Buku Pedoman Orientasi Tenaga Magang _rs

March 16, 2018 | Author: W Selvia YS | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

buku pedoman orientasi tenaga magang...

Description

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

PEDOMAN ORIENTASI Tenaga Magang , PKWT & Outsourching

BAB -1 SUMBER DAYA INSANI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH Jl. Cempaka Putih Tengah 1 no. 1 Jakarta Telp. (021) 4244208 Http: www.rsi.co.id

0

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit adalah

institusi

pelayanan

kesehatan

yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Sesuai Pasal 7 ayat 1 UU No. 44 Tahun 2009 disebutkan bahwa : Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangynan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan. RSIJ Cempaka Putih adalah Amal Usaha Muhammadiyah dibidang kesehatan (AUMKES).

Amal Usaha Kesehatan adalah bentuk usaha

bidang kesehatan berupa pelayanan kesehatan dan bentuk lainnya yang dilembagakan, didirikan, dimiliki dan diselenggarakan serta dikelola secara sepenuhnya oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam melaksanakan pelayanan, RSIJ Cempaka Putih didukung oleh sumber daya manusia yang terdiri dari tenaga medis, keperawatan, penunjang medis dan administrasi. Sumber Daya Manusia ini merupakan bagian

dari

organisasi

yang

sangat

penting

dalam

mendukung

terselenggaranya program keselamatan pasien sebagai program utama pelayanan rumah sakit yang berfokus pada pasien karena sumber daya manusia merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya mewujudkan visi dan misi rumah sakit. Program orientasi ini dibuat agar pegawai baru dapat dengan cepat mengadaptasi lingkungan pekerjaan baik secara teknis maupun non teknis. Biasanya dalam program ini dilakukan juga penilaian terhadap pegawai baru, karena bagaimanapun juga sebagai pengelola SDM organisasi kita harus bisa menilai sisi baik maupun sisi kurang baik dari setiap pegawai terutama pengetahuan dan skillnya ditambah sikap kerjanya.

1

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

Sebagai salah satu elemen dari program pengembangan pegawai pada sebuah organisasi, program orientasi tentu sangat penting karena penilaian dari proses rekrutmen belum menyeluruh (komprehensif) terutama yang menyangkut teknis pekerjaan di lapangan. Memang seperti kita ketahui banyak juga organisasi yang menginginkan agar setiap pegawai baru yang masuk sudah mempunyai pengalaman yang memadai sehingga tidak perlu “repot” lagi melaksanakan pengembangan atau orientasi bagi pegawai baru dimana waktu yang diperlukan cukup lama. ISI PROSEDUR PROGRAM PERENCANAAN ORIENTASI DI HRD 1. Tujuan Program Orientasi Kerja, adalah agar para pegawai Baru, khusus-nya bagi para pendatang baru yang belum pernah memiliki pengalaman bekerja dapat segera memahami hal-hal yang terdapat di dalam Organisasi dan agar mereka dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan dan budaya bekerja atau agar mereka yakni bagi pendatang baru di Organisasi, tetapi telah memiliki pengalaman bekerja di Organisasi lain dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja di Organisasi dan tidak merasa canggung dan ragu dalam melaksanakan pekerjaan/ tugas. Tujuan yang lebih dalam adalah agar para Pegawai pendatang baru, siapa-pun adanya mereka, mampu membuang kebiasaan-kebiasaan lama yang mereka miliki yang kurang bermanfaat atau akan kurang mendukung keberhasilan mereka dalam menjalankan tugas dan pekerjaan mereka di Organisasi. 2. Pra-syarat keberhasilan Program Orientasi Kerja, adalah sikap dan perilaku Manajemen Organisasi dan jajaran-nya yang harus terbuka, rela hati/ iklas dan bersahabat. 3. Bahan/ materi yang disiapkan Organisasi dan diberikan kepada para pegawai Pendatang Baru selama masa Orientasi Kerja berlangsung, antara lain meliputi : a. Pengenalan kepada Organisasi secara umum, yakni hal-hal yang terkait dengan riwayat, kepemilikan, group usaha jika ada tujuan yang ingin dicapai, jenis dan kegiatan usaha yang dijalankan, susunan Organisasi Kerja, b. Pengenalan dan penjabaran atas Prinsip-prinsip moral dan Budaya Kerja Organisasi, termasuk ketentuan Tata-Tertib, Peraturan Organisasi dan ketentuanketentuan yang terkait dengan Peraturan Organisasi, dll. 2

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

c. Penjabaran tentang Produk-produk dari Organisasi, kekuatan dan kemampuan daya saing produk yang dimiliki, peta organisasi pesaing dengan produk yang sejenis atau sama secara umum dan tidak perlu terlalu mendalam > dan tuntutan menghadapi persaingan pasar. d. Seluk-beluk

tugas/

pekerjaan

yang

disandang,

meliputi

ruang

lingkup

tugas/pekerjaan yang akan dilakukan, wewenang dan tanggung-jawab dalam melaksanakan tugas, cara melaksanakan tugas dengan baik agar mencapai hasil/ kinerja optimal, cara-cara menggunakan peralatan bekerja, hubungan tugas/ pekerjaan yang disandang dengan tugas lain di dalam unit kerja yang sama, hasil kerja yang diharapkan dari tugas/ pekerjaan yang disandang, pengaturan waktu dalam melaksanakan tugas/ pekerjaan, penjalinan kerjasama dalam melaksanakan tugas/ pekerjaan, ketentuan-ketentuan bekerja lembur dls-nya. e. Hubungan kerja dengan Atasan dan rekan sekerja, termasuk sistim dan tata-laksana pelaporan, sistim pemantauan kegiatan dan hasil kerja sehari-hari, pola kerjasama didalam kelompok/ tim didalam unit kerja yang sama ataupun diluar unit kerja, dll. 1. 4. Manfaat/ Hasil dari Program Orientasi Kerja, adalah antara lain : a. Menghilangkan sikap harap-harap cemas, keraguan dan tanda-tanya tersembunyi yang selalu dimiliki para Pendatang Baru. b. Mendorong percepatan kemampuan penyesuaian diri para Pegawai baru kepada lingkungan kerja yang dimasuki. c. Menumbuhkan keyakinan diri, kemampuan memusatkan diri dan semangat untuk segera berprestasi, karena merasa diperhatikan. d. Mulai menimbulkan kemampuan menentukan langkah-langkah yang dianggap terbaik bagi dirinya dalam menata karier ke masa depan. 5.

Menjaga pelaksanaan Program Orientasi Kerja agar dapat berjalan dengan singkat, padat, effektif dan berhasil ; a. Memberlakukan Sistim Mentor, demi menjaga keberhasilan komunikasi dan penyerapan bahan/ materi yang dikenalkan dan harus dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.

3

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

b. Organisasi/ Departemen SDM, harus sejak dini menyiapkan bahan-bahan/ materi tertulis, untuk digunakan sebagai alat Bantu, agar menghemat waktu Mentor. c. Hal-hal yang bersifat/ merupakan Ketentuan atau Peraturan, seperti Riwayat Organisasi, Struktur Organisasi, Budaya Organisasi, Peraturan Organisasi, Ketentuan Perilaku dan Tata-Tertib bekerja, Hak dan Kewajiban Pegawai dll, sudah harus dimiliki secara standar, sehingga memudahkan penjabaran dan menjadi acuan yang jelas. d. Petunjuk kerja dan hal-hal yang bersifat teknikal, seperti seluk-beluk pekerjaan, bentuk hubungan kerja, sistim pelaporan dll, agar diarahkan/ dengan bimbingan langsung dari Mentor, karena akan sering memerlukan penjelasan yang rinci. 6. Sistim Mentor, a. Sistim Mentor, adalah sistim orientasi kerja, dimana kepada seorang (Pegawai) baru diberikan seorang Atasan atau Rekan Sekerja yang sudah berpengalaman, untuk bertindak sebagai Pembimbing dan Pelatih Kerja sehari-hari. Atau dapat juga diartikan secara terbalik, dimana Mitra Kerja (Pegawai) baru dititipkan kepada seorang Mitra Kerja (Pegawai) lain yang sudah memiliki pengalaman dan keahlian teruji, dengan tugas bagi sang Mitra Kerja (Pegawai) Senior untuk membimbing, b.

mengajari dan memantau secara ketat Mitra Kerja (Pegawai) baru Manfaat Sistim Mentor, adalah bahwa (Pegawai) baru akan benar-benar terbimbing dan terpantau dengan baik, karena dirinya selalu dapat dan mudah mendapatkan

c.

tempat bertanya yakni kepada Mentor. Pembatasan Sistim Mentor, adalah bahwa seorang yang ditunjuk/ ditugaskan sebagai Mentor, hanya membimbing tidak lebih dari 2 ( dua ) orang pegawai baru didalam kurun waktu yang sama, demi effektifitas tugas yang disandang-nya.

B. TUJUAN Tujuan Umum : Pedoman Orientasi Pegawai di Bagian Sumber Daya Insani ini disusun adalah sebagai acuan untuk program Orientasi bagi pegawai baru di bagian SDI RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Tujuan Khusus : 1. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenang yang diamanatkan.

4

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

2. Memberikan kesempatan bagi tenaga baru untuk mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan barunya. 3. Mengetahui, memahami dan menerapkan prosedur keamanan dan keselamatan kerja di Bagian SDI. 4. Mengetahui dan memahami Struktur organisasi di bagian SDI dan unit kerja dibawahnya. 5. Mengetahui dan memahami tentang pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja di bagian SDI. 6. Mengetahui, memahami dan mampu berhubungan dengan unit lain yang terkait dengan bagian SDI. C. RUANG LINGKUP Pedoman Orientasi Pegawai di bagian Sumber Daya Insani meliputi alur proses dan mekanisme orientasi, materi orientasi dan sistem monitoring dan penilaiannya.

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT A. SEJARAH BERDIRI Gagasan pertama didirikannya RS Islam Jakarta berawal dirasakannya bernafaskan

kebutuhan Islam.

Dr.

akan

pelayanan

Koesnadi

sebagai

rumah salah

dari

sakit

yang

seorang

tokoh

5

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

Muhammadiyah tergugah dan mulai memikirkan perlu adanya suatu rumah sakit yang pelayanannya bersifat islami. Dr. Koesnadi menyampaikan gagasannya untuk membangun rumah sakit

Islam,

dan

meyakinkan

tokoh-tokoh

persyarikatan

Muhammadiyah serta pihak-pihak terkait untuk mendukung pendirian rumah sakit tersebut, maka pada

akhir tahun 1960 Pimpinan

Muhammadiyah memutuskan untuk mendirikan sebuah rumah sakit di Jakarta. Setelah

melalui

berbagai

pertimbangan

dan

masukan

tentang

pendirian rumah sakit serta ketentuan perundangan yang berlaku, pada

tanggal 18 April 1967 berdasarkan akte no.36 tahun 1967

dengan notaris R. Surojo Wongsowidjojo didirikan Yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta (YRSIJ) yang diketuai oleh Dr. Koesnadi.

Kemudian

pengurus yayasan berupaya mendapatkan dana pembangunan rumah sakit. Salah satu upaya adalah melalui Nederlandsche Organisatie Voor Internationale Behulpzaam Heid (NOVIB), yaitu suatu lembaga milik Pemerintah Belanda. Selain dari NOVIB, YRSIJ juga

mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak diantaranya dari para pengusaha muslim dan pemerintah DKI Jakarta masa kepemimpinan Gubernur Letjen (Purn.) Ali Sadikin. Pada tanggal

7 Maret 1968, diadakan penandatanganan perjanjian

antara pihak State Committee for Coordinating Foreign Aid (SCCFA) yang diwakili oleh B.J. Oeding dan pihak Yayasan RSIJ diwakili oleh Dr. Koesnadi

dan

Drs.

Haiban.

Dalam

perjanjian

tersebut

SCCFA

memberikan bantuan sebesar 75% dari biaya yang dibutuhkan untuk membangun RS Islam Jakarta. Akhirnya pada tanggal 23 Juni 1971, Rumah Sakit Islam Jakarta berdiri dan

diresmikan oleh Presiden Soeharto. Saat itu Rumah Sakit Islam

Jakarta baru memiliki gedung dengan kapasitas 56 tempat tidur. Pada tahun 1972 dengan bantuan Bapak Presiden Suharto dibangun kamar

6

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

operasi dan pada tahun 1973 dibangun gedung perawatan untuk kelas I dengan kapasitas 16 tempat tidur. Atas usaha dan kerja keras Bapak Drs. Fahmi Chotib, Ek sebagai Direktur Keuangan dan Bapak Projokusumo dari PP Muhammadiyah, tahun 1975 Rumah Sakit Islam Jakarta mulai memperoleh keuntungan, namun

demikian

pengembangan

keuntungan

sarana

fisik,

tersebut

belum

mencukupi

alat-alat

medik

dan

untuk

peningkatan

kesejahteraan pegawai yang jumlahnya terus meningkat. Pada tahun 1979 atas bantuan Presiden Soeharto dibangun lagi empat buah gedung perawatan dan dengan dukungan anggaran pendapatan sendiri, berhasil membangun apotek, radiologi dan laboratorium. Kemudian tahun 1981 dibangun lagi ruang perawatan kelas I dengan kapasitas 32

tempat tidur dan asrama putera dengan kapasitas 56

orang. Pada tahun 1982 didirikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) berlantai empat yang mampu menampung 100 siswa. Pembangunan tersebut mendapat bantuan dari Pemerintah Saudi Arabia.

Pada tahun yang

sama dibangun pula ruang perawatan intensif (Intensive Care Unit) dengan kapasitas delapan tempat tidur. Dari tahun ke tahun Rumah Sakit Islam Jakarta terus berkembang dan pada tahun 1986/1987 telah memiliki kapasitas 250 tempat tidur, 50% dari total kapasitas tempat tidur tersebut adalah kelas III. Hal ini sebagai wujud fungsi sosial Rumah Sakit Islam Jakarta sebagai amal usaha Muhammadiyah yang selalu memperhatikan kaum dhuafa. Untuk peningkatan mutu layanan dan sumber daya manusia serta memperkuat pengelolaan manajemen di segala bidang pada tahun 1996 RSIJCP mengikuti Akreditasi lima bidang pelayanan, yaitu administrasi manajemen, Rekam Medik, Pelayanan Medis, Keperawatan dan unit gawat darurat serta mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar. Pada tahun 2000 dilakukan Akreditasi dua belas bidang

7

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

pelayanan, yaitu administrasi manajemen, Rekam Medik, Pelayanan Medis, Keperawatan, unit gawat darurat, Kesehatan & Keselamatan Kerja, Perinatologi, Laboratorium, radiologi, Kamar Bedah, Pelayanan Infeksi rumah Sakit dan Farmasi Penuh

Tingkat

Lanjut.

serta mendapat status Akreditasi

Selanjutnya

pada

tahun

2006

dilakukan

akreditasi 16 bidang pelayanan, yaitu 12 pelayanan di atas ditambah tujuh pelayanan, yaitu pelayanan Gizi, Rehabilitasi Medis, Bank Darah dan Intensif serta mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap. Sertifikasi ulang akreditasi 16 pelayanan dilakukan pada tahun 2012 dengan menyandang predikat Lulus Tingkat Lengkap. B. KONDISI SAAT INI RS Islam Jakarta Cempaka Putih dari tahun ketahun mengalami perubahan dalam upaya untuk memenuhi tuntutan pelayanan rumah sakit yang exellence. manajemen

masyarakat akan

Sebagai suatu komitmen

Rumah sakit Islam Jakarta Cempaka Putih (RSIJCP)

meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan dibuktikan dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu baik melalui Akreditasi RS. 16 Pelayanan maupun dengan ISO 9001-2008 dan pada Oktober 2014 RSIJCP telah berhasil lulus terakreditasi sebagai RS Pendidikan Utama. Saat ini RSIJCP memiliki 411 TT dan didukung oleh 1.276 tenaga. Perbaikan, pengembangan dan penambahan sarana dan prasarana untuk

mendukung

pelayanan

secara

terus

menerus

dilakukan

termasuk mengembangkan produk unggulan, penambahan fasilitas rawat inap di gedung Mina, dengan

fasilitas

yang

rawat jalan spesialis dan subspesialis

nyaman

di

Gedung

Raudhah

serta

pembangunan gedung Pusdiklat. Perkembangan

yang cukup baik serta

tantangan yang terus

meningkat, memerlukan upaya-upaya yang lebih komprehensif agar

8

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

bisa mempertahankan dan menjawab tantangan

untuk menjadikan

RSIJ Cempaka Putih sebagai Rumah Sakit Kepercayaan Masyarakat.

C. FASILITAS PELAYANAN Fasilitas pelayanan di RSIJCP didukung oleh tenaga-tenaga profesional meliputi dokter

umum, dokter gigi, dokter spesialis & sub spesialis,

perawat dan tenaga profesional lainnya

yang

siap

melayani

masyarakat yang membutuhkan. Fasilitas pelayanan terdiri dari : 1.

PELAYANAN 24 JAM  UGD  LABORATORIUM  RADIOLOGI  FARMASI  BANK DARAH  AMBULANS

2.

PELAYANAN RAWAT JALAN 

Klinik

Penyakit Dalam

( Penyakit Tropis & Infeksi, Ginjal &

Hipertensi, Rheumatologi, Hematologi, Lambung & Pencernaan, Hepatologi ) 

Klinik anak ( Perinatologi, Neurologi )



Klinik Bedah ( Bedah Umum, Bedah Urologi, Bedah Thoraks, Bedah Orthopedi, Bedah Onkologi, Bedah Plastik, Bedah Vaskuler, Bedah Anak, Bedah Syaraf)



Klinik Kebidanan & Kandungan (Tumor Ginekologi)



Klinik Hemodialisa

9

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih



Klinik Jantung



Klinik Jiwa/Psikiatri



Klinik Paru



Klinik Psikologi



Klinik Syaraf (termasuk konsultasi demensia)



Klinik THT



Klinik Gigi & Mulut ( Bedah mulut, Konservasi Gigi, Periodonti, Orthodonti, Konsultan Gigi anak )

3.



Klinik Rehabilitasi Medik



Klinik Informasi Diabetes



Klinik Gizi



Klinik Laktasi.

PELAYANAN RAWAT INAP RIJCP memiliki pelayanan rawat inap dengan kelas yang bervariasi mulai dari VIP, Utama, kelas I, kelas II dan kelas III, meliputi : 

Paviliun Muzdalifah Atas (DA)



Paviliun Muzdalifah Bawah (DB)



Paviliun Arafah Bawah (AB)



Paviliun Multazam Bawah (ZB)



Paviliun Multazam Atas (ZA)



Paviliun Arafah Atas (AA)



Paviliun Shafa-Shafa (SS)



Paviliun Marwah Atas (WA)



Paviliun Marwah Bawah (WB)



Paviliun Matahari Dua (MD)



Paviliun Shafa Annisa (SA)

10

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih



Paviliun Melati (MLT)



Paviliun Badar (BDR)



Paviliun Zam-zam (ZZ)



Perawatan Intensive (ICU & ICCU)



High Care Unit



High Care Baby



Unit Stroke

4. PELAYANAN PENUNJANG Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka disediakan alat penunjang medis sebagai berikut : 

Radiologi

:

Radiologi konvensional, MRI, CT-Scan Spiral, Ultrasonografi, Direct Digital Radiografi (DDR), Mammography 

Diagnostik

:

Gastroskopi, Colonoskopi, dan Endoskopi lainnya serta Bronchoskopi, EEG, EEG Brain Mapping, EMG, EKG, EchoCardiografi, Treadmill. 

Laboratorium : Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Bank Darah.



Farmasi

5. PELAYANAN LAIN Selain pelayanan rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis, RSIJCP juga menyediakan pelayanan khusus, antara lain : 

Pelayanan Bimbingan Rohani Pelayanan di RSIJCP tidak hanya terfokus kepada kesehatan fisik dan psikologis saja, tetapi juga melalui

pendekatan

agama (bimbingan rohani). Pelayanan bimbingan rohani tidak 11

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

hanya ditujukan kepada pasien dan keluarganya tetapi pegawai dan keluarganya.

juga

Pelayanan lain yang tergabung

dalam pelayanan bimbingan rohani adalah layanan ambulans jenazah, penyelenggaraan jenazah ”Nafsul Mutmainnah” serta layanan konsultasi keluarga sakinah. 

Pelayanan Preventif, Promotif dan Rehabilitatif Proses penyembuhan suatu penyakit juga tidak terlepas dari kegiatan olah raga yang

bertujuan mengoptimalkan fungsi-

fungsi organ. Oleh sebab itu di RSIJCP telah dibentuk klub klub kesehatan, yaitu : Asma, Jantung, Diabetes, Stroke dan Tulang Sehat dengan salah satu kegiatannya adalah senam. 

Home Care dan Home Service



Medical Check Up, yaitu untuk Pre Employment, calon mahasiswa, calon pelajar, Narkoba, Pre Marital dan Mobile. Paket : Silver, Gold, Platinum.

12

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

BAB III VISI DAN MISI ORGANISASI A.

FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN DAN MOTTO RUMAH SAKIT 1. FALSAFAH Falsafah Rumah sakit Islam Jakarta adalah perwujudan dari iman sebagai amal shaleh kepada Allah SWT dan menjadikannya sebagai sarana ibadah. “dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya”(QS.Al baqarah ayat 25). o SK.BPH RSIJ NO: 021/KEP/I.6.AU/C/2013 Tanggal 14 November 2013, tentang Visi, Misi dan Tujuan RSIJCP o SK. Direktur Utama RSIJCP No. 228/KEP/XII/11/2013 Tentang Pemberlakuan SK. BPH RSIJ No : 021/KEP/I.6.AU/C/2013 Tanggal 14 November 2013, tentang Visi, Misi dan Tujuan RSIJCP

13

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

2. VISI RSIJ Cempaka Putih sebagai rumah sakit kepercayaan masyarakat yang berfungsi sebagai Pusat Pendidikan Kedokteran dan Perkaderan Persyarikatan Muhammadiyah di bidang kesehatan. 3. MISI a Pelayanan kesehatan yang islami, profesional dan bermutu b c

dengan tetap peduli pada kaum dhuafa. Mampu memimpin pengembangan Rumah Sakit Islam lainnya. Mampu menyelenggarakan Pendidikan Kedokteran dan

Perkaderan bagi tenaga kesehatan lainnya. 4. TUJUAN a. Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

bagi

semua lapisan masyarakat melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan

(promotif),

penyembuhan (rehabilitatif),

penyakit yang

pencegahan (kuratif),

dilaksanakan

dan

penyakit pemulihan

secara

(preventif), kesehatan

menyeluruh

sesuai

dengan peraturan perundang-undangan serta tuntunan ajaran Islam dengan tidak memandang agama, golongan dan kedudukan. b. Menyelenggarakan Pendidikan Kedokteran yang bermutu dan sesuai ajaran Islam. 5. MOTTO Bekerja sebagai ibadah, ihsan dalam pelayanan. 6. KEBIJAKAN MUTU RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Rumah Sakit Islam Jakarta senantiasa melakukan perbaikan Sistem Manajemen Mutu yang berorientasi kepada kebutuhan, dan kepuasan pelanggan serta keselamatan pasien melalui pelayanan yang Ramah, Cepat dan Tepat

14

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT RS. Islam Jakarta Cempaka Putih adalah RS Umum dengan Klasifikasi Kelas B berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 832/MENKES/SK/VII/2010 tanggal 9 juli 2010. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dipimpin oleh Direktur Utama dan dibantu oleh 4 (empat ) Direktur yaitu :

Direktur Pelayanan

Klinik, Direktur Penunjang Klinik, Direktur Administrasi Keuangan & Sistim Informasi Rumah Sakit (SIRS), dan Direktur SDI dan Bindatra.

Direktur

Utama beserta Direktur lainnya merupakan Direksi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dan secara kolegial bertanggung jawab kepada Badan Pelaksana Harian Rumah Sakit Islam Jakarta.

Bagan Struktur Organisasi RSIJ

Cempaka Putih adalah seperti gambar 1 dibawah ini : Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi RSIJ Cempaka Putih

15

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

Bagian Sumber Daya

Insani

merupakan bagian yang berfungsi

mengelola dan mengembangkan sistem manajemen SDI di rumah sakit yang meliputi

Pelayanan Pegawai, Pendidikan dan Latihan Pegawai,

Pengembangan

Pegawai dan peningkatan mutu pegawai yang secara

struktural berada dibawah garis komando Direktur SDI dan Bindatra. Dalam menjalankan fungsinya bagian SDI dipimpin oleh seorang Manajer dan dibantu oleh 2 orang kepala Seksi yaitu : Kepala Seksi Pelayanan Pegawai dan Kepala Seksi Pengembangan Pegawai. Organisasi

Bagan Struktur

bagian SDI RS Islam Jakarta Cempaka Putih

dapat

dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini. Gambar 4.2 Bagan Struktur Organisasi Bagian SDI RSIJ Cempaka Putih

16

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

BAB V KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA MAGANG A.

KEWAJIBAN Kewajiban Umum a.

Senantiasa mentaati peraturan dan tata tertib rumah sakit.

b.

Melaksanakan tugas dan kewajiban dengan kesungguhan hati, disiplin, tekun, jujur, cermat, bersemangat, penuh minat dan penuh tanggung jawab.

17

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

c.

Senantiasa memegang rahasia sesuatu yang sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan.

d.

Senantiasa memelihara dan menjunjung tinggi dan nama baik rumah sakit.

e.

Senantiasa mentaati segala bentuk perundang-undangan yang berlaku.

f.

Senantiasa bersikap dan bertindak sesuai aqidah, syari'ah dan akhlak Islam.

g.

Menggalang persatuan dan kesatuan antara sesama pegawai dalam rangka menciptakan kerjasama antar unit kerja dan suasana saling membantu.

h.

Mewujudkan dan memelihara persatuan dan kesatuan pegawai, mendahulukan kepentingan Rumah Sakit di atas kepentingan pribadi dan/atau golongan.

Kewajiban Khusus a.

Kewajiban pada saat masuk kerja : a.1.

Masuk kerja tepat waktu

a.2.

Mencatatkan kehadirannya pada saat masuk.

a.3.

Memakai tanda pengenal (badge) selama bertugas.

a.4.

Memakai/menggunakan perlengkapan kerja sesuai dengan

persyaratan kerja a.5.

Memakai pakaian kerja/dinas yang telah ditentukan Rumah

Sakit a.6.

b.

Berdo'a sebelum memulai pekerjaan.

Kewajiban selama jam kerja b.1.

Tetap berada di tempat kerja selama jam kerja dan apabila

meninggalkan tempat kerja harus mendapatkan izin atasan.

18

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

b.2.

Melaksanakan dan mematuhi perintah /instruksi yang layak

dari atasannya atau pimpinan yang berwenang sesuai lingkup pekerjaannya. b.3.

Menjaga kebersihan dan kerapihan ruangan, peralatan

kerja dan lingkungan Rumah Sakit. b.4.

Menggunakan atau memelihara alat-alat kerja dengan

sebaik-baiknya. b.5.

Menggunakan sumber daya Rumah Sakit secara efisien.

b.6.

Melakukan tugas pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

b.7.

Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.

b.8.

Menjaga lingkungan area kerja terhadap pencemaran,

keselamatan dan ganguan keamanan. c.

Kewajiban selesai kerja c.1. Mempersiapkan tugas untuk hari berikutnya. c.2.

Menyimpan alat-alat kerja pada tempatnya setelah selesai

dipergunakan. c.3.

Mematikan kran, lampu, AC dan peralatan kerja yang

seharusnya dimatikan setelah selesai dipergunakan. c.4.Membaca doa setelah selesai bekerja c.5.Mencatatkan kepulangan pada waktu pulang kerja. B. Hak 1. Mendapatkan perlindungan hukum / advokasi dalam melaksanakan tugas. 2. Mendapatkan gaji / penghasilan sesuai peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Islam Jakarta. 3. Mendapat kesempatan untuk meningkatkan kemampuan profesional sesuai

kebutuhan

rumah

sakit

dengan

jalan

menambah

ilmu

19

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan perawatan. 4. Menolak mempergunakan pengetahuan dan keterampilan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan. 5. Mendapat perlakuan adil dan jujur dari rumah sakit . 6. Mendapat informasi atau pembinaan terkait bidang tugasnya.

20

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

BAB VI PELAKSANAAN ORIENTASI A. ATURAN DAN KEBIJAKAN UMUM UNTUK TENAGA MAGANG Mutu pelayanan Rumah Sakit ditentukan oleh ketersediaan & kualitas sumber daya yang dimiliki oleh Rumah Sakit. Salah satu sumber daya yang sangat menentukan terletak pada kualitas Sumber Daya Insani (SDI) yang melaksanakan pelayanan tersebut. Untuk mendapatkan SDI yang berkualitas maka sistem rekrutmen & seleksi penerimaan pegawai baru (tenaga magang) menjadi penting untuk disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berkualitas. Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih merupakan suatu rangkaian kegiatan melalui beberapa tahapan kegiatan, dari perencanaan, pelaksanaan seleksi dan tahap orientasi pegawai baru/tenaga magang. Tahap orientasi bertujuan agar pegawai baru/tenaga magang mengenal secara baik keberadaan organisasi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dan dapat menyesuaikan dengan tuntutan pekerjaan/keahlian serta sikap kerja dalam unit kerja tertentu sesuai dengan standar kompetensi pegawai dan kebutuhan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Kebijakan Rekrutmen calon pegawai di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih adalah melalui program magang kerja selama 6 bulan & dalam kurun waktu tersebut adalah merupakan tahap orientasi sesuai dengan tujuan yang telah diuraikan di atas. Orientasi

Pegawai

baru/tenaga magang melalui tiga tahap yaitu tahap Orientasi Umum

21

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

(Induction Training), tahap Orientasi di unit kerja masing-masing dan Orientasi di tempat kerja (on the job training) .

B.

JENIS ORIENTASI 1. ORIENTASI UMUM (INDUCTION TRAINING) Dilaksanakan secara klasikal bersama-sama dengan tenaga magang yang ditempatkan di Unit lain. Penanggung Jawab pelaksanaan adalah bagian Diklat Rumah Sakit Islam Jakarta. Adapun isi materinya sebagai berikut : Materi : a. Visi, Misi, Struktur Organisasi, dan Kebijakan RSIJ Cempaka Putih b. Al Islam dan Kemuhammadiyahan c. Prinsip-prinsip pelayanan pelanggan (customer Service) berbasis API (Aplikasi Perilaku Islami) d. Model Kompetensi dan Sistem SDI RSIJ berbasis kompetensi e. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) RSIJ f.

Kebijakan, sistem dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja RSIJ Cempaka Putih

g. h. i. j.

Prinsip-prinsip pelayanan pelanggan (costumer Service) Kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko (Mutu, K-3, PIRS, KPRS) Aspek Hukum dalam Pelayanan Rumah Sakit Aplikasi Prilaku Islami

2. ORIENTASI DI UNIT KERJA Dilaksanakan secara khusus di bagian SDI, adapun isi materinya adalah sebagai berikut: a.

Pedoman Orientasi Tenaga Magang

b. Visi dan Misi unit kerja c. Aplikasi Perilaku Islami d. Struktur Organisasi bagian SDI 22

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

e. Kompetensi SDI f. Uraian Pekerjaan g. Kebijakan SDI h. Penerapan Manajemen Mutu Rumah Sakit i.

SOP dan Juknis

j.

Manajemen Risiko

3. ORIENTASI DI TEMPAT KERJA (ON THE JOB TRAINING) Orientasi di tempat kerja dilaksanakan

dengan sistem bimbingan

oleh pembimbing yang ditunjuk atau oleh manajer, yang di programkan secara sistematis dan dimonitor oleh manajer.

Jadwal

orientasi dibuat sedemikian rupa sehingga peserta magang dapat memahami seluruh alur proses pelayanan dan administratif unit kerja. Target dalam bimbingan adalah tenaga magang dapat memenuhi kompetensi dasar dan melaksanakan kegiatan - kegiatan manajerial yang dapat menunjang kelancaran pelayanan unit kerja. C.

TARGET ORIENTASI TENAGA MAGANG DI UNIT KERJA ADALAH : 1. BULAN I – III a Menerapkan Aplikasi Perilaku Islami b Dapat menyebutkan Visi, Misi,Falsafah dan tujuan RS c Dapat menyebutkan Visi dan Misi unit kerja d Dapat menyebutkan Struktur RSIJ sampai dengan Unit Kerja terkait e Dapat memahami uraian tugas yang ada di Unit Kerja terkait f

Melakukan Orientasi ruangan dan fasilitas yang ada di unit

g h i j k

kerja Mengenal macam – macam kegiatan yang ada di unit kerja Mengenal format –format yang ada di unit kerja Memahami Standar Operasional Prosedur yang ada di unit kerja Melakukan Prosedur kompetensi dasar Mengamati dan membantu kegiatan-kegiatan unit kerja

23

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

2. BULAN IV – VI Mampu melakukan semua kegiatan yang ada di unit kerja. D.

PEMBINAAN BINROH Pembinaan dari bagian Bimbingan Rohani ( Binroh ) dilakukan 6 kali pertemuan sesuai

dengan jadwal yang ditentukan, materi pembinaan

meliputi : a. Akhlak b. Aqidah c. Ibadah ( Sholat ) d. Muamalah e. Praktek sholat f. Evaluasi E.

EVALUASI PELAKSANAAN ORIENTASI TENAGA MAGANG N 0

TANGGAL HAL YANG DICAPAI

PELAKSANA AN

1

Orientasi Klasikal dari SDI

2

Orientasi di tempat Kerja

PENCAPAI

TANDA

AN (%)

TANGAN

(Ruangan) -Target bulan I-III 3

-Target bulan IV-VI Pembinaan dari Binroh

EVALUASI a. Evaluasi dilakukan oleh Kepala Seksi dan Manajer SDI sesuai dengan instrumen evaluasi b. Evaluasi dilakukan sampai evaluasi level 3 (perilaku) c. Evaluasi dilakukan secara periodik (triwulan) dan pada akhir magang ( 2 kali penilaian : 3 Bulan Pertama dan 3 bulan kedua ) d. Lamanya magang 6 bulan

24

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

Beberapa aspek penilaian yang dinilai antara lain : 1) Sikap & Penampilan 2) Kedisiplinan kerja 3) Komitmen Organisasi 4) Kemampuan adaptasi dengan lingkungan kerja 5) Kemampuan komunikasi 6) Kerjasama Tim 7) Orientasi Pelayanan 8) Kemampuan Profesi 9) Pelaksanaan ibadah & Keikutsertaan dalam pembinaan Al Islam & Kemuhammadiyahan HASIL EVALUASI DIBAGI KEDALAM 3 KATEGORI, YAITU : a. Masa magang tidak dapat dilanjutkan sebelum masa magang berakhir b. Masa magang dapat dilanjutkan dengan catatan/pembinaan khusus hingga masa magang berakhir c. Setelah masa magang direkomendasikan dapat diikutsertakan tes pengangkatan menjadi pegawai tetap.

25

Pedoman Orientasi Tenaga Magang SDI Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

Form/CP/05/01/ 016-Rev A FORMULIR EVALUASI TENAGA MAGANG RS ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH Nama

:

Tempat/Tgl. Lahir

:

Profesi/Unit Kerja

:

Mulai Magang

:

Periode Penilaian

:

No.

Aspek Penilaian

1.

Sikap & Penampilan

2.

Kedisiplinan Kerja

3.

Komitmen Organisasi

4. 5.

Sangat Kurang

NILAI Kurang

Cukup

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF