Buku Panduan Pelaksanaan k3

May 8, 2018 | Author: Muhammad Faqih | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Buku Panduan Pelaksanaan k3...

Description

JURNAL TEKNOLOGI BAHAN ALAM

BUKU PANDUAN PELAKSANAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Teknik Kimia Program Studi Teknik Kimia http://teknikkimia.ums.ac.id

Fakultas Teknik

BUKU PANDUAN PELAKSANAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA  April 2015

BUKU PANDUAN PELAKSANAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA  April 2015

Kesehatan dan Keselamatan Kerja di dalam laboratorium adalah hal yang sangat penting, sehinggadiharapkan menjadi perhatian utama semua pihak yang bekerja di dalam laboratorium. laboratorium. Panduan Keselamatan Kerja Laboratorium berikut disusun disusun untuk membantu segenap Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa mendapatkan pengalaman riset dan atau praktikum di laboratorium yang sehat, aman, dan menyenangkan. Informasi lebih lanjut tentang keselamatan, silakan menghubungi Satuan Tugas Keselamatan Kerjayang saat ini masih dipegang oleh Kepala Lab (Ruang Ka Lab, Gedung H Lantai 2 ext. 248).

Panduan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium ini diperbaharui terakhir kali pada April 2015.

Nomor telpon penting: No. 1 2 3 4

Unit Satuan Keselamatan Kerja Teknik Kimia FT UMS Klinik Kesehatan Muhammadiyah  MuhammadiyahMedical Centre UMS UMS Satpam UMS Pemadam Kebakaran

Nomor Telpon 0271 717417 ext 224, 248 0271 717417 ext 433 0271 717417 ext 117/309 0271 655772/113 atau 0271 710900

KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) LABORATORIUM TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Laboratorium Teknik Kimia FT UMS berkomitmen untuk menyelenggarakan semua aktivitas laboratorium termasuk praktikum dan penelitian yang berwawasan Kesehatan dan Keselamatan Keselamatan Kerja Kerja (K3). Pada prinsipnya semua pihak pihak harus harus  berupaya sebaik-baiknya serta memberi kontribusi positif dalam pelaksanaan K3 sehingga seluruh dosen, mahasiswa dan karyawan terjamin dan bekerja dengan aman dan sehat. Secara garis besar, kebijakan Lab TK FT UMS dalam pelaksanan K3 adalah: 1. Mengutamakan keselamatan dosen, mahasiswa, karyawan, dan pengunjung dari penggunaan peralatan dan bahan di Laboratorium Teknik Kimia. 2. Menjamin bahwa semua dosen, mahasiswa dan karyawan telah mengetahui dan melaksanakan pekerjaannya secara produktif yaitu dengan cara yang aman melalui petunjuk yang benar, instruksi pekerjaan yang tepat, instruksi pemakaian peralatan yang tepat, instruksi pemakaian bahan yang tepat melalui pengawasan yang tepat. 3. Menyediakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat. 4. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3 telah diikuti. 5. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwa kecelakaan itu dapat dicegah. 6. Memberikan pengertian bahwa target utama K3 Lab TK FT UMS adalah “zero accident”. accident”. 7. Meningkatkan perlindungan dan pelestarian lingkungan dalam segala aktivitas dan meminimumkan kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas tersebut. Semua dosen, mahasiswa, dan karyawan harus sudah mengetahui akan tanggung  jawabnya masing-masing termasuk peduli akan kesehatannya, keselamatannya dan lingkungan di tempat kerja, sehubungan dengan kebijakan di atas.

Surakarta, April 2014 Kepala Laboratorium Teknik Kimia FT UMS Tri Widayatno, ST, MSc, PhD.

KATA PENGANTAR Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam laboratorium adalah tanggung jawab hukum dan moral yang pentinguntuk semua instistusi dan pengawas baik di bidang akademik maupun industri. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang  berlaku mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) salah satunya UndangUndang No. 1 tahun 1970, dan mengingat bahwa di Laboratorium Teknik Kimia ada potensi bahaya baik dari peralatan dan bahan kimia yang berisiko menimbulkan gangguan kesehatan dan keselamatan kerja, serta dalam upaya meningkatkan perlindungan maupun pelestarian lingkungan dari akibat aktivitas laboratorium, maka dibutuhkan tindakan pencegahan dan pengendalian. Panduan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ini disusundan ditujukan khususnya untuk kepentingan dosen, mahasiswa dan karyawan di lingkunganLaboratorium Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai komitmen agar terlaksananya K3 secara rutin dan berkelanjutan. Hampir semua Dosen dan mahasiswa akan memimpin suatu kelompok praktikum atau penelitian, baik percobaan ataupun simulasi di Laboratorium Teknik Kimia UMS. Pengetahuan tentang kesehatan dan keamanan kerja di laboratorium dan melakukannyasecara nyata akan membantu persiapan  yang dibutuhkan untuk melanjutkan tanggung jawab profesional sekarang dan setelah lulus kelak. Panduan ini disusun secara ringkas dan fokus pada butir-butir penting. Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa diharapkan untuk membacanya dengan hati-hati dan menjadikannya sebagai acuan bekerja dalam laboratorium. Alhamdulillah Lab Teknik Kimia FT UMS tidak pernah mengalami kecelakaan yang serius dalam sejarah, namun ada beberapa kejadian dimana kecelakaan kecil terjadi. Jika semua pihak mengikuti prosedur keselamatan di dalam panduan ini, diharapkan catatan keamanan kami yang baik dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Keselamatan adalah tanggung jawab semua pihak, sehingga diharapkan untuk senantiasa menjaga sikap profesional terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain. Untuk itu seluruh dosen, mahasiswa dan karyawan maupun pihak-pihak terkait diwajibkanmelaksanakan dan menaati ketentuan-ketentuan standar K3 yang disyaratkan dalam buku panduan ini, dengan demikian pencegahan dan pengendalian hal-hal yang tidak diinginkan dapat berjalan dengan optimal. Saudara diwajibkan untuk mendaftar dan melengkapi Borang Perizinan Keselamatan (HSL.00), Borang Kendali Bahan Beracun dan Berbahaya (HSL.01BKB3),dan Borang penilaianresiko (HSL.02 - Risk Assessment Form) sebelum menggunakan fasilitas dan melakukan pekerjaan apapun di dalam laboratorium Teknik Kimia UMS. Saudara juga diwajibkan untuk mengikuti workshop dan  breafing/orientasitentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di dalam laboratorium yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Kimia atau Laboratorium Teknik Kimia.

PeraturanLaboratorium Teknik Kimia FT UMS tentangKeamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja mengharuskan semua yang bekerja di laboratorium yang mungkin terpapar bahan kimia untuk menerima pelatihan. Program ini mencakup informasi mengenai Standar K3 Laboratorium, toksikologi, Borang Kendali B3, lembaran data keamanan material ( Material Safety Data Sheet   atau MSDS), dan  video mengenai keselamatan dalam laboratorium. Program ini juga mencakup potensi bahaya terkait dengan penggunaan bahan kimia termasuk pengenalan tandatanda dan gejala dari paparan yang berlebihan serta tindakan yang tepat dalam menangani tumpahan, kebocoran, atau pemaparan lainnya. Informasi lebih lanjut atau komentar mengenai keselamatan kerja di Laboratorium Teknik Kimia FT UMS, dapat menghubungiSatuan Tugas Keselamatan Kerja dalam hal ini Kepala Laboratorium. Semoga Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa mendapatkan pengalaman bekerja yang produktif, aman, sehat, dan memuaskan diLaboratorium Teknik Kimia UMS.  Atas perhatian dan kerja sama yang baik dari semua pihak, saya ucapkan terima kasih.

Surakarta, April 2015 Kepala Laboratorium Teknik Kimia FT UMS Tri Widayatno, ST, MSc, PhD.

DAFTAR ISI Kontak Dalam Kondisi Darurat/Emergency Contact

ii

Kebijakan K3 Lab Teknik Kimia FT UMS

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Pendahuluan

1

1.

Pendahuluan

1

2.

Regulasi

1

3.

Kontak Dalam Keadaan Darurat

2

4.

Pelatihan dan orientasi K3 di Lab TK FT UMS

2

5

Daftar Training yang diselenggarakan oleh Lab TKUMS

3

BAB II

Pemeriksaan dan penegakan keselamatan

4

BAB III

Kecelakaan dan cidera

5

BAB IV

Hak untuk tahu/ bahan kimia

6

BAB V

Bahaya kebakaran

7

BAB VI

Prinsip dan peraturan umum keselamatan

8

BAB VII

Surat persetujuan untuk aktivitas sangat berbahaya

13

BAB I

BAB VIII Jenis-jenis pemadam kebakaran

14

BAB IX

Ketentuan pembuangan limbah kimia

15

BAB X

Peraturan keselamatan kerja

17

Lampiran SOP

20

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan UMS melalui Fakultas Teknik dan Prodi Teknik Kimia telah menyediakan laboratorium mendukung aktivitas belajar dan mengajar serta penelitian. Laboratorium tidak boleh digunakan untuk tujuan selain yang berorientasi pada pendidikan dan penelitian. Kesehatan dan keselamatan masing-masing pengguna Laboratorium dan kolega di Laboratorium Teknik Kimia UMS adalah tanggung  jawab semua pihak. Semua Dosen, Karyawan, Mahasiswa, dan semua Pengguna Laboratoriumdiwajibkan mengambil workshop/pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium dari Prodi/LabTKUMSdan telah memahami buku panduan ini dengan baik serta memahamilembaran data keamanan material ( Material Safety Data Sheet   atau MSDS)dan mampu mengoperasikan piranti percobaan sesuai dengan prosedur operasinya sebelum memulai percobaan. 2. Regulasi Dasar hukum yang terkait dengan pelaksanaan K3 di Laboratorium Teknik Kimia FT UMS antara lain: a. UU No.1 tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja.  b. UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan. c. Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. d. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-51/Men/1999 Tentang Nilai  Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja. e. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja. f. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. g. Surat Edaran Dirjen Binawas No.SE.05/BW/1997 tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri. h. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. i. Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang timbul  Akibat hubungan Kerja.  j. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/IX/VIII/2001 tentang Pedoman teknis analisis dampak lingkungan.

k. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 1217/Menkes/SK/IX/2001 tentang pedoman penanganan dampak radiasi. l. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 315/Menkes/SK/III/2003 tentang 1405/MENKES/SK/IX/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. m. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 315/Menkes/SK/III/2003 tentang komite kesehatan dan keselamatan kerja sektor kesehatan. 3. Kontak Dalam Keadaan Darurat Satuan Tugas Keselamatan Kerja Lab Teknik Kimia FT UMS bertanggung jawab untuk merumuskan dan menegakkan peraturan K3. Peraturan keselamatan ini  berlaku setiap saat. Satuan Tugas Keselamatan Kerja bertanggung jawab kepada Kaprodi.  Anggota Satuan Tugas Keselamatan Kerja adalah: Nama

Posisi

Telpon

Ruang

Tri Widayatno, ST, MSc, PhD

Koordinator

0271717417 ext 248

Kalab

Rois Fatoni, ST, MSc, PhD

Anggota

0271717417 ext 224

Kaprodi

Hartini, ST.

Anggota

0271717417 ext 248

Laboran

Salinan Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di dalam laboratorium kimia disediakan oleh Laboratorium Teknik Kimia FT UMS, yang dapat gunakan sebagai referensi Kesehatan dan keselamatan kerja. 4. Pelatihan dan orientasi K3 di Lab TK FT UMS Satuan Tugas Keselamatan Kerja LABTKFTUMS mempunyai tugas dan tanggung  jawab untuk menjalankan dan mendokumentasi pelatihan dan temu orientasi K3 di Lab kepada semua orang yang akan bekerja di dalam lab (Dosen, Karyawan, Peneliti, Mahasiswa). Pelatihan dan temu orientasi K3 akan mengenalkan orang yang akan  bekerja di dalam Lab segala sesuatu tentang K3 di Lab serta menentukan apakah masih memerlukan pelatihan tambahan khusus (misal: pelatihan tentang mikrobiologi atau radiasi). Petugas K3 dan peserta pelatihan keduanya harus enandatanganidokumen/formulir checklist (terlampir) hal-hal yang penting untuk diketahui, diperhatikan, dan dilaksanakan tentang K3 Lab Teknik Kimia. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan dan orientasi telah membahas semua hal tersebut.

5. Daftar Training yang diselenggarakan oleh Lab TKUMS a. K3 Lab Teknik Kimia umum  b. K3 mikrobiologi c. BKB3/MSDS

BAB 2 PEMERIKSAAN DAN PENEGAKAN KESELAMATAN Untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan kerja di Laboratorium Teknik Kimia FT UMS, pemeriksaan pelaksanaan K3 akan dilakukan secara periodik. Pemeriksaan akan dilakukan oleh Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Hasil pemeriksaan akan dirangkum di dalam laporan yang ditujukan untuk Kaprodi dan administrasi Laboratorium. Pemeriksaan secara periodik ini akan membantu untuk mengidentifikasi bahaya keamanan di dalam laboratorium dan dapat digunakan untuk mengingatkan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja di Lab. Penasihat Prodi atau kelompok pengawas yang ditunjuk bertanggung jawab untuk melakukan audit rutin laboratorium. Pengoperasian peralatan dan prosedur percobaan akan dihentikan jika tidak sesuai dengan praktik keselamatan yang ditetapkan. Jika pada saatinspeksi keselamatan kerja, pelanggaran peraturan keselamatan ditemukan, direkomendasikan untuk melaksanakan prosedur kedisiplinan berikut ini: 

Peringatan Awal –  Secara lisan di tempat ditemukan pelanggaran. Yang  bersangkutan diminta membaca ulang peraturan secara menyeluruh untuk memastikan sudah memahami keseluruhan panduan keselamatan. Kejadian ini dilaporkan ke Kepala Laboratorium, Pembimbing Penelitian, dan Ketua Program Studi.  Hukuman –  memberikan sebuah hukuman. Jika pelanggaran diulang oleh orang/kelompok yang sama ditemukan pada pemeriksaan keselamatan berikutnya.Kejadian ini dilaporkan secepatnya ke Kepala Laboratorium, Pembimbing Penelitian, dan Ketua Program Studi.  Pelanggaran keselamatan harus diselesaikan secara tuntas walaupun harus mengorbankan pekerjaan rutin di laboratorium. Siapa saja yang menyadari/mendapatiada masalah/pelanggaran prosedur keselamatan, harus segerea menghubungi Satuan TugasKeselamatan Kerja.Mereka adalah sumber informasi yang terbaik termasuk untuk masalah sehari-hari atau untuk pertanyaan mengenai rancangan peralatan.

BAB 3 KECELAKAAN DAN CIDERA Semua kecelakaan atau kejadian yang menyebabkan cedera sekalipun ringan harus segera dilaporkan kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja (ext.248 atau 224) untuk penyelidikan lebih lanjut. Laporan kecelakaan (formulir tersedia) harus diajukan dalam waktu 24 jam dari waktu terjadinya kecelakaan untuk menerima ganti rugi karyawan. Hanya karyawan yang menerima gaji melalui kantor Biro keuangan universitas yang berhak untuk menerima ganti rugi karyawan. Semua pekerja laboratorium diharuskan untuk menggunakan asuransi kesehatan mereka. Luka ringan dapat diobati dengan menggunakan peralatan P3K yang disediakan di setiap laboratorium. Untuk kasus luka yang lebih serius, segera pergi ke Klinik Kesehatan Muhammadiyah di UMS (MMC). Jika orang yang terluka tidak bisa dipindahkan, segera panggil ambulan (0271 717417 ext 433). Setiap pengguna Lab dianjurkan untuk membiasakan diri dengan prosedur darurat, mempelajari bagaimana untuk mendapatkan bantuan tambahan pada saat keadaan darurat, danmengenali cara menggunakan peralatan darurat di area kerja. Semua orang yang berada di Lab harus mengenal lokasi, cara penggunaan telepon darurat, pancuran (shower) keselamatan, peralatan mencuci mata, dan alat perlindungan diri.

BAB 4 HAK UNTUK TAHU/ BAHAN KIMIA Hak untuk Tahu –  memberikan hak karyawan untuk tahu mengenai zat-zat  berbahaya. Kepala Laboratorium harus memberitahukan pekerja dan mahasiswa yang bekerja menggunakan bahan kimia di laboratorium bahwa mereka dapat meminta informasi tertulis mengenai bahaya yang berhubungan dengan zat beracun yang mungkin terjadi. Informasi tertulis tersebut harus tersedia dalam waktu tiga hari kerja atau pekerja dan mahasiswa dapat menolak untuk bekerja dengan zat tersebut tanpa takut menghadapi tindakan disipliner atau diskriminatif. Semua yang bekerja di Lab harus mengisi dengan benar Borang Kendali Bahan Berbahaya dan Beracun (BKB3) dengan mengacu pada Lembaran data keselamatan  bahan ( Material Safety Data Sheet   atau MSDS) untuk bahan kimia yang dapat ditemukan secara online pada berbagai halaman situs seperti http://www.sciencelab.com/msdsList.php. Yang bersangkutan sangat dianjurkan meminta MSDS dari penyedia (supplier) ketika pemesanan bahan kimia. Bahan untuk percobaan dan penelitian yang kurang umum akan memerlukan pencarian literatur dan konsultasi dengan Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Jika pekerjaan melibatkan penggunaan, penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) atau dinyatakan akan terkena zat berbahaya. Pelaksana pekerjaan perlu menemui dosen pembimbing/peneliti utama untuk mendapatkan petunjuk keselamatan secara lengkap. Semua bahan kimia mampu menyebabkan cedera. Semua orang harus melatih diri dalam perawatan dan kebijaksanaan ketika menggunakan bahankimia karena tindakan pencegahan sederhana (seperti mencegah semua kontak tubuh dengan bahan kimia serta tidak pernah menghirup asap bahan kimia) dapat melindungi dari bahaya yang dikenal dan tidak dikenal  yang mungkin terjadi.

BAB 5 BAHAYA KEBAKARAN Semua yang bekerja di Laboratorium Teknik Kimia FT UMS harus mengenal dan membiasakan diri terhadap lokasi pemadam kebakaran dan kotak alarm kebakaran dengan penggunaan yang tepat. Kotak alarm kebakaran harus digunakan untuk semua jenis kebakaran. Selalu waspada akan pintu darurat terdekat. Memastikan bahwa pemadam kebakaran yang sesuai (lihat jenis pemadam kebakaran di bawah) tersedia ketika melakukan kerja ditempat yang terdapat bahaya kebakaran. Alat pemadam kebakaran hanya untuk digunakan oleh teknisi keamanan atau anggota gugus keselamatan kerja, kecuali jika mereka berada dalam bahaya. Segel pada alat pemadam kebakaran harus diperiksa berkala, Jika ditemukan dalam keadaan rusak, segera dilaporkan kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Semua kebakaran, terlepas dari ukurannya, harus dilaporkan secepatnya kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja untuk penyelidikan lebih lanjut.

BAB 6 PRINSIP DAN PERATURAN UMUM KESELAMATAN Peraturan ini berlaku di seluruh Laboratorium Teknik Kimia UMS. Di tempattempat khusus dimana peraturan tambahan berlaku, harap memperhatikan setiap pemberitahuan khusus yang diumumkan. Selalu waspada terhadap prosedur keamanan yang berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan. Menjadi tanggung jawab setiap individu yang bekerja di Lab untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya tertentu  yang terlibat dalam pengoperasian atau penanganan alat, bahan, dan bahan kimiayang diperlukan dalam penelitian atau praktikum yang dilakukan.  A.

Peralatan Keselamatan -  Alat pemadam kebakaran  yang sesuai untuk bahaya kebakaran di laboratorium harus dipasang dengan baik ke benda yang diam yang mudah dijangkau dan tidak bisa dijatuhkan. Silakan merujuk ke informasi mengenai jenis-jenis alat pemadam kebakaran untuk mengetahui jenis jenis alat pemadam kebakaran. - Kacamata keselamatan  dengan pelindung samping harus digunakan pada saat di butuhkan di daerah laboratorium. Lensa kontak tidak boleh digunakan di daerah dimana bahan kimia atau pelarut digunakan. Tingkat toleransi minimal perlindungan mata untuk penanganan bahan kimia atau daerah sekitar operasi tersebut adalah: a. Goggles bersisi lembut, bertudung, dan berventilasi, atau b. Goggles bersisi lembut, bertudung, dan berventilasi di atas kacamata tanpa pelindung samping, atau c. Pelindung muka diatas kacamata keselamatan biasa dengan pelindung samping yang bisa dipisahkan. Pekerjaan laboratorium umum, bahkan ketika bahaya mata minimal, memerlukan kacamata keselamatan dengan pelindung samping yang bisa dipisahkan atau kacamata dengan pelindung samping yang bisa dipasang. Untuk memesan goggles  keamanan standar hubungi toko-toko khusus  yang bersertifikasi. Sumber sinar UV dan sinar laser memiliki bahaya lainnya. Saran dari dosen pembimbingatau peneliti utama ( principle Investigator) atau dari koordinator keselamatan harus diperoleh sebelum menggunakan peralatan ini. Semua yang bekerja di laboratorium harus mengetahui tempat pencucian mata terdekat dan yakin bahwa tempat pencucian mata tersebut bekerja.

Segera laporkan setiap kerusakan tempat pencucian mata kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja. B.

Kesadaran - Semua bahan kimia, peralatan listrik, magnet, bahan biologis, radioaktif, dan temperatur ekstrim harus diberi label secara jelas disertai dengan tanda peringatan. -

Nama dan nomor telepon kontak darurat harus diberikan pada setiap peralatan percobaan untuk saat ketika mati lampu atau kecelakaan. Ini terutama sangat penting untuk peralatan yang sangat sensitif dan peralatan yang bekerja 24 jam per hari. Semua bahan kimia di laboratorium harus diberi label dengan keterangan identitas dan tanggal pembelian atau tanggal ketika bahan disimpan dalam wadah yang digunakan sekarang. Ini berlaku untuk semua bahan kimia baik yang  berbahaya maupun yang tidak berbahaya.

-

Semua anggota laboratorium harus mengetahui dimana alat pelindung diri (APD) seperti kacamata keselamatan dan sarung tangan diletakkan di dalam laboratorium. Pintu laboratorium harus dikunci setiap saat untuk alasan keamanan. Bahkan ketika laboratorium ditempati.

-

C.

Penyimpanan Semua daerah penyimpanan harus ditentukan secara jelas dan dipisahkan dari tempat kerja rutin (sebagai contoh tidak ada penyimpanan di etalasi atau di atap). Jarum suntik harus disimpan di tempat yang terkunci dan aman. Tabung suntik dan jarum suntik yang dicuri atau hilang harus segera dilaporkan ke Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Semua tabung gas harus dirantai secara aman atau ditempelkan pada benda diam untuk mencegah tabung jatuh secara tidak sengaja.

D.

Rumah Tangga Lorong dan pintu keluar harus dapat diakses dengan mudah dan tidak boleh terhalangi oleh peralatan atau obyek yang disimpan di dalam laboratorium. Tempat penyimpanan dapat disediakan oleh Prodi/Labdengan permintaan kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Ketika meninggalkan ruangan, matikan semua lampu dan peralatan listrik  yang tidak digunakan dan kunci pintunya. Kendaraan bermotor dan sepeda tidak boleh disimpan di dalam laboratorium atau kantor. Peralatan gelas yang rusak dan tidak dibutuhkan harus dibawa ke wadah yang disediakan. Botol reagen harus dicuci bersih. Jika pekerjaan

praktikum/penelitian akan menghasilkan bahan dalam jumlah besar, wadah logam kecil dapat dibeli untuk proyek yang dikerjakan. Karyawan perawatan gedung tidak diperkenankan untuk menangani bahan ini. E.

Pembuangan limbah Tidak ada akumulasi limbah kertas atau material mudah terbakar lainnya di dalam Lab. Bahan yang tumpah harus dibersihkan segera dengan menggunakan peralatan tumpahan yang diletakkan di setiap laboratorium. Pembuangan bahan yang digunakan untuk membersihkan harus dilakukan segera sesuai dengan panduanpembuangan limbah. Pada saat terjadi tumpahan merkuri, hubungi Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Tumpahan merkuri sangat berbahaya, jangan melakukan tindakan jika tidak mengetahui prosedurnya. Setiap pekerja laboratorium bertanggung jawab untuk pembuangan limbah  yang dilakukan secepat mungkin dan secara aman sesuai dengan prosedur departemen. Setiap benda tajam (misalnya jarum, pipet, slide, silet, tabung darah) yang kontak dengan bahan yang berinfeksi atau bahan biologis yang berbahaya harus dibuang ke dalam wadah benda tajam. Pipet Pasteur, slide mikroskop dan lain-lain yang tidak kontak dengan bahan biologis berbahaya tapi yang tidak digunakan dalam perawatan hewan atau penelitian, atau limbah kimia  berbahaya, dapat dibuang ke kotak  fiberboard   yang kokoh yang digunakan untuk mengumpulkan pecahan kaca. Ketika kotak ini penuh, kotak ini dapat dilem supaya isi kotak tidak tumpah, kemudian dibuang di tempat sampah  biasa. Setiap jarum atau alat suntik yang sudah digunakan ataupun yang belum digunakan, tidak peduli penggunaannya, harus selalu diletakkan di dalam  wadah benda tajam. Semua peneliti di departemen diminta untuk menyimpan limbah tersebut sementara di dalam wadah tahan tusukan untuk diambil oleh Satuan Tugas Keselamatan Kerja kemudian untuk diinsenerasi dan pembuangan.

F.

Operasi  Anggota laboratorium dan peralatan harus terlindung dari suhu, listrik, dan  bahaya kimia selama pengoperasian alat. Kontak listrik tidak boleh kelebihan beban. Kabel listrik harus disimpan dalam keadaan baik. setiap kabel di lantai harus dilindungi dari lalu lintas laboratorium dengan menggunakan jembatan kabel. Kabel listrik non-logam tidak boleh digunakan sebagai pengganti kabel permanen. Kabel yang fleksibel dan kabel tidak boleh dipasang melalui lubang di dinding, atap, lantai, dan sebagainya.

Tag pengunci harus digunakan untuk mencegah kenaikan energi mendadak selama konstruksi dan perawatan. Ini berlaku untuk sistem listrik, pneumatik, kimia, hidrolik, dan sistem panas. Peralatan dan operasi harus dipasang dengan benar pada permukaan yang aman, permanen, dan horizontal untuk mencegah benda jatuh secara tidak sengaja. Lemari asam harus selalu digunakan ketika bekerja dengan pelarut yang mudah terbakar atau gas beracun. Asap berbahaya atau yang menyebabkan iritasi harus dibuang keluar gedung. Bekerjalah dengan selang gas yang direndahkan sejauh mungkin. Ini akan memungkinkan sistem ventilasi  bekerja dengan lebih efektif. Gunakan  plexiglas  untuk melindungi wadah kaca dari segala sisi. Ini akan meminimalkan bahaya untuk pekerja yang bekerja dekat dengan potensi ledakan. Jangan menyiasati peralatan keselamatan. Sebagai contoh, sistem listrik yang dilengkapi dengan kabel 3-konduktor harus di-ground  dengan benar. Hanya peralatan yang disetujui oleh Satuan Tugas Keselamatan Kerja yang  boleh dibawa ke laboratorium, seperti mesin pembuat kopi, radio, atau kipas angin.  Ahli listrik Universitas harus melakukan semua koneksi listrik yang dihubungkan ke gedung. Kebutuhan hubungan kabel dapat ditujukan ke Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Tabung gas terkompresi harus dipasang dengan baik setiap saat ke bangku atau dinding yang dilengkapi dengan penjepit tabung atau rantai/tali. Ketika menyimpan atau memindahkan tabung, selalu pasang tutup keamanan dengan baik untuk melindungi sistem keran. Pemindahan tabung gas harus menggunakan gerobak roda yang dirancang khusus untuk tabung gas. Hanya orang terlatih dan yang berwenang yang boleh mengoperasikan peralatan laboratorium. Pintu keluar harus menyediakan jalan keluar yang bebas dan tidak terhalang. Bahan-bahan tidak boleh ditempatkan atau disimpan di tangga atau kor idor. Pintu kebakaran tidak boleh terhalang atau diganjal terbuka. Penggunaan doorstops, wedges, atau alat lain non-otomatis yang menahan pintu tetap terbuka dilarang.

Tidak ada orang yang diijinkan berada di atap kapan pun untuk alasan apapun. Satuan Tugas Keselamatan Kerja memberlakukan kebijakan kampus ini dengan keras. Untuk informasi mengenai bahaya UV dan sinar laser, dan peraturan mengenai “sumber radiasi terionisasi” (misalnya x-ray), silakan menghubungi Satuan tugas Keselamatan Kerja. G.

Praktik Keselamatan Pribadi Kontaminasi dari makanan, minuman, dan rokok merupakan rute yang potensial untuk terpapar zat beracun. Merokok TIDAK diijinkan di lokasi manapun di dalam gedung. Tidak ada makanan atau minuman yang boleh disimpan atau dikonsumsi di laboratorium manapun, bahkan jika laboratorium untuk sementara digunakan sebagai ruang kantor. Peralatan gelas dan perkakas yang pernah digunakan untuk operasional laboratorium tidak boleh digunakan untuk menyiapkan atau mengkonsumsi makanan atau minuman. Lemari es laboratorium, mesin es, kotak es dan sejenisnya tidak  boleh digunakan untuk menyimpan makanan. Selalu berikan peralatan keselamatan dan informasi mengenai prosedur keselamatan di laboratorium kepada pengunjung laboratorium. Cuci tangan dengan baik sebelum meninggalkan daerah laboratorium. Jangan pernah meninggalkan daerah laboratorium atau menyentuh benda sambil mengenakan sarung tangan yang mungkin terkontaminasi dengan zat  yang tidak aman. Ini akan menyebabkan semua orang di dalam laboratorium dan di dalam gedung terkena risiko. Tidak ada kaki yang telanjang yang diijinkan di laboratorium. Sepatu keselamatan atau minimal sepatu yang memberikan perlindungan yang maksimal dianjurkan. Untuk keselamatan diri, jangan pernah bekerja di laboratorium sendirian. Selalu periksa apakah ada orang lain yang hadir di lantai laboratorium Saudara jika pertolongan darurat diperlukan. Ketika menemui seseorang yang pingsan di dalam laboratorium, segera laporkan ke Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Jangan pernah masuk ke dalam laboratorium untuk menolong sebelum tahu secara jelas faktor apa yang menyebabkannya. Pastikan tidak ada gas beracun di dalam laboratorium yang menjadi penyebab kecelakaan.

BAB 7 SURAT PERSETUJUAN UNTUK AKTIVITAS SANGAT BERBAHAYA Satuan Tugas Keselamatan Kerja Lab Teknik Kimia FT UMS harus memberikan persetujuan (setuju/tidak setuju) semua jenis kegiatan yang memiliki tingkat bahaya  yang tinggi sebelum pelaksanaan.Kepala Laboratorium bertanggung jawab untuk mengenali aktivitas yang memiliki tingkat bahaya tinggi dan menyajikan rincian pekerjaan kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Selain persetujuan Satuan Tugas Keselamatan Kerja, beberapa keadaan mungkin memerlukan persetujuan Fakultas/Universitas. Penggunaan bahan kimia berikut harus mendapatkan persetujuan dahulu dari satuan tugas keselamatan: - dimethylmercury - dimethylcadmium - hydrofluoric acid (anhydrous) - phosgene gas - fluorine gas - arsine gas - diborane gas - phosphine gas - silane gas - sodium potassium alloy (NaK) - tetramethylammonium hydroxide Peneliti yang hendak menggunakan bahan kimia tersebut di atas harus menyipakan prosedur operasi baku (a standardoperating procedure (SOP)) yang berisi hal-hal sebagai berikut: 1. Prosedur penyimpanan dan penanganan yang mempertimbangkan keselamatan ( Procedures for the safe storage and handling) 2. Prosedur pelaksanaan percobaan penelitian yang lengkap ( A detailed experimental procedure). 3. Rencana pertolongan pertama jika terjadi kebocoran/tumpahan dan pemaparan terhadap pengguna ( Plans detailing first aid in case of exposure and a response in case of a spill ). 4. Prosedur penanganan limbah ( Procedures for the safe collection and management of hazardous waste). 5. Nama peneliti, tempat penelitian, waktu pelaksanaan dan banyaknya bahan  yang digunakan (The name(s) of the researcher(s) that will be working with the restricted substance, thelocation(s) of the designated area in which it will be used, the time and date of the operation,and the approximate amounts that will be used ).  SOP   ini harus disampaikan ke Satuan Tugas K3 untuk mendapatkan persetujuan.

BAB 8 JENIS-JENIS PEMADAM KEBAKARAN Kelas A Untuk Kelas A, kebakaran terjadi untuk bahan bakar biasa, seperti kayu, kertas, kain, kain pelapis, plastik, dan material sejenisnya, gunakan air atau alat pemadam kebakaran bahan kimia kering dengan salah satu simbol ini pada label. Peringkat alat pemadam kebakaran untuk kelas ini menyatakan  jumlah air yang dikandung oleh alat pemadam kebakaran dan  jumlah api yang akan dipadamkannya. Kelas B Untuk Kelas B, kebakaran dipicu oleh cairan atau gas yang mudah terbakar, seperti minyak dapur, cat, minyak, minyak tanah, dan  bensin, gunakan alat pemadam kebakaran bahan kimia kering atau alat pemadam kebakaran dengan karbon dioksida dengan salah satu simbol di label. Jangan pernah menggunakan air. Peringkat alat pemadam kebakaran untuk kelas ini menyatakan perkiraan jumlah kaki persegi api dari cairan yang mudah terbakar dimana orang yang tidak ahli dapat padamkan. Kelas C Untuk Kelas C, kebakaran melibatkan peralatan listrik atau kabel, gunakan alat pemadam kebakaran bahan kimia kering atau alat pemadam kebakaran dengan karbon dioksida dengan salah satu simbol pada label. Jika memungkinkan, putuskan hubungan listrik terlebih dahulu. Setelah listrik diputus, kebakaran menjadi kelas A atau B. Jangan pernah menggunakan air. Huruf “C” menyatakan bahwa agen pemadam adalah nonkonduktif. Kelas D  Alat pemadam kebakaran Kelas D dirancang untuk digunakan pada logam yang mudah terbakar dan biasanya spesifik untuk jenis logam tertentu. Tidak ada penanda gambar khusus untuk alat pemadam kebakaran kelas D. Pemadam kebakaran kelas ini  biasanya tidak memiliki peringkat ataupun memiliki tujuan lainnya untuk penggunaan pada kebakaran tipe lainnya.

BAB 9 KETENTUAN PEMBUANGAN LIMBAH KIMIA Limbah bahan kimia harus dibungkus dengan benar. Wadah berupa gelas kaca lebih disukai.Polietilen dapat digunakan untuk limbah padat yang non-reaktif.Kaleng logam tidak boleh digunakan karena masalah korosi. Masing-masing wadah limbah diberi label nama dengan benar. setiap wadah diberi label dengan menggunakan label yang tersedia dari Satuan Tugas Keselamatan Kerja. formulir diisi dengan lengkap: biarkan tanggal kosong, masukkan nama bahan kimia, periksa semua kategori. Wadah tidak akan diambil jika tanpa nama bahan kimia. Jangan mencampur bahan kimia yang tidak kompatibel dalam satu botol. Klasifikasi kategori yaitu: Kategori Category Racun  Poisonous Pelarut mudah terbakar  Flammable Solvent

Pelarut Halogen  Halogen Solvent Oksidan Oxidizer

Padatan Mudah Terbakar  Flammable solid  Asam Korosif Corrosive acid  Alkali Korosif Corrosive alkali Padatan Korosif Corrosive solid Menyebabkan Iritasi

Bahan Kimia Chemicals Toluen (toluene)  Aseton (acetone) Natrium klorida (sodium chlorite) Toluen (toluene)  Aseton (acetone) Metanol (methanol ) Xylen ( xylene) Metilen klorida (methylene chloride) Karbon tetraklorida (carbon tetrachloride) Kloroform (chloroform)  Asam dikroluat (acid dichroluate)  Asam kromat (chromic acid ) Hidrogen peroksida (hydrogen peroxide) Nitrat (nitrates) Urea nitrat (urea nitrate)  Asam picric ( picric acid ) Natrium amida (sodium amida)  Asam fluorida (hydrogen fluoride)  Asam klorida (hydrochloric acid )  Amonium hidroksida (hydroxide of ammonium)  Amonium bikarbonat (bicarbonate of ammonium)  Asam borat (boric acid ) Merkuri klorida (mercury chloride) Tembaga nitrat (tembaga nitrat ) Natrium hidroksida (sodium hydroxide) Propionil klorida ( propionyl chloride) Fosfor trioksida ( phosphorus trioxide)

Formulir harus diisi dengan jelas: Nama Peneliti Tempat pengambilan limbah Jumlah wadah Sifat kimia (misalnya pelarut organik) Bahaya yang tidak biasa (misalnya sangat beracun) Nomor ruangan dan lokasi persis wadah limbah diletakkan Untuk kasus yang sangat berbahaya, hubungi Satuan Tugas Keselamatan Kerja. LIMBAH KIMIA TIDAK AKAN DIAMBIL JIKA TIDAK DIKEMAS DENGAN BAIK ATAU TIDAK DIBERI LABEL. JANGAN MENINGGALKAN LIMBAH KIMIA DI DERMAGA PEMUATAN. PENGAMBILAN AKAN DILAKUKAN DARI LABORATORIUM.

BAB 10 PERATURAN KESELAMATAN KERJA 1. Bersikap tanggung jawab pada setiap saat anda berada di dalam laboratorium 2. Ikuti semua peraturan tertulis dan tidak tertulis dengan baik. Jika anda tidak mengerti suatu peraturan atau suatu prosedur, BERTANYALAH KEPADA  ASISTEN/PEMBIMBING/DOSEN ANDA SEBELUM MELANJUTKAN  AKTIVITAS ANDA. 3. Jangan pernah bekerja sendirian di dalam laboratorium. Tidak ada mahasiswa  yang diijinkan bekerja di dalam ruangan tanpa kehadiran teman sejawat/asisten/dosen. 4. Ketika memasuki ruangan, jangan menyentuh peralatan, bahan kimia, atau material lainnya di daerah laboratorium sampai anda diperbolehkan. 5. Hanya lakukan percobaan yang sudah diijinkan oleh dosen. Ikuti semua langkah percobaan dengan hati-hati, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Percobaan yang tidak diijinkan tidak boleh dilakukan. 6. Dilarang makan, minum, atau mengunyah permen karet di dalam laboratorium. Dilarang menggunakan peralatan gelas sebagai wadah makanan atau minuman. 7. Siapkan diri untuk melakukan pekerjaan di dalam laboratorium. Baca semua prosedur dengan seksama sebelum memasuki laboratorium. Jangan pernah  bermain-main di dalam laboratorium. Senda-gurau, candaan, dan keisengan adalah tindakan yang berbahaya serta dilarang. 8. Selalu bekerja di daerah yang berventilasi baik. 9. Perhatikan praktek pemeliharaan yang baik. Daerah bekerja harus selalu dijaga kebersihan dan kerapihannya setiap saat. 10. Waspada dan bekerja dengan hati-hati setiap saat ketika berada di dalam laboratorium. Laporkan kepada dosen secepatnya jika terdapat kondisi yang tidak aman. 11. Buang semua sisa bahan kimia dengan baik. Jangan mencampurkan bahan kimia di dalam wastafel. Wastafel hanya boleh digunakan untuk air. Pastikan tempat pembuangan bahan kimia dan larutan kimia kepada dosen anda. 12. Label dan instruksi peralatan harus dibaca dengan seksama sebelum penggunaan. Siapkan dan gunakan alat sesuai petunjuk dosen anda. 13. Jauhkan tangan dari wajah, mata, mulut, dan tubuh ketika menggunakan bahan kimia atau peralatan laboratorium. Cuci tangan dengan sabun dan air setelah melakukan semua percobaan. 14. Percobaan harus dipantau pribadi setiap saat. Jangan berkeliaran di dalam ruangan, mengganggu mahasiswa lain, mengejutkan mahasiswa lain, atau mengganggu percobaan mahasiswa lain.

15. Lokasi and prosedur operasi peralatan keamanan harus diketahui, termasuk: P3K and pemadam kebakaran. Lokasi alarm kebakaran dan pintu darurat juga harus diketahui. 16. Tindakan yang harus dilakukan jika ada latihan kebakaran selama bekerja di laboratorium harus diketahui; wadah bahan harus ditutup and semua peralatan listrik dimatikan. PAKAIAN 1. Setiap saat bahan kimia, panas, atau peralatan gelas digunakan, mahasiswa harus menggunakan safety goggles. TIDAK ADA PENGECUALIAN UNTUK PERATURAN INI. 2. Lensa kontak dilarang dipakai ketika di dalam laboratorium. 3. Gunakan pakaian yang layak selama berada di dalam laboratorium. Rambut yang panjang, perhiasan yang menjuntai, serta pakaian yang terlalu longgar berbahaya digunakan ketika berada di dalam laboratorium. Rambut yang panjang harus diikat, perhiasan yang menjuntai serta pakaian yang longgar harus diamankan. Sepatu harus menutupi kaki sepenuhnya. Tidak ada sandal yang diijinkan selama  bekerja di laboratorium. 4. Jas lab atau baju luar harus dipakai selama percobaan laboratorium. KECELAKAAN DAN LUKA 1. Laporkan semua kecelakaan (bahan tumpah, peralatan rusak, dll) atau luka (teriris, terbakar, dll) kepada dosen secepatnya, tidak peduli seberapa kecil kecelakaan atau luka tersebut. Jangan panik. 2. Jika anda atau partner anda terluka, panggil dosen anda secepatnya (dan sekencang-kencangnya) untuk menarik perhatian dosen anda. Jangan panik. 3. Jika bahan kimia mengenai mata atau kulit anda, secepatnya dicuci dengan air mengalir selama minimal 20 menit. Panggil dosen anda secepatnya (dan sekencang-kencangnya) untuk menarik perhatian dosen anda.

PENANGANAN BAHAN KIMIA 1. Semua bahan kimia di dalam laboratorium dianggap berbahaya. Hindari penanganan bahan kimia dengan tangan. Selalu gunakan pinset. Ketika melakukan pengamatan, jaga jarak minimal 30 cm dari spesimen. Jangan memakan atau mencium bahan kimia apapun. 2. Periksa label nama pada semua botol bahan kimia dua kali sebelum memindahkan isi botol tersebut. Ambil bahan kimia secukupnya. 3. Jangan pernah mengembalikan bahan kimia yang tidak terpakai ke dalam botol penyimpanan. 4. Jangan pernah memindahkan bahan kimia atau material lainnya dari daerah laboratorium.

PENANGANAN PERALATAN GELAS DAN PERALATAN LAINNYA 1. Jangan pernah menangani gelas pecah dengan tangan anda. Gunakan sapu dan pengki untuk membersihkan pecahan gelas. Letakkan pecahan gelas di dalam  wadah khusus untuk pembuangan. 2. Perhatikan peralatan gelas sebelum pemakaian. Jangan pernah menggunakan peralatan gelas yang pecah, retak, atau kotor. 3. Jika anda tidak mengerti cara menggunakan suatu peralatan, TANYAKAN KEPADA DOSEN! 4. Jangan mencuci peralatan gelas yang panas di dalam air dingin. Peralatan gelas mungkin pecah. PEMANASAN BAHAN KIMIA 1. Dilarang menggunakan pemanas sendiri. Jaga supaya rambut, pakaian, dan tangan berada pada jarak aman dari pemanas setiap saat. Penggunaan pemanas hanya dibolehkan ketika berada dalam pengawasan Asisten/dosen. 2. Peralatan gelas yang digunakan untuk pemanasan akan tetap panas untuk waktu  yang lama. Peralatan gelas tersebut harus disimpan pada tempat khusus untuk menurunkan temperaturnya dan diangkat dengan hati-hati. Gunakan penjepit atau sarung tangan pelindung jika diperlukan. 3. Jangan pernah melihat ke dalam wadah yang sedang dipanaskan. 4. Dilarang meletakkan peralatan yang panas di atas meja laboratorium. Selalu gunakan tatakan. Biarkan peralatan yang panas untuk waktu yang lama sampai dingin sebelum menyentuh peralatan tersebut.

PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMINJAMAN ALAT LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FT UMS 1. Mahasiswa mengajukan surat peminjaman dan penggunaan alat-alat laboratorium yang diperlukan, diketahui oleh pembimbing Penelitian/Tugas  Akhir/Tesis yang ditujukan kepada Kepala Laboratorium. 2. Surat pengajuan yang telah di setujui oleh Kepala Laboratorium diserahkan kepada staf administrasi laboratorium. 3. Mahasiswa mengisi form peminjaman alat dan pengajuan bahan kimia yang disediakan. 4. Mahasiswa menyiapkan loker yang telah disediakan. 5. Setiap melakukan kegiatan di laboratorium, mahasiswa diharuskan mengisi log book. 6. Setiap selesai melakukan kegiatan, mahasiswa diharuskan merapikan kembali meja kerja. 7. Mahasiswa diharuskan mencuci alat-alat laboratorium yang telah selesai dipakai sesegera mungkin, tidak menumpuk alat-alat kotor. 8. Mahasiswa harus menjaga ketertiban laboratorium. 9. Mahasiswa harus menggunakan alat-alat laboratorium sesuai prosedur. 10. Mahasiswa diharuskan menaati peraturan laboratorium.

PROSEDUR PENGGUNAAN LABORATORIUM TEKNIK KIMIA DI LUAR JAM KERJA RESMI 1. Mahasiswa mengajukan surat izin penggunaan laboratorium di luar jam kerja resmi yang diketahui oleh pembimbing. 2. Selama bekerja di luar jam kerja resmi, mahasiswa dilarang bekerja sendiri, harus ditemani. 3. Setiap melakukan kegiatan di luar jam kerja resmi, mahasiswa diharuskan mengisi log book.

PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT DI LABORATORIUM TEKNIK KIMIA 1. PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN  APAR : alat pemadam kebakaran yang digunakan untuk memadamkan api di awal terjadinya api. Jenis APAR dan klasifikasi penggunaannya: Berat : = 16 kg. Jenis : busa/foam, gas (CO2 dan BCP/hallon), dry chemical/powder Kelas Api

Sumber

Benda Padat mudah terbakar (Kertas, kayu, kain, dll) Cairan Mudah Terbakar (Bensin, Minyak, Oli B dll) C Alat-alat listrik D Komputer, peralatan presisi Catatan: Y= yes, N= No  A

Jenis APAR Powder Foam CO2  Y

Y

Y

 Y

Y

Y

Y N

N N

Y Y

SOP penggunaan APAR: a.  Ambil APAR yang paling dekat dan mudah dijangkau  b. Bawa ke sumber api dan jaga jarak ± 3 m, dan jangan melawan arah angin c. Bentangkan hose pada posisi lurus dan arahkan ke sumber api dan semprotkan sampai padam. Posisi kode penempatan APAR: a. Mudah dijangkau  b. Tidak terhalang/tertutup benda lain c. Ditandai dengan rambu “APAR”

2. PROSEDUR PEMAKAIAN MAGNETIC STIRRER a. Hubungkan alat pada tegangan listrik 220 volt  b. Tempatkan gelas kimia pada permukaan alat c. Masukkan stirrer bersih ke dalam gelas kimia tersebut d. Putar tombol magnetic stirrer berputar hingga stirrer berputar sesuai dengan e. keinginan f. Biarkan larutan menjadi homogeny g. Putar tombol magnetic stirrer pada posisi nol h. Pindahkan larutan pada gelas kimia ke wadah lain i. Bersihkan stirrer  j. Lepaskan stop kontak alat jika tidak digunakan kembali.

3. PROSEDUR PEMAKAIAN SHAKER WATER BATH a. Tuang larutan dalam Erlenmeyer 250 ml atau 350 ml  b. Tutup Erlenmeyer dengan penutup kasa c. Tempatkan Erlenmeyer di atas shaker d. Hubungkan alat pada tegangan 220 volt e. Putar tombol speed pada angka yang diinginkan f. Tunggu hingga waktu yang telah ditentukan g. Putar tombol speed pada angka nol h. Lepaskan stop kontak jika alat tidak digunakan kembali

4. PROSEDUR PEMAKAIAN NERACA a. Piring neraca dan lingkungan sekitar alat dibersihkan terlebih dahulu.  b. Posisi gelembung udara harus berada tepat ditengah-tengah, dengan cara mengatur kedudukan neraca. c. Hubungkan alat neraca pada tegangan 220V. d. Diamkan beberapa saat. e. Tekan tombol ON dan biarkan hingga muncul angka 0,0000. f. Masukkan kaca arloji sebagai wadah dalam menimbang, biarkan angka muncul. g. Tekan tombol TARE hingga angka menunjukkan angka 0,0000. h. Tambahkan zat yang akan ditimbang sedikit demi sedikit dengan menggunakan spatula sampai pada berat yang diinginkan. i.  Ambil kaca arloji yang berisi zat dari dalam neraca.  j. Tekan tombol TARE. k. Tekan tombol OFF. l. Lepas kembali stop kontak bila tidak ingin digunakan kembali. m. Bersihkan segera zat-zat yang tersisa dalam neraca menggunakan kuas, terlebih garam-garam yang bersifat korosif.

5. PROSEDUR PEMAKAIAN BODY SPRAYER a.

Letakkan bagian badan yang terkena bahan kimia di bawah sprayer.

 b. Tarik tuas pengungkit yang terpasang pada bagian body sprayer c.

Diamkan selama beberapa saat hingga bagian tubuh tersirap air

d. Bersihkan cipratan air yang ada di lantai

HSL.00

Diisi sebelum menjalankan Penelitian/Experimen

Formulir Perijinan Keselamatan  Safety Approval Form

Formulir Ini harus diisi oleh Peneliti utama/penanggung jawab penelitian. Nama NIM / NIP / NIK Email

HP (Tuliskan Asal intitusi disini, jika bukan dari Teknik Kimia FT UMS)

 Asal Institusi  Teknik

Kimia FT UMS

  .........................................

......................................... ......................................... Nama Alat Percobaan/Instrumentasi Lokasi Alat Maksud Penggunaan Alat (penelitian atau hal lain) Nama Penanggung Jawab Alat

HP

Percobaan/Instrumen Rekam Jejak



Pernah mengikuti Pembekalan K3/safety induction (jika ya,  beri tanda  pada kotak dan lampirkan sertifikat/Surat Keterangan)



Pernah mengikuti Pelatihan K3/safety workshop (jika ya,  beri tanda  pada kotak dan lampirkan sertifikat workshop)



Pernah mengalami kecelakaan kerja, merusakkan alat percobaan, instrumentasi analisis, dll. Sebutkan secara jelas: ................................................................................................... ..................................................................................................

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya telah membaca dan memahami prosedur keselamatan kerja dengan baik dan benar dan akan melakukan kegiatan penelitian dengan hati-hati sesuai dengan prosedur pengoperasian alat percobaan. Surakarta, .................................. Lengkap:............................................. Satuan Tugas K3 LABTKUMS Contact: 0271717417 ext 224/248

Tanda

tangan

dan

Nama

Last updated: April 2015

HSL.01

Diisi sebelum menjalankan Penelitian/Experimen

Laboratorium Teknik Kimia Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Borang Kendali Bahan Berbahaya dan Beracun (BKB3) Pengisian BKB3 merupakan syarat yang harus dipenuhisebelum bekerja di Laboratorium sebagai asesmen terhadap berbagai resiko pekerjaan yang melibatkan bahan yang berbahaya dan beracun (B3). B3 dapat  berupa bahan utama, produk, dan produk antara maupun produk samping dari proses. Borang ini harus diisi secara lengkap, disetujui oleh pembimbing atau orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan  yang dilakukan.

Judul Proyek/Penelitian/ kegiatan (Title of activity) Pembimbing/peneliti utama/ penanggung jawab (Supervisor/principal investigator) Program studi/Study program Tanggal pengisian/Date of assessment Lokasipenelitian/eksperimen (Nama gedung dan ruang)/location of  work

Bagian 1 Proyek/penelitian/kegiatan 1.1:

Deskripsi singkat tentang proyek/penelitian/kegiatan

Bagian 2Potensi bahaya 2.1:

Bahan berbahaya yang digunakan atau dihasilkan Bahan yang berbahaya (Hazardous Materials)

Bahan kimia Carcinogens, mutagens or

Frase Resiko (Risk Phrases)

(Frase keselamatan) Safety Phrases

(Ambang Batas keselamatan)  Workplace exposure limit (WEL)

HSL.01

Diisi sebelum menjalankan Penelitian/Experimen

toxins(penyebab kanker, mutasi gen, dan beracun terhadap sistem reproduksi) Dusts or fumes (Debu kimia atau uap/asap)  Asphyxiants/gangg uan pernafasan Bahan lain yang  berbahaya bagi kesehatan

Bagian 3 Resiko terhadap kesehatan 3.1:

Penyakit atau kondisiyang disebabkan oleh bahan yang berbahaya tersebut

3.2:

Kemungkinan Rute masuk ke tubuh manusia melalui

PernafasanMulut/makansuntikanabsorpsi/penyerapanlainnya

3.3:

Pilih semua yang sesuai

Skala penggunaan bahan berbahaya tersebut

skala kecilskala sedangskala besarpraktek lapanganhewanTanaman Maintenance  

Cleaning  

Other 

Pilih semua yang sesuai

The substance will only be used in the laboratory during experiments.

3.4:

Frekuensi penggunaan bahan berbahaya tersebut

Harian MingguanBulananlainnya

Pilih salah satu

On the average daily for a span of one month.

3.5:

Jumlah maksimum atau konsentrasi yang dipakai

Bisa diabaikanrendahsedangtinggi 

3.6:

Pilih salah satu

Dampak dari bahan berbahaya

Bisa diabaikanrendahsedangtinggi 

Pilih salah satu

HSL.01

3.7:

Diisi sebelum menjalankan Penelitian/Experimen

Siapa saja yang terdampak oleh bahaya dan resiko

Staf   Mahasiswa  pengunjungmasyarakat umumanak muda (
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF