Buku Pedoman Penggunaan Antibiotik Rsud Kardinah Edit 1 (Repaired)

August 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Buku Pedoman Penggunaan Antibiotik Rsud Kardinah Edit 1 (Repaired)...

Description

 

BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK (PP (P PAB) RSUD KARDINAH Edisi ke-1

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH KOTA TEGAL 2016

0

 

Kata Pengantar

Penemuan Penemu an antibi antibioti otik k dan penggu penggunaa naan n secara secara luas luas dalam dalam bidang bidang keseha kesehatan tan tel telah ah  banyak memberi manfaat bagi kehidupan manusia berupa penurunan secara tajam angka kesakitan dan kematian akibat infeksi. Namun seiring dengan penemuan dan penggunaan antibiotik secara luas tersebut, timbul pula masalah baru yang tak kalah pentingnya, yaitu resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik. Resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik pada saat ini telah menjadi masalah glob global, al, da dan n ke kekh khaw awat atira iran n ak akan an terj terjad adin inya ya “Era “Era Pasca Pascaan anti tibi biot otic ic ! Post-antibiotic Era" Era" menyebabkan masalah resistensi terhadap antibiotik ini menjadi salah satu pusat perhatian  bebagai organisasi kesehatan dan pemerintah berbagai negara di seluruh dunia. #orld orld $eal $ealth th %rga %rgani ni&a &ati tion on !#$% !#$%"" mene meneta tapk pkan an ba bahw hwaa pe perb rbai aika kan n ku kual alit itas as  penggunaan antibiotik merupakan kegiatan terpenting dalam mengendalikan problem resistensi resisten si antibiotik antibiotik di rumah sakit. 'ebijakan dan strategi strategi pengendali pengendalian an resistensi resistensi terhadap terhadap antibiotik meliputi tiga hal dasar, yaitu sur(eilans dan pemetaan !mapping" pola kepekaan kuman terhadap antibiotik, antibiotik, serta perbaikan kualitas kualitas dan kuantitas penggunaa penggunaan n antibiotik  antibiotik  untuk profilaksis dan terapeutik untuk mencegah muncul) berambahnya strain baru yang multiresisten, serta perbaikan kewaspadaan baku ! standard precautions" precautions" untuk mencegah transmisi strain patogen yang multi resisten, *uku pedoman penggunaan antibiotik !PP+*" !PP+*" R- 'ardinah ini merupakan salah satu upaya R- 'ardinah untuk mengendalikan problem resistensi antibiotik di R- 'ardinah agar dijadikan panduan bagi para klinisi dalam memutuskan perlu tidaknya seorang  pasien mendapatkan antibiotik, memilih jenis dan menetapkan dosis dan inter(al pemberian antibiotik antib iotik bila pasien membutuhka membutuhkan n antibiotik, antibiotik, baik untuk untuk keperluan keperluan profilaksis profilaksis maupun terapeutik. /ujuan /ujuan penyusunan buku PP+* PP+* ini adalah untuk mengo mengoreksi reksi dan mengarahkan  penggunaan antibiotik, memperbaiki kualitas perawatan pasien, mencegah dan mengendalik menge ndalikan an strain resisten, serta meningkatk meningkatkan an efisiensi efisiensi biaya perawatan. *uku ini juga diharapkan untuk digunakan para farmasis dalam menge(aluasi dan menyiapkan obatobat antibi ant ibioti otik k yang yang dimint dimintaa oleh oleh klinis klinisii bagi bagi pasien pasien mereka mereka,, serta serta menjad menjadii pandua panduan n untuk  untuk  menge(aluasi kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik oleh pihak terkait, seperti 'omite 1edik, ub'omite 1utu, dsb. 1engingat perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran yang  begitu cepat dan dinamis, pada buku panduan ini akan die(aluasi secara berkala selambat lambat lam batnya nya tiap tiap 2 tahun tahun.. engan engan demiki demikin n dihara diharapka pkan n buku buku ini selalu selalu ter ter update update,, da dapa patt diguna dig unakan kan secara secara ope operasi rasiona onal, l, serta serta dapat dapat dimoni dimonitor tor dan die(al die(aluas uasi, i, untuk untuk member memberika ikan n manfaat sebesarbesarnya bagi pelayanan pasien di R- 'ardinah .

 

'ota /egal, eptember 3045

4

 

/im Penyusun +6/+R 77

'ata Pengantar

$al

7

'ebi 'ebija jaka kan n -mu -mum m Pen Pengg ggun unaa aan n +nti +ntibi biot otik ik R- R- 'ard 'ardin inah ah (antibiotic  policy)

2

77

Pedoman Penggunaan +ntibiotik untuk Profilaksis *edah ) %peratif

8

777

Pedoma Pedoman n Pengg Pengguna unaan an +ntibi +ntibioti otik k un untuk tuk Profila Profilaksi ksiss Nonbe Nonbedah dah)) %peratif  39

777

7;

Pedoma Pedoman n Penggu Penggunaa naan n +ntibi +ntibioti otik k untuk untuk /erapi erapi Empirik  Empirik  +. Pasien +nak

20

*. Pasien ewasa

:0

Pedoma Pedoman n Pengg Pengguna unaan an +ntibi +ntibioti otik k un untuk tuk /erapi erapi Empir Empirik ik pada pada  perawatan 7ntensif 

84

3

 

BAB I

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KARDINAH KOTA TEGAL  NOMOR

 TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RSUD KARDINAH KOTA TEGAL 

DIREKTUR RSUD KARDINAH KOTA TEGAL 

Menimbang : a. bahwa penggunaan an niibi!i" #a$am pe$a%anan "e& e&eh eha aan an &e &e'i 'ing ng"a "a$i $i i#a i#a" " epa epa &e &ehi hing ngga ga #a #apa pa menimbu$"an peng!baan "u'ang e(e"i() pening"aan 'i&i"! e'ha#ap "eamanan pa&ien) me$ua&n%a 'e&i&en&i #an inggin%a bia%a peng!baan* b. ba bahw hwa a un unu u" " me meni ning ng"a "a" "an an "e "ee epa paa an n pe peng nggu guna naan an anibi! ani bi!i" i" #a$a #a$am m pe$a pe$a%ana %anan n "e&eha "e&ehaan an pe'$ pe'$u u #i&u& #i&u&un un pe#!man umum penggunaan anibi!i"* +. bahwa be'#a&a'"an pe'imbang nga an &ebagaimana #ima"&u# #a$am hu'u( a #an hu'u( b) pe'$u mene me nea ap" p"an an Pe Pe'a 'au u'a 'an n Me Men ne' e'ii Ke Ke&e &eha haa an n en enan ang g Pe#!man Umum Penggunaan Anibi!i"* Menginga : ,. Un#a Un#ang-U ng-Un#an n#ang g N!m N!m!' !' / Tahu Tahun n 00 001 1 en enang ang P'a P'a"i" "i" Ke#! Ke #!" "e' e'an an 2Lem 2Lemba ba'a 'an n Ne Nega ga'a 'a Re Repu pub$ b$i" i" In In#! #!ne ne&i &ia a  Tahun 001 N!m!' ,,3) Tambaha Tambahan n Lemba'a Lemba'an n Nega'a Repub$i" In#!ne&ia N!m!' 114,5* . Un#ang-Un#ang N!m!' 43 Tahun 00/ enang Ke&e Ke &eha haa an n 2Lem 2Lemba ba'a 'an n Ne Nega ga'a 'a Re Repu pub$ b$i" i" In In#! #!ne ne&i &ia a  Tahun 00/ N!m!' ,11) Tambaha Tambahan n Lemba'a Lemba'an n Nega'a Repub$i" In#!ne&ia N!m!' 60345* 0,,) N!.781. 2

 

4. Un#a Un#ang-U ng-Un#an n#ang g N!m N!m!' !' 1 11 1 Tah Tahun un 0 00/ 0/ ena enang ng Rum Rumah ah Sa"i Sa" i 2Lemb 2Lemba' a'an an Neg Nega' a'a a Rep Repub$ ub$i" i" In# In#!ne !ne&ia &ia Ta Tahun hun 00/ N!m!' ,64) Tambahan Lemba'an Nega'a Repub$i" In#!ne&ia N!m!' 6085* 1. Pe'a Pe'au' u'an an Peme Peme'i 'ina nah h N!m N!m!' !' 8 Tahu Tahun n ,/ ,//7 /7 en ena ang ng Peng Pe ngam aman anan an Se Se#i #iaa aan n 9a 9a'm 'ma& a&ii #a #an n A$ A$a a Ke Ke&e &eha haa an n 2Lemba'a 2Lemba 'an n Neg Nega' a'a a Rep Repub$ ub$i" i" In# In#!ne !ne&ia &ia Ta Tahun hun ,/ ,//7 /7 N!m! N! m!'' ,4 ,47) 7) Ta Tamb mbah ahan an Le Lemb mba' a'an an Ne Nega ga'a 'a Re Repu pub$ b$i" i" In#!ne&ia N!m!' 487,5* 6. Pe'a Pe'au' u'an an Peme Peme'i 'ina nah h N!m N!m!' !' 6, Tahu Tahun n 0 00/ 0/ en ena ang ng Pe"e Pe "e'a 'aan an Ke( Ke(a' a'ma& ma&ia ian n 2Le 2Lemb mba' a'an an Neg Nega' a'a a Re Repub pub$i" $i" In#!ne&ia Tahun 00/ N!m!' ,1) Tambahan Lemba'an Nega'a Repub$i" In#!ne&ia N!m!' 60115* 3. Kepuu&an Mene'i Ke&ehaan N!m!' ,7/; ,7 /;Me Men" n"e& e&;S ;SK; K;II III; I;0 003 03 en enan ang g Ke Kebi bia a"a "an n Ob Oba a Na&i!na$* 8. Pe'au'an Mene'i Ke&ehaan N!m!' HK.0 HK. 0.0 .0;M ;Men" en"e&; e&; 03 037;I 7;I; ;0, 0,0 0 en ena ang ng Kew Kewa aiba iban n Meng Me nggu guna na"a "an n Ob Oba a Ge Gene ne'i 'i" " #i 9a 9a&i &i$i $ia a& & Pe Pe$a $a%a %ana nan n Ke&ehaan Peme'inah*

:

 

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103;MENKES;PER;71+ < 'eputu 'eputusan san ini ini berlak berlaku u pada pada tangga tanggall ditetap ditetapkan kan dan dan apabi apabila la ada ada kekeli kekelirua ruan n dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaiman mestinya

  Diteta!an

" TEGAL

Pa#a Pa# a Tangga$ angga$ "

OKTO OKTOBER BER 2016 2016

DIREKTUR RSUD KARDINAH KOTA TEGAL

8

 

#r% ABDAL HAKIM TOHARI& S% RM% MMR  Pe'ina Uta'a M#a NIP% 1*+,060- 1*,+02 1 00 KEBI.AKAN UMUM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ( Antibiotic Policy) Policy) RSUD KARDINAH / KOTA TEGAL

'ebijakan 'ebija kan umum umum penggu penggunaa naan n antibio antibiotik tik R- R- 'ard 'ardina inah h 'ota /ega /egall berdas berdasark arkan an 'eputu 'ep utusan san irektu irekturr -tama -tama R- 'ardina 'ardinah h 'ota 'ota /ega /egall  N% < .............................. .......................................... ............ /entang 'E*7?+'+N +N/7*7%/7' 7 R- '+R7N+$ meliputi <

4. 'arena penggun penggunaan aan antibiotik antibiotik oleh oleh dokter terhadap terhadap pasien pasien memiliki memiliki dampak dampak pada lingkungan rumah sakit, maka penggunaan antibiotik di R- 'ardinah diatur, dikendalikan dan die(aluasi oleh irektur R- 'ardinah melalui operasionalisasi /im Pencegahan dan Pengendalian Resistensi +ntibiotik R- 'ardinah secara lintas koordinasi dengan 7nstalasi 7nstalasi 6armasi, 6armasi, 1ikrobiolo 1ikrobiologi, gi, /im Pencegahan Pencegahan dan Pengendalian 7nfeksi, /im 'eselamatan Pasien, dan ub 'omite 6armasi/erapi 'omite 1edik R- 'ardinah. 3. Rumah Rumah sakit meneta menetapka pkan n Pedoma Pedoman n Pengguna Penggunaan an +ntib +ntibiot iotik ik !PP+*" !PP+*" bagi bagi pasien yang dirawat yang meliputi pasien anak dan dewasa, serta mencakup antibiotik   profilaksis dan antibiotik untuk terapi empirik. PP+* PP+* dire(isi secara berkala mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan peta medan kuman. 2.

'eputu 'eputusan san untuk untuk memul memulai ai pember pemberian ian antibi antibioti otik k baik untuk untuk profil profilaksi aksiss maupun maupun untuk terapi empirik pada seorang pasien harus dilakukan secara selektif, yaitu kepada pasien yang berisiko tinggi akan mengalami infeksi bakterial atau pada  pasien yang terbukti atau sangat mungkin sedang menderita infeksi bakterial. Proses seleksi ini dijabarkan lebih lanjut di dalam PP+*. PP+*.

:. etiap etiap pemberian pemberian antibiot antibiotik ik untuk untuk tujuan tujuan profilak profilaksis sis harus harus mengac mengacu u pada pada PP+*. PP+*. +nti +n tibi biot otik ik ya yang ng digu diguna naka kan n un untu tuk k pr prof ofil ilak aksi siss tida tidak k bo bole leh h di digu guna naka kan n un untu tuk  k  kepentingan terapeutik, dan sebaliknya antibiotik untuk terapeutik tidak digunakan untuk profilaksis. profilaksis. ?enis antibiotik antibiotik untuk profilaksis profilaksis dan untuk terapi ditetapkan ditetapkan secara berkala sejalan dengan penetapan PP+* dan formularium 8. 'eputu 'eputusan san pemberian pemberian antibiot antibiotik ik untuk untuk keperlu keperluan an empiri empirik k harus harus didahu didahului lui dengan dengan up upay ayaa diag diagno nosti stik k atau atau iden identi tifi fika kasi si un untu tuk k mene menent ntuk ukan an ad adaa tida tidakn knya ya in indi dika kasi si  pemberian antibiotik !yaitu ! yaitu adanya infeksi bakterial atau kemungkinan kuat infeksi  bakterial". +lgoritme penentuan ada tidaknya indikasi memberikan antibiotik  merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PP+* PP+* terapi empirik.

5

 

5. ebelu ebelum m dilaku dilakukan kan terapi empirik, empirik, perlu perlu dilaku dilakukan kan pemeriksa pemeriksaan an kultur kultur dengan dengan  pengambilan spesimen kultur yang benar. +pabila hasil kultur telah tersedia, dokter   penanggung jawab pasien !P?P" melakukan streamlining  melakukan  streamlining  antibiotik   antibiotik sesuai dengan ha hasi sill ku kult ltur ur.. +pab +pabila ila ha hasil sil ku kult ltur ur tida tidak k da dapa patt di digu guna naka kan n un untu tuk k mela melaku kuka kan n  streamlining , maka maka dilaku dilakukan kan konsul konsultasi tasi dengan dengan dokter dokter spesial spesialis is 1ikrob 1ikrobiol iologi ogi 'linik. @. >aboratoriu >aboratorium m 1ikrobiologi 1ikrobiologi 'linik 'linik melakukan melakukan pemeriksaan pemeriksaan kultur dan antibiogr antibiogram am menurut standar, dan melaporkan hasilnya serta melakukan konsultasi klinik kepada P?P. A. Pelapo Pelaporan ran hasil hasil uji kepekaan kepekaan terhada terhadap p antibiot antibiotik ik generasi generasi mutakh mutakhir ir berspek berspektru trum m luass yaitu lua yaitu < merope meropenem nem,, cefta&i cefta&idim dim,, cefepim cefepim,, (ankom (ankomisin isin,, line&o line&olid lid dibatasi dibatasi !direstriksi" hanya untuk isolat multidrug resistant organism organism !1R%". 9. Pembuatan Pembuatan resep antibioti antibiotik k berspektrum berspektrum luas untuk untuk bakteri multiresist multiresisten en !1R%" hanya dilakukan oleh P?P P?P.. 7nstalasi 6armasi dapat menge(aluasi kelayakan resep)  permintaan antibiotik berspektrum luas untuk bakteri patogen 1R% dengan  berkonsultasi kepada /im /im PPR+ atau 'epala *idang Pelayanan 1edik 40 40.. 7nst 7nstala alasi si 6arm 6armas asii R- R- 'ard 'ardin inah ah mene menera rapk pkan an aut automa omatic tic stop stop order  order   apabila  permintaan antibiotik dari klinisi tidak sesuai s esuai dengan PP+*, PP+*, dengan terlebih dahulu melakukan komunikasi dengan P?P sebagai upaya mengendalikan dan mengurangi  penggunaan antibiotik yang tidak bijak. bijak.

@

 

BAB II PEDOMAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK UNTUK PROILAKSIS BEDAH A% Lata Latarr Be$ Be$a! a!an ang g

7nfeks 7nf eksii pasca pasca bedah bedah pada pada daerah daerah luka luka operasi operasi ataupun ataupun jaring jaringan an lunak lunak merupa merupakan kan masalah yang sering dijumpai dijumpai tetapi sebenarnya bisa dihin dihindari. dari. Penggunaan Penggunaan antibiotik antibiotik yang tidak rasional baik oleh dokter ataupun masyarakat umum dapat menyebabkan timbulnya resistensi kuman, meningkatnya efek samping obat, dan meningkatkan biaya pengobatan akibat biaya yang dikeluarkan oleh penanganan infeksi pasca bedah. alam menggunakan antibiotik hendaknya didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain< peta medan kuman, spektrum antibiotik, efektifitas, aspek farmakodinamik serta farmako farm akokin kinetik etik,, keaman keamanan, an, pengal pengalama aman n klinik klinik sebelu sebelumny mnya, a, kemung kemungkin kinan an terjadi terjadinya nya resistensi kuman, terjadinya super infeksi dan harga. iagnosis infeksi sedapat mungkin ditunjang tes kepekaan mikrobiologi. ebelum penggunaan antibiotik perlu ditentukan tujuan darii penggu dar penggunaa naanny nnyaa apakah apakah untuk untuk profila profilaksi ksiss atau terapi terapi.. Penggu Penggunaa naan n profil profilaks aksis is dapat dapat  berupa profilaksis bedah dan non bedah. Penggu Pen ggunaa naan n terape terapeuti utik k dapat dapat seca secara ra empiri empirik k ! educa educated ted guess  guess  " yang yang berdas berdasark arkan an  pengalaman semata ataupun secara pasti)definitif yang berdasarkan hasil kultur. kultur. Penggunaan antibiotik profilaksis bedah sebaiknya dipakai sebagai pedoman dalam mengendalikan infeksi nosok nos okomi omial. al. 1eskip 1eskipun un antibi antibioti otik k profil profilaksi aksiss bedah bedah memain memainkan kan perana peranan n pentin penting g dalam dalam menurunkan insidens infeksi paska bedah !7%", didapatkan pula faktor resiko lain seperti < 

-mur  iabetes



Perokok 



Penggunaan hormon steroid !masih kontro(ersi"



1alnutrisi



%besitas



#aktu operasi yang panjang ! lebih dari 3 ja jam" m"

 

*eratnya penyakit Penurunan respon imunitas



lingkungan rumah sakit dan penyakit lain yang menyertai penderita.



B% Daar /#aar /#aar Pengg Penggnaan naan Antii Antiiti! ti! Pr3i$a Pr3i$a!i !i Be#a4 1% De3inii +ntibiotik profilaksis bedah adalah antibiotik yang diberikan pada penderita yang  belum terkena infeksi, tetapi diduga mempunyai peluang besar untuk mendapatkan infeksi daerah operasi, atau bila penderita terkena infeksi dapat menimbulkan dampak buruk pada  penderita. Bontoh penggunaan penggunaan +ntibiotik +ntibiotik Profilaksis < a. Profilaksis Profilaksis yang yang bertujuan bertujuan mencegah mencegah infeksi infeksi oleh oleh mikroorg mikroorganisme anisme yang yang diperkirak diperkirakan an dapat timbul pada tempat operasi. A

 

 b. Pencegahan infeksi pada tempat dengan resiko tinggi untuk terjadinya infeksi misalnya penggunaan implan atau endokard yang rusak  c. +danya +danya kemungk kemungkina inan n mikroo mikroorg rgani anisme sme yang masuk ke dalam darah sebagai sebagai akibat akibat inter(ensi pada tempat lain ! cabut gigi, operasi rongga mulut , membuka =7 tract, -rologi dll " 2%T5an Penggnaan Antiiti! Pr3i$a!i Be#a4 4. 1enceg 1encegah ah terjad terjadiny inyaa infeksi infeksi daerah daerah opera operasi. si. 3. 1encegah 1encegah terjadin terjadinya ya morbidi morbiditas tas dan dan mortalit mortalitas as pasca pasca bedah. bedah. 2. 1engurangi 1engurangi lama perawata perawatan n dan menurunkan menurunkan biaya perawatan. perawatan. :. /idak idak menim menimbul bulkan kan efek ikutan ikutan.. 8. 1encegah 1encegah konseku konsekuensi ensi ikutan ikutan pada penggunaa penggunaan n antibiot antibiotik ik terhadap terhadap flora normal normal pasien pasien dan kuman penghuni rumah sakit. % S7arat Antiiti! Pr3i$a!i Be#a4 7ang I#ea$ -ntuk mencapai tujuan tersebut di atas maka dipilih antibiotik yang mempunyai kemampuan sebagai berikut < 4. +ktif terhada terhadap p kuman kuman patogen patogen yang yang terbany terbanyak ak mengonta mengontaminasi minasi luka. luka.

3. daerah iberikan iberikan dengan dengan domencapai sis yang adekua akadar dekuat t dan waktu wak tu di yang tepat yang sehingg sehingga a pada saat insisi insisi operasi telahdosis cukup tinggi jaringan bersangkutan. 2. +man. :. Penggu Penggunaa naan n dalam dalam waktu yang singkat singkat untuk untuk mengur mengurang angii efek ikutan ikutan,, menceg mencegah ah timbulnya resistensi dan menekan biaya yang tidak perlu. #alaupun penggunaan antibiotik profilaksis mempunyai peranan penting dalam menurunkan infeksi infek si daerah operasi, didapatkann didapatkannya ya juga faktor lain antara lain lingkungan lingkungan kamar operasi dan kondisi medis lain yang mendasari penderita. 8% Pe'agian In3e!i Daera4 Oerai) Surgical  Surgical Site Infection Infection   a. Infeksi daerah daerah operasi Superfisial  Superfisial  +dalah infeksi yang terjadi dalam jangka waktu 20 hari pasca operasi yang mengenai

kulit atau jaringan subkutis di atas fascia disertai <  'eluarnya pus dari luka insisi atau drain di atas fascia. 





 +danya mikroorganisme pada biakan yang didapatkan melalui prosedur aseptik dari luka yang ditutup primer. primer.   alah satu tandatanda tandatanda nyeri, pembengkakan, pembengkakan, kemerahan, kemerahan, hangat hangat atau luka operasi sengaja dibuka ahli bedah, walaupun hasil biakan negatif.

 idiagnosis infeksi oleh ahli bedah atau dokter yang berwenang. b. Infeksi daerah daerah operasi Dalam Dalam +dalah infeksi yang terjadi dalam jangka waktu 20 hari pasca operasi bila tanpa implan atau dalam jangka waktu 4 tahun bila disertai dengan pemasangan implan dan infeksi mengenai jaringan atau rongga di fascia atau di bawah lapisan fascia disertai kriteria < 

9

 



>uka spontan membuka !dehisensi" atau sengaja dibuka oleh ahli bedah disertai salah satu tanda < panas ! C2A oB ", atau nyeri walaupun hasil biakan negatif.

+bses atau tanda infeksi yang dijumpai pada saat pemeriksaan pemeriksaan langsung langsung ! dilihat dilihat ", re operasi, atau dari hasil pemeriksaan radiologi ataupun histopatologi, atau didiagnosis infeksi oleh ahli bedah.  c. Kriteria Infeksi Infeksi Luka Organ/Rongga Organ/Rongga 7nfeksi yang terjadi dalam jangka waktu 20 hari pasca operasi bila tanpa implan atau dalam jangka waktu 4 tahun bila disertai pemasangan implan dan ternyata timbulnya infe infeks ksii terk terkai aitt de deng ngan an tind tindak akan an op oper erasi asi da dan n in infe feks ksii be berh rhub ubun unga gan n de deng ngan an an anat atom omii !organ)rongga", yang dibuka selama operasi disertai sedikitnya salah satu kriteria tersebut di bawah ini < 

 



'eluarnya pus dari drain yang ditempatkan pada luka tusuk ke dalam organ atau rongga. +danya mikroorganisme pada biakan yang diambil secara aseptik dari cairan, jaringan organ atau rongga. +bses atau tanda infeksi yang ditemukan saat pemeriksaan, reoperasi, radiologis atau histopatologis.



idiagnosis infeksi oleh ahli bedah atau dokter yang berwenang.



K$ai3i!ai rgan9rngga rgan9rngga ei3i! 7ang ter!ena in3e!i 'e$iti "  7nfeksi arteri atau (ena.



+bses payudara atau mastitis



isc space.



/elinga, mastoid



Endokarditis.



Endometritis.



1ata, selain konjung(itis.



/raktus gastrointestinal.



7ntraabdominal, tidak dijelaskan di mana.



7ntrakranial, abses otak atau dura.



Persendian atau bursa 1ediastinitis



1eningitis atau (entrikulitis.



1iokarditis atau perikarditis.



Rongga mulut ! mulut, lidah, gusi".



%steomielitis.



7nfeksi lain dari traktus respiratorius bawah !empiema".



%rgan reproduksi laki atau perempuan.



inusitis



+bses spinal tanpa meningitis.



/raktus respiratorius atas



;aginal cuff 



40

 

:% In#i!ai In#i!ai Penggnaa Penggnaan n Antiit Antiiti! i! Pr3i$a! Pr3i$a!i i alam menetapkan apakah seorang seorang pasien memiliki indikasi untuk mendapatkan mendapatkan antibiotik profilaksis bedah, perlu die(aluasi berapa faktor resiko yang berhubungan dengan  penyembuhan luka pada pembedahan pembedahan adalah < 4. /ingkat ingkat kontam kontamina inasi si bakter bakterii patoge patogen n selama selama pembed pembedaha ahan n menuru menurutt klasifi klasifikas kasii Pembedahan 1ayhall !1ayhall Blassification". 3. +da tidaknya komorbiditas !'lasifikasi komorbiditas menurut ++". 2. >ama waktu rawat inap sebelum operasi. operasi. :. Pemasangan Pemasangan prostesis. 8. %perasi %perasi cardio(ascul cardio(asculer  er  :%1%% Ket :%1 Ket4a 4an n Antii Antiiti ti! ! Pr3i Pr3i$a! $a!i i 'enr 'enrtt K$ai3 K$ai3i!a i!ai i Pe Pe'e 'e#a4 #a4an an  ayhall  (Ma74a$$ !lassification" 'lasifikasi pembedahan menurut 1ayhall pada umumnya merupakan dasar pertimbangan utama menetapkan ada tidaknya indikasi memberikan profilaksis bedah, kemudian disusul faktor lain yang berpengaruh terhadap resiko terjadinya morbiditas pasca operasi sebagai  pertimbangan tambahan . a%Oerai eri4

Daitu operasi yang dilakukan pada daerah ) kulit yang pada kondisi prabedah tanpa  peradangan dan tidak membuka traktus respiratorius, traktus gastrointestinal, orofaring, traktuss urinarius traktu urinarius atau traktus bilier ataupun operasi yang terencana dengan penutupan kulit primer atau tanpa penggunaan drain tertutup. 'emungkinan timbulnya infeksi daerah operasi kategori ini adalah 3: . +ntibiotik profilaksis di sini dianjurkan hanya pada kasuskasus berikut <  Pema Pemasan sanga gan n impl implan an ) pro proste stesi siss yang yang per perma mane nen n  Pembawa !carrier " bakteri patogen.  +dany +danyaa infe infeksi ksi ditemp ditempat at lain lain di luar luar daera daerah h oper operasi. asi.  Riwaya Riwayatt penyak penyakit it katup katup remati rematik k atau atau telah telah mema memakai kai katu katup p buata buatan. n.  Pend Pender erit itaa de deng ngan an tube tuberk rkul ulos osis is tena tenang ng !p !pen engg ggun unaa aan n tu tube berk rkul ulos ostat tatik ikaa menc menceg egah ah  penyebaran". 

Pe Pend nder erit itaa )yang ya ng meng me ngal alam amii dise di seks ksi i jari jaring ngan an ya yang ng lu luas as,, (a (ask skul ular aris isas asii ja jari ring ngan an terganggu jelek, penggunaan obat imunosupresif.

% Oerai eri4 ter!nta'inai% ter!nta'inai% Daitu operasi yang membuka traktus digesti(us, traktus bilier, traktus urinarius, traktus respiratorius sampai orofaring, traktus reproduksi kecuali o(arium ataupun operasi yang tanpa pencemaran nyata ! gross ! gross spilage spilage". 'emungkinan timbul infeksi adalah 8 F 48  +ntibiotik profilaksis pada kategori ini digunakan pada <  i isek seksi si leh leher er yan yang g mas masuk uk ke or orof ofar arin ing. g.  iseksi iseksi lamb lambung ung ! karsi karsinom noma", a", memb membuka uka kolo kolon, n, ileum ileum bagi bagian an dista distal. l.  %peras %perasii kolon kolon ) usus usus keci kecill dengan dengan gang ganggua guan n (askul (askularis arisasi asi daru daru usus usus..  %peras %perasii yang yang menemb menembus us salu saluran ran empedu empedu !ekstra !ekstra hepata hepatal". l".  %peras erasii sa salu lura ran n kem kemih ih..  %per %peras asii yan yang g mela melalu luii (ag (agin ina. a. ;%Oerai ter!nta'inai% ter!nta'inai% 44

 

+dalah operasi yang membuka membuka traktus traktus digesti(us, digesti(us, traktus bilier, bilier, traktus urinarius, urinarius, traktus respiratorius sampai dengan orofaring atau traktus reproduksi kecuali o(arium dengan pencemaran yang nyata ataupun operasi pada luka karena kecelakaan dalam waktu kurang dari 5 jam ! golden period ". ". Pada operasi jenis ini tidak lagi diberikan antibiotik antibiotik profilaksis akan tetapi diberikan diberikan antibiotik teraeti!  seperti<  seperti<  %perasi %perasi yang yang menem menembus bus salura saluran n emped empedu u yang yang terinfe terinfeksi ksi..  %perasi %perasi yang yang menem menembus bus salura saluran n kemi kemih h yang yang terinfe terinfeksi ksi..  %pera %perasi si rada radang ng aku akutt tanpa tanpa pem pembe bent ntuk ukan an nan nanah ah..  %per %peras asii pada pada pat patah ah tul tulan ang g terb terbuk ukaa !!open open fractur ee". ". #%Oerai !tr #engan in3e!i% +dalah operasi pada perforasi perforasi traktus traktus digesti(us, digesti(us, traktus urogenital urogenitalis is atau traktus respirat resp iratori orius us yang yang terinf terinfeks eksii ataupu ataupun n op operas erasii yang yang melewat melewatii daerah daerah purule purulen n !inflam !inflamasi asi  bakterial". apat pula operasi pada luka terbuka lebih dari 5 jam setelah kejadian atau terdapat terdap at jaringan jaringan non(ital yang luas atau nyata kotor, atau dokter yang melakukan melakukan operasi menyatakan sebagai luka operasi kotor ) terinfeksi. 'emungkinan infeksi adalah :0 F @0 . Pada keadaan tersebut juga tidak diberikan antibiotik profilaksis, melainkan antibiotik  terai . :%2% Ket4an Antiiti! Pr3i$a!i Pr3i$a!i Be#a4 'enrt Stat Stat ii! Pen#erita er#aar!an S!r American S!r American Society Society of Anesthesiologist  Anesthesiologist  (ASA)  (ASA) SKOR  ASA 4 3 2 :

8

STATUS ISIK 

Penderita normal dan sehat Pen ende deri rita ta deng engan kela kelain inan an si sist stem emik ik rin ringa gan. n. Pend Pender erit itaa de deng ngan an ke kela lain inan an si siste stemi mik k be berat rat,, ak akti ti(i (ita tass terb terbat atas. as. Pe Pend nder erit itaa den denga gan n kel kelai aina nan n sis siste temi mik k ber berat at ya yang ng se seda dang ng menjalani pengobatan untuk life support Pe Pend nder erit itaa deng dengan an kea keada daan an yan yang g sang sangat at jel jelek ek,, dipe diperk rkir irak akan an  bisa bertahan sekitar 3: jam dengan atau tanpa operasi.

:%% Ke'ng!inan !e5a#ian IDO

43

 

i ba bawa wah h in inii ad adala alah h fakto faktorr re resik siko o un untu tuk k an anca cama man n te terj rjad adin inya ya 7%. 7%. >ama >ama op opera erasi si,, ko ko morbiditas merupakan faktor resiko terjadinya 7%. +dan +d anya ya 3 komo komorb rbid idit itas as !d !dap apat at dili diliha hatt dari dari sk skor or ++C ++C3" 3" da dan n la lama ma op oper eras asii da dapa patt diperhitungkan sebagai indeks resiko 7ndeks Resiko 0 4 3

efinisi /idak ditemukan faktor resiko. itemukan 4 faktor resiko. itemukan 3 faktor resiko

Ke'ng!inan IDO e#aar!an !e$a erai #an in#e! rei! .

'elas operasi *ersih *ersih te terkontaminasi /erkontaminasi

7ndeks risiko 0 4 3 4,0 3,2 8,: 3,4 :,0 9,8 2,: 5,A 42,3

D% Prini Prini Penggnaan Penggnaan Antii Antiiti! ti! Pr3i$a Pr3i$a!i !i Be#a4 

Pilih antibiotik antibiotik yang paling efektif melawan melawan mikroba mikroba yang mungkin mungkin sebagai sebagai penyebab penyebab



infeksi. Pilih antibiotik dengan toksisitas rendah.





 

+ntibiotik tunggal, dengan dosis terapeutik, diberikan secara intra(ena 2050 menit sebelum operasi, sehingga pada saat operasi diharapkan sudah mencapai kadar yang efektif untuk  menghambat pertumbuhan kuman. Penggunaan antibiotik selama operasi masih berjalan diulangi bila operasi telah berjalan lebih dari 2 F : jam atau dua kali half life antibiotik, life antibiotik, atau perdarahan lebih dari 4800 ml *ila diperlukan dapat diberikan 3 atau 2 kali pasca bedah, tetapi tidak lebih dari 3: jam. =unakan antibiotik yang sesuai bila infeksi cukup sering terjadi atau bila akibat infeksi ini memperburuk keadaan penderita.

iagnosis infeksi sebaiknya didasarkan atas pemeriksaan bakteriologis. ebelum antibiotik  diberi dib erikan kan harus harus ditent ditentuka ukan n dulu dulu indika indikasin sinya ya apakah apakah sebaga sebagaii profil profilaks aksis is atau terapeu terapeutik tik.. Pemilihan antibiotik tergantung spektrum antibiotik, farmakokinetik dan farmokodinamik, efek samping, pengalaman klinik, biaya ekologi dan resistensi,. E% Kategri Kategri re!'en re!'en#ai #ai enggnaan enggnaan antiiti! antiiti! r3i$a! r3i$a!i i e#a4 1% Sangat Sangat #ire! #ire!'en 'en#a #ai!a i!an n Penggunaan antibiotik profilaksis jelas jelas menurunkan morbiditas, mengurangi  biaya rumah sakit dan juga menurunkan penggunaan antibiotik secara keseluruhan. 1% Di Dirre!' e!'en en#a #ai i!a !an n +ntibiotik +ntib iotik profilaksis profilaksis menurunkan menurunkan angka morbiditas morbiditas dalam jangka pendek, pendek, tetapi tidak dapat membuktikan bahwa profilaksis menurunkan mortalitas atau morbiditas

 jangka panjang, mengurangi biaya rumah sakit dan penggunaan antibiotik secara keseluruhan. 42

 

2% Dire! Dire!'en 'en#a #ai!a i!an n tetai tetai erat eratran ran ( policy)  policy) ete'at 'e'at er!e;a$ian #alau ada indikasi penggunaan antibiotik profilaksis tetapi pera peraturan turan ! policy  policy"" setempat membuat perkecualian. % Ti# i#a! a! #ire! #ire!' 'en en#a #ai i!a !an n +ntibiotik profilaksis tidak terbukti secara klinis efektif, malah meningkatkan  penggunaan antibiotik dengan manfaat manfaat minimal. % STANDA STANDAR R OPERASIO OPERASIONAL NAL PROSEDU PROSEDUR R PEMBERIA PEMBERIAN N ANTIBIOTI ANTIBIOTIK K PROILAKSIS 1% Menen Menent! t!an an !$ai3 !$ai3i!a i!ai i 5eni 5eni era eraii a. okter operator menentukan klasifikasi jenis operasi.  b. 1enentukan indeks risiko. c. 1enentukan ada) tidaknya indikasi penggunaan penggunaan antibiotik profilaksis. d. 1empersiapkan perlengkapan kebutuhan kebutuhan operasi termasuk pengadaan an antibiotik tibiotik untuk profilaksis !jenis dan dosis". 2% D!ter D!ter enangg enanggng ng 5aaparotomi *iopsi



erklase er(iks



$isterorafi ub /otal



+bdominal histerektomi



>aparotomi $amil

La'a Pe'erian Ket 9 Kategri Oat

/idak diberikan antibiotik  profilaksis

 

$isteroskopi Panoramik 

Di

  Enterobacter sp. +moksilin asam +kaligenesissp. Bla(ulanat

  4 gr !7;"  

  alam 20 menit sebelum dilakukan  prosedur 

4 gr !drip atau rectal"

  4 gr per !7;"  

  * *

*  

Pemberian hanya satu kali !dalam 20

* * 3A

 

7ntra+bdomen 

>aparotomi 'ehamilan Ektopik 



/umor ?inak %(arium



1iomektomi



alpingo %oforektomi



;entrofiksasi



$ematokelektomi



Plastik -terus



%perasi eptum ;agina



%perasi pinelli



%perasi 'ustner 



1%# dengan Penyulit



E. coli   taph aureus treptococcus *akteri anaerob

atau Befa&olin atau BefuroGime

menit sebelum operasi"   dapat diberikan s)d 3: jam

>aparotomi +dhesiolisis

39

 

 No

:

 

/indakan

'emungkinan kuman penyebab infeksi

+ntibiotik



ebulking



%perasi Perineorafi



'olporafi +nterior 

Enterobacter sp. +kaligenesis sp. E. coli taph +ureus treptococcus

4 gr per !7;" +moksilin asam   cla(ulanat atau Befa&olin atau BefuroGime



'olporafi +nterior   Posterior 



%perasi 6istula =inekologi



%perasi ;aginoplasti



-teropeksi Retropubik 



;entrofiksasi



akrospinosus 6iksasi







osis

>ama Pemberian

'et ) 'ategori %bat

  * *

Pemberian hanya satu kali !dalam 20 menit sebelum operasi"   dapat diberikan s)d 3: jam

*akteri anaerob

/otal ;aginal $isterektomi  pada Prolaps -teri /otal +bdominal /otal $isterektomi

20

 

BAB III PEDOMAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROILAKSIS NON@BEDAH N%% N

4.

.eni .eni Pr3i$ 3i$a! a!i iRe!'en#ai nn Be#a4 Antiiti! 

Pencegahan *en&atin karditis !berulang" Penicillin  pada pasien  penyakit jantung rematik 

Di Re!'en#ai Deeukos >eukosito itosis sis untuk untuk kelomp kelompok ok umur umur atau atau leko lekopen penii J 2000 2000)mm )mmll /iter iter BRP BRP C 44 mg)> g)>

23

 

2% Pe# Pe#'an 'an An Antii tiiti! ti! Terai Terai E'iri! E'iri! a#a Paie Paien n Nenat Nenat N DIAGNOSIS

4.

In3e!i nenat

KUMAN

REKOMENDASI

PENEBAB

ANTIBIOTIK 

 E.coli +roup % *treptococcus

Lini 1 +mpisilin Lini 2 Befotaksim Lini  Befta&idim Lini 8 1eropenem

DOSIS

>+1+

B+R+

'E/ER+N=+N

7; 80 mg)kg)43 jam

4@ hari

80 mg)kg)43 jam

4@ hari

80 mg)kg)43 jam

4@ hari

30:0mg)kg)43 jam

4@ hari

8 mg)kg)3: jam

4@ hari

40 mg)kg)43 jam

4@ hari

an Lini 1 =entamisin Lini 2 +mikasin

22

 

N DIAGNOSIS

KUMAN PENEBAB

REKOMENDASI ANTIBIOTIK 

3

 E.coli +roup % *treptococcus

Lini 1 +mpisilin Lini 2 BefotaGime Lini  Befta&idime Lini 8 1eropenem

Meningiti

DOSIS

>+1+

B+R+

400 mg)kg)43 jam

4@ hari

7;

80 mg)kg)43 jam

4@ hari

80 mg)kg)43 jam

4@ hari

30:0mg)kg)43 jam

4@ hari

8 mg)kg)3: jam

4@ hari

40 mg)kg)43 jam

4@ hari

'E/ER+N= +N

an Lini 1 =entamisin Lini 2 +mikasin

2:

 

% Pe# Pe#'an 'an An Antii tiiti! ti! Terai Terai E'iri! E'iri! a#a Paie Paien n Ba7i #an Ana!  N

  4.  

DIAGNOSIS

emam /yphoid tanpa komplikasi

KUMAN PENEBAB

REKOMENDASI ANTIBIOTIK 

  *almonella enterica enterica   Lini Perta'a sero(ar /yphi Bhloramphenicol   Lini Ke#a BertriaGone BefiGime

3.  

emam /yphoid *almonella enterica  enterica   Penambahan engan komplikasi sero(ar /yphi 1etronida&ol  

DOSIS

 

>+1+

B+R+

 

 

400mg)kg**)hari dibagi : 4: hari   dosis. 1aksimal 4800 mg   4 G A0mg)kg**)hari 8 hari 3 G 40 mg)kg**)hari 8 hari !/otal 40 hari dg inj BertriaGone" 4820 mg)kg**)hari  40  40 hari  ibagi 2 dosis

'E/

7;, p.o.. !>ihat ' pasien"   7;  p.o..

7;  

28

 

2.

/etanus

lostridium tetani

Lini Perta'a Penisilin Prokain !PP" 80.000 7-)'g**) hari dibagi 3 dosis *ila alergi PP<

/etrasiklin

 Eritromisin Lini Ke#a 1etronida&ol

:.

Di3teria

orynebacterium diphteriae

 Penisilin Prokain   Eritromicin !bila alergi PP"

40 hari !atau sampai 2 hari setelah  panas turun"

71

80 mg)'g**)hari ibagi : dosis

40 hari

 p.o.

80 mg)'g**)hari ibagi : dosis

40 hari

 p.o.

4 G 48 mg)'g**)hari dosis Loading dose inisial" dilanjutkan   20 mg/kgBB/hari dibagi 40 hari  hari  dalam : dosis  80.000 7-)kg**) hari ibagi dlm 3 dosis   :080 mg)kg**) hari dibagi dlm : dosis 1aG dose 2% Pe#'an Pe#'an Anti Antiiti! iti! nt! nt! Tera Teraii E'iri! a#a Paien Paien Dei;i$$in@ ;$a?$anate +tau

3 gr p.o. )43 jam

M>i3$>a;in

:00mg p.o. )3: jam

Le?3$>a;in +tau

@80mg p.o. )3:jam

/erapi Empirik  'elompok 777

M>i3$>a;in +tau

:00mg p.o. )3: jam

Rawat jalan, komorbid !H"

'ombinasi< A'>;i$$in@ ;$a?$anate H +&ithromycin) Blarithromycin

2% Pne' ne' ni nia a

% Pne' ne' ni nia a !'nita

1inimal 8 hari

1inimal 8 hari

3 gr p.o. )43 jam 800 mg 7;) 3:jam

:2

 

8. Pne'nia !'nita

/erapi empirik  Rawat inap  Non 7B-

 /. pneumonia *. pneumonia . pneumonia  . pneumonia  L. pneumophila

A'i@$a;ta' +tau Le?3$>a;in +tau M>i3$>a;in +tau   'ombinasi<  Beta@La;ta' F :e3tria>n ata  :e3ta>i'e +tau

+% Pne'nia !'nita

 /. pneumonia *. pneumonia

4.8g i()Ajam

1inimal 8 hari

@80 mg 7; )3:jam :00mg 7; )3:jam

3gr 7;)3:jam 4gr 7;)A jam

4 gr 7;)3: jam

 Ertaene' F Ait4r'7;in

800 mg 7; )3:jam

Le?3$>a;in +tau

@80mg 7; )3:jam

404: hari

7+) +/ guideline

!'nita Rawat 7Be(ere B%P

+tau . pneumonia  . pneumonia  L. pneumophila

M>i3$>a;in  +tau

:00mg 7; )3:jam

guideline 300@

3gr 7;)3:jam :e3tria>ne +tau

4gr 7;)3:jam Ertaene' H Ait4r'7;in

800mg 7; ) 3:jam 3gr 7;)43 jam

:e3ei'e +tau   Merene' +tau

?ika alergi Penisilin < Atrena' H Le?3$>a;in

4gr 7;)Ajam

3gr 7;)5jam @80mg 7;)3:jam :00mg 7;)3:jam ::

 

+tau M>i3$>a;in +tau A'ing$i!i#a

*ila suspek Pseudomonas

 /. pneumonia * pneumonia  E. coli Rawat 7nap  Enterobacter  Enteroba cter spp a./erapi a./ erapi empirik  Proteus spp utk pneumonia *erratia spp nosokomial atau  **  berhubungan  . influena

6% Pne'nia N!'ia$

?ika tanpa fluoroMuinolone tambahkan Ait4r'7;in

:e3tai#i'e :e3tria>ne +tau   Le?3$>a;in9 :ir3$>a;in9 M>i3$>a;in   +tau

@mg)kgbb)hari )7;

800mg 7; )3: jam 43gr 7;)Ajam

3gr 7;)3:jam

@80mg)3:jam 800mg)43jam :00mg)3:jam !7;" 4.8gr 7;)Ajam

dengan (entilator,  naerob onset dini, 1R%!" *eperti di atas 0  b. /erapi /erapi empirik utk pneumonia  Patogen nosokomial atau multiresisten  berhubungan antibioti& 1 dengan (entilator,  Ps aeruginosa onset lanjut,  / pneumonia 1R%!H"  cinetobacter  spp, $*  L. pneumophila

A'i@$a;ta' +tau   Ertaene'

4gr 7;)3:jam 3gr 7;)Ajam

:e3eran@ $a;ta' monoterapi +tau

'ombinasi dengan Antie#'na ;e4a$4rin   !Befepime, Befta&idime" +tau

3gr7;)43jam

4gr7;)Ajam   Antie#'na ;araene'   !7mipenem, 4gr7;)5jam 1eropenem" +tau   B $a!ta'9B $e!ta'ae :8

 

in4iitr !Piperacillin 500mg7; ta&obactam" )43jam H Antie#'na in$n  !ciprofloGacin atau 4gr 7;)43jam le(ofloGacin" +tau   A'ing$i!i#a !amikasin)gentamisin"

Line$i#  +tau ;ankomycin Ma!r$i# !a&ithrmycin" atau fluoroMuinolone

-% Peri rittni nitti Ba!teri Sntan

 Escherichia oli, Bephalosporin generasi *treptococcus sp, 2 < :e3ta>i'e ata 4 gr7;)Ajam  Enterococcus sp :e3tria>n 3gr7;)3:jam +tau A'!ii$in@ !$a?$anat

,% A Ae 4at 4ati a'a

*% A Ae Hati ati

 moeba histolitica

 /uman

Metrni#a$e

:e3tria>ne

3::Ajam di tes kembali P1N dalam ascites 

3gr7;)3:jam

diharapkan turun s.dJ 380)...

3gram7;)hari dosis terbagi

*ila hitung P1N tidak turun, ganti sesuai kultur  *ila turun dilanjut 8@hari *ila tidak didrainage @3

 jam harus !disamping drainage oleh membaik bila tidak membaik, *edah" +pakah dG  benar bila  benar terapi lanjut 3 mgg 3gram 7; ?angka panjang, :5

 

Pigeni!

40 K$eititi

44 De'a' ti3i#

 pembentu& pus !drainage bila  gram positif atau diperlukan" atau negative A'!ii$in@ K$a?$anatOatau A'ii$in@ $a!ta'O

)43jam

 /uman gram negatif dengan  fa&tor risi&o batu  saluran empedu

:00 mg 7; :ir3$>a;in  atau +tau Genta'iin +tau )43jam A'i!ain !e(akuasi batu"

*. enterica  serotype typhi

800mg7; :e3eran@$a; O )A jam 800 mg7; :ir3$>a;in )43jam +tau Le?3$>a;in  

800 mg )3:jam !po ) i(  jika p.o. sulit"

tergantung respons klinik. isesuaikan dengan kultur  pus

8@ hari

$epatology >ange 3043

@ hr

7g1  typhi 'ultur 

A'ii$in atau A'!i$in TMP@SM

43 Diare a!t ' cholera in3e!ti3 a!teria$

Tetra;7;$ine +tau D>7;7;$ine atau

*higella spp

TMP@SM atau $rin$ne

*almonella nontyphi

$rin$ne  atau TMP@SM atau :e3tria>ne atau Ait4r'7;in $rin$ne  atau TMP@SM atau ;e3tria>ne

 E coli ampylobacter  sp

4 gr 7;)5jam 4 gr p.o)Ajam 950mg p.o )43jam 800mg p.o )Ajam 400mgp.o )43jam 950mgp.o )43jam 800mgp.o )43jam

28 hr

-ntuk =E dg kausa apapun, terapi cairan diutamakan 7+ =uide

:@

 

2ersinia sp  difficile

$rin$ne ata TMP@SM

 E histolicitica + lamblia

$rin$ne atau Er7t4r'7;in $rin$ne Metrni#a$e Metrni#a$e 3 G 800 mg p.o 2 hari :ir3$>a;in

42 Diare er5a$anan (tra?e$$er #iarr4eaJ) 4: Letiri

48 Tetan

7+guideli ne 300@

 Leptospira interrogans  $ingan  %erat

D!ii!$in (ra$) :e3tria>ne

3G400mg 3gr)3:jm

@40 hari @40 hari

$arrisons internal 1ed ed4@

. "etani

Metrni#a$(i?) H'an TIG(i')

2G800mg 80020007-

40 hari $arrisons egera saat 7nternal masuk R dosis 1ed

45 (ncomplicated  Acute !ystitis or (rethritis 4@ ISK anita #g 3a!tr rii! Pen7a!it Men$ar Se!a$ 4A !omplicated Pie$ne3riti A!t Rait ite ata

TMP@SM +tau

950mg p.o )43 jam

:ir3$>a;in

800mg p.o )43 jam 400 mg po )43 jam

D!ii!$in

$r!in$n 800mg po )43jam Ata A'!i$in9 ;$a?$anat 538mgpo )Ajam

tunggal 8 hari

$arrisons 7nternal 1ed

@ hari

@4: hari

/anpa antibiotik  A'ing$i!i#a H salah satu $r!in$n  atau :e3a$rin :e3a$r in generai !e III 800mg po :ir3$>a;in )43jam +tau

8@ hari

:A

 

in3e!i tnne$

33 :APD intraeritnea$

Le?3$>a;in +tau

800mg po )3:jam

:$arit4r'7;in F $!na$e

800mg po loading dose selanjutnya 380mg )43jam 300mg po )3:jam   )3:jam 0.5mg)kg** i(

Genta'iin +tau A'i!ain #ita'a4 :e3a$in +tau

3mg)kg** i( 48mg)kg** i(

:e3tria>n   +tau   :e3tai#i'e +tau

3gr i( )3:jam 44.8gr)Ajam i(

  :e3ei'e F $!na$e

4gr i( )43jam 300mg i(

+tau

)3:jam

A'i;i$$in9$a;ta'  4.8gr i( +tau )43jam i( I'iene'9;i$atatin 3gr i( H )43jam $;na$e 300mg i( )3:jam

32 In3e!i !a!i Diaeti!   ild 

43 minggu :$in#a'7;in *.aureus (**), +tau *treptocomlus  spp Le?3$>a;in   +tau A'>i;i$$in@ ;$a?$anate

7+ guideline

200mg po )5Ajam 800mg po )3:jam 258 po )Ajam

:9

 

 oderate atau  severe

 $*

D>7;7;$ine +tau

400mg po )43jam

TMP@SM

950mg po )43jam

Le?3$>a;in +tau   :e3tia>ne +tau

 **, *trept *trept  spp,  Enterobacteriace  Enteroba cteriace A'ii$in9$a;ta'O ae, obligat +tau anaerob M>i3$>a;in O +tau

 $*

 Ps aeruginosa  $*,  Enterobacteriace  Enteroba cteriace

Le?3$>a;in9 :ir3$>a;in H :$in#a'7;in

ae, Ps aeruginosa dan obligat anaerob

Ertaene' Line$i# =an;'7;in Pierai$in@ taa!ta' =an;'7;in +tau :araene' +tau :e3tai#i'e  H Metrni#a$e   +tau :e3ei'e

H Metrni#a$e 3: eri$e netreni

 Low ris& 

ampai +NB C800 an kultur 

K'inai :ir3$>a;in F A'>i;i$$in :$a?$anat +tau

80

 

  :ir3$>a;in F :$in#a'7;in +tau Mnterai  < :ir3$>a;in +tau Le?3$>a;in Mnterai < :e3ei'e

 igh ris& 

+tau Merene'  +tau I'iene'@;i$atatin  +tau Pipta&o dapat

*ila hipotensi,  pneumonia

7+ guide

!'inai dengan A'ing$i!i#a  atau

38 S!in@3t tie in3e;tin  )onpurulen!elu litis, Erisipelas, necroti&ing"  ild  -oderate -*evere

Pr$en !furunkel, karbunkel, abses" -ild or moderate

$r!in$ne H $!na$e :$in#a'7;in  +tau :e3a$3rin  +tau

200mg po )5jam

43minggu

7+ guide

20mg)kg** dosis terbagi

:e3tria>n i? =an;'7;in F Pi@taa;ta' O TMP@SM +tau D>7;7;$ine

=an;'7;in +tau

Purulen < 7nsisi drainage

950mg po )43jam   400mg po )43jam 20mg)kg**

84

 

@*evere

dosis terbagi Line$i#

35 HI=9AIDS T>$a'i

P7ri'eta'in

H

Aa' $at

P:P

:$in#a'7;in +tau

 :M= ene3a$iti

TMP@SM

:an#i#iai r3aring

Gan;i;$?ir i?9 $!na$e i? 9

500mg)43jam >oading 300mg selanjutnya 80mg)3:jam

:5minggu atau

:00mg)3:jam

200mg)Ajam

950 po )43jam

8mg)kg)43jam 300mg)3:jam

B:C300 32 mgg

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF