Buku Sakti Ujian Profesi Farmasi

November 14, 2017 | Author: Syafari D. Mangopo | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Buku Sakti Ujian Profesi Farmasi...

Description

BUKU SAKTI UJIAN PROFESI Soal Pembahasan Lengkap 12 Mata Kuliah Buku ini hasil kerja keras dan semangat yang tinggi dari kami, Farmasi Sains dan Industri Angkatan 2004 untuk kemajuan Indonesia. Editor: Sarmoko S.Farm 1/1/2009

PSC (Pharmacy Study Club)

BUKU SAKTI UJIAN PROFESI Soal Pembahasan Lengkap 12 Mata Kuliah

Keluarga Besar Farmasi Sains dan Industri Angkatan 2004 Universitas Gadjah Mada

Tim Penyusun: Etika Farmasi dan Undang-Undang Kesehatan M. Agung Sumantri Miyanto Edison Chrisnanto Vera Fariha Fauziati Asmurani Pelayanan Kefarmasian Beti Pudyastuti Willia Indarwanti M. Iqbal Haryadha Agustian Pambar Manajemen Farmasi Komunitas Pramita Kurniasari Eny Yulianti Ani Setyowati Asri Widyaningsih Nurl Husna Mumtaz Indah Manajemen Produksi Irfan Muris Setiawan Tri Bekti Agung Wibowo Ulfi Asih Styaningrum Viddy Agustian Rosyidi Indri Hardini Farmakoterapi Hermawansyah Indrasta Tries Mumtohani Dinda Putri Utaminingtyas Agil Novianto Fanie Yogi Pratami Terminologi Medis Pipit Adiani Adhi Atmaja Fransisca Emi Hartanti Umi Fadilah Tias Ekaviana Hati Etik Pratiwi

Farmakokinetika Klinik Fitri Purwita Sari Isa Abdulhaq Hertanti Trias Febriani Saptanti UJ Slamet Siagian Farmasi Industri Sarmoko M. Novrizal Abdi Sahid Ilyas Pratomo Sandro Rossano Yunas Dodi Purwitosari Interaksi Obat Retno Wulandari Theresia Chrestiningsih Etik Romdiyah Nurul Hidayati Fahrurozi Komunikasi dan Konseling Dwi Mumpuni Chintya Yuli Astuti Gretaci Dyah Sairandhri Ratri Kumalasari Larasati Compounding and Dispensing Yudo Prihartanto Anis Kurnia Utami Riyona Desvy Pratiwi Nofa Nur Sayrifaini Ania Rachma Apriani Biofarmastika Terapan Anastasia Avelina RM Rosmanita Dian AR Ika Dyaning Ratri Wijaya Andi Fea Prihapsara

Editor: Sarmoko

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan hidayahnya sehingga PSC Kumpulan Soal “BUKU SAKTI UJIAN PROFESI” ini dapat digarap dan selesasi dengan hasil yang memuaskan. Buku ini sangat sakti, mengapa? Karena berisi soal plus pembahasan lengkap 12mara kuliah. Dikatakan sakti karena sangat ampuh buat belajar sistem SKS, dan bakal menjadi bacaan wajib ketika ujian. Dan juga perlu diketahui, buku ini adalah “harta” yang tak ternilai harganya, ditulis dengan keihlasan hati, kesuciam jiwa, ketekunan, kesungguhan, kerja keras, perjuangan, demi mencapai masa depan nan gemilang. Opo tho yo... Thanx buat teman-teman Profesi 2008 Kelas C (Farmasi Sains dan Industri) yang saya banggakan. Tuh, bener khan. Saya bilang juga apa, kita pasti bisa. Bisa apa? Bisa bekerja sama dalam keluarga, saling bahu dan membahau sehingga buku ini ada di tangan teman-teman semua dan siap baca, enak dibawa menjelang ujian dan bisa dirasakan manfaatnya. Emang, dalam membuat buku ini susah, nyari-nyari literatur di perpus, bongkar-bongkar file di CD, obarak-abrik catetan kuliah, bakan saya dapet laporan katanya tim Farmakoterapi sampe lembur jam 2 pagi, bahkan tim MFK dibela-belain sampe jan 3 pagi. Wow, kurang apa coba? Demi kita, demi calon apoteker baru, untuk merintis kehidupan yang lebih baik dan Indonesia yang maju. Oya, mungkin dalam menjawab soal-soal banyak kesalahan kami mohon maaf, semoga rekan-rekan calon sejawat bisa memaklumi dan memberi masukan untuk penerbitan yang lebih baik di tahun depan. Semoga apa yang kita lakukan, kita rintis, sesuatu yang kita create ini, mungkin yang pertama dalam sejarah Farmasi, semoga bisa bermanfaat bagi rekan-rekan semua. Amin...

Terima kasih, selamat belajar, dan semog sukses ujiannya. Yogyakarta, 23 Desember 20008

Ketua kelas FSI Profesi 2008 mewakili warga kelas FSI yang saya cintai dan saya banggakan

JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER PROFESI 2009 Jadwal Pertempuran (Ujian Utama)

Senin/ 5 Januari 2009

Etika dan UU

Selasa/ 6 Januari 2009

Yanfar

Rabu/ 7 Januari 2009

ManPro

Kamis/ 8 Januari 2009

Terapi

Jumat/ 9 Januari 2009

Marketing

Senin/ 12 Januri 2009

Farklin

Farm Industri

Selasa/ 13 Januri 2009

Intro

Komunikasi dan Konseling

Rabu/ 14 Januri 2009

Comdis

Biofar

MFK

Termin

Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 1 ETIKA FARMASI & UU KESEHATAN

Review materi: 1. Pendahuluan Etika dan UU 2. Diskusi implikasi dan perkembangan UU 3. Regulasi narkotika dan psikotropika 4. Impor bahan baku obat dan industri farmasi 5. PBF, apotek, pembentukan toko obat 6. Peran dan tugas apoteker sesuai UU kesehatan 7. Sistem kesehatan nasional 8. Konas, Kontranas, Bahan Tambahan pangan 9. Produk farmasi berdasatkan Kepmenkes 722 10. UU pangan dan perlindungan konsumen 11. NAKES dan Kosmetik 12. Manusia dan leingkungan 13. Ilmu pengetahuan 14. Etika 15. Kajian etika 16. Teori etika

Senin, 23 Juni 2008 Drs. M. Amroni., MS., Apt.

Tulislah jawaban dengan tulisan yang jelas terbaca ! 1) a.

Tuliskan tujuan pemerintah kita menetapkan UU Narkotika dan Psikotropika dan penggolongannya masing-masing sesuai dengan UU-nya serta tuliskan juga contohnya? Jawab: Tujuan pengaturan: 1.

menjamin ketersediaan Narkotika dan Psikotropika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan.

2.

mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.

3.

memberantas peredaran gelap narkotika dan psikotropika.

Penggolongan narkotika dan psikotropika sesuai UU dan contohnya Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan

ketergantungan,

yang

dibedakan

ke

dalam

golongan-golongan

sebagaimana terlampir dalam Undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan. a.

Narkotika Golongan I; contoh: Tanaman Papaver somniferum L, tanaman Koka, opium mentah dan masak, asetorfina, heroin.

Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani

Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 2 b.

Narkotika Golongan II; contoh: alfametadol, febtanil, morfina, opium, petidina, metadona, dan

c.

Narkotika Golongan III, contoh: etil morfina, codeína, propiram.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. a.

Psikotropika Golongan I; contoh: brolamfetamina, katinona, DMA, DMHP, DMT, lisergida, TMA, PMA.

b.

Psikotropika Golongan II; contoh: anfetamina, sekobarbital, rasemat, zipepprol, fenetilina.

c.

Psikotropika Golongan III; contoh: aminobarbital, butalbital, katina, pentazosina, glutetimida, pentabarbital.

d.

Psikotropika Golongan IV; contioh: alprazolam, aminorex diazepam, lorazepam, mazindol, pipradrol, vinilbital.

b. Apakah yang dimaksud Apotek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku sekarang dan tuliskan persyaratan serta kewajiban APA? Menurut PP No 25 tahun 1980 tentang Perubahan atas PeraturanPemerintahan No 26 tahun 1965 tentang Apotek, apotek didefinisikan sebagai suatu tempat tertentu, yaitu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian kepada masyarakat. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan atas Permenkes No.922/MenKes/Per/X/1993 tentang ketentuan dan tata cara pemberian izan apotek, pengertian apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat Apoteker Pengelola Apotek harus memenuhi persyaratan seperti yang diatur dalam Permenkes No.922/Menkes/Per/X/1993, Bab III pasal 5, sebagai berikut: a. Ijazahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan. b. Telah mengucapkan Sumpah /Janji sebagai Apoteker. c. Memiliki Surat Izin Kerja dari Menteri Kesehatan. d. Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan tugasnya sebagai apoteker. e. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi Apoteker Pengelola Apotek di apotek lain.

Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani

Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 3 Kewajiban APA: 1. Menyediakan, menyimpan, dan menyerahkan sediaan farmasi yang bermutu baik serta keabsahan terjamin. 2. Melayani resep dokter, dokter gigi, dokter hewan. 3. Melakukan konsultasi dengan dokter jika diperlukan. 4. Memberikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan obat secara tepat, aman , rasional atas permintaan masyarakat. 5. Menandatangani salinan resep. 6. Merahasiakan dan menyimpan resep dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Melayani OWA. 8. Melakukan dan membuat berita acara serah terima resep Narkotika dan psikotropika dan perbekalan farmasi yang lainnya serta kunci-kunci penyimpanan obat narkotika dan psikotropika, apbila terjadi penggalihan tanggung jawab pengelolaan farmasi. Soal nomor 2 2) a. Mengingat Penjelasan BAB VII Pasal 71 ayat (1) UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan bahwa Masyarakat memperoleh desempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan upaya kesehatan beserta sumber dayanya mulai dari inventarisasi masalah sampai tahap penilaiannya. Bagaimanakah saran anda sebagai seorang farmasis, apabila seseorang (tidak mempunyai latar belakang farmasi) ingin mendirikan sarana kesehatan yang berupa Pedagang Besar Farmasi dan tuliskan beberapa kewajiban dan larangannya? Jelaskan ! Jawab: Seorang yang tidak memiliki/mempunyai latar belakang farmasi boleh mendirikan sarana kesehatan yang berupa pedagang besar farmasi (PBF), sesuai SK Menkes 1191 th 2002 tentang perubahan peraturan Menkes No 918/Menkes/PER/X/1993 tentang PBF pada pasal 5, yaitu: 1. Dilakukan oleh badan hokum berbentuk PT, koperasi, PN (perusahaan Negara). 2. Memiliki NPWP (Nomor pokok wajib pajak). 3. Memiliki Apoteker atau AA sebagai penanggung jawab. 4. Anggota direksi tidak pernah terlibat pelanggaran ketentuan perUU di bidang farmasi.

Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani

Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 4 Kewajiban PBF (pasal 6-11): 1. PBF dan

setiap

cabangnya

berkewajiban

mengadakan,

menyimpan

dan

menyalurkan perbekalan farmasi yang memenuhi persyaratan mutu. 2. PBF wajib melaksanakan pengadaan obat, dan alat kesehatan dari sumber yang sah. 3. Setiap pergantian penanggung jawab wajib lapor (max 6 bulan) kepada Ka Kanwil setempat. 4. PBF dan setiap cabangnya wajib menguasai bangunan dan sarana yang memadai untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya. 5. Gudang wajib dilengkapi dengan perlengkapan yang dapat menjamin mutu dan keamanannya. 6. PBF wajib melaksanakan dokumentasi selama kegiatan berjalan. 7. Untuk PBF penyalur BBO wajib menguasai laboratorium pengujian. 8. Untuk setiap perubahan kemasan BBO dari kemasan aslinya, wajib dilakukan pengujian laboratorium. 9. Setiap pendirian cabang PBF di propinsi wajib lapor kepada Ka Kanwil setempat dengan tembusan kepada Dit. Jend. Dan kepala BPOM.

Larangan bagi PBF: 1. PBF dilarang menjual perbekalan farmasi secara eceran. 2. PBF dilarang melayani resep dari dokter. 3. PBF dilarang melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran Narkotika dan Psikotropika tanpa izin khusus dari Menkes. 4. PBF dilarang menyalurkan obat keras kepada POE berizin, dokter, dokter gigi dan dokter hewan (SK Menkes RI no 3987/A/SK/1973). 5. PBF dilarang menyalurkan perbekalan farmasi tanpa surat pesanan yang ditandatangani oleh penanggung jawab.

b. Pada waktu sebelum tahun 1987 sebagian besar Pabrik Farmasi melakukan promosi obat dan/atau mengedarkan contoh obat dalam rangka persaingan produk dipasaran. Apakah yang dimaksud promosi obat dan contoh obat tersebut dan bagaimana nasibnya sekarang? Jelaskan ! Jawab: Promosi Obat adalah kegiatan memperkenalkan dan mengingatkan kembali obat jadi terdaftar dalam usaha untuk memasarkan obat jadi tersebut. Contoh Obat adalah obat jadi yang diberikan atau diserahkan dalam jumlah kecil secara cuma-cuma dalam rangka promosi obat.

Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani

Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 5 Sekarang promosi obat dan contoh obat sudah dilarang sesuai edaran SK Menkes RI No 437/menkes/SK/VI/1987 tentang pelarangan produksi, impor, distribusi, penyerahan dan pemberian contoh obat. Keputusannya adalah: a.

produksi dan peredaran contoh obat harus dihentikan dan dilarang.

b.

Sanksi pelanggaran terhadap keputusan ini dikenakan sanksi administrative berupa pencabutan nomor pendaftaran obat jadi yang bersangkutan.

c.

Informasi tentang obat jadi dapat disalurkan melalui leaflet, brosur, majalah ilmiah, seminar ilmiah.

Etika Farmasi dan UU Kesehatan

Rabu, 16 Januari 2008 (45 menit) Drs. M. Amroni, MS., Apt

Tulislah jawaban dengan tulisan yang jelas terbaca ! 1.

Semua sarana kesehatan yang dimiliki masyarakat termasuk swasta harus berbentuk badan hukum. Bagaimana pendapat saudara tentang pernyataan tersebut? Jelaskan !

2.

Apakah yang dimaksudkan Contoh Obat dan Promosi Obat serta bagaimana nasibnya sekarang?

3.

Tuliskan jenis Tenaga Kesehatan pasca deregulasi dan Hak & Kewajibannya secara umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

4.

Mengingat penjelasan BAB VII pasal 71 ayat 1 UU. No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan bahwa masyarakat memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan upaya kesehatan beserta sumber dayanya mulai dari inventarisasi masalah sampai tahap penilaiannya. Bagaimanakah saran anda sebagai seorang farmasis, apabila seseorang (tidak mempunyai latar belakang farmasi) ingin mendirikan sarana kesehatan yang berupa TOKO OBAT BERIJIN dan dituliskan beberapa kewajiban dan larangannya? Jelaskan !

Jawaban 1.

Setuju. Sesuai dengan pasal 58 BAB IV UU No. 23 tahun 1992 disebutkan bahwa sarana kesehatan harus berbentuk badan hukum. Hal ini dimaksudkan agar persyaratan sarana kesehatan yang berlaku sesuai dengan peraturan pemerintah.

2.

Contoh obat dan promosi obat mengandung arti berbeda tetapi bermaksud sama yaitu, mengikalankan produk obat kepada masyarakat agar dapat dikenal dan laku di masyarakat.

Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani

Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 6 Contoh obat : pembagian obat secara gratis kepada masyarakat sebagai sampel jika masyarakat sakit dapat diobati dengan obat yang diberi gratis tersebut Promosi obat : pengiklanan suatu obat dengan pemberian informasi kepada masyarakat. Saat ini, contoh obat sudah dilarang Depkes untuk menekan biaya produksi dan menghindari penyalahgunaan obat. Sedangkan promosi obat saat ini, banyak yang melanggar karena tidak diinformasikan tentang efek samping obat, kontraindikasi maupun zat aktif obat. Promosi obat hanya ditujukan komersil saja. Oleh karena itu, WHO maupun pemeritah Indonesia membuat etika promosi obat. 3.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -

Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi

-

Tenaga Keperawatan meliputi : Perawat dan Bidan

-

Tenaga Kefarmasian meliputi Apoteker, analis farmasi, dan asisten apoteker.

-

Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian

-

Tenaga gizi meliputi nutrisionis (ahli gizi) dan dietisien

-

Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis, dan ahli terapiwicara

-

Tenaga keteknisan medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik protetik, teknisi transfusi dan perekam medis Kewajiban:

-

Memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang kesehatan, dibuktikan dengan ijazah dari lembaga pendidikan

-

Tenaga kesehatan hanya dapat melakukan upaya kesehatan setelah tenaga kesehatan yang bersangkutan memiliki ijin dari Menteri

-

tenaga medis dan tenaga kefarmasian lulusan dari

-

lembaga pendidikan di luar negeri hanya dapat melakukan upaya kesehatan setelah yang bersangkutan melakukan adaptasi

4.

Masyarakat dapat mendirikan sarana kesehatan sesuai dengan bab VII pasal 71 ayat 1 UU no. 23 tahun 1992. Dalam mendirikan toko obat berijin harus memenuhi ketentuan dalam peraturan daerah. Ketentuan dalam mendirikan toko obat berijin diantaranya, a. Dibuatnya surat izin usaha syarat dibuatnya izin usaha adalah: 1. Surat permohonan dari Pemilik sarana Toko Obat 2. Foto Copy KTP Pemohon 3. Pas Foto Pemohon 4. Foto Copy Ijazah Asisten Apoteker Penanggungjawab teknis Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani

Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 7 5. Foto Copy Surat Izin Kerja ( SIK AA ) 6. Surat pernyataan kesediaan Asisten Apoteker sebagai Penanggungjawab teknis dengan materai Rp 6000 7. Foto Copy KTP Asisten Apoteker 8. Denah Lokasi Bangunan 9. Rekomendasi dari Camat setempat b. diwajibkan membayar retribusi izin operasional

Kewajiban toko obat berijin 1. Mengadakan obat bebaas dan bebas terbatas yang dijual secara eceran 2. Penanggung jawab teknis adalah asisten apoteker 3. Melayani kesehatan masyarakat 4. Harus memiliki izin usaha

Larangan toko obat berijin 1. Tidak diizinkan menjual narkotika, psikotropika dan obat keras 2. Tidak diizinkan menjual alkohol 3. Tidak melayani resep

Prof. Dr. Achmad Fudholi, DEA., Apt Senin, 23 Juni 2008 (60 menit) Petunjuk: Jawablah soal dengan tulisan yang jelas ! 1.

2. 3.

Pendapat tentang suatu isu moral antara seseorang dengan orang lain sering berbeda. Kenapa hal ini bisa terjadi dalam realitas kehidupan kita? Dan bagaimana pengatasannya? Apa perbedaan dan kesamaan antara etika dan etiket? Terangkan jawaban dengan contoh? Ilmu pengetahuan dapat dipandang sebagai suatu PROSES, PRODUK dan PARADIGMA ETIKA. Apa maksudnya dan beri penjelasan.

Jawaban 1. Perbedaaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan latar belakang tiap orang. Moral seseorang dibangun dari etika (misal adat kebiasaan dan tempat tinggal) yang menimbulkan sikap yang berbeda. Hal inilah yang menimbulkan adanya isu moral. Cara pengatassannya dengan pendekatan isu moral baik secara mikro maupun makro

Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani

Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 8 2. Persamaan: Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif Perbedaan: Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, etika berlaku meskipun tidak ada saksi mata etiket bersifat relatif, sedangkan etika lebih mutlak. Etiket terfokus pada bentuk lahiriah, sedangkan etika menyangkut sesuatu segi manusia dari dalam (batin). Contohnya adalah sikap pada waktu makan. Secara etiket, cara makan orang dapat berbeda. a) Sesuai etiket ketika makan menggunakan sendok dan garpu di meja makan dan duduk di kursi. b) Sesuai etiket ketika makan menggunakan tangan di lantai. Kedua contoh etiket ini, bersifat relatif dan merupakan cara perbuatan yang dilakuakan tergantung pergaulan. Sedangakan etika, dalam pergaulan manapun dan tidak ada saksi mata tidak diterima makan daging manusia walaupun cara makan dapat berbeda. 3. Pandangan terhadap ilmu pengetahuan Sebagai proses Artinya ilmu pengetahuan adalah kegiatan sosial dimana ilmu pengetahuan itu timbul karena adanya interaksi hasil buah pikiran antar manusia. 1. interaksi buah pikiran antar manusia setiap waktu berkembang bertujuan mencari kebenaran untuk memahami alam, baik manusia dan lingkungan 2. dalam buah pikiran tersebut bersifat apa adanya, berdasar fakta, dan impersonal Sebagai produk 1. ilmu pengetahuan didapat melalui metode ilmiah 2. hasilnya menjadi milik umum yang digunakan untuk kepentingan umat manusia 3. tetapi sebelumnya harus mendapat persetujuan dunia ilmiah 4. dan siap diuji kebenarannya. Kebenaran yang dimiliki dapat ditumbangkan sewaktuwaktu karena ilmu pengetahuan sendiri senantiasa berkembang Sebagai paradigma etika bersifat universal, komunal dan desinterestedness

Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani

Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 9

Kumpulan soal Etika

1. Ada dua cara pendekatan isu moral yang terjadi, yaitu secara mikokosmis dan makrokosmis. Apa maksudnya dan bagaimana menurut pendapat saudara dari kedua pendekatan tersebut. Beri suatu contoh konkrit dengan pengamblan kasus di indutri farmasi. (16 Januari 2008) 2. Salah satu tipe utama dari teori etika adalah UTILITARIANISME. Apa yang sudara ketahui tentang teori tersebut, jelaskan dengan contoh yang sederhana (2 Januri 2008) 3. Menurut sinyalemen Francis Bacon, KNOWLEDGE IS POWER. Untuk itu perlu adanya peningkatan keterkaitan ilmuwan dengan alam, tidak hanya sekedar intrinsik kosmologis, tetapi harus etis epistemologis. Terangkan maksud pernyataan tsb (2 Januari 2008). 4. Apa yang saudara ketahui tentang OTONOMI MORAL, dan bagaimana cara memperkuat otonomi moral itu. Terangkan jawaban saudara. (11 Juni 2007) 5. Sampai sekarang dikenal ada 4 tipe teori moral. Apa perbedaan landasan pokok dari ke-4 teori tsb. Terangakn jawaban saudata dengan memberikan ilustrasi contoh suatu kasus moral. (11 Juni 2007) 6. Apa sesungguhnya peran sebuah KODE ETIK bagi ilmuwan. Jelaskan jawaban saudara. (11 Juni 2007) 7. Dalam hubungan kebenaran dan kualitas pengetahuan, ada berapa maca tingkat pengetahuan? Terangkan jawaban saudara perbedaan satu tingkatan dengan yang lain. 8. Kontroversi pendapat tentang suatu isu moral antara seseorang dan orang lain seting terjadi. Kenapa hal ini bisa muncul dalam realitas kehidupan kita, dan bagaimana pengatasannya? Terangkan jawaban saudara. 9. Apa keuntungan dan kelemahan kalau HUKUM dijadikan norma dalam suatu pertimabangan untuk menyelesaikan masalah/problema moral dalam kehidupan manusia? Jelaskan pendapat saudara dengan memberikan suatu ilustrasi/contoh. (6 Januari 2006) 10. Apa yang saudara ketahui tentang etika, etiket dan ajaran moral? Bagaimana dengan persamaan dan perbedaannya. (6 Januari 2006) 11. Ceriterakan tentang kisah “DILEMA HEINZ”. Bagaimana kesimpulan yang dapat saudara ambil apabila digunakan penalaran pada tingkat konvebsional dan tingkat pasca konvensional. 12. Dalam suatu issue moral sering ada keterkaitan antar HUKUM dan KONVENSIONALISME ETIS. Terangakn pendapat saudara tentang hal tersebut di atas. (19 Juni 2003) 13. Kajian soal moral perlu melibatkan tiga macam kajian yang berbeda yaitu normatif, konseptual dan deskriptif. Terangkan maksud ketiga kajian di atas. Buatlah suatu contoh kasus moral yang menyangkut seorang apoteker di tempat kerjanya. (19 Juni 2003) Bagaimana analisa kasus tersebut dari ketuga kajia tersebut di atas. 14. Egoisme etis sering disebut sebagai sebagai penolakan skeptis tentang moral. Apa maksudnya dan terangkan jawaban saudara. (8 Januari 2003) Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani

Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 10 15. Terangkan tentang konteks perselisihan profesioal yang mungkin dihadapi oleh para ilmuwan. (2 Januari 2004).

Kumpulan Soal DINKES 2 Januari 2008 1.

Dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat mandiri, langkah dan strategi apa yang ditempuh oleh stake holder di bidang kesehatan? 2. Mr X adalah seorang apoteker lulusan Fakultas Farmasi UGM periode Februari 2007 yang rencananya akan bekerja di Provinsi Jawa Barat sebagai APA. Setelah 2 tahun bekerja di Jawa Barat, Mr X akan pindah ke wilayah DIY dan bekerja di suatu RS. Sebagai tenaga kesehatan Mr. X wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan yang ada dalam peraturan perundangan yang berlaku. Pertanyaan: - Apa yang harus diakukan oleh Mr. X setelah menerima ijazah apoteker untuk mendapat izin kerja sebagai APA di provinsi Jawa Barat sampa dengan ybs bekerja di RS DIY? - Apa bentuk izin kerja MR X selama menjadi APA dan pada saat bekerja di RS? Kapan Mr. X selesai melaksanakan masa baktinya?

Kumpulan Soal P. Amroni 1. a. Bagaimana implementasi peraturan per-UU-an di bidang pengimporan baik bahan baku obat maupun obat jadi di Indonesia? Jelaskan. (2 Januari 2008) b. Bagaimana profil distribusi narkotika dan psikotropika di Indonesia yang sesuai degan peraturan per-UU-an yang berlaku. 2. Apakah tujuan pemerintah RI menerbitkan PerMenKes RI No. 919/MenKes/Per/X/1993 tentang kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep dan tulsikan 5 kriteria tsb serta berikan penjelasan masing-masing contohnya. 3. a. Pemerintah RI telah mengeluarjkan paket kebijakan deregulasi yang dituangkan diantaranya pada 2 bidang yaitu bidang distribusi dan pelayanan farmasi. Apaka tujuan pemerintah kita tentang paket kebijaksanaan deregulasi tersebut dan keuntungan apakah yang diperoleh untuk kedua bidang tersebut. 4.

Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani

Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 11 23 Juni 2008 (DINKES) 1. Dalam rangka pengamanan bahan berbahaya baik obat tradisional atau sediaan farmasi lainnya tentunya perlu suatu tindakan agar masyarakat dilindungi dari efek penggunaan bahan tsb. Menurut Saudara langah apa yang ditempuh Pemerintah untuk mengatasi hal tsb di atas. 2. Jawablah soal di bawah ini sesuai PP 32 tahun 1996 Tenaga Kesehatan dan Permenkes RI No. 184 tahun 1995tentang penyempurnaan pelaksanaan masa bakti dan ijin kerja apoteker. Andi adalah seorang apoteker lulusan UGM periode Agustus 2008 yang diterima di Industri Farmasi di wilayah Tangerang dengan masa kontrak 1 tahun. Setelah selesai kontrak, Andi bekerja sebagai APA di wilayah DKI. Pertanyaan: a. Apakah yang harus diakukan oleh Andi setelah lulus sampai yang bersangkuatan menjadi APA di DKI? b. Apa bentuk izin Andi pada saat bekerja di apotek? c. Kewajiban-kewajiban apa saja yang harus dipenuhi oleh Andi dalam menjalankan profesiya sebagai apoteker?

SOAL PAK ELVY DINKES 1. Jelaskan kewajiban-kewajiban tenaga kesehatan apoteker dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga profesional dibidang kesehatan ! 2. Pekerjaan kefarmasian: pembutan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Jelaskan arti pelayanan obat atas resep dokter. 3. Seorang keluarga pasien membeli obat di apotek A pada jam 12.00 dengan membawa resep dari RS B, terdiri dari 3 macam obat, salah sarunya racikan puyer. Resep tsb dilayani oleh AA karena apotekernya sedang tidak ada di tempat. Setelah diberi harga oleh petugas apotek keluarga pasien sepakat untuk membeli obat tersebut. Berhubung tidak membawa uang, keluarga pasien izin pulang untuk mengambil uang sambil berkata, “Mbak toong disiapkan saja obatnya, bayarnya nanti saya ambil uang dulu”. Tanpa diklarifikasi obat diracik dan dibuatkan. Beberapa saat kemudian keluarga pasien tersebut datang ke apotek sambil berkata,”Mbak, maaf obatnya diambil separuh dulu, nanti kalau cocok diambil lagi”. Kejadian ini berakibat terjadi pertengkaran antara keluarga pasien dengan petugas apotek. Agar tidak berkepanjangan maka obat diserahkan separuh sesuai dengan permintaan sambil menggerutu. Sampai di rumah, obat yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang ditulis resep, setelah ditelusuri disebabkan karena tulisan dokter kurang jelas. Pertanyaan: apakah kesalahan yang dilakukan oleh AA tersebut dapat dikenakan sanksi pidana/perdata sesuai denga perlindungan konsumen? Jelaskan !

Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani

JAWABAN & SOAL ETIKA/UU, 16 Januari 2008 (TIM DINKES)

1.

Jelaskan tentang pekerjaan kefarmasian dikaitkan dengan peraturan perundangundangan yang berlakunya, khususnya UU no.23 th 1992 tentang kesehatan!

Jawab: Pekerjaan kefarmasian: Pembuatan, termasuk pengendalian, mutu sediaan farmasi. Sediaan farmasi meliputi: obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika). Sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan obat harus memenuhi syarat farmakope Indonesia dan atau buku standar lainnya. Sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dan kosmetika serta alat kesehatan harus memenuhi standar dan atau persyaratan yang ditentukan. Pekerjaan kefarmasian harus dilakukan dalam rangka menjaga mutu sediaan farmasi yang beredar Pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan atau keamanan dan atau kemanfaatan. Pengelolaan obat Pengelolaan perbekalan kesehatan dilakukan agar dapat terpenuhinya kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta perbekalan lainnya yang terjangkau oleh masyarakat. Pelayanan obat atas resep dokter Pelayanan informasi obat Pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional Pekerjaan kefarmasiaan dalam pengadaan, produksi, distribusi, dan pelayanan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. 2.

Jawab:

a. Berdasarkan UU no 8 th 1999 tentang perlindungan konsumen. Dalam hal apa pelaku usaha dibebaskan dari tanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan/atau gugatan konsumen? b. Apa yang harus dipenuhi produsen dikaitkan dengan UU no 7 th 1996 tentang pangan?

a.

Pada Pasal 24: (1). Pelaku usaha yang menjual barang dan/atau jasa kepada pelaku usaha lain bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan/atau gugatan konsumen apabila : pelaku usaha lain menjual kepada konsumen tanpa melakukan perubahan apapun atas barang dan/atau jasa tersebut; pelaku usaha lain, didalam transaksi jual beli tidak mengetahui adanya perubahan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh pelaku usaha atau tidak sesuai dengan contoh, mutu, dan komposisi. (2). Pelaku usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebaskan dari tanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan/atau gugatan konsumen apabila pelaku usaha lain yang membeli barang dan/atau jasa menjual kembali kepada konsumen dengan melakukan perubahan atas barang dan/atau jasa tersebut. Tanggung jawab mengenai ganti rugi tidak berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut merupakan kesalahan konsumen. b. Hal-hal yang harus dipenuhi produsen: 1. Mendaftarkan produknya (termasuk IRT yang memproduksi: susu dan hasil olahnya, daging dan hasil olahnya, makanan bayi, makanan kaleng steril komersial, minuman beralkohol, air minum dalam kemasan). 2. Mencantumkan label, yang berisi: Nama produk Daftar bahan yg digunakan Berat bersih atau isi bersih Nama dan alamat pihak yg memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia Keterangan tentang halal; dan Tgl,bulan dan tahun kadaluwarsa 3. Menghasilkan produk makanan yang memenuhi persyaratan:  Keamanan  Mutu  Gizi  Label pangan

Pelayanan Kefarmasian |1

PELAYANAN KEFARMASIAN Pak Riswaka 1. Bagaimanakah kondisi ideal yang harus tercipta lebih dulu agar tahapan-tahapan collaborative working relationship dapat dilaksanakan oleh farmasis? (Januari 2006) Berilah penjelasan tentang kondisi yang harus tersedia agar PC sebagai suatu collaborative working relationship dapat terlaksana! Sebutkan hasil yang diperoleh jika masing-masing kondisi tersebut terjadi! (Juni 2008) JAWABAN: -

Hubungan yang dekat antara farmasis dan dokter. Farmasis merupakan counterpart dokter, bukan partner dokter karena farmasis harus selalu ada di samping dokter untuk memberikan masukan mengenai pengobatan yang tepat untuk pasien.

-

Waktu untuk berinteraksi. Diefisienkan dengan menyapa dokter setiap bertemu, rendah hati, percaya diri terhadap kemampuannya, dan tunjukkan rasa empati sehingga waktu berinteraksi dengan dokter semakin banyak. Intinya tunjukkan bahwa kita adalah farmasis.

-

Pengetahuan klinis yang memadai, sangat mendukung untuk berinteraksi dengan dokter.

-

Saling terbuka/menerima untuk suatu kerja sama.

-

Adanya penghormatan/ menghargai tanggung jawab masing-masing profesi.

-

Adanya diskusi aktif mengenai hal-hal yang berkautan dengan permasalahan pasien. Terjadi ketika hubungan farmasis dengan dokter semakin dekat dan ada waktu untuk berinteraksi.

-

Saling menghormati satu sama lain (ditunjukkan dengan perbuatan).

-

Adanya saling percaya terhadap kompetensi masing-masing.

Hasil akhir tercipta hubungan kerjasama secara profesionalitas antara farmasis dengan dokter sehingga dapat meningktakan kualitas hidup pasien.

2. Bagaimanakah cara menghadapi (mengatasi) kendala utama pelaksanaan pharmaceutical care yang merupakan tantangan diubah menjadi peluang? JAWABAN: Dilakukan dengan 5 tahap, yaitu: -

tahap 0: kesadaran profesional/profesional awareness Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

Pelayanan Kefarmasian |2 -

tahap 1: pengakuan/pengenalan organisasi/ profesional recognition

-

tahap 2: eksplorasi & percobaan/ exploration & trial

Tahap 0-2 dilakukan dengan open communication -

tahap 3: pengembangan hubungan profesional/profesional relationship exspansion (dilakukan dengan trust). Pada tahap 3 ini dilihat adanya karakteristik individu, konteks, & pertukaran.

-

tahap 4: komitmen untuk saling bekerjasama/ commitment to the collaborative working relationship (dilakukan dengan caring).

3. Berilah penjelasan tentang persyaratan pokok (prinsip) PC! Berilah penjelasan pula tentang hasil pelaksanaan persyaratan pokok tersebut! (Juni 2008) Seperti apakah persyaratan pokok yang harus dilakukan, agar PC dapat diwujudkan dengan benar? Berilah penjelasan tentang tujuan utama masing-masing yang akan dicapai saat persyaratan pokok tersebut terlaksana! (Januari 2008) JAWABAN: a. Profesional relationship (hubungan profesionalitas/persahabatan) antara dokter dan pasien dengan farmasis harus terbangun dan selalu dijaga. Hubungan profesionalitas dibangun dan dijaga dengan melakukan open communication, menanamkan trust, dan menjalankan/mengabdikan caring. Tujuan & Hasil: pasien akan memberikan semua informasi apapun masalah yang dihadapi pasien ke farmasis sehingga dapat dicari solusi yang terbaik. b. Patient’s informed consent (informasi dari pasien yang berhubungan dengan data rekam medik pasien), harus dikumpulkan, diorganisasi, dicatat, dimonitoring, dan dijaga. Tujuan: untuk meningkatkan keamanan pasien karena pengobatan yang diberikan bisa berdasarkan evidence bases, data-data ini diperoleh dari adanya hubungan profesionalitas. Hasil: Keamanan proses terapi untuk pasien meningkat. c. Patient-spesific medical information must be evaluated (data rekam medik pasien harus dievaluasi), terutama yang berhubungan dengan obat resep/obat keras. Terapi berhubungan dengan pasien dan dokter. Tujuan: meningkatkan pengawasan terhadap pasien Hasil: Keamanan proses terapi semakin terjamin. Hasil akhir dari PC adalah meningkatnya kualitas hidup pasien.

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

Pelayanan Kefarmasian |3 4. Berilah penjelasan tentang langkah yang harus dikerjakan farmasis, agar dapat menjalankan standar profesi tersebut! JAWABAN: Langkah yang harus ditempuh adalah 5 tahap pengembangan stage 0-stage 4 (udah dijelasin di atas) yang terangkum dalam OTC (open communication, trust, and caring). Open communication dilakukan dengan menyapa dokter, dan memperkenalkan diri kita ”tunjukkan bahwa kita adalah farmasis”, setelah itu tanamkan kepercayaan (trust) antar profesi kesehatan, dan lakukan caring untuk menjaga hubungan profesionalitas.

5. Mengapa PC sukar terlaksana di Indonesia, dan tindakan proporsional seperti apakah yang harus dilaksanakan farmasis untuk mewujudkan tercapainya tujuan ideal tersebut? JAWABAN: a. tingkah laku/attitude dari farmasis yang menyebabkan hubungan farmasis dan dokter menjadi kurang harmonis. Tindakan: Lakukan OTC b. Kurangnya kemampuan berpraktek PC yang baik dari farmasis (lebih pintar teori daripada praktek). Tindakan: tingkatkan kemampuan/skill terutama yang berhubungan dengan praktek PC c. Ketidakleluasaan yang berhubungan dengan sumber daya d. Ketidakleluasaan yang berhubungan dengan sistem Ketidakleluasaan ini berhubungan dengan sistem pendidikan kefarmasian yang berbeda antar universitas sehingga menghasilkan farmasis yang berbeda pula tingkah lakunya. e. Hambatan intraprofesional Hubungan profesionalitas antar farmasis sulit dikembangkan karena bisa jadi mengganggap saingan (hubungan cenderung kompetitif). Tindakan: membentuk jaringan atau relationship yang lebih baik dengan menganggap bahwa sesama farmasis adalah saudara/ ada hubungan kolegalitas sehingga satu sama lain harus saling bekerjasama f.

Hambatan akademik/pendidikan. Perbedaan pendidikan kefarmasian yang diperoleh oleh masing-masing farmasis.

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

Pelayanan Kefarmasian |4 Pak Satibi 1. Jelaskan integrated antara pharmaceutical care dengan medical care? Penjelasan disertai dengan gambar! JAWABAN:

Identifikasi problem pasien

Pharmaceutical care (farmasis)

Medical care (dokter)

Menganalis masalah pasien -diagnosis

Merencanakan pengobatan dengan resep

Obat (pilihan)

Pertimbangan masalah farmasetikal

Menentukan obyektif & perencanaan terapetik

Mengumpulkan & mnginterpretasikan informasi hasil monitoring

Mengimplementasikan rencana monitoring

Mendesain perencanaan monitoring

Siklus terapetik

Mengimplementasikan rencana terapetik (dispensing, konseling) Mengimplementasikan rencana terapetik (aturan pemakaian)

Keterangan: siklus terapetik searah jarum jam

Penjelasan: Antara dokter & farmasis diperlukan suatu hubungan profesionalitas dalam mengatasi masalah pasien. Dokter berkewajiban untuk mengidentifikasi problem pasien dan mendiagnosis penyakit pasien. Sementara farmasis berkewajiban dalam siklus terapetik pasien (berhubungan dengan pengobatan untuk pasien). Kerjasama keduanya menghasilkan rencana pengobatan untuk pasien, salah satunya dengan obat.

2. Jelaskan hubungan antara therapeutic cycle, drug management cycle, dan dispensing dalam pelaksanaan PC! Penjelasan disertai dengan gambar! JAWABAN: Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

Pelayanan Kefarmasian |5 seleksi

Mengenali problem pasien

penggunaan

Menganalisa problem pasien

procurement

Fungsi penunjang

Mengumpulkan data Siklus Mengimplementasi terapetik kan monitoring

Mendesain rencana monitoring

Implementasi terapi

distribusi

Menentukan tujuan terapi

Interpretasi & verifikasi

Menerapkan monitoring

dispensing Menerima resep & konfirmasi

Konseling & supply

Untuk melaksanakan PC, diperlukan fungsi farmasis dalam proses dispensing obat & pengaturan fungsi penunjang PC.

3. Jelaskan kompetensi farmasis yang harus dipunyai untuk menerapkan PC! JAWABAN: -

identifikasi DRP aktual&potensial dari pasien

-

memecahkan DRP actual

-

mencegah DRP potensial agar tidak menjadi problem aktual

dilanjutkan dengan konseling & follow-up (monitoring).

4. Buatlah skema tentang kompetensi yang dibutuhkan farmasis dalam upaya melaksanakan PC di rumah sakit agar fungsi-fungsi penunjang PC dapat dilaksanakan secara optimal!

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

Pelayanan Kefarmasian |6 JAWABAN: Pasien masuk

wawancara, DRP, monitoring, konseling

pasien keluar

Pelayanan produk, komponding, klinik, TPN, IV admixture, DUE, PIO, dll

Standar pelayanan farmasi, studi profesi dan etika, QA, hukum

Produk, SDM, SIM, keuangan, dll

Clinical skill, business and managerial skill, leadership, enterpreunership

SDM & visi-misi

5. Sebutkan 7 elemen dalam pelaksanaan PC! JAWABAN: 1.

Review semua obat

2.

Hubungkan semua obat dengan indikasinya

3.

DRP (drug related problem), contoh: pasien butuh obat tapi tidak diberi, dosis tidak tepat, atau obat tidak perlu, dll.

4.

Pecahkan DRP aktual dan cegah DRP potensial.

5.

Contoh pasien DM: DRP aktual (jelas terjadi): hipoglikemik, sehingga harus dimonitoring penggunaan obatnya. DRP potensial (kemungkinan bisa terjadi): pasien DM kalo ada luka sukar sembuh.

6.

Care plan/perencanaan pelayanan.

7.

Follow-up/monitoring.

8.

Dokumentasi, untuk mempermudah evaluasi pengobatan yang diberikan, dilihat berdasarkan outcome terapi yang diperoleh.

9. Jelaskan perbedaan antara PC dengan farmasi klinik! JAWABAN:

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

Pelayanan Kefarmasian |7 Farmasi klinik Fokus utama

PC

dokter/ profesi kesehatan lainnya

Kontinyuitas

pasien

diskontinyu

Strategi

kontinyu

menemukan penyakit/mencegah mengantisipasi&improve

Orientasi

proses

hasil terapi

10. Jelaskan karakteristik PC dibanding sistem pelayanan farmasi yang lain! (Juni 2008) Jelaskan keunikan PC dibanding sistem pelayanan farmasi yang lain! (2008) -

Fokus pelayanan terutama ditujukan pada patient oriented

-

Pelayanan kefarmasiaan bersifat kontinyu

-

Strategi terapinya adalah mengantisipasi adanya DRP dan meningkatkan kulaitas hidup pasien

-

Orientasinya adalah hasil terapi atau outcomes pengobatan, contoh: kesembuhan pasien.

11. Bagaimana anda membuat patient medication record? Data apa yang anda perlukan dalam PMR? JAWABAN: - Farmasis harus tahu patofisiologi & tanda-tanda klinik terjadinya gangguan kesehatan (dapat menghubungkan tanda-gejala dengan penyakitnya) - Farmasis harus tahu obat yang tepat & hasil yang ingin dicapai dalam terapi. - Informasi & data dapat diperoleh dari pasien/anggota keluarga, juga untuk terapi sebelumnya. Contoh: dengan teknik wawancara. - Lakukan standarisasi format catatan pasien/rekam medik. Bertujuan untuk pencarian info yang cepat, meminimalkan data yang tidak perlu, dan meningkatkan penggunaan data bersama praktisi kesehatan lainnya. - Rekam medik bisa dibagi menjadi bab seperti riwayat pasien (penyakit, pengobatan, sosial), assesment, dan perencanaan (termasuk hasil yang diinginkan). Dapat dilakukan dengan metode SOAP (subyektif, obyektif, assesment, plan). Data yang diperlukan: -

Riwayat pasien secar detail (penyakit/medis, obat, dan sosial)

-

Tambahan keterangan dengan observasi langsung (penampilan fisik, umur, jenis kelamin, kondisi mental, dst)

-

Pemeriksaan fisik, contoh: tekanan darah, denyut jantung

-

Pemeriksaan laboratorium, contoh: kadar gula darah, kadar kolesterol, dsb.

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

Pelayanan Kefarmasian |8 12. Jelaskan fungsi-fungsi penunjang dalam PC? JAWABAN: - SDM (farmasis): adanya clinical skill, business&managerial skill, leadership, dan enterpreunership - SIM (Sistem Informasi Manajemen) - Keuangan/financial - produk (ditunjang dengan perbekalan kesehatan terutama obat yang efektif, aman, dan acceptable) - distribusi obat yang tepat waktu &akurat - klinik (adanya kemampuan klinik dari farmasis)

13. Bagaimana menentukan strategi untuk memulai praktek PC? Fungsi-fungsi (farmasis) apa saja yang diperlukan dalam PC? Jelaskan masing-masing fungsi tersebut! (Januari 2006) Bagaimana upaya yang dilakukan untuk memulai PC di rumah sakit? (Juni 2006) Jika anda selaku kepala IFRS, akan memulai praktek PC, perlu melakukan perubahan secara filosofi, organisasi, dan fungsional. Jelaskan maksud pernyataan tersebut! (Januari 2008) JAWABAN: Strategi/upaya: 1. Mensosialisasikan visi dan misi yang baru (perubahan filosofi). 2. merubah organisasi yang sesuai dengan perubahan yang memfasilitasi terselenggaranya quality assurance (perubahan organisasi). 3. Menentukan fungsi-fungsi farmasis : siapa yang melakukan tugas PC, siapa yang melakukan tugas penunjang, contoh: distribusi obat, pembuatan IV admixture, PMR, drug information, dokumentasi, dll. (perubahan fungsi). 4. Masing-masing fungsi mengetahui tugasnya sehingga dapat memberikan pengobatan yang tepat. Fungsi farmasis dalam PC: - Fungsi yang berhubungan langsung dengan PC: •

identifikasi DRP aktual&potensial dari pasien



memecahkan DRP actual



mencegah DRP potensial agar tidak menjadi problem aktual.

dilanjutkan dengan konseling & follow-up (monitoring) - Fungsi farmasis dilayanan penunjang adalah menjamin terlaksananya: •

pelayanan distribusi obat yang tepat waktu & akurat Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

Pelayanan Kefarmasian |9 •

data pasien yang tepat waktu & akurat



drug information yang menyeluruh & terkini



dokumentasi yang menyeluruh dari keputusan & intervensi farmasis

11. Seandainya anda selaku farmasis di rumah sakit diminta untuk memulai PC, langkah kongkret apa yang akan anda lakukan untuk memulai PC tersebut! (Juni 2006) Jika anda selaku kepala IFRS, akan melakukan praktek PC, bagaimana langkah yang anda lakukan untuk memulainya? (Juni 2008) Seandainya anda selaku Kepala IFRS sebuah RS tipe C dengan kapasitas tempat tidur 300 TT, BOR 70%, serta pelayanan poliklinik untuk pasien rawat jalan. Pasien rawat jalan ratarata tiap hari 150 pasien. IFRS mempunyai 5 farmasis dan 12 AA. Anda punya keinginan yang kuat untuk melaksanakan PC, jelaskan strategi yang anda lakukan dalam memulai praktek PC di RS tersebut! (Januari 2007) JAWABAN: 1. Awal pelaksanaan PC, maksimal sumber daya yang ada. 2. Tentukan visi dan misi serta sosialisasikan visi dan misi baru tentang PC kepada direktur RS dan teman sejawat lainnya disertai dengan data-data penunjang pelaksanaan PC (perubahan filosofi). 3. Mulai dengan 1 bangsal sebagai pilot project, di mana dokternya menerima farmasis dan AA dengan baik. 4. Perubahan struktur organisasi yang sesuai untuk pelaksanaan PC (perubahan organisasi). 5. Farmasis difungsikan dalam hal managerial dan fungsionalnya dan masing-masing fungsi tahu tugasnya (perubahan fungsi), contoh: dengan sistem matriks. 1 apoteker kepala (untuk fungsi manajemen), 1 apoteker untuk mengurusi logistik dan SDM, 3 apoteker fungsional dan pelaksanaan fungsi pendukung PC. Sedangkan AA bertugas dalam pelayananan out-patient, pendistribusian obat, dan pengelolaan perbekalan kesehatan. 6. Penetapan dan pelaksanaan PC (in place and in use) dan dokumentasi.

12. Bagaimana upaya penerapan konsep zero defect dalam pelayanan PC? JAWABAN: - pembangunan sistem pengendalian - pelaksanaan in process control Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 10 - pelaksanaan verifikasi proses - dokumentasi - tindak lanjut (follow-up) - perbaikan sistem secara berkesinambungan melalui training SDM, program SIM (sistem informasi manajemen), fasilitas, beban kerja, dsb. Yang perlu diingat, untuk mencapai zero defect, yang harus dibangun adalah sistem pengendalian.

13. Bagaimana pendapat anda tentang identifikasi dan penanganan drug related problem (DRP) mampu menurunkan medication error? Bagaimana upaya yang dilakukan di pelayanan farmasi untuk mengatasi DRP! KEMUNGKINAN JAWABAN: DRP berhubungan dengan kebutuhan pasien akan terapi. Dengan adanya identifikasi adanya DRP sejak awal penerimaan resep dan penanganan yang segera baik dengan dokter dan pasien, kemungkinan terjadinya ME dapat dicegah. Upaya yang dilakukan: •

identifikasi DRP aktual&potensial dari pasien



memecahkan DRP actual



mencegah DRP potensial agar tidak menjadi problem aktual.

dilanjutkan dengan konseling & follow-up (monitoring).

14. Bagaimana peran farmasis dalam mencegah medication error? KEMUNGKINAN JAWABAN: Peran farmasis dimulai dari proses penerimaan resep sampai proses konseling. Setelah resep diterima dilakukan skrining administratif, farmasetik, dan klinis, proses peracikan, pemeriksaan akhir, sampai konseling. Re-check bisa dilakukan oleh apoteker yang lain untuk memastikan ketepatan terapi. Pencegahan medication error juga dilakukan pada proses penerimaan sampai penyimpanan perbekalan kesehatan.

15. Bagaimana pendapat anda tentang kekuatan mata rantai pelayanan farmasi terletak pada mata rantai yang terlemah? Jelaskan! KEMUNGKINAN JAWABAN: 1. setiap pemberian obat adalah langkah etrakhir dari 10-15 langkah sebelumnya. 2. setiap langkah mengandung peluang kesalahan. 3. kekuatan suatu rantai sama dengan kekuatan mata rantai terlemah, artinya tahap krusial di mana pada tahap tersebut terjadinya medication errors paling besar merupakan tahap

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 11 yang paling menentukan hasil akhir dari terapi pengobatan. Jika pada mata rantai terlemah tersebut, farmasis bisa mengatasinya, maka PC akan berjalan baik.

Pak Waldi

1. Apa pendapat saudara tentang pelayananan farmasi menyeluruh? JAWABAN: Pelayanan kefarmasian disebut menyeluruh karena prosesnya melibatkan secara langsung pasien dan farmasis, farmasis melihat problema terapi obat, memberikan alternatif pengobatan, menetapkan dan memodifikasi penggunaan terapi, serta melakukan followup/memonitor hasil terapi obat untuk memastikan bahwa regimen terapi obat aman dan efektif. 2. SK Menkes RI No.1027 tahun 2004 memuat standar pelayanan kefarmasian (PC) di apotek. Pertanyaan: a. Apa yang disebut dengan PC? Apakah praktek PC itu diperlukan oleh apoteker di indonesia saat in? Terangkan jawaban anda! b. Tulis dan beri sedikit keterangan tentang aktivitas kontemporer apoteker (farmasis) dalam melakukan PC! JAWABAN: a. PC: sebuah pekerjaan dan tanggung jawab langsung farmasis yang berinteraksi langsung dengan pasien untuk memberikan pelayanan yang komprehensif tentang pengobatan yang bertujuan untuk memberiakan outcome terapi yang positif atau meningkatkan kualitas hidup pasien. Pada PC terjadi perubahan orientasi dari obat ke pasien. PC perlu dilakukan di Indonesia, karena itu merupakan tanggung jawab moral farmasis. Paradigma pelayanan obat harus mulai berubah ke arah patient oriented mulai sekarang atau profesi farmasi akan semakin terpuruk. b. aktivitas komplementer apoteker dalam melakukan PC: - farmasi komunitas - institusi pelayanan pasien - managed care - pelayanan kesehatan di rumah - pelayanan militer dan pemerintah - bidang akademik (contoh: dosen) - asosiasi profesional - penelitian kefarmasian - pabrik/industri obat - posisi lain yang membutuhkan keahlian farmasi. Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 12 3. SK Menkes RI No.1027 tahun 2004 memuat standar pelayanan kefarmasian (PC) di apotek disebutkan bahwa apoteker harus melakukan pelayanan yang komprehensif dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien. Pertanyaan: a. berikan keterangan tentang pelayanan kefarmasian yang komprehensif tersebut! b. Pendekatan penyelesaian problem dalam pelayanan kefarmasiaan telah diinfokan dalam kuliah ada 3 macam, yaitu 5 kebutuhan pasien tentang terapi obat, PWDT, dan SOAP. Berikan keterangan tentang ketiga hal ini! JAWABAN: a. Pelayanan komprehensif adalah berpusat pada pasien, berorientasi pada outcome terapi pasien, yaitu memberikan pelayanan sampai tujuan terapi tercapai atau sampai memperoleh hasil terapi yang diharapkan dengan efek samping sekecil-kecilnya sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. b. 5 kebutuhan pasien tentang terapi: - Pasien mempunyai indikasi yang sesuai dengan tiap obat yang diberikan - terapi obat yang efektif (dosis tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar) - terapi obat yang aman (tidak muncul ADR) - pasien patuh/ bersesuaian dengan terapi obat dan segala aspek terapi yang diperolehnya (dilihat dari perkembangan penyakitnya setelah menjalani terapi). - pasien telah memperoleh terapi yang diperlukan untuk indikasi penyakit yang belum ditangani. (dilihat dari tanda dan gejala penyakit pasien yang belum diobati). PWDT (Pharmacist, Workout, Drug, Therapy) •

Hal/masalah terkait dengan terapi obat pasien



Daftar problema terapi obat yang spesifik terhadap pasien



Outcome terapi yang diharapkan



Daftar alternatif terapi yang bisa digunakan untuk mencapai outcome yang diharapkan



Rekomendasi yang dilakukan apoteker dan individualisasi pasien



Menyusun rencana untuk monitoring terapi obat sehingga efek yang tidak diinginkan minimal dan efek yang diinginkan benar-benar terjadi.

SOAP (Subjective, Objective, Assesment, Plan) •

Subjective: Informasi yang menjelaskan penyebab problem. Informasi bahwa pasien melaporkan gejala yang dirasakan, perawatan yang coba dilakukan, pengobatan yang dilakukan/obat yang digunakan, dan efek samping yang ditemukan. Data bersifat non-reprodusibel karena berdasarkan interpretasi pasien dan memori akan kejadian yang telah berlalu.

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 13 •

Objective: Informasi dari pemerikasaan fisik (tes denyut jantung, bunyi pernafasan, tekanan darah), hasil laboratorium, tes diagnostik, jumlah pil yang telah digunakan, dan informasi profil farmasi. Data dapat diukur dan reprodusibel.



Assesment: Deskripsi problema yang lengkap namun singkat, termasuk di dalamnya kesimpulan atau diagnosis yang secara logis didukung oleh data subyektif dan obyektif di atas.



Plan: Rekomendasi atau deskripsi detail tentang: -

workup (lab, radiologi, konsultasi)

-

treatment

-

pendidikan pada pasien (tentang merawat diri, perilaku sehat, tujuan

terapi,

pengawasan dan penggunaan obat). -

pengawasan dan tindak lanjut yang berhubungan dengan assessment tadi.

4. Pelayanan kefarmasian diharapkan dapat memberikan hasil terapi obat yang positif dan pasien memperoleh keuntungan terapi obat yang maksimal dengan resiko yang minimal. Pertanyaan: a. Apa sajakah hasil terapi obat itu (5 hasil)? Berikan satu contoh untuk tiap hasil terapi yang diharapkan itu! b. Pemberian obat pada pasien menjadi rasional bila pasien memperoleh kebutuhannya yang berhubungan dengan terapi obat. Bila kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka problema terapi obat akan timbul. Sebutkan 5 kebutuhan pasien tentang terapi obat dan 8 problem terapi obat yang timbul akibat kebutuhan pasien yang berhubungan dengan terapi obat tidak terpenuhi. Berikan sekedar contohcontohnya! JAWABAN: a. 5 hasil terapi obat: - menyembuhkan penyakit (cth: infeksi bakteri diobati dengan antibiotik, radang diobati dengan anti inflamasi) - menghilangkan atau mengurangi symptom (cth: rasa nyeri diatasi dengan analgetik, demam diatasi dengan antipiretik) - menghambat progresi/proses perkembangan penyakit (cth: pada pasien kanker) - mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang tidak diinginkan (cth: vaksin/imunisasi, fluoride untuk mencegah karies gigi, kontrasepsi) - mendiagnosis penyakit (cth: untuk penyakit pada kelenjar tiroid dideteksi dengan radioaktif iodine) b. Jawaban sama dengan no. 6. 5. Pelayanan farmasi membutuhkan: a. an expert knowledge of therapeutik. b. A good understanding of diseases processes Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 14 c. Knowledge of drug products d. Strong communication skill e. Drug monitoring, drug information, and therapeutic planning skill f.

The ability to asses and interpret physical assessment findings

Pertanyaan: Berikan pendapat anda mengapa poin-poin di atas diperlukan dalam pelayanan kefarmasian. Hal-hal tersebut diperlukan dalam rangka pelayanan kefarmasiaan yang komprehensif dan rasional. JAWABAN: a. mempunyai pengetahuan dan handal dalam terapi. b. mengetahui dengan baik proses perkembangan suatu penyakit. a dan b digunakan untuk menilai kebutuhan pasien akan obat sehingga perlu mengumpulkan informasi tentang penyakit dan pengobatan pasien. Hasil dikolaborasikan untuk memperoleh gambaran dan kesimpulan tentang kondisi pasien. c. mempunyai pegetahuan tentang produk obat. Penting dalam seleksi obat dan bentuk sediaan. Penting dalam menilai permasalahan farmasetis dalam skrining resep. d. mempunyai pengetahuan berkomunikasi yang kuat. Identifikasi DRP dapat dilakukan melalui konseling untuk mengeksplorasi riwayat pasien (penyakit atau medis, obat dan sosial). e. kemampuan dalam membuat rencana terapi, monitoring dan informasi obat. f. kemampuan untuk menilai dan menginterpretasikan diagnosis dokter. Contoh dengan melihat data lab untuk mengetahui kondisi pasien. Dari data lab dapat diketahui adanya gejala penyakit yang sudah atau belum mendapat terapi, penting untuk mencegah ROTD dan interaksi obat. 6. Dalam kuliah anda diberi informasi tentang 5 kebutuhan pasien akan obat dan 8 hal tentang drug therapy problems. Pertanyaan: Sebutkan 5 kebutuhan akan obat dan 8 hal tentang drug therapy problems dan berikan beberapa contoh penyebab terjadinya masing-masing hal tersebut! Bagaimana pula pengatasan masalah tersebut? JAWABAN: •

5 kebutuhan pasien akan obat : - Pasien mempunyai indikasi yang sesuai dengan tiap obat yang diberikan - terapi obat yang efektif (dosis tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar) - terapi obat yang aman (tidak muncul ADR) - pasien patuh/ bersesuaian dengan terapi obat dan segala aspek terapi yang diperolehnya (dilihat dari perkembangan penyakitnya setelah menjalani terapi).

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 15 - pasien telah memperoleh terapi yang diperlukan untuk indikasi penyakit yang belum ditangani. (dilihat dari tanda dan gejala penyakit pasien yang belum diobati). •

8 hal tentang drug therapy problem, contoh & pengatasan: -

Indikasi yang tidak diberi terapi. Pasien memerlukan terapi obat untuk indikasi spesifik tetapi pasien tidak memperolehnya. Contoh: terapi profilaksis sebelum operasi (dengan menggunakan antibiotik)

-

Pemilihan obat yang tidak tepat. Obat yang diberikan pada pasien tidak efektif atau toksik. Contoh: penderita asma menggunakan asetosal. Asetosal akan memperparah asma. Solusi: asetosal sebaiknya tidak digunakan, diganti dengan obat lain yang berefek sama dengan asetosal atau jiak tetap menggunakan asetosal perlu dilakukan monitoring.

-

Dosis subterapi. Dosis yang diterima pasien terlalu kecil. Contoh: perhitungan dosis keliru, frekuensi pemakaian tidak tepat, atau rute penggunaan tidak tepat. Solusi: dilakukan penyesuaian dosis.

-

Dosis berlebihan. Dosis yang diterima pasien terlalu besar. Contoh: perhitungan dosis keliru, frekuensi pemakaian yang kurang tepat, atau lama pemakaian tidak tepat. Solusi: dilakukan penyesuaian dosis.

-

Pasien tidak memperoleh obat. Pasien tidak memperoleh obat atau tidak meminum obat. Berhubungan dengan kepatuhan pasien. Contoh: pasein memilih tidak memakai obat karena efek terapi tidak terasa, contohnya pasien hipertensi. Solusi : lakukan monitoring atau follow-up untuk melihat kepatuhan pasien, bisa dilihat dari outcomes terapi setelah pemakaian obat.

-

Reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD). Pasien memperoleh suatu kondisi sebagai akibat reaksi obat yang tidak dikehendaki. Contoh: parasetamol berefek hepatotoksik, untuk orang normal dengan dosis terapi biasanya tidak bermasalah. Tetapi untuk orang yang kekurangan enzim tertentu dalam hati atau alkoholik berat, akan beresiko terjadinya efek hepatotoksik.

-

Interaksi obat. Problema medik dapat timbul sebagai hasil interaksi antara obat dengan obat, makanan, nutrisi, minuman, penyakit, dan bahan dari lingkungan. Contoh: Interaksi antibiotik dengan antasida, dimana penggunaan antasida akan mengurangi absorpsi dari antibiotik. Solusi: Antasida diberikan sebelum antbiotik dan diberi selang waktu minimal 2 jam.

-

Pasien memperoleh obat tanpa ada indikasi. Pasien memperoleh obat tetapi pasien itu tidak mempunyai indikasi valid bagi obat tersebut.

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 16 Contoh: anti histamin yang membuat mengantuk, sehingga diberi obat antingantuk. Seharusnya dicari anti histamin yang tidak membuat mengantuk. 7. Untuk memulai praktek pelayanan kefarmasiaan, anda telah diberi informasi tentang 14 pertanyaan menyangkut kesiapan apoteker menjalankan profesinya. Selain itu, anda diberi informasi tentang 7 kebiasaan untuk menjadi apoteker yang efektif dalam melakukan pelayanan kefarmasian. Pertanyaan: a. Sebut dan beri keterangan 7 saja dari 14 pertanyaan di atas yang saudara anggap lebih penting dari yang lainnya! b. Sebut dan beri keterangan 4 kebiasaan untuk menjadi apoteker yang efektif dari 7 kebiasaan yang saudara anggap mempunyai peranan yang lebih besar dari lainnya dalam rangka kesuksesan praktek pelayanan kefarmasian. JAWABAN: a. – apakah anda mempunyai keinginan besar tehadap pasien dan profesi anda? Farmasis mempunyai komitmen 100% pada profesi dan pasien, keinginan kuat untuk menolong orang lain dan membuat hubungan baik dengan rekan sejawat dan sesama farmasis. - apakah anda tahu siapa diri anda dan apakah anda mempunyai dukungan di

tempat

anda? Farmasis perlu memiliki dukungan pribadi dan profesional yang menjadi dasar kepercayaan diri dan kekuatan baru. Diperlukan suatu jaringn untuk mendapatkan dorongan dan mendiskusikan pendapat baru. - dapatkah anda mengatakan pada orang lain apa yang anda lakukan? Visi dan misi yang jelas dan dibutuhkan comunication skill dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang. - apakah anda mempunyai keberanian untuk bertindak? Mengubah visi dari profesi dan kesempatan untuk mewujudkan dalam dunia nyata adalah sesuatu yang sulit dilakukan, kemauan saja tidak cukup harus ada keberanian untuk bertindak. - sudahkah anda belajar dari kesalahan? Kesalahan adalah pengalaman yang berharga. Sukses datang dengan belajar dari pengalaman. - apakah anda melihat gelas kaca itu sebagai setengah kosong atau setengah penuh? Farmasis harus menjadi pemikir yang independen yang melihat kesempatan dan perubahan sebagai hal positif. Mereka harus optimis. - maukah anda memulai dengan hal-hal kecil?

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 17 Farmasis

dapat

memulai

pelayanan

kefarmasian

secara

sederhana

dan

mengembangkannnya. Hal-hal kecil dapat tumbuh menjadi perubahan besar, dibutuhkan waktu bagi farmasis untuk berfikir dan keluar dari tradisi lama. (pendapat bisa berbeda, silakan teman-teman untuk berpendapat lain) b. – jadilah proaktif Gunakan 4 anugrah manusia yang fundamental (kesadaran diri, imajinasi, hati nurani dan kemauan yang independen) untuk memilih tingkah lakumu. - berfikirlah untuk kepentingan kedua belah pihak. Farmasis belajar bagaimana untuk bernegosiasi tentang persetujuan winwin dengan outcome yang menguntungkan kedua belah pihak untuk mencapai hubungan positif jangka panjang. - sinergis Sinergis adalah sebuah pokok dari kepemimpinan yang terpusat pada prinsip. Sinergis memerlukan 4 anugrah unik manusia, kemampuan komunikasi untuk menunjukkan empati, motivasi dibalik tingkah laku winwin. - pertajam gergaji. Farmasis perlu untuk menjaga, meningkatkan, dan memperbaharui 4 dimensi bawaan mereka (fisik, mental, sosial atau emosional, spiritual) dengan cara bijaksana dan seimbang supaya dapat menjaga dan meningkatkan kemampuan untuk melakukan pekerjaannya. (pendapat bisa berbeda, silakan teman-teman untuk berpendapat lain)

8. Kasus Mary Blithe a. Bagaimana cara apoteker memulai menjalin hubungan dengan pasien untuk mengumpulkan data-data tentang pasien? b. Data-data apa yang diperlukan untuk mengetahui indikasi sesuai efektivitas terapi efek samping terapi kepatuhan apakah ada indikasi belum tertangani yang perlu ditangani? JAWABAN: a. 3 konsep poko untuk wawancara: - wawancara harus terorganisir, pertanyaan yang berhubungan harus ditanyakan serangkaian.

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 18 - farmasis menggunakna wawancara sekaligus untuk mengedukasi pasien mengenai PC dan mempromosikannya kepada pasien - farmasis menggunakan 7 pertanyaan skrining untuk mengevaluasi gejala-gejala yang dialami Mary. (location, intensity, timing, setting, modifying factor, sign and symptom). b. – ketepatan indikasi data yang harus diperoleh: •

Penggunaan obat resep dan non resep



Kondisi dan gejala yang dialami Mary

Cara menanyakannya •

Keluhan apa saja yang sedasng anda alami saat ini?



Kapan anda mengalaminya? (berhubungan dengan 7 pertanyaan skrining)



Jenis obat apa saja yang sedang anda gunakan? (resep, non resep)



Sejak kapan pakainya?



Bagaimana cara penggunaannya? (dosis, regimen, interval)

- efektivitas terapi Data yang harus diperoleh: respon Mary terhadap tiap obat Cara menanyakannya: stelah minum obat A, B, C, D bagaimana pengaruhnya terhadap gejala yang anda rasakan? - keamanan obat: Data yang harus diperoleh: •

Efek samping yang mungkin dialami setelah minum obat



Data hasil cek fisik

Cara menanyakan: Sudah terintegrasikan dengan pertanyaan diatasnya. - kepatuhan Mary Data yang harus diperoleh: •

Dosis yang digunakan



Frekuensi, interval, durasi pemakaian tiap obat

Cara menanyakan: •

Obat A, B, C, dan D sudah anda paki sejak kapan?



Jelaskan pada saya kapan, berapa banyak dan bagimana cara anda memakainya?

- adanya indikasi yang belum diterapi Data yang harus diperoleh: •

Sign dan simptom, diagnosis



Terapi yang telah diperoleh Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 19 Cara menanyakan: Sudah terintegrasikan dengan pertanyaan diatasnya.

(Kasus dan jawabannya lebih lanjut bisa dilihat di PSC Pak Waldi tanggal 17 Oktober 2006 dan 14 November 2006)

9. Dalam OBRA mengharuskan apoteker melakukan Produr. Sebutkan 3 dari lima langkah produr dan jelaskan! JAWABAN: (Mungkin ini jawabannya) •

Melakukan monitoring pengobatan pasien terhadap: 

kesesuaian terapetik



duplikasi terapetik



penggunaan yang berlebihan



penggunaan yang kurang dari seharusnya



kontraindikasi obat-penyakit



interaksi antar obat dengan pengobatan OTC atau obat yang diresepkan dokter lain





interaksi alergi obat



dosis obat yang sesuai



durasi perawatan



malpraktek (clinical abuse or misuse)

Menawarkan konseling pada seluruh penerima resep atau orang yang merawat pasien, meliputi obat, dosis, durasi pemakaian, rute penggunaan, efek samping, kontraindikasi, teknik untuk memonitor sendiri terapi obat, penyimpanan yang benar, informasi pembelian ulang, dan hal-hal lain yang harus dilakukan bila ada dosis yang terlewat.

• 6.

Mengatur profil pengobatan pasien dan catatan konseling terapi.

V.C., a 30 year old woman, comes to the pharmacy with a prescription for nitrofurantoin sustained release (macrobid) 100 mg BID for 7 days. The computer profile shows that the only other medicine V.C. is taking is metronidazole (Flagyl) 500 mg BID for 7 days, which she received 7 days prior. Both the same prescriptions were written by the same general practitioner in the hospital’s medical clinic. V.C. claims good compliance to the metronidazole, tidak ada efek samping dan dia berkata bahwa vaginanya gatal. Tetapi sekarang dia mengalami panas ketika buang air kecil. 3 hari yang lalu. V.C. datang ke dokter dengan keluhan utama mua dan muntah campuran kopi dan darah.

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 20 Dia menyatakan bahwa dia biasanya pulih setelah dua hari ketika mual dan muntahnya menjadi baikan setelah makan malam. Darah terlihat dimuntahannya ketika awal-awal muntah dan she has continued to vomit intermittently since then to the point where she has vomited “more times than she can count”. V.C. juga menyatakan bahwa kemarin fesesnya menjdai kehitaman dan appear to be tarry. Dia tidak memasukkan apapun ke mulutnya sejak mulai muntah-muntah dan sekarang dia merasa pusing. Dia merasa demam, chills, sakit perut, diare. Gejala infeksi saluran urinenya sudah membaik.

Riwayat pengobatannya: ’nervous stomach’ sejak kecil, kadang-kadang nyeri di dada ketika berbaring setelah makan, didiagnosis endometriosis 2 tahun lalu, tidak ada riwayat pentakit tukak.

Pengobatan yang sedang dijalani: Nitrofurantoin, dia menyelesaikan terapi dengan metronidazole 3 malam yang lalu.

Pertanyaan: Anda disarankan untuk melaksanakan PC dengan menggunakan PWDT atau pendekatan SOAP untuk pasien V.C.

Langkah demi langkah pendekatan PWDT atau SOAP

dikerjakan.

Jawaban: ----

Silabus Yanfar: (WLDI) 1. Konsep PC 2. Penggunaan obat rasonal 3. PC domain dan praktek 4. SK Menkes dan OBRA 5. Dasar Praktek PC 6. SOAP 7. 5 kunci + 7 habits 8. Kesipan untuk praktek PC 9. Memulai PC (STB) 10. Menerapkan PC (STB) 11. Pengenalan pokok PC (RIS) 12. Call work relation, communication and stage (RIS) Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 21

Drs. Riswaka Sudjaswadi, SU, Apt 10 Juni 2008 1. Berilah penjelasan tentang persyaratan pokok (prinsip) PC! 2. Berilah penjelasan tentang langkah yang harus dijalankan farmasis, agar dapat menjalankan standar profesi tersebut! Gak ada tahunnya, jawaban maksimal 5 baris, maksimal 100 kata. 1. Bagaimana kondisi ideal yang harus tercipta lebih dulu agar tahapan-tahapan collaborative working relationship dapat dilaksanakan oleh farmasis? 2. Bagaimana cara menghadapai (mengatasi) kendala utama pelaksanaan PC yang merupakan tantangan diubah menjadi peluang? 3 Januari 2008 1. Seperti apakah persyaratan pokok yang harus dilakukan agar PC dapat diwujudkan dengan benar? Berilah penjelasan tentang tujuan utama masing-masaing yang akan dicapai saat persyaratan pokok tersebut terlaksana.

Tambahan dari Mb Marlyn Halangan terhadap PC: 1. Sikap apoteker 2. Lack of advanced practise skill 3. Sistem yang belum mendukung 4. Kendala intraprofesional 5. Academic/ educational

Satibi S.Si, M.Si, Apt 10 Juni 2008 1. Jika Anda selaku kepala IFRS, akan memulai melaksanakan praktik PC, bagaimana langkah yang akan Anda lakukan untuk memulainya? (10) 2. Jelaskan kompetensi farmasis yang harus dipunyai untuk menerapkan PC! (10) 3. Jelaskan karakteristik PC dibanding sistem palayanan farmasi yang lain! (10) Gak ada tahunnya 1. Bagaimana pendapat Anda tentang identifikasi dan penanganan Drug Related Problem (DRP) mampu menurunkan medication error? Bagaimana upaya yang dilakukan di pelayanan farmasi untuk mengatasi DRP? (30) 2. Bagaimana menentukan strategi untuk memulai PC?

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 22 Fungsi-fungsi (farmasis) apa saja yag diperlukan dalam PC? Jelaskan masing-masing fungsi tersebut. (40) 3. Jelaskan hubungan antara therapeutic cycle, drug management cycle dan dispensing dalam pelaksanaan PC. Berikan penjelasan dengan gambar. (30)

3 Januari 2008 1. Jika Anda kepala IFRS, akan memulai praktek PC, perlu melakukan perubahan secara filosofi, organisasi dan fungsional. Jelaskan maksud penyataan tersebut ! (8) 2. Jelaskan fungsi-fungsi penunjang dalam PC? (6) 3. Jelaskan keunikan PC dibanding pelayanan farmasi sebelumnya? (6)

Rabu, 17 Januari 2007 1. Jelaskan integrated antara PC dan medical care menurut Hepler? (10) 2. Jelaskan keunikan PC dibanding dengan sistem pelayanan farmasi klinik dan farmasi tradisional? (10) 3. Jelaskan konsep untuk memasarkan PC di RS? (10)

Rabu, 3 Januari 2007 1. Jelaskan hubungan antara managing drug cycle, dispensing dan therapeutic cycle dalam pelayana farmasi (penjelasan disertai gambar)! (25) 2. Jelaskan 7 (tujuh) elemen yang harus dilaksanakan farmasis dalam pelaksanaan PC? (30) 3. Seandainya Anda selaku kepala IFRS tipe C dengan kapasitas tempat tidur 300 TT, BOR 70%, serta pelayanan poliklinik untuk pasien rawat jalan. Pasien rawat jalan rata-rata tiap hari 150 pasien. IFRS mempunyai 5 farmasis dan 12 AA. Anda mempunyai keinginan yang kuat untuk melaksanakan PC. Jelaskan strategi yang Anda lakukan dalam memulai PC di RS tersebut? (45)

Prof. Dr. Suwaldi M., M.Sc., Apt 1. Apa pendapat saudara tentang pelayanan farmasi menyeluruh? Pelayanan farmasi membutuhkan: a. An expenrt knowledge of therapeutics b. Good understanding of disease processes c. Knowledge of drug procuct d. Strong communication skills e. Drug monitoring, drug information, and therapeutic f. Plannng skills g. The ability toassess and interpret physical assessment findings Beri keterangan masing-masing! 2. Sebutkan 7 (tujuh) drug therapy problems dan beberapa contoh penyebabnya. 3. 4. Kasus Mary Blythe Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 23 a. Bagaimana cara apoteker memulai menjalin hubungan dengan pasien untuk mengumpulkan data-data tentang pasien? b. Data-data apa yang diperlukan untuk mengetahui: - Indikasinya sesuai tiap obatnya - Efektivitas terapi - Drug therapy is safe - The patient is able to comply with the drug therapy - Apakah ada kondisi belum tertangani padahal perlu ditangani (sakjane aku lali berarti ngawur iki?). soal kayak: 10 Juni 2008 5. Dalam OBRA mengharuskan apoteker melakukan PRODUR. Sebutkan 3 dari 5 langkah PRODUR dan jelaskan! 3 Januari 2007 1. 2. 3. 4.

Tulis 7 DRP dan pengatasannya. Kasus Mary Blythe, susun SOAP-nya. 14 pertanyaan (sebutkan 7) dan 7 kebiasaan (sebutkan 4)! ............lupa..................??

Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar

REVIEW MATERI MFK 1. Apotek, Apoteker, dan SIA (SIT SUN) 2. Studi kelayakan, proses pendirian apotek 3. Pengelolaan administrasi dan SDM 4. Pengelolaan sediaan farmasi, pemesanan, pembelian, penyimpanan 5. Pengelolaan obat untuk ED, narkotika dan psikotropika 6. OWA, OTC, pelayanan generik dan recipe 7. Penentuan harga; pajak 8. Pengendalian apotek (STB) 9. Evaluasi mutu pelayanan farmasi 10. Strategi pengendalian apotek 11. Pengelolaan kinerja BSC 12. Diskusi OMTI-BSC 13. Diskusi proposal pendirian apotek KOMUNIKASI DAN KONSELING 1. Kepurusan Menkes (NUS) 2. Konseling sebagai pelayanan farmasi 3. Arti penting konseling 4. Ketidakpatuhan 5. Medical counseling basic 6. Education and konseling medis 7. Conseling as common 8. Counseling skills 9. Tailor counseling and POCI 10. Hal2 apa yang harus diperhatikan pada penerimaan resep dan pelayanannya 11. Teori perilaku dalam konseling (SUSI) 12. Aspek kultural dalam konseling FARMAKOKINETIKA KLINIK 1. Infus IV 2. Infus berulang 3. (infus dan pe oral) combination 4. Pemberian sediaan oral berulang 5. Penetapan dosis 6. BA 7. Aplikasi farmakokinetika klinik

BIOFARMASETIKA TERAPAN 1. Saluran cerna dan absorpsi (SWLD) 2. Product selection 3. Cross comparison Study 4. Efek penyakit 5. Contoh sediaan bermasalah 6. Diskusi oral dan first pass effect (CHR) 7. BE dan BE testing INTERAKSI OBAT 1. Fakta yang berpengaruh 2. Clinical grading dan sevice 3. Using drug information, onset, manajemen klinis 4. Interaksi farmakokinetika 5. Interaksi farmakodinamika 6. Iinteraksi obat penyakit 7. Diskusi oabat protein 8. Diskusi renal 30 halaman 9. Gagal ginjal Hermawan 10. Herbal 11. HIV AIDS 12. Pak Lukman Untuk mata kuliah yang lain udah ada dalam naskah soal-jawaban.

MFK |1 MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS

Time goes by yah guys...ternyata qt dah di ujung waktu (waktu retensi farmasi UGM dan sekitarnya)…udah jadi angkatan bangkotan, tapi teteup gantengan dan cantikan…uda makan asam, basa, garam, ion dan molekul di farmasi…he2… Now it’s time to struggle …ayooo berjuang…di ujian trakir mahasiswa (amin, amin, amin…ga ada yang replikasi ujian), so give your best… Met belajar, doa duyu, biar cepet terdisolusi, terabsorbsi dan memberikan respon berupa nilai A…he2… Semangatttt…!!!

Dra. Siti Sundari, Apt 11 Januari 2007 1.Jelaskan cara pengadaan obat dan perbekalan farmasi lain dimulai dari perencanaan, pemesanan sampai barang tersebut tersedia di apotek. Jawab: Perencanaan: Dalam mengelola sediaan farmasi maupun perbekalan farmasi yang ada di apotek kita harus melakukan perencanaan terlebih dahulu. Ada 4 metode perencanaan dalam pengadaan (pembelian) barang di apotek yaitu: a. Epidemiologi → perencanaan didasarkan pada penyebaran penyakit, wabah, atau penyakit yang paling banyak diderita di daaerah itu. Bisa juga kita mencari informasi di puskesmas tentang 10 besar penyakit yang paling sering diderita warga sekitar. b. Konsumsi → direncanakan berdasar pengeluaran barang periode sebelumnya, jadi kita harus memantau obat apa yang paling banyak keluar di periode sebelumnya dalam menentukan obat apa yang akan kita beli di periode sekarang ini. Sehingga kita perlu melakukan pngelompokan barang menjadi 2 yaitu fast moving dan slow

moving. c. Kombinasi epidemiologi dan konsumsi → direncanakan berdasarkan apa saja yang banyak keluar dan epidemologi saat itu. Misal lagi musim hujan banyak yang terserang flu, jadi kita menyediakan obat flu dalam jumlah besar. d. JIT (Just In Time) → Jika sedang butuh, baru memesan atau membeli. Metode ini dipilih terutama untuk obat yang jarang laku, hargnya mahal, dan keluarnya sedikit.

Pemesanan: → Obat dipesan dari PBF dengan disertai SP (surat pesanan) yang ditandatangani oleh apoteker sehingga ada tanggung jawab penuh terhadap obat yang akan dibeli. By: PST 2004

MFK |2 Penerimaan: → Pengiriman barang disertai faktur (memuat nama PBF, tanggal, jenis dan jumlah barang), kemudian dicocokkan/pengecekan (ED, keadaan fisik obat, sesuai dengan permintaan jenis dan jumlah obat). Jika sesuai maka faktur ditandatangani Apoteker /AA (nama terang, SK, cap apotek), dan faktur asli akan diperoleh jika sudah melunasi pembayaran obat. Obat yang diperoleh dicatat di buku penerimaan/ED, menyangkut nama PBF yang mengirim barang, harga barang, dan no.batch. No.batch penting karena sewaktu-waktu BPOM bisa menarik obat tertentu dengan no.batch tertentu. Penyimpanan → Penyimpanan obat dalam wadah asli (misal box, yang terdapat no.batch, keterangan ED). Jika dipindahkan dari wadah aslinya perlu dicatat kembali nama obat, kapan ED nya, dan no.batch. Penataan perbekalan farmasi 1. Harus ditata secara sistematis agar tidak kesulitan dalam mencari. 2. Bahan baku → dipisahkan serbuk, cairan, dan ynag setengah padat, kemudian disusun berdasarkan alfabetis. 3. Obat jadi lebih baik disusun berdasarkan bentuk sediaan lalu masing-masing disusun berdasarkan alfabetis. 4. Almari khusus → terutama untuk golongan narkotika dan psikotropika harus dipisah penyimpanannya dan dalam almari khusus. 5. Obat dengan persyaratan suhu dingin → simpan di almari es. 6. Obat generik → bisa juga dikelompokkan jadi 1 rak tersendiri. 7. Antibiotika → boleh dikelompokkan tersendiri. 8. Alat kesehatan → boleh dikelompokkan tersendiri.

2. Kemampuan apa yang dimiliki oleh APA yang juga sebagai manager di apotek agar apotek dapat berjalan dengan efektif dan efisien? Terangkan! Jawab: a. Planning, dimulai saat akan mendirikan apotek, termasuk calon APA harus melakukan survey lokasi, studi banding, penyusunan budget, kapan modal akan kembali, dsb. b. Organizing, mampu memberikan job description kepada pegawai dan menempatkan orang pada right place dan right time. Mampu mendelegasikan wewenang kepada pegawai. c. Actuating, melakukan program yang telah direncanakan. Mampu menggerakan setiap orang supaya bekerja dengan senang hati bukan dengan keterpaksaan agar kondisi kerja menyenangkan. d. Controlling, melakukan pengawasan/evaluasi terhadap segala kegiatan yang dilakukan di apotek.

3. Salah satu pengelolaan sumberdaya di apotek adalah pengelolaan administrasi. Jelaskan pengelolaan tersebut agar memenuhi standar kefarmasian di apotek menurut Kepmenkes no.1027/2004.

By: PST 2004

MFK |3 Jawab: Pengelolaan administrasi meliputi: 1. Kesekretariatan • Surat menyurat - buku agenda → mencatat keluar masuknya surat - buku ekspedisi → mencatat pengiriman surat dan obat - blanko surat (SP/surat pesanan) - barang cetakan → kuitansi, nota, kopi resep, dll Pembuatan/pengiriman laporan - Laporan penjualan harian (laporan ke dalam) → penjualan OWA,OTC, resep - Laporan narkotika, psikotropka,statistika resep (laporan keluar) - Laporan tenaga kesehatan 2. Kepegawaian Mencatat: - biodata pegawai → nama, tempat tinggal dan tanggal lahir, alamat, pendidikan, tahun lulus, besarnya gaji - absensi pegawai → mencatat cuti yang telah diambil 3. Keuangan • Buku kas - uang masuk → penjualan tunai, kredit - uang keluar → pembelian harian tunai, kredit (administrasi pembelian) Pembelian kredit biasanya dilakukan dengan PBF dengan perjanjian tertentu. Tapi untuk apotek yang baru berdiri, 3 bulan pertama pembelian dengan PBF harus tunai. • Buku pembelian/buku hutang • Biaya operasional - biaya operasional harian → fotokopi, pembelian bahan bakar, dll - pengeluaran bulanan → rekening listrik, air, telefon, gaji pegawai,dll - pengeluaran tahunan → sewa bangunan, pajak,dll 4. Penyimpanan/pergudangan • Kartu stock : kartu yang mencatat stock obat atau bahan obat Sebaiknya warna berbeda-beda untuk berbagai jenis obat (missal: merah untuk narkotik, kuning untuk psikotropika, hijau untuk obat bebas) • Kartu selling: kartu yang berfungsi untuk melacak berkurang atau bertambahnya barang. Diletakkan di dekat bahan masing-masing, di dalamnya memuat tanggal, nomor resep, sisa obat, dan paraf. • Buku bon →a mbil barang di gudang • Buku ED → mencatat tanggal ED setiap obat→mencatat tanggal ED setiap obat, obat yang rusak • Buku defecta → untuk mencatat berang/persediaan obat yang sudah menipis • Faktur → sebaiknya tiap PBF, mapnya tersendiri • Berita acara pemusnahan→misalnya pemusnahan resep, obat yang sudah rusak/ED •

4.a. Seorang wajib pajak (WP) dalam tahun 2006 memperoleh onset eh, omzet di apotek sebesar Rp.300.000.000,- WP tersebut berstatus kawin dan mempunyai 1 orang anak. Hitunglah besarnya pajak PPh Ps 25 yang harus dibayar tiap bulan pada tahun 2007

By: PST 2004

MFK |4 apabila WP tersebut menggunakan Norma Perhitungan (Penghasilan netto atas usaha 20%) Jawab: Omzet = Rp 300.000.000,00 Penghasilan netto (20%) = Rp 60.000.000,00 PTKP (kawin dengan 1 anak) = Rp 15.600.000,00 Penghasilan kena pajak = Rp 44.400.000,00 PTKP: Untuk WP sendiri Rp. 13.200.000,00 Untuk status nikahnya Rp. 1.200.000,00 Untuk status anak satu Rp. 1.200.000,00 + Rp. 15.600.000,00 PPh terhutang : 5% dari Rp. 25.000.000,00 adalah Rp. 1.250.000,00 10% dari Rp 19.400.000,00 adalah Rp. 1.940.000,00 Rp. 3.150.000,00 PPh pasal 25 = 1/12 x Rp. 3.150.000,00 = Rp. 262.500,00 perbulan b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan PPh Ps 29? Pembayaran pajak kurang bayar pada akhir tahun. Maksudnya, ada kekurangan pembayaran pajak yang terhutang berdasarkan SPT tahunan, pajak ini harus dibayar lunas paling lambat tanggl 25 bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir.

Mr. Satibi Kamis 3 Januari 2008

1. Apotek X mempunyai aset perbekalan farmasi: obat, alat kesehatan, obat alami, dan kosmetik serta mempunyai tenaga farmasis 2, AA 3 dan tenaga non farmasi 3. Apotek ini telah terdiversifikasi dengan dibukanya mini market serta beberapa praktek dokter. Resep yang diperoleh tiap hari rata-rata 40 lembar dan self medication 50 px. Farmasis mengupayakan adanya sistem pengendalian serta TQM bisa dilaksanakan: a. Sistem pengendalian apa saja yang diperlukan? b. Alat yang diperlukan c. Bagaimana TQM bisa dilaksanakan?

Jawab: a. Sistem pengendalian yang diperlukan: - Pengendalian barang : • Pengendalian barang regular : cek stock, pengendalian harga, pengendalian barang macet, dan pengendalian barang kadaluarsa By: PST 2004

MFK |5 • Pengendalian barang khusus : psikotropika dan narkotika Pengendalian uang: • Pengendalian uang tunai • Pengendalian piutang - Pengendalian SDM b. Alat yang diperlukan : - Sistem informasi Manajemen (SIM): untuk pengendalian barang dan uang - Kartu stock dan form kendali untuk narkotika dan psikotropika c. Langkah- langkah melaksanakan TQM: - Identifikasi masalah/ tentukan perbaikan yang akan dilaksanakan. Contoh : pasien mengeluh waktu tunggu lama - Uraikan proses pelayanan : contoh : pasien periksa ke dokter praktek, pasien mendapat resep, pasien menunggu obat, pasien menerima obat dan konseling - Analisa situasi saat ini : contoh : pada jam praktek dokter jumlah pasien meningkat, dokter sering terlambat datang, delivery time > 25 menit - Tentukan standar yang akan dicapai : contoh : delivery time 10-25 menit, dokter harus datang 10 menit sebelum jam praktek. - Usaha peningkatan pelayanan : contoh : pembenahan karyawan/ loket. Karyawan diberi training agar tau dan hafal letak dan khasiat obat, penyiapan paket-paket obat di luar pelayanan (untuk resep-resep yang sudah ada formula pasti) - Lakukan uji coba : contoh : ukur delivery time ( dengan stop watch) - Buat tools untuk pengawasan - Buat tools untuk format pelaporan - Awasi sampai keadaan ideal tercapai - Buat SOP -

2. Jelaskan strategi pengembangan apotek pada level fungsional dan bisnis! a. Strategi fungsional: cara yang dilakukan perusahaan untuk menggunakan sumbersumber pada jenjang fungsional. Strategi fungsional mencakup: - Produksi - Pemasaran - SDM - Keuangan Contoh nyata pengembangan pada jenjang fungsional yaitu, improvement pada outlet, layout apotek, dan perbaikan pelayanan. b. Strategi bisnis: cara yang dilakukan perusahaan untuk bersaing dalam satu industry atau satu pasar tertentu atau cara untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Contoh strategi bisnis adalah strategi generic dari om Porter (bukan Harry Potter loh): - Kepemimpinan biaya menyeluruh (overall low cost): menciptakan posisi biaya rendah di antara pesaing, mengelola keterhubungan seluruh rantai nilai yang ada dan mencurahkan upaya pada pengurangan biaya. Strategi ini dilakukan ketika customer sensitif terhadap harga.Cara untuk menekan biaya dapat dilakukan dengan identifikasi faktor-faktor yang memerlukan biaya besar atau dengan mengurangi biaya operasional. - Diferensiasi : intinya adalah menciptakan distinctiveness, bias dari segi pelayanan maupun produknya. Perusahaan menciptakan produk yang unik dan bernilai menurut pelanggan, memfokuskan pada atribut non harga dimana pelanggan bersedia melanggar pada harga non premium. Strategi ini dilakukan By: PST 2004

MFK |6

-

ketika customer sensitive terhadap kualitas produk. Contoh: ada layanan delivery service, buka 24 jam Fokus : perusahaan memfokuskan pada lini produk yang sempit, kelompok kecil pembeli, atau pasar geografis yang dituju kecil. Contoh : apotek untuk produk kecantikan, nutrisi.

3. Seandainya anda bekerja di apotek, buat strategi map apotek dengan pendekatan balanced scorecard (kondisi apotek diasumsikan seperti soal nomor 1)! Jawab: Strategic map: dipandu oleh visi dan misi apotek

Finansial :

Customer:

Meningkatnya TOR, ROI dan Net Profit margin

Kepuasan

Loyalty

Proses bisnis Zero defect internal:

PIO

Growth

Dispensing time menurun

Efisiensi operasional

Ketersediaan obat

Kompetensi bagus

Learning and growth:

Produktivitas

Motivasi Kerja

On the job training

By: PST 2004

MFK |7

Dra. Siti Sundari, Apt Kamis, 3 Januari 2008

1. Di dalam pelayanan obat yang termasuk golongan OWA apa yang harus dilakukan oleh Apt, terangkan dengan contohnya untuk pemberian obat oral kontrasepsi? Jawab: Yang dilakukan apoteker dalam pelayanan OWA: a. pelayanan OWA harus memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang disebutkan dalam OWA yang bersangkutan (berapa tablet, tube atau botol) b. apoteker harus membuat catatan pasien dan obat yang diserahkan (tanggal, jenis obat, jumlah, nama dan alamat pasien,keluhan) c. apoteker harus memberikan informasi : dosis, aturan pakai, kontraindikasi, efek samping,dll) Contoh pada obat oral kontrasepsi: a. pemberian pertama kali harus menggunakan resep dokter (melalui dokter dulu) b. pemberian ke-2 sampai ke-5 bisa langsung ke apotek., pemberian ke6 harus ke dokter dulu (menggunakan resep dokter), maksimal 1 bulan 1 strip 2. Jelaskan pengelolaan SDM sesuai dgn standard pelayanan kefarmasian Apotek menurut Kepmenkes No. 1027/2004? Jawab: Pengelolaan SDM sesuai standard pelayanan kefarmasian: Apoteker harus menguasai 4 fungsi managemen: planning, organizing, actuating, controlling. Permenkes 1027, ttg pengelolaan SDM: apotek dikelola oleh apoteker yang professional, yaitu: a. mampu menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik. b. Mampu mengambil keputusan yang tepat c. Mampu berkomunikasi antar profesi terutama profesi kesehatan misal: dokter d. Leadership e. Dapat mengelola SDM scr efektif , harus mampu berencana :berapa pegawai yang dibutuhkan, dll f. Selalu belajar (long-life learner), belajar terus,,,sampe tuaaa,,,, g. Memberi pendidikan dan peluang untuk memberi pengetahuan pada pegawai. Pengelolaan SDM: a. Struktur organisasi harus jelas, garis koordinasi dan pertanggungjawaban harus jelas. b. Job description harus jelas, sesuai dengan bidang, berguna untuk mengetahui tugas, tanggung jawab dan wewenang. Penempatan berdasarkan pengetahuan, bakat, dan keterampilan. By: PST 2004

MFK |8 c. Menanamkan sifat disiplin, jujur dan bertanggungjawab d. Human relation, melalui hubungan yang baik, komunikasi, dan kekeluargaan e. Pembinaan untuk peningkatan pengetahuan & keterampilan f. Kesejahteraan, misalnya insentif, reward, n punishment Dalam merekrut pegawai harus memperhatikan personality, attitude, interest, intelegensi.

3. a. Penyimpanan obat/bahan obat merupakan factor yang perlu diperhatikan agar tetap terjamin mutunya. Jelaskan cara penyimpaann obat agar memenuhi standard pelayanan kefarmasian di apotek? b. bagaimana cara pengelolaan obat gol narkotika dan psikotropika yang sudah ED/rusak di apotek? Jawab: a. cara penyimpanan obat agar memenuhi standar pelayanan kefarmasian di apotek: 1. dalam wadah asli, jika dipindah, maka dicantumkan nama obat, no. batch, dan ED yang jelas. 2. kondisi sesuai, layak, dan menjamin kestabilan obat supaya tidak cepat rusak. Agar tercapai tujuan penyimpanan, yt aman, tidak mudah rusak, dan mudah diawasi dapat dicapai. Gudang obat harus memenuhi persyaratan : 1. ruang tersendiri 2. cukup aman, kuat, dapat dikunci 3. tidak terkena sinar matahari langsung 4. kering, tidak lembab 5. bersih 6. tersedia rak yang cukup 7. dilengkapi alat pemadam kebakaran Untuk penataan perbekalan farmasi, dapat disusun secara sistematis : 1. bahan baku: dipisahkan serbuk, cairan setengah padat, dll berdasarkan alphabet 2. obat jadi: berdasarkan sediaan, alphabet, efek farmakologi, pabrik, dll. b. cara pengelolaan obat gol narkotika dan psikotropika yang sudah rusak/ED di apotek: Barang yang ED/rusak harus disisihkan, kemudian ditukar atau dimusnahkan. Untuk melakiukan pemusnahan: 3. Apoteker harus membuat berita acara yang berisi: - hari dan tanggal pemusnahan - jenis dan jumlah obat yang dimusnahkan - alasan pemusnahan (ED/rusak) - cara pemusnahan, obat tidak boleh dibuang dalam bentuk utuh,karena bisa disalahgunakan atau merusak lingkungan. 4. sebagai saksi untuk pemusnahan obat2 narkotik psikotropik adalah petugas apotek (AA), dan dari pemerintah (Dinkes kab/kota) obat dianggap rusak/ED apabila: • diproduksi tanpa memenuhi standard persyaratan By: PST 2004

MFK |9 • • •

kadaluarsa tidak memenuhi standard persyaratan untuk digunakan di pelayanan kesehatan atau pengembangan ilmu pengetahuan berkaitan dengan tinfdak pidana

4. Sebuah apotek milik suatu badan CV Anugerah tahun 2007 mendapatkan laba yang terdapat pada neraca sebesar Rp 30.000.000 a. apabila WP tersebut membayar cicilan pajak Rp 300.000 per bulan pada tahun 2007, pajak apa yang masih harus dibayar dan berapa besarnya? b. hitunglah besarnya pajak PPh Ps 25 yang harus dibayar tiap bulan pada tahun 2008? c. selain pajak tersebut, pajak apa yang masih harus dibayar oleh WP tersebut, terangkan? Jawab: a. pajak yang harus dibayar adalah PPh pasal 23, (ayoo, diinget-inget, nurut pasal 23, untuk apotek yang bentuknya badan dikenai pajak lagi sebesar 15% dari dividen atau keuntungan), dan besarnya adalah 15% dari keuntungan, jadi di kasus ini besarnya = 15% x 30.000.000 = Rp. 4.500.000, Tapi ada juga yang harus diperhatikan ma temen-temen…pajak yang dibayar untuk tahun 2007 totalnya 12x300.000 = 3.600.000, berarti total keuntungan tahun 2006 adalah Rp. 36.000.000 soalnya pajak terutangnya kan 10% dari keuntungan. Nah, ternyata keuntungan taun 2006 > tahun 2007. kalau seumpama keuntungan tahun 2007> tahun 2006, maka badan tersebut masih harus membayar PPh pasal 29, yaitu pembayaran pajak kurang bayar pada akhir tahun. b. laba = Rp. 30.000.000 PPh terutang = 10% x Rp. 30.000.000 = Rp. 3.000.000 PPh pasal 25 (angsuran) = 1/12 x 3.000.000 = 250.000 c. yang masih harus dibayar adalah PPh pasal 23, keterangannya idem point a yaah,,,

Dra. Siti Sundari, SU., Apt Selasa, 24 Juni 2008

1. Aspek apa saja yang perlu dianalisis pada studi kelayakan pendirian suatu apotek. Jelaskan! Jawab : Aspek yang perlu dianalisis pada studi kelayakan pendirian suatu apotek adalah : a. aspek manajemen meliputi apakah apotek yang akan didirikan merupakan perorangan atau badan usaha, dan apakah merupakan cabang dari apotek lain, karena hal ini akan menentukan dalam hal distribusi obat b. aspek teknis By: PST 2004

M F K | 10 meliputi dimana lokasi apotek akan didirikan, apakah lokasi tempat didirikannya apotek strategis atau tidak, karena lokasi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan apotek c. aspek pasar konsumen yang ada akan menentukan barang-barang dan obat-obat apa saja yang disediakan. Misalnya saja jika konsumen sebagian besar berasal dari masyarakat golongan ekonomi lemah, maka obat-obat yang disediakan sebagian besar adalah obat-obat generik d. aspek keuangan meliputi rencana pembiayaan seluruh kegiatan apotek, mulai dari penyediaan sarana dan prasarana apotek hingga perhitungan parameter-parameter keuangan dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan (seperti : laba bersih, TOR, dan BEP). Analisis keuangan ini dimasukkan dalam proposal pendirian apotek 2. a. Jelaskan pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana agar memenuhi standar pelayanan kefarmasian di apotek menurut Kepmenkes 1027/2004 b. Apabila seorang pasien menginginkan obat oral kontrasepsi, apa kewajiban yang harus dilakukan oleh Apoteker di Apotek? Jelaskan dan berikan contoh! Jawab : a. Pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana agar memenuhi standar pelayanan kefarmasian di apotek menurut Kepmenkes 1027/2004 adalah :  1. Pelayanan produk farmasi harus terpisah dari aktivitas yang lain untuk menjaga kualitas obat dan sediaan farmasi 2. Kualitas merupakan salah satu syarat prasarana apoteker karena ada obat-obat tertentu yang butuh penyimpanan khusus  Syarat ruang dan perlengkapan apotek minimal harus ada : 1. Ruang tunggu nyaman, misalnya dipasang AC, TV, dll 2. Tempat display informasi bagi pasien 3. Ruang tertutup untuk konseling (meja, kursi, dan lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien) 4. Ruang racikan 5. Keranjang sampah  Perabotan harus tertata rapi Rak penyimpanan obat dan barang lain harus rapi, terlindung dari debu, serta kelembaban dan cahaya yang berlebihan  Kondisi ruang (Temperatur diperhatikan) Cahaya tidak boleh langsung mengenai obat, kelebaban tidak boleh tinggi karena bisa mengakibatkan kerusakan obat b. Obat oral kontrasepsi adalah merupakan obat yang termasuk golongan OWA, sehingga jika seorang pasien menginginkan obat oral kontrasepsi maka kewajiban yang harus dilakukan apoteker di apotek dalam melayani pasien dengan OWA adalah: 1. memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat setiap pasien yang disebutkan dalam OWA yang bersangkutan (seperti berapa tabet, tube, maupun botol)

By: PST 2004

M F K | 11 2. membuat catatan pasien dan obat yang telah diserahkan (seperti tanggal, jenis obat, jumlah, nama dan alamat pasien, keluhan) 3. memberikan informasi meliputi dosis, aturan pakai, kontraindikasi, efek samping, dll Misalnya saja obat oral kontrasepsi yang dimaksud adalah mycroginon. Mycroginon memiliki ketentuan seperti : 1. pemberian pertama kali harus melalui dokter dulu 2. pemberian ke-2 sampai ke-5 oleh langsung ke apotek 3. pemberian ke-6 harus ke dokter dulu Pemberian mycroginon adalah hanya untuk 1 siklus/1 bulan/ 1 strip 3. Seorang pasien Ny. Andi datang ke Apotek membawa copy resep untuk membeli sisa obat yang belum diambil

Apotek “FARMASET” Jl. Malioboro 100 Telp. (0274) 562675 Yogyakarta Apoteker : Drs. Wisnu Murti, Apt SIK/SIA : PO 00.02. V. 341 COPY RESEP Dari Dokter Tanggal Resep Resep untuk R/

: Agung : 16 Juni 2008 : Ny. Andi Aminophyllin Efedrin HCl Phenobarb Prednison GG m.f. pulv dtd da in caps s p r n caps I

mg 150 aa mg 25 mg 5 mg 50 No. XV

det 7 pcc

Berapa harga yang harus dibayar oleh Ny. Andi apabila diketahui : HNA (belum termasuk PPN) Aminophyllin Rp. 100,-/tab Efedrin HCl Rp. 50,-/tab Phenobarb 100mg Rp. 75,-/tab Prednison Rp. 100,-/tab GG 100 mg Rp. 75,-/tab Kapsul HJA Rp. 100,-/kap Indeks 1,25 By: PST 2004

M F K | 12 Uang servis 1500,- (untuk racikan uang servis 2x)

Jawab : Dari soal diketahui bahwa : Jumlah total obat (kapsul) yang harus diberikan adalah 15 Jumlah obat (kapsul) yang telah diberikan adalah 7 Sisa obat (kapsul) yang belum diambil adalah 8 Rumus perhitungan HJA = [(HNA + PPN) x Indeks x jumlah obat yang diberikan] + uang servis untuk racikan + (HJA tiap cangkang kapsul x jumlah cangkang kapsul yang digunakan) Perhitungan HNA + PPN setiap obat : a. Aminophyllin Jumlah aminophyllin yang dibutuhkan dalam resep : 150 mg x 8 kapsul = 1200 mg Tablet aminophyllin yang tersedia : 150 mg Jumlah tablet aminophyllinyang digunakan : 1200 mg : 150 mg = 8 tablet HNA aminophyllin = 8 x Rp. 100,- = Rp. 800 HNA + PPN (10%) = Rp. 800 + Rp. 80 = Rp. 880,b. Efedrin HCl Jumlah efedrin HCl yang dibutuhkan dalam resep : 25 mg x 8 kapsul = 200 mg Tablet efedrin HCl yang tersedia : 25 mg Jumlah tablet efedrin HCl yang digunakan : 200 mg : 25 mg = 8 tablet HNA efedrin HCl = 8 x Rp. 50,- = Rp. 400 HNA + PPN (10%) = Rp. 400 + Rp. 40 = Rp. 440,c. Phenobarb Jumlah phenobarb yang dibutuhkan dalam resep : 25 mg x 8 kapsul = 200 mg Tablet phenobarb yang tersedia : 100 mg Jumlah tablet phenobarb yang digunakan : 200 mg : 100 mg = 2 tablet HNA phenobarb = 2 x Rp. 75,- = Rp. 150 HNA + PPN (10%) = Rp. 150 + Rp. 15 = Rp. 165,d. Prednison Jumlah prednison yang dibutuhkan dalam resep : 5 mg x 8 kapsul = 40 mg Tablet prednison yang tersedia : 5 mg Jumlah tablet prednison yang digunakan : 40 mg : 5 mg = 8 tablet HNA prednison = 8 x Rp. 100,- = Rp. 800 HNA + PPN (10%) = Rp. 800 + Rp. 80 = Rp. 880,e. GG Jumlah GG yang dibutuhkan dalam resep : 50 mg x 8 kapsul = 400 mg Tablet GG yang tersedia : 100 mg Jumlah tablet GG yang digunakan : 400 mg : 100 mg = 4 tablet By: PST 2004

M F K | 13 HNA GG = 4 x Rp. 75,- = Rp. 300 HNA + PPN (10%) = Rp. 300 + Rp. 30 = Rp. 330,HJA = [(HNA + PPN) x Indeks x jumlah obat yang diberikan] + uang servis untuk racikan + (HJA tiap cangkang kapsul x jumlah cangkang kapsul yang digunakan) = [(Rp. 880 + Rp. 440 + Rp. 165 + Rp. 880 + Rp. 330) x 1,25 x 8] + Rp. 3000 + (Rp. 100 x 8 ) = [Rp. 2695 x 1, 25 x 8] + Rp. 3000 + Rp. 800 = Rp. 26.950 + Rp. 3000 + Rp. 800 = Rp. 30.750,-

Satibi Selasa 24 Juni 2008

!!Jawablah soal bapaknya dengan singkat, jelas dan tulisan mudah dibaca… 1. Jelaskan Keterkaitan 4 perspektif di Balance Scorecard dalam mengukur kinerja organisasi! Buatlah obyektif (O), measure (M), target(T) dan inisiatif(I) dalam perspektif customer dan keuangan dalam bisnis apotek!! Jawab: Dalam BSC terdapat 4 perspektif yaitu learning and growth, internal business process, customer dan financial. Ke empat perspektif tersebut saling terkait. Intinya tuh bagan ini:

ROI & penjualan naik Keuangan Loyalitas pelanggan Pelanggan Meningkatkan proses pelayanan yang bermutu Proses Bisnis Internal Melatih dan meningkatkan kinerja karyawan Pembelajaran dan Pertumbuhan Setiap bisnis mempunyai tangible dan intangible asset Tujuan akhir dari suatu bisnis, yaitu keuangan ternyata dibangun oleh perspektif lain, yang dimulai dari proses learning and growth (yang mencakup aspek human resources, sistem dan informasi), yang akan melatih dan meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi proses bisnis internal, dengan human resources, sistem dan informasi yang By: PST 2004

M F K | 14 lebih baik akan menghasilkan pelayanan yang bermutu dan akan memberkan customer satisfaction, membentuk loyalitas konsumen. Pada akhirnya hal ini dapat meningkatkan keuangan, yang dapat dilihat dari ROI dan penjualannya naik. a. perspektif customer O : Peningkatan kepuasan konsumen M : kuesioner yang berisi penilaian tentang kecepatan pelayanan, cara pelayanan, packaging, counseling, kemudahan akses, kenyamanan ruang tunggu, kebersihan. T : 90% konsumen menyatakan puas I: • Menyediakan leflet, brosur dan menambah jam buka apotek • Mengubah interior, ruang tunggu yang nyaman • Melengkapi alat • Membuat packaging yang menarik, berlogo dan etiket jelas dan informative. • Parker luas dan gratis • Kotak kritik dan saran • Member card (pemberian diskon , ngasi gift kaya kalender atau suvenir lain, misalnya gantungan kunci dari rangkaian tablet dan kapsul, he2,,, b. Perspektif keuangan O : meningkatkan nilai ROI, mengelola persediaan obat M:

T: ROI : meningkat 20%, TOR 10 kali/ tahun I: • mengurangi piutang • mengurangi obat-obat slow moving, menambah obat-obat fast moving 2. Apotek adalah bisnis yang terfragmentasi, bagaimana strategi yang dilakukan untuk apotek yang terfragmentasi? (Waktu kuliyah, pa satibi sering banget loh bahas tentang apotek, sang bisnis terfragmentasi!!!) Bisnis terfragmentasi means bisnis yang pasarnya sempit dalam satu daerah tertentu, sehingga strategi bisnis terfragmen misalnya membuat cabang di tempat yang baru, sehingga tercipta segmen pasar baru. 3. Dari hasil stock opname Apotek “Kompeten Sehat” pada akhir tahun2006 sebesar Rp. 50.500.000,00. Sepanjang tahun 2007 apotek ini melakukan pembelian obat dan alkes sebesar Rp. 800.500.000,00 dan pada akhir tahun 2007, hasil stock opname yang dilakukan sebesar Rp. 45.500.000,00. a. Berapa harga Harga Pokok Penjualan (HPP)? b. Berapa nilai TOR? Bagaimana pengendalian yang dilakukan dan upaya untuk meningkatkan/ mempertahankan TOR? (officially, pas kuliyah profesi qta ga bener-bener dikualiahin lagi tentang analisis keuangan, tapiiii…bapaknya eman sempet member wejangan ke kita bwt belajar juga tentang analisis keuangan,,,sooo,,,tak ada salahnya dijawab yahhh,,,) a. HPP= (persediaan awal+pembelian bersih)-persediaan akhir = (50.500.000+800.500.000)-45.500.000 = 805.500.000,00

By: PST 2004

M F K | 15 b. = 805.500.000 (50.500.000 + 45.500.000)/2 = 805.500.000 48.000.000 = 16,78 kali/tahun = 17 kali/ tahun Cara meningkatkan/ mempertahankan TOR yaiu meningkatkan penjualan, mengurangi obatobat slow moving, menigkatkan obat-obat fast moving

Bonusnya niy, SOP menghitung pajak ma HJA: a. Pajak 1. Individual

omzet Itung penghasilan neto (biasanya di soal ditulis berapa % dari omzet)

PKP (Penghasilan kena pajek) = penghasilan neto- PTKP

PTKP niy besarnya, 13.200.000 untuk WP/tahun, 1.200.000 tambahan untuk WP kawin dan 1.200.000 untuk tambahan anggota keluarga (maksimal 3 orang)

PPh terutang = x% x PKP

Nilai x % adalah PKP s/d 25 juta > 25 juta-50 juta > 50 juta-100 juta >100 juta-200 juta > 200 juta

Tarif pajak (%) 5 10 15 25 35

PPh pasal 25 = PPh terutang/12, dibayar per bulan 2. Badan Penghasilan neto (dari neraca laba rugi) PPh terutang = penghasilan neto x X% X % adalah.... By: PST 2004

M F K | 16 PKP s/d 50 juta > 50 juta > 100 juta

Tarif pajak (%) 10 15 30

b. HJA HJA = {(HNA+PPN) x indeks x Jumlah obat}+ Pengemas+ servis PPN tuh biasanya dipake 10%, indeks untuk obat dengan resep 1,25-1,3, obat bebas 1,1

Fyuhh, selese juga niy... Semoga bermanfaat.. Kalo ada yang kurang jelas bisa langsung menghubungi dokter, eh salah...menghubungi d’ powerfive girl (Husna, Anik, Endut, Achie, Mitha)...=). Kalo seumpama jawaban di sini dianggap kepanjangan, ya boleh disingkat sendiri, kalo kependekan ya boleh mengarang indah sendiri, pokonya lege artis lah... Ada sedikit tips hasil berguru sama kakak angkatan...point yang langganan keluar tuh... • Studi kelayakan • Itung2 harga resep racikan • Teori-teori pajak • Peraturan pemerintah + kepmenkes • Balance scorecard • Strategi manajemen Huff, koq kayanya almost smua bahan keluar yah...Hiks...Ya udin lah gpp, tetep sehat, teteup semangat, , biar bisa berjaya di ujian ini...Last, kalo ada kekurangan mohon dimaapkan, kalo ada kelebihan mbok ya disusuk’i!!!! Sukses 4 all of u guys... tetep kompak PST walo udah kesebar dari Sabang sampai meruke

By: PST 2004

Manajemen Produksi |1

CATATAN KULIAH MANAJEMEN PRODUKSI Oleh: Purwadi Dwijodarmanto Profesi Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, 22-23 November 2008

Referensi: 1. “Operations Management “ Roger G Schroeder, McGraw-Hill International Edition, Third Edition 2. “Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi“ T. Hani Handoko, BPFE Yogyakarta 3. “Manajemen Produksi“ Sukanto Reksohadiprodjo, BPFE Yogyakarta 4. “Pengendalian Produksi“ , Agus Ahyari , BPFE Yogyakarta 5. “Mark Plus on Strategy“ Hermawan Kertajaya, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Sebelum materi dimulai, saya mau cerita dulu nih deskripsi suasana kuliah MANPRO yang dirapel jadi 2 hari dari jam 8.00 – 16.00. Buset..puyeng gak tuh !!! Sabtu, jam sudah menunjukkan pukul 08.30. Ruangan rame bgt, ya iyalah kan ini kuliah bareng anak FBA. Sekitar ada 100 mahasiswa berada di ruang VIII. Tapi ternyata viewer-nya jelek, pindahlah kita semua ke ruang VI.

“Ketua kelasnya mana nih?” kelas hening. Kok gak ad yang angkat tangan. Baru deh aku dan Aryo angkat tangan. Pak Purwadi agak gimana gitu, kok kalian keep quite bgt. Jangan keep quite, Anda harus “berani tampil”. Tampilkan your idea, inovation, creativity. Kayak Singapura itu lho, negara yang kreatif dan penuh inovasi. Alhasil, semua perusahaan dunia yang keren2, pasti punya kantor perwakilan di negeri jiran ini.

“Tau gak, bentar lagi kalian akan menjadi Farmasis. Sekarang zaman serba sulit. Serba krisis yang mendunia. Keadaan ini berbeda dengan 2 bulan yang lalau. Sekarang BBM naik, terjadi krisis global, 1 US $ = Rp 12.000,- (terendah sejak tahun 1991). Bahkan, negara Pakistan sudah memulai krisisnya dengan inflasi sebesar 30%. Bagaimana dengan Indonesia? Ya kita juga baru memulainya, walau pemerintah mengklaim kita gak ter-imbas dengan krisis global, tapi faktanya? Tunggu aja waktunya akan segera tiba. Hiiiiiiiiii.........serem. Btw, ttg INFLASI akan dijelaskan lebih dalam di bagian belakang. OK, sabar ya .. Cerita menarik pertama tentang USA; sebuah negara adidaya yang kuat, kok bisa krisis ya? Jadi begini ceritanya (at a glance): pada zaman pemerintahan Bush, dia punya target yaitu pertumbuhan ekonomi yang sepesat-pesatnya. Caranya yaitu dengan memberikan kredit rumah dengan mudah. Perbankan dengan mudahnya memberikan kredit. Harapannya dengan cara ini, ........................ Tapi ternyata, tidak sesuai harapan. Sistem ini tidak berjalan dengan baik (sub-prime/busuk).

Edisi Gotong Royong

Manajemen Produksi |2

Apa dampak krisis dengan indstri farmasi? Berpengaruh pada harga. Dulu 1 kg parasetamol 3 dollar, tapi 1 dollar harganya masih Rp 10.000, sekarang 12.000 maka terjadi kenaikan bahan baku sebesar 30%. Padahal kita ngimpor. BANK adalah perusahaan yang bekerja denga prissip kehati-hatian (frudent) dalam menyalurkan kredit. Kalau berikan kredit rumah 100 juta, agunan harus lebih besar, misal 2 kalinya yaitu 2000 juta. Amerika mengalami bubble economy atau kayak balon, yaitu suatu titik tertentu jika tumbuh berkambang dengan pesatnya maka bisa pecah. Dari kejadian ini, bisa diambil kesimupulan bahwa sistem LIBERALISME terbukti tidak kuat.

Cerita menarik kedua tentang BAKRIE brothers. Beberapa bulan yang lalu Bakri (Bang Abu Rizal “Ical” Bakrie) dinyatakan sebagai menteri terkaya. Siapa sangka sekarang di punya utang 53 Trilliun.

BUMI, anak perusahaan BAKRI, sahamnya gak boleh suspend ma Bu Sri Mulyani (MenKeu). “Biarin setelah dibuka langsung jatuh, ini zaman bebas bung. Kudu fair. Gak boleh pilih kasih, gak ada suspend-suspendan” Perusahaan dan serikat pekerja. Di Indonesia masih belum bisa kompromi. Pekerja sih mintanya: baji naik, UMR, UMK naik. Ya itu wajar, gak saalh kok. Nah, kita harus cerdas memperlakukan tunruan itu dengan cerdas. Supaya gak merusak sistem. Kalo memaksakan kehendak, tidak fair namanya.

Irfan bertanya: “Bahan baku naik 30%, pekerja minta naik gaji. Dalam kondisi sulit seperti itu, apa yang harus dilakukan?” Jawabnya adalah seperti lagunya Celendion: the power of .......... (bukan love tapi simplification). Tingkatkan efisensi dan produktivitas. Added value = nilai tambah, bagaimana cara meningkatkan added value? 1. Teknologi yang tinggi di dalam proses transformasi Teknologi tinggi (advanced technology / canggih / sophisticated /modern) Industri yang menggunakan teknologi rendah  nilai tambah rendah products sensitive to price increase price sensitive products : textile , garments, shoes. Misal produksinya: 2000/jam ---------400 packs/hour 3000/jam---------700packs/hour Industri yang menggunakan teknologi rendah: terpengaruh oleh perubahan biaya produksi misal kenaikan BBM, transportasi, listrik, telpon, air. Contoh : garments. 2. Meningkatkan Productivity/efficiency ---- mengurangi non added value activities : transportation = uses conveyor, menunggu (queue), inventory, testing.

Edisi Gotong Royong

Manajemen Produksi |3

Tanda-tanda non added value activities : tidak terjadi perubahan bentuk. Kapan perusahan menikmati added value? Terjadi transaksi penjualan. Added value diperoleh selesai proses transformasi dinikmati dalam bentuk keuntungan/dll  transaksi penjualan  P&L statement.

Itu baru pembuka, sekarang batu kita menginjak slide kedua Pak Purwadi tentang ekonomi makro dan mikro. Apakah itu?

HUBUNGAN MAKRO EKONOMI DAN MIKRO EKONOMI

Mikro ekonomi adalah pelaku bisnis yang menjalankan ushaa secara riil, unit-unit ekonomi yang bisa dilihat secara fisiknya. Misal gedung atau unit usaha. Dalam hal ini, perusahaaan farmasi, garment, dan perusahaan lain adalah termasuk mikro ekonomi. Makro ekonomi adalah kondisi lingkungan yang mampu mendukung usaha ekonomi untuk tumbuh dan berkembang. Secara fisik, makro ekonomi tidak terlihat, namun ada indikatorindikatornya. Makro ekonomi tidak bisa berdiri sendiri, sangat berhubungan dengan negara lain. Mikro dan makro ekonomi sangat berhubungan erat. Bagaimanakah hubungannya? Saya mulai cerita ini dengan konsep “TUMBUH dan BERKEMBANG”. Setiap industri bisnis harus tumbuh dan berkembang agar dapat menjalankan aktivitas bisnis terus-menerus. Selain itu, perusahaan juga ingin mensejahterakan karyawannya. Hal ini disadari karena unit bisnis tidak bisa berjalan sendiri, dia perlu karyawan untuk bisa survivie. Di sisi lain, biaya produksi dan biaya pegawai meningkat tiap waktu. Berarti perusahaan harus bisa survivie dalam kondisi sulit tersebut. Jadi apa yang dilakukan? Diperlukan adanya general understanding. Karyawan juga harus diberi pemahaman bahwa kita harus sama-sama bisa survive. Karyawan tetap bisa memberikan nafkah kepada keluarganya, perusahaan tetap bisa menjalankan usaha bisnisnya. Lalu apakah peran farmasis? Anda akan involve dalam manajemen tersebut. Peran Anda adalah secara ikhlas untuk berkontribusi demi kemajuan perusahaaan dan bekerja dalam kondisi maksimal. Tujuannya, supaya bisa sama-sama survivie. Bekerja adalah amanah atau tanggung jawab yang harus dijaga sebaik-baiknya. Bahkan dalam Islam dikatakan bekerja, memberikan nafkah adalah ibadah. Dengan demikian akan muncul semangat baru dalam bekerja. Dan farmasis UGM adalah extraordinary person, orang yang luar biasa. Camkan itu !! Perusahaan untuk tumbuh dan berkembang perlu stimulus. Stimulus itu berupa kondisi dan lingkungan yang sehat. Apakah itu? Jawabnya adalah makro ekonomi. Makro ekonomi ada ditengah-tengah kita. Indikator dari makro ekonomi meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kebijaksanaan fiskal/moneter Exchange rate Interest rate Employment >< unemployment Poverty Inflation Economy growth

Edisi Gotong Royong

Manajemen Produksi |4

8. GNP/GDP 9. Income per capita Jadi ada hubungan antara makro-mikro ekonomi, yang bisa menimbulkan multiplier effects. Ceritanya nasib karyawan yang penghasilannya naik, uang saku anaknya naik, terus beli bakso. Pedagang bakso dagangannya laris, uang saku anak pedagang bakso naik, terus kuliah, beli bakso lagi,das..dst..sehingga pedagang bakso sejahtera.

Penjelasan (gak urut, dijelaskan sesuai uruan pas kuliah) ad 6. Inflasi dan ad 3. Interest rate Inflasi adalah menurunnya daya beli (nilai tukar) mata uang tertentu terhadap sekelompok barang atau jasa. Inflasi harus dikendalikan, jangan sampai tingkat inflasinya tinggi (seperti di Pakistan yang mencapai 30%). Bagi Indonesia, ketika inflasi, nilai rupiah melemah. Penybab dari inflasi Indonesia sekarang adalah kenaikan BBM tanggal 25 Mei 2008 yang lalu. Yang terkena dampak buruk adalah mereka yang penghasilannya tetap, harga-harga barang/jasa naik, sehingga daya belinya turun. Mengapa bisa begitu, mengapa barang bisa naik? 1. Harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Mekanisme pasar dipengaruhi oleh supply and demand. Kalau supply sedikit, padahal demand-nya besar, maka harga akan naik. Kalau supply cukup, maka harga bisa dikendalikan. 2. Biaya produksi naik Perusahaan yang benar, tujuannya adalah supaya karyawan juga sejahtera. Karena perusahaan tidak bisa kerja sendiri. Karyawan adalah aset perusahaan. Indonesia adalah contoh high inflation country (negara yang inflasinya tinggi). Negara yang berkembang biasanya inflasinya 5-10%. Sedangkan contoh negara yang inflasinya rendah yaitu Singapura (cuma 1-2%). Manfaat inflasi yang rendah: 1. Perusahaan memberika gaji di atas inflasi sehhingga daya beli masyarakat menjadi meningkat 2. Inflasi menjadi dasar tumbuhnya interest rate (bunga bank). Mengapa bank memberikan bunga deposito lebih besar dari nilai inflasi ( > 10%). Supaya menarik masyarakat untuk menabung. Note: Bunga kredit deposito harus lebih tinggi 5-6% di atas bunga deposito. Why? Supaya bank dapat keuntungan dari hasil mengelola uang nasabah.

Penting !! Kalau inflasi rendah, maka bunga bank juga rendah, sehingga bunga kredit juga rendah. Dengan demikian kredit mudah tersalurkan, bisa buat usaha. Ini menimbulkan multiplier effects (seperti kartu domino). Dalam kondisi inflasi yang rendah: -

perusahaan bisa tumbuh dan berkembang, bisa rekrut pegawai baru (membuka lapangan pekerjaan baru) orang bisa spending money lebih besar perusahaan bisa melakukan ekspansi.

ad 4. Employment >< unemployment

Edisi Gotong Royong

Manajemen Produksi |5

Employment (pembukaan lapngan pekerjaan). Merupakan indikator rakyat sejahtera, lapangan kerja cukup, pengangguran sedikit. Merupakan indikator yang penting: 1. Seberapa mampu pemerintah bisa mebuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran 2. Menyediakan lapangan pekerjaan melalui sektor riil. Di Indonesia, devisa negara 30% adalah untuk membayar utang; 30% nya lagi untuk mebayar gaji PNS, TNI/Polri; dan 30%-nya lagi baru buat pembangunan, belum juga yang dikorupsi. Pemerintah berusaha membuka lapangan pekerjaan lewat 30% yang terakhir tadi. Lapangan kerja bisa tumbuh jika mikro ekonomi juga ikut tumbuh. Artinya pelaku bisni riil bisa merekrut banyak tenaga kerja baru sehingga mengurangi pengangguran dan reduce poverty.

ad 5. Poverty (angka kemiskinan) dan ed 7. Economy growth Indonesia temasuk negara menengah, dengan income per capita sebesar US $ 2000/tahun. Artinya setiap penduduk Indonesia mempunyai penghasilan US $ 2000/tahun. Mari kita analisis. US $ 2000 = 2000 x Rp 12.000 = Rp 24 juta/tahun. Berarti penghasilan per bulan Rp 2 juta. Tapi, nyatanya apah demikian? Ternyata tidak. Ini berarti ada gap yang sangat besar, artinya ada kesenjangan yang amat besar antara si kaya dan si miskin, yang artinya poverty-nya tinggi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,2%. Tapi karena banyak yang protes, apakah aegede itu, lalu di-review ternyata cuma 5,2%. Setiap 1% pertumbuhan ekonomi artinya menyerap 300,000 tenaga kerja (TK) baru. Di tahun 2008, yang tersedia hanya 1,5 juta lapangan pekerjaan baru. Faktanya Indonesia akan muncul TK baru 2 juta/tahun. 5,2%

= 5,2 X 300,000 = 1,560,000 TK

Setiap tahun akan muncul 2,000,000 TK baru. Aliasnya jumlah pengangguran di Indonesia sebesar 500,000an per tahun. Biar lapangan kerja banyak, cara utama untuk menjaga pertumbuhan adalah dengan meningkatkan investasi  mengundang investor baru. Investor yang yang sektornya padat tenaga kerja, contoh agribisnis atau industri tekstil. Industri tekstil merupakan industri yang banyak meyerap tenaga kerja, namun rawan terhadap kenaikan biaya produksi. Pertumbuhan ekonomi jangan keblabasan. Jangan seperti buih atau balon. Cerita menarik pas zamannya pak Soeharto. Conglomerate---bisnis yang menggurita, menguasai pasar dari hulu sampai hilir-----trickle down effect----- efek menetes kebawah------ multiplier effect. Pada zaman orde baru dulu, presiden Soeharto bisa mengendalikan ekonomi denganbaik. Tapi di Indonesia, ekonomi sangat depengaruhi oleh kondisi politik, dimana kalau kondisi politik stabik maka orang bisa berdang dengan tenang, akibatnya pertumbuhan ekonomi membaik. Pada saat itu, kondisi ekonomi ditopang oleh konglomerat. Tapi,

Edisi Gotong Royong

Manajemen Produksi |6

konglomerat huga tidak hidup sendiri, ada stake hollder sebagi pelaku ekonominya seperti ppegawai dsb. So, pelaku-pelaku ekonomi juga jadi ikut-ikutan makmur. Ini yang disebut trickle-down effect atau yang disebut efek menetes ke bawah, dimana suatu perusahaan yang tumbuh da berkembang akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya untuk ikut tumbuh dan berkembang, ujung-ujungnya semua warga di NKRI makmur deh. Setiap Conglomerate------mempunyai bank ------ property building ---- business over heated. Tapi, ada namanya ersat konglomerat (konglomerat jadi-jadian) yaitu konglomerat yang tumbuh berkembang bukan karea adnya free competition tapi karena adanya monopoli dan pemberian fasilitas. Ini berbeda dengan pengusaha rokok yang disebut genuine konglomerat atau exact konglomerat, yang memulai dari bawah, dari 1 rupiah, 10, 100, 1000, juta, M, T sehingga kuat. Semua konglomerat punya bank, karena untuk bikin bank murah banget. Cuma perlu uang sekitar 50 M bermunculan bank-bank seperi Bank Pratami, Bank Yudo, dll. Terus, para konglomerat pada berlomba-lomba bikin tower building yang keren-keren gitu dimana uang buat bangun tower ngutang dari bank-nya sendiri. Nah, waktu dulu tower-nya gak laku disewa, lha wong banyak bener yang bikin. Tower belium bisa menghasilkan revenue, padahal yang minjam duit adalah pemilik bank itu sendiri, gak pake agunan lagi. Lalu apakah yang terjadi? Pada suatu hari ada nasabah sebut saja di Bank Pratami, nasabah mau transfer uangnya di bank tsb ke bank yang lain. Tapi kok gak bisa-bisa. Namanya kalah kliring, yaitu orang yang punya uang di bank gak bisa ngambil uangnya sendiri. Ya iya gak ada duit, duit nasabah kan dipake buat bikin tower ma empu-nya bank. Nah, belum selesai ceritanya. Ternyata nasabah yag lain pada denger, maka beramai-ramailah nasabah yang lain pergi ke bank untuk ngambil duitnya. Finally, bank bangkrut deh. Padahal bank kan bekerja berdasar atas kepercayaan. Prinsip dasar: pemberian kredit harus berhatihati. 1. Apakah dia mampu membayar? 2. Apakah ada agunan atau jaminan yang cukup? Jika dalam sehari semua nasabah pada ngambil duitnya, bank telah mengalami krisis kepercayaan dan bangkrutlah seketika. Hubungannya, kalau bank bangkrut maka negara juga bisa bangkrut, karena transaksi jarang sekali yang pakai cash. Inilah yang terjadi pada tahun 1997 silam. Setelah bangkrut Indonesia minta bantuan ma IMF. Sehingga didengarlah woro-woro dari pemerintah bahwa semua uang nasabah di bank gak bakalan ilang. Terusm pemerintah pinter, dikasihlah bunga yang tinggi, sampai 50% per tahun. Padahal kan gak ada uang di bank, ya supaya uang yang di bank gak ditarik. Dan akhirnya bank-bank tersebut dikasih BLBI ma pemerintah (yang berujung banyak kasus BLBI hingga sekarang, 2008-red).

ad 2. Exchange rate Exchange rate adalah nilai tukar mata uang tertentu (kita) terhadap mata uang asing/stable/hard currency = $, Y, DM, Euro >< soft currency/unstable. Ngapain kita mengurusi dollar? Karena dollar adalah mata uang yang stabil, dan transaki ekspor-impor, kebanyakan memakai dollar.

Edisi Gotong Royong

Manajemen Produksi |7

ad 1. Kebijakan fiskal ad 8. GNP/GDP dan ad 9. Income per capita

Micro ekonomi : Pharmaceutical businesses 1. Planning Merencanakan apa yang akan diproduksi selama setahun. Kemudian di-break sown ke buan, minggu, dan hari. Jadi, apa yang dilakukan hari ini sudah direncakan 3 bulan yang lalu. Kok bisa? Ya karena bahan-bahan (bahan aktif, kemasan, bahan penolong) kita impor dari luar negeri, misal dari India, China, USA, atau Jepang. Pengiriman memerlukan waktu. Kalau lewat kapal laut memelukan waktu 2 bulanan. Nah, ini yang dinamakan lead time. Tampak disini bahwa produksi hari ini, sudah direncakan 3 bulan yang lalu. Planning, bicara masa depan, tapi kudu inget masa lalu. Jadi bagusnya ada data based. Seoang farmasis muda harus tampil beda. Beda yang baik tentunya, punya pemikiranpemikiran kreatif. Misal ketika di produksi membuat databased. 2. Organizing Supaya bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Orang sukses biasanya malah cerewet. Mengapa? Katrena ada follow-up. Ditegor sekali, belum buk. Ditegur kedua kali, lebih keras, belum bu!! Dengan follow-up, kita bisa tau sampai di tahap mana, proses senag berlangsung. 3. Actuating Jalankan komitmen dan rencana Anda. 4. Controlling Harus ada evaluasi. Apakah adapenyiumpangan? On target gak? Gunanya utuk melakukan .......... Penyimpanagn ada, dan itu wajar, tapi sipanganya jangan teralu jauh . ini baru hebat. IPC = in process control..

Global Pharmaceutical Business Outlook : 1.

Merger process

2.

Acquisition process

3.

- mutual benefits , win-win solution - hostile acquisition Co-marketing

4.

Strategic alliance

5.

Products License

6.

Network rationalization

7.

Operational Excellence

8.

New products discovery

Edisi Gotong Royong

Manajemen Produksi |8

9.

Strong & Effective R&D : huge investments: Research Based company

1. Merger process Penggabungan 2 perusahaan, untuk memperkuat kondisi keuangannya, lebih efisien, banyak mememukan produk baru, memperkuat penjualan dan daya saing, memperkuat struktur keuangan, meningkatkan daya saing dan meningkatkan efisiensi. Diperlukan dana atau modal yang sangat besar untuk penemuan obat baru/drug discovery : NCE (new chemical entity), NBE (new biological entity), juga waktu yang lama (5-20 tahun) 15% total revenue 3 billion GBP/th, 1 GBP= 17800 IDR ) = 53 triliun IDR/th atau = 2 kali konsumsi obat nasional. Mengapa mereka perlu bergabung? Supaya menjadi lebih kuat, kuat dari segi: 1. Keuangan (financial stronger) 2. Pangsa pasar menjadi lebih luas (strengthen market share). Dengan kuat, maka perusahaan bisa survive. Nah, tentang proses merger, pak Purwadi mau ambil contoh dari GSK. Tapi sebelumnya, diawali dulu dengan kisah beliau ketika masih muda. Pertama, ketika umur 26 tahun jadi apoteker di Apotek Tabanan, Bali, 20 km dari kota Denpasar. Gak betah, suruh pulang ma ortu, ada tawaran di RS TNI. Wah, jadi tentara? Siapa sangka. Di sana manjadi kapten selama 5 tahun. Akhirnya rela meninggalkan NAVY dan beralih ke bagian produksi pada usia 32 tahun. Bayangkan dengan kita yang lulus dan usia kita 23 tahun. 9 tahun lebih awal men !! Kerja di sana, kok documentnya pake bahasa Inggris semua. Ya kahirnya ambil kursus bahasa Inggris. Kata bapak Pur, keep your mind, keep your taget, extra effort, dan terakhir adalah DOA. Lalu pindah ke Kalbe, di Abbot, Kalbe lagi, baru di Glaxo Indonesia. Pada saait aitu, ada merger antara Glaxo dan BW. Mau cerita tentang Glaxo nih: GlaxoSmithKline adalah perusahaan multinasional berbasis riset yang mempunyai target menjadi pelopor industri farmasi dalam 5 tahun mendatang dan bagi seluruh industri dalam 10 tahun kedepan dengan menggunakan keunggulan di bidang penelitian, pengembangan, kekuatan pemasaran, dan keuangan. Perusahaan multinasional ini terus tumbuh dan berkembang dengan pesat pada bidang perawatan kesehatan (healthcare) yang terus menerus berubah sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. GlaxoSmithKline (GSK) sebagai perusahaan farmasi terbesar kedua di dunia lahir melalui perjalanan sejarah yang sangat panjang. Pabrik GSK di Indonesia dibangun pada awal tahun 1990 di Pulogadung, selesai pada tahun 1992, dan diresmikan pada tahun 1994 oleh Menteri Kesehatan Prof. Dr. Sujudi. GSK merupakan perusahaan yang berdiri dari hasil merger antara Glaxo Wellcome dan SmithKline Beecham.

Edisi Gotong Royong

Manajemen Produksi |9

Merger antara Glaxo Wellcome dan SmithKline Beecham terjadi pada tanggal 27 Desember 2000 menjadi GlaxoSmithKline yang mempunyai kantor pusat di London, Inggris dan cabang-cabangnya telah tersebar di berbagai negara. Cabang-cabang GlaxoSmithKline ini dikoordinasikan dalam beberapa kawasan yaitu kawasan Asia Pasifik, Eropa Utara, Eropa Tengah, Eropa Selatan, Amerika Utara dan Amerika Latin. Penyediaan atau supply produk GlaxoSmithKline ke pasar dikoordinasikan oleh sebuah unit bisnis yang bernama Global Supply Network (GSN). Merger kedua perusahaan tersebut dilakukan untuk melakukan sinergi operasi dan sekaligus efisiensi biaya riset dan pengembangan sehingga GlaxoSmithKline mempunyai kemampuan yang lebih kuat untuk berkompetisi dengan perusahaanperusahaan farmasi lain. Walaupun demikian baik SmithKline Beechem maupun Glaxo Welcome sendiri memiliki sejarah panjang sehingga menjadi perusahaan multinasional seperti sekarang ini. SmithKline Beecham berawal dari rumah grosir obat terbesar di Philadelphia pada tahun 1890 yaitu Smith Kline & Company. Perusahaan ini kemudian melakukan merger dengan beberapa perusahaan lain dan dengan ditemukannya obat syaraf “Eskay’s Neurophosphates”, kapsul lepas lambat, obat cold dan flu, dan obat tukak lambung (Tagamet) menjadikan Smith Kline & Company semakin berkembang. Pada tanggal 26 Juli 1989, SmithKline & Co. kemudian bergabung dengan Beecham yang menjadi besar karena akuisisi. Pendirian laboratorium riset (Beecham Research Laboratories) menghasilkan penemuan antibiotik Amoxicilin dan Augmentin untuk mengatasi resistensinya. Hasil merger SmithKline & Co. dengan Beecham Group menghasilkan perusahaan dengan nama SmithKline Beecham, kemudian pada tahun 1994 SmithKline Beecham mengakuisisi Sterling Health. Sementara Glaxo Wellcome sendiri terbentuk dari merger 2 perusahaan besar yaitu Glaxo dan Burroughs Wellcome. Glaxo berawal dari usaha produksi susu dan mentega yang berkembang dengan ditemukannya Streptomycin dan Vitamin B12. Sementara pada tahun 1880 terbentuk Burroughs Wellcome yang kemudian terkenal dengan produk Digoxin dan Polymixin. Tahun 1995 Glaxo dan Burroughs Wellcome merger menjadi Glaxo Wellcome. Di Indonesia, GSK terdiri dari tiga badan hukum, yaitu PT. Glaxo Wellcome Indonesia yang bertempat di Pulogadung, PT. Sterling Products Indonesia, dan PT. SmithKline Beecham Pharmaceuticals yang bertempat di Cimanggis.

Ciri-ciri merger: 1. Menggunakan nama baru, bisa gabungan dari naba depan masing-masing perusahaan. Contoh: GSK. 2. Hiang dua-duanya, pakai nama yang baru. Conroh: Novartis, merger daei Sansoz dan Chiba. Juga Ruchel + ................ = Aventis.

MNC = Multinational Comapany = Research based company = perusahaan yang berbasis pada research. Drug discovery: 1. NCE (new chemical entity) 2. NBE (new biological entity) Sekarang era-nya biotek enginering, duu adaah molecularly engineering. Contoh produk biotek adalah vaksin, dan ternyata produk biotek memerlukan waktu yang lebih cepat yakni 5 tahun saja untuk menemukannya, sedangkan molekularly bisa sampai 20 tahunan (lebioh lama). Untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usaha: 1.

Pinjam dari bank (interest rate)

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 10

2. Go-public : menjual sahamnya ke masyarakat = go international Perusahaan yang go-public biasa disebut PLC atau Public Listing Company, atau bahasa indonesianya Tbk/Bhd. Kalau saham banyak yang beli, maka harga saham akan naik. Banyak yang beli berarti prospeknya baik, semakin banyak produk yang dikeluarkan. Syarat-syarat perusahaan bisa menjadi Tbk: 1. Mencatat keuntungan berturut-turut selama 3 tahun terakhir 2. Diaudit oleh independent auditor. Perusahaan unggulan/blue chips, sahamnya selalu naik. Misal sat ini adalah perusahaan telekomunikasi seperti Telkomsel, Telkom, dan Indosat. Pembeli saham akan mendapat: 1. dividen / SHU/ EPS (earning per share)---- kalau untung. Yaitu keuntungan perusahaan yang dibayarka tiap tahun. 2. Profit gain yaitu keuntungan jika orang membeli saham perusahaan dan menjualnya lagi, so harganya lebih mahal. EPS = earning per share-------keuntungan bersih 1. Untung bersih = 100,000,000,000 ( keuntungan bersih – modal yang ditahan ) 2. Jumlah saham = 50 juta saham 3. EPS = 100,000,000,000/50 juta = 2,000

Paling mudah sih didepositokan. Atau buat beli tanah atau rumah (tiap tahun kan harganya naik), tapi jangan buat beli motor atau mobil (nilainya tiap tahun bakal turun), dan yang terakhir beli saham di stock market (pasar modal). Mengapa orang beli saham? Karena bisa menerima dividen yang ebih besar, dibanding bunga bank. Break dulu, saatnya makan siang. Lanjut dengan akuisisi.

2. Akuisisi/ acquire Akuisisi bisa dartika membeli. Ada 2 macam akuisisi yaitu yang winwin solution dan hostile acquitition. Contoh terkenal: Pfizer mengakuisisi WLPD (Warner Lambert Parke Davis), gara-gara Lipitor (penurun kolesterol yang terlaris di dunia = block buster), dimana

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 11

Pfizer + WLPD melakukan co-marketing (kerjasama marketing dalam memasarkan produk secara bersama-sama). Ternyata kemudian WLPD berencana akan merger dengan AHP (American Home Product) dan akan menghentikan co-marketing-nya. Pfizer kemudian melakukan tuntutan hukum. Tapi si WLPD ingkar janji. Pfizer gak mau nunggu, gak sabar, akhirya saham WLPD dibeli ma Pfizer (lalu menguasai 51% dari 70% yang tadinya mllik berbeda-beda) dan WLPD dimatikan oleh Pfizer. Pfizer kemudian meng-akuisisi WLPD (hostile acquisition). Block buster = produk yang penjualannya booming/laku keras sekali.

Network rationalization Merasionalisasikan jaringan = mengurangi jumlah jaringan ------ menaikkan kapasitas (increase capacity utilization). Contohnya adalah di GSK. 100 pabrik, pemanfaatan kapasitasnya 30%. 50 pabrik, pemanfaatan kapasitasnya 60%.

unit cost =

Operational excellence Adalah aktivitas operasi yang sll meningkatkan efficiency dan produktivitas , melakukan “ continuous improvements “ , mengurangi beaya / cost saving program / cost reduction , shg dapat meningkatkan daya saing produk ( strengthening products competitiveness ) Improving business process : reduce lead time, speed up delivery Operation yang selalu melakukan continuous improvements / journey/endless job  improve quality/never ending process improve business process. Improve cost----- reduce cost / cost saving program Improve products competitiveness. -

Lean-sigma: Lean enterprise : ramping, efficient, speed, velocity Six-sigma : accuracy, low deviation/variation, low defect

Apa sih Six Sigma itu? Dari kata per kata istilah ini terdiri dari: -

Six yang artinya enam.

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 12

-

Sigma yang merupakan simbul dari standar deviasi, dan biasa dilambangkan dengan σ.

Six Sigma sering dituliskan dalam simbul 6σ. Jadi, 6σ itu apa? Untuk sampai ke arti Six Sigma, kita perlu tengok sejarahnya sedikit. Six Sigma dimulai oleh Motorola ditahun 1980-an dimotori oleh salah seorang engineer disana bernama Bill Smith atas dukungan penuh CEO-nya Bob Galvin. Motorola menggunakan statistics tools diramu dengan ilmu manajemen menggunakan financial metrics (yaitu Return on Investment, ROI) sebagai salah satu metrics/alat ukur dari quality improvement process. Konsep ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Dr. Mikel Harry dan Richard Schroeder yang lebih lanjut membuat metode ini mendapat sambutan luas dari petinggi Motorola dan perusahaan lain. Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif. Secara harfiah, Six Sigma (6σ) adalah suatu besaran yang bisa kita terjemahkan secara gampang sebagai sebuah proses yang memiliki kemungkinan cacat (defects opportunity) sebanyak 3 buah dalam satu juta produk/jasa. Ada banyak kontroversi di sekitar penurunan angka Six Sigma menjadi 3 dpmo (defects per million opportunities). Namun bagi kita, yang penting intinya adalah Six Sigma sebagai metrics merupakan sebuah referensi untuk mencapai suatu keadaan yang nyaris bebas cacat. Dalam perkembangannya, 6σ bukan hanya sebuah metrics, namun telah berkembang menjadi sebuah metodologi dan bahkan strategi bisnis.

CAPA = corrective and preventative actions--- kalau ada penyimpangan/ findings / observations setelah audit 1. Findings 2. Perbaikan 3.

Waktu penyelesaian perbaikan/time frame/time oriented/dead line

4. PIC = person in charge

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 13

GMP cGMP (current Good Manufacturing Practice) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). cGMP adalah GMP yang senantiasa diperbaharui terus-menerus sesuai dengan perkembangan terkini. QMS (Quality Management System) Di dalam SOP ini harus ada SOP (Standard Operational Procedure), yang berarti SOP ini harus ada (in place). Kemudian, SOP tersebut tidak cukup bila ada saja, tetapi SOP tersebut harus dijalankan/dilaksanakan (in use). Dengan adanya QMS ini, bisa menjamin bahwa produk yang dihasilkan bisa mencapai kualifikasi yang ditetapkan. Di dalam QMS, ada 3 pelanggan penting penerima produk-produk farmasi, yaitu 1. Pasien dan pelanggan. Dalam hal ini, pasien dan pelanggan menuntut untuk mendapatkan produk yang berkualitas. 2. Pemerintah (BPOM/NADFC, FDA, TGA). Pemerintah menuntut agar produk-produk farmasi yang dihasilkan memenuhi persyaratan-persyaratan atau standar yang telah ditetapkan. 3. Pemegang Saham. Agar pemegang saham tidak merasa dikecewakan, harus ada peningkatan usaha. Dalam artian, jika usaha meningkat, maka keuntungan akan meningkat sehingga deviden yang diberikan kepada pemegang saham semakin meningkat pula. Adanya peningkatan usaha ini, mempengaruhi tingkat kepercayaan para pemegang saham terhadap perusahaan kita.

Quality Relationship Quality Management  Quality Assurance  GMP  Quality Control

1. Quality Management. Merupakan aspek dari fungsi-fungsi management yang menetapkan dan menjalankan quality policy.

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 14

2. Quality Assurance. Tindakan yg sistematik untuk melaksanakan Quality policy di lapangan, sehingga dapat dijamin dipenuhinya standard kualitas. Tugas quality assurance adalah membuat: a. Membuat SOP (Standard Operation Procedure). b. Training Program. Agar personel yang berperan di lapangan mengetahui cara yang benar dalam bekerja. Training program ini harus terdokumentasi dengan baik. c. Auditing. Ada empat macam level audit, yaitu (1) audit yang dikerjakan sendiri/self inspection. (2) melakukan audit bersama-sama dengan depatemen yang lain. (3) corporate audit. (4) Eksternal audit, sebagai contoh kita diaudit oleh BPOM atau badan lain yang berwenang. d. Membuat protokol validasi. Sebagai contoh adalah validasi proses, testing prosedur, cleaning validation, dll (seperti kuliahnya pak Mufrod yang tentang validasi). Di dalam protokol validasi pasti tertulis tujuan, ruang lingkup, tahapan/step yang kritis, acceptance criteria dan kesimpulan. e. Kalibrasi. f. Annual Product Review (APR). Dengan adanya APR ini, kita bisa memiliki trend data mengenai produk kita. Dari trend data tersebut, bisa dilakukan improvement terhadap produk yang kita hasilkan. 3. GMP 4. Quality Control. Bagian dari GMP yang memfokuskan pada testing lingkungan, fasilitas, bahan, sesuai dengan spesifikasinya. Quality Control melakukan tindakan QMS. Agar bisa ada jaminan kualitas, dilakukan testing oleh QC.

Catatan: yang bertanggung jawab terhadap kualitas adalah semua yang ikut terlibat dalam proses produksi.

GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) Dengan dilaksanakannya GMP ini, menjamin bahwa produk secara konsisten diproduksi dan dikontrol. Mencegah /menghindari resiko yang tidak bisa dikontrol oleh testing produk. Resiko yang harus dihindari adalah cross contamination dan mix-ups. Kita tahu bahwa produk yang dites sebagai sampel oleh bagian kontrol kualitas adalah hanya sebagaian kecil dari produk yang kita buat. Ya jelas hanya sebagian kecil saja! Kalau semua produk yang kita buat jadi sampel, kita bisa bangkrut karena gak ada produk buatan kita yang bisa dijual. Lalu, siapa yang menjamin bahwa produk yang tidak menjadi sampel tersebut adalah benar-benar berkualitas? Jawabnya, yang menjamin kualitas produk (obat) yang tidak dapat jatah dites tadi adalah pelaksanaan GMP secara ketat di lapangan. Untuk menjamin bahwa produk dapat secara konsisten diproduksi dan dikontrol adalah digunakannya teknologi untuk mencegah human error. a. BAS (Building Automation System) b. PAT (Process Analytical Technology)

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 15

c. Robust Process (proses yang handal/tangguh), SOP, melaksanakan GMP secara ketat, Process capability.

Mencegah resiko yang tidak dapat dikontrol oleh testing produk. a. Mencegah cross contamination dengan menggunakan sistem HVAC, water system, menggunakan alat yang bisa melakukan cleaning in place (sebagai contoh, mixer yang kita gunakan dilengkapi sistem yang bisa mencuci bagian dalam mixer secara otomatis/bisa mencuci sendiri), sterilization in place. Cross contamination ini mungkin terjadi karena satu alat bisa digunakan untuk produksi beberapa macam obat yang berbeda. Sebagai contoh, setelah selesai produksi obat A, mixer yang dipakai untuk membuat obat A tersebut juga akan dipakai untuk produksi obat B. Oleh karena itu, agar obat B tidak terkontaminasi obat A, mixer yang akan digunakan untuk produksi obat B harus bersih/bebas dari obat A. b. Mix-ups. Mix-ups mungkin dapat terjadi sebagai contoh: kita ingin memproduksi tablet parasetamol, tapi packaging material yang diambil malah untuk tablet ibuprofen. Kan jadi gak cocok! Isinya tablet parasetamol kok kemasannya ditulisi ibuprofen. Oleh karena itu, agar tidak terjadi kesalaha, tiap packaging material diberi barcode verifiyer. Selain itu mix-ups dapat dicegah dengan diberlakukannya full segregation saat proses produksi, sehingga produk A dan produk B tidak tercampur satu sama lain. Kalo dalam satu gedung diproduksi obat A dan B, perlu adanya pembatas yang jelas agar produk A dan B tidak saling bercampur. Sebelum proses produksi, harus dipastikan bahwa tidak ada kemasan atau produk lain yang tertinggal di alat yang akan digunakan (line clearance). Double check juga dilakukan agar tidak terjadi mixups. Untuk mendeteksi kemungkinan obat ketambahan logam yang berasal dari mesin-mesin dapat ditambahkan metal detector. Mix-ups dapat dicegah dengan menggunakan alat dan diberlakukannya sistem (double check system). Produk yang harus pabrik tersendiri dan terpisah adalah untuk produksi betalaktam dan high toxic (obat kanker). PRINSIP-PRINSIP UTAMA GMP Menjamin bahwa produk secara konsisten diproduksi dan dikontrol untuk memenuhi standar kualitas. Kontrol secara keseluruhan penting dilaksanakan untuk menjamin bahwa konsumen menerima produk yang berkualitas. Secara ketat mengikuti konsep bahwa kualitas harus dibangun/ditanamkan ke dalam produk yang dibuat. Testing tidak dapat menjamin kualitas karena testing hanya mengambil sebagian kecil dari populasi (testing can not guarantee the quality). Yang menjamin kualitas adalah pelaksanaan GMP secara ketat.

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 16

Kualitas produk tergantung pada: 1. 2. 3. 4. 5.

Starting material dan packaging material Production and quality control process Building Equipments Personel involved

Berikut ini adalah keterangannya: 1. Starting material dan packaging material Walau kita memiliki teknologi tinggi dalam proses produksi, starting material penting dalam mempengaruhi kualitas obat. Agar diperoleh produk yang berkualitas, diperlukan starting material yang berkualitas pula. Oleh karena itu, ada yang harus kita ketahui atau ada beberapa hal yang harus kita lakukan terhadap supplier atau manufacturer dari starting material dan packaging material yang kita gunakan. a. Supplier atau manufacturer harus menerapkan QMS. Dari mana kita tahu bahwa mereka menerapkan QMS? Jika mereka menerapkan QMS, pasti ada kejelasan proses sistem release dan sistem reject. Jika menerapkan sistem QMS, pasti ada dokumendokumen tentang release dan reject. b. Ada auditing/external auditing secara rutin. Untuk membuktikan bahwa supplier atau manufacturer menjalankan QMS, kita malakukan auditing terhadap mereka dengan cara peninjauan langsung ke pabriknya. Mereka memiliki sistem untuk mencegah cross contamination dan mix-up. c. Saat receiving starting material dan packaging material dilakukan double check dan juga checking COA. d. Kita harus senantiasa mendapatkan informasi tentang perubahan-perubahan yang mereka lakukan. Misalnya, ada perubahan-perubahan dalam proses produksi mereka. Dengan harapan bahwa, perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kualitas. Jika ada perubahan, harus ada change control. Perubahan pasti terjadi, tapi perubahan tersebut harus kita manage agar kualitas tidak turun/tidak berubah. Perubahan dilakukan dalam rangka untuk improvement. e. Independent terhadap supplier. Kita harus memiliki lebih dari satu supplier dan jangan sampai mengalami ketergantungan pada satu supplier. Dengan satu supplier, jika supplier tersebut ada masalah, maka kita pun juga ikut bermasalah. Jika kita hanya memiliki satu supplier, bargaining position kita lemah dihadapan supplier tersebut.

Ada tambahan ni dari pak Pur!!! Nasehat beliau, kita juga harus senantiasa menganalisis resiko-resiko bisnis (risk management). Sebagai contoh, untuk di pabrik sebagai pemanas lebih dipilih mana antara boiler dengan heater? Di pabrik, boiler lebih sering digunakan sebagai pemanas karena heater mudah meledak dan consume energi (watt-nya tinggi). Jika kita mengeringkan bahan-bahan yang mengandung alkohol, penggunaan heater dapat beresiko terjadinya ledakan. Boiler cukup aman karena pengeringan bahan menggunakan uap panas. Tapi, boiler tidak 100% aman karena sumber ledakan di boiler tersebut. Kalo boiler meledak, paling tidak pabrik

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 17

kita masih selamat karena boiler bisa ditaruh di luar pabrik dan udara panas disalurkan ke dalam pabrik melalui pipa-pipa. Untuk mencegah terjadinya ledakan, boiler dilengkapi dengan safety device berupa alat pengaman untuk menurunkan tekanan. Heater sangat beresiko karena diletakkan di dalam pabrik. Jika heater meledak, maka pabrik bisa ikut terbakar. 2. Production and Quality Control Process Bagaimanakan agar kita dapat menjamin konsistensi kualitas produksi? Jawabnya adalah kita harus merubah sesuatu yang tidak konstan menjadi konstan. Inconstat menjadi constant Variable menjadi fix Untuk mendapatkan proses yang robust (tangguh), harus dilakukan validasi proses. Melalui validasi proses, bisa didapat kualitas yang konsisten. Sebagai contoh, yang mempengaruhi proses mixing adalah waktu pencampuran, kecepatan pengadukan, suhu dan volume. Oleh karena itu, perlu dilakukan validasi proses pencampuran sehingga dapat diketahui berapa lama waktu pencampuran yang baik, kecepatan yang cocok, suhu yang pas dan volume yang sesuai agar variabel-variabel tersebut menjadi fix. Agar proses produksinya robust (tangguh), dibuat SOP sehingga perlu well trained personel untuk menjalankan SOP tersebut. Quality control process meliputi testing di tiap proses, bahan baku, WIP (Walk In Process), intermediate product maupun finished product. 3. Building and equipment. Untuk mencegah cross contamination, alat maupun gedung tempat produksi harus mudah dibersihkan. Lubricant yang dipakai pada mesin tidak boleh mencemari bahan. Kalaupun lubricant tersebut tidak sengaja masuk ke dalam bahan, maka lubricant yang dipakai harus edible (dapat dimakan). 4. Personel involved (Personel yang Terlibat) Personel yang terlibat dalam proses produksi harus well trained.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

10 PRINSIP UTAMA CPOB: Anda harus menulis semua Prosedur Tetap (Protap) yang dilakukan, Anda harus mengikuti semua Protap yang sudah ada, Anda harus membuat catatan (membuat dokumentasi) apa yang sudah dikerjakan, Lakukan validasi pekerjaan anda, Persiapkan rancangan (design) fasilitas dan peralatan yang sesuai, Peliharalah keadaan fasilitas dan peralatan yang digunakan, Personnel yang bertugas adalah yang cakap melakukan tugasnya (telah mendapatkan latihan/training yang memadai, pendidikan dan berpengalaman),

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 18

8. Jagalah kebersihan lingkungan, peralatan, dan pribadi (personal hygiene), 9. Lakukan pemeriksaan mutu secara teratur, 10. Lakukan inspeksi diri (self inspection) apa yang sudah anda lakukan secara teratur.

PRODUCT RECALL Product recall: artinya bahwa perusahaan menarik kembali produk yang sudah dirilis ke pasar, oleh karena itu perusahaan harus tau kemana saja produk tadi didistribusikan, agar sistem recall berjalan cepat. Siapa yang biasanya memutuskan bahwa suatu produk itu harus di recall? Biasanya adalah regulator kalau di Indonesia BPOM, biasanya BPOM menarik obat-obat yang berupa obat single, katanya BPOM cuma bisa menganalisis obat yang punya satu bahan aktif saja. Sedangkan yang kedua yang melakukan recaal adalah perusahaan itu sendiri, penyebabnya adalah dilakukannya APR (Annual Product Review) yaitu suatu tinjauan kembali dari suatu perusahaan terhadap produknya, misalnya masalah kadaluarsa. Ada dua metode untuk menentukan waktu kadaluarsa yaitu: metode stabilitas obat yang dipercepat, pada metode ini bahan obat diletakkan pada suatu lingkungan yang ekstrim misalnya pada suhu 40 C atau RH 70 %. Sehingga dari proses ini didapat suatu harga ED yang “kasar” (karena belum tentu sesuai dengan kenyataan). Sedangkan yang kedua adalah real time stability study yaitu studi stabilitas sesuai kenyataan, artinya obat disimpan pada kondisi yang sesuai dengan kondisi yang tertera pada pengemas. Pada metode ini tiap 3 bulan konsentrasi obat dipantau, sehingga didapatkan suatu harga ED yang sebenarnya. Nah jika suatu obat telah dirilis ke pasar dengan menggunakan nilai ED menggunakan uji stabilitas yang dipercepat namun nilainya tidak sesuai dengan nilai ED sebenarnya maka produk bisa di recall, misalnya jika suatu produk dirilis dengan ED 3 tahun dengan uji stabilitas yang dpercepat, namun dari hasil studi real time nya ED produk tersebut ternyata hanya 2 tahun, maka pada tahun kedua setelah produk tersebut rilis, produk tersebut harus di recall. Namun sebaliknya jika nilai ED sebenarnya lebih besar dari ED yang tertera di kemasan maka perusahaan boleh memperpanjang masa hidup produk tersebut (extended). Namun produk yang sudah rilis tetap tidak boleh diperpanjang masa hidupnya. Untuk bahan baku, nilai kadaluarsanya bisa diperpanjang namun untuk memperpanjangnya kita tetap harus melakukan testing terlebih dahulu, misalnya suatu bahan baku tercatat bahwa dia akan kadaluarsa pada Januari, namun pada januari bahan tersebut dites dan ternyata masih memenuhi specs, maka bahan tersebut dapat diperpanjang masa hidupnya. Nah bagaimana jika bahan baku kadaluarsanya Januari 2009 dan kita memproduksi pada November 2008, apakah produk tersebut akan kadaluarsa pada Januari 2009?? Viddy menjawab: Tidak, karena produk jadi telah mengalami proses yang sedemikian rupa dan formula yang tersendiri sehingga nilai EDnya berbeda dengan nilai ED bahan baku. Setiap terjadi suatu recall terhadap produk maka kita harus segera mengevaluasi dan menganalisis sebab terjadinya product recall. Analisis ini berdasarkan batch record. Batch

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 19

record merupakan sejarah atau history dari suatu produk dari batch record ini kita bisa melakukan treacability (penelusuran ulang apakah ada penyimpangan dalam proses produksi.

Jadi untuk menghindari adanya recall maka dalam produksi harus melakukan CPOB: Dengan pelaksanaan CPOB maka memungkinkan produksi yang kita lakukan memenuhi syarat kualitas produk yang kita inginkan, sebaliknya jika proses manufaktur/produksi kita buruk (Poor manufacture Practice) maka akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut: 1. Fatality: produk yang buruk dapat menyebabkan suatu hal yang fatal bahkan kematian pasien misalnya adalah thalidomide pada tahun 1963 (yang menyebabkan 4 orang bayi menjadi cacat) 2. Product recall: Produk yang buruk tentu saja akan ditarik (karena membahayakan) sebagai contohnya akhir-akhir ini terdapat 22 produk obat yang ditarik/dilarang beredar oleh pemerintah, tentu saja hal ini akan mempengaruhi citra dari perusahaan, dan yang lebih penting adalah produk tersebut membahayakan pasien 3. Factory closure: jika yang produk yang ditarik adalah produk andalan suatu perusahaan, maka perusahaan itu bisa tutup, dan bila pabrik ditutup akan menyebabkan terjadinya pengangguran. 4. Tarnished image: image perusahaan akan rusak, hal ini merupakan kerugian besar bagi perusahaan, karena image akan mempengaruhi loyalitas customer terhadap perusahaan tersebut 5. Reject/rework: adanya praktek manufaktur yang buruk dapat mengakibatkan rework/kerja ulang yang ini akan menambah cost bagi perusahaan. 6. Increase cost/waste 7. Decreased efficiency 8. Litigation: Praktek manufaktur yang buruk dapat menyebabkan ditutupnya pabrik oleh pengadilan 9. Loss of morale: moral karyawan hilang 10. missed order 11. Low quality index 12. Increased complaint: Produk yang buruk tentu saja akan dikomplain oleh pelanggan dan komplain merupakan awal terjadinya recall produk.

Tantangan dunia farmasi ke depan mungkin akan semakin berat hal ini karena situasi yang kadang tidak terduga (seperti krisis keuangan global saat ini) dan perusahaan dituntut untuk selalu menyesuaikan diri terhadap keadaan tersebut dan berikut ini adalah tantangan dunia farmasi Indonesia kedepan: 1. Persaingan yang semakin sulit dan keras, terutama obat generic. 2. Semakin sulit dan mahalnya penemuan obat baru: NCE & NBE 3. Product life cycle yang semakin pendek, semakin pendek daur hidup suatu produk maka kesempatan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan juga semakin pendek. 4. Perusahaan harus memenuhi persyaratan cGMP dalam produksinya. cGMP merupakan suatu proses yang dinamis yang berubah terus-menerus menuju perbaikan. Meliputi: compreheension, compliance

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 20

5. Customer are more demanding artinya konsumen mulai menuntut suatu produk yang berkualitas namun harganya terjangkau dan mudah ditemui (availabilty), dan perusahaan sebisa mungkin harus memenuhinya karena kalau tidak maka pangsa pasar perusahaan tersebut bisa diambil oleh perusahaan yang lebih kompetitif, untuk memenuhi hal ini maka perlu dilakukan suatu inovasi, yang mana dari inovasi tersebut dapat menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan terjangkau 6. Multinational distributor (Chain Distributor) masuk ke indonesia, sehingga menambah ketat persaingan. 7. Kemungkinan para MNC (multinational Company) untuk melakukan merger 8. Adanya Rumah sakit asing 9. AFTA (perdagangan bebas) memungkinkan persaingan bebas dalam perdagangan, tidak adanya monopoli, oligopoli, maupun kartel, sehingga persaingan dalam industri farmasi pun juga akan semakin ketat, tantangannya adalah bagaimana kita membuat perusahaan kita menjadi prusahaan yang kompetitif, karena perusahaan yang tidak kompetitif akan terlempar dari persaingan. 10. Unemployment rate yang masih tinggi 11. Bahan baku obat import masih menjadi kendala 12. Semakin mahalnya biaya produksi seperti yang terjadi saat ini dimana nilai tukar rupiah yang lemah terhadap dolar, maka akan menambah biaya produksi (karena kita beli bahan baku pake dolar, jualnya pake rupiah) maka tantangannya adalah bagaimana kita membuat suatu proses produksi yang efektif dan efisien, dan juga meminimalkan produk yang salah (reject) 13. Diperlukan qualified and competence Pharmacist, nah ini adalah tugas kita artinya kita harus belajar terus-menerus (belajar adalah hobi dan lifestyle). Sehingga kita benarbenar harus menguasai bidang keilmuan kita. Dan tantangan bagi Lembaga Pendidikan Farmasi adalah bahwa 1. Institusi pendidikan harus memperhatikan kebutuhan market artinya pendidikan farmasi sebisa mungkin mencetak lulusan yang: 1. Mempunyai pengetahuan yang aplikatif (kayaknya ini yang kurang di FA UGM) 2. Perubahan paradigma Akademisi ke akademisi praktisi karena ilmu kita akan kita praktekkan bukan hanya disimpan saja. 3. Mengetahui konsep-konsep akuntansi, keuangan yang penting, standard biaya, inventory management, dan biaya produksi. 2. Membangun Kompetensi Farmasis dari lembaga pendidikan sesuai dengan bentuk pelayanan kefarmasian 3. Pendidikan yang mengedepankan pharmaceutical care secara luas 4. menghasilkan output qualified pharmacist yang kompetitif. Sehingga baik perusahaan maupun farmasis harus mempunyai kompetensi. Kompetensi terdiri dari 1. Kompetensi Organisasi adalah sekumpulan pengetahuan, ketrampilan, perilaku baik teknis maupun manajemen yang dimiliki suatu organisasi , yang memberikan dampak terhadap produk atau jasa yang dihailkan perusahaan sehingga mampu menaikkan daya saing perusahaan.

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 21

2. Kompetensi Individu adalah sekumpulan pengetahuan, ketrampilan, perilaku, seseorang yang dapat dilihat, didengar, diukur yang secara signifikan mendukung keberhasilan seseorang dalam mencapai standar yang ditetapkan.

Tujuan umum perusahaan Yaitu membuat produk atau jasa dengan biaya serendah-rendahnya, menjual dengan harga wajardan membentuk kebiasaan artinya bahwa: Dalam perdagangan harga merupakan faktor penting untuk dikendalikan, dan untuk menghasilkan produk dengan harga kompetitif maka perusahaan harus dapat menekan biaya produksi serendah-rendahnya sehingga perusahaan tetap survive. Industri farmasi merupakan highly regulated dan mempunyai standard kualitas (GMP) yang sama, sehingga pembuatan produk dengan biaya produksi yang rendah dapat menjadi keunggulan atau daya saing tersendiri bagi suatu perusahaan untuk survive atau bahkan tumbuh, karena harga yang rendah namun masih dalam batas kewajaran (artinya produk dijual sesuai dengan nilainya), dapat dijangkau oleh para customer sesuai dengan kegunaannya dan perusahaan masih mendapatkan keuntungan dari hasil penjualannya. Apabila perusahaan dapat menjaga kualitas dan harga yang kompetitif serta komunikasi yang baik kepada customer maka memungkinkan terciptanya suatu kebiasaan dari customer untuk loyal terhadap produk perusahaan tersebut (retain customer) dan terciptalah brand awereness (customer hanya menginginkan satu merk produk). Jadi secara umum tujuan perusahaan adalah menjual produk dengan harga yang wajar untuk mendapatkan keuntungan (PROFIT ORIENTED) kemudian menciptakan loyalitas customer dan BRAND AWERENESS, dan yang paling penting apabila suatu perusahaan telah tumbuh maka hal yang paling berat adalah MENJAGA DAN MEMPERTAHANKAN PERTUMBUHAN tersebut. Fungsi esensial perusahaan: Produksi Produksi dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar, dengan pembuatan produk dengan biaya minimal. Produksi harus menjamin keberlanjutan supply, jangan ada loss of supply karena akan menyebabkan perusahaan kehilangan penjualan (loss of sale) dan juga kehilangan pelanggan, karena pelanggan akan memilih alternatif produk yang lain. Pemasaran Sisi permintaan, pemnentuan harga dan ”pembentukan kebiasaan”. Pemasaran bertugas untuk menciptakan demand dari pasar, semakin besar demand maka semakin besar volume penjualan dan semakit besar profit yang dihasilkan, namun pemasaran juga harus mengontrol demand, karena demand juga harus disesuaikan dengan kapasitas produksi pabrik. Fungsi lainnya: Keuangan : Perusahaan harus menyediakan dana baik itu untuk investasi maupun untuk gaji karyawan

Edisi Gotong Royong

M a n a j e m e n P r o d u k s i | 22

Personalia  menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan agar terjadi retensi karyawan, dan ini meliputi: -

karier planing, artinya setiap karyawan terbuka kesempatan untuk dipromosikan Training, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Recruitment process, untuk memilih kandidat, yaitu calon karyawan yang mempunyai emosi stabil pada keadaan tertekan, diketahui dari hasil psikotest.

Edisi Gotong Royong

Alhamdulillah, akhirnya FARMAKOTERAPI “Edisi Pembahasan Soal Ujian” akhirnya terbit juga. Moga edisi ini bisa membantu temen-temen dalam belajar farmakoterapi untuk menghadapi ujian besok. Sekedar ngingetin aja, materi yang harus kita pelajari ada lumayan banyak. Bu Woro : Schizofrenia&Epilpepsi Pak Arif : Nausea-Vomiting&PUD (Peptic Ulcer Disease) Pak Nanang : ISPA&ISK Bu Fita : Hipertensi, IHD, PJK (Penyakit Jantung Koroner) Bu Zullies : Asma&PPOK Bu Tri Murti : DM, Glomeronefritis, GGA (Gagal Ginjal Akut), GGK (Gagal Ginjal Kronis). Tips&Trik mengengerjakan soal farmakoterapi: liat dengan teliti gejala&tanda yang menyertai penyakit, penyakit lain yang mungkin menyertai pasien, obat yang telah dikonsumsi dan intepretasikan data klinik yang ada. Untuk intepretasi data klinik ini, temen-temen jangan khawatir coz kita juga menerbitkan FARMAKOTERAPI “Edisi Data Lab Klinik”. Moga cukup membantu temen-temen semua. Oke, kita mulai bahas satu-satu soal ujian yang ada. Jangan lupa berdoa dulu ya!!! Moga diberi kemudahan dalam memahami. 1. Soal EPILEPSI (Dosen: Woro Harjaningsih, S.Si., Apt, SpFRS)

Tanggal ujian: Rabu, 4 Januari 2007 Sekartaji (22 th) seorang penderita epilepsi, setiap hari mengkonsumsi fenitoin 300mg/hari, fenobarbital 100 mg/hari dan karbamasepin 200 mg/hari. Sudah selama 2 tahun ini kadar obat-obat tersebut di dalam darah konsisten dan sudah tidak pernah lagi mengalami kejang selama 18 bulan terakhir. Dia baru saja menikah 2 bulan yang lalu. Pertanyaan a. Apa saran saudara bila dia ingin segera punya anak? b. Apa saran saudara bila dia ingin menggunakan obat untuk KB? Jawaban a.

Saran

bila

pasien

ingin

punya

anak

(Ya

gampanglah,

tinggal

bikin

doank.......capcus,............., yak yuuukk, .............., betul gak Yud???!!! Hehe).

PAGE

1

Tapi gak semudah itu, kehamilan pada wanita yang mengidap epilepsi dapat menaikkan beberapa masalah, termasuk kemungkinan meningkatnya maternal seizure, komplikasi selama kehamilan dan adverse fetal outcome (dengan kata lain, ada kemungkinan kecacatan pada janin). Gampangannya, kalo pas hamil epilpesinya kumat mpe kejang-kejang, bisa membahayakan keselamatan janin (kalo parah bisa keguguran). Fakta lain yang harus diketahui adalah obat-obat anti epilepsi (AED/Anti Epileptic Drug) seperti barbiturat dan fenitoin dapat menyebabkan congenital heart malformation, orofacial clefts dan berbagai malformasi. Asam valproat dan karbamazepin dapat menyebabkan spina bifida (neural tube defect) dan hypospadias. Dengan kata lain, pada umumnya obat-obat anti epilepsi bersifat teratogenik. So.........., saran yang harus diberikan: •

Penderita epilepsi yang akan hamil HARUS DIBERI KONSELING tentang efek epilepsy terhadap kehamilan, efek kehamilan terhadap epilepsy, dan potensi teratogenik dari obat antiepilepsi.



Perlu dikonselingkan faktor2 apa saja yang meningkatkan risiko kejang selama kehamilan sehingga dapat diwaspadai, yaitu: - Ketidakpatuhan pasien meminum obat karena takut efek teratogenik obat, - Meningkatnya konsentrasi estrogen yang menurunkan ambang kejang, - Kurang tidur dan stres.



Apabila pasien ingin hamil, kehamilan harus direncanakan terlebih dahulu. Saat ini pasien mengkonsumsi 3 obat antiepilepsi (fenitoin 300mg/hari, fenobarbital 100 mg/hari dan karbamasepin 200 mg/hari). Dengan pengobatan itu, pasien tidak pernah mengalami kejang lagi selama 18 bulan. Jika ingin hamil, 3 obat ini harus diturunkan perlahan-lahan dosisnya selama 6 bulan sebelum konsepsi. Kemudian, dipilih salah satu obat AED yang efek sampingnya paling sedikit (monoterapi) dengan dosis serendah mungkin karena dosis besar dan politerapi meningkatkan resiko teratogenik. (waktu “6 bulan” ini, kami tim psc belum begitu yakin, temen-temen cari lagi di buku ya!kayaknya ini ada di dipiro deh.).



Asam folat 4000 mcg selama 1-3 bulan sebelum konsepsi dan dilanjutkan selama trimester pertama. Kemudian untuk mencegah teratogenik AED dengan dosis 0,4-5 mg tiap hari sampai persalinan..

PAGE

2



Vitamin K dosis 10 mg po selama 6 minggu terakhir kehamilan dan 20 mg/hari (2x10mg/hari) selama 2 minggu sebelum kalahiran. Jika hal ini tidak dilakukan, maka parenteral vit.K harus diberi saat persalinan. Hal ini diperlukan untuk mencegah risiko perdarahan pada bayi baru lahir karena defisiensi vit.K yang disebabkan Phenytoininduced vitamin K.

b. Saran bila pasien ingin mengunakan obat KB Sebelum memberi saran, ada beberapa hal yang harus temen-temen ketahui. Pada wanita, estrogen memiliki efek mengaktivasi terjadinya seizure, sedangkan progresteron memiliki efek memproteksi terjadinya seizure. Estrogen memiliki efek menginhibisi reseptor GABA, mempotensiasi eksitatori akitivitas glutaminergik. Progesteron memiliki efek berlawanan dengan estrogen, yaitu mempotensiasi aktivitas reseptor GABA dan menurunkan kecepatan neural discharge. Obat-obat antiepilepsi, terutama yang bersifat induktor enzim pemetabolisme di hati, dapat mempengaruhi hormon dengan meningkatkan metabolisme steroid hormone dan menginduksi produksi hormon seks yang berikatan dengan globulin. Hal ini dapat menyebabkan turunnya fraksi hormon dalam bentuk bebas. Obat-obat antiepilepsi yang bersifat induktor enzim pemetabolisme dapat menyebabkan kegagalan pada wanita yang juga mengkonsumsi kontrasepsi oral. So, ............. saran yang harus diberikan: •

Untuk antiepilepsi bisa diberikan fenitoin dosis 300 mg/hari dalam dosis terbagi yaitu 3xsehari dan duarsi jangka panjang….perlu monitor kadar hormone.



Untuk kontrasepsi, terapi dengan moderate atau high hormonal dosis oral kontrasepsi. Etinil estradiol dosis 50 mcg/hari bisa dipilih dengan regimen 1x sehari, dengan durasi sampai ingin hamil.



Oral kontrasepsi diminum 1x sehari bersama atau tanpa makanan.



Jika lupa minum obat, maka segera minum saat ingat dan minumlah tablet berikutnya pada waktu yang seharusnya walaupun minum 2 tablet dalam 1 hari atau waktu yang sama.



Informasikan kepada pasien agar melaporkan bila terjadi efek samping obat seperti depresi berat dan TD> 160/100 mmHg.

PAGE

3



Fenitoin diminum 3x sehari 1 kapsul bersama makanan. Jika terlambat 1 dosis segera minum setelah ingat. Jika sudah mendekati dosis selanjutnya maka minum dosis yang selanjutnya saja (jangan mendobel/menambah dosis), gunakan secara teratur kembali.



Kebanyakan obat-obat oral KB mengandung kombinasi progesteron dan estrogen. Sarankan penggunaan oral KB yang isinya hnya progesteron saja. Namun tingkat keberhasilan untuk mencegah kehamilan dengan pil yang berisi progestagen saja lebih rendah dari pil kombinasi.



Disarankan juga untuk menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.

2. Soal HIPERTENSI DAN IHD (Dosen: Dra. Fita Rahmawati, Sp. FRS, Apt)

Tanggal ujian: Kamis, 18 Januari 2007 Bapak Andi (umur 60 tahun) datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit kepala, nyeri di dada menjalar ke lengan kiri. Rasa nyeri muncul bila digunakan beraktivitas sejak satu bulan terakhir dan terjadi rata-rata dua kali sehari. Riwayat penyakit: Tuan RT juga seorang penderita asma dan hipertensi sejak 2 tahun yang lalu Berikut ini adalah hasil pemeriksaan Tekanan darah : 160 / 95 Heart rate Suhu : 37,6oC RR Kolesterol : 210 mg/dl Trigliserida Gula darah puasa: 90 mg/dl

: 88 x per menit : 24 x per menit : 180 mg/dl

Setalah dilakukan pemeriksaan melalui EKG diagnosa dokter adalah IHD. Pertanyaan: 1. Manakah gejala dan hasil pemeriksaan yang menunjang terhadap diagnosa iskhemia? 2. Bagaimanakan penatalaksanaan kasus tersebut baik untuk mengatasi serangan akut IHD maupun profilaksis? Jelaskan alasan pemilihan obat Jelaskan mekanisme kerja obat yang digunakan 3. Bagaimana penatalaksanaan hipertensi bapak Andi? 4. Jelaskan monitoring keberhasilan terapinya 5. Informasi apa yang perlu diberikan pada pasien?

PAGE

4

Jawaban Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada hal yang perlu temen-temen tau. IHD (Ischemic Heart Disease) penyebab utamanya adalah coronary atherosclerosis. Iskemia adalah kurangnya oksigen dan menurunnya atau tidak ada darah yang mengalir di miokardium yang disebabkan karena penyempitan coronary artery atau obstruksi. Kita review sedikit ya tentang hasil-hasil pemeriksaannya (sambil diliat PSC kita yang edisi data lab klinik ya!): Tekanan darah : 160 / 95 (hipertensi stage 2) Suhu

: 37,6oC (ini kayaknya normal deh)

Kolesterol

: 210 mg/dl (Borderline High/alias normal tinggi)

Gula darah puasa: 90 mg/dl (normal) Heart rate

: 88 x per menit (normal)

RR

: 24 x per menit (terjadi kesulitan bernafas karena RR > normal)

Trigliserida

: 180 mg/dl (high)

1. Gejala yang menunjang terhadap diagnosis iskemia adalah sakit kepala, nyeri di dada menjalar ke lengan kiri dan neyeri tersebut muncul saat digunakan untuk beraktivitas. Hasil pemeriksaan yang menunjang diagnosis iskemia adalah RR: 24 x permenit (normal: 12- 15 x per menit), dari kadar kolesterol dalam darah (210 mg/dL) yang masuk kategori nirmal tinggi dapat diduga ada atheriosclerosis (atheriosclerosis faktor resiko IHD). Diagnosis dokter berdasarkan pemeriksaan melalui EKG.

2. a. Penatalaksanaan untuk mengatasi serangan akut IHD: dengan pemberian nitrogliserin sublingual dosisnya 0,4-0,6 mg dengan durasi 10-30 menit. Alasan pemilihan obat karena terapi nitrat dapat menghentikan serangan angina akut. Nitrogliserin sublingual meringankan nyeri pada sekitar 75% pasien dalam waktu 3 menit dan 15% yang lainnya menjadi bebas nyeri dalam 5 – 15 menit. Nitrogliserin efektif untuk semua jenis angina dan dapat menurunkan venous return to the heart dan menurunkan kerja cardiac yang overload. Dipilih sublingual karena short acting sehingga langsung dapat bekerja dengan onset cepat (yaitu sekitar 1-3 menit).

PAGE

5

Mekanisme kerja nitrogliserin: yaitu (a) mendilatasi epicardial coronary arteries dan (b) venodilatasi untuk menurunkan preload dan tekanan pengisian ventriuler. Menurunkan myocardial oxygen demand karena menyebabkan venodilatasi dan dilatasi beberapa arteriolar melalui dua mekanisme yaitu stimulasi produksi cGMP (cGMP ini gak da kaitannya ma kuliah farmasi industri lho! Hehe, cGMP maksudnya cyclic Guanosil Monophosphate) dan menghambat sintesis tromboxan.

2. b. Penatalaksanaan untuk profilaksis adalah kombinasi antara nitrogliserin dengan Ca Channel Blocker (Ca Antagonist). Chewable, oral dan transdermal nitrogliserin dapat digunakan untuk profilaksis jangka panjang. Jika digunakan transdermal, untuk menghindari toleransi sebaiknya hanya digunakan saat siang saja dan dilepas saat malam hari sewaktu tidur. Untuk profilaksis pake nitrogliserin yang long acting + CCB. Long acting nitrat yang diberikan bisa kapsul NTG SR dengan dosis 6,5-9 mg Q 8 jam dengan durasi 4-8 jam. CCB yang digunakan bisa dipilih amlodipin dengan dosis 2,5-10 mg QD Alasan pemilihan obat: nitrogliserin biasanya dikombinasikan dengan CCB dapat digunakan untuk terapi profilaksis. Untuk kombinasi ini, dipilih CCB karena pasien menderita asma. Seharusnya, obat yang menjadi first line adalah beta blocker. Namun, obat beta blocker dikontraindikasikan untuk pasien yang asma karena dapat menyebabkan bronkokonstriksi. Pemberian long acting nitrat dapat memproteksi terhadap kekambuhan kembali dan merupakan key role pada pencegahan angina. Sedangkan CCB selain sebagai first line selain B-bloker, juga mempunyai kemampuan ganda yaitu mencegah kekambuhan IHD dan menurunkan tekanan darah. Mekanisma kerja: nitrogliserin (sudah disebutkan di atas). Mekanisme CCB: block channel Ca di otot polos arteril dan menimbulkan relaksasi dan vasodilatasi perifer. Tekanan darah arteri dan frekuensi jantung menurun, begitu pula penggunaan oksigen pada saat mengelurakan tenaga. Selain itu, pemasukkan darah diperbesar karena vasodilatasi myocard.

Penatalaksanaan non farmakologi : -

Dilakukan diet makanan (rendah lemak dan kolesterol), buah, sayuran, kacangkacangan dan gandum.

PAGE

6

-

Stop merokok (kalo ngrokok).

-

Banyak mengkonsumsi antioksidan, asam lemak omega 3 dan minyak ikan.

-

Mencegah faktor resiko hipertensi (oleh karena itu, terapi non farmakologis untuk hipertensi, sebagian besar cocok untuk pasien IHD)

-

Menghindari stress (nyante wae bro!)

-

LIAT DI DIPIRO ….

3. Penatalaksanaan hipertensi Dari pemeriksaan telah diketahui bahwa tekanan darah pasien 160/95 (sistol 160, diastole 95). Dari tekanan darah sistolik, pasien mengalami hipertensi stage 2 walaupun tekanan darah diastole masuk rentang stage 1??? Why tetep masuk stage 2? Karena kriteria masuk stage 2 kan tekanan darah sistol 160-179 mmHg DAN/ATAU tekanan diastolic 100109 mmHg . a. Terapi Non farmakologi Modifikasi gaya hidup dengan mengurangi berat badan untuk individu yang obese atau gemuk; mengadopsi pola makan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) yang kaya akan kalium dan kalsium, walaupun ada pasien hipertensi yang tidak sensitif terhadap garam, kebanyakan pasien mengalami penurunaan tekanan darah sistolik dengan pembatasan natrium. Olah raga aerobik secara teratur paling tidak 30 menit/hari beberapa hari per minggu ideal untuk kebanyakan pasien. Merokok merupakan faktor resiko utama independen untuk penyakit kardiovaskular. Pasien hipertensi yang merokok harus dikonseling berhubungan dengan resiko lain yang dapat diakibatkan oleh merokok. c. Terapi farmakologi Untuk terapi hipertensi ini, digunakan CCB. Jadi, obat CCB yang digunakan slaen buat pengobatan profilaksis IHD juga sekaligus buat pengobatan hipertensinya. Berhubung si pasien masih tergolong hipertensi stage 2 tapi awal banget, maka kayaknya cukup dengan monoterapi saja dan belum perlu kombinasi. Kalo liat algoritme terapi untuk hipertensi stage 2, perlu kombinasi dengan diuretik tiazid sebagai obat pertama dan obat yang kedua dipilih salah satu dari ACE inhibitor, ARB (Angiotensin Receptor Blocker), beta blocker atau CCB). Namun, terapi dengan kombinasi ini bisa dipertimbangkan bila dengan monoterapi gagal mencapai target tekanan darah (140/90). Jadi, initine kalo pasien baru

PAGE

7

pertama kali banget terdiagnosa hipertensi, cukup satu obat. Tapi setelah jalan dengan satu obat tadi gak mencapai terget, bisa dipertimbangkan untuk kombinasi obat. Kayaknya pasien hipertensi dengan stage 2 uda perlu kombinasi dech. Slaen itu kan pasien udah 2 tahun punya riwayat hipertensi. Kayaknya perlu ditanyain pasien selama ini pake obat apa untuk ngontrol hipertensinya. Kayaknya kombinasi antara CCB dan ACE-I pada pasien IHD dan hipertensi perlu direkomendasikan lho!!! Obat CCB yang cocok kayaknya golongan dihidropiridon seperti amlodipin (dosis lazim 2,5 – 10 mg 1 x sehari), felodipin (dosis lazim 5 -20 mg 1 x sehari), nifedipin LA (baca: Long Acting; dosis lazim 10 – 40 mg 1 x sehari). Golongan dihidropiridon ini adalah vasodilator yang kuat dari pada nondihidropiridin (diltiazem, verapamil). Golongan nondihidropiridon dapat menurunkan denyut jantung (ini untung kalo pasien menderita tachycardy) tapi berhubung denyut jantung pasien masih kisaran normal kayaknya gak perlu untuk dilambatin. Selaen itu, golongan nondihidropiridon dapat menyebabkan heart block, lha padahal pasien menderita IHD (bisa-bisa kalo kena heart block beneran, pasien malah game over, hehe).

Oya, ada tambahan ni! Tapi gak tau masuk di jawaban nomer 1 ato 2. Coba sekarang temen-temen liat di hasil pemeriksaan trigliserida dan kolesterol. Di situ, trigliserida 180 mg/dL yang masuk dalam kategori high (baca: tinggi) dan kolesterol 210 mg/dL yang masuk kategori normal tinggi. Ingat, profil lipid yang di atas normal menjadi faktor resiko untuk penyakit IHD dan hipertensi. So, profil lipid perlu diturunkan kalo bisa masuk rentang normal. Untuk awal-awal penurunannya cukup terapi non farmakologi yang meliputi modifikasi gaya hidup (olah raga, diet rendah lemah jenuh, dll). Kalo terapi non farmakologi ini kurang berhasil, dapat dipertimbangkan untuk penggunaan obat (terapi farmakologi). Obat antihiperlipidemia yang dibutuhkan adalah

yang mampu menurunkan

trigliserid (karena yang masuk kategori tinggi adalah trigliserid). Drug of choice adalah golongan statin, fibrat atau niasin yang kesemuanya efektif sebagai triglycerid-lowering agent. Pasien dengan hypertriglyceridemia dan normal cholesterol, golongan fibrat merupakan drug of choice. Jadi, karena kategori kolesterol si pasien masih normal (normal tinggi) maka dipilih golongan fibrat (gemfibrosil, fenofibrat, klofibrat).

PAGE

8

4. Monitoring keberhasilan terapi. a. Berkurangnya intensitas dan frekuensi sakit kepala, nyeri di dada menjalar ke lengan kiri. Ini dapat menjadi monitoring keberhasilan terapi karena merupakan gejala IHD dan untuk sakit kepala merupakan gejala hipertensi. b. Pengukuran RR. Penurunan RR dari pemeriksaan sebelumnya menunjukkan adanya perbaikan. Nilai RR yang lebih besar dari normal menunjukkan bahwa pasien kesulitan bernafas. Kalo Rra normal, berarti tidak terjadi gangguan pasokan oksigen (ingat, IHD salah satunya disebabkan karena menurunnya pasokan oksigen di otot jantung). c.

Pemeriksaan EKG. Alesannya, yang paling deket untuk tau IHD pa gak berdasarkan pemeriksaan-pemeriksaan yang telah dilakukan ya cuman pemeriksaan EKG. (Hehe, maaf alesan ilmiahnya gak tau ki!)

d. Profil lipid. Kalo bisa yang diperiksa kolesterol, trigliserid dan LDL. Profil lipid dipantau karena hiperlipidemia merupakan faktor resiko untuk IHD dan hipertensi. e. Tekanan darah. Tekanan darah terus dipantau dengan paling tidak setiap dua minggu sekali cek tekanan darah. Target tekanan darah yang dicapai adalah 140/90.

5. Informasi yang perlu diberikan a. Cara pemakaian obat Obat yang kita pilih adalah nitrogliserin, amlodipin dan Gemfibrosil •

Nitrogliserin (maaf teman-teman kami masih bingung dipake brp kali sehari). Saat minum, obat diletakkan di bawah lidah dan tidak boleh dikunyah. Atau kalau pakai transdermal ditempelkan di dada sebelah kiri (dekat jantung). Transdermal hanya digunakan saat siang saja dan dilepas saat malam hari sewaktu tidur. Onset aksi 1-2 menit dan utk menurunkan nyeri onset 3-5 menit. Bila pasien perlu menggunakan lebih dari 1 tablet, maka dapat minum maks 3 tab setelah lebih dari 15 menit. Bila nyeri tidak berkurang setelah 5 menit pemberian dosis pertama nitrogliserin, harus segera hubungi dokter.



Amlodipin: 5 mg (1 tablet) 1 x sehari



Gemfibrosil: 2 x sehari, tiap kali minum cukup 1 tablet (per tablet: 600 mg).

PAGE

9

b. Cara penyimpanan Secara umum, ditaruh di tempat yang tidak terkena sinar cahaya matahari langsung, tidak di tempat lembab, jauhkan dari jangkauan anak-anak. Untuk nitrogliserin, obat tetap disimpan dalam wadahnya dan ditutup rapat, obat lain jangan dicampur ke dalam wadah nitrogliserin. Hanya dapat digunakan sampai 6 bulan-1 tahun setelah tempat penyimpanan dibuka. Dan setelah obat dikeluarkan dari botol harus segera digunakan karena efektivitas akan segera berkurang dalam beberapa jam.

c. Jangka waktu pengobatan Seumur hidup untuk terapi IHD dan hipertensinya. Untuk hiperlipidemianya sampai kolesterol dan trigliserid-nya normal.

d. Aktivitas, makanan dan minuman yang harus dihindari. Grape fruit juice. Hindari mengendarai mesin karena amlodipin dan nitrogliserin dapat menyebabkan mengantuk. Selain itu, ditambah dengan terapi non farmakologis yang udah disebutin di atas. Tementemen liat lagi ya! Perlu juga menghindari faktor pencetus timbulnya asma.

Perlu diinformasikan kepada pasien bahwa nitrogliserin bukan analgesik. Kemudian juga pasien perlu peduli terhadap kemungkinan terjadinya postural hipotensi. Jika lupa minum obat, segera obatnya dimunum. Kalo lupa minum obat tapi mendekati jadwal minum obat selanjutnya maka dosis obat yang terlupa tidak perlu diminum, yang diminum hanya dosis selanjutnya (intinya, kalo lupa gak perlu ndobel minum obat).

Tanggal Ujian: 7 Januari 2007 Bapak Andi umur 60 th (BB = 77 kg tinggi 65 kg) datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit kepala, nyeri di dada menjalar ke lengan kiri. Rasa nyeri muncul bila digunakan beraktivitas sejak satu bulan terakhir dan terjadi rata-rata dua kali sehari. Bapak Andi adalah seorang perokok yang menghasilkan 1 bungkus rokok sehari. Merokok sejak umur 30 tahun.

PAGE

10

Riwayat penyakit : Tuan RT juga seorang penderita hiprtensi sejak 2 tahun yang lalu. Berikut adalah hasil pemeriksaan: Tekanan darah : 150/95 heart rate : 88 x/menit 0 Suhu : 37,6 C RR : 24 x per menit Kolestrol : 210 mg/dl Triseglerida : 180 mg/dl Gula darah puasa : 90 mg/dl Setelah dilakukan pemeriksaan melalui EKG diagnosa dokter adalah IHD dan hipertensi stage I. Pertanyaan: 1. Manakah gejala dan hasil pemeriksaan yang menunjang terhadap diagnosa ischemia? (nilai 10). 2. Bagaimana penatalaksanaan farmakologi maupun nonfamakologi kasus tersebut baik untuk mengatasi serangan akut IHD maupun profilaksis? (nilai 40). Jelaskan alasan pemilihan obat. Jelaskan mekanisme kerja obat yang digunakan. 3. Bagaimana penatalaksanaan hipertensi bapak Andi baik farmakologi maupun no farmakologi? (Nilai 30). 4. Jelaskan monitoring keberhasilan terapinya ? (Nilai 10). 5. Informasi apa saja yang perlu diberikan pada pasien? (Nilai 10). Jawaban Di soalnya bu fita yang kedua ini agak beda lho! Yang mbedain, pasien gak menderita asma tapi ngrokokan. Terus tekanan darah .150/95 (stage 1). Jadi terapinya bisa agak beda.

1. Gejala dan hasil pemeriksaan yang menunjang terhadap diagnosa ischemia: mirip banget kayak yang soal sebelum ini.

2. a. Terapi farmakologi untuk IHD akut: Nitrogliserin (sama kayak soal sebelum ini). Untuk alasan pemilihan obat dan mekanisme, liat di atas ya!

2. b. Terapi farmakologi untuk profilaksis IHD: dengan nitrogliserin dan kombinasi CCB. Alasan pemilihan obat: nitrogliserin biasanya dikombinasikan dengan beta blocker untuk terapi profilaksis jangka panjang. Walo beta blocker merupakan first line, tapi berhubung

PAGE

11

pasiennya ngrokokan, maka ada baiknya jika diganti dengan CCB. Coz riwayat ngrokok selama 30 tahun dapat dicurigai adanya obstruksi pulmo yang bila diberi beta blocker bisa kesulitan bernafas karena efek bronkokonstriksi.

Mekanisme kerja: nitrogliserin dan CCB (liat di soal sebelum ini ya!).

2. c. Terapi non farmakologi untuk IHD: menjauhi semua faktor resiko yang dapat menyebabkan IHD antara lain: kontrol LDL, kolesterol, trigliserid; berhenti merokok; kontrol gula darah; kontrol hipertensi; mengadopsi pola hidup sehat (olah raga, menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol dan diet mengurangi lemak jenuh dalam makanan).

3.a. Penatalaksanaan hipertensi non farmakologi: sama kayak soal yang sebelum ini.

3.b. Penatalaksanaan hipertensi secara farmakologi. Berhubung pasien masih hipertensi stage 1, maka cukup dengan satu jenis obat. Obat yang digunakan adalah CCB. Jadi, CCB selain untuk IHD juga sekaligus untuk terapi hipertensi.

4. Monitoring keberhasilan terapi: sama kayak soal yang sebelumnya.

5. Informasi yang perlu diberikan kepada pasien: Obat yang dipakai: nitrogliserin, CCB a. Cara pemakaian: •

Nitrogliserin dan gemfibrosil: seperti soal sebelum ini.



Amlodipin 5 mg (1 tablet) 1 x sehari

b. poin yang b, c, d sama kayak soal sebelum ini tapi perlu ditambahkan informasi agar berhenti merokok karena merokok dapat mengurangi efektivitas obat yang dipakai.

PAGE

12

3. Soal Nausea&Vomiting dan Peptic Ulcer Disease (PUD) (dosen: Arief Rahman Hakim, S. Si., M. Si, Apt)

Tanggal Ujian: Rabu, 4 Januari 2007 Kasus: Ibu Santi (82 tahun) mengeluh nyeri epigastrik, mual, dan heartburn, dibawa ke RS Bethesda. Dari anamnesis dicurigai Ibu Santi tukak lambung. Hasil tes laboratorium menunjukkann data seperti berikut : Kadar kreatinin serum 5,5 mg/l; kadar ureum darah 160 mg/dl, dan kadar kolesterol total 285 mg/dl; tes serologis untuk H. Pylori positif. Selain itu dari anamnesis juga diketahui bahwa Santi memiliki riwayat arthritis rhematoid dan telah menggunakan prednison dosis terapi selama 6 bulan. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah Ibu Santi 150/80. Pertanyaan: a. Berdasarkan data-data diatas dan asumsi yang bisa anda berikan, tegaskan etiologi, indikasi (problem yang dihadapi), dan kondisi penderita? (20) b. Tatalaksana terapi apa yang akan saudara rekomendasikan? Mengapa demikian? (20) c. Informasi penting apa saja yang akan anda berikan kepada Ibu Santi, agar tatalaksana terapi yang anda sarankan dapat mencapai hasil yang memuaskan? (10) Jawaban: Sebelum kita menjawab pertanyaan, kit bahas dulu data lab kliniknya ya! •

Kreatinin serum 5,5 mg/l = 0,55 mg/dl (berarti normal, coz untuk wanita normalnya 0,5 – 0,9 mg/dl)



Kadar ureum darah 160 mg/dl: tinggi (normal 10 – 50 mg/dl).



Kadar kolesterol total 285 mg/dl: tinggi.



Tekanan darah 150/85: hipertensi stage 1.

a.1. Etiologi (penyebab utama penyakit): •

Tukak lambung disebabkan oleh H. Pylori (berdasarkan tes serologis)



Hipetensi kemungkinan disebabkan oleh hiperlipidemia yang ditunjukkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah.



Rheumatoid artritis yang faktor resikonya berasal dari jenis kalamin (wanita faktor resikonya lebih tinggi), usia lanjut dan obesitas. Adanya pemakaian kortikosteroid dalam jangka waktu lama

PAGE

13



Gagal ginjal yang ditunjukkan dari hasil pemeriksaan kadar ureum darah.

a. 2. Indikasi (petunjuk/tanda) dan kondisi penderita •

Gangguan ginjal

= kreatinin serum 5,5 mg/l; kadar ureum darah 160 mg/dl

(normal 10 – 50 mg/dL) •

Rhematoid artritis



Hipertensi

= 150/80.mmHg (Hipertensi stage 1) dengan kadar kolesterol

total 285 mg/dl (High cos > 240 mg/dl) •

Tukak lambung

= nyeri epigastrik, mual, heartburn, tes serologis untuk H.

Pylori positif

c. Tata laksana terapi yang direkomendasikan •

Untuk tukak lambung dan rematoid artritis Mengganti obat RA dengan obat lain, karena penggunan Prednison memiliki

kontra indikasi dengan tukak yg diderita serta gangguan ginjal. Penggunan prednison mampu mencegah pembentukan prostaglandin, padahal prostaglandin dibutuhkan untuk proteksi mukosa lambung. Sebaiknya prednison yang digunakan untuk terapi RA diganti dengan NSAID yang selektif terhadap COX-2. Helicobacter pylori memproduksi urease

berbentuk spiral, bila bakteri ini

memperbanyak diri akan terbentuk enzim dan protein toksis yang merusak lambung. Khususnya urease akan mengubah urea menjadi amonia dan air yang akan menetralka HCl lambung, dan toksik bagi mukosa lambung. Oleh karena itu diperlukan obat yang mampu memberikan perlindungan pada mukosa lambung seperti misoprostol, bismutsubsitrat atau sukralfat. Penggunaan bismutsubsitrat akan lebih optimal bila digunakan bersama dengan PPI seperti Omeprazole dan juga antibiotik (Amoksisilin, klaritromicin) sebagai multiple therapy untuk membunuh H. Pylory lama terapi 1-2 minggu (10-14 hari). Gunakan PPI based three drugs eradication. •

Untuk hipertensi dan gagal ginjalnya Berhubung hipertensinya masih stage 1, maka terapinya cukup dengan satu obat.

Obat yang dipakai adalah diuretik tiazid sebagai first line terapi. Untuk pasien dengn fungsi ginjal yang sudah menurun, digunakan diuretik yang kuat seperti furosemid 2 x PAGE

14

sehari.(pagi dan sore) untuk meminimalkan diuresis pada malam hari. Jadi, diuretik digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan membantu mengeluarkan cairan karena fungsi ginjal yang sudah menurun. Pada pasien Hipertensi stage 1 dan ada insufisiensi renal maka sebaiknya gunakan loop diuretic (hindari tiazid diuretic) atau lebih baik gunakan ACE-I….LIHAT DIPIRO LAGI! Hiperlipidemia merupakan faktor resiko hipertensi. Oleh karena itu perlu penurunan kadar kolesterol darah. Sebelum memulai terapi dengan obat, perlu dilakukan modifikasi gaya hidup. Jika tidak ada perubahan, bisa ditambah dengan obat. Obat yang cocok untuk menurunkan kolesterol adalah golongan statin seperti simvastatin, lovastatin atau statin yang lain.

d. Informasi penting yang akan anda diberikan kepada Ibu Santi, agar tatalaksana terapi dapat mencapai hasil yang memuaskan. •

Pasien harus menghindari makanan yang dapat memperparah terjadinya tukak lambung seperto makanan asam, pedas, kopi (kafein), alkohol.



Gunakan alternatif obat

antiinflami dengan rekomendasi ke Pak Dokter

menggunakan COX-2 selektif inhibitor. •

Penggunaan antibiotik harus ada complience agar tukak lambung dapat sembuh.



Penurunan berat badan untuk mengurangi faktor resiko RA dan hipertensi.



Disarankan olah raga yang cocok untuk penderita RA dan hipertensi.



Cara aturan pakai dan jadwal meminum obatnya (gimana ya? Maaf kita masih bingung ni!).



PPI digunakan 30-60 menit sebelum sarapan (bila ingin menggunakan 1x sehari) atau 30-60 menit sebelum sarapan dan sebelum makan malam (bila ingin menggunakan 2x sehari). Durasi PPI based three drug eradication sebaiknya 10-14 hari. Jangan gunakan PPI kurang dari 7 hari dan lebih dari 14 hari.



Edukasikan tentang ESO yang sering muncul.

PAGE

15

Tanggal Ujian: Senin, 21 Januari 20008 Riwayat penyakit sekarang: Ibu YP umur 30 tahun mengeluh 2 hari ini mengalami gejala mual dan muntah. Riwayat penyakit terdahulu: Satu minggu terakhir Ibu YP sedang mengalami gangguan flu berat. Ibu YP tidak memiliki penyakit kronis. Riwayat sosial: Ibu YP telah bersuami, belum memiliki anak, tidak merokok dan tidak meminum alkohol. Riwayat pengobatan: Procold 3 kali sehari. Tanda-tanda vital: TD 110/70; BB 55 kg; TB 155 cm Data laboratorium: Na 137 mEq/L; K 4,0 mEq/L; BUN 9 mg/dL; SCr 1,0 mg/dL; glukosa 100 mg/dL Diagnosis: Gejala mual dan muntah karena haml 2 bulan. Pertanyaan: 1. Terangkan etiologi, indikasi (problem yang dihadapi) dan kondisi penderita! 2. Tatalaksana terapi seperti apa yang akan saudara rekomendasikan? Mengapa demikian? 3. Informasi penting apa yang akan Anda berian kepada ibu YP, agar tatalaksana terapi yang anda sarankan dapat mencapai hasil yang memuasakan? Jawaban Data lab kayaknya normal-normal aja (coba cek lagi di PSC edisi data lab klinik ya!)

1.a. Etiologi (penyebab utama penyakit) Mual dan muntah, karena sedang hamil. Jenis muntah ini biasanya terjadi antara minggu ke-6 sampai ke-14 kehamilan akibat peningkatan hCG yang pesat. Selain itu terjadi pembesaran ari-ari, sehingga terdesaknya saluran cerna dimana di saluran cerna banyak terdapat reseptor neurotransmitter, histaminik dan kolinergik.

1.b. Indikasi (problem yang dihadapi) dan kondisi penderita Mual dan muntah karena kehamilan (morning sickness) dan flu. Semua tanda-tanda vital dan data lab kayaknya normal-normal aja.

PAGE

16

2.Tatalaksana terapi Farmakologi Mual muntahnya tidak perlu diobati karena ada kemungkinan obat-obatan dapat mempengaruhi perkembangan janin. Namun, bila mual dan muntahnya parah dapat digunakan obat antiemetik yang tidak teratogenik, seperti siklizin, antihistamin, antikolinergik (scopolamin, dicyclomine), antagonis dopamin (fenotiazin, metoclopramid) atau dapat pula diberi multivitamin yang mengandung vitamin B6 dan B12 yang juga berfungsi sebagai anti mual. Non-farmakologi Menggunakan jahe, makan dalam jumlah kecil namun sering, hindari makanan berlemak dan berbumbu & berbau tajam, akupresur, psychotheraphy.

3. Informasi yang diberikan pada pasein a. Informasikan kepada pasien bahwa gejala mual dan muntah yang dialami bukanlah karena gejala suatu penyakit, melainkan normal bila sedang hamil terutama pada trimester awal. b. Sebisa mungkin tidak menggunakan obat secara bebas (dikit2 minum obat..) c. Bila mual dan muntah parah gunakan multivitamin atau siklizin (konsultasikan ke dokter) d. Makan makanan yang bergizi e. Jika merasa mual, hirup nafas dalam2 melalui mulut dan keluarkan melalui hidung (ya iyalah... masak dikeluarin lewat lubang dubur...namanya mah kentut donk!!Hehe) f. Relaksasi, duduk ditempat remang atau teduh, tenang, sepi untuk mengurangi tekanan dan pikiran untuk muntah g. Mengatur pola makan h. Banyak makan karbohidrat dan protein,coz dapat membantu mengatasi rasa mual. i. Segera konsultasi ke dokter bila terjadi mual muntah parah (Hyperemesis Gravidarum).... j. Hati-hati bila terjadi dehydrasi, penurunan BB, dan penurunan nutrisi.

PAGE

17

4. Soal PPOK (Dosen: Dra. Zulies Ikawati, Ph.D., Apt.)

Bp SMS (60 tahun) pensiunan karyawan pabrik semen, diantar keluarganya ke RS dengan keluhan sesak nafas 4 hari yang lalu. Beberapa minggu lalu dia pernah mengalamai sesak nafas, tapi dapat terkontrol dengan Combivent inhaler. Namun 4 hari terakhir ini, gangguan sesak nafasnya meningkat sehingga sering menggunakan Combivent dibanding biasanya, dan disertai batuk-batuk pada malam hari. Batuknya berdahak diserti dahak kental berwarna hijau kekuningan. Badannya demam. Riwayat penyakit sebelumnya Bp SMS didiagnosis PPOK 3 tahun yang lalu. Dia juga punya penyakit arthritis sejak 2 tahun yang lalu, yang diobati dengan cataflam 50 mg BID secar rutin. Gangguan sendinya cukup menyulitkan koordinasi tangannya ketika menggunakan inhaler. Ia juga tidak begitu patuh menggunakn Combivent inhalernya karena katanya hal itu menyebabkan pandangan matanya kabur. Riwayat sosial: Merokok sejak 18 tahun, 1 pak sehari (parah banget heheh eh ga dink biasa aja). Sejak 3 tahun lalu sudah banyak berkurang tapi intinya MASIH tetep merokok. Diagnosis: dari berbagai pemeriksan dan test fungsi paru, Bp SMS didiagnosis eksaserbasi akut PPOK (derajat 3). Pertanyaan Bagaimana tata laksana terapi; Pilihan obat; Alasan pemilihan Obat; Regimen terapi; Terapi non-frmakologi; Pemantauan apa yang perlu dilakukan dan informasi yang perlu diberikan mengenai penggunan obat? Jawaban Sebelum masuk ke jawaban pertanyaan, kita review obatnya dulu ya! Combivent: mengandung Ipatoprium Bromida dan Salbutamol. Cataflam: Kalium dikofenak. a. Tata laksana terapi Terapi non farmakologis •

Diawali dengan assesment dan pemantauan penyakit pasien yang meliputi:  Bagaimana paparan terhadap faktor resiko, termasuk intensitas dan durasinya.  Seperti apa riwayat kesehatannya, seperti asma, alergi, sinusitis, polip hidung, infeksi saluran pernafasan, atau penyakit paru lainnya.  Apakah ada riwayat keluarga PPOK dan penyakit paru kronis lainnya.  Seperti apa pola perkembangan gejalanya.

PAGE

18

 Seperti apa riwayat eksaserbasi atau perawatan RS sebelumnya. Dan bagaimana cara menggunakan obat sebelumnya.  Apapakah ada penyakit penyerta seperti jantung atau rematik yang memungkinkan mempengaruhi aktivitasnya. •

Mengurangi faktor resiko (berarti mau tidak mau harus berhenti merokok).



Rehabilitasi paru-paru secara komprehensif termasuk fisioterapi, latihan pernafasan, latihan relaksasi, perkusi dada dan drainase postural, mengoptimalkan perawatan medis, mendukung secara psikosis dan memberikan edukasi kesehatan.



Hidrasi secukupnya (minum air yang cukup: 8 – 10 gelas sehari). Menghindari susu sebab dapat menyebabkan sekresi bronkus meningkat.



Nutrisi yang tepat, yaitu diet kaya protein dan mencegah makanan berat menjelang tidur.

Terapi Farmakologi Karena pasien didiagnosa PPOK derajat 3, maka pemberian obat yang digunakan adalah kortikosteroid dan bronkodilator. Selain itu, direkomendasikan pula untuk pemberian antibiotik karena ada infeksi bakteri yang ditandai dengan batuk berdahak diserti dahak kental berwarna hijau kekuningan dan badannya demam. Pada pasien dengan PPOK stage 3 terapi farmakologi dengan satu atau lebih bronkodilator aksi panjang dan tambahkan inhalasi kortikosteroid dengan sistem STEP-WISE THERAPHY. Pada pasien, antibiotik juga perlu direkomendasikan karena ada gejala infeksi. Penggantian bronkodilator ke teofilin tidak bisa dilakukan begitu saja. Harus dipastikan mengapa bronkodilator tidak efektif. Apakah karena cara penggunaan atau karena memang uda ga efektif.... dari kasus, bronkodilator kurang efektif karena pasien tidak patuh dan tidak benar bagaimana cara penggunaan obatnya...(perlu konselingkan akan pentingnya kepatuhan dan pemakaian yang benar. Bila pasien tetap sukar maka dapat ditambahkan terapi dengan metilxantin seperti teofilin dan aminofilin. Namun pemakaian metilxantin secara tunggal tidak terbukti efektif sehingga tetap lebih baik bila dikombinasikan dengan bronkodilator yang lain seperti β2 agonis yaitu salmeterol atau salbutamol).

PAGE

19

b. Alasan pemilihan obat Kortikosteroid mempunyai mekanisme kerja sebagai antiinflamasi dan mempunyai keuntungan pada penanganan PPOK: yaitu mereduksi permeabilitas kapiler untuk mengurangi mukus, menghambat pelepasan enzim proteolitik dari leukosit dan menghambat prostaglandin. Penggunaan bronkodilator yaitu teofilin karena penggunaan ipatoprium dan inhaled beta2 agnoist tidak memberikan respon klinik yang optimal. Dengan toefilin sustained-release dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan mencapai kadar serum yang lebih konsisten. Antibiotik perlu diberikan pada paling tidak dua atau tiga gejala yang menyertai, seperti: meningkatnya dyspnea, meningkatnya volume sputum, dan peningkatan purulensi sputum. Pemberian antibiotik karena pada pasien PPOK severe biasanya terjadi komplikasi berupa infeksi pernafasan (terutama ISPA) apalagi pasien juga menunjukkan terjadinya infeksi.

c. Regiment terapi Digunakan glukokortikoid yang aksi cepat/aksi menengah dosis efektif serendah mungkin (Prednisolon 7,5 mg per hari). Dosis seharusnya diberikan sekali tiap hari di pagi hari untuk me-mimic variasi diurnal normal dari sekresi kortisol endogen. Untuk terapi pemeliharaan, teofilin digunakan dengan dosis awal 200 mg 2 x sehari dan dititrasi meningkat dalam 3 – 5 hari, sampai dicapai dosis lazimnya antara 400 – 900 mg sehari. Terapi antibiotik dimulai dalam 24 jam setelah gejala terlihat untuk mencegah percepatan penurunan fungsi paru-paru karena iritasi dan sumbatan mukus karena adanya proses infeksi. Pemberian antibiotik selam 7 – 10 hari. Perlu dicek juga patogen penyebab yang mungkin menginfeksi dengan tes sputum. Kalo dilihat dari karakteristik pasien sih, kayaknya cocok kalo dikasi co-amoxiclav (liat di buku PPOK-nya bu Zullies hal 80 ya!!!) Untuk pasien PPOK dengan risk factors dengan poor outcome maka guideline merekomendasikan penggunaan regimen antibiotik broad spectrum seperti kombinasi inhibitor β-lactam (contoh: amoksiklav), kuinolon atau sefalosforin generasi 2 atau 3.

PAGE

20

d. Evaluasi dan pemantauan Terapi Pada PPOK stabil kronis, perlu dilakukan tes fungsi paru secara periodik untuk mengetahui pengaruh perubahan terapi atau penghentian suatu terapi. Selain itu, juga dipantau skor dispneu, kualitas hidup, frekuensi eksaserbasi. Sedangkan untuk eksaserabasi akut, perlu dilakukan evaluasi terhadap hitung leukosit, tanda vital, rontgen dada, dan perubahan dalam frekuensi dispneu, volume sputum, dan purulensi sputum selama terapi eksaserbasi berlangsung. Pada eksaserbasi yang lebih berat, analisa saturasi oksigen dan gas darah harus dilakukan.

e. Informasi yang perlu diberikan mengenai obatnya Obat harus diminum secara teratur. Untuk yang antibiotik, minumnya harus sampai habis. Untuk obat bentuk sustain release, tidak boleh digerus atau dibelah, minumnya langsung ditelan saat perut kosong (1 jam sebelum makan).

5. Soal DM (Dosen: Dra. Tri Murti Andayani, Apt., Sp. FRS.)

Tanggal Ujian: Senin, 7 Januari 2008 Tn. GH umur 65 tahun, berat 55 kg, 1 bulan yang lalu melakukan pemeriksaan ke klinik. Dokter menyatakan ditemukannya glycosuria pada pemeriksaan urinenya. Dokter menyarankan untuk segera menemui ahli gizi untuk pengaturan dietnya dan memberikan obat glibenklamid 5 mg satu kali sehari. Pada saat ini Tn. GH datang lagi ke klinik dengan keluhan badan rasanya gemetar dan kepala rasanya pening. Riwayat Penyakit Hipertensi 8 tahun DM tipe 2 Riwayat pengobatan Glibenklamid 5 mg 1 kali sehari Adalat 30 mg 1 kali sehari Vital sign Tekanan darah: 150 / 97 mmHg; RR: 18, suhu: 37,7oC

PAGE

21

Data laboratorium 1 bulan yang lalu Na : 130 mEq/L BUN : 12 mg/dL K : 4,0 mEq/L SCr : 0,9 mg/dL Cl : 98 mEq/L Gula darah acak: 284 mg/dL CO2 : 22 mEq/L HbA1C: 8,0% Kolesterol total : 275 mg/dL HDL : 28 mg/dL LDL : 160 mg/dL Trigliserida : 300 mg/dL Diagnosa Diabetes mellitus tipe 2 yang baru terdiagnosa, hipertensi, hiperlipidemia Soal 1. Drug Related Problems apa yang Anda temukan pada kasus di atas? 2. Jelaskan tata laksana terapi yang anda rekomendasikan untuk mengatasi diabetes mellitus, hipertensi dan hiperlipidemia pada Tn. GH (kalau diperlukan obat sebutkan macam obat, dosis, frekuensi dan cara pemberiannya) 3. Komunikasi, Informasi dan Edukasi apa sajakah yang perlu anda sampaikan pada Tn. GH? 4. Monitoring apa saja yang harus Anda lakukan terkait dengan efek terapi maupun efek sampingnya? Jawaban 1. Drug Related Problem yang ditemukan pada kasus tersebut: •

Obat hipertensi disertai diabetes melitus (DM) yang dianjurkan adalah ACE-inhibitor dan ARB, sedangkan Adalat (nifedipin) merupakan CCB (Calcium Channel Blocker). Pemakaian CCB sebagai single theraphy pada pasien hipertensi dengan DM harus dihindari.



Glibenklamid merupakan antidiabetika generasi ke-2 yang aksinya lebih kuat dari generasi ke-1, dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan kadar gula darah yang drastis pada Tn.GH yang baru terdiagnosa diabetes. Perlu diketahui apakah pasien overweight atau tidak. Namun, dperkirakan karena pasien DM dan hiperlipidemia maka untuk terapi awal DMnya first line dengan metformin bukan sulfoilurea.

PAGE

22

2. Tata laksana terapi yang direkomendasikan : A. Diabetes militus Sasaran Terapi Mengontrol kelebihan kadar gula darah namun tidak sampai kadar gula darah menjadi terlalu rendah. Tujuan Terapi Menghilangkan keluhan atau gejala (banyak minum/polidipsi, banyak kencing/poliuri, banyak makan/polifagi) diabetes melitus; mempertahankan rasa nyaman dan sehat; mencegah terjadinya komplikasi penyakit kronis; mencegah penyulit, baik makroangiopati (pembuluh darah jantung pada penyakit jantung koroner, pembuluh darah tepi, dan pembuluh darah otak pada stroke), mikroangiopati (retinopati dan nefropati diabetik) maupun neuropati, dengan tujuan akhir menurunkan morbiditas dan mortilitas diabetes melitus. Strategi Terapi Non farmakologi: • Diet rendah kalori • Pengaturan pola makan (jadwal, jenis, dan jumlah makanan). Komposisi yang dianjurkan: Karbohidrat 45-65%, protein 15-20%, dan lemak 20-25%. • Olah raga (ritmik/ ada kontraksi otot), dapat membantu up-take glukosa ke dalam sel. Farmakologi: Berhubung pasiennya hiperlipidemia, maka obat anti diabetik oral yang cocok adalah biguanide (metformin) karena bisa menurunkan kolesterol, trigliserida dan LDL..ntar klo kadar gula dan HbA1C uda turun baru tapering pelan dan pake non farmakologi tunggal karena masih awal… Coba tolong diliat lagi aja ya di DIPIRO…Maaf, kita agak ragu.

B. Hipertensi Sasaran Terapi Mengontrol tekanan darah pada kondisi normal, untuk hipertensi yang disertai DM 30 x per menit) + 20 (tekanan darah diastolik < 90 mmHg) = 97 Berdasarkan Patient Outcome Research Team (Pneumonia PORT) dari IDSA diketahui bahwa dengan skor 91 – 130 masuk dalam risk class ke-IV (baca: keempat) dengan rekomendasi inpatient (masuk RS).

1. Hasil temuan yg menunjukkan LS menderita pneumonia adalah a. Umur lebih dari 60 tahun b. Dyspnea

Gejala (symptom)

c. Demam d. batuk dg produksi sputum e. RR 35 x permenit f. BP 141/89 mmHg (distole > 60 mmHg)

Hasil lab.

g. Sinar rongent dada menunjukkan tanda2 pneumonia h. sputum menunjukkan adanya gram positif

Faktor resiko : a. Geriatrik b. Gagal ginjal 2. Tatalaksana terapi a. Untuk mengatasi Hipertensi dan gagal ginjal Non farmakologi: liat yang kasus hipertensi. Famakologi: Berhubung tekanan darah pasien 141/89, berarti masuk hipetensi stage 1. Berberdasarkan guideline, digunakan satu antihipertensi dengan diuretik tiazid sebagai lini pertama.

PAGE

27

Berhubung sudah hampir mencapai target, dapat digunakan satu antihipertensi saja. Coz bila dua bersamaan dikhawatirkan dapat menyebabkan hipotensi. Diuretik yang dipilih adalah diuretik kuat seperti furosemid. Pada penyakit gagal ginjal, ginjal sukar mengeluarkan cairan dari dalam tubuh sehingga cenderung terjadi retensi cairan di dalam tubuh sehingga dapat terjadi peningkatan tekanan darah. Jadi, diuretik kuat selain menurunkan tekanan darah, juga membantu mengeluarkan cairan dari dalam tubuh. Kombinasi bisa juga diberikan antara diuretik tiazid dengan ARB, tetapi dosis ARB biasanya dikurangi 50 % dari dosis awal. ARB memiliki keuntungan karena memiliki sifat renoprotektif. Untuk pemberian beta bloker sebaiknya dihindari karena memiliki efek samping bronkospasme yang ini mungkin bisa memperburuk penyakit pneumonianya apalagi dari hasil pemeriksaan fisik, diketahui bahwa pasien kesulitan bernafas karena RR smapai 35x per menit. (Maaf teman – teman, kami masih ragu dalam merekomendasikan obat yang cocok trz dosisnya berapa. Tapi kalo golongan obat yang dipakai, InsyaAllah dah sesuai ma kondisi pasien).

b. Terapi mengatasi penumonia Berdasarkan hasi scoring, diketahui pasein masuk dalam risk class ke-IV dan direkomendasikan untuk inpatient alias masuk RS. Berdasarkan cerita dari soal, kemungkinan besar pasein termasuk jenis CAP (Community Acquired Pneumonia) alias pneumonia yang diperoleh dari lingkungan coz gak ada keterangan pasien pernah masuk RS. Non-farmakologi Terapi supportif : Oxigenasi karena pasien sesak nafas, hidrasi yang cukup, nutrisi dan kontrol demam

Farmakologi Sesuai dengan yang disoal, berhubung pasien CAP parah, pasien dibawa kerumah sakit, terus dilakukan sinar-X dada, sputum untuk biakan dan uji kepekaan kuman, leukosit dan hitungan jenis. Hasil pemeriksaan leukosit di situ : leukosit 19.100 sel/mm3 menunjukkan bahwa pasien menderita infeksi. PMNs 88% menunjukkan infeksinya karena bakteri.

PAGE

28

Guideline untuk terapi empirik CAP yang rawat inap adalah sefalosporin + makrolida; beta laktam/beta laktam inhibitor + makrolida; fluorokuinolon. 3. Alternatif antibiotik beserta dosis dan durasi Beta laktam + makrolida (coamoxiclav 0,75 – 1 gram per hari) atau fluorokuinolon (ciprofloxacin 0,5 – 1,5 gram per hari). Tentunya jumlah sekian itu dibagi dalam beberapa dosis lho! Untuk cipro, menurut MIMS untuk infeksi saluran nafas digunakan 500 mg 2 x sehari dan bisa ditingkatkan sampai 750 mg 2 x ehari).

Soal Ujian: 13 Juni 2007 BS seorang wanita berusia 50 tahun, dibawa ke UGD dengan keluhan frekuen (frequency), demam mengigil dan nyeri pinggang. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa BP 90/60 mm Hg, HR 110x permenit, RR 20x permenit, T 380 C dan nyeri tekan pada Costovertebral angle (CVA), yaitu disekitar pinggang. Gram strain pada urin : adanya gram negatif rods. Hasil urinalisis menunjukkan glukosuria, haematuria makroskopik, adanya 20-25 leukosit/mm3, sejumlah bakteri silinder leuokosit. Hasil tes gula darahnya sebesar 400 mg/dL (normal, 70-105). Riwayat pengobatannya adalah sebagai berikut: DM sejak 2 tahun yang lalu, terapi dengan metformin. Mempunyai riwayat asma yang diterapi dengan salbutamol dan teofilin. Selain itu dia menggunakan kontrasepsi oral. Diagnosis : ISK (komen kita: ISKbagian ata ..… demam dan nyeri panggul harus diterapi dengan pyelonephritis akut) Pertanyaan : 1. Hasil temuan apa saja yang menunjukkan bahwa BS memang menderita ISK besrta faktor resikonya ? ( nilai 10 ) 2. Bagaimana penatalaksanaan kasus tersebut (nonfarmakologi maupun farmakologi). (nilai 25) 3. Sebutkan parameter-parameter/ monitoring apa saja yang diperlukan BS (disertai target dan frekuensi)!(nilai 5) 4. Apa saja informasi dan edukasi yang saudara berikan kepada pasien BS !(nilai 10)

PAGE

29

Jawaban : 1. Hasil temuan yang menunjukkan bahwa BS memang menderita ISK a. Adanya 20-25 leukosit/mm3 b. haematuria makroskopik c. bakteri silinder leuokosit d. adanya gram negatif rods pada urin e. demam mengigil dan nyeri pinggang 2. Penatalaksanaan a. farmakologi o Pemilihan Obat Rasional i. Antibiotik golongan penisilin Mekanisme aksi : bersifat bakterisid dalam fase pertumbuhan kuman,berdasarkan penghambatan sintesis peptidoglikan yang diperlukan untuk dinding sel kuman ii. Parasetamol Mekanisme aksi: sebagai penurun panas dengan kerja pada pusat pengatur kalor di hipotalamus. Selain itu juga digunakan sebagai analgetik Dosis: untuk nyeri dan demam : 2-3 kali sehari 0,5-1 g, maks 4 g sehari iii. Antidiabetika oral golongan Sulfonilurea Mekanisme aksi : menstimulasi sel2 beta dari pulau Langerhans, sehingga sekresi insulin ditingkatkan. Di samping itu, kepekaan sel2 beta bagi kadar glukosa darah diperbesar melalui pengaruhnya atas protein-transport glukosa iv. Salbutamol Dosis : 3-4 x sehari 4 mg v. Theofilin Dosis : 130-150 mg o Evaluasi obat terpilih (liat dulu hasil pengecatan gram, klo strepto or E. faecalis baru pake ampisilin & amok. Karena perlu penanganan cepat, pasien bisa mendapat iv dengan kombinasi aminoglikosida dengan penisilin (pastikan ga alergi dulu)…. i. Amoksisilin kombinasi asam klavulanat, ex : Clabat Dosis: 3 x sehari, 1 kapl. 250 mg KI : Hipersensitif terhadap penisilin

PAGE

30

ESO : diare, mual, muntah, kembung, sakit kepala, ruam kuli, kembung, de-el-el IO : Probenesid ii. Parasetamol I : nyeri, demam ESO : jarang terjadi (mengantuk, reaksi kemerahan pada kulit) IO : antihistamin, MAOi, antikoagulan oral vi. Antidiabetika oral golongan Sulfonilurea (glimepirid) Dosis : 1-4 mg,1 x sehari KI :Ketoasidosis diabetes dengan atau tanpa koma, hamil dan laktasi ESO : hipoglikemi, gangguan GI, reaksi alergi pada kulit, anemia, penglihatan kabur IO : insulin dan antidiabetik oral lain, ACEi, kloramfenikol, de-el-el (buka MIMS aj..) v. Salbutamol Dosis : 3-4 x sehari 4 mg ROTD : tremor, sakit kepala, ketegangan saraf, hipokalemia (dosis tinggi), reaksi hipersensitif vi. Theofilin ROTD : takikardi, gangguan GI, sakit kepala, isomnia, aritmia, konvulsi IO : karbamazepin, simetidin, ciprofloxacin, antibiotik turunan makrolida, propanolol

b. non-farmokologi i. Banyak minum air putih ii. Berkemih lebih sering iii. Pemberian 300 ml/hari cranberry (juice)

3. monitoring a. jumlah sel darah putih b. kadar gula darah c. demam dan nyeri pinggang d. tes kultur mikrorganisme secara teratur (2 minggu setelah terapi) e. Pantau kemungkinan terjadinya resistensi obat

PAGE

31

4. informasi dan edukasi a. Komunikasikan tentang efek samping antibiotik bila tidak digunakan secara teratur dan tidak sampai habis. b. Pasien disarankan diet pembatasan glukosa. c. Anjurkan untuk menjaga kebersihan diri sendiri di sekitar organ intim (betul gak Yud!Hehe). d. Menerapkan pola hidup sehat dan olahraga teratur

SELESAI

Mungkin sekian dulu ya temen-temen! Maaf kalo ada bagian yang kurang jelas ato gak ngedongin. Ya biasa lah, “Tiada Gading yang Tak Retak”. Terutama yang soal dari pak Nanang. Mungkin penjelasannya kurang lengkap. Maaf, karena diskusi kita amat sangat kurang untuk bagian ISK dan ISP ini. Kalo ada yang kurang jelas/kurang paham, bisa langsung ditanyain ke kita-kita tim pembahas soal farmakoterapi. Tim kita terdiri dari Hermawan, Agil, Dinda, Tries&mbk Fani. Thanx buat temen-temen tim pembahas soal farmakoterapi ini yang penuh semangat dan antusias, katanya ada yang begadang untuk ngerjain soal mpe jam 2 pagi. Weizzz!!!Special thanx juga buat Vina SB (Profesi FKK kls A 2008) dah mau mereview jawaban kami. Moga bermanfaat untuk temen-temen semua dalam memahami dan mengerjakan soal-soal ujian farmakoterapi yang lain.

Salam hangat dari kami. Tim pembahas soal ujian farmakoterapi. Hermawan, Agil, Dinda, Tries&mbk Fani

Moga sukses selalu&Mpe ketemu lagi ya!

PROFESI KELAS C FSI 2008 PAGE

32

SPECIAL EDITION

Sumber: Faramkoterapi Dipiro, Buku PPOK-nya bu Zullies, Buku saku mengenal penyakit melalui hasil pemeriksaan laboratorium. 1. Detak jantung: 60 – 100 kali per menit (normal).

2. Respiratory rate (RR): 12 – 15 kali per menit (manusia sehat pada kondisi istirahat). Jika lebih besar dari rentang itu (lebih cepat), maka pasien mangalami sesak nafas (kesulitan bernafas).

3. Tingkat keparahan PPOK berdasarkan nilai FEV1 dan gejala (GOLD, 2005) Tingkat

Nilai FEV1 dan gejala

0 berisiko I ringan

Memiliki satu atau lebih gejala batuk kronis, produksi sputum, dan dispnea. Ada paparan terhadap faktor risiko (rokok, polusi), spirometer normal. Rasio FEV1/FVC < 70%; FEV1 > 80%, dan umumnya, tapi tidak selalu, ada gejala batuk kronis dan produksi sputum. Pada tahap ini, pasien biasanya bahkan belum merasa bahwa paru-parunya bermasalah. II Rasio FEV1/FVC < 70%; 50% < FEV1 < 80%, gejala biasanya mulai sedang progresif/memburuk, dengan nafas pendek-pendek. III Rasio FEV1/FVC < 70%; 30% < FEV1 < 50%. Terjadi eksaserbasi berulang berat yang mulai mempengaruhi kualitas hidup pasien. Pada tahap ini pasien mulai mencari pengobatan karena mulai dirasakan sesak nafas atau serangan penyakit. IV Rasio FEV1/FVC < 70%; FEV1 < 30% atau < 50% plus kegagalan respirasi sangat kronis. Pasien bisa digolongkan masuk tahap IV jika walaupun FEV1 > 30%, berat tapi pasien mengalami kegagalan pernafasan atau gagal jantung kanan. Pada tahap ini, kualitas hidup sangat terganggu dan serangan mungkin mengancam jiwa. Apa itu FEV1 dan FVC, liat lagi di handout-nya bu Zullies ya!!!

PAGE 1

4. Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa umur > 18 tahun Klasifikasi

Normal Pra hipertensi Hipertensi stage 1 Hipertensi stage 2

Tekanan darah

Tekanan darah

sistolik (mmHg)

diastolik (mmHg)

160

dan atau atau atau

< 80 80 - 89 90 - 99 > 100

Untuk menentukan status hipertensi, tekanan darah sistolik kadang kala lebih diperhatikan. Sebagai contoh: tekanan darah 160/95 maka dia termasuk stage 2 walaupun tekanan darah diastoliknya masuk rentang stage 1. Target tekanan darah untuk penderita hipertensi: 140/90 dan 130/80 untuk komplikasi dengan DM.

5. Profil lipid Parameter

Nilai (mg/dL)

Keterangan

< 200 200 – 239 >240 < 100 100 – 129 130 – 159 160 – 189 > 190 < 40 mg/dL > 60 mg/dL
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF