Buku 03 Transducer Dan Transmitter

February 13, 2019 | Author: Rahmat Wahyu Pratama | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

pltu...

Description

BUKU III

TRANSDUCER DAN TRANSMITTER

TUJUAN PELAJARAN

: Setelah mengikuti pelajaran ini peserta memahami transducer dan transmitter dan dapat menerapkan pada pemeliharaan kontrol dan

instrumen

sesuai

dengan

kebutuhan Perusahaan.

DURASI

: 8 JP

PENYUSUN

:

1. M. MAWARDI 2. ERWIN

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

i

DAFTAR ISI TUJUAN PELAJARAN PELAJARAN ................................................................................................................. I DAFTAR ISI ................................................................................................................................ II DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... III 1.

Pendahuluan Pendahuluan ....................................................................................................................... 1

2.

Transducer Dan Transmitter ................................................................................................ 2

2.1.

Pneumatic Transmitter ..................................................................................................... 3

2.2.

Elektronik Transmitter ...................................................................................................... 4

3.

Converter............................................................................................................................. 6

3.1

I/P Transducer(Electropn Transducer(Electropneumatic eumatic Transducer) ................................................................. 6

3.2

P/I Transducer Transducer (Pneumatic (Pneumatic To Current Current Transducer) Transducer) ......................................................... 7

4.

Transmisi Sinyal Instrumen.................................................................................................. 9

4.1.

Media Transmisi ............................................................................................................... 9

4.2.

Jenis Sinyal Instrumen ................................................................................................... 10

4.3.

Pemilihan Sinyal Instrumen ............................................................................................ 11

5.

Transmitter Communicator Communicator ................................................................................................ 12

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Sistem Monitoring Proses (Open Loop System) ......................................................... 1 Gambar 2 Sistem Kontrol Proses (Closed Loop System) ............................................................. 2 Gambar 3 Blok diagram Pneumatic Transmitter ......................................................................... 3 Gambar 4 DP type flow transmitter (foxboro model 13A, 13H, 15A) ......................................... 3 Gambar 5 Pressure dan level transmitter (foxboro 11GM, 13F, 13FE) ....................................... 4 Gambar 6 Blok diagram pneumatik transmitter ......................................................................... 4 Gambar 7 Electronic flow transmitter tipe DP (Yokogawa model EJA110A) .............................. 5 Gambar 8 Gauge pressure transmitter (Yokogawa EJA430A dan EJA310A) ............................... 5 Gambar 9 Gauge liquid level transmitter (Yokogawa EJA210A, 220A dan EJA118W, EJA118Y) 5 Gambar 10 Blok diagram I/P converter ....................................................................................... 6 Gambar 11 Contoh beberapa model I/P converter .................................................................... 6 Gambar 12 Blok diagram dan contoh P/I Converter ................................................................... 7 Gambar 13 Pneumatic Indicator (foxboro 130 dan 52A) ............................................................ 8 Gambar 14 Pneumatic Recorder ................................................................................................. 8 Gambar 15 Electronic Recorder .................................................................................................. 9 Gambar 16 SFC Honeywell dan Brain Terminal Yokogawa ....................................................... 12 Gambar 17 375 Hart Comunicator dan 475 Hart Comunicator ................................................ 13 Gambar 18 Bagian bagian HART Comunicator .......................................................................... 14 Gambar 19 Koneksi HART dengan loop instrument .................................................................. 15 Gambar 20 Koneksi HART pada device HART ............................................................................ 16 Gambar 21 Koneksi HART dengan menggunakan resistor 250 Ohm ........................................ 17

Simple Inspiring Performing Phenomenal    

iii

TRANSDUCER DAN TRANSMITTER

1.

PENDAHULUAN Pada proses pembangkit listrik, untuk memonitor dan mengendalikan jalannya suatu proses diperlukan beberapa informasi besaran fisik. Untuk mendapatkan besaran fisik seperti flow, pressure, level dan temperature diperlukan komponen instrumentasi yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi : Transmitter, Converter, Instrument Signal Transmition, Indicator, Controller, Recorder dan Control Valve .Secara garis besar langkah-langkah monitoring dan pengontrolan suatu proses dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1 Sistem Monitoring Proses (Open Loop System)

Langkah-langkah pada blok diagram di atas dipergunakan bila hanya diperlukan untuk memonitor besaran fisik dalam suatu proses. Blok diagram seperti di atas dikenal sebagai sistem lingkar terbuka (open loop system). Pada kenyataannya di dalam suatu proses tidak hanya diinginkan mengetahui ataumemonitor besaran fisik tetapi juga mengontrol sehingga berada pada suatu harga tertentu (set point)untuk mendapatkan proses yang stabil dan optimal.Proses pengontrolan suatu besaran fisik biasanya dilakukan pada sistem lingkar tertutup (closed loop system) dengan menambahkan

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

1

sebuah

pengontrol

(controller) dan final control

element (control

valve)yang

digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2 Sistem Kontrol Proses (Closed Loop System)

2.

TRANSDUCER DAN TRANSMITTER Tranducers adalah peralatan yang dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.Tranducers dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: Input Tranducers =

Electric-Input Tranducers mengubah energi non-listrik seperti suara, cahaya menjadi energi listrik.

Output Tranducers=

Electric-Output Tranducers merupakan kebalikan dari ElectricInput Tranducers.

Terdapat tipe-tipe tranducers yang dipergunakan untuk mengkonversi energi mekanik, magnetik, panas, optik, ataupun kimia menjadi arus dan tegangan listrik. Transmitter adalah suatu peralatan instrument yang dapat mengubah sinyal yang berasal dari instrument ukur (sensor atau detector) menjadi bentuk sinyal yang dapat diterima oleh indicator, recorder dan controller. Terdapat dua type, yaituPneumatic TransmitterdanElectronic Transmitter.

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

2

2.1.

Pneumatic Transmitter Cara kerja dari alat ini diperlihatkan pada gambar 3.3. Jika tekanan input pada meter body naik, maka pada batang torsi (torque rod) akan terjadi kenaikan torsi. Primary beam yang dihubungkan langsung ke batang torsi mengakibatkan buffle (flapper) menutup nozzle. Pada nozzle

terjadi

tekanan

balik,

tekanan balik

dari

nozzle ini diperkuat oleh amplifier (pilot relay) dan relay output akan mengirimkan sinyal yang telah diperkuat ke receiver (receiver bellows) ataupun instrument lainnya berupa optional external devices. Dalam waktu yang sama, tekanan balik ini juga masuk ke feedback capsul. Kenaikan tekanan output dalam feedback capsul memberikan gaya feedback ke secondary beam, dan melalui span rider, gaya tersebut menekan primary beam untuk menggerakkan buffle menjauhi nozzle.

Gambar 3 Blok diagram Pneumatic Transmitter

Gambar 4 DP type flow transmitter (foxboro model 13A, 13H, 15A)

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

3

Gambar 5 Pressure dan level transmitter (foxboro 11GM, 13F, 13FE)

Dalam umpan balik loop tertutup akan terjadi gaya perlawanan untuk menghambat atau melawan gaya akibat tekanan balik dari nozzle. Pada akhirnya tekanan sinyal output akan sebanding dengan nilai proses variable yang diukur.

2.2.

Elektronik Transmitter Transmitter elektronik juga memiliki mekanisme umpan balik pada sistem keseimbangan gaya untuk mendapatkan ketelitian dan stabilitas yang tinggi. Sistem ini menjaga keseimbangan gaya antara input dan output.Input sinyal atau variable proses diubah kedalam suatu gaya melalui input transfer element, output sinyal listrik merupakan gaya akibat dari feedback transfer element. Output akan berubah, yang disebabkan

berubahnya beban, akibatnya keseimbangan dari mekanisme transmitter

akan berubah.Jika hal ini terjadi, maka system akan menjadi seimbang kembali melalui mekanisme umpan balik sebagaimana elemen detektor mendeteksi terjadinya kesalahan. Setiap transfer element mempunyai karakteristik yang linear dan oleh karena itu output juga linear dan seimbang dengan sinyal input.

Gambar 6 Blok diagram pneumatik transmitter

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

4

Gambar 7 Electronic flow transmitter tipe DP (Yokogawa model EJA110A)

Gambar 8 Gauge pressure transmitter (Yokogawa EJA430A dan EJA310A)

Gambar 9 Gauge liquid level transmitter (Yokogawa EJA210A, 220A dan EJA118W, EJA118Y)

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

5

3.

CONVERTER Converter adalah suatu peralatan instrumen yang berfungsi mengubah besaran sinyal tertentu menjadi besaran sinyal lain.

3.1

I/P Transducer(electropneumatic transducer) I/P Transducer adalah peralatan instrument yang merubah sinyal arus listrik (4  – 20 mA) menjadi sinyal tekanan pneumatic (3  –15 psig atau 0.2  –1 g/cm2).Terdapat dua tipe yaitu ; Indoor Mount Type dan explosion-proof type

Gambar 10 Blok diagram I/P converter

Gambar 11 Contoh beberapa model I/P converter

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

6

3.2

P/I Transducer (pneumatic to current transducer) P/ITransducer adalah peralatan instrument yang merubah sinyal tekanan pneumatic (3  – 15 psig atau 0.2  –1 kg/cm2) menjadi sinyal arus listrik (4  –20 mA).

Gambar 12 Blok diagram dan contoh P/I Converter

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

7

1.

INSTRUMEN INDICATOR Indikator berfungsi untuk memberikan indikasi secara terus menerus variable proses yang diukur pada skala pointer. Indikator ini terdiri atas indicator digital dan indicator analog.

Gambar 13 Pneumatic Indicator (foxboro 130 dan 52A)

Gambar 14 Pneumatic Recorder

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

8

Gambar 15 Electronic Recorder

4.

TRANSMISI SINYAL INSTRUMEN Transmisi data ialah proses pengiriman besaran yang diukur (data) ke tempat lain yang  jauh (misalnyadari plant ke ruangan control room pada suatu industri)untuk diperagakan (displaying), direkam (recording) atau mengendalikan (controlling) suatu proses.

4.1.

Media Transmisi Pengiriman data (data trasmisi) biasa dilakukan dengan cara yaitu : 1. Melalui fluida (tubing). Media

Tubing :

Prinsip

kerja

transmisi

data menggunakan

tubing

(pneumatik)adalah berdasarkan pada tekanan dari fluida atau angin sebagai media pembawa data. Jadi di sini data yang dikirimkan berupa perubahan dari

tekanan

fluida. Tekanan pneumatic yang umumnya digunakan pada

transmisi data secara pneumatic adalah antara 3 ~ 15 psig(0.1 ~ 1 kg/cm2). 2. Melalui kawat (cable) Media Kabel : Transmisi data melalui kawat (cablel) dapat digolongkan berdasarkan besaran pembawa data, yaitu ; arus listrik, tegangan, frekuensi yang dimodulasi, pulsa yang dimodulasi. Transmisi data jenis yang banyak

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

9

digunakan pada industri proses adalah transmisi dengan arus listrik (4-20 mA) dan tegangan (1  –5 V DC). 3. Melalui seratoptic(fiber optic) Media Fiber Optic : Transmisi data yang paling akhir dikembangkan adalah transmisi data melalui serat optic. Di sini data ditransmisikan dengan cara memodulasi

cahaya,

dengan

perkataan

lain

di

sini

sinyal

pembawa

datanya adalah cahaya. Sistem ini mempunyai kelebihan yaitu sedikit sekali dipengaruhi oleh noise.

4.2.

Jenis Sinyal Instrumen Beberapa standar sinyal instrumen yang didefenisikan oleh standards associations atau proprietary standard, meliputi : a. Analog Signal Pneumatic (signal lines / tubes) 

3 -15 psig( 0.2  –1 kg/cm2)



20 - 100 kPa



6 - 30 psig

Voltage 

1  –5 V DC



0  –5 V DC



0  –10 V DC

Current 

4  –20 mA



8  –40 mA



10  –50 mA

b. DigitalSignal 

HART Protocol



SMAR Protocol

  Fieldbus



Simple Inspiring Performing Phenomenal  

10

  Modbus



  Profibus



4.3.



Industrial Ethernet



Berbagai komunikasi tanpa cable (wireless communications)

Pemilihan Sinyal Instrumen Pemilihan bentuk sinyal pengukuran (sinyal instrumen) sangat ditentukan oleh jenis controller yang akan dipakai (Analog ; pneumatik / elektronik atau Digital). Untuk menerjemahkan sinyal sistem pengukuran dari sensing element menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh controller, dibutuhkan sebuah unit yang disebut transmitter. Sebagai standarisasi

sinyal keluar dari transmitter,

baik analog (pneumatic atau

elektric) maupun digital (HART Protocol, SMART Protocolatau Fieldbus), dibuat hanya bekerja pada standard skala tertentu seperti diperlihatkan pada point jenis sinyal instrumen. Untuk aplikasi di dalam industri proses, sinyal pneumatik yang digunakan secara umum adalah dengan skala kerja 3  –15 psig atau 0.2  –1 kg/cm2, dan untuk sinyal elektrik skala kerja 4  –20 mA (sinyal arus) atau 1  –5 V DC (sinyal tegangan). Pada umumnya sinyal yang keluardari transmitter elektronik hampirselalu dalam bentuk 4-20 mA. Transmisi sinyal elektrik seperti transmisi energi listrik lain, menggunakan kawat tembaga. Diameter kawat tersebut berkisar antara 1.5 ~ 2.5 mm. Sedangkan transmisi

sinyal

pneumatik

hampir

selalu

menggunakan

tubing

(pipa

kecil)

berdiameter dalam 0.25 inci. Atau pada pemakaian tertentu ada yang 0.375 inci.Tubing dapat terbuat dari plastik, tembaga atau stainless steel. Pemilihan jenis material tubing selalu dikaitkan dengan daerah dimana instrumen beroperasi. Tubing tembaga misalnya tentu tidak akan dipilih untuk bagian terbuka di ladang minyak lepas pantai. Udara laut yang sangat korosif tentu akan mempercepat kerusakan tubing tembaga. Dan tubing platik tentu tidak akan dipakai di daerah dapur(furnace) yang mempunyai temperatu tinggi, karena akan mudah meleleh. Dalam

perkembangannya

instrumen

sitem

pengendalian

kemudian

banyak

memanfaatkan teknologi digital dan perangkat komputer. Untuk itu diperlukan sarana komunikasi dalam bahasa komputer. Selain itu juga ada instrumen-instrumen yang

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

11

menggunakan sarana komunikasi sinyal radio atau sarana fiber optic. Ketiga jenis sinyal ini sifatnya sangat khusus dan tidak mempunyai standard umum. Bentuk sinyal itu akan sangat tergantung pada kerja sistim unit elektroniknya.

5.

TRANSMITTER COMMUNICATOR Dalam aplikasi kalibrasi, secara teknikal baik kalibrasi yang dilakukan di lapangan ataupun di laboratorium kalibrasi umumnya peralatan transmitter menggunakan alat communicator untuk memasukan parameter parameter yang terkait dengan tindakan yang dilakukan saat kalibrasi. Dalam perkembanganya, saat ini bisa dikatakan terdapat dua  jenis communicator yaitu : Brand communicator, adalah communicator yang secara khusus hanya bisa digunakan oleh brand manufacture transmitter tertentu dan umumnya tidak berbasis protokol HART, misalnya Smart Transmitter Honeywell menggunakan SFC (Smart Field Comunicator) Honeywell

,

Smart

Transmitter

Yokogawa

menggunakan

Fieldmate

Handheld

Comunicator dan Brain Terminal , dll.

Gambar 16 SFC Honeywell dan Brain Terminal Yokogawa

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

12

HART Communicator, adalah communicator yang dikembangkan oleh Emerson yang secara umum bisa digunakan untuk semua transmitter yang menggunakan protokol HART,

Perkembangan

terakhir

dari

HART

communicator

ini

adalah

HART

COMUNICATOR 475 menggantikan versi sebelumnya yaitu HART COMUNICATOR tipe 375.

Gambar 17 375 Hart Comunicator dan 475 Hart Comunicator

Bagian-bagian dari peralatan HART Comunicator adalah sebagai berikut :

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

13

Gambar 18 Bagian bagian HART Comunicator

Secara umum fungsi penting dari sebuah peralatan communicator adalah : a. Memberikan detail indentifikasi dari peralatan instrument yang sedang dievaluasi, identifikasi tersebut meliputi tipe instrument, tipe sensor, no model b. Dapat member nama/tagging dan merubahnya untuk setiap peralatan instrument c. Dapat melakukan diagnostic abnormality dari setiap HART Instrument seperti halnya sensor malfunction, Transduser Malfunction, dll) d. Dapat melakukan adjustment untuk URV (Upper Range Value) , LRV (Lower Range Value), Zero Trim dan D/A Trim. e. Dapat memonitor nilai process variable dan nilai signal dalam mA f.

Dapat digunakan untuk me-reset dan men-setup reading value selama kalibrasi

g. Perintah Auto-Manual Calibration untuk Control Valve

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

14

h. Dapat digunakan untuk menseting tipe sensor. Kejadian ini sering ditemui pada temperature transmitter yaitu ketika sensor thermokopel diseting sebagai RTD maka nilai dari sensor yang dikirim tentu tidak akan terbaca secara benar oleh transmitter i.

Dapat melakukan injeksi sinyal untuk simulasi

Dalam pembahasan communicator ini, akan dibahas penggunaan communicator HART, dikarenakan peralatan ini digunakan secara umum dan dengan menguasai penggunaan communicator jenis ini akan sangat membantu dalam upaya kegiatan kalibrasi.secara umum konfigurasi pemakaian alat kalibrasi ini adalah sebagai berikut.

a. Koneksi HART dengan loop instrument

Gambar 19 Koneksi HART dengan loop instrument

Pada

koneksi

ini,

peralatan

HART

communicator

digunakan

dengan

menghubungkan secara loop, dalam hal ini perlu perhatian khusus saat akan melakukan pemasangan alat dikarenakan akan memutus loop untuk sementara waktu sehingga model konfigurasi ini tidak direkomendasikan dilakukan saat peralatan sedang beroperasi.

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

15

b. Koneksi HART secara langsung pada peralatan HART

Gambar 20 Koneksi HART pada device HART

Pada koneksi ini, peralatan HART Comunicator dihubungkan secara langsung melalui terminal yang telah tersedia dalam device HART, konfigurasi ini memungkinkan tidak memutus loop sehingga lebih aman dilakukan pada saat peralatan beroperasi dengan tetap memperhatikan proteksi yang ada pada sistem. Umumnya terminal tersebut pada HART Device adalah terminal TEST.

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

16

c. Koneksi HART dengan menggunakan Resistor 250 Ohm

Gambar 21 Koneksi HART dengan menggunakan resistor 250 Ohm

Pada koneksi ini peralatan HART dihubungkan dengan menggunakan 250 Ohm resistor, tujuanya adalah agar secara loop peralatan tersambung. Koneksi ini umumnya digunakan ketika communicator tidak mampu mendeteksi peralatan HART yang akan di kenali oleh communicator. Penambahan resistor 250 Ohm dimaksudkan sebagai shunt resistor yang disamakan dengan terminal I/O.

Dalam aplikasi penggunaanya, HART communicator dapat digunakan dalam mode online untuk melakukan beberapa konfigurasi terhadap parameter device HART.

Cara

penggunaan field communicator untuk kalibrasi transmitter adalah sebagai berikut : 1. Koneksi kan communicator dengan HART device, seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. 2. Setelah communicator terkoneksi dengan baik, maka pada display HART Comunicator akan muncul tampilan seperti dibawah ini :

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

17

HART Communicator 1 Online 2 Battery 3 Polling

Display utama HART COMUNICATOR 3. Untuk melihat variable proses yang sedang diterima oleh device HART / Transmitter maka pilih Online menu yang berisikan. Online(*******) Device setup 1 Process Variables 2 Diag/Service 3 Basic setup 4 Detail setup

Online Menu HART Comunicator 4. Untuk melihat proses variable yang sedang berlangsung pada peralatan device HART maka pilih Online Menu --- 1. Process Variables , maka semua variable proses (PV,AO,PV%) yang sedang berjalan akan terlihat secara real time

Online(*******) Process variables 1 PV ** KPA 2 AO ** mA 3 PV % ** %

Process Variables 5. Untuk melakukan fungsi diagnose pada peralatan HART device, pada communicator memiliki 3 (tiga) menu Test Device, Loop Test dan Kalibrasi. Test device digunakan untuk melakukan inisiasi diagnostic terhadap HART device dan dapat memberikan report failure yang terjadi pada peralatan tersebut. Loop Test, digunakan untuk melakukan test kontinuitas loop dari HART device

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

18

Calibration , digunakan untuk melakukan konfigurasi seperti sensor trim dan untuk analog output trim. Online(*******) Diag/Service 1 Test Device 2 Loop test 3 Calibration

Diagnostic /Service

Fungsi Zero Trim dan D/A trim juga ada pada menu ini, Zero trim maksudnya adalah mengeset transmitter pada nilai bacaan INPUT ZERO. ZERO trim mengedjust input dari transmitter dengan menggunakan value standar exactly ZERO. Contoh untuk pressure transmitter tekanan zero adalah ketika isolate process dan mengkoneksi ke vent. Maka ketika ketika kondisi itulah dari Communicator

apply ZERO trim.

Communicator harus menunjukkan nilai ZERO. D/A trim maksudnya adalah mengeset transmitter pada nilai OUTPUT signal 4-20 mA. Tidak diperlukan input dari process. D/A trim hanya gunakan multimeter untuk mengukur current 4-20 mA. Gunakan menu D/A trim pada Communicator 375 yang akan memerintahkan (Perintah Digital) transmitter untuk memproduce 4-20 mA (Output Analog). Multimeter anda sebagai kalibrator yang akan memvalidasi nilai current. Adjustment dapat dilakukan dari communicator apabila didapatkan nilai current tidak sama dengan yang diperintahkan oleh communicator melalui data digital 6. Basic Setup digunakan untu mengetahui identitas dari peralatan HART, identitas tersebut meliputi manufacture, Model, ID, Tag number (KKS), Informasi peralatan dan revisi peralatan. Untuk melakukan fungsi tersebut maka dipilih Online Menu --- Basic Setup.

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

19

Online(******* ) Basic setup 1 Distributor 2 Model 3 Dev id 4 Tag 5 Device information 6 Revision

Basic setup 7. Detail Setup, digunakan untuk melakukan input terhadap sensor dan pengkondisian signal , meliputi setting URV (Upper Range Value) , LRV (Lower Range Value) , PV Unit dan sebagainya . untuk melakukan fungsi tersebut maka dipilih Online Menu --Detail Setup.

Online(*******) Detailed setup 1 Sensor 2 Signal condition

Detail Setup

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

20

Untuk lebih memahami menu-menu yang ada pada HART Comunicator, berikut disajikan block chart penggunaan menu dalam peralatan tersebut : 1 Process

1 Test Device

1 Apply value 2 D/A trim

variables

2 Loop test

3 Sensor trim

1 Zero trim

2 Diag 1 Distributor

1 Date

2 Model

2 Write Protect

3 Dev id

3 Descriptor

 /Service 1 Online

4 Tag

2 Battery

1 Num req preams

2 Universal rev

3 Basic 5 Device

setup

3 Fld dev rev 4 Software rev

information

1 Sensor

1 PV Snsr s/r 2 PV Snsr Unit 3 PV LSL 1 PV Unit

4 Detailed setup

2 PV URV 2 Signal

3 PV LRV

condition

Online Menu pada HART Comunicator

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

21

SOAL EVALUASI 1. Jelaskan fungsi penting dari communicator 2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sinyal instrumen

Simple Inspiring Performing Phenomenal  

22

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF