Budaya Organisasi S. P Robbins dan Mary Jo Hatch

May 11, 2019 | Author: mulia.k | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Budaya Organisasi S. P Robbins dan Mary Jo Hatch...

Description

BAB I Stephen P Robbins Bab 9 “ Power-Control” Bab 13 “Managing Organizational Culture” Pengendalian Kekuasaan Pilihan yang tepat a) Pembua Pembuatt keputu keputusan san memilik memilikii otonom otonomii yang yang lebih lebih besar daripa daripada da yang yang tersi ersira ratt oleh oleh merek ereka a yang yang berd berdeb ebat at unt untuk dom dominas inasii lingkungan, teknologi atau kekuatan lain. b) Efektivit Efektivitas as organisasi organisasi harus ditafsirkan ditafsirkan sebagai sebagai rentang rentang bukannya sebuah titik c) Orga Organi nisa sasi si serin sering g memi memili liki ki keku kekuat atan an untu untuk k mema memani nipu pula lasi si dan dan mengendalikan lingkungan mereka d) Persep Persepsi si dan evalua evaluasi si perist peristiwa iwa merupa merupakan kan hubung hubungan an interv intervens ensii penting antara lingkungan dan tindakan organisasi Piliha Pilihan n strate strategis gis menega menegaska skan n kembal kembalii bahwa bahwa pengam pengambil bil keputu keputusan san organisasi organisasi memiliki memiliki gelar discretiona discretionary ry lintang lintang dalam memilih strategi strategi dan pasar domain Kontingensi dan tantangan untuk rasionalitas Proses pengambilan keputusan mengasumsikan bahwa para pembuat kepu keputu tusa san n rasi rasion onal al memb membua uatt kepu keputu tusa san n deng dengan an komi komitm tmen en untu untuk k rasionalitas dan bahwa dalam organisasi adalah mungkin untuk bersikap rasional. Keputusan rasional yang konsisten dengan tujuan organisasi dan dan diara diarahk hkan an untuk untuk mema memaks ksim imal alka kan n mere mereka ka.. Pemb Pembua uatt kepu keputu tusa san n berb berbag agii tujua ujuan n bers bersam ama a dan dan tuj tujuann uannya ya adal adalah ah unt untuk melay elayan anii kepentingan organisasi. Non Rasionaltias1 Non-rasionalitas berarti bahwa keputusan yang tepat akan dibuat, tetapi mereka dibuat oleh proses selain penalaran deduktif dan sesuai proses pencarian. Kepentingan yang Berbeda Kenyat Kenyataan aan dalam dalam pengam pengambil bilan an keputu keputusan san organi organisas sasii membuk membuktik tikan an bahwa kepentingan kepentingan dari para pembuat keputusan dan kepentinga kepentingan n dari organisasi organisasi jarang sama. Karena organisasi organisasi merupakan merupakan suatu kelompok yang masing-masing anggotanya memiliki kepentingan yang berbeda. Kekuasaan2

1 2

Proses pengambilan keputusan yang tidak mengikuti prinsip-prinsip deduksi logis Kemampuan seorang individu untuk mempengaruhi sebuah keputusan

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Pemi Pemisa saha han n kewe kewena nang ngan an dan dan keku kekuas asaan aan yang yang jela jelas s pent pentin ing g untu untuk k memaha memahami mi kekuat kekuatan an kontro kontroll perspek perspektif tif dan untuk untuk membed membedaka akan n dari dari pilihan strategis. Jalan Menuju Kekuasaan 1. Hira Hirarki rki Otori Otorita tas s 2. Pengen Pengendal dalia ian n sumber sumber daya dan kemampua kemampuan n untuk untuk mengur mengurang angii ketidakpastian 3. Sentra Sentralit litas as jaring jaringan an Implikasi yang didasarkan pada pandangan batasan kekuasaan Teknologi dan Lingkungan Pelema Pelemahan han Organi Organisas sasii3. Ini ada adalah sumber daya melebihi yang diperlukan bagi organisasi untuk mencapai tingkat efektivitas minimal. Hal Hal ini ini term termas asuk uk tamb tambah ahan an uang uang tuna tunai, i, bata batas s kred kredit it yang yang besa besar, r, persediaan yang baik dan bahan baku yang mencukupi Stabilitas dan Strukutur Mekanistik Struktur batasan kekuasaan pandangan tidak hanya meramalkan bahwa pengaturan struktural akan relatif stabil sepanjang waktu, tetapi struktur  mekanistik akan menjadi yang paling banyak. Budaya Organisasi Budaya Organisasi mengacu ke suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi yang membedakan organisasi tersebut dari organisasi yang lain. Tujuh karakteristik primer budaya organisasi menurut Robbins, 2001: 1. Inov Inovas asii dan dan peng pengam ambi bila lan n resik resiko. o. Seja Sejauh uh mana mana para para karya karyawa wan n didorong untuk inovatif dan mengambil resiko. 2. Perha Perhati tian an ke rinc rincia ian. n. Seja Sejauh uh mana mana para para kary karyaw awan an diha dihara rapka pkan n memp memper erha hati tika kan n kece kecerm rmat atan an,, anal analis isis is,, dan dan perh perhat atia ian n kepad kepada a rincian. 3. Orient Orientasi asi hasil. hasil. Sejauh Sejauh mana mana manaje manajemen men memusa memusatka tkan n perhat perhatian ian pada pada hasil hasil bukann bukannya ya teknik teknik dan proses proses yang yang diguna digunakan kan untuk untuk mencapai hasil itu. 4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memp memper erhi hitu tung ngka kan n efek efek hasi hasill-has hasil il pada pada orang orang-o -oran rang g dida didala lam m organisasi itu. 5. Orientasi Orientasi tim. tim. Sejauh mana kegiatan kegiatan kerja kerja diorganisasik diorganisasikan an sekitar  sekitar  tim-tim, bukannya individu-individu. sifan. sifan. Sejau if dan

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

7. Kema Kemant ntap apan an.. Seja Sejauh uh mana mana kegi kegiat atan an orga organi nisa sasi si mene meneka kank nkan an dipertahankannya status quo daripada pertumbuhan. Kara Karakt kter eris isti tik k terse tersebut but menj menjad adii dasa dasarr untu untuk k peras perasaa aan n pema pemaha hama man n bersama bersama yang yang dimili dimiliki ki para para anggot anggota a mengen mengenai ai organis organisasi asi itu, itu, bagai bagai mana urusan dapat diselesaikan didalamnya, dan cara para anggota diharapkan berperilaku. Semen ementtara itu Robbi obbins ns,, 2001 2001 meng mengem emuk ukak akan an Fungs ungsii Buda Budaya ya Organisasi, sebagai berikut : 1. Pembeda Pembeda antara antara satu organisasi organisasi dengan dengan organisas organisasii laiannya. laiannya. 2. Membangun Membangun rasa rasa identitas identitas bagi bagi anggota anggota organisas organisasi. i. 3. Mempermuda Mempermudah h tumbuhn tumbuhnya ya komitmen komitmen . 4. Meningkatka Meningkatkan n kemantapan kemantapan system system social, sebagai sebagai perekat perekat social, social, menuju integrasi organisasi. 5. Pemb Pembua uatt makn makna a dan dan kend kendal alii yang yang mema memand ndu u dan dan membe embent ntuk uk sikap perilaku karyawan. Bagaimana Karyawan Mempelajai Organisasi Pembinaan budaya organisasi dapat dengan cara mempelajari budaya organisasi seperti : 1. Ceri Cerita ta,, bias biasan anya ya meng mengen enai ai baga bagaim iman ana a kera kerasn snya ya perj perjua uang ngan an pendiri organisasi di dalam merintis atau mendirikan organisasi sehingga maju seperti sekarang ini, menjadi cara yg baik untuk disebar luaskan. 2. Ritual Ritual,, deretan deretan berulang berulang dari kegiatan kegiatan yang mengungk mengungkapka apkan n dan memperkuat nilai-nilai utama organisasi tersebut, tujuan apakah yang yang pali paling ng penti penting ng,, orang orang-o -ora rang ng mana manaka kah h yang yang pent pentin ing g dan dan mana yang dapat dikorbankan. 3. Lambang / symbol, symbol-simbol dapat dengan cepat mengidentifikasi bagaimana nilai, nilai, keyakinan, norma yang menjadi milik bersama dan dipatuhi. 4. Bahas hasa, banyak orga organ nisasi dan unit didalam orga rganisasi asi menggu menggukan kan bahasa bahasa sebaga sebagaii suatu suatu cara cara untuk untuk mengen mengendit ditifi ifikas kasii anggot anggota a suatu suatu budaya budaya atau atau sub-bud sub-budaya aya.. Dengan Dengan mempel mempelaja ajari ri baha bahasa sa ini, ini, angg anggot ota a memb membuk ukti tika kan n pene peneri rima maan an merek mereka a akan akan budaya tersebut dam membantu melestarikannya.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

BAB II Mary Jo Hatch Bab 9 “ Organizational Decision Making, Power, and Politics” Bab 7 “ Organizational Culture “ Pengambilan keputusan organisasi Isu-isu seperti produk baru, teknologi baru, strategi penetapan harga, fasili fasilitas tas lokasi lokasi geogra geografis fis,, restru restruktu kturis risasi asi,, atau atau penekan penekanan an baru baru pada pada nila nilaii-ni nila laii buda budaya ya,, semu semua a terg tergan antu tung ng pada pada pros proses es peng pengam ambi bila lan n keputu keputusan san,, tetapi tetapi begitu begitu juga juga piliha pilihan n tentan tentang g pembel pembelian ian atau atau berapa berapa banyak karyawan baru yang cuti untuk musim liburan. Keti Ketika ka teor teorii organ organis isas asii berb berbic icara ara tent tentang ang penga pengamb mbil ilan an kepu keputu tusa san n organisasi, mereka mengacu pada proses pengambilan keputusan yang terjadi pada semua tingkatan dan dalam semua unit organisasi. Rasionalitas Terbatas Mode Modell rasi rasion onal al memp mempen eng garuh aruhii penga engamb mbiilan lan kepu keputu tusa san n dal dalam organisasi. Untuk bersikap rasional dalam organisasi harus dibatasi: 1. Informasi yang tidak sempurna dan tidak lengkap 2. Kompleksitas permasalahan 3. Kapasitas pemrosesan informasi manusia 4. Waktu yang tersedia untuk proses pengambilan keputusan 5. Preferensi pengambil keputusan yang bertentangan dengan tujuan organisasi Proses Pengambilan Keputusan yang Rasional Bila Bila tela telah h ada ada kese kesepa paka kata tan n tent tentan ang g tuju tujuan an atau atau tent tentan ang g baga bagaim iman an masalah ini ditangani, dan ada kesepakatan tentang bagaimana cara menc mencap apai ai tujua ujuan n atau atau menga engattasi asi masa masallah ket ketidak idakp past astian ian dan dan ambiguitas berada pada kondisi minimum dan tepat untuk menggunakan model rasional pengambilan keputusan. Percobaan dalam Pengambilan Keputusan Saat dimana keputusan keputusan sangat sangat signifikan signifikan pengaruhnya, pengaruhnya, biasanya untuk mencari pembuat keputusan dalam kondisi bergerak dengan hati-hati, terlibat dalam serangkaian keputusan kecil terbatas yang dapat cocok satu sama lain dari waktu ke waktu menjadi sebuah solusi lengkap atau rencana tindakan.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

yang akan dituju. Situasi ini adalah hasil alami dari realitas organisasi seperti seperti beberapa beberapa tujuan-tuj tujuan-tujuan uan yang saling saling bertentanga bertentangan, n, persaingan persaingan atas sumber daya langka, langka, interdepend interdependensi, ensi, dan sumber sumber lain konflik dan kontradiksi. Model ”The Garbage Can” Ketika kesepakatan tentang tujuan (atau masalah) dan sarana untuk mencapai mereka tidak did didapat patkan, pengambilan keputusan berdasarkan kenyamanan kepada kedua ketidakpastian dan ambiguitas. Di bawah kondisi ini model ”The garbage can” tampaknya merupakan pilihan pilihan terbaik terbaik organisasi organisasi yang menggambark menggambarkan an proses pengambila pengambilan n keputusan seperti yang terjadi dalam organisasi. Budaya Organisasi Buda Budaya ya orga organi nisa sasi si mung mungki kin n suli sulitt untu untuk k dide didefi fini nisi sika kan n oleh oleh semu semua a org organis anisas asii. Keti Ketika ka berb berbiicar cara tent tentan ang g buda buday ya mempu empuny nyai ai arti rti, pemahaman, nilai, sistem kepercayaan, atau pengetahuan, tersimpan di pikiran bahwa budaya tergantung antara masyarakat dan keanek keanekarag aragama aman n setemp setempat. at. Budaya Budaya juga juga membol membolehk ehkan an kesama kesamaan, an, tetapi juga mendukung dan menyokong perbedaan. Model Schein Dal Dalam teori eori sche scheiin, buda budaya ya ada ada atas atas 3 leve levell : arti artifa fak, k, nilai ilai,, dan dan anggapan. Kepercayaan dan anggapan Menurut schein, kepercayaan dan anggapan berasal dari inti budaya organi organisas sasi. i. Anggap Anggapan an menggam menggambar barkan kan apa yang yang karyaw karyawan an percay percaya a menj menjad adii real realit itas as dan dan deng dengan an demi demiki kian an memp mempen enga garu ruhi hi pera perasa saan an karyawan dan bagaimana karyawan berfikir dan bertindak. Anggapan sela selalu lu dite diteri rima ma seca secara ra bena benar. r. Dari Dari pand pandan anga gan n buday budaya a angga anggapa pan, n, kumpulan dari dasar anggapan selalu benar, dan apa yang karyawan asumsikan atau dipercaya menjadi kenyataan umumnya tidak menjadi perdebatan. Norma dan nilai Nilai merupakan prinsip sosial, tujuan, dan standart pegangan dalam budaya budaya yang yang mempun mempunyai yai nilai nilai hakeka hakekat. t. Nilai Nilai dari dari sebuah sebuah organis organisasi asi

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

menjunjung moral dan kode etika. Karena nilai selalu digunakan sebagai standa standart rt untuk untuk membua membuatt peratur peraturan an moral, moral, nilai nilai selalu selalu terkait terkait dengan dengan emosi yang kuat. Norma Norma tidak tidak terkai terkaitt dengan dengan nilai. nilai. Norma Norma merupa merupakan kan peratu peraturan ran tidak tidak tertulis yangmana karyawan mengikuti budaya untuk mengetahui apa yang yang dihara diharapka pkan n dari dari sebuah sebuah norma norma dalam dalam situas situasii yang yang bermaca bermacammmaca macam. m. Nila Nilaii mend mendef efin inis isik ikan an apa itu itu nila nilai, i, mesk meskip ipun un begi begitu tu norm norma a membuat kejelasan apa yang harus rus diperti rtimbangkan dalam memutuskan normal atau tidak normal. Artifak Arti Artifa fak k dapat dapat dili diliha hat, t, dipe dipega gang ng,, dan dan dapat dapat dide dideng ngark arkan an merup merupak akan an kebi kebias asan an yang yang dida didasa sark rkan an dala dalam m norm norma a buda budaya ya,, nila nilaii-ni nila lai, i, dan dan anggapan. Kategori dari artifak termasuk : fisik benda yang dibuat oleh karyawan, perwujudan lisan terlihat pada tulisan dan gaya bahasa, dan ritual, upacara, dan perwujudan kebiasaan lainnya. Symbol Symb Symbol ol meru merupa paka kan n apap apapun un yang yang dapa dapatt meng mengga gamb mbar arka kan n sebu sebuah ah kejelasan sebuah organisasi dengan beberapa konsep dan arti yang luas. Jadi, symbol terdiri dari dua bentuk nyata dan arti yang luas dari organisasi. Symbol datang dari banyak bentuk, tetapi semua symbol mendasark arkan atas tiga kate ategori : fisik benda, kejadian yang berhubungan dengan sejarah, dan ekspresi lisan. Ini karena dimana hubung hubungan an teorit teoritis is antara antara symbol symbol budaya budaya dan artifa artifak. k. Artifa Artifak k budaya budaya dapat menjadi symbol, tetapi tidak semua artifak dapat dilakukan. Artifak menj menjad adii sebu sebuah ah symb symbol ol buda budaya ya hany hanya a keti ketika ka kary karyaw awan an sebu sebuah ah organisasi dapat mengartikan sebuah symbol dan menggunakan symbol tersebut untuk membuat pengertian komunikasi diantara karyawan. Interpretasi symbol Asumsi : Organisasi memproduksi situasi lingkungan atau budaya atau reali realita tas s sosi sosial al mela melalu luii pema pemakn knaa aan n atas atas inte intera raksi ksi dalam dalam organ organis isas asi. i. Organisasi Organisasi terbentuk terbentuk karena adanya interaksi interaksi (komunikasi) (komunikasi) yang terjadi terjadi antar anggota melalui pemaknaan atas simbol-simbol, baik simbol verbal maupun non verbal.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

BAB III Analisa Pengambilan Keputusan Dalam Budaya Organisasi Pengambilan Keputusan4 Pengam Pengambil bilan an keputu keputusan san terjad terjadii sebaga sebagaii suatu suatu reaksi reaksi terhad terhadap ap suatu suatu masalah. masalah. Terdapat Terdapat suatu penyimpangan penyimpangan antara antara suatu keadaan dewasa dewasa ini dan suatu keadaan yang diinginkan, yang menuntut pertimbangan arah tindakan alternatif. alternatif. Kualitas Kualitas keputusan keputusan yang manajer manajer ambil ambil adalah adalah tolok ukur efektivitas mereka. Pengambilan kuputusan individual, baik ditignkat bawah maupun atas, merupakan suatu bagian yang penting dari perilaku organisasi. Tetapi bagaimana individu dalam organisasi mengambil keputusan dan kualitas dari dari pilih ilihan an merek ereka a seba sebagi giah ah besa besarr dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh pers perse epsi psi ling lingku kung ngan an organ organis isas asi. i. Perl Perlu u dipe diperh rhat atik ikan an bahw bahwa a seti setiap ap kepu keputu tusa san n menuntut penafsiran dan evaluasi terhadap informasi. Karena itu, data yang diterima perlu disaring, diproses, dan ditafsirkan. Misalnya, data mana mana yang yang rele releva van n denga dengan n peng pengam ambi bila lan n keput keputus usan an.. Perse Perseps psii dari dari pengambil keputusan akan ikut menentukan hal tersebut, yang akan mempunyai hubungan yang besar pada hasil akhirnya. Kepastian, Risiko, dan Ketidakpastian Kondi ondisi si yang yang diha dihada dapi pi man manajer ajer dal dalam peng pengam ambi billan kepu keputu tusa san n digambarkan sebagai garis kontinum dengan kondisi pasti pada satu titik ekst ekstre rem m dan kondi kondisi si sanga sangatt tida tidak k past pastii pada pada titi titik k ekst ekstre rem m lain lainny nya. a. Kond Kondis isii risi risiko ko dan dan tida tidak k past pastii berad berada a dian dianta tara ra kedu kedua a titi titik k ekst ekstre rem m tersebut. Pendekatan Rasional untuk pengambilan keputusan  Meneliti Situasi untuk mendefinisikan masalah. Seringkali masalah tidak terlihat atau tidak terdefinisikan secara jelas. Manajer perlu membedakan masalah dengan gejala yang tampak.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

 

Implem Implement entasi asi Merupak Merupakan an tahap tahap yang yang paling paling sulit sulit dalam dalam proses proses pengambilan keputusan. Follow Follow Up dan Evalua Evaluasi, si, Monito Monitorr dan evalua evaluasi si dilaku dilakukan kan untuk untuk mema memast stik ikan an pela pelaks ksan anaa aan n kepu keputu tusa san n meng mengen enai ai sasa sasara ran n atau atau tujuan yang dituju. Jika tidak, peraikan harus dilakukan.

Keba Kebany nyak akan an keput keputus usan an dala dalam m orga organi nisa sasi si bias biasan anya ya diam diambi bill sepe sepert rtii dibawah ini : 1. Rasionalit Rasionalitas as terbatas terbatas : para individu individu mengambil mengambil keputusan keputusan dengan dengan meran meranca cang ng bang bangun un mode modell-mo model del yang yang dise disede derh rhana anaka kan n yang yang menyuling ciri-ciri hakiki dari masalah tanpa menangkap semua kerumit kerumitann annya. ya. Bila Bila berhad berhadapan apan pada pada masala masalah h yang yang komple kompleks, ks, keba kebany nyak akan an oran orang g mena menang nggap gapii deng dengan an meng mengur urang angii masal masalah ah pada pada leve levell amna amna masa masala lah h itu itu dapat dapat dipah dipaham ami. i. Ini Ini dise disebab babka kan n kare karena na kema kemamp mpua uan n manu manusi sia a meng mengol olah ah info inform rmas asii terb terbat atas as,, membuatnya tidak mungkin mengasimilasi dan memahami semua informasi yang perlu untuk optimisasi. Dengan demikian, mereka mencari pemecahan yang memuaskan. 2. Intuisi : penggunaan intuisi untuk mengambil keputusan tidak lagi diangap tak rasional atau tak efektif. Ada pengakuan yang makin berkembang bahwa analisis rasional terlalu ditekankan dan bahwa dala dalam m kasu kasus-k s-kas asus us tert terten entu tu meng mengan anda dalk lkan an pada pada intu intuis isii dapa dapatt memperbaiki memperbaiki pengambilan pengambilan keputusan. keputusan. Namun perlu dilihat dilihat bahwa definisi intuitif dari para ahli adalah suatu proses tak sadar yang diciptakan dari dalam pengalaman yang tersaring. Intuisi ini juga saling saling melengkapi melengkapi dengan analisi analisi rasional. rasional. Ada 8 kondisi dimana orang paling mungkin menggunakan intuisi didalam pengambilan keputusan, yaitu : bila ada ketakpastian dalam tingkat yang tinggi, bila bila hanya hanya sediki sedikitt presed preseden en untuk untuk diikut diikuti, i, bila bila variabe variabel-v l-vari ariabe abell kurang dapat diramalkan secara ilmiah, bila ‘fakta’ terbatas, bila fakta tidak menunjukkan dengan jelas jalan utnuk dituruti, bila data analitis kurang berguna, bila ada beberapa penyelesaian alternatif 

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

peng pengam ambi bill kep keputus utusan an mengi engind ndar arii tugas ugas-t -tug ugas as suli sulitt yang yang memp memper erti timb mban angk gkan an semu semua a fakt faktor or pent pentin ing, g, meni menimb mban ang g rela relati tif  f  untu untung ng dan dan rugi ruginya nya,, sert serta a mengk mengkal alku kula lasi si nila nilaii untuk untuk masi masing ng-masi masing ng alte alterna rnati tif. f. Sebag Sebagai ai gant gantin inya ya,, merek mereka a memb membuat uat suat suatu u perbandinga perbandingan n terbatas terbatas yang bersifat bersifat suksesif. suksesif. Akibatnya Akibatnya pilihan pilihan keputu keputusan sanpun pun disede disederhan rhanaka akan n dengan dengan hanya hanya memban membandin dingka gkan n alternatif-alternatif yang berbeda dalam tingkat yang relatif kecil dari pilihan terbaru. 5. Membuat Membuat pilihan pilihan : untuk menghind menghindari ari keputusan keputusan yang terlalu terlalu sarat, sarat, para para pengam pengambil bil keputu keputusan san mengand mengandalk alkan an heurist heuristik ik atau atau jalan jalan pintas pintas penilaian penilaian dalam pengambilan pengambilan keputusan. keputusan. Ada dua kategori umum heuristik dan satu bias lainnya, yaitu : a) Heurist Heuristik ik keterse ketersedia diaan an : kecend kecenderu erunga ngan n pada pada orang orang untuk untuk mend mendas asark arkan an peni penila laia ian n pada pada info inform rmas asii yang yang sudah sudah ada ada ditangan mereka. Ini menjelaskan mengapa para manager  lebih mempertimbangkan kinerja terakhir karyawan daripada kinerjanya setengah tahun yang lalu. Sama halnya dengan pikiran orang bahwa naik pesawat lebih berbahaya daripada mobil. b) Heurist Heuristik ik represe representa ntatif tif : menila menilaii kemung kemungkin kinan an dari dari suatu suatu kejadian kejadian dengan menarik analogi dan melihat melihat situasi situasi identik identik dimana sebenarnya tidak identik. c) Pening Peningkat katan an komitmen komitmen : suatu suatu pening peningkat katan an komitmen komitmen pada kepu keputu tusa san n sebe sebelu lumn mnya ya mesk meskip ipun un ada ada info informa rmasi si nega negati tif. f. Indi Indivi vidu du meni mening ngka katk tkan an komi komitm tmen en terh terhad adap ap suat suatu u arah arah tindakan tindakan yang gagal ketika mereka memandang diri mereka seba sebaga gaii oran orang g yang yang berta bertang nggu gung ng jawa jawab b atas atas kegag kegagal alan an ters terseb ebut ut,, deng dengan an tuj tujuan uan untu untuk k memp memper erli liha hatk tkan an bahw bahwa a kepu keputu tusa san n awal awal mere mereka ka tida tidak k keli keliru ru dan dan meng menghi hind ndar arii keharusan untuk mengakui kekeliruan itu. Banyak organisasi mend menderi erita ta kerug kerugia ian n kare karena na seora seorang ng manag manager er bert bertek ekad ad membuktikan bahwa keputusan awalnya benar dengan terus

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

membakukan perilaku anggotanya. Dengan mempro memprogra gramka mkan n keputu keputusan san,, organi organisas sasii mampu mampu membua membuatt indivi individu du mencap mencapai ai level level kinerj kinerja a tinggi tinggi,, namun namun membat membatasi asi pilihan pengambilan keputusan. Pembatasan waktu yang menentukan sistem : batas waktu yang eksplisit dalam pengambilan keputusan menciptakan teka tekana nan n wakt waktu u pada pada peng pengam ambi bill kepu keputu tusa san n dan dan seri sering ng memper mempersul sulit it untuk untuk mengum mengumpul pulkan kan semua semua inform informasi asi yang ingin merka dapatkan. reseden historis : keputusan yang diambil dimasa lalu akan terus membayangi keputusan saat ini. 7. Perb Perbed edaa aan n buda budaya ya : lata latarr bela belaka kang ng buda budaya ya dari dari peng pengam ambi bill kepu keputu tusa san n dapa dapatt memp mempen enga garuh ruhii sele seleks ksii masa masala lah, h, keda kedala lama man n analisis, arti rti penting yang ditempatk atkan pada logika dan rasiona rasionalit litas, as, atau atau apakah apakah keputu keputusan san organi organisasi sasiona onall hendak hendaknya nya diam diambi bill seca secara ra otok otokra rati tis s atau atau seca secara ra kole kolekt ktif if.. Bagi Bagian an terak terakhi hir  r  meng mengen enai ai keet keetis isan an dalam dalam penga pengamb mbil ilan an kepu keputu tusa san. n. Ada Ada tiga tiga kriter kriteria ia keputu keputusan san yang yang etis, etis, yaitu yaitu : kriter kriteria ia utilit utilitaria arian n (diman (dimana a keputu keputusan san diambi diambill semata semata-ma -mata ta atas atas dasar dasar hasil/ hasil/kon konsek sekuens uensii mereka mereka), ), meneka menekanka nkan n pada pada hak dasar dasar indivi individu du sesuai sesuai dengan dengan Piagam Hak Asasi, dan menekankan pada keadilan. Kepedulian yang yang mening meningkat kat dalam dalam masyar masyaraka akatt mengen mengenai ai hak indivi individu du dan kead keadil ilan an sosi sosial al meny menyar aran anka kan n perl perlun unya ya bagi bagi mana manage gerr untu untuk k mengem mengemban bangka gkan n standa standar-st r-stand andar ar etika etika yang didasa didasarkan rkan pada kriteria non-utiliter. Tentu saja ini adalah sebuah tantangan yang besar bagi manager, karena dengan demikian akan melibatkan   jau jauh h lebi lebih h bany banyak ak ambi ambigu guit itas as.. Ini memba embant ntu u menj menjel elas aska kan n mengapa para manager makin banyak dikritik karena tindakantindakannya. Kini, keputusan seperti menaikkan harga, menutup pabrik, memberhentikan karyawan secara massal, memindahkan produksi keluar negeri untuk mengurangi biaya, dls, hanya dapat diben diben ka dala dala kn util utilit it da ka keput keput tida tidak k •



Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Daftar Pustaka

Hatch, Mary J.O. 1997. Organization Theory; Modern, Symbolic, and  Postmodern Perspective. Perspective. New York: Oxford University Press.

Reitz, H. Joseph, 1976. Behavior In Organization. University of Florida

Robbins, Stephen P dan Neil Barnwell, 1943. Organizational Theory . USA : Prentice Hall International 4 th Editions.

Robbins, Stephen P, 2001. Organizational Behavior . USA: Prentice Hall International 11th Editions

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ADMINISTRASI NIAGA 2009

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM BUDAYA ORGANISASI BERDASARKAN: STEPHEN P. ROBBINS Bab 9 “ Power-Control” Bab 13 “Managing Organizational Culture” MARY JO HATCH

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF