Buku Pedoman Rekam Medis
June 14, 2018 | Author: Indra Maulana | Category: N/A
Short Description
Buku Pedoman Rekam Medis...
Description
PEDOMAN REKAM MEDIS DI PUSKESMAS CUKIR
PUSKESMAS CUKIR JL. MOJOWARNO NO. 09 TELP. (0321) 860425 TAHUN 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Pengertian Rekam Medis Puskesmas memiliki fungsi utama untuk memberikan perawatan dan pengobatan kepada pasien baik pasien rawat inap, pasien rawat jalan maupun pasien gawat darurat. Kepala puskesmas bertanggungjawab atas mutu pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Rekam medis sangat penting dalam mengemban mutu pelayanan medik yangdiberikan oleh puskesmas cukir. Rekam medis merupakan milik puskesmas yang harus dipelihara karena bermanfaat bagi pasien,dokter maupun bagi puskesmas. Dari waktu ke waktu semakin perlunya pembenahan Rekam Medis di pusat pelayanan kesehatan juga pemahaman yang lebih baik tentang berbagai hal mengenai medical record oleh semua petugas yang terlibat, mulai dari tenaga medis sampai ke petugas rekam medis sendiri dan petugas administrasi di Puskesmas. Kita harus menyadari kemajuan yang dicapai dunia kedokteran ditunjang oleh kegiatan Rekam Medis yang baik. Rekam
Medis
adalah
berkas
berisikan
catatan
dan
dokumen
tentangidentitas
pasien,pemeriksaan,pengobatan,tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Rekam Medis mepunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar pencatatan tetapi mempunyai pngertian sebagai suatu sistem penyelenggaraan Rekam Medis yang merupakan proses kegiatan mulai dari penerimaan pasien,pencatatan data medik pasien,pelayanan medik oleh petugas kesehatan di puskesmas diteruskan dengan penanganan berkas dan pengarsipan untuk melayani permintaan/pinjaman atau keperluan lainnya. 1.2
Kegunaan Rekam Medis a.
Rekam Medis mempunyai peran penting bagi tenaga medis maupun paramedis untuk menjalankan kegiatan pelayanan.
b.
Bila timbul tuntutan pasien terhadap puskesmas, maka Rekam Medis merupakan bukti – bukti
yang
akan
menjadi
pegangan
dokter
puskesmas
yang
berisikan
tentang
apa,siapa,kapan dan bagaimana peristiwa tindakan medik itu berlangsung. c.
Biaya yang harus ditanggung pasien selama dalam perawatan berasal dari rentetan kegiatan pelayanan medis yang semuanya telah tertulis dan terdata dalam Rekam Medis.
1.3
Sifat Rekam Medis Secara umum sifatnya telah di sadari bahwa informasi yang didapat dari rekam medis sifatnya rahasia. Informasi didalam Rekam Medis bersifat rahasia karena hal ini menjelaskan
hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib dilindungi dari kebocoran sesuai dengan kode etik kedokteran dan peraturann perundang undangan yang berlaku. 1.4
Tujuan Penyelengaraan Rekam Medis Penyelengaraan Rekam Medis adalah proses kegiatan yang dimulai dari pasien masuk , dilakukan pencatatan data medis sampai pasien pulang, dilanjutkan dengan pengelolahan Rekam Medis, penyimpanan, pengeluaran serta pembuatan laporan untuk kepentingan manajement dll.
1.5
Isi Rekam Medis a.
Catatan
merupakan
uraian
tentang
identitas
pasien,pemeriksaan
pasien,
doagnosa,pengobatan,tindakan dan pelayananlain baik dilakukan oleh dokter ,dokter gigi maupun tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensinya. b.
Dokumen merupakan kelengkapan dari catatan tersebut antara lain foto rontgen, hasil lab dan keterangan lain sesuai dengan kompetensi keilmuannya. 1.
Rekam Medis Rawat Jalan Isi Rekam Medik Rawat Jalan memuat tentang : a) Identitas Pasien b) Anamnesa c) Pemeriksaan d) Diagnosis e) Tindakan /pengobatan f)
Persetujuan Tindakan medis ( Bila ada )
g) Tanda tangan pemeriksa 2.
Rekam Medis Pasien UGD Isi Rekam Medis Pasien UGD tentang : a) Identitas Pasien b) Status triage c) Anamnesa dan riwayat alergi d) Pemeriksaan Fisik e) Status generalis f)
Diagnosa
g) Tindakan dan terapi h) Status lokalis i) 3.
Tanda tangan pemeriksa
Rekam Medis Rawat Inap dan rawat inap poned Isi rekam medis rawat inap tentang : a) Lembar pengkajian awal medis b) Lembar pengkajian perawatan c) Catatan perkembangan pasien terintregasi
d) Lembar grafik suhu, nadi dan tekanan darah e) Lembar hasil pemeriksaan penunjang f)
Lembar diagnose,intervensi dan implementasi
g) Lembar catatan perkembangan pasien h) Pengkajian risiko jatuh i)
Lembar survey harian mutu rawat inap
j)
Lembar inform concent
k) Pengkajian pendidikan pasien dan keluarga l)
Lembar pemakaian alkes dan obat
m) Lembar partograf n) Lembar laportan persalinan dan laporan neonates o) Lembar observasi obstetric.
BAB II PEMBERIAN IDENTITAS DAN PENULISAN NAMA PASIEN
2.1 Pemberian Nomor Rekam Medis Pemberian nomor Rekam Medis bertujuan untuk memudahkan dalam pencarian dokumen Rekam Medis, apabila pasien datang kembali untuk berobat. Kepada pasien diberi satu nomor Rekam Medis yang berlaku untuk satu keluarga pada satat ia datang berobat atau memperoleh pelayanan di Puskesmas, tidak peduli apakah admisi untuk Rawat Inap,Rawat Jalan dan Unit Gawat Garurat (UGD). Baik itu untuk pasien bayi atau pasien orang dewasa. Nomor tersebut digunakan pada saat pasien harus berobat atau memperoleh pelayanan di Puskesmas, baik Rawat Inap, Unit Gawat Darurat dan Rawat Jalan.
2.2 Pemberian Identitas Pasien Pemberian Identitas ini dilakukan saat pasien pertama kali datang mendaftar untuk berobat, baik untuk pengobatan Rawat Inap, Unit Gawat Darurat dan Rawat Jalan dan digunakan selamanya untuk kunjungan berikutnya. Petugas bagian pendaftaran mendaftar pasien dengan menanyakan identitas pribadi pasien secara lengkap baik dari nama,tanggal lahir,jenis kelamin,alamat,pekerjaan dll. Penulisan identitas pasien harus ditulis dengan lengkap dan benar karena hal ini sangat penting untuk tindak lanjut terhadap pasien baik dalam hal penanganan atau dalam pengisian dokumen Rekam Medis pasien sendiri.
2.3 Pemberian Identitas Dan Penomoran Pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) Pemberian idetitas dari pihak UGD hanya menyalin identitas dari pihak pendaftar. Di UGD mengikuti nomor pendaftaran pasien atau melihat kartu berobat pasien. Begitupun untuk pengisian dokumen Rekam Medis di UGD, juga harus sesuai dengan kartu identitas yang diberikan kepada pasien.
2.4 Penulisan Nama Pasien Cara penulisan nama pasien sangat penting karena sering dijumpai pasien dengan nama yang sama. Dengan menggunkan cara penulisan tertentu akan mepermudah petugas untuk membedakan Rekam Medis dengan nama yang sama dan mempermudah pengambilan kembali apabila diperlukan. Penulisan nama disesuaikan dengan KTP/SIM/Kartu BPJS yang masih berlaku. Perkataan Tuan,Bapak,Ibuk,Nyonya ,Anak tidak dicantumkan dalam penulisan nama pasien. Gelar kesarjanaan atau haji ditempatkan dibelakang nama.
BAB III PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
3.1 Sistem Penyimpanan Berkas Rekam medis Berdasarkan Permenkes No 749a tahun 1989 tentang Rekam Medis, berkas Rekam Medis harus disimpan dengan tata cara tertentu. Selain itu karena berkas Rekam Medis termasuk arsip seperti pada ketentuan yang dirujuk dalam UU No 07/1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan, maka berkas Rekam Medis juga harus dikelolah dan dilindungi sehingga aman dan terjaga kerahasiaanya. Perlindungan tersebut meliputi tempat atau alat yang digunakan untuk menaruh,meletakkan, menyimpan arsip sehingga aman.Keselamatan Arsip dari bahaya atau kerusakan
dan
perncurian
oleh
orang
yang
tidak
bertanggungjawab
dan
usaha
penyimpanan,pengawasan dan pengawetan arsip. Penyimpanan berkas Rekam Medis bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas Rekam Medis yang disimpan dalam Rak Filling, mudah mengambil dari tempat penyimpananya, mudah pengambilannya dan melindungi berkas Rekam Medis dari bahay pencurian. Syarat berkas Rekam Medis dapat disimpan yaitu apabila pengisian data hasil pelayanan pada lembar formulir Rekam Medis telah diisi dengan lengkap dan telah ditata sedemikian rupa sehingga riwayat penyakit seorang pasien urut secara kronologis. Sistem penyimpanan yang diterapkan pada bagian Rekam Medis Puskesmas cukir adalah Sistem Penyimpanan Desentralisasi yaitu sistem penyimpanan secara terpisah antara Rekam Medis Rawat Jalan dengan Rekam Medis Rawat Inap. Rekam Medis Rawat Jalan disimpan disatu tempat penyimpanan, sedangkan Rekam Medis Rawat Inap di simpan di bagian Catatan Medis. Kebaikanya :
Efisiensi waktu sehingga pasien mendapatkan pelayanan lebih cepat.
Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan.
Kelemahannya :
Terjadi duplikasi dalam pembuatan Rekam Medis
Biaya yang digunakan untuk peralatan dan ruangan lebih banyak.
Penjajaran berkas Rekam Medis di Puskesmas Cukir yang disimpan dalam rak penyimpanan tidak ditumpuk melainkan disusun secara horisontal sejajar satu dengan lain mengikuti urutan nomor Rekam Medis dengan cara SISTEM NOMOR LANGSUNG (Straight Numerical Filling = SNF ) yaitu penyimpanan Rekam Medis dalam rak penyimpanan secara berurutan sesuai dengan urutan nomornya. Kebaikannya : Sangat mudah pengambilannya dan mudah melatih petugas-petugas yang harus melaksanakan pekerjaan penyimpanan tersebut. Kelemahan yang tidak dapat dihindari pada saat penyimpanan Rekam Medis petugas harus memperhatikan seluruh angka nomor sehingga mudah terjadi kekeliruan menyimpan. Makin besar angka yang diperhatikan, makin besar kemungknan membuat kesalahan yaitu tertukarnya urutan nomor. Hambatan lain adalah
kesibukan konsentrasi pada rak penyimpanan utnuk nomor besar yaitu Rekam Medis dengan nomor terbaru. Beberapa orang petugas penyimpanan yang berkerja bersamaan disitu kemungkinan saling menghalangi (berhimpitan) satu sama lain secara tidak sengaja. Selain itu pengawasan kerapian penyimpanan sangat sukar dilakukan dengan sistem nomor langsung karena tidak mungkin memberikan tugas pada seorang staf untuk bertanggungjawab pada rak – rak penyimpanan tertentu.
3.2 Jangka Waktu Penyimpanan Berkas Rekam Medis Refensi atau penyusutan berkas Rekam Medis yaitu suatu kegiatan memisahkan antara berkas Rekam Medis yang masih aktif dengan berkas Rekam Medis yang dinyatakan non aktif atau in aktif. Tujuannya adalah mengurangi beban penyimpanan Rekam Medis untuk kemudian di abadikan atau dimusnahkan. Berkas Rekam Medis yang telah di refensi disimpan pada ruang terpisah dari berkas Rekam Medis aktif. Bagian Rekam Medis Puskesmas Cukir dalam melaksanakan refensi pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap setelah 5 tahun tak datang berobat karena meninggal atau sebab lain sudah harus direferensi utnuk disimpan pada ruang Filling in aktif. Penyimpanan pada ruang in aktif tersebut selama 2 tahun baru kemudian dilakukan pengabadian atau pemusnahan.
3.3 Penyisihan Berkas Rekam Medis Penyisihan berkas Rekam Medis yaitu suatu kegiatan pengawasan rutin terhadap kemungkinan kesalahan letak berkas Rekam Medis dan mengembalikannya pada letaknya sesuai dengan sistem penjajaran yang digunakan. Ketika kagiatan ini dilakukan, bersamaan dengan itu pula dilakukan pencatatan berkas Rekam Medis yang sudah saatnya di refensi.
BAB IV PEMINJAMAN,PENANGAN DAN PEMELIHARAAN REKAM MEDIS
4.1 Peminjaman Berkas Rekam Medis Peminjaman berkas Rekam Medis adalah keluarnya berkas Rekam Medis dari tempat penyimpanan karena diperlukan oleh pihak lain. Karena arsip tersebut dipinjam, sehingga tidak berada pada tempatnya, maka diperlukan adanya pencatatan supaya petugas Rekam Medis dapat mengetahui dimana berkas Rekam Medis berada, siapa yang menggunakan, kenapa dipinjam dan kapan harus dikembalikan. Berkas Rekam Medis bersifat tertutup oleh sebab itu perlu diaturprosedur peminjamannya, baik untuk keperluan intern maupun extern Tata Cara peminjaman : Mengisi buku Ekspedisi Rekam Medis yang terdiri dari No, Tanggal, Nama peminjam, Unit, Tanggal pinjam, Tanggal Kembali, Tanda tangan dan Nama Terang. Yang diperbolehkan meminjam Berkas Rekam Medis adalah petugas yang di unit-unit terkait di Puskesmas Cukir dan yang berhak meminjamkan adalah petugas Rekam Medis.
4.2 Pengambilan Berkas Rekam Medis dari Rak Penyimpanan Pelaksanaan pengambilan berkas Rekam Medis dari rak penyimpanan dilakukan oleh petugas Filling berdasarkan Nomor Rekam Medis. 4.3 Pengiriman Berkas Rekam Medis Pelaksanaan pengiriman berkas Rekam Medis dilakukan oleh petugas Rekam Medis atau petugas penerimaan pasien ke Poli atau Ruangan. 4.4 Pengembalian Berkas Rekam Medis Pengembalian Berkas Rekam Medis ialah mengembalikan setiap Berkas Rekam Medis yang telah selesai dipakai untuk berobat dengan menyimpan kembali berkas Rekam Medis ke Filling. 4.5 Pemasangan lembar penurut / Tracer (Out Guide) Lembaran kertas tebal yang digunakan sebagai petunjuk dan pengganti/mewakili Rekam Medis yang diambil/dipinjam dari Rak penyimpanan. Fungsi Out Guide adalah : a. Pengganti Berkas Rekam Medis yang dikeluarkan dari tempat penyimpanan.
b. Tetap berada ditempat penyimpanan selama berkas digunakan/keluar dari tempat penyimpanan. c.
Sebagai petunjuk sekaligus sekat/pemisah dalam penyimpanan Berkas Rekam Medis.
4.6 Peraturan dan tata tertib pengamanan Berkas Rekam Medis Peraturan dan tata tertib pengamanan Berkas Rekam Medis yaitu : a. Selain petugas Rekam Medis dilarang mengambil Berkas Rekam Medis b. Pengambilan Berkas Rekam Medis harus mengisi buku expedisi pengambilan Berkas Rekam Medis. c.
Mengisi Tracer sebagai pengganti Berkas Rekam Medis.
4.7 Pemeliharaan Berkas Rekam Medis Pemeliharaan Berkas Rekam Medis meliputi : a. Setiap 3 bulan sekali dilakukan penyisiran. b. Setiap 5 tahun sekali dilakukan Retensi dari aktif ke in aktif. c.
Dilakukan peremajaan map dimana map yang sudah rusak diganti dengan yang baru.
d. 4.8 Kerahasiaan Informasi dalam Berkas Rekam Medis Rekam Medis merupakan rekaman permanen dan legal yang mengandung isian tentang : Identitas pasien,Kepastian Diagnosa dan Terapi serta merekam semua hasil pemeriksaan dan tindakan. Informasi Berkas Rekam Medis diatur dalam : a.
Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1996 tentang Wajib simpan rahasia kedokteran
b.
Pasal 322 KUH Perdata ayat 1 : “ Barang siapa yang sengaja membuka rahasia yang wajib
disimpan karena jabatan atau mata pencahariannya baik yang sekarang maupun yang dahulu diancam pidana “
c.
Pasal 1365 KUH Perdata : “ Tiap perbuatan melanggar hukum , yang m embawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”
d.
Pasal 1367 KUH Perdata : “ Seorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang
disebabkan keraena perbuatan sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan oleh barang – barang yang berada dibawah pengawasannya “
BAB V TATA LAKSANA PENGISIAN REKAM MEDIS
5.1 Pengisian rekam medis pasien rawat jalan
Pengkajian/asesmen pasien rawat jalan yang meliputi asesmen medis dan asesmen keperawatan dicatat dalam lembar catatan medis pasien rawat jalan, sekurang-kurangnya informasi yang harus terdapat dalam rekam medis rawat jalan adalah: a. Kolom Identitas Pasien meliputi Nama lengkap dan tanggal lahir Kolom ini diisi oleh petugas loket b. Tanggal dan waktu pengkajian; c. Hasil anamnesis mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit; d. Hasil Pemeriksaan fisik; e. Hasil pemeriksaan penunjang medis f.
Diagnosis;
g. Rencana penatalaksanaan; h. Pengobatan dan/atau tindakan; i.
Pelayanan yang telah diberikan kepada pasien;
j.
Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik;
k. Persetujuan tindakan bila diperlukan l.
Nama dan tanda tangan pemberi asuhan
Semua kolom selain identitas di isi oleh pemeriksa.
5.2 Prosedur pengisian rekam medis pasien di UGD dan rawat i nap a.
Pasien baru di UGD Setiap pasien baru di UGD akan dibuatkan status rekam medic UGD dan harus diisi oleh petugas UGD
1.
Petugas medis UGD melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan nama pasien dan tanggal lahir dan mencocokkannya dengan data identitas pada kartu identitas pasien ( KTP,Kartu asuransi kesehatan,SIM atau yang lainnya)
2.
Petugas UGD mencantumkan tanggal dan waktu pemeriksaan
3.
Petugas UGD melakukan asesmen pasien yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pengkajian terhadap hasil pemeriksaan penunjang medik (jika ada)
4.
Untuk kasus trauma dan cidera ,lembar status lokalis harus diisi.
5.
Staf medis membuat diagnosis atas dasar hasil assesmen
6.
Staf medis membuat rencana penatalaksanaan
7.
Staf medis membubuhkan paraf dan nama jelas.
b.
Pasien rawat inap
Setiap pasien rawat inap akan dibuatkan status rekam medis rawat inap,yang meliputi 1. Lembar pengkajian awal medic Lembar ini diisi oleh DPJP yang meliputi anamnesa,RPS dan RPD,hasil pemeriksaan fisik dan diagnose. 2. Lembar pengkajian awal keperawatan Lembar ini diisi oleh perawat atau bidan yang menerima pasien baru dari UGD,yang meliputi hasil anamnesa,pemeriksaan fisik,pengkajian social dan psikologi 3. Catatan perkembangan pasien terintregasi Lembar ini diisi oleh dokter visite ,hasil dari pemeriksaan fisik,terapi dan pelaksanaan oleh perawat atau profesi kesehatan lain dan dibubuhi nama dan paraf. 4. Lembar grafik suhu,nadi dan tekanan darah Lembar ini diisi oleh petugas jaga perawat dan bidan dengan membuat grafik dari hasil pemeriksaan TTV pasien . 5. Lembar hasil pemeriksaan penunjang Lembar ini diisi hasil pemeriksaan penunjang laboratorium,hasil foto atau USG dan diisi oleh petugas jaga. 6. Lembar diagnosa,intervensi dan implementasi Lembar ini diisi dengan cara member tanda centang pada kolom sesuai hasil dari anamnesa dan di lakukan tiap hari selama pasien dirawat inap. 7. Lembar catatan perkembangan pasien. Diisi oleh perawat atau bidan jaga yang merupakan hasil dari observasi pasien berkala. 8. Pengkajian risiko jatuh Lembar ini diisi dengan memberikan skor sesuai dengan skala dan di jumlahkan untuk kemudian dilakukan intervensi sesuai hasil skala jatuh. 9. Lembar survey harian mutu rawat inap Lembar ini diisi oleh petugas peningkatan mutu rawat inap dengan cara memberikan tanda centang sesuai dengan kejadian. 10. Lembar inform concent Setiap tindakan yang akan dilakukan petugas, maka pasien atau wali harus mengisi lembar persetujuan atau penolakan tindakan 11. Lembar pengkajian edukasi pasien Setiap pasien baru harus dilakukan pengkajian edukasi dan hasilnya di tulis dalam lembar edukasi dan dibubuhi tanda tangan baik pemberi edukasi atau wali pasien. 12. Lembar pemakaian alat kesehatan dan obat Setiap pemakaian alkes dan obat harus dituliskan dalam lembar ini dan di bubuhi tanda tangan pemberi obat dan penerima obat.
13. Lembar resume medik Setiap pasien pulang harus dibuatkan resume medik dan di tandatangani oleh dokter yang merawat. 14. Lembar partograf,laporan persalinan dan bayi Lembar laporan persalinan dan bayi diisi oleh bidan yang menolong persalinan
BAB VI SISTEM PELAPORAN 6.1 Laporan Internal
Laporan internal di Puskesmas Cukir
dibuat secara manual
dan dilakukan
dengan cara merekapitulasi data data yang sudah terkumpul untuk dibuatkan table atau grafik yang sesuai dengan kebutuhan Puskesmas.Laporan ini meliputi laporan bulanan dan tahunan.
6.2 Laporan Eksternal
Laporan eksternal di Puskesmas Cukir dibuat secara manual
dan dilakukan
dengan cara merekapitulasi data data yang sudah terkumpul untuk dibuatkan table atau table yang sesuai dengan kebutuhan Puskesmas.Laporan ini meliputi laporan UKM dan laporan UKP.
6.3 Laporan khusus sewaktu
Laporan ini dilakukan bila permintaan mendadak dari dinas kesehatan dengan versi sesuai kebutuhan.
BAB VII PENGENDALIAN MUTU REKAM MEDIS
Indikator mutu yang digunakan di Puskesmas Cukir dalam pelayanan rekam medik adalah angka kelengkapan penulisan rekam medik berbanding dengan jumlah rekam medik yang masuk di bulan yang sama. Dalam pelaksanaan indikator mutu menggunakan buku dalam format tersendiri dan dievaluasi serta dilaporkan setiap bulan pada penaggung jawab mutu.
Mengetahui Kepala UPTD Puskesmas Cukir
dr.Hexawan T. W., MKP NIP. 197106082002121006
.
LAMPIRAN
DAFTAR LAMBANG / SIMBOL / SINGKATAN PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PUSKESMAS CUKIR
SINGKATAN PENYAKIT
1. AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome
2. AP
Angina Pectoris
3.
Apendisitis
APP
4. BBLR
Berat Badan Lahir Rendah
5. BP
Broncho Pneumonia
6. BPH
Benigna Prostat Hypertropy
7. By.
Bayi
8. CA
Carcinoma
9. CRF
Cronic Renal Failure
10. DBD
Demam Berdarah Dengue
11. DF
Dengue Fever
12. DHF
Dengue Haemorragic Fever
13. DM
Diabetes Mellitus
14.DOA
Death On Arrival
15. DSS
Dengue Shock Syndrome
16.FAM
Fibro Adenoma Mamae
17. Fr
Fraktur
18. GE
Gastro Enteritis
19. GED
Gastro Enteritis Dehidration
20. GGK
Gangguan Ginjal Kronik
21. GO
Gonococcal Infection
22. HNP
Herniated Nucleus Pulposis
23. ISK
Infeksi Saluran Kencing
24. ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Atas
25. IUFD
Intra Uterine Fetal Death
26. KB
Keluarga Berencana
27. KET
Kehamilan Ektopic Terganggu
28. KKP
Kekurangan Kalori Protein
29. KP
Koch Pulmonum
30. KPD
Ketuban Pecah Dini
31. LBP
Low Back Pa
32. MOW
Metode Operasi Wanita
33. NCB
Neonatal Cukup Bulan
34. NS
Neufrotic Syndrome
35. OA
Osteo Arthrosis
36. OE
Otitis Externa
37. OF
Observasi Febris
38. OMA
Otitis Media Acut
39. OMP
Otitis Media Purulent
40. OMSK
Otitis Media Supuratifa Chronic
41. SC
Sectio Caesaria
42. TBC
Tuberculosis
43. TF
Thifoid Fever
44. TIA
Transient Ishaemia Attact
45. URI
Upper Respiratiom Infection
46. URTI
Upper Respiration Tract Infection
47. USG
Ultra Sono Graft
48. UTI
Urinary Tract Infection
49. VE
Vakum Ekstraksi
50. VL
Vulnus Laceratum
SINGKATAN LABORATORIUM
1. BUN
Blood Ureum Nitrogen
2. Chol
Cholesterol
3. Creat
Creatinin
4. DL
Darah Lengkap
5. GDA
Gula darah acak
6. Hb
Haemoglobin
7. HCT
Haemotokrit
8. LFT
Liver Fungsi Test
9. RBC
Red Blood Cell
10. RFT
Renal Fungsi Test
11. WBC
White Blood Cell
SINGKATAN OBAT
1. Amok
Amokcicillin
2. Asmef
Asam Mefenamat
3. BC
Vitamin B-Complek
4. Cotrim
Cotrimoksasol
5. CPZ
Khlorpromazin
6. CTM
Chlorpheniramin maleat
7. D 10
Dektrose 10 %
8. D 40
Dektrose 40 %
9. D 5
Dektrose 5 %
10. GG
Gliseril Guaikolat
11. Metro
Meronidazol
12. MgSO4
Magnesium Sulfat
13. OBH
Obat batuk hitam
14. Pamol
Parasetamol
15. PZ
Natrium Khlorida 0,9%
16. RL
Ringer Laktat
17. TTD
Tablet Tambah Darah
18. Syr
Sirup
19. Tab
Tablet
20. Cth
sendok teh
21. C
Sendok makan
22. R/
Resep
23. dd
berapa kali sehari
24. Supp
Suppositoria
25. Sc
Subkutan
26. IV
Intra Vena
27. IM
Intra Muskuler
28. IC
Intra kutan
29. INF
Infus
30. B6
Vitamin B6
31. B1
Vitamin B 1
32. PC
Setelah makan
33. AC
Sebelum makan
34. Pulv
Puyer
SINGKATAN UMUM YANG LAZIM
1. BTK
Banyak Terima Kasih
2. PLPK
Pulang paksa
3. BLPL
Boleh pulang
4. BPU
Poli umum
5. VCT
Poli VCT
6. KIA
Poli KIA
7. UGD
Unit Gawat Darurat
8. RI
Rawat Inap
9. Lansia
Lanjut Usia
10. Lab
Kaboratorium
11. PONED
Ruang Kebidanan
SIMBOL Meninggal
Letak Kepala
Wanita
Laki-laki
Fraktur
View more...
Comments