January 30, 2017 | Author: pkm mamajang | Category: N/A
BUKU SAKU
DOKTER KECIL UNTUK SISWA SD/MI
JAMES JEFERSON TALLO
UKS
PUSKESMAS AMARASI SELATAN 2014
DAFTAR ISI Hal BAB I BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII BAB IX BAB X
U K S .................................................................................................................. DOKTER KECIL ................................................................................................... A. Pengertian B. Kriteria Peserta C. Tugas & Kewajiban Dokter Kecil D. Kegiatan Dokter Kecil KESEHATAN LINGKUNGAN ................................................................................ A. Lingkungan Sehat B. Rumah Sehat C. Air Bersih D. Jamban Sehat E. Sampah/limbah G I Z I ................................................................................................................. A. Fungsi Makanan B. Zat Gizi C. Warung Sekolah D. KMS-AS KESEHATAN GIGI DAN MULUT .......................................................................... A. Bentuk Gigi B. Penyakit Gigi C. Perawatan Gigi D. KMS-AS KESEHATAN MATA ............................................................................................ A. Bagian Mata B. Penyakit Mata C. Perawatan Perawatan PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR ................................................................. A. Penyakit Menular Langsung B. Penyakit Menular Melalui Binatang C. Imunisasi D. KMS-AS PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) ...................................... IMUNISASI OBAT SEDERHANA A. Penggolongan Obat B. Jenis Obat Sederhana
LAMPIRAN A.
Istilah-istilah kesehatan terkini
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Buku Saku Dokter Kecil bagi siswa Sekolah Dasar telah selesai disusun dan diterbitkan oleh Puskesmas Amarasi Selatan I. Tujuan disusunnya buku saku ini adalah untuk membantu siswa agar dapat menumbuhkembangkan potensi dan partisipasi anak sekolah di bidang kesehatan. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian serta untuk membantu memecahkan permasalahan kesehatan lainnya di sekolah. Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat kompleks, untuk itu diperlukan upaya yang menyelutuh dan bersama-sama dengan berbagai elemen mayarakat untuk mengatasinya. Poliklinik Kesehatan Desa merupakan sentra dari pembangunan kesehatan di desa sekaligus unit pelayanan kesehatan swadaya yang didirikan dari, oleh dan untuk masyarakat yang diharapkan mampu menjadi agent yang membantu perwujudan Desa Sehat, yang selanjutnya akan berkembang menciptakan Kecamatan Sehat dan seterusnya menjadi Amarasi Selatan Sehat 2015. Buku ini disusun sebagai pegangan Dokter Kecil di sekolah, sebagai panduan bagi petugas kesehatan. Akhir kata semoga buku ini bermanfaat bagi Dokter Kecil dan masyarakat pada umumnya.
Ttd. Penyusun
U K S ( Usaha Kesehatan Sekolah ) Pengertian UKS Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sector dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang ada di sekolah dan perguruan agama. Tujuan UKS Umum Meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan Khusus
Meningkatkan penget,sikap & ktrampilam hidup sehat Memandirikan berperilaku hidup sehat Meningkatkan peranserta dlm peningkatan kes.di sekolah,rumah tangga & lingkungan Meningkatkan ketrampilan hidup sehat peserta didik agar mampu melindungi diri thd pengarih Napsa,kenakalan remaja, peny.menualr HIV/AIDS
Visi dan Misi UKS Visi : UKS SEBAGAI PONDASI PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN. Misi :
Mendorong kemandirian masyarkat sekolah untuk hidup sehat serta tercapai normat hidup sehat Mengembangakan dan meningkatkan pelayanan kesehatan sekolah paripurna yang bermutu. Menggalang dan meningkatkan partisipai semua warga sekolah, lintas sektor dan lintas program Meningkatnya pembinaan dan pengembanganUKS melalui kerjasama lintas sektor dan lintas program.
Sasaran
Peserta didik Masyarakat sekolah Orang tua murid, Komite Sekolah & Masyarakat
1 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Logo UKS SEGITIGA SAMA SISI Menggambarkan tiga program pokok UKS, yaitu : 1. Pendidikan Kesehatan 2. Pelayanan Kesehatan 3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat LINGKARAN : Menggambarkan bahwa Program UKS dilaksanakan secara terpadu oleh seluruh sektor terkait.
Segitiga sama sisi, dengan lingkaran yang menyinggung ketiga sisinya, dan tulisan UKS secara vertical dan horizontal, huruf K tepat di tengah.
TULISAN UKS : YANG DITULIS SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL: Menggambarkan bahwa UKS dilaksanakan mulai dari TK/RA sampai SLTA/MA, serta dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah/madrasah sampai pusat secara terkoordinasi baik antara sekolah dengan Tim Pembina, Tim Pembina UKS dibawahnya dengan yang diatasnya maupun antar sesama Tim Pembina UKS yang sejajar.
Program Pokok UKS (TRIAS UKS) 1.
2.
Pendidikan Kesehatan o Penyuluhan : oleh Puskesmas, kel. Profesi, org. pemuda, Karang Taruna, Pramuka PMI dll o Pelatihan kader UKS ( lanjutan prog. Dokcil) Pelayanan Kesehatan o Promotif (peningkatan kesehatan): melalui Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan o Preventif (pencegahan) : Pengenalan dini penyakit Penjaringan kesehatan oleh Pet. Pusk Pada siswa kelas I (SD,SMP) Pemeriksaan berkala, kelas 2,3. Observasi Imunisasi : BIAS, TT, DPT, Campak (SD) o Kuratif (Pengobatan) P3K & P3Psederhana oleh kader UKS/guru UKS Kondisi serius di rujuk ke Puskesmas Bila diperlukan ke RS o Rehabilitatif ( pemulihan) misal: siswa mata (-) duduk di depan kasus lain apa bila perlu dirujuk ke RS
2 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
3.
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat o Lingkungan fisik, missal : menjaga kebersihan kelas dan halaman sekolah, memperhatiakn pengaturan pencahayaan ( ventilasi ) ruangan, pengaturan jarak, tempat duduk, dan papan tulis, dll. o Lingkungan mental dan sosial, antara lain : menciptakan suasana hubungan kekeluargaan yang akarab dan erat antara sesama warga sekolah
KRITERIA STANDARD PELAYANAN UKS 1. Minimal Penyuluhan kesehatan, UKGS sederhana, Imunisasi, Pembangunan lingkungan sekolah sehat 2. Standard Minimal + Dokcil, penjaringan kesehatan, pemeriksaan kesehatan rutin/6 bln, pengawasan warung sekolah, UKGS, P3P & P3K 3. Optimal Standard + Dana Sehat, kebun sekolah, UKGS, Konsultasi Kesehatan. 4. Paripurna Optimal + Pemantauan kesegaran jasmani STRATA UKS I Papan nama UKS Guru UKS
II Strata I + Ruang UKS
III
STRATA UKS IV
Strata II + Kegiatan Dokcil
Strata III + Dana Sehat
V Strata IV + Sumur, WC 1 : 50, Urinoir 1 : 75, Warung sekolah, Kebun, Apotik Hidup, Obat sederhana, Air bersih, Bak sampah, SPAL, Ventilasi cukup, cahaya cukup
STRUKTUR ORGANISASI UKS DASAR HUKUM Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 2/P/SKB/2003, Nomor 1068/Menkes/SKB/VII/2003, dan Nomor MA/230 B/2003, Nomor 4415-404 Tahun 2003 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat; Tim Pembina UKS Propinsi Pembina : Gubernur Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Ketua II : Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Ketua III : Kepala Departemen Agama Propinsi Ketua IV : Ketua PKK Propinsi 3 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Sekretaris Anggota
: : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Unsur Dinas Pendidikan Unsur Puskesmas Unsur Pengawas Pendidikan Agama Islam Unsur PKK Unsur PMI Unsur Dinas/instansi terkait lainnya
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota Pembina : Bupati/Walikota Ketua : Wakil Bupati / Wakil Walikota Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan Ketua II : Kepala Dinas Kesehatan Ketua III : Kepala Kantor Departemen Agama Ketua IV : Sekretaris : Anggota : 1. Unsur Dinas Pendidikan 2. Unsur Puskesmas 3. Unsur Pengawas Pendidikan Agama Islam 4. Unsur PKK 5. Unsur PMI 6. Unsur Dinas/instansi terkait lainnya Tim Pembina UKS Kecamatan Ketua : Camat Ketua I : Kepala Cabang Dinas Pendidikan Ketua II : Kepala Puskesmas Ketua III : Kepala KUA Ketua IV : Ketua PKK Sekretaris : Sekretaris Camat Anggota : 1. Unsur Dinas Pendidikan 2. Unsur Puskesmas 3. Unsur Pengawas Pendidikan Agama Islam 4. Unsur PKK 5. Unsur PMI 6. Unsur Dinas/instansi terkait lainnya
4 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Tim Pelaksana UKS Sekolah SD/MI Pembina : Kepala Desa / Lurah Ketua : Kepala Sekolah Sekretaris I : Guru Pembina UKS Sekretaris II : Ketua Komite Sekolah/Majelis Madrasah Anggota : 1. Unsur Pengurus Komite Sekolah 2. Unsur Petugas Puskesmas Petugas Pelaksana UKS Puskesmas Bidan Desa setempat 3. Unsur Peserta Didik 4. Unsur Guru/tenaga pendidik.
DOKTER KECIL Pengertian Dokter Kecil adalah siswa yang memenuhi criteria dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. Tujuan Umum : Meningkatkan partisipasi siswa dala program UKS Khusus : Agar siswa menjadi penggerak hidup sehat Siswa mampu menolong dirinya, keluarga dan orang lain untuk hidup sehat Kriteria
Telah menduduki kelas 4 SD/MI Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapatkan pelatihan “dokter kecil” Berprestasi di sekolah Berbadan sehat Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat Berbudi pekerti baik dan suka menolong Diijinkan orang tua
Tugas dan kewajiban dokter kecil
Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
5 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-lain.
KESEHATAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH 1.
2.
Lingkungan Fisik Letak atau lokasi sekolah, bangunan sekolah, ruang ( kelas, guru, UKS, perpustakaan ), halaman dan pagar, taman dan kebun, halaman tempat bermain, lapangan olah raga, kamar mandi dan WC, penyediaan air bersih, tempat sampah, kantin sekolah, saluran air hujan dan air limbah, perabot sekolah. Lingkungan Mental dan sosial a. Pengaturan hari –hari sekolah dan kegiatan belajar mengajar b. Hubungan timbale balik antara guru dan guru, murid dan murid, guru dan murid. c. Hubungan antara orang tua, petugas kesehatan, sekolah , masyarakat sekitar, Pembina/ pengawas dan pejabat pemerintah.
SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH
Letak atau lokasi sekolah Bangunan sekolah Ruang ( kelas, guru, UKS, perpustakaan ) Halaman dan pagar Taman dan kebun Halaman tempat bermain Lapngan olah raga Kamar mandi dan WC Penyediaan air bersih Tempat sampah Kantin sekolah Saluran air hujan dan air limbah Perabot sekolah
6 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
1.
Rumah, kelas, sekolah sehat
2.
Jamban sehat
3.
Dekat dengan pusat perumahan Agak jauh dari jalan besar yang ramai lalu lintasnya Dekat dengan tanah lapang/ taman Jauh daridaerah pembuangan sampah, industri, pabrik, rel kereta api, rawarawa dan lain – lain yang dapat menggangu ketenangan belajar Letak banguanan sekolah memanjang kurang lebih dari selatan ke utara
Halaman sekolah
5.
Cukup lubang angina Cukup penerangan Dinding tidak lembab Lantai bersih tidak licin Tersedia air bersih Ada peralatan pembersih Tidak ada sarang serangga Lubang jambanharus ditutup ( jamban cemplung )
Letak bangunan sekolah
4.
Berjendela Tidak ada sarang serangga Ada jalan keluar asap Tersedia air bersih Halaman bersih Ada saluran pembuangan air limbah Kandang ternak terpisah Ada peralatan pembersih Ada tempat sampah Ada kamar mandi dan jamban yang sehat
Halaman sekolah harus selalu kering rata 2 Cukup luas untuk bermaian, minimal 2000 M Ditanami rumput yang selalu dipotong pendek dan sebagian ditanami pohon rindang Baik bila disediakan tempat untuk kolam ikan, berkebun dan lain – lain kegiatan ekstra kurikuler lainnya
Bangunan sekolah
Bangunan sekolah harus mempunyai fondasi yang permanent/ kuat dan kedap air
7 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
6.
Ruang kelas
7.
Papan tulis : harus halus, tidak retak – retak, sedikit mungkin bergelombang, dicat redup ( tidak menyilaukan ), letak mudah dan nyaman dilihat siswa Meja murid : konstruksi harus sederahana tapi kuat, meja berukuran 40 X 60 dan dibuat sedikit miring kebelakang
Persediaan air bersih
9.
Jumlah kelas tergantung jumlah murid. Sebaiknya 1 kelas untuk 35 – 40 orang murid Ukuran ruang kelas sebaiknya tinggi 4 m, panjang 8 m dan lebar 6 m Lantai terbuat dari bahan kedap air dan tidak retak –retak Dinding rata, halus tidak retak –retak dan berwarna putih Langit – langit terbuat dari bahan yang cukup kuat dan tidak tembus debu Tiap ruang kelas hendaknya dilengkapi dengan 2 buah pintu Luas jendela beserta lobang angina minimal 20% dari luas lantai Waktu istirahat pintu dan jendela harus terbuka Sinar sebaiknya dating dari 2 arah kanan dan kiri
Perlengkapan ruang kelas
8.
Lantai banguann terbuat dari bahan – bahan kedap air Dinding bangunan hendaknya rata dan halus supaya mudah dibersihkan Atap bangunan terbuat dari dari bahan yang cukup kuat untuk melindungi anak – anak dari panas, hujan dan tidak mudah terbakar Banguanan hendaknya dilengkapi dengan ruang guru, ruang rapat, ruang kantor, ruang penyimpanan barang – barang kesehatan Bangunan sekolah hendaknya dilengkapi dengan tempat bermaian yang beratap untuk bermain waktu hujan/ panas terik
Memenuhi persyaratan air bersih : Tidak berbau Tidak berasa Tidak berwarna
Kamar mandi, jamban dan peturasan Kamar mandi, jamban, dan peturasan Jumlah KM/ WC untuk 35 orang murid wanita dan tiap 100 orang murid pria Rasio KM/ WC 1 : 35 murid wanita Rasio KM/ WC 1 : 100 murid pria Jumlah peturasan untuk 30 murid pria Rasio peturasan 1 : 30 murid pria Terpisah antara KM/ WC murid dan guru
8 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
10. Ruang UKS Ruang UKS dengan peralatan sederhana : Tempat tidur Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart Kotak P3K dan obat obat ( betadine, oralit, parasetamol ) Ruang UKS dengan peralatan lengkap : Tempat tidur Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart Lemari obat, buku rujukan, KMS, poster – poster, struktur organisasi, jadwal piket, tempat cuci tangan/ wastafel, data angka kesakitan murid Ruang UKS dengan peralatan ideal : Tempat tidur Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart Kotak P3K Lemari obat, buku rujukan, KMS, poster – poster, struktur organisasi, jadwal piket Peralatan gigi, unit gigi Contoh – contoh model organ tubuh, rangka/ torso, dll. 11. WARUNG SEKOLAH SEHAT
Warung sekolah merupakan tempat penjualan makanan yang diorganisir oleh masyarakat sekolah, berada dalam pekarangan sekolah dan dibuka selama hari sekolah. Makanan warung sekolah tidak berdekatan dengan jamban, kamar mandi dan tempat pembuangan sampah. Makanan warung sekolah yang disajikan harus memperhitungkan aspek pendidikan gizi dan kesehatan siswa ( bergizi, dimasak dengan benar, bersih, tertutup, segar/ tidak basi, tidak mengandung banyak zat kimia ).
9 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ) PENGERTIAN Perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dlam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. TATANAN PHBS 1. 2. 3. 4. 5. 1.
Tatanan Rumah Tangga Tatanan Tempat-Tempat Umum ( TTU ), contoh : pasar, terminal, tempat ibadah dll. Tatanan Institusi Pendidikan. Tatanan Sarana kesehatan Tatanan tempat kerja
PHBS TATANAN RUMAH TANGGA MANFAAT RUMAH TANGGA SEHAT : Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit Anak tumbuh sehat dan cerdas Anggota keluarga giat bekerja Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga Untuk menilai rumah tangga sehat digunakan alat ukur ( indicator ) b.
Indikator Nasional Terdiri dari 7 indikator PHBS dan 3 indikator gaya hidup sehat 7 indikator PHBS 1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Bayi diberi ASI ekslusif 3. Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan 4. ketersediaan air bersih 5. Ketersediaan jamban sehat 6. Kesesuaian luas lantai dengan penghuni/ kepadatan hunian 7. lantai rumah bukan tanah 3 indikator gaya hidup sehat 1. Tidak merokok didalam rumah 2. Melakukan aktifitas fisik setiap hari 3. makan buah dan sayur setiap hari
10 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
c.
Indikator Jawa Tengah dan Kab. Wonogiri Terdiri dari 11 indikator PHBS dan 5 indikator gaya hidup sehat 11 indikator PHBS 1. Persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Asi eksklusif 3. Penimbangan balita 4. Gizi seimbang 5. Air bersih 6. Jamban 7. Sampah 8. Kepadatan hunian 9. Lantai rumah 10. JPK ( Jaminan pemeliharaan kesehatan ) 11. PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ) 5 indikator gaya hidup sehat 1. Aktifitas fisik 2. Tidak merokok 3. Cuci tangan 4. Kesehatan Gigi dan mulut 5. Bebas miras/ narkoba
KETERANGAN ; JAWABAN YA DIBERI NILAI 1 ( SATU ) JAWABAN TIDAK DIBERI NILAI 0 ( NOL ) STRATA PHBS RUMAH TANGGA : SEHAT PRATAMA ( WARNA MERAH ) : apabila nilai antara 0 – 5 SEHAT MADYA ( WARNA KUNING ) : apabila nilai antara 6 – 10 SEHAT UTAMA ( WARNA HIJAU 0 : apabila nilai antara 11 – 15 SEHAT PARIPURNA ( WARNA BIRU ) : apabila nilai 16 2.
PHBS TATANAN INSTITUSI PENDIDIKAN Pengertian : Adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di institusi pendidikan Sasaran : Masyarakat sekolah, yaitu : murid, guru, staf/ karyawan dll Tujuan : Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi pendidikan Meningkatkan kualifikasi PHBS di tatanan institusi pendidikan Indikator PHBS Institusi Tatanan Sekolah : Siswa dan guru kukunya pendek dan bersih Siswa dan guru tidak merokok
11 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Siswa dan guru giginya bersih Siswa dan guru memakai sepatu Di sekolah terdapat ruang UKS dengan peralatan PPPK Di sekolah ada dokter kecil Di sekolah menjadi anggota dana sehat / JPKM Di sekolah melaksanakan PSN Di sekolah siswa dan guru menggunakan air bersih Di sekolah siswa dan guru menggunakan WC yang bersih dan sehat Di sekolah siswa dan guru membuang sampah pada tempat sampah Di sekolah siswa membeli/ jajan makanan yang bersih dan tertutup di warung sekolah Nilai/ score : variable 1 s/d 12, apabila sudah berperilaku baik maka nilainya 1 ( satu ) dan apabila tidak nilainya 0 ( nol ) Strata PHBS Institusi Sekolah SEHAT PRATAMA : Apabila nilai antar 1 s/d 5 SEHAT MADYA : Apabila nilai antara 6 s/d 9 SEHAT UTAMA : Apabila nilai antara 10 s/d 11 SEHAT PARIPURNA : Apabila nilainya 12 3.
PHBS TATANAN TEMPAT IBADAH INDIKATOR : 1. Bak air bersih 2. Air bersih 3. Jamban/ WC sehat 4. Sampah 5. Saluran pembuangan air (SPAL ) 6. Bebas rokok 7. kotak P3K 8. Penyuluhan rutin
12 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
GIZI A. SUSUNAN MAKANAN SEHAT Susunan makanan sehat yang dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat – zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan setiap harinya, sehingga tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat – zat gizi yang dikandungnya. B. TIGA FUNGSI/ MANFAAT UTAMA MAKANAN ( TRIGUNA MAKANAN ) Sumber zat tenaga/ energi : nasi, jagung, gandum, kentang, umbi, sagu, roti, mie Sumber zat pembangun : ikan, telur, ayam daging, kacang, tahu, tempe, susu Sumber zat pengatur : sayuran, buah – buahan, vitamin, air C. BAHAN MAKANAN MENGANDUNG ZAT GIZI Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral/ garam Karbohidrat/ Hidrat Arang Dinamakan juga pati atau gula. Terdapat dalam bahan makanan : padi-padian, gandum, beras, jagung, roti, mie, singkong, gaplek, kentang, gula dan bahan makanan yang dibuat dari gula seperti manisan, dodol. 1 gram karbohidrat memberikan 4 kalori Lemak Lemak juga diperlukan untuk melarutkan vitamin A, D, E, K dalam tubuh 1 gram lemak memberikan 9 kalori. Lemak dibagi dalam 2 ( dua ) golongan : Lemak hewani, berasal dari hewan ( lemak sapi, kambing, babi, minyak ikan ) Lemak nabati, berasal dari tumbuh – tumbuhan ( minyak kelapa, santan, jagung, biji bunga matahari, biji kapas, minyak dari kacang tanah, kacang kedelai dan jagung. Protein Protein dibagi dalam dua golongan : Protei hewani, protein yang berasal dari hewan seperti daging, ikan ayam, telur, susu dan keju Protein nabati, berasal dari tumbuh – tumbuhan seperti kacang – kacangan, kacng tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tunggak, kacang buncis, dan koro – koroan Kebutuhan protein bagi orang dewasa adalah 1 gram untuk tiap kg berat badannya. Misalnya : seorang dengan berat badan 60 Kg maka kebutuhan proteinnya 60 gr. Kebutuhan protein anak relative lebih tinggi dari kebutuhan orang dewasa : Bayi : 3 gram tiap kg berat badan Anak umur 6 – 12 tahun : 2 gramtiap kg berat badan Remaja : 1,5 gram tiap kg berat badan Vitamin 13 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Vitamin adalah zat makanan yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Vitamin dibedakan menjadi 2 : Larut air : B kompleks dan C Vitamin B kompleks terdiri dari 10 macam vitamin B, antara lain : Vitamin B1 ( thiamin ), B2 ( Riboflavin ), B6 (Pyridoxin)B12 ( Sianocobalamin ) Larut lemak : A, D, E, K DAFTAR VITAMIN, SUMBER DAN KEGUNAANYA VITAMIN GUNA KEKURANGAN SUMBER B1/ Pertumbuhan,menambah Penyakit beri - beri Beras tumbuk, Thiamin nafsu makan, kacang hijau, menyempurnakan kacang tanah, hati, pencernaan, penggunaan telur, susu, sayur hidrat arang hijau B2/ Untuk pertumbuhan dan Pertumbuahan Hati, susu, kacang – Riboflavin pernapasan terganggu, lemah, kacangan, beras kesehatan terganggu tumbuk Niacin Memelihara kesehatan PELLAGRA ( kulit kasar Beras tumbuk, jaringan tubuh kacang – kacangan, daging, hati B12 Pembentukan butir darah Pucat kurang darah, Hati, daging, ikan , merah dan untuk pertumbuhan terganggu kerang pertumbuhan Vit. C Membentuk daya tahan Gusi berdarah, daya Buah – buahan, tubuh terhadap infeksi tahan tubuh kurang, kulit sayuran hijau Pembentukan jaringan mudah mengelupas tubuh Pembentukan butir –butir drah merah Vit. A Untuk kesehatan mata dan Buta senja, dapat Susu, keju, pertumbuhan menyebabkan kebutaan mentega, minyak dan mengganggu ikan, hati kuning pertumbuhan telur Vit. D Pembentuk tulang dan gigi Pembentukan tulang dan Sinar matahari gigi tidak sempurna ( Kaki bengkok/ rachitis) Vit. E Untuk kesuburan/ anti Keguguran pada tikus Minyak jagung, kemandulan betina dan kemandulan beras tumbuk, pada tikus jantan kecambah, telur, susu, mentega Vit. K
Untuk pembekuan darah
Gangguan pembekuan
14 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Sayuran berwarna
darah hijau Vitamin A terdapat dalam 2 bentuk : Vitamin A Karotin ( Pro Vitamin A ) yang didalam tubuh diubah menjadi vitamin A Sumber Karotin : sayuran hijau, sayuran kuning dan buah berwarna kuning Air Guna air : Bahan Pembangun o Tubuh mengandung 70 % air o Tulang yang keras mengandung 1/3 air o Darah mengandung 4/5 air Zat pengatur Pelarut bahan tubuh Menjaga suhu tubuh agar tetap Mineral/ garam Mineral dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun dan zat pelindung. Garam dapur adalah jenis garam yang diperlukan tubuh. Mineral lain yang penting adalah besi ( fe), kapur ( kalsium ), dan yodium Zat besi ( ferrum/ Fe ) Guna : Membentuk zat warna darah ( Hemoglobin/ Hb ) yang terdapat dalam butir – butir darah merah Kekurangan : menyebabkan penyakit anemia ( kurang darah ) Sumber : hati, kuning telor, daging, sayuran hijau dan kacang kacangan Wanita dewasa, ibu hamil, ibu menyusui dan remaja membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki – laki dewasa Kebutuhan zat besi sehari : Anak – anak : 5 – 12 mg Laki – laki : 8 mg Wanita dewas : 10 mg Ibu hamil : 15 mg Kapur/ Kalsium Guna : Memperkuat tulang dan gigi Membantu pembekuan darah pada luka Membantu pekerjaan syaraf termasuk mengatur denyut jantung Kekurangan : Tulang dan gigi menjadi rapuh Sumber : Susu, teri, kacang – kacangan kering, sayuran hijau Kebutuhan kalsium sehari : Anak anak dibawah 10 tahun : 0,5 gram Anak anak 10 tahun – remaja : 0,7 gram 15 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Orang – orang dewasa : 0,6 gram Wanita hamil dan menyusui : 1,2 gram Yodium Yodium adalah sejenis mineral yangterdapat di alam, baik di tanah maupun di air. Yodium merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup Guna : membentuk hormone tiroksin yang diperlukan oleh tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa Kekurangan : Anak kretin ( cebol, cacat mental, IQ rendah ) Penyakit gondok Pada ibu hamil mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin Sumber : ikan, cumi- cumi, udang, ganggang laut, garam beryodium D. GIZI SEIMBANG Pedoman umum Gizi Seimbang ( PUGS ) memuat 13 pesan dasar yang harus dilaksanakan agar tercapai kesehatan yang optimal. 13 Pesan dasar tersebut adalah : 1. Makanlah anekaragam makanan 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi Kecukupan energi bagi seseorang, ditandai dengan berat badan yang normal ( ideal ), cara mengetahuinya dapat digunakan Kartu Menuju sehat ( KMS ) untuk balita, anak usia sekolah, ibu hamil dan usia lanjut. Bagi orang dewasa, digunakan Indeks Massa tubuh ( IMT ) dengan rumus : Berat badan ( kg ) tinggi badan x tinggi badan ( m ) atau
2
BB (kg )/ TB ( m )
Tabel IMT : KATEGORI Kekurangan BB tingkat berat
IMT < 17
Kekurangan BB tingkat ringan
17 – 18,5
NORMAL
IDEAL
18,5 – 25
GEMUK
Kelebihan BB tingkat ringan
> 25 – 27
Kelebihan BB tingkat berat
> 27
KURUS
16 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah kebutuhan energi Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi gunakan garam yodium Makanlah makanan sumber zat besi Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan ( ASI EKSLUSIF ) Biasakan makan pagi Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur Hindari minum minuman beralkohol Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan Bacalah label pada makanan yang dikemas
E.
EKAPAN DAN CARA MAKAN YANG BENAR Makan sebaiknya dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi hari ( sarapan ), siang hari, dan malam hari. Makan yang benar : Makan makanan dengan menu gizi seimbang Makanan bersih, perlatan makan bersih, tangan bersih Makan dikunyah dengan baik Makan dengan tenang tidak terburu – buru, tidak bicara ketika makan
F.
MAKANAN YANG TIDAK SEHAT Makanan yang kotor terkena debu, dihinggapi lalat, sudah basi dan makanan yang banyak mengandung zat kimia, zat pengawet dan zat pewarna
G. JUMLAH KEBUTUHAN KALORI FAKTOR PENGARUH KETERANGAN Umur : Anak–anak membutuhkan kalori disbanding orang dewasa
lebih
banyak
Jenis Kelamin
: Laki – laki membutuhkan kalori lebih banyak dibanding wanita
Macam Pekerjaan
: Pekerjaan berat ( petani ,kuli ) membutuhkan kalori lebih banyak disbanding pekerja sedang/ ringan ( guru, pegawai kantor )
Iklim
: Negara beriklim dengin membutuhkan kalori lebih banyak disbanding ukuran tubuh kecil
Tinggi dan berat badan
: Ukuran tubuh besar membutuhkan kalori lebih banyak dibanding ukuran tubuh kecil
Keadaan individu : Wanita hamil membutuhkan lebih banyak kalori 17 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
H. JENIS KEADAAN GIZI GIZI BAIK Ialah apabila seseorang menurut pengukuran tidak menunjukkan adanya kelainan – kelainan menurut suatu norma atau ukuran tertentu. Keadaan gizi dapat ditentukan dengan pengukuran : Pengukuran antopometri ( BB, TB, LILA ) Pemeriksaan Laboratorium ( darah, urin, tinja ) Pemeriksan klinik ( oleh dokter ) Pemeriksaan dietika ( jenis, jumlah makanan yang dimakan ) GIZI SALAH ( MALNUTRISI ) a. GIZI LEBIH Berarti makanan yang dimakan lebih dari ukuran yang telah ditentukan ( Kegemukan/ obesitas, kencing manis dll ) b. GIZI KURANG Berarti makanan yang dimakan kurang dari ukuran yang telah ditentukan ( GAKY, KVA, ANEMIA GIZI BEZI ) I.
PENYAKIT KEKURANGAN GIZI UTAMA a.
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Kelompok rawan GAKY : ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita, anak-anak usia sekolah serta Wanita Usia subur ( WUS ). Kebutuhan yodium pada WUS : WUS sebagai calon ibu sangat membutuhkan yodium agar janin yang dikandung lahir menjadi bayi yang sehat. Berapa kebutuhan kita akan Yodium ? Kebutuhan rata-rata per hari ± 1 – 2 mikrogram per kg berat badan Anak usia 10 tahun membutuhkan garam yodium 1/3 – ½ sendok the per hari Orang dewasa membutuhkan garm yodium 2/3 sendok the per hari Ibu hamil dan ibu menyusui dianjurkan ditambah 1 – 1 ¼ sendok the per hari dari kebutuhan orang dewasa Akibat GAKY : Gondok Bayi lahir mati Keguguran Gangguan pertumbuhan
18 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Kretinisme, yaitu kerdil dengan 2 atau lebih kelainan antara lain : mata juling, bisu, tuli, cara berdiri dan berjalan khas disertai dengan kemunduran mental.
AKIBAT PALING SERIUS ADALAH PENURUNAN TINGKAT KECERDASAN ( IQ ) YAITU : Penderita gondok = terjadi penurunan 5 IQ point dibawah normal Penderita kretin = terjadi penurunan 50 IQ point dibawah normal Penderita GAKY lain = terjadi penurunan 10 IQ point dibawah normal Daerah endemik GAKY terjadi penurunan 10 IQ point pada bayi lahir setiap tahun ( IQ normal adalah 110 point ) Cara mencegah kekurangan Yodium Mengkonsumsi makanan kaya iodium, yaitu makanan dari laut ( sea food ) seperti : kerang, kepiting, ikan laut dsb. Mengurangi konsumsi makanan yang bersifat goitrogenik atau zat yang mengganggu penyerapan iodium, misalnya : singkong, lobak, kol, sawi Mengkonsumsi garam iodium dalam makanan sehari-hari sesuai standar 30 – 80 ppm Minum kapsul minyak iodium setahun sekali ( khusus daerah endemik ) Cara menanggulangi GAKY : Upaya jangka pendek Suplementasi yodium distribusi minyak beryodium pada kecamatan endemic GAKY berat dan sedang ( TGR > 20 % ) Upaya jangka panjang ( pencegahan ) a. Yodisasi garam b. Peningkatan konsumsi aneka ragam bahan pangan ( diserfikasi pangan dan gizi ) yang bersumber dari laut Gejala anak kekurangan yodium : Malas dan lamban Kelenjar tiroid membesar Kemampuan belajar rendah b. Anemia Defisiensi Besi ( Fe ) Anemia defisiensi besi adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin ( HB ) dalam darah kurang dari normal, setiap kelompok umur dan jenis kelamin kadar Hb berbeda yaitu : 1. Anak balita : 11 gr% 2. Anak usia sekolah : 12 gr% 3. Wanita dewasa ; 12 gr% 4. Pria dewasa ; 13 gr% 19 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
5. 6.
Ibu hamil Ibu menyusui > 3 bl
: 11 gr% : 12 gr%
Zat besi/ Fe : merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan. Guna Zat besi : zat besi diperlukan tubuh untuk pembentukan hemoglobin/ Hb, Hb adalah alat pengangkut oksigen dari paru – paru ke jaringan tubuh Penyebab anemia defisiensi besi : Kurangnya konsumsi makanan kaya besi, terutama yang berasal dari sumber hewani Kehilangan zat besi yang berlebihan ( penyakit cacingan ) Tanda-tanda anemia gizi besi adalah: 5 L : lemah, letih, lesu, lelah,lalai Muka dan telapak tangan pucat Pusing Mudah mengantuk Mata berkunang-kunang c.
Kekurangan Energi Protein ( KEP ) KEP adalah suatu penyakit gangguan gizi pada tubuh disebabkan kekurangan energi dan protein dlam proporsi yang bermacam – macam Makanan sumber energi : padi, tepung, umbi, kentang, sagu, roti, mie, pisang Makanan sumber protein : ikan, telur, ayam, daging, susu, keju, kacang, tempe, tahu Gejala KEP : merasa cepat lelah, lemah, kurang bergairah dan berat badan tidak naik atau berat badan menurun. Ada 2 macam KEP : a. Marasmus ( terutama kekurangan kalori ) Sangat kurus, tulang iga terlihat jelas Wajah seperti orang tua Kulit keriput Tanda-tanda yang menyertai: Pucat karena anemia Berak encer Dehidrasi Gejala kekurangan vitamin A b. Kwashiorkor Bengkak pada kaki, tangan/ anggota badan lain Berat badan dibandingkan umur kurang Wajah sembab ( wajah bulan/ moon face ) Otot kendor Tanda-tanda yang menyertai : Rambut tipis, kulit kusam 20 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Berak encer Pembesaran hati Kulit mengelupas Gejala kurang vitamin A Pencegahan KEP : Makan makanan sesuai PUGS ( Pedoman umum gizi seimbang ) Imunisasi lengkap Pemeriksaan kesehatan secara teratur Menjaga kebersihan pribadi, makanan dan lingkungan Resiko Kekurangan Energi Kronis ( KEK ) : adalah szeseorang yang mempunyai kecenderungan menderita KEK dengan ukuran Lingkar Lengan Atas ( LILA ) < 23,5 cm KEK biasa disertai oleh wanita Usia Subur ( WUS ) d. Kekurangan vitamin A (KVA) KVA adalah suatu keadaan dimana simpanan vitamin A di dalam tubuh sudah habis terpakai, sehingga kadar vitamin A dalam darah menurun Penyebab kekurangan vitamin : Primer : kurangnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin A Sekunder : terjadai gangguan penyerapan atau penggunaaan vitanmin A, misalnya pada penderita KEP, penderita penyakit hati Makanan sumber vitamin A ( hewani ) : Hati, kuning telur, susu, mentega Makanan sumber karoten ( nabati ) : Daun singkong, daun kacang, daun kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, papaya, mangga, nangka masak, jeruk Akibat kekurangan vitamin A : Xeroptalmia ( buta senja – bercak bitot, mata keruh kering ) Daya tahan tubuh menurun terhadap resiko infeksi Kulit menjadi kering dan kasar Gangguan pertumbuhan pada anak ( tulang dan gigi ) Nafsu makan berkurang Cara mencegah Kekurangan Vitamin A : Meningkatkan konsumsi makanan sumber vit. A Menambah vitamin A pada bahan makanan ( fortifikasi ) Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi secara berkala Pemberian kapsul vit A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus kepada: Bayi ( 6 – 11 bl ) 100.000 SI ( warna biru ) Anak balita ( 12 – 59 bl ) 200.000 SI ( warna merah ) Pemeberian kapsul vit A kepada ibu nifas sebanyak 1 kapsul selama nifas dengan dosis 200.000 SI. 21 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Di wilayah terjadinya KLB ( Kejadian Luar Biasa ) campak semua balita diberikan kapsul vit A sesuai dosis, meskipun bulan Februari atau Agustus sudah mendapatkan Vit A.
KEBERSIHAN PRIBADI/ PERSONAL HYGIENE A. MANDI Guna mandi : Menghilangkan kotoranpada permukaan kulit Menghilangkan bau badan/ keringat Melancarkan peredaran darah Menyegarkan tubuh Bahan dan peralatan mandi : Air bersih Gayung air Sabun mandi Handuk bersih milik sendiri ( jangan memakai handuk orang lain ) Sesudah madi sebaiknya memakai pakaian yang bersih ( terutama pakaian dalam ) karena pakaian yang kotor akan mengotori badan yang sudah bersih. B. MENGGOSOK GIGI Guna menggosok gigi : membersihkan gigi dari sisa makanan yang menempel pada gigi, sebaiknya sesuadah mkan dan sebelum tidur. Bahan dan peralatan menggosok gigi : Sikat gigi Pasta gigi yang mengandung fluor Air bersih Gelas bersih Cara menggosok gigi : Siapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung fluor, oleskan pasta gigi pada sikat gigi, kira – kira sebesar satu butir kacang tanah Berkumurlah sebelum menyikat gigi Sikatlah semua permukaan gigi dengan geerakan maju mundur dan pendek- pendek selama 2 menit dan sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap permukaan Sikatlah permukaan gigi yang menghadap pipi dan bibir, menghadap langit – langi/ lidah Sikatlah permukan gigi yang dipakai untuk mengunyah Berkumurlah dengan air bersih satu kali saja Bersihkan sikat gigi dengan air bersih 22 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
C.
Simpan sikat gigi dengan tegak posisi kepala sikat gigi berada di atas
MEMBERSIHKAN MATA-HIDUNG- TELINGA
Memelihara kebersihan mata Sering kita dapatkan kotoran mata menumpuk pada salah satu sudut mata kita. Bersihkan kotoran mata tersebut dengan kapas yang diberi air matang dan boorwater, bisa dilakukan 2 kali sehari. Membersihkan mata dimulai dari pinggir ke tengah arah hidung sampai ke sudut mata. Dilakukan berulang – ulang sampai bersih. Untuk menjaga kebersihan mata sebaiknya juga memperhatikan hal – hal sebagai berikut : biasakan membaca dalam keadaan sinar yang terang, jarak buku dengan mata sekitar 30 cm, sebaiknya tidak membaca sambil tiduran, menghindari masuknya benda – benda asing kemata dll.
Memelihara kebersihan hidung Di dalam rongga hidung terdapat bulu –bulu halus dan lender keluar dari ke kelenjar di dinding rongga hidung. Fungsi bulu dan lender iaalah menyaring udara yang masuk dari kotoran dan debu, sehingga udara yang masuk ke paru paru lebih bersih. Oleh karena itu dalam rongga hidung selalu da kotoran. Bersihkan rongga hidung dengan tissue, sapu tangan, atau handuk yang lembut.
Memelihara kebersihan telinga Bersihkan daun telinga pada waktu mandi, harus lebih diperhatikan lekuk daun telinga dan lipatan yang ada dibelakang daun telinga, karena pada bagian ini sering terdapat kotoran ( daki ). Gosok semua lekuk dan lipatan belakang dengan handuk atau kapas yang diberi sabun agar semua menjadi bersih.
D. MEMELIHARA KEBERSIHAN TANGAN DAN KAKI Cara memelihara kebersihan tangan dan kaki : Mencuci tangan dengan sabun setelah memegang sesuatu yang kotor Mencuci tangan sebelum memegang makanan Mencuci kaki setiap selesai bermain diluar rumah, pulang dari sekolah/ perjalanan Pakailah alas kaki bila keluar dari rumah Pakailah sandal atau sepatu yang sesuai ukuran kaki
23 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
KESEHATAN GIGI DAN MULUT Mulut Bibir
Fungsi Bibir : Menjaga agar makanan dan minuman tidak tercecer keluar Merasakan panas dinginnya makanan/minuman Berbicara dengan jelas
Lidah
Fungsi Lidah : Mengecap Menelan Menjilat Bicara
Gigi
Fungsi Gigi : Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan Mengucap kata-kata dengan jelas Kosmetik (membentuk wajah)
Gusi
Gigi Mahkota Gigii
Email gigi
Leher Gigii
Dentin Akar Gigii
Pulpa
24 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
a b
atas
b
c
c
d
d
Keterangan : a. Gigi seri b. Gigi Taring c. Gigi Geraham pertama d. Gigi Geraham kedua
bawah d c b a
a.
FUNGSI GIGI Mengunyah Berbicara Membentuk muka
b.
STRUKTUR GIGI Mahkota Gigi, yaitu bagian gigi yang kelihatan dalam mulut Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam dalam tulang rahang Jaringan penyangga gigi Gusi : Jaringan lunak yang mengelilingi gigi dan berwarna merah Tulang Alveo : Gigi tertanam dalam tulang ini Selaput Periodontum : Selaput pengikat gigi pada tulang alveol
c.
MASA PERTUMBUHAN GIGI Masa Gigi Sulung Tumbuh waktu anak umur 6 bulan dan lengkap pada umur 2,5 s/d 3 tahun. Masa gigi Peralihan Gigi tetap telah tumbuh disamping gigi sulung. Pada umur 6 th telah tumbuh gigi tetap yang pertama. Antara umur 6-12 th. Gigi sulung berangsur- angsur diganti gigi tetap. Masa Gigi Tetap Gigi Sulung : 1. Jumlah 20 2. Terdiri dari : 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham 3. Lengkap pada umum 2 tahun Gigi Tetap : 1. Jumlah : 32 gigi 2. Terdiri dari : gigi sulung + 12 gigi geraham 3. Muncul ± umur 6 tahun Tahapan waktu tumbuhnya gigi tetap adalah sebagai berikut :
25 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Geraham Pertama Seri Pertama Seri Kedua Geraham Kecil Pertama Taring Geraham Kecil Kedua Geraham Kedua Geraham
d.
: 6 – 7 tahun : 5 – 8 tahun : 6 – 9 tahun : 8 – 12 tahun : 9 – 12 tahun : 9 – 13 tahun : 11 – 14 tahun : 16 – 25 tahun
PENYAKIT GIGI Karies Gigi (Gigi Keropos ) Karies dapat terjadi pada gigi sulung maupun gigi tetap.karies gigi dimulai dengan lepasnya kalsium lapisan gigi luar (demineralisasi enamel gigi ), sehingga gigi menjadi keropos dan berlubang. Tanpa perawatan proses penyakit berjalan terus sampai ke bagian syaraf gigi, lama lama gigi akan mati dan membusuk. Pada tahap awal tidak terdapat rasa sakit atau hanya rasa linu bila terkena makan dingin, manis, asam. Rasa sakit akan timbul apabila lubang sudah semakin dalam dan akhirnya akan timbul rasa sakit berdenyut siang dan malam. Bila dibiarkan terus lama kelamaan rasa sakit akan hilang karena syaraf gigi mati, gigi menjadi busuk. Gigi yang busuk merupakan sumber infeksi organ tubuh yang lainnya, seperti peradangan rongga hidung, tenggorokan, dll. Radang Gusi/ Ginggivitis Radang gusi jarang disertai rasa sakit, sehingga dapat berjalan bertahun- tahun tanpa disadari. Tanda- tanda tanpa disadari. Tanda tanda : Gusi Bengkak, berwarna lebih merah dan mudah berdarah bila disentuh atau menggosok gigi dan terdapat banyak kotoran yang menempel pada gigi terutama yang berbatasan dengan gusi (karang gigi). Anak- anak yang menderita radang gusi mempunyai bau mulut tidak enak.Tanpa perawatan, proses peradangan menjalar sampai akar gigi shg gigi menjadi goyah. PENYEBAB KARIES DAN RADANG GUSI ADALAH : PLAK APAKAH PLAK ITU ? Yaitu endapan lunak, yang menutupi dan melekat pada permukaan gigi, yang terdiri atas semacam bahan perekat (seperti agar- agar) dan aneka ragam bentuk bakteri. SIFAT PLAK : 1. Melekat erat pada permukaan gigi, sehingga perlu menggosok gigi untuk menghilangkannya 2. Plak mudah tumbuh kembali dan menutup permukaan gigi beberapa jam setelah dibersihkan 3. Bila dibiarkan menempel pada permukaan gigi menebal karang gigi 4. Plak tidak berwarna, sehingga tidak bisa dilihat
26 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Cara Pencegahannya adalah : Menjaga kebersihan mulut : dengan cara menggosok gigi untuk menghilangkan plak dari permukaan gigi. Sedangkan karang gigi hanya dapat dihilangkan dengan lat khusus, oleh tenaga kesehatan. Mengatur pola makan : sususnan makanan yang baik dan bergizi perlu untuk pertumbuhan yang baik dan perlu untuk menjaga kesehatan pada umumnya. Pengaruh makanan : 1. Pengaruh selama pembentukan gigi 2. Pengaruh kalau gigi sudah sembuh Pemerikasaan gigi : pemeriksaan kesehatan gigi secara teratur sangat dianjurkan, supaya kesehatan gigi selalu terjagaa, apabila ditemukan kelainan dapat segera diatasi. Hindari makanan manis dan lengket (coklat, dll) MENGGOSOK GIGI 1. Sikat gigi yang baik Kepala sikat gigi harus kecil ( ukuran sama dengan sikat gigi untuk anak – anak ) Bulu – bulu sikat harus sama panjang, sehingga membentuk permukaan yang datar, dan bulu sikat terbuat dari nilon yang tidak terlalu kaku, disusun berderet 2 atau 3 Tangkai sikat harus lurus dan mudah dipegang 2. Biasakan untuk menggosok untuk menggosok gigi di depan cermin Untuk mengetahui apakah masih ada plak yang tertinggal di permukaan gigi → uji dengan pewarna ( pewrna kue, lipstick atau teres ) 3. Permukaan gigi yang perlu mendapat perhatian kalau menggosok gigi adalah : Bagian yang berbatasan dengan gusi Di rahang bawah : permukaan gigi yang menghadap lidah Geraham di rahang atas : permukaan geraham yang menghadap ke pipi 4. Gerakan menggosok gigi : Menggosok gigi yang berbatasan dengan gusi → horizontal berulang – ulang pada satu tempat dulu, sebelum pindah ke tempat lain Dataran pengunyah dari geraham juga disikat dengan gerakan horizontal Sikat gigi jangan ditekan sewaktu menggosok gigi PENYAKIT GIGI DAN MULUT
CARIES GIGI Adalah keadaan dimana gigi berlubang Penyebab : o Sisa makanan dan bakteri yang menutupi dan melekat pada gigi
27 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Pencegahan : o Menyikat gigi secara teratur dan benar o Menyikat gigi menggunakan pasta gigi yg mengandung flour. o Minimal 2 x sehari (sesudah makan dan sebelum tidur) o Hindari makanan yang merusak gigi o Periksa gigi minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi
KESEHATAN MATA
Bagian-bagian Mata o o o o o o o
Alis Kelopak Mata : Bola Mata Iris Pupil Konjungtiva Lensa
Penyakit Mata
1.
Penyakit – penyakit mata. a. Radang selaput mata Penyebab : bakteri, virus Penularan : kontak langsung atau melalui barang – barang milik penderita ( sapu tangan, handuk dll ) Tanda – tanda/ gejala : Mata merah, berair, dan banyak kotoran Seakan – akan ada pasir dan terasa pedih Ada kalanya kelopak mata bengkak Photophobia ( silau kena sinar ) Tindakan : Bersihkan mata dengan kapas yang dibasahi boorwater/ air masak yang dingin Keringkan dan oleskan salep mata, seperti penicillin, kemicetin dan tetracycline, atau tetes mata, sulfa zinci 0,5% ( banyak dipergunakan ), tetracycline dan lain – lain Perhatian : jangan mengobati mata di bagian yang hitam Pencegahan : dan pemeliharaan mata :
28 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Jagalah kebersihan mata dan jangan sampai kemasukan debu Lakukan pemeriksaan mata secara berkala Jauhilah orang – orang yang menderita penyakit mata Cucilah tangan bersih – bersih sehabis menolong penderita penyakit mata Jangan menggosok mata dengan sapu tangan, handuk atau benda – benda lain kepunyaan penderita penyakit mata Peringatan : Jika tidak terlihat perbaikan setelah diobati selama 3 hari di sekolah, segeralah pen derita dikirim puskesmas/ rumah sakit b.
c.
Conjungtivitas sawahica Penyebab : semacam virus Penularan : sering terjangkitnya bersamaan dengan masa panen dan mengerjakan sawah Pencegahan : hindari kontak dengan penderita dan usaha – usaha lain seperti yang telah dikemukakan Tindakan : Pengobatan dengan salep antibiotika Trachoma Penyebab : virus Penularan : kontak langsung dan melalui segala sesuatu yang dipakai Penderita Tanda – tanda/ gejala : Mata gatal dan karenanya selalu di gosok – gosok Keluar kotoran Mata tidak begitu merah Bintik – bintik pada kelopak mata bagian dalam dan sekitarnya dikelilingi bagian yang merah Infeksi menjalar ke selaput bening mata dan timbul garis-garis putih ( pannus ) Kemudian timbul luka pada selaput bening mata Penyembuhan dapat menimbulkan cacat : - Selaput bening mata menjadi putih dan suram - Kelopak mata tertarik ke dalam atau keluar akibat terjadinya jaringan parut pada bagian dalam kelopak mata - Dapat menimbulkan gangguan penglihatan pada mata Pencegahan : Jangan memakai sapu tangan, handuk atau benda – benda lain kepunyaan penderita Jangan tidur bersama penderita atau mendekatinya Cuci tangan hingga bersih setelah bersinggungan dengan penderita Usahakan makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung vitamin A
29 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Sewaktu ada wabah, jangan mandi di pemandian umum Tindakan : Beri salep mata, tetapi ingat jangan yang mengandung cortisone atau sejenisnya Segera kirim ke puskesmas Bicaralah dengan dokter d. Radang kelopak mata Penyebab : kuman – kuman seperti staphylococcus dan streptococcus Penularan : kontak dengan kuman – kuman tersebut Tanda – tanda/ gejala : Sering terjadi kumpulan nanah di kelopak mata ( hordeolum/ timbil ) Pencegahan : memelihara kebersihan Tindakan : Pengobatan local dengan salep mata Pengobatan berupa tablet sulfa 3 x sehari sebagai obat minum
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
P3K adalah memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (Dokter/Puskesmas/Rumah Sakit)
Tujuan o Mencegah cidera bertambah parah o Menunjang upaya penyembuhan
Pedoman P3K o P : Penolong mengamankan diri o A : Amankan korban o T : Tandai tempat kejadian o U : Usahakan menghubungi ambulan, dokter, rumah sakit atau yang berwajib o T : Tindakan pertolongan yang tepat
Tanggung jawab Penolong o Penolong dapat menilai situasi o Penolong dapat mengenal kondisi korban dan prioritasnya o Penolong harus segera memberi pertolongan sesuai keadaan korban o Penolong mengatur dan merencanakan transportasi
Bahan yang minimal harus tersedia o Bahan untuk membersihkan tangan o Obat untuk mencuci luka o Obat pengurang rasa sakit o Bahan untuk menyadarkan
30 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Alat minimal yang disediakan o 10 pembalut cepat o Pembalut gulung o Pembalut segitiga o Kapas o Plester o Kasa Steril o Gunting o Pinset
Langkah-langkah pemeriksaan korban o Periksa Kesadaran o Periksa Pernafasan o Periksa tanda-tanda perdarahan & peredaran darah o Periksa keadaan lokal (patah tulang, luka dll) dan perhatikan keluhan
Gangguan Pernafasan o Adalah keadaan dimana korban sulit bernafas s/d tidak bernafas o Penyebab : Sumbatan jalan nafas Kelemahan atau kejang otot pernafasan Menghisap asap/gas beracun o Penggolongan Korban sadar Korban tidak sadar o Prioritas pertolongan : Pada korban tidak sadar o Lokasi gangguan: Rongga hidung, kerongkongan sampai paru-paru o Tindakan P3K: Berikan Pernafasan Buatan
Gangguan Kesadaran o Adalah keadaan dimana kesadaran berkurang atau hilang sama sekali o Penyebab : Benturan/pukulan pada kepala Sinar terik matahari langsung mengenai kepala Berada pada ruangan penuh orang sehingga kekurangan oksigen. Keadaan tertentu dimana tubuh lemah, kurang latihan perut kosong dll. o Penggolongan : Kesadaran kurang Kesadaran hilang o Prioritas Pertolongan : Korban tidak sadar dg gangguan pernafasan Korban yang kesadarannya berkurang o Lokasi gagguan
31 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
o
Pada Susunan Saraf Pusat (SSP) Tindakan P3K : Angkat penderita ke tempat teduh dan baik sirkulasi udaranya Tidurkan terlentang tanpa bantal (bila muka pucat/biru), dengan bantal bila muka merah Longgarkan semua pakaian yang mengikat Bila penderita sadar, beri minum hangat Beri selimut badannya hangat Jika perlu kirim ke rumah sakit
Gangguan Peredaran Darah (Syok) o Adalah keadaan yg dapat mengancam kehidupan dimana otak dan alat vital lain kekurangan darah oleh pelbagai sebab. o Penyebab : Kekurangan darah/cairan Luka bakar yang luas Nyeri yang hebat Tidak tahan terhadap obat/bahan kimia tertentu o Penggolongan Ringan : Pucat Kulit dingin Nadi lemah dan cepat (>100 x/menit) Gelisah, haus, kadang-kadang ngacau. Berat : Sangat pucat, mata cekung, nafas cepat & tidak teratur o Lokasi gangguan : Kulit (luka/luka bakar) Saluran pencernaan (muntaber) Patah tulang dll o Tindakan P3K : Segera bawa ke dokter/puskesmas/rumah sakit sambil berusaha : Bawa korban ke tempat teduh dan aman Pakaian korban dikendorkan Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat Bila ada luka/perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian Bila muntaber berikan oralit
Perdarahan o Adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak o Macam Perdarahan : Perdarahan keluar
32 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
o o
o o
Perdarahan kedalam Penyebab : Putusnya pembuluh darah datau perlukaan pada pembuluh darah Penggolongan : Perdarahan pembuluh nadi/arteri Perdarahan pembuluh darah balik/vena Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler Prioritas Pertolongan : Pembuluh darah nadi Tindakan P3K : Bagian anggota badan yg berdarah ditinggikan Tekan pembuluh darah yang terletak diantara tempat perdarahan
PEMBALUTAN o Guna Pembalutan : Menutup luka Melakukan penekanan, misal pada bagian tubuh yg sakit Membatasi pergerakan Mengikat bidai Menghentikan/mengurangi perdarahan o Macam Pembalutan Mitela Funda Platenga
Mitela o
Funda
Platenga
Cara Pembalutan Kepala Menggendong tangan Pembalutan siku Telapak tangan Telapak kaki
PINGSAN Penyebab pingsan : Sengatan matahari, lapar, takut sedih, perdarahan, rasa sakit yang hebat, benturan/ pukulan di kepala. Pertolongan pertama yang harus dilakukan : 33 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Bawalah penderita ke tempat yang tduh dan segar udaranya Longgarkan pakaiannya, agar dapat bernafas dengan leluasa Baringkan penderita dengan posisi kepala agak lebih rendah dari badannya, atau kakinya dianggkat agar letaknya lebih tinggi dari badan ( dengan posisi demikian darah akan banyak mengalir ke jantung dan akhirnya ke kepala ). Hal ini akan mempermudah penderita menjadi sadar kembali. Bila muntah, miringkan kepalanya, agar muntahan tidak masuk ke paru – paru. Ciumkan bau – bauan untuk mempercepat kesadaran penderita Bila penyebabnya sengatan matahari, kompres kepalanya dengan air dingin setelah sadar berilah air minum. Bila karena lapar ( belum sarapan ), beri minum teh manis hangat Bila karena perdarahan, hentikan perdarahannya, segera bawa ke puskesmas/ RS terdekat Bila karena keringat berlebih, setelah sadar beri minum air garam ( satu sendok the garam dilarutkan ke dalam satu gelas air matang.
LUKA Luka yang mungkin dialami oleh peserta didik di sekolah dalam kesehariaannya dapat dibagi menjadi beberapa jenis luka, yaitu : Luka lecet : terjadi karena terjatuh, biasanya diangkat dan tidak beraturan Pertolongan : cuci luka sampai bersih dengan memakai sabun dan air bersih. Olesi luka dengan obat merah atau betadine. Bila luas dan agak kedalam tutup dengan kasa steril diperban Luka memar : terjadi karena benturan dengan benda tumpul, biasanya tampak bengkak berwarna biru atu merah kebiru –biruan Pertolongan : kompres bagian yang memar dengan handuk kecil yang dicelup air dingin atau es, bisa diberikan sedikit tekanan. Keesokan harinya kompres dengan air hangat/ handuk hangat, selanjutnya olesi dengan balsam agar pembengkakan cepat mengempis Luka iris : terjadi karena terpotong benda benda tajam umpamanya pisau, biasanya tepi luka tampak rapi Pertolongan : Bersihkan luka iris dengan obat antiseptic. Sesudah luka bersih, tutup dengan plester obat. Usahakan agar kedua pinggir luka terus merapat agar penyembuhan cepat dan tidak berbekas. Khusus untuk luka iris yang dalam dan mengeluarkan banyak darah. , tinggikan bagian yang luka untuk mengurangi perdarahan. Tutup luka dengan kasa steril yang tebal dan balut dengan pembalut dan tekan agar perdarahan berhenti. Segera bawa ke Puskesmas terdekat Luka tusuk : terjadi karena tertusuk benda yang runcing, biasanya luka kecil agak dalam Pertolongan : bersihkan luka dengan air bersih ( boorwater ) kemudian larutan desinfektan (betadine). Tutup luka dengan kasa dan balut dengan pembalut dan tekan agar perdarahan berhenti. Segera bawa ke Puskesmas/ RS terdekat 34 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
TERKILIR Terkilir ( bukan retak atau patah tualng ) sulit diperkirakan dari luar apakah bagian yang terkilir mengalami luka/ kerusakan di dalam. Maka pertolongan pertamanya adalah : Menjaganya dalam posisi/ kedudukan yang benar Upayakan sendi tidak bergerak Rendam dalam air dingin atau mengompresnya dengan kain dingin. Hal ini baik dilakukan beberapa kali pada 24 jam pertama setelah kejadian. Jangan mengurut bagian sendi yang terkilir Sesudah 24 jam, rendamlah bagian sendi yang terkilir dalam air panas atau mengompresnya dengan kain panas beberpa kali sehari MIMISAN Adalah Keluarnya darah dari hidung tanpa terkena benturan atau pukulan sebelumnya. Biasanya merupakan tanda dari suatu penyakit. Pertolongan pertama yang diberikan : Dudukkan penderita di kursi atau lantai Tekan / pijatlah hidung selama 10 menit, penderita bernafas dengan mulut, agar perdarahan cepat berhenti Bantulah dengan memberi kompres dingin/ es di daerah batang hidung dan leher Apabila perdarahan belum juga berhenti masukkan gulungan kasa stetril atau kapas steril ke dalam hidung yang berdarah, biarkan ujung gulungan kasa/ kapas keluar dari lubang hidung agar mudah diambil kembali. Sebaiknya sebelum dimasukkan ke dalam hidung dibasahi dengan Vaseline supaya tidak melekat. Selanjutnya pijit lagi hidung penderita kurang lebih selama 10 menit. Setelah perdarahan berhenti keluarkan kasa/ kapas tersebut dengan hati – hati sekali Apabila perdarahan belum berhenti segera bawa ke Puskesmas/ RS terdekat TRAUMA MATA Benda asing masuk mata ( kliliben ) : Masuknya benda – benda kecil misalnya : pasir, serpihan kayu, serangga ke dalam mata, yang menyebabkan luka pada mata, dan bisa menyebabkan infeksi mata Pertolongan pertama yang harus dilakukan : 1. Tidak diperkenankan menggosok – gosok mata 2. Berikan salep mata antibiotika 3. Bawa segera ke puskesmas/ RS terdekat Trauma tumpul : Terjadi karena benda tumpul mengenai mata, misalnya cock, tinju, bola tennis, bisa juga secara tidak langsung, yaitu melalui getaran yang merambat. Misalnya trauma pada dahi atau kepala tetapi kerusakannya sampai mengenai mata. Pertolongan pertama yang harus dilakkukan adalah : 1. berikan salep mata antibiotika pada mata yang cedera 35 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
2. 3.
Mata ditutup supaya beristirahat Bawa penderita ke puskesmas/ RS terdekat
Trauma kimia : Terjadi karena tiodak sengaja mata terperscik oleh ciran yang mengandung zat kimia ( tip ex, cat air, dll) Pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah : 1. segera lakukan irigasi dengan air mengalir yang bersih, bhisa menggunakan ceret, gayung, gelas botol, atau kran yang dihubungkan dengan selang 2. Beriakn salep mata antibiotika jika ada 3. Bawalah penderita ke Puskesmas/ RS terdekat
OBAT SEDERHANA LOGO OBAT Lingkaran Hijau : Obat Bebas Lingkaran Biru : Obat Bebas Terbatas Lingkaran Merah dengan huruf K : Obat Keras Pengertian obat adalah semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati, yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala – gejalanya. Cara pemberian obat : 1. Obat dalam/ efek sistemik adalah obat yang diedarkan ke seluruh tubuh a. Oral : pemberiannya melalui mulut Bentuk : tablet, kapsul, obat hisap, sirup, tetesan b. Oromucosal : pemberian melalui mucosa di rongga mulut Sub lingual : obat ditaruh di bawah lidah Bentuk : tablet kecil atau spray Bucal : obat diletakkan di antara pipi dan gusi Contoh : obat untuk mempercepat kelahiran c. Injeksi : pemberiannya melalui suntikan d. Implantasi : obat dicangkokkan di bawah kulit e. Rectal : pemberian obat melalui rectal ( dubur ) Contoh : obat untuk wasir f. Transdermal : cara pemakaian melalui permukaan kulit, berupa plester Umumnya untuk gangguan jantung 2. Obal luar/ efek local adalah obat yang di pakai setempat 36 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
a. b. c. d. e.
Intranasal: obat diberikan melalui selaput lendir hidung Inhalasi: obat diberikan untuk disedot melalui hidung atau mulut atau disemprotkan Mukosa mata dan telinga : obat diberikan melalui selaput/ mukosa mata atau telinga, bentuk : drop dan salep intra vaginal : obat diberikan melalui selaput lendir/ mukosa vagina bentuk : tablet, salep, cream dan cairan bilasan kulit ( percutan ): obat diberikan dengan jalan mengoleskan pada permukaan kulit bentuk : salep atau cream
MACAM – MACAM OBAT 1. Obat analgetik – antipiretik Adalah obat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Antipiritika untuk menurunkan panas. Contoh : parasetamol, panadol, tempra biogesik dll 2. Obat antibiotika Adalah zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme hidup terutama fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan banyak bakteri dan beberapa virus besar. Contoh : Ampicilin, amoxicillin, chloramphenicol, erythromycin dll 3. Obat malaria Adalah khemoterapi yang mampu membunuh/ menghentikan penyakit infeksi dengan demam berkala yang disebabkan oleh suatu parasit bersel tunggal dan ditularkan oleh nyamuk anhopeles. Contoh : kloroquine, kina dll 4. Obat Ekspektoran Adalah obat yang digunakan untuk mencairkan dahak yang kental dan mempermudah pengeluarannya dengan batuk. Antitusive : penekan/ pereda batuk Contoh : bisolvon, dextromethorphane, OBH, glyceryl guaicolat dll 5. Obat tukak lambung Adalah obat yang digunakan untuk menetralisir/ mengikat asam lambung ( antasida ) dan mengurangi produksi asam lambung. Contoh : antasida, Mylanta dll 6. Obat cacing Adalah obat yang digunakan untuk memusnahkan cacing dalam tubuh manusia dan hewan. Contoh : mebendazole, pyrantel, combantrin dll 7. Obat anti diare Adalah obat yang menghentiakn buang air besar seringkali sehari dengan banyak cairan ( mencret) yang merupakan gejala – gejala penyakit tertentu. 37 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Contoh
: newdiatab, entrostop, oralit dll
TUNTUNAN PENGGUNAAN OBAT – OBATAN UNTUK PENGOBATAN RINGAN ATAU PENGOBATAN SEMENTARA
NO 1.
NAMA OBAT Tablet kina
2.
Tablet acetosal
3.
Tablet tryasin B. Complek
4.
Tablet vitamin c
5.
Kapsul A/ D
6.
Ammoniak liquida
7.
Obat mata sulfa zinci
8.
Mercurochroom 2%
Vitamin
DIBERIKAN PADA ANAK DENGAN TANDA/ GEJALA Anak dengan panas badan tetapi merasa dingin dan menggigil ( disangka malaria ) Anak dengan sakit kepala badan panas, pilek dll
Anak yang kurus, lemah pucat, nafsu makan kurang Anak dengan keluhan sariawan, bibir pecah – pecah mimisan ( hidung berdarah ) Anak dengan keluhan mata rabun diwaktu senja atau selaput mata kelihatan kering dan kulit badan juga kering Anak yang pingsan karena panas matahari, belum makan pagi, dsb Anak dengan mata merah merah/ banyak kotorannya ( beleken ) Anak dengan luka yang baru
38 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
CARA PEMAKAIAN
KETERANGAN
3 x 1 tablet sehari berturut-turut sampai 3 hari Anak yang kecil: 3 x ½ tablet hari anak umur 10 tahun keatas 3x1 tablet sehari 3 x 1 tablet sehari berturut-turut sampai 3 hari 3x1 tablet sehari
1x1 kapsul sehari
Diciumkan dengan memakai kapas atau sapu tangan 1x1 tetes sehari tiap mata Dioleskan diluka dengan kapas
Dianjurkan vitamin A 200.000 IU
9.
Larutan 1/1000
rivanol
Mencuci/ mengkompres luka yang bernanah Anak dengan koreng yang kecil
10.
Salep Boor 3 %
11.
Salep Ichtyol
Anak dengan bisul
12.
Salep sulfa
Koreng yang baru
13.
Kapas
14
Lysol
15.
Plester
16.
creolin
39 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Menggunakan kain kasa dan pembalut Luka dibersihkan dahulu baru diolesi dengan salep 1x1 hari Dioleskan di bisul kemudian ditutup dengan kain kasa dan diplester Koreng dibersihkan terlebih dahulu kemudian diberi salep Digunakan untuk membersihkan luka, mengoleskan obat menggosok mata dll
Cairan yang dapat dipakai untuk mencuci tangan, membersihakan alat-alat dan lain lain Digunakan untuk menutup luka sesuadh diberi kain kasa terlebih dahulu Larutan yang dipakai untuk membersihakan lantai atau kassa
Tidak boleh digunakan untuk menghentikan perdarahjan pada luka, kecuali bila diletakkan dalam kain kassa Dilarutkan dahulu dalam air bersih ( 1 cc Lysol untuk ± 2 liter air
ISTILAH-ISTILAH OBAT o o o o o o o o o o
Analgetika : Obat/zat yang mengurangi/menghilangkan rasa sakit (contoh : Antalgin) Antipiretika : Obat/zat yangd apat menurunkan suhu badan pada keadaan demam. (contoh : Paracetamol) Anestetika : obat bius, dikemukakan pertama kali oleh O.W. Holmes Hipnotika : obat tidur Anti Emetika : Mengurangi/mencegah rasa mual/muntah Psikofarmaka : Obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf pusat dengan mempengaruhi fungsi psikis dan proses-proses mental Farmakologi : Ilmu yang mempelajari penggunaan obat Farmasi : Ilmu yang mempelajari cara membuat mencampur dan formulasi obat Kemoterapi : Pengobatan penyakit menggunakan zat yang mengandung bahan kimia Antibiotica : Obat yang berkhasiat mematikan/menghambat pertumbuhan bakteri/virus
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR PENYAKIT MENULAR 2.
Penyakit kulit atau penyakit yang gejalanya terdapat pada kulit. a. Gudik/ kudis ( scabies ) Penyebab : parasit Penularan : kontak langsung Tanda – tanda/ gejala : Gatal dan timbul koreng/ gelembung ( adakalanya bernanah ) Lokasi : lipatan jari tangan, siku, paha, pinggul, dan juga telapak tangan Pencegahan : Hindari penderita, termasuk segala sesuatu kepunyaan atau yang dipakai oleh penderita Tindakan : Penderita mandi bersih dengan sabun Keringkan badan dan gosok dengan zalf 2 – 4 b. Borok ( ulcus tropicum ) Penyebab : bakteri Penularan : kontak langsung Tanda – tanda/ gejala : Luka kian hari kian besar, keadaan luka kotor, bernanah, darah cairan jernih kekuning – kuningan meleleh dari luka dan sangat berbau
40 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Disekitar luka bengkak, gatal dan nyeri Lokasi : biasanya terdapat di kaki Tindakan : Bersihkan borok dengan air bersih yang hangat Kemudian borok dibersihkan dengan kain lunak/ kapas yang telah dibasahi dengan rivanol Kompres dengan rivanol dan akhirnya dibalut c.
Bisul ( abses ) Penyebab : bakteri Penularan : kontak langsung Tanda – tanda/ gejala : Kulit setempat bengkak, merah, panas pada rabaan dan sakit Jika sudah matang terdapat matanya Ada kalanya disertai demam dan kelenjar membengkak Lokasi : dapat terjadi di mana saja pada kulit Pencegahan : pelihara kebersihan badan dan lingkungan Tindakan : Bisul yang belum pecah sendiri tidak boleh dipecahkan, beri ichtyol, tutup dengan kain kasa dan balut/ diplester Bisul yang telah pecah sendiri, dikompres dengan rivanol setelah dibersihakan d. Kadas ( tinea inbricata ) Penyebab : jamur Penularan : kontak langsung ( pakaian, handuk, dll yang mengandung jamur) Tanda – tanda/ gejala : Bercak – bercak putih, bersisik, batas jelas dan gatal Lokasi : terdapat di badan Pencegahan : Hindarkan kontak dengan penderita Jangan memakai pakaian, handuk dan dll. Kepunyaan si penderita Tindakan : Gosok dengan salicyl spiritus 3% atau salep 2 – 4 atau dengan yodium 1% e. Panu ( ptyriasis versicolor ) Penyebab : jamur Penularan : kontak langsung ( pakaian, handuk dll yang mengandung jamur ) Tanda – tanda/ gejala : Bercak –bercak putih, bersisik ( lebih halus daripada kadas ), tidak terbatas Lokasi : kadang –kadang tersebar di seluruh tubuh Pencegahan : Mandilah bersih –bersih Jangan memakai pakaian, handuk dll kepunyaan penderita Tindakan : 41 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
f.
g.
Gosok dengan salicyl spiritus 3% atau salep 2 – 4 atau denagan yodium 1 % Campak ( morbili ) Penyebab : virus Penularan : kontak langsung dengan virus ( air liur atau ingus si penderita ) Tanda – tanda/ gejala : Dimulai dengan panas, batuk, lesu dan selaput mata merah Timbul bercak putih di mulut ( koplik spot ) 0 Demam tinggi ( lebih 30 C ), timbul bercak merah yang pada permulaannya di belakang telinga dan kemudian secara cepat meluas ke muka leher, lengan dan dada Rasa sakit berkurang jika bercak – bercak merah meluas ke seluruh tubuh Bercak merah menghilang dan berganti dengan bercak berwarna hitam dan suhu badan menurun Lokasi : seluruh tubuh Pencegahan : hindari penderita Tindakan : beri acetosal setelah makan Anak – anak di bawah 10 tahun : 3 x 1 ½ tablet sehari Anak – anak di atas 10 tahun : 3 x 1 tablet sehari Peringatan : Kirim ke puskesmas Tidak boleh boleh bersekolah sampai bercak hilang Kusta ( Morbus Hansen ) Penyebab : basil Penularan : kontak langsung dengan penderita Tanda – tanda/ gejala : Bercak putih pada kulit, tidak sakit/ tidak begitu sakit kalau ditusuk atau dicubit, tidak gatal. Pada penderita berat, bercak berwarna kemerahan menonjol di bagian ujung dari tubuh, seperti jari tangan dan kaki, telinga, hidung dll ( mengakibatkan rusaknya bagian tubuh atau anggota gerak ). Lokasi : terutama di bagian ujung dari tubuh pada keadaan yang berat
h. Patek ( Frambusia ) Penyebab : bacteria Penularan : kontak langsung Tanda-tanda/ gejala : Dimulai dengan bengkak kecil yang makin membesar, warna merah sekitarnya, bernanah, gatal dan ngilu. Meluas secara sendiri – sendiri atau berkelompok ( ada klanya kelaianan semula telah sembuh ) terutama sekitar mulut, ketiak, kelamin dan anus. Biasanya sembuh sendiri, tetapi proses penyakit jalan terus, sekalipun dari luar tidak terlihat nyata. 42 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
3.
Terjadi perubahan bentuk alat - alat tubuh. Setelah beberapa tahun, timbul kembali kelainan kulit yang merata ke seluruh tubuh dan juga tulang. Akhirnya dapat terjadi patah tulang dan kerusakan organ – organ, seperti hidung, mulut dll. Lokasi : dapat mengenai seluruh badan dan organ – organ Pencegahan : Pelihara kebersihan badan dan lingkungan Hindari kontak dengan penderita Usahakan makanan bergizi i. Cacar air ( varicella ) Penyebab : virus Penularan : kontak melalui air liur dan muntahan penderita Tanda – tanda/ gejala : Panas, menggigil, mual, pusing, nyeri di punggung dan anggota gerak. Timbul bercak – bercak dengan warna kemerahan, kemudian berubah menjadi bintik – bintik kecil dan selanjutnya menjadi gelembung. Gelembung berisi cairan jernih yang kemudian menjadi keruh ( berisikan nanah ). Pada hari ke- 5 hingga ke-6 timbul cekungan di tengah gelembung, sedangkan sekitarnya berwarna merah. Pada hari ke-9 gelembung mulai mongering dan daerah merah mulai menghilang. Pada hari ke-14 timbul keropeng Pada minggu ke-3 hingga ke-4 keropeng mengelupas ( yang terakhir pada tangan dan kaki ). Bekas keropeng menjadi agak kehitam-hitaman dan jelas sekali terlihat di muka ( bopeng ). Lokasi : dimulai pada telapak tangan, muka dan anggota badan bagian luar. Kemudian baru meluas ke seluruh tubuh. Pencegahan : vaksinasi cacar dalam lima tahun dan waktu berjangkit wabah. Tindakan : segera laporkan ke puskesmas. Penyakit – penyakit pada saluran pernapasan. a. Pilek ( influenza ) Penyebab : virus Penularan : melalui udara Tanda-tanda/ gejala : Sakit kepala dan ngilu di persendian. Demam yang disertai panas dingin, batuk dan bersin. Keluar ingus, mula-mula encer, kemudian menjadi kental dengan warna kehijauan. Kadang-kadang mual dan muntah.
43 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Adakalanya juga batuk disertai dengan buang air ( berak –berak ). Pencegahan : Jauhi penderita ( jangan tidur bersama atau sekamar ). Penderita harus menutup hidung dan mulut sewaktu bersin dan batuk. Penderita jangan membuang ingus semaunya . Sewaktu ada wabah, hendaknya dihindari tempat-tempat yang ramai Jangan memakai sapu tangan atau handuk si penderita. Peringatan : Penderita flu dengan berak –berak dan muntah – muntah, segeralah dikirim ke puskesmas atau rumah sakit. b. Radang cabang tenggorok ( bronchitis ) Penyebab : bakteri Penularan : kontak dengan dahak penderita Tanda – tanda/ gejala : Sering batuk danserak Demam Pada umumnya batuk berlendir Pencegahan : hindari penderita Tindakan : Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit Tidak boleh sekolah sebelum sembuh benar c. Batuk rejan ( pertusis ) Penyebab : bakteri Penularan : kontak langsung Tanda – tanda/ gejala : Dimulai dengan batuk, pilek, panas dan tidak ada nafsu makan. Selanjutnya timbul serangan batuk yang panjang dengan diselingi tarikan napas panjang dan dalam yang disertai pula dengan bunyi melengking. Batuk diakhiri dengan muntah disertai ludah kental, berkeringat dan kadang – kadang sampai terkencing – kencing dan terberak – berak. Pencegahan : Imunisasi dengan DPT ( difteria, pertusis, tetanus ) Hindari penderita Tindakan : kirimkan segera ke puskesmas atau rumah sakit Catatan : Batuk rejan juga dinamakan batuk seratus hari, karena kesembuhan tercapai setelah sekitar seratus hari. d. Difteria Penyebab : bakteri
44 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Penularan
: kontak langsung dengan penyandang penyakit, artinya seseorang yang mengandung bakteri akan tetapi dia sendiri tidak sakit karenanya. Tanda – tanda/ gejala – gejala : Sakit di tenggorokan dan adanya selaput putih di sekitar tenggorokan Panas tinggi Pada penyakit yang berat, sukar bernapas Lokasi : tenggorokan
e.
f.
g.
Pencegahan : Imunisasi dengan DPT Hindari penderita Tindakan : Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit Penderita dilarang bersekolah selama 4 hari Radang tenggorokan ( pharyngitis ) Penyebab : bakteri, virus Penularan : melalui udara Tanda-tanda/ gejala : Lesu dan pusing Batuk dan panas Tenggorokan merah, terasa kering dan sakit menelan Pencegahan : hindari si penderita Radang amandel ( tonsillitis ) Penyebab : bakteri Penularan : melalui udara Tanda-tanda/ gejala : Sakit pada saat menelan dan tenggorokan kering Panas, nafsu makan tidak ada Napas berbau dan amandel bengkak berwarna merah Ada kalanya terlihat bintik – bintik putih pada amandel SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome )/ penyakit pernapasan akut Penyebab : virus corona Penularan : kontak langsung dengan penderita SARS baik karena bicara, terkena percikan atau bersin ( droplet infection ) Tanda-tanda/ gejala : 0 Demam tinggi > 38 C Satu atau lebih gangguan pernapasan, yaitu : Batuk, napas pendek, kesulitan bernapas Satu atau lebih keadaan berikut :
45 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
-
Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, mempunyai riwayat kontak erat dengan seseorang yang telah didiagnosis sebagai penderita SARS - Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, melakukan perjalanan ke tempat terjangkit SARS - Penduduk dari daerah terjangkit Pencegahan : Menjaga kebersihan tangan dan cuci tangan Memisahkan penggunaan alat – alat rumah tangga penderita dengan anggota yang lain 4.
Penyakit – penyakit pada saluran pencernaan. a. Kolera Penyebab : vibrio kolera/ eltor Penularan : melalui makanan dan minuman Tanda – tanda/ gejala : Sakit perut dan buang air lebih dari 20 kali sehari ( encer seperti tajin/ air beras ) disertai dengan muntah – muntah Karena banyak mengeluarkan cairan, maka terasa haus, kulit keriput dan kendor serta mata cekung Pencegahan : Vaksinasi kotipa Memelihara kebersihan lingkungan, makanan dan minuman Hindari kontak dengan penderita Tindakan : Kirim segera ke puskesmas atau rumah sakit Mengasingkan penderita Kotoran penderita jangan sampai dihinggapi lalat Penularan melalui makanan dan minuman harus dihindarkan Segala sesuatu yang terkena kotoran penderita harus disucihamakan dengan lisol dan kenudian dicuci bersih dengan sabun b.
Typhus abdominalis Penyebab : bakteri Penularan : melalui makanan dan minuman Tanda – tanda/ gejala : Panas terus-menerus dan tidak mau turun, kepala sakit Badan lesu Adakalanya disertai mual dan muntah-muntah Sukar buang air besar Terdapat bintik-bintik merah di dada dan perut Pada minggu ke-2 panas tinggi Pencegahan :
46 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Vaksinasi kotipa Memelihara kebersihan lingkungan, makanan dan minuman Hindari kontak dengan penderita Tindakan : Kirim segera ke puskesmas atau rumah sakit Mengasingkan penderita Kotoran penderita jangan sampai dihinggapi lalat Penularan melalui makanan dan minuman harus dihindarkan Segala sesuatu yang terkena kotoran penderita harus disucihamakan dengan lisol dan kenudian dicuci bersih dengan sabun c.
Disentri basiler dan amuba Penyebab : bakteri/ amuba Penularan : melalui makanan dan minuman Tanda – tanda/ gejala : Buang air besar disertai lender, nanah dan adarah amis Pada basiler, mencret sampai lebih dari 10 kali sehari Perut sakit dan kadang – kadang muntah Dubur tersa nyeri badan panas Pencegahan : memelihara kebersihan lingkungan, makanan dan minuman Tindakan : Kirim ke puskesmas Tidak boleh masuk sekolah sampai sembuh Penderita tidak boleh membuang kotoran semaunya, harus di buang di lubang kakus
d. Diare/ mencret/ berak – berak Penyebab : bakteri, virus, Penularan : jika penyebab bakteri atau virus, penularan melalui makanan dan minuman Tanda-tanda/ gejala : Berulang kali berak tanpa darah Mual dan nyeri di perut Badan lesu Tindakan : Diobati dengan norit Dewasa 3 x 1 tablet dan anak – anak 3 x ½ tablet pada hari pertama Jika tidak berkurang pada hari kedua, segera kirim ke puskesmas Peringatan : Pada keracunan makanan, haruslah segera penderita dibawa ke puskesmas, rumah sakit atau dokter 47 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
5.
Penyakit – penyakit karena cacing. a. Cacing gelang Penyebab : cacing ascaris lumbricoides Penularan : telur cacing ikut bersama makanan atau melekat di jari, dapat juga tertular melalui debu yang mengandung telur cacing Tanda – tanda/ gejala : Perut buncit Rasa mual, mau muntah dan nafsu makan tidak ada Nyeri di perut, mencret Pada anak-anak, suka menangis, tidur tidak nyenyak dan berat badan turun Pencegahan : Pelihara kebersihan perorangan, lingkungan dan makanan Bersihkan tangan sebelum makan Kuku dipotong Orang yang serumah dengan penderita harus juga mendapat pengobatan b. Cacing kremi Penyebab : cacing oxyuris vermicularis Penularan : telur cacing ikut bersama makanan atau melekat di jari, dapat juga tertular melalui debu yang mengandung telur cacing Tanda – tanda/ gejala : Gatal sekitar dubur, terutama malam hari Dapat terjadi radang pada kemaluan anak perempauan Anak – anak suka menangis dan tiduir tidak nyenyak Nafsu makan dan berat badan menurun Pencegahan : Pelihara kebersihan perorangan, lingkungan dan makanan Bersihkan tangan sebelum makan Kuku dipotong Orang yang serumah dengan penderita harus juga mendapat pengobatan c. Cacing tambang Penyebab : cacing ankylostoma duodenale Penularan : Telur cacing terhirup melalui udara Telur cacing dalam kotoran si penderita menetas menjadi larva di tanah yang lembab atau Lumpur, kemudian jika terinjak, masuk melalui kulit telapak kaki ke dalam tubuh ( sering terjadi pada orang dewasa daripada anak – anak ) Penderita menggaruk duburnya dan telur – telur cacing masuk ke dalam kuku, kalau telur itu jatuh di tempat tidur, maka ada kemungkinan masuk ke dalam mulut orang lain ( terjadi penularan )
48 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
6.
Tanda – tanda/ gejala : Perut buncit dan muka pucat Anggota tubuh bengkak, sering sakit kepala dan mata berkunang – kunang Badan lesu, napas sesak, dan jantung berdebar – debar Pencegahan : Menjaga kebersihan lingkungan, perorangan, dan makanan Buang air besar di kakus Selalu memakai alas kaki Cuci dan jemur celana, alas tidur, selimut dan lain – lain yang selalu dipergunakan Radang pada telinga. a. Radang telinga luar ( otitis externa ) Penyebab : bakteri, jamur Penularan : kontak dengan bakteri/ jamur ( misalnya korek telinga yang ada bakteri/ jamur melekat ) Tanda – tanda/ gejala : Telinga sakit waktu mulut dibuka tertawa ataupun sewaktu ditarik, sedangkan pendengaran tetap baik Panas dan kelenjar di bawah telinga membesar Pencegahan : jangan mengorek telinga b. Radang telinga tengah ( otitis medium ) Penyebab : bakteri ( semula terjadi radang tenggorokan yang selanjutnya meluas ke telinga tengah ) Penularan : melalui udara Tanda-tanda/ gejala : Telinga terasa sakit dan pendengaran terganggu Panas dan muintah – muntah Pencegahan : Jauhi penderita dan jauhi pula penderita yang disertai radang tenggorokan c.
Radang telinga tengah dengan lubang (otitis medium perforate ) Penyebab : bakteri, kelanjutan dari penyakit radang telinga tengah Penularan :melalui udara Tanda – tanda/ gejala : Telinga terasa sakit, pendengaran terganggu Dari dalam telinga keluar cairan yang mula – muala jernih dan kemudian menjadi keruh dan berbau busuk Pencegahan : Jauhi penderita, dan jauhi pula penderita yang disertai radang tenggorokan
49 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
7.
Malaria Penyebab : parasit Penularan : gigitan nyamuk malaria Tanda – tanda/ gejala : Demam menggigil Diikuti dengan keluarnya peluh dan demam berkurang Serangan demam dapat tidak teratur tiap tiga hari atau tiap empat hari sekali Pencegahan : Peliharalah kebersihan lingkungan, terutama genangan air dimana nyamuk bersarang Tidur memakai kelambu atau memasang obat nyamuk Hindari gigitan nyamuk Tindakan : Obati dengan tablet kina sekali sehari Kirim penderita ke puskesmas
8.
Penyakit kuning ( hepatistis ) Penyakit : virus Penularan : Melalui makanan dan minuman Melalui suntikan atau vaksinasi Tanda – tanda/ gejala : Mata dan kulit menjadi kuning Badan lesu, panas, pusing dan tidak nafsu makan Nyeri pada perut bagian kanan atas Mual dan adakalanya muntah – muntah Warna tinja seperti dempul Pencegahan : Peliharalah kebersihan lingkungan, makanan dan minuman jangan tertular oleh penderita Tindakan : Istirahat penuh ( tidak boleh bersekolah ) Memberi makanan dengan kadar putih telur dan kalori yang tinggi ( gula ), kadar zat lemak rendah
9.
Tetanus Penyebab : bakteri Penularan : melalui luka yang terkena debu atau kotoran Tanda – tanda/ gejala : Sukar membuka mulut dan sukar menelan Kuduk kaku dan dinding perut tegang Kejang – kejang yang disertai rasa nyeri
50 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Kesadaran tidak terganggu Tidak ada demam, kecuali pada keadaan yang berat Pencegahan : Jangan sampai ada luka Imunisasi dengan DPT Tindakan : Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit Sebelum dikirim, beri pertolongan seperti berikut : - Antara rahang atas dan bawah letakkan penekan lidah atau benda yang sejenis, agar lidah tidak tergigit sewaktu terjadinya kejang – kejang - Tanggalkan pakaian yang sempit - Penderita jangan dikerumuni orang banyak ( suruh mereka menyingkir ) - Biarkan penderita tinggal di tempatnya, sementara dipersiapkan untuk membawanya ke puskesmas 10. Pes Penyebab : basil Penularan : Melalui kutu tikus/ rumah yang telah tertular basil dan dapat juga melalui batuk dan bersin penderita Tanda – tanda/ gejala : Terdapat dua macam, yaitu : a. Pes kelenjar - Kelenjar paha dan ketiak bengkak - Panas tinggi, kepala sakit, muntah – muntah dan seluruh badan tersa sakit - Adakalanya terjadi pendarahan di bawah kulit b. Pes paru – paru - Batuk – batuk, sakit kepala, panas tinggi, muntah – muntah dan seluruh badan terasa sakit - Dapat sebagai kelanjutan dari pes kelenjar ( komplikasi ) atau berdiri sendiri Pencegahan : Vaksinasi pes Memelihara kebersihan lingkungan dan membasmi tikus serta sarangnya Hindari penderita 11. Demam Berdarah Penyebab : virus dengue Penularan : Melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti ( di dalam rumah ) dan nyamuk Aedes Albopictus ( di luar rumah ) 51 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Tanda – tanda/ gejala : Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus selama 2 – 7 hari Pembesaran hati Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah Ada bintik – bintik merah pada kulit Kadang – kadang mimisan, muntah/ berak darah dan nyeri ulu hati Pencegahan : PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ) dengan 3 M - Menguras kamar mandi/ bak – bak penampungan air - Menutup kamar mandi/ bak – bak penampungan air - Mengubur barang – barang bekas Pemakaian obat nyamuk Membunuh nyamuk dengan penyemprotan ( fogging ) Pemakaian abate 3 - Skala 5 gram abate untuk 1 m Tindakan : Beri penderita minum yang banyak Kompres dengan air es Beri obat penurun panas Cepat bawa ke dokter, puskesmas, rumah sakit. 12. ANTRAKS Penyebab : Bacillus antrachis Penularan : Kontak langsung dengan spora antraks yang ada di tanah, rumput maupun bahan – bahan yang berasal dari hewan yang sakit seperti : kulit, daging, tulang dan darah Mengkonsumsi daging ternak yang terserang antraks atau produk/ bahan hasil ternak seperti dendeng, kerupuk kulit dll. Melalui udara yang mengandung spora kemudian terhirup, misalnya pada pekerja pada pabrik/ industri wool, kulit dll. Sumber penularannya adalah hewan sapi, kerbau, kambing, domba, babi, kuda, burung unta yang terkena antraks. Tanda – tanda/ gejala : a. Antraks kulit Rasa gatal disertai sakit kemudian dalam waktu 2 – 3 hari membesar menjadi vesikel yang berisi cairan kemerahan b. Antraks saluran pencernaan Dapat terjadi karena infeksi melalui mkanan yang tertular oleh kuman/ spora antraks misalnya : daging, jeroan dari hewan, sayur – sayuran yang tidak 52 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
dimasak dengan sempurna atau pekerja peternakan yang makan dengan tangan kurang bersih terkontaminasi kuman antraks. Gejala awal adalah rasa sakit perut yang hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan dan suhu badan meningkat. c. Antraks paru Lesu, lemah, batuk seperti tanda – tanda bronchitis, dalam waktu 2 – 4 hari gejala berkembang dengan cepat menjadi gangguan respirasi berat, mendadak ditandai dengan suhu meningkat, keringat berlebihan, nadi lemah, dan cepat. d. Antraks meningitis Kompiklasi dari antraks bentuk lain Demam, nyeri kepla hebat, kejang umum, penurunan kesadaran, kaku kuduk Pencegahan : Hindari kontak langsung atau makan bahan makanan ( seperti daging, jerohan ) yang berasal dari hewan yang terkena sakit antraks Cuci tangan dengan sabun sebelum makan Cuci sayuran/ lalapan atau buah – buahan sampai bersih sebelum dimakan Memasak bahan makanan yang berasal dari hewan sempurna Untuk ternak : - Vaksinasi hewan potong - Pengawasan pada rumah potong hewan - Pengawasan pemotongan hewan yang dilakukan masyarakat - Pemusnahan hewan sakit antraks - Bila ada hewan menderita antraks kandang dilakukan disinfeksi 13. HIV/ AIDS HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah penyebab AIDS. AIDS yang merupakan kependekan dari Acquired Immune Deficiency Syndrom adalah sindroma menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkab oleh HIV. Penularan : Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi HIV Melalui tranfusi, penggunaan narkoba suntikan suntikan secara bersama-sama dan kegiatan medis dengan alat tusuk dan iris yang tercemar HIV Dari ibu ke janin/ bayinya selama kehamilan, persalinan atau menyusui Tanda – tanda/ gejala : a. HIV Biasanya tidak ada gejala khusus pada orang yang terinfeksi oleh HIV dalam waktu 5 – 10 tahun. Setelah itu mulai berkembang dan menunjukkan tanda – tanda atau gejala umum seperti berikut : Demam berkepanjangan Selera makan hilang Diare terus menerus tanpa sebab Pembengkakan kelenjar pada leher dan / tidak 53 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Berat badan menurun drastis b. AIDS Pengidap HIV kekebalan tubuhnya semakin lama semakin menurun dan selanjutnya akan menjadi AIDS dengan gejala : Radang paru – paru Radang saluran pencernaan Kanker kulit Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan Gangguan susunan syarat pusat Pencegahan : Jauhilah hubungan seks berganti ganti pasangan Bersikap saling setia dengan pasangannya Cegah dengan menggunakan kondom Hindari pemakaian jarum suntik secara berulang – ulang 14. Poliomyelitis Penyebab : virus polio liar Penularan : langsung melalui udara ( air borne ) Tidak langsung melalui air yang terkontaminasi tinja yang mengandung virus polio liar Tanda –tanda/ gejala : Demam Kelumpuhan Rasa nyeri otot Gangguan fungsi kandung kemih Pencegahan : Imunisasi polio sebanyak 4 kali PHBS ( Pola Hidup Bersih dan Sehat ) Penyuluhan 15. AVIAN INFLUENZA ( AI )/ Flu Burung Penyebab : virus influenza tipe A ( H5N1 ) Penularan : Dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia melalui air lir, lender dan kotoran unggas yang sakit Melalui udara yang tercemar virus flu burung dari kotoran unggas yang sakit Penularan dari unggas ke manusia ke manusia, apabila terjadi persinggungan langsung dengan unggas yang sakit Tanda – tanda/ gejala : a. Pada unggas Jengger dan pial berubah menjadi biru keunguan 54 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Timbul borok di kaki Batuk, ngorok, keluar lender dari hidung dan mata Pada dada dan kaki ada bintik – bintik kemerahan Terjadi kematian unggas mendadak dalam jumlah yang banyak b. Pada manusia 0 Pusing/ sakit kepala, demam tinggi ( > 38 ) Batuk, pilek, sakit, tenggorokan dan sesak nafas Nyeri otot dan diare Pencegahan : Menjaga daya tahan tubuh Makan makanan bergizi Cuci tangan dengan sabun Istirahat yang cukup Tindakan : jika ditemukan gejala – gejala flu burung maka segera periksa ke sarana kesehatan ( puskesmas/ rumah sakit ) PENYAKIT TIDAK MENULAR 1. Biang keringat Penyebab : Akibat udara yang panas dan lembab, maka penguapan keringat tidak sempurna. Tanda – tanda/ gejala : Terjadi bintik – bintik merah dan gatal Terasa pedih Pencegahan : Pakailah baju yang mudah menghisap keringat Sering berganti pakaian Tindakan : Obati dengan bedak salicyl 2. Xeropthalmia Penyebab : kekurangan vitamin A Tanda – tanda/ gejala : Pada tahap permulaan terjadi rabun senja Selaput mata menjadi kering disertai dengan timbulnya bercak merah berwarna keputihan ( bitotspot ), radang pada pinggir kelopak mata ( blepharitis ), tahap kedua. Selanjutnya selaput mata melunak yang disertai dengan infeksi ( tahap ke-3 ) Tahap ke-4, bola mata rusak, kering dan orang menjadi buta. Pencegahan : Perhatikan makanan, hidangan harus banyak mengandung vitamin A, usahakan buah – buahan dengan kadar vitamin A yang tinggi 55 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Jaga kebersihan perorangan Lakukan pemeriksaan mata berkala Tindakan : Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit, sekalipun pada thap permulaan masih dapat diobati dengan pemberian vitamin A yang tinggi. Kalau suadah terjadi infeksi, harus diberi salep mata antibiotika. 3. Gangguan penglihatan Tanda – tanda/ gejala : Penglihatan pada jarak tertentu kabur, padahal kalau mata normal harus adapat melihat dengan jelas dalam jarak yang demikian Sukar membaca tulisan dipapan tulis dan murid sering maju mundur unttuk dapat melihat tulisan dengan jelas keluhan sakit di mata dan kepala pusing Pencegahan : lakukan perpindahan tempat duduk secara berkala di kalangan mjurid penerangan dalam kelas harus baik, demikian papan tulis haruslah yang memenuhi syarat adakan pemeriksaan mata secara berkala 4. Penyakit buta warna Penyakit ini berasal dari keturunan ( herediter ) tidak dapat membedakan warna, sekalipun dalam kehidupan sehari – hari pada umumnya tidak merupakan gangguan yang berarti. Penyakit ini tidak dapat diobati. 5. Radang umbai cacing ( appendicitis ) Penyebab : bakteri Tanda – tanda/ gejala : Nyeri pada bagian kanan bawah perut, terutama jika ditekan Demam, badan panas Mual dan muntah – muntah Adakalanya tidak bisa buang air besar ( konstipasi ) 6. Sumbatan usus ( ileus obstructive ) Penyebab : Cacing yang banyak mengelompok dalam usus Usus terjepit pada hernia Usus bagian depan terdorong masuk ke dalam usus bagian belakangnya Tanda – tanda/ gejala : Perut mendadak sakit seperti dipilin Tidak bisa kentut dan buang air besar Perut kembung, muntah – muntah 56 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Suhu badan agak meninggi
7. Kurang darah ( anemia ) juga di kenal dengan istilah “ lesu darah “ Penyebab : Makanan tidak mempunyai nilai gizi yang baik Pendarahan yang banyak, misalnya pada kcelakaan Keracunan obat Tanda – tanda/ gejala : Kelopak mata sebelah dalam pucat demikian pada kulit Badan lesu dan kurang perhatian Mata berkunang – kunag, terutama sewaktu berdiri dari jongkok Sering merasa kepala sakit Pencegahan : Usahakan makanan yang bergizi Jangan sembarangan minum obat tanpa petunjuk dokter Tindakan : Beri makanan yang mengandung banyak protein,irim ke puskesmas, jika setelah satu bulan tidak terlihat perbaikan
IMUNISASI Imunisasi adalah : Usaha untuk memberikan kekebalan kepada seseorang terhadap suatu penyakit dengan jalan memasukkan suatu zat ke dalam tubuh. Kekebalan dibagi 2 macam : 1. Kekebalan pasif : tubuh menerima zat penolak terhadap serangan suatu penyakit 2. Kekebalan aktif : tubuh membentuk zat penolak sendiri terhadap serangan suatu penyakit Kekebalan aktif dan pasif dibagi dua dalam kekebalan bawaan ( alami ) dan kekebalan buatan ( didapat ) : 1. Kekebalan pasif bawaan Bayi memiliki kekebalan pasIf bawaan hingga usia 5 bulan, yang diperoleh dari ibu yang melahirkannya melalui ari – ari ( placenta ), seperti campak dan difteria 2. Kekebalan pasif buatan Darah seseorang yang petrnah terserang penyakit misalnya : campak mengandung zat penolak dalam serumnya dan ini dimasukkan kedalam badan orang lain untuk mencegah serangan penyakit yang bersangkutan. Kekebalan ini hanya dapat bertahan sekitar 2 – 3 minggu 3. Kekebalan aktif bawaan Seseorang yang terserang penyakit dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diobati dan kemudian menjadi kebal terhadap penyakit yang bersangkutan. 4. Kekebalan aktif buatan 57 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Dalam hal ini sengaja dimasukkan kuman penyakit atau suatu zat ke dalam badan, agar badan membuat sendiri zat penolak terhadap suatu penyakit. Penyakit/ zat yang dimasukkan kedalam tubuh tersebut adalah : Bakteri/ virus hidup Kuman/ virus yang dimasukkan ke dalam tubuh masih hidup akan tetapi dayanya telah dilemahkan. Contoh : cacar, BCG, Polio Bakteri/ virus mati Kedalam badan dimasukkan kuman/ virus yang sudah mati. Misal : kolera, tipus, para tipus Racun/ Toxoid Racun kuman/ virus yang telah diolah dipakai sebagai imunisasi. TUJUAN IMUNISASI : Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian yang disebabkan penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi ( PD3I) Imunisasi DT dan TT dilaksanakan setiap bulan November sebagai sebuah gerakan nasional dan selanjutnya disebut “ Bulan Imunisasi Anak Sekolah ( BIAS ) “. Imunisasi campak dilaksankan dalam bulan pertama tahun kalender sekolah, disebut sebagai BIAS campak. TUJUAN KHUSUS BIAS : Semua anak SD, MI SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI mendapatkan imunisasi TT lengkap untuk memberikan perlindungan selama 25 tahun terhadap tetanus Semua anak SD, MI, SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI mendapatkan imunisasi DT sebagai booster untuk mendapatkan perlindungan terhadap difteri selama 10 tahun Semua anak SD, MI, SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI mendapatkan dosis ke 2 campak untuk mendapatkan perlindungan campak seumur hidup Sasaran Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Frekuensi 1 Kali 1 Kali 1 Kali
Vaksin DT dan campak TT TT
IMUNISASI PADA BAYI UMUR 0 – 7 HARI 58 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
VAKSIN HB 1
Dosis 0,5 cc 0,5 cc 0,5 cc
1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 9 BULAN
BCG, POLIO DPT/ HB COMBO 1, POLIO 2 DPT/ HB COMBO 2, POLIO 3 DPT/ HB COMBO 3, POLIO 4 CAMPAK
Vaksin tetes = polio, lainnya melalui suntikan 0 Penyimpanan vaksin pada suhu 2 – 8 C Masa inkubasi = awal masuknya bibit penyakit sampai timbulnya penyakit BIAS mulai dilaksanakan = Bulan November 1998
DESA SIAGA SEHAT ( D S S )
Pengertian : suatu desa yg penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah & mengatasi masalah kesehatan secara mandiri
Tujuan : Mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri melalui pengembangan Desa Siaga sebagai prasyarat terciptanya Desa Sehat, Kecamatan Sehat, Kabupaten / Kota Sehat, Propinsi Sehat dan Indonesia Sehat
Tahap Pelaksanaan DSS : SOSIALISASI
FORKESDES (Forum Kesehatan Desa)
SMD (Survey Mawas Diri)
MMD (Musyawara h Mufakat Desa)
HEMOGLOBIN (HB) Hb adalah pecahan dari Erytrosit. Definisi : Suatu senyawa protein dengan Fe( zat besi)yang dinamakan Conjugated protein.dimana Fe sebagai intinya. Penyebab warna merah pada darah : Fe(zat besi),hemoglobin Maka hemoglobin juga disebut sebagai zat warna darah. Fungsi Hb: 59 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
-
Mengatur pertukaran O2 dengan CO2 dalam jaringan tubuh. Mengambil O2 dari paru-paru kemudian dibawa keseluruh jaringan tubuh utk dipakai sebagai bahan bakar. Membawa CO2 dari jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme paru-paru untuk dibuang.
Harga Normal : Saat lahir Umur 2 bln Umur 10 th Dewasa lk Dewasa wnta
: 17-23 g/dl : 9- 14 g/dl : 12-14 g/dl : 13-17 g/dl : 11-15 g/dl
Metode yang lain: - BD/Berat jenis Berdasarkan berat jenis Hb pada cairan Cupri Sulfat. - Skala Warna Mencocokkan warna darah dgn skala warna pada kertas. Guna pemeriksaan Hb: - Persiapan Operasi. - Penunjang Diagnosa. - Mengetahui perdarahan tersembunyi. Jumlah Hb dipengaruhi oleh jumlah eritrosit.
GOLONGAN DARAH Pembagian Golongan darah: A , B , AB dan O Tujuan pemeriksaan Golongan darah : - Untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang . Definisi : - pemeriksaan gol darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui jenis golongan darah dengan jalan mencampur sample darah dengan antisera A dan Antisera B kemudian disimpulkan hasilnya berdasarkan ada tidaknya aglutinasi. ANTISERA A ANTISERA B GOLONGAN DARAH Aglutinasi ( - )
Aglutinasi ( - )
O
Aglutinasi ( + )
Aglutinasi ( - )
A
Aglutinasi ( - )
Aglutinasi ( + )
B
Aglutinasi ( + )
Aglutinasi ( + )
AB
60 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Untuk pemeriksaan lebih lanjut ,diberikan uji crossmatch untuk mengetahui cocok tidaknya darah pasien/compatible/incompatible. Guna pemeriksaan Golongan darah: Untuk Transfusi darah ( jika transfusi darah ,darah pasien dan pendonor harus sama) Donor : Orang yang mondonorkan darah. Resipien : Orang yang menerima donor darah.
SEL SEL DARAH Eritrosit/sel darah Merah Harga normal : Laki-laki : 4.5 juta - 5.5 juta sel/ul. Perempuan : 4.0 juta - 5.0 juta sel/ul . Produksi erytrosit diginjal oleh hormon Eritropoitin. Hormon Eritropitin Laki-laki lebih banyak sehingga jumlah sel darah laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Fungsi Erytrosit: Fungsi Utama dengan perantaraan Hb sebagai transport O2 ke seluruh jaringan. Sifat Erytrosit: Ukuran 6-7 Mikron Bentuk biconcaf dengan kepucatan ditengah (central palor). Umur sel darah merah adalah 120 hari. Anemia : keadaan dimana sel darah merah kurang dari normal. Polisitemia : keadaan dimana sel darah merah lebih dari normal. Erytropoisis : Proses pembentukan Erytrosit. Pembentukan Erytrosit terjadi di ginjal. Leukosit/sel darah putih: Harga Normal : 4000 - 10.000 sel /ul darah. Leukosit dibagi menjadi: a. granuler : Netrofil,basofil,eosinofil. b. agranuler : monosit , limposit ,sel plasma. c. fixed tissue sel . Leukosit ini akan meningkat pada proses infeksi (eosinofil) Leukositosis : keadaan dimana Jumlah Lekosit lebih dari normal. Leukopenia : keadaan dimana Jumlah Lekosit kurang dari normal. Leukemia : keadaan dimana Lekosit berubah fungsi memakan sel darah merah. Eosinofil 61 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Fungsi : Penghancuran protein asing. Memfagosit tetapi tidak membunuh. Trombosit/Platelet: Definisi : pecahan protoplasma megakaryosit yg terjadi di sumsum tulang . Harga Normal : 150 – 300 sel/ul darah. Fungsi dari trombosit adalah sebagai factor pembekuan darah.
Sifat2 dari trombosit: o Adhesi : menempel pada permukaan. o Koagulasi : menggumpal satu sama lain.
Pada penderita DBD, virus merusak pembuluh darah sehingga elasitsitas pembuluh darah pecah dan kadar trombosit turun.
Trombositopeni :keadaan jumlah trombosit kurang dari normal. Trombositosis :keadaan jumlah trombosit lebih dari normal.
CACING Cacing /Nematoda usus: 1. Cacing Gelang Nama lain : Ascaris Lumbricoides Cacing perut Nama penyakit yg ditimbulkan
: Ascariasis
Habitat
: dalam usus halus
Cara infeksi
: menelan telur berisi larva(bentuk infektif)
Diagnosa
: menemukan telur pada pemeriksaan tinja pada pemeriksaan lab.
2. Cacing Cambuk Nama lain : Trichuris trichiura. Whip worm Trichocephalus dispar Trichocephalus hominis Nama penyakit yg ditimbulkan:Trichuriasis Habitat
: Rongga usus besar
62 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Lumen ileum bagian distal Cara Infeksi Diagnosa
: menelan telur berisi larva : menemukan telur pada pemeriksaan tinja pada pemeriksaan lab.
3. Cacing kremi Nama Lain : Pin worm Enterobius vermicularis Ascaris vermicularis Oxyuris vermicularis Nama penyakit yg ditimbulkan:Oxyuriasis/Enterobiasis Habitat Cara infeksi Diagnosa
: Lumen ilem bagian distal Usus besar : Auto Infeksi Retro Infeksi : menemukan telur pada pemeriksaan tinja pada pemeriksaan lab.
4. Cacing tambang Nama Lain Ada 2 spesies
: Hook Worm : Ancylostoma Duodenale Necator Americanus Penyakit yg ditimbulkan : Hook Worm disease Ancylostomiasis Necatoriasis Habitat : Mukosa Intestinum Tenue Cara Infeksi : Larva Filariform menembus pori2 kulit
MIKROBIOLOGI Louis Pasteur menemukan cara membebaskan cairan dan bahan-bahan dari mikroba dengan cara: 1. Pasteurisasi: o - Membunuh beberapa jenis Mikroba dengan uap air panas (suhu 62 C). 2. Sterilisasi: -Sterilisasi dengan alat yang dinamakan Autoklaf.
MIKROSKOP Bagian Mikroskop: 63 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
1. Lensa Okuler Lensa yang berfungsi membuat bayangan semu terakhir ,sehingga bayangan semu itu dapat dilihat langsung oleh mata. 2. Lensa Obyektif Lensa ini membentuk bayangan nyata dari benda.Lensa ini mempunyai beberapa perbesaran yaitu 10X,40X dan 100X. 3. Kondensor berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mikroskop. Terdiri dari 2 bagian: a. Susunan lensa: utk mengumpulkan sinar sebelum masuk kedalam mikroskop. b. Diagfragma : utk mengatur sinar tepi yg masuk kedalam mikroskop. 4. Makrometer : utk mengatur naik turunnya lensa 5. Mikrometer : memperjelas obyek 6. Penggerak meja benda : Menggeser benda dimeja preparat. 7. Meja benda :utk meletakkan benda yang diperiksa 8. Cermin : utk mengumpulkan sinar 9. Revolver : memutar lensa obyektif Macam –macam Mikroskop: 1. Mikroskop Ultra Violet - menggunakan sinar ultraviolet. - lengkap dengan alat pemotret. 2. Mikroskop Fase Kontras: - mempunyai Diagfragma khusus 3. Mikroskop Elektron: - menggunakan sinar electron dengan panjang gelombang pendek.
POSYANDU ( POS PELAYANAN TERPADU ) Kegiatan posyandu = 5 meja ( 5 pelayanan ) 4. pendaftaran 5. penimbangan 6. pencatatan 7. penyuluhan 8. pelayanan kesehatan contoh : memberikan vitamin A, imunisasi, pemberian zat besi ( fe ) 5 program posyandu : 1. KB 2. KIA 3. GIZI 64 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
4. IMUNISASI 5. PENANGGULANGAN DIARE Stratifikasi posyandu ada 4 : 1. posyandu pratama ( merah ) 2. posyandu madya ( kuning ) 3. posyandu purnama ( hijau ) 4. posyandu mandiri ( biru ) Disamping posyandu masih ada UKBM ( Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat ) yang lainnya 1. Polindes ( Pondok Bersalin Desa ) 2. POD ( pos Obat Desa ) 3. pos UKK ( Pos upaya Kesehatan Kerja ) 4. TOGA ( Tanaman Obat Keluarga ) 5. Dana sehat 6. Poskestren ( Pos Kesehatan Pesantren ) 7. BKB ( Bina Keluarga Balita )
NAPSA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) Apa NAPZA Itu ? NARKOTIKA Zat/Obat yg berasal dari tanaman/non tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dpt menimbulkan ketergantungan ( Opium,codein, ganja,morfin) PSIKOTROPIKA Zat/Obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yg berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku(zat penenang : diazepam , ekstasi, sabu) ZAT ADIKTIF Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan ( Alkohol, cafein, tembakau )
Jenis-jenis NAPZA 1. 2. 3.
Narkotika, digolongkan menjadi 3 yaitu Gol 1 : untuk ilmu pengetahuan dan penelitian Gol II : untuk pengobatan sebagai pilihan terakhir Gol III : untuk terapi, adalah obat analgesic kuat (cth : obat batuk, Coldein) Psychotropika Gol I : untuk ilmu pengetahuan dan penelitian (cth : MDMA, LSD, Psilosibina) Gol II : untuk pengobatan dengan tujuan ilmu pengetahuan (cth : sabu-sabu, Amfetamin) Gol III : untuk obat sebagai antidepresan (cth : Diazepam, Pil BK, Nipam) Zat adiktif, terdiri dari :
65 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
-
Alkohol / Minuman, digolongkan menjadi : Gol A : 0 – 5 %; Gol B : 5 – 20 % ; Gol C : 20 – 55 % Inhalasia : zat-zat pelarut yang mudah menguap Contoh : Tinner, acetone, chloroform Tembakau : Nicotine Extasi : Bukan obat, mempunyai nama lain yaitu ICE, ADAM, INEX, APACHE, dll.
ROKOK/TEMBAKAU -
-
Awal menuju narkoba Merupakan zat adiktif yang menimbulkan ketagihan dan ketrgantungan Pembunuh no. 3 setelah jantung dan kanker Di Indonesia 57.000 orang mati/tahun karena rokok ASAP ROKOK : o Nikotin : Ketergantungan o Tar : Campuran bahan kimia, warna coklat o CO : (Carbon Monoksida = gas beracun) o Amonia : Bahan peledak, pembersih o Butan : Gas Korek Api Penyakit akibat Rokok : o Bronchitis (Radang paru-paru) o Gangguan pernafasan o Kanker paru-paru o Gangguan jantung o Impotensi
DAFTAR SINGKATAN AI AIDS BALITA BATITA BCG BKKBN DBD DHF DPT DSS FKD
: Aviant Influensa : Aquired Immune Deviciency Syndrome : Bawah Lima Tahun : Bawah Tiga Tahun : Bacillus Calmete Guirene : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional : Demam Berdarah Dengue : Dengue High Fever : Difteri Pertusis Tetanus : Desa Siaga Sehat : Forum Kesehatan Desa
66 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
FORKESDES HIV IMS ISPA JAMKESDA JAMKESMAS KADARZI KEK KEP KIA KIPI KLB KMS KRR KVA LANSIA LGG LKMD LSM MCK Miras MMD MOP MOW NAPSA NARKOBA NKKBS OBH ODHA P3K PAH PD3I PHBS PHBS PHS PKD PKD PMI PMR PMS POD Polindes
: Forum Kesehatan Desa : Human Imunodeviciency Virus : Infeksi Menular Seksual : Infeksi Saluran Pernapasan Akut : Jaminan Kesehatan Daerah : Jaminan Kesehatan Masyarakat : Keluarga Sadar Gizi : Kurang Energi Kalori : Kurang Energi Protein : Kesehatan Ibu dan Anak : Kejadian Ikutan Paska Imunisasi : Kejadian Luar Biasa : Kartu Menuju Sehat : Kesehatan Reproduksi Remaja : kurang Vitamin A : Lanjut Usia : Larutan Gula Garam : Lembaga ketahanan Masyarakat Desa : Lembaga Swadaya Masyarakat : Mandi Cuci Kakus : Minuman Keras : Musyawarah Mufakat Desa : Medis Operasi Pria ( Vasektomi ) : Medis Operasi Wanita ( tubektomi ) : Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif : Narkotika dan Obat – obat Terlarang : Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera : Obat Batuk Hitam : Orang Dengan HIV/ AIDS : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan : Penampungan Air Hujan : Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan imuunisasi : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Penyakit Hubungan Seksual : Pos Kesehatan Desa : Poliklinik Kesehatan Desa : Palang Merah Indonesia : Palang Merah Remaja : Penyakit Menular Seksual : Pos Obat desa : Pondok Bersalin Desa
67 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
POSYANDU Posyandu PSN PUS PUSKESMAS PUSLING PUSTU SAMIJAGA SARS TOGA TT UCI UKGMD UKGS UKK UKS UPGK WUS
: Pos Pelayanan Terpadu : Pos Pelayanan Terpadu : Pemberantasan sarang Nyamuk : Pasangan Usia Subur : Pusat Kesehatan Masyarakat : Puskesmas Keliling : Puskesmas Pembantu : Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga : Severe Acute Respiratory Syndrom : Tanaman Obat Keluarga : Tetanus Toxoid : Universal Child Imunization : Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa : Usaha Kesehatan Gigi Sekolah : Usaha Kesehatan Keluarga : Usaha Kesehatan Sekolah : Usaha Peningkatan Gizi Keluarga : Wanita Usia Subur
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat atau bahan-bahan dari segala bentuk kehidupan terutama Mikroba. Desinfeksi adalah suatu usaha memusnahkan mikroba dengan menggunakan zat-zat kimia tertentu. Zat kimia yang digunakan disebut Desinfektan
PENEMU-PENEMU BIDANG KESEHATAN Insulin Stethoscope Mikroskop Sinar Rontgen Termometer HIV
: Frederick Grant Banting Negara Kanada, tgl 14 November Diperingati sebagai hari Diabetes Dunia : Rene Laennec Berasal dari Negara Perancis : Mikroskop Adalah Anthoni van Leeuwenhoek . : Wilhelm Conrad Rontgen Berasal dari Negara Jerman : Galileo Galilei Berasal dari Negara Italia : Franscoise Barre-Sinousse dan Luc Montagnier
UNDANG-UNDANG KESEHATAN 1.
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 2/P/SKB/2003, Nomor 1068/Menkes/SKB/VII/2003, dan Nomor MA/230 B/2003, Nomor 4415-404 Tahun 2003 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan 68 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
CATATAN …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 69 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………… …….……………………………………………………………………………………………………………………………………… ………….………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………….…………………………………………………………………………………………………………………………… …………………….……………………………………………………………………………………………………………………… ………………………….………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………….…………………………………………………………………………………………………………… …………………………………….……………………………………………………………………………………………………… ………………………………………….………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………….…………………………………………………………………………………………… …………………………………………………….……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………….………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………….…………………………………………………………………………… …………………………………………………………………….……………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….…………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….……………………………………………………… ………………………………………………………………………………………….………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………….…………………………………………… …………………………………………………………………………………………………….……………………………………… ………………………………………………………………………………………………………….………………………………… 70 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
……………………………………………………………………………………………………………….…………………………… …………………………………………………………………………………………………………………….……………………… ………………………………………………………………………………………………………………………….………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………….……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………….………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………….…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………….……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………….………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………….…………………………………………………………………… …………………………………………………………………………….……………………………………………………………… ………………………………………………………………………………….………………………………………………………… ………………………………………………………………………….………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….…………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….……………………………………………………… ………………………………………………………………………………………….………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………….…………………………………………… …………………………………………………………………………………………………….……………………………………… ………………………………………………………………………………………………………….………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………….…………………………… ……………………………………………………………………………………………………….…………………………………… …………………………………………………………………………………………………………….……………………………… ………………………………………………………………………………………………………………….………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………….…………………… …………………………………………………………………………………………………………………………….……………… ………………………………………………………………………………………………………………………………….………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………….…… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………. 71 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
…………………………………………………………………………………………………………………………………….……… ………………………………………………………………………………………………………………………………………….… …………………………………………………………………………………………………………………………………………… ….………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……….…………………………………………………………………………………………………………………………………… …………….……………………………………………………………………………………………………………………………… ………………….………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………….…………………………………………………………………………………………………………………… ……… DAFTAR PUSTAKA
72 Buku Saku Dokter Kecil
[email protected]#2014
Edisi Revisi
PEDOMAN PELAKSANAAN UKS DI SEKOLAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012
KATA PENGANTAR Sesuai dengan perkembangan berbagai masalah dalam pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada saat ini, Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/Madrasah dipandang perlu untuk disempurnakan. Penyempurnaan pedoman ini dilakukan berdasarkan masalah dari berbagai pihak yang perduli dengan UKS dan pembahasannya melibatkan empat Kementerian terkait yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri. Dengan disempurnakannya Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/Madrasah oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, diharapkan para Kepala Sekolah/Madrasah dan guru sebagai Tim Pelaksana UKS dapat lebih mengimplementasikan program UKS dengan baik, sehingga sangat membantu pencapaian tujuan akhir dari program ini yaitu meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan. Untuk itu, Saya berharap semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh kepala sekolah dan guru sebagai Tim Pelaksana UKS. Kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penerbitan pedoman ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Jakarta, Agustus 2012 Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Dr. Thamrin Kasman NIP. 19601126 1988031001
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
A. Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
B. Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
C. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
D. Ruang Lingkup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
E. Berbagai Informasi Tentang UKS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
BAB II
PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN UKS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6
BAB III
PEDOMAN PELAKSANAAN TIGA PROGRAM POKOK UKS . . . . . . . .
11
A. Pendidikan Kesehatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
B. Pelayanan Kesehatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
16
C. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
20
PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN . . . .
25
A. Monitoring . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
25
B. Evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
C. Pelaporan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
31
PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
35
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
36
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
37
ii
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah (UKS) pada akhirnya akan terlihat/tercermin pada perilaku hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dan ini merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan pola pembinaan dan pengembangan UKS. Hal ini dikarenakan UKS merupakan wadah dan program untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin, yang dilakukan secara terpadu oleh 4 Kementerian terkait beserta seluruh jajarannya baik di pusat maupun di daerah. Adapun landasannya, yaitu SKB 4 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri. Usaha membina, mengembangkan, dan meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dilaksanakan melalui program pendidikan di sekolah/madrasah dengan berbagai kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikulernya, serta melalui usaha-usaha lain diluar sekolah/madrasah yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Tim Pembina UKS Pusat ternyata masih cukup banyak sekolah/madrasah yang belum melaksanakan UKS secara baik dan benar, terutama disebabkan kurangnya buku-buku/pedoman pelaksanaan UKS di sekolah/madrasah. Dengan adanya buku ini diharapkan dapat membantu Tim Pelaksana UKS dalam melaksanakan program UKS di sekolah/madrasah, B. SASARAN Sasaran Pedoman Pelaksanaan UKS ini adalah Tim Pelaksana UKS di sekolah/madrasah baik negeri maupun swasta. C. TUJUAN Tujuan dari Pedoman Pelaksanaan UKS ini ialah agar UKS dapat dilaksanakan di sekolah/madrasah sesuai dengan panduan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Tim Pembina UKS. Secara rinci tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut: a. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam memahami berbagai informasi tentang UKS dan dapat melaksanakannya disekolah/madrasah masing-masing; 1
b. Membantu guru dan kepala sekokah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam memahami cara menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan UKS di sekolah/madrasah masing-masing; c. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam memahami dan menguasai cara melaksakan tiga program pokok UKS (Trias UKS); d. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagat Tim Pelaksana UKS dalam memahami dan menguasai cara melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan UKS. D. RUANG LINGKUP Ruang lingkup buku ini adalah bagaimana melaksanakan UKS secara benar yang meliputi bagaimana pembentukan Tim Pelaksana UKS, penyusunan rencana/program UKS bagi Tim Pelaksana UKS, dan cara melaksanakan program UKS serta bagaimana cara melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporannya. E.
BERBAGAI INFORMASI TENTANG UKS 1. Tujuan UKS a. Tujuan Umum Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan
yang
sehat,
sehingga
memungkinkan
pertumbuhan
dan
perkembangan Yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. b. Tujuan Khusus Memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup: 1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan; 2) Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial dan; 3) Memiliki
daya
hayat
dan
daya
tangkal
terhadap
Pengaruh
buruk
penyalahgunaan narkotika, Obat-obatan dan bahan bebahaya, alkohol (minuman keras), rokok dan sebagainya.
2
2. Sasaran UKS Sasaran UKS adalah peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan tingkat pendidikan menengah (TK, SD, SMP, dan SMA/SMK) termasuk peserta didik di perguruan agama beserta lingkungannya. 3. Sasaran Pembinaan UKS Adapun sasaran Pembinaan UKS adalah sebagai berikut: a. Peseta didik; b. Pembina teknis (guru dan petugas kesehatan); c. Pembina nonteknis (pengelola pendidikan, karyawan sekolah/madrasah); d. Sarana dan prasarana pendidikan serta pelayanan kesehatan; e. lingkungan (lingkungan sekolah/madrasah, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat sekitar sekolah/madrasah). 4. Ruang Lingkup UKS di Sekolah/madrasah Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program pokok Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah (disebut Trias UKS) meliputi; a. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan; b. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan; c. Pembinaan lingkungan Sekolah/madrasah Sehat. 5. Ruang Lingkup Pembinaan UKS a. Penyusunan perencanaan program; b. Pelaksanaan program; c. Pengendalian program; d. Penilaian dan penelitian; e. Manajemen dan organisasi termasuk ketenagaan, sarana dan prasarana serta pembiayaan. 6. Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS Untuk melaksanakan tugas pembinaan dan pengembangan UKS secara terpadu dan terkoordinasi, maka dibentuk Tim Pembina UKS pada setiap jenjang Pemerintahan, yaitu: a. Tim Pembina UKS Tingkat Pusat; b. Tim Pembina UKS Tingkat Provinsi; c. Tim Pembina UKS Tingkat Kab/Kota; 3
d. Tim Pembina UKS Tingkat Kecamatan. Sedangkan di sekolah/madrasah/madrasah dinamakan Tim Pelaksana UKS. Sedangkan struktur organisasi Tim Pembina UKS tingkat Kecamatan; yang bertugas langsung membina sekolah/madrasah di wilayah kerjanya adalah sebagai berikut: Ketua
: Camat;
Ketua I
: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat Kecamatan;
Ketua II
: Kepala Puskesmas;
Ketua III
: Penilik/Pendais/Pergurais/PPA/KUA;
Ketua IV
: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan;
Ketua V
: Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan;
Sekretaris
: Sekretaris Kecamatan;
Anggota
: *Kantor Kecamatan; * Puskesmas; * Kementerian Agama; * PKK Kecamatan
7. Tim Pelaksana UKS yaitu: Pembina
: Lurah/Kepala Desa;
Ketua
: Kepala Sekolah/madrasah;
Sekretaris I
: Guru Pembina UKS/Pembina UKS;
Sekretaris II
: Ketua Komite Sekolah/madrasah;
Anggota
: 1. Komite Sekolah/madrasah; 2. Petugas UKS Puskesmas; 3. Guru; 4. Siswa.
8. Tugas dan Fungsi Tim Pelaksana UKS Tugas: a. Melaksanakan tiga program UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah/madrasah Sehat. b. Menjalin kerjasama dengan orang tua murid (komite sekolah/madrasah). c. Mengadakan pengendalian/evaluasi, menyusun program dan menyampaikan laporan ke TP UKS Kecamatan. d. Melaksanakan ketatausahaan. 4
Fungsi: Sebagai penanggung jawab dan pelaksana program UKS di Sekolah/madrasah berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebijakan yang ditetapkan TP UKS Kecamatan. 9. Program Pembinaan dan Pengembangan UKS meliputi: a. Program pembinaan peserta didik. 1) Pendidikan kesehatan; 2) Pelayanan kesehatan. b. Program Pembinaan Pembina UKS (ketenagaan): Peningkatan jumlah (kuantitas), melalui: - Pendidikan formal dan non formal; - Pelatihan, bimbingan teknis, seminar, dan lokakarya; - Monitoring dan evaluasi; - Pengawasan. c. Program Pembinaan Sarana Prasarana Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan. 1) Ruang UKS, tempat tidur, alat ukur Berat Badan dan Tinggi Badan, Obat-obatan sederhana, tensi meter, kartu snellen, media Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), alat peraga kesehatan. 2) Buku pencatatan pemerikasaan kesehatan peserta didik, buku/lembar rujukan. d. Program Pembinaan lingkungan: 1) Lingkungan fisik (konstruksi ruang dan bangunan, pencahayaan, ventilasi, kebisingan, kepadatan, sarana air bersih dan sanitasi, halaman, jarak papan tulis, vektor penyakit, kantin, meja, kursi) 2) Lingkungan non fisik (perilaku tidak merokok, perilaku membuang sampah pada tempatnya, perilaku mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir, dan perilaku memilih makanan jajanan yang sehat) e. Program Pengembangan. Pihak sekolah/madrasah dapat melakukan program pengembangan dengan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait (stakeholder) dalam pelaksanaan program UKS. Disamping itu
pihak sekolah/madrasah diharapkan dapat
menularkan ke sekolah/madrasah-sekolah/madrasah lain di lingkungannya.
5
BAB II PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN UKS 1. Rencana kegiatan UKS tahunan Rencana Kegiatan UKS tahunan ialah rangkaian dan tahap kegiatan UKS yang disusun oleh Tim Pelaksana UKS yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran oleh Tim Pelaksana UKS. 2. Rencana Kegiatan UKS/Rencana Anggaran Belanja UKS merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah/madrasah (RKS) dan Rencana Anggaran Belanja Sekolah/madrasah (RABS). 3. Langkah pelaksanaan: a. Menyusun Rencana Kegiatan UKS dan Rencana Anggaran Belanja UKS; b. Mengajukan Rencana Kegiatan UKS dan Rencana Anggaran Belanja UKS tersebut pada rapat pengurus Komite Sekolah/madrasah untuk dimasukkan pada RKS dan RABS; c. Sekolah dan komite sekolah menetapkan dan mengalokasikan ke dalam RKS dan RABS. 4. Penyusunan Rencana Kegiatan UKS Dalam penyusunan rencana kegiatan tahunan melibatkan semua anggota Tim Pelaksana UKS. 5. Dalam penyusunan Rencana Kegiatan UKS memperhatikan: a. Kegiatan Kegiatan mengacu pada program UKS yaitu: 1) Program pendidikan kesehatan; 2) Program pelayanan kesehatan; 3) Program peningkatan mutu ketenagaan; 4) Program pengadaan sarana prasarana; 5) Program pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat. b. Jenis Kegiatan Kegiatan terdiri dari 2 jenis 1) Kegiatan yang sudah baku dan rutin dilaksanakan dalam hal ini yang perlu direncanakan ialah: a) Waktu pelaksanaan agar disesuaikan dengan kalender pendidikan; b) Cara pelaksanaan agar tidak tumpang tindih dan perlu dilaksanakan secara terpadu; 6
c) Dana pelaksanaan Contoh kegiatan ini adalah pemeriksaan rutin dan berkala 2) Kegiatan yang perlu ditambahkan. Kegiatan tambahan diusulkan berdasarkan hasil evaluasi/pengamatan agar sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan tambahan ini mengacu pada program UKS. Contoh penyusunan kegiatan berdasarkan kebutuhan yang diketahui dari hasil evaluasi/pengamatan, yaitu: a) Bila banyak peserta didik yang menderita penyakit kulit, perlu dibuat kegiatan pendidikan kebersihan pribadi yang ditekankan pada kebersihan kulit dan upaya pengobatannya; b) Bila tingkat kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan masih kurang, maka perlu diadakan kegiatan peningkatan mutu (pengetahuan/kemampuan) guru umpamanya penataran (alih teknologi) oleh petugas Puskesmas; c) Bila kegiatan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik karena kurangnya alat peraga, maka perlu diadakan alat peraga pendidikan kesehatan (kegiatan pengadaan alat peraga); d) Untuk melaksanakan pemeliharaan keberhasilan lingkungan sekolah/madrasah diperlukan alat-alat kebersihan, maka perlu diperhitungkan macam dan jumlah alat/bahan yang dibutuhkan selama satu tahun ajaran; e) Bila lingkungan sekitar sekolah/madrasah dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, maka perlu diadakan kegiatan PSN (pemberantasan Sarang Nyamuk). c. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Waktu pelaksanaan kegiatan diatur dan disesuaikan dengan kalender pendidikan. Kegiatan yang melibatkan peserta didik dan guru agar diatur sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar, serta tidak dilaksanakan pada masa ujian. d. Dana kegiatan Kegiatan yang memerlukan dana perlu dipertimbangkan dan diatur sehingga dana yang diperlukan tidak memberatkan orang tua (disesuaikan dengan kemampuan). Sumber dana kegiatan pada sekolah/madrasah diperoleh dari orang tua peserta didik, dan sumbangan lain yang tidak mengikat, serta dana yang diusahakan oleh sekolah/madrasah melalui kegiatan 7
CONTOH RENCANA KEGIATAN UKS DI SD/MI Tahun Pelajaran ……………………………. SD/MI : ………………………………………… Kec. No A.
: ………………………………………… Kegiatan
1
Manajemen
2
3
4
5
6
X
7
8
9
10
11
12
X
Keterangan Dalam kolom
1. Rapat Tahunan
keterangan dapat
2. Rapat Tengah Tahunan
dicantumkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan seperti: - jumlah guru yang ditatar - jumlah murid yang direncanakan mengikuti program dokter kecil/KKR.
B
C
Pendidikan Kesehatan a. Kurikuler
X
b. Ekstrakurikuler
X
Pelayanan Kesehatan
X X
X X
X
X X
X X
X X
X
X X
X X
X X
X
X X
X X
X X
X
a. Penyuluhan Kesehatan b. Penjaringan kesehatan c. Pemerikasaan berkala d. Bulan
Imunisasi
X X
X
anak
X
X
sekolah D
Pembinaan
lingkungan
sekolah sehat a. Melakukan
identifikasi
X
X
masalah b. Perbaikan sarana
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
c. Pengendalian
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
8
No E
Kegiatan
1
2
3
X
X
X
X
X
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Keterangan
Pengadaan sarana UKS a. Pengadaan
alat/bahan
UKS b. Pengadaan buku bacaan F
Peningkatan
mutu
guru
dan peserta didik a. Ceramah/pelatihan b. Studi siswa
X
X
X X
……………………………………….. Kepala SD/MI Selaku Ketua Tim Pelaksana
……………………………………………
9
PROGRAM KEGIATAN UKS, SASARAN DAN PEMBIAYAAN YANG DIPERLUKAN No
Program Kegiatan
Sasaran
Pembiayaan
Keterangan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1) dicatat siapa/apa yang menjadi sasaran dan berapa target jumlahnya 2) dicatat biaya yang diperlukan masing-masing kegiatan ……………………………………….. Kepala SD/MI Selaku Ketua Tim Pelaksana
……………………………………………
10
BAB III PEDOMAN PELAKSANAAN TIGA PROGRAM POKOK UKS Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan,pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat yang dikenal dengan nama tiga program pokok UKS (TRIAS UKS). A. PENDIDIKAN KESEHATAN Pendidikan kesehatan adalah upaya yang diberikan berupa bimbingan dan atau tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek kesehatan pribadi (fisik, mental dan sosial) agar kepribadiannya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik melalui kegitan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. 1. Tujuan Pendidikan Kesehatan. Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik: a. Memiliki pengetahuan tentang kesehatan,termasuk cara hidup sehat dan teratur; b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat; c. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan; d. Memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS); e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit. f. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar (narkoba, arus informasi, dan gaya hidup yang tidak sehat). 2. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui: a. Kegiatan Kurikuler Pelaksanaan
pendidikan
kesehatan
melalui
kegiatan
kurikuler
adalah
pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. 1) Taman Kanak-kanak/Raudhatuh Athfal Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, yang diberikan 11
pengenalan,pembangkit minat,dan penanaman kebiasaan hidup sehat. Materi pendidikan kesehatan mencakup: a) Kebersihan dan kesehatan pribadi; b) Kebersihan dan kerapihan lingkungan; c) Makanan dan minuman sehat. 2) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,pertolongan dan perawatan kesehatan. Materi pendidikan kesehatan mencakup: a) Menjaga kebersihan diri; b) Mengenal pentingnya imunisasi; c) Mengenal makanan sehat; d) Mengenal bahaya penyakit diare,demam berdarah dan influenza; e) Menjaga kebersihan lingkungan (sekolah/madrasah dan rumah); f) Membiasakan buang sampah pada tempatnya g) Mengenal cara menjaga kebersihan alat reproduksi; h) Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan; i) Mengenal bahaya minuman keras; j) Mengenal bahaya narkoba; k) Mengenal cara menolak ajakan menggunakan narkoba; l) Mengenal cara menolak perlakuan pelecehan seksual. 3) Sekolah Menengah Pertama/Madrash Tsanawiyah Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan, dimana untuk pendidikan kesehatan pelaksanaanya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan 12
hidup sehat, terutama melalui pemahaman penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat. Materi pendidikan kesehatan mencakup: a) Memahami pola makanan sehat; b) Memahami perlunya keseimbangan gizi; c) Memahami berbagai penyakit menular seksual; d) Mengenal bahaya seks bebas; e) Memahami berbagai penyakit menular yang bersumber dari lingkungan yang tidak sehat; f) Memahami cara menghindari bahaya kebakaran; g) Memahami cara menghadapi berbagai bencana alam. 4) Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalu kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada dimata Pelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan
Kesehatan.
Pelaksanaannya
dilakukan
melalui
peningkatan
pengetahuan,keterampilan,terutama melalui peningkatan pemahaman dan penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat sehingga mempunyai kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Materi pendidikan kesehatan mencakup: a) Menganilisis bahaya penggunaan narkoba; b) Memahami berbagai peraturan perundangan tentang narkoba; c) Menganalisis dampak seks bebas; d) Memahami cara menghindari seks bebas; e) Memahami bahaya HIV/AIDS; f) Memahami
cara
sekolah/madrasah
menghindari kejuruan
penularan
yang
banyak
seks
bebas.
menggunakan
Pada mesin-
mesin,peralatan tenaga listrik/elektronika bahan kimia untuk pelaksanaan praktek dibengkel sekolah/madrasah dapat mengakibatkan resiko atau bahaya kecelakaan bagi peserta didik. Untuk itu perlu ditanamkan sikap hidup
yang
pendidikan
selalu
mengutamakan
kesehatan
untuk
keselamatan
sekolah/madrasah
kerja.
Sehingga
kejuruan
harus
ditekankan juga kepada pendidikan keamanan dan keselamatan kerja. 13
5) Sekolah Luar Biasa Pendidikan kesehatan pada SDLB, SMPLB, dan SMALB dilaksanakan sesuai dengan kurikulum, materi, maupun metode pengajarannya disesuaikan dengan kebutuhan,tingkat kemampuan peserta didik,tingkat kemampuan guru serta situasi dan kondisi sekolah, peserta didik, sarana dan fasilitas pedidikan yang tersedia. b. Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah/madrasah ataupun diluar sekolah/madrasah dengan tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat. 1) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara lain; a) Wisata siswa; b) Kemah (Persami); c) Ceramah, diskusi; d) Lomba-lomba; e) Bimbingan hidup sehat; f) Apotik hidup; g) Kebun sekolah; h) Kerja bakti; i) Majalah dinding; j) Pramuka; k) Piket sekolah. Catatan: OSIS mempunyai peranan yang besar dalam pelaksanaan program UKS yang dilakukan secara ekstrakurikuler di SMP dan SMA. Dalam pelaksanaan program UKS, OSIS dapat mengamati adanya masalah yang berkaitan dengan kesehatan, melaporkannya kepada guru pembina OSIS, agar bersama-sama mencari cara penanggulangannya antara lain berupa kegiatan berdasarkan konsep 7K. 14
3. Pendekatan dan Metode a. Pendekatan Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan pendidikan kesehatan antara lain ialah: 1) pendekatan individual 2) pendekatan kelompok a) kelompok kelas; b) kelompok bebas; c) lingkungan keluarga. Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara optimal, dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta didik 2) Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan peran aktif peserta didik 3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat 4) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya alih teknologi 5) Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional 6) Mengikuti/memperhatikan perkembangan pengetahuan dan teknologi b. Metode Dalam proses belajar mengajar guru dan Pembina dapat menggunakan metode; a) Belajar kelompok; b) Kerja kelompok/penugasan; c) Diskusi/ceramah; d) Belajar perorangan; e) Pemberian tugas; f) Karya wisata; g) Bermain peran; h) Tanya jawab; i) Simulasi;
15
B. PELAYANAN KESEHATAN 1. Tujuan pelayanan kesehatan Tujuan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah adalah untuk: a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat. b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap Penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat. c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit, kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal. 2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan di sekolah dilaksanakan oleh Tim Kesehatan dari Puskesmas bekerjasama dengan guru dan kader kesehatan sekolah. Pelayanan Kesehatan sekolah dilaksanakan secara menyeluruh (komprehensif), dengan mengutamakan kegiatan promotif dan preventif serta didukung kegiatan kuratif dan rehabilitatif untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal meliputi: a.
Kegiatan Peningkatan (Promotif) Kegiatan promotif (peningkatan) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan yang dilaksanakan secara ekstrakurikuler, yaitu: 1) Latihan keterampilan teknis dalam rangka pemeliharan kesehatan, dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelayanan kesehatan, antara lain: • Dokter Kecil; • Kader Kesehatan Remaja; • Palang Merah Remaja; • Saka Bhakti Husada. 2) Pembinaan sarana keteladanan yang ada di lingkungan sekolah antara lain: • Pembinaan Kantin Sekolah Sehta; • Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari faktor pembawa penyakit. 3) Pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
16
b. Kegiatan Pencegahan (Preventif) Kegiatan pencegahan dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit, yaitu: 1) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus untuk penyakit-penyakit tertentu, antara lain demam berdarah, kecacingan, muntaber. 2) Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah. 3) Pemeriksaan berkala kesehatan tiap 6 bulan. 4) Mengikuti (memonitoring/memantau) pertumbuhan peserta didik. 5) Immunisasi peserta didik kelas I dan kelas VI di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah. 6) Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan memberantas sumber infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah dan perguruan agama. 7) Konseling kesehatan remaja di sekolah dan perguruan agama oleh kader kesehatan sekolah, guru BP dan guru agama dan Puskesmas oleh Dokter Puskesmas atau tenaga kesehatan lain. c. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif) Kegiatan penyembuhan dan pemulihan dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal, yaitu: 1) Diagnose dini; 2) Pengobatan ringan; 3) Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit; dan 4) Rujukan medik. 3. Tempat Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan terhadap peserta didik dilakukan a. Di sekolah/madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan b. Di Puskesmas dan instansi kesehatan jenjang berikutnya sesuai kebutuhan.
17
4. Metode pelayanan kesehatan a. Pelayanan Kesehatan di Sekolah/madrasah Pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah dilakukan sebagai berikut: 1) Sebagian kegiatan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah perlu di delegasikan kepada guru, setelah guru ditatar/dibimbing oleh petugas Puskesmas. Kegiatan tersebut adalah kegiatan peningkatan (promotif), pencegahan (preventif) dan dilakukan pengobatan sederhana pada waktu terjadi kecelakaan atau penyakit sehingga selain menjadi kegiatan pelayanan, juga menjadi kegiatan pendidikan. 2) Sebagian lagi pelayanan kesehatan hanya boleh dilakukan oleh petugas Puskesmas dan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan secara terpadu (antara kepala sekolah/madrasah dan petugas Puskesmas) b. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah bagi peserta didik yang dirujuk dari sekolah/madrasah (khusus untuk kasus yang tidak dapat diatasi oleh sekolah/madrasah). Untuk itu perlu diadakan kesepakatan dalam rapat perencanaan tentang pembiayaan peserta didik yang dirujuk ke Puskesmas. Sekolah/madrasah sebaiknya mengupayakan dana UKS untuk pembiayaan yang diperlukan agar masalah pembiayaan tidak menghambat pelayanan pengobatan yang diberikan. Untuk ini setiap peserta didik harus memiliki buku/kartu rujukan sesuai tingkat pelayanan kesehatan. Tugas dan fungsi Puskesmas adalah melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan dalam rangka usaha kesehatan di sekolah dan perguruan agama yang mencaku: 1) Memberikan pencegahan terhadap sesuatu penyakit dengan immuniasi dan lainnya yang dianggap perlu; 2) Merencanakan pelaksanaan kegiatan dengan pihak yang berhubungan dengan peserta didik (kepala sekolah, guru, orang tua peserta didik dan lainlain); 3) Memberikan bimbingan teknis medik kepada kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah; 4) Memberikan penyuluhan tentang kesehatan pada umumnya dan UKS pada khususnya kepada kepala sekolah, guru, dan pihak lain dalam rangka meningkatkan peran serta dalam pelaksanaan UKS; 18
5) Memberikan pelatihan/penataran kepada guru UKS dan kader UKS (Dokter Kecil dan Kader Kesehatan Remaja); 6) Melakukan penjaringan dan pemeriksaan berkala serta perujukan terhadap kasus-kasus tertentu yang memerlukannya; 7) Memberikan pembinaan dan pelaksanaan konseling; 8) Menginformasikan kepada kepala sekolah tentang derajat kesehatan dan tingkat kesegaran jasmani peserta didik dan cara peningkatannya; 9) Menginformasikan secara teratur kepada Tim Pembina UKS setempat meliputi segala kegiatan pembinaan kesehatan dan permasalahan yang dialami. c. Peserta didik yang perlu dirujuk Adapun peserta didik yang perlu dirujuk adalah: 1) Peserta didik yang sakit sehingga tidak dapat mengikuti pelajaran, dan bila masih memungkinkan segera disuruh pulang dengan membawa surat pengantar dan buku/kartu rujukan agar dibawa orang tuanya ke sarana pelayanan kesehatan yang terdekat. 2) Bila Peserta didik cedera/sakit yang tidak memungkinkan disuruh pulang dan segera membutuhkan pertolongan secepatnya agar dibawa ke sarana pelayanan kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan pengobatan. Setelah itu agar segera diberitahukan kepada orang tuanya untuk datang ke sarana pelayanan kesehatan tersebut. d. Pendekatan Pendekatan pelayanan kesehatan dikelompokan sebagai berikut: 1) Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah perorangan, antara lain pencarian, pemeriksaan, dan pengobatan penderita. 2) Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah lingkungan di sekolah, khususnya masalah lingkungan yang tidak mendukung tercapainya derajat kesehatan optimal. 3) Intervensi yang ditujukan untuk membentuk perilaku hidup sehat masyarakat sekolah. e. Metode yang diperlukan ialah: 1) Pentaran dan pelatiha; 2) Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus (konseling); 3) Penyuluhan kesehatan; 4) Pemeriksaan langsung; dan 5) Pengamatan (observasi) 19
C. PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT Pembinaan lingkungan sekolah bertujuan untuk mewujudkan lingkungan sehat di sekolah/madrasah yang memungkinkan setiap warga sekolah/madrasah mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya dalam rangka mendukung tercapainya proses belajar yang maksimal bagi setiap peserta didik. Lingkungan sekolah/madrasah dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan non fisik , lingkungan fisik meliputi; - Konstruksi ruang dan bangunan; - Sarana air bersih dan sanitasi; - Halaman; - Pencahayaan, ventilasi, kebisingan; - Kepadatan kelas, jarak papan tulis, meja/kursi; - Vektor penyakit; - Kantin/Warung sekolah. Sedangkan lingkungan non fisik meliput perilaku masyarakat sekolah/madrasah, antara lain; -
Perilaku tidak merokok;
-
Perilaku membuang sampah pada tempatnya;
-
Perilaku mencuci tanganmenggunakan sabung dan air bersih mengalir;
-
Perilaku memilih makanan jajanan yang sehat; Pelaksanaan pembinaan lingkungan sekolah sehat
meliputi kegiatan identifikasi
masalah, perencanaan, intervensi, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan. 1. Identifikasi faktor risiko lingkungan sekolah/madrasah Identifikasi faktor risiko dilakukan dengan cara pengamatan visual dengan menggunakan instrument pengamatan dan bila perlu dilakukan pengukuran lapangan dan laboratorium. Analisa faktor risiko dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengamatan dengan standar yang telah ditentukan. Penentuan prioritas masalah berdasarkan perkiraan potensi besarnya bahaya atau gangguan yang ditimbulkan, tingkat keparahan dan pertimbangan lain yang diperlukan sebagai dasar melakukan intervensi. 2. Perencanaan Yang dimaksud perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya mengatasi masalah atau menurunkan/menghilangkan risiko kesehatan lingkungan yang disusun secara sistimatis dan terukur. Dalam perencanaan sudah dimassukkan rencana pemantauan dan evaluasi dan indikator keberhasilan. Perencanaan masing20
masing kegiatan/upaya harus sudah terinci volume kegiatan, besarnya biaya, sumber biaya, waktu pelaksanaan, pelaksana dan penanggungjawab. Agar rencana kegiatan atau upaya mengatasi masalah atau menurunkan risiko menjadi tanggungjawab bersama maka dalam menyusun perencanaan hendaknya melibatkan masyarakat sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah/madrasah, orang tua peserta didik/ komite sekolah, penjaja makanan di kantin sekolah, instansi terkait, Tim Pembina UKS). 3. Intervensi Intervensi terhadap faktor risiko lingkungan dan perilaku pada prinsipnya meliputi tiga kegiatan yaitu penyuluhan, perbaikan sarana dan pengendalian. a. Penyuluhan Kegiatan penyuluhan bisa dilakukan oleh pihak sekolah sendiri atau dari pihak luar yang diperlukan. b. Perbaikan sarana Bila dari hasil identifikasi dan penilaian faktor risiko lingkungan ditemukan kondisi yang tidak sesuai dengan standar teknis maka segera dilakukan perbaikan. c. Pengendalian Untuk
menjaga
dan
meningkatkan
kondisi
kesehatan
lingkungan
di
sekolah/madrasah, upaya pengendalian faktor risiko disesuaikan dengan kondisi yang ada, antara lain sebagai berikut; 1) Pemeliharaan ruang dan bangunan a) Atap dan talang dibersihkan secara berkala
sekali dalam sebulan dari
kotoran/sampah yang dapat menimbulkan genangan air; b) Pembersihan ruang sekolah dan halaman minimal sekali dalam sehari; c) Pembersihan ruang sekolah harus menggunakan kain pel basah untuk menghilangkan debu atau menggunakan alat penghisap debu; d) Membersihkan lantai dengan menggunakan larutan desinfektan; e) Lantai harus disapu terlebih dahulu sebelum di pel; f) Dinding yang kotor atau yang catnya sudah pudar harus dicat ulang; g) Bila ditemukan kerusakan pada tangga segera diperbaiki. 2) Pencahayaan dan kesilauan a) Pencahayaan ruang sekolah harus mempunyai intensitas yang cukup sesuai dengan fungsi ruang; b) Pencahayaan ruang sekolah harus dilengkapi dengan penerangan buatan;
21
c) Untuk menghindari kesilauan maka harus disesuaikan tata letak papan tulis dan posisi bangku peserta didik; d) Gunakan papan tulis yang menyerap cahaya. 3) Ventilasi a) Ventilasi ruang sekolah harus menggunakan sistim silang agar udara segar dapat menjangkau setiap sudut ruangan; b) Pada ruang yang menggunakan AC (Air Conditioner)harus disediakan jendela yang bisa dibuka dan ditutup; c) Agar terjadi penyegaran pada ruang ber-AC, jendela harus dibuka terlebih dahulu minimal satu jam sebelum ruangan tersebut dimanfaatkan; d) Filter AC harus dicuci minimal 3 bulan sekali. 4) Kepadatan ruang kelas Kepadatan ruang kelas dengan perbandingan minimal setiap peserta didik mendapat tempat seluas 1,75 M2. Rotasi tempat duduk perlu dilakukan secara berkala untuk menjaga keseimbangan otot mata. 5) Jarak papan tulis a) Jarak papan tulis dengan peserta didik paling depan minimal 2,5 M; b) Jarak papan tulis dengan peserta paling belakang maksimal 9 M; c) Petugas menghapus papan tulis sebaiknya menggunakan masker. 6) Sarana cuci tangan a) Tersedia air bersih yang mengalir dan sabun; b) Tersedia saluran pembuangan air bekas cuci tangan; c) Bila menggunakan tempat penampungan air bersih maka harus dibersihkan minimal seminggu sekali. 7) Kebisingan Untuk menghindari kebisingan agar tercapai ketenangan dalam proses belajar, maka dapat dilakukan dengan cara; a) Lokasi jauh dari keramaian, misalnya; pasar, terminal, pusat hiburan, jalan protokol, rel kereta api; b) Penghijauan dengan pohon berdaun lebat dan lebar; c) Pembuatan pagar tembok yang tinggi. 8) Air Bersih a) Sarana air bersih harus jauh dari sumber pencemaran (tangki septic, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, dll); 22
b) Bila terjadi keretakan pada dinding sumur atau lantai sumur agar segera diperbaiki; c) Tempat penampungan air harus dibersihkan/dikuras secara berkala. 9) Toilet a) Toilet harus selalu dalam keadaan bersih dan tidak berbau; b) Bak air harus dibersihkan minimal sekali dalam seminggu, dan bila tidak digunankan dalam waktu lama (libur panjang) maka bak air harus dikosongkan agar tidak menjadi tempat perindukan nyamuk; c) Menggunakan desinfektan untuk membersihkan lantai, closet serta urinoar; d) Tersedia sarana cuci tangan dan sabun untuk cuci tangan. 10) Sampah a) Tersedia tempat sampah di setiap ruangan; b) Pengumpulan sampah dari seluruh ruang dilakukan setiap hari dan dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara; c) Pembuangan sampah dari tempat pembuangan sampah sementara ke tempat pembuangan sampah akhir dilakukan maksimal 3 hari sekali. 11) Sarana pembuangan air limbah Membersihkan saluran pembuangan limbah terbuka minimal seminggu sekali agar tidak terjadi perindukan nyamuk dan tidak menimbulkan bau 12) Vektor (pembawa penyakit) Agar lingkungan sekolah bebas dari nyamuk demam berdarah maka harus dilakukan kegiatan; a) Kerja bakti rutin sekali dalam seminggu dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk; b) Menguras bak penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali dan bila libur panjang dikosongkan; c) Bila ada kolam ikan dirawat agar tidak ada jentik nyamuk; d) Pengamatan terhadap jentik nyamuk di setiap penampungan air atau wadah yang berpontensi adanya jentik nyamuk. Hasil pengamatan dicatat untuk menghitung container indeks. 13) Kantin/Warung sekolah a) Makanan jajanan harus dibungkus dan atau tertutup sehingga terlindung dari lalat, binatang lain dan debu; 23
b) Makanan tidak kadaluarsa; c) Tempat penyimpanan makanan dalam keadaan bersih, terlindung dari debu, terhindar dari baham berbahaya, serangga dan hewan lainnya; d) Tempat pengolahan atau penyiapan makan harus bersih dan memenuhi syarat kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku; e) Peralatan yang digunakan untuk mengolah, menyajikan dan peralatan makan harus bersih dan disimpan pada tempat yang bebas dari pencemaran; f) Peralatan digunakan sesuai dengan peruntukkannya; g) Dilarang menggunakan kembali peralatan yang dirancang untuk sekali pakai; h) Penyaji makanan harus selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan sebelum memasak dan setelah dari toilet; i) Bila tidak tersedia kantin di sekolah maka harus dilakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penjaja makanan disekitar sekolah. Pembinaan dan pengawasan meliputi jenis makanan/minuman yang dijual, penyajian, kemasan, bahan tambahan (pengawet, pewarna, penyedap rasa). 14) Halaman a) Melakukan penghijauan; b) Melakukan kebersihan halaman sekolah secara berkala seminggu sekali; c) Menghilangkan genangan air di halaman dengan menutup/mengurug atau mengalirkan ke saluran umum; d) Melakukan pengaturan dan pemeliharaan tanaman; e) Memasang pagar keliling yang kuat dan kokoh tetapi tetap memperhatikan aspek keindahan. 15) Meja dan kursi peserta didik Desain meja dan kursi harus memperhatikan aspek ergonomis, permukaan meja/bangku memiliki kemiringan ke arah pengguna sebesar 15% atau sudut 10o 16) Perilaku a) Mendorong peserta didik untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan memberikan kateladanan, misalnya tidak merokok di sekolah; b) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya; c) Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah buang air besar, sebelum menyentuh makanan, setelah beramain atau setelah beraktifitas lainnya; d) Membiasakan memilih makanan jajanan yang sehat. 24
BAB IV PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Agar usaha kesehatan berjalan sesuai dengan rencana, dapat berhasil guna dan berdaya guna maka perlu dilakukan pengendalian dan pengawasan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui monitoring, evaluasi dan pelaporan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS. A. MONITORING Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan, pengontrolan atau pengendalian terhadap suatu objek kegiatan yang akan, sedang atau yang sudah dilaksanakan. Agar program UKS senantiasa sesuai dengan tuntutan/kebutuhan setiap waktu, maka umpan balik dari lapangan sangat diperlukan. Untuk itu perlu diadakan monitoring secara terus menerus, baik terhadap persiapan maupun proses pelaksanaan sebagai penyempurnaan lebih lanjut. Monitoring dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS pada setiap jenjang dan jenis pendidikan dan pelaksanaan monitoring ini dilakukan dengan frekuensi sebagai berikut: • Kepala Sekolah/madrasah selaku Ketua Tim Pelaksana UKS melakukan monitoring terhadap pelaksanaanTrias Program UKS secara terus menerus. • Penjaringan data dan informasi dilakukan dengan wawancara dan pengamatan yang selanjutnya dicatat pada instrumen monitoring dan dilakukan oleh Guru Pembina UKS. 1. Tujuan Tujuan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan UKS adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana manfaat maupun keberhasilan dari program yang telah dilaksanakan, serta untuk mengetahui kendala-kendala
dan
hambatan-hambatan,
sekaligus
untuk
mengetahui
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi baik pada tahap perencanaan pelaksanaan program dan pencapaian dari kegiatan yang dilaksanakan. 2. Hasil Yang Diharapkan Apabila ada program kegiatan yang kurang sesuai/menyimpang dapat dilakukan koreksi baik pada perencanaan maupun pada saat proses pelaksanaan kegiatan, sehingga pelaksnaan program dapat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
25
3. Ruang Lingkup Ruang lingkup monitoring, evaluasi dan pelaporan meliputi semua aspek di dalam perencanaan program, di setiap jenjang pendidikan. 4. Sasaran Sasaran monitoring adalah manajemen/organisasi serta berbagai Program Pembinaan dan Pengembangan UKS yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS termasuk Guru, Kepsek, Peserta didik dan seluruh warga sekolah/madrasah serta sarana prasarana yang mencakup pelaksanaan program UKS. Monitoring hendaknya dilakukan secara berkala untuk mengetahui apakah tujuan program sudah tercapai. Hal ini memungkinkan kita untuk menyesuaikan strategi bagi pelaksana program tahap berikutnya. 5. Instrumen Monitoring Untuk memudahkan pelaksanaan monitoring oleh kepala sekolah/madrasah maka sebaiknya digunakan instrumen monitoring sebagaimana terlampir.
26
ALUR MONITORING Tim Pembina UKS Pusat (Kemdikbud, Kemenkes, Kemdagri, dan Kemenag)
Tim Pembina UKS Provinsi
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota
Tim Pembina UKS Kecamatan
Tim Pelaksana UKS (TK/RA, SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB dan SMA/SMK/MA, SMALB)
27
B. EVALUASI Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil yang dicapai dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan UKS. 1. Tujuan Evaluasi ini bertujuan untuk: a. Memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan program pembinaan dan pengembangan; b. Mengukur keberhasilan seluruh program yang dilaksanakan pada akhir kegiatan. 2. Sasaran Sasaran Evaluasi adalah a. Peserta didik; b. Lingkungan sekolah/madrasah; c. Dampak pembinaan terhadap perilaku peserta didik; d. Pengelolaan program pada setiap jenjang; e. Manajemen/pengelola program pada setiap jenjang. 3. Ruang Lingkup Ruang lingkup evaluasi meliputi seluruh komponen program UKS, proses maupun hasil pelaksanaannya. 4. Unsur-unsur yang dievaluasi a. Perubahan tingkat pengetahuan pada umumnya yang berhubungan dengan kesehatan khususnya; b. Perubahan sikap dan penghayatan terhadap prinsip dan pola hidup bersih dan sehat; c. Perubahan tingkah laku kebiasaan hidup sehari-hari dan keterampilan dalam melaksanakan prinsip pola hidup bersih dan sehat termasuk peningkatan daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkoba, serta kepekaan terhadap kebersihan lingkungan; d. Kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan yang telah terjadi pada peserta didik karena adanya pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah; e. Perubahan keadaan lingkungan khususnya lingkungan sekolah/madrasah dan lingkungan tempat tinggal yang meliputi, tingkat kebersihan, sanitasi, keindahan, keamanan, ketertiban dan sebagainya; f. Tingkat keberhasilan maupun ketidakberhasilan kegiatan pembinaan dan pengelolaan program UKS. 28
5. Prinsip-prinsip Evaluasi 1. Menyeluruh (meliputi seluruh komponen program UKS, proses serta hasil pelaksanaan), yang merupakan satu kesatuan. 2. Berkesinambungan yaitu secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, fungsi dan tanggung jawab. 3. Obyektif yaitu berdasarkan kriteria yang jelas dan baku. 4. Pedagogis yaitu hasil penilaian dapat digunakan sebagai penghargaan yang berhasil, dan merupakan pendorong bagi yang belum berhasil. 6. Cara dan Teknik Evaluasi a. Cara evaluasi Penilaian dapat dilakukan degan bentuk kualitatif dan atau kuantitatif sesuai dengan keperluan. b. Teknik evaluasi penilaian dapat dilakukan dengan mempergunakan: 1) Tes; 2) Pengamatan; 3) Skala sikap; 4) Wawancara/tatap muka; 5) Pemeriksaan; 6) Analisa data; 7) Penelitian dampak UKS.
29
ALUR EVALUASI
Tim Pembina UKS Pusat
Tim Pembina Provinsi
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota
Tim Pembina UKS Kecamatan
Tim Pelaksana UKS
Penkes
Yankes
Lingkungan
Sarana/Prasarana
Guru-guru
Siswa
Keterngan: Penkes : Pendidikan Kesehatan Yankes : Pelayanan Kesehatan 30
C. PELAPORAN Pelaporan dalam pelaksanaan UKS adalah suatu kegiatan melaporkan/menyampaikan secara tertulis segala kegiatan yang telah dilakukan, mencakup program pelaksanaan UKS yang dilakukan Tim Pelaksana UKS. 1. Tujuan Tujuan pelaporan dalam pelaksanaan UKS adalah untuk mengetahui daya guna, hasil guna, dan tepat guna program serta penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi pada waktu pelaksanaan program. 2. Sasaran Yang menjadi sasaran pelaporan (apa yang perlu dilaporkan) ini pada dasarnya adalah sama dengan sasaran pada evaluasi. Namun secara spesifik sasaran pelaporan ini mencakup hal-hal sebagai berikut: a) Manajemen/pengelolan kegiatan. b) Jenis keberhasilan dan ketidak berhasilan kegiatan (termasuk masalah/hambatan yang ditenui). c) Upaya-upaya pengembangan yang dilaksanakan (termasuk upaya mengatasi masalah/hambatan yang ditemui). 3. Waktu Laporan hasil pelaksanaan UKS di sekolah/madrasah disusun dan disampaikan dua kali dalam setahun, yaitu berupa a) Laporan Tengah Tahunan yang disampaikan pada bulan Januari (paling lambat tanggal 10). b) Laporan Tahunan di sampaikan pada bulan Juli (paling lambat tanggal 10). 4. Hal-hal yang perlu dilaporkan Pada dasarnya hal-hal yang dilaporkan Tim Pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS Kecamatan adalah segala bentuk kegiatan Pembinaan dan Pelaksanaan UKS di sekolah/madrasah terutama yang telah di programkan. Namun, secara umum hal-hal yang perlu dilaporkan adalah sebagai berikut a. Kegiatan Trias UKS 1. Pendidikan Kesehatan a) Kurikuler: Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. b) Ekstrakurikuler: Pemeriksaan rutin dan berkala; 31
KMS anak sekolah/madrasah; “Dokter Kecil”; PKS; Lomba kebersihan kelas, dan lain-lain. 2. Pelayanan Kesehatan 1) Penjaringan termasuk pemeriksaan kesehatan. 2) Imunisasi dan upaya pencegahan lain. 3) Pengobatan peserta didik siswa yang dirujuk (kalau ada). 4) Pemberantasan sumber infeksi. 5) Ahli teknologi pengetahuan kesehatan/pelayanan kesehatan kepada guru dan peserta didik. 3. Pembinaan Lingkungan Sekolah/madrasah Sehat 1) Ruang/sudut UKS. 2) Warung sekolah/madrasah. 3) Sumber air bersih. 4) Lomba sekolah/madrasah sehat, dan lain-lain. b. Dampak Pelaksanaan UKS terhadap Peserta Didik Secara sederhana dampak pelaksanaan UKS terhadap peserta didik dapat dilihat, melalui: 1) Prosentase rata-rata peserta didik yang sakit. 2) Keadaan berat badan/tinggi badan (keadaan gizi). 3) Kesehatan/kebersihan peserta didik secara umum. c. Pengelolaan UKS Kegiatan pengelolaan UKS yang harus dilaporkan meliputi: 1) Rapat-rapat rutin/rapat kerja; 2) Organisasi Tim Pelaksana UKS; 3) Bimbingan dan pengarahan terhadap guru serta penataran yang telah diikuti, dan lain-lain. d. Jalur pelaporan Laporan kegiatan pelaksanaan UKS di sekolah disampaikan ke TP UKS Kecamatan secara berjenjang sampai ke TP UKS Pusat.
32
CONTOH FORMAT LAPORAN TIM PELAKSANA UKS TENGAH TAHUNAN/TAHUNAN *) TAHUN............... I.
II.
Nama Sekolah/madrasah Alamat Kab/Kota Provinsi Nomor telepon Kode Pos Jumlah siswa
: : : : : : :
Laki-laki ...... Orang, Perempuan ...... Orang
Kegiatan UKS A. Pendidikan Kesehatan 1. Pemeriksaan berkala : ........................................ kali 2. Pemeriksaan rutin : ........................................ kali 3. Pengukuran tinggi berat siswa: ....................................... kali 4. Lomba kebersihan kelas : ........................................ kali 5. Kerja bakti kebersihan : ........................................ kali 6. Alat peraga UKS : ada/tidak ada *) : lengkap/tidak lengkap *) (lihat pembakuan) B. Pelayanan Kesehatan 1. Penyuluhan 2. Penjaringan (screening) Jumlah siswa 3. Imunisasi (Khusus SD/MI) Kelas I Kelas II Kelas III 4. Pemeriksaan berkala Jumlah siswa 5. Pengobatan siswa dirujuk 6. Jumlah siswa mendapat Konseling C. Lingkungan Sehat 1. Identifikasi masalah 2. Intervensi
: ........................................ kali : Ya/Tidak : .............................................. : ........................................ kali : ...................................... siswa : ...................................... siswa : ...................................... siswa : ........................................ kali : .............................................. : .......................................siswa : .......................................siswa
: Ya/Tidak : Ya/Tidak
33
III.
Dampak Pelaksanaan UKS Terhadap Siswa 1. Kebersihan siswa secara umum : baik/sedang/kurang* 2. Kesehatan siswa secara umum : sehat/kurang sehat* 3. Perbandingan tinggi berat sesuai umur secara umum : di bawah normal .... % 4. Persentase rata-rata absensi sakit siswa : ........................................ % 5. Kategori lingkungan sehat : ........................................
IV.
Pengelolaan UKS 1. Tim Pelaksana UKS : terbentuk/belum terbentuk 2. Unsur-unsur yang menjadi Anggota Tim Pelaksana : ............................................ 3. Rapat rutin koordinasi kegiatan : ........................................ kali 4. Rapat kerja penyusunan program: ........................................ kali 5. Bimbingan dan pengarahan program : ........................................ kali 6. Menerima kunjungan/supervisi : ........................................ kali Tim Pembina 7. Mengikuti rapat koordinasi : ........................................ kali 8. Pemeriksaan kebersihan SMP : ........................................ kali 9. Pembuatan laporan Triwulan : ........................................ kali
................................................ Pelapor, Kepala Sekolah/madrasah Selaku Ketua Tim Pelaksana UKS
(...........................) Catatan: *) Coret yang tidak perlu **) sasaran penjaringan kesehatan adalah seluruh siswa baru 34
BAB V PENUTUP Pedoman Pelaksanaan UKS di sekolah/madrasah ini disusun dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan program UKS. Buku ini merupakan penjabaran dari pedoman pembinaan dan Pengembangan UKS. Dengan adanya Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/madrasah diharapkan kegiatan UKS dapat dilaksanakan dengan tertib, baik dan benar sehingga upaya meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dapat tercapai.
35
DAFTAR PUSTAKA
1. Dit. Dikmenum, Ditjen Dikdasmen; Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah, Jakarta, 2003. 2. Kementerian Kesehatan; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1429/menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah, Jakarta, 2006. 3. Kementerian Kesehatan; Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah, Jakarta. 4. Kementerian Kesehatan; Pedoman Untuk Tenaga Kesehatan UKS ditingkat SD, Sekolah Menengah, dan Pondok Pesantren, Jakarta, 2011. 5. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; Pedoman Pelatihan Pembinaan dan Pelaksanaan UKS di TK, Jakarta 2006. 6. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; Petunjuk Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah, Jakarta, 2006. 7. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; SKB 4 Menteri (Mendiknas, Menkes, Menag dan Mendagri tahun 2003 tentang Pembina dan Pengembangan UKS, Jakarta, 2003. 8. Tim Pembina UKS Pusat, Hasil Rapat Kerja Nasional Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah (Rakernas UKS) VII di Solo, Jawa Tengah 2 – 4 Desember 2004.
36
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENILAIAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN SEHAT DI SEKOLAH Nama Sekolah : Alamat : No. Telepon : Status lingkungan sehat : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *) No.
Faktor Risiko
1 1
2 Atap dan Talang
2
Kemiringan cukup dan tidak ada genangan air, tidak bocor, tidak kotor Dinding
3
a. Bersih, kuat, tidak retak,tidak pecah b. Permukaan yang selalu kontak dengan air harus kedap air c. Permukaan bagian dalam mudah dibersihkan d. Berwarna terang Lantai
4
a. Bersih b. Kedap air c. Tidak licin Tangga
5
6
a. Lebar anak tangga minimal 30 Cm b. Tinggi anak tangga maksimal 20 Cm c. Ada pegangan tangan d. Lebar tangga minimal 150 Cm Pencahayaan Ruang Kelas Dapat membaca dengan jelas tanpa bantuan cahaya buatan pada siang hari Pencahayaan Ruang Perpustakaan
Kondisi Tidak Berpotensi Berpotensi 3 4 5 Memenuhi syarat Tidak Memenuhi syarat
Minimal memenuhi aspek (a) dan salah satu aspek (b)/(c)/(d)
Bila hanya satu aspek saja atau lebih dari satu aspek tanpa aspek (a)
Minimal memenuhi aspek (a) dan salah satu aspek (b)/(c)
Bila hanya memenuhi 1 aspek saja atau lebih satu aspek tanpa aspek (a)
Semua aspek terpenuhi
Tidak ada salah satu aspek atau lebih tidak terpenuhi
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Keterangan 6
Untuk bangunan tidak yang tidak memerlukan tangga dikatagorikan memenuhi semua aspek
Dapat membaca dengan jelas tanpa bantuan cahaya buatan
37
No.
Faktor Risiko
1
2
Kondisi Tidak Berpotensi 3 4
Berpotensi 5
Keterangan 6
pada siang hari 7
Pencahayaan Ruang Laboratorium
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Dapat membaca dengan jelas tanpa bantuan cahaya buatan pada siang hari 8
Ventilasi
Untuk sekolah yang tidak ada ruang laboratorium dikatagorikan memenuhi syarat
a. 80% ruang kelas yang tidak menggunakan AC mempunyai luas ventilasi minimal 20% luas lantai atau
9
b. 80% ruang kelas yang menggunakan AC mempunyai jendela dan tidak bau apek Kepadatan kelas
Setiap murid menddapat ruang seluas minimal 1,75 M2 10
Jarak papan tulis dengan bangku paling depan minimal 2,5 M
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Untuk TK/RA dikatagorikan memenuhi syarat karena susunan tempat duduk non klasikal
11
Jarak papan tulis dengan bangku paling belakang maksimal 9 M
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Untuk TK/RA dikatagorikan memenuhi syarat karena susunan tempat duduk non klasikal
12
Sarana cuci tangan
Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak terpenuhi
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Terpenuhi semua
Salah satu aspek atau lebih tidak
a. Tersedian minimal 1 sarana untuk 2 kelas b. Tersedia sabun c. Tersedian air bersih mengalir 13
Kebisingan Tidaka ada keluhan kebisingan
14
Air bersih
38
No.
Faktor Risiko
1
2
15
a. Tersedia dan cukup untuk kebutuhan sekolah b. Kualitas fisik; jernih, tidak berwarna, tidak ada rasa dan bau Kamar mandi
Kondisi Tidak Berpotensi Berpotensi 3 4 5 aspek terpenuhi
Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
Keterangan 6
a. Bersih, tidak berbau b. Ventilasi minimal 20% luas lantai c. Penerangan cukup d. Lantai tidak licin dan bersih
16
e. Tidak ditemukan jentik atau nyamuk WC/Urinoar
a. Jumlah sarana minimal 1:25 untuk perempuan dan 1:40 untuk laki-laki b. Bersih, tidak berbau c. Ventilasi minimal 20% luas lantai d. Penerangan cukup e. Lantai tidak licin dan bersih f. Tersedia air bersih dan sabun
17
g. Tidak ditemukan jentik atau nyamuk Sampah
18
a. Minimal 80% dari seluruh ruangan tersedia tempat sampah b. Tersedia tempat pembuangan sampah sementara Saluran pembuangan air limbah
a. Air limbah mengalir dengan lancer
39
No. 1
19
Faktor Risiko 2 b. Saluran air limbah tertutup c. Ada penampungan air limbah tertutup atau dialirkan ke saluran air limbah umum Vektor
Kondisi Tidak Berpotensi 3 4
Berpotensi 5
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Terpenuhi semua
Salah satu aspek atau lebih tidak
Keterangan 6
Tidak ditemukan vector (lalat, jentik nyamuk, kecoa, tikus, dll) 20
Kantin Sekolah
Untuk TK/RA tidak ada kantin, dikatagorikan terpenuhi semua aspek
a. Penyajian makanan tertutup b. Tersedian sarana cuci peralatan dengan air bersih yang cukup dan sabun c. Tersedia sarana cuci tangan dengan air mengalir dan sabun d. Tersedia tempat terpisah untuk penyimpanan bahan makan dan makanan jadi/matang e. Kondisi kantin bersih
21
f. Peralatan makan/minum bersih g. Penjamah makanan tidak mengidap penyakit menular (hepatitis, kulit, tipoid, diare, dll) h. Penjamah makanan berkuku pendek dan bersih, pakain bersih dan rapi Halaman sekolah
a. Tidak banyak debu b. Ada penghijauan dan tertata rapi c. Tidak ada genangan air d. Tidak ada sampah berserakan 22
Meja belajar
Kemiringan meja 15% (10o) 23
Perilaku
40
No.
Faktor Risiko
1
2
Kondisi Tidak Berpotensi Berpotensi 3 4 5 aspek memenuhi syarat
a. Tidak ada orang merokok di lingkungan sekolah b. 80% kuku para peserta didik pendek dan bersih c. Terbiasa membuang sampah pada tempatnya (terlihat tidak ada sampah berserakan) d. Siswa terlihat mencuci tangan sebelum masuk kelas JUMLAH TANDA (√) %
Keterangan 6
…..
…..
…..
…..
…………………………., ………………………20.. Pelaksana, Keterangan : *) Coret yang tidak sesuai Status Lingkungan Sehat dengan katagori sebagai berikut : Sangat Baik, bila mencapai angka 80%-100% Baik, bila mencapai angka 60%-79% Cukup, bila mencapai angka 40%-59% Buruk, bila mencapai angka 20%-39% Sangat Buruk, bila mencapai angka 0-19%
…………………………………..
41
Lampiran 2
CHECKLIST PEMANTAUAN
Nama Sekolah : Alamat : Status Lingkungan Sehat saat ini : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)
No
Uraian
1
Apakah dilakukan penilaian factor risiko lingkungan sehat dengan menggunakan Form. Lampiran 1
2
Apakah dibuat rencana kegiatan untuk mengatasi masalah atau peningkatan kualitas lingkungan
3
Apakah realisasi kegiatan tercapai sesuai dengan rencana
4
Apakah laporan sudah disampaikan ke pihak yang berkepentingan
Status Ya
Tidak
Keterangan
Sebutkan yang belum tercapai & kendalanya
…………………………., ………………………20.. Pelaksana,
…………………………………..
42
Lampiran 3 LAPORAN KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN Semester :……./ Tahun……….. Nama Sekolah : Alamat : No. Telepon : Status Lingkungan Sehat saat ini : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *) No
Faktor Risiko
Upaya mengatasi masalah/ peningkatan kualitas lingkungan
Target waktu
Biaya
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 dst …………………………., ………………………20.. Kepala Sekolah,
………………………………….. 43