Buku Saku Kader Pendamping Menuju KADARZI
March 21, 2018 | Author: Faiz Wildani Nisa | Category: N/A
Short Description
buku saku KADARZI...
Description
I. PENDAHULUAN 1. Apa itu Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)? KADARZI adalah keluarga yang setiap anggotanya menerapkan perilaku gizi yang baik sebagai berikut: a. Menimbang berat badan secara teratur. b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur enam bulan (ASI Eksklusif). c. Makan beranekaragam makanan. d. Menggunakan garam beryodium. e. Balita dan ibu nifas minum kapsul vitamin A, ibu hamil minum Tablet Tambah Darah sesuai anjuran. 2. Siapa Kader Pendamping Keluarga? Kader pendamping keluarga adalah kader atau tokoh masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat serta ditugaskan oleh Kepala Desa/Lurah. 3. Apa yang dimaksud dengan Pendampingan Keluarga? Pendampingan keluarga adalah upaya membimbing, memberi semangat, nasehat dan kemudahan kepada keluarga sasaran untuk mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi yang dihadapinya.
1
4. Apa Tujuan Pendampingan Keluarga? Pendampingan keluarga bertujuan agar keluarga sasaran: a. Membawa balitanya datang ke posyandu secara teratur setiap bulan. b. Membawa balita BGM (Bawah Garis Merah), balita tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T), balita sakit atau diduga
gizi
buruk
ke
Polindes/Poskesdes,
Pustu,
Puskesmas. c. Memberikan ASI saja kepada bayi sampai berusia 6 (enam) bulan. d. Makan beraneka ragam makanan. e. Menggunakan garam beryodium. f.
Minum kapsul vitamin A bagi balita, ibu nifas; dan tablet tambah darah bagi ibu hamil sesuai anjuran.
5. Siapa Sasaran Pendampingan Keluarga? Sasaran pendampingan adalah keluarga, diutamakan yang mempunyai kriteria sebagai berikut: a. Keluarga dengan balita yang sangat kurus, atau tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut, BGM, termasuk balita gizi buruk pasca rawat inap.
2
b. Keluarga dengan ibu hamil yang sangat kurus, mengalami gejala kurang darah (anemia).
c. Keluarga yang mempunyai bayi 0-6 bulan.
3
II. LANGKAH PENDAMPINGAN KELUARGA 1. Persiapan a. Mendapatkan data keluarga sasaran. (Formulir 1 dan 2) b. Membuat jadwal dan kesepakatan kunjungan rumah keluarga sasaran. (Formulir 3) c. Menyiapkan
perlengkapan
seperti:
sarana
pencatatan
pelaporan dan alat peraga. 2. Pelaksanaan Melakukan kunjungan rumah ke keluarga sasaran secara berkelanjutan. (Formulir 4) a. Menemukan dan mencatat masalah gizi. Pelajari catatan kesehatan anak (KMS, buku KIA) untuk melihat
masalah
keteraturan
datang
ke
Posyandu,
gangguan pertumbuhan, kelengkapan imunisasi, status ASI Eksklusif, pemberian vitamin A. (Formulir 4) Pengamatan dilakukan bila belum tersedia informasi atau untuk melengkapi catatan terhadap kondisi fisik ibu hamil dan balita. (contoh: kurus, pucat) dan perilaku/kebiasaan anggota keluarga yang berkaitan dengan gangguan gizi dan kesehatan dan faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah
gizi
(contoh:
belum
menggunakan
garam
beryodium, memberikan susu formula pada bayi berusia kurang dari enam bulan).
4
Informasi lain dapat diperoleh dari tokoh masyarakat dan tetangga terdekat, meliputi: Ketidakhadiran ibu dan balita di Posyandu Kemungkinan terjadinya masalah gizi pada suatu keluarga Pemberian susu formula pada bayi berusia kurang dari 6 bulan Makan belum beraneka ragam b. Memberikan nasehat gizi sesuai permasalahan yang dihadapi. (Formulir 4) Memberi
anjuran
dan
nasehat
tentang:
pentingnya
penimbangan secara teratur setiap bulan (Materi 1), pemberian
ASI secara
eksklusif
(Materi 2),
makan
beraneka ragam makanan (Materi 3), mengkonsumsi garam beryodium (Materi 4) dan minum suplemen gizi sesuai anjuran (Materi 5). Membantu praktek pembuatan dan pemberian makan yang
baik dan benar kepada balita, mencakup ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). c. Mengantarkan
kasus
rujukan
(bila
diperlukan)
dan
menindaklanjuti masalah pasca rujukan/perawatan. Tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh kader pendamping sesuai dengan masalah yang dihadapi sasaran, antara lain: Membantu proses rujukan dengan mengurus surat rujukan dan mengantar sasaran ke sarana pelayanan kesehatan 5
(Puskesmas/Rumah Sakit). Mendampingi balita pasca rawat inap dengan pemberian nasehat dan anjuran makanan sesuai kondisinya. 3. Tindak Lanjut a. Menyelenggarakan diskusi pemecahan masalah gizi yang dihadiri oleh sasaran dan petugas Puskesmas.
b. Bekerjasama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh LSM dan donatur. 4. Evaluasi Mencatat perubahan perilaku KADARZI pada keluarga sasaran. (Formulir 5) 6
Tips kader pendamping saat kunjungan rumah: 1. Bersikap sopan dan ramah 2. Mengucapkan salam dan menyapa dengan santun 3. Memperkenalkan diri 4. Sabar 5. Tidak menggurui 6. Menepati janji
7
Cara mewawancarai keluarga sasaran: 1. Diawali dengan obrolan ringan yang sedang hangat. 2. Pertanyaan sederhana dan mudah dimengerti. Bila pertanyaan tersebut sulit dimengerti, ulangi pertanyaan dengan bahasa yang lebih sederhana. Contoh pertanyaan yang sulit dimengerti: Apakah ibu memberikan ASI eksklusif?”. Dapat disederhanakan menjadi: Apakah bayi ibu hanya diberi ASI saja sampai umur enam bulan?”. 3. Pertanyaan meliputi 5 perilaku KADARZI sehingga tidak meluas. 4. Menggunakan bahasa/ungkapan yang lebih sopan (contoh: “miskin” diganti dengan “kurang mampu”). 5. Memahami kesibukan responden, bila tidak memungkinkan diwawancarai (misalnya: anak rewel, ibu sibuk) jangan diteruskan, rencanakan kunjungan berikutnya. 6. Bila memungkinkan, dapat diselingi nasehat gizi yang diperlukan. 7. Diakhiri dengan rencana kunjungan berikutnya. Contoh cara penggalian masalah dan tindak lanjut dapat dilihat pada Lampiran 1 8
III. PENUTUP Penyajian buku ini telah diupayakan menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh kader. Apabila masih dijumpai hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan lebih lanjut kepada Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas. Kegiatan pendampingan akan lebih efektif apabila kader memiliki
pemahaman
dan
keterampilan
dalam
proses
penyelenggaraan pendampingan. Oleh karena itu kader perlu mengikuti Pelatihan Pendampingan Keluarga menuju KADARZI, dan terampil menggunakan alat bantu seperti lembar balik dan leaflet KADARZI. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kegiatan pendampingan KADARZI di lapang adalah kerjasama yang baik antara kepala desa, bidan di desa, ketua tim penggerak PKK, tokoh masyarakat dan agama dalam memberi kemudahan, menyemangati, membimbing, mendorong dan menggerakkan kader pendamping KADARZI.
9
IV. MATERI PENDAMPINGAN
MATERI 1
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN: MENIMBANG BERAT BADAN SECARA TERATUR SETIAP BULAN
Tujuan: Setelah memahami materi ini kader pendamping mampu: 1. Menjelaskan manfaat menimbang berat badan secara teratur setiap bulan 2. Membaca grafik pertumbuhan pada KMS balita 3. Menindaklanjuti kasus anak di bawah garis merah 4. Menindaklanjuti kasus anak dengan berat badan tidak naik dua kali berturut-turut
10
1. Apa manfaat menimbang berat badan anak secara teratur setiap bulan? Mengetahui pertumbuhan anak, karena pertambahan berat badan anak mencerminkan kesehatan anak. Anak sehat bertambah umur bertambah berat badannya.
11
2. Bagaimana cara membaca grafik pertumbuhan pada KMS? Berat Badan Naik (N), bila: Hasil penimbangan bulan ini sama atau lebih dari kenaikan berat badan minimum. Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna (garis 1). Garis pertumbuhannya pindah ke pita warna di atasnya (garis 2).
Garis 2
Garis 1
12
Berat Badan Tidak Naik (T), bila: Berat badan hasil penimbangan bulan ini sama atau kurang dari berat badan minimum. Garis pertumbuhannya menurun (garis 3). Berat badan tetap, garis pertumbuhannya mendatar (garis 4). Berat badan naik, tetapi garis pertumbuhannya pindah ke pita warna di bawahnya (garis 5).
Garis 5
Garis 4 Garis 3
13
Disebut Bawah Garis Merah (BGM), bila: Garis pertumbuhan anak berada di bawah garis merah (garis 6).
Garis 6
Dengan membaca hasil penimbangan balita, maka akan dapat diketahui apakah balita mempunyai masalah atau risiko yang harus segera ditindaklanjuti. 14
Anak sehat ditunjukkan dengan grafik berat badan yang semakin meningkat sesuai dengan bertambahnya umur.
Apabila grafik berat badan anak tidak menunjukkan peningkatan (mendatar atau menurun), maka kesehatan dan makanan anak lebih diperhatikan.
3. Apa yang seharusnya dilakukan jika grafik berat badan anak berada di bawah garis merah? Anak segera dibawa ke Puskesmas/RS untuk diperiksa kesehatannya lebih lanjut. Bila anak berusia di bawah 24 bulan, tetap diberi ASI sesering mungkin tanpa dijadwal (pagi, siang, sore, malam). Diberikan makanan bergizi sesuai umur. Anak ditimbang setiap bulan.
15
4. Apa yang seharusnya dilakukan bagi bayi berumur 0-6 bulan? Diberi ASI saja sesering mungkin tanpa dijadwal (pagi, siang, sore, malam).
Ibu dianjurkan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang 1-2 piring lebih banyak dari biasa, serta minum paling sedikit 8 gelas air putih, agar ASI memenuhi kebutuhan bayi. Anak ditimbang setiap bulan.
16
5. Apa yang seharusnya dilakukan bagi bayi berumur 6-9 bulan? Diberi ASI sesering mungkin tanpa dijadwal (pagi, siang, sore, malam). Diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk lumat diberikan secara bertahap tiga kali sehari sesuai umurnya, dengan takaran sebagai berikut: 7 bulan: 7 sendok makan 8 bulan: 8 sendok makan 9 bulan: 9 sendok makan MP-ASI dapat berupa nasi tim halus, bubur tepung beras, bubur susu, biskuit atau buah (pisang atau pepaya). Nasi tim halus dibuat dari bubur nasi + 1 butir kuning telur atau 1 potong ikan + 1 potong tempe/tahu + 2 sdm wortel/bayam cincang + 1 sdm minyak goreng/margarine. Bubur tepung beras dibuat dari 3 sdm tepung beras + 2 sdt gula pasir + ¾ gelas air atau ½ mangkuk. Diberikan kapsul vitamin A warna biru pada bulan Februari dan Agustus. 17
Anak ditimbang setiap bulan. 6. Apa yang seharusnya dilakukan bagi bayi berumur 9-12 bulan? Diberi ASI sesering mungkin tanpa dijadwal (pagi, siang, sore, malam). Mulai diperkenalkan makanan keluarga yang beraneka ragam. Berikan makanan 3 kali sehari dengan jumlah yang cukup dan seimbang, setiap kali makan teridiri dari: ¾ mangkuk (7 sdm) nasi tim atau nasi lembek, 1 butir kuning telur atau 1 potong ikan, 1 potong tempe/tahu, 2 sdm wortel/bayam cincang dan 1 sdm minyak goreng/margarine. Diberikan makanan selingan 1 kali sehari seperti 2 buah biskuit atau ½ gelas bubur kacang hijau dan 1 buah pisang atau 1 buah pepaya. Diberikan kapsul vitamin A warna biru pada anaknya setiap bulan Februari dan Agustus. Anak ditimbang setiap bulan. 7. Apa yang seharusnya dilakukan bagi anak berumur 13-59 bulan? Diberi ASI sesering mungkin tanpa dijadwal bagi anak berumur kurang dari 24 bulan (pagi, siang, sore, malam). Mulai diperkenalkan makanan keluarga yang beraneka ragam. Berikan makanan 3 kali sehari dengan jumlah yang cukup dan seimbang, setiap kali makan terdiri dari: 1 mangkuk (sekitar 10 18
sdm)
nasi,
1
butir
kuning
telur
atau
1
potong
ikan/ayam/daging, 1 potong tempe/tahu, 1/2 mangkuk sayur dan 1 sdm minyak goreng/margarine. Ditambahkan makanan selingan 2 kali sehari seperti biskuit, bubur kacang hijau dan buah-buahan. Diberikan kapsul vitamin A warna merah pada anaknya setiap bulan Februari dan Agustus. Anak ditimbang setiap bulan. Jika Berat Badan Anak Tidak Naik Dua Kali Berturutturut atau di Bawah Garis Merah, Anak Perlu Dirujuk ke Puskesmas !
19
MATERI 2
ASI EKSKLUSIF
Tujuan: Setelah memahami materi ini kader pendamping mampu: 1. Memahami pentingnya pemberian ASI 2. Memahami pengertian ASI Eksklusif 3. Memahami pengertian dan manfaat kolostrum bagi bayi 4. Memahami manfaat menyusui bagi bayi dan ibunya serta lingkungan 5. Memahami cara menyusui yang baik dan benar
20
1. Apa manfaat menyusu (pemberian ASI) bagi bayi? ASI memiliki kandungan zat gizi yang sangat lengkap untuk memenuhi pertumbuhan dan perkembangan (kecerdasan) bayi sampai usia 6 bulan. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Meningkatkan jalinan kasih sayang antara bayi dan ibu. ASI mudah dicerna dan digunakan oleh tubuh bayi. Melindungi bayi terhadap infeksi seperti diare, radang paruparu, infeksi telinga, flu, radang otak, dan infeksi saluran kencing. Menurunkan risiko terhadap tekanan darah tinggi dan obesitas pada usia dewasa. 2. Apa pengertian pemberian ASI Eksklusif? Pemberian ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja (bagi bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Bila diperlukan bayi diperbolehkan minum obat-obatan, vitamin dan mineral tetes atas saran dokter. Bayi tidak diberikan makanan atau minuman lain (susu formula, jeruk, madu, air teh, dan tanpa makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, bubur nasi, biskuit dan nasi tim), termasuk air minum sampai usia 6 bulan. 21
3. Apakah ASI tetap diberikan setelah bayi berusia 6 bulan? Ya, ASI tetap diberikan sampai anak berusia 2 tahun. Setelah usia 6 bulan bayi harus mulai diperkenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). 4. Apa yang dimaksud dengan kolostrum? Kolostrum adalah ASI yang pertama kali keluar setelah kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental. Kolostrum banyak mengandung protein, vitamin, mineral dan zat kekebalan tubuh yang penting untuk melindungi bayi dari penyakit dan infeksi. Jumlah kolostrum yang diproduksi, bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran, walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, oleh karena itu harus diberikan kepada bayi. 5. Apa manfaat memberikan ASI bagi ibu? Mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Mencegah/mengurangi terjadinya anemia. Menunda kembalinya kesuburan ibu sesudah melahirkan, sehingga dapat menjaga waktu hingga kehamilan berikutnya. Membantu rahim kembali ke ukuran semula. Mempercepat langsing kembali.
22
Mengurangi kemungkinan menderita kanker ovarium, dan kanker payudara. Lebih ekonomis karena tidak harus dibeli. Tidak merepotkan dan hemat waktu. 6. Bagaimana cara menyusui yang baik dan benar? Sebaiknya sebelum menyusui, ibu mencuci tangan terlebih dahulu. Ibu dan bayi harus berada dalam keadaan santai, tenang dan nyaman. Letakkan kepala kepala bayi pada lengkung siku ibu, telinga dan bahu bayi terletak pada satu garis lurus, kepala bayi agak menengadah.
23
Saat mulai menyusui peganglah bagian bawah payudara dengan keempat jari dan ibu jari diletakkan di bagian atas payudara. Sentuhan puting pada bibir atau pipi bayi untuk merangsang agar mulut bayi terbuka lebar. Masukkan seluruh puting dan sebagian besar lingkaran di sekitar puting (areola) ke mulut bayi. Dagu bayi harus melekat pada payudara ibu.
24
MATERI 3
MAKAN BERANEKARAGAM MAKANAN
Tujuan: Setelah memahami materi ini kader pendamping mampu: 1. Menjelaskan pengertian dan manfaat makanan beranekaragam 2. Menjelaskan kerugian bila tidak mengkonsumsi makanan beranekaragam 3. Menjelaskan susunan makanan beranekaragam
25
1. Apa yang dimaksud dengan makan beranekaragam? Makan beranekaragam adalah makan berbagai jenis bahan makanan terdiri dari makanan sumber zat tenaga (karbohidrat dan lemak), zat pembangun (protein), dan zat pengatur (vitamin dan mineral) yang memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan.
2. Mengapa tubuh memerlukan makanan yang beranekaragam? Karena tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung zat gizi lengkap untuk mencukupi kebutuhan tubuh, selain ASI. Makin beragam makanan yang dikonsumsi, makin lengkap dan tinggi kualitas zat gizi yang diperoleh.
26
3. Apa yang dimaksud dengan makanan sumber zat tenaga? Makanan
sumber
zat
tenaga
adalah
makanan
yang
mengandung tinggi karbohidrat dan lemak yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sumber zat tenaga dapat diperoleh dari makanan pokok (nasi, jagung, ubi, sagu, tepung-tepungan) dan sumber lemak (minyak, santan, lemak hewani).
27
4. Apa
yang
dimaksud
dengan
makanan
sumber
zat
pembangun? Makanan sumber zat pembangun adalah makanan yang mengandung
protein
yang
diperlukan
tubuh
untuk
pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang sudah rusak. Sumber zat pembangun banyak terdapat pada lauk pauk nabati (tempe, tahu, dll) dan hewani (daging, ikan, dll).
5. Apa yang dimaksud dengan makanan sumber zat pengatur? Makanan sumber zat pengatur adalah makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh untuk pemeliharaan badan dan membantu pencernaan.
28
Sumber zat pengatur banyak terdapat pada sayuran dan buah.
6. Bagaimana susunan makanan beranekaragam? Makanan beranekaragam terdiri dari: Makanan pokok + Lauk Hewani + Lauk Nabati + Sayuran + Buah. Contohnya: nasi + telur dadar + tempe bacem + sayur bayam + pepaya. Jumlah makanan yang dibutuhkan berbeda menurut umur, jenis kelamin dan tingkat aktivitas fisik. (contoh porsi dalam ukuran rumah tangga dapat dilihat pada Lampiran 2). 29
MATERI 4
YODIUM
Tujuan: Setelah memahami materi ini kader pendamping mampu: 1. Menjelaskan kegunaan yodium 2. Menjelaskan pentingnya mengkonsumsi makanan sumber yodium 3. Menjelaskan pengertian dan penyimpanan garam beryodium 4. Menjelaskan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
30
1. Apakah kegunaan yodium bagi tubuh? Untuk produksi hormon tiroid, yaitu hormon yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf, pertumbuhan tulang dan perkembangan otak. Untuk
pembentukan
sel
darah
merah
dan
menjaga
keseimbangan metabolisme tubuh. 2. Apa akibat kekurangan yodium? Kekurangan
yodium
pada
usia
dini
berdampak
pada
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan yodium dapat menyebabkan tekanan darah
rendah dan aktivitas menjadi lambat. Mengakibatkan gangguan kecerdasan.
3. Apa saja ciri-ciri gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) Pembesaran kelenjar gondok Terhambatnya pertumbuhan (pendek, kretin/cebol) Gangguan perkembangan mental
31
Gangguan perkembangan saraf otak (gangguan kecerdasan, bisu, tuli dan juling)
32
4. Apa saja pangan sumber yodium? Bahan makanan yang mengandung yodium tinggi adalah ikan, kerang-kerangan dan rumput laut.
5. Apa yang dimaksud dengan garam beryodium? Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium (KIO3) sebanyak 30-80 ppm. 6. Mengapa perlu mengkonsumsi garam beryodium? Pada
umumnya
makanan
yang
dikonsumsi sehari-hari
mengandung yodium yang sangat sedikit.
33
Menggunakan garam beryodium untuk keperluan memasak sehari-hari dapat memenuhi kebutuhan yodium bagi tubuh.
34
7. Bagaimana bentuk garam beryodium? Dalam bentuk garam halus atau garam bata. Pada kemasan harus tertera tulisan “Garam Beryodium”.
8. Bagaimana cara menyimpan garam beryodium? Simpan dalam wadah yang kering dan tertutup rapat. Letakkan di tempat yang sejuk dan hindarkan dari sinar matahari langsung.
35
9. Bagaimana cara mengetahui garam mengandung yodium? Diuji dengan cairan uji Iodina: teteskan pada garam, bila garam berubah warna menjadi ungu berarti garam mengandung yodium.
Diuji dengan perasan singkong parut: teteskan pada garam, bila garam berubah warna menjadi ungu berarti garam mengandung yodium.
36
MATERI 5
SUPLEMEN GIZI: VITAMIN A DAN ZAT BESI
37
VITAMIN A
Tujuan: Setelah memahami materi ini kader pendamping mampu: 1. Menjelaskan pengertian dan manfaat vitamin A 2. Menjelaskan makanan sumber vitamin A 3. Menjelaskan kerugian akibat kekurangan vitamin A 4. Menjelaskan cara pemberian kapsul vitamin A
38
1. Apa kegunaan vitamin A? Meningkatkan kesehatan mata dan mencegah rabun senja. Meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit. 2. Apa makanan sumber vitamin A? Vitamin A dapat diperoleh dari ASI dan makanan yang berasal dari bahan hewani (susu, daging, hati, telur) dan nabati (sayuran hijau dan buah-buahan berwarna).
39
3. Apa ciri awal gangguan kekurangan vitamin A pada mata? Buta senja/rabun senja, ditandai dengan kesulitan melihat
dalam cahaya remang atau senja hari. Bila tidak segera mengkonsumsi vitamin A, akan timbul bercak
putih pada mata, selanjutnya seluruh mata mengalami kerusakan dan akhirnya buta. 4. Siapa yang dianjurkan mengkonsumsi suplemen/kapsul vitamin A?
Bayi berumur 6-11 bulan 40
Anak berumur 1-5 tahun
Ibu nifas 41
5. Manfaat suplemen/kapsul vitamin A untuk bayi/anak? Bayi/anak lebih kebal dan jarang kena penyakit. 6. Manfaat suplemen/kapsul vitamin A untuk ibu nifas? Meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI. Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan. 7. Berapa jumlah kapsul vitamin A yang diberikan menurut kelompok umur? Bayi berusia 6-11 bulan: satu kapsul vitamin A warna biru. Balita 1-5 tahun: dua kapsul vitamin A warna merah setiap tahun, masing-masing satu kapsul diberikan pada bulan Februari dan Agustus. Ibu nifas: dua kapsul vitamin A warna merah, satu kapsul dikonsumsi segera setelah melahirkan dan satu kapsul lagi dikonsumsi paling lambat 28 hari setelah melahirkan.
42
ZAT BESI
Tujuan: Setelah mempelajari materi ini kader pendamping mampu:
1. Menjelaskan kegunaan dan manfaat zat besi 2. Menjelaskan makanan sumber zat besi 3. Menjelaskan pengertian dan gejala anemi gizi besi 4. Menjelaskan manfaat dan jumlah pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi ibu hamil
43
1. Apa kegunaan zat besi? Zat besi berguna untuk pembentukan sel darah merah. Karena itu bila orang kurang zat besi disebut kurang darah atau anemia gizi. 2. Apa gejala anemia gizi? Gejala anemia gizi sering disebut 5-L dan 2-P, yaitu: Lelah Lesu Lemah Letih Lalai Pucat Pusing
44
3. Apa saja makanan sumber zat besi? Zat besi dapat diperoleh dari makanan yang berasal dari bahan hewani (daging, hati, ikan, telur, susu) dan nabati (sayuran hijau).
45
4. Mengapa wanita membutuhkan lebih banyak zat gizi besi?
Ibu hamil
Ibu nifas
Ibu menyusui
Remaja putri
Karena peristiwa kodrati wanita (haid, hamil, melahirkan, menyusui) menyebabkan kebutuhan zat besi relatif lebih tinggi dibanding kelompok lain. 46
5. Bagaimana cara mengatasi anemi gizi besi ketika hamil? Ibu hamil perlu makan lebih banyak dan lebih beragam, terutama lauk hewani (ikan, hati, daging, telur, susu) dan sayuran hijau (daun singkong, bayam, kangkung, daun pepaya, sawi dan sayuran hijau lainnya) Minum tablet tambah darah 6. Apa manfaat minum tablet tambah darah bagi ibu hamil? Menghilangkan rasa lemas, mudah lelah, pusing-pusing, mata berkunang-kunang dan muka pucat.
47
Badan terasa lebih bertenaga dan bersemangat. Dapat memperlancar persalinan. Mempercepat ASI keluar setelah melahirkan. Dapat mencegah perdarahan ketika melahirkan. 7. Berapa jumlah tablet tambah darah yang dikonsumsi oleh ibu hamil? Ibu hamil mengkonsumsi 90 tablet tambah darah sejak awal kehamilan.
***
48
IDENTITAS KADER PENDAMPING 1. Nama
:
2. Tempat & Tanggal Lahir
:
3. Alamat
:
Jalan
:
RT/RW
:
Desa/Kelurahan
:
Kecamatan
:
Kabupaten/Kota
:
4. Nama Suami/Istri
:
5. Pekerjaan
:
6. Jumlah Keluarga yang didampingi
:
49
DAFTAR KELUARGA YANG DIDAMPINGI TAHUN ... NO
NAMA KK
NAMA SASARAN
RT/RW
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
50
DAFTAR KELUARGA YANG DIDAMPINGI TAHUN ... NO
NAMA KK
NAMA SASARAN
RT/RW
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
51
DAFTAR KELUARGA YANG DIDAMPINGI TAHUN ... NO
NAMA KK
NAMA SASARAN
RT/RW
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
52
Posyandu Desa/Kelurahan
Formulir 1 DATA DASAR MASALAH KELUARGA SASARAN : Kecamatan : : Kabupaten : Propinsi : Masalah Gizi Ibu Hamil
Masalah Gizi Balita Nama KK
Nama Sasaran
Alamat
(1)
(2)
(3)
Mengetahui, Bidan Poskesdes (
Gizi Buruk
Gizi Buruk Pasca Perawatan
Berat Badan Tidak Naik Dua Kali
BGM
Anemia
Sangat Kurus (KEK)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Ibu yang mempunyai Bayi 0-6 bln
Ket.
(10)
(11)
Kader Poskedes )
(
)
53
Formulir 2 REKAPITULASI DAFTAR KELUARGA SASARAN TINGKAT DESA Desa : Puskesmas : Kecamatan : Jumlah Keluarga Sasaran Nama Posyandu
(1)
Jumlah Keluarga Sasaran
(2)
Balita Gizi Buruk
Gizi Buruk Pasca Rawat Inap
(3)
(4)
Ibu Hamil Berat Badan Tidak Naik Dua Kali (5)
BGM
Anemia
Sangat Kurus (KEK)
(6)
(7)
(8)
Ibu yang mempunyai Bayi 0-6 bln (9)
Jumlah Kader Pendamping
(10)
Bidan Poskesdes (
)
54
Formulir 3 RENCANA JADWAL KUNJUNGAN RUMAH KELUARGA SASARAN Nama Kader Pendamping : Puskesmas : Posyandu : Kecamatan : Desa/Kelurahan : No
Nama KK
Alamat
(1) 1 2 3
(2)
(3)
Jadwal Kunjungan (tanggal/bulan/tahun) 1 (4)
2 (5)
3 (6)
4 (7)
5 (8)
6 (9)
7 (10)
8 (11)
9 (12)
10 (13)
20 Mengetahui, Bidan Poskesdes
(
Kader Pendamping
)
(
)
55
Formulir 4 CATATAN HASIL KUNJUNGAN PENDAMPINGAN KELUARGA Nama KK : Alamat :
Posyandu : Desa :
Nama Kader Pendamping :
Beri tanda (√) pada kolom masalah yang ada sesuai formulir 1 Gizi Buruk
Kunjungan kedan tanggal
(1) K1:
K2:
K..... (kunjungan terakhir)
Gizi Buruk Pasca Rawat Inap
Berat Badan Tidak Naik Dua kali
BGM
Bumil Anemia
Bumil KEK
Ibu mempunyai Bayi 0-6 Bulan
Masalah, Nasehat dan Tindak Lanjut Untuk Setiap Kasus Balita dan Ibu Menimbang Aneka ASI & Garam Suplemen Berat Badan Ragam Secara MP-ASI Beryodium Gizi Makanan Teratur
(3)
(2)
(4)
(5)
Ket.
(6)
Masalah:
Masalah:
Masalah:
Masalah:
Masalah:
Nasehat:
Nasehat:
Nasehat:
Nasehat:
Nasehat:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
Masalah:
Masalah:
Masalah:
Masalah:
Masalah:
Nasehat:
Nasehat:
Nasehat:
Nasehat:
Nasehat:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
Masalah:
Masalah:
Masalah:
Masalah:
Masalah:
Nasehat:
Nasehat:
Nasehat:
Nasehat:
Nasehat:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
Tindak Lanjut:
(7)
Kesimpulan pada akhir kunjungan
Mengetahui, Bidan Poskesdes
(
Kader Pendamping
)
(
)
56
Formulir 5 HASIL KEGIATAN PENDAMPINGAN Nama Kader Pendamping : Posyandu : Desa :
Puskesmas Kecamatan Periode
: : :
Perilaku KADARZI pada Akhir Kunjungan Nama KK
(1)
Alamat
Jumlah Kunjungan
(2)
(3)
Mengetahui, Bidan Poskesdes
(
Menimbang Berat Badan Secara Teratur
ASI dan MP-ASI
Makanan Keluarga Beraneka Ragam
(4)
(5)
(6)
Suplemen gizi Tablet Besi (7)
Garam Beryodium
Vit. A (8)
(9)
Kader Pendamping
)
(
)
57
Lampiran 1 CONTOH CARA PENGGALIAN MASALAH Pada keluarga yang mempunyai seorang anak balita 24 bulan dan ibunya sedang hamil. (sesuai contoh dalam Buku Pedoman Pendampingan Keluarga Menuju KADARZI).
1. Tanyakan pada ibu apakah anaknya sakit. Bila sakit, amati tanda/gejala sakit, seperti: batuk, pilek, demam, mual/muntah, diare, sangat kurus, pucat, lemah, dll. Setelah itu, tanyakan sudah berapa lama sakitnya. Setelah dijawab, amati anak, apakah masih mau makan, bisa bermain atau di tempat tidur saja. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 7 (keterangan)
2. Bila anak tidak sakit dan ibu secara teratur membawa anaknya ke Posyandu. Mintalah KMS atau Buku KIA, lihat atau pelajari catatan penimbangan anak. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 2.
3. Bila anak tidak sakit dan ibu tidak teratur membawa anaknya ke Posyandu. Tanyakan alasan jarang membawa anaknya ke Posyandu. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 2.
4. Tanyakan pada ibu, apakah menggunakan garam beryodium. - Bila iya, minta ibu untuk menunjukkan kemasan garam yang digunakan. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 5. - Bila belum, tanyakan alasannya. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 5 kemudian catat nasehat yang diberikan.
5. Tanyakan pada ibu, apakah sudah mengkonsumsi TTD. - Bila sudah, catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 6 - Bila belum, tanyakan alasannya. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 6 kemudian catat nasehat yang diberikan.
58
6. Tanyakan pada ibu, apakah anak balitanya pernah mendapat kapsul vitamin A warna merah. - Bila iya. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 6. - Bila belum, tanyakan alasannya. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 6.
7. Tanyakan pada ibu, apakah sudah mengkonsumsi TTD. - Bila sudah, catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 6. - Bila belum, tanyakan alasannya. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 6 kemudian catat nasehat yang diberikan.
8. Tanyakan pada ibu, berapa kali anaknya diberi makan dalam sehari. Bila kurang dari 3 kali: - Tanyakan alasannya. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 4. - Tanyakan apakah anak diberi makan lauk hewani. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 4. - Tanyakan apakah anak diberi buah. Kemudian catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 4.
59
Lampiran 2 ANJURAN JUMLAH PORSI MAKANAN SEHARI MENURUT KELOMPOK UMUR BERDASARKAN UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Berikut ini adalah anjuran jumlah porsi makanan sehari menurut kelompok umur.
Jumlah atau ukuran rumah tangga untuk masing-masing kelompok pangan di dalam tabel disetarakan sebagai berikut: Lauk Hewani: bila berupa ikan, 1 porsi (1 ptg) = 40 gram Lauk Nabati: bila berupa tempe, 1 porsi (1 ptg) = 25 gram Sayuran: bila berupa bayam, 1 porsi (1 mgk) = 100 gram Buah: bila berupa pisang ambon, 1 porsi (1 bh) = 50 gram Susu: bila berupa susu bubuk, 1 porsi (4 sdm) = 20 gram
Keterangan ukuran: p = porsi
bh = buah
g = gram
bh sdg = buah sedang
gls = gelas
mgk = mangkuk
ptg = potong
sdm = sendok makan
ptg sdg = potong sedang
sdt = sendok teh
60
Pola makan yang optimal bagi bayi 0-24 bulan Jenis Makanan ASI
Makanan
Makanan
Makanan
Lumat
Lembik
Keluarga
-
-
-
3 x / hari
-
-
-
3 x / hari
-
Umur (bln) 0-6 6-9 9-12
12-24
Sesering mungkin Sesering mungkin Sesering mungkin Sesering mungkin
3 x / hari -
-
+ makanan selingan
61
Anjuran Jumlah Porsi Makan Sehari menurut Kelompok Umur 1-3 tahun dan 4-6 tahun Berdasarkan Ukuran Rumah Tangga
62
Anjuran Jumlah Porsi Makan Sehari menurut Kelompok Ibu Hamil dan Ibu Menyusui Berdasarkan Ukuran Rumah Tangga
63
Kelompok Umur 1-3 tahun Bahan Makanan
Ukuran Rumah
Porsi
Jumlah
Nasi
3p
300 g
1 ½ prg
Lauk hewani
1p
50 g
1 ptg sdg
Lauk nabati
1p
50 g
2 ptg sdg
1½ p
150 g
1½ mgk
3p
150 g
3 ptg sdg
Sayuran Buah ASI
Tangga (URT)
Dilanjutkan hingga umur 2 tahun
Susu
1p
200 ml
1 gls
Minyak
3p
15 g
3 sdm
Gula
2p
20 g
2 sdm
Kelompok Umur 4-6 tahun Bahan Makanan
Ukuran Rumah
Porsi
Jumlah
4½p
450 g
2 ½ prg
Lauk hewani
2p
100 g
2 ptg sdg
Lauk nabati
2p
100 g
4 ptg sdg
Sayuran
2p
200 g
2 mgk
Buah
3p
150 g
3 ptg sdg
Susu
1p
200 ml
1 gls
Minyak
4p
20 g
4 sdm
Gula
2p
20 g
2 sdm
Nasi
Tangga (URT)
64
Kelompok Ibu Hamil Bahan Makanan
Ukuran Rumah
Porsi
Jumlah
5p+1p
500 g + 100 g
3 prg
Lauk hewani
3p
150 g
3 ptg sdg
Lauk nabati
3p
150 g
6 ptg sdg
Sayuran
3p
300 g
3 mgk
Buah
4p
200 g
4 ptg sdg
Susu
+1 p
200 ml
1 gls
Minyak
5p
25 g
5 sdm
Gula
2p
20 g
2 sdm
Nasi
Tangga (URT)
Kelompok Ibu Menyusui Bahan Makanan
Ukuran Rumah
Porsi
Jumlah
5p+1p
500 g + 100 g
3 prg
Lauk hewani
3p
150 g
3 ptg sdg
Lauk nabati
3p+1p
150 g + 50 g
6 ptg sdg
Sayuran
3p+1p
300 g + 100 g
3 mgk + 1 mgk
Buah
4p
200 g
4 ptg sdg
Susu
+1 p
200 ml
1 gls
5p+1p
25 g + 5 g
5 sdm + 1sdm
2p
20 g
2 sdm
Nasi
Minyak Gula
Tangga (URT)
65
TIM PENYUSUN Pengarah: Ina Hernawati Penyusun: Hardinsyah Minarto Diah K. Pranadji Siti Madanijah Siti Zainab Zaenal Arifin Tanaya Yekti Hartati Effendi Eko Prihastono Ine Indrati Sigit Editor: Della Rosa Yemima Ester Yuni Zahraini Bowo Setiyanto Irma Kurnia Sari Eko Wibisono Ilustrator: Waluyo D.S. 66
View more...
Comments