafas, suhu, tensi), menghilangkan ngantuk, dan membuat semangat
Jenis, gejala
Depresan
Contoh: benzodiazepine, opioid, alkohol Gejala: membuat tenang, mengurangi nyeri, menurunkan fisiologis secara umum (nadi, nafas, suhu, tensi) Putus obat: gelisah, nyeri, peningkatan nadi, nafas, tensi
Jenis, gejala, putus obat
Satu Tujuan: Lulus!
62
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
Contoh: morfin, tramadol, kodein Gejala: membuat tenang, mengurangi nyeri, menurunkan fisiologis secara umum (nadi, nafas, suhu, tensi)
Jenis, gejala
Paling khas: intoksikasi menyebabkan pinpoint pupil (miosis) Tatalaksana: naloxone
Intoksikasi
Halusinogen
Contoh: ganja/kanabis, LSD Gejala: mengalami halusinasi, misalnya menjadi tibatiba teriak takut akan sesuatu
Jenis, gejala
F2 Skizofrenia
Skizofrenia Gejala positif: Halusinasi, waham Gejala negatif: Menarik diri, perawatan diri buruk Durasi: lebih dari satu bulan
Opioid
Skizofrenia paranoid: dengan dominan waham kejar, waham kebesaran, waham rujukan. Hampir sebagian besar skizofrenia adalah golongan ini Skizofrenia katatonik: dengan dominan gejala postur/motorik, misalnya mempertahankan postur aneh, tidak bergerak Skizofrenia disorganized (hebefrenik): dengan gambaran proses pikir yang tidak terorganisasi, tertawa patologis (giggling), buang air sembarangan
Psikotik akut
Sindroma Ekstrapiramidal
Diagnosis
Varian
Gejala psikotik yang terjadi dalam waktu kurang dari satu bulan Antipsikotik generasi kedua: Risperidone Antipsikotik generasi pertama sudah mulai ditinggalkan karena efek samping ekstrapiramidalnya (haloperidol, CPZ)
Terapi
Sindroma ekstrapiramidal (EPS) adalah efek samping ekstrapiramidal, berhubungan dengan gangguan pergerakan akibat obat antipsikotik generasi pertama. Akathisia: perasaan subjektif tidak bisa diam, gelisah Parkinsonism: menunjukkan gejala parkinson seperti tremor, rigiditas, muka topeng Distonia akut: leher seperti terpuntir ke belakang (seperti menengok ke arah belakang terus), bisa juga mata yang mendelik terus ke atas
Pengertian
Per oral: triheksifenidil (antikolinergik)
Tatalaksana EPS
F3
Gangguan Mood Depresi, bipolar
Depresi
Gangguan suasana perasaan berupa mood yang turun, berlangsung minimal dua minggu Gejala paling utama: MLM M-ood turun L-elah terus M-inat hilang
Konsep utama
Ringan: gangguan ringan dalam keseharian Sedang: gangguan dalam beberapa aspek kehidupan,
Perbedaan
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
63
biasanya muncul beberapa gejala somatis seperti gangguan seksual, keluhan tubuh, sakit kepala, dll. Berat: biasanya ada gejala psikotik (waham, halusinasi) atau upaya bunuh diri
Bipolar
Antidepresan:SSRI adalah pilihan utama. (contoh: fluoxetine 1x20 mg) Bila ada gejala psikotik: tambahkan antipsikotik risperidone. Bila ada upaya bunuh diri: rawat inap Gangguan suasana perasaan, ada fase mood mania dan ada fase mood depresi
Terapi
Bipolar 1: ada satu episode mania. Walaupun tidak ada riwayat depresi sebelumnya, tetap bisa disebut sebagai bipolar 1. Bipolar 2: ada satu episode hipomania dan satu episode depresi mayor.TIDAK BOLEH ada riwayat episode mania
Diagnosis
Mania: senang berlebih, tidak tidur, berdandan berlebihan dan cerah, membagi-bagikan uang dan barang, mudah marah atau tersinggung. Depresi: sedih, mengurung diri di kamar
Gambaran klinis
Tatalaksana: mood stabilizer (lithium, valproat). Jika sedang depresi, dapat diberikan antidepresan (antimania tetap diberikan selama fase depresi).
Tatalaksana
Konsep utama
F4 Gangguan anxietas
Gangguan neurotik, cemas, somatoform Gangguan cemas menyeluruh Serangan panik Fobia Post traumatic stress disorder
Gangguan cemas menyeluruh
Rasa cemas yang menetap, lebih dari 6 bulan, tanpa pemicu yang jelas. Seolah pasiennya khawatir akan semua hal (mulai dari pekerjaan, keluarga, kondisi negara, kondisi dunia, dll). Bisa dibilang kalau pasien tidak pernah merasa tenang
Pengertian
Panik
Adanya serangan yang singkat, sangat kuat, rasa berdebar, sesak, terasa seperti akan mati, disertai keringat dingin, tapi kalau sedang tidak dalam serangan maka pasien merasa tenang dan baik-baik saja.
Pengertian
Fobia
Ketakutan berlebihan yang tidak rasional, disertai perilaku menghindar
Pengertian
Claustrophobia: takut di tempat tertutup dan sempit Agorafobia: takut dengan tempat yang ramai misalnya di stasiun, di tengah mal Fobia sosial: takut ketika disuruh untuk berbicara, presentasi di depan umum atau di kantor Fobia spesifik: takut terhadap satu hal yang spesifik, misalnya takut kucing (namanya ailurophobia), takut kecoa, takut warna merah, dan sebagainya
Jenis yang sering keluar
Rasa cemas yang sering timbul setelah mengalami suatu kejadian (baik dirinya yang mengalami atau hal yang menimpa orang lain misalnya anaknya), disertainya adalah flashback (sering membayangkan
Pengertian
PTSD (post traumatic stress disorder)
Mengenal variannya
Satu Tujuan: Lulus!
64
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
kembali) Contoh: orang yang hampir tenggelam di laut atau menyaksikan anaknya tenggelam di laut menjadi sering berdebar-debar, gelisah bila melihat gambar atau film tentang laut, dan disertai ada flashback, mengingat kembali adegan ketika anaknya meninggal tersebut. Gangguan somatisasi Hipokondriasis Konversi Psikosomatis
Mengenal variannya
Somatoform adalah kondisi psikiatri di mana pasien memunculkan keluhan somatis. (Somato=tubuh ; form=bentuk). Jadi, keluhan-keluhannya dirasakan di tubuh, seperti orang sakit biasa
Pengertian
Somatisasi
Pasien datang dengan banyak keluhan fisik, yang tidak bisa dibuktikan pada saat pemeriksaan. Kata kuncinya: ‘pasien koleksi gejala’ “Dok, saya sakit kepala, sakit perut, mual, kesemutan”
Pengertian
Hipokondriasis
Pasien yakin bahwa dirinya menderita suatu penyakit tertentu, walaupun sudah dibuktikan tidak ada penyakitnya. Kata kuncinya: ‘pasien bawa diagnosis’ “Dok, saya pasti sakit ginjal nih
Pengertian
Konversi
Gangguan somatoform yang mengambil bentuk dalam keluhan gangguan neurologis. Jadi, pasien bisa buta padahal tidak buta, lumpuh padahal tidak lumpuh, dan sebagainya. Biasanya berhubungan dengan kondisi stresor psikologis misalnya melihat orangtua bertengkar
Pengertian
Psikosomatis
Gangguan somatoform yang sesuai namanya (psiko --> somatis), dari stresor psikis diubah menjadi keluhan somatis. Di soal, pasien mengeluhkan kalau sedang stres misalnya menjelang ujian atau mau rapat maka menjadi mulas.
Pengertian
F5
Gangguan perilaku berhubungan dengan fisiologis Anorexia nervosa: tidak mau makan, tubuh kurus, adanya persepsi keliru tentang tubuhnya (sudah sangat kurus tapi masih merasa gemuk). Berat badan sangat kurus.
Gangguan somatoform
Gangguan makan
Varian
Bulimia nervosa: tidak dapat menahan nafsu makan, setelah makan akan merasa bersalah sehingga ada perilaku memuntahkan atau minum pencahar. Berat badan biasanya normal atau berlebih.
Gangguan tidur Insomnia
Early: susah memulai tidur Middle: terbangun berkali-kali sepanjang tidur, tapi bisa tidur lagi Late: bangun sangat awal sekali (misalnya jam 3 pagi) lalu tidak bisa tidur lagi
Satu Tujuan: Lulus!
Varian
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
65
F6 Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian dan perilaku pada dewasa Cluster A Cluster B Cluster C
Cluster A
A = Aneh Skizoid: menyendiri, sama sekali tidak tertarik untuk bergabung dengan kelompok lain Paranoid: tidak percaya dan selalu curiga Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan kepercayaan aneh misalnya sangat percaya dengan UFO atau hal-hal gaib
Pengertian
Cluster B
B = "Berisik" Antisosial: perilaku preman, melanggar peraturan (HATI-HATI, bukan antisosial dalam artian anti dengan suasana sosial! Orang dengan perilaku antisosial ini anti dengan ATURAN SOSIAL) Ambang: impulsivitias, hubungan yang tidak stabil, mudah mencap orang sebagai baik atau jahat. Histrionik: drama queen/king, suka menjadi pusat perhatian, heboh, berlebihan Narsisistik: suka melebih-lebihkan diri, suka dipuji, merendahkan orang lain
Pengertian
Cluster C
C = Cemas Cemas menghindar: pemalu, merasa tidak layak untuk bergabung dengan kelompok lain. Sebenarnya ingin bisa berkumpul dengan orang lain tapi takut ditolak Dependen: merasa selalu perlu orang lain, tidak bisa bergantung pada dirinya sendiri Obsesif-kompulsif (anankastik): keteraturan yang berlebihan, perfeksionis berlebihan Transeksual: merasa dirinya memiliki identitas lawan jenis, contoh: laki-laki merasa bahwa dirinya lebih cocok sebagai wanita sehingga berpakaian seperti lawan jenis Transvestisme: kepuasan seksual dengan menggunakan pakaian lawan jenis. Contoh: laki-laki sering menggunakan pakaian dalam istrinya, tapi sehari-hari tetap menganggap dirinya laki-laki dan berpakaian laki-laki
Pengertian
Gangguan seksual
Varian
Ekshibisionis: perilaku menunjukkan alat kelamin kepada orang lain, kepuasan diperoleh saat melihat orang tersebut takut atau teriak Voyeurisme: kepuasan seksual yang didapat dari perilaku mengintip Sadisme: kepuasan seksual yang diapat dengan cara menyakiti orang lain Masokisme: kepuasan seksual yang diapat dengan cara disakiti (atau menyakiti diri sendiri) secara fisik atau mental, misalnya memasukkan kawat ke dalam uretra
F7 Retardasi mental
Retardasi mental Penurunan kemampuan kognitif secara umum Ringan 50-74 Sedang: 35-49 Berat: 20-34 Sangat berat: muntah, uterus lebih USG : besar dari usia gambaran gestasi snowstorm Kehamilan Perdarahan Beta HCG > ektopik pervaginam, nyeri USG
Terapi Tirah baring
Dilatase kuretase
dan
Dilatase kuretase
dan
Suportif
Dilatasi, kuretase, antibiotik Dilatase dan kuretase
Laparotomi
Satu Tujuan: Lulus!
68
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
terganggu
Perdarahan antepartum
Hipertensi dalam kehamilan
perut bawah, abdomen tegang
Perdarahan setelah usia gestasi > 20 minggu Penyakit Karakteristik Penunjang Plasenta previa Plasenta USG menutupi jalan Tidak boleh lahir. dilakukan VT. Perdarahan pervaginam, nyeri (-) Solusio plasenta Plasenta lepas USG sebelum waktunya. Faktor risiko : ibu hipertensi Perdarahan pervaginam, nyeri (+), syok, gawat janin. Vasa previa Pembuluh darah USG korda umbilikalis menutupi jalan lahir. Perdarahan berat ketika ketuban pecah
Penyakit Hipertensi kronik Hipertensi gestasional Preeklamsia
Eklamsia
Superimposed preeklamsia
Perdarahan postpartum
Diagnosis (ingat 4T) Tone(atonia uteri)
Satu Tujuan: Lulus!
Terapi SC
Stabilisasi hemodinamik, SC
Stabilisasi hemodinamik, SC
Definisi Hipertensi yang terdiagnosa sebelum kehamilan atau sebelum usia gestasi 20 minggu. Hipertensi yang terdiagnosa setelah usia gestasi 20 minggu tanpa proteinuria. Hipertensi gestasional + proteinuria Ringan : TD > 140/90, proteinuria +1 Terapi : tirah baring, metildopa Berat : TD > 160/ 110, proteinuria +3 Oliguria, edema paru, gangguan penglihatan, HELLP sindrom Terapi : nifedipin, MgSO4 Kejang pada pasien yang diketahui mengalami preeklamsia Terapi : MgSO4 Syarat pemberian : Refleks patela (+) Urin output > 0,5 cc/BB/ jam Depresi nafas (-) Antidotum Ca glukonas tersedia Hipertensi kronik + proteinuria
Tanda Uterus syok
lembek,
Terapi Cairan, masase fundus, rangsang puting,
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
Tear (robekan jalan lahir) Tissue (sisa jaringan) Trombosit (gangguan koagulasi)
Infeksi (endometritis)
Kontraksi baik, plasenta lengkap Plasenta tidak lengkap, terdapat jaringan pada OUE SINDROM HELLP (Hemolisis, elevated liver enzymes, low platelet) Demam, sekret vagina berbau, nyeri suprapubik
69
oksitosin. Hentikan sumber perdarahan Keluarkan sisa jaringan Cairan, bimanual, trombosit. Cairan, uterotonika
kompresi transfusi
Antibiotik,
Satu Tujuan: Lulus!
70
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
MUSKULOSKELETAL Osteoartritis
Nyeri saat berjalan, onset perlahan, inflamasi (-), proses degeneratif. Jumlah sendi yang terkena banyak (poli), sendi kecil dan besar. Predileksi: pinggang, lutut, vertebra, CMC 1, DIP, PIP. Temuan khas: nodus Bouchard, nodus Heberden.
Manifestasi Klinis
Radiologi: Osteofit. Laboratorium: Normal.
Pemeriksaan Penunjang
Step-up therapy: Parasetamol NSAID glukosamin & kondroitin sulfat tramadol.
+
Terapi
Nyeri saat bangun pagi yang membaik dengan aktivitas, onset perlahan, inflamasi (+), proses autoimun. Jumlah sendi yang terkena banyak (poli), sendi kecil. Predileksi: MCP, PIP, pergelangan tangan, kaki, pergelangan kaki. Temuan khas: deviasi ulnar, swan neck, boutonniere. Dapat ditemukan nodul SC, pulmonal, kardiak, splenomegali. Radiologi: Osteopenia, erosi. Laboratorium: RF (+) (faktor reumatoid).
Manifestasi Klinis
Inisial: NSAID dan kortikosteroid. Definitif: DMARD (obat terpilih: metotreksat).
Terapi
Nyeri mendadak, bengkak, onset akut, inflamasi (+), penumpukan tofus. Jumlah sendi yang terkena mono, sendi kecil dan besar. Predileksi: MTP 1 (podagra), kaki, pergelangan kaki, lutut. Temuan khas: kristal urat. Dapat ditemukan tofus, bursitis olekranon, batu ginjal.
Manifestasi Klinis
Radiologi: Erosi. Laboratorium: Asam urat ↑.
Pemeriksaan Penunjang
Akut: NSAID/kortikosteroid (lini pertama), kolkisin (lini kedua). Preventif: Allopurinol (lini pertama), probenesid (lini kedua).
Terapi
Sistem pengklasifikasian fraktur os maksila.
Konsep Utama
Le Fort I Le Fort II Le Fort III
Mengenal Variannya
Le Fort I
Fraktur maksila horizontal (fraktur Guerin), memisahkan gigi dari wajah bagian atas. Garis fraktur berjalan sepanjang maksila bagian bawah sampai dengan bawah rongga hidung.
Pengertian
Le Fort II
Fraktur piramid, dengan gigi sebagai dasar dan sutura nasofrontalis sebagai puncak.
Pengertian
Reumatoid Artritis
Artritis Gout
Fraktur Fort
Le
Satu Tujuan: Lulus!
Pemeriksaan Penunjang
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0 Garis fraktur dimulai dari sutura nasofrontalis, berjalan ke prosesus frontalis maksila, lalu ke tulang lakrimalis dan dasar orbita, ke dinding anterior sinus maksilaris, ke bawah os zigoma, sampai mencapai lempeng pterigoid.
Le Fort III
Fraktur transversal (craniofacial dysjunction). Garis fraktur dimulai dari sutura nasofrontalis, memanjang ke belakang melewati dinding medial orbit (os etmoid). Di bagian posterior orbita, garis fraktur melewati fisura orbita inferior, lalu memanjang ke depan mencapai dinding lateral orbit (os zygoma).
Pengertian
Fraktur Radius-Ulna
Fraktur Fraktur Fraktur Fraktur
Mengenal Variannya
Fraktur Colles
Fraktur radius distal dengan dislokasi pergelangan tangan ke arah posterior dorsal (“dinner fork deformity”). Penyebab: jatuh dengan telapak tangan menahan badan.
Pengertian
Fraktur Smith
Fraktur radius distaldengan dislokasi pergelangan tangan ke arah anterior (ventral/volar); reverse Colles’ fracture. Penyebab: jatuh dengan punggung tangan menahan badan.
Pengertian
Fraktur Galeazzi
Fraktur radius disertai dislokasi sendi radio-ulna distal. Penyebab: jatuh dengan lengan dalam posisi hiperpronasi.
Pengertian
Fraktur Montegia
Fraktur ulna proksimal disertai dislokasi kaput radius Penyebab: jatuh dengan lengan hiperpronasi.
Pengertian
Colles Smith Galeazzi Montegia
Satu Tujuan: Lulus!
71
72
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
NEONATOLOGI Resusitasi neonatus
Ikterik
Catatan : beberapa algoritma mulai menggunakan CPAP bila bayi tidak apnea, tetapi terlihat dalam keadaan distress pernafasan. Ikterik menurut sumbernya : 1. Prehepatik : misalkan disebabkan oleh hemolisis 2. Intrahepatik : misalkan disebabkan oleh kerusakan hati (hepatitis) 3. Posthepatik : misalkan disebabkan oleh obstruksi (atresia bilier) Ikterus setelah hari pertama sebagian besar fisiologis: o terjadi pada bayi aterm (5-6 mg/dL) o onset ikterus setelah 24 jam pertama o puncak ikterus pada hari ke 3-5 o ikterus membaik dalam 1 minggu. Ikterus dalam 24 jam pertama kehidupan selalu patologis: sepsis, inkompatibilitas Rhesus (ibu Rh -, anak Rh +), inkompatibilitas ABO (ibu O, anak A/B, ibu A anak B dan sebaliknya), G6PD. Ikterus yang bertahan >14 hari: sepsis, hipotiroid, atresia bilier (tinja pucat/dempul). Bilirubin indirek yang meningkat pesat risiko kerusakan otak (kernikterus).
Skala Kramer
Kramer I: Kepala (bil. total 5-7) Kramer II: Dada-pusat (bil. total 7-10) Kramer III: Bawah pusat-lutut (bil. total 10-13) Kramer IV: Ekstremitas-pergelangan (bil. total 13-17) Kramer V: Telapak (bil. total >17)
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
73
Terapi sinar dan transfusi tukar
Trauma Lahir Ekstrakrani al Kaput suksadenu m Sefal hematoma Hematoma subgaleal
Distres pernafasan
Penyakit membran hialin Sepsis neonatorum (onset dini : 4 minggu. Gugur/matinya kandungan seorang perempuan. Ibu kandung membunuh anak sendiri pada saat/tidak lama setelah dilahirkan. Motif: "takut ketahuan bahwa ia melahirkan". Perhatikan bahwa untuk memenuhi kriteria infantisida, bayi harus: viabel (usia gestasi >28 minggu; BB>1000 gram; lingkar kepala>32 cm; panjang tumitkepala >35 cm, tidak ada kelainan bawaan bert). lahir hidup (dada mengembang, konsistensi paru seperti spons, permukaan paru seperti marmer, uji apung paru positif) tanpa tanda perawatan (plasenta ada, tali pusat belum dipotong,verniks kaseosa masih ada, atau tanpa adanya makanan/susu dan tidak adanya pakaian yang dikenakan bayi)
Satu Tujuan: Lulus!
Pengertian
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0 Jika tanpa tanda lahir hidup: mati dalam kandungan Jika sudah ada tanda perawatan: pembunuhan biasa.
Luka tembak
Luka tembak tempel: jejas laras Luka tembak sangat dekat ( kadar kolesterol. Jadi: variabel bebas: penduduk kota vs penduduk
Satu Tujuan: Lulus!
86
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
3 4 5
6
Uji Hipotesis 2
Tentukan jenis dan jumlah variabel bebas Tentukan jenis variabel tergantung Tentukan apakah berpasangan/tida k berpasangan
Tentukan hipotesis sesuai
uji yang
desa variabel tergantung: kadar kolesterol Variabel bebas: kota vs desa Jenis: kategorik Jumlah kelompok: 2 Variabel tergantung: kadar kolesterol (dalam mg/dl) Jenis: numerik Data berpasangan hanya jika: data variabel tergantung berasal dari individu yang sama ATAU dilakukan matching. Jika tidak, maka data tidak berpasangan. Dalam kasus ini, data variabel tergantung dari individu yang berbeda (tidak mungkin penduduk di desa adalah penduduk di kota secara bersamaan). Dengan demikian, ini adalah tidak berpasangan. Lihat tabel di bawah ini Kategorik --> 2 kelompok --> numerik --> tidak berpasangan. Jawaban: T-unpair
Variabel tergantung jenis tidak berpasanga Jumlah variabel bebas variabel berpasanga n tergantung n 2 nominal x McNemar Mann 2 kelompok ordinal Wilcoxon Whitney numerik T-unpair T-pair Variabel bebas: nominal x2 Cochran kategorik Kruskalordinal Friedman >2 kelompok Wallis Relatednumerik ANOVA ANOVA Kenali dulu kedua konsep perbedaan antara korelasi dan regresi di bawah ini: Uji Korelasi Seberapa besar hubungan/korelasi antar-kelompok (contoh: seberapa kuat Y berhubungan dengan X) Uji RegresiPrediksi hasil dari variabel bebas (contoh: jika variabel X nilainya sekian, berapa nilai variabel Y?) Jenis Korelasi
Variabel Tergantung Ordinal Numerik Nominal
Regresi
Satu Tujuan: Lulus!
Numerik 1 variabel Numerik >1 variabel
Uji Hipotesis Spearman Pearson Regresi logsitik Regresi linear Regresi multipel
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
87
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS Five-Star Doctor menurut WHO
Millenium Developme nt Goals
Penyedia pelayanan kesehatan & perawatan (careprovider). Pengambil keputusan (decision-maker). Komunikator yang baik (communicator). Pemimpin masyarakat (community leader). Pengelola manajemen (manager).
Konsep Utama
Penanganan menyeluruh: fisik, mental, dan sosial. Preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pengobatan yang diterima pasien adalah yang terbaik (highest quality).
Care-Provider
Mempertimbangkan: cost effective, benefit-risk (manfaat-risiko). Penerapan teknologi penunjang secara etik.
Decision-Maker
Promosi individu, keluarga, dan komunitas menuju gaya hidup sehat. Memberdayakan masyarakat menjadi partner dalam promosi kesehatan.
Communicator
Mampu menempatkan diri sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat. Mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama individu dan masyarakat. Mampu melaksanakan program sesuai kebutuhan kesehatan masyarakat.
Community Leader
Bekerjasama harmonis dengan individu, organisasi, dan bidang nonmedis untuk kebutuhan pasien dan komunitas. Memanfaatkan data kesehatan dengan tepat.
Manager
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Memberantas kemiskinan dan kelaparan. Mencapai pendidikan untuk semua. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Menurunkan angka kematian anak. Meningkatkan kesehatan ibu. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya. Memastikan kelestarian lingkungan hidup. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
No. 4 Menurunkan angka kematian anak dibawah 5 tahun sebesar dua pertiga hingga tahun 2015. No. 5 Menurunkan angka kematian ibu proses melahirkan sebesar dua pertiga hingga tahun 2015. No. 6 Menghentikan dan mencegah penyebaran HIV/AIDS, malaria, dan lain-lain.
Level of Prevention
Primary Prevention Secondary Prevention Tertiary Prevention
Konsep Utama (8 Sasaran)
Sasaran terkait Kesehatan
Konsep Utama
Satu Tujuan: Lulus!
88
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
Sasaran Promosi Kesehatan
Barriers of Communicati on (Penghalang dalam Komunikasi)
Reduksi faktor risiko sebelum penyakit muncul NO DISEASE PRESENT. Mengurangi insiden dan prevalensi. Yang termasuk: Health Promotion dan Spesific Protection. Contoh: Edukasi dan promosi gaya hidup sehat, program kesehatan lingkungan.
Primary Prevention
Gejala muncul dan penyakit sudah terjadi, tetapi pasien belum mengetahuinya DISEASE HAS OCCURED. Yang termasuk: Early Diagnosis and Prompt Treatment. Contoh: Mamografi untuk deteksi Ca mammae, pengobatan hipertensi untuk mencegah komplikasi, imunisasi.
Secondary Prevention
Penanganan untuk menurunkan progresivitas penyakit, mencegah komplikasi, meningkatkan kualiltas hidup DISEASE HAS ADVANCED. Yang termasuk: Disability Limitation dan Rehabilitation. Contoh: Penanganan penyakit jantung kronik melalui obat, diet, olahraga, dan pemeriksaan berkala.
Tertiary Prevention
Sasaran Primer Sasaran Sekunder Sasaran Tersier
Konsep Utama
Sasaran disesuaikan dengan permasalahan kesehatan suatu kelompok. Contoh: Kesehatan ibu dan anak untuk ibu hamil. Kesehatan reproduksi untuk usia subur. Sanitasi diri untuk anak sekolah. Diberikan misalnya kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat.
Sasaran Primer
Sasaran kepada pembuat keputusan/penentu kebijakan (tingkat pusat/daerah). Misalnya, dinas kesehatan daerah.
Sasaran Tersier
Sasaran Sekunder
Physical Barriers Cultural Barriers Language/Semantic Barriers Perceptual Barriers Interpersonal Barriers Gender Barriers Emotional/Psychological Barriers
Konsep Utama
Penghalang yang terlihat wujud fisiknya. Contoh: Lingkungan suasana ruangan bangsal terlalu ramai sehingga memengaruhi fokus pasien terhadap penjelasan dokter. Jarak tempat duduk dokter-pasien terlalu jauh/posisinya tidak nyaman.
Physical Barriers
Penghalang dalam hal perbedaan budaya.
Satu Tujuan: Lulus!
Cultural Barriers
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
89
Contoh: Dokter bersuku Jawa (budaya berkata halus) merasa tertekan untuk menjelaskan keadaan penyakit kepada pasien bersuku Batak (budaya berkata keras).
Family Life Cycle (Duvall 1977)
Penghalang berupa perbedaan jenis bahasa, tata bahasa, simbol bahasa (jargon/istilah medis). Contoh: Pengadaan bakti sosial di daerah Jawa Barat dengan tenaga paramedis yang tidak mengerti Bahasa Sunda sama sekali. Dokter berkata, “Pak, keadaan paraplegia yang Bapak alami merupakan gejala pada Caisson Disease yang dikenal juga dengan penyakit Decompression Syndrome.” Pasien menyimak dengan sangat tenang.
Language/Semant ic Barriers
Penghalang berupa persepsi/dugaan yang belum tentu benar. Contoh: Pasien hendak bertanya kepada dokter dengan berkata, “Dok, permisi, saya mau tanya.” Dokter melihat pasien dengan pandangan tajam sambil memicingkan mata. Pasien menjadi enggan bertanya karena merasa dokternya galak, “Eh, tidak jadi, Dok.” Penghalang berupa ketidakmampuan pribadi untuk mengetahui/menyampaikan maksud yang jelas. Contoh: Kurang/tidak ada keinginan untuk berpartisipasi pasien enggan untuk menceritakan keluhannya kepada dokter. Kurang/tidak ada keinginan untuk menggali keterangan lebih dalam dokter yang hemat bicara, kurang/tidak menanyakan detail keadaan penyakit pasien.
Perceptual Barriers
Penghalang berupa perbedaan jenis kelamin. Contoh: Pasien perempuan dengan benjolan di payudara menolak untuk diperiksa oleh dokter laki-laki.
Gender Barriers
Penghalang berupa keterlibatan emosi pemberi informasi, penerima informasi, atau keduanya. Contoh: Kemarahan Pasien dengan Ca kolon stadium akhir dalam fase denial mengalami rasa marah kepada dokter yang merawat sehingga mempersulit dokter untuk menindaklanjuti keadaan pasien. Kecemasan Dokter internsip cemas dan ragu dengan kemampuan klinisnya sehingga tidak memberikan pelayanan maksimal kepada pasien di awal masa internsipnya.
Emotional/Psychol ogical Barriers
1. 2. 3.
8 Siklus
4. 5.
Pasangan baru menikah (tanpa anak). Keluarga dengan bayi (anak tertua 0-30 bulan). Keluarga dengan anak prasekolah (anak tertua 30 bulan-5 tahun). Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua 612 tahun). Keluarga dengan remaja (anak tertua 13-20
Interpersonal Barriers
Satu Tujuan: Lulus!
90
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
6. 7. 8.
tahun). Keluarga dengan dewasa muda (anak pertama mulai meninggalkan rumah hingga anak terakhir). Keluarga paruh-baya (tidak ada anak tinggal serumah hingga masa pensiun). Aging family members (masa pensiun hingga kematian).
Diagnosis Komunitas
Langkap dalam menentukan diagnosis komunitas: 1. Identifikasi masalah pada suatu komunitas. 2. Tentukan prioritas masalah. 3. Analisis penyebab masalah. 4. Memilih/menentukan alternatif solusi pemecahan masalah. 5. Implementasi solusi. 6. Follow-up.
Konsep Utama
Bahaya Potensial (Potential Hazard)
Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor
Konsep Utama
Jenis Rujukan AntarDokter
Jenis Rujukan AntarInstansi
Fisik Kimia Biologik Fisiologik (Ergonomik) Psikologik
Yang termasuk: getaran, kebisingan, tekanan panasdingin, radiasi ionisasi (sinar-X, sinar gamma), radiasi nonionisasi (gelombang elektromagnetik dan suara), tekanan udara (hiper-/hipobarik), penerangan/pencahayaan.
Faktor Fisik
Yang termasuk: pestisida, pelarut organik (benzena, toluen, alkohol) dan zat korosif (sabun/detergen), pupuk, debu, logam berat (krom, arsen, merkuri, timbal).
Faktor Kimia
Yang termasuk: semua makhluk hidup (bersel satu sampai bersel banyak, mikroorganisme sampai hewan).
Faktor Biologik
Interval Referral Split Referral Collateral Referral Cross Referral
Konsep Utama
Wewenang kepada satu dokter konsultan rujukan untuk jangka waktu tertentu tanpa ikut campur dokter primer pada jangka waktu tersebut.
Interval Referral
Wewenang kepada beberapa dokter konsultan rujukan untuk jangka waktu tertentu tanpa ikut campur dokter primer pada jangka waktu tersebut.
Split Referral
Wewenang dan tanggung jawab diserahkan kepada dokter lain khusus untuk satu masalah tertentu.
Collateral Referral
Wewenang penanganan penderita kepada dokter lain alih rawat.
Cross Referral
sepenuhnya
Horizontal Puskesmas A ke Puskesmas B dalam satu strata. Vertikal Puskesmas A ke Rumah Sakit B atau sebaliknya.
Satu Tujuan: Lulus!
Konsep Utama
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
Rate
91
JUMLAH PENDERITA YANG SAKIT DISEASE ATTACK RATE = JUMLAH POPULASI BERISIKO INCIDENCE RATE =
KASUS BARU DALAM SUATU WAKTU
JUMLAH POPULASI BERISIKO PERTENGAHAN TAHUN Perhatian: Jumlah populasi hanya untuk pasien yang masih potensial terkena. Pada penyakit yang hanya satu kali terkena, misalnya campak.
KASUS BARU DAN LAMA DALAM SUATU WAKTU
PREVALENCE RATE =
JUMLAH POPULASI BERISIKO PERTENGAHAN TAHUN
ANGKA KEMATIAN IBU =
JUMLAH KEMATIAN IBU 100.000 BAYI LAHIR HIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU= kematian karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari
ANGKA KEMATIAN BAYI =
JUMLAH KEMATIAN BAYI 3 detik. Apa diagnosis pasien tersebut? A. Syok kardiogenik B. Syok hipovolemik C. Syok anafilaktik D. Syok hemoragik E. Syok neurogenik 5
Tn. Brastyo, 58 tahun, ditemukan tidak sadar di tepi jalan. Paramedis kemudian datang meraba nadi karotis, hasilnya tidak ada. Kemudian ia melakukan rekaman EKG dengan hasil sebagai berikut:
Hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah... A. Melakukan defibrilasi 360 joule monofasik B. Melakukan kardioversi 120 joule bifasik C. Melakukan kompresi dada dengan bantuan napas D. Memberikan oksigen dosis tinggi E. Melakukan pemeriksaan denyut nadi karotis 6
Tn. Ridwan, usia 43 tahun, datang berobat dengan keluhan batuk lebih dari 3 minggu. Keluhan disertai dengan penurunan berat badan. Pemeriksaan BTA sputum 2x menunjukkan hasil (+), rontgen toraks didapatkan infiltrat pada apeks paru. Riwayat mendapatkan pengobatan TB disangkal pasien. Regimen apa yang tepat diberikan kepada pasien? A. 2RHZE/4(RH)3 B. 2RHZES/RHZE/5(RHE)3 C. 2RHZ/4RH D. RHZE E. 4RHZES
7
Anak Ahmad, 2 tahun, dibawa ke dokter dengan keluhan BB tidak kunjung naik dan tampak kurus. Anak belum bisa berjalan, PB 73 cm, BB 8,5 kg. Ayah pasien BTA positif. Dokter memutuskan untuk melakukan tes mantoux dan hasilnya positif. Berdasarkan skoring TB, di antara pilihan berikut yang paling meningkatkan kemungkinan anak terdiagnosis TB paru berdasarkan skor TB anak adalah... A. gizi buruk B. kontak dengan BTA positif C. foto rontgen paru yang sugestif TB D. limfadenopati generalisata E. ditemukan destruksi pada vertebra torakalis
8
Tn. Panjul, usia 26 tahun, datang dengan keluhan sesak yang disertai bunyi ngikngik. Saat serangan pasien masih dapat tidur terlentang dan pasien masih dapat berbicara kalimat. Dalam 3 bulan terakhir, pasien mengalami serangan 3x dalam seminggu tapi masih dapat diatasi dengan obat asma yang dibelinya dari warung. Satu Tujuan: Lulus!
94
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
Apakah diagnosis pasien ini? A. Asma persisten sedang dengan serangan sedang B. Asma persisten sedang dengan serangan ringan C. Status asmatikus D. Asma persisten ringan dengan serangan ringan E. Asma persisten ringan dengan serangan sedang 9
Ny. Sari, usia 34 tahun datang dengan tanda-tanda hipertiroid. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan eksoftalmus, tiroid membesar dan kenyal, takikardi. Lab TSH menurun, T4 meningkat. Apa diagnosis yang paling mungkin? A. Goiter non toksik B. Penyakit Graves C. Tiroiditis Hashimoto D. Adenoma folikular tiroid E. Kista tiroid
10
Tn. Julio, usia 45 tahun, tertusuk pisau di dada kanan. Napas cepat dan tampak sesak berat, gerakan dada kanan tertinggal, trakea bergeser ke kiri, perkusi hemitoraks dekstra hipersonor, suara paru kanan berkurang. Tanda vital tidak stabil.Tindakan apa yang harus segera dilakukan? A. Pemberian oksigen sungkup B. Resusitasi jantung paru C. Foto rontgen thorax D. Head-tilt dan chin-lift E. Needle decompression
11
Tn. Sule, usia 47 tahun, sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan mengeluh muntah dan kembung. Pasien mengaku sering keluar benjolan pada lipat paha yang bisa masuk kembali jika berbaring sejak 4 tahun yang lalu. Baru sejak tadi pagi benjolan tidak dapat kembali. Apakah diagnosis kasus di atas? A. Hernia inkarserata B. Hernia inguinalis reponibilis C. Hernia femoralis D. Hernia direk ireponibilis E. Hernia strangulata
12
Bayi Joanna, usia 5 bulan, mengalami diare sejak 4 hari yang lalu. Sejak kemarin BAB sampai 6x sehari. Bayi ASI eksklusif, menurut ibu masih minum seperti biasa. Dari pemeriksaan ditemukan ubun-ubun datar, turgor kembali cepat, perut kembung, dan anus kemerahan.Terapi yang tepat adalah.... A. Terapi B+lanjutkan ASI+ tunda pemberian Zinc B. Terapi B+lanjutkan ASI+pemberian Zinc 10 mg/hari slm 10-14 hari C. Terapi A+ hentikan ASI sampai diare sembuh+ zinc 10 mg/ hari slm 10-14 hari D. Terapi B+ hentikan ASI sampai diare sembuh+ zinc 10 mg/ hari slm 10-14 hari E. Terapi A+lanjutkan ASI+pemberian Zinc 10 mg/hari slm 10-14 hari
13
Tn. Hercules, 42 tahun, datang ke dokter dengan keluhan muntah darah sebanyak 2 kali. Darah warna merah-kehitaman, jumlah sekitar 300 cc. Sejak 6 bulan yang lalu, pasien mengatakan perut makin membesar dan badan terasa lemas terus. Riwayat sakit kuning sebelumnya disangkal. Pasien gemar mengonsumsi alkohol.
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
95
Pada PF ditemukan ascites, hepar sulit dinilai. Tanda vital stabil. Diagnosis pasien ini adalah... A. ruptur Mallory-Weiss B. pecah varises esofagus e.c hipertensi porta C. gastritis erosiva D. adenokarsinoma kolon E. ileus obstruksi 14
Ny. Henny, usia 35 tahun, mengeluh nyeri perut disertai mual muntah sejak 2 minggu yang lalu. Pasien tidak nafsu makan, perut terasa begah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, sklera ikterik, dan hepatomegali. Pada pemeriksaan marker hepatitis diperoleh HBsAg +, HBeAg +, dan IgM Anti HBc +. Makna pemeriksaan marker hepatitis pasien ini adalah … A. Hepatitis B kronis B. Hepatitis B akut dan infeksius C. Pasien menderita Hepatitis B dan Hepatitis E D. Pasien dulu pernah Hepatitis B dan pernah imunisasi Hepatitis B E. Hepatitis B carrier dan mendapatkan imunitas
15
Tn. Nanda, 48 tahun, mengeluhkan muncul benjolan dari anus. Benjolan sejak 3 bulan lalu, namun kemarin benjolan keluar dan tidak dapat masuk dengan sendiri. Saat dokter coba memasukkan, benjolan dapat masuk. Diagnosis pasien ini adalah... A. prolaps ani B. hemoroid grade I C. hemoroid grade II D. hemoroid grade III E. hemoroid grade IV
16
Tn. Desta, 17 tahun, mengeluhkan nyeri di pinggang disertai kencing berwarna merah. Kencing juga dirasakan berkurang. Mual dan muntah disangkal. Makanan yang mungkin dikonsumsi oleh Tn. Desta adalah... A. jeruk dan buah yang asam lainnya B. jengkol C. singkong D. tempe bongkrek E. makanan kaleng
17
An. Alfonsius, usia 8 tahun, datang dengan keluhan urin berwarna gelap, sebelumnya pasien menderita demam dan sakit tenggorokan, dari pemeriksaan BP 136/94, muka sembab, edema pretibial, urinalisis: eritrosit (+) penuh, leukosit(+). Diagnosis yang mungkin adalah... A. Sindrom nefritik akut B. Nefrolitiasis C. Pielonefritis D. Sindrom nefrotik E. Hidronefrosis
18
Tn. Riko, 40 tahun datang dengan keluhan. Badan demam, menggigil serta nyeri pada pinggang kiri hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan demam Satu Tujuan: Lulus!
96
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
38,9oC, disertai nyeri ketok kostovertebra kiri. Pada pemeriksaan urin sedimen eritrosit negatif, leukosit esterase (+), nitrit (+). Diagnosis pasien ini adalah? A. Nefrolitiasis B. Pielonefritis akut C. Sistitis D. Glomerulonefritis akut E. Uretritis 19
An. Tison, berusia 6 tahun diantar oleh orang tuanya dengan benjolan pada ujung penis. Saat diperiksa frenulum penis melingkar di bawah glans penis dan tidak dapat dikembalikan. Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini? A. Parafimosis B. Hipospadia C. Fimosis D. Epispadia E. Striktur uretra
20
Tn. Prasojo, usia 74 tahun, datang dengan keluhan tidak bisa BAK sejak 1 hari sebelumnya, riwayat seperti ini sebelumnya disangkal, sebelumnya kencing normal dan tidak ada riwayat trauma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak kesakitan. Didapatkan bulging dan nyeri tekan suprapubik. Setelah dilakukan kateterisasi dan colok dubur didapatkan prostat teraba membesar, konsistensi kenyal, permukaan rata. Apakah diagnosis pasien tersebut? A. Benign prostate hypertrophy B. Adenokarsinoma prostat C. Prostatitis D. Abses prostat E. Adenokarsinoma buli-buli
21
Tn. Abu, usia 55 tahun, datang ke IGD dengan nyeri pada punggung atasnya sejak 3 hari yang lalu, nyeri dirasakan hilang timbul. BAK lancar namun sedikit berkurang dan tidak ditemukan demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok kostovertebra (+), urin berwarna kekuningan, ureum 50, kreatinin 1.4, kristal oksalat +3, endapan leukosit 2-4/LPB. Pada pemeriksaan foto abdomen didapatkan gambaran radioopak seperti tanduk rusa di paravertebra setinggi lumbal 2-3. Apakah diagnosis pasien diatas? A. Nefrolitiasis B. Ureterolitiasis C. Sistitis D. Pankreatitis E. Uretrolitiasis
22
Tn. Miko, usia 40 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan badan lemas sejak 2 minggu yang lalu. Ia sering merasakan nyeri pada ulu hati. Diketahui riwayat konsumsi jamu pegal linu sejak 2tahun belakangan, dan 1 bulan terakhir sering BAB warna hitam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, nyeri tekan epigastrium. Pemeriksaan laboratorium: Hb 6 g/dl, leukosit 2100/mm 3. Apa pemeriksaan selanjutnya yang perlu dilakukan untuk menentukan jenis anemianya? A. Biopsi sumsum tulang
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
97
B. MCV, MCH, MCHC C. Elektroforesis hemoglobin D. Pemeriksaan HbA1c E. Pemeriksaan retikulosit 23
An. Soni, laki-laki, usia 3 bulan datang diantar oleh ibunya ke RS dengan keluhan perdarahan pada bekas suntikan pasca imunisasi Hepatitis B. Perdarahan muncul setelah beberapa menit suntikan diberikan setelah sebelumnya sempat berhenti. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak rewel, pernapasan 40x/menit, nadi 130x/menit, dan suhu afebris. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan trombosit 350.000/mm3, BT normal, CT meningkat, PT normal, APTT meningkat, kadar aktivitas FVIII 2%, dan kadar aktivitas FIX normal. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini? A. Von Willebrand Disease B. Hemofilia A C. Hemofilia B D. Defisiensi Vitamin K E. DIC
24
Tn. Ronaldinho, berusia 28 tahun, datang dengan keluhan demam dan diare kurang lebih 2 minggu. Pasien juga mengeluh berat badan berkurang drastis. Semula berat badan pasien 70 kg namun saat ini beratnya hanya 58 kg. Pasien mengatakan hal itu karena nafsu makannya berkurang sejak 3 bulan terakhir. Pasien menjalani pola hidup bebas, tetapi penggunaan jarum suntik disangkal. BTA sputum (-), Anti HIV (+) dalam tiga kali pemeriksaan. Stadium klinis HIV manakah yang sesuai dengan kondisi pasien saat ini? A. Stadium 1 B. Stadium 2 C. Stadium 3 D. Stadium 4 E. Stadium belum dapat diklasifikasikan
25
Tn. Somad, 38 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala. Perut dirasakan tidak enak dan belum BAB sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan demam yang tidak terlalu tinggi, sejak 2 minggu yang lalu. Komplikasi yang paling dikhawatirkan pada pasien ini adalah... A. syok anafilaktik B. peritonitis umum akibat perforasi C. kejang demam D. perdarahan intrakranial E. sirosis hepatis
26
An. Dimas, berusia 12 tahun, datang dibawa RS dengan keluhan mimisan 1 jam yang lalu. Sebelumnya, pasien mengalami demam sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 17 g/dl, hematokit 49%, leukosit 4,500/μl, trombosit 46.000/μl, IgM anti-dengue (-), IgG anti-dengue (+), uji Widal titer O 1/80 dan titer H 1/80, AO (-), AH (-), BO (-), BH (-). Apa kemungkinan penyakit yang diderita pasien? A. Demam Berdarah Dengue B. Leptospirosis
Satu Tujuan: Lulus!
98
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
C. Malaria D. Demam Tifoid E. Demam Dengue 27
Ny. Andrea, 32 tahun, datang dengan keluhan BAB berdarah sejak 3 hari yang lalu. Diketahui sebelumnya ia makan makanan yang tidak terlalu bersih. Pada analisa tinja ditemukan tinja dengan darah (+). Tatalaksana terbaik pada pasien ini adalah... A. amoksisilin PO B. kotrimoksasol PO C. ceftriakson intravena D. eritromisin PO E. vankomisin intravena
28
Nn. Nina, 22 tahun, datang dengan keluhan demam berselang 3 hari. Keluhan lainnya ia juga mengalami nyeri kepala, berkeringat, dan satu minggu yang lalu pergi ke Papua selama 1 minggu. Ia telah diperiksa menggunakan rapid test dan didiagnosis mengalami malaria. Kemungkinan penyebab malaria dalam kasus ini adalah Plasmodium jenis? A. Malariae B. Vivax C. Ovale D. Falciparum E. Belum dapat ditentukan
29
An. Koko, 4 tahun, terlihat sering menggaruk bagian anus setiap kali tidur. Diagnosis pasien ini adalah... A. askariasis B. taeniasis C. enterobiasis D. bilharziasis E. amoebiasis
30
Tn. Samuel, usia 42 tahun, mengeluh sering mengantuk sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga merasa berat badannya cenderung turun. Diakui pasien, akhir-akhir ini pasien merasa sering lapar, sering haus, dan sering kencing. Pada pemeriksaan, pasien tampak gemuk. Ditemukan hasil GDS 230 mg/dl. Diagnosis pasien ini adalah... A. DM tipe 2 B. Gula darah puasa terganggu C. Toleransi glukosa terganggu D. Diagnosis belum tegak sebelum melakukan pemeriksaan GDS ulang E. Diagnosis belum tegak sebelum melakukan pemeriksaan TTGO
31
Ny. Lita, 39 tahun, datang dengan keluhan rahang bawah kiri terasa nyeri saat makan maupun dengan perabaan. Nyeri terasa seperti ditusuk. Keluhan ini sudah dirasakannya selama tiga tahun. Pasien sudah diperiksa dokter gigi dan tidak ada kelainan. Riwayat sakit cacar disangkal. Pada pemeriksaan MRI juga tidak ditemukan kelainan. Diagnosis yang paling tepat adalah? A. Cluster headache
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
99
B. Migraine C. Tension type headache D. Trigeminal neuralgia E. Post-herpetic syndrome 32
Ny. Nani, berusia 68 tahun, datang dengan dengan keluhan tiba-tiba terjatuh saat sedang membersihkan rumah karena mengalami sakit kepala hebat. Dalam perjalanan ke rumah sakit, pasien mengalami muntah menyemprot serta penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan fisis didapatkan kesadaran pasien sopor dengan TD 220/120 mmHg. Kaku kuduk (-). Pada CT scan didapatkan lesi hiperdens pada lobus frontal. Diagnosis yang tepat pada pasien adalah? A. Stroke Iskemik B. Stroke Hemoragik C. Transient Ischemic Attack (TIA) D. Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND) E. Perdarahan subaraknoid
33
An. Shinta, 5 tahun, datang karena mengeluhkan telinga yang sakit. Sejak 1 minggu lalu ia batuk-pilek yang tidak kunjung sembuh. Pada PF: tidak ditemukan sekret, ditemukan membran timpani hiperemis. Tatalaksana terbaik untuk Shinta adalah... A. pemberian dekongestan oral B. pemberian antibiotik oral C. timpanosentesis D. pemasangan pipa Grommet E. melakukan tes audometri
34
An. Jaya, usia 6 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan tidak mau makan. Sehari-harinya pasien hanya tidur di kamar dan malas makan. Pada pemeriksaan fisis tampak anak sangat kurus, atrofi otot dan lemak di kedua lengan dan tungkai, rambut mudah tercabut, serta perut membuncit. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini? A. Gizi kurang B. Gizi baik C. Gizi buruk kwashiorkor D. Gizi buruk marasmus E. Gizi buruk marasmik-kwashiorkor
35
Tn. Ali, 65 tahun, datang dengan keluhan pandangan kabur perlahan sejak 2 bulan yang lalu. Ia merasa penglihatannya seperti berkabut. Pada pemeriksaan didapatkan visus OD 5/60 OS 2/60; lensa kedua mata keruh, shadow test negatif pada kedua mata. Riwayat hipertensi maupun diabetes disangkal. Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah... A. Katarak imatur B. Katarak matur C. Retinopati diabetik D. Retinitis pigmentosa E. Retinopati hipertensi
36
Ny. Sharini, 48 tahun, datang karena pandangan mata kiri mendadak kabur, disertai mata merah dan nyeri di belakang mata yang berdenyut. Ini adalah Satu Tujuan: Lulus!
10 0
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
keluhan pertama. Pada PF ditemukan edema kornea dan pupil OS yang tidak bereaksi terhadap cahaya. Terdapat riwayat darah tinggi pada pasien. Diagnosis pasien ini adalah... A. cluster headache B. edema otak C. glaukoma akut D. glaukoma kronik E. retinopati hipertensi 37
Tn. Amir, 21 tahun, datang kepada Anda karena terdapat bercak gatal di selangkangan kiri. Awalnya muncul sejak 3 minggu yang lalu, namun semakin lama semakin gatal. Pada PF ditemukan plakat dengan tepi yang tampak lebih aktif. Pada pemeriksaan KOH, yang dapat ditemukan adalah... A. hifa sejati panjang bersekat B. hifa pendek bersekat C. blastospora D. hifa pendek tidak bersekat dengan gerombolan spora E. spora multipel
38
Ny. Neni, 50 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan terdapat bintik-bintik berisi cairan di pinggang sebelah kiri disertai rasa nyeri di daerah tersebut. Saat masih anak-anak, pasien pernah mengalami sakit cacar air. Pada pemeriksaan fisis ditemukan vesikel berkelompok makulopapular eritema pada sisi lateral kiri setinggi thorakal X. Diagnosa kasus tersebut adalah? A. Acyclovir 3 x 200 mg selama 5-7 hari B. Acyclovir 5 x 200 mg selama 5 - 7 hari C. Acyclovir 5 x 400 mg selama 5 - 7 hari D. Acyclovir 5 x 800 mg selama 5 - 7 hari E. Acyclovir 5 x 1000 mg selama 5 - 7 hari
39
Tn. Donny, 28 tahun, mengeluhkan rasa panas saat BAK. 3 hari yang lalu sempat mengeluarkan seperti nanah dari ujung penis. Riwayat berganti pasangan seksual (+). Penatalaksanaan yang tepat untuk pasien adalah... A. cefixime 400 mg PO dosis tunggal B. azitromisin 1 gram PO dosis tunggal C. cefixime 400 mg + azitromisin 1 gram PO dosis tunggal D. ciprofloksasin 2 x 500 mg PO selama 14 hari E. doksisiklin 2 x 100 mg PO selama 14 hari
40
Ny. Sulastri, berusia 56 tahun, dibawa keluarganya dalam keadaan mengamuk karena merasa mendengar suara-suara yang menjelek-jelekkannya. Keluhan ini mulai dialami sejak 2 bulan terakhir. Ia juga merasa orang lain selalu berusaha membuatnya gagal sejak dulu. Ia menjadi selalu merasa ketakutan untuk keluar rumah karena takut orang berbuat jahat padanya. Ia juga menjadi takut menyalakan televisi karena ia yakin di televisi telah dipasang kamera khusus oleh kekuatan lain yang akan berbuat jahat padanya. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah? A. Skizofrenia Katatonik B. Skizofrenia Paranoid C. Skizofrenia Hebefrenik
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
101
D. Psikotik Akut E. Gangguan Panik 41
Nn. Kiara, berusia 27 tahun, datang dengan keluhan tiba-tiba mengalami ketakutan hebat 1 jam yang lalu. Keluhan lainnya ialah berdebar-debar dan berkeringat dingin. Keluhan dirasakan saat pasien sedang beristirahat, tidak sedang dalam keadaan emosi. Kejadian ini telah terjadi beberapa kali dan menghilang dengan sendirinya. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah? A. Gangguan cemas menyeluruh B. Serangan panik C. Bipolar episode kini manik D. Gangguan stress pasca trauma E. Reaksi stress akut
42
Ny. Donita, 37 tahun, G1P0A0 dirujuk dari bidan kepada Anda karena tekanan darah tinggi. Saat ini usia kehamilan 38 minggu. TD 180/110. Riwayat kejang disangkal. Proteinuria (+++). Saat usia kehamilan 11 minggu tekanan darah pasien 150/100 mmHg. Diagnosis pasien ini adalah... A. preeklampsia ringan B. preeklampsia berat C. superimposed preeklampsia D. hipertensi dalam kehamilan E. hipertensi kronik
43
Ny. Sulastri, 38 tahun, baru saja melahirkan anak ketiga (P3A0), kemudian saat melahirkan plasenta, keluar darah dari jalan lahir yang tidak berhenti. Uterus teraba lembek. Tidak terlihat massa dari jalan lahir. Diagnosis pasien ini yang paling mungkin adalah... A. robekan porsio B. ruptur perineum C. atonia uteri D. sisa jaringan plasenta E. inversio uteri
44
Anda menolong persalinan bayi dengan usia gestasi 30 minggu. Ketika ketuban pecah tampak air ketuban keruh. Saat lahir bayi tidak menangis. Setelah bayi diposisikan, dikeringkan, dan dihangatkan, didapati frekuensi jantung bayi 84 kali per menit. Tindakan apa yang Anda lakukan selanjutnya? A. Lakukan kompresi dada B. Berikan epinefrin intravena C. Pasang kateter umbilikal D. Berikan ventilasi tekanan positif E. Berikan dekstrosa 10%
45
Bayi Tri, berusia 4 hari datang keluhan terlihat kuning sejak kemarin. Pada pemeriksaan didapatkan sklera ikterik, ikterik sampai dada, tampak aktif masi mau menyusu walaupun jumlah ASI masih sedikit, golongan darah ibu dan bayi keduanya O Rh (+). Bil total: 11,5. Apa diagnosis yang paling mungkin pada bayi ini? A. Breastmilk jaundice
Satu Tujuan: Lulus!
10 2
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
B. Breastfeed jaundice C. Atresia bilier D. Hepatitis neonatal E. Sepsis neonatorum 46
Polisi membawa jenazah pria dewasa muda tidak dikenal yang terlibat dalam tawuran. Pada pemeriksaan, ditemukan lima luka tusuk di daerah toraks terutama di sela iga 3-5 dan pakaian korban bersimbah darah. Apa kemungkinan mekanisme kematian pada kasus ini? A. Pembunuhan B. Perdarahan C. Luka tusuk D. Luka tembak E. Tidak dapat dijelaskan
47
Pada Puskesmas kecamatan Kao Teluk terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) berupa kasus diare meningkat hingga dua kali dari bulan sebelumnya. Ditemukan juga seorang bayi meninggal karena diare. Kepala Puskesmas berencana melakukan penentuan diagnosis komunitas dalam menghadapi KLB tersebut. Apakah langkah pertama kali yang dilakukan dalam pembuatan diagnosis komunitas? A. Mencari masalah yang ada di daerah tersebut B. Menentukan perencanaan tindakan C. Menentukan alternatif pemecahan masalah D. Memilih alternatif pemecahan masalah E. Melaksanakan intervensi
48
Dokter Soni akan melakukan penelitian faktor risiko tentang penyakit multipel sklerosis dengan riwayat konsumsi makanan yang mengandung alkohol. Desain penelitian yang paling tepat adalah... A. case control B. cohort C. eksperimental D. cross sectional E. uji diagnostik
49
Anda ingin melakukan pengujian terhadap kuesioner depresi yang baru Anda kembangkan. Baku emas untuk diagnosis adalah wawancara psikiatri oleh psikiater. 100 pasien terdiagnosis depresi oleh psikiater dan kuesioner baru Anda menemukan 60 pasien depresi. Sementara dari yang tidak terdiagnosis depresi oleh psikiater, kuesioner baru Anda menghasilkan 150 pasien tidak depresi. Berapakah sensitivitas alat ukur Anda? A. 40% B. 62,5% C. 60% D. 75% E. 90%
50
Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta mengenai pentingnya mencuci tangan. Penilaian pengetahuan peserta dilakukan
Satu Tujuan: Lulus!
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
103
sebelum pemberian penyuluhan dan setelah penyuluhan. Skala pengetahuan peserta dibagi dalam kriteria pengetahuan baik, sedang, dan buruk. Pada penelitian ini, uji hipotesis apakah yang tepat digunakan? A. Uji T Berpasangan B. Uji Wilcoxon C. Uji Spearman D. Uji One Way Anova E. Uji Chi Square
Satu Tujuan: Lulus!
10 4
SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
Catatan
Satu Tujuan: Lulus!
View more...
Comments