Buku Putih Kaderisasi Tingkat I
March 31, 2017 | Author: Mujib Akhmad | Category: N/A
Short Description
Download Buku Putih Kaderisasi Tingkat I...
Description
BUKU PUTIH KADERISASI Himpunan Mahasiswa Teknik Mekatronika
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Jl. Raya ITS, Sukolilo - Surabaya
BUKU PUTIH GRAND DESIGN KADERISASI HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK MEKATRONIKA
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
PENGANTAR “Kader adalah rahasia kehidupan bangsa-bangsa dan sumber kebangkitan mereka. Sejarah bangsa–bangsa seluruhnya tidak lain adalah sejarah para kader yang berjiwa besar dan berkemauan kuat. Kuat dan lemahnya suatu bangsa diukur dengan tingkat kesuburannya dalam melahirkan para kader yang memenuhi syarat kaderisasi yang benar itu. Dan sejarah telah membuktikan bahwa seorang kader saja dapat membangun bangsa jika kaderisasinya menuju arah yang benar. Ia juga mampu menghancurkan bangsa itu jika kaderisasinya diarahkan ke tujuan destruktif, bukan konstruktif.” - Hasan Al BannaWalaupun ungkapan diatas dalam konteks kebangsaan, tidaklah salah apabila kita memahaminya sebagai urgensi pengkaderan (pewarisan dan regenerasi) yang konstruktif dan bukan destruktif dalam suatu organisasi karena negara juga dapat diartikan sebagai suatu organisasi besar. Ungkapan diatas pun meggambarkan bagaimana kader dan penerus bangsa menjadi perangkat penting dalam membangun masyarakat dan bangsanya. Tantangan ini sudah semestinya dijawab oleh institusi-institusi dan lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia terutama perguruan tinggi karena disinilah akan lahir pemimpin bangsa masa depan dan pejuang kemaslahatan masyarakat. Sesungguhnya peran perguruan tinggi ini sudah disadari seperti yang tersirat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, masa disaat menjadi mahasiswa adalah sangat penting untuk menentukan jati diri dan membangun karakter seorang mahasiswa. Karena urgensi inilah, maka proses pengkaderan pun harus dirasakan oleh seluruh khalayak mahasiswa secara berkelanjutan dan terus-menerus untuk menjawab tantangan masa depan. Karena sesungguhnya kaderisasi yang dimaksud bukan untuk
menyeleksi seseorang yang berkualitas atau tidak berkualitas, tapi bagaimana ia menyadari tentang hakikat dirinya dan berbuat yang terbaik dalam perannya masing-masing. Pewarisan dan regenerasi dari suatu generasi ke generasi berikutnya haruslah benar dan tepat sesuai dengan kaidah zamannya. Setiap generasi ada zamannya dan setiap zaman memiliki tantangannya sendiri. Secara teoritis pewarisan tidak akan berjalan mulus hanya dengan melalui penyampaian materi dan diskusi. Agar pewarisan ini benar maka mau tidak mau harus melalui ko-eksistensi dan regenerasi antar setiap generasi. Karena itu keteladanan akan berpengaruh efektif di dalam perubahan dan pewarisan. Sebab dengan keteladanan akan menanamkan karakter yang tangguh dan kebersamaan yang tulus. Oleh karena itu tidaklah efektif dan bijak apabila bentuk doktrinasi, justifikasi, agitasi dan sejenisnya masih tetap dipakai dalam proses kaderisasi. Selain itu kita pun berupaya untuk menghargai mahasiswa sebagai manusia dewasa dan manusia pembelajar. Sudah saatnya HIMA MEKA sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan
yang
bergerak
dalam
bidang
keprofesian
Teknik
mekatronika harus memiliki sistem pengkaderan yang cerdas dan lebih bermanfaat untuk diri kader, HIMA MEKA, dan lingkungan. HIMA MEKA harus memiliki sistem kaderisasi yang mampu memberi bekal kepada mahasiswa Teknik Mekatronika agar mampu menjawab tantangan masa depan baik dari segi akademis maupun non-akademis. Kaderisasi yang selama ini berjalan di HIMA MEKA seperti hanya bersifat tradisi belaka. Semakin mempertahankan tradisi itu yang lahir bukanlah objektifitas dalam berpikir tapi hanya pembenaran-pembenaran yang sifatnya sangat dangkal dan cenderung emosional. Berikut ini beberapa alasan untuk merubah sistem kaderisasi di HIMA MEKA : 1.
HIMA MEKA membutuhkan kader yang mampu memberikan kontribusi yang nyata untuk kemajuan organisasi tidak hanya
ditunjukkan dengan emosi belaka. Tidak bijak rasanya jika kecintaan seseorang terhadap himpunannya dinilai dari suara yang keras, keberaniannya untuk menghina himpunan lain, dan merasa diri paling hebat (arogansi). Alangkah indahnya jika kecintaan seseorang terhadap himpunan dilihat dari seberapa besar karya positif yang disumbangkan untuk kemajuan HIMA MEKA. Bentuk arogansi tidak ditunjukkan dengan sikap merasa paling hebat tapi ditunjukkan dengan prestasi, baik yang bersifat akademik maupun non-akademik. 2.
Dari beberapa tahun terakhir yang memiliki pola kaderisasi yang sama ternyata tidak memberikan sumbangan yang berarti dalam pembentukan kader yang handal dan tidak menjadi solusi bagi permasalahan HIMA MEKA.
3.
Tantangan HIMA MEKA kedepan sudah berubah. HIMA MEKA dituntut untuk menjadi organisasi keprofesian yang mempu menyiapkan anggotanya agar siap menghadapi tantangan dunia keprofesian yang penuh dengan persaingan. Di luar sana mahasiswa-mahasiswa kampus lain terus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi begitupun seharusnya PENS.
4.
HIMA MEKA harus menjadi himpunan yang beretika dan berbudaya dalam segala kehidupan dan kegiatannya.
5.
Proses pengkaderan di HIMA MEKA harus berlandaskan pendidikan manusia dewasa, dimana setiap orang bebas untuk mengikutinya dan merasa merdeka dalam menjalani proses kaderisasi (pendidikan manusia merdeka).
6.
Telah banyak kasus-kasus yang sangat mencoreng dunia kemahasiswaan yang berhubungan dengan pengkaderan anggota. Sehingga pihak Direktorat pun mengeluarkan kebijakan yang melarang keras pelaksanaan kaderisasi oleh himpunan dan sikap orang tua yang lebih protektif terhadap anak-anaknya.
7.
Sudah terbukti bahwa himpunan yang jelas orientasinya akan tetap bertahan. Menyadari akan hal tesebut di atas, maka dibuatlah Grand
Design Kaderisasi (GDK) HIMA MEKA. GDK ini diharapkan menjadi acuan dan landasan kaderisasi di HIMA MEKA. Namun untuk melaksanakannya diperlukan perangkat hukum (AD/ART) HIMA MEKA yang jelas dan mapan. Seperti dikatakan di atas bahwa kaderisasi harus menyentuh seluruh mahasiswa, bertahap, dan berkelanjutan, maka GDK ini berupaya untuk merangkum dan meramunya. Namun dengan keterbatasan waktu, bagian yang lebih banyak dibahas adalah kaderisasi tahap pertama. Semoga GDK ini bermanfaat dan menjadi langkah kedepan untuk mewujudkan HIMA MEKA yang lebih baik, berprestasi, dan beretika
DRAFT GRAND DESIGN KADERISASI MAHASISWA TEKNIK MEKATRONIKA PENS KARAKTER HIMA MEKA HIMA
MEKA
mempunyai
karakter
tersendiri
dalam
menjalankan fungsinya sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan yang berbasiskan mahasiswa Teknik Mekatronika di kampus PENS. Karakter tersebut meliputi karakter sistem dan karakter pelaku sistem. Suatu sistem akan berjalan dengan baik apabila ditopang oleh pelaku sistem yang baik pula. Karakter sistem dan pelaku sistem yang dimiliki HIMA MEKA adalah sebagai berikut : Karakter sistem Karakter sistem yang dimaksud disini adalah karakter yang harus dimiliki oleh HIMA MEKA sebagai suatu organisasi kemahasiswaan di PENS. Adapun karakter yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Bertanggung jawab terhadap Tuhan YME, Bangsa, dan Almamater.
Perwujudan tanggung jawab terhadap Tuhan YME : o
Menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan moral dalam setiap aktivitas
o
Setiap aktivitas tidak bertentangan dengan norma agama
Perwujudan tanggung jawab terhadap bangsa : o
Tumbuhnya nasionalisme
o
Mengamalkan posisi, potensi, dan peran mahasiswa sebagai Agent of Change, Guardian of Value, dan Iron Stock
o
Mengamalkan
Tri
Dharma
Perguruan
(pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat)
Tinggi
o
Peka, kritis, dan menjadi solusi terhadap permasalahan bangsa
Perwujudan tanggung jawab terhadap almamater : o
Menjaga nama baik almamater
o
Berkontribusi terhadap kemajuan almamater
o
Menempatkan kepentingan almamater PENS di atas kelompok dan individu secara proporsional dan bertanggung jawab
o
Menjunjung Integralistik PENS
2. Profesionalisme di bidang Mekatronika dan Organisasi
Berjiwa keprofesian Teknik Mekatronika
Kegiatan yang dominan adalah yang berkaitan dengan Ilmu dan Teknik Mekatronika
Memanfaatkan fasilitas pendidikan dan pembelajaran yang ada di lingkungan Program Studi khususnya, dan PENS umumnya
Tertib dalam manajemen sumber daya dan manajemen organisasi
3. Solidaritas dan Kekeluargaan
Saling menjaga hak dan kewajiban sebagai manusia dan sebagai mahasiswa
Sifat kedekatan se-angkatan dan lintas angkatan
Menjunjung solidaritas HIMA MEKA
Menjalin hubungan baik dengan berbagai elemen kampus PENS umumnya, dan Program Studi khususnya
Karakter pelaku sistem
Karakter pelaku sistem yang dimaksud disini adalah karakter yang harus dimiliki oleh SDA (Sumber Daya Anggota) HIMA MEKA dalam rangka mewujudkan karakter sistem yang telah disebutkan sebelumnya. Adapun karakter yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mewujudkan HIMA MEKA yang bertanggung jawab terhadap Tuhan YME, dibutuhkan anggota HIMA MEKA yang :
Beragama dan sadar akan kewajibannya sebagai umat beragama
Mengetahui dan memiliki nilai-nilai agama dan moral
Memiliki itikad baik untuk mengamalkan nilai-nilai agama dan moral
2.
Untuk mewujudkan HIMA MEKA yang bertanggung jawab terhadap bangsa, dibutuhkan anggota HIMA MEKA yang :
Berorientasi kebangsaan
Mengetahui dan menyadari posisi, potensi, dan 3 peran mahasiswa
Mengetahui dan berupaya mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Peduli dan tergerak hatinya untuk menjadi solusi permasalahan bangsa
3.
Untuk mewujudkan HIMA MEKA yang bertanggung jawab terhadap almamater, dibutuhkan anggota HIMA MEKA yang :
Selalu berusaha untuk menjaga nama baik almamater
Mengikuti dan mentaati peraturan-peraturan PENS
Mendukung kegiatan kemahasiswaan PENS secara proporsional dan bertanggung jawab
Ikut serta dan berperan dalam mewujudkan cita-cita Integralistik PENS
4.
Untuk mewujudkan HIMA MEKA yang profesional dalam bidang Teknik Mekatronika dan Organisasi, dibutuhkan anggota HIMA MEKA yang :
Memiliki keterampilan dan wawasan dalam bidang ilmu Teknik Mekatronika dan Organisasi serta mampu untuk mengaplikasikannya
Memiliki tekad untuk berkarya di bidang Ilmu dan Teknik Mekatronika
Mempunyai etos kerja yang baik
Mempunyai rasa cinta, bangga dan kepemilikan terhadap HIMA MEKA
Bertanggung jawab serta kritis terhadap kondisi dan permasalahan HIMA MEKA
5.
Untuk mewujudkan HIMA MEKA yang kekeluargaan, dibutuhkan anggota HIMA MEKA yang :
Terbuka baik sikap maupun pikiran (open minded)
Ramah, bersahabat, dan bergaul dengan elemen kampus PENS umumnya, dan Program Studi khususnya
Memiliki
jiwa
penolong
dan
peka
terhadap
permasalahan yang ada disekitarnya
Menghormati serta menghargai hak dan kewajiban sesama anggota
PROFIL KADER HIMA MEKA TINGKAT I Untuk mencapai kualifikasi kader ideal seperti tersebut diatas diperlukan tahapan-tahapan dalam pencapaiannya. Adapun profil kader HIMA MEKA pada tingkat pertama adalah sebagai berikut : 1.
Beragama dan sadar akan kewajibannya sebagai umat beragama.
2.
Mengenal jati diri (mencari konsep diri)
Potensi diri
Karakter
(tidak
membatasi
pandangan
seseorang
tentang diri)
3.
Visi dan misinya di HIMA MEKA
Memiliki motivasi untuk mengembangkan diri
Mengetahui dan memiliki iktikad baik untuk mengamalkan nilainilai agama dan moral. Keterangan untuk poin 1 dan 3 : Poin-poin
tersebut
normatif
karena
parameter-
parameternya tidak bisa diukur oleh orang lain, tetapi oleh diri sendiri dan Tuhan Yang Maha Esa. Yang penting untuk dilakukan adalah bagaimana memberikan stimulus atau lingkungan yang kondusif agar kriteria-kriteria tersebut dapat dicapai oleh kader. Rekomendasi untuk poin tersebut adalah :
Memasukkan sesi kegiatan keagamaan dalam kegiatan kaderisasi misalnya, mentoring masing-masing agama
Mengadakan kegiatan yang dapat mengembangkan nilai-nilai agama dan moral
Kegiatan organisasi atau kaderisasi tidak mengganggu kewajiban beribadah masing-masing agama
4.
Kader yang memiliki rasa kekeluargaan dengan anggota lainnya
Kader yang terbuka Terbuka artinya mau menerima dan mengenal lingkungannya (tidak menutup diri terhadap lingkungannya, jika menemukan keburukan maka ia akan berusaha untuk memperbaikinya).
Kader yang saling membantu
Kader yang peka dan peduli akan hak dan kewajiban sebagai manusia (dalam lingkup sesama anggota HIMA MEKA)
5.
Mengenal lingkungan kampus Yang dimaksud dengan lingkungan kampus disini adalah:
Lingkungan kampus secara struktural o
Kemahasiswaan (e.g : HMJ, UKM, KM PENS)
o
Birokrasi kampus (e.g : departemen/prodi, Direktorat, Senat Akademik)
o
Aturan-aturan akademik dan kemahasiswaan (e.g : jam malam, SP, tentang kegiatan pengkaderan)
Lingkungan kampus secara kultural o Sejarah kemahasiswaan (e.g : Dewan Mahasiswa (Dema), NKK/BKK) o Kegiatan kemahasiswaan (e.g : Pemilu Raya, Olimpiade) o Kultur akademis (e.g : kecenderungan SO) o Kultur birokrasi kampus (e.g : gaya keputusan Direktorat)
o Memahami Tri Dharma Perguruan Tinggi 6.
Mengenal himpunan HIMA MEKA Struktur organisasi Kegiatan organisasi (rutin dan insidental) Kultur organisasi (realita positif dan negatif) Aturan-aturan (AD/ART,dll) Visi dan misi kepengurusan Sejarah
7.
Mengetahui profil Teknik Mekatronika Prodi Teknik Mekatronika PENS Keprofesian Peran Teknik Mekatronika PENS
8.
Mengetahui peran mahasiswa terhadap lingkungannya (yaitu, peran sebagai Iron Stock, Agent of Change, dan Guardian of Value)
dan
mengenal
aplikasi
peran
mahasiswa
pada
lingkungannya ( yang meliputi HIMA MEKA, kampus, dan bangsa). 9.
Mengetahui keadaan bangsa saat ini (isu-isu utama)
Budaya (kebiasaan dalam masyarakat)
Politik
Ekonomi
Sosial (permasalahan di masyarakat)
Pertahanan dan keamanan
Teknologi Urutan prioritas dari aspek-aspek diatas dirasakan
tidak perlu, karena setiap aspek tersebut saling berhubungan. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap aspek yang tercakup mendapatkan porsi yang pas dengan isu yang sedang
hangat saat itu. Hal-hal yang harus ada untuk dibahas pada setiap aspek adalah sebagai berikut : Realita baik yang positif maupun yang negatif
o o
Solusi
(merangsang
kepedulian
dan
latihan
merumuskan solusi) o
Tantangan (saat ini dan tantangan di masa depan), yaitu masalah-masalah yang ada saat ini serta kemungkinan masalah yang akan terjadi di masa depan.
10. Memiliki kesiapan manajerial dan pengorganisasian Mampu bekerja dalam tim Memiliki kemampuan teknis sebagai eksekutor Eksekutor disini bukan hanya divisi lapangan dalam suatu kepanitiaan tapi sebagai pelaksana acara secara keseluruhan
DEFINISI KADERISASI Agar sebuah organisasi terpenuhi kebutuhannya akan kader-kader yang berkualitas, maka diperlukan sebuah sistem pendidikan atau dalam lingkup organisasi disebut sebagai kaderisasi. Istilah kaderisasi yang didefinisikan oleh HIMA MEKA adalah suatu proses pembelajaran yang dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan untuk regenerasi dan transfer nilai dan cita-cita dalam suatu organisasi. Penjelasan dari definisi tersebut adalah sebagai berikut :
Proses pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut : 1.
Suatu upaya perubahan menuju ke arah yang lebih baik
2.
Belajar adalah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi paham, dan dari paham menjadi menjadi melakukan
3.
Cara pandang positif kepada seorang pembelajar adalah mutlak karena setiap orang adalah subjek pembelajaran
4.
Belajar meliputi belajar tentang, belajar melakukan, dan belajar menjadi
Berjenjang dapat dijabarkan sebagai berikut : 1.
Sistematis, memiliki tahapan atau urutan
2.
Output proses sebelumnya adalah input untuk proses selanjutnya.
3.
Terdapat mekanisme evaluasi pada setiap proses
Berkelanjutan dapat dijabarkan sebagai berikut : 1.
Terdapat suatu kontinuitas
2.
Harus
terwacanakan
bahwa
kaderisasi
memiliki
tahapan-tahapan mulai dari tahap I, II, III dan IV 3.
Materi proses sebelumnya menentukan kesadaran untuk mengikuti proses berikutnya
4.
Proses kaderisasi akan terus berkelanjutan sampai dengan seorang anggota HIMA MEKA lulus dari PENS
Koridor yang telah ditetapkan adalah Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga HIMA MEKA, Grand Design Kaderisasi HIMA MEKA, dan peraturan-peraturan lain yang berlaku di lingkungan PENS
Regenerasi dapat dijabarkan sebagai berikut : 1.
Regenerasi berlaku umum, namun tidak terbatas hanya dalam aspek structural
2.
Setiap generasi tidak dituntut untuk menjadi seragam. Hanya aspek-aspek atau nilai-nilai dasar saja yang dipertahankan. Pendidikan setiap generasi disesuaikan dengan tuntutan zaman saat itu
Transfer nilai dan cita-cita dapat dijabarkan sebagi berikut 1.
Nilai-nilai bersumber dari norma-norma universal, nilainilai kemanusiaan, dan AD/ART .
2.
Hal-hal yang berkaitan dengan cara pencapaian cita-cita dan mengembangkan nilai-nilai dimungkinkan untuk berubah
Organisasi dalam hal ini jelas, yaitu HIMA MEKA
INFRASTRUKTUR KADERISASI Seperti
halnya
suatau
proses
pendidikan,
proses
kaderisasi
membutuhkan dukungan dan lingkungan yang kondusif agar mencapai hasil yang sebaik-baiknya.
Oleh karena itu, kaderisasi HIMA MEKA
membutuhkan beberapa perangkat yang dipandang perlu untuk mendukung proses kaderisasi di HIMA MEKA. Perangkat-perangkat kaderisasi tahap I tersebut adalah: 1.
Interaksi Fase ini adalah fase yang bertujuan untuk :
Mengetahui minat mahasiswa baru Teknik Mekatronika menjadi anggota HIMA MEKA
Analisis input proses kaderisasi selanjutnya.
Membuat database peserta.
Peserta mengetahui pengetahuan dasar mengenai HIMA MEKA
2.
Steering Comitee Steering Comitee adalah suatu lembaga yang berperan sebagai konseptor kaderisasi yang anggotanya diusulkan dan disepakati oleh PSDM dan Steering Committe awal saat itu.
3.
Badan pengawas kaderisasi Badan pengawas adalah sebuah lembaga yang beranggotakan anggota DPA yang berfungsi sebagai evaluator dan pengawas panitia kaderisasi awal untuk memastikan bahwa mekanisme penerimaan anggota HIMA MEKA berjalan sesuai AD/ART dan PPSDM.
4.
Divisi kaderisasi Divisi kaderisasi berjenjang adalah sebuah lembaga di bawah PSDM
HIMA
MEKA
yang
bertugas
untuk
menjamin
(mengawasi, mengkoordinasikan, menyelenggarakan) kaderisasi berjenjang berjalan sesuai dengan PPSDM HIMA MEKA PENS. METODE KADERISASI HIMA MEKA ♦ Tahap I Tahap I ini adalah tahap yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan dasar
tentang HIMA MEKA. Mahasiswa-mahasiswa baru
program studi Teknik Mekatronika diberikan penjelasan mengenai makna, esensi,
dan
tujuan
akan
diadakannya
kegiatan
kaderisasi
yang
diselenggarakan oleh HIMA MEKA. Dan dijelaskan pula mengenai status keanggotaan yang mereka terima, serta hak dan kewajibannya. Bila perlu dijelaskan juga seluruh status keanggotaan yang ada di HIMA MEKA, hak dan kewajibannya, dan syarat-syarat atau parameter apa saja yang harus dicapai dan dilalui mereka untuk memperoleh status keanggotaan tersebut. Kemudian apabila mereka sudah mengerti dan paham akan makna, esensi, dan tujuan diselenggarakannya kegiatan kaderisasi HIMA MEKA, serta penjelasan mengenai status keanggotaan HIMA MEKA. Maka HIMA MEKA mengajukan kontrak belajar Tahap I yang harus
ditandatangani oleh masing-masing dari mereka. Di dalam kontrak belajar Tahap I tersebut terdapat peraturan-peraturan dalam menjalani proses kaderisasi Tahap I. Seorang anggota muda dinyatakan berhasil menjalani tahap ini apabila memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Steering Committee, PSDM, DPA. Dengan demikian status keanggotaanya menjadi Anggota Aktif. ♦ Tahap II Pada kaderisasi tahap II diadakan kegiatan Magang/Staff di salah satu departemen/divisi yang ada di HIMA MEKA. Penjelasan mengenai program kerja, serta visi dan misi dari tiap departemen/divisi yang ada di HIMA MEKA bisa diperoleh dari Raker (Rapat kerja). Seorang anggota biasa dinyatakan berhasil menjalani tahap ini apabila
memenuhi
syarat-syarat
yang
telah
ditentukan
oleh
departemen/divisi yang bersangkutan. Kegiatan Magang/Staff ini juga sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan kesempatan menjadi DPA HIMA MEKA. Catatan : Proses kaderisasi ini merupakan syarat untuk mendapatkan jenjang status keanggotaan berikutnya. Kegagalan dalam proses setiap tahapnya tidak akan menghilangkan status keanggotaannya yang semula. Rangkaian alur tahapan kaderisasi HIMA MEKA dan jenjang status keanggotaan HIMA MEKA : Penjelasan makna, esensi, dan tujuan kaderisasi (sosialisasi GDK) → Anggota Muda HIMA MEKA → Kontrak belajar Tahap I → Training Kaderisasi → Anggota Aktif HIMA MEKA → Kontrak belajar Tahap II → Magang/Staff → Anggota Aktif HIMA MEKA → BP HIMA MEKA → Anggota Kehormatan HIMA MEKA.
STATUS KEANGGOTAAN HIMA MEKA Status keanggotaan di HIMA MEKA terbagi atas 5 golongan : 1.
Anggota Muda HIMA MEKA
2.
Anggota Biasa HIMA MEKA
3.
Anggota Aktif HIMA MEKA
4.
Anggota Kehormatan HIMA MEKA
5.
Anggota Alumni HIMA MEKA
Keterangan : 1.
Anggota Muda Anggota
Mula
adalah
status
keanggotaan
yang
diberikan kepada mahasiswa baru Prodi Teknik Mekatronika. Dimana Anggota Mula ini belum dan sedang menjalani proses kaderisasi Tahap I yang dilaksanakan oleh HIMA MEKA. Proses kaderisasi
tahap
I
ini
meliputi
kepemimpinan dan organisasi.
interaksi
serta
latihan
2.
Anggota Biasa Anggota Biasa adalah status keanggotaan yang di berikan kepada mahasiswa baru Prodi Teknik Mekatronika, dimana Anggota muda ini dinyatakan tidak lolos dalam proses kaderisasi Tapap I yang di laksanakan oleh HIMA MEKA.
3.
Anggota Aktif Anggota
Aktif
adalah
status
keanggotaan
yang
diberikan kepada Anggota Muda yang telah menjalani proses kaderisasi Tahap I yang dilaksanakan oleh HIMA MEKA. Catatan : Status Anggota Mula, Anggota Muda, dan Anggota Aktif diberikan/diputuskan oleh Badan Pengurus (BP) HIMA MEKA PENS 4.
Anggota Kehormatan Anggota Kehormatan adalah status keanggotaan yang diberikan kepada Anggota Aktif yang telah menjalani proses kaderisasi Tahap I dan Tahap II. Status keanggotaan ini belum bisa diberikan kepada Anggota Aktif, sebelum Anggota Biasa telah menjalankan peran dan fungsinya sebagai BP (Badan Pengurus), dan atau mempunyai sumbangsih yang nyata bagi HIMA MEKA.
Catatan : Status Anggota kehormatan diberikan/diputuskan oleh DPA HIMA MEKA PENS. 5.
Anggota Alumni Anggota Alumni adalah status keanggotaan yang di berikan kepada Anggota Aktif dan Anggota Kehormatan yang telah dinyatakan lulus oleh managemen PENS. HAK DAN KEWAJIBAN
Anggota Muda Hak :
1.
Mengikuti kegiatan-kegiatan HIMA MEKA dalam koridor kaderisasi atas persetujuan BP
2.
Mewakili HIMA MEKA dalam kegiatan-kegiatan eksternal atas persetujuan BP
3.
Memiliki hak pilih dalam pemilu HIMA MEKA apabila telah 1 tahun menjadi anggota muda
4.
Memiliki hak bicara dalam Rapat Anggota (RA) apabila telah 1 tahun menjadi anggota muda
5.
Memperoleh bantuan dan atau advokasi apabila menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan akademik maupun non akademik
6.
Mengikuti kegiatan Kaderisasi tingkat I HIMA MEKA Kewajiban :
1.
Menjaga nama baik HIMA MEKA
2.
Mentaati semua peraturan yang berlaku di HIMA MEKA
3.
Menghormati dan menghargai semua elemen yang terdapat di HIMA MEKA
4.
Berkomitmen dan bertanggungjawab atas amanah sesuai dengan status keanggotaannya
5.
Mengenal semua elemen dan lingkungan HIMA MEKA
6.
Mengembangkan diri dan organisasi Anggota Aktif Hak :
1.
Memakai fasilitas dan atribut HIMA MEKA
2.
Mengikuti kegiatan-kegiatan HIMA MEKA
3.
Mewakili HIMA MEKA dalam kegiatan-kegiatan eksternal
4.
Memiliki hak pilih dan hak dipilih dalam pemilu HIMA MEKA
5.
Mempunyai hak suara dalam RA (Rapat Anggota)
6.
Memperoleh bantuan dan atau advokasi apabila menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan akademik maupun non akademik
7.
Menjadi anggota DPA (Dewan Perwakilan anggota)
8.
Menduduki jabatan penting dalam struktur kepanitiaan suatu kegiatan intern dan ekstern yang diselenggarakan oleh HIMA MEKA
9.
Menjadi pengurus departemen/divisi yang ada di HIMA MEKA
10. Mengadakan kegiatan yang mengatasnamakan HIMA MEKA dengan izin ketua himpunan Kewajiban : 1.
Menjaga nama baik, fasilitas, dan inventaris HIMA MEKA
2.
Berkomitmen dan bertanggungjawab atas amanah sesuai dengan status keanggotaannya
3.
Mentaati semua peraturan yang berlaku di HIMA MEKA
4.
Menghormati dan menghargai semua elemen yang terdapat di HIMA MEKA
5.
Mengenal semua elemen dan lingkungan HIMA MEKA
6.
Menjadi pengurus/staff department/divisi yang ada di HIMA MEKA
7.
Mengembangkan diri dan organisasi
Anggota Kehormatan Hak : 1.
Memakai fasilitas HIMA MEKA dan atribut HIMA MEKA
2.
Mengikuti kegiatan-kegiatan HIMA MEKA
3.
Mewakili HIMA MEKA dalam kegiatan-kegiatan eksternal
4.
Memiliki hak pilih dalam pemilu HIMA MEKA
5.
Mempunyai hak suara dan hak bicara dalam Rapat Anggota (RA)
6.
Memperoleh bantuan dan atau advokasi apabila menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan akademik maupun non akademik
7.
Menjadi anggota DPA (Dewan Perwakilan Anggota)
8.
Diundang dan memberi masukan dalam pertemuan yang menghasilkan kebijakan strategis HIMA MEKA
Kewajiban : 1.
Menjaga nama baik, fasilitas, dan inventaris HIMA MEKA
2.
Berkomitmen dan bertanggungjawab atas amanah sesuai dengan status keanggotaannya
3.
Mentaati semua peraturan yang berlaku di HIMA MEKA
4.
Menghormati dan menghargai semua elemen yang terdapat di HIMA MEKA
5.
Memberikan teladan dan masukan bagi HIMA MEKA Lampiran
Latar Belakang adanya Anggota Muda HIMA MEKA Usulan mengenai pemberlakuan status keanggotaan Anggota Mula dan Anggota Muda HIMA MEKA tercetus karena dilandasi oleh halhal sebagai berikut : 1.
Peran HIMA MEKA yang bukan sekedar organisasi dalam lingkungan mahasiswa Program Studi Teknik Mekatronika, melainkan juga sebagai student government pada tingkat Program Studi. Peran tersebut membuat HIMA MEKA menjadi wadah yang paling cocok bagi mahasiswa Program Studi Teknik Mekatronika untuk menyalurkan aspirasi dan memperoleh perlindungan atas hak dan kewajibannya sebagai mahasiswa.
2.
Perubahan paradigma, beban akademik, dan tantangan masa depan telah menyebabkan bergesernya antusiasme mahasiswa untuk berorganisasi. Jika hal tersebut tidak segera disikapi, maka
bukan tidak mungkin bahwa suatu saat nanti eksistensi HIMA MEKA sebagai organisasi akan terancam. 3.
Proses kaderisasi yang berjalan di HIMA MEKA selama ini dinilai kurang efektif karena beberapa sebab. Salah satu sebab utama yang dianalisis adalah besarnya rasa keterpaksaan peserta kaderisasi dalam mengikuti kegiatan kaderisasi HIMA MEKA. Keterpaksaan adalah hal yang menghambat seseorang untuk belajar dan berkembang, apabila keterpaksaan tersebut tidak dapat dijelaskan arah dan tujuannya.. Oleh karena itu, dicetuskan suatu ide untuk membuat tingkatan-tingkatan dalam keanggotaan HIMA MEKA agar setiap orang dapat berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya bukan disamaratakan.
Perubahan pada struktur organisasi PENS telah turut menyebabkan berubahnya kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan PENS. Pada beberapa sisi, perubahan tersebut telah membatasi ruang gerak kemahasiswaan PENS. Maka dari itu, HIMA MEKA harus melakukan perubahan untuk menyikapi hal tersebut apabila ingin tetap eksis sebagai organisasi.
View more...
Comments