Biokim Perc 2

October 2, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Biokim Perc 2...

Description

 

LABORATORIUM KIMIA FARMASI PRAKTIKUM BIOKIMIA JURUSAN FARMASI

PERCOBAAN II IDENTIFIKASI PROTEIN

DISUSUN OLEH :

 NAMA

: YEFI FRISILAWATI FRISIL AWATI

 NIM

: G70119086

KELAS/KELOMPOK : C/ II (DUA) HARI HA RI/T /TAN ANGG GGAL AL

: RABU RABU/1 /11 1 NOVE NOVEMB MBER ER 20 2020 20

ASISTEN

: NUR ASITA

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2020

 

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Protein adalah makromolekul yang banyak terdapat pada sel hidup dan tersusun dan asam-asarn amino yang disintesis berdasarkan kode yang dibawa oleh informasi geneti gen etik k yang yang berupa berupa urutan urutan nukleo nukleotid tidaa yang yang disebu disebutt kodon. kodon. Protei Protein n merup merupaka akan n  polipeptida berbobot molekul molekul tinggi dari asam L-amino yang disintesis oleh sel hidup ; biop biopol olim imer er ini ini memp mempun unya yaii jang jangka ka yang yang le leba barr da dala lam m ha hall bo bobo bott mole moleku kul, l, komple kom pleksi ksitas tas struktu struktur, r, dan sif sifat at fungsi fungsiona onalny lnya. a. Protei Protein n memain memainkan kan peran peran yang yang sentral dalam sistem biologi. Meskipun informasi evolusi dan organisasi biologi sel terk terkan andu dung ng da dala lam m DNA, DNA, teta tetapi pi pr pros oses es kimi kimiaa da dan n bi biok okim imia ia ya yang ng meme memeli liha hara ra kehidu keh idupan pan sel / organi organisme sme dilaku dilakukan kan secara eksklusi eksklusiff oleh oleh enzim. enzim.

(Awwal (Awwaly.K y.K,,

2017).

Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh tub uh dapat dapat berlan berlangsu gsung ng dengan dengan baik baik karena karena adanya adanya enzim, enzim, suatu suatu protei protein n yang yang  berfungsi sebagai biokatalis. Di samping itu hemoglobin di dalam butir darah merah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh  bagian tubuh adalah salah satu jenis protein. Di samping digunakan untuk   pembentukan sel tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi apabila tubuh kita kekurangan karhohidrat dan lemak. Protein mempunyai molekul besar  dengan den gan bobot bobot moleku molekull bervar bervariasi iasi antara antara 5000 5000 sampai sampai jutaan jutaan.. Ada 20 jenis jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam amino ini terikat satu dengan yang lain oleh ikatan peptida. Protein mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH dan  pelarut organik (Suprayitno & Sulistiyati,2017).

Aplikasi dalam bidang farmasi dalam percobaan ini yaitu agar seorang farmasis dapat mengidentifikasi protein dalam suatu bahan. Serta, mampu mempelajari sifat – sifat  protein. Dengan menggunakan uji biuret, uji ninhidrin, uji xantoprotein, dan uji millons. Hal inilah yang melatarbelakangi percobaan ini dilakukan dalam bidang farmasi.

 

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan Memahami cara uji/identifikasi protein dalam suatu bahan dan juga mempelajari sifat-sifat protein. I.2.2 Tujuan Percobaan Mengetahui cara uji/identifikasi protein dalam suatu bahan dan juga

mempelajari sifat-sifat protein.

 

I.3 Manfaat Percobaan

Manfaat dilakukannya percobaan ini adalah dapat mengetahui cara identifikasi senyawa-senyawa yang termasuk dalam kelompok protein, serta dapat mengetahui sifat-sifat protein

 

I.4 Prinsip Percobaan

Prinsip dalam percobaan kali ini adalah untuk mengidentifikasi atau keberadaan  protein dalam suatu bahan dapat digunakan digunakan pengujian xantop xantoprotein rotein biuret dan uji  pengendapan dengan logam logam berat. yang tujuannya untuk untuk mengidentifikasi suatu keberadaan protein dalam suatu bahan atau sampel ekstrak kacang kedelai dan tauge.

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Dasar Teori Protein merupakan merupakan istilah dari Bahasa Yunani “proteos” yang berarti utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan diperkenalkan ole h Gerardus Mulder seorang ahli kimia berkebangsaan Belanda pada tahun1938, tahun1938, yang berpendapat berpendapat bahwa protei adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar dari tubuh setelah air. Protein mempunyai mempuny ai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun dan memelihara sel-sel dan jaringan tubuh (Wijayanti, 2017).

Jenis protein sangat bervariasi dan mempunyai berbagai fungsi biologi karena merupakan merupa kan instrumen molekuler hasil ekspresi materi genetic. Masing- masing  protein yang berbeda mencirikan mencir ikan satu sifat nyata dari organisme dan membawa fungsi spesifik yang ditentukan oleh gen yang yang sesuai. Semua protein, baik yang  berasal dari sel bakteri yang paling sederhana sampai sampa i makhluk hidup yang tertinggi dibangun dari rangkaian dasar yang sama yaitu 20 asam amino yang  berikatan  berikat an secara kovalen dalam urutan yang khas. Masing-masing asam amino dapat dianggap dianggap sebagai abjad abjad penyusun protein karena mempunyai mempunyai rantai yang khusus, yang memberikan sifat kimia khas pada protein yang disusunnya. disusunnya. Kemungkinan Kemungkin an sekuen bagi protein untuk dapat berfungsi secara biologi banyak  sekali karena tersusun atas 20 jenis asam amino yang berbeda (Awwaly, 2017).

Protein ada pada semua makhluk hidup dan memiliki peran utama dalam banyak   proses biologis. biolog is. Nilai energi nutrisi protein adalah 4 kkal/g. Asam amino diperlukan sebagai bahan dasar untuk biosintesis protein. Protein pangan sebagai “protein yang mudah dicerna, tidak beracun, cukup nutrisi, dapat digunakan secara fungsional dalam produk pangan, tersedia t ersedia dalam jumlah besar, dan berkelanjutan”. berkelanjutan”. Protein berkontribusi berkontribusi terhadap t erhadap rasa pangan, precursor untuk senyawa aroma dan warna yang yang terbentuk terbentuk selama berbagai berbagai pengolahan pangan. Protein memiliki kemampuan kemampua n untuk menstabilkan gel, busa, emulsi, yang penting dalam dalam ilmu  pangan. Protein dapat diperoleh dari susu, daging, biji-bijian, biji-bijia n, kacang-kacangan, ragi dan bakteri (protein sel tunggal (Nur dan Sunarharum, 2019).  

Kedelai sebagai bahan pangan merupakan sumber protein berkualitas tinggi dengan kandu kan dung ngan an lemak lemak jenuh jenuh yang yang rendah rendah da dan n sumbe sumberr pangan pangan serat. serat. Kedel Kedelai ai merupak meru pakan an komoditas komoditas pangan pangan dengan dengan kandun kandungan gan protein protein nabati nabati tinggi tinggi dan telah digunakan sebagai bahan baku produk olahan seperti susu k kedelai, edelai, tempe, tahu, kecap, dan berbagai makanan ringan lainnya. Kedelai merupakan komoditas  pangan terpenting setelah setel ah padi dan jagung. Komoditas Komodit as ini digunakan untuk  konsumsi pangan rumah tangga tangga industri industri dan benih. Kedelai mencapai mencapai 2,54 juta ton biji kering yang terdiri atas konsumsi langsung penduduk penduduk 2,3 juta ton,  benih

39.000 ton,

industri

non

makan 446.000 ton. Aspek penting penti ng kedelai kedela i

sebagai sumber pangan fungsional dapat ditinjau dari kandungan kandungan gizi pada biji. Kedelai mengandung sekitar40% protein, 20% minyak, 35% karbohidrat larut dan karbohidrat tidak larut dan 5% abu (Krisnawati, (Krisnawat i, 2017).

Menurut (Sarbini D, et all, 2019) terdapat dua macam asam amino yaitu : Yang pertama pertama Asam amino esensial, Asam amino esensial merupakan asam amino yang hanya terdapat dalam makanan sehingga kebutuhan tubuh dipenuhi dari makanan yang dikonsumsi. dikonsumsi. Asam amino esensial sangat diperlukan untuk   pertumbuhan dan pemeliharaan jarigan jari gan tubuh tapi tubuh tidak dapat mensintesisnya. Asam Asa m amino amino esensial esensial tersebu tersebutt adalah adalah histidi histidin, n, isoleus isoleusin, in, leusin, leusin, lisin, lisin, metioni metionin, n, fenilalanin, treonin, triptofandanvalin. Yang kedua Asam amino non esensial Asam amino non esensial adalah asama mino yang tidak esensial untuk pertumbuhan dan  pemeliharaan jaringan tubuh tapi tubuh mampu mensintesisnya sendiri apabila

tubuh mengandung cukup nitrogen yang berasal dari asam amino tidak esensial lain atau asam amino esensial yang berlebihan.

Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus yang mengandung gugus amino (NH2), sebuah gugus asam karboksilat (COOH) dan salah satu gugus lainnya, terutama dari kelompok 20 senyawa yang memiliki rumus dasar  NH2CHRCOOH. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai  penyusun protein oleh ikatan peptida. Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus : gugus amina (NH 2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H) dan satu gugus sisa (R, dari residu) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya  

(Suprayitno E dan Sulistiyati T.D, 2017). II.2 Uraian Bahan

1. Asam Nitrat (FI Edisi III : 650, 1979)  Nama resmi

: ACIDUM NITRICUM

 Nama lain

: Asam nitrat

RM/BM

: HNO3 / 63,01

Rumus struktur

:

Pemerian

: Cairan berasap, jernih, tidak berwarna.

Kelarutan

: -

Kegunaan Khasiat

: Sebagai uji kualitatif   : -

(Pubchem, 2020)

Penyimpanan

: Dalam labu bersumbat kaca

Persyaratan kadar

: Mengandung tidak kurang dari 69,0 % dan tidak lebih dari 71,0 % HNO3.

2. Natrium Hidroksida (FI Edisi III : 412, 1979)  Nama resmi  Nama lain

: NATRII HIDROXYDUM : Natrium hidroksida

RM/BM

: NaOH / 40,00

Rumus struktur

:

Pemerian

: Bentuk ba batang, bu butiean, ma massa ha h ablur at atau ke keping, kering,, keras, rapu dan menunjukkan kering menunjukkan susun hablur, hablur,

(Pubchem, 2020)

 

 putih, mudah meleleh, basah. Kelarutan

: sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95

Kegunaan

%) P. : -

Khasiat

: Zat tambahan

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik  

Pe Pers rsya yara rata tan n kada kadarr

: Meng Mengan andu dung ng tid tidak ak kur kuran ang g lebi lebih h 97,5 97,5 % alk alkal ali, i, jum jumla lah h dihitung sebagai NaOH dan tidak lebih dari 2,5 %  NaCO3.

3. Tembaga (II) Sulfat ( FI Edisi III : 731, 1979)  Nama resmi

: CUPRI SULFAT

 Nama lain

: Tembaga (II) sulfat

RM/BM

: CuSO4.5H2O / 249,6

Rumus struktur

:

Pemerian

: Prisma triklinik atau serbuk hablur, biru.

Kelarutan

: Larut dalam 3 bagian air dan dalam 3 bagian gliserol

(Pubchem, 2020)

P, sangat sukar larut dalam etanol (95 %) P. Kegunaan

: Sebagai uji kualitatif  

Khasiat

: Anti fungi

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat.

Pe Pers rsya yara rata tan n kada kadarr

: Timb Timban ang g sek seksa sama ma 1 g, g, lar larut utka kan n dal dalam am 50 ml ai airr , tambahkan 3 g kalium iodide P dan 5 ml asam asetat P.

4. Timbal asetat (FI Edisi III : 503, 1979)  

 Nama resmi

: PLUMBI ACETAS

 Nama lain

: Timbal asetat

RM/BM

: C4H6O4Pb.3H2O / 379,33

Rumus struktur

:

Pemerian

: Hablur pr prisma mo monoklin, ke kecil, pu putih, tr transparan atau

(Pubchem, 2020)

Kelarutan

massa hablur berat, bau cuka. : Larut dalam 2 bagian air, umunya beropalesensi dalam 63 bagian etanol (95 %) P dan dalam 2 bagian gliserol P

Kegunaan

: -

Khasiat

: Adstringen

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat.

Persy Persyara arata tan n ka kada darr

: Timb Timban ang g seksam seksamaa 80 800 0 mg, mg, la laru rutk tkan an da dala lam m ca camp mpur uran an 10 100 0 ml air dan 2 ml asam asetat P, tambahkan 5 g heksamina P, titrasi dengan dinatrium adelat 0,05 M menggunakan indikator 0,2 ml larutan jingga x benol P hingga larutan menjadi kuning.

5. Aquades (FI Edisi III : 96, 1979)  Nama resmi

: AQUA DESTILLATA

 Nama lain

: Air suling

RM/BM

: H2O / 18,02

Rumus struktur

:

Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

(Pubchem, 2020)

 

mempunyai rasa. Kelarutan

: -

Kegunaan

: Sebagai pelarut

Khasiat

: -

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik  

Persyaratan kadar

: -

 

II.3 Uraian Sampel 1. Kacang kedelelai kedelel ai (Penerbit KBM Indonesia, 2020)

Kingdom

: Plantae

Subkingdom

: Tracheobionta

Super divisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub kelas

: Rosidae

Ordo

: Fabales

Famili

: Fabaceae

Genus

: Glycine

Spesies

: Glycine max (L.) Merr 

2. Kacang hijau (tauge) (Ngatimin S.N.A, et all, 2019) Kingdom : Plantae

Divisi

:Spermathopyta

Kelas

: Dicotyledonea

Ordo

: Fabales

Famili

: Fabaceae

Genus

: Vigna

Spesies

: Vigna radia

 

III.3 Skema Kerja

1. Uji Uji xant xantro ropr prot otei ein n Alat dan Bahan Disiapkan

Tabrex I

Tabrex II

Ekstrak 2 ml Kacang

Ekstrak 2 ml Tauge

Ditambahkan 5 Tetes Asam Nitrat Pekat Didinginkan Larutan NaOH Diamati Sampel

 

2. Uji Bi Biuret Alat dan Bahan

Disiapkan

Tabrex

Tabrex

I

II

Ekstrak 2 ml Kacang

Ekstrak 2 ml Tauge

Ditambahkan 2 ml Tembaga Sulfat

Secara perlahan 2 ml NaOH 10 % Diamati Sampel

 

3. Penge Pengenda ndapa pan n Dengan Dengan Log Logam am Bera Beratt

Alat dan Bahan

Disiapkan

Tabrex I

Tabrex II

Ekstrak 2 ml Kacang

Ekstrak 2 ml Tauge

Ditambahkan 10 Tetes Timbal Asetat

Dipanaskan Penangas Air  Selama 10 Menit Diamati Sampel

 

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Pengamatan

1. Uji Uji Xant Xantro ropr prot otei ein n  NO

Sampel

Perlakuan

Gambar

Hasil

. 1.

Ekstrak   Kacang

2 ml Ekstrak Kacang Kedelai + 5 tetes

(+) Warna kuning

Kedelai

Asam Nitrat Pekat +

semakin tegas.

 NaOH

2.

Ekstrak Tauge

2 ml Ekstrak Tauge +

(+)

5 tetes Asam Nitrat Pekat + NaOH

Warna kuning semakin tegas.

 

2. Uji Bi Biuret  NO

Sampel

. 1.

Ekstrak  

Perlakuan

Gambar

Hasil

2 ml Ekstrak 

(-)

Kacang

Kacang Kedelai +

Tidak 

Kedelai

2 ml Tembaga

menghasilkan

Sulfat + 2 ml

warna

 NaOH 10%

2.

Ekstrak Tauge

2 ml Ekstrak Tauge

(-)

+ 2 ml Tembaga

Tidak 

Sulfat + 2 ml

menghasilkan

 NaOH 10%

warna

 

3. Penge Pengenda ndapa pan n Dengan Dengan Log Logam am Bera Beratt  NO . 1.

Sampel

Perlakuan

Gambar

Hasil

Ekstrak  

2 ml Ekstrak Kacang

Kacang

Kedelai + 10 Tetes

(+)

Kedelai

Timbal Asetat +

Menghasilkan

Dipanaskan Di

endapan

Penangas Air 10 Menit

2.

Ekstrak Tauge

2 ml Ekstrak Tauge + 10 Tetes Timbal

(+)

Asetat + Dipanaskan Di Penangas Air 10

Menghasilkan endapan

Menit

IV.2 Analisis Data -

IV.2

Pembahasan

 

Protein adalah makromolekul yang banyak terdapat pada sel hidup dan tersusun dari asam amino yang disintesis berdasarkan kode yang dibawa oleh informasi genetik yang berupa urutan nukleotida yang disebut kodon. Protein merupakan  polipeptida berbobot molekul tinggi dari asam L-amino yang disintesis oleh sel hidup: hid up: biopol biopolime imerr ini mempuny mempunyai ai jangka jangka yang yang lebar lebar dalam dalam hal bobot bobot moleku molekull kompleksitas struktur dan sifat fungsionalnya (Awwaly, 2017)

Tujuan dari praktikum ini adalah memahami cara uji/identifikasi protein dalam suatu bahan dan juga mempelajari sifat-sifat protein. Manfaatt dilakukannya Manfaa dilakukannya percobaan ini adalah dapat mengetahui cara identifik identifikasi asi senyawa-senyawa yang termasuk dalam kelompok protein, serta dapat mengetahui sifat-sifat protein Prinsip dalam percobaan kali ini adalah untuk mengidentifikasi atau keberadaan  protein dalam suatu bahan dapat digunakan pengujian xantoprotein biuret dan uji  pengendapan dengan logam berat. yang tujuannya untuk mengidentifikasi suatu keberadaan protein dalam suatu bahan atau sampel ekstrak kacang kedelai dan tauge. Pada percoba percobaan an ini dilakuk dilakukan an 3 jenis jenis uji untuk untuk mengid mengident entifi ifikas kasii adanya adanya jenis jenis  protein didalam suatu bahan yakni uji xanthoprotein yang digunakan untuk  mengidentifikasi asam amino yang yang mengandung cincin benzene, uji biuret yang digunakan untuk membuktikan adanya molekul-molekul peptida dari protein dan uji uji pe peng ngend endap apan an loga logam m be bera ratt ya yang ng di digu gunak nakan an untuk untuk mengi mengide dent ntif ifik ikas asii  pembentukan senyawa yang tidak larut antara protein dan logam berat. Dalam  percobaan ini tidak dilakukan uji millons dan uji ninhidrin, hal itu karena tidak  tersedianya bahan untuk melakukan uji millons dan uji ninhidrin. Pada percobaan ini uji xanthoprotei xanthoprotein n pada awalnya sebelum dipanaskan dan ditambahkan ditambahkan pereaksi yaitu pada tabung I yang berisi ekstrak kacang kedelai dan tabung B yang berisi ekstrak tauge menunjukkan warna putih atau kuning pucat agak bening pada kedua tabu tabung. ng. Se Sete tela lah h masi masing ng-m -mas asin ing g dita ditamb mbah ahka kan n as asam am ni nitr trat at pe pekat kat,, di dipa panas naska kan n kemudi kem udian an diding didingink inkan an dan ditamb ditambahka ahkan n lar laruta utan n NaOH NaOH 10 % secara secara perlah perlahananlahan, lah an,dapa dapatt diliha dilihatt terjad terjadii peruba perubahan han warna warna pada pada tabung tabung I dan tabung tabung II yaitu yaitu menjadi warna kuning yang semakin tegas. Perubahan warna tersebut menandakan  positif adanya kandungan asam amino yang yang mengandung cincin benzene.  

Hasil uji xanthoprotein xanthoprotein pada percobaan ini telah sesuai dengan hasil pada literatur  literatur  yang

menyat menyatakan akan bahwa pada uji xanth xanthopr oprote otein in ter terjad jadii reaksi reaksi nitrasi nitrasi setelah setelah

 penambahan HNO3 yakni reaksi subtitusi atom H pada gugus benzena oleh gugus nitro (NO2). Senyawa yang terbentuk memiliki nama nitrobenzena. Reaksi yang terjadi akan menyebabkan pembentukan warna kuning jingga pada larutan sampel.

Warna kuning jingga yang terbentuk dapat dipertegas agar terlihat semakin jelas dengan penambahan NaOH (Jamalludin, et all, 2020). Pada percobaan ini uji Biuret pada awalnya sebelum ditambahkan pereaksi dan dikocok pada tabung I yang berisi ekstrak kacang kedelai dan tabung II yang berisi ekstr eks trak ak ta taug ugee menu menunj njukk ukkan an warn warnaa hija hijau u muda muda pada pada se seti tiap ap ta tabu bung ng.. Se Sete tela lah h dita ditamb mbah ahkan kan 2 ml la laru ruta tan n te temb mbag agaa su sulf lfat at 0,5% 0,5% da dan n se seca cara ra pe pela lann-pe pela lan n di tambahkan 2 ml NaOH 10 % kemudian di kocok selama beberapa saat tidak tejadi  perubahan warna pada kedua tabung. Kedua tabung tetap menunjukkan warna hijau muda yang menandakan hasil yang negatif. Hasil uji biuret pada percobaan ini tidak sesuai dengan hasil yang ada pada literatur  yang menyatakan bahwa uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan  peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida menunjukkan adanya  protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan  peptida membentuk protein. Reaksi positif uji biuret menunjukkan dengan munculnya muncul nya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan persenyawaan antar Cu2+ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin Semakin panjang ikatan ikata n peptida akan memunculkan memunculkan warn warnaa ungu, semakin semakin pendek ikatan ikatan peptida akan memunculkan warna merah muda (Muthawali D.I, 2018).

Alasan menggunakan larutan asam nitrat dan NaOH pada uji xanthoprotein yaitu karena dapat asam nitrat dapat membantu pembuktian adanya gugus benzena pada suatu bahan serta NaOH membantu memperlihatkan memperlihatkan perubahan warna kuning  jingga yang terbentuk dapat dipertegas agar terlihat terliha t semakin jelas. Alasan penggunaan penggunaan larutan NaOH pada uji biuret yaitu untuk membantu mem bantu mengidentifika mengiden tifikasi si adanya asam amino pada sampel. Sedangkan penggunaan

 

tembaga sulfat 0,5 % yaitu untuk membuat larutan menjadi basa sehingga menghasilkan senyawa yang berwarna uangu.

Alasan dilakukan pengocokkan pada setiap uji yaitu untuk mencampurkan antara sampel dengan pereaksi agar menjadi homogen sehingga mempermudah melihat sampel ketika terjadi perubahan warna.

Alasan dilakukan pemanasan sampel di dalam penangas air yaitu untuk membantu mempercepat memperce pat terjadinya terjadinya reaksi pada sampel sampel

yang menggunakan waktu

 pemanasan selama 10 menit. Aplikasi di bidang farmasi yaitu seorang farmasis dapat lebih memahami mengenai  protein dan penyusunnya serta se rta mengetahui cara mengidentifikasi mengiden tifikasi protein yang terdapat pada suatu bahan yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dalam membuat sediaan farmasi. Hal inilah yang melatarbelakangi percobaan ini dilakukan.

 

BAB V PENUTUP

V.1

Kesimpulan Kesimpulan Kesimpu lan yang diperoleh diperoleh pada percobaan percobaan ini yaitu uji Xanthoprotein Xanthoprotein yang merupakan uji kualitatif kualitatif pada protein protein yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan gugus benzene dengan reaksi positif berupa munculnya gumpalan atau

cincin warna kuning pada tabung reaksi sampel, pada percobaan ini diperoleh hasil  positif pada tabung yang berisi esktrak kacang kedelai dan ekstrak tauge yaitu dengan terjadinya perbihan warna kuning yan g semakin tegas dan apada tabung I mengahasilkan endapan. Pada uji Biuret yaitu uji untuk membedakan antara asam amino dengan protein dimana terdapat zat yang mengandung dua atau lebih ikatan  peptida yang dapat membentuk kompleks berwarna ungu dengan garam

CU

dalam larutan larutan alkali, alkali, namun namun pada percoba percobaan an ini diperol diperoleh eh hasil hasil negatif  negatif  terhadap percobaan yang dilihat dari tidak terjadinya perubahan warna pada kedua tabung yang berisi sampel hal ini dikarenakan adanya kesalahan dalam melakukan  percobaan yakni perekasi yang digunakan tidak memiliki mutu yang baik. Sedangkan uji Pengendapan dengan larutan logam menggunakan prinsip pengujian kandungan protein dalam suatu bahan dengan melihat hasil akhir positif berupa adanya endapan yang dihasilkan dihasilkan pada tabung reaksi sampel. sampel. Pada percobaan percobaan ini te;ah terbukti dengan diperoleh diperoleh hasil berupa pengendapan yang ada pada kedua tabung yang berisi sampel

V.2

Saran Sebaiknya untuk bahan yang disiapkan lebih dilengkapi lagi untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam melakukan uji tersebut.

 

DAFTAR PUSTAKA

Awwaly, (2017). Protein (2017). Protein Pangan Hasil Ternak dan Aplikasinya. Aplikasinya. UB Press : Malang

Departemen Kementrian Republik Indonesia. (1979). Farmakope (1979). Farmakope Indonesia .  Edisi III.Departemen III.Departemen kesehatan republik Indonesia: Jakarta

h tt ttp :// :/ /p u b ch em em. n cb i. n ml. n ih  . go v (Diakses pada tanggal 12 November 2020. Pukul 22.13 WITA)

Jamaluddin, et all. (2020). Kadar (2020).  Kadar Albumin pada Ikan Sidat Angguila marmorata Q Gaimard dan Agguila Bocolor Asal Sungai Palu dan Danau Poso. Palu : Universitas Tadulako.

Krisnawati,A. (2017).  Kedelai Sebagai Sumber Pangan Fungsional . Malang : Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi.

Muthawali D.I. (2018).  Penetapan Kadar Biuret Dalam Pupuk Urea Prill  Dengan Metode Spektrofotometri. Spektrofotometri . Sumatera Utara : Universitas Sumatera Utara.

 Nur, M dan Sunarharum,W. Sunarharu m,W. (2019).  Kimia Pangan. Pangan. Malang : UB Press.

 Ngatimin S.N.A, et all. (2019). Teknologi Perlindungan Tanaman Palawija Secara Ramah Lingkungan. Lingkungan. Yogyakarta : Leutikaprio.

Rohman dan sumantri, (2018). Analisis (2018). Analisis Makanan. Makanan. Gadjah Mada university Press: Yogyakarta Sarbini D, et all. (2019). Gizi Geriatri. Surakarta : Muhammadiyah University Press

Suprayitno E dan Sulistiyati T.D. (2017). Metabolisme Protein. Malang : UB Press.

Penerbit KBM Indonesia. (2020). Ensiklopedia (2020).  Ensiklopedia Kedelai : Deskripsi, Filosofi,

 

 Manfaat, Budidaya Budiday a dan Peluang Bisnisnya. Bisnisnya . Yogyakarta : Penerbit Karya Bakti Makmur (KBM) Indonesia. Prihanto A.W dan Jaziri A.A. (2019).  Bioteknologi Perikanan dan Kelautan. Kelautan. Malang : UB

Press.

Tim Dosen. (2018). Penuntun (2018). Penuntun Praktikum Bikimia Farmasi. Farmasi. Palu : Universitas Tadulako.

Wijayanti, Novita, 2017. Fisiologi 2017. Fisiologi manusia dan metabolisme zat gigi. gigi. UB Press: Malang

Yuliana. (20180. Buku (20180. Buku Ajar Biokimia Farmasi. F armasi. Surabaya Surabaya :  : CV. Jakad Publishin

 

 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF