bina marga

April 29, 2019 | Author: Satrio Wicaksono | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

petunjuk pelaksanaan...

Description

PENGGUNAAN METODE BINA MARGA DAN METODE AASHTO UNTUK PERBANDINGAN SUATU NILAI RANCANG TEBAL PERKERASAN KAKU ( RIGID  RIGID PAVEMENT) JALAN Elianora Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau [email protected]

 Abstract

 Both of Bina Marga and AASHTO methods have several different  concepts in rigid pavement design. Comparison between both methods expected can give contribution in thick plate of concrete. That is 200 mm for the usage of Bina Marga method and 210 mm for the usage of   AASHTO method. Key Words: bina marga method, AASHTO method, rigid pavement 

Abstrak  Metode Bina Marga dan metode AASHTO memiliki perbedaan p erbedaan konsep dasar dalam  perencanaan jalan perkerasan kaku beton semen. Perbandingan antara kedua metode diharapkan dapat memberi kontribusi dalam efesiensi ketebalan pelat  beton.Untuk kondisi jalan dan lalulintas yang sama, kedua metode ini menghasilkan  perbedaan ketebalan pelat beton yang tidak terlalu besar, yaitu 200 mm untuk   penggunaan metode Bina Marga dan 210 mm untuk penggunaan metode AASHTO. Kata kunci : metode bina marga, metode AASHTO, perkerasan kaku

1.

PENDAHULUAN

 Rigid Pavemet  atau perkerasan kaku merupakan konstruksi perkerasan jalan yang menggunakan pelat beton semen, sehingga mempunyai tingkat kekakuan yang relatif cukup tinggi khususnya bila di bandingan dengan perkerasan lentur (Flexible Pavement ). ). Perencanaan Konstruksi  Rigid Pavement  sebagai struktur jalan yang efesien, dapat menggunakan beberapa metode numerik, diantaranya adalah Metode Bina Marga atau SNI (Standar Nasional Indonesia)1985 dan metode AASHTO 1986. Jenis perkerasan kaku adalah sebagai berikut:

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

1. Perkerasan kaku bersambung beton yang dibuat tanpa tulangan ( Jointed   Jointed  Unreinforced Concrete Pavement /JUCP). /JUCP). 2. Perkerasan kaku ( Rigid  Rigid Pavement ) Bersambung dengan Tulangan ( Jointed   Jointed   Reinforced Concrete Pavement / JRJP). 3. Perkerasan kaku ( Rigid  Rigid Pavement ) Menerus dengan tulangan (Continously  Reinforced Concrete Pavement / CRCP) 4. Perkerasan kaku ( Rigid  Rigid Pavement ) Pratekan (Prestressed Concrete Pavemant  / PCP). Dari keempat jenis perkerasan kaku tersebut diatas, penekanan dari  pembahasan pada tulisan ini diletakan pada p ada jenis perkerasan beton kaku k aku bersambung tanpa tulangan (JUCP), sebab jenis perkerasan inilah yang paling layak dan dilaksanakan di Indonesia untuk saat ini ditinjau dari teknologi, material dan  peralatan yang tersedia. Perbedaan dasar antara metode Bina Marga dan metode AASHTO dalam  perencanaan perkerasan kaku suatu jalan adalah sebagai berikut: Metode Bina Marga, konsep dari perencanaan perkerasan kaku (beton semen) cara Bina Marga 1985 adalah ketahanan pelat dalam menerima seperti beban lalulintas. Dengan demikian yang menjadi pembatas utama bukanlah kekuatan  pelat dalam menerima repetisi tegangan yang timbul akibat beban.Untuk  mengatasi repetisi pembebanan lalu-lintas sesuai dengan konfigurasi dan  beban sumbunya, dalam perencanaan tebal pelat ditetapkan prinsip kelelahan ( fatigue  fatigue) prinsip tersebut didasarkan anggapan bahwa apabila perbandingan tegangan (perbandingan antara tegangan lentur beton yang terjadi akibat  beban roda dengan kuat lentur beton (MR) menurun, maka jumah repetisi  pembebanan sampai runtuh ( failure  failure) akan meningkat. Metode AASTHO, konsep dari perencanaan beton semen cara AASTHO adalah  bahwa yang di rencanakan tersebut setelah mengalami repetisi beban lalulintas seperti yang direncanakan, akan mengalami penurunan  Indeks  permukaan (Present Serviceabilit  Index/PSI  Serviceabilit  Index/PSI ) sehingga mencapai suatu harga tertentu sesuai dengan yang direncanakan, dengan kata lain, kreteria dari akhir 

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

sebagaimana halnya metode perencanaan cara Bina Marga. Maka penentuan  beban lalu-lintas untuk merencanakan perkersan kaku cara AASHTO dinyatakan dalam beban standar berupa beban sumbu tunggal sebesar 18 kips (Wt18). Berlainan dengan metode Bina Marga, analisa beban lalu –lintas dilakukan dengan suatu beban standar  Ekivalen  Ekivalen, sehingga semua beban lalu-lintas yang melalui  jalan itu harus di konversi ke beban standar tersebut. Perbedaan kedua Metoda ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan dalam penentuan tebal pelat beton pada perencanaan perkerasan kaku, sehingga diperoleh nilai perencanan yang lebih efesien. 2. METODA PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan dua metode empiris yang berbeda dalam merencanakan konstruksi jalan perkerasan kaku. Metoda yang dimaksud adalah metoda Bina Marga dan AASHTO. Dengan cara membandingkan hasil kedua metode maka dapat dibuktikan bahwa untuk kondisi jalan yang sama akan menghasilkan  perbedaan pada tebal pelatnya. Lebih ringkasnya maka Flow chart dari kedua metoda adalah seperti yang terlihat pada gambar 1 dan 2 berikut ini. Mulai

Menentukan besaran lalu-lintas rencana

Menghitung repetisi masing-msing konfigurasi beban sumbu selama umur rencana

Menentukan besaran rencana untuk tanah dasar atau lapisan pondasi bawah

1

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

1

Menentukan kekuatan

Menetukan tebal pelat untuk coba-coaba

Menghitung tegangan yang terjadi

Manghitung repetisi izin untuk masing-masing beban sumbu

Meghitung present tase fatigue untuk masingmasing konfigurasi beban sumbu

Menjumlahkan semua present fatigue untuk meperoleh total fatigue

Total fatigue harus lebih kecil dari 100% tetapi mendekati 100%

Ya

Menentukan panjang dan lebar pelat serta pembesian

Selesai

Gambar 1. Flow chart proses perencanaan perkerasan kaku cara Bina Marga 1985

Tidak 

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

START

BATASAN WAKTU - Konstruksi bertahap atau tidak  PARAMETER PERENCANAAN

BEBAN LALU-LINTAS - Lintas Ekivalen komulatif selama umur  rencana

TENTUKAN ITP UNTUK TAHAP PERTAMA

REALIBILITAS TENTUKANPENGURANGAN UMUR KINERJA JALAN AKIBAT PENGARUH LINGKUNGAN

Standar baku keseluruhan

KONDISI LINGKUNGAN

TIDAK 

- Faktor perubahankadar air  - Faktor pengenbangan (Swelling) tanah

REVISI DARI UMUR  KINERJA JALAN SESUAI DENGAN BEBAN LL YG DAPAT DI PIKUL

YA

KRETERIA KINERJA JALAN

- I Pt

TENTUKAN TEBAL LAPISAN PERKERASAN

- I Po

DAYA DUKUNG TANAH DASAR 

FAKTOR DRAINASE

FAKTOR DRAINASE

KONSTRUKSI BERTAHAP

KOEFISIEN KEKUATAN RELATIF

JENIS LAPISAN PERKERASAN

TIDAK 

YA

TEBAL LAPISAN TAMBAHAN

FINISH

Gambar 2.

Flow chart  proses perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Metode cara

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1.

Perhitungan jumlah sumbu kendaraan Niaga (JSKN) dan dan jumlah jumlah kendaraan Niaga (JKN) Tahun 2007

 No

1

Jenis kendaraan

Truck 2 as Micro Truck, Mobil hantaran (6 Ton)

2

Juml ah

Jumlah Sumbu

Total Sum  bu

203

2

406

Beban Sumbu (/Ton) 2,5

3,5

2,5

3,5

117

2

234

3,5

5,5

103

2

206

5

8

111

2

222

6

7 7

Bus kecil (6 Ton) 1.2 3 Bus Besar (9 Ton) 1.22 4 Truck 2 as (13 Ton ) 1.2 H 5

8

133

3

399

3

4

12

670

Total JKNH

1479

Truck 3 as (20 Ton) 1.2.2 6 Trailer 4 as truck Gandeng (42 Ton) 1.2-2.2

Total JKNH

3.1

Perhitungan Tebal Pekerasan Kaku Metode Bina Marga

Perhitungan lalulintas

A.

JKN selama umur rencana 20 tahun JKN = 365 x JKNH x R 

 R =

B.

(1 + i )n − 1 e

(

log 1 + i %

)

R

= 57,324

JSKN JSKN

= 365 x 1479 x 57,324 = 30,945,715.42 sumbu

10

12 12

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Tabel 2. Proses konfigurasi konfigurasi beban dan koefisien koefisien distribusi distribusi

Konf Sumbu (Ton) 1

B.sumbu (Ton)

B.Sumbu rencana (Ton)

B.Sumbu Konf. Sumbu %

Jml. Repetisi selama umur rencana

2

3

4

5

STRT

2, 5

2,75

203 : 1479 = 13,73 %

424.745.114

STRT

3, 5

3,85

203 : 1479 = 13,73 %

424.745.114

STRT

2, 5

2,75

117 : 1479 = 7,911 %

244.803.834

STRT

3, 5

3,85

117 : 1479 = 7,911 %

244.803.834

STRT

3, 5

3,85

103 : 1479 = 6,964 %

215.511.067

STRG

5 ,5 ,5

6,05

103 : 1479 = 6,964 %

215.511.067

STRT

5

5,5

111 : 1479 = 7,505 %

232.249.791

STRG

8

8,8

111 : 1479 = 7,505 %

232.249.791

STRT

6

6,6

133 : 1479 = 8,993 %

278.281.281

STRG

7

7,7

133 : 1479 = 8,993 %

278.281.281

STRG

7

7,7

133 : 1479 = 8,993 %

278.281.281

STRT

8

8,8

3

: 1479 = 0,203 %

6.277.021

STRT

10 10

11

3

: 1479 = 0,203 %

6.277.021

STRG

12

13,2

3

: 1479 = 0,203 %

6.277.021

STRG

12

13,2

3

: 1479 = 0,203 %

6.277.021

Dari hasil analisa CBR Rencana, kemudian data tersebut dirata-ratakan

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Lapisan untuk  rigid pavement  dianjurkan menggunakan beton mutu tinggi. Kuat tekan beton umur 28 hari = 350 kg/cm², kuat lentur tarik beton (MR) didapat dengan memakai rumus : Tbk  +9  MR = 11 Tbk  2 + 9 = 40,82 ≈ 41kg / cm  MR = 11 3.1.1

Tebal pelat pekerasan

Berdasarkan data-data di atas dapat dihitung tebal pelat perkerasan. Dari hasil  pembahasan bahwa total fatigue < 100 % maka di tabel terlihat bahwa hal ini bisa dicapai jika perbandingan tegangan yang < 0,50 akan manghasilkan repetisi izin yang tak berharga. Sehingga total presentase fatique menjadi nol. Oleh karena ini maka tebal pelat sudah memenuhi syarat sehingga tegangan yang terjadi akibat masing-masing beban sumbu diatas menjadi lebih kecil atau sama dengan setegah kali dari kekuatan lentur tarik (MR = 41 kg/cm²) yaitu sebesar 25 kg/cm². sehingga di peroleh Repetisi izin tidak berhingga. Dengan memasukan data : K = 10.8 kg/cm² Tegangan yang terjadi 25 kg/cm² maka dari monogram STRT dan monogram STRG diambil dalam kondisi beban sumbu maksimal sehingga diperoleh rencana tebal pelat seperti pada gambar 3.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Pelat Beton

Campuran beton kurus (CBK)

20 cm

10 cm

Plastic Foil

Tanah dasar 

CBR 5,8 %

Gambar 3. Susunan kontruksi jalan dari hasil perencanaan Metode Bina Marga

Lebar pelat pekerasan diambil sama dengan lebar jalur lalu-lintas yaitu 3.5 m dan panjang pelat yang merupakan jarak sambungan melintang diambil sebesar 5,0 m sesuai anjuran / pedoman perkerasan kaku. (beton semen) Bina Marga. Berdasarkan pedoman perencanaan perkerasan kaku (beton semen) Bina Marga maka untuk tebal pelat 20 cm di gunakan: 9 9 9

 Dowel Bars dengan diameter 24 mm  Dowel Bars dengan panjang 24 mm Dan dipasang tiap jarak 300 mm

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

3.2

Perhitungan Tebal Pekerasan Kaku Metode AASHTO

Tabel 2. Hasil Perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebanya

Jenis Kendaraan 1

Konfigurasi Beban Beban sumbu (ton) RD RB RGD RGB 2

Jml. Kend (Bh) 3

Jml Sumbu/  Kend (bh) 4

Jml Sumbu (bh) 5

STRT BS JS (Ton) (bh) 6 7

STRG BS JS (Ton) (bh) 8 9

STdRG BS JS (Ton) (bh) 10 11

MP

2,5

3,5

-

-

203

2

406

2,5

203

3,5

203

-

-

Bus

2,5

3,5

-

-

117

2

234

2,5

117

3,5

117

-

-

Truck 2as Kcl

3,5

5,5

-

-

103

2

206

3,5 3, 5

103

-

-

-

-

5,5

103

-

-

-

-

Truck 2as Bsr  Truck 3as Td Truck  Gandeng Jumlah

5

8

-

-

111

2

222

5

111

8

111

-

-

6

14

-

-

133

3

399

6

133

-

-

14

133

8

12

10

12

3

4

12

8

3

-

-

12

3

10

3

-

-

12

3

1479

776

431

139

Keterangan: RD = roda depan,RB = roda belakang, RGD = roda gandeng depan, RGB = roda gandeng belakang, BS = beban sumbu, JS = jumlah sumbu, STRT = sumbu tunggal roda tunggal, STRG = sumbu tunggal roda ganda, STRdG = sumbu tandem roda ganda,

202

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) selama umur rencana (20 tahun). JSKN = 365 × JSKNH JSKNH × R  = 365 × 1479 × 57,324 = 3,09 × 10

7

JSKN rencana = 1 × 2,16 × 10 = 3,09 x 10

7

7

Tabel 3. Hasil Hasil perhitungan Repetisi sunbu rencana

Jenis nis Sumb Sumbu u 1 STRT

STRG STRG

Beban Jumlah Proposi osi Propos posi Sumb Sumbu u Sumbu Sumbu beban beban Sumbu Sumbu 2 3 4 5

Lalu alu-Lintas Renca Rencana na 6

Repet petisi yg Terj Terjadi adi (7)=(4)x(5)x(6)

10

3

0,039

0,58

1,62 x 10 7

0,3

x

10 6

8

3

0,039

0,58

1,62 x 10 7

0,3

x

10 6

6

133

0,171

0,58

1,62 x 10 7

1,6

x

10 6

5,5 5,5

103 103

0,13 0,133 3

0,58 0,58

1,62 1,62 x 10 7

1,2

x

10 6

5

111

0,143

0,58

1,62 x 10 7

1,3

x

10 6

3,5

103

0,133

0,58

1,62 x 10 7

1,2

x

10 6

2,5

320

0,412

0,58

1,62 x 10 7

3,8

x

10 6

8

111 111

0,25 0,258 8

0,32 0,32

1,62 1,62 x 10 7

1,3

x

10

6

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Tabel 4. Analisa fatik dan erosi

Beban Beban Sumbu Rencana (Ton) Per roda (kN) 1 2 3 STRT STRT 10 (100) (100) 55,00 55,00 8 (80) (80) 44,00 44,00 6 (60) (60) 33,00 33,00 5,5 5,5 (55) (55) 30,25 30,25 5 (50) (50) 27,50 27,50 3,5 3,5 (35) (35) 19,25 19,25 2,5 2,5 (25) (25) 13,75 13,75 STRG STRG 8 (80) (80) 22,00 22,00 3,5 3,5 (50) (50) 9,63 9,63 Jenis sumbu

STdRG STdRG 14 12

(14 (12) (12)

Repetisi yang terjadi 5 0,3 x 10 6 0,3 x 10 6 1,6 x 10 6 1,2 x 10 6 1,3 x 10 6 1,2 x 10 6 3,8 x 10 6 1,3 x 10 6 3,8 x 10 6

19,25 19,25 1,5 16,50 16,50 0,6 TOTAL

x 10 6 x 10 6

Analisa Analis a Fatik Analisa Erosi Faktor Tegangan Repetisi Present Repetisi Present dan Erosi Ijin Rusak Ijin Rusak 6 (7)=(4)*100/(6) 8 (9)=(4)*100/(8) TE = 0,91 TT 0 TT 0 FRT = 0,2275 TT 0 TT 0 FE = 1,8 TT 0 TT 0 TT 0 TT 0 TT 0 TT 0 TT 0 TT 0 TT 0 TT 0 TE = 1,47 TT 0 TT 0 FRT = 0,3675 TT 0 TT 0 FE = 2,4 TE = 1,27 TT 0 TT 0 FRT = 0,3175 TT 0 TT 0 FE = 2,52 0 % < 100%

Keterangan: TE = tegangan Ekivalen; FRT faktor rasio tegangan ;FE= faktor erosi ; TT= tidak terbatas

0 % < 100%

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan

= 200 cm - Tebal pelat = 2 × 3,5 m - Lebar pelat = 5,0 m - Panjang pelat - Sambungan susut dipasang setiap jarak 5 m. - Ruji digunakan dengan diameter 28 mm, panjang 45 cm, jarak 30 cm - Batang pengikat di gunakan baja ulir Ø 16 mm, panjang 70 cm jarak 75 cm Hasil perhitungan tebal perkerasan kaku metode AASHTO 1986

1. 2. 3. 4. 5.

Reliabilitas (R) = 95 % Standar deviasi (So) = 0,29 Indeks pelayanan awal (Po) = 4,5 Indeks pelayanan akhir (Pt) = 2,0 Indeks kehilanan pelayanan (∆ PSI) ∆ PSI = Po – Pt = 4,5 – 2,0 = 2,5 6. Kuat tarik lentur beton (S’c) = 40 k/cm² dan (f’c) = 350 kg/cm² = 4978 psi 7. Modulus elastisitas beton Ec = 5700 (f’c) 0,5

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Pelat Beton

Campuran beton kurus (CBK)

21 cm

10 cm

Plastic Foil

Tanah dasar 

CBR 5,8

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

4.

KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil uraian penelitian ini adalah: 1.

Perencanaan Rigid Pavement  dengan jenis perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan (Joint Unreforced Concrete Pavement  pada ruas jalan Arteri lingkar selatan kota Bangkinang menghasilkan ketebalan pelat beton 200 mm  jika mengunakan metode SNI (Standar Nasional Indonesia) Bina Marga 1985 dan 210 mm untuk metode AASHTO 1986. Lebar pelat perkerasan diambil dengan lebar jalur jalur lalu-lintas lalu-lintas yaitu 3,5 m x 2 dengan panjang pelat yang merupakan jarak sambungan melintang sepanjang 5m.

2.

Baik metode Bina Marga maupun metode AASHTO sama-sama direncanakan terhadap konfigurasi beban sumbu standar lalulintas.

DAFTAR PUSTAKA

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF