October 31, 2017 | Author: Bagus Sunanto | Category: N/A
PEMERINTAH ACEH DINAS BINA MARGA PPTK PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN Jl. Jenderal Sudirman No.1 Gedung B Lt.II Banda Aceh, Tlpn. (0651) 47150
BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI 2010 REVISI 3 DAN TUGAS-TUGAS PROF STAFF DAN SUB PROF STAFF OLEH :
PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN COORDINATION TEAM (CORE TEAM)(OTSUS ACEH) (PAKET : PW-JLJ B/01/2016)
Surveying, Investigation, Study, Plan and Design, Supervision, Construction &Management, Operation & Maintenance Kantor Pusat : Graha Simatupang Tower 2 Lt 1 Jl. Simatupang No. Kav 38 RT 004 RW008,Ps.Minggu Jakarta Selatan Studio : Jl Nurul Ikhwan V Blok C no 2 Tanah Baru Bogor Telp/Fax (0251) 833 7575 Email:
[email protected]
PEMERINTAH ACEH DINAS BINA MARGA
PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATAN PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN
COORDINATION TEAM
JALAN GELATIK NO : 3 SIMPANG SURABAYA BANDA ACEH,23105 Email :
[email protected], HP : +628116880115
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr, wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga Core Team APBA 2016
dapat menyelesaikan Buku Praktis
Spesifikasi 2010 Revisi 3, Tugas Coordination Team, Field Team sesuai dengan KAK. Buku Tugas Profesional Staf (SE, CI, dan QE) Dan Sub-profesional Staf
(Inspektor, Lab
Technician dan Surveyor) pada Pekerjaan Pengawasan Teknik Jalan dan Jembatan. Shalawat dan salam tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini. Buku ini berisikan Uraian Singkat Kegiatan Konsultan Supervisi berupa Lingkup Kegiatan Supervisi, Uraian Tugas Profesional Staf, Tugas Utama Sub Profesional Staf. Kami menyadari rangkuman ini masih memiliki banyak keterbatasan dan belum sempurna, sehingga diharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaanya dan hasil kerja yang lebih baik. Kepada semua pihak yang telah ikut memberikan informasi, kritik dan saran dalam penyusunan Buku ini kami mengucapkan terima kasih. Diharapkan kerja sama semua pihak dapat memberikan hasil yang optimal dalam rangka mewujudkan pembangunan di Aceh. Coordination Team: Drs. Ir. H. M. Kotawali Thamrin (Chief Engineer), Noer Fadhly, ST. MT (Pavement Engineer 1), Ir. Bukhari. RA, M.Eng (Pavement Engineer 2), Ir. Rosmawati (Bridge Engineer 1), Imam Sapaat G, ST (Bridge Engineer 2), Zulfikar, ST (Co. Pavement Engineer 1), Desi Israini, ST.MT (Co. Pavement Engineer 2), Ari Mulya, ST (Co. Bridge Engineer 1), Mirja Taayama S, ST (Co. Bridge engineer 2).
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
TUGAS COORDINATION TEAM SESUAI DENGAN KAK
T A B E L BUKU PRAKTIS BERDASARKAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN COORDINATION TEAM ( CORE TEAM ) URAIAN / POSISI A COORDINATION TEAM LINGKUP DAN WEWENANG :
B
URAIAN CHIEF ENGINEER (CSE)
Pavement Engineer (PE)
File sop pengawasan
URAIAN KEWENGAN KONSULTANG PENGAWAS SESUAI DENGAN TOR ( TERN OF REFRENCE ) RUANG LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA SESAI KAK a. Bertanggung jawab untuk memonitoring perkembangan seluruh Paket Jasa Konsultansi Penngawasan Jalan dan Jembatan pada di nas Bina Marga Aceh. b. Melaksanakan kunjungan lapangan untuk memeriksa kualitas teknik pekerjaan fisik dan pemahaman masalah Penyedia Jasa Konsul tans untuk pengawasan teknis jalan dan jembatan sesuai dengan standar. c. Menyiapkan sistim asistensi yang efektif ( dalam bentuk format penilaian kelengkapan data, kemajuan asistensi, jadwal pemasukan laporan dan lain-lain ) d. Memberikan arahan kerja yang dibutuhkan dan nasehat / advice teknis penanganan untuk pengawasan teknis jalan dan jembatan. e. mengikuti seminar / diskusi dan memberikan rekomendasi tertulis menngenai hasil seminar / diskusi. f. Bertanggung jawab terhadap hasil quality control yang telah dilakukan oleh tenaga ahli atau personil yang telah ditempatkan pada pekerjaan fisik. g. Melaksanakan review design untuk pekerjaan fisik jalan dan jembatan. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB COORDINATION TEAM a. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordiner seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pe kerjaan selama masa pengawasan sesuai kontrak sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. Tim ini harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan kesatuan kerja yang berkaitan dengan planning / programming design dan super vision. b. Chief Engineer harus merekapitulasi secara keseluruhan semua laporan kondisi jalan dan jembatan yang dilaksanakan oleh masingmasing Engineer. c. Koordinator kegiatan yang dilaksanakan oleh Core Team bersama=sama dengan PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan. Core Team akan melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, pengendalian mutu, volume pekerjaan dan masalah-masalah yang berkaitan dengan dokumen kontrak. d. Melaksanakn review design untuk pekerjaan fisik jalan dan jembatan. e. Memeriksa / mengevaluasi Justifikasi Teknis yang diajukan oleh Kontraktor, sebagai bahan Paneliti Kontrak untuk penerbitan Adden Kontrak Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Pavement Engineer (PE)bertanggung jawab kepada Chief Engineer, tetapi tidak berbatas hal-hal sebagai berikut : a. Melakukan review design jalan b. Memeriksa / mengevaluasi hasil distribusi volume rekayasa lapangan, termasuk didalamnya Mutual Check Nol (MCO) c. Memeriksa gambar shop drawing jalan yang diajukan oleh kontraktor d. Monitoring, pengendalian volume, mutu pekerjaan jalan yang dilaksanakan oleh kontraktor e. Memeriksa / merekomendasikan kepada Site Engineer untuk dilaksanakan dilapangan berupa : - Job mix Tanah timbunan biasa, timbunan pilihan - Job mix Aggregat base kelas A dan kelas B - Job mix formula (JMF) AC-WC , AC - BC atau AC - Base (jika ada)
1,00 KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS BERDASARKAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN COORDINATION TEAM ( CORE TEAM ) URAIAN / POSISI Bridge Engineer (BE)
Co. Pavement Engineer Co. Bridge Engineer
File sop pengawasan
URAIAN KEWENGAN KONSULTANG PENGAWAS SESUAI DENGAN TOR ( TERN OF REFRENCE ) Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Bridge Engineer (BE)bertanggung jawab kepada Chief Engineer, tetapi tidak berbatas hal-hal sebagai berikut : a. Melakukan review design bangunan atas dan bangunan bawa jembatan b. Merencanakan bangunan pelengkap jalan dan jembatan ( TPT, Grafity Wall, dll ) jika diperlukan dilapangan. c. Memeriksa gambar shop drawing jembatan yang diajukan oleh kontraktor d. Monitoring, pengendalian volume, mutu pekerjaan jembatan yang dilaksanakan oleh kontraktor e. Memeriksa / merekomendasikan kepada Site Engineer untuk dilaksanakan dilapangan berupa : - Job mix Beton K-175, K-250, K-350 Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Co.Pavement Engineer bertanggung jawab kepada Pavement Engineer Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Co.Bridge Engineer bertanggung jawab kepada Bridge Engineer
2,00 KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
TUGAS FIELD TEAM SESUAI KAK
T A B E L BUKU PRAKTIS BERDASARKAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN FIELD TEAM SUOERVISION : NO: URAIAN / POSISI A Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
B 1
URAIAN / POSISI Site Engineer
File sop pengawasan
URAIAN KEWENGAN KONSULTANG PENGAWAS SESUAI DENGAN TOR ( TERN OF REFRENCE ) a. Bertanggung jawab untuk melaksanakan Pekerjaan Pengawasan pada Paket ini sesuai dengan Krangka Acuan Kerja (KAK) yang telah ditetapkan oleh Pengguna Jasa. b. Mengawasi dan menempatkan Personil-personil yang sesuai dengan uraian tugas dan keakhlian dalam bidangnya masing - masing dalam rangka membantu Pemberi Tugas yaitu dalam melaksanakan Pengawasan Teknik untuk pekerjaan fisik ( pada bidang pemba ngunan jalan dan jembatan serta bidang pemeliharaanjalan dan jembatan ) c. Bertanggung jawab terhadap hasil quality control yang telah dilakukan oleh tenaga akhli atau personil yang telah ditempatkan pada pekerjaan fisik. TUGAS , WEWENANG, TANGGUNG JAWAB SESUAI DENGAN TOR ( TERM OF REFRENCE ) a. Menjamin nahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan dipenuhi dengan baik sehubungan dengan pelaksanaan pekerja an. b. Membantu dan memberikan petunjuk kepada Quality Engineer, Senior Inspector dan atau Petugas Pengawas lainnya pada tiap paket pekerjaan, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknik. c. Mengikuti petunjuk petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan, terutama sehubungan dengan : - Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan- perbai kan agar pekerjaan padat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan - Mengerti benar-benar tentang spesifikasi - Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan - Metode penngukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran. - Rincian teknis sehubungan dengan Chance Order (CO) yang diperlukan. d. Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection) atas material dan produk pekerjaan. e. Melakukan pemantauan denngan ketat atas prestasi Kontraktor dan segera melaporkan kepada PPTK Penngawasan Teknis Jalan dan Jembatan, dan Bidang / PPTK Fisik apabila kemajuan pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 5 % dari rencana, mem buat saran-saran penanggulangan serta perbaikan. f. Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan. g. Menyusun Laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan financial, serta menyerahkannya kepada PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan dan Bidang / PPTK Fisik. h. Menyusun Justifikasi Teknnis, termasuk gambar dan perhitungan sehubungan dengan usulan perubahan kontrak. i. Memeriksa dan menandatangani gambar kerja (shop Drawing) yang diajukan oleh Kontraktor sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksa nakan. j. Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (monthly certificate). k Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian mutu dan volume pekerjaan. l. Membantu PPTK Penngawasan Teknis Jalan dan Jembatan, dan Bidang ?PPTK Fisik dalam menyelesaikan pekerjaan, baik dari segi Tek nis maupun administrasi Bantuan teknis dapat berupa menyiapkan rekomendasi secara terperinci atas usulan perubahan design termasuk data pendukung yg
1,00 KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS BERDASARKAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN FIELD TEAM SUOERVISION : NO: URAIAN / POSISI
File sop pengawasan
URAIAN KEWENGAN KONSULTANG PENGAWAS SESUAI DENGAN TOR ( TERN OF REFRENCE ) TUGAS , WEWENANG, TANGGUNG JAWAB SESUAI DENGAN TOR ( TERM OF REFRENCE ) ==> ( Lanjutan) diperlukan, memberi saran-saran dalam pengendalain kegiatan-kegiatan Konraktor termasuk pengendalain pemenuhan waktu pelak sanaan pekerjaan se rta mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik secara teknis maupun permasalahan kontrak lainnya. Bantuan administrasi dapat berupa pengumpulan data proyek, rapat-rapat koordinasi lapangan, data pengukuran kuantitas, pemba yaran kepada ontraktor dan pengumpulan semua data tdersebut diatas dalam bentuk leporan kemajuan bulanan, memberikan saran -saran untuk mempercepat pekerjaan serta memberi penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun kont raktual untuk menghindari keterlambatan pekerjaan lainnya. m. Bertanggung jawab atas seluruh tugas-tugas pengawasan lainna, apabila tenaga tersebut tidak diasediakan dalam kontrak a. Menjamin nahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan dipenuhi dengan baik sehubungan dengan pelaksanaan pekerja an. b. Membantu dan memberikan petunjuk kepada Quality Engineer, Senior Inspector dan atau Petugas Pengawas lainnya pada tiap paket pekerjaan, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknik. c. Mengikuti petunjukppetunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan, terutama sehubungan dengan : - Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan- perbai kan agar pekerjaan padat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan - Mengerti benar-benar tentang spesifikasi - Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan - Metode penngukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran. - Rincian teknis sehubungan dengan Chance Order (CO) yang diperlukan. d. Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection) atas material dan produk pekerjaan. e. Melakukan pemantauan denngan ketat atas prestasi Kontraktor dan segera melaporkan kepada PPTK Penngawasan Teknis Jalan dan Jembatan, dan Bidang / PPTK Fisik apabila kemajuan pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 5 % dari rencana, mem buat saran-saran penanggulangan serta perbaikan. f. Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan. g. Menyusun Laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan financial, serta menyerahkannya kepada PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan dan Bidang / PPTK Fisik. h. Menyusun Justifikasi Teknnis, termasuk gambar dan perhitungan sehubungan dengan usulan perubahan kontrak. i. Memeriksa dan menandatangani gambar kerja (shop Drawing) yang diajukan oleh Kontraktor sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksa nakan. j. Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (monthly certificate). k Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian mutu dan volume pekerjaan. l. Membantu PPTK Penngawasan Teknis Jalan dan Jembatan, dan Bidang ?PPTK Fisik dalam menyelesaikan pekerjaan, baik dari segi Tek nis maupun administrasi Bantuan teknis dapat berupa menyiapkan rekomendasi secara terperinci atas usulan perubahan design termasuk data pendukung yg
2,00 KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS BERDASARKAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN FIELD TEAM SUOERVISION : NO: URAIAN / POSISI B
2
Chief Inspector / Quantity Engineer
File sop pengawasan
URAIAN KEWENGAN KONSULTANG PENGAWAS SESUAI DENGAN TOR ( TERN OF REFRENCE ) TUGAS , WEWENANG, TANGGUNG JAWAB SESUAI DENGAN TOR ( TERM OF REFRENCE ) ==> ( Lanjutan) yang diperlukan, memberi saran-saran dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor termasuk pengendalian pemenuhan wak tu pelaksanaan pekerjaan serta mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik secara teknis maupun permasa lahan kontrak dan lainnya. Bantuan administrasi dapat berupa pengumpulan data proyek, rapat-rapat koordinasi lapangan, data pengukuran kuantitas, pemba yaran kepada kontraktor dan pengunpulan datA tersebut dalam bentuk laporan kemajuan bulanan, memberikan saran-saran untuk mempercepat pekerjaan serta memberikan penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual utk menghindari keterlambatan pekerjaan. m. Bertanggung jawab atas seluruh tugas-tugas pengawasan lainnya, apabila tenaga tersebut tidak disediakan dalam kontrak. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Site Engineer bertanggung jawab kepada PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan dan Bi dang / PPTK Fisik. Tugas utma chief inspector / quantity engineer adalah pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan spesifikasi aspek design, volu me bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan. Chief Inspector / Quantity Engineer bertanggun jawab kepada Site Engineer, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut : a. Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan design yg ditentukan b. Setiap mengikuti pentunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam dokumen kontrak c. Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis dan spesifikasi sehubungan dengan fariasi dan dokumen kontrak d. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer serta mengusahakan agar Site Engineer dan PPTK Pengawasan Teknis Ja lan dan Jembatan dan Bidang /PPTK Fisik selalu mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengendalian mutu peker jaan kontraktor sebagai dasar pembuatan pembayaran bulanan (Monthly Certificate) e. Melaporkan segera kepada Site Engineer atau PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan dan Bidang /PPTK Fisik apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang tercantum dalam kokumen kontrak. f. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor sehingga tidak terjadi pemmbayaran berganda atau pemba yaran yang lebih. g. Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan kepada sistim pembayaran harian " day work " h. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak sehingga dengan tata cara pengukuran dan pembayaran pekerjaan, sehingga semua pembayaran pekerjaan kepada kontraktor benar-benar didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam kontrak i. Memmbuat dan menghimpun semua data sehubugan dengan pengendalian pekerjaan. j. Memantau kemajuan fisik k. Mengecek semua "As Built Drawing" yang dibuat oleh kontraktor l. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain. m. Membantu Site Engineer dalam menyiapkan data untuk "Final Payment" n. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas hasil volume pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. o. Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan tentang volume hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan. Himpunan da ta pengukuran berikut gambar-gambar yang diperlukan secara jelas dan terinci. p. Memeriksa dokumen pembayaran bulanan (Monthly Certificate) yang diajukan oleh kontraktor.
3,00 KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS BERDASARKAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN FIELD TEAM SUOERVISION : NO: URAIAN / POSISI B 3 Quality Engineer
4
Inspector
5
Quality Control / Lab.Technician
File sop pengawasan
URAIAN KEWENGAN KONSULTANG PENGAWAS SESUAI DENGAN TOR ( TERN OF REFRENCE ) TUGAS , WEWENANG, TANGGUNG JAWAB SESUAI DENGAN TOR ( TERM OF REFRENCE ) ==> ( Lanjutan) Tugas utama Quality Engineer bertanggungjawab atas mutu hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak. Quality Engineer bertanggun jawab kepada Site Engineer, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut : a. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan dalam spesifikasi. b. Memmbuat persyaratan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection) atas material dan produk pekerjaan. c. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pegendalian mutu pekerjaan. d. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer serta mengusahakan agar Site Engineer dan PPTK Pengawasan Teknis Ja lan dan Jembatan dan Bidang /PPTK Fisik selalu mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengendalian mutu peker jaan. e. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil dan peralatan laboratorium kontraktor, agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan peralatan pengendalian mutu sesuai dgn persyaratan dalam d okumen kontrak f. Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan mutu mutu dan bahan pekerjaan, serta segera memberikam lapor an kepada Site Engineer setiap permasalahan yang timbul sehubungan dengan pengendalian mutu bahan dan pekerjaan. g. Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan pengendalian mutu paling lambat tanggal 10, bulan berikuttnya. Himpu nan data harus mencakup semua data test laboratorium dan lapangan secara jelas dan terperinci. Tugas dan kewajiban insfector adalah mencakup tapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut : a. Bertanggung jawab kepada Site Engineer / Chief Inspector untuk mengawasi kualitas dari pada konstruksi dan memastkan berdasar kan basis harian bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak. Spesifikasi, gambar-gambar kerja yang disyahkan oleh Site Engineer b. Mengawasi semua pengambilan contoh material dan pengadaan transfortasi ke Laboratorium untuk di test, setelah di test inspector harus menginformasikan kepada kontraktor tentang hasil pengujian dan setiap perbaikan yang dibutuhkan. c. Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan Engineer dengan format laporan standar dan memberitahukan kontraktor secara tertulis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan. d. Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada grafik (chard) yang telah disetujui. e. Membantu Site engineer dalam memmbuat laporan dan serah terima sementara (PHO) serta pemeriksaan kualitas pekerjaan dila pangan. f. Memonitor dan melaporkan setiap kejadiian (kecelakaan, kebakaran, dan lain-lain) serta ketidak beresan di lapangan kepada Site Engineer. Tugas dan kewajiban Lab.Technician adalah mencakup tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut : a. Mengikuti petunjuk teknnis dan instruksi dari Site Engineer / Quality Engineer, serta mengusahakan agar Site Engineer dan Kepala pala Proyek Fisik selalu mendapat informasi yang diperlukan dengan pengendalian mutu. b. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil dan peralatan laboratorium kontraktor, agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan peralatan dan pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam dokumen kontrak.
4,00 KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS BERDASARKAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN FIELD TEAM SUOERVISION : NO: URAIAN / POSISI B
6
File sop pengawasan
Surveyor :
URAIAN KEWENGAN KONSULTANG PENGAWAS SESUAI DENGAN TOR ( TERN OF REFRENCE ) TUGAS , WEWENANG, TANGGUNG JAWAB SESUAI DENGAN TOR ( TERM OF REFRENCE ) ==> ( Lanjutan) c. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan dan pengadaan " Stone Crusher" dan "Asphalt Mixing Plant" atau peralatan lain yang diperlukan. d. Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan mutu bahan dan pkerjaan, serta membwrikan laporan kepada Site Engineer setiap permasalahan yang timbul sehubungan dengtan pegendalian mutu bahan dan pekerjaan. e. Melakukan analisis semua hasil test, termasuk usulan kompensasi campuran ( Job Mix Formula ), baik untuk aspal, soil cement, dan beton, serta memberikan rekomendasi dan justifikasi teknik atas persetujuan dan penolakan usulan tersebbut. f. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan "Coring" perkerasan jalan yang dilakukan oleh kontraktor, sehingga baik jumlah serta loka si "coring" dilaksanakan sesuai dengan ketentan dan persyaratan. g. Menyerahkan kepada Site Engineer himunan data bulanan pengendalian mutu paling lambat tangal 10 bulan berikutnya. h. Memberi petunjuk kepada staf kontraktor, agar semua teknisi laboratorium dan staf pengendali mutu mengenai dan memahami se mua prosedur dan tata cara pelaksanaan test sesuai dengan yang tercantum dalam spesifikasi. Tuga dan kewajiban surveyor adalah mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut : a. Bertanggung jawab terhadap semua pengukuran kuantitas dan pekerjaan sementara serta membuat catatan untuk semua pengukur an, perhitungan kuantitas dan sertifikasi pemmbayaran untuk memastkan kontraktor dibayar sesuai dengan kontrak. b. Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan pengukuran dengan akurat telah mewakili kuanti tas untuk pembayaran sertifikat bulanan atau untuk pembayaran akhir (Final Payment). c. Membantu dan berhubungan dengan team supervisi dalam semua hal yang berhubungan dengan pengukuran kuantitas. d. Menyelesaikan atu memeriksa perhitungan kuantitas kontraktor. e. Mencatat rencana kemajuan yang terbaru dan membantu Site Engineer / Quality Engineer dalam penyerahan data fisik dan keuang an ( fiancial ) pada waktu yang diperlukan. f. Membuat laporan harian untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang datang ( termasuk ), perubahan bentuk dan ukuran dari pekerjaan, peralatan dilapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran dilapangan dan kejadian kejadian khusus. g. Membuat catatan lengkap dengan peralatan, tenaga kerja, dan material yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan tmbahan (extra). h. Membantu Site Engineer dalam melaksanakan dan melaporkan serah terima pekerjaan sementara (PHO).
5,00 KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
DIVISI I - UMUM
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
I : UMUM
1,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 1.1. Ringkasan pekerjaan 1 Survei Lapangan 2 Pengembalian kondisi perkerasan dan bahu jalan 3 Pekerjaan minor saluran 4 Pekerjaan drainase
VOLUME KONTRAK MCO
URAIAN TUGAS SATUAN 1 ls m3 m3 m3
2 3 4
QUANTITY CONTROL Distribusi volume / rekayasa lapangan selesai 30 hari Paching dan lain-lain selesai 60 hari Perbaikan pada saluran selesai 90 hari Pekerjaan drainase selesai selurunya sebelum dimulai tahapan pekerjaan lainnya
1
QUALITY CONTROL Program mobilisasi : Jadwal mobillisai personil, peralatan
Seksi : 1.2. Mobisasi 1 Mobilisasi personil dan peralatan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan. Periode mobilisasi : - Selesai dalam waktu : 60 hari kerja - Fasilitas & pengendalian mutu : 40 hr - Denda keterlambatan : 1 % nilai kontrak 2 Pembayaran : 50 % bila mobilisasi ; 50 % lengkap 20 % bila mobilasasi : 100 % 30 % bila demobilisasi
QUANTITY CONTROL 1 Pencatan peralatan yg akan domibilisasi dengan daftar peralatan pada saat penawaran 2 Jumlah setiap unit peralatan yang akan dimobili sasi sesuai dengan daftar
QUALITY CONTROL 1 Dilakukan kalibrasi terhadap peralatan yang perlu di tera / dikalibrasi ulang 2 Merekomendasikan penggunaan peralatan yg te lah dikalibrasi bahwa alat tersebut biasa dipakai
Seksi : 1.3. Kantor LapAngan dan fasilitasnya 1 Bangunan Kantor & fasilitasnya ditempat kan sedemikian rupa sehingga terbebas dari kegiatan pelaksanaan 2 Bangunan yang dibangun harus mempunyai kekuatan struktur 3 Fasilitas alat komunikasi harus lengkap 4 Ruang rapat / Ruang Laboratorium 5 Bengkel dan gudang
QUANTITY CONTROL 1 Pembangunan sesuai dengan dena/penempatan bangunan 2 Jumlah ruang dan fasilitas pendukung lainnya ha rus sesuai dengan daftar dalam mobilisasi 3 Daftar perlatan laboratorium
QUALITY CONTROL 1 Ukuran ruangan dan fasiltas lainnya harus sesuai dengan denah rencana 2 Jumlah setiap item peralatan laboratorium sesuai dengan daftar peralatan Lab.
6
Pembayaran : Pembayaran dibayar menurut pembayar an Lump Sum untuk item mobilisasi
File sop pengawasan
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
I : UMUM
VOLUME NO: URAIAN PEKERJAAN KONTRAK MCO Seksi : 1.8. Manajemen dan Keselamatan Lkalu Lintas 1 Rencana Zona Pekerjaan Jalan -Memperhatikan keselamatan pengguna jalan -Batas usia mininum pekerja = 18 tahun -Koordinasi dgn pihak kepolisian/dan atau Dinas lalu Lintas -Pembuatan jembatan darurat 2
2,00 URAIAN TUGAS SATUAN
QUANTITY CONTROL 1 Menempatkan rambu2 lalu lintas pada pekerjaan jalan 2 Menunjuk seorang kordinatos RMKL
QUALITY CONTROL 1 Kordinator RMKL harus yang berpengalaman 2 Kontrol meterial jembatan darurat 3 Pasang tanda peringatan beban maximum kendara an yan bisa lewat [ada jembatan darurat
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN :
Pembayaran : -Pekerjaan manajemen dan keselamat an lalu lintas dibayar sebagai berikut: - 25 % semua jenis peralatan MKLL sudah berada dilapangan - 75 % dibayar secara angsuran perbulan -Pekerjaan jembatan darurat: - 75 % jembatan sementara terpasang - 25 % jembatan sementara dibongkar
Seksi : 1.9. Kajian Teknis Lapangan 1 Kajian Teknis Lapangan adalah suatu ke giatan untuk mencari kesesuaian antara rancangan asli yg ditunjukkan dalam gam bar dgn kebutuhan lapangan 2 Survey lapangan dilaksanakan min. 30 hr - Mempersiapkan gambar asli sesuai dgn Dokumen kontrak - Survey Kondisi perkerasan jalan lama - Survey sistim drainase / Bangunan struk tur yang ada Seksi : 1.12 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 1 Jadwal pelaksanaan kegiatan kencakup seluruh item pekerjaan sesuai dgn kont rak File sop pengawasan
1 Evaluasi volume pekerjaan awal dan volume pe kerjaan setelah dilakukan survey lapangan
1 Rujukan teknis sesuai dengan spesifikasi Item: 1. 10.2 dan eqivalensi metoda pengujian yangdiguna kan
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
I : UMUM
3,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 1.12 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (lanjutan) 2 Revisi jadwal pelaksanaan 3 Perubahan penting lainnya dalam kuanti tas dari jenis pekerjaan dalam kontrak - Perpanjangan waktu - Kondisi iklim yanng luar biasa - Keterlambatan progress 3 Rapat Pembuktian Keterlambatan (Show Cause Meeting) - Rapat SCM sesuai dengan prosedur pe laksanaan SCM Bina Marga mengacu pa da SOP SCM No:DIBM/SMM/PP/16 tgl. 19 Juli 2012 dan perubahannya bila ada Seksi : 1.13. Prosedur Perintah Perubahan (CCO) Perubahan atas pekerjaan dapat terjadi kerena terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara design awal dgn kondi si actual dilapangan 1 Perintah perubahan : Perintah tertulis tentang perubahan volu me pekerjaan, dilanjutkan dgn negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengaju pada ketentuan yg tercantum dalam kon trak awal 2 Membuatan addendum kontrak Seksi : 1.17. Pengamanan Lingkungan Hidup 1 Sebelum pelaksanaan kontrak dimulai Direksi pekerjaan menyurati kontraktor utk berkewajiban menggunakan alat dan meterial yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai mitigasi terhadap perubahan iklim File sop pengawasan
VOLUME KONTRAK MCO
URAIAN TUGAS SATUAN
QUANTITY CONTROL 1 Hasil survey lapangan terjadi perubahan volume pekerjaan maka perlu penyesuain jadwal pelaksa naan berupa : - Waktu pelaksanaan tetap - Perlu tambahan/ perpanjangan waktu pelaksa naan (jumlah hari yang dibutuhkan)
QUALITY CONTROL 1 Memperlajari Syarat-syarat Umum Kontrak & Syarat khusus Kontrak yang mengatur tentang kontrak kri tis akibat keterlambatan pencapai kemajuan peker jaan
1 Menghitung perubahan volume pekerjaan sesuai dengan hasil rekayasa lapangan 2 Mempelajari konsep Addendum Kontrak sebelum disyahkan oleh Panitia Peneliti Kontrak
1 Dengan adanya perubahan volume pekerjaan maka perlu dilihat apa ada harga timpang akibat perubah an volume tersebut 2 Apakah terjadi menambahan nilai kontrak akibat perubahan volume pekerjaan atau nilai kontrak te tap
1 Pengambilan sample material sesuai dengan ke tentuan dalam dokumen Lingkungan dan SKKL
1 Berdadarkan rencana RKPPL Konsultan supervisi me lakukan pemantauan lingkungan berdasarkan dokumen pemantuan lingkungan 2 Melakukan kajian terhadap pencamaran utara akibat pengoperasian alat-alat berat, AMP dan lain-lain
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
I : UMUM
4,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 1.19. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menenganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan perlindungan kesehatan kerja 1 Sistim Manajemen K3 Konstruksi - Penyedia Jasa wajib melengkapi RK3K dgn rencana penerapan K3 Konsturksi utk setiap tahapan pekerjaan 2 Harus ada petugas K3 Konstruksi pada Pa ket pekerjaan dengan resiko K3 sedang dan kecil 3 Merencanakan, pelaksanakan dan meng evaluasi sistim menggunakan K3 Konstruk si 4 Penanganan K3 mencakup resiko kecela kaan kerja dan perlindungan kesehatan kerja sesuai dengan tingkat resiko K3 yg ditetapkan oleh Pengguna Jasa Seksi : 1.21. Manajemen Mutu 1 Pengendalian Mutu (Quality Control)/QC Proses memeriksa mutu hasil produk atau jasa pelayanan tertentu memenuhi standar mutu terkait yg disyaratkan. Manajer kendali mutu (QCM) yg disiapkan oleh penyedia jasa mengontrol dan men jamin secara internal mutu hasil pelaksa naan pekerjaan konstruksi 2 Jaminan Mutu (QA/Quality Assurance) adalah proses mengevaluasi prosedur standar dan instruksi kerja . Program mutu didalam manajemen mutu mempunyai dua komponen yaitu: - Pengendalian mutu (QC) - Jaminan Mutu (QA) File sop pengawasan
VOLUME KONTRAK MCO
URAIAN TUGAS SATUAN
QUANTITY CONTROL
QUALITY CONTROL
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO: 3
I : UMUM
5,00 URAIAN PEKERJAAN
Rencana Mutu Kontrak (RMK) RMK disediakan oleh Penyedia Jasa dan dibahas dalam Rapat Pra Construction Meeting (PCM) dengan materi berikut : - Ruang lingkup pekerjaan - Organisasi kerja (tugas/tanggung jawab) penyedia jasa - Jadwal pelaksanaan perkerjaan - Rincian prosedur pelaksanaan pekerjaan - Prosedur Standar Instruksi Kerja dan daftar simak - Formulir bukti kerja - Daftar personel Pelaksana 4 Standar Prosedur Pelaksanaan RMK me ngacu pada Sistim Manajemen Mutu Bina Marga No:DIBM/SMM/PP/14 tgl.19 Juli 12 dan perubahan-2 nya bila ada 5 Rencana Pengendalian Mutu (QC Plan) -Penyedia jasa harus menyiapkan renca na pengendalian mutu sesuai dengan ke tentuan dalam kontrak 6 Rencana Jaminan Mutu -Pengguna Jasa harus menyiapkan rencana jaminan mutu untuk setiap itam pekerjaan yang akan dilaksanakan. Rencana Jaminan Mutu bertujuan untuk memastikan bahwa pembayaran yang di buat hanya pekerjaan yang telah diterima dilapangan, berdasarkan pengambilan benda uji setelah ditest memenuhi stan dar dalam spesifikaksi. Setiap kejadian ke tidak sesuaian (NCR), hasil uji lapangan ak an diterbitkan surat oleh Direksi yang di tujukan ke Penyedia Jasa. File sop pengawasan
VOLUME KONTRAK MCO
URAIAN TUGAS SATUAN
QUANTITY CONTROL
QUALITY CONTROL
KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
DIVISI 2 - DRAINASE
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
2 : DRAINASE
NO:
1,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 2.1. Selokan dan Saluran Air 1 Umum Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined) maupun tidak (unlined) dan perataan selokan lama dan memenuhi ke tinggian yang disyaratkan pada gambar rencana 2 Toleransi dimensi saluran : - Elevasi galian tanah dasar tidak boleh berbeda lebih dari 3 cm - Alinyemen selokan / saluran air dan profil penampang melintang tidak boleh bergeser lebih dari 5 cm 3 Bahan dan Jaminan Mutu : - Bahan Timbunan : Timbunan biasa : - Terdiri dari galian tanah dengan nilai CBR = 6 % Timbunan pilihan : - Terdiri dari sirtu dengan nilai CBR = 10 % - Pemadatan : Baik timbunan biasa maupun timbunan pilihan dipadatkan dengan ke pada lapangan ( φd = 100 %) Kadar air berada pada rentang 3 % dibawah kadar air optimum dan 1 % diatas kadar air optimum Pemadatan dilakukan lapis demi lapis, dengan tebal timbunan= 20 cm 4 Pengurukan dan Pembayaran : - Pengukuran Galian : Pekerjaan galian selokan / saluran air di ukur untuk pembayaran m3 pengalian yang melebihi dari gambar tidak boleh diukur untuk dibayar. - Pengukuran dan Pembayaran Timbunan : Material timbunan yang digunakan untuk pekerjaan selokan / saluran 4 air dibayar sebagai timbunan dalam seksi 3.2. spesifikasi ini. Seksi : 2.2. Pasangan Batu dengan Mortar 1 Umum Pekerjaan ini mencakup pelapisan sisi atau dasar selokan . Saluran air de ngan menggunakan pasangan batu dengan mortar. Pekerjaan ini juga mencakup pembuatan lubang sulingan (weep holes) Pekerjaan pasangan batu (stone masonry)untuk struktur dengan daya dukung yang lebih besar seperti gorong-gorong pelat, tembok kepala go rong-gorong dan tembok penahan tanah. File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
Seksi 2.1. : Pekerjaan Selokan dan Sakuran Air 1 Melakukan pengecekan elevasi galian dasar selo 1 Mengawasi pemadatan timbunan bekas galian selo kan atau saluran, dengan meperhatikan toleransi kan atau saluran dan dimensi saluran 2 Mengawasi cara pemadatan timbunan lapis demi la 2 Menecek elevasi pada titik-titik tertentu dengan pis memperhatikan countur/kemiringan tanah dasar 3 Memeriksa gambar shop drawing pekerjaan draina se,Volume pekerjaan, peralatan dan tenaga kerja LAB. TECHNICION 1 Mengontrol kadar air material yang digunakan pa da timbunan selokan / saluran 2 Mengecek material yang akan digunakan pada pe kerjaan saluran drainase 3 Mengawasi konposisi campuran, sesuai dengan spe sifikasi. QUALITY ENGINEER 1 Memeriksa laporan Lab.Tech. tentang kadar air material timbunan 2 Memeriksa laporan Lab.Tech. tentang kadar air materia timbunan.
CHIEF INSPECTOR 1 Mempelajari gambar kerja yang diajukan oleh pela ksana, dan memberikan arahan pada Surveyor tentang elevasi dasar selokan / saluran 2 Memberikan arahan kepada Inspector cara pemada tan timbunan
1
REKOMENDASI Bila pekerjaan seksi 2.1. Selokan dan saluran air memenuhi dalam pelaksanaannya memenuhi syarat dan spesifikasi, maka perkerjaan tersebut dapat di bayar sesuai dengan item yang bersangkutan.
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
2 : DRAINASE
NO: 2
3
4
5
2,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN Toleransi Diminsi - Sisi muka masing-masing batu dari permukaan pasangan tidak boleh melebihi 1 cm - Untuk lapisan selokan / saluran air, profil permukaan rata-rata selokan saluran air yang dibentuk dari pasangan batu dengan mortar tidak bo leh berbeda dari 3 cm, juga tidak bergeser lebih dari 5 cm dari profil melintang - Tebal minimum setiap pekerjaan pasangan batu denan mortar = 20 Cm Bahan dan Jaminan Mutu : - Batu : - Batu harus terdiri dari batu alam, keras, awet, padat, tahan terhadap udata & air serta berbentuk persegi - Dimensi batu tertahan pada ayakan 10 Cm - Mortar : - Memenuhi spesifikasi seksi 7.8 yaitu : - Adukan antara : semen, Aggregat dan Air - Pencampuran dan pemasangan Pelaksanaan : - Penyiapan Batu : - Batu harus bersih dan sebelum pemasangan harus dibasahi seluruih permukaannya dan diberi waktu yang cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh - Pemasangan lapisan batu pada landasan adukan semen paling sedikit setebal 3 cm harus dipasang pada formasi yang telah disiapkan. - Batu harus ditanam dengan kuat diatas landasan adukan semen. Pengukuran dan Pembayaran : Pekerjaan pasangan batu dengan mortar dibayar dalam m3 sebagai volu me nominal pekerjaan yang selesai dan diterima Untuk keperluan pembayaran, tebal nominal lapisan harus diambil yang terkecil dari berikut ini : - Tebal yang ditentukan seperti yang ditunjukkan pada gambar - Tebal actual rata-rata yang dipandang seperti yang ditentukan dalam pe ngukuran lapangan.
File sop pengawasan
1 2
1 2
SURVEYOR INSPECTOR Seksi 2.2 : Pekerjaan Pasangan Batu dengan mortar Menentukan ukuran/diminsi terhadap pekerjaan 1 Memeriksa besaran butir batu yang digunakan pada pasangan batu pekerjaan Memastikan bahwa air pada saluran poasangan ba 2 Memeriksa batu yang digunakan keras,awet dan tu dengah mortar dapat mengalir dengan lancar padat 3 Memberikan arahan kepada pelaksana cara pema sangan batu yang benar LAB. TECHNICION CHIEF INSPECTOR Memeriksa komposisi campuran adukan mortar 1 Memeriksa hitungan kontrak terhadap volume yg Mengawasi cara-cara penyusunan baru pada peker ditagihkan dalam MC ( Monthly Certificate ) jaan dan memberikan arahan terhadap meterial ba 2 Merekomendari kepada Site Engineer, bahwa hitu tu yang bisa dipakai. ngan volume besar.
QUALITY ENGINEER 1 Pelaksanaan pekerjaan, apakah sesuai dengan spesi fikasi atau tidak
REKOMENDASI Hasil pekerjaan pasangan batu dengan mortar sesu ai dengan gambar rencana, dan meterial yang diguna kan memenuhi persyaratan dalam speseifikasi, maka pekerjaan tersebut bisa dibayarkan.
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
2 : DRAINASE
NO:
3,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 2.3. Gorong-gorong dan Darinase Beton 1 Umum Pekerjaan ini mencakup perbaikan, perpanjangan, penggantian atau pem buatan gorong-gorong pipa beton bertulang maupun tanpa tulangan dan pipa gelombang (Aramco), pelat beton. Gorong-gorong persegi (Box Cul vert) 2 Bahan : - Landasan : bahan berbutir kasar untuk landasan drainase beton - Beton : Beton yang digunakan harus memenuhi spesifikkasi seksi 7.1 - Baja tulangan untuk Beton : Baja tulangan harus memenuhi spesifika si seksi 7.3. - Gorong-Gorong Pipa Beton : Gorong-gorong pipa beton beton bertulang haruslah beton bertulang pracetak dangan mutu beton K 350 (Fc' 30 M Pa) dan memenuhi persyaratan AASHTO M170-07 - Gorong-gorong pipa logam gelombang (Aramco) - Pasangan Batu 3 Pelaksanaan : - Persiapan tempat kerja : - Penggalian untuk drainase beton dan gorong-gorong dilaksanakan se suai dengan gambar kerja - Penimbunan kembali minimum 30 cm diatas puncak pipa atau 1.5 x diameter pipa 4 Pengukuran dan Pembayaran : - Pengukuran untuk pembayaran : Kuantitas yang diukur untuk pembayaran gorong-gorong pipa beton, pipa logam gelombang dibayar dalam meter panjang - Kecualai untuk galian batu dan bahan drainase porous yang digunakan tidak ada pengukuran yang terpisah untuk pembayaran akan dilakukan untuk pekerjaan gallian batu atau timbunan - Dasar untuk Pembayaran : Haruslah merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pema sangan semua bahan termasuk baja tulangan dan semua galian dan pem buangan bahan, pemadatan, cetakan, penimbunan kembali, lubang su lingan dan biaya-biaya lainnya yang diperlukan
File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR INSPECTOR Seksi 2.3. : Pekerjaan Gorong-gorong dan drainase beton 1 Menentukan dalam galian dan kemiringan melin 1 Pengawasi pelaksanaan/penempatan gorong-gorong tang agar air dapat mengalir. dan pemadatan timbunan 2 Menentukan ukuran/dimensi box culver dan Ø go 2 Memeriksa Ø besi yang digunakan utk box culver rong-gorong 3 Mengawasi pelaksanaan pengecoran beton utk box 3 Pengawasi penimbunan kembali dan pemadatan culvert. sekeliling dan diatas gorong-gorong 4 Memeriksa shop drawing yg diajukan oleh Kontraktor LAB. TECHNICION 1 Bila pekerjaan drainase beton dibuat box culvert maka: Job mix beton harus disetujui sebelum di laksanakan di lapangan. 2 Mengawasi pelaksanaan pengecoran beton (kom posisi campuran) 3 Pengambilan sample benda uji untuk di test seba gai pengendalian mutu di lapangan. QUALITY ENGINEER
CHIEF INSPECTOR
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
2 : DRAINASE
4,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 2.4. Drainase Porous 1 Umum Pekerjaan ini mencakup pengadaan,pengangkutan,pemasangan dan pe madatan bahan porous, untuk penimbunan kembali diperlukan landasan drainase beton untuk mencegah butiran tanah halus terhanyut atau ter gerus oleh rembesan air bawah tanah. 2 Bahan drainase porous ditempatkan pada : - Bagian oprit jembatan, - Tembok sayap, TPT, pasangan batu kosong dan dinding bronjong. 3 Toleransi : -Profil akhir timbunan berbutir untuk darinase porous tidak boleh berbe da dari 2 cm dari profil yang ditentukan -Elevasi kelandaian akhir bahan landasan pipa dan drainase beton tidak boleh berbeda 1 cm dari profil yang ditentukan -Kemiringan lereng drainase diambil 1 : 1000 4 Bahan : - Bahan porous untuk penimbungan kembali atau penyaringan(Filter) haruslah keras,awet dan bersih, bebas dari bahan organik. - Anyaman Penyaring (Filter) Plastik harus terbuat dari anyaman geotekstil, pemilihan lubang anyaman yang paling sesuai (mesh opening size/MOS) untuk anyaman filter 5 Pemasangan Drainase Porous: - Permasangan bahan porous di sekeliling pipa/saluran atau pada oprit jembatan dilaksanakan secara sistimatis, dan harus dipadatkan lapis de mi lapis tebal tidak melebihi 15 cm dengan kepadatan = 95 % 6 Pembuatan Lubang Sulingan - Lubang sulingan harus dipasang dengan interval masing-masing untuk horizontal dan vertikal tidak lebih dari 2 m dan 1 m 7 Pengurukan dan Pembayaran : - Kuantitas bahan porous untuk penimbunan kembali diukur jumlah me ter kubik (m³) padat - Pengukuran anyaman Penyaring (Filter) Plastik diukur untuk pembaya ran m2 - Pipa berlubang banyak, diukur untuk pembayaran meter panjang. Dasar Pembayaran : Seperti yang disyaratkan dalam kontrak File sop pengawasan
SURVEYOR
1 2 3
1 2 3
INSPECTOR
Seksi 2 . 4 : Pekerjaan Drainase Porous Pekerjaan Drainase Porous meliputi : TPT. Pas.Batu, dan bronjong Memeriksa shop drawing yang diajuakan oleh Kon 1 Memeriksa request yang menyangkut : Material, traktor. Tenaha Kerja dan Peralatan. Mengawasi galian untuk pas. TPT.Pas.Batu & Bron 2 Pengawasi pasangan TPT, Pas.Batu dan bronjong jong 3 Pengawasi penempatan pipa PPC untuk drainase Memeriksa elevasi, dgn memperhatikan toleransi porous. Dan pengawasi pemadatan tanah timunan yang diiijinkan LAB. TECHNICION CHIEF INSPECTOR Mengawasi adukan campran untuk pasa. TPT dan 1 Bilamana persyaratan dalam pelaksanaan pekerjaan Pas. Batu sudah terpenuhi semua maka da;pat dilaksanakan Memeriksa diameter batu untuk bronjong sesuai dengan gambar rencana Memeriksa material timbunan tanah dan ,menguji kedapatannya
QUALITY ENGINEER 1 dari material tanah timbunan yang digunan serta material batu sudah memenuhi spesifikasi maka pekerjaan dapat dilaksanakan. 2 Memeriksa hasil kedapatan apakag sudah memenu hi sesuai spesifikasi atau belum
REKOMENDASI Bila pekerjaan tersebut sudah memenuhi persyarat an dalam spesifikasi maka pengukuran untuk pemba yaran dapat dilakukan.
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
3 : PEKERJAAN TANAH
NO:
1,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 3.1. Galian 1 Umum Pekerjaan ini mencakup penggalian,penanganan,pembuangan atau pe numpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan. Umumnya diperuntukan untuk pembuatan saluran air/selokan,pondasi gorong-gorong,stabilitas lereng dan buangan bahan longsoran. 2 Pekerjaan galian teridiri dari : - Galian Biasa, - Galian Batu Lunak, - Galian Batu, - Galian Struktur, - Gali an Perkerasan Aspal, -Galian Perkerasan Berbutir dan -Galian Perkera san Beton -Galian Biasa : Seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai gal.batu lunak, galian batu, galian struktur, galian sumber bahan. -Galian Batu Lunak : Galian bongkahan batu yang mempunyai tekan uni aksial 300-400 kg/cm2 dengan cukup menggunakan exava vator bucket yang dilengkapi kuku baja khusus. -Galian Batu : Galian bongkahan batu, beton dengan volume 1 m3 atau lebih dengan penggunakan alat bertekanan udara atau pemboran (drilling) dan peledakan. -Galian Struktur : Untuk galian abutment jembatan,tembok penahan ta nah beton,struktur beton pemikul beban. Pekerjaan galian struktur juga meliputi : penimbunan kembali dengan bahan yang disetuji. -Galian Perkerasan Aspal : Mencakup galian pada perkerasan aspal lama dan pembuangan bahan perkerasan aspal dengan atau tan pa Cald Milling Machine -Galian Perkerasan Berbutir : mencakup galian pada perkerasan berbutir lama dan pembuangan perkerasan berbutir -Galian Perkerasan Beton : Mencakup galian pada perkerasan beton lama dan pembuangan perkerasan beton yang tidak dipakai 3 Toleransi Dimensi : -Kelandaian akhir,garis dan formasi sesudah galian selain galian perkera san beraspal dan/atau perkerasan beton perbedaan tinggi tidak boleh lebih tinggi dari 2 cm atau lebih rendah 3 cm dari setiap titik. -Permukaan lereng tidak boleh berbeda dari garis profil 10 cm untuk ta nah dan 20 cm untuk batu File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
Seksi 3.1. Pekerjaan Galian 1 Mencek gambar shop drawing dan elevasi dari galian 1 Pekerjaan galain harus bisa dibedakan :-Galian Biasa ,Ga sebelum pekerjaan dimulai lian Batu, Galian Struktur & Galian Perkerasan Beraspal 2 Koordinasi dengan Inspector tentang batasan panjang 2 Penggalian harus sesuai dengan shop drawing lebar dan elevasi galian. 3 Penimbunan dan pemadatan timbunan harus diawasi 3 Mencek tolerandi dimensi yang diijinakn sesuai dgn sehingga tidak merusak struktur yang tepasang spesifikasi 4 Penyokong (Shoring) dan Pengaku (Bracing) dipasang bila permukaan lerang tidak stabil LAB. TECHNICION CHIEF INSPECTOR 1 Dari 4 macam galian tersebut Lab.Technician mengiden 1 Bila pekerjaan galian sudah selesai dan memehui spe tifikasi yang mana termasuk galian biasa,batu,struktur sifikasi, maka hasil hitungan volume harus dicek kem dll.Diinformasikan ke inspector,bahwa gilian tersebut bali masuk dalam katagori 4 masing-masing galian. 2 Sebelum dilakukan pekerjaan selanjutanya,galian dira takan atau pemadatan sekilas QUALITY ENGINEER 1 Mengindentifikasi gaian tanah tersebut termasuk da lam golongan mana dan dinformasikan ke Inspecgtor dan CI, untuk menentukan item pilihan pemmbayar an
REKOMENDASI Jila semua perkerjaan galian telah memenuhi spesi fikasi dan persyaratan lainya maka pekerjaan tersebut dapat dibayar sesuai dengan volume yang diajukan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
3 : PEKERJAAN TANAH
2,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 3.1. Galian ( Lanjutan ) 4 Galian Tanah Lunak, tanah Ekspansif, atau Tanah Dasar Berdaya Dukung Sedang selain tanah Organik atau tanah gambut : - Tanah Lunak : Setiap tanah yang nilai CBR nya ≤ 2 % - Daya Dukung Sedang CBR nya ≥ 2 % dan ≤ 6 % - Tanah Ekspansif : Tanah yang mempunyai pengembangan potensial ≥5% Bilamana tanah lunak, ekspansif atau berdaya dukung rendah terekspos pada tanah dasar Hasil galian,atau bilamana tanah lunak atau ekspansif berada dibawah timbunan maka perbaikan tambahan sebagai berikut: - Dipadatkan sampai mempunyai kapasitas daya dukung dengan CBR le bih dari 2 % - Distabilisasi atau - Dibuang seluruhnya - Digali sampai dibawah elevasi tanah dasar dengan kedalaman yang di tunjukan dalam gambar dan jika tidak maka kedalaman yang diberikan dalam Tebel :3.1.2.1. Spesifikasi Teknis. - Tanah ekspansif harus dibuang sampai kedalaman 1 meter dibawah elevasi permukaan tanah dasar rencana. - Tanah dasar berdaya dukung sedang harus digali sampai kedalaman te bal lapisan penopang seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana. 5 Galian pada perkerasan aspal yang ada : - Galian dilaksanakan dengan menggunakan atau tidak mesin cold milli ng machine 6 Pengukuran dan Pembayaran : - Galian tidak diukur untuk pembayaran : - Galian yg diperlukan utk membuang bahan yang lunak atau tidak me memenuhi spesifikasi. - Pekerjaan tambahan akibat longsoran lereng - Pekerjaan galian untuk selokan/ saluran air, gorong-gorong, pipa ge lombang (aramco) - Galian pengembalian kondisi (reinstatement) perkerasan lama, kon disi bahu jalan, pemeliharaan rutin. -Pengukuran galian untuk pembayaran : - Dasar perhitungan kuantitas galian ini haruslah gambar penampang File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR Galian Biasa 1 Bagian biasa : biasa pada galian untuk sekolan air, ga lian untuk pelebaran jalan (cutting) dimana harus di teliti/diperiksa setiap elevasi dan Sta. untuk perhitu nngan vplume. 2 Mengawasi kemiringan galian jangan sampai longsor serta pembuatan trap setiap tinggi 3 meter Galian Batu Jelas Galian Struktur 1 Galian struktur terdiri dari : kedalaman : - 0.00 s/d 2.00 meter - 2.00 s/d 4.00 meter - 4.00 s/d 6.00 meter mementukantukan elevasi masing-masing kedalam an galian dengan cara : menentukan titik terendah elevasi tanah dasar pon dasi, dan menentukan elevasi bidang vertikal ponda si
INSPECTOR Galian Biasa 1 Harus dapat dibedakan galian satu sama lainnya, dgn konsultasi lab.technician, untuk galian biaya diguna kan CBR = 6 %. 2 Mengawasi melaksanaan galian pada daerah cutting jangan sampai terjadi longsoran Galian Batu Jelas Galian Struktur 1 Galian struktur penempatannya pada galian untuk pondasi / abutment jembatan : Bersama-sama dengan surveyor untuk menentukan elevasi kedalaman Galian : - 0.00 s/d 2.00 meter - 2.00 s/d 4.00 meter dan - 4.00 s/d 6.00 meter serta pengawasi penggalian jang sampai terjadi kelongsoran
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
3 : PEKERJAAN TANAH
3,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 3.1. Galian ( Lanjutan ) melintang profil tanah asli sebelum digali yang telah disetujui dan gam bar pekerjaan galian akhir. Metoda perhitungan haruslah metoda luas ujung rata-rata,menggunakan penampang melintang pekerjaan secara umum dengan jarak tidak lebih dari 25 meter atau dengan jarak 50 m - Pekerjaan galian struktur : (0-2 M, 2-4 M dan 4-6 M) yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi oleh bidang-bidang sebagai berikut: - Bidang atas - Bidang bawah adalah bidang dasar pondasi - Bidang tegak adalah bidang vertikal keliling pondasi -Dasar Pembayaran : - Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan tersebut, dibayar me nurut satuan pengukuran, merupakan kompensasi penuh untuk selu ruh pekerjaan termasuk coffedam,penyokon,pengaku dan pekerjaan berkaitan. Seksi : 3.2. Timbunan 1 Umum Pekerjaan timbunan mencakup pengadaan,pengangkutan , penghampa ran dan pemedatan tanah atau bahan berbutir. Timbunan dibagi dalam 3 jenis yaitu : - Timbunan tanah biasa - Timbunan pilihan - Timbunan diatas tanah rawah 2 Toleransi Dimensi : -Elevasi dan kelandaian akhir tidak lebih tinggi dari 2 cm atau lebih ren dah 3 cm. -Akhir timbunan cukup rata dan memiliki kelandaian untuk mengalikan air permukaan yang bebas. -Timbunan selain dari lapisan penopang (capping layer) diatas tanah lu nak tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm 3 Bahan : -Timbunan biasa : -Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa terdiri dari ba han galian tanah atau bahan galian batu -Tanah tidak termasuk klasifikasi A-7-6 menurut ASSHTO M154. dengan File sop pengawasan
SURVEYOR
1
1
2 3
INSPECTOR Seksi 3.2. Timbunan Pekerjaan timbunan terdiri dari : - CBR tanah timbunan biasa ≥ 10 % sedangkan - Timbunan Tanah biasa - CBR timbunan pilihan ≥ 10 % - Timbunan pilihan Peralatan untuk penghamparan timbunan dan pema Timbunan tanah biasa dan timbunan pilihan dapat di datan timbunan. dibedakan antara lain : SURVEYOR INSPECTOR Sebelum dilaksanakan pekerjaan timbunan, surveyor 1 Mengawahasi pelaksanan timbunan sesuai dengan harus menentukan ketinggian timbunan dentan me gambar shop drawing, ngukur elevasi timbunan atau dipasang patok pem 2 Pelaksanaan timbunan secara lapis demi lapis dan di bantu berupa patok kayu diberi tanda dengan cat utk padatkan menentukan elevasi timbunan 3 Bekerjasama dengan Lab.Technician selalu kontrol kadar air sehingga bisa terpenuhi kepadatan maksi LAB. TECHNICION mum yang disyaratkan spesifikasi Material timbunan harus sudah ditest kadar airnya se 4 Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan tebal suai dengan spesifikasi dan CBR, atau sesuai dengan padat lebih dari 20 Cm atau lapisan dengan tebal ku hasil test phisik material yang digunakan timbunan rang dari 10 Cm digunakan dalam timbunan. 5 Mencek peralatan yang dinakan dalam pekrjaan tim Bahan timbunan yang tidak memenuhi spesifikasi ha bunan:Grader,alat compection (Pemadat).water tank rus ditolak. Timbunan dibedakan dalam 2 hal, yaitu timbunan bi asa dan timbunan pilihan, dengan batasan CBR min 6 % timbunan biasa, dan CBR min. 10 % timbunan pi lihan. OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
3 : PEKERJAAN TANAH
4,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 3.2. Timbunan (Lanjutan) nilai CBR minimum = 6 % -Tanah Expansive yang memiliki nilai aktif ≥ 1.25 derajat pengembangan -Timbunan Pilihan : -Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan terdiri dari bahan tanah atau batu yang nilai CBR minimum = 10 % 4 Pengamparan dan Pemadatan Timbunan : -Penghamparan Timbunan : -Timbunan tanah biasa, timbunan tanah pilihan dihampar pada permu kaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan yang merata dan bila dipadatkan akan memenuhi toleransi dimensi. -Pemadatan Timbunan : -Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bila kadar air ba han berada dalam rentang 3 % dibawah kadar air optimum sampai 1 % diatas kadar air optimum -Pemadatan timbunan yang sudah dihampar harus dilaksanakan perla pis sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan. -Pemadatan timbunan dimulai dari tepi luar bergerak menuju arah sum bu jalan -Timbunan yang tidak bisa dipadatkan dengan alat pemadat normal ha rus dihampar dalam lapisan mendatar dengan tebal gembur tidak lebih dari 10 cm dan dipadatkan dengan mesin stemper (timbris) 5 Jaminan Mutu : -Kepadatan Timbunan Tanah : -Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm dibawah elevasi tanah dasar harus dipadatkan sampai kepadatan lapangan = 95 % -Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah da dasar harus dipadatkan sampai kepadatan lapangan = 100 % -Pengujian kepadatan lapangan dengan alat send cone pada setiap inter val 200 meter berselang dengan nilai kepadatan lapangan ≥ 100 % 6 Pengukuran dan Pembayaran : -Pengukuran Timbunan Timbunan diukur sebagai jumlah m3 bahan terdapatkan yang diperlukan dan diterima baik, volume diukur berdasarkan gambar profil melintang dengan luas penampang dengan jarak tidak lebih dari 25 meter File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR Penghamparan timbunan 1 Mencek kembalai elevasi hamparan timbunan yang 1 Sebelum penghamparan timbunan dilaksanakan, ta sudah dipadatkan apakah sudah sesuai dengan gam nah dasar harus dipadatkan terlebih dahulu. bar shop drawing 2 Hamparan timbunan dgn memperhatikan shop draw ing, elevasi timbunan, tebal gembur hamparan 3 Hamparan timbunan dilaksanakan dengan lapis demi lapis dan maksimum tebal timbuaan = 20 cm Pemadatan timbunan LAB. TECHNICION 1 Pengawasi pemadatan timbunan 1 Mengontrol terhadap rentang kadar air yang disyarat 2 Pekerjaan hamparan berikutnya bisa dilaksanakan ji kan dalam spesifikasi. ka sudah memenuhi syarat kepadatan. 2 Melakukan test sand cone untuk menentukan kepada tan lapangan (φd.lapangan) = 100 % dari φ lab.
QUALITY ENGINEER 1 Mengecek hasil evaluasi Lab.Technician, tentang kadar air dan kepadatan lapangan (φd)
CHIEF INSPECTOR 1 Menghiitung volume timbnan yang bisa dibayarkan dengan item timbunan biasa atau timbuan pilihan.
REKOMENDASI Jika sudah memenuhi persyaratan : - kadar air , kepadatan lapangan, hasil hitungan volume sesuai dengan yang dikerjakan maka dapat direkomendasikan untuk dibayar menurut item pekerjaan tersebut. OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
3 : PEKERJAAN TANAH
5,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 3.2. Timbunan (Lanjutan) Timbunan diatas tanah rawa diukur untuk pembayaran dengan cara : -Pasang pelat dan batang pengukur penurunan (settelment) dan diama ti penurunan timbunan berdasarkan elevasi tanah asli. -Volume gembur yang diukur dalam kendaraan pengangkut sebelum di bongkar dilokasi penimbunan. -Dasar Pembayaran : Daftar kuantitas dan harga pembayaran timbunan tersebut merupakan konpensasi penuh pengadaan,pemasokan,penghamparan,pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan/lapangan. Seksi : 3.3. Penyiapan Badan Jalan 1 Umum Pekerjaan penyiapan badan jalan meliputi : -Penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan krikil lama untuk penghamparan Lapis Pondasi, lapis pondasi semen tanah atau lapis pondasi beraspal. 2 Toleransi Dimensi : -Elevasi akhir setalah dipadatkan tidak boleh belih tinggi atau lebih ren dah 1 cm dari profil yang disyaratkan -Permukaan rata serta memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air bebas mengalir dari permukaan jalan 3 Bahan : Tanah dasar dapat dibentuk dari : - Timbunan biasa, - Timbunan pilihan, - lapis pondasi atau Drainase Porous atau - Tanah asli di daerah galian. 4 Pelaksanaan Penyiapan Badan Jalan : -Penyiapan tempat kerja -Pemadatan tanah dasar : - Tanah dasar harus dipadatkan sesuai dengan ketentuan Pasal 3.2.3.(3) (Pemadatan Timbunan) - Pemadatan dan jaminan mutu tanah dasar sesuai ketentuan Pasal.3. 2.4. (Pengendalian mutu bahan dan Pemadatan) 5 Pengukuran dan Pembayaran : -Pengukuran : -Diukur jalur lalu lintas yg mengalami kerusakan (dalam meter persegi) -Dasar Pembayaran: - Kuantitas dari badan jalan mencakup konpensasi penuh pek. Tsb. File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR Seksi : 3.3. Penyiapan Badan Jalan Pekerjaan penyeiapan badan jalan meliputi : Penggaruan dan pemadatan permukaan jalan lama, dan penghamparan lapis pondasi SURVEYOR 1 Menentukan ketinggian dan galian utk badan Jalan 2 Mengecek ketinggian akhir setelah dipadatkan
INSPECTOR 1 Memeriksa shop drawing yang diajukan oleh Konrak tor 2 Memeriksa lebar penyiapan bada jalan yang akan di kerjakan oleh kontraktor 3 Mencek peralatan, material dan tenaga kerja 4 Mengawasi pemadatan tanah dasar sesuai dengan disyaratkan dalam spesifikasi.
LAB. TECHNICION 1 Mencek bahan timbuman yang akan digunakan dan memastikan sesuai dengan spesifikasi dgn memper hatikan kadar air optimum. QUALITY ENGINEER 1 Mengecek hasil evaluasi Lab.Technician, tentang kadar air dan kepadatan lapangan (φd)
CHIEF INSPECTOR 1 Menghiitung volume timbnan yang bisa dibayarkan dengan item timbunan biasa atau timbuan pilihan.
REKOMENDASI Jika sudah memenuhi persyaratan : - kadar air , kepadatan lapangan, hasil hitungan volume sesuai dengan yang dikerjakan maka dapat direkomendasikan untuk dibayar menurut item pekerjaan tersebut. OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
DIVISI 4 – PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
4 : PELEBARAN PERKESARAN DAN BAHU JALAN
NO:
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 4.1. Pelebaran Perkerasan 1 Umum Pekerjaan ini mencakup penambahan lebar perkerasan lama sampai le bar jalur lalu lintas yang diperlukan dalam rancangan, termasuk pelebaran, penghamparan, pamadatan. Bilamana alinyemen jalan lama tidak memenuhi ketentuan minimum da ri fungsi jalan tersebut(arteri,kolektor dan lokal), maka pelebaran perke rasan dilaksanakan dengan berbaikan alinyemen jalan tersebut. 2 Toleransi Dimensi : -Ketentuan dan syarat spesifikasi seksi 5.1 (Lapis Pondasi Aggregat) dan seksi 5.4 (Lapis Pondasi Semen) -Tebal lapisan yang diizinkan dihampar dalam satu kali hamparan. 3 Bahan : -Pelebaran perkerasan dengan menggunakan bahan : - Timbunan, -Lapis pondasi aggregat, - lapis pondasi semen tanah, - Lapisan aspal, dan lapis resep pengikat (Priem coat) 4 Persiapan untuk pelabaran perkerasan: -Lebar galian pelebaran adalah 1.2 meter, untuk memberikan ruang ber gerak bebas alat pemadat (Tandem Roller) -Percampuran bahan berbutir yang baru dan lama umumnya tidak diper kenankan. 5 Penghamparan, Pemadatan Bahan Pelebaran Perkerasan : -Penghamparan dan Pemadatan Lapis Pondasi Aggregat Lihat spesifikasi Pasal 5.1.3 (Penghamparan dan pemadatan Pond.Agg) Frekwensi pengujian : Tiap 500 m3 bahan yang dibawah kelapangan dilakukan pengujian : 5 test plastis index, 5 test gradasi dan 1 test kepadatan lapangan (φd) Tiap 50 meter panjang penghamparan aggregat dilakukan pengujian ke padatan lapangan (φd) = 1 kali dan test kadar air = 1 kali 6 Pengukuran dan Pembayaran : Tidak ada pengukuran pembayaran pada seksi 4.1. Pelebaran perkerasan penyiapan badan jalan, penghamparan,pemadatan (dimasukan dalam pembayaran seksi lain yang berkaitan)
File sop pengawasan
1,00 URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR Seksi 4.1. Pekerjaan Pelebaran Perkerasan Pekerjaan Pelebaran Perkerasan meliputi : - Pelebaran perkerasan jalan lama, - Pekerjaan bahu jalan, - Galian , Timbunan, Pemadatan dan penghampa aggregate base, lapis Aspal (AC-BC, AC-WC), Tack Coat dan Prime Coat SURVEYOR 1 Mengecek shop drawing mengenai ukuran lebar dan elevasi galian pelebaran utk bahu jalan. 2 Bersama dengan inspector menentukan elevasi ke dalaman galian 3 Memasang patok untuk kontrol tebal hamparan utk setiap komposisi struktur perkerasan LAB. TECHNICION 1 Mengecek JMF ageregat yang akan digunakan pada pelebaran bahu jalan antara lain : - Material timbunan pilihan (jida ada) - Aggregate Base kelas B, Kelas A - JMF AC-BC dan AC-MC 2 Melakukan test kepadatan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan 3 Mengecek kadar air optimum terhadap material yang digunakan
INSPECTOR 1 Mengawasi penggalian pelebaran perkerasan dan ba hu jalan 2 Mengawasi pemadatan tanah dasar sebelum ditempat kan / dihampar material lainnya. Jika sudah mencapai kepadatan yg disyaratkan koordinasi dengan Lab.Tech nician untuk dilakukan test kepadatan 3 Jika material yang digunakan tidak sesuai dgn JMF ma ka kasus tersebut disampaikan ke CI/QE untuk diper baiki atau material tsb. ditolak 4 Mengawasai pemadatan, penghamparan aggregat ke las B dan kelas A ataupun material pilihan. 5 Mengawasi pekerjaan Prime Coat dan Tack Coat 6 Bersama-sama dennan lab.Tech. untuk mengambil sample penggunaan tack coat dan prime coat.
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
4 : PELEBARAN PERKESARAN DAN BAHU JALAN
NO:
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 4.2. Bahu Jalan 1 Umum Pekerjaan ini termasuk pemasokan , pengangkutan, penghamparan, pe madatan bahan bahu jalan pada tanah dasar yang telah disiapkan. 2 Toleransi Dimensi : -Bahu jalan dengan leburan aspal, toleransi elevasi dan kerataan yang di sayaratkan pasal 5.1.1.(3) lihat Tabel : 5.1.1.(1) Toleransi elvasi permuka an relatif rerhadap elevasi rencana. -Bahu jalan semen tanah,toleransi elevasi dan kerataan yang disyaratkan pasal 5.4.1.(3) -Bahu jalan dengan perkerasan semen, toleransi elevasi dan kerataan yang disyaratkan pasal 5.3.1.(3) -Bahu jalan dengan campuran aspal panas,toleransi elevasi dan kerataan yang disyaratkan pasal 6.3.1.(4) -Bahu jalan tanpa leburan aspal, permukaan akhir yang telah dipadatkan tidak boleh berbeda lebih dari 1.5 cm diatas atau dibawah elevasi yang disyaratkan 3 Bahan : Ketentuan bahan yang disyaratkan dalam divisi 5 dan divisi 6 4 Penghamparan dan Pemadatan : -Pelaksanaan penghamparan dan pemadatan bahu jalan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan pada Pasal-Pasal : - 5.1.3, - 5.3.5, - 5,4,5, -6.1.4, - 6.2.5 dan 6y.3.6. masing-masing lapis pondasi aggrergat, perkes san beton dan lapis pondasi semen tanah. 5 Pengukuran dan pembayaran : -Cara Pengukuran : -Seperti yang disyaratkan pada Divisi 5 dan Divisi 6 -Dasar Pembayaran : -Daftar kuantitas sebagai dasar pembayaran merupakan kompensasi pe nuh untuk pemasokan, penghamparan, pemadatan dan pengujian ba han.
File sop pengawasan
2,00 URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR Pekerjaan Bahu Jalan
Pekerjaan Bahu jalan meliputi : - Galian, - Timbunan ( tanah biasa, pilihan ), - Penghamparan aggregat kelas A & kelas B, pemadatan, - peker jaan tack coat, dan prime coat SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
5 : PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
1,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 5.1. Lapis Pondasi Aggregat 1 Umum Pekerjaan ini meliputi: Pengangkutan, penghamparan, pemadatan aggre gat pada lokasi yang telah diterima sesuai dengan gambar rencana. Lapis pondasi terdiri dari : Lapis Pondasi Atas/LPA ( Aggrgare Kelas A) & Lapis pondasi bawah/LPB (Aggregat Kelas B) 2 Toleransi Dimensi : Toleransi Elevasi Permukaan Bahan Dan Lapisan Pondasi Aggregat terhadap Elevasi Rencana Lapis Pondasi Aggregat Kelas B + 0 Cm Elevasi Atas - 2 Cm Permukaan Lapisan Pondasi Kelas A + 0 Cm (perkerasan dan bahu jalan) elevasi atas - 1 Cm Bahu Jalan tanpa penutup Aspal dengan Tidak boleh lebih atau lebih Lapisa Pondasi Aggergat Kelas S (hanya rendah 1 Cm terhadap tepi ja pada lapis permukaan) lur lalu lintas Catatan: Lapis pondasi Aggregat Kelas A dan B diuraikan dalam Pasal 5.2.1. dari spesifikasi ini Permukan lapis pondasi harus rata, dan tebal total minimun lapis Ponda si Aggregat kelas A dan kelas B tidak boleh kurang dari 1 Cm dari tebal yg disyaratkan. 3 Cuaca yang diijinkan untuk bekerja : Lapis pondasi aggregat tidak boleh dihampar, dipadatkan sewaktu hujan dan pemadatan tidak boleh dilakukan setelah hujan bila kadar air bahan tidak berada dalam rentang yang disyaratkan dalam spesifikasi pasal. 5.1.3.(3) 4 Perbaikan terhadap Lapis Pondasi Aggregat yang tidak memenuhi syarat -Tebal atau kerataan (kemiringan melintang dan superelevasi) diperbai ki dengan membongkar atau menambah bahan. -Lapis pondasi yang tidak memenuhi ketentuan telah silapisi (kekurang an tebal dapat dikompensasi) -Bila hasil uji kepadatan tidak memenuhi syarat (φd ≥ 100 %) harus di padatkan kembali. 5 Bahan : -Terdapat 3 kelas lapis pondasi aggregat yaitu : Lapis pondasi atas / LPA File sop pengawasan
SURVEYOR
1 2 3
1
2 3 4
5
INSPECTOR
Seksi: 5.1 : Pekerjaan Lapis Pondasi Aggregat Pekerjaan ini meliputi : Penghamparan Aggregate dan Pemadatannya : - Aggregat Base Kelas S - Aggregat Base Kelas B - Aggregat Base Kelas A SURVEYOR INSPECTOR Mengecek permukaan lokasi yang telah disiapkan 1 Menghitung volume padat aggregate yang akan di dan telah memenuhi gambar shop drawing hampar. Memasang patok tebal masing-masing Aggregat 2 Mengecek jarak tumpukan aggregarte satu sama lain Bersama sama dengan Inspector, Lab.Technician pe sehingga dalam satu operasi penghamparan bisa ter kerjaan selajutnya bisa dilaksanakan apabila sudah penuhi volume hamparan dengan (toleransi elevasi memenuhi : permukaan untuk Aggregat Kelas A ± 1 cm dan Aggre - Tebal lapisan aggregate yang disyaratkan sesuai de Kelas B ± 2 cm) gambar shop drawing Tebal loss biasanya diambil antara 1.20 atau atau 1.25 - hasil uji lapangan / test kepadatan memenuhi sya kali tebal monimal aggregate syarat , dimana φd lap.≥ 100 % dari φd lab. 3 Bersama-sama dengan Lab.Technician mengamati rentang kadar air 4 Sebelum hamparan aggregat , dilaksanakan terlebih LAB. TECHNICION duhulu permukaan dibersihkan dari debu dgn pera Lapis pondasi Aggregate sedapat mungkin sesuai latan compressor dengan JMF terdiri dari : 5 Bila aggregate akan dihampar pada permukaan jalan - Gradasi lapis pondasi aggregate tersebut aspal lama, maka harus dilakukan penggaruan atau - Abrasi / tingkat kekerarasan material pengaluran pada perkerasan aspal lama agar dipero - Indek Plastisitas leh tahanan geser yang lebih baik - CBR 6 Penghamparan Aggregate dengan bantuan alat mo Mengecek kepadatan tanah dasar sebelum aggregat tor grader, bila tidak tersedia motor grader pengham dihampar paran aggregat tidak bisa dilaksanakan. Mengawasi pencampuran bahan dilapangan atau di 7 Penghamparan selajutnya (aggregat kelas A ) bisa lokasi instalasi pemecah batu (stone crusher) dilaksanakan apabila : Melaksanakan pengujian lapangan terhadap kepada - Elevasi / ketebalan aggregate kelas B sesudah me tan Aggregat dan kadar air sesuai dengan spesifikasi menuhi persyaratan, yang disyaratkan - Hasil pengujian kepadatan lapangan φd lap ≥ 100 % Mengecek penghaparan aggregate jangan sampai ada segregasi satu sama lain
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
5 : PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
2,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
SURVEYOR
Seksi : 5.1. Lapis Pondasi Aggregat ( Lanjutan ) (Aggregat kelas A), - lapis pondasi bawah / LPB (Aggregat kelas B) dan lapis pondasi kelas S ( untuk bahu jalan tanpa penutup aspal ) -Fraksi Aggeregat Kasar : - Tertahan ayakan 4.75 mm - Pecahan batu keras dan awet - Abrasi = 0 - 40 % -Fraksi Aggeregat Halus : - Lolos ayakan 4.75 mm - Partikel pasir alam atau batu pasir halus - Abrasi = 0 - 40 % 6 Sifat bahan yang disyaratkan : Bebas dari bahan organic dan gumpalan lempung atau bahan yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan harus memenuhi ketentuan gradasi yang diberikan dalam tabel : 5.1.2.(1) dan memenuhi sifat-sifat yang di berikan dalam tabel 5.1.2.(2) Pencampuran bahan untuk lapis pondasi aggregat dikerjakan dilokasi pe mecah batu (stone crusher) dengan menggunakan pemasok mekanis ( mechanical feeder) Pencampuran bahan dilapangan dalam keadaan apapun tidak diperbo lehkan. Tabel : 5.1.2.(1) : Gradasi Lapis Pondasi Aggregat Persen Berat yang lolos Ukuran Ayakan ASTM / (mm) Kelas A Kelas B Kelas S 2" / 50.00 100 1½" / 37.50 100 88-95 100 1" / 25.00 79-85 70-85 77-89 3/8 " / 9.50 44-58 30-65 41-66 No: 04 / 4.75 29-44 25-55 26-54 No: 10 / 2.000 17-30 15-40 15-42 No: 40 / 0.425 7-17 8-20 7-26 No: 200 / 0.075 2-8 2-8 4-16 Tabel : 5.1.2.(2) : Sifat-sifat Lapis Pondasi Aggregat Sifat - Sifat Kelas A Kelas B Abrasi dari aggregat kasar (SNI:2417:2008) 0-40 % 0-40 % 95/95¹ 55/50² Batu Pecah tertahan ayakan 3/8" File sop pengawasan
Kelas S 0-40 % 55-50²
INSPECTOR Pekerjaan Pemadatan Aggregat
SURVEYOR 1 Mengecek bentuk permukaan jalan / crown apakah sudah sesuai dengan shop drawing atau belum 2 Mengukur kembali elevasi aggregat yang sudah dipa datkan apa sudah memenuhi tebal dan toleransi di minsi yang disyaratkan dalam spesifikasi. 3 Bila sudah memenuhi tebal yang disyaratkan peker jaan berikutnya dapat dilaksanakan. LAB. TECHNICION 1 Memeriksa/mengecek kadar air optimum yg diijinkan dalam rentang 3 % dibawah s/d 1 % diatas kadar air optimum 2 Setelah operasi pemadatan selesai dilakukan test ke padatan lapangan dengan send cone dengan hasil φd lapangan ≥ 100 % φd laboratorium.
1
2
3
4
INSPECTOR Alat pemadat yang biasa digunakan antara lain - Vibrator Roller, Tandem Roller & Tire Roller - Alat bantu, Water Tank, Compressor Memperhatikan jumlah lintasan dalam pemadatan, jangan sampai over compection, sehingga aggregat tidak akan padat, jika terjadi demikan tindakan yang tindakan yang harus diambil membongkar material tersebut. Harus diperhatikan operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan Pada tikungan (superelevasi) dimulai dari bagian pa ling rendah bergerak sedikit demi sedikit ke daerah yang lebih tinggi Pekerjaan selanjutnya bisa dilaksanakan apabila : - Tebal lapisan sebelumnya sudah memenuhi persya ratan sesuai denan spesifikasi - Hasil test kepadatan dgn sand cone mengahasilkan φd lap ≥ 100 % φd lab.
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
5 : PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
3,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 5.1. Lapis Pondasi Aggregat ( Lanjutan ) Tabel : 5.1.2.(2) : Sifat-sifat Lapis Podasi Aggregat (lanjutan) Sifat - Sifat Kelas A Kelas B Kelas S Batas Cair (SNI:1967:2008) 0-25 0-35 0-35 Indek Plastisitas(SNI 1966:2008) 0-6 0-10 4-15 Hasil kali Indeks Plastis dengan % lolos Maks.25 ayakan No: 200 Gumpalan lempung dan butiran-butiran 0-5 % 0-5 % 0-5 % mudah pecah (SNI 03 - 4141:1996) CBR Rendaman (SNI 1744:2012) Min.90 % Min.60% Min.50% Perbandingan persen lolos ayakan No: Maks.2/3 Maks.2/3 200 dan No: 40 Catatan : 1)- 95/90% menunjukkan bahwa 95% aggregat kasar mempunyai muka bi dang pecah satu atau lebih dan 90% aggregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih 2)- 55/50%menunjukkan bahwa 55% aggregat kasar mempunyai muka bi dang pecah satu atau lebih dan 50% aggregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih 7 Penghamparan dan Pemadatan Lapis Pondasi Aggregat : -Penghamparan : - Penyiapan formasi untuk pengahamparan aggregat : Bilamana lapis pondasi aggregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan lama,semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama terlebih dahulu harus diperbaiki. Bilamana lapis pondasi aggregat akan dihampar langsung pada permu kaan aspal lama, dalam kondisi tidak rusak maka harus diperlukan pe nggarukan atau pengaluran pada permukaan aspal lama agar mening katkan ketahanan geser yang baik. - Setiap lapis harus dihampar pada satu operasi dengan takaran yang me rata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dengan toleransi yang disyaratkan -Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 Cm. -Pemadatan : - Segera setelah dihampar dengan ketebalan loss minimal = 1.2 x tebal File sop pengawasan
SURVEYOR 1
INSPECTOR 1
LAB. TECHNICION 1
CHIEF INSPECTOR 1
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
1
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
5 : PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
NO:
Seksi : 5.1. Lapis Pondasi Aggregat ( Lanjutan ) aggregat pondasi,lalu dipadatkan dengan alat pemadat roda besi (Tan dem roller) - Periksa elevasi dengan kemiringan melintang jalan (cross fall) - Pemadatan dimulai sepanjang tepi begerak sedikit demi sedikit menu ju as jalan dalam arah memanjang. - Pada daerah tikungan (superevelasi) pemadatan dimulai dari arah ren dah bergerak sedikit demi sedikit ke arah yang lebih tinggi. - Pemadatan dilakukan bila kadar air berada pada rentang 3% dibawah Kadar air Optimum (W.opt) sampai 1 % diatas kadar air optimum(W.op) 8 Pengujian : -Untuk setiap 1000 m3 Aggregat dilakukan pengujian : - 5 Test Indeks Plastisitas - 5 Test Gradasi - 1 Test Kepadatan - Test CBR bila diperlukan -Untuk setiap 200 m dilakukan test rutin berupa : - Test Kepadatan dengan alat Sand Cone - Test Kadar Air 9 Pengukuran dan Pembayaran : -Pengukuran untuk pembayaran : - Volume yang diukur didasarkan atas penampang melintang jalan dan panjangnya diukur secara mendatar sepanjang sumbu jalan. -Dasar Pembayaran : - Merupakan kompensasi penuh dari, pemasokan, penghamparan, pe madatan, pengujian dan perbaikan akibat lalu lintas. Seksi : 5.2. Pengerasan Berbutir Tanpa Penutup Aspal 1 Umum Pekerjaan ini meliputi: Pengangkutan, penghamparan, pemadatan aggre gat pada lokasi yang telah diterima sesuai dengan gambar rencana. (lapis permukaan aggregat dan lapis pondasi aggregat) 2 Toleransi Dimensi : -Tebal minimum tidak boleh kurang dari 1 Cm dari tebal yg disyaratkan -Kemiringan melintang jalan diambil 5 % , dan pada tikungan (superele vasi) sesuai dengan gambar rencana File sop pengawasan
4,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
SURVEYOR 1
INSPECTOR 1
LAB. TECHNICION 1
CHIEF INSPECTOR 1
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
1
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
5 : PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
NO: 3
5,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN -Bahan : -Aggregat yang digunakan terdiri dari : - Krikil pecah atau batu pecah atau krikil alam bulat yang memenuhi spesifikasi ( keras, bersih, bebas dari gumpalan lempung, dan bahan organik) Tabel: 5.2.2.(1) : Gradasi Lapis Permukaan Jalan tanpa Penutup Aspal Ukuran Ayakan Prosentase Berat Yang Lolos ASTM / (mm) 3/4 " / 19.000 100 No: 04 / 4.750 51 - 74 No: 40 / 0.427 18 - 36 No: 200 / 0.075 10 - 22 Bila aggregat kasar besaral dari krikil maka lapis penutup jalan tanpa aspal mempunyai 100 % berat aggregat kasar dengan angularitas 95/90 1)- 95/90% menunjukkan bahwa 95% aggregat kasar mempunyai muka bi dang pecah satu atau lebih dan 90% aggregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih Tabel: 5.2.2.(2) : Sifat Bahan Lapis Permukaan Jalan tanpa Penutup Aspal NIlai Sifat-sifat Maks. 35 % Batas Cair ( SNI 1969 : 2008 ) Min . 4 % , Maks. 15 % Indeks Plastisitas ( SNI 1966 : 2008 ) Gumpalan Lempung dan butiran mudah Min . 0 % , Maks. 5 % pecah ( SNI 03 - 4141 - 1969 ) Maks. 40 % Abrasi Aggregat Kasar ( SNI 2417 : 2008 ) Min. 60 % CBR ( SNI 1744 - 2008 ) Persayaratan lainnya sama dengan Seksi 5.1.
Seksi : 5.3. Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement/Perkesaran Kaku) 1 Umum Meliputi perkerasan beton semen (perkerasan kaku) dan Lapis Pondasi sesuai dengan ketebalan bentuk penampang melintang sesuai dengan gambar rencana 2 Toleransi Diminsi : Lihat Spesifikasi Pasal : 5.3.5.(12) dan Pasal : 5.3.9 File sop pengawasan
SURVEYOR 1
INSPECTOR 1
LAB. TECHNICION 1
CHIEF INSPECTOR 1
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
1
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
5 : PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
NO: 3
6,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN Bahan : -Mutu Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement/Perkerasan Kaku) pada kekentuan Seksi : 7.1 (Masalah Beton) -Aggregat Halus : -Lolos ayakan No:04 ukuran 4.75 mm -50 % pasir alam (terhadap berat) Tabel : 5.3.2.(1) Sifat-sifat Aggregat Halus Ketentuan Sifat - Sifat Berat Isi Lepas : SNI 03 - 4804 - 1998 Minimum 1.200 Kg/m3 Penyerapan air : SNI 1969 - 2008 Maksimum 5 %
SURVEYOR 1
INSPECTOR 1
LAB. TECHNICION 1
CHIEF INSPECTOR 1
-Aggregat Kasar : Tabal : 5.3.2.(2) Sifat - sifat Aggregat Kasar Ketentuan Sifat - Sifat Tidak melebihi 40 % untuk 500 Kehilangan akibat Abrasi Los Angeles SNI : 2417 - 2008 putaran Berat Isi Lepas : SNI 03 - 4804 - 1998 Maksimum 1.200 kg/m3 Berat Jenis : SNI 1970 - 2008 Minimum 2.1 Ampas besi maks. 6 % Penyerapan oieh Air : SNI 1970 - 2008 Lainnya maks. 2.5 % Bentuk Partikel Pipih dan lonjong dgn Masing - masing Maks. 25 % ratio : 3:1 ( ASTM D- 4791) Bidang Pecah (2 @ lebih) SNI 7619-2012 Minimum 80 % -Semen -Sesuai dengan spesifikasi Pasal : 7.1.2.(1) -Air -Sesuai dengan spesifikasi Pasal : 7.1.2.(2) -Baja Tulangan -Sesuai dengan spesifikasi Seksi : 7.3 -Bahan Tambahan -Bahan tambahan untuk mempercepat proses pengerasan beton sesuai dengan ASSHTO M 194 - 06 4 Campuran Beton: Porsi bahan campuran beton disesuai dengan hasil percobaan campuran (trial mix), File sop pengawasan
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
1
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
5 : PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
7,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 5.3. Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement/Perkesaran Kaku) lanjutan Aggregat kasar dan aggregat halus memenuhi ketentuan seksi 7.1. spesi fikasi. Perbandingan ratio antara aggregat kasar dan aggregat halus seku rang kurangnya 40 % dari total berat aggregat yang lolos ayakan No: 4 atau 4.75 mm Kuat lentur perkerasan beton semen minimal umur 28 hari sebagai beri kut: Tabel : 5.3.2.(3) Kuat Lentur Minimum Perkesaran Beton Semen Syarat Kekuatan Lentur Uraian (Kg/cm2 atau M.Pa) Beton percobaan campuran FS 47 untuk 28 hari Perkerasan beton semen (pengendali FS 45 untuk 28 hari Produksi) Methoda Pengujian SNI 03 - 4431 - 1997 Balok : 500 x 150 x 150 mm Ukuran benda uji
SURVEYOR 1
LAB. TECHNICION 1
Peralatan : -Mesin penghampar dan pembentuk (Spreading and finishing machines) -Kendaraan Pengangkut -Vibrator (penggetar) 6 Sambungan -Sambungan memanjang dan sambungan melintang 7 Perawatan (curing) : -Lihat spesifikasi pasal 5.3.5.(13) 8 Pengukuran dan Pembayaran : -Pengukuran untuk pembayaran : Kuantitas yang dibayar dalam pembayaran adalah m3 perkerasan beton semen. Bila kekurangan tebal perkerasan beton maka dilakukan pengukuran pembayaran sebagai berikut : Tabel : 5.3.10 .(1) : Kekuarangan Tebal Perkerasan Beton Penguranan Harga Satuan (%) Kekurangan Tebal 0 persen 0 - 5 mm 20 persen 6 - 8 mm 28 persen 9 - 10 mm 32 persen 11 - 12.5 mm > 12.5 mm Dibongkar / Tidak dibayar File sop pengawasan
CHIEF INSPECTOR 1
QUALITY ENGINEER 5
INSPECTOR 1
REKOMENDASI
1
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
5 : PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
NO:
Seksi : 5.3. Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement/Perkesaran Kaku) lanjutan Kekurangan Kekuatan : -Jika kuat lentur 28 hari kurang 90 % dari kuat lentur minimum beton yg disyaratkan dapat dibayar dengan pengurangan harga satuan = 4 % -Bila kekurangan tebal dan kuat lentur beton yg disyaratkan dan masih dalam batas toleransi, maka pengukuran pembayaran dilakukan sesuai tabel : 5.3.10.(1) -Dasar Pembayaran : -Kuantitas perkerasan beton dibayarkan m3 dari bahan yang terpasang Seksi : 5.4. Lapis Pondasi Semen Tanah - Lihat Spesifikasi Teknis : Seksi 5.4 - 5.4.1. Umum. - 5.4.2. Bahan - 5.4.3. Campuran - 5.4.4. Percobaan Lapangan - 5.4.5. Penghamparan dan Pencampuran - 5.4.6. Jaminan Mutu - 5.4.7. Pengukuran dan Pembayaran Seksi : 5.5. Lapis Pondasi Aggregat Semen (CTB & CTSB) - Lihat Spesifikasi Teknis : Seksi 5.5 - 5.5.1. Umum. - 5.5.2. Bahan - 5.5.3. Campuran dan Takaran - 5.5.4. Percobaan Lapangan - 5.5.5. Penghamparan dan Pencampuran - 5.5.6. Penghamparan dan Pemadatan - 5.5.7. Pengendalian Mutu - 5.5.8. Pengukuran dan Pembayaran
File sop pengawasan
8,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
SURVEYOR 1
INSPECTOR 1
LAB. TECHNICION 1
CHIEF INSPECTOR 1
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
1
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan melalui meka nisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi dasar selokan / saluran air dan volume timbunan.
KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
1,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.1. Lapis Resep Pengikat dan Lapis Perekat 1 Umum Pekerjaan ini mencakup penghamparan aspal pada permukaan yang te lah disiapkan untuk penghamparan lapisan beraspal berikutnya. Penghampran Lapis Resep : - Lapis resep pengikat (Prime coat) dihampar pada permukaan lapis pondasi aggregat Base kelas A), dihampar pada permukaan yang ham pir kering atau mendekati kering - Lapis resep perekat (Tack coat) dihampar pada permukaan : Penetrasi Macadam, Pondasi Semen Tanah (Soil Cement), Laston AC-BC, CTB ,CT SB dan Perkerasan beton (rigid pavement), dihampar pada permukaan yang benar-benar kering Penyemprotan prime coat dan tack coat hanya boleh dilakukan dalam pada cuaca terang dan angin tidak kencang. 2 Bahan : -Lapis Resep Pengikat (Prime Coat) : Aspal Emulsi reaksi sedang (medium setting) atau reaksi lambat (slow setting) Aspal semen Pen.80/100 atau 60/70 memenuhi AASHTO M20 diencer kan dengan minyak tanah (kerosen) -Lapis Resep Perekat (Tack Coat) Aspal Emulsi reaksi cepat (rapid setting). Aspal emulsi yang diencerkan dengan perbandingan 1 bagian air bersih dan 1 bagian aspal emulsi dgn syarat tersedia alat pengaduk mekanik yang disetujui oleh Direksi. Aspal semen Pen.60/70 atau 80/100 yang diencerkan dengan 25-30 ba gian minyak tanah per 100 bagian aspal ( 25 pph - 30 pph) Aspal emulsi modifikasi reaksi cepat (rapid setting) Tabel : 6.1.2.(1) Persyaratan aspal emulsi modifikasi untuk tack coat Batasan Satuan Sifat Pengujian pada Aspal Emulsi Viscositas saybolt furol pada 50⁰ C detik 100 - 400 SNI 03-6721-2002 Stabilitas Penyimpanan dalam 24 Jam % berat Maks. 1 AASHTO T59-01 (2005) Tertahan saringan No: 20 % berat Maks. 1 SNI 03-3643-1994 Muatan Ion SNI- 03 - 3643 - 19994 Positif File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR Seksi 6.1. Pekerjaan Prime Coat dan tack Coat Pekerjaan ini meliputi: - Pekerjaan lapis resep pengikat (prime coat) - Pekerjaan lapis perekat (tack coat) Penggunaan lapis resep pengikat (prime coat ) pada : lapis pondasi aggregate, sedangkan lapis pe rekat digunakan pada : - Aspal AC-BC, CTB, CTSB, Rigid Pavement , Pan Mac Dam takaran : - Lapis Resep pengikat (Prime Coat ) = 0.40 sampai 1.30 liter permeter persegi utk pondasi kelas A, dan 0.20 sampai 1.00 liter permeter persegi utk pondasi semen tanah - Lapis perekat : Lihat tabel 6.1.4.(1) Peralatan yang digunakan : - Kompressor untuk semprotan pembersihan debu-debu - Aspal speyer (penyemprot aspal) SURVEYOR 1 Selum dilaksanakan pekerjaan Lapis Re sep pengikat (Prime Coat) surveyor me mastkan bahwa lahan / lokasi pekerjaan sudah memenuhi elevasi sesuai dgn shop drawing antara lain : - kemiringan melintang jalan - superelevasi pada tikungan - dll LAB. TECHNICIAN 1 Memastikan jenis aspal yang akan diguna kan apakah aspal cair atau aspal emulsi dan aspal emulsi memeriksa hasil test dan perbandingan campuran sesuai dgn spesifikasi. 2 Melakukan penngujian volume prime coat lapis pondasi agg.kelas A yaitu antara 0.4 s/d 1.3 lt/m². Untuk pondasi tanah semen antara 0.2 s/d 1.0 lt/m² 3 Takaran pemakaian Lapis Perekat : - Aspal cair = 0.15 - 0.35 lt/m² - Aspal Emulsi = 0.20 - 0.50 lt/m² 4 Mengontrol suhu penyemprotan prime dan tack coat sesuai dgn spesifikasi.
INSPECTOR 1 Mengecek peraralatan yang akan digunakan pada pe kerjaan tersebut antara lain : - Compressor - Asphalt Sprayer 2 Aplikasi prime coat pada lapisan pondasi agregat ke las A yang berfungsi meresap dan pengikat material Base 3 Memastikan lokasi penyemprotan prime coat permu kaan base harus bersih dari debu. 4 Bersama-sama dengan Lab.Technician melakukan pe ngujian volume prime coat yang telah disemprot de satuan lt/m² Pekerjaan Lapis perekat (tack Coat) Lapis perekat disemprotkan pada lapis aspal AC-BC sebagai lapis perekat antara aspal beton (AC-BC dan AC-WC) Prosedur kerja sama dengan pekerjaan prime coat
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
6 : PERKERASAN ASPAL
NO:
2,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.1. Lapis Resep Pengikat dan Lapis Perekat (lanjutan) Batasan Satuan Sifat Pengujian pada Aspal Emulsi Kemanpuan mengemulsi kembali % berat Min. 40 AASHTO T59-01 (2005) Kadar residu dengan destilasi % berat Min. 65 SNI - 03 -3642 - 1994 Pengujian pada residu hasul penguapan 100 - 75 Penetrasi SNI - 06 - 2456 - 1991 0.1 mm Dektalitas 4⁰C, 5 cm/menit Cm Min. 30 SNI - 06 - 2432 - 1991 Dektalitas 25⁰C, 5 cm/menit Cm Min. 125 SNI - 06t - 2431 - 1991 Kelarutan dalam tricloroethyline % berat Min. 97.5 AASHTO T44-03 3 Peralatan : -Peralatan yang digunakan antara lain penyapu mekanis.kompressor, distributor aspal dan alat pemanas aspal 4 Toleransi peralatan distributor aspal : -Tachometer pengukur kecepatan kendaraan : 1.5 % dari putaran penuh sesuai ketentuan BS 3403 -Tachometer pengukur kecepatan putaran pompa 1.5 % dari putaran penuh sesuai ketentuan BS 3403 -Pengukur suhu : ± 5⁰C, rentang 0 - 250⁰C, minimum garis tengah arloji 70 mm -Pengukur volume atau tongkat celup : ± 2 persen dari volume total tangki,nilai maksimum garis skala tongkat celup 50 liter 5 Takaran dan temperatur pemakaian bahan aspal - Lapis resap pengikat (prime coat) 0.4 sampai 1.3 liter per meter persegi untuk lapis pondasi aggregat tanpa bahan pengikat - Lapis resap perekat (tack coat) Sesuai denngan jenis permukaan yang akan menerima laburan dan je nis bahan aspal yang akan dipakai. (lihat tabel ) File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
6 : PERKERASAN ASPAL
NO:
3,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.1. Lapis Resep Pengikat dan Lapis Perekat (lanjutan) Tabel : 6.1.4.(1) Takaran Pemakaian Lapis Perekat (Tack Coat) Takaran (liter/m2) pada Jenis Aspal Per.Baru Per.Poros Per.Semen Aspal Cair 0,15 0.15 - 0.35 0.2 - 1.0 Aspal Emulsi 0,20 0.20 - 0.50 0.2 - 1.0 Aspal Emulsi yang diencerkan (1:1) 0,40 0.40 -1.00 0.4- 2.0 Aspal Emulsi modifikasi 0,20 0.20 - 0.50 0.2 - 1.0 Tabel : 6.1.4.(2) Temperatur Penyemprotan Rentang Suhu Penyemprotan Jenis Aspal Aspal cair, 25 - 30 pph minyak tanah 110 ± 10⁰ C Aspal cair,80-85 pph m. tanah(MC-30) 45 ± 10⁰ C Aspal emulsi modifikasi atau aspal Tidak dipanaskan emulsi yang diencerkan 6 Pemeliharaan : -Lapis resep pengikat : - Minimal 48 Jam setelah dihampar baru bisa bihampar lapis berikutnya - Tidak boleh dilalui lalu lintas sebelum prime coat meresap dan kering serta tidak terkelupas bila dilalui kendaraan -Lapis perekat (tack coat) : - Disemprotkan hanya sebentar sebelum penghamparan lapis aspal be rikutnya untuk memperoleh kelenketan yang tepat 7 Pengendalian mutu dan pengujian ,lapangan -Contoh aspal dan sertifikatnya harus sesuai dengan Pasal: 6.1.1.(6)(a) -Pengampilan sample prime coat & tack coat pada distributor aspal mini mal 2 liter pada awal penyemprotan dan akhir penyemprotan -catatan harian mengenai penyemprotan prime coat dan tack coat 8 Pengukuran untuk pembayaran : -Pengukuran untuk pembayaran: -Kuantitas bahan aspal yang diukur untuk pembayaran adalah jumlah terkecil liter untuk temperatur 15⁰C aspal cair dan 15.6⁰C untuk aspal emulsi dan aspal emulsi modifikasi Seksi : 6.1. Lapis Resep Pengikat dan Lapis Perekat (lanjutan) Dasar pembayaran lihat Spesifikasi Pasal: 6.1.7.(3) File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
6 : PERKERASAN ASPAL
NO:
4,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.2. Laburan aspal satu lapis dan laburan aspal dua lapis Dilewat Seksi : 6.3. Campuran aspal panas 1 Umum Pekerjaan ini mencakup lapis pondasi atau lapis aus campuran aspal yg terdiri dari aggregat, bahan aspal, serta penghamparan, pemadatan se suai dengan spesifikasi. Jenis campuran aspal panas terdiri dari: - Lapis tipis Aspal (Latasir), sand sheet - Lapis tipis aspal beton (Hot Rolled Sheet ==> HRS) - Lapis Aspal Beton (Asphalt Concrete ==> AC) teridiri dari 3 campuran - Lapis Aus ( AC-WC ) - Lapis Antara ( AC-BC ) - Lapis Pondasi ( AC- Base ) 2 Tebal Lapisan dan Toleransi -Benda Uji (core) paling sedikit harus diambil dua titik pengujian perpe nampang melintang per lajur dengan jarak memanjang antara penam pang melintang yang diperiksa tidak lebih dari 100 meter. -Tebal actual hamparan lapis beraspal di setiap segmen, didefinisikan sebagai tebal rata-rata yang memenuhi syarat toleransi yang ditunjuk kan pada Pasal : 6.3.1.(4).(f) -Segmen adalah panjang hamparan yang dilapis dalam satu hari produk si AMP -Tebal actual hamparan lapis beraspal bukan perata, harus sama atau le bih besar dari tebal rancangan yang ditentukan dalam gambar. Bila te bal lapisan beraspal dalam satu segmen terdapat benda uji inti yang ti dak memenuhi persyaratan sebagaiman disebutkan diatas maka subsegmen yang tidak memenuhi syarat harus dibongkar atau dilapisi kem bali dengan tebal nominal minimum yang disyaratkan dalam Tabel :6.3 1.(1) dan harus memenuhi ketentuan kerataan yang disyaratkan dalam Pasal : 6.3.6.7.(1).(f). -Tebal actual hamparan campuran beraspal perata dapat kurang atau le bih tebal dari tebal perkiraan yang ditunjukkan dalam gambar karena adanya perbaikan bentuk : File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR Seksi : 6.3. Pekerjaan Campuran Aspal Panas Pekerjaan ini meliputi : - Pencampuran Aspal, - Penghamparan , - Pemadatan, & - Pengujian Jenis campiran aspal panas terdiri dari : - Latasir , Send sheet ( dilewat) - Laston Lapis Aus ( AC - WC ) - HRS ( dilewat) - Laston Lapis Antara ( AC - BC ) - Laston Lapis Pondasi ( AC - Base ) SURVEYOR 1 Melakukan pengukuran top elevasi base sebelum penghamparan lapisan AC-BC setelah selesai pemadatan maka dilaku kan pengukuran ulang terhadap elevasi aspal AC-BC selisih dua elevasi tersebut adalah tebal lapisan AC-BC yg terhampar 2 Bersama-sama dengan Inspector melaku kan pengukuran panjang dan lebar peker jaan pengaspalan AC-BC 3 Setelah proses penghamparan dan pema datan selesai dan memenuhi persyaratan sesuai dengan spesifikasi, maka dilakukan pengukuran ulang untuk menghitung volu me AC-BC dan AC-WC yang terhampar (Se tiap titik stationing) LAB. TECHNICION 1 Memeriksa JMF AC-BC dan AC-WC teruta ma : - Komposisi agregate kasar, agregate ha lus,bahan Pengisi (Filler), yang dituankan dalam gradasi campuran. harus memenu hi batas tolensi dalam spesifikasi. Dengan memperhatikan sifat-sifat campu ran laston ( Lihat spesifikasi tabel 6.3.3. (1 C) 2 Memperhatikan komposisi campuran as pal dgn memperhatikan tektur campuran
INSPECTOR 1 Memeriksa pelatan yang akan digunakan antara lain - Jumlah dan kapasitas dump truk - Compressor, - Water Tank, - Wheel Loader. - Asphalt Sprayer, - Asphalt Finisher, - Termometer - Alat Pemadat terdiri dari - Alat pemadat tiga roda , - Alat pemadat dua roda Tandem rolleh dan Tire roller 2 Memeriksa lokasi pekerjaan : - Memeriksa prime coat pada permukan lapisan base jika terjadi kerusakan maka di prime coat ditempat tersebut diperbaiki 3 Melakukan trial section untuk mengetahui: - Jumlah lintasan pemadatan atau jumlah pasing - Untuk mengetahui tebal hamparan gembur - Untuk mengetahui komposisi campuran - Pengambilan core drill untuk dilakukan test/pengu jian sesuai yg disyaratkan dalam spesifikasi 4 Pelaksanaan pekerjaan AC-BC dan AC-WC Penghamparan Aspal - Memeriksa sepatu (screed) asphalt Finisher - Memeriksa mesin vibrasi pada asphalt finisher, ha rus dijalankan selama proses penghamparan berja lan. - Mengeontrol kecepatan asphalt finisher - Bila terjadi segregasi,koyakan atau alur pada permu kaan diperbaiki dgn menabur bahan halus dari cam puran aspal
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
6 : PERKERASAN ASPAL
NO:
5,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) Toleransi tebal untuk setiap lapisan campuran beraspal : - Latasir tidak lebih tebal dari 2.0 mm - Lataston Lapis Aus (HRS) tidak lebih tebal dari 3.0 mm - Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) tidak lebih tebal dari 3.0 mm - Laston Lapis Aus (AC-WC) tidak lebih tebal dari 3.0 mm - Laston Lapis Antara (AC-BC) tidak lebih tebal dari 4.0 mm - Laston Lapis Pondasi (AC-Base) tidak lebih tebal dari 5.0 mm Tabel : 6.3.1.(1) : Tebal Nominal Minimum Camuran Beraspal Tebal Nominal Jenis Campuran Simbol Minimum (Cm) Latasir Kelas A SS-A 1,5 Latasir Kelas B SS-B 2,0 Lataston : Lapis Aus HRS-WC 3,0 HRS-Base 3,5 Lapis Podasi Laston : Lapia Aus AC-WC 4,0 Lapis Antara AC-BC 6,0 Lapis Pondasi AC-Base 7,5 Berat actual campuran aspal yang dihampar harus dipantau dengan me nimbang setiap muatan truk yang meninggalkan AMP. Bilamana berat ak tual bahan terhampar yang dihitung dari timbangan adalah kurang atau pun lebih 5 (lima) persen dari berat yang dihitung dari ketebalan rata-rata benda uji ini (core), maka direksi harus mengambil tindakan untuk menye lidiki sebab terjadi selisih berat sebelum dilakukan pembayaran. Dengan cara investogasi berupa : - Penyedia jasa mengambil lebih banyak core drill - Periksa alat-alat tera timbangan - Gunakan pengujian laboratorium independent untuk cek kepadatan - Tetapkan satu systim perhitungan dan tiket-tiket truk, semua biaya tambahan oleh karena itu tetap ditanggung oleh penyedia jasa. Contoh : G1 : Berat campiran aspal dari tiket-tiket dump truk / timbangan G2 : Berat camluran aspal dari core drill dan kepadatan Bila G1/G2 selsih berat kurang atau lebih besar dari 5 % maka tidak bo leh dibayar. File sop pengawasan
URAIAN TUGAS
3
4 5
6
7
LAB. TECHNICION halus dan kasar,jika tidak sesuai dengan JMF maka dapat merubah komposisi cam puran agar sesuai dengan JMF Memeriksa/memperhatikan bukaan colt bim untuk masing-masing fraksi agregate dan kadar aspal di AMP,temp. campuran. Bersama-sama dengan inspector memeri ksa hasil penyemprotan prime & tack coat Sebelum aspal di hampar, sesuai dengan dilevery tiket dari dump truck dicek tem pratus tiba dilapangan Setelah aspal di hampar kontrol suhu dgn alat termometer. Dengan temperatur pe madatan berkisar antara : - 100⁰C sampai dengan 140⁰C(diinformasi kan Inspector) untuk dilaksanakan. Pengujian lapangan (pengendalian mutu) dilakukan dengan mengambil sample (co re drill) pd titik tertentu utk mengetahui : Apakah pekerjaan tersebut memenuhi spesifikasi atau tidak sesuai (sesuai dgn tabel 6.3.7.(2) Pengendalian Mutu
INSPECTOR - Tebal hamparan gembur agar selalu dikontrol dgn stik dari besi dan diberi tanda Pemadatan : - Pemadatan awal (break down) 125⁰C s/d 140⁰C de ngan alat pemadat tiga roda. Minimum 2 lintasan (sesuai dengan hasil Trial Section), dgn kecepatan ≤ 4 km/jam - Pemadatan antara (intermedet) 100⁰C s/d 125⁰ C dengan alat pemadat Roda Karet (Tire Roller) mini mum 8 lintasan (sesuai dengan hasil trial section) dengan kecepatan ≤ 10 km/jam - Pemadatan akhir (Finis) 90⁰C s/d 100⁰C dengan alat pemadat tiga roda. Minimum 2 lintasan (sesu ai dengan hasil Trial Section) dengan kecepatan ≤ 4 km/jam - Penggilasan/pemadatan dilakukan dari tepi luar dilakukan sejajar dengan sumbu jalan berurutan menuju arah sumbu jalan. Pada tikungan penggila san/pemadatan dimulai dari tempat terendah ber gerak ke arah yang lebih tinggi, dan lintasan harus saling tindih (over lap) - Pada daerah sambungan memanjang (logituginal joint) dan sambungan melintang (transversal joint) pertama-tama harus dilakukan penggilasan dan ke mudian tepi luar menuju sumbu jalan - Penggilasan harus dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh kepadatan yang merata. Pekerjaan AC-WC dilaksanakan apabila : - Pekerjaan AC-BC sudah memenuhi spesifikasi : Tebal lapisan AC-BC Kepadatan lapangan = φd Lap. ≥ 98 % φd Lab. - Penyemprotan lapis perekat sebelum pengham paran lapisan aspal AC-WC
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
6,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) 3 Pengajuan Kesiapan Kerja : Lihat Pasal : 6.3..1.(6) Spesifikasi Teknis 4 Kondisi cuaca yang diijinkan untuk bekerja : Campuran hanya bisa dihampar bila permukaan yang telah disiapkan ke adaan kering dan diperkirakan tidak akan turun hujan. 5 Perbaikan pada campuran beraspal yang tidak memenuhi ketentuan: Bilamana persyaratan kerataan hasil hamparan tidak terpenuhi atau bila benda uji inti (core drill) dari lapisan beraspal dalam satu sub-segmen ti dak memenuhi persyaratan tebal atau kepadatan sebagaimana ditetap kan dalam spesifikasi, maka panjang yang tidak memenuhi syarat harus dibongkar atau dilapis kembali dengan tebal lapisan nominal minimum yang disyaratkan pada Tabel : 6.3.1.(1) dan persyaratan kerataan sesuai dengan Pasal : 6.3.7.(1).(c) 6 Pengembalian bentuk pekerjaan setelah pengujian : Seluruh ubang uji yang dibuat dengan mengambil benda uji inti (core drill) atau lainnya, harus segera ditutup kemmbali dengan bahan campu ran beraspal oleh Penyedia Jasa dan didapatkan sehingga kepadatan ser ta kerataan permukaan sesuai dengan toleransi yang diperkenankan da lam spesifikasi 7 Bahan : -Aggregat - Umum - Variasi kadar aspal akibat tingkat penyerapan yang berbeda-beda, ti dapat diterima untuk negosiasi - Penyerapan air maksimum 3 % - Spesific grafity aggregat kasar dan halus tidak boleh berbeda dari 0.2 -Aggregat Kasar : - Tertahan pada ayakan No:4 ( 4.75 ) mm, Tabel : 6,3,2.(1a) - Fraksi aggregat kasar Dari batu pecah mesin, ukuran nominal sesuai de ngan jenis campuran Tabel: 6.3.2.(1b) - Aggregat kasar mempunyai angularitas. Tabel : 6.3.2.(1a) - Titumpuk perpisah dalam cold bin Tabel : 6.3.2.(1a) : Tebal Ketentuan Aggregat Kasar Pengujian / Standar Nilai Kekekalan bentuk Aggregat terhadap La Natrium Sulfat Maks.12% rutan SNI- 3407.2018 Magnesium Sulfat Maks.18% File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
6 : PERKERASAN ASPAL
NO:
7,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) Pengujian / Standar Campuran AC Abrasi dengan mesin Modifikasi Los Anggeles Semua jenis SNI 2417 . 2008 Campuran aspal bergradasi laInnya Kelekatan Aggregat terhadap aspal Butir pecah pada aggregat kasar Pertikel pipih dan lonjong
100 putaran 100 putaran 100 putaran
Nilai Maks.6% Maks.30% Maks.8%
100 putaran
Maks.40%
SNI 2439 . 2011 SNI 7619 . 2012 ASTM D4791 Perbandingan 1:5 SNI 03-4142-1996
Min.95% 95/90*)
SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Maks.10%
Meterial lolos ayakan No: 200 Maks.2% Catatan : *) 95/90 menunjukkan bahwa 95% aggregat kasar yang mempunyai mu ka bidang pecah satu atau lebih dan 90% aggregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih. Tabel : 6..3.2.(1b) : Ukuran Nominal Aggregat Kasar Campuran dingin aspal Jenis Campuran Ukuran nominal aggregat kasar penampung dingin untuk (cold bin) minimum yang diperlukan (mm) 5 - 10 10 - 14 10 - 22 22 - 30 Lataston Lapis Aus Ya Ya Lataston Lapis Pondasi Ya Ya Laston Lapis Aus Ya Ya Laston Lapis Antara Ya Ya Ya Laston Lapis Pondasi Ya Ya Ya Ya -Aggregat Halus : - Aggregat halus dari sumber bahan manapun, harus terdiri dari pasir atau hasil pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang lolos ayakan No:4 (4,75 mm) - Fraksi aggregat halus pecah mesin dan pasir harus ditepatkan terpisah dari aggrgat kasar - Aggregat pecah halus dan pasir harus ditumpuk terpisah dan harus di pasok ke instalasi pencampur aspal dengan menggunakan pemasok File sop pengawasan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
8,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) penampung dingin (cold bin feeds) - Pasir Alam dapat digunakan delam campuran AC sampai suatu batas yang tidak melampaui 15 % terhadap berat total campuran. Tabel : 6.3.2.(2) Ketentuan Aggregat Halus Pengujian / Standar Nilai setara pasir . SNI 03 - 4428 - 1997 Angularitas dengan uji kadar rongga SNI 03 - 6877 - 2002 Aggregat lolos ayakan SNI 03-41414-1996 Campuran lempung mudah SNI ASTMC 117 : 2012
Nilai Min. 60 % Min. 45 % Maks. 1 % Maks. 10 %
-Bahan Pengisi (Filler) untuk campuran beraspal - Bahan pengisi (filler added) : 1 % - 2 % dari berat total aggregat terdiri dari : debu batu kapur (linestone dust. Calsium Carbonate. CaCOj), se men atau mineral yang berasal dari Asbuton. -Gradasi Aggregat Gabungan Tabel : 6.3.2.(3) Amplop Gradasi Aggregat Gabungan utk Campuran Aspal % Berat yang lolos terhadap total aggregat dalam campuran Laston ( AC ) Ukuran Ayakan ( mm ) AC-WC AC-BC AC-Base Ukuran Ayakan : 37.50 mm 100 Ukuran Ayakan : 25 mm 100 90 - 100 Ukuran Ayakan : 19 mm 100 90 - 100 76 - 90 Ukuran Ayakan : 12.50 mm 90 - 100 75 - 90 60 - 78 Ukuran Ayakan : 09.50 mm 77 - 90 66 - 82 52 - 71 Ukuran Ayakan : 04.75 mm 53 - 69 46 - 64 35 - 54 Ukuran Ayakan : 02.36 mm 33 - 53 30 - 49 23 - 41 Ukuran Ayakan : 01.18 mm 21 - 40 18 - 38 13 - 30 Ukuran Ayakan : 00.60 mm 14 - 30 28-Des 10 - 22 Ukuran Ayakan : 00.30 mm 9 - 22 7 - 22 6 - 15 Ukuran Ayakan : 00.15 mm 6 - 15 5 - 13 4 - 10 Ukuran Ayakn : 0.075 mm 4-9 4-8 3-7 File sop pengawasan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
9,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) -Bahan Aspal Untuk Campuran Beaspal Tabel : 6.3.2.(5) Ketentuan - ketentuan untuk Aspal Keras Tipe II Aspal yang Type Dimodifikasi Aspal Jenis dan Metode Pengujian Penetrasi A B 60 - 70 Asbuton Elastomer Diproses Sintetis Penetrasi pada 25⁰C (0.10 mm) 60 - 70 Min. 50 Min. 40 SNI - 06 - 2456 - 1991 Viskositas Dinamis 60⁰C ( Pa.s ) 160 - 240 240 - 360 320 - 480 SNI - 06 - 6441 - 2000 Viskositas Kinematis 135⁰C ( c ST) ≥ 300 385 - 2000 ≥ 3000 SNI - 06 - 6441 - 2000 ≥ 48 ≥ 53 ≥ 54 Titik Lembek (0C), SN I 2434 : 2011 Daktalitas pada 25⁰C. SNI 2432 : 2011 ≥ 100 ≥ 100 ≥ 100 ≥ 232 ≥ 232 ≥ 232 Titik Nyala (0C). SNI 2433 : 2011 Kelarutan dalam Trichloroethyline (%) ≥ 99 ≥ 90 ≥ 99 ASSHTO T44 - 03 ≥ 1.0 ≥ 1.0 ≥ 1.0 Berat Jenis. SNI - 2441 : 2011 Stabilitas Penyimpanan : Perbedaan Ti ≥ 2.2 ≥ 2.2 tik Lembek ( ⁰C ) . ASTM D 5976 Part 6.1 Pertikel yg lebih halus dari 150 micron Min.95 (um)(%). Peng. Residu hasil TFOT (SNI-06-2440-1991 atau RTFOT(SNI-03-6835-2002) Berat Jenis Hilang (%) . SNI-06-2441-1991 ≤ 0.80 ≤ 0.80 ≤ 0.80 Viskositas Dinamis 60⁰C ( Pa.s ) ≤ 800 ≤ 1200 ≤ 1600 SNI - 06 - 6441 - 2000 Penetrasi pada 25⁰C (0.10 mm) ≥ 54 ≥ 54 ≥ 54 SNI - 06 - 2456 - 1991 ≥ 100 ≥ 50 ≥ 25 Daktalitas pada 25⁰C. SNI 2432 : 2011 Kealastisan Setelah Pengembaliam ≥60 ASSHTO T301 - 98 - Bahan Anti Pengelupasan : 0.2 % - 0.4 % terhadap berat aspal Bahan anti pengelupasan hanya digunakan jika Stabilitas Marshall sisa File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
10,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) setelah perendaman 24 jam 60⁰C < 90 % bahan anti pengelupasan (anti striping egent) harus ditambah dalam bentuk cairan di timbangan aspal AMP dengan menggunakan pompa penakar (dozing pump) sesaat sebelum dilakukan proses pencampuran basah di pugmil. Penambahan bahan anti pengelupasan ke dalam ketel aspal hanya diperkenankan atau persetujuan Direksi Pekerjaan. Kualitas pemakaian aditif anti striping dalam rentang 0.20 % - 0,.40 % terhadap berat aspal. Tabel : 6.3.2.(6): Ketentuan bahan anti pengelupasan mengandung amine Jenis Pengujian / Metoda Pengujian Nilai Titik Nyala (clveland Oven Cup)⁰ C Mininum 180 SNI 2433 : 2011 Viskositas pada 25⁰C (Saybolt Furol) detik > 200 SNI - 03 - 6721 - 2002 Berat Jenis pada 25⁰ C SNI - 04 - 7182 - 2006 0.92 - 1.06 Bilangan Asam (Acid Value) mL KOH/g < 10 ASMT D 2073 - 07 150 - 350 Total bilangan amine (amine value), mL HCL/g Tabel : 6.3.2.(7) : Kompatibilitas Bahan Anti Pengelupasan dengan Aspal Jenis Pengujian / Metoda Pengujian Nilai Uji Penngelupasan dgn air mendidih (boiling water Min. 80³) test) % ASTM D 3625 : 2005 Stabilitas penyimpanan campuran aspal dan bahan Maks. 2.22²) anti pengelupasan, ⁰ C. SNI- 2434 - 2011 Stabilitas pemanasan (head stability),pegondisian Min. 70 72 jam, % permukaan aspal. ASTM D 3625 : 96 Keteranngan : -1). Modifikasi prosesdur -2). Perbedaan Nilai Titik Lembek ( SNI - 2434 : 2011 ) -3). Persyaratan berlaku untuk pengujian menggunakan agregat silika 8 Campuran : -Kompisisi camuran : ` Komposisi campuran aspal terdiri dari Aspal,aggregat,Filler dan Adititif File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
6 : PERKERASAN ASPAL
NO:
11,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) Kadar apal campuran ditentukan dari hasil Laboratorium yang tertuang dalam JMF -Prosedur Rancangan Campuran : Contoh aggregat untuk rancangan campuran harus diambil dari pemasok dingin (cold bin) dan dari penampung panas (hot bin), rumusan kompo sisi campuran dari hasil percobaan laboratoriun berupa JMD -Pengujian percobaan penghamparan dan pemadatan lapangan harus dilaksanakan dalam tiga langkah dasar berikut ini : - Penentuan proporsi takaran. Contoh dari Hot Bin harus diambil setelah penentuan besarnya bukaan Cold Bin, selanjutnya proporsi takaran pada Hot Bin dapat ditentukan Suatu rumusan campuran rancangan (Design Mix Formula ==> DMF) ke mudian akan ditentukan berdasarkan Marshall. Dalam segala hal DMF. DMF harus memenuhi semua sifat-sifat bahan dalam pasal 6.3.2 dan sifat campuran dalam tabel 6.3.3.(1a) s/d tabel 6.3.3.(1d), yang mana relevan. - DMF, data dan hasil percobaan campuran di laboratorium harus diserahkan pada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan. Direksi Pekerjaan akan menyetujui atau menolak usulan DMF tersebut dalam waktu tujuh hari. Percobaan produksi dan penghamparan tidak boleh dilaksanakan sampai DMF disetujui. - Percobaan produksi dan penghamparan serta persetujuan terhadap rumusan campuran kerja (Job Mix Formula ==> JMF). JMF adalah suatu dokumen yang menyatakan bahwa rancangan campuran laboratorium yang terterah dalam DMF atau JMD), dapat diproduksi dengan instala si pencampuran aspal (Asphalt Mixing Plant ==> AMP), dihampar dan dipadatkan dengan peralatan yang telah ditetapkan dan memenuhi de rajat kepadatan lapangan terhadap kepadatan laboratorium hasil peng ujian Marshall dari benda uji yang campuran beraspal diambil dari AMP Tabel : 6.3.3.(1c) : Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Laston (AC) Laston (Asphalt Concrete,AC) Sifat-Sifat Campuran AC-WC AC-BC AC-Base 75 112 (¹) Jumlah Tunbukan per bidang File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
12,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) Tabel : 6.3.3.(1c) : Ketentuan Sifat-Sifat Camuran Laston (AC) Laston (Asphalt Concrete,AC) Sifat-Sifat Campuran AC-WC AC-BC AC-Base Min. 1.0 Rasio partikel lolos ayakan 0.075 mm' Maks. 1.4 dengan kadar aspal efektif Min. 3.0 Rongga dalam campuran ( % )² Maks. 5.0 Rongga dalam aggregat (VMA) (%) 15 14 13 Rongga terisi aspal (%) 65 65 65 Min.800 Min.1800¹ Stabilitas Marshall (kg) Min. 2 Min.3 Pelelehan (mm) Maks.6¹ Maks.4 Stabilitas Marshall sisa (%) setelah diren Min. 90 dam selama 24 jam, 60⁰C³ Rongga dalam campuran ( % ) Pada kepa Min. 2 datan membal (refusal)(4) Catatan : 1) Modifikasi Marshall 2)Rongga dalam campuran berdasarkan pengujian berat jenis aggregat SNI - 03 - 6893 - 2002 3)Alternatif pengujian kepakaan terhadap kadar air, nilai Indirect tensile strength retained (ITSR) min. 80% pada VIM 7% ± 0.5 % 4)Kepadatan membal dengan alat vibratory 5)Pengujian Whell Tracking Machine (WTM) pada temperatur 60⁰C 8 -Rumus Campuran Rancangan (Design Mix Formula ===> JMD) Paling sedikit 30 hari sebelum dimulai pekerjaan pengaspalan Design Mix Formula (DMF) ===> JMD) harus sudah diserahkan ke Dirteksi. DMF atau JMD berisi antara lain : - Sumber material aggregat - Ukuran nominal maksimum partikel - Presentase setiap fraksi aggregat yang cenderung akan digunakan pe nyedia Jasa pada Cold Bin maupun Hot BIN - Gradasi aggregat gabungan yang memenuhi gradasi yang disyaratkan dalam Tabel : 6.3.2.(3) - Kadar aspal optimum dan efektif terhadap berat total campuran File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
13,00 URAIAN PEKERJAAN
- Rentang temperatur pencampuran aspal dengan aggregat dan tempera tur saat campuran beraspal dikeluarkan dari alat pengaduk (mixer) 9 Rumusan Campuran Kerja ( Job Mix Formula ==> JMF) Percobaan campuran di instalasi pencampuran aspal (AMP) dan peng hamparan percobaan yang memenuhi ketentuan akan menjadikan JMD dapat disetujui sebagai JMF. Segera setelah JMD penghamparan percobaan paling sedikit 50 ton utk setiap jenis campuran yang diproduksi di AMP, dihampar dan dipadatkan di lokasi yang ditetapkan oleh Direksi pekerjaan. Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dilakukan untuk percobaan ini. Contoh campuran harus dibawa ke Laboratorium dan digunakan untuk membuat benda uji Marshall maupun untuk kepadatan membal (refu sal). Direksi pekerjaan tidak akan menyetujui JMD sebagai JMF sebelum penghamparan percobaan yang dilakukan memenuhi semua ketentuan disetujui. Bilamana percobaan tersebut gagal memenuhi spesifikasi pada salah satu ketentuannya, maka perlu dilakukan penyesuaian dan perco baan harus diulangi kembali. Dua belas benda uji Marshall harus dibuat dari setiap penghamparan per cobaan. Contoh campuran aspal dapat diambil dari instalasi pencampur an (AMP) atau dari truk di AMP dan dibawa ke Laboratorium dalam kotak yang terbungkus rapi untuk diuji. Kepadatan rata-rata (Gmb) dari semua benda uji yang diambil dari peng hamparan percobaan yang memenuhi ketentuan harus menjadi Kepada tan Standar Kerja (Job Standard Density). Yang harus dibandingkan dgn pemadatan campuran beraspal terhampar dalam pekerjaan. 10 Penerapan JMF dengan Toleransi yang diijinkan: -Seluruh campuran yang dihampar harus sesuai dengan Job Mix Formula dengan batas rentang toleransi yang disyaratkan dalam Tabel:6.3.3.(2) -Setiap kegiatan penghamparan aspal selalu diambil benda uji sesuai de ngan pasal: 6.7.3.(3) dan pasal : 6.7.3.(4) spesifikasi ini. Tabel ; 6.3.3.(2) : Toleransi Komposisi Campuran Toleransi Komp. Campuran Aggregat Gabungan Sama atau lebih besar dari 2.36 mm + 5 % berat total aggregat Lolos ayakan 2.36 mm sampai No:50 + 3 % berat total aggregat Lolos ayakan No:100 dan tertahan No:200 + 2 % berat total aggregat Lolos ayakan No:200 + 1 % berat total aggregat File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
14,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) Kadar Aspal Kadar Aspal Temperatur Campuran Bahan meninggalkan AMP dan dikirim ke tempat penghamparan
SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Toleransi ± 0.3 % berat total campuran Toleransi ± 10⁰C
11
Ketentuan Instalasi Pencampuran Aspal -Instalasi Pencampur Aspal (Asphalt Mixing Plat ===> AMP) -Instalasi pencampur aspal harus mempunyai sertifikat"laik operasi" dan dan sertifikat kalibrasi dari Metrologi untuk timbangan aspal,aggregat dan bahan pengisi (filler) tambahan yang masih berlaku -Berupa pusat pencampuran dengan sistim penakaran (bacthing) yang dilengkapi dengan ayakan pemanas (hot bin screen) -Harus dirancang dan dioperasikan sedemikian hingga dapat menghasil kan campuran dalam rentang toleransi JMF -Harus dipasang dilokasi yang jauh dari pemukiman dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan sehingga tidak mengganggu ataupun mengundang prostes dari penduduk sekitarnya. -Harus dilengkapi dengan alat pengumpul debu (dust collector) yang lengkap yaitu sistim pusaran kering (dry cyclone) dan pusaran basah ( (wet cyclone) sehingga tidak menimbulkan pencemaran debu. Bila sa lah satu sistim diatas rusak atau tidak berfungsi maka AMP tersebut ti dak boleh di operasikan. -Mempunyai pengaduk (pug mill) dengan kapasitas asli minimum 800 kg dan dilengkapi dengan sistim penimbangan secara komputerisasi. -Jika digunakan untuk pembuatan campuran aspal yang dimodifikasi ha rus dilengkapi dengan pengendali temperatus termostatik otomatis yg mampu mempertahankan temperatur campuran 175⁰C. Jika digunakan bahan bakar gas maka pemanas (dryer) harus dilengkapi dengan alat pe ngendali temperatur (regulator) untuk mempertahankan panas dengan konstan. -Jika digunakan untuk pembuatan AC-Base (cold bin) yang jumlahnya tidak kurang dari lima buah untuk jenis campuran beraspal lainnya miFile sop pengawasan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
6 : PERKERASAN ASPAL
NO:
12
13
14
15
15,00 URAIAN PEKERJAAN
nimal tersediah pemasok dingin -Dirancang sebagaimana mestinya, dilengkapi dengan semua perlengka pan khusus yang diperlukan. -Bahan bakar yang digunakan haruslah minyak tanah atau solar atau gas Elpiyi atau LNG gas yang diperoleh dari batu bara. Batu bara yang digu nakan dalam proses gasifikasi haruslah menimum 5.500 K.Cal/Kg, me ngacu Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No:10/SE/M/2011 tanggal 31 Oktober 2011 tentang: Pedoman penggunakan batu bara untuk pema nas aggregat pada unit produksi campuran aspal (AMP) -Hot Bin (dryer) tidak boleh mengandung jelaga dan atau minyak yang tidak habis terbakar. Peralatan Penngangkut / Tuck : -Jumlah truck untuk mengangkut campuran aspal harus cukup dan dike lola sedemikian rupa sehingga finisher dapat beroperasi secara menerus -Finisher yang sering berhenti dan berjalan lagi akan menghasilkan per mukaan aspal tidak rata sehingga kenyamanan akan berkurang dan me ngurangi umur karena beban dinamis Perlatan Penghampar dan Pembentuk -Peralatan penghampar dan pembentuk harus penghampar mekanis -Penghampar harus dilengkapi dengan penampung dan dua ulir pemba gi dengan arah bergerak yang berlawanan untuk menempatkan aspal secara merata didepan sepatu (screed) yang dapat distel. -Bilamana selama pelaksanaan, hasil hamparan tidak rata, segregasi, atau ketidak rataan permukaan, maka penggunaan alat tersebut tidak dapat dipakai. Peralatan Pemadat : - Untuk AMP kapasitas produksi ≥ 40 ton / jam diperlukan alat pemadat: - Alat pemadat roda baja (Stell wheel roller ) ===> 2 unit - Alat pemadat roda baja (Stell wheel roller ) berat = ( 6 - 8 ) ton - Alat pemadat roda karet (tyre roller) ====> 2 unit - Alat pemadat roda karet (tyre roller) berat = (10 - 15) ton Pembuatan dan Produksi Campuran Berasapal : -Penyimpanan bahan Aspal - Dipanaskan sampai dengan temperatur 160⁰C dalam Ketel Aspal -Penyiapan Aggregat : - Aggregat dipanaskan maximum 170⁰C
File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
16,00 URAIAN PEKERJAAN
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
-Penyiapan Pencampuran dalam Pug Mill : - Mixing time ± 45 detik / batch -Temperatur campuran aspal saat dikeluarkan dari AMP harus dalam ren tang absolut. (tabel : 6.3.5.(1) Tabel : 6.3.5.(1) Ketentuan Viskositas & Temperatur Aspal Untuk Pen campuran & Pemadatan Viskositas Perkiraan Tempera tur Aspal (⁰C) Prosedur Pelaksanaan Aspal (Pas) Type I Type II B 115 ± 1 165 ± 1 Pencampuran benda uji Marshall 0,2 145 ± 1 155 ± 1 Pemadatan benda uji Marshall 0,4 Pencampuran rentang temperatur 0.2 - 0.5 145 - 155 155 - 165 sasaran Menuangkan campuran Aspal dari ± 0.5 135 - 150 145 - 160 Alat pencampuran ke dalam Truk Pemasokan ke alat Penghampar 0.5 - 1.0 130 - 150 140 - 160 Pemadatan Awal (roda baja) 1-2 125 - 145 135 - 155 Pemadatan Antara (roda karet) 2 - 20 100 - 125 110 - 135 Pemadatan akhir (roda baja) < 20 >95 > 105 Catatan : - 1 Pas = 100 cST = 100 mm2/s dimana : Pas = Pascal Seconds - eST = Centistokes - mm2/s = Square millimeter per second 16 -Pemadatan : - Segera setelah campuran aspal dihampar dan diratakan, permukaan ter sebut harus diperiksa dan setiap ketidaksempurnaan yang terjadi harus diperbaiki. Temperatur campuran aspal yang terhampar dalam keadaan gembur ha rus dipantau dan penggilasan harus dimulai dalam rentang viskositas as pal yang ditunjukkan pada Tabel : 6.3.5.(1) - Pemadatan campuran aspal harus terdiri dari 3 operasi yang terpisah yaitu : - Pemadatan Awal - Pemadatan Antara ` - Pemadatan Akhir File sop pengawasan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
17,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) -Pemadatan Awal - Pemadatan Awal (breakdown rolling) harus dilaksanakan baik dengan alat pemadat roda baja, Pemadatan awal harus dioperasikan dengan ro da penggerak berada di dekat alat penghampar (finisher).Setiap titik per kerasan harus menerima minimum 2 (dua) lintasan penggilasan awal ( 1 passing ) - Pemadatan Kedua atau Utama ( Pemadatan Antara) harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet (tyre roller) sedapat mungkin di bela kang penggilasan awal (minimum 20 lintasan) atau ( 10 passing) - Pemadatan Akhir atau penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja tanpa penggetar (vibrasi), bila hamparan aspal ti dak menunjukkan bekas jejak roda pemadatan setelah pemadatan ke dua, pemadatan akhir bisa tidak dilakukan (minimum < 20 lintasan ) atau 10 passing. - Pertama-tama pemadatan harus dilakukan pada sambungan melintang yang telah terpasang kasau dengan ketebalan yang diperlukan untuk me nahan pergerakan campuran aspal akibat penggilasan. - Pemadatan harus dimulai dari tempat sambungan memanjang dan ke mudian dari tepi luar. Selanjutnya penggilasan dilakukan sejajar dgn sumbu jalan berurutan menuju ke arah sumbu jalan (as jalan). Pada daerah tikungan (superelevasi) pemadatan dimulai dari tempat yang rendah dan bergerak ke arah yang lebih tinggi. Lintasan yang ber urutan harus saling tumpang tindih (overlap) minimum setengah lebar roda. - Kecepatan alat pemadat tidak boleh melebihi : - Roda baja = 4 km/Jam - Roda karet = 10 km/Jam - Roda alat pemadat harus dibasahi pengabutan secara terus menerus un tuk menjegah pelekatan campuran aspal pada roda alat pemadat, air yg berlebihan tidak diperkenankan. Roda karet boleh sedikit diminyaki untuk menghindari lengketnya campuran aspal pada roda. - Peralatan berat atau alat pemadat tidak diijinkan berada diatas permu kaan yang baru selesai dikerjakan, sampai seluruh permukaan tersebut dingin. ` File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
6 : PERKERASAN ASPAL
NO:
18,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) 17 Pengendalian Mutu dan Pemeriksaan di lapangan : Pengujian Permukaan Perkerasan : - Kerataan permukaan perkerasan penutup atau lapis aus segera setelah pekerjaan selesai harus diperiksa kerataannya dengan menggunakan alat ukur kerataan NAASRA - Meter sesuai SNI - 03 - 4326 - 1994 dengan international roughness Index (IRI) paling tidak = 3 - Cara pengukuran / pembacaan kerataan harus dilakukan setiap interval 100 meter Ketentuan Kepadatan : - Kepadatan semua jenis campuran aspal yang telah dipadatkan tidak bo leh kurang dari 97 % kepadatan standar kerja (Job standard density) yg tertera dalam JMF ( SNI -03 - 6757 - 2002 ) - Benda uji inti untuk pengujian kepadatan harus sama dengan benda uji untuk pengukuran tebal lapisan. ASTM D6927 - 06 untuk ukuran butir 25 mm atau ASTM D5581 - 07a untuk ukuran maksimum 50 mm - Benda uji inti paling sedikit diambil 2 (dua) titik pengujian perpenam pang melintang per jalur dengan jarak memanjang antar penampang penangpang melintang yang diperiksa tidak lebih dari 100 meter. - Bilamana rasio kepadatan maksimum dan minimum, lebih besar dari 1.08 maka benda uji tersebut harus dibuang dan serankaian benda uji inti baru harus diambil.
SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Tabel : 6.3.7.(1) Ketentuan Kepadatan Kepadatan yang disyaratkan (% JSD)
Aspal Beton ( AC) = 98 % JSD
Lataston
(HRS)
Jumlah be da uji per segmen 3-4 5 >6 3-4 5 >6
18 Jumlah Pengambilam Benda Uji Campuran Beraspal : ` - Pegambilan benda uji Campuran Beraspal File sop pengawasan
Kepadat Nilai Min. an min.ra setiap pe ta2 (%JSD) ngujian 98,1 95 98,3 94,9 98,5 94,8 97,1 94 97,3 93,9 98,5 93,8
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
6 : PERKERASAN ASPAL
NO:
19,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN Pengambilan benda uji umumnya di instalasi pencampuran aspal (AMP) pengambilan benda uji di lokasi penghamparan bilamana terjadi segre gasi yang berlebihan selama pengangkutan dan penghamparan aspal. - Pengendalian Proses Enam cetakan Marshall harus dibuat dari setiap contoh. Kepadatan ben da uji rata-rata (Gmb) dari semua cetakan Marshall yang dibuat akan men jadi kepadatan Marshall harian. Direksi pekerjaan harus memerintahkan penyedia jasa untuk mengulangi proses campuran rancangan dengan biaya Penyedia Jasa sendiri, bilamana kepadatan Marshall harian rata rata dari setiap produksi selama 4 (empat) hari berturut-turut berbeda lebih 1 % dari kepadatan standar kerja (JSD) Tabel : 6.3.7.(2) Pengendalian Mutu Bahan dan Pengujian Aspal Aspal berbentuk drum Aspal Curah Jenis Pengujian Aspal Drum dan Curah mencakup : Penetrasi dan Titil Lembek Asbuton butir / Aditif Asbuton - Kadar Air - Ekstraksi (Kadar Aspal) - Ukuran Butir Maksimum - Penetrasi Aspal Asbuton Aggregat - Abrasi dengan mesin Los Angeles - Gradasi aggregat yang ditambhkan ke tumpukan - Gradasi aggregat dari penampung pa nas (Hot Bin) - Nilai setara pasir (sand equivalent) Campuran - Suhu di AMP dan suhu saat sampai di lapangan
` File sop pengawasan
SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Frekwensi pengujian ³V dari jumlah drum Setiap tangki aspal
³V dari jumlah kemasan
Setiap 5.006 ~ nrT Setiap 1.000 nT" Setiap 250 m³ ( min. 2 pengujian per hari ) Setiap batch dan penngiriman Setiap batch dan pengiriman
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
20,00 URAIAN PEKERJAAN
Tabel : 6.3.7.(2) Pengendalian Mutu (Lanjutan) Frekwensi pengujian Bahan dan Pengujian - Gradasi dan Kadar Aspal Setiap 200 ton (min.2 pengujian per hari ) - Kepadatan,Stabilitas,pelelehan, Mar Setiap 200 ton (min.2 pengujian shall Quotion (utk non AC),rongga da per hari ) lam campuran pd 75 tumbukan dan Stabillitas Marshall sisa atau ITSR - Rongga dalam campuran pd kepadat Setiap 3.000 ton an membal - Campuran rancangan (Mix design) Untuk setiap perubahan Marshall Aggregat / Rancangan Lapisan yang dihampar - Banda Uji Inti (Core) berdiameter 4" Benda uji inti paling sedikit harus diambil dua titik pengujian perpe untuk partikel ukuran maks. 1" dan 6" untuk partikel ukuran diatas 1"baik nampang melintang perlajur dgn untuk pemeriksaan pemadatan mau jarak memanjang antar penampa pun tebal lapisan bukan perata ng melintang yg diperiksa tidak lebih dari 100 meter Toleransi Pelaksanaan - Elevasi permukaan utk penampang Paling sedikit 3 titik yg diukur me melintang dari setiap lajur lalu lintas lintang dan paling sedikit setiap 12.5 m memanjang sepanjang se panjang jalan tersebut - Pengambilan benda uji Inti dan Uji Ektraksi lapisan beraspal Pengambilan benda uji inti (core) dengan mesin bor berdiameter 4 " maupun 6" pada lapisan beraspal yang telah dikerjakan. Benda uji inti tidak boleh digunakan untuk pengujian ekstraksi. Uji ekstraksi harus dilakukan menggunakan benda uji campuran beraspal gembur yang di ambil dibelakang mesin penghampar (finisher) 19 Pengujian Pengendalian Mutu Campuran Beraspal : - Analisa ayakan (cara basah) paling sedikit 2 (dua) contoh aggregat dari setiap penampung panas (Hot Bin) - Catatan temperatur campuran saat pengtambilan contoh di instalasi ` (AMP) maupun di lokasi penghamparan (satu perjam) File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
6 : PERKERASAN ASPAL
21,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 6.3. Campuran aspal panas (lanjutan) - Kepadatan Marshall harian dengan detail dari semua benda uji yang di periksa. - Kepadatan hasil pemadatan dilapangan dan persentase kepadatan lapa ngan relatif terhadap Kepadatan Campuran Kerja (Job Mix Density) utk setiap benda uji inti (core) - Stabilitas kelelehan, Marshall Quotient (utk non AC). Stabilitas Marshal sisa atau Inderect Tensile Strength Ratio (ITSR) paling sedikit 2 (dua) contoh per hari. - Kadar bitumen aspal keras maupun aspal modifikasi dalam campuran aspal dan gradasi aggregat yang ditentukan dari hasil ekstraksi campur an aspal yang disyaratkan ( SNI - 03 - 3640 - 1994 ) - Bahan pengisi tambahan (filler) dari kapur, semen - Rongga dalam campuran pada kepadatan Marshall dan Kepadatan Mem bal (refusal) dihitung berdasarkan SNI -03 - 6893 - 2002 - Kadar aspal yang terserap oleh aggregat yang dihitung berdasarkan Be rat Jenis Maximum Campuran Perkerasan Aspal (SNI- 03 - 6893 - 2002) - Kadar bahan anti pengelupasan (anti stripping agent) ditentukan dgn mencatat volume tangki sebelum dan sesudah produksi dan juga diperik sa dengan pengujian Stabilitas Marshall sisa untul setiap 200 ton produ ksi 20 Pengukuran dan Pembayaran : -Pengukuran Pekerjaan : Untuk lapis AC-WC, AC-BC dan AC-Base, yang dihitung sebagai hasil per kalian luas lokasi yang diterima dan tebal yang diterima dengan kepadat an campuran yang diperoleh dari hasil pengujian benda uji inti (core). Tonase bersih adalah selisih dari berat campuran aspal dengan bahan an ti pengelupasan (anti sripping agent). Untuk bahan anti pengelupasan adalah jumlah kilogram yang digunakan dan diterima (Volume tangki sebelum dengan sesudah produk). Kuantitas yang diterima : - Tidak boleh meliputi lokasi dengan tebal hamparan kurang dari tebal minimum. - Lokasi dengan kadar aspal yang tidak memenuhi kadar aspal optimum yang ditetapkan dalam JMF dan toleransi yang disyaratkan dalam Tabel: ` 6.3.2.(2). Tidak akan diterima untuk Pembayaran. File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
6 : PERKERASAN ASPAL
NO:
22,00 URAIAN PEKERJAAN
Campuran beraspal yang dihampar di atas permukaan memerlukan korek si bentuk. Harus dihitung berdasarkan hasil perkalian antara tebal rata-ra ta yang diterima dengan luas penghamparan aktual yang diterima dengan menggunakan prosedur pengukuran standar ilmu ukur tanah dan kepadat an lapangan rata-rata yang diperoleh dari benda uji inti. Bilamana tebal rata-rata campuran beraspal melampaui kuantitas perkiraan, maka tebal rata-rata yang digunakan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan yang diper hitungkan untuk pembayaran. Tidak boleh melampaui berat campuran beraspal diperoleh dari penimbangan muatan di rumah timbangan (Truck skill) Kecuali yang disebutkan di atas, maka tebal campuran beraspal yang diu kur untuk pembayaran tidak boleh lebih besar dari tebal rancangan yang ditentukan dalam gambar. Lebar hamparan campuran beraspal yang akan dibayar, Pengukuran harus dilakukan tegak lurus sumbu jalan per 25 meter atau lebih rapat merupak an lebar rata-rata yang diukur dan disetujui. Lapisan campuran beraspal arah memanjang harus diukur sepanjang sum bu jalan dengan menggunakan pengukuran standar ilmu ukur tanah. Bilamana Direksi Pekerjaan menerima setiap campuran beraspal dengan kadar aspal rata-rata yang lebih rendah dari dakar aspal yang ditetapkan dalam rumus campuran kerja tapi masih dalam toleransi, maka harga satu an terkoreksi dengan rumus : Kadar aspal rata-rata yang diperoleh dari hasil ekstraksi Ca = --------------------------------------------------------------------------Kadar aspal yang ditetapkan dalam rumus Campuran kerja Tidak ada penyesuaian harga satuan untuk kadar aspal rata-rata yang lebih fungsi dari kadar aspal JMF Tidak ada penyesuaian harga yang akan dibuat sehubungan dengan perbe daan kadar aspal optimum yang ditetapkan dalam JMF dan kadar aspal da lam analisa harga satuan dalam penawaran. -Dasar Pembayaran : -Merupakan kompensasi penuh dari pengadaan, produksi, penngujian, pencampuran, serta penghamparan semua bahan yang dibutuhkan da pekerjaan ini. ` File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
DIVISI 7 - STRUKTUR
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
1,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 7.1. Beton 1 Umum -Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yg setara, aggregat halus, aggregat kasar dan air -Pekerjaan beton mencakup penyiapan tempat kerja, pengecoran, pera watan serta seluruh struktur beton bertulang, beton tanpa tulangan, be ton prategang, beton pra cetak,beton untuk struktur baja komposit, yg sesuai dengan persyaratan spesifikasi. Tabel : 7.1. Mutu Beton dan Penggunaan Kg/cm² Jenis Beton Pen. bahan fc' (M.Pa) Uraian Mutu Tinggi Berat X ≥ 45 ≥ K.500 Digunakan:tp.beton prategang.gelagar be ton prategang, pelat beton prategang. x > K.250 Digunakan:Pelat Lan Mutu Sedang Berat 20 < x < 45 x < K.250 tai jembatan.gelagar, diafragma,kereb, go rong-gorong.abutme nt,pondasi.per.rigid Mutu Rendah Vlume 15 < x < 20 x > K.250 Digunakan: Beton tan x < K.250 pa tulangan,siklop, trotoar & pas.batu ko song, pas batu Mutu Rendah Vlume 10 < x < 15 x > K.125 Digunakan: sebagai x < K.175 lantai kerja, penimbu nan kembali dgn btn 2 Jaminan Mutu : -Mutu bahan yang dipasok untuk campuran yang dihasilkan harus sesuai dengan spesifikasi pasal : 7.1.1.(6) 3 Toleransi : -Toleransi dimensi : - Panjang keseluruhan sampai dengan 6 meter : + 5 mm - Panjang keseluruhan lebih dari 6 meter : + 15 mm - Panjang balok,pelat deck,kolom dinding, atau antara : + 10 mm ` kepala jembatan File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
Seksi : 7.1. Pekerjaan Beton Pekerjaan beton lebih ditekankan pada pembangunan jembatan berhubungtan dengan seksi lain nya antara lain : - Divisi 2. Seksi 2.2. Pasangan batu dengtan mortar - Divisi 3. Seksi 3.1. Pekerjaan Galian, Seksi 3.2. Pek.Timbunan. - Divisi 5. Seksi 5.1. Pek.Lapis Pondasi Agregate dan Divisi 6. Seksi 6.1. Pekerjaan Lapis Resep Pengikat & Lapis Perekat dan Seksi 6.3. Pekerjaan Aspal Prosedur kerja dan tugas-tugas Sub Profesional Staf sama dengan uraian sebelumnya kecuali : Pekrjeaan Galian seksi 3,1 Mutu Beton dan Penggunaan dalam pekerjaan struktur Mutu beton dan penggunaannya : - Mutu beton K-500 ( fc' = 45.00 MPa ) digunakan untuk Beton Pracetak, Gelager Beton Pra cetak dan tiang pancang beton pracetak - Mutu beton K-400 ( fc' = 40.00 MPa) diganakan untuk tiang pancang - Mutu beton K-350 (fc' = 28.50 Mpa) digunakan untuk Plat lantai, Balok gelagar, Plat injak, Diafrag ma dan pilar, abutment, pilar - Mutu beton K-250 (fc' = 20.80 Mpa) digunakan untuk Abutment, Wing wall - Mutu beton K-225 (fc' = 18.34 Mpa) digunakan untuk Tiang sandaran, Trotar - Mutu beton K-175 (fc' = 15.00 Mpa) digunakan untuk isian pada pondasi sumuran (beton siklop) - Mutu beton K-125 (fc' = 10.00 Mpa) digunanakan untuk lantai kerja LAB. TECHNICION 1 Memeriksa JMF seluruh campuran beton yang yang akan digunakan dalam pekerjaan jembatan antara lain : - Gradsi (sesuai denan masing2 campuran beton) - Keausan aggregat - Gumpalan Lempung - Komposisi campuaran : Agregate Kasar, Aggregat halus, semen dan air Hasil komposisi campuran JMF dalam ta karan berat, dilakukan dengan kompersi ke volume dan dibuat takarannya. 2 Mengawasi pengambilan kubus / selinder beton (benda uji mutu beton)
INSPECTOR 1 Memastikan bahwa lokasi kerjaan utk pengecoran be beton bersih dan memeriksa peralatan yang akan di gunakan berfungsi dgn baik atau tidak antara lain: - Ready Mix Truck (jika ada), - Concrete Mixer - Concrete vibrator, - Water pump, dll 2 Bersama dengan Lab.Tech. mencek stock material: - Agregat Kasar (batu cepah), aggregat halus (pasir) semen dan air 3 Memeriksa pembesian : Ø besi,Jarak tulangan, beton decking dan ikatan besi satu sama lain sebelum pe ngecoran dimulai. 4 Mengawasi pengadukan beton dengan komposisi campuran memakai takaran volume
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
2,00 URAIAN PEKERJAAN
-Toleransi Bentuk : - Persegi (selisih dalam panjang diagonal) : 10 mm - Kelurusan atau lengkungan (penyimpangan dari garis : 12 mm yang dimaksud ) untuk panjang s/d 3 meter - Kelurusan atau lengkungan utk panjang 3 m - 6 m : 15 mm - Kelurusan atau lengkungan untuk panjang > 6 meter : 20 mm -Toleransi Kedudukan (dari titik patokan) : ± 10 mm - Kedudukan kolom pra-cetak dari rencana : ± 10 mm - Kedudukan permukaan horizontal dari rencana : ± 20 mm - Kedudukan permukaan vertikal dari rencana -Toleransi Alinyemen Vertikal : : ± 10 mm - Penyimpangan ketegakan kolom dan dinding -Toleransi Ketinggian (elevasi) : ± 10 mm - Puncak lantai kerja di bawah pondasi : ± 10 mm - Puncak lantai kerja di bawah pelat injak : ± 10 mm - Puncak kolom, tembok kepala, balok melintang -Toleransi Alinyement Horizontal : 10 mm dalam 4 m panjang mendatar -Toleransi untuk Penutup/selimut beton Tulangan - Selimut beton sampai 3 cm : + 5 mm - Selimut beton 3 cm - 5 cm : + 10 mm : ± 10 mm - Selimut beton 5 cm - 10 cm 4 Penyimpanan dan Perlindungan Bahan : -Cara penyimpanan semen harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: -Diruang kering dan tertutup -Jarak setinggi minimum 30 cm dari lantai ruangan, tidak menenpel/mele kat pada dinding ruangan dan tinggi maksimum 8 zak semen -Tumpukan zat semen disusun sedemikian rupa sehingga tidak terjadi per putaran udara diantaranya, dan mudah diperiksa -Semen dari berbagai jenis/merek disimpan secara terpisah -Semen yang baru datang tidak boleh ditumpuk diatas tumpukan semen yang sudah ada dan penggunaannya harus dilakukan menurut urutan pe ngiriman -Apabila semen telah disimpan lebih dari 2 (dua) bulan, maka sebelum di gunakan harus diperiksa terlebih dahulu bahwa semen tersebut masih me ` menuhi syarat. File sop pengawasan
URAIAN TUGAS LAB. TECHNICION 3 Mengawasi pengambilan slump test 4 Menyaksikan pengujian kubus beton /Se linder untuk kekuatan tekan beton dan mengevaluasi hasil uji tekan beton pada umur tertentu
INSPECTOR 5 Mengawasi pemadatan beton dengan alat vibrator 6 Bersama dgn Lab.Tech.melakukan percobaan campur an dengan bahan yang diusulkan, Percobaan campur an beton dapat diterima apabila sudah memenuhi ke tentuan dan sifat campuran yang disyaratkan dalam spesifikasi
Pekerjaan Pencampuran dan Pengecoran Beton : 1 Mengawasi waktu pencampuran agar ma 1 Beton harus dicampur dengan concerete Mixer terial tercampur dengan homogen satu 2 Mengawasi urutan material dalam pencampuran beton : sama lainnya. 2 Sebelum pengecoran dimulai, terlebih da - Aggregat (kasar & halus)sesuai takaran hulu lokasi pengecoran disiram dengan air - Semen / sak semen - Air sesuai takaran 3 Mengawasi komposisi/perbandingan antara 3 Sebelum dimulai pengecoran beton,seluruh acuan aggregat kasar,halus sesuai konversi dari tulangan,ikatan tulangan diperiksa agar tidak berge takaran berat menjadi volume. geser pada saat pengecoran 4 Mencek jumlah alat concrete vibrator dgn 4 Memberikan arahan kepada pekerja tempat2 mana kecepatan pengecoran.Sebagai bahan per pengecoran bisa berhenti, yang telah disetujui sebe bandingan jumlah alat penggetar dgn kece lumnya (jika diperlukan), disaran agar pengecoran patan pengecoran sebagai berikut : beton dikerjakan sampai selesai (tanpa berhenti) - Pengecoran beton 4 m³/jam kebutuhan Jika harus berhenti maka "Construction Joint ": alat penggetar 2 buah dst. - Disyaratkan berhenti pengecoran beton pada mo 5 Pada saat tertentu jumlah m³ beton diam maximum atau gaya lintang sama dengan nol bil slump test untuk mengetahui kekenta 5 Mengawasi jangan sampai terjadi segregasi campur lan campuran an beton 6 Pengambilan kubus beton atau selinder 6 Mengawasi pemadatan beton dengan alat conrete utk pengujian kuat tekan diambil sesuai vibrator (alat penggetar) yang dimasukan kedalam dengan kebutuhan pengujian. beton secara vertikal, dan jangan sampai alat menge tulangan, waktu pemadatan beton harus dikontrol sedemikian rupa sehingga tidak terjadi segregasi ag gregat (pemadatan berlebihan)
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
3,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 7.1. Beton (lanjutan) 5 Kondisi tempat kerja : -Harus dijaga agar selalu dibawah 30⁰C sepanjang waktu pengecoran -Tidak boleh dilakukan pengecoran bilamana : - Tingkat penguapan melampaui 1.0 kg/m²/jam - Selama turun hujan atau bila udara penuh debu atau tercemar - Lengas nisbi udara kurang dari 40 % 6 Bahan : -Semen : - Semen yang digunakan semen Portland tipe I,II,III,IV dan V memenuhi SNI - 15 - 2049 - 2004 - Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air -entraining agent) IA (semen Portland tipe II dengan air-entrainig agent) IIA (semen Portland tipe III dengan aie-entarinig agent) PPC (Portland Pozzolan Cement) dan PCC (Portland Composite Cement) dapat digunakan apabila diijinkan oleh Direksi Pekerjaan. - Hanya satu merek semen yang dapat digunakan, dan apabila akan digu nakan semen merek lain maka harus dibuat cancangan campuran beton yang baru ( Job Mix ) -Air : - Air yang digunakan untuk campuran, perawatan atau pemakaian lainnya harus bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam , asam, basa, gula atau zat organic lainnya. SNI - 03 - 6817 - 2002 -Aggregat : - Gradasi aggregat kasar dan halus memenuhi persyaratan dalam tabel : 7.1.2.(1) Tabel Ketentuan Gradasi Aggregat, dan apabila aggregat tidak memenuhi ketentuan tersebut diatas, maka gradasi masih dapat diguna kan apabila memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan butir 7.1.1 (7) dan 7.1.3.(1) yang dibuktikan oleh hasil campuran percobaan. Tabel : 7.1.2.(2) Ketentuan Mutu Aggregat Batas Maksimum yang diijinkan Sifat-Sifat / Metoda Pengujian Halus Kasar Keausan Aggregat dengan mesin Los 40% Anngeles. SNI - 2417 - 2008 Kekakalan bentuk aggregat terhadap 10 % Nat. 12 % Nat ` larutan natrium sulfat magnesium Sul. 15 % Mag. 18 % Mag. File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
7 : STRUKTUR
NO:
4,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN Sifat-Sifat
/
Metoda Pengujian
Gumpalan lempung dan partikel yang mudah pecah. SNI - 03 - 4141 - 1996 Bahan yang lolos saringan No: 200 SNI - 03 - 4142 - 1996
SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Batas Maksimum yang diijinkan untuk Aggregat 3% 5% kondisi Umum 3% kondisi terabrasi
2% 1% 1%
-Batu Untuk Beton Siklop - Batu untuk beton siklop harus keras, awet, bebas dari retak, tidak ber ongga dan tidak rusak oleh pengaruh cuaca. Batu harus bersudut run cing, bebas dari kotoran, minyak dan bahan-bahan lain yang mempenga ruhi ikatan dengan beton, ukuran batu ≤ 250 mm -Bahan Tambahan : - Bahan Kimia Bahan kimia tambahan dalam campuran beton tidak lebih dari 5 % dr berat semen. SNI - 03 - 2495 - 1991 dengan tujuan : - Meningkatkan kelekatan - Mengurangi penggunaan air - Mempercepat curing atau pengerasan beton - Memperlambat pengikatan semen - Kemudahan pemompaan beton - Mengurangi susut beton - Menguranghi bleeding dan - Mengurangi Segregasi -Meneral : - Mineral berupa bahan tambahan atau bahan limbah dapat berbentuk abu terbang (fly ash), pozzolon, mikro silica atau silica fume , bahan ter but memenuhi standar spesifikasi SNI - 03 - 2460 - 1991 7 Pencampuran dan Penakaran : -Penakaran Bahan: Untuk beton fc > 20 Mpa atau K-250 harus ditakar menurut berat untuk fc ≤ 20 Mpa atau K-250 diijinkan ditakar menurut volume -Penakaran aggregat dan air harus dilakukan dengan basis kondisi aggre gat jenuh kering permukaan (JKP), dengan cara menyemprot tumpukan ` yang akan digunakan dengan air paling sedikit 12 I(dua belas) jam sebe File sop pengawasan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
5,00 URAIAN PEKERJAAN
lum penakaran. Sedangkan apabila ditakar menurut volume, maka harus diperhatikan faktor pegembangan (bulking factor) aggregat halus. -Pencampuran : - Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis - Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat. - Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregat dan semen - Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke da lam campuran bahan kering. Waktu pencampuran untuk mesin 3/4 m³ atau kurang haruslah 1.5 menit, untuk mesin yang lebih besar waktu ha rus ditingkatkan 15 detik untuk setiap penambahan 0.5 m³. Penggunaan pencampuran beton dengan cara manual harus dibatasi pada beton non struktural. 8 Pelaksanaan Pengecoran : -Penyiapan tempat kerja : - Seluruh talapak pondasi, pondasi dan galian - Harus kering - Tidak berlumpur - Tidak bersampah - Pakai coffer dam bila perlu -Acuan : - Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adu kan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan. -Pengecoran : - Paling sedikit 24 Jam sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, penyedia jasa harus memberiatahukan kepada Direksi. Penyedia jasa tidak boleh melaksanakan pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari Direk si. - Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bilamana direksi pekerjaan atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran dan pengecoran secara keseluruhan. - Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak dicor sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pen campuran, kecuali diberi bahan tambahan (aditif) untuk memperlambat ` proses pengerasan (retarder) yang disetujui oleh Direksi. File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
7 : STRUKTUR
NO:
6,00 URAIAN PEKERJAAN
- Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sam bungan konstruksi (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya dan sampai selesai. - Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi parti kel kasar dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sede kat mungkin dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tem pat awal pengecoran. - Bilamana beton dicor kedalam acuan struktur yang memiliki bentuk yg rumit dan penulangan yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan lapisan horizontal dengan tebal tidak melampaui 15 cm. Untuk dinding beton. Tinggi pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang seluruh keli ling struktur. - Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150 cm. beton tidak boleh dicor langsung dalam air. - Air tidak boleh dialirkan diatas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran. 9 Pemadatan : -Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari yang telah disetujui. Penggetar tidak boleh digunakan untuk memindah kan campuran beton dari satu titik ke titik lain didalam cetakan -Pada saat pemadatan dipastikan bahwa semua sudat antar besi/tulangan terisi penuh adukan beton -Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya, untuk mengatasi segre gasi pada aggregat -Alat penggetar mekanis harus dimasukkan dalam beton basah secara ver tikal sedemikian rupa sehingga dapat melakukan penetrasi sampai keda lam beton yang baru dicor, dan menghasilkan kepadatan yang merata. Alat penggetar kemudian ditarik secara perlahan-lahan dan dimasukkan kembali pada posisi lain tidak lebih dari 45 cm jaraknya. Alat penggetar ti dak boleh bedara pada satu titik lebih dari 30 detik. Jumlah minimum alat penggetar mekanis dari dalam diberikan dalam ta bel 7.1.4.(1) ` File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
7,00 URAIAN PEKERJAAN
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Tabel : 7.1.4.(1) Jumlah Minimum Alat Penggetar Mekanis dari dalam Kecepatan Pengecoran Beton(m³/jam) Jumlah Alat Penggetar 4 2 8 3 12 4 16 5 20 6 -Beton Siklop - Pengecoran beton siklop yang terdiri dari campuran beton kelas fc' 15 Mpa atau K-175 dengan batu pecah ukuran besar. Batu-batu ini diletak kan dengan hati-hati, tidak boleh dijatuhkan dari tempat yang tinggi a tau ditempatkan secara berlebihan yang dikhawatirkan akan merusak bentuk acuan atau pasangan - pasangan lain yang berdekatan. Semua batu-batu pecah harus cukup dibasahi sebelum ditempatkan. Volume pekerjaan beton siklop. 10 Pengerjaan Akhir : -Pembongkaran acuan -Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal dinding, kolom dan struktur lebih awal 30 jam setelah pengecoran. Cetakan yang ditopang oleh perancah dibawah pelat,balok,gelagar atau struktur busur, tidak bo leh dibongkar hingga kekuatan beton menunjukkan paling sedikti 85 % dari rancangan beton yang disyaratkan. -Perawatan dengan pembasahan -Segera setelah pengecoran , beton harus dilindungi dari pengeringan dini temperatur yang terlalu panas dan gangguan mekanis, beton harus dijaga agar kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin. -Beton harus dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. 11 Pengendalian Mutu Di Lapangan : -Pengujian bahan: = 1000 m³ - Gradasi tiap = 5000 m³ - Abrasi tiap = 300 m³ - Semen - Setiap adukan beton = minimum 1 (satu) slump test ` - Pengujian kuar tekan minimum = 4 kubus untuk masing-masing umur File sop pengawasan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
8,00 URAIAN PEKERJAAN
- 3 hari = 4 kubus - 7 hari = 4 kubus - 14 hari = 4 kubsus Total = 16 kubus / pengujian - 28 hari = 4 kubus -Manual : - BOQ ≤ 60 m³, tiap 5 m³ = 1 pengujian ( 16 Kubus ) - BOQ > 60 m³, tiap 10 m³ = 1 pengujian ( 16 Kubus ) - Minimal 1 (satu) pengujian tiap hari -Ready Mix : - BOQ ≤ 60 m³, tiap 15 m³ = 1 pengujian ( 16 Kubus ) - BOQ > 60 m³, tiap 20 m³ = 1 pengujian ( 16 Kubus ) Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kuat te kan yang disyaratkan dalam Tabel :7.1.6.(1) atau yang disetuji oleh Direksi Tabel : 7.1.6.(1) Ketentuan Kuat Tekan Mutu Beton Kuat Tekan Karakteristik (Kg/cm²) ft' ( Mpa ) σ bk ( kg/cm² ) B. Uji Selinder B. Uji Kubus 150mm-300 mm 150x150x150 mm 50 K-600 500 600 45 K-500 450 500 40 K-450 400 450 35 K-400 350 400 30 K-350 300 350 25 K-300 250 300 20 K-250 200 250 15 K-175 150 175 10 K-125 100 125 Kuat tekan karakteristik beton diperoleh denan rumus : fck = fcm - k. S dimana : fck = Kuat Tekan Beton Karakteristik fcm = Kuat Tekan rata-rata beton n = Jumlah hasil S = Standar deviasi k = 1.645 utk tingkat kepercayaan 95% Mutu Beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat apabila di penuhi syarat-syarat sebagai berikut : ` - Tidak boleh lebih dari 5 % ada diantara jumlah minimum (20 atau 30) nilai File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
7 : STRUKTUR
NO:
8.00.a URAIAN PEKERJAAN
Tabel : 7.1.3.(1) : Batasan Proporsi Takaran Campuran (Spek, 2010 Rev. 2) Mutu Beton Ukuran Aggregat Ratio Air/Semen Kadar Semen Maks. (mm) (terhadap berat) (kg/m³dr camp.) K- 600 K- 500 0.375 450 K- 400 37 0.45 356 K- 400 25 0.45 370 K- 400 19 0.45 400 K- 350 37 0.45 315 K- 350 25 0.45 335 K- 350 19 0.45 365 K- 300 37 0.45 300 K- 300 25 0.45 320 K- 300 19 0.45 350 K- 250 37 0.50 290 K- 250 25 0.50 310 K- 250 19 0.50 340 K- 175 0.57 300 K- 125 0.60 250 Tabel : 7.1.3. (2) Ketentuan sifat Campuran ( Spek. 2010 Rev. 2 ) Mutu Kuat Tekan Karakteristik Min. (kg/cm²) Slump Test (mm) Beton Benda Uji Kubus Benda Unji Silinder Digetar Tdk Digetar 15 x 15 x 15 Cm 15 x 30 Cm 7 hari 28 hari 7 hari 28 hari K-600 390 600 325 500 20 - 50 K-500 325 500 260 400 20 - 50 K-400 285 400 240 330 20 - 50 K-350 250 350 210 290 20 - 50 50 - 100 K-300 215 300 180 250 20 - 50 50 - 100 K-250 180 250 150 210 20 - 50 50 - 100 K-225 150 225 125 190 20 - 50 50 - 100 K-175 115 175 95 145 20 - 50 50 - 100 K-175 80 125 70 105 20 - 50 50 - 100 ` File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
9,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 7.1. Beton hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi kurang dari fc' @ σbk -Apabila setelah selesai pengecoran seluruhnya untuk masing-masing mu tu beton dapat terkumpul jumlah minimum benda uji, maka hasil peme riksaan benda uji berturut-turut harus memenuhi fck ≥ f'c atau σbk ≥ σ'bk -Jika benda uji terkumpul kurang dari jumlah minimum yang telah ditentu kan, maka nilai standar deviasi (S) harus ditingkatkan dengan faktor modi fikasi yang diberikan Tabel : 7.1.6.(2) Tabel : 7.1.6.(2) Faktor Midifikasi Standar Deviasi Untuk jumlah benda uji min. 30 Untuk jumlah benda uji min. 20 Faktor Jumlah Hasil Uji Faktor Modifikasi Jumlah Hasil Uji Modifikasi 10 1,36 11 1,31 1,27 12 13 1,24 14 1,21 1,18 15 1,16 16 17 1,14 8 1.37 1,12 18 9 1.29 1,11 19 10 1.23 1,09 20 11 1.19 1,08 21 12 1.15 22 1,07 13 1.12 23 1,06 14 1.10 1,05 24 15 1.07 25 1,04 16 1.06 26 1,03 17 1.04 1,02 27 18 1.03 1,01 28 19 1.01 1,02 29 20 1.00 1,00 30 '-Apabila setelah selesai pengecoran seluruhnya untuk masing-masing mu tu beton terdapat jumlah benda uji kurang dari minimum, maka apabila ` tidak dinilai dengan cara evaluasi menurut dalil-dalil matematika statistik File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
7 : STRUKTUR
NO:
10,00 URAIAN PEKERJAAN
yang lain, tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4 hasil periksaan benda uji berturut-turut fcm.4 terjadi kurang dari 1.15 fc'. Masing-masing hasil uji tidak boleh kurang dari 0.85 fc' Bila hasil perhitungan kuat tekan menunjukan kapasitas daya dukung ku rang maka diambil benda uji (roce drilling) pada daerah yang meragukan minimal 3 (tiga) benda uji. 12 Pengukuran dan Pembayaran : -Pengukuran : Beton yang diukur dalam m³ yang diterima sesuai dengan deminsi yang ditunjukkan dalam gambar kerja. Pekerjaan beton yang diperbaiki dapat diterima dengan pengurangan pembayaran sebesar 1.50 % dari harga satuan setiap pengurangan keku atan sebesar 1 % dari nilai karakteristik rencana (σ bk) -Dasar Pembayaran : Harga dan pembayaran merupakan konpensasi untuk seluruh penyediaan dan pemasangan seluruh bahan yang dipakai Seksi 7.2. Beton Pratekan 1 Umum Pekerjaan ini terdiri dari fabrikasi struktur beton pratekan pracetak, bagian beton pratekan pracetak dari struktur komposit dan tiang pancang prace tak dibuat sesuai dengan spesifikasi Pekerjaan ini mencakup pembuatan,pengangkutan,penyimpanan balok tiang pancang,pelat dan elemen struktur dari beton pracetak yang dengan cara pre-tension atau post-tension. 2 Jaminan Mutu: AASHTO M 203 - 90 : Stell Strand Uncoated Sevent-Wire Stress-Relieve for Prestressed Concrete AASHTO M 204 - 89 : Uncoated Stress-Relieve for Prestressed Concrete 3 Toleransi : - Balok Papan -Toleransi Dimensi : -Panjang total setiap unit dari pusat ke pusat perletakan tidak boleh beda lebih dari 0.06 % pang yang disyaratkan. -Toleransi Bentuk -Lebar kurang dari 600 mm : : ± 3 mm ` File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
1 2
1 2
INSPECTOR Seksi 7.2. : Pekerjaan Beton Pratekan Bila beton cor ditempat : Bila beton cor ditempat : Mengecek cember yang terjadi pada balok 1 Mengecek lay out kabel dengan titik-titik koordinat pracetak tersebut kabel Bersama-sama denngan Inspector menge 2 Mengecek pembesian dan Ø tulangan cek lay out kabel dan koordinatnya. 3 Memastikan bekesting cukup kuat 4 Meminta kalkulasi perhitungan kekuatan setiap ka LAB. TECHNICION bel yang telah ditarik 100 % Memeriksa Job Mix Design beserta mate rial yang digunakan : Meminta kepada pelaksana rencana pena rikan kabel, dan urutan penarikan kabel Bila beton cor di Pabrik
Bila beton cor di Pabrik 1 Pada umumnya balok pra cetak pabrikasi terdiri da ri segmentas,dgn panjang maksimum 5.00 meter. 2 Mengawasi perkerjaan penyambungan balok dan ca ra erectionnya.
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
11,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi 7.2. Beton Pratekan (lanjutan) -Lebar lebih besar dari 600 mm -Tinggi total -Lokasi Rongga : -Diukur vertikal dari puncak -Diukur melintang dari sumbu memanjang unik tersebut -Ketidaksikuan : -Panjang total bidang sampai 400 mm -Untuk dimensi > dari 400 mm
:
-Lendutan : -Nilai lendutan terletak pada rentang maksimum -Kelengkungan : -Sumbu memanjang tidak boleh menyimpang dalam arah melintang -Puntir : -Rotasi sudut setiap penampang relatif terhadap ujung penampang -Kabel : -Lubang keluar kabel dalam acuan -Selimut beton
SURVEYOR : ± 5 mm : ± 5 mm : ± 10 mm : ± 5 mm
: ± 5 mm : ± 15 mm per meter maks. 12 mm
INSPECTOR
Pekerjaan Tiang Pancang Pra Cetak Inspector , Lab.Technician dan Surveyor mempelajari gambar rencana untuk tiang pancang pra ce tak ( diameter, panjang tiang pancang ), kemudian disampaikan kepada Chief Inspector untuk me rekomendasikan panjang tiang pancang yang akan diorder oleh pelaksana top dan midle tiang pan cang.
LAB. TECHNICION Mutu beton tiang pancang pra cetak min. K-350
CHIEF INSPECTOR Merekomendasikan kepada Site Engineer panjang tiang yang sebenarnya : untuk Top …….. Meter dan midle ……… meter
: 20 mm : 6 mm atau 0.06 % QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
: ≤ 5 mm
: ± 2 mm : ± 5 mm
-Tiang Pancang : -Toleransi Dimensi : ± 6 mm - Dimensi penampang : ± 25 mm - Panjang total : 1 mm/meter panjang - Penyimpangan dari garis lurus - Ketidaksikuan pangkal : 2mm lebar pangkal - Selimut tulangan (termasuk kabel) : + 5 mm , - 3 mm : ± 2 mm - Lubang luar kabel dalam acuan dan pelat ; ± 1.5 mm - Kabel pada umumnya 4 Bahan : -Beton : Beton harus memenuhi ketentuan seksi 7.1. sesuai dengan mutu yang di ` gunakan. File sop pengawasan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
12,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi 7.2. Beton Pratekan (lanjutan) -Acuan : Acuan harus memenuhi seksi 7.1. Acuan terbuat dari logam atau kayu yang dilapisi logam, kayu yang kedap air dan cukup kuat. Penutup (seal) dipasang pada sambungan acuan untuk mencegah kehila ngan pasta semen. -Grouting : Kecuali diperintah lain dari Direksi pekerjaan, berdasarkan percobaan pe nyungtikan (grouting), maka bahan penyungtikan harus terdiri dari semen portland biasa dan air. Rasio air semen harus serendah mungkin tidak me lebihi 0.45 bahan tambahan (aditif) dapat digunalan bilamana disetujui oleh Direksi pekerjaan. Bahan plasticizer dapat digunakan dan tidak boleh mengandu ng chlorida, nitrat, sulfat atau sulfida. -Baja Tulangan : Batang baja dan tulangan anyaman harus sesuai dengan seksi 7.3 dari spesifikasi ini. -Baja Pra Tegang : Untaian kawat (strand) pra tegang harus terdiri dari 7 (tujuh) kawat (wire) dengan kuat tarik tinggi, bebas tegangan, relaksasi rendah dengan penjang menerus tanpa sambungan sesuai dengan AASHTO M203 - 90. Untaian ka wat mempunyai kekuatan leleh minimum sebesar 16.000 kg/cm². Wire (kawat) pra tegang harus terdri dari kawat dengan kuat tarik tinggi sesuai dengan AASTHO M204 - 89 Setelah penegangan maka sifat fisiknya akan menjadi : : 10.000 kg/cm² - Kekuatan batas tarik minimum : 9.100 kg/cm² - Kekuatan leleh minimum perpanjang 0.7 % : 25.000.000 kg/cm² - Modulus elastisitas minimum - Pemuluran (alongation) min setelah runtuh di : 4% hitung rata-rata 20 batang - Toleransi diameter : + 0.76 mm : - 0.25 mm 5 Pengujian : Lihat Spesifikasi teknis Item 7.2.3. ayat 1 s/d ayat 5 ` File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
13,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi 7.2. Beton Pratekan (lanjutan) 6 Pelaksanaan Unit-Unit Lihat Spesifikasi teknis Item 7.2.4. ayat 1 s/d ayat 2 7 Metoda Penegangan : Sebelum pengecoran ( Pre Tension ) Lihat Spesifikasi teknis Item 7.2.5. ayat 1 s/d ayat 6 Setelah pengecoran ( Post Tension ) Lihat Spesifikasi teknis Item 7.2.6. ayat 1 s/d ayat 8 8 Penegangan,pengangkutan,penyimpanan unit-unit beton pra cetak Lihat Spesifikasi teknis Item 7.2.7. ayat 1 s/d ayat 4 9 Pelaksanaan Beton Pra Cetak Segmental Lihat Spesifikasi teknis Item 7.2.8. ayat 1 s/d ayat 5 10 Pemasangan unit beton Pra Cetak Lihat Spesifikasi teknis Item 7.2.8. ayat 1 s/d ayat 3 11 Pengukuran dan Pembayaran: -Pengukuran : Unit beton Pra cetak Kuantitas yang diukur untuk pembayaran jumlah actual unit-unit beton struktur pra cetak prategang yang dipasang dilapangan, kecuali tiang pan cang pra tegang -Pembayaran : Unit beton Pratekan Pracetak : Beton pratekan yang diterma, selesai di kerjakan dan ditempat diukur sebagaimana ditentukan diatas, dibayar de ngan harga penawaran untuk mata pembayaran yang ditunjukkan dalam daftar kuantitas dan harga. Beton cor ditempat penegangan setelah pengecoran dibayar menurut seksi 7.1. dan baja tulangan dibayar menurut seksi 7.3. Seksi 7.3. Baja Tulangan 1 Umum : Pekerjaan ini mencakup : pengadaan, pemasangan baja tulangan sesuai de ngan gambar rencana dan spesifikasi 2 Tolenransi : Toleransi untuk pabrikasi sesuai yang disyaratkan dalam SNI-03-8716-2002 Baja tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga selimut beton yg ` sesuai dengan tabel :7.1.3.(1) File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
14,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
SURVEYOR
Seksi 7.3. Baja Tulangan (lanjutan) Tabel : 7.1.3.(1) : Selimut beton untuk acuan dan pemadatan standar Klasifikasi Tebal Selimut Beton nominal (mm) untuk beton dengan Lingkungan kuat tekan fc yang tidak kurang dari 20 Mpa 25 Mpa 30 Mpa 35 Mpa 40 Mpa A 35 30 25 25 25 B1 (65) 45 40 35 25 B2 (75) 55 45 35 C (90) 70 60 Tabel : 7.1.3.(2) : Selimut beton untuk acuan dan pemadatan intensif Klasifikasi Tebal Selimut Beton nominal (mm) untuk beton dengan Lingkungan kuat tekan fc yang tidak kurang dari 20 Mpa 25 Mpa 30 Mpa 35 Mpa 40 Mpa A 25 25 25 25 25 B1 (50) 35 30 25 25 B2 (60) 45 35 25 C (65) 50 40
INSPECTOR Seksi 7.3 : Pekerjaan Baja Tulanngan
LAB. TECHNICION 1 Meminta pada pelaksana sertifikasi baja tulangan (dari pabrik) yang akan dipakai dalam pekerjaan.
QUALITY ENGINEER
CHIEF INSPECTOR
REKOMENDASI
Tabel :7.1.3.(3) : Selimut Beton untuk Komponen yang dibuat cara diputar Klasifikasi Lingkungan Kuat Tekan Beton Fc(Mpa) Selimut beton (mm) A B1 35 20 B2 40 25 50 20 C 40 35 Tabel : 7.1.3.(4) : Klasifikasi Lingkungan : Keadaan permukaan lingkungan 1.Komponen struktur berhubungan dengan tanah a.Komponen lapisan tahan lembab ,kedap air b.Komponen lainnya tanah tidak agresif c. Komponen tanah agresif dgn PH < 4 2.Komponen struktur dalam ruangan tertutup 3.Komponen struktur diatas permukaan tanah a.Daerah Pedalaman > 5 km dari pantai ` - Bukan daerah industri dalam iklim yg sejuk File sop pengawasan
Klasifikasi Lingkungan A A U A
A
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
15,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi 7.3. Baja Tulangan (lanjutan) Tabel : 7.1.3.(4) : Klasifikasi Lingkungan : Keadaan permukaan lingkungan a.Daerah Pedalaman > 5 km dari pantai - Bukan daerah industri dalam iklim tropis - Daerah Industri dalam iklim sembarang b.Daerah dekat pantai ( 1 s/d 50 Km dr.grs.pantai c.Daerah pantai ( > 1 km dari garis pantai )
SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Klasifikasi Lingkungan A B1 B1 B2
4.Komponen struktur dalam air a.Air Tawar B1 b.Air laut -Terendam seraca parmanen B2 -Berada didaeah pasang surut C c.Air mengalir U U 5.Komponen struktus dalam lingkungan lain 3 Bahan : Baja Tulangan : Baja tulannan polos atau ulir dengan mutu sesuai dengan Tabel: 7.3.2.(1) sebagai berikut : Tabel : 7.3.2.(1) : Tegangan Leleh Karakteristik Baja Tulangan Mutu / Sebutan Teg.Leleh Karak. reg.02kg/cm² U 24 Baja Lunak 2,400 U 32 Baja Sedang 3,200 U 39 Baja Keras 3,900 U 48 Baja Keras 4,800 Bila ayaman tulangan diperlukan, seperti tulangan pelat, ayaman yang di las memenuhi SNI - 03 - 8612 - 2002 dapat digunakan. Tumpuan untuk tulangan : Tunmpuan untuk tulangan harus dibentuk dari batang besi ringan atau bantalan beton pra cetak dengan mutu K-250 seperti yang disyaratkan pa da seksi 7.1. spesifikasi teknis Pengikat Tulangan : Kawat pengikat tulangan harus dari kawat baja lunak yang memenuh stan dar SNI - 07 - 6401 - 2000 4 Pembuatan dan Penempatan ditempat ` Lihat Spesifikasi Item 7.3.3. ayat 1 s/d ayat 2 File sop pengawasan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
16,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi 7.3. Baja Tulangan (lanjutan) 5 Pengukuran dan Pembayaran : -Cara Pengukuran : -Tulangan baja diukur dalam kilogram terpasang dan terima oleh Direksi pekerjaan, penjepit, pemisah, kawat baja sebagai pengikat tidak dima sukkan dalam berat yang dibayar. -Dasar Pembayaran: - Jumlah tulangan yang diterima dibayar sesuai dengan harga satuan, di mana pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh, pemasokan, pembuatan dan pemasangan bahan, termasuk semua pekerja, bahan dan lain-lain Seksi 7.4. Baja Struktur : 1 Umum : Baja struktur adalah bahan struktur jembatan baja, seperti jembatan rang ka, gelagar baja, gelagar baja komposit seperti balok, pelat , baut, ring, di afragma yang digunakan sebagai suatu komponen konstruksi jembatan. 2 Pengendalian Mutu : Mutu bahan: yang dipasok harus dipantau dan dikendalikan sebagaimana yang disyaratkan dalam standar rujukan dalam pasal 7.4.1.(5) 3 Toleransi : a.Diameter Lubang - Lubang pada elemen utama :-0.4 mm s/d+1.2 mm - Lubang pada elemen skunder :-0.4 mm s/d+1.8 mm b.Alinyemen Lubang - Elemen utama dibuat di bengkel :-0.4 mm s/d+0.4 mm - Elemen skunder dibuat di lapangan :-0.6 mm s/d+0.6 mm c.Gelagar - Lendutan Balik : Jember yang disyaratkan (-0.2 mm, + 0.2 mm) per panjang balok atau (-6 mm, + 6 mm) dipilih mana yang lebih kecil. -Ketidakrataan landasan atau dudukan : Ditempatkan pada penyuntikan (grouting) : maksimum 3.0 mm Ditempatkan diatas adukan baja,tanah liat : maksimum 0.25 mm - Penyimpangan maksimum dari ketinggian : ` Ketinggian hingga 900 mm : - 3 mm, + 3 mm File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
17,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi 7.4. Baja Struktur : Ketinggian 900 mm s/d 1.800 mm : - 5 mm, + 5 mm Ketinggian diatas 1.800 mm : - 5 mm, + 8 mm 4 Bahan : -Struktur Baja: Baja yang digunakan sesuai dengan ketentuan AASHTO M-270-07, Structu ral Steel for Bridges, yang mempunyai sifat mekanis sebagaimana ditun jukan dalam Tabel:7.4.2.(1) Tabel : 7.4.2.(1) : Sifat Mekanis Baja Struktural Jenis Baja Tegangan Putus Tegangan leleh Regangan minimum fu (Mpa) min. fy(Mpa) min.(%) BJ 34 340 210 22 BJ 37 370 240 20 BJ 41 410 250 18 BJ 50 500 290 16 BJ 55 550 360 13 5 Kecakapan Kerja : Lihat uraian 7.4.3. spesifikasi teknis ayat 1 s/d ayat 4 6 Pelaksanaan : Pelaksanaan pekerjaan baja struktur antara lain : - Perakitan di bengkel -Sambungan dgn baut standar - Baut geser tegangan tinggi -Kekencangan baut - Pengelasan -Pengacatan dan Galvanisasi - Pengangkutan -Peralatan dan Perancah - Pemasangan jembatan rangka baja 7 Pengukuran dan Pembayaran : Cara Pengukuran : -Penyediaan baja struktur dan jembatan rangka baja,yang diukur utk pem bayaran dalam kilogram baja struktur yang telah tiba ditempat dan diteri ma. Barat bahan yang dihitung harus merupakan berat monimal bahan yang telah selesai dikerjakan -Pemasangan struktur jembatan baja dan jembatan rangka baja. Diukur dalam kilogram baja struktur atau jembatan rangka baja yang telah dipasang dan diterima oleh direksi pekerjaan. ` Dasar Pembayaran : File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
Seksi 7.4 : Pekerjaan Baja Struktur Baja struktur adalah bahan struktur jembatan baja, seperti jembatan rangka, gelagar baja, gelagar baja komposit seperti balok,pelat , baut, ring,diafragma yang digunakan sebagai suatu komponen konstruksi jembatan.
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
7 : STRUKTUR
NO:
18,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi 7.4. Baja Struktur : (Lanjutan) - Jumlah baja struktur yang diterima dibayar sesuai dengan harga satuan, dimana pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh, pemasok an pembuatan dan pemasangan bahan, termasuk semua pekerja, bahan dan lain-lain Seksi 7.5. Pemasangan Jembatan Rangka Baja Standar 1 Umum : Pekerjaan yang tercakup dalam seksi dari spesifikasi ini terdiri dari pema sangan struktur jembatan rangka baja,seperti jembatan rangka baja, gela gar komposit,bailey diatas pondasi yang telah dipersiapkan. 2 Bahan: -Perakitan awal seluruh komponen utama struktur jembatan termasuk be ban pengimbang (counter balance) yang cocok pada penyangga sementa ra yang telah disiapkan. Bahan-bahan yang telah disediakan untuk jembatan akan dipasang dengan dua prosedur pokok yaitu : a).Pemasangan dengan cara peluncuran b).Pemasangan dengan perakitan bertahap 3 Pelaksanaan : Lihat uraian 7.5.3. spesifikasi teknis ayat 1 s/d ayat 6 4 Pengukuran dan Pembayaran : Cara Pengukuran : a. Pemasangan struktur jembatan rangka baja. b. Pengangkutan dan pengiriman bahan c. Pemasokan kompunen pengganti d. Perbaikan komponen yang rusak e. Lantai jembatan kayu. Dasar Pembayaran : Kuantitas untuk pembayaran dibayarkan menurut harga satuan kontrak. diaman harga pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk pe meriksaan, pencatatan, pengangkutan, pengiriman, pembongkaran, dan lain-lain. ` File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR INSPECTOR Seksi 7.5.: Pekerjaan Pemasangan Jembatan Rangka Baja Lihat manual perakitan jembatan rangka baja, girder baja komposit dan lain-lain SURVEYOR
INSPECTOR 1 Melakukan pengawasan terhadap pemasangan struktur baja : - Gelajar baja komposit - Jembatan rangka baja. 2 Mengecek kesiapan kerja kontraktor termasuk : - Waktu pelaksanaan - Cara / metoda pelaksanaan (erection) Metode pemasangan/erection yang dikenal antara lain : - Metoda Centilever ( perakitan bertahap) - Metoda Louncing (cara peluncuran) 3 Pemasangan perletakan Perakitan komponen baja harus akurat sesuai dengan tanda yang ditunjukan pada gambar kerja dan sesuai prosedur dan urutan pemasangan yang benar 4 Mencek kekencangan baut pada setiap titik simpul (dengan kunci moment)
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
19,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi 7.6. Pondasi Tiang 1 Umum : Pondasi tiang adalah komponen struktur berupa tiang yang berintegrasi dengan tanah, yang berfungsi sebagai penopan akhir dan penyalur beban dari struktur jembatan ke tanah. Pekerjaan ini mencakup jennis-jenis tiang pancang sebagai berikut : -Tiang pancang kayu,termasuk cerucuk -Tiang Baja struktur -Tiang pipa baja -Tiang beton bertulang -Tiang beton pratekan -Tiang turap -Tiang bor beton 2 Tiang Uji : Tiang Uji ( Test Pile), Direksi pekerjaan dapat memerintahkan untuk : - Melaksanakan tiang uji, bilamana dianggap perlu untuk mengetahui de ngan pasti kedalaman dan daya dukung dari pondasi tiang pancang pada jembatan ( evaluasi daya dukung tiang berdasarkan nilai calendering ) - Test pile ditentukan oleh direksi pekerjaan tiang pancang mana yg akan diuji. - Pengujian dinamis : Bila dipandang perlu uji beban dinamis untuk mengetahui daya dukung tiang dan integritas tiang. Pengujian dimanis mengacu pada ASTM D 55 82-07 dan ASTM D6760-08 3 Jaminan Mutu : Seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi seksi: 7.1, 7.2, 7.3 dan 7.4. 4 Toleransi : -Lokasi kepala tiang pancang ditempatklan sebagaimana yang ditunjukan dalam gambar, pergeseran lateral tiang pancang tidak boleh melampaui 75 mm dalam segala arah. -Kemiringan tiang pancang : Kemiringan tiang pancang diambil 1:10 dan tidak boleh lebih dari 20 mm -Kelengkungan : Tiang pancang cor ditempat tidak boleh lebih dari 0.01 dari panjang tiang pancang. Kelengkungan lateral tiang pancang baja tidak boleh melampaui 0.0007 dari panjang total tiang pancang. -Tiang Bor beton ` Garis tengah lobang bor tanpa selubung (casing) harus 0 s/d + 5% dari File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
Seksi . 7.6. : Pekerjaan Pondasi Tiang Pekerjaan pondasi tiang untuk bangunan bawa jembatan terdiri dari : - Tiang Pancang dari beton - Tiang pancang beton biasa cor ditempat dan berben - Tiang Pancang dari beton pra cetak tuk persegi panjang dengan ukuran = (0.35 x 0.35)cm - Tiang Pancang dari baja atau (0.50 x 0.50) cm - Tiang pancang pra cetak diamater biasanya Ø 0.35 s/d Ø 0.60 cm - Tiang pancang baja diamater biasanya Ø 0.35 s/d Ø 0.60 cm Pekerjaan tiang pancang khusus untuk pondasi jembatan Pekerjaan ini meliputi : - Pengadaan Tiang Pancang ( Tp.Beton atau Tp. Baja) - Pemancangan (Tp.Baton stau Tp.Baja) SURVEYOR 1 Menentukan as abutment 2 Memeriksa gambar rencana poting abut ment dan jumlah tiang pancang ( berapa baris dan berapa kolom) 2 Menentukan as titik pancang untuk setiap baris dgn jarak tiang (diukur dari as tiang) begitu juga jarak setiap kolom 3 Menentukan kemiringan tiang pancang se suai dengan gambar rencana
LAB. TECHNICIAN 1 Jika tiang pancang di cor ditempat dicek Job Mix Design dan Komposisi Campuran 2 Jika tiang pancang dipabrikasi minta spesi fikasi tiang tersebut 3 Menyerahkan hasil calendering ke SE/QE untuk dievaluasi daya dukung tiang berda sarkan nilai calendering pemancangan
INSPECTOR 1 Memeriksa alat pelatan : - Berat hammer - Tinggi jatuh hammer - Crane 2 Menentukan urutan pemancangan dengan benar 3 Mengawasi penyambungan tiang pancang 4 Pengambilan calendering dengan pemberi catatan: - Nomor Tiang, - Posisi, - Ø Ukuran Tiang, - Panjang jang aktual, - Tgl.Pemancangan, - Panjang dalam ta pondasi, - tumbukan 3 kali 10 tumbukan terahir
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
20,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi 7.6. Pondasi Tiang (Lanjutan) diameter nominal pada setiap posisi -Tiang pancang beton pratekan: Toleransi sesuai dengan Pasal 7.2.1.(4).(b) 5 Bahan : Bahan tiang pancang bisa terbuat dari : Kayu, Beton,Baja tulangan, beton pratekan, baja struktur, dan pipa baja. 6 Pemancangan Tiang : -Kepala tiang pancang baja harus dilindungin bantalan topi atau mandrel -Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau penet trasi tertentu, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. atau ditentukan dengan pengujian pembebanan sampai mencapai keda laman penetrasi akibat beban pengujian tidak kurang dari dua kali beban yang dirancang, yang diberikan menenus untuk penurunan sekurang-ku kurangnya 60 mm -Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan untuk menambah jumlah tiang pancang. -Alat pancang yang digunakan dapat dari jenis drop hammer, diesel atau hidrolik. -Berat palu pada drop hammer sebaiknya tidak kurang dari jumlah berat tiang beserta topi pancangnya. Sedangkan untuk diesel hammar berat palu tidak boleh kurang dari setengah jumlah berat tiang total beserta to pi pancangnya ditambah 500 kg dan minimum 2.2 ton, dan tinggi jatuh hammer tidak melampaui 2.50 meter. -Penumbukan dengan getaran tunggal (single Acting) atau palu yang dija tuhkan harus dibatasi sampai 1.20 meter dan lebih baik 1.00 meter -Tumbukan tiang pancang untuk 10 kali pukulan telah mencapai hasil yg memenuhi ketentuan (tidak lebih dari 25 mm/10 pukulan terahir), pe numbukan ulangan harus dilaksanakan dengan hati-hati dan pemancang an yang terus menerus setelah tiang pancang hampir berhenti penetrasi harus dicegah. -Catatan pemancangan dari calendering harus disimpan dengan baik meli puti : - Jumlah Tiang Pancang, - posisi, - Jenis, - ukuran, - panjang actusl, - tanggal pemancangan, - panjang dalam posisi telapak, - penetrasi pada saat penumbukan akhir, - energi pukulan palu, - panjang per ` panjangan, - panjang pemotongan dan panjang akkhir yang harus File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
7 : STRUKTUR
NO:
21,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi 7.6. Pondasi Tiang (Lanjutan) harus dibayar. Evaluasi kapasitas daya dukung tiang pancang dengan menggunakan rum us dinamis (Hiley) sebagai berikut : ef WH W + n² Wp Pu = ---------------------------- X -----------------S + (C1 + C2 + C3 ) / 2 W+P dimana : Pu = Kapasitas daya dukung tiang (ton) Pa = Kapasitas daya dukung yang diijinkan (ton) ef = Efisiensi palu ef = 1.00 untuk palu diesel ef = 0.75 utk palu yg dijatuhkan dgn tali atau gesekan katrol W = Berat palu atau ram (ton) Wp= Berat tiang pancang (ton) n = Koefisien restitusi, n = 0.25 untuk tiang pancang beton H = Tinggi jatuh hammer (m) H = 2 H' ----> H'= tinggi jatuh ram S = Penetrasi tiang pancang pada saat penumbukan terahkir C1 = Tekanan sementara yg diijinkan utk kepala tiang dan pur (m) C2 = Tekanan sementara yg diijinkan utk deformasi elastis (m) dapat dihitung dengan persamaan : (Pu L) / A E : dimana : L Panjang Tiang E modulus elastisitas tiang (KN/m² A Luas penampang C3 = Tekanan sementara yg diijinkan di lapangan (m) C3 = 0.0 untuk tanah keras C3 = 2.5 mm s/d 5.00 mm utk lainnya N = Faktor keamanan Tabel : 7.6.3.(1). Nilai Efesiensi Palu ( ef ) Jenis Palu Drop Hammer Single Acting Hammer Double Acting Hammer Diesel Hammer ` File sop pengawasan
Efisiensi (ef) 0.75 - 1.00 0.75 - 8.50 0,85 0.85 - 1.00
SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
22,00 URAIAN TUGAS
URAIAN PEKERJAAN
Seksi 7.6. Pondasi Tiang (Lanjutan) Tabel : 7.6.3.(2). Nilai Koefisien Restitusi (n) Material Tiang Kayu Bantalan kayu diatas tiang baja Bantalan kayu pada tiang pancang baja Tiang pancang baja tanpa bantalan kayu / Tiang Beton dengan bantalan Palu besi cor diatas tiang pancang beton tanpa topi
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Nilai (n) 0,25 0,32 0,40 0,50 0,40
Tabel : 7.6.3.(3). Nilai K1 - Nilai Pendekatan Elastik Kepala Tiang Pancang dan Topi Tiang Pancang K1 (mm) Tegangan Tiang Pancang pada kepala tiang Bahan 3.50 Mpa 7.00 Mpa 10.50 Mpa 14.0 Mpa Tiang atau Pipa Baja -Langsung pd Kepala Tiang 0 0,0 0,0 0 -Langsung pd Kep.Tiang kayu 1 1,0 3,0 5,0 -Tp.Beton Pratekan dengan 3 6,0 9,0 12,5 Topi setebal (75 -100) mm -Topi baja yang mengandung paking kayu tp.baja H atau 1 2,0 3,0 4,0 pipa baja -Cap blok terdiri dari 5 mm bahan fiber diantara dua 0.5 1,0 1,5 2,0 pelat baja 10 mm 7 Tiang Bor Beton Langsung Cor ditempat Lihat spesifikasi Pasal 7.6.8. ayat 1 s/d ayat 6 8 Pengukuran dan Pembayaran Pengukuran tiang pancang terdiri dari : - Cerucuk - Penyediaan Tiang Pancang - Pelaksanaan Tiang pancang ditempat ` yang ber air File sop pengawasan
SURVEYOR
- Dinding Turap - Penancangan Tiang Pancang - Tiang Bor Beton langsung cor di tempat dan - Tiang Uji
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
23,00 URAIAN PEKERJAAN
Dasar Pembayaran : Kuantitas dibayar berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran, dima na harga satuan tersebut merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan penanganan, pemancangan, penyambungan, pemotongan tiang pancang, dll. Seksi : 7.7. Pondasi Sumuran 1 Umum : Pondari sumuran adalah komponen struktur dari sumuran beton yang ber interaksi langsung dengan tanah, yang berfungsi sebagai penopang akir yang menyalurkan beban dari struktur jembatan ke tanah pendukung. Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penurunan dinding sumuran yang dicor ditempat atau pracetak yang terdiri dari unit-unit beton pracetak. 2 Toleransi : Harus memenuhi kreteria toleransi Pasal : 7.1.1.(5) dari spesifikasi ini. 3 Bahan : -Mutu beton fc = 20 Mpa atau K-250 -Mutu baja BJ 24 -Pengisi pondasi sumuran fc = 15 Mpa atau K-175 (beton siklop) 4 Pelaksanaan : -Dinding Sumuran Cor di tempat : Cetakan untuk dinding sumuran yang dicor ditempat harus memenuhi ga ris dan elevasi yang tepat. Kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedi kit 3 hari setelah pengecoran dan penurunan sumuran tidak boleh dimu lai paling tidak 7 hari setelah pengecoran. -Galian dan Penurunan : Bilamana penggalian dan penurunan pondasi sumuran dilaksanakan. Per hatian khusus harus diberikan untuk hal-hal sebagai berikut : - Penggalian hanya boleh dilakukan bilamana penurunan telah dilaksana kan. - Dinding sumuran dapat diturunkan dengan cara akibat berat sendiri - Dinding sumuran tidak boleh langsung diletakkan kedalam lubang galian - Sumbat dasar sumuran Dalam pembuatan dasar sumuran, perhatian khusus harus diberikan untuk hal-hal sebagai berikut : ` - Pengecoran beton dalam air umumnya harus dilaksanakan dengan cara File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR Pekerjaan ini meliputi :
INSPECTOR Seksi . 7 . 7 : Pekerjaaan Pondasi Sumuran - Pengecoran dinding sumuran - Pembesian - Penurunan Sumuran - Pengecoran beton kedap air dan beton siklop
LAB. TECHNICION 1 Memeriksa JMF dan material/bahan sesu ai dengan Job Mix Formula (JMF) 2 Mengawasi komposisi campuran pada sa at pengecoran 3 Mengambil sample kubus beton sesuai dengan yang disyaratkan spesifikasi (jum lahnya ) 4 Mengawasi set kubus apakah memenuhi spesifikasi mutu beton atau tidak
SURVEYOR 1 Menentukan as Abutment dan as Pondasi sumuran sesuai dengan gambar shop drawing INSPECTOR 1 Mengawasi pembuatan mal dinding sumuran (tebal dinding sumuran) 2 Mengawasi pengecoran dinding pondasi sumuran
3 Mengawasi penurunan sumuran dan selalu dikontrol jangan sampai as sumuran bergeser 4 Bila pengecoran sumuran dalam air dilaksanakan de ngan cara tremis atau pompa beton 5 Mengawasi pengisian sumuran dengan mutu beton : K-250 / beton kedap air dicor pada 1 meter elevasi bawah potting abutment dan 1 meter diatas elevarsi terendah dari sumuran. 6 Beton K-175 / beton siklop di cor diatas beton k-250 sampai dengan elevasi 1 meter dibawah potting abu tment OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
24,00 URAIAN PEKERJAAN
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Seksi : 7.7. Pondasi Sumuran ( Lanjutan ) tremi atau pompa beton setelah yakin bahwa tidak terdapat fluktuasi muka air dalam sumuran - Air dalam sumuran umumnya tidak boleh dikeluarkan setelah pengecor an beton untuk sumbat dasar sumuran -Pengisian Pondasi Sumuran : Beton siklop fc' 15 Mpa atau K-175 dicor diatas lapisan beton kedap air mu tu fc' 20 Mpa atau K-250 dengan elevasi minimum 1.00 meter dibawah te lapak pondasi. Dan 1.00 meter dari elevasi top sumuran diisi dengan beton fc' 20 Mpa atau mutu beton K-250, atau sebagaimana yang ditunjukan da lam gambar. 5 Pengukuran dan Pembayaran : Pengukuran : Kuantitas penyediaan dan penurunan dinding sumuran yang akan diukur untuk pembayaran, harus diukur jumlah panjang sumuran terpasang da lam meter. Beton kedap air dan beton siklop pada pondasi sumuran diukur berdasar kan beton terpasang sesuai dengan gambar. Dasar Pembayaran : Kuantitas dibayar berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran, dima na harga satuan tersebut merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, perkakas galian untuk penurunan dinding sumuran. Pembayaran beton kedap air K-250, beton siklop K-175 dibayar sesuai dgn mata pembayaran : pada seksi 7.1 Seksi : 7.8. Adukan Semen 1 Umum : Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan adukan untuk peng gunaan dalam beberapa pekerjaan dan sebagai pekerjaan akhir permuka an pada pasangan batu atau struktur lain sesuai dengan spesifikasi ini. 2 Bahan dan Campuran : Bahan : - Semen harus memenuhi ketentuan dalam Pasal:7.1.2.(1) spesifikasi ini - Aggregat halus harus memenuhi ketentuan dalam SNI - 03 - 6820 - 2002 ` - Air harus memenuhi ketentuan dalam Pasal : 7.1.2.(2) spesifikasi ini File sop pengawasan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
25,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 7.8. Adukan Semen ( Lanjutan ) Campuran : Adukan campuran harus memiliki kuat tekan yang memenuhi ketentuan yang disyaratkan untuk beton dimana adukan semen dipakai. Adukan semen harus mempunyai kuat tekan paling sedikit 50 kg/cm² atau 5 Mpa dapa umur 28 hari. 3 Pencampuran dan Pemasangan : -Pencampuran untuk pekerjaan pasangan : - Seluruh bahan kecuali air harus dicampur, baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui. Sampai campuran me nunjukkan warna yang merata, kemudian air ditambahkan dan pencam puran dilanjutkan 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) menit. Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan kon sisten (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70% da ri berat semen yang digunakan. - Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung. Bilamana diperlukan, adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut tidak diperbolehkan. - Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah air ditambah -Pemasangan : - Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya. Air yang terge nang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan. - Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan tebal adukan minimum 1.5 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata. Seksi : 7.9. Pasangan Batu 1 Umum : Pasangan batu umumnya digunakan untuk dinding penahan tanah, goronggorong pelat, tembok kepala gorong-gorong. 2 Bahan : a. Batu: - Batu harus bersih,keras,tanpa bagian tipis atau retak dan harus dari je nis yang diketahui awet. ` - Batu harus lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan sa File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
Seksi . 7 . 8 : Adukan Semen Baca Spesifikasi Divisi 7. seksi 7.8. tentang Adukan Semen
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
26,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 7.9. Pasangan Batu ( Lanjutan ) ling mengunci bila dipasang bersama-sama - Ukuran batu dalam arah manapun tidak boleh kurang dari 15 cm. b. Adukan : - Memenuhi persyaratan Seksi : 7.8. dari Spesifikasi ini c. Drainase Porous - Bahan untuk memmbentuk landasan, lubang sulingan. 3 Pelaksanaan dan Pemasangan Batu : a.Persiapan Pondasi: - Dasar pondasi untuk struktur dinding penahan tanah harus tegak lurus atau bertangga yang juga tegak lurus terhadap muka dari dinding. - Lapis landasan yang rembes air (permeable) dan kantung penyaring ha rus disediakan bilamana disyaratkan dengan ketentuan dalam Seksi.2.4. ( Drainase Porous) Spesifikasi ini. b.Pemasangan Batu: - Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada pondasi - Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang. - Menggelindingkan atau menggulingkan batu pada pekerjaan yang baru dipasang tidak diperkenankan. 4 Ketentuan Lubang Sulingan dan Deletasi : - Dinding dari pasangan batu harus dilengkapi dengan lubang sulingan di tempatkan dengan jarak antara tidak lebih dari 2 (dua) meter dan sumbu satu ke sumbu lainnya dan harus berdiameter 50 mm. - Deletasi harus dibentuk untuk panjang struktur tidak lebih dari 20 meter Deletasi harus 30 mm lebarnya dan harus diteruskan sampai seluruh ting gi dinding. - Timbunan dibelakang deletasi haruslah dari bahan drainase potous berbu tir kasar dengan gradasi menerus yang dipilih sedemikian sehinga tanah yang ditahan tidak dapat hanyut jika melewatinya, juga beban drainase porous tidak hanyut melewati sambungan. 5 Pengukuran dan Pembayaran : Pengukuran : ` -Pasangan batu untuk pembayaran diukur dalam meter kubik sebagai vo File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR Seksi : 7.9. : Pekerjaan Pasangan Batu Pekerjaan pasangan batu berhubungan dengan : - Pekerjaan Galian - Material batu yang digunakan - Adukan semen Baca Spesifikasi Divisi 7. Seksi 7.9. tentang Pekerjaan Pasangan Batu SURVEYOR 1 Menentukan elevasi kedalaman galian 2 Memeriksa Shop drawing yang diajukan oleh pelaksana
LAB. TECHNICIAN 1 Mengawasi komposisi campuran adukan dan diameter batu
INSPECTOR 1 Mengawasi pasangan batu 2 Menngecek jarak2 pipa sulingan dari ppc 3 Men gawasi timbunan kembali bekas galian pasang an batu
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
7 : STRUKTUR
27,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 7.9. Pasangan Batu ( Lanjutan ) lume pekerjaan yang diterima sesuai dengan gambar. -Bahan yang dipasang melebihi volume teoritis yan g disetujui harus tidak diukur untuk dibayar Dasar Pembayaran : Kuantitas volume yang dibayar sesuai dengan harga satuan kontrak. Meru pakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan semua ba han. Seksi : 7.10. Pasangan Batu Kosong dan Bronjong 1 Umum : Pekerjaan ini mencakup penyediaan baik batu yang diisikan kedalam bron jong kawat (gabion), pasangan batu kosong (non- grouted rip-rap) maupun pasangan batu kosong yang diisi dengan adukan (grouted rip-rap) pada lan dasan yang disetujui sesuai dengan detail yang ditunjukan dalam gambar. 2 Bahan : 1.Kawat Bronjong Karakteristik kawat bronjong adalah : - Tulangan tepi diameter = 4.0 mm, 6 SWG - Jaringan, diameter = 3.0 mm, 8 SWG - Pengikat, diameter = 2.1 mm , 14 SWG = 4.200 kg/cm² - Kuat Tarik - Perpanjangan diameter = 10 % minimum Anyaman : Anyaman haruslah merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan 3 (tiga) lilitan dengan lubang kira-kira = 80 mm x 60 mm. Keranjang : Keranjang haruslah merupakan unit tunggal dan disediakan dengan di mensi yang disyaratkan dalam gambar atau sesuai petunjuk direksi dan dibuat sedemikian sehingga dapat dikirim ke lapangan sebelum diisi de ngan batu. 2.Batu : Batu untuk pasanan batu kosong dan bronjong harus terdiri batu yang ke ras dan awet dengan sifat sebagai berikut: - Keausan aggregat dengan Mesin Los Angles kurang dari 40 % ` - Berat jenis kering lebih besar dari 2.3 File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR INSPECTOR Seksi : 7. 10 : Pasanngan batu kosong dan bronjong
SURVEYOR 1 Menentukan kedalaman galian serta kemi ringan pasangan bronjong
INSPECTOR 1 Menngawasi pelaksanaan pekerjaan bronjong.
Baca spesifikasi Divisi. 7 seksi 7.10 : Tentang pelaksanaan pekerjaan bronjong
LAB. TECHNICIAN 1 Memeriksa kualitas kawat bronjong dgn meminta spesifikasi pabrikan bronjong 2 Memeriksa diamater batu utk bronjong
REKOMENDASI
Baca spesifikasi Divisi. 7 seksi 7.10 : Tentang pelaksanaan pekerjaan bronjong
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
7 : STRUKTUR
NO:
28,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 7.10. Pasangan Batu Kosong dan Bronjong ( Lanjutan ) - Penyerapan air tidak lebih besar dari 4 % - Kekekalan bentuk aggregat terhadap natrium sulfat atau magnesium sulfat dalam pengujian 5 (lima) siklus (daur) kehilangan harus kurang dari 10 % Batu untuk pasangan batu kosong haruslah bersudut tajam, memiliki di mensi menimum 200 mm. Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan batu yang ukurannya lebih besar jika kecepatan aliran sungai cukup tinggi. 3.Landasan : - Landasan terbuat dari drainase porous. 4. Adukan Pengisi (grouted) Adukan pengisi pasangan batu kosong harus adukan dengan kekuatan 5 Mpa seperti yang disyaratkan dalam Spesifikasi Seksi : 7.8.2.(2b). 3 Pelaksanaan : Penempatan bronjong : - Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk memperoleh bentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum pengisian batu ke dalam kawat bronjong Sambungan antara keranjang haruslah sekuat mungkin seperti anyaman itu sendiri. Setiap segi 6 (enam) harus menerima paling sedikit 2 lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong antara enam tepi paling sedikit satu lilitan. Paling sedikit 15 cm kawat pengikat harus ditinggalkan sesu dah pengikatan terahir dan dibengkokkan ke dalam keranjang. - Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan mak simum dan rongga seminimal mungkin. Bilamana tiap bronjong telah di isi setengah dari tingginya, dua kawat pengaku horizontal dari muka ke belakang harus dipasang. Keranjang selanjutnya diisi sedikit berlebihan agar terjadi penurunan (settlement). Sisi luar batu yang berhadapan dgn kawat harus mempunyai permukaan yang rata dan bertumpu pada anya man. - Setelah penngisian tepi dari tutup harus dibentangkan dengan batang pe narik atau ulir penarik pada permukaan atasnya dan di ikat. - Bilamana keranjang dipasang satu di atas yang lainnya, sambungan verti kal harus dibuat berselang seling. ` File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
7 : STRUKTUR
NO:
29,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 7.10. Pasangan Batu Kosong dan Bronjong ( Lanjutan ) 4 Pengukuran dan Pembayaran : Cara Pengukuran : -Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah dalam jumlah meter ku bik bronjong atau pasangan batu kosong lengkap ditempat dan diterima. Dasar Pembayaran: -Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh galian, pembuatan dan pe nempatan semua bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan dan memenuhi persyaratan dalam spesifikasi ini.
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR Seksi : 7.11 sampai dengan Seksi 7.16
Baca spesifikasi Divisi. 7 seksi 7.11 sampai dengan Seksi 7.16
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Seksi : 7.11. Sambungan Ekspansi ( Expansion Joint ) Diuraikan dalam Spesifikasi mulai dari Seksi 7.11.1 s/d Seksi 7.11.4 Seksi : 7.12. Perletakan ( Bearing ) Diuraikan dalam Spesifikasi mulai dari Seksi 7.12.1 s/d Seksi 7.12.4 Seksi : 7.13. Sandara ( Railing ) Diuraikan dalam Spesifikasi mulai dari Seksi 7.13.1 s/d Seksi 7.13.5 Seksi : 7.14. Papan Nama Jembatan Diuraikan dalam Spesifikasi mulai dari Seksi 7.14.1 s/d Seksi 7.14.4 Seksi : 7.15. Pembongkaran Struktur Diuraikan dalam Spesifikasi mulai dari Seksi 7.15.1 s/d Seksi 7.15.4 Seksi : 7.16. Drainase Lantai Jembatan Diuraikan dalam Spesifikasi mulai dari Seksi 7.16.1 s/d Seksi 7.16.4
` File sop pengawasan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
DIVISI 8 – PENGENBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
8 : PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 8.1. Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama 1 Umum : Dalam Seksi ini pekerjaan meliputi pengembalian kondisi perkerasan yang telah rusak sedemikian rupa sehingga terjadi lubang-lubang besar dengan kedalaman ≥ 3 cm dan terjadi retak-retak lebar. Lokasi yang diproyeksikan memerlukan pelapisan kembali, harus mempu nyai struktur yang utuh. 2 Pengendalian kondisi perkerasan lama : Klasifikasi pekerjaan pengembalian kondisi perkerasan lama : - Perbaikan lubang dan penambahan dengan ukuran lebih besar dari 40 x 40 cm dengan volume Maksimum = 10 m³ / Km. - Pelaburan aspal pada perkerasan antara 10 % - 30 % dari tiap 100 M' dgn luas maksimum 40 m³ - Pelaburan aspal pada perkerasan antara 10 % - 30 % dari tiap 100 M' dgn luas maksimum 40 m³ - Pelaburan aspal (sealing) pada retak yang lebar yang memerlukan penanganan khusus. - Perataan setempat (spot levelling) pada aspal yang amblas maksimum 10 m³ / Km - Perbaikan tepi perkerasan termasuk restorasi lebar perkerasan berpenu tup aspal. - Perataan berat untuk meratakan alur (rutting) yang dalam atau untuk mempertahankan lereng melintang yang standar. - Penambahan bahan aggregat pada perkerasan jalan tanpa penutup aspal yang memerlukan tidak lebih dari 50 m³ (ukuran dalam bak truk, gembur) bahan untuk setiap kilometer panjang. 3 Bahan : Jenis bahan yang digunakan dalam pengembalian kondisi pedrkerasan la ma antara lain : - Timbunan pilihan, aggregat kelas B, Aggregat kelas A, Lapis Resep Pengi kat (Prime coat), Lapis perekat (tack coat), AC-BC 3 Pelaksanaan : Sebelum dilakukan perataan, terlebih dahulu pada sekeliling jalan yang ru sak digali manual berbentuk segi empat dengan sisi yang sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu jalan. Dasar galian harus dipadatkan dengan alat ` pemadat manual atau mekanis (stamper), dan elevasinya harus sama dgn File sop pengawasan
1,00 URAIAN TUGAS SURVEYOR INSPECTOR Seksi : 8.1. Pekerjaan Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama Baca Spesifikasi Divisi 8. Seksi 8.1. Pekerjaan Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
8 : PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
NO:
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 8.1. Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama ( Lanjutan ) elevasi perkerasan jalan lama. 4 Pengukuran dan Pembayaran : Lihat uraian Seksi 8.1.4. Pasal : 2 s/d pasal 2 spesifikasi ini. Seksi : 8.2. Pengembalian Kondisi Bahu Jalan Lama pada Perkerasan Berpenutup Aspal 1 Umum : Lihat seksi 8.2.1. Pasal 1 s/d pasal 4, spesifikasi ini 2 Bahan dan Pelaksanaan : Lihat seksi 8.2.2. Pasal 1 s/d pasal 4, spesifikasi ini 3 Pengukuran dan Pembayaran : Lihat seksi 8.2.3. Pasal 1 s/d pasal 2, spesifikasi ini Seksi : 8.3. Pengembalian Kondisi Selokan, Saluran Air, Galian, Timbunan dan Penghijauan 1 Umum : Lihat seksi 8.3.1. Pasal 1 s/d pasal 2, spesifikasi ini 2 Bahan : Lihat seksi 8.3.2. Pasal 1 s/d pasal 2, spesifikasi ini 3 Pelaksanaan : Lihat seksi 8.3.3. Pasal 1 s/d pasal 3, spesifikasi ini 4 Pengukuran dan Pembayaran : Lihat seksi 8.3.4. Pasal 1 s/d pasal 2, spesifikasi ini Seksi : 8.4. Perlengkapan Jalan dan Pengaturan Lalu Lintas 1 Umum : Lihat seksi 8.4.1. Pasal 1 s/d pasal 10, spesifikasi ini 2 Bahan : Lihat seksi 8.4.2. Pasal 1 s/d pasal 15, spesifikasi ini 3 Pelaksanaan : Lihat seksi 8.4.3. Pasal 1 s/d pasal 8, spesifikasi ini 4 Pengukuran dan Pembayaran : Lihat seksi 8.4.4. Pasal 1 s/d pasal 2, spesifikasi ini ` File sop pengawasan
2,00 URAIAN TUGAS SURVEYOR INSPECTOR Divisi 8 : Pengembalian Kondisi dan ekerjaan Minor Seksi : 8.1. Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama ( Lanjutan ) Seksi : 8.2. Pengembalian Kondisi Bahu Jalan Lama pada Perkerasan Berpenutup Aspal Seksi : 8.3. Pengembalian Kondisi Selokan, Saluran Air, Galian, Timbunan dan Penghijauan Seksi : 8.4. Perlengkapan Jalan dan Pengaturan Lalu Lintas Seksi : 8.5. Pengembalian Kondisi Jembatan . Baca Spesifikasi Divisi 8 LAB. TECHNICION CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
8 : PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 8.5. Pengembalian Kondisi Jembatan . 1 Umum : Pekerjaan pengembalian kondisi jembatan bertujuan untuk memperpan jang umur pelayanan struktural lama dimana diperlukan peningkatan kapa sitas atau kekuatan struktural. 2 Cakupan Pekerjaan Pengembalian Kondisi : a.Pengembalian Kondisi untuk Komponen Beton: - Penutupan retak-retak yang terjadi pada setiap komponen beton - Pelapisan kembali pada permukaan aggregat yang terekspos mengan dung kerak. - Perbaikan pada bagian-bagian beton yang rusak. - Perbaikan, pembongkaran atau penggantian sealant sambungan eks pasi (expantion joint sealant) b.Pengembalian kondisi untuk Komponen Baja - Pembersihan dan pengecatan kembali lapis pelindung yang rusak kare na cuaca. - Pemberisihan pada tempat-tempat yang berkarat pada bagian baja - Perbaiakn setempat pada bagian-bagian baja yang rusak - Pembongkaran dan penggatian pengencang (fastener) struktural yang berkarat. - Pelumasan pada bagian perletakan. 3 Pelaksanaan Pegembalian Kondisi Komponen Beton : a. Penutupan untuk ratak permukaan b. Penyuntikan " Epoxy Resin Grout " - Pembersihan pada permukaan lama Permukaan yang akan dikerjakan harus diberihkan terlebih dahulu de ngan mesin asah mekanis atau sikat kawat sehingga bebas dari kotor an dan pecahan beton dan kemudian dibersihkan lagi dengan kompre sor angin. Setiap tempat yang terkena oli atau gemuk harus dibersihkan dengan pelarut. - Lokasi Katup Penyuntikan : Katup penyuntikan harus diletakkan disekitar pusat daerah retak dan pada jarak yang sama tergantung pada panjang dan dalamnya retak. - Penutupan Retak Campuran penutup harus digunakan untuk menutup semua retak yang ` panjangnya lebih dari 5 cm dab kebarnya lebih dari 3 mm. Pekerjaan pe File sop pengawasan
3,00 URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
8 : PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
NO:
URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 8.5. Pengembalian Kondisi Jembatan . ( Lanjutan) nyuntikan tidak diperkenankan untuk dilanjutkan sampai penutup re tak benar-benar mengeras ( 1 - 2 hari ) - Campuran Bahan Grout Pencampuran untuk bahan dasar dan bahan pengeras untuk epoxy grout harus dilaksanakan dengan teliti sesuai dengan spesifikasi pencampuran dari pabrik pembuatannya. - Pembersihan Akhir. Pemberihan akhir untuk permukaan beton harus dilaksanakan setelah penyuntikan telah berumur 6 - 7 hari c. Pelapisan kembali permukaan aggregat yang berekpos dan perbaikan Beton yang terkelupas : - Pelapisan kembali pada permukaan aggregat yang terekspos dan per baikan beton yang terkelupas harus dilaksanakan sesuai dengan perin tah direksi pekerjaan. Pada umumnya perbaikan semacam ini dapat di laksanakan dengan campuran adukan semen yang mengandung semen dan pasir halus dengan proporsi yang sesuai. - Permukaan beton yang terkelupas dan yang terlepas dimana perlu ha rus dikupas. Jika perlu sampai mencapai bahan yang utuh (sound) dika sarkan permukaannya agar dapat menyediakan gerigi untuk bahan baru untuk pekerjaan akhir dan semua kotoran minyak,gemuk dan bahan le pas dibersihkan dengan menggunkan kompresor udara atau penyemp rot air dengan tekanan tinggi sebagimana diperlukan. - Baja tulangan yang ada pada tempat-tempat yang terkelupas dan kropos , juga harus dibersihkan seluruhnya dari semua pecahan beton, minyak , gemuk dan karat. - bahan adukan semen yang digunakan dan pencampuran, pemasangan pekerjaan akhir harus memenuhi ketentuan dari Seksi 7.3. dari Spesifi kasi ini. 4 Dasar Pembayaran : Pembayaran dilakukan dengan harga kontrak, yang merupakan kompensa si penuh untuk penyediaan semua bahan, perlatan, sebagaimana yang di syaratkan dalam spesifikasi ini.
` File sop pengawasan
4,00 URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
DIVISI 9 – PEKERJAAN HARIAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI NO:
9 : PEKERJAAN HARIAN
1,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 9.1. Pekerjaan Harian 1 Umum : -Pekerjaan ini mencakup operasi-operasi yang disetujui oleh Direksi Pe kerjaan yang semula tidak diperkirakan atau tidak disediakan volume te tapi diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pe kerjaan yang memenuhi ketentuan dalam spesifikasi ini. Pekerjaan ini dapat mencakup pekerjaan tambahan dari drainase, galian, timbunan, stabilitas, pengunjianm pngembalian (restitution) perkerasan lama ke bentuk semula. 2 Bahan dan Peralatan : Bahan : -Seluruh bahan yang digunakan dalam pekerjaan harian harus ketentuan mutu dan kinerja memenuhi spesifikasi. Peralatan : -Seluruh peralatan yang digunakan dalam seksi ini harus memenuhi spe sefikasi. 3 Pelaksanaan Pekerjaan Harian: -Perintah Pekerjaan Harian Pekerjaan harian dapat diminta secara tertulis (request) oleh penyedia jasa, maupun perintah oleh direksi pekerjaan. Pekerjaan harian tidak bo leh dilaksanakan sebelum diterbitkan perintah dari direksi pekerjaan. Untuk pekerjaan harian yang dilaksanakan sudah termasuk dalam daftar kuantitas dan harga yang disetujui oleh direksi pekerjaan. 4 Tagiahan atas pekerjaan harian : -Penyedia jasa harus mempersiapkan data untuk penagihan pekerjaan harian yang telah selesai dikerjakan, bersama dengan seluruh penunjang nya yang dimasukkan dalam sertifikat bulanan (monthly Cestificate) Semua informasi tambahan yang meliputi : - Salinan surat perintah pekerjaan harian - Ringkasan dari tanggal dan waktu pekerjaan diselesaikan - Ringkasan jam kerja semua pekerja - Ringkasan jam kerja peralatan yang digunakan 5 Pengukuran dan Pembayaran : -Pengukuran untuk pekerja Pengukuran pekerja untuk pembayaran pekerjaan harian dilakukan menu ` rut jam kerja aktual sesuai dengan persyaratan spesifikasi ini. File sop pengawasan
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR Seksi 9.1. : Pekerjaan Harian
Baca Spesifikasi Seksi 9 : Tentang Pekerjaan Harian
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
9 : PEKERJAAN HARIAN
NO:
2,00 URAIAN PEKERJAAN
Seksi : 9.1. Pekerjaan Harian ( Lanjutan ) -Pengukuran untuk Peralatan : Pengukuran peralatan untuk pembayaran pekerjaan harian dilakukan se suai dengan jam kerja aktual dari penggunaan perlatan, jenis peralatan yang dimasukan dalam daftar kuantitas dan harga, termasuk biaya kom pensasi penuh terhadap : - Sopir, operator - Bahan bakar -Pengukuran untuk Bahan : Kuantitas pekerjaan harian yang diukur untuk pembayaran haruslah kuan tutas bahan yang aktual digunakan dalam pekerjaan harian. Pembayaran semua bahan yang telah digunakan dalam pekerjaan harian harus diambil dari seluuruh anggaran yang telah ditetapkan untuk peker jaan harian menurut Divisi 9 dari daftar kuantitas dan harga.
URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi ` File sop pengawasan
KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 m x 40 cm DIVISI NO:
10 : PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN URAIAN PEKERJAAN
Seksi 10. 1 : Pemeliharaan rutin pekerjaan bahu jalan, drainase, perlengkapan jalan dan jembatan 1 Umum : Pekerjaan pemeliharaan ruti mencakup: - Bahu jalan, - Drainase, Perlengkapan Jalan lama selalu dipelihara setiap saat dalam kondisi pelayanan yang dapat diterima oleh direksi pekerja an. - Pembayaran pekerjaan rutin secara lump sum dan bukan berdasarkan kuantitas bahan aktual yang digunakan. 2 Klasifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Rutin : a. Perkerasan berpenutup aspal - Penutupan lubang - lubang dena ukuran < 40 cm x 40 cm - Peleburan aspal dengan luas > 10 % dari setiap 100 m' - Retak-retak halus b. Bahu Jalan : - Pengisian lubang dengan aggregat bahu jalan (aggregat kelas B) - Perataan kembali / pemadatan tambahan - Bahu jalan tertutup rumput lebih tinggi 5 cm atau setelah berumur 2 minggu sejak pembabatan pertama. - Membuang semak-semak rumput dan penghalang lainnya. c. Drainase : - Pembersihan parit dari kotoran-kotoran, lanau, tanah sedimentasi atau endapan. d. Perlengkapan Jalan : - Pembersihan / perbaikan rambu jalan, patok pengaman, patok KM dan rel pengaman - Pengecatan kembali rambu-rambu yang sudah pudar - Pemeriksaan / pelaporan kondisi jembatan e. Jembatan : - Pembersihan saluran dan ,lubang-lubang dainase - Pembersihan kotoran sampah pada sambungan dan perletakan Seksi 10.1.2 : Pemeliharaan Rutin Perkerasan : a. Perkerasan berpenutup aspal b. Bahan : ` Bahan yang dipakai untuk penambalan lubang antara lain: File sop pengawasan
1,00 URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR Seksi 10.1. : Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Seksi 10. 1 : Pemeliharaan rutin pekerjaan bahu jalan, drainase, perlengkapan Jalan 7 Jembatan Seksi 10.1.2 : Pemeliharaan Rutin Perkerasan : ( Lanjutan ) Seksi 10.1.3 : Pemeliharaan Rutin Jalan Seksi 10.1.4 : Pemeliharaan Rutin Selokan,Saluran Air, Galian dan Timbunan Seksi 10.1.5 : Pemeliharaan Rutin Perlengkapan Jalan Seksi 10.1.6 : Pemeliharaan Rutin Jembatan Baca Spesifikasi Divisi 10 : Tentang Pekerjaan Pemeliharaan Rutin SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICIAN
REKOMENDASI
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
T A B E L BUKU PRAKTIS SPESIFIKASI TEKNIS 2010 REVISI 3 PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DIVISI
10 : PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
NO:
URAIAN PEKERJAAN
2,00 URAIAN TUGAS SURVEYOR
INSPECTOR
LAB. TECHNICION
CHIEF INSPECTOR
QUALITY ENGINEER
REKOMENDASI
Seksi 10.1.2 : Pemeliharaan Rutin Perkerasan : ( Lanjutan ) Pekerasan dengan lais pondari Aggregat, AC-WC, AC-BC, Pen.Mac Adam Prime Coat, Tack Coat. c.Pelaksanaan : Lihat spesifikasi divisi 10 Seksi 10.1.3 : Pemeliharaan Rutin Jalan Lihat Spesifikasi Teknis Seksi 10.1.2. Pasal 1 s/d 2 Seksi 10.1.4 : Pemeliharaan Rutin Selokan,Saluran Air, Galian dan Timbunan Lihat Spesifikasi Teknis Seksi 10.1.3. Pasal 1 s/d 4 Seksi 10.1.5 : Pemeliharaan Rutin Perlengkapan Jalan Lihat Spesifikasi Teknis Seksi 10.1.3. Pasal 1 s/d 2 Seksi 10.1.6 : Pemeliharaan Rutin Jembatan Lihat Spesifikasi Teknis Seksi 10.1.3. Pasal 1 s/d 3 3
Pengukuran dan Pembayaran : Pengukuran untuk pembayaran : Dasar pembayaran : Lump Sum ------------------8 5 x Lump Sum = ---------------------------------------------------8 x (Periode pelaksanna dlm bulan - 3 )
- Bulan ke 1 sampai dengan 3 =
- Bulan berikutnya
Bila penyedia jasa telah gagal melaksanakan pekerjaan pemeliharaan ru tin yang diuraikan dalam seksi ini sampai dapat diterima oleh Direksi Pe kerjaan, Direksi pekerjaan dapat mengeluarkan peringatan tertulis kepada penyedia jasa dan penyedia jasa harus segera memberi tanggapan atas pe ringatan itu. Jika peringatan semacam itu telah siberikan dua kali dalam tempo satu bulan tanpa tanggapan dari Penyedia Jasa. Direksi Pekerjaan dapat memilih untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan sumber dayanya ` sendiri atau pihak lain jika dipandang perlu. File sop pengawasan
OPMANE PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN : Untuk melakukan opmane hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mela lui mekanisme sebagai berikut : - Kontraktor mengajukan request for checking (untuk opmane hasil pekerjaan ) - Opmane dilaksanakan bersama antara lain : - Pihak PPTK - Pihak Kontraktor - Pihak Konsultan - Opname pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengukuran ulang terhadap dimensi, elevasi
KETERANGAN
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA • JEMBATAN • JALAN
CONTOH ITEM PEKERJAAN JEMBATAN SESUAI DENGAN DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN No: Mata Uraian Pekerjaan Pemb. DIVISI : 1 : UMUM 1.2. Mobilisasi 1.8.(1). Mamajemen dan Keselamatan Lalu Lintas 1.21. Menajemen Mutu
Satuan Ls Ls Ls
Item Pemb.
Urutan Pekerjaan
1.2.
- Rapat PCM , Rencana mobilisasi (personil & Peralatan),jadwal Pelaksanaan, Rekayasa lapangan (Distribusi volume, MC), Shop drawing, Addendum Konrak) 1.8.(1)/1.21. - Pengatur lalu lintas , - Mengangkat seorang Manajemen Mutu
DIVISI : 2 : DRAINASE 2.1. Galian untuk selokan dan drainase air 2.3. Gorong-Gorong
M³ M'
DIVISI : 3 : PEKERJAAN TANAH 3.1.1. Galian Biasa 3.1.3. Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter 3.1.4. Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter 3.1.5. Galian Struktur dengan kedalaman 4 - 6 meter 3.1.7. Galian perkerasan beraspal tanpa cold mixing 3.2.1. Timbunan biasa dari sumber galian 3.2.2. Timbunan pilihban dari sumber galian 3.3.(1). Penyiapan Badan Jalan
M³ M³ M³ M³ M² M³ M³ M²
DIVISI : 4 : PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN 4.2.(1). Lapis Pondasi Aggregat Kelas A 4.2.(2). Lapis Pondasi Aggregat Kelas B 4.2.(7). Lapis Resep Pengikat
M³ M³ Liter
4.2.(1). 4.2.(2). 4.2.(7).
- Cek elevasi, - tebal hamparan, - penghamparan, - pemadatan, - test kepadatan - Pematan datanh dasar ,- Cek elevasi, - tebal hamparan, - penghamparan, - pemadatan, test kepadatan. Prime coat setelah Aggregat Kelas A memenuhi syarat,- volume lt/m²
DIVISI : 5 : PERKERASAN BERBUTIR 5.1.1. Lapis Pondasi Aggregat Kelas A 5.1.2. Lapis Pondasi Aggregat Kelas B
M³ M³
5.1.1. 5.1.2.
- Aggregat B memenuhi syarat spec. - tebal agg.A, -Penghamparan,-Pemadatan, sand cone - Pemadatan tanah dasar, tebal aggregat kelas B. -Penghamparan, - Pemadatan, sand cone
File SOP Pengawasan
2.1. 2.3.
- Galian, - ukur elevasi, pasangan batu ( diameter batu, komposisi campuran adukan ) - Galian , - Ø gorong2. - Pemasangan. - Sambungan, - Timbunan, - Pemadatan
3.1.1. - Elevevasi galian, - dimensi, - Kemiringan tebing galian, - pasang penyokong 3.1.3. - Menentukan elevasi tanah dasar yg menotong horizontal badan abutment, diukur dari 3.1.4./3.1.5. elevasi top sampai kedalaman 2 m. Galian struktur 2 - 4 m & 4 - 6 m diukur dari elevasi 2 meter sampai kedalaman 2 meter (menjadi kedalaman 4 meter) dan seterusnya. 3.1.7. - Peralatan yang digunakan, - galian aspal dgn membentuk alur 3.2.1. - Cek CBR, - Tebal timbunan, - Pengamparan, - Pemadatan timbunan,- Uji kepadatan 3.2.2. - Cek CBR, - Tebal timbunan, - Pengamparan, - Pemadatan timbunan,- Uji kepadatan 3.3.(1). - Jalan Lama ( Pelebaran - galian ) . - Jalan baru ( menentukan lebar, - buang humus)
Tugas Konsultan Lihat penugasan Team supervisi
CONTOH ITEM PEKERJAAN JEMBATAN SESUAI DENGAN DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN DIVISI : 6 : PERKERASAN ASPAL 6.1.(1). Lapis Resep Pengikat - Aspal Cair 6.1.(2). Lapis Perekat - Aspal Cair 6.3.(5). Laston Lapis Aus (AC-WC) 6.3.(6). Laston Lapis Antara (AC-BC) 6.3.(7). Laston Lapis Pondasi (AC-Base) 6.3.(8). Aspal Keras 6.3.(9). Aditif Anti Pengelupasan 6.3.(10). Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Semen
Liter Liter Ton Ton Ton Ton Kg Kg
6.1.(1). 6.1.(2). 6.3.(5) s/d 6.3.(7). 6.3.(8). 6.3.(9). 6.3.(10).
DIVISI : 7 : STRUKTUR 7.1.(5). Beton Mutu Sedang dengan fc'=30 Mpa (K-350) 7.1.(6). Beton Mutu Sendah dengan fc'=25 Mpa (K-275) 7.1.(7). Beton Mutu Sedang dengan fc'=20 Mpa (K-250) 7.1.(8). Beton Mutu Rendah dengan fc'=15 Mpa (k-175) 7.1.(10). Beton Mutu Rendah dengan fc'=10 Mpa (k-125) 7.3.(1). Baja Tulangan U 24 Polos 7.3.(4). Baja Tulangan U 39 Ulir 7.9.(1). Pasangan Batu 7.11.(1). Expantion Joint Type Asphaltic Plug ……… 7.13.(1). Sandaran (Ralling) 7.14.(1). Papam Nama Proyek 7.15.(1). Pembongkaran Pasangan Batu 7.15.(2). Pembongkaran Beton
M³ M³ M³ M³ M³ Kg Kg M³ M² M² Bh M³ M²
7.1.(5). s/d 7.1.(10).
7.3.(1) & 7.3.(4). 7.9.(1). 7.11.(1). 7.13.(1). 7.14.(1). 7.15.(1). 7.15.(2).
Urutan pekerjaan beton struktur : - Persiapan : - Material, - Peralatan, - Buruh,- Job mix masing2 mutu beton,- Komposisi campuran (dalam berat atau volume) - Memeriksa pembesian, - Siram air semen, - Pencampuran agg.(pasir,split), - Air.- Slump test, pengambilan kubus/selinder,- pengecoran, -pemadatan campuran dengan vibrator curring (pemeliharaan beton), - test kubus/selinder - Periksa Ø tulangan, - beton decking, -Perakitan tulangan, - Jarak tulangan, Pengikatan tu langan - Galian, - dimensi, - diameter batu, komposisi campuran adukan - Dimensi expantion joint, as bearing (expantion joint) - Dimensi sandaran, - mutu beton, - pemmbesiaan, - pengecoran, - pemadatan - Jelas - Jelas - Jelas
DIVISI : 8 : PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 8.4.(1). Marka Jalan Thermoplastic 8.4.(5). Patok Pemngarah 8.4.(10). Kerb Pracetak jenis 2 (Penghalang/Barrier) 8.4.(10a). Pengecatan Kerb Pracetak 8.4.(17). Unit Lampu Penerangan Jalan, Type Mercuri
M² Btg M' M² Bh
8.4.(1). 8.4.(5). 8.4.(10). 8.4.(10a). 8.4.(17).
- Jelas - Jelas - Jelas - Jelas - Jelas
File SOP Pengawasan
- Kedapatan Aggregat A memenuhi, - Kompressor buang debu, - Prime Coat, - Uji vol/m² - Laston AC-BC,- Tebal memenuhi, - Kepadatan memenuhi - di Tack coat - uji vol/m² - Laston AC-WC,- Finisher, - Penghamparan, - Kontrol Tebal, - Pemadatan terisi dari : - Pemadatan awal (roda baja), - Pemadatan antara (roda karet), - pemadatan akhir(Roda baja) dengan temperatur pemadatan : Awal (145-125)⁰C, antara (125-100)⁰C dan akhir ( > 95⁰C)
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
CONTOH ITEM PEKERJAAN JALAN
`
CONTOH ITEM PEKERJAAN JALAN SESUAI DENGAN DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN No: Mata Uraian Pekerjaan Pemb. DIVISI : 1 : UMUM 1.2. Mobilisasi 1.8.(1). Mamajemen dan Keselamatan Lalu Lintas 1.21. Menajemen Mutu
Satuan Volume Ls Ls Ls
DIVISI : 2 : DRAINASE 2.1. Galian untuk selokan dan drainase air 2.3. Gorong-Gorong
M³ M'
DIVISI : 3 : PEKERJAAN TANAH 3.1.1. Galian Biasa 3.2.1. Timbunan Biasa 3.2.2. Timbunan Pilihan 3.3. Penyiapan Badan Jalan
M³ M³ M³ M²
DIVISI : 4 : PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN 4.2.(1). Lapis Pondasi Aggregat Kelas A 4.2.(2). Lapis Pondasi Aggregat Kelas B 4.2.(7). Lapis Resep Pengikat DIVISI : 5 : PERKERASAN BERBUTIR 5.1.1. Lapis Pondasi Aggregat Kelas A 5.1.2. Lapis Pondasi Aggregat Kelas B `
M³ M³ Liter M³ M³
Urutan Pekerjaan
Tugas Konsultan
DIVISI : 6 : PERKERASAN ASPAL 6.1.(1). Lapis Resep Pengikat - Aspal Cair 6.1.(2). Lapis Perekat - Aspal Cair 6.3.(5). Laston Lapis Aus (AC-WC) 6.3.(6). Laston Lapis Antara (AC-BC) 6.3.(7). Laston Lapis Pondasi (AC-Base) 6.3.(8). Aspal Keras 6.3.(9). Aditif Anti Pengelupasan 6.3.(10). Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Semen
Liter Liter Ton Ton Ton Ton Kg Kg
DIVISI : 7 : STRUKTUR 7.1.(7). Beton Mutu Sedang dengan fc'=20 Mpa (K-250) 7.1.(8). Beton Mutu Rendah dengan fc'=15 Mpa (K-175) 7.3.(1). Baja Tulangan U 24 Polos 7.9.(1). Pasangan Batu 7.15.(1). Pembongkaran Pasangan Batu 7.15.(2). Pembongkaran Beton S.Kh.7.19. Geotextile Separator
M³ M³ Kg M³ M² M² M²
DIVISI : 8 : PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 8.3.(1). Stabilitas Dengan Tanaman 8.3.(3). Penanaman Pohon 8.4.(1). Marka Jalan Thermoplastic 8.4.(10). Kerb Pracetak jenis 2 (Penghalang/Barrier) 8.4.(10a). Pengecatan Kerb Pracetak 8.4.(17). Unit Lampu Penerangan Jalan, Type Mercuri
M² Btg M² M' M² Bh
File SOP Pengawasan
[Type the document title] [Type the document subtitle] [Pick the date] [Type the company name] PT. Brina NEC
LAMPIRAN
BAGAN ALIR PEKERJAAN KONSTRUKSI DIVISI 2 : DRAINAGE SEKSI 2.1. SALURAN DAN ALIRAN AIR Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS
MULAI PENERBITAN GAMBAR RENCANA
PERSETUJUAN MATERIAL
TIDAK
CHECK
5 SETUJU PENYIAPAN LAHAN
8
TIDAK
CHECK
AKTIVITAS : Sebelum memulai konstruksi, pastikan kontraktor mendapat data dan gambar yang diperlukan CHECK 5. • Pastikan bahwa meterial yang diusulkan sesuai dengan spesifikasi • Jika material tidak disetujui, kontraktor harus harus mengusulkan kembali
6 SETUJU PENYIAPAN BATU
9 PENEMPATAN BATU 7 & 10
STRUKTUR PASANGAN BATU 11
CHECK
12
PERBAIKAN PEKERJAAN
PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN
MONITORING PEMELIHARAAN RUTIN
SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
CHECK 6. • Tidak boleh ada pekerjaan adukan pasangan batu sebelum formasi atau pondasi disetujui • Untuk pelapisan pasangan batu • Lantai kerja dan filter VERIFIKASI 9. • Bersihkan semua kotoran • Basahi semua permukaan agar adukan dapat meresap VERIFIKASI 7 & 10. • Batasi tempat kerja agar batu yang ditempatkan terselubungi adukan • Jarak batuan sekitar 3 cm yang terisi adukan • Tutup lagi dengan adukan agar mendapat ukuran yang diperlukan • Pekerjaan dilakukan dari bawah menuju atas • Pemeliharaan akhir berupa pemeraman • Pasangan yang berdekatan dengan bahu jalan dipangkas agar sambungan terlihat rata VERIFIKASI 11. • Adukan pasangan batu dilaksanakan tanpa cetakan
• Konstruksi tanpa cetakan dapat diijinkan dimana kaitan batu dan adukan cukup kuat dan kaku • Permukaan yang terbuka harus disempurnakan dan dipelihara CHECK 12 • Periksa semua toleransi diimensi • Buat daftar kekurangan dan kerusakan yang harus diperbaiki sebelum sertifikasi pembayaran MONITOR Buat pendataan semua pekerjaan yang dilaksanakan
DIVISI 2 : DRAINAGE SEKSI 2.4. POROUS DRAINAGE
NOTE : The following CHECK numbers relate to the activity numbers on the associated ACTIVITY LIST.
START
ACTIVITY : Check that Contractor has all the information he that he should be provided.
ISSUE DETAILED DESIGN
REQUEST FOR MATERIAL APPROVAL
NOT APPROVED
CHECK 4 APPROVED
PLACING POROUS GRAINAGE MATERIAL
PLACING BEDDING MATERIAL
PLACING PLASTIC
CHECK 6
CHECK 7
CHECK 5
FILTER MESH
APPROVED PLACING POROUS PIPES
CHECK 8 APPROVED
APPROVED
APPROVED
CHECK 1
RECTIFICATION WORKS
SURVEY OF COMPLETED WORKS
CERTIFY QUANTITIES
PAYMENT
CONSTRUCTION OF WEEP HOLES
CHECK 9
CHECK 4. • That Contractor has submitted samples of all materials to be used together with relevant test certificates. • If not in compliance with the Specification the Contractor to re-submit new samples. CHECK 5. • Unsuitable material has been removed. • Fill placed symmetrically around pipes. • 14 days has been allowed for mortar or concrete to cure. • Placed in layers not greater than 15cm. • Compacted to specified density. • Until covered protect from disturbance. • Prevent contamination. • Complies with tolerances. CHECK 6. • Trenches care correctly excavated. • Correct thickness below pipes. • Correctly shaped to support pipe. CHECK 7. • To manufacture’s recommendations or as directed by the Engineer.
CHECK 8. • Pipes are on porous fill material. • Pipes are to correct line and grade with correct joint gap. CHECK 9. • Type is approved by Engineer. • Non durable pipes are removed on completion.
• Weep holes are horizontal. • Spacing not greater than 1m vertically and 2m horizontally. • Filter pockets extend at least 300mm. CHECK 10. • Completed works inspected for conformity with Specifications. • If defective or deficient contractor instructed to rectify • Accepted the works shall be surveyed for measurement records
DIVISI 2 : DRAINAGE SEKSI 2.4. CULVERT AND CONCRETE DRAINS The following CHECK numbers relate to the activity numbers on the associated ACTIVITY LIST ACTIVITY : START
CHECK 5. • Confirm compliance of the proposed materials with the requirements of the Contract.
ISSUE DETAILED DESIGN
REQUEST FOR
NOT APPROVED
CHECK 5
APPROVED
GENERAL REQUIREMENTS
CHECK 6
APPROVED
REINFORCED CONCRETE CULVERT PIPES 8
NOT APPROVED
CORRUGATED METAL CULVERT PIPES 9
BOX AND SLAB CULVERTS 1
EXTENSION TO EXISTING CULVERTS 1
CULVERT HEADWALLS 1
NOT APPROVED
CHECK 1 APPROVED CONCRETE DRAIN 1
SITE RESTITUTION
CHECK 1 APPROVED SURVEY OF COMPLETED WORKS MONITOR ROUTINE MAINTENANCE 1 CERTIFY QUANTITIES
PAYMENT
RECTIFICATION WORKS
CHECK 6. • No work may start without Engineers approval. • Traffic control arrangements agreed. • Underground utilities located. • De-watering procedures acceptable. • Use & disposal of excavated materials in compliance with Specification. VERIFY 8. • Laid to line and grade. • Jointing is correctly done. • Back filling complies with specification • Movement of heavy earth moving plant • Concrete pipes surrounded by concrete VERIFY 9. • Place of assembly ? • Carefully handle pre-assemble pipes. • Pipes correctly bedded. • Sections correctly bolted. VERIFY 10. • Constructed to correct lines and grade. • Reinforced concrete to that work item. • Stone masonry to that work item. VERIFY 12. • Carefully demolish to avoid damage to remaining structure. • Use of concrete collar where new and old are of different design. • Cleaning of new and old culverts. VERIFY 11. /CHECK 11.
• Apron and scour protection conform to requirements for mortared stonework. • Load bearing structures conform to the requirements for Stone masonry or Reinforced concrete. • Type of structure to be used. VERIFY 13. • May be precast or insitu. • Laid to correct line & grade • Weep holes to be provided • Joints form at 10m or less. VERIFY 15. • Inspect for dimensional tolerance • Draw up list of defects and deficiencies that must be corrected before payment can be certified. MONITOR 16. • Keep record of all maintenance works
DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH SEKSI 3.1. PEMBERSIHAN, PENGUPASAN DAN PEMBONGKARAN Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktifitas pada MULAI
AKTIVITAS : Pastikan bahwa kontraktor mendapat data dan gambar yang dipelukan
PERLINDUNGAN OBYEK EXISTING 2
VERIFIKASI 2 • Obyek existing tidak boleh dibongkar
PELAKSANAAN PEKERJAAN 6
MATERIAL YANG DIPAKAI 3
INSTRUKSI ENGINEER 7
PENGUPASAN HUMUS 7
INSTRUKSI ENGINEER 8
PEMBONGKARAN STRUKTUR 8
PENYIMPANAN MATERIAL 3-4
INVENTARISASI MATERIAL YANG DIGUNAKAN 3
INSTRUKSI KEPADA KONTRAKTOR
10
BUANGAN BAHAN BONGKARAN 11
PENGUKURAN KUANTITAS PEKERJAAN
SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
INSTRUKSI ENGINEER 9
PEMINDAHAN STRUKTUR 9
VERIFIKASI 6 • Semua pohon dan tanaman dipindahkan dari daerah konstruksi • Tunggul dan akar dipindahkan. • Patok BM, km dan patok lainnya yang atas permintaan Engineer tidak dipindahkan, harus dilindungi • Setiap galian yang ditimbun kembali harus dipadatkan tidak kurang dari 95% MDD INSTRUKSI 3 • Engineer menginformasikan kontraktor, bagian pekerjaan mana saja yang akan digunakan kembali VERIFIKASI / INSTRUKSI 7 • Permukaan tanah dikupas setebal 30 cm dan dibuang sesuai perintah Engineer VERIFIKASI / INSTRUKSI 8 • Bahan jembatan yang akan digunakan kembali harus dibongkar tanpa kerusakan • Jembatan kayu dikembalikan kepada pemiliknya dan dibongkar secara hati-hati VERIFIKASI / INSTRUKSI 9 • Bongkar bangunan bawah jembatan. • Pembongkaran harus selesai sebelum penempatan pekerjaan baru VERIFIKASI/ MONITOR 3 & 4 • Bagian konstruksi yang tidak dibongkar tidak boleh rusak • Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan atau berkurangnya bagian konstruksi yang akan digunakan kembali PENDATAAN 3 • Kontraktor menyiapkan inventarisasi material yang akan digunakan kembali INSTRUKSI 10 • Perintahkan penyimpanan material yang akan digunakan kembali . • Perintahkan penyimpanan beton yang masih mungkin untuk digunakan sebagai rip rap VERIFIKASI 11 • Material yang digunakan kembali milik instansi resmi • Material yang tidak digunakan kembali akan dibuang setelah mendapat persetujuan
DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH SEKSI 3.1. GALIAN Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS . MULAI
AKTIVITAS : Pastikan bahwa kontraktor mendapat data dan gambar yang diperlukan
PENGAJUAN MULAI PEKRAJAAN 3
PENGAMANAN PEKERJAAN GALIAN
PERIKSA UTILITAS BAWAH TANAH 4
VERIFIKASI / PENDATAAN 3. • Survei ketinggian pra kualifikasi • Gambar detail struktur sementara • Catat semua perkuatan
KONTROL LALU LINTAS 7&9
CHECK 7&9
TIDAK RENCANA KERJA 9
VERIFIKASI 4. • Lokasi utilitas bawah tanah. • Lindungi utilitas existing
SETUJU
PROSEDUR UMUM 10
VERIFIKASI 6. • Rujuk C.5.2 – 6
TIDAK GALIAN STRUKTUR PIPA 12
CHECK 10
PERSETUJUAN ENGINEER 13
SETUJU PENGAJUAN PEMERIKSAAN 15
CHECK
GALIAN UNTUK BAHAN TIMBUNAN 13
TIDAK
15
VERIFIKASI 9. • Perhatian untuk membatasi galian terbuka • Lindungi pipa existing pada setengah lebar jalan
PERINTAH UNTUK KONTRAKTOR 17
SETUJU PERBAIKAN PEKERJAAN 17
CHECK 10. • Rujuk C.5.2 – 10 ( Umum ) • Rujuk C.5.2 – 12 ( Stuktur dan pipa )
BUANGAN SISA GALIAN 16
PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN
SERTIFIKASI KUANTITAS
PENGEMBALIAN KONDISI PEKERJAAN SEMENTARA
18
PEMBAYARAN
CHECK 7 and 9. • Pengaturan lalu lintas sesuai kebutuhan. • Engineer harus menyetujui bila digunakan metoda peledakan
VERIFIKASI 13. • Engineer menyetujui tertulis sebelum membuka bahan galian • Rujuk C.5.2 – 13 ( Bahan Material ) CHECK 15. • Periksa kedalaman dan kebersihan galian • Permukaan yang terbuka harus rata dan bebas aliran air ( C.5.2 – 14 ) • Tidak ada pekerjaan yang dilanjutkan sampai persetujuan diberikan INSTRUKSI 17. • Galian yang tidak sesuai toleransi harus diperbaiki • Material yang tidak terpakai harus dibuang
• Kelebihan galian harus ditimbun dengan material timbunan pilihan VERIFIKASI 16. • Semua hasil galian yang memenuhi syarat sebagai bahan timbunan harus disimpan • Material yang tidak terpakai dibuang diluar daerah milik jalan VERIFIKASI 18. • Daerah galian harus dikembalikan pada keadaan semula • Pekerjaan yang diterima harus diukur untuk pendataan
DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH SEKSI 3.2 TIMBUNAN Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS MULAI
AKTIVITAS : PENGAJUAN 3
VERIFIKASI / PENDATAAN 3 • Potongan melintang detail • 2 buah contoh material timbunan masing-masing 50 Kg • Results of density tests • Hasil pengujian kepadatan laboratorium
KONTROL 5 LALU LINTAS PERCOBAAN 8 PEMADATAN
TIDAK
CHECK 8 SETUJU BATASAN
RENCANA
4 CUACA
6 KERJA
KONDISI 7
PENYIAPAN 9 LAPANGAN
PEMASANGAN PEMANTAU
1 PENIMBUNAN 1
PEMADATAN 1
TIDAK
CHECK 8 • Periksa peralatan pemadatan • Dapatkan jumlah lintasan VERIFIKASI / INSTRUKSI 6 • Pelaksanaan satu seksi adalah setengah lebar jalan • Engineer dapat menentukan dimana jalan sementara selama penyelesaian kepala jembatan VERIFIKASI 7 • Pekerjaan dilakukan pada saat kondisi kering • Air diperlukan untuk mengontrol kadar air
CHECK 1 SETUJU PENGAJUAN 1
CHECK 14 & 15 PERBAIKAN 1 PEKERJAAN
VERIFIKASI / INSTRUKSI 9 • Semua material yang tidak digunakan harus dikeluarkan
PENGUKURAN
SERTIFIKASI
PEMBAYARAN
PENDATAAN 10 • Jika diperlukan, pasang alat pemantau penurunan sebagai pengukuran awal . • Selanjutnya monitor dan catat VERIFIKASI 11 • Rujuk ke C.5.3 – 10 CHECK 12 • Rujuk ke C.5.3 – 12
CHECK 14 and 15 • Siapkan hasil pengujian secara tertuilis • Hasil pengujian lapangan • Pengujian pengukuran permukaan
• Tidak ada pekerjaan selanjutnya sebelum pekerjaan ini disetujui VERIFIKASI / INSTRUKSI 16 • Timbunan yang tidak sesuai dengan toleransi profil permukaan • Pemadatan dilakukan pada kondisi kering • Pemadatan tidak dilakukan pada kondisi basah • Timbunan akan jenuh air setelah pemadatan • Pengujian kepadatan yang tidak sesuai. • Timbunan yang rusak akibat gerusan air atau erosi • Pekerjaan yang diterima harus diukur untuk pendataan pengukuran
DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH SEKSI 3.3. PENYIAPAN BADAN JALAN Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS
MULAI
AKTIVITAS : Periksa apakah kontraktor sudah mendapat informasi yang diperlukan
KONTROL 2
VERIFIKASI 2 • Pastikan pemeliharaan lalu lintas sudah dilakukan
RENCANA 3
VERIFKASI 3 • Struktur dibawah elevasi harus diperbaiki sebelum pekerjaan badan jalan dimulai
PENYIAPAN LAPANGAN 5 GALIAN
TIDAK TIMBUANAN
CHECK 5 • Pekerjaan galian harus merujuk ke C.3.2 • Pekerjaan timbunan harus merujuk ke C.3.3
CHECK 5 SETUJU
VERIFIKASI 6 • Pemadatan badan jalan merujuk ke C.3.3
PEMADATAN 6
PENGAJUAN
7
CHECK 7
TIDAK INSTRUKSI 8
SETUJU PERBAIKAN 8
PENGUKURAN
SERTIFIKASI
PEMBAYARAN
CHECK 7 • Siapkan secara tertulis format penyelesaian tiap bagian pekerjaan • Hasil pengujian kepadatan • Hasil pengukuran permukaan VERIFIKASI / INSTRUKSI 8 • Pekerjaan galian atau timbunan yang tidak diterima harus diperbaiki • Perbaiki kerusakan badan jalan yang disebabkan oleh operasi kendaraan bermotor • Perbaikan diawasi langsung oleh Engineer • Seluruh perbaikan pekerjaan harus sudah selesai sebelum diterima Pekerjaan yang diterima harus diukur untuk pendataan pengukuran
DIVISI 4 : PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.2. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS
MULAI
LAJUR DAN KEMRINGAN
CHECK 1 TERBIT PERINTAH
PENGAJUAN BAHAN YANG AKAN DIGUNAKAN
PERSIAPAN PELEBARAN
CHECK
TIDAK
4 SETUJU PERMOHONAN
CHECK 10 CHECK 5
TIDAK PERBAIKAN PEKERJAAN
SETUJU PENYIAPAN BADAN PENGUKURAN PEKERJAAN
CHECK
TIDAK
6 SETUJU
MONITORING PEMELIHARAAN RUTIN PERSETUJUAN
CHECK
SERTIFIKASI
TIDAK
7 SETUJU PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN BAHU JALAN
PEMBAYARAN
AKTIVITAS : CHECK 1 • Penegasan Lajur dan Kemiringan • Jika berbeda dengan gambar, keluarkan perintah perbaikan CHECK 4 • Kaij ulang rencana pengaturan lalu lintas dari kontraktor • Jika ada kekurangan, berikan masukan untuk kontraktor CHECK 5 • Kontraktor menyiapkan contoh material untuk mendapat persetujuan • Prosedur persetujuan mengikuti masing-masing tipe material • Jika tidak disetujui, kontraktor harus mengganti contoh material untuk persetujuan CHECK 6 • Penyiapan badan jalan atau permukaan harus disetujui • Perbaikan pekerjaan harus diselesaikan dan disetujui CHECK 7 • Kontraktor mengerjakan pekerjaan setelah ada persetujuan cuaca untuk masing-masing tipe material CHECK 10 • Penempatan, Pemadatan, dan Pengujian harus sesuai dengan spesifikasi untuk material yang ditempatkan • Dimana bahu jalan terdiri lebih dari satu lapis, tiap lapis harus diperiksa dan disetujui sebelum lapis berikutnya ditempatkan • Bahu jalan harus diperiksa terhadap toleransi dimensi • Kekurangan atau kerusakan harus menjadi perhatian kontraktor untuk memperbaiki Setelah pekerjaan selesai diperbaiki dan diterima, hasil pekerjaan tersebut diukur untuk data ukur Kontraktor bertanggung jawab untuk pemeliharaan rutin bahu jalan yang sudah selesai selama periode kontrak. Kontraktor harus tetap memonitor dan mencatat sampai pekerjaan akan dibayar
DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL SEKSI 6.1. PRIME COAT DAN TACK COAT Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS AKTIVITAS :
MULAI
PENGAJUAN SUBMISSION PRIOR MULAI KERJA TO START OF TIDAK
CHECK 3-7 SETUJU KONTROL LALU LINTAS
BATASAN CUACA 9
PERSIAPAN LAPANGAN 10
KONDISI PEKERJAAN 9
PERCOBAAN PELAKSANAAN 11 PELAKSANAAN PELAPISAN 12
CHECK 13 PERBAIKAN PEKERJAAN
PEMELIHARAAN LAPISAN
14-15
PENGUKURAN KUANTITAS PEKERJAAN
SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
CHECK 3 • Periksa contoh material aspal yang disiapkan berikut sertifikat dan hasil pengujian yang sesuai spesifikasi CHECK 4 • Periksa laporan sertifikat kalibrasi semua instrument dan jarum pengukur serta alat penyemprot aspal sesuai spesifikasi CHECK 5 • Periksa alur penyemprotan dan panduan operasional CHECK 6 • Periksa contoh material yang digunakan setiap hari, catatan harian penyemprotan dan tingkat penggunaan material VERIFIKASI 7 • Bangunan, pohon atau rumah yang berdekatan dengan daerah yang akan disemprot agar dilindungi dari percikan aspal. • Tidak boleh ada material aspal yang terbuang ke saluran samping atau drainase • Kontraktor harus melengkapi dan memelihara sekitar alat pemanas aspal secukupnya terhadap bahaya api dan alat pengontrol, juga menyediakan fasilitas pertolongan pertolongan pertama VERIFIKASI 9 • Prime coat dan tack coat tidak boleh dilaksanakan selama hujan, menjelang hujan atau segera setelah hujan VERIFIKASI 10 • Permukaan yang dilapisi harus bebas dari kotoran dan debu • Pembersihan dilebihkan tidak kurang 20 cm pada masing-masing sisi daerah yang akan disemprot • Permukaan akhir setelah disapu harus terlihat datar, lurus, bersih terlihat textur agregat. Permukaan yang hanya terlihat agregat halus tidak boleh diterima VERIFIKASI 11 • Kontraktor harus mengadakan percobaan lapangan untuk mengetahui tingkat penggunaan yang cukup VERIFIKASI 12 • Rujuk ke daftar aktivitas C.6.1 CHECK 13 • Periksa toleransi ukuran, kontraktor harus memperbaiki pekerjaan yang gagal atau tidak diterima VERIFIKASI 14 – 15 • Permukaan yang di prime coat harus diperlihara sampai lapisan berikutnya • Lalu lintas tidak boleh melintasi permukaan yang sudah ada prime coat sampai material prime coat terpenetrasi dan kering
DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL SEKSI 6.3. CAMPURAN ASPAL PANAS Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS
AKTIFITAS : MULAI
CHECK 3 – 6 • Periksa contoh material yang akan digunakan • Periksa laporan hasil pengujian material yang akan digunakan • Periksa JMF berikut data dari grafik percobaan campuran • Periksa aspal yang diajukan berikut sertifikat dan data pengujian
PENGAJUAN MULAI KERJA
TIDAK CHECK 3-6 SETUJU PENYIAPAN PLANT
TIDAK
CHECK 9 SETUJU PERCOBAAN CAMPURAN 10
BATASAN CUACA 8
PENYIAPAN MATERIAL ASPAL 12
PERSIAPAN LAHAN 11
PENYIAPAN CAMPURAN 14
KONTROL LALULINTAS 7
PENYIAPAN MATERIAL AGREGAT 13
PENGIRIMAN CAMPURAN 15
PENGHAMPARAN CAMPURAN 16
PEMADATAN 17
CHECK 18 PERBAIKAN PEKERJAAN
PENGUKURAN KUANTITAS PEKERJAAN
PEMELIHARAAN RUTIN SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
CHECK 9 • Periksa bahwa mixing plant mempunyai kapasitas sesuai kemampuan finisher dijalan dengan kecepatan tetap dan tabel tertentu • Peralatan pengiriman, penghamparan dan pemadatan sesuai spesifikasi VERIFIKASI 10 • Kontraktor harus melakukan percobaan penghamparan tidak kurang dari 50 ton untuk tiap JMF yang disetujui menggunakan produksi, alat penghampar dan prosedur yang diusulkan VERIFIKASI 11 • Permukaan yang di lapis, dibersihkan dari debu. Tack coat atau prime coat yang digunakan disesuaikan dengan daftar aktivitas C.6.1. VERIFIKASI 12 • Rujuk ke daftar aktivitas C.6.3. VERIFIKASI 13 • Rujuk ke daftar aktivitas C.6.3. VERIFIKASI 14 • Rujuk ke daftar aktivitas C.6.3. VERIFIKASI 15
• Campuran akan dikirim ke penghampar pada temperature sesuai pada spesifikasi VERIFIKASI 16 • Campuran dihampar dan dipadatkan sesuai kemiringan, elevasi dan potongan melintang. • Penghamparan dimulai dari lajur terendah • Mesin vibrator pada alat penghampar dijalankan selama penghamparan dan pemadatan • Tingkat penghamparan harus disetujui Engineer VERIFIKASI 17 • Rujuk ke daftar aktivitas C.6.3. CHECK 18
• Periksa toleransi ukuran. Kontraktor harus memperbaiki pekerjaan yang tidak sesuai atau tidak diterima
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.1. PEKERJAAN BETON Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS MULAI
AKTIVITAS : RENCANA
CHECK 4 • Periksa contoh material yang diajukan, pastikan sesuai dengan spesifikasi
PERENCANAAN
PENGAJUAN MULAI KERJA TIDAK
CHECK
CHECK 6 • Pastikan proporsi campuran dalam percobaan campuran
4-8 SETUJU LALU LINTAS
CHECK 7 • Periksa hasil pengujian kekuatan beton untuk 3 hari, 7 hari,14 hari & 28 hari
PERSIAPAN LAPANGAN 9 - 10
PENCAMPURAN PENGADUKAN BETON
CHECK 8 • Periksa gambar cetakan dan perancah
PENGECORAN BETON
VERIFIKASI 9 - 10 • Pastikan galian pada kering, bebas dari lumpur, runtuhan atau tergenang air • Uraian cara pengikatan perkuatan dan penopang agar galian tidak berubah
12-14 PENYEMPURNAAN DAN PEMERAMAN
CHECK PERBAIKAN
PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN
SERTIFIKASI
PEMBAYARAN
CHECK 5 • Periksa proporsi rencana campuran untuk tiap jenis
VERIFIKASI 11 • Gunakan air bersih dan agregat jenuh air. • Campuran beton diukur berdasarkan berat dan dicampur dengan mesin pencampur mekanis VERIFIKASI 12 - 14 • Pengecoran menerus tanpa berhenti sampai sambungan yang disetujui atau sampai pekerjaan selesai • Tidak boleh terjadi segregasi antara material halus dan kasar • Campuran beton harus jatuh bebas kedalam cetakan dari ketinggian tidak lebih dari 150 cm • Cetakan harus siap ditempati adukan beton yang dilapisi plastik • Sambungan konstruksi dilengkapi dengan pengunci • Konsolidasi beton menggunakan vibrator mekanis dengan prosedur cara kerja yang benar VERIFIKASI 15 - 18
• Tiang cetakan tidak boleh dicabut sampai 30 jam sejak selesai pengecoran. Untuk struktur balok, sampai pengujian menunjukkan tidak kurang dari 60 % tegangan rencana • Seluruh kawat pengikut atau baja penyangga dilepas. Lubang kecil atau bagian kurang baik ditutup dengan adukan semen • Plat bagian atas, kerb, trotoar dan permukaan horizontal lainnya disempurnakan • Secepatnya setelah beton ditempatkan, beton diperam dengan air atau uap CHECK 19 • Periksa toleransi ukuran, kontraktor harus memperbaiki pekerjaan yang tidak baik atau tidak diterima
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.2. BETON PRESSTESED Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS AKTIVITAS : MULAI PENGAJUAN TIDAK
CHECK 3 -5 SETUJU PERSIAPAN CETAKAN DAN TENDON
METODA
METODA
PENARIKAN TENDON 8&9
PENGECORAN BETON 7
PENGECORAN BETON
PENARIKAN DAN PELEPASAN BETON 8 & 10
7 PELEPASAN
CHECK 10
TENDON GROUTING & FINALISASI
CHECK 9
PENANGANAN PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN
PEMASANGAN UNIT PRESTRESSED CHECK 13 PERBAIKAN PEKERJAAN
PENGUKURAN KUANTITAS
SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
CHECK 3 • Periksa usulan sistem, peralatan dan material prestressing dari kontraktor CHECK 4 • Persetujuan sistem prestressing dikeluarkan oleh lembaga pengujian resmi CHECK 5 • Tiap tipe prestessed digunakan dalam gambar kerja VERIFIKASI 7 • Pengecoran dan pemeraman beton harus sesuai dengan aktivitas yang berhubungan VERIFIKASI 8 • Peralatan stressing harus diuji dan dikalibrasi. Dynamometer dan peralatan pengukur lainnya mempunyai toleransi sampai 2%. • Operasi stressing dilakukan oleh tim berpengalaman dalam penggunaan peralatan VERIFIKASI 9 • Gaya tarik menggunakan tingkat yang seragam • Perbedaan pembacaan tegangan jack dan pengukuran penguluran tidak lebih dari 3 % • Beton dicor tidak lebih dari 12 jam setelah penarikan kabel CHECK 9 • Tidak boleh ada tendon yang dilepas sebelum beton mencapai kuat tekan 85 % dari kekuatan 28 hari • Ujung tendon tidak kurang dari 3 mm CHECK 10 • Tidak boleh ada stressing sebelum beton mencapai tegangan yang dibutuhkan • Tendon tidak boleh patah atau selip CHECK 13 • Tidak boleh ada unit prestressed rusak atau tidak baik yang dipasang. Jika ada, kontraktor harus mengganti unit prestessed tersebut
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.3. BAJA TULANGAN Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS AKTIVITAS :
MULAI
RENCANA DETAIL
PENGAJUAN MULAI KERJA TIDAK CHECK 3 -5 SETUJU PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN BAJA TULANGAN 7-8
PABRIKASI DAN PERANGKAIAN BAJA TULANGAN
CHECK 9 SETUJU PEMASANGAN DAN PENGIKATAN BAJA TULANGAN CHECK 13 SETUJU PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN
SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
TIDAK
CHECK 3 • Periksa daftar dan diagram penulangan usulan kontraktor untuk tiap jenis pekerjaan • Berikan persetujuan bila dapat diterima, bila tidak diterima kontraktor harus memperbaiki dan mengajukan ulang CHECK 4 • Baja tulangan yang diajukan mempunyai sertifikat dan hasil CHECK 5 • Jika kontraktor melakukan penggantian diameter tulangan, penggantian tersebut harus sama atau lebih besar VERIFIKASI 7 • Bila baja tulangan dikirim ke lapangan harus diikat dan diberi tanda yang menunjukkan diameter, panjang dan informasi lainnya VERIFIKASI 8 • Bila kontraktor menyimpan baja tulangan pada satu tempat, harus dihindari terhadap perubahan, pengotoran, karat atau kerusakan biaya CHECK 9 • Pastikan bahwa tulangan beraa pada kemiringan, diameter dan bentuk yang benar • Pastikan bahwa panjang dan bengkokan tulangan sesuai rencana, bengkokan atau kekakuan yang tidak benar atau kurang panjang harus ditolak • Untuk baja tulangan yang lurus panjang tanpa bengkokan dapat diterima CHECK 13 • Tulangan harus bersih, bebas kotoran, posisi stabil, jumlah benar dan selimut beton sesuai persyaratan • Sambungan tulangan tidak kurang dari panjang minimum • Tidak boleh ada pengelasan kecuali ada persetujuan tertulis • Tulangan yang akan terbuka untuk waktu yang lama harus dipoles dengan cairan semen
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.6. TIANG PANCANG
Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS AKTIVITAS :
MULAI
CHECK 3 • Periksa program detail pemancangan dari kontraktor
PENGAJUAN MULAI KERJA
TIDAK
CHECK
CHECK 4 • Periksa metoda dan peralatan yang akan digunakan pada pemancangan tiang
3 -8
SETUJU
TIANG PANCANG
BOR PILE
PENGUJIAN
PENGAJUAN PANJANG TIANG
TIANG
POSISI TIANG
CHECK 10
CHECK 18
PEMBELIAN TIANG PANCANG
PENULANGAN DAN PENGECORAN 19
PEMANCANGAN TIANG 12
PENYEMPURNAAN KEPALA TIANG 20
CHECK 12-15
PERBAIKAN PEKERJAAN
CHECK
21
PERBAIKAN PEKERJAAN
PEMOTONGAN KEPALA TIANG 16
PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN
SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
CHECK 5 • Periksa perhitungan desain kontraktor mengenai kapasitas tiang sesuai peralatan yang digunakan CHECK 6 • Periksa metoda sambungan yang digunakan kontraktor CHECK 7 • Periksa usulan tes pembebanan CHECK 8 • Periksa sertifikat pabrik untuk contoh material yang akan digunkan apakah sesuai spesifikasi CHECK 10 • Periksa tiang yang akan dipakai berdasarkan hasil pengujian tiang VERIFIKASI 11 • Pembelian tiang pancang, kayu, beton pratekan atau baja struktur harus sesuai dengan spesifikasi CHECK 12 • Tiang dipancang sampai penetrasi maksimum atau tekanan balik CHECK 13 • Pemancangan tiang dicatat apakah sesuai rencana CHECK 14 • Tiang yang terlalu tinggi dari tiang disekitarnya akan dipancang lagi CHECK 15 • Periksa tiang yang tidak sempurna dan keluar dari toleransi, kontraktor harus memperbaiki VERIFIKASI 17 • Lubang dibor sampai kedalaman sesuai gambar
CHECK 18 • Pengujian penetrometer di lapangan dilakukan selama penggalian dan pada dasar tiang VERIFIKASI 19 • Penulangan dan pembetonan pada formasi galian dilaksanakan mengikuti kegiatan yang berhubungan VERIFIKASI 20 • Pemancangan umumya dihentikan satu meter diatas ketinggian rencana. Kemudian kelebihannya dikupas CHECK 21 • Periksa tiang yang tidak sempurna dan keluar dari toleransi. Kontraktor harus memperbaiki
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.7. PONDASI SUMURAN Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS AKTIVITAS :
MULAI PENGAJUAN MULAI KERJA
TIDAK
CHECK
CHECK 4 • Periksa metoda dan peralatan yang akan digunakan pada pekerjaan pondasi sumuran
3 -7
SETUJU MATERIAL PONDASI SUMURAN
CHECK 5 • Periksa perhitungan desain kontraktor mengenai pondasi sumuran sesuai peralatan yang digunakan
PENGAJUAN DINDING SUMURAN
CHECK 7 • Periksa usulan baja tulangan dan mutu beton
PEMASANGAN PONDASI SUMURAN 8
PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN
CHECK 9
SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
TIDAK
CHECK 3 • Periksa program detail pekerjaan pondasi sumuran dari kontraktor
PERBAIKAN
VERIFIKASI 8 • Pemasangan mall/dinding sumuran dari unit pracetak/cor ditempat dan baja struktur harus sesuai dengan spesifikasi • Galian dan Penurunan pondasi sumuran • Pengecoran beton dalam air umumnya harus dilaksanakan dengan cara tremies atau pompa beton setelah yakin bahwa tidak terdapat fluktuasi muka air dalam sumuran • Pengisian sumuran, beton siklop K175, Beton kedap air K250. CHECK 9 • Periksa dinding sumuran yang tidak sempurna dan keluar dari toleransi, kontraktor harus memperbaiki • Penulangan dan pembetonan pada formasi galian dilaksanakan mengikuti kegiatan yang berhubungan • Bagian atas dinding sumuran yang telah terpasang yang lebih tinggi dari sisi dasar pondasi telapak harus dibongkar.
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.9. PASANGAN BATU Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR AKTIVITAS AKTIFITAS :
MULAI
CHECK 4 • Periksa contoh material yang diajukan pastikan sesuai dengan spesifikasi
PERENCANAAN DETAIL
PENGAJUAN MULAI KERJA TIDAK
VERIFIKASI 5 • Siapkan pondasi yang berhubungan dengan kegiatan penggalian sebelumnya
CHECK 4
VERIFIKASI 6 • Jika ditentukan, siapkan lapisan kedap air dan filter air
SETUJU PERSIAPAN PONDASI 5-7
PENEMPATAN BATU 8-9
PENEMPATAN TALI AIR DAN SAMBUNGAN KONSTRUKSI 13-14
PENEMPATAN ADUKAN 10-12
PENYEMPURNAAN PASANGAN BATU 15-16
PERBAIKAN PEKERJAAN
SERTIFIKASI KUANTITAS
VERIFIKASI 8 • Hampar adukan pada pondasi setebal 3 cm sebelum penempatan batu lapis pertama sebagai batu yang besar VERIFIKASI 9 • Batu ditempatkan secara memanjang dan buat agar posisi batu stabil
CHECK 17
PENGUKURAN HASIL KERJA
VERIFIKASI 7 • Tempatkan beton lantai kerja jika diperlukan
VERIFIKASI 10 • Sebelum ditempatkan, batu dibersihkan dan dibasahi, adukan dimasukkan kedalam rongga melalui samping batu VERIFIKASI 11 • Pastikan adukan memenuhui rongga antara batu
PEMBAYARAN
VERIFIKASI 12 • Adukan ditempatkan segera setelah penempatan batu
VERIFIKASI 13 • Dinding penahan batu harus dilengkapi tali air VERIFIKASI 14 • Pada dinding penahan batu yang panjang harus ditempatkan sambungan konstruksi setiap 20 m
VERIFIKASI 15 • Permukaan sambungan antara batu harus diisi adukan sama rata dengan permukaan dinding tapi tidak menutupi batu VERIFIKASI 16 • Permukaan atas dinding harus sesuai dengan yang ditentukan setelah ditambah adukan setebal 2 cm VERIFIKASI 17 Periksa toleransi ukuran, kontraktor harus memperbaiki pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi atau tidak diterima
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.10. RIP RAP DAN BERONJONG Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktifitas pada DAFTAR AKTIFITAS MULAI DETAIL DESAIN
PENGAJUAN MULAI KERJA OF WORK TO START
TIDAK
CHECK 4
SETUJU PERSIAPAN DASAR KONSTRUKSI 5
PEKERJAAN BRONJONG 6
PEKERJAAN RIP / RAP 7
pekerjaan grouted rip rap 8
TIMBUNAN TANAH 9
CHECK 10 PERBAIKAN PEKERJAAN
Pengukuran Hasil Pekerjaan
SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
AKTIFITAS : CHECK 4 • Periksa contoh material yang akan digunakan dan harus sesuai spesifikasi VERIFIKASI 5 • Siapkan pondasi yang berhubungan dengan kegiatan galian. Alas pondasi ditempatkan disesuaikan dengan penempatan drainase porous VERIFIKASI 6 • Keranjang bronjong ditempatkan pada posisi yang benar. Sambungan antar keranjang diikat sekuat dari pabrik • Masukkan batu kedalam keranjang. Jika keranjang sudah terisi setengahnya, pasang dua kawat horizontal dari depan ke belakang VERIFIKASI 7 • Penempatan rip rap dimulai dari batu besar sebagai lapisan pertama pada alur dibawah sepatu dinding. Batu tidak boleh bergoyang dan penempatannya dipastikan membentuk struktur yang kuat dan penempatan batu besar diutamakan dibawah muka air tanah VERIFIKASI 8 • Batu yang akan digunakan harus bersih dan dibasahi sebelum ditempatkan. Adukan beton diberikan sebelum batu berikutnya ditempatkan
• Celah antara batu diisi batu kecil setelah rongga terisi adukan VERIFIKASI 9 • Rongga dibelakang dinding dikerjakan sesuai kegiatan yang berkaitan sebagai timbunan
VERIFIKASI 10 • Periksa toleransi ukuran. Kontraktor harus memperbaiki pekerjaan yang tidak memenuhi spesifikasi atau
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.11. SAMBUNGAN EKSPANSI Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktifitas pada DAFTAR AKTIFITAS. MULAI PENGAJUAN MULAI KERJA TIDAK
CHECK 3-4 SETUJU PENYIAPAN ALAS SAMBUNGAN
SAMBUNGAN PREMOULDED FILLER
SAMBUNGAN PREMOULDED FILLER 7
PEMASANGAN
CHECK 10
JOINT FILLER
PERBAIKAN PEKERJAAN
CHECK 8-9 PERBAIKAN PEKERJAAN
PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN
SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
PEMELIHARAAN RUTIN
AKTIFITAS: CHECK 3 • Periksa contoh dan detail Joint Filter dan sealer yang diajukan kontraktor, apakah sesuai dengan persyaratan spesifikasi CHECK 4 • Jika kontraktor mengajukan proprietary joint, kontraktor harus mengajukan contoh detail joint dan gambar sertifikat pabrik tentang bahan dan produk yang digunakan VERIFIKASI 5 • Joint dipasang secara tepat sesuai garis dan ketinggian seperti tercantum dalam gambar. Bahan joint dipotong dengan pisau tajam agar mendapat ujung yang baik • Material ditempatkan secara tetap pada satu sisi permukaan beton. Penempatan filter tidak boleh melempaui daerah sealer VERIFIKASI 6 • Joint sealer dibentuk sama tinggi dan ramping, dibentuk untuk mendapatkan pekerjaan yang rata. Campuran, penempatan dan pemeraman semua material disesuaikan dengan ketentuan pabrik. VERIFIKASI 7 • Struktur expansion joint dipasang sesuai dengan gambar dan ketentuan pabrik • Posisi baut di cor pada beton secara tepat CHECK 8 • Joint filter yang tidak segera secepatnya dipasang sealer, harus dibongkar CHECK 9 • Sealer yang rusak, bergeser atau menggelembung harus diganti CHECK 10 • Proprietary joint yang rusak selama atau setelah pemasangan sehubungan penanganan, penyimpangan atau diakibatkan kesalahan operasi harus diganti
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.12. PERLETAKKAN Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktifitas pada DAFTAR AKTIFITAS
MULAI
AKTIFITAS :
DETAIL TO START OF PERENCANAAN
CHECK 3 • Periksa tipe beserta sertifikat pabrik yang diajukan kontraktor
PENGAJUAN MULAI KERJA OF TO START
CHECK 4 • Periksa gambar kerja yang menunjukkan teknik pemasangan dan penempatan
TIDAK
CHECK 3-5
SETUJU
CHECK 5 • Periksa contoh material yang diajukan
PERSIAPAN DUDUKAN 6
PEMASANGAN PERLETAKAN
SELAIN PERLETAKAN ELASTOMER 7
PERLETAKAN ELASTOMER 8
PERLETAKAN DUDUKAN COR DITEMPAT 9
PERLETAKAN DIATAS BETON PRACETAK/BAJA 10
CHECK 11 PERBAIKAN PEKERJAAN
PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
SERTIFIKASI KUANTIAS
PEMBAYARAN
VERIFIKASI 6 • Material dudukan tergantung pada metoda, jarak, kekuatan dan waktu pemasangan perletakan. Material yang digunakan biasanya dari bahan semen atau campuran getah kimia, lembek dan berbentuk kotak kering VERIFIKASI 7 • Batang pengunci atau baut dipasang secara tepat pada dudukan dan rongganya harus diisi oleh bahan yang memungkinkan menerima beban • Jika bangunan bawah adalah baja, maka baut dipasang langsung • Jika perletakan dipesan dari pabrik, pada saat pemesanan harus sudah memperhitungkan pergeseran yang diperlukan VERIFIKASI 8 • Perletakaan elastomer dipasang langsung diatas beton, sediakan tempat untuk toleransi dudukan VERIFIKASI 9 • Cetakan disekeliling perletakan harus diberi pelapis untuk menghindari agar semen tidak menempel. Plat gelincir dipasang untuk menghindari kerusakan VERIFIKASI 10 • Lapisan tipis getah sintetik diletakkan antara perletakan dan balok. Alternatipnya, perletakan dibaut dengan plat perletakan ke plat angker,
ke soket elemen pracetak atau plat sepatu pada elemen baja CHECK 11 • Perletakan yang tidak sesuai dengan toleransi ukuran atau pemasangan tidak benar atau rusak pada saat penanganan dan pemasangan harus dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.13. SANDARAN JEMBATAN BAJA Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktifitas pada DAFTAR AKTIFITAS MULAI AKTIVITAS : PERENCANAAN DETAIL
CHECK 3 • Periksa gambar kerja yang diajukan konraktor untuk tiap tipe sandaran
PENGAJUAN MULAI KERJA
TIDAK
CHECK 4 • Sertifikat pabrik harus menunjukkan kualitas baja, pengelasan dan lain sebagainya
CHECK 3-4
SETUJU PABRIKASI
PENGELASAN
VERIFIKASI 5 • Pabrikasi harus sesuai dengan C.7.4. • Sandaran pabrikasi dilaksanakan dibengkel yang disetujui
GALVANISASI
VERIFIKASI 6 • Pengelasan dilakukan oleh tenaga terampil dan berpengalaman. Bagian yang terlihat rapi dan bersih
PEMASANGAN
CHECK 9
PERBAIKAN PEKERJAAN
PENGUKURAN HASIL KERJA PEMELIHARAAN RUTIN SERTIFIKASI KUANTIAS
PEMBAYARAN
VERIFIKASI 7 • Semua baja yang digalvanisasi harus sesuai dengan spesifikasi • Setelah digalvanisasi, tidak boleh dites atau dibor tanpa seijin Engineer VERIFIKASI 8 • Pemasangan harus sesuai dengan kegiatan C.7.4. • Sandaran dipasang harus dengan hati-hati sesuai garis dan ketinggian seperti ditunjukkan dalam gambar CHECK 9 • Periksa toleransi ukuran, sandaran yang rusak selama pengiriman, penyimpanan, penanganan atau pemasangan harus diperbaiki atau diganti
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.14. PLAT NAMA JEMBATAN Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktifitas pada DAFTAR AKTIFITAS
AKTIVITAS : MULAI CHECK 3 • Periksa bahan dan pembuatan plat nama yang diajukan kontraktor
PENGAJUAN MULAI KERJA TIDAK
CHECK 3-4 SETUJU PEMBUATAN PLAT NAMA 5
PEMASANGAN PLAT NAMA 6
PENGUKURAN HASIL KERJA
SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
CHECK 4 • Periksa metoda dan peralatan yang diajukan kontraktor untuk memasang plat nama VERIFIKASI 5 • Material plat nama dari batu marmer. Pengerjaan dilaksanakan dibengkel resmi dan penulisan nama serta lokasi jembatan melalui persetujuan engineer VERIFIKASI 6 • Pemasangan plat nama jembatan pada parapet menggunakan metoda dan peralatan
DIVISI 7 : STRUKTUR SEKSI 7.15. PEMBONGKARAN STRUKTUR EXISTING Catatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktifitas pada DAFTAR AKTIFITAS AKTIVITAS :
MULAI VERIFIKASI 4 • Kontraktor membuat pengaturan dengan pemilik pekerjaan untuk mendapatkan lokasi yang layak sebagai tempat buangan permanen dan atau penyimpanan sementara material yang akan digunakan
RENCANA PEMBONGKARAN STRUKTUR
PENGATURAN LOKASI PEMBUANGAN 4
VERIFIKASI 5 • Sesuaikan dengan kebutuhan pemeliharan arus lalu lintas
KONTROL LALU LINTAS 5
VERIFIKASI 6 • Jembatan kayu dan baja, jika diperintahkan oleh Engineer untuk di gunakan lagi, harus di bongkar secara hati – hati tanpa mengalami kerusakan • Jembatan kayu yang diperpanjang atau direkontruksi dengan material lama harus dibongkar secara hati-hati
PEMBONGKARAN STRUKTUR ATAS 6
PEMINDAHAN STRUKTUR BAWAH 7
MATERIAL BONGKARAN DIGUNAKAN 8
MATERIAL BONGKARAN DIBUANG 9
CHECK 10 PERBAIKAN PEKERJAAN
PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN
VERIFIKASI 7 • Jika tidak diperintahkan, struktur existing bangunan bawah diturunkan ke tanah tapi tidak boleh berada pada aliran air lebih dalam dari 30 cm VERIFIKASI 8 • Seluruh material yang akan digunakan lagi harus mempunyai data tertulis yang memperlihatkan lokasi, kondisi dan kuantitas material yang disiapkan untuk Engineer
VERIFIKASI 9 • Material buangan atau puing tidak boleh dibakar atau dikubur tanpa persetujuan Engineer
SERTIFIKASI KUANTITAS
PEMBAYARAN
CHECK 10 • Jika pembongkaan / pemindahan struktur hanya sebagian, harus tanpa mengalami kerusakan bagian yang tidak dibongkar • Setiap kerusakan atau kehilangan bahan bongkaran yang digunakan atau bongkaran sementara, atau kerusakan bagian struktur yang disebabkan oleh kontraktor harus diganti oleh kontraktor dengan biaya sendiri