Blok Silinder Dan Poros Engkol
January 14, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Blok Silinder Dan Poros Engkol...
Description
MAKALAH
overhoul Untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Overhoul yang dibina oleh Bapak windra Irdianto
Oleh : Bambang Setiawan (130513605963) Dirga Agus (130513605988) Muhammad Shabrian Faroby (130513611132) Rizky Yuda Prayoga (130513605999)
The Learning University
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OTOMOTIF JANUARY 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok silinder dan ruang engkol merupakan bagian utama dari motor bakar. Bagian-bagian lain dari motor dipasangkan di dalam atau pada blok silinder,sehingga terbentuk susunan motor yang lengkap. Pada blok silinder ini terdapat lubang silinder yang berdinding halus,dimana torak bergerak bolak-balik dan pada bagian sisi-sisi blok silinder dibuatkan sirip-sirip maupun lubang-lubang mantel air pendingin yang digunakan untuk pendinginan motor. Silinder bersamasama dengan kepala silinder membentuk ruang bakar, yaitu tempat melaksanakan pembakaran bahan bakar. Blok silinder dan ruang engkol dapat dituang menjadi satu bagian atau terpisah satu sama lain, kemudian disatukan dengan baut-baut. Variasi lain dalam konstruksi blok silinder ialah dengan pemasangan tabung silinder ke dalam blok silinder. Tabung ini dibuat dari besi tuang atau baja tuang.
1.2 Rumusan Masalah Dengan pertimbangan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, ada beberapa masalah yang dapat dirumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa saja fungsi dan jenis blok silinder dan poros engkol? 2. Bagaimana cara pemeriksaan dari blok silinder dan poros engkol? 3. Apa saja konstruksi blok silinder dan poros engkol? 4. Bagaimana prosedur pengukurannya? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui fungsi dan jenis blok silinder dan poros engkol 2. Untuk mengetahui konstruksi blok silinder dan poros engkol 3. Untuk mengetahui cara pemeriksaan dari blok silinder dan poros engkol 4. Untuk mengetahui prosedur pengukurannya
BAB II PEMBAHASAN
2.1 BLOK SILINDER MOTOR BAKAR A. Pengertian Blok Silinder Silinder blok berfungsi sebagai ruang bakar & tempat bergerak piston dimana piston mengubah energi panas menjadi energi gerak.Pada mesin yang sistem pendinginannya tidak menggunakan radiator,pada silinder bloknya terdapat sirip-sirip
pendingin.gunanya
untuk
menyebarkan
panas
dari
dalam
keluar,sehingga suhu mesin tidak cepat panas. Blok silinder dan ruang engkol merupakan bagian utama dari motor bakar. Bagian-bagian lain dari motor dipasangkan di dalam atau pada blok silinder,sehingga terbentuk susunan motor yang lengkap. Pada blok silinder ini terdapat lubang silinder yang berdinding halus,dimana torak bergerak bolak-balik dan pada bagian sisi-sisi blok silinder dibuatkan sirip-sirip maupun lubang-lubang mantel air pendingin yang digunakan untuk pendinginan motor. Silinder bersamasama dengan kepala silinder membentuk ruang bakar, yaitu tempat melaksanakan pembakaran bahan bakar. Blok silinder dan ruang engkol dapat dituang menjadi satu bagian atau terpisah satu sama lain, kemudian disatukan dengan baut-baut. Variasi lain dalam konstruksi blok silinder ialah dengan pemasangan tabung silinder ke dalam blok silinder. Tabung ini dibuat dari besi tuang atau baja tuang.
Fungsi blok silinder : - sebagai dudukan kepala silinder. - sebagai dudukan silinder liner. - sebagai dudukan mekanisme poros engkol. Fungsi silinder : - sebagai langkah bakar torak. Blok silinder harus memenuhui persyaratan : - kaku, pembebanan tekan tidak boleh mengakibatkan perubahan elastisitas pada bentuk. - ringan dan kuat. - konstruksi memungkinkan pendinginan yang rata. - pemuaian panas harus sesuai dengan bagian-bagian yang terpasang pada blok tersebut (seperti ; poros engkol, kepala silinder). Silinder harus memenuhui persyaratan : - memiliki sifat luncur yang baik, sehingga tahan aus. - Tidak mudah berubah bentuk. - kuat terhadap tekanan. - mudah di overhaul.
B. Kerusakan pada silinder Blok -Silinder blok aus akibatnya:bocor kompresi Perbaikannya:silinder blok di oversise,untuk over sise sudah ada standart ukurannya:0,25;0,50;0,75;dan 1mm.Bila ukuran oversise sudah mencapai 1mm maka silinder blok harus diverbus (diganti silindernya) -Sirip pendingin banyak yang patah akibatnya:mesin cepat panas Perbaikannya:Ganti silinder blok.
-Ruang bakar banyak arangnya/kotor akibatnya:mesin cepat panas & tenaga motor kurang Perbaikannya:bersihkan ruang bakar -Dinding silinder retak akibatnya:bocor kompresi Perbaikannya:ganti silinder blok. -Packing silinder blok rusak akibatnya:oli bocor & boros Perbaikannya:ganti packing silinder blok. C. Tabung Silinder Penggunaan tabung silinder memungkinkan silinder diganti setiap saat diperlukan, umpamannya karena aus atau sebab-sebab lain. Hal ini akan menghemat waktu maupun biaya. Tabung tersebut di buat dari besi tuang dan mendapatkan perlakuan panas (heatreatment) untuk memperoleh ketahanan terhadap keausan yang lebih tinngi. Perlakuan Pemanasan (heatreatmant) pada tabung silinder tekanannya pada temperatur yang sesuai sekitar 5200C bagaimanapun juga dibawah perubahan bentuk titik dan pengaturan pendinginan hingga 3000C pada suhu pendinginan sekitar 300C - 400C/jam. Setelah tungku dingin selanjutnya pendinginan dilakukan dengan pemberian sirkulasi udara. Ada dua jenis tabung silinder yang digunakan, yaitu tabung basah dan tabung kering. Tabung kering umumnya dibuat dari baja dan dinding luar maupun dinding dalam nya dikerjakan dengan teliti. Tabung ini ditekan ke dalam blok
silinder sehingga terbentuk lapisan pada silinder. Paking untuk mencegah kebocoran air pendingin tidak diperulkan. Tabung jenis basah langsung berhubungan dengan air pendingin. Berbeda dengan tabung jenis kering, pemasangannya memerlukan paking untuk mencegah kebocoran air pendingin. Bila mesin digunakan dalam waktu yang cukup lama, dinding silinder akan sedikit menjadi aus, ini dapat diperbaiki dengan jalan mengebor kembali dinding silinder, silinder yang telah dibor memerlukan torak dengan ukuran lebih besar disebabkan bertambahnya diameter linier silinder. Bila dinding silinder yang terbuat dari besi tuang aus dan pengeboran tidak dapat dilakukan maka silinder masih dapat diperbaiki dengan jalan memasangkan pelapis silinder (tabung silinder). D. Jenis Konstruksi Blok silinder Pada umumnya, bentuk dan kontruksi blok silinder pada beberapa faktor . Faktor-faktor itu antara lain jumlah silinder, susunan silinder, diameter silinder, langkah torak, volume langkah, perbandingan kompresi, susunan katup, cara pendinginan silinder, bahan yang digunakan, bentuk tuangan, cara penungan dan penyelesaian benda tuang.
2.2 Jenis konstruksi berdasarkan susunan silinder a.) Sebaris.
- kontruksi sederhana - baik untuk 2 silinder sampai 6 silinder b.) Bentuk “V”
- kontruksi lebih pendek - baik untuk 6 silinder sampai 12 silinder - sifat getaran paling buruk sehingga jarang digunakan untuk 2atau 4 silinder c.) Boxer ( Tidur )
- konstruksi lebih rendah tapi lebar - baik untuk 2 silinder sampai 12 silinder
2.3 Pemeriksaan Block Silinder Saat mesin hidup piston bekerja naik dan turun di dalam silinder blok. Antara piston dan silinder blok tersebut terdapat celah agar oli dapat melumasi bagian piston dan silinder blok, dengan demikian piston tidak langsung bergesek terhadap silinder blok melainkan dilumasi oleh pelumas yaitu oli. Pada prakteknya saat mesin baru dihidupkan, celah antara piston dan silinder blok ini cenderung kering dari oli. Istilah umumnya dikatakan bahwa pelumasan belum naik ke mesin. Inilah alasan kenapa mesin harus dipanaskan sebelum digunakan untuk berjalan. Saat awal – awal penyalaan mesin atau mesi distarter maka terjadilah gesekan antara piston dan silinder blok. Tapi hal itu tak berlangsung lama, sebab tak lama kemudian oli segera naik dan melumasi celah antara piston dan silinder blok. Dalam pemakain sehari – hari kejadian di atas terjadi terus menerus saat mesin pertama kali dihidupkan (distarter) setiap harinya. Dan itu membuat terjadinya pengikisan antara piston dan silinder blok sedikit demi sedikit. Setelah beberapa tahun, lama kelamaan pengikisan itu membuat celah yang semakin besar, sehingga mau tidak mau mesin harus overhaul dan piston serta lubang silinder harus dikorter. Sebelum menentukan perkorteran biasanya
para mekanik akan melakukan pengukuran terlebih dahulu untuk mengetahui besarnya keausan yang terjadi. Setelah didapat hasil pengukuran, barulah langkah penentuan
besarnya
ukuran
korter
yang
akan
dilakukan.
Langkah-langkah pemeriksaan a. Periksa blok silinder atau perbaiki/ganti bilamana perlu. 1) Rusak karcna bocor. 2) Retak. 3) Dinding silinder tergores. b. Ukuran tingkat kelengkungan blok silinder bagian atas. Kelengkungan maksimum 0,10 mm. c. Bila kelengkungan melebihi spesifikasi, perbaiki dengan bubut atau ganti biok silinder dengan yang baru. d. Ukur dinding lubang silinder sesuai arah X dan Y pada YV tingkatan (A, B, dan C) untuk setiap silinder. Perhatian: - Ukuran lubang silinder harus berdasarkan ukuran piston oversize dan sama untuk seluruh silinder - Bila lubang silinder melebihi srandard maksimum, bor ulung silinde rjadi oversize. - Bila perbedaan antara pengukuran A dan melebihi ketirusan maksimum, bor ulang silinde rjadi oversize. Taper 0,019 mm maksimum. - Bila perbedaan X dan Y melebihi ketidak bulatan maksimum bor ulang silinder ke oversize. Ketidakbulatan maksimum 0,019 mm e. Bila bagian atas dinding silinder menunjukkan keausan tidak waj ar, copot lapisan tersebut dengan reamer
2.4 Prosedur pengukuran Blok Silinder Pengukuran lubang silinder memerlukan peralatan:
1. Dial gauge 2. Vernier caliper 3. Micrometer Langkah pengukuran lubang silinder: 1. Ukur diameter lubang silinder dengan vernier caliper. Misal didapat pengukuran 52,60 mm, maka gunakan replacement rod 50 mm dan washer 3 mm. 2. Setel micrometer pada ukuran 53 mm dengan tepat, jadi harus 53,00 mm. 3. Tempatkan replacement rod dan measuring point pada micrometer. Lalu setel dial gauge pada nol ke arah jarum penunjukknya. 4. Masukkan dial gauge ke lubang silinder, lalu gerakkan dial gauge sampai diperoleh penunjukkan jarum ke angka terkecil. Misal didapat hasil terkecil pengukuran 0,05 mm. Berarti hasil pengukurannya adalah 53,00 –
0,05 mm = 52,95 mm. kesimpulannya adalah lubang silinder berukuran 52,95mm. 5. Lakukan pengukuran lubang silinder dalam arah samping (1) dan arah aksial (2) pada posisi paling atas (A) , posisi tengah (B), posisi paling bawah
lubang
silinder
(C).
Perhatikan
gambar
di
bawah
ini!
6. Catatlah hasil pengukuran! Lalu bandingkan hasil pengukuran dengan batas diameter maksimal lubang silinder berdasarkan pedoman servis dari kendaraan yang dilakukan pengukuran.
Setelah didapat hasil pengukuran tersebut, kit dapat menentukan kerusakan atau keausan yang mungkin terjadi. Bila lubang silinder tidak melebihi standar maksimum dari pedoman servis kendaraan, artinya piston dan ring piston yang
mengalami keausan dan harus diganti. Dalam hal ini tidak perlu dilakukan korter bila ukuran lubang silinder masih dibawah ukuran maksimal servis. 2.5 POROS ENGKOL A. Pengertian Poros Engkol Poros engkol bekerja secara berputar dibagian bawah blok silinder dan dihubungkan dengan torak melalui batang torak. Gerakan naik turun torak dipindahkan ke poros engkol melalui batang torak yang dipasang pada bantalan jalan poros engkol. Hal ini adalah suatu cara kerja gabungan batang torak dengan poros engkol sehingga gerakan naik turun piston dapat dirobah menjadi gerak putar pada poros engkol. Bobot pengimbang dapat juga dipasang dengan membautkannya pada poros engkol. Aksi yang berlawanan ini juga akan meredam getaran mesin. Poros engkol dipasang pada blok dengan jaminan tutup bantalan utama dan berputar didalam bantalan sisipan yang dipasang pada bantalan utama maupun pada tutupnya. Diperbandingkan dengan gambar 3. Pelumasan pada bantalan poros engkol adalah dari tekanan pelumasan dari sistem pelumasan mesin. Salah satu ujung dari poros engkol dipasangkan roda penerus dan ujung lainnya dipasang roda gigi penggerak poros bubungan. Pada umumnya pabrik pembuat memproduksi poros engkol dengan menggunakan salah satu dari teknik berikut ini, Casting, Forging atau Billet machine. Cara casting adalah yang paling banyak digunakan pabrik pembuat kenderaan. Cara forging adalah memberi panas pada bagian dari baja, dikerjakan dengan temperatur dan pengerasan atau dipres pada poros dalam bentuk yang diinginkan. Proses ini utamanya digunakan pada kemampuan dan kekuatan yang tinggi. Poros engkol billet dibuat dengan proses machining pada billet baja yang padat. Desain ini untuk kebutuhan poros engkol yang sangat kuat.
Pabrik pembuat poros engkol mengerjakan bantalan utama maupun bantalan jalan dengan ketelitian yang tinggi. Bantalan-bantalan di finishing dengan alat penghalus yang sangat halus. Finishing penghalusan permukaan sangat dibutuhkan untuk menjamin agar dapat mengurangi gesekan antara bantalan yang bergesekan (bearing dan journal). Fillet atau radius dibuat pada seluruh sisi bantalan duduk maupun bantalan jalan untuk membuat poros engkol lebih kuat dan mencegah keretakan. Antara bantalan duduk dan bantalan jalan dibuat berhimpitan yang tujuannya juga untuk membuat poros engkol lebih kuat. B. Fungsi Poros Engkol Poros engkol ( crank shaft ) merupakan komponen mesin yang bertugas mengubah gerak lurus torak menjadi gerak putar. Poros engkol dibuat sedemikian rupa sehingga gerakan torak tidak bersamaan posisi di dalam silinder. Bagian poros engkol yang berhubungan dengan batang torak disebut crank pin, sedangkan yang duduk pada blok silinder disebut crank journal. Crank journal ditopang oleh bantalan poros engkol ( crank shaft bearing atau lager ) pada crank case. Poros engkol berputar pada journal. Poros engkol dan bak oli termasuk dalam crank case. Masing-masing crank journal mempunyai crank arm. Untuk menjaga keseimbangan putaran pada saat mesin beroperasi, poros engkol dilengkapi dengan balance weight. Poros
engkol dilengkapi juga dengan lubang oli untuk menyalurkan minyak pelumas pada crank journal, bantalan-bantalan, pena torak dan lain-lain. C. Konstruksi Poros Engkol Bentuk poros
engkol ditentukan oleh banyaknya
silinder dan urutan
pengapiannya. Dalam menentukan urutan pengapian suatu motor, faktor yang harus diperhatikan adalah keseimbangan getaran karena tekanan akibat proses pembakaran didalam silinder. Beban dari bantalan utama ( main bearing ) dan sudut puntiran yang terjadi pada poros engkol adalah akibat dari langkah kerja pada tiap-tiap silinder.
Poros engkol menerima beban yang besar dari batang torak dan berputar pada kecepatan yang tinggi. Oleh karena itu, harus dibuat dari bahan yang mampu menerima beban tersebut.Umumnya terbuat dari baja karbon tinggi.
Beban yang bekerja pada poros engkol ialah : -Beban puntir ( torsi ) -Beban lengkung ( bengkok ) -Beban sentrifugal
Keseimbangan Poros Engkol Untuk motor satu silinder pada poros engkolnya (biasanya dihadapan pena engkol ) ditempatkan bobot kontra sebagai penyeimbang putaran engkol sewaktu torak mendapat tekanan kerja. Tetapi motor yang bersilinder banyak, pena engkolnya dipasang saling mengimbangi. Berat bobot kontra kira – kira sama dengan berat batang torak ditambah dengan berat engkol seluruhnya. Dengan demikian poros engkol itu dapat diseimbangkan , sehingga dapat berputar lebih rata dan getaran – getaran engkol
menjadi hilang. Dengan adanya bobot kontra ini menyebabkan tekanan pada bantalan menjadi berkurang dan merata
D. Bagian - Bagian Poros Engkol
Bagian - bagian : -Crank shaft bearing -Crank shaft thrust bearing -Counter balance weight -Crank journal -Crank pin -Crank arm
-Lubang oli
E. Kerusakan pada poros engkol/poros engkol -Poros engkol aus akibatnya:suara mesin berisik dari arah krug as,mesin cepat panas Perbaikannya:ganti krug as -Pen krug as aus akibatnya:suara motor berisik,mesin bisa macet. Perbaikannya:ganti pen krug as -Lahger krug as aus akibatnya:suara mesin berisik,mesin macet Perbaikannya:ganti lahger krug as -Seal krug as aus/rusak akibatnya:bocor kompresi ckarter Perbaikannya:ganti seal krug as Lubang spi generator aus akibatnya:generator berputar tidak normal Perbaikannya:lubang spi di las &di bubut. -Drat ulir rotor rusak akibatnya generator kendor,motor hidup tidak normal Perbaikannya:perbaiki drat di tukang las/bubut F. Bantalan duduk dan bantalan jalan berhimpitan
Pada mesin 4 langkah dengan jumlah silinder banyak, terlepas dari berapa banyak silinder yang ada, masing-masing torak akan menyelesaikan secara utuh 4 kali langkah dalam 720 derajat poros engkol berputar. Untuk operasional mesin yang lebih halus adalah tergantung dari interval derajat kerja dari setiap torak pada poros engkol. Oleh karena itu, derajat kerja pada poros engkol seperti diterangkan diatas adalah 720 derajat dibagi dengan jumlah silinder. Untuk mesin dengan jumlah silinder 4 maka derajat kerjanya adalah 720 derajat dibagi 4 = 180 derajat diantara bantalan jalan poros engkol. Untuk mesin dengan jumlah silinder 6 maka derajat kerjanya adalah 720 derajat dibagi 6 = 120 derajat diantara bantalan jalan poros engkol. Untuk mesin dengan jumlah silinder 8 maka derajat kerjanya adalah 720 derajat dibagi 8 = 90 derajat diantara bantalan jalan poros engkol. Bantalan Ada dua jenis bantalan yang digunakan pada mesin yaitu: 1.Bantalan jenis rata/luncur/busing, yang dapat digunakan pada blok silinder untuk mendukung poros bubungan, poros pengimbang atau pada pena piston. 2.Bantalan jenis sisipan yang sangat persisi, yang digunakan sebagai dudukan poros engkol pada blok silinder atau pada ujung besar batang piston. Bantalan mempunyai baja pada bagian belakang yang merupakan lembaran tipis dari bahan pembuatan bantalan (babbit atau metal putih) dibuat menjadi satu. Perbedaan bahan bantalan diduat sesuai pemakaiannya pada beban-beban yang berbeda maupun karakter desain. Perpaduan timah, tembaga dan aluminium digunakan dan dikomdinasikan agar sesuai dengan fungsi atau perputaran pada bagian permukaan bantalan. Ketahanan terhadap kelelahan adalah jangka pemakaian yang tergambar pada kekuatan bantalan didalam hubungannya dengan kekuatan terhadap beban yang berulang-ulang, dan kemampuan lentur tanpa mengalami pecah/retak.
Memberikan kemampuan menyesuaikan diri pada bahan bantalan, adalah agar mampu mengikuti dan mengimbangi distorsi yang tidak seimbang. Bahan bantalan dibuat dengan halus dan berbentuk sama dengan bentuk jurnal agar dapat bekerja dengan tepat. Hal ini memberikan bantalan mampu terhadap beban yang diterimanya. Kemampuan menyimpan adalah hal lain yang menjadi syarat bahan bantalan sisipan yang mana kotoran atau partikel dapat dibenamkan pada bantalan tersebut sehingga tidak merusak permukaan poros engkol. Tahan terhadap karat agar tidak merusak bantalan yang diakibatkan pembentukan pengasaman dari proses pembakaran dan kondensasi.Mampu terhadap panas, agar bantalan mampu menumpu bebannya pada saat temperatur tinggi. Kemampuan menghantarkan panas juga merupakan suatu hal penting pada
bantalan dimana panas yang diterima dapat disalurkan pada dudukan atau tutup bantalan. Bentangan dan crush Bentangan bantalan adalah suatu proses dimana diameter bantalan lebih besar dari dudukannya hal ini agar saat bantalan dipasang pada dudukannya akan benar-benar tercengkram. Crush bantalan adalah untuk menjamin bantalan akan duduk dengan kuat pada rumah bantalan itu sendiri. Pabrik membuat bantalan lebih besar sedikit dari
lobang dudukan, hal ini dibuat agar menghindari kerusakan pada bantalan maupun pada jurnal poros engkol. Tutup bantalan utama maupun pada bantalan jalan dibuat tanda atau nomor, hal ini dibuat agar dapat terpasang sesuai pada pasangannya masing-masing. Penomoran ini penting agar setelah pemasangan kembali, karena tingkat keausan pada masing-masing tidaklah sama dan apabila hal ini saling tertukar akan dapat mengakibatkan kerusakan atau ketidak seimbangan.
Roda Penerus Roda penerus yang bobotnya cukup berat dipasang pada salah satu ujung poros engkol. Roda penerus menyimpan energi dari langkah usaha torak dan mengeluarkan energi ini pada langkah lainnya agar operasional mesin dapat terjaga menjadi halus dan berputar pada putaran yang stabil. Kecepatan mesin yang kadang-kadang tinggi dan kemudian rendah akan menimbulkan gaya puntir pada poros engkol,sehingga dibutuhkan seperti torsional vibration. Roda penerus juga dibuat besar, halus dan permukaannya rata untuk tempat memasang kopling atau torque converter. Roda gigi juga dipasangkan mengelilingi sisi luar roda penerus. Pinion motor starter akan berkaitan dengan gigi pada roda penerus sehingga mesin berputar selama mesin akan dihidupkan untuk saat permulaan.
Pemeriksaan dan pengukuran poros engkol Pemeriksaan yang dilakukan pada poros engkol antara lain : Kebengkokan, end play, keausan bantalan dan celah oli. Untuk memeriksa kebengkokan poros engkol atau "round out" dilakukan cara untuk menyangga poros engkol yang terdapat diats V- block diatas kerja meja perata atau meja yang stabil. Dengan jarum perlu di set yang memungkinkan untuk dapat bergerak kearah kiri atau kanan dan pada bagian journal tengah dipasang dial test indikator.
Pergerakan jarum DTI perlu dicatat apabila setelah di set poros engkol diputar pelan- pelan hingga satu putaran. Penjumlahan pergerakan jarum kerah kiri dan kekanan dibagi menjadi dua atau disebut dengan angka kebengkokan. Selain itu, limit kebengkokan atau "run out" di ijinkan 0.05 milimeter.
G. Pemeriksaan kebengkokan poros engkol
Untuk pemeriksaan run out atau roda penerus dial test indikator diperlukan dan limit run out diijinkan 0.2 milimeter.
H. Pengukuran kebalingan roda penerus
Dengan cara mengarahkan poros engkol yang terdapat pada satu sisi dalam keadaan terpasang yang terdapat pada ruang engkol, dan dikembalikan pada sisi yang berlawanan setelah DTI (Dial Tester Indicator). Sedangkan untuk memeriksa end play poros engkol dengan menggunakan feeler gauge atau dial tes indikator dengan cara seperti yang telah tertulis tersebut.
Pemeriksaan end play
Selanjutnya
Cara
Mengukur
Keovalan
,
Ketirusan
Serta
Keausan Main Journal Serta Crankpin Journal Dari Poros Engkol :
Diameter standar dikurangi diameter journal yang palin kecil atau keausan main jornal / crankpin journal.
Selisih diameter pada ukuran yang sebaris memanjang yang terdapat pada gambar merupakan selisih ØA dengan ØB / ØC dengan ØD atau ketirusan journal.
Sedangkan selisih diameter yang terdapat pada ukuran yang sebaris melingkar pada gambar merupakan selisih ØA dengan ØC / selisih ØB dengan ØD atau keovalan journal.
Sedangkan yang digunakan untuk menjadi patokan, digunakan angka yang paling besar dari hasil pengkuran dibandingkan dengan standar atau buku manual.
Mengukur diameter journal poros engkol
Undersize diperlukan apabila keausan, ketirusan serta keovalan telah melewati limit yang dari diijinkan atau secara umum 0.06 milimeter. Sedangkan bantalan under size yang tersedia US. 25, US.50, US.75, dan US.100. Penulisan tersebut dengan pengertian misal US.25 artinya pin journal atau main journal diperkecil sebesar 0.25 milimeter dan seterusnya. Sedangkan Cara Untuk Memeriksa Celah Oli Pada Journal Dapat Dilakukan Dengan Melalui Dua Pendekatan Antara Lain :
Perlunya dilakukan untuk membersihkan journal juga tutup journal dan menempelkan plastik pada permukaan journal, dan selanjutnya perlu untuk dikencangkan baut dan tutup bantalan sesuai dengan momen pengencangan atau spesifikasi dan dianjurkan jangan sampai berputar. Untuk selanjutnya bukalah baut tutup bantalan kemudian lepas tutup bantalan dan cocokan angka celah dengan skala yang terdapat pada bungkus plastic gauge.
Pemeriksaan celah oli
Pada pendekatan ke dua adalah memasang tutup bantalan tanpa poros engkol terpasang, selanjutnya ukur diameter serta kurangkan pada diameter journal yang bersangkutan dan selisih pada diameter ini disebut dengan celah oli walau hasil tidak seakurat plastic gauge.
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan Blok silinder merupakan bentuk dasar dari pada suatu mesin. dan pada blok silinder ini terdapat beberapa buah silinder. Blok silinder biasanya terbuat dari Cast Iron, tetapi belakangan ini banyak juga yang terbuat dari paduan alumunium dengan maksud mengurangi berat serta menambah panas radiasi. Secara garis besarnya blok silinder atau Cylinder blog fungsinya adalah : a. Sebagai kedudukan silinder dan kepala silinder. b. Sebagai rumah mekanisme engkol (poros engkol, con rod, piston dll) c. Tempat terjadinya proses langkah langkah pembakaran d. Didalamnya terdapat silinder yang berfungsi sebagai tempat piston naik turun untuk menghasilkan langkah usaha Sedangkan Poros engkol ( crank shaft ) merupakan komponen mesin yang
bertugas mengubah gerak lurus torak menjadi gerak putar. Poros engkol dibuat sedemikian rupa sehingga gerakan torak tidak bersamaan posisi di dalam silinder. Bagian poros engkol yang berhubungan dengan batang torak disebut crank pin, sedangkan yang duduk pada blok silinder disebut crank journal. Crank journal ditopang oleh bantalan poros engkol
DAFTAR RUJUKAN
http://rangkumanmesinautomotif.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-danfungsi-crankshaft.html http://mdcwmotors.blogspot.co.id/2013/10/penjelasan-poros-engkol.html http://www.otomotifproduk.com/2015/07/pemeriksaan-poros-engkol-dancara.html http://ilmuoutomotif.blogspot.co.id/
View more...
Comments