PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA BANYU URIP, KECAMATAN GERUNG, LOMBOK BARAT MELALUI BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA MENUJU KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA BANYU URIP, KECAMATAN GERUNG, LOMBOK BARAT MELALUI BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA MENUJU KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL)
KELOMPOK KKN TEMATIK TEMATIK UNRAM TAHUN 2019
Mataram University Press
J ud udul: ul:
Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Lombok Barat Melalui Integrsi Hortikultura Menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di
Penulis: Kelompok KKN Tematik Unram Desa Banyu Urip Tahun 2019
Editor: Nurul Ismilayli, Alifah Najmiatun Ayu Nofita Sari Widia Puji Hastuti Yogi Usman Saputra
Layout: Muh. Zakirrahman Sawmi Jannaturrayyan Yohana Enjelika
Design Sampul: Lalu Agung Nartiadi Restu Pilihandoko Siti Fatimatuzzohrah
Penerbit: Mataram University Press Jln. Majapahit No. 62 Mataram-NTB Telp. (0370) 633035, Fax. (0370) 640189, Mobile Phone +6281917431789 e-mail:
[email protected] website: www.uptpress.unram.ac.id. Cetakan Pertama,
Maret 2019
Mataram University Press: Data Katalog Dalam Terbitan (KDT) Pemberdayaan Masyarakat Melalui Integrasi Hortikultura, Peternakan dan Perikanan Menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Lombok Barat =Kelompok KKN Tematik UNRAM Tahun 2019 2019= = Mataram University Press, 2019 2019 297 + xvi hlm. xvi hlm. cm 14 cm x 21 cm Jumlah halaman akhir dan halaman romawi halaman depan
ISBN: Proses
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak, sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk dan dengan cara apapun, tanpa tan pa izin penulis dan penerbit.
KATA PENGANTAR PENULIS Assalammualaikum wr wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan karunia, rahmat, nikmat serta hidayah dari-Nya sehingga penyusunan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang telah memberikan tauladan baik sehingga penyusun mampu menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, se semoga moga kita termasuk ummatnya yang kelak mendapatkan syafa’at dalam menuntut ilmu. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebuah implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh mahasiswa dalam menempuh program pendidikan S1 yang telah ditetapkan oleh pihak akademik.Dengan demikian, mahasiswa wajib melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan menyususn proposal kegiatan yang telah dilakukan. Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi penyusun pen yusun pada khususnya. Mataram Mat aram,,
Maret Maret 2019
Penulis,
Ttd Zakirrahman,, dkk Zakirrahman
KATA PENGANTAR KETUA LPPM
P
SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM
D
DAFTAR ISI HALAMAN HALAMA N SAMPUL........................................................................ SAMPUL............................................................................... ....... KATA PENGANTAR PENGANTAR................................................................................ .............................................. .................................. KATA PENGANTAR PENGANTAR KETUA LPPM .................................................... SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM ......................... DAFTAR ISI............................................................................................... BAB 1 PENDAHULUA PENDAHULUAN N .......................................................................... LATAR BELAKANG BELAKANG ...................................................................... ....................................................... ............... MAKSUD MAKSU D DAN TUJUAN ............................................... ............................................................... ................ BAB II GAMBARAN GAMBARAN UMUM DESA BANYU URIP ............................ BAB III KEHIDUPAN MASYARAKAT BANYU URIP ...................... BAB IV PERMASALAHAN, POTENSI, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN DESA BANYU URIP ...... BAB V DIFUSI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI DESA BANYU URIP .................................................. .................................................................. ................ DAFTAR DAFTA R PUSTAKA PUSTAKA ................................................................................. ............................................... .................................. LAMPIRAN................................................................................................ BIODATA BIODAT A PENULIS................................................................................. PENULIS.......................................................................... .......
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
Desa Banyu Urip merupakan salah satu desa yang terdiri dari 11 Dusun dengan lokasi tujuh Dusun berada berada dibawah bukit dan 4 dusunnya berada diatas bukit. Desa ini mempunyai beberapa permasalahan diantaranya yaitu masalah pertanian, peternakan, dan perikanan. Dimana pada masalah pertanian, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang pertanian secara modern salah satuya dengan metode hortikultura. Adapun tujuan dari budidaya tanaman hortikultura agar masyarakat desa banyu urip dapat memanfaatkan dan mengelola pekarangan rumah yang masih belum dimanfaatkan dengan cara budidaya tanaman buah dan sayur menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari Lestari (KRPL). Hortikultura berasal dari kata Hortus Hortus yang berarti garden garden atau kebun dan Colere Colere yang berarti budidaya. Secara harfiah istilah hortikultura diartiakan sebagai usaha dalam membudidayakan tanaman buah. Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang dibudidayakan dalam hortikultura meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, bunga dan tanaman hias (Janick, 1972). Hortikultura merupakan kelompok komoditas yang penting dan strategis karena merupakan kebutuhan pokok manusia. Konsumsi hortikultura dalam skala rumah tangga mencapai 16,1% (BPS 2012). Hortikultura saat ini menjadi komoditas yang menguntungkan karena pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat turut memicu peningkatan konsumsi. Peningkatan konsumsi hortikultura disebabkan karena struktur konsumsi bahan pangan cenderung bergeser pada bahan non pangan dengan elastisitas pendapatan relative tinggi seperti pada komoditas hortikultura. Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi yang sedang berkembang baik dari segi ekonomi, pariwisata, dan juga sosial. Dalam berkembangnya banyak pihak yang ikut andil terlibat secara langsung dalam memajukan ekonomi. Salah satu keunggulan yang dimiliki adalah dibidang pertanian. Akan tetapi pengetahuan tentang cara pertanian modern terutama dengan metode hortikultura masih banyak yang belum
paham dan mengerti terutama pada masyarakat Lombok barat khususnya di desa Banyu urip, kecamatan gerung. Untuk itu dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat dan tata cara pertanian modern yaitu dengan metode budidaya tanaman hortikultura di desa banyu urip kecamatan gerung kabupaten Lombok barat, mahasiswa KKN Tematik Unram 2019 dengan salah satu program kerjanya yaitu pemberdayaan masyarakat melalui budidaya tanaman hortikultura, dengan program kerja tersebut diharapkan dapat memberi pengetahuan pada masyarakat khususnya di desa banyu urip tentang tanaman hortikultura dan cara membudidayakannya.
Gambar 1. Tanaman padi di Desa Banyu Urip
MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud dibuatnya buku ini adalah: Untuk memenuhi persyaratan tugas KKN Tematik dari LPPM yang berisi tentang bagaimana pemanfaatan pekarangan rumah warga masyarakat yang masih belum dimanafaatkan secara maksimal yaitu dengan cara membudidayakan tanaman hortikultura menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung, Lombok Barat. b. Tujuan dibuatnya buku ini adalah sebagai berikut:
Agar pembaca dapat memanfaatkan memanfaatkan dan mengelola pekarangan rumah yang yang masih belum dimanfaatkan dengan cara budidaya tanaman hortikultura menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung, Lombok Barat.
BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANYU URIP Banyu Urip merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa ini memiliki 11 (sebelas) dusun yaitu dusun Rincung Utara, dusun Rincung , dusun Kesuma, dusun Kemuning, dusun Pesanggrahan, dusun Bantir, dusun Sambiratik, dusun Perempung, dusun Pancoran, dusun Bentenu, dan dusun Kondak. Desa Banyu Urip mempunyai jumlah penduduk sekitar 6.061 jiwa yang terdiri dari 2.550 kepala keluarga. Sebagian besar masyarakatnya bersuku sasak dan ada dusun yang bersuku Bali yaitu yaitu dusun Rincung dan Rincung Utara. Mata pencaharian tterbesar erbesar di desa Banyu Urip adalah sebagai petani. KONDISI GEOGRAFIS Desa Banyu Urip merupakan salah satu desa terluas kedua di kecamatan Gerung, kabupaten Lombok Barat. Desa ini berada pada ketinggian 20,50 di atas permukaan laut (dpl). Desa ini berada di kawasan dataran rendah dan dataran tinggi, juga dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan. Luas dataran rendah desa ini adalah 504 Ha/m 2. Kemudian dataran tinggi sebesar 300 Ha/m2. Untuk wilayah perbukitan sebesar 260 Ha/m2. Curah hujannya 64,6 Mm per tahun, dengan rata-rata 6 bulan per tahun. Suhu udara ratarata hariannya adalah 23 oC- 26oC. Warna tanah di desa ini ada 4, yaitu tanah merah, tanah kuning, tanah hitam dan tanah abu-abu. Tekstur tanahnya pun lampungan, pasiran serta debuan dengan tingkat kemiringan tanah sebesar 0,15 o. Luas lahan kritisnya sebesar 0,750 Ha/m 2 dengan luas tanah erosi ringan sebesar 0,5 Ha/m 2. Desa Banyu Urip memiliki luas wilayah 2.504.831 Ha/m 2. Pembagian luas tanah menurut penggunaannya yaitu untuk pemukiman penduduk sebesar 46-89 Ha/m2. Kemudian luas persawahannya sebesar 450 Ha/m 2 dan perkenbunan sebesar 93 Ha/m 2. Selanjutnya, luas tanah untuk kuburan sebesar 0.40 Ha/m 2. Selanjutnya, 56,89 Ha/m 2 untuk pekarangan dan 0,70 Ha/m2 untuk perkantoran serta tanah sawah sebesar 528.741 Ha/m 2, tanah kering sebesar 63.92 2
Ha/m .
Sejauh mata memandang adalah perbukitan yang indah. Untuk tiba di desa ini dari ibukota kecamatan membutuhkan jarak tempuh 5 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 0,15 jam menggunakan kendaraan bermotor dan membutuhkan 1,15 jam jika berjalan kaki. Sedangkan jarak dari Desa banyu Urip ke ibukota kabupaten Lombok Barat adalah 6 Km dengan waktu tempuh 0.16 jam menggunakan kendaraan bermotor. Untuk ke ibukota provinsi Nusa Tenggara Barat membutuhkan waktu 45 menit dengan jarak tempuh 24 Km. Desa Banyu Urip merupakan salah satu di kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat dengan luas wilayah 2.504.831 Ha. Berikut ini adalah batas-batas Desa Banyu Urip: a. Sebelah Utara
: Desa Tempos, Kecamatan Gerung
b. Sebelah
: Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat Daya
c. Sebelah Timur d. Sebelah Barat
: Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan : Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung
KONDISI DEMOGRAFI Populasi penduduk Desa banyu urip berjumlah sekitar 6929 jiwa yang terdiri dari 2499 kepala keluarga. Jumlah laki-laki di desa ini berjumlah 3430 jiwa dan jumlah perempuan adalah 3499 jiwa. Desa ini memiliki jumlah penduduk yang sebagian besar bersuku Sasak dan ssisanya isanya terdapat dua dusun bersuku Bali yaitu yaitu di Dusun Rincung pekerjaan penduduknya adalah petani.
dan Rincung Utara. Mayoritas
BAB III KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA BANYU URIP Masyarakat Desa Banyu Urip memiliki adat istiadat beragam. Masyarakat Desa banyu Urip tersebar di 11 dusun, terdapat 4 dusun di atas bukit dan 7 dusun di bawah bukit. Agama yang di anut masyarakat ada 2 yaitu Agama Islam dan Agama Hindu. Penganut Agama Hindu tersebar di dua dusun yaitu Dusun Rincung dan Ricnung Utara. Adat istiadat yang masih dilestarikan hingga saat ini yaitu adat istiadat dalam perkawinan dimana penduduk akan beramai-ramai untuk
saling membantu atau dalam
Bahasa Sasak disebut Begawe. Saat ada seorang anak lahir juga ada aqiqahan, aqiqahan, lalu adat istiadat ketika salah satu warga meninggal, adat istiada ketika ada konflik/masalah hingga bagaimana menyelesaikan permasalahan-permasalahan lainnya dengan menggunakan asas kekeluargaan. Desa Banyu Urip dapat dikatakan sebagai Desa Santri karena beberapa Yayasan Pondok Pesantren di didirikan di Desa ini. Salahnya satunya yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda, yayasan Pondok Po ndok Pesantren Al Mujahidin Mujah idin dan yayasan Pondok Pon dok Pesantren Fathul Akbar. Prasarana dan sarana prasarana pendidikan formal yang terdaoat di Desa Banyu Urip yaitu berupa 2 SD, 3 MTs/Sederajat, 3 MA/Sederajat dan 3 TK/Sederajat. Berikut disajikan tabel tingkat pendidikan Desa Banyu Urip: Tabel 3.5 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Banyu Urip TINGKATAN PENDIDIKAN
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
(Orang)
(Orang)
200
187
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/ Play TK/ Play
41
101
50
48
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah
782
510
Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah
150
261
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak
50
56
Tamat SD/Sederajat
91
92
Tamat SMP/Sederajat
35
21
Tamat SMA/Sederajjat
26
32
Tamat S-1/Sederajat
8
12
Jumlah
1.433
1.320
Group Group Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah
tamat
2.753
Jumlah Total
(Sumber: Profil Desa Banyu Urip) Berikut disajikan disajikan tabel Mata Pencaharian Pokok Penduduk Desa Desa Banyu Urip, sebagai berikut: Tabel 3.6 Tabel Mata Pencaharian Pokok Penduduk Desa Banyu Urip JENIS PEKERJAAN
Petani
Buruh Tani
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
(ORANG)
(ORANG)
146
158
1.033
157
Pegawai Negeri Sipil
21
10
33
42
61
33
1245
-
Montir
10
-
Bidan Swasta
1
-
Perawat Swasta
6
-
TNI
3
-
POLRI
10
-
Pensiunan PNS/TNI/POLRI
4
-
Dukung Kampung Terlatih
1
-
Dosen Swasta
2
-
Guru Swasta
25
-
Pengrajin
Industri
Rumah
Tangga Pedagang Keliling Peternak
(Sumber: Profil Desa Banyu Urip) Urip) Gedung Kantor
1
Ruangan Kerja
3
Listrik
Ada
Air Bersih
Ada
Jumlah Meja
8
Jumlah Kursi
50
Jumlah Lemari Arsip
4
Buku-buku administrasi keanggotaan
Ada
BPD Buku Kegiatan BPD
Ada
Buku Himpunan Peraturan Desa yang
Ada
Ditetapkan BPD dan Kepala Desa Buku Administrasi Kependudukan
Ada
Buku Data Inventaris
Ada
Buku Data Aparat
Ada
Buku Data Tanah MIlik Desa/Tanah
Ada
Kas Desa/Milik Kelurahan Buku Administrasu Pajak dan Retribusi
Ada
Buku Data Tanah
Ada (Sumber: Profil Desa Banyu Urip)
a. Sarana dan Prasarana Dusun/Lingkungan di Desa Banyu Urip
Tabel 3.8 Tabel Prasarana dan Sarana Badan Permusyawaratan Desa/BPD Desa Banyu Urip SARANA/PRASARANA
KETERANGAN
Gedung Kantor atau Balai Pertemuan
Ada
Alat Tulis Kantor
Ada
Barang Inventaris
Ada (Sumber: Profil Desa Banyu Urip)
b. Sarana dan Prasarana Lembaga Kemasyarakatan Desa Banyu Urip Tabel 3.9 Tabel Sarana dan Prasarana Lembaga Kemasyarakatan Desa Banyu Urip SARANA/PRASARANA
Gedung/Kantor
Lembaga
Kemasyarakatan
KETERANGAN
Ada
Desa Banyu Urip Peralatan kantor: komputer
Ada
PKK
Ada
Gedung Kantor
Tidak Ada
Peralatan Kantor/ATK/Inventaris
Ada
Kepengurusan
Ada
Buku Administrasi PKK
Ada
Karang Taruna
Ada
Kepengurusan
Ada
Buku Administrasi
Ada
Rukum Tetangga (RT)
Ada
Kepengurusan
Ada
Buku Administrasi
Ada
Rukun Warga (RW)
Ada
Kepengurusan
Ada
Lembaga Adat
Ada
Kepengurusan
Tidak Ada
BUMDES
Ada
Memiliki kantor/gedung
Ada
Kepengurusan
Aktif (Sumber: Profil Desa Banyu Urip)
c. Prasarana Peribadatan Tabel 3.10 Tabel Prasarana Peribadatan Desa Banyu Urip PRASARANA
JUMLAH (UNIT)
Mesjid
17
Langgar/ Musholla
5
Pura
4
Gereja Kristen
0
Wihara
0
Klenteng
0
(Sumber: Profil Desa Banyu Urip) d. Prasarana dan Sarana Kesehatan 1. Prasarana Kesehatan Tabel 3.11 Tabel Prasarana Kesehatan Desa Banyu Urip Prasarana
Jumlah (Unit)
Rumah sakit umum
0
Puskesmas
0
Puskesmas Pembantu
1
Poliklinik/Balai Pengobatan
0
Posyandu
10
Rumah Bersalin
1
Rumah Praktik Dokter
0
(Sumber: Profil Desa Banyu Urip) 2. Sarana Kesehatan Tabel 3.12 Tabel Prasarana Kesehatan Desa Banyu Urip Sarana
Jumlah (Orang)
Dukun Bersalin Terlatih
1
Perawat
1
Dokter Umum
1
Dokter Gigi
0
Dokter Spesialis
0
Bidan
0
Dukun Pengobatan Alternatif
0
Dokter Praktek
0
Laboratorium Kesehatan
0 (Sumber: Profil Desa Banyu Urip)
BAB IV PERMASALAHAN, POTENSI, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN DESA BANYU URIP PERMASALAHAN UTAMA DESA BANYU URIP Desa Banyu Urip merupakan salah satu desa yang terdiri dari 11 Dusun dengan lokasi tujuh Dusun berada berada dibawah bukit dan 4 dusunnya berada diatas bukit. Desa ini mempunyai beberapa permasalahan diantaranya yaitu masalah pertanian, peternakan, dan perikanan. Dimana pada masalah pertanian, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang pertanian secara moderen salah satuya dengan metode hortikultura. Hortikultura berasal dari kata Hortus Hortus yang berarti garden garden atau kebun dan Colere Colere yang berarti budidaya. Secara harfiah istilah hortikultura diartiakan sebagai usaha dalam membudidayakan tanaman buah. Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang dibudidayakan dalam hortikultura meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, bunga dan tanaman hias (Janick, 1972). Ditinjau dari fungsinya, tanaman hortikultura dapat memenuhi kebutuhan jasmani sebgaai sumber vitamin, mineral, dan protein (dari buah dan sayuran), serta memenuhi kebutuhan rohani karena dapat memberikan rasa tenteram. Beberapa peranan hortikultura yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (Notodimedjo,1997) yaitu memperbaiki gizi masyarakat, memeperbesar devisa negara, memeprluas kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan petani, dan memenuhi kebutuhan keindahan dan kelestarian lingkungan. Sedangakan manfaat hortikultura yang dapat diterapkan di Desa Banyu Urip yaitu dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal, megurangi pengeluaran masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti kebutuhan konsumsi sayur dan buah, memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, dan apabila masyarakat mampu memaksimalkan budidaya hortilkultura ini, maka masyarakat akan mendapatkan penghasilan tambahan sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Desa ini mempunyai lahan pekarangan yang cukup luas dan masih belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dengan adanya lahan yang luas ini sangat memungkinkan untuk dapat membudidayakan tanaman hortikultura.
Gambar 2. Salah satu pekarangan di Desa Banyu Urip
POTENSI DESA BANYU URIP Desa banyu Urip memiliki potensi di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, bahan galian, dan sumber daya air serta potensi wisata. Berikut dijabarkan potensi Desa Banyu Urip: a. Sektor Pertanian
Gambar 3. Pertanian padi di desa banyu urip
Penduduk Desa banyu Urip sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Sekitar 1125 keluarga memiliki lahan pertanian dan 1198 yang tidak memiliki lahan pertanian. Ada 375 keluarga yang memiliki lahan pertanian kurang 1 Ha dan ada 28 keluarga yang memiliki lahan pertanian 1,0-5,0 Ha sehingga julmalh total keluarga petani 2979 keluarga. Menurut data dalam Profil Desa Desa Banyu Urip (2017) (2017) tanaman pangan yang di tanam bermacam-macam seperi jagung, kacang kedelai, kcang tanah, kacang panjang, padi sawah, tomat, terong, bayam, dan kangkung. Sedangkan untuk komoditas buah-buahan yang dibudidayakan oleh 2823 pendudu seperti mangga, mangga, buah naga, pepaya, pisang dan nangka. Hasil pertanian ini biasanya dijual langsung oleh warga ke kosumen atau dijual di pasar Desa Banyu Urip. Kadang-kadang jika hasilnya dalam jumlah besar dijual ke pengecer. Berikut disajikan tabel potensi tanaman pangan dan komoditas buah-buahan Desa Banyu Urip: Tabel 3.1 Potensi Tanaman Pangan TANAMAN
LUAS TANAH
HASIL
(Ha)
(Ton/Ha)
Jagung
233
4
Kacang Kedelai
245
0,6
Kacang Tanah
27
0,7
Kacang Panjang
50
0,9
Padi Sawah
580
0,5
Tomat
0,4
0,5
Terong
10
0,4
Bayam
20
0,3
Kangkung
20
0,8
(Sumber: Profil Desa Banyu Urip) Tabel 3.2 Potensi Buah-buahan TANAMAN
LUAS TANAH
HASIL
(Ha)
(Ton/Ha)
Mangga
10
0,2
Pepaya
5
0,10
Pisang
10
0,7
Nangka
5
0,6
(Sumber: Profil Desa Banyu Urip) b. Sektor Perkebunan
Gambar 4. Dibelakang mahasiswa K KKN KN Unram adalah kebun kelapa milik warga warga desa banyu urip
Selain sebagai petani, penduduk Desa Banyu Urip juga sebagai pekebun. Sekitar 281 keluarga memiliki tanah perkebunan dan 1125 keluarga yang memiliki lahan perkebunan kurang dari 10 Ha. Komoditas paling banyak adalah kelapa yang oleh penduduk setempat langsung dijual ke komsumen dan pengecer. c. Sektor Kehutanan
Gambar 5. Wilayah hut hutan an desa banyu urip
Hutan di wilayah wilayah Desa Banyu Urip Urip merupakan hutan milik negara negara dengan luas 700 Ha. Hutan lindung seluas 700 Ha yang hasil utamanya adalah Bambu. Akibat dari pengelolaan hutan ini menyebabkan terjadinya lahan kritis. d. Sektor Peternakan
Gambar 6. Ternak sapi milik warga dusun bantir de desa sa banyu urip
Penduduk Desa Banyu Urip juga sebagai peternak. Ada yang berternak sapi, kerbau, babi, ayam kampung, bebek, kuda, dan kambing. Namun, produksi peternakannya hanya
sampai pada penghasil daging. Untuk pakan ternak sendiri
memanfaatkan tanaman hijau di sekitar Desa Banyu Urip. Desa banyu Urip pernah menjadi salah satu Desa Energi di Kecamatan Gerung. Sekitar 105 unit biogas dibuat, namun kendala biogas ini karena tidak melimpahnya kotoran sapi sebagai bahan baku utama sehingga penggunaan biogas saat ini terhenti. Salah satu UMKM di desa pernah memproduksi telur asin dan kerajinan tangan, tapi ada beberapa kendala yang membuat UMKM tersebut juga terhenti. Berikut tabel jenis populasi ternak di Desa Banyu Urip: Tabel 3.3 Jenis Populasi Ternak Desa Banyu Urip
Jenis Ternak
Jumlah Pemilik
Perkiraan Jumlah Populasi
(orang)
(Ekor)
Sapi
55
110
Kerbau
40
80
Babi
250
300
Ayam Kampung
2.300
9.200
Bebek
500
4.000
Kuda
15
15
Kambing
150
300
(Sumber: Profil Desa Banyu Urip) e. Bahan Galian
Bahan galian juga merupakan potensi Desa Banyu Urip. Ada beberapa jenis dan deposit bahan galian yaitu batu kali, batu gunung, batu cadas, dan tanah liat. Selain itu produksi bahan galiannya berupa batu kapur dan pasir. Hasil galian ini dipasarkan oleh ke konsumen yang berniat membeli. f. Sumber Daya Air
Desa Banyu Urip memiliki aliran sungai dengan debit sedang, mata air, waduk kecil dan embung kecil. Akses sumber air bersih berasal dari mata air melodos. Beberapa warga juga menggunakan air PAM dari PDAM Giri Menang dan menggunakan bak penampungan air hujan. Kualitas air Desa Banyu urip cuku baik kecuali air sungai yang mengalami pendangkalan, keruh, dan berkurangnya biodata sungai. Biasanya penduduk setempat menggunakannya utuk mandi, cuci mencuci, irigasi, buang air besar, perikanan, dan menyiram sayuran.
Berikut disajikan tabel
sumber air bersih Desa Banyu Urip: Tabel 3.4 Tabel Sumber Air Bersih Desa Banyu Ban yu Urip JENIS
Mata Air
JUMLAH
PEMANFAAT
(UNIT)
(KK)
8
75
KONDISI BAIK/RUSAK
Rusak
PAM
474
9,25
Baik
Embung
12
750
Baik
Bak Penampung
40
1200
Baik
Air Hujan (Sumber: Profil Desa Banyu Urip) g. Potensi Wisata
Satu-satunya destinasi wisata Desa Banyu Urip adalah air terjun Melodos yang terletak di dusun Bantir. Air terjun ini merupakan salah satu sumber daya air Desa Banyu Urip. Namun, karena curah hujan yang rendah mengakibatkan air terjun Melodos kering. Akses menuju air terjun ini cukup sulit. Ada dua alternative yang dapat digunakan yaitu melewati melewati jalur sungai dari Dusun Dusun Kusuma atau atau melewati perbukitan dari dusun Bantir. Kami mahasiswa KKN Tematik berkesempatan untuk berkunjung ke Air Terjun Melodos. Kami memilih jalur sungai untuk berangkat dan pulang melewati jalur perbukitan. Dari dusun Kusuma kami menghabiskan waktu sekitar 1 jam begitupun saat pulang. Pemandangan yang sungguh sangat luar biasa memukau kami. Lelah meloncati bebatuan pun terbayarkan. Sayangnya, sarana dan prasarana menuju air terjun melodos ini belum memadai. Padahal, ini merupakan aset terbesar yang dapat menambah pundi-pundi rupiah untuk penduduk setempat jika dikelola dengan baik.
Gambar 7. Air Terjun Melodos Melodos
BAB V DIVUSI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI DESA BANYU URIP
PROGRAM YANG TELAH DILAKSANAKAN Kegiatan KKN-Tematik ini dialaksanakan selama 45 hari dimulai sejak tanggal 28 Januari 2019 hingga tanggal 16 Maret 2019. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan KKN-Tematik ini memiliki Jam Kerja Efektif (JKEM) yaitu 288 jam untuk semua program kerjanya. Pelaksanaan program kerja terdiri atas dua jenis program yaitu program kerja utama (Kegiatan Utama) dan Program Kerja Penunjang (Kegiatan Penunjang). Kegiatan Utama terdiri atas 3 program kerja dan kegiatan penunjang terdiri atas 6 program kerja. Salah satu program kerja utama yang akan dipaparkan dalam bab ini yaitu budidaya tanaman hortikultura yang dimna merupkan program utama. 4.1 Program Budidaya Tanaman Hortikultura Pada Lahan Pekarangan
Pemanfaatan pekarangan dengan tanaman produktif seperti tanaman hortikultura (tanaman buahbuahan, sayur-sayura dan tanaman obatobatan, bumbu-bumuan dan lainnya) akan memberikan keuntungan yang berlipat. Menurut Zulkarnain (2010) “Hortikultura berasal dari bahasa latin, hortus dan colore. Hortus berarti kebun kebu n atau sebidang tanah yang berada di sekitar rumah yang masih dibatasi oleh pagar dan colore yang berarti mengusahakan (terutama mikroorganisme pada media tanam)”. Jadi secara harfiah, hortikultura adalah a dalah ilmu yang mempelajari pembudidayaan tanaman kebun. Lebih luas, para ahli kemudian bersepakat bahwa hortikultura adalah ilmu yang mempelajari budidaya tanaman sayuran, buah-buahan, bunga bungaan, dan tanaman hias. Pengertian tersebut didasarkan pada kecenderungan k ecenderungan bahwa bah wa tanaman yang ditumbuhkan di sekitar rumah adalah yang tergolong jenis yang sudah disebutkan sebelumnya.
4.1.1 Pentingnya Produk Hortikultura
Buah dan sayur telah berabad-abad menjadi bagian dari kebudayaan manusia. Buah dan sayur telah menjadi kebutuhan bahan pangan penting manusia, khususnya di jaman modern saat ini. Demikian pula komoditi ini telah menjadi komoditi perdagangan penting di seluruh dunia. Pentingnya produk hortikultura ini daapt Ditinjau dari beberapa factor yaitu: 1. Faktor Nutrisi
Buah dan sayuran mengandung berbagai komponen penting yang tidak dapat disintesa dalam tubuh manusia dan tidak tersedia pada jenis bahan pangan lainnya. Oleh sebab itu ahli nutrisi selalu menganjurkan untuk mengkonsumsi menu makanan setiap hari dalam jumlah cukup yang mengandung buah dan sayuran segar. Dimana kebutuhan vitamin, mineral dan serat kasar tersebut, saat ini sangat mungkin, hanya bisa dipenuhi dari bahan pangan berupa buah dan sayuran, yang mengandung berbagai komposisi zat gizi tersebut. Konsumsi buah dan sayuran dilaporkan menurunkan radikal bebas oksigen yang menyebabkan penuaan dini, penyakit jantung koroner dan kanker (Simon, 1992 ). 2. Nilai Estetika
Berbagai jenis buah di pajang sebagai hiasan dalam berbagai jenis upacara pernikahan, syukuran dan upacara keagamaan. Pisang dibawa sebagai rasa cinta kasih di negara China, Apel impor (Red delicius) dibawa waktu mengunjungi teman yang sedang sakit dsb. Buah, sayuran dan bunga potong merupakan bagian nilai kebudayaan manusia yang penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dipandang dari sudut nilai estetika. 3. Nilai Perdagangan
Petani kecil menanam buah dan sayuran di pekarangan atau galengan sawah, untuk kebutuhan sendiri dan dijual untuk menambah pendapatan. Pemasaran komoditas hortikultura dimulai dari buruh panen, tengkulak desa, kecamatan, kabupaten, kotamadya, pedagang eceran, pedagang pasar dll, beribu-ribu, mungkin berjuta manusia tergantung hidupnya dari kegiatan perdagangan buah, sayuran, bunga potong, bibit dsb. Komoditas hortikultura menjadi komoditi perdagangan yang penting bagi sebagian besar rakyat kecil dan menengah di Indonesia.
4.1.2 Teknik Budidaya Hortikultura
Untuk teknik budidaya hortikultura meliputi metode pelaksanaan berupa tahapan sosialisasi dan pelaksanaan 1. Sosialisasi Teknik Penanaman Sayur Dan Buah
Sosialisasi teknik teknik penanaman sayur sayur dan buah dilakukan dengan cara mengundang narasumber dari Dinas Pertanian Lombok Barat. Pelaksanaan program ini setelah dilakukan kegiatan penyerahan dan penerimaan mahasiswa KKN Tematik oleh Kepala Desa Banyu Urip. Kegiatan sosialisasi ini berlangsung pada pekan ke 3. Peserta sosialisasi adalah masyarakat yang tersebar di 11 dusun. Setiap dusun mengirimkan 3 warganya untuk turut serta dalam kegiatan sosialisasi ini. Tujuan dari kegiatan sosialisais ini untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara menanam sayur dan buah secara hortikultura dengan memanfaatkan pekarangan rumah masyarakat masyarakat baju urip yang luas. Harapannya dari kegiatan ini masyarakat memperoleh pengetahuan baru dan masyarakat mampu mempraktekkannya. 2. Tahap pelaksanaan
Tahapan dalam proses pelaksanaan budidaya hortikultura yaitu penyemaiian benih atau pembibitan, penyiapan media, pemberian nutrisi dan perawatan. Contoh tanaman yang dapat hortikultura hortikultura yang sangat mudah ditanam dengan cara menanam hortikultura adalah jenis tanaman sayuran daun seperti sawi, selada, dan tomat. Hal yang harus diperhatikan dalam cara menanam hortikultura adalah media tanam dan nutrisi atau pupuk organic pastikan media tanam cukup poros seingga air dan nutrisi dapat diserap oleh akar tanaman tapi juga cukup kokoh untuk menopang tanaman hortikultura. Tahapan cara menanam secara hortikultura ho rtikultura 1. Penyemaian Benih Media semai yang baik dan umum digunakan adalah rockwool. Rockwool sangat praktis karena memiliki daya serap air yang tinggi dan steril. Jika benih telah cukup cuk up umur selanjutnya akan dipindahkan ke media tanam. Penyemaian benih dilakukan pada wadah semai berupa tray telur. Dalam praktek pengerjaan di lapangan digunakan tray dengan media berupa tanah humus yang telah diberi air secukupnya. Penambahan air dilakukan dengan tujuan sebagai penginisiasi munculnya tunas.
2. Penyiapan Media dan Proses Tanam Bibit Media tanam berupa campuran sekam bakar dan tanah yang telah tercampur kotoran ternak
kemudian, menempatkan media tanam pada polybag. Setelah media siap
langkah selanjutnya adalah penanaman bibit. 3. Pemberian Nutrisi Tahap yang paling penting dalam proses penanaman hortikultura yaitu pemberian nutrisi bagi pertumbuhan tanaman. Anda bisa meracik sendiri atau atau membeli nutrisi hortikultura di pasaran. Pemberian nutrisi bisa dengan penambahan EM4 setiap pagi dan sore atau memberikan pupuk organik dari kotoran ternak (pupuk kompos) 4. Tahap Perawatan Perawatan pada sistem hortikultura pada dasarnya tidak berbeda berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional konvensiona l seperti pemangkasan, peman gkasan, pembersihan gulma, penyiraman dll. 4.1.3 Tantangan Pengembangan Teknologi Hortikultura
Tantangan atau masalah yang dihadapi dalam proses pengembangan teknologi hortikultura dapat dibedakan atas beberapa faktor antara lain: sumber daya manusia, dana, dan potensi peer group scientists (pomologist, biotechnologist, food technologist, computer scientist dan bidang lain terkait). Tantangan yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia, di masa mendatang adalah: peningkatan SDM yang bermutu. SDM yang lemah, maka banyak peluang yang tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal (Harsono, 1998). Seperti pengolahan hasil produk hortikultura untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat selain untuk pemenuhan gizi. Teknik pengelolaan produk hortiultura seperti teknologi pengolhan hasil sayur dan buah segar maupun pengolahan non segar, s egar, teknik-teknik seperti ini membutuhkan SDM yng mempunyai integritas yang bermutu, peningkatan SDM bermutu, hanya bisa dicapai lewat kualitas pendidikan yang bermutu.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung, Lombok Barat Melalui Budidaya Tanaman Hortikultura Menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
2019
Daftar pustaka Zulkarnain. (2010). Dasar-dasar hortikultura. Jakarta: Bumi Aksara Harsono. 1998. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Pengembangan Kurikulum Dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing Lulusan Dalam Komunitas Global. Seminar Nasional. LP3 Universitas Brawijaya. Simon, J.A.1992. Vitamin C And Cardiovascular Disease: A Review. J. Am. Coll. Nutr., 11, 107-125.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung, Lombok Barat Melalui Budidaya Tanaman Hortikultura Menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
2019
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat. 2018. Kecamatan Gerung dalam Angka. Gerung: Angka. Gerung: BPS Kabupaten Lombok Barat. Janick. J. 1972. Horticultural Science. Science. W. H. Freeman and Co. San Francisco. 586 pp.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung, Lombok Barat Melalui Budidaya Tanaman Hortikultura Menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
2019
Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung, Lombok Barat Melalui Budidaya Tanaman Hortikultura Menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
2019
BIODATA PENULIS 1. Nama
: Muh. Zakirrahman
NIM
: F1A 013 114
Fakultas/Prodi
: Teknik/Teknik Sipil
TTL
: 20 januari 1995
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Jalan Merdeka Raya No. 1 Gang Klasik 1 No. 2, BTN Pepabri Pagesangan Mataram
HP
: 085338668364
Email
[email protected] :
[email protected] :
Jabatan
: Ketua
2. Nama
: Restu Pilihandoko
NIM
: F1A 015 108
Fakultas/Prodi
: Teknik/Sipil
TTL
: Mataram, 10 mei 1997
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Jln Kembung Gg Duyung 3 RT3, Pondok Prasi, Kelurahan Bintaro, Ampenan Mataram
HP
: 082359132232 082359132232
Email
:
[email protected] :
[email protected]
Jabatan
: Wakil
3. Nama
: Yohana Enjelika
NIM
: A1C015143
Fakultas/Prodi
: Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi
TTL
: Jeringo, 7 September 1996
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Desa Jeringo, Kec. Gunungsari, Kab. Lombok
Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung, Lombok Barat Melalui Budidaya Tanaman Hortikultura Menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Barat Hp
: 085 337 654 355
Email
:
[email protected] :
[email protected]
4. Nama
: Alifah Najmiatun
NIM
: E1R015002
Fakultas/Prodi
: FKIP/ Pendidikan Matematika
TTL
: Rato, 22 Februari 1997
Jenis Kelamin Agama
: Perempuan : Islam
Alamat
: Jalan Majapahi 1 Kos Asa
Hp
: 082 339 518 02
Email
:
[email protected] :
[email protected]
5. Nama
: Ayu Nofitasari
2019
NIM
: C1M015024
Fakultas/Prodi
: Pertanian/Agroekoteknologi
TTL
: Wanasaba, 08 November 1997
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Gomong Sakura No. 9
Hp
: 081805412068 081805412068
Email
::
[email protected] [email protected]
6. Nama
: Lalu Agung Nartiadi
NIM
: C1G015092
Fakultas/Prodi
: Fak. Pertanian/Agribisnis
TTL
: Mataram, 19 September 1997
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Alamat HP
: Jln, TGH. ABD. Aziz No.1 Dasan Tapen Kec.Gerung Kab.LOBAR : 085205419896 085205419896
Email
:
[email protected] :
[email protected]
Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung, Lombok Barat Melalui Budidaya Tanaman Hortikultura Menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
7. Nama
: Sawmi Jannaturrayyan
NIM
: G1A015031
Fakultas/Prodi
: MIPA, Prodi Biologi
TTL
: Ampenan , 8 Agustus 1996
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Batu Raja, Ampeanan Utara
Hp
: 083849857905 083849857905
Email
[email protected] :
[email protected] :
8. Nama
: Siti Fatimatuzzohrah
2019
NIM
: E1A015054
Fakultas/Prodi
: FKIP/ Pendidikan Biologi
TTL
: Sulawesi Tengah, 27 Juni 1997
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama Alamat
: Islam : Jln. Bunga Matahari Gang 9 No. 3 Gomong Lama, Mataram
Hp
: 082 339 131 728
Email
[email protected] :
[email protected] :
9. Nama
: Widia Puji Hastuti
NIM
: E1R115073
Fakultas/Prodi TTL
: FKIP / Pendidikan Matematika : Jerowaru, 05 Maret 1997
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Gomong Sakura IV No. 9, Gomong, Mataram.
HP
: 087765787530 087765787530
Email
:
[email protected] :
[email protected]
10. Nama Nama NIM
: Yogi Usman Saputra : J1B015099
Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung, Lombok Barat Melalui Budidaya Tanaman Hortikultura Menuju Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
2019
Fakultas/Prodi
: FATEPA/Teknik Pertanian
TTL
: Empang, 25 Februari 1997
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Alamat
: Jln. Lintas Sumbawa-Bima, Desa Pamanto, Kec. Empang, Kab. Sumbawa
HP
: 082359529914 082359529914
Email
:
[email protected] :
[email protected]