BLEFARITIS

September 5, 2017 | Author: Dini Iriani | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download BLEFARITIS...

Description

REFERAT

BLEFARITIS Pembimbing: dr. Sri S. Lukman, Sp.M

Disusun oleh: Dini Iriani 030.06.075

• Kelenjar: • kelenjar sebasea • kelenjar moll atau kelenjar keringat • kelenjar zeis • kelenjar meibom • Otot seperti: • M. Orbikularis okuli (menutup bola mata) • M. Levator palpebra (mengangkat kelopak mata) • Tarsus (jaringan ikat) • Pendarahan: a. palpebra • Persyarafan: • Ramus frontal N. V (kelopak mata atas) • N. V cabang ke II (kelopak mata bawah)

ANATOMI PALPEBRA

BLEFARITIS

Blefaritis anterior :

Blefaritis posterior :

kelopak mata bagian luar, tempat dimana bulu mata tertanam.

kelopak mata bagian dalam, bagian yang kontak langsung dengan bola mata.

biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri (staphyloccus blepharits) atau ketombe di kepala dan alis mata (blefaritis seboroik), alergi (jarang)

disebabkan karena produksi minyak oleh kelenjar di kelopak mata yang berlebihan (blefaritis meibom) dan kelainan kulit yang lain seperti jerawat atau ketombe.

Epidemiologi 

WHO: ◦ Blefaritis staphylococcal  wanita usia rata-rata 42 tahun  Sindrom mata kering 50%

◦ blefaritis seboroik  pria dan wanita rata-rata usia 50 tahun  Sindrom mata kering 33%

◦ blefaritis meibom  pria dan wanita usia rata-rata 50 tahun  Sindrom mata kering 20-40%

Patofisiologi

minyak berlebihan

invasi mikrobakter i

Kerusakan sistem imun atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri , sisa buangan dan enzim.

diperberat dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.

BLEFARITIS BAKTERIAL 

Blefaritis superfisial ◦ disebabkan oleh staphylococcus ◦ Pengobatan:  krusta diangkat dengan kapas basah.  salep antibiotik seperti sulfaetamid dan sulfisolksazol.  Bila terjadi blefaritis menahun dilakukan penekanan manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom (Meibormianitis)



Blefaritis Seboroik ◦ laki-laki usia lanjut (50 Tahun) ◦ Keluhan: mata kotor, panas dan rasa kelilipan. ◦ Tanda: sekret yang keluar dari kelenjar Meiborn, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia dan hipertropi papil pada konjungtiva. ◦ Pengobatan: membersihkan kelopak dari kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat. Kompres hangat selama 5-10 menit.



Blefaritis Skuamosa ◦ blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya luka kulit. ◦ sering terdapat pada orang yang berambut minyak. ◦ Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik. ◦ Gejala: panas dan gatal. ◦ Pengobatan: membersihkan tepi kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat



Blefaritis Ulseratif

◦ blefaritis dengan tukak ◦ skuama yang terbentuk bersifat kering dan keras, terdapat keropeng berwarna kekuningkuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang yang kecil dan mengeluarkan darah di sekitar bulu mata. ◦ Ulserasi berjalan lebih lanjut dan lebih dalam dan merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan rontok (madarosis). ◦ Pengobatan:  antibiotik (sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin) dan higiene yang baik.  Apabila ulseratif luas pengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi roboransia.



Blefaritis angularis ◦ infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di sudut kelopak atau kantus. ◦ mengakibatkan gangguan pada fungsi puntum lakrimal. ◦ Biasanya kelainan ini bersifat rekuren. ◦ Pengobatan: sulfa, tetrasiklin dan Sengsulfat.



Meibomianitis ◦ infeksi pada kelenjar Meibom yang mengakibatkan tanda peradangan lokal pada kelenjar tersebut. ◦ Pengobatan: kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalam berulang kali disertai antibiotik lokal.

BLEFARITIS VIRUS 

Herpes zoster ◦ usia lanjut. ◦ Bila yang terkena ganglion cabang oftalmik maka akan terlihat gejala-gejala herpes zoster pada mata dan kelopak mata atas. ◦ Gejala rasa sakit pada daerah yang terkena dan badan berasa demam ◦ Pada kelopak mata terlihat vesikel dan infiltrat pada kornea bila mata terkena. ◦ tidak melampaui garis median kepala

Herpes zoster ophtalmica (HZO)



Herpes simpleks ◦ Vesikel kecil dikelilingi eritema yang dapat didertai dengan keadaan yang sama pada bibir ◦ radang tepi kelopak ringan dengan krusta kuning basah pada tepi bulu mata,yang mengakibatkan kedua kelopak lengket.

BLEFARITIS JAMUR Infeksi superficial  Infeksi jamur dalam  Blefaritis pedikulosis 

◦ pada penderita dengan higine yang buruk ◦ Pengobatan:  aplikasi salep merupakan amoniated 3%.  Salep fisostigmin dan tetes mata DFP cukup efektif untuk tuma atau kutu ini.

Diagnosa anamnesa  pemeriksaan eksternal mata, termasuk struktur kelopak mata, tekstur kulit dan penampilan bulu mata.  Evaluasi margin kelopak mata, dasar bulu mata dan bukaan kelenjar meibom menggunakan cahaya terang dan pembesaran.  Evaluasi kuantitas dan kualitas air 



Gejala : ◦ Merasa ada sesuatu di matanya. ◦ Mata dan kelopak mata terasa gatal, panas dan menjadi merah. ◦ Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata dan beberapa helai bulu mata rontok. ◦ Mata menjadi merah, berair dan peka terhadap cahaya terang. ◦ kelopak mata sukar dibuka.



Tanda : ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦

Skuama pada tepi kelopak Jumlah bulu mata berkurang Obstruksi dan sumbatan duktus meibom Sekresi Meibom keruh Injeksi pada tepi kelopak Abnormalitas film air mata



Pembedaan berdasarkan penampilan margo kelopak mata: ◦ Blepharitis Staphyloccal sering menunjukan perlekatan ringan kelopak mata, margo kelopak mata menebal, dan bulu mata hilang dan salah arah. ◦ Blepharitis seboroik tampak sebagai serpih berminyak atau sisik sekitar pangkal bulu mata dan kemerahan ringan pada kelopak mata. ◦ Blepharitis ulseratif ditandai krusta keras di sekitar bulu mata yang ketika dihapus, meninggalkan luka kecil yang mengeluarkan cairan dan berdarah. Mungkin juga terdapat hilangnya bulu mata, distorsi tepi depan kelopak mata dan robekan kronis. ◦ Meibomian blepharitis terbukti dengan penyumbatan kelenjar minyak di kelopak mata, rendahnya kualitas air mata, dan kemerahan pada selaput kelopak mata.

Diagnosis Banding Sel skuamosa, sel basal, atau karsinoma sel sebasea pada kelopak mata;  Dermatitis (contohnya dermatitis kontak, dermatitis atopik);  Infeksi (contohnya impetigo). 

Penatalaksanaan 

menjaga kebersihan kelopak mata, ◦ seperti secara teratur membersihkan kelopak mata, untuk mengontrol gejala dan mencegah komplikasi. ◦ Saat membersihkan kelopak mata, dapat digunakan kompres air hangat. ◦ Pada awal pengobatan, dapat dilakukan 4x sehari, selama 5 menit setiap kalinya. Selanjutnya, dapat dilakukan pengompresan sekali sehari, cukup beberapa menit.

Jika terdapat dermatitis seboroik maka harus diobati terlebih dahulu. Jika terdapat kutu, dihilangkan dengan mengoleskan jeli petroleum pada dasar bulu mata. Jika kelenjar kelopak mata tersumbat, maka perlu dilakukan pemijitan pada kelopak mata untuk mengeluarkan sisa yang mengumpul Cairan air mata buatan atau minyak pelembut Jika pasien menggunakan lensa kontak, sebaiknya disarankan untuk menghentikan pemakaiannya terlebih dahulu selama proses pengobatan.

Antibiotik: • salep antibiotik (erythromicyn atau sulfacetamide) atau • antibiotik per oral (tetracycline).

Pada blefaritis akibat alergi: • steroid lokal atau sistemik • antihistamin.



Bila disebabkan kandida ◦ nistatin topikal 100.000 unit per gram. ◦ Pada infeksi jamur sistemik (aktinomises atau nokarida) dengan sulfonamid, penisilin, atau antibiotik spektrum luas. ◦ Amfoterisin B (histoplasmosis, sporotrikosis, aspergilosis)  0,05-0,1 mg/kg BB secara intravena lambat selama 6-8 jam dalam dekstrosa 5%.  Dosis dinaikan sampai 1mg/kg BB, tidak lebih dari 2 gram.  Pengobatan selama 2-3 minggu atau sampai gejala berkurang.  Hati-hati karena toksik terhadap ginjal.

Komplikasi 

Sindrom mata kering ◦ paling sering ◦ kondisi dimana mata pasien tidak bisa memproduksi air mata yang cukup, atau air mata menguap terlalu cepat. ◦ Gejala: nyeri, atau kering, sekitar mata, dan ada yang menganjal di dalam mata dengan penglihatan yang buram. ◦ Pengobatan: obat tetes mata yang mengandung cairan yang dibuat untuk bisa menggantikan air mata.



Konjungtivitis ◦ terjadi ketika ada bakteri di dalam kelopak mata. ◦ Kondisi ini menyebabkan efek buruk pada penglihatan. ◦ Pada banyak kasus konjungtivitis akan hilang setelah dua atau tiga minggu tanpa perlu pengobatan. ◦ Pengobatan: Antibiotik tetes mata



Kista meibom ◦ Adalah pembengkakan yang terjadi pada kelopak mata. ◦ kista umumnya tanpa rasa sakit, kecuali jika disertai dengan infeksi ◦ Pengobatan:  kompres hangat  bedah sederhana



Bintil pada kelopak mata ◦ benjolan yang nyeri yang terbentuk di luar kelopak mata. ◦ karena infeksi bakteri pada folikel bulu mata (yang berlokasi di dasar bulu mata). ◦ Pengobatan:  kasus ringan : kompres hangat pada daerah sekitar bintil.  kasus berat: antibiotik salep dan tablet.

Prognosis menyebabkan komplikasi dan terjadi kekambuhan  tidak menyebabkan kerusakan pandangan dan penglihatan. 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF