BUKU PANDUAN GADAR & KRITIS.pdf

February 13, 2019 | Author: Jeklee Mancap | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download BUKU PANDUAN GADAR & KRITIS.pdf...

Description

BUKU PANDUAN

PRAKTEK KLINIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & KRITIS Untuk Mahasiswa S1 Keperawatan Program Pendidikan Profesi Ners dan Pembimbing Klinik (Preceptor)

PENYUSUN TIM GAWAT DARURAT & KRITIS

PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA SAMARINDA 2017

KATA PENGANTAR

Program pendidikan profesi dimana mahasiswa menerapkan ilmu pengetahuan teori, konsep dan keterampilan tehnis yang telah dikuasai pada program akademik dimana mahasiswa secara langsung memperoleh pengalaman belajar nyata ditatanan pelayanan kesehatan/keperawatan. Dalam melaksanakan praktik, mahasiswa dibawah bimbingan perawat senior yang berfungsi sebagai preseptor/mentor.

Pendidikan profesi merupakan bagian tak terpisahkan dari program pendidikan keperawatan setelah tahap pendidikan sarjana. Mahasiswa yang akan mengikuti program ini akan terbagi dalam kelompok sebagai proses pembelajaran mereka untuk dapat mencapai kompetensi dalam kerja kelompok yang dinamis.

Buku panduan pendidikan profesi ners gawat darurat & kritis bagi mahasiswa program studi pendidikan profesi ners merupakan buku yang berisi informasi tentang pelaksanaan praktik klinik. Kami mengharapkan agar buku panduan ini dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai panduan dalam membantu melaksanakan proses pembelajaran pada program studi pendidikan profesi ners.

Penyusun

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

Identitas Mahasiswa

Pasphoto 4 x 6

Nama

:

NIM

:

Jalur

:

Kelompok

:

Periode Praktik

:

Alamat

:

HP

:

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

BAB I PENDAHULUAN

Profesi Ners Stase Gawat Darurat & Kritis adalah salah satu pengajaran klinik yang menerapkan konsep dan prinsip keperawatan gawat darurat & kritis dalam memberikan asuhan keperawatan pada Klien anak hingga pada pasien dewasa, diakhir mata ajar ini mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan yang mampu menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun meningkatkan kestabilan kondisi klien setelah kegawat darurat tertangani.

Prasyarat untuk mengambil mata ajar keperawatan gawat darurat dalam praktik profesi adalah telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan dan kritis pada program sarjana keperawatan, yang telah dipelajari mahasiswa tahap profesi dengan beban studi sebanyak 4 SKS.

Asuhan keperawatan kegawatdaruratan & kritis diberikan pada kondisi-kondisi yang mengancam kehidupan dalam lingkup pre-hospital dan intra-hospital. Pengalaman belajar di mata ajar profesi kegawat daruratan dan kritis meliputi pengalaman belajar di unit gawat darurat, ruang intermediate, ruang intensive care dan high care.

Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah keperawatan kegawat daruratan dan kritis, melakukan tindakan keperawatan secara komprehensif, mengevaluasi kondisi klien, serta menerapkan prinsip-prinsip etika dan aspek legal keperawatan secara tepat.

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

BAB II TUJUAN DAN KOMPETENSI

A. Tujuan Umum Setelah mengikuti mata ajar ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan & kritis sesuai dengan konsep dan prinsip keperawatan kegawatdaruratan & Kritis.

B.

Tujuan Khusus Bila mahasiswa berhadapan dengan kasus kegawatdaruratan, mahasiswa mampu: 1.

Melakukan dan menganalisa pengkajian gawat darurat dan kekritisan, pengkajian primer dan pengkajian sekunder, serta pengkajian penunjang secara tepat

2.

Melakukan triase pada kasus-kasus kegawatdaruratan dan kekritisan

3.

Menggunakan peralatan khusus untuk melakukan untuk melakukan tindakan spesifik pada pengolaan kegawatdaruratan dan kritis

4.

Menetapkan diagnosa keperawatan yang aktuan dan diaknosa risiko dengan data pendukung yang tepat

5.

Mengidentifikasi tindakan kegawatdaruratan dan kekritisan yang tepat

6.

Melakukan rencana tindakan kegawatdaruratan dan kekritisan yang diperlukan

7.

Memberikan rasional dari tindakan-tindakan tersebut

8.

Melakukan evaluasi dan memodifikasi asuhan keperawatan yang diberikan

9.

Menerapkan tindakan universal precaution dan pencegahan penyebaran infeksi di rumah sakit

10. Melakukan komunikasi perapeutik pada klien keluarganya 11. Menganalisa manajemen asuhan keperawatan kegawatdaruratan dan kekritisan

C. Kompetensi Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar keperawatan gawar darurat dan kritis adalah: Memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan hemodiamik dan berbagai macam masalah yang mengancam kehidupan berdasarkan konsep dan prinsip kegawatdaruratan dan etika keperawatan. Kompetensi yang harus dicapai terdiri dari 6 elemen kompetensi yang saling terkait. Berikut ini merupakan elemen kompetensi dan kriteria penampilan kerja dari setiap elemen.

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

Tabel I

Elemen Kompetensi dan Kriteria Penampilan Kerja Elemen Kompetensi 1. Melakukan pengkajian keperawatan (riwayat keperawatan, pemeriksaan fisik dan data penunjang) sesuai prinsip etika, aspek legal keperawatan dan peka budaya

2. Menganalisisa dan menetapkan diagnosa keperawatan dengan tepat

3. Menetapkan tujuan keperawatan dan rencana tindakan keperawatan yang melibatkan klien dan keluarga serta peka budaya

4. Melakukan tindakan keperawatan kegawatdaruratan secara cepat dan tepat

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

Kriteria Penampilan Kerja 1.1. Data pengkajian keperawatan didapat secara akurat dan sistematis 1.2. Tehnik pemeriksaan fisik didemonstrasikan secara akurat dan sistematis sesuai dengan : a. Pengkajian primer: airway, breathing, circulation, dan disintegrasi b. Pengkajian sekunder: head to toe 1.3. Pengkajian yang berkelanjutan (monitoring) dilakukan sesuai kondisi klien yang belum stabil 1.4. Data didokumentasikan secara sistematis dan komprehensif pada format dokumentasi yang ditetapkan 1.5. Tehnik komunikasi terapeutik terus dipertahankan selama melakukan pengkajian 1.6. Persiapan klien dan alat untuk pemeriksaan penunjang dilakukan dengan akurat 2.1. Data dikelompokkan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang dibuat 2.2. Analisa data hasil pengkajian dilakukan selama melakukan asuhan keperawatan 2.3. Diagnosa keperawatan ditetapkan secara tepat dan sesuai dengan prioritas 2.4. Diagnosa keperawatan ditetapkan sesuai dengan rumusan PE/PES dan menggambarkan penggunaan konsep patofisiologi dan konsep keperawatan 2.5. Diagnosa keperawatan yang akurat terdokumentasi 3.1. Tujuan dan kriteria tujuan yang rasional dan realistic ditetapkan berdasarkan Nursing Outcome Classification 3.2. Intervensi keperawatan ditetapkan sesuai dengan standar intervensi keperawatan yaitu berdasarkan Nursing

Intervention Classification

3.3. Intervensi keperawatan yang ditetapkan meliputi: a. Intervensi keperawatan merefleksi keamanan untuk klien dan diri klien b. Intervensi keperawatan merefleksi pemahaman terhadap prinsip keperawatan dasar, keperawatan klinis, dan keperawatan kegawatdaruratan c. Intervensi keperawatan didokumentasikan 4.1. Tindakan bantuan hidup dasar dilakukan segera dengan pengkajian yang akurat 4.2. Senantiasa secara mandiri melakukan monitoring terhadap kondisi klien 4.3. Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan prioritas, kondisi klien dan melibatkan klien serta keluarganya 4.4. Fungsi kolaborasi dilakukan sesuai dengan kondisi klien 4.5. Senantiasa memperlihatkan praktik keperawatan yang aman dan nyaman bagi klien serta dapat menggunakan teknologi tepat guna 4.6. Senantiasa mempertahankan tehnik aseptic yang diperlukan 4.7. Melakukan sistem rujukan secara tepat sesuai kondisi kasus 4.8. Mendomenstrasikan secara tepat tindakan keperawatan untuk:

a. b. c.

5. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan untuk menentukan tercapainya atau tidaknya tujuan

6. Senantiasa memperlihatkan praktik keperawatan yang professional, akuntabel, etislegal serta peka budaya

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

Mempertahankan/meningkatkan efektifitas jalan nafas Mempertahankan/meningkatkan pola nafas yang efektif Mempertahankan/meningkatkan pertukaran yang edukatif d. Mempertahankan/meningkatkan hemodinamik yang adekuat e. Mempertahankan/meningkatkan status cairan dan elektrolit yang adekuat f. Mempertahankan/meningkatkan perfusi serebral yang adekuat g. Mempertahankan/meningkatkan status nutrisi h. Mempertahankan/meningkatkan status pertahanan tubuh (imunitas) i. Mengurangi nyeri j. Mencegah trauma tambahan dan atau timbulnya infeksi/penyakit k. Mempertahankan/meningkatkan kestabilan psikososial l. Meningkatkan pengetahuan klien/keluarga 5.1. Melakukan evaluasi setiap hari untuk menentukan tercapai atau tidaknya tujuan asuhan keperawatan 5.2. Menggunakan sistematika SOAP dalam melakukan evaluasi 5.3. Memodifikasi rencana keperawatan sesuai kebutuhan 5.4. Evaluasi terdokumentasi pada format yang telah ditetapkan 6.1. Senantiasa mempertimbangkan aspek legal dalam memberikan asuhan keperawatan 6.2. Senantiasa bertanggung jawab dan bertanggung gugat dalam melakukan tindakan keperawatan 6.3. Senantiasa melaporkan kegiatan kepada perawat yang bertanggung jawab terhadap klien kelolaan 6.4. Menunjukkkan kesiapan diri sebelum praktik klinik dengan memenuhi penugasan yang diberikan 6.5. Memenuhi ketentuan tentang seragam klinik, kelengkapan alat dan kehadiran 6.6. Senantiasa menghargai klien tanpa memandang suku, ras, agama, dan status sosial 6.7. Senantiasa menghargai klien sebagai individu, dan menjaga kerahasiaan klien 6.8. Dapat bekerja sama dan berprilaku etis dalam berhubungan dengan sejawat/tenaga kesehatan lainnya 6.9. Berespon cepat dan tepat pada kondisi kegawatdaruratan, bersikap siaga/waspada terhadap kondisi klien yang berpotensi menimbulkan kegawatdaruratan 6.10. Senantiasa mempertahankan ketepatan waktu 6.11. Menunjukkan efektifitas dan efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber yang tersedia

BAB III PROSES PEMBELAJARAN KLINIK

A.

Proses pembelajaran klinik praktik profesi keperawatan gawat darurat dapat kita lihat pada matriks berikut ini : Metode Pembelajaran

Deskripsi

Tujuan

Tahapan Prosedur

Klinik Konferens

klinik

Konferens

klinik

(pre, conference &

adalah

post conference)

kelompok

untuk

membahas

aspek-

diskusi

aspek praktik klinik

Pre conference, diskusi untuk 1.

Tentukan

melakukan

sebelumnya

pengecekan

tujuan

konferens

terhadap kesiapan mahasiswa 2.

Pembimbing

dan rencana kegiatan setiap

berperan sebagai fasilitator dan

harinya

narasumber PK harus bersikap terbuka,

Conference, asuhan

pelaksanaan

keperawatan

klinik

tidak

(PK)

mendominasi,

fokus, menciptakan diskusi yang

pada

nyaman

kasus kelolaan

dan

menstimulasi

partisipasi semua mahasiswa 3.

Sebelum melakukan konferens,

Post conference diskusi untuk

mahasiswa harus mempelajari

mengevaluasi

hal yang akan didiskusikan

kegiatan

asuhan keperawatan, evaluasi 4.

Mahasiswa

diri mahasiswa, peer review,

menyampaikan

dan

konferens

rencana

kegiatan

selanjutnya,

melatih

kemampuan

pemecahan

atau

PK

kesimpulan

masalah Penugasan tertulis

Penugasan

Mempersiapkan pengetahuan 1.

Setiap kali mahasiswa berganti

seperti

yang dibuat secara

yang

ruangan

tertulis

mahasiswa

Laporan

Pendahuluan

klinik

harus

dimiliki

oleh

sebelum

harus

melakukan praktik klinik

praktik,

mahasiswa

membuat

laporan

pendahuluan dan dibuat sesuai dengan pedoman 2.

Laporan

tertulis

lain

dapat

diberikan

oleh

PK

pada

mahasiswa

mengenai

materi/

hal tertentu yang harus lebih dikuasai oleh mahasiswa Penugasan klinik,

Penugasan

seperti:

adalah

menggunakan

laporan askep setiap minggu

 Melakukan

yang diberikan yang

teori dan konsep dalam

(kecuali di ruang IRD/HCU/hari)

berhubungan

praktik

berupa askep kelolaan yang

askep

dengan  Melakukan

klinik  Memberi kesempatan pada 1.

penugasan

kegiatan

klinik

kolaborasi dengan

mahasiswa

kesehatan lain

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

mengerjakan

1

disesuaikan dengan sub pokok  Kesempatan mengasah

tim

Mahasiswa

untuk keterampilan 2.

pemecahan masalah klinik psikomotor dan afektif

bahasan Laporan askep dibuat sesuai dengan pedoman

 Melakukan

 Mensosialisasikan

profesi 3.

dokumentasi

keperawatan

sesuai

mungkin pada mahasiswa

Mahasiswa menyusun analisis

sedini

tentang

pencampaian

keterampilan klinik yang telah

ketentuan

dilakukan di ruangan minimal 1 analisis selama 1 minggu praktik 4.

PK segera memberikan umpan balik terhadap askep/ tindakan kolaborasi/ dokumentasi yang dilakukan mahasiswa

Bedside Teaching

metode

(BST)

pembelajaran yang

Memberikan

pengalaman 1. Pre BST (Persiapan)

klinis

klinis pada setting nyata (real

a. Menetapkan tujuan belajar

melibatkan

setting) & mahasiswa dapat

b. Pemilihan

pasien, mahasiswa &

belajar

dari

pembimbing klinis.

tersebut dan dari umpan balik pembimbing

pengalaman dan

pasien.

efektif

dalam

Metode

ini

melatih

kemampuan

mahasiswa

c. Informed

sesuai

consent

dengan

pasien d. Menilai kesiapan mahasiswa

klinis seperti

pasien

dengan topik BST

terkait topik BST 2. BST (disamping pasien)

berkomunikasi kepada pasien,

a. Memperkenalkan diri dan tim

ketrampilan pemeriksaan fisik,

b. Menjelaskan

observasi dan penerapan etika klinis,

profesionalisme

dan

nalar

BST

c. Mendemonstrasikan

mengembangkan kemampuan

tujuan

kepada pasien ketrampilan

klinis

sesuai topik

d. Meminta

(clinical reasoning).

mahasiswa

melakukan redemonstrasi BST (bila memungkinkan) e. Berperan sebagai role model f.

Melakukan

komunikasi

dengan pasien g. Memperhatikan privasi pasien h. Melakukan terminasi kepada pasien 3. Post BST a. Melakukan

eksplorasi

perasaan mahasiswa b. Memberikan

umpan

balik

(feedback) kepada mahasiswa c. Memberikan

reinforcement

pada mahasiswa d. Memberikan penekanan pada hal-hal yang penting e. Memberikan kesimpulan f.

Menutup kegiatan BST

Case Based Learning (Tutorial

Metode pembelajaran

berfikir

klinik)

dengan kasus nyata

kemampuan

yg membandingkan

reasoning ko-ners dalam

tentang

kasus nyata dengan

proses pengelolaan asuhan

Learning Issue)

teori-teori

keperawatan

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

 Meningkatkan kemampuan kritis

dan

clinical

1.

Tutorial klinik dilaksanakan 2 kali pertemuan: a)

Pertemuan

I:

membahas

Problem

sampai

berdasarkan

b)

evidence based nursing (EBN).

Pertemuan II : membahas

Problem

tentang dengan

solving

berdasarkan

evidence based 2.

Sesi

diskusi

difasilitasi

tutorial

klinik

satu

orang

oleh

preseptor.

Format

Tutorial

dengan Case Analysis:

Presentasi

Presentasi

kasus  Memberikan

a. Problem b. Hypothesis c. Pathway d. Don’t Know e. More info f. Learning Issue g. Problem Solving 1. Dilakukan setiap minggu sekali

pemahaman



Analisis Artikel

kelolaan dan analisis

lebih dalam tentang kasus

berupa kasus



Case report session (Laporan Kasus)

artikel yang relevan

yang

dan

analisis

artikel

dengan sub pokok

pengembangan

riset

dengan

sub

bahasan

keperawatan

profesi

dikelola

melalui

penelitian

diaplikasikan dalam praktik

dapat

2. Diskusikan dengan pembimbing 3. Diskusikan

mahasiswa

klinik khususnya Gadar dan

terkait

kritis

analisis artikel

tambahan yang

kelompok

keloalaan

dan

yang akan di

presentasi

sesuai

dengan format

Proses pembelajaran  Dapat dimana

kasus

4. Lakukan

lebih banyak

incident

dalam

presentasikan

pengetahuan

Critical report

relevan bahasan

pada profesi Gadar & kritis

memungkinkan bagi untuk

yang pokok

Gadar & kritis yang

mendapatkan

yang

keloalaan dan

mahasiswa

merangsang

1. Laporan dibuat setiap minggu,

mahasiswa untuk berpikir

sesuai dengan ruangan tempat

menyusun

suatu

dan

menganilisis

laporan

yang

dimana

suatu

situasi,

kesalahan

menggambarkan

dihindari

atau

ketika

suatu kejadian yang

sesuatu

berjalan

dengan

sifatnya kritis

baik,

yang

praktik 2. Laporan

mungkin

dan

pasien

disusun

berisi

tentang: a.

Pengamatan

mahasiswa,

reaksi terhadap apa yang

melibatkan interaksi antara petugas

yang

terjadi b.

maupun diskusi TIM

Bagaimana pengalaman ini mengubah

apa

yang

mahasiswa

pikirkan

atau

lakukan c.

Bagaimana

mahasiswa

menanggapi situasi serupa di masa yang akan datang

B.

Materi yang harus dikuasai Materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah: 1.

Konsep keperawatan gawat darurat dan kritis

2.

Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis system pernafasan : henti nafas, gagal nafas kronik/akut, obsruksi jalan nafas (obsruksi benda asing,asthma)

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

3.

Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis system kardiovaskular :cardiac arrest, MCI, hipertensi, cardiac failure

4.

Asuhan keperawatan gawat darurat dan krits system cairan elektrolik : syok(hipovolemik, kardiogenik, neorologik, anafilakti)

5.

Asuhan keperawatan gawat darurat & kritis klien trauma : trauma dada, trauma abdomen, trauma kepal, trauma ekstremitas

6.

Asuhan keperawatan gawat darurat & kritis system persyarafan : stroke, penurunan kesadaran akut

7.

Asuhan keperawatan gawat darurat & kritis system pencernaan : appendicitis akut, kolik abdomen, pendarahan saluran cerna

8.

Asuhan keperawatan gawat darurat & kritis system perkemihan : gagal ginjal akut, gagal ginjal kronik

9.

Asuhan keperawatan gawat darurat & kritis system endokrin : ketoasidoisis diabetikum, hipoglikemia

10. Asuhan keperawatan gawat darurat & kritis klien keracunan : keracunan makanan dan obat

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

BAB IV PROSES BIMBINGAN

A.

Peserta Praktek Jumlah mahasiswa Praktik klinik Program Pendidikan Profesi Ners Stase Gadar dan Kritis adalah 43 orang mahasiswa Reguler dan 39 orang mahasiswa Transfer, total keseluruhan mahasiswa praktik 82 orang mahasiswa (nama peserta dan pembagian kelompok terlampir)

B.

Proses Bimbingan Praktik Secara umum kegiatan dan proses bimbingan dapat dilihat pada rancangan bimbingan dibawah ini: Metode dan tahap Proses bimbingan

Minggu I-V

Orientasi

Latihan

Lokasi :

1. Penugasan klinik/ fase

1. Praktik klinik: setiap mahasiswa

1.

Bedside teaching

mengelola kasus keperawatan

2.

Clinical Based Learning

gawat darurat (1 klien untuk

3.

Critical incident report

masing-masing

4.

Presentasi kasus

5.

Umpan balik tugas baca

6.

Post-conference

IGD

prainteraksi

HCU

(mempelajari

ICU

yang akan dirawat)

ICCU PICU/NICU

2. Pre-konferens kasus

kasus

(diskusi

kelolaan

tindakan

Umpan balik

ruangan

kecuali Ruang IGD/ hari)

dan

a.

keperawatan

Mengkaji

klien

(status

medic/keperawatan,

(umpan balik terhadap

pada saat pelaksanaan

wawancara, pemeriksaan

asuhan

praktik berlangsung

fisik)

yang diberikan )

3. Observasi

tindakan

b.

Menegakkan

yang belum dipelajari

diagnosa

mahasiswa

berdasarkan

pada

lab.kampus/lab klinik 4. Demonstrasi

prioritas keperawatan masalah

yang lebih mengancam

tindakan

kehidupan

keperawatan

c.

Mengidentifikasi rencana tindakan

(mandiri

dan

melaborasi) d.

Melaksanakan tindakan

yang

rencana telah

disusun e.

Mengevaluasi keperawatan

asuhan yang

diberikan 2.

Presentasi kasus kelolaan dan analisis artikel

3.

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

Belajar mandiri

keperawatan

C. Penugasan Klinik Penugasan klinik yang harus dipenuhi oleh PD selama melakukan praktik profesi Stase Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis adalah sebagai berikut: No 1

Jenis Penugasan

Jumlah

Kasus kelolaan

1 kasus/minggu

Pengumpulan Dikumpul paling lambat pada hari

selasa

pada

minggu

kedua dan seterusnya 2

Laporan

pendahuluan

sesuai

1 LP/ minggu

dengan kasus kelolaan

Dikumpul paling lambat pada hari

selasa

pada

minggu

kedua dan seterusnya 3

Resume Kasus Kelolaan

1 Kasus/ hari

Khusus: IRD dan HCU

Dikumpul paling lambat pada hari

selasa

pada

minggu

kedua dan seterusnya 4

Analisis Pencapaian Keterampilan

1 Kasus/ Minggu

Dikumpul paling lambat pada

Klinis

(Kecuali PICU &

hari

NICU

kedua dan seterusnya

masing-

selasa

pada

minggu

masing 1) 5

Kasus Kelolaan Kelompok

1 Kasus

Menyesuaikan

dengan

timeline yang telah ditentukan 6

Laporan CBL

1 Laporan

Menyesuaikan

dengan

timeline tugas kelompok yang telah ditentukan 7

Target tindakan keperawatan Gadar

Lihat daftar target

I mingu sebelum ujian

1 laporan/minggu

Dikumpul paling lambat pada

dan Kritis 8

Critical incident report

hari

selasa

pada

minggu

kedua dan seterusnya 9

Presentasi Analisis kasus dan Jurnal

1 kasus/

Menyesuaikan

kelompok

timeline tugas kelompok yang telah ditentukan

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

dengan

D. Tata Tertib a.

Praktik dimulai hari Senin sampai Sabtu untuk Mahasiswa Regular & Senin sampai Jumat untuk Mahasiswa Reguler Transfer secara terus menerus dengan pergantian shift dinas, ketentuan khusus akan ditetapkan oleh bagian profesi STIKES Wiyata Husada Samarinda;

b. Setiap mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan: Pagi

: pukul 07.00 – 14.00 WITA

Siang

: pukul 14.00 – 21.00 WITA

Malam : pukul 21.00 – 07.00 WITA c.

Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% termasuk hari libur nasional;

d. Ketidakhadiran dengan alasan sakit harus disertai surat keterangan sakit dari RS Pemerintahan atau Swasta, Puskesmas, dan Praktik Dokter Resmi, dan diserahkan kepada pembimbing akademik atau pembimbing klinik rumah sakit/ lapangan; e.

Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik selama lebih dari 5 hari dengan alasan apapun pada suatu bagian atau departemen tertentu kecuali sakit atau dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan dinyatakan gugur pada bagian departemen tersebut;

f.

Setiap mahasiswa yang akan mengganti praktik harus membawa surat pengantar dari koordinator program profesi STIKES Wiyata Husada Samarinda dan bila tidak membawa surat pengantar dianggap tidak mengganti;

g. Penggantian praktik akan ditentukan oleh bagian profesi diluar jadwal praktik h.

Pakaian sesuai dengan pakaian seragam mahasiswa STIKES Wiyata Husada samarinda. Untuk ruangan tertentu (IGD/ HCU/ ICU/ ICCU/PICU/NICU) menggunakan seragam serta sandal jepit sesuai ketentuan dari ruang

i.

Menggunakan name tag (ID Card) selama praktek klinik

j.

Kehadiran mahasiswa dalam praktek klinik 100 %

k.

Mahasiswa yang tidak mengikuti praktek klinik harus melaporkan ketidakhadirannya pada bagian akademik, koordinator pembimbing dan pembimbing klinik

l.

Mahasiswa harus menggantikan waktu praktek yang ditinggalkan di hari sakit mengganti 1 hari sedangkan izin atau tanpa keterangan mengganti 2 kali lipat / hari yang ditinggalkan

E.

Waktu & Tempat Praktik 1.

Kegiatan praktik profesi Keperawatan Gawat Darurat dilakukan selama 5 minggu

2.

Tempat praktik yang digunakan pada mata ajar ini adalah : Ruang/instalasi Gawat Darurat (IGD), HCU, Intensive Care Unit (ICU), ICCU, Intermediate Care, PICU/NICU

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

F.

Pembimbing / Preseptor 1. Pembimbing Akademik Reguler No

Nama Pembimbing

Ruangan Bimbingan

1

Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep., M.kep

ICCU & ICU

2

Ns. Amin Huda Nurarif, S.Kep., M.Kep

IGD & HCU

3

Ns. Anisa Ain, S.Kep

NICU & PICU

2. Pembimbing Akademik Reguler Transfer No

3.

Nama Pembimbing

1

Ns. Edy Mulyono, S.Pd., S.Kep., M.Kep

2

Ns. Sumiati Sinaga, S.Kep., M.Kep

3

Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep., M.Kep

Ruangan Bimbingan IGD & HCU NICU & PICU ICCU & ICU

Pembimbing Klnik (Preseptor) No 1

Nama Pembimbing Klinik (Preseptor) a.

Muhammad Helmi, SST

Ruangan Bimbingan IGD

b. Ns. Refliani Aldillah, S.Kep 2

a.

Ns. Rini Wati, S.Kep

HCU

b. H. Edi Supriyanto, S.ST 3

a.

Ns. Herlina Susanti, S.Kep

NICU

b. Diana, A.md.Kep 4

a.

Nurdiana Anggraini, A.md.Kep

PICU

b. Murti Handayani, A.md.Kep 5

a.

Ns. Siti Riyani, S.Kep

ICU

b. Ns. Yahudi Sentot, S.Kep 6

a.

Arifudin, S.Kep

b. Ns. Budi Sentosa, S.Kep c.

Ns. Elisda Pakpahan, S.Kep

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

ICCU

BAB V EVALUASI

A. Tujuan Evaluasi Secara umum evaluasi praktik klinik keperawatan gawat darurat bertujuan untuk menilai kompetensi

mahasiswa

dalam

menerapkan

proses

keperawatan

pada

masalah

kegawatdaruratan

B.

Cakupan dan Bobot Evaluasi No

Nama Kegiatan

Bobot (a)

Hard Skills (70%) Case Based Learning

1

(Tutorial) Bimbingan askep (pre, conference, post conference) dan resume, analis tindakan keterampilan Presentasi kasus (Case report session) Presentasi jurnal

2 3 4 5 6

Critical incident report Long Case Total nilai hard skills

Soft

Perilaku Profesional

Skills (30%)

Skor rata-rata (b)

Hasil (a) x (b)

20% 15% 10% 10% 15% 30% 100% 100%

Catatan: 

Instrument evaluasi dapat dilihat pada lampiran



Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian praktik klinik, diberikan kesempatan untuk mengulang ujian praktek klinik hanya sekali

C. Kriteria Kelulusan Mahasiswa dinyatakan lulus jika: 1.

Mendapat nilai minimal 70 pada hasil penilaian evaluasi proses dan nilai minimal 70 pada ujian klinik

2.

Memenuhi kehadiran 100%

3.

Mematuhi semua tata tertib

4.

Memenuhi target prosedur minimal

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

BAB VI PENUTUP

Praktik klinik profesi keperawatan gawat darurat dan kritis bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan kegawatdaruratan dimana mahasiswa dapat bertindak cepat dan tepat dalam membantu klien di rumah sakit. Keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada kondisi-kondisi yang mengancam kehidupan pada klien dalam lingkup prehospital dan intra-hospital yang dilaksanakan oleh mahasiswa dapat memberikan pengalaman yang nyata sebelum memasuki lapangan kerja.

Buku panduan praktik profesi ini dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan praktik profesi keperawatan gawat darurat dan memfasilitasi mahasiswa dalam mencapai kompetensi dan tujuan mata ajar. Mahasiswa wajib membawa buku panduan praktik profesi keperawatan gawat darurat & kritis setiap hari selama praktik klinik keperawatan gawat darurat & kritis.

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

DAFTAR PUSTAKA

Keperawatan Gadar 1.

Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing: Principles and Practice. 7th ed. Mosby: Elsevier Inc

2.

Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures E-book. Saunders: Elsevier Inc

3.

Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core Curriculum (6 Eds). Saunders: Elsevier Inc.

4.

Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made incredibly easy. Wolter Kluwers

5.

Schumacher, L. & Chernecky, C. C. (2009).Saunders Nursing Survival Guide: Critical Care & Emergency Nursing, 2e. Saunders: Elsevier Inc.

Keperawatan Kritis 6.

AACN, Alspach, J. G. (2006). AACN Core Curriculum for Critical Care Nursing, 6th Ed. Saunders: Elsevier Inc.

7.

Bench, S & Brown, K. (2011). Critical Care Nursing: Learning from Practice. Iowa: Blackwell Publishing

8.

Burns, S. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing, Third Edition (Chulay, AACN Essentials of Critical Care Nursing). Mc Graw Hill

9.

Comer. S. (2005). Delmar’s Critical Care Nursing Care Plans. 2nd ed. Clifton Park: Thomson Delmar Learning

10. Elliott, D., Aitken, L. & Chaboyer, C. (2012). ACCCN’s Critical Care Nursing, 2nd ed. Mosby: Elsevier Australia 11. Porte, W. (2008). Critical Care Nursing Handbook. Sudburry: Jones and Bartlett Publishers 12. Schumacher, L. & Chernecky, C. C. (2009).Saunders Nursing Survival Guide: Critical Care & Emergency Nursing, 2e. Saunders: Elsevier Inc. 13. Urden, L.D., Stacy, K. M. & Lough, M. E. (2014). Critical care Nursing: diagnosis and Management. 7th ed. Mosby: Elsevier Inc.

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & KRITIS STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA EVALUASI KLINIK

Laporan Pendahuluan NAMA KELOMPOK TEMPAT PRAKTEK TANGGAL NO 1

2 3 4 5 6 7 8

: : : ASPEK

Teori tentang penyakit (definisi, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, komplikasi) Ketepatan rumusan diagnosa keperawatan Prioritas diagnosa keperawatan Ketepatan rumusan tujuan Perencanaan tindakan keperawatan Rasionalisasi tindakan keperawatan Daftar Pustaka Penampilan laporan TOTAL NILAI

NILAI MAKS

1 2 3

NILAI MAHASISWA 4 5 6 7 8 9

20

20 5 10 20 10 5 10

Keterangan : Nilai : A = > 81 B = 70 – 80 C = 60 – 69,9

Penilai,

(…………………………………)

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

10

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & KRITIS STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA EVALUASI KLINIK

Kasus kelolaan NAMA KELOMPOK

:

TEMPAT PRAKTEK

:

TANGGAL

:

NO 1 2 3

4 5 6 7 8 9

ASPEK Ketepatan pengumpulan data Kelengkapan data / pengkajian Identifikasi diagnosa keperawatan/ masalah kolaborasi Ketepatan rumusan diagnosa keperawatan Ketepatan rumusan tujuan Ketepatan tindakan keperawatan Evaluasi Penampilan laporan Kelengkapan laporan (setiap hari 1 laporan khusus IGD) TOTAL NILAI

NILAI MAKS 15 15

1

2

NILAI MAHASISWA 3 4 5 6 7 8

5 10 10 15 5 5 20

Keterangan : Nilai : A = > 81 B = 70 – 80 C = 60 – 69,9

Penilai,

(……………………………….)

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

9

10

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & KRITIS STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA EVALUASI KLINIK

Pencapaian Target Klinik Tuliskan tanggal, tanda (V) check list, dan paraf pembimbing pada kolom yang sesuai jika mahasiswa telah melakukan pembelajaran/diskusi atau kegiatan asuhan keperawatan Nama mahasiswa

: ……………………….

NIM

: ……………………………

Unit/Ruangan

: ……………………….

Pembimbing

: …………………………...

Rumah Sakit

: ……………………….

Td. Tangan Pembimbing: ………………

Kegiatan

Tanggal

Tanggal

Tanggal

Tanggal

Tanggal

Tanggal

Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan 

Henti nafas



Gagal nafas kronik/akut



Obstruksi jalan nafas :obstruksi neda asing, asthma

Materi 

Anatomi- fisiologi sistem pernafasan



Patofisiologi henti nafas, gagal nafas, edema paru, asthma



Farmakoterapi

obat-obatan

kegawatan

pernafasan : cara pemberian, efek obat dan hal yang harus diperhatikan 

Rencana asuhan keperawatan kegawatdaruratan system pernafasan

Tindakan keperawatan 

Posisi



Tindakan membuka jalan nafas



Pemasangan jalan nafas tambahan (OPA)



Pemberian bantuan nafas melalui mulut ke mouth shiel atau ambu



Pengisapan lender



Asistensi pemasangan intubasi



Pemberian tarapi oksigen



Intalasi



Monitor pemberian obat : epineprin, steroid, antibiotic



Monitor

kondisi

umum

klien/klien

dengan

ventalasi 

Pengambilan/persiapan pemeriksaan penunjang : analisa gas darah, rotgen dada

Catatan : Kegiatan Asuhan keperawatan gawat darurat kardiovaskuler 

Cardiac arrest



MCI

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis



Hipertensi



Gagal jantung

Materi 

Anatomi- fisiologi sistem kardiovaskuler



Patofisiologi henti jantung, MCI, hipertensi , dan gagal jantung



Farmakoterapi

obat-obatan

kegawatan

kardiovaskuler : cara pemberian,efek obat,dan hal yang harus diperhatikan 

Rencana asuhan keperawatan kegawatdaruratan system kardiovaskuler

Tindakan keperawatan 

CPR



Posisi



Terapi oksigen



Pemasangan terapi intra vena



Monitor : pulse oximetri, monitor jantung (EKG)



Monitor status cairan : tekanan sarah, edema, asites, JVP, pengukuran cairan masuk dan keluar, dan CVP



Monitor pemberian obat : obat ACLS, diuretics, obat inotropic, dan anthypertensive, heparine



Pemasangan terapi intra vena, kateter urin, NGT



Pengambilan pemeriksaan penunjang : analisa gas darah, enzyme jantung



Pendidikan kesehatan dan pembatasan aktifitas

Catatan : Kegiatan Asuhan keperawatan gawat darurat trauma  Trauma dada  Trauma abdemon  Trauma kepala  Trauma ekstremitas Materi  Anatomi- fisiologi system musculoskeletal,cerebral, dada, dan abdomen  Mekanisme injuri  Patofisiologi fraktur ekstremitas, cedera kepala, trauma dada, dan trauma abdomen  Farmakoterapi obat-obatan yang terkait : cara pemberian,efek obat,dan hal yang harus diperhatikan  Prinsip stabilisasi, transportasi, dan perkembangan trauma  Rencana asuhan keperawatan kegawatdaruratan akibat trauma Tindakan keperawatan  Stabilisasi trauma: posisi, collar neck, bidai,pembebatan, log rolling  Penghentian pendarahan  Monitor efek samping trauma  Perawatan luka: pembersihan luka dan pembalutan luka  Membantu melakukan penjahitan jaringan  Monitor: tanda-tanda vital, pulse oximetri, monitor Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

Tanggal

Tanggal

Tanggal

 

       

jantung, keluaran urin, keseimbangan cairan masuk-keluar Monitor lokasi trauma: tanda fraktur, jenis fraktur, tanda inflamasi, nyeri, ingeksi Monitor efek samping trauma: syok, kolaps paru, pendarahan internal, compartement sindrom, peningkatan tekanan intracranial Manajemen nyeri Pemberian pengobatan analgetik, deksametason, tetanus toksoid, dan anti tetanus serum Pemasangan terapi intravena : cairan dan darah Pemasangan NGT dan kateter urin Monitor cairan: tekanan darah, nadi, keseimbangan cairan masuk-keluar, edema, JVP dan CVP Perawatan dan monitor WSD Pengambilan/persiapan pemeriksaan penunjang : darah, rontgen local trauma Pendidikan kesehatan dan penurunan kecemasan

Catatan : Kegiatan Asuhan keperawatan klien dengan gangguan persarafan dan penurunan kesadaran  Stroke  Penurunan kesadaran akut Materi  Anatomi- fisiologi sistem persarafan  Patofisiologi stroke, dan penurunan kesadaran  Farmakoterapi obat-obatan kegawatan: cara pemberian, efek obat dan hal yang harus diperhatikan  Rencana asuhan keperawatan kegawatdaruratan sistem persarafan Tindakan keperawatan  Pembebasan jalan nafas  Pemasangan OPA  Suction  Terapi oksigen  Belance cairan  Posisi  Pengamanan klien  Pemasangan NGT, kateteriasi urin  Pemasangan terapi intravena: cairan, koloid  Pemberian obat saraf/kejang  Pemeriksaan lab: analisa gas darah, darah lengkap  Pemeriksaan penunjang: rontgen dada, CT scan, fungsi lumbal

Kegiatan Asuhan keperawatan system endokrin  Ketoasidosis diabetikum  Hipoglikemia Materi  Anatomi- fisiologi system endokrin  Patofisiologi ketoasidosis diabetikum dan hipoglikemia  Farmakoterapi obat-obatan kegawatan endokrin : cara pemberian, efek obat, dan hal-hal yang harus Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

Tanggal

Tanggal

Tanggal

Tanggal

Tanggal

Tanggal

diperhatikan Rencana asuhan keperawatan kegawatdaruratan system endokrin Tindakan keperawatan  Terapi oksigem  Posisi  Pemasangan terapi intravena (line emergensi), kateter urin  Persiapan pemberian insulin, dekstrose, dan monitoringnya  Balance cairan  Monitor tanda-tanda vital, keluhan nyeri, dan komplikasi penyakit  Pemberian kalium  Pemeriksaan kadar gula darah, keton, elektrolit 

Catatan : Kegiatan Asuhan keperawatan kegawatdaruratan keracunan  Keracunan makanan dan obat Materi  Farmakoterapi racun : cara pemberian, efek obat, dan hal-hal yang harus diperhatikan  Antidote  Asuhan keperawatan klien keracunan Tindakan keperawatan  Terapi oksigem  Pemasangan terapi intravena  Monitor tekanan darah, nadi, pernafasan  Pemberian obat :antidote keracunan, diuretic, obat ACLS  Kumbah lambung  Memberiakan klien dari racun di badan

Catatan :

Panduan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

Tgl

Tgl

Tgl

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF