Biologi Sistem Sel

August 27, 2018 | Author: chris | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Biologi Sistem Sel...

Description

TUGAS ILMU DASAR KEPERAWATAN I BIOLOGI “ REPRODUKSI SEL DAN GAMETOGENESIS ”. Dosen pengampuh :

Drs. Z.M Samberi, M.Kes

DI SUSUN OLEH : NAMA: ARIS WIDYO HARUM KRISTANTO (201702011A)

 YAYASAN  YAYASAN PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKA MASYARAKAT T PAPUA (YPMP) (YPMP) SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) PAPUA SORONG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2017/2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah yang berjudul SEL DAN GAMETOGENESIS ”.dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan  pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. “ REPRODUKSI

Sorong, 2S November 2017

Penyusun Aris Widyo Harum Kristanto

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… BAB I ( Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, dan Meiosis) )………………………. Pengertian Reproduksi Sel



Macam-macam Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, dan Meiosis) …………. 1) Amitosis……………………………………………………………………. 2) Mitosis……………………………………………………………………… 3) Meiosis……………………………………………………………………...



BAB II ( GAMETOGENESIS )…………………………………………………….. 

PENGERTIAN GAMETOGENESIS………………………………………. 1) Spermatogenesis…………………………………………………………... 2) Oogenesis………………………………………………………………….. 3) Mekanisme Menstruasi/Haid…………………………………………….

BAB III ( PENUTUP )……………………………………………………………… KESIMPULAN :……………………………………………………………………. 1) REPRODUKSI SEL…………………………………………………………. 2) GAMETOGENESIS…………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………

BAB I Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, dan Meiosis) 1) Pengertian Reproduksi Sel

Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara membelahdiri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan sel  pada organismeuniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme. Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada organismemultiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan secarageneratif reproduksi organisme melalui proses perkawinan. Reproduksi sel merupakanproses  penggandaan materi genetik yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga,menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi genetik yang sama. sel yang membelah disebut sel induk dan hasil pembelahannya disebut sel anak. Sel induk memindahkan salinan informasi genetiknya ke sel anak.

A. Pembelahan Sel Secara Amitosis Pada organisme uniseluler misalnya bakteri, protozoa dan ganggang bersel satu, terjadiproses pembelahan secara langsung, yang artinya proses pembelahan itu tidak melaluitahapan-tahapan pembelahan. Pembelahan itu dikenal juga dengan  pembelahan amitosis.Satu sel induk akan membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empatmenjadi delapan dan seterusnyadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan danseterusnya hingga sel itu bertambah banyak. Setiap sel membelah menjadi dua sel yangsama (identik) sehingga disebut juga pembelahan  biner. Pembelahan biner terjadi misalnyapada perkembangbiakan amoeba

Ciri-ciri Pembelahan Amitosis : Terjadi pada organisme uniseluler (bersel tunggal) seperti pada : amoeba,  parameciu, alga biru dll. Setipa sel membelah menjadi dua sel anakan Tujuan pembelahan Amitosis : Untuk reproduksi (memperbanyak diri) 





B. Pembelahan Sel Secara Mitosis

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 2 buah sel anak yang identik, yaitu sel-sel anak yang memiliki jumlah kromosom sebanyak yang dimiliki oleh sel induknya.Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang  berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau  pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam 4 fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan.

Ciri-ciri Pembelahan Mitosis : Prosesnya berlangsung pada sel somatic Menghasilkan dua sel anakan yang sifatnya identik dengan sel induknya Terjadi satu kali pembelahan dengan 4 fase yaitu : Profase, Metafase, Anaphase dan Telofase. Antara satu pembelahan dengan pembelahan selanjutnya, terdapat suatu fase yang disebut interfase (fase istirahat). Sel anak memiliki jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom induknya dan sel anak mampu untuk membelah lagi. Pada usia muda, dewasa dan tua, pembelahan secara mitosis dapat terjadi. 











a) Profase 1) Hilangnya nukleus (inti) dan nukleolus (anak inti) 2) Benang-benang kromatin berubah menjadi kromosom dan selanjutnya, setiap keromosom membelah menjadi kromatid dengan 1 sentromer. 3) Pasangan sentriol yang berada dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kekutub yang berlawanan. 4) Benang-benang spindel atau disebut juga dengan serat-serat gelendong, terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.  b) Metafase Setiap kromosom yang terdiri atas satu pasang kromatid menuju ketengah sel dan berkumpul padabidang ekuator (bidang pembelahan), dan kemudian menggantung pada benang spindle melalui sentromer atau kinetokor.

c) Anaphase Sentromer dari setiap kromosom, membelah sehingga menjadi dua bagian dengan masing-masing 1 kromatida. Selanjutnya setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan bergerak menuju kekutub yang berlawanan. Dan  pada akhir anaphase, semua kromatida sampai pada kutub masing-masing.

d) Telofase 1) Kromatida yang berada pada kutub berubah kembali menjadi benang-benang kromatin. 2) Dinding inti terbentuk kembali dan nukleolus membentuk dua inti baru. 3) Benang-benang spindle menghilang 4) Terjadi sitokinesi (pembelahan sitoplasma) menjadi dua bagian, dan terbetuk membran plasma(membran sel) pemisah ditengah bidang ekuator (bidang  pembelahan). Hasilnya terbentuklah 2 sel anak yang memilik kromosom yang sama dengan kromosom indunya. Hasil dari Mitosis :  

Satu sel induk (diploid) menjadi dua sel anak yang masing-masing diploid Jumlah kromosom sel anak sama setelah pembelahan tadi, sama dengan  jumlah kromosom sel induknya.

C. Pembelahan Sel Secara Meiosis Pembelahan secara meiosis adalah pembelahan sel dimana setiap sel kromosomnya dibagi menjadi dua. Pembelahan meiosis disebut juga dengan  pembelahan reduksi, karena menghasilkan sel anak yang mempunyai jumlah kromosom setengah dari kromosom sel induknya. Terjadi pada alat reproduksi/gametogonium pada saat gametogenesisi (pembentukan gamet). Dalam  proses pembelahan meiosis, pembelahan terjadi dua kali secara berturut-turut tanpa dselingi dengan interfase (fase intirahat). Tujuan dari Pembelahan Meiosis 

Mereduksi kromosom (mengurangi jumlah kromosom)



Membentuk gonad/ gametogenesis



Tujauan dari rduksi adalah membentuk hasil zygot dari pertemuan sel goand yang selalu sama dengan individu yang ada atau sebelumnya.

Ciri-ciri Pembelahan Meiosis 

Berlangsung pada organa genetalia (organ reproduksi)



Menghasilkan empat sel anakan



Terjadi duakali pembelahan yaitu, Meiosis I dan Meiosis II



Tidak diselingi dengan interfase (fase istirahat)



Sel anak mempunyai separuh jumlah kromosom dari jumlah kromosom induknya



Sel anak tidak memiliki kemampuan untuk membelah lagi



Pembelahan meiosis mulai terjadi pada pubertas

Tahapa-tahap Pembelahan Meiosis 1) Meiosis I Meiosis I terbagi empat (Profase I  –  Metafase I  –  Anafase I  –  Telofase I) 1) Profase I Profase I dibagi menjadi beberapa tahap, diantaranya :  





Leptonema adalah  benang-benang kromati menebal menjadi kromosom Zigonema adalah  tiap kromosom homolog bergandengan, dan tiap pasang kromosom homolog disebut dengan bivalen Pakinema adalah tiapa bagian dari kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalah ikatan 1 sentromer sehingga membentuk tetrad Diplonema adalah kromatid dari tiap belahan kromosom memendek dan membesar, serta tampak saling menjauhi tetapi tetap terikat bersama oleh kiasmata (terjadinya pindah silang (crossing over)).

Diakinesis adalah kromatid masih melanjutkan gerakan untuk salaing menjauhi dan kiasmata mulai bergerak kearah ujung-ujung kromosom, kemudian sentrososm membentuk 2 sentriol yang masing-masing membentuk benang spindle atau benang gelondong pembelahan. Satu sentriol bergerak kearah kutub yang berlawanan sendangkan yang satunya llagi tetap pada posisi semula. Nukleoplasma (membran inti) dan nukleolus (anak inti) menghilang. 2) Metafase I Setiap tedrad, berada pada bidang metaphase atau dataran metaphase 

3) Anafase I Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah kutub yang berlawanan. Sentromer belum membelah. 4) Telofase I Tiap-tiap tetrad makin mendekatai kutub, membran inti dan nukleoplasma muncul kembali, terbentuknya bidang pembelahan pada bagia tengah sel, kromatid meregang dan membentuk benang-benang kromatin, serta terbentuknya dua sel anak yang jumlah kromosonya sama dengan jumlah kromosom induknya.

2) Meiosis II 1) Profase II 



Sentrosom membentuk 2 sentriol yang letaknya berlawanan ktub, yang dihubungkan oleh benang spindle.  Nukleoplasma dan nukleus hilang

Kromatin berubah kromosom yang dijerat oleh benang spindle atau  benang gelendong 2) Metafase II 



Kromosom berada pada bidang equator



Kromatid bergandengan (berkelompok) dua-dua

Sentromer belum membelah 3) Anafase II 

Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah kutub yang berlawanan. 4) Telofase II 



 

Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan, kemudian berubah menjadi kromatin  Nukleoplasma dan nukleus terbentuk lagi Pada akhir pembelahan meiosis II, terbentuk empat sel yang masingmasing sel mengandung separuh dari kromosom induknya.

BAB II GAMETOGENESIS

2) PENGERTIAN GAMETOGENESIS

Gametogenesis adalah proses pembentukan sel gamet, baik gamet jantan maupun  betina. Pembelahan sel pada gametogenesis terjadi secara meiosis.Setelah meiosis, terjadi pematangan sel untuk menjadi sel gamet sesuai spesies makhluk hidup.ametogenesis pada HewanGametogenesis terjadi pada organ reproduksi makhluk hidup multiselular.Pada hewan jantan terjadi di organ testis yang disebut spermatogenesis.Pada hewan betina terjadi di organ ovarium yang disebut oogenesis.

A. SPERMATOGENESIS

Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakanspermatozoa. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Peralihan dari bakalsel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormongonadtotropin dan testosterone Proses Spermatogenesis : Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

1. Spermatocytogenesis Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akanmenjadi spermatosit primer. Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukanreproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari selsel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang bersifat diploid (2n ataumengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitus  permatosit sekunder.

2. Tahapan Meiois Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin  banyak dan segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secarameiosis II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga. Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yanglengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Di bandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap. 3. Tahapan Spermiogenesis Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertam akali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepaladan ekor. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (AndrogenBinding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH. Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yangdihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semenatau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300  –  400 juta sel spermatozoa

B. Oogenesis Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur pada sistem reproduksi wanita. Proses pembentukan sel telur ini terjadi di ovarium. Selama Oogenesis, Oogonium atau telur ibu sel diploid mengalami peningkatan ukutan dan akan  berubah menjadi oosit primer diploid. Oogenesis terjadi pada semua jenis spesies dengan reproduksi generatif dan mencakup semua tahap belum matang sel telur. Proses pematangan sel telus melewati lima tahap pada mamalia yaitu proses Oogonium, oosit primer, oosit sekunder, ootid, dan ovum. Sebagian dari spesies yang mengalami reproduksi seksual, ovum atau sel telur hanya mengandung setengah materi genetik dari individu dewasa. Hal tersebut terjadi karena reproduksi akan terjadi ketika gamet jantan membuahi sel telur. Sperma juga berisi setengah bahan genetik dari individu matang, sehingga embrio yang dibentuk oleh fertilasi akan berisi set lengkap materi genetik, setengah dari sel telur dan setengah dari sperma.  pada ovarium terdapat sekitar 400.000 oosit primer yang siap memasuki tahap meiosis.Oosit primer (2n) akan mengalami meiosis I menghasilkan oosit sekunder yang haploid (n) dan sel yang lebih kecil yang disebut badan polar I. Saat oosit sekunder memasuki profase II pada meiosis II, oosit tersebut dilepaskan dari ovarium. Peristiwa pelepasan ini disebut ovulasi.

Oosit sekunder yang dilepaskan bergerak secara pasif dengan bantuan pergerakan cairan dan silia tuba Fallopii menuju uterus. Meiosis II yang menghasilkan satu ovum matang dan badan polar II tidak akan terjadi sebelum oosit sekunder dibuahi oleh sel sperma (Levine Miller, 1991: 730).Pada saat sel sperma melakukan penetrasi menembus permukaan sel telur, meiosis II berlangsung menghasilkan sel ovum matang dan badan polar II.Pada individu betina, oogenesis hanya menghasilkan satu ovum fungsional.Selain itu, pengeluaran sel ovum tidak terjadi secara serentak dan  banyak seperti halnya sel sperma.

Gametogenesis pada Tumbuhan Pada tumbuhan, gametogenesis terjadi pada organ reproduksinya, yakni bunga. Pembentukan -gamet jantan terjadi pada alat reproduksi jantan (kotak spora) dan disebut mikrogametogenesis. Adapun pembentukan gamet betina terjadi pada alat reproduksi betina (ovarium) dan disebut megagametogenesis. Alat kelamin tumbuhan angiospermae jantan adalah stamen atau benang sari. Pada organ ini, khususnya pada kepala sari, terbentuk mikrospora yang berkembang menjadi serbuk sari atau polen.S 

Mikrogametogenesis Benang sari terdiri atas kepala sari (antera) dan tangkai sari (filamen).Setiap kepala sari umumnya memiliki empat kantung serbuk sari (sporangium).Di dalam sporangium, terdapat banyak sel induk mikrospora. Sel induk tersebut akan  berkembang menjadi serbuk sari. 

1.Langkah pertama dalam pembentukan serbuk sari adalah mikrosporogenesis (Hopson dan essels, 1990: 468). Proses ini dimulai dengan pembelahan meiosis sel induk mikrospora. Sel diploid tersebut melalui pembelahan meiosis akan menghasilkan empat sel mikrospora haploid yang masih berlekatan satu sama lain. Empat sel mikrospora hasil meiosis akhirnya saling memisah. 2.Langkah kedua adalah mikrogametogenesis, proses pematangan mikrospora menjadi serbuk sari fungsional. Proses pematangan melibatkan pembelahan mitosis sel mikrospora dan terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama, terjadi  pembelahan inti dan sitoplasma sel mikrospora membentuk sel tabung (sel vegetatif) dan sel generatif.Sel generatif berada di dalam sel tabung.Dua sel yang berada dalam satu dinding sel ini merupakan bentuk serbuk sari matang. 3.Tahap ke Tiga,  jika serbuk sari menempel pada putik saat polinasi, sel tabung akan membentuk jalan tabung bagi sel generatif. Saat jalan tabung terus memanjang ke bawah, sel generatif membelah secara mitosis menjadi dua sel generatif haploid.Kedua sel ini nantinya berperan dalam pembuahan ganda

Megagametogenesis Seperti serbuk sari, sel telur tumbuhan angiospermae dibentuk di bagian bunga, yaitu  pistilum.Pada organ ini terjadi pembentukan sel telur dan tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan).Pistilum terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala putik (stigma), tangkai  putik (stilus), dan ovarium.Pada ovarium inilah tempat sel telur terbentuk.Pada ovarium terdapat ovulum atau kantung embrio.Beberapa spesies tumbuhan dapat memiliki ovolum lebih dari satu sehingga dapat menghasilkan buah dengan banyak  biji. 

Pada uraian ini, hanya akan dijelaskan perkembangan pada ovarium dengan satu ovulum. Di dalam ovulum tersebut terdapat sel induk megaspora.Megasporogenesis terjadi di ovarium.Dimulai dengan pembelahan meiosis pada sel induk megaspora yang menghasilkan 4 sel megaspora haploid. Tiga sel megaspora mengalami degenerasi, sedangkan satu megaspora tetap hidup dan akan mengalami pembelahan lebih lanjut.Selanjutnya, terjadi pematangan melalui megagametogenesis. Pada proses ini satu sel megaspora akan mengalami tiga kali mitosis. Akan tetapi, pembelahan tersebut tidak diikuti sitokinesis sehingga hanya terjadi  pembelahan inti sel. Tiga kali pembelahan mitosis menghasilkan satu sel telur dengan 8 inti sel. Kedelapan inti sel ini terkumpul dalam dua kelompok pada ujung yang berlawanan. Satu inti dari setiap kelompok bergerak ke tengah sel. Dua sel di tengah ini adalah inti kutub atau inti polar.Sel dengan 8 inti sel ini disebut juga kandung lembaga yang memiliki satu lubang kecil (mikropil) tempat masuknya gamet jantan.Terdapat tiga inti dekat mikropil. Dua di antaranya disebut sinergid dan satu inti lain merupakan inti telur. Tiga inti pada tempat yang berlawanan dengan mikropil disebut antipoda

Tiga buah inti di daerah mikropil dan tiga buah inti antipoda, masingmasing membentuk membran sel menjadi 6 buah sel. Dua inti kutub bersatu membentuk satu sel dengan dua inti sehingga di dalam kandung lembaga terdapat 7 sel. Pada saat fertilisasi, hanya sel telur dan inti sel saja yang dibuahi membentuk zigot (2n) dan endospermae (3n).

C. MEKANISME MENSTRUASI/HAID

Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004). Menstruasi adalah perdarahan vagina secara  berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan  perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya  bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklus maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 1998).

a) Fisiologi Menstruasi Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat berkembang menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, 10 sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah  pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan  pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LRH, Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi  pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum  berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan (Novaks Gynecology, 1996).

Menurut Novaks Gynecology (1996), dapat dibedakan 4 fase endometrium dalam siklus haid, yaitu : I.

Fase menstruasi atau deskuamasi Dalam fase endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah. Hanya stratum  basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah vena dan arteri dengan selsel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan stroma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, serviks, dan kelenjarkelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3-4 hari. 2) Fase pasca haid atau fase regenerasi Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsurangsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel-sel epitel endometrium. Pada waktu ini tebal endometrium + 0,5 mm. Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi berlangsung + 4 hari. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase  proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi).

3) Fase intermenstruum atau fase proliferasi Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal + 3,5 mm. Fase ini  berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-4 dari siklus haid. Fase profilerasi dapat dibagi atau 3 subfase, yaitu : Fase proliferasi dini (early proliferation phase); Fase  proliferasi madya (midproliferation phase); Fase proliferasi akhir (late proliferation  phase). 4) Fase prahaid atau fase sekresi Fase ini sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Pada fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi  panjang, berkeluk-keluk, dan mengeluarkan getah, yang makin lama makin nyata. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan Fase intermenstruum atau fase  proliferasi Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal + 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-4 dari siklus haid. Fase  profilerasi dapat dibagi atau 3 subfase, yaitu : Fase proliferasi dini (early  proliferation phase); Fase proliferasi madya (midproliferation phase); Fase proliferasi akhir (late proliferation phase). 4. Fase prahaid atau fase sekresi Fase ini sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Pada fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkelukkeluk, dan mengeluarkan getah, yang makin lama makin nyata. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN REPRODUKSI SEL diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit kehidupan dari sebuah makhluk hidup.Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya indivudu. Didalam sel terdapat bagian-bagian plasma sel, dan organel-organel sel. Bagian-bagian tersebut bekerja sama dalam melakukan kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki bgian tersebut.Pada sebagian sel prokariot hanya memiliki beberapa bagian saja.Tak lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup.Baik secara Amitosis, Mitosis, Meiosis.Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti,

B.KESIMPULAN GAMETOGENESIS

Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel-sel gamet di dalam organ pembiakan lelaki dan wanita. Gametogenesis merangkumi spermatogenesis yang berlaku di dalam testis dan oogenesis yang  berlaku di dalam ovari.Bilangan kromosom dalam sel soma manusia ialah 46, iaitu 2n=46. Ini bermakna bilangan kromosom di dalam setiap sel soma seorang lelaki dan seorang wanita masing-masing ialah 46. Jika sperma dan ovum yang dihasilkan masing-masing mengandungi 46 kromosom, maka zigot yang terbentuk melalui persenyawaan sperma dengan ovum tersebut akan mengandungi 92 kromosom. Ini bukan zigot amnusia.Zigot manusia mempuyai 46 kromosom.Bagaimanankah masalah ini diatasi? Kita bersyukur kepada Tuhan kerana telah mewujudkan gametogenesis yang melibatkan proses meiosis. Ini  bermakna sperma dan ovum yang dihasilkan mengandungi 23 kromosom. Dengan demikain, zigat yang terbentuk melalui  persenyawaan sperma dengan ovum akan mengandungi 46 kromosom.Fertilisasi adalah suatu proses penyatuan antara sel mani / sperma dengan sel telur di tuba falopii. Fertilisasi dapat terjadi pada rentang masa subur dari seorang wanita. Proses fertilisasi dimulai dengan masuknya sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina. Sperma tersebut bergerak masuk ke dalam kavum uteri dan tuba sampai akhirnya  bertemu dengan ovum di ampula / infundibulum tuba. Hasil utama pembuahan : 1) Penggenapan kembali jumlah kromosom 2) Penentuan jenis kelamin 3) Permulaan embriogenesis

DAFTAR PUSTAKA





http://www.materibelajar.id/2016/12/pengertian-tujuan-reproduksi-selserta.html# http://www.pelajaran.co.id/2017/23/pengertian-proses-proses-oogenesis-danhormon-yang-mempengaruhi-oogenesis-terlengkap.



htmlhttps://www.scribd.com/doc/132939773/BAB-II-Spermatogenesis



http://digilib.unila.ac.id/9876/13/BAB%202.pdf 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF