Big Book Snmptn
April 18, 2017 | Author: Dimpun S SSi | Category: N/A
Short Description
Download Big Book Snmptn...
Description
Dewi Rossalia, M.Pd. dkk
10 PRKET SORL DR PEMBRHRSRN INFORMASI TERKINI + STRATEGI LOLOS SBMPTN 2016 • PANDUAN
H JURUSAN
+ MENDAPATKAN BEASISWA •
FULL RINGKASAN MATERI SUPERLENGKAP • FULL SOAL DAN PEMBAHASAN SUPERLENGKAP • PREDIKSI
+ PEMBAHASAN TERAKURAT •
TeslC8lMmpuan
Ak.d.mlk (TKPA):
Verbal, Numerikal, & Figural, Matematika Oasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris Tes Kemampuan Dasar SaIns dan Teknologl (TKD SAINTEK): Matematika IPA, Fisika, Kimia, & Blologi
TES POTENSI AKADEMIK
-
1
Sinonim
2
Antonim
3
Analogi
4
Numerikal (Aljabar dan Aritmetika)
5
Geometri
6
DeretAngka
7
Deduktif/Siiogisme
8
Analitik
10 15 10
9
Deret Gambar
-
10 11
Analogi Gambar
-
Analogi Diagram
20 20
5 15 15 11 11 12 11
-
5
15 15 11 11 12 11
5
5
10
8
-
-
5
7
4
5 5
4
8
-
7
-
-
-
7
MATEMATIKA DASAR
1 2
Persamaan Kuadrat
1
1
1
Fungsi Kuadrat
1
1
3
Pertidaksamaan
1
2
4
Program Linear
2
-
1 1 1
5
Relasi dan Fungsi
1
1
1
6
Matriks
1
1
1
7
Statistika
1
2
2
1 1 1 1 1 2 1
1 1 1
2 1 1
••
SIMPTN seleksl bersama masuk perguruan tinggl neger!
XXXVII
-
8
Trigonometri
9
Limit dan Dierensial
10
Eksponen dan Logaritma
1
2
2
1
2
11
Barisan dan Deret
2
2
3
1
1
12
Sistem Persamaan Linear
1
1
1
3
-
1
1
1
1
-
-
-
-
1
13
1
1 1
14
Logika
1
-
15
Geometri
1
1
16
Antar Ruang Lingkup
-
-
1
1
-
BAHASA INDONESIA
1
Paragraf Pendek
2
2
-
5
-
2
Paragraf Panjang
8
9
9
2
5
3
Paragraf Bertabel
3
3
7
-
10
4
Perbandingan Paragraf
2
1
-
-
5
Tata Bahasa dan EYD
-
-
-
5
6
Kosakata
-
3 Jumlah
15
15
15
15
15
BAHASA INGGRIS
•••
XXXVIII
1
Long Reading Passage
10
10
8
15
12
2
Compare and Contrast Passage
5
5
4
-
-
3
Text Completion
-
-
3
-
3
SIMPT.
seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!
MATEMATIKA IPA
1
Persamaan Lingkaran
1
2
1
1
1
2
Fungsi Kuadrat
1
-
-
-
1
3
Peluang, Permutasi, dan Kombinasi
1
2
1
1
1
4
Relasi dan Fungsi
1
-
-
-
-
5
Geometri
2
1
-
6
Matriks
-
1
1
1
-
7
Dimensi Tiga (3D)
1
1
1
2
1
8
Trigonometri
1
3
2
2
1
9
Limit dan Diferensial
1
1
2
10
Eksponen dan Logaritma
11
Barisan dan Deret
12
Suku 8anyak
1
13
Integral
14
Vektor
15
Transformasi Geometri
16
Antar Ruang Lingkup
1 2
2
-
1
2
3
2
2
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1 1
-
1
2
1
1
FlSIKA
1
Dinamika Gerak dan Partikel
3
2
3
4
2
Fluida
1
1
-
1
3
Gravitasi
-
-
-
1
-
4
Gerak Harmonis Sederhana
1
-
3
3
-
5
Gelombang
2
1
-
-
-
6
Bunyi
1
1
7
Optika Geometri
1
1
1
1
1
8
Optika Fisis
-
-
-
-
1
9
Listri k Statis
1
1
1
-
1
10
Listrik Dinamis
2
2
1
2
1
11
Elektromagnetika
1
1
2
1
1
3
1
SBMPTN seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
•
XXXIX
n
I
12
2
2
1
2
2
13
Relativitas Khusus
-
1
-
-
1
14
Dualisme Gelombang Partikel
2
1
1
-
-
1
2
1
I
15
-
KlMIA
1
Stoikiometri
2
2
2
2
2
2
Termokimia
1
1
2
2
1
3
Laju Reaksi
1
1
1
1
1
4
Kesetimbangan Kimia
1
2
1
2
1
5
Larutan
2
3
4
2
3
6
Reaksi Redoks dan Eleidrokimia
2
2
2
2
2
7
Kimia Organik dan Biokimia
2
2
1
1
3
8
Struktur Atom dan Ikatan Kimia
2
1
1
1
2
9
Sistem Periodik
1
1
-
-
-
10
Kimia Unsur
-
-
1
1
-
11
Kimia Inti
1
1
2
BIOLOGI
xl
1
Sitologi
1
2
Reproduksi Sel
1
1
2
2
1
3
Metabolisme
1
1
2
1
3
4
Genetika
2
1
2
1
1
5
Evolusi
1
2
1
1
1
6
Ekologi
1
1
2
1
1
7
Fisiologi Tumbuhan
1
2
2
1
-
8
Bioteknologi
1
2
1
-
1
SIMPT.
seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!
9
Anatomi Fisiologi Tubuh Hewan dan Manusia
-
-
10
Monera
1
1
11
Protista, Mycota, dan Lichenes
1
1
-
12
Bryophyta dan Pterydophyta
-
-
13
Jaringan Tumbuhan
2
-
-
14
Spermatophyta
-
15
Invertebrata dan Vertebrata
-
1
1
1
16
Taksonomi
2
2
-
1
2
1
3
1
1
-
1
1
-
-
1
1 1
SBMPTN seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
xll
Tes Kemampuan Verbal terdiri atas tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (Iawan kata), tes analogi (padanan kata), dan tes pengelompokan kata. Tes ini bertujuan mengukur pemahaman seseorang terhadap kata. Dengan kata lain, melalui tes ini, koleksi perbendaharaan kata seorang peserta dapat diketahui.
Peserta harus jeli untuk mengetahui kata apa yang memiliki arti atau definisi serupa dengan kata pada soal. Beberapa kata terkadang merupakan kata yang tidak umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
B. TESANTONIM
A. TES SINONIM Tes Sinonim menguji peserta untuk menentukan persamaan dari suatu kata.
Tes Antonim menguji peserta untuk menentukan lawan dari suatu kata, artinya kata yang memiliki makna atau definisi yang bertentangan. Konsentrasi dari peserta sangat diharapkan karena terkadang pada pilihan ganda, ada kata yang merupakan sinonim dari kata pada soal. Itu merupakan jawaban yang menjebak. Ketelitian sangat diperlukan untuk menyelesaikan soal jenis ini.
SIMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
3
I I I I I I I I I
• •
pancaindra dan penyakitnya,
•
urutan peristiwa, dU.
mata uang dan negara,
I
I
: Tips dan trik: :I 1.
Pastikan
:
kanan memiliki kesamaan pola. Jangan
:
sampai terjebak pada pola yang terbalik,
:I
misalkan alat : fungsi = fungsi : alat (ini
:
salah).
: 2.
Teruslah
I
I
bahwa
ruas
kiri dan
menambah
ruas
pengetahuan
I
:
tentang berbagai hal.
:I 3.
Jika Anda masih kebingungan
:
menyelesaikan sebuah soal, melajulah
:
ke soal berikutnya.
I
I I I
Waktu
dalam
sangatlah
berharga.
I I
I I I
D. TES PENGELOMPOKAN KATA
I
I I
I I I I I I
I
c.
I I I I I I I I I
TES ANALOGI Tes
Analogi
menguji
peserta
untuk
menentukan padanan kata yang sesuai dengan pola. Pasangan kata memiliki hubungan
tertentu
dan berbeda-beda
untuk setiap soal. Pengetahuan umum peserta terkadang dibutuhkan di sini. Pada umumnya, beberapa hubungan pada bentuk "... : ...", di antaranya: •
sinonim kata,
•
antonim kata,
I I I
I I I I I I
kata di luar kelompoknya. Kemampuan analisis
I
I I I I I I
waktu,
•
bagian dari,
•
definisi,
I I I I I I I
•
temuan dan tokoh penemunya,
I
•
istilah dalam pengetahuan,
I
suatu
bidang
I
•
sebab dan akibat,
•
kata benda dan kata sifat,
•
benda (alat) dan fungsinya,
.
seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!
I I I I I
I
umum
ditunjang
yang
memadai
menaklukkan tes jenis ini. Beberapa kelompok kata yang mungkin, di antaranya mengenai: •
tempat,
misalnya
nama
kota,
negara, sungai, gurun, gunung, dan lain-lain,
•
nama tokoh, misalnya penulis, atlet, seniman, penemu, dan lain-lain,
•
kata baku,
•
kata benda, kata sifat, atau kata kerja,
•
bidang atau jenis tertentu, misalnya warna, profesi, musik, dan lain-lain,
•
golongan atau kelompok, misalnya hewan, tumbuhan, mamalia, dan lain-
I I I I I
akurat
dapat menjadi senjata terampuh untuk
I I I I I I I
yang
pengetahuan
I I I I
I
4
yang meminta peserta untuk mencari
I
•
SIMPT.
Tes Pengelompokan Kata berisi soal-soal
lain,
•
mata uang, dU.
•
pola meloncat maju n huruf secara tetap (n = 1 atau 2 atau 3 atau ...),
•
pola
meloncat
mundur
n
huruf
secara tetap (n = 1 atau 2 atau 3 atau ...), •
pola meloncat maju 1 huruf, lalu 2 huruf, lalu 3 huruf, dst,
•
pola meloncat mundur 1 huruf, lalu 2 huruf, lalu 3 huruf, dst,
•
pola huruf yang sama, serta
•
pola huruf kembar dengan jumlah huruf meningkat,
Terdapat
berbagai
kemungkinan
pola
yang berbeda dari poJa yang disebutkan di atas. Anda butuh banyak berlatih agar semakin
terampil
dalam
menentukan
pola deret angka dan huruf.
Tes Kemampuan Numerik terdiri atas tes seri angka dan huruf, tes matematika dasar, dan tes matematika berpola.
A. TES DERET ANGKA DAN HURUF Tes Deret Angka dan Huruf menguji peserta
untuk
menentukan
pola
angka atau huruf dari satu suku ke suku
berikutnya.
Peserta
selayaknya
dapat mengimajinasikan berbagai kemungkinan pola yang tepat. Kemampuan melakukan operasi hitung sederhana sangat dibutuhkan di sini. Nilai suku berikutnya pada deret angka dapat merupakan hasil: •
• • • • •
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, akar, pang kat,
•
kombinasi, dan
•
pola angka yang sama,
Pada umumnya, pola pada deret huruf dapat berupa:
SBMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
5
B. TES MATEMATIKA DASAR Tes Matematika Dasar menguji peserta untuk menyelesaikan soalsoal sederhana yang berkaitan dengan matematika. Agar dapat menaklukkan soal jenis ini, peserta dapat mempelajari terlebih dahulu konsep matematika dan rumus dasar dari pelajaran di SD dan SMP. Pemahaman terhadap soal, ketelitian, pengetahuan tentang matematika dasar adalah kunci utama untuk menghadapi soal sejenis ini. Berikut adalah beberapa matematika dasar yang dapat Anda pelajari: • • • •
pangkat, akar, kecepatan, perbandingan,
• • •
skala, keliling dan luas bangun datar, luas permukaan dan volume bangun ruang, ukuran pemusatan, serta untung, rugi, dan diskon
• •
6
SIMPT.
seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri
c.
TES MATEMATIKA BERPOLA Tes Matematika Berpola menguji peserta untuk menentukan pola operasi hitung apa yang tepat sehingga diperoleh sebuah angka lain. Sebagian soal berupa beberapa angka yang terletak pada gambar. Peserta diminta untuk menentukan angka yang tepat untuk mengisi gambar kosong. Tes matematika berpola pada dasarnya tidaklah rumit. Anda hanya perlu mendayagunakan imajinasi Anda semaksimal mungkin mengenai pola perhitungan apa yang tepat sehingga hasil operasi hitung maupun kombinasinya menjadi akurat. Ketelitian, kecepatan, dan ketepatan Anda dalam berhitung sangat diperlukan di sini. Anda sebaiknya rajin berlatih sehingga keterampilan dalam menentukan pola perhitungan semakin terasah.
Beberapa pola perhitungan, di antaranya: • dijumlahkan, kemudian dikurangkan dengan suatu bilangan, • dikurangkan, kemudian dijumlahkan dengan suatu bilangan, • dijumlahkan atau dikurangkan, kemudian hasilnya dikalikan suatu bilangan, • dijumlahkan atau dikurangkan, kemudian hasilnya dibagi suatu bilangan, • dijumlahkan atau dikurangkan, kemudian hasilnya dipangkatkan (kuadrat, kubik, atau pangkat yang lebih besar), • dijumlahkan atau dikurangkan, kemudian dicari akar kuadratnya, • selisih dari jumlah dua pasangan bilangan, • dikalikan atau dibagi suatu bilangan, dan deret bilangan dengan pola tertentu • (umumnya terdapat pada bentuk lingkaran). Masih ada berbagai kemungkinan kombinasi operasi hitung lainnya. Imajinasikanlah berbagai pola perhitungan. Anda tidak perlu selalu berpatokan pada pola perhitungan di atas. Berikut ini adalah beberapa contoh pola soal yang dapat Anda cermati berbagai proses perhitungannya.
Tes Penalaran terdiri atas tes penalaran logis, tes penalaran analitis, dan tes penalaran spasial. les ini merupakan salah satu tes yang krusial untuk mengetahui apakah seorang peserta memiliki daya nalar yang baik dalam mencermati suatu permasalahan.
A. Tes Penalaran Logis dan Analitis Tes Penalaran Logis dan Analitis menguji peserta untuk mendayagunakan logika mereka dalam memahami pernyataan ataupun informasi yang diberikan. lerdapat dua pola tes. Pola pertama adalah peserta diminta untuk menentukan kesimpulan dari beberapa pernyataan yang diberikan (Penalaran Logis). Peserta wajib menghindari perasaan untuk menyelesaikan soal ini. Soal yang diberikan membutuhkan jawaban dari hasil analisis secara logis. Pola kedua adalah peserta diminta untuk mempelajari informasi yang diberikan, kemudian menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan informasi tersebut (Penalaran Analitis). Beberapa cara penarikan kesimpulan
SBMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
7
yang perlu Anda ketahui, antara lain: 1.
Modus Tollens Premis 1:
p~q
Premis 2:
....q
Kesimpulan: 2.
Modus Ponens
I
I I I I I I
Premis 1:
p~q
I
Premis 2:
p q
I I I I
Kesimpulan: 3.
-p
I I I I I I I I I
Silogisme Premis 1:
I
I
: B. TES PENALARAN SPASIAL I I I
I I
Premis 2: Kesimpulan: p~ r Simbol ....berarti negasilingkaran/lawan. Ingkaran
SEMUA berarti BEBERAPAI
SEBAGIAN/ADA.
I I I I I I I I I I
I I I
I I
I I I I
I I
I I I I I I
I I I I I I I I I I
I I I
I I I I I I
I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I
I I I I I I I I
•
8
SIMPT.
seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!
Tes Penalaran Spasial adalah tes logika yang berkaitan dengan gambar-gambar. Daya logika ruang dimensi
dua dan
dimensi tiga peserta teruji pada soal ini. Peserta selayaknya mampu melihat pola gam bar. Dengan demikian, peserta dapat menentukan pola gambar selanjutnya atau pola gambar yang berbeda sesuai dengan
apa yang diminta
dari soal.
Itulah salah satu kunci sukses untuk dapat menaklukkan soal ini.
I I
I I
I I I I
A. OPERASI ALJABAR FUNGSI Misalkan diketahui f(x) dan g{x), maka: a. Jumlah fungsi, (f + g)(x) f(x) + g(x) b. Selisih fungsi, (f - g)(x) = f(x) - g(x) c. Hasil kali fungsi 1. (k . flex) = k . f(x) 2. (f . k)(x) = f(x) . g(x)
=
I
dengan, a. domain: DII•f = {x I f(x) b.
=
range: Rg•f
E
Dg}
C
o,
=
{z I fez) 9 (Rfr"'l Dg)} C
I
I
: : : : : :I
RII
sifat: a. Tidak komutatif, fog "I- 9 f b. Asosiatif, f (g h) = (f g) h c, Terdapat unsur identitas yaitu fungsi I(x) x sehingga f I I f f 0
0
0
0
=
0
=
0
0
=
I
Hasil bagi,
d.
e.
I
(.!.)(X) = f(x) 9 g(x)
Perpangkatan, rex)
I I I I I
= [f(x)]"
I
I I I I
I
B. FUNGSI KOMPOSISI Jika fungsi f dan 9 memenuhi Rf r"'I DII "l{0}maka komposisi dari 9 dan f, ditulis 9 of (berarti f dilanjutkan g) dengan aturan: (g f)(x) g(f(x» 0
=
9
I I I I I
z
= g(x)
of
Jika fungsi f: A -+ B ditentukan dengan aturan y = (x), maka invers dari f adalah f1: B -+ A dengan aturan x t1 (y)
=
B
I I I I
I I I
I I I I
I I I I I I
I
y = f(x)
C. FUNGSI INVERS
I I I
I I
I I I
sifat:
a. b. c. d. e.
=
=
f 0 t1 t1 0 f I (f 0 g)-1 g-10 t1 (f 0 9 0 h)-1 h-10 g-10 t1
fog fog
=
=
= h -+ f = h g-1 h = m n -+ h = (f 0
0
0
0
g)"1 (m n) 0
0
I I I I
I
SIMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl neger!
9
Beberapa
contoh
fungsi
dan
3.
fungsi
!)n (
inversnya
b
fungs! alrai
fungs!
=
(a. b)n an . b" dengan b ~ 0
= ~; bn
!Ilvers
B. BENTUKAKAR Bentuk akar adalah akar dari bilangan rasional
yang
hasilnya
merupakan
bilangan irasional.
a.
Operasi Aljabar pada Bentuk Akar Dua buah bentuk akar atau lebih dapat dioperasikan memakai
secara
operator
aljabar
dengan
penjumlahan
(+),
pengurangan (-), dan perkalian (x).
b.
Sifat 1.
Penjumlahan dan pengurangan Untuk setiap a, b, c dan d bilangan real, m dan n bilangan asli maka berlaku:
c!ifS ± d!ifS = (c ± d)!ifS
A. CASAR EKSPONEN a.
2.
Definisi Bentuk
an
merupakan
Untuk setiap a, b, c dan d bilangan
bilangan
real, m dan n bilangan asli maka
berpangkat di mana a disebut sebagai bilangan
pokok
dan
n
Perkalian
berlaku:
sebagai
!ifS. ~ = ~a .b !ifS _ nf!
pangkatnya.
1.
an =a·a·a·
... ·a·a·a
~ -Vb
n
=
2.
aD 1 ; untuk setiap a
3.
a-n = _!_ an
4.
a; =!ifS
•
untuk setiap a
;
'¢
0
untuk setiap a
3. '¢
0
b.
'¢
0 dan n genap
untuk setiap n bilangan ganjil positif
Sifat 1. an . am = all'tm an n m --m=a - ; dengan a ~ 0 2.
10
SIMPT.
Untuk setlap a > b maka berlaku:
Jb J(a+b} -2.Ja·b =..Ja - Jb ~(a +b +c) +2{ .Ja·b +.Ja·c =..Ja+Jb+.JC J(a+b)
positif, atau •
Menarik bentuk akar
c. Merasionalkan
+ .Jb.C)
Pecahan
Bentuk
dengan
bagian
Akar
a
Bentuk
(an)m= amn
penyebut
seleksl befsama masuk perguruan linggl negerl
+ 2.Ja.b =..Ja +
pecahan berbentuk
akar
dapat
dirasionalkan sehingga lebih sederhana.
Oi mana a dinamakan bilangan pokok,
Cara merasionalkan penyebut pecahan
sedangkan
tergantung pada bentuk pecahannya.
eksponen.
1. 2.
a Jb-
dinamakan
_ c(a-Jb) _ ---'--:::--___":" 2 a -b
a+Jb c
_ c(a+Jb)
a-Jb
a2-b
-
Grafik y
c __c(~ -Jb)
3.
x
x
aJb b
c
varia bel
1.
---!....--~
~+Jb
a-b
c
Jika x
= 1 maka y = aO= 1, jadi grafik
selalu melalui titik (0, 1).
_ c(~+Jb)
~-Jb-
= ax dengan 0 < a < 1
2.
a-b
Jika
x ~ co, maka y = lim aX = 0
, jadi garis y
=
x-.",
0 disebut asimtot
datar.
C. PERSAMAAN EKSPONEN
3.
Persamaan eksponen adalah persamaan
maka y = lim aX =0 X-.'" , jadi grafik makin ke kiri makin ke
yang di dalamnya terdapat pangkat yang
atas.
berbentuk
b.
beberapa
bentuk
eksponen, di antaranya: 1. Jika af(X)= aP, maka f(x) 2.
persamaan
-00,
Sifat Fungsi eksponen y = f(x) = aX,a > 0; a '/:. 1, mempunyai sifat-sifat: 1.
=p
Jika af(x)= bf(X),maka f(x) = 0
4.
Jika af(X) bg(X)maka f(x) log a
=
Kurva
terletak
diatas
X
sumbu
(definit positif).
Jika af(x)= ag(X),maka f(x) = g(x)
3.
2.
= g(x)
3.
Memotong
sumbu
hanya di titik
(0,1). Mempunyai asimtot datar di sumbu X, atau y O. Monoton naik untuk a > 1. monoton naik untuk 0 < a < 1.
=
log b 5.
x~
fungsi dalam x (x sebagai
peubahlvariabel). Ada
Jika
Jika h(x)f(X)= h(x)g(X),maka bilangan
4.
pokok (dalam fungsi) sarna, pangkat
5.
berbeda. 6.
Jika A(af(X»2+ B(af(X»+ C bentuk ke
eksponen
bentuk
= 0 maka
tersebut
persamaan
dibuat kuadrat,
kemudian diselesaikan dengan sifat persamaan kuadrat.
A. PENGERTIAN Logaritma
merupakan
invers
dari
eksponen. Logaritma bilangan b dengan
D. PERTIDAKSAMAAN
EKSPONEN
memangkatkan
a. Definisi Fungsi f(x)
o disebut
bilangan pokok a sarna dengan c yang
= ax
atau y
= ax dengan
a>
a sehingga menjadi b,
ditulis dengan
fungsi eksponen.
SBMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
11
dengan a dinamakan basislbilangan pokok, a > 0 ; a '# 1; b dinamakan numerus, b > 0; dan c dinamakan hasil logaritma.
a. Definisi
=1 =0
1. 2.
810ga 810g1
3.
81ogx=--
I
1 Xloga
C.
PERTIDAKSAMAAN LOGARITMA
a.
Definisi Fungsi yang berbentuk y = 810gx dengan a > 0 dan a disebut fungsi logaritma.
b. Sifat 1.
810gxy = 810gx + 810gY
2.
81og~ = 810gx - 810gY
3.
Yn
a'" logb
n
= _. 810gb m
B.
4.
Plogx 810gx = ; p > 0 dan p i:- 1 Ploga
5.
Ilog x . Xlog Y = 810gY
6.
a"·ogx = x
PERSAMAAN
I
b. Sifat Fungsi logaritma g(x)
1
y = f(x) = 810gx dan
1
810gx, a > 0 ; a i:- 1, mempunyai
sifat-sifat: 1. Grafik fungsi logaritma setangkup atau simetri terhadap sumbu X. 2. Grafik fungsi memotong sumbu hanya di titik (1,0). 3. mempunyai asimtot tegak di sumbu V, atau x o. 4. Fungsi logaritma merupakan fungsi bijektif atau koresponden satu-satu. 5. Monoton naik untuk a > 1. 6. Monoton turun untuk 0 < a < 1.
LOGARITMA
Persamaan logaritma adalah persamaan yang di dalamnya terdapat logaritma di mana numerus ataupun bilangan pokoknya berbentuk suatu fungsi dalam
=
'#
=
I
x. Ada beberapa bentuk persamaan logaritma, di antaranya adalah a. b.
810gf(x) = 810gg(x) ~ f(x) = g(x) 810gf(x) b ~ f(x) ab
c.
Bentuk A(llogx)2 + B(810gx) + C = 0
=
=
Persamaan kuadrat adalah persamaan yang dinyatakan oleh bentuk: ax2 + bx + c 0 dengan a, b, cereal dan a ,*0
=
I
A.
SIFAT-SIFAT AKAR Misalkan x, dan x2 akar-akar persamaan ax2 + bx + c = 0 dengan D > 0 maka -b - .Jf5 -b + .Jf5 Xi = dan x2 =--2a 2a Sebagai akibat rumus diatas, diperoleh sifat jumlah, hasil kali dan selisih akarakar
12
SIMPT.
seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri
a.
Catatan: a. Jumlah kuadrat X12 + X22 = (X1 + X2)2 - 2X1X2 b. Jumlah pang kat tiga X13 + X23 (x, + X2)3 - 3X1X2(X1 + x2) c. Selisih kuadrat
b.
2.
=
= (x, - X )(X
X12 - X22
d.
2
1
c.
+ x2)
Kuadrat selisih (X1 - X2)2
e.
= (x, + X2)2 -
4X1X2
D ="2 a
d.
Jumlah kebalikan 1 1 x1 +X2
-+-= x,
x2
X1X2
e.
B. JENIS AKAR Tinjau persamaan: ax + bx + c = 0 ~ Nilai
f.
2
2
b2
-
4ac
X1,2
-b ± .Jb -4ac = 2a
digunakan
sebagai
diskriminan (pembeda) = D. Jenis akar persamaan ditentukan oleh besarnya D. Kemungkinan yang dapat terjadi: a. Jika D > 0, D non-negatif, maka persamaan kuadrat tersebut akarakarnya real 1. D > 0, persamaan kuadrat mempunyai 2 akar real yang berbeda 2. D 0, persamaan kuadrat mempunyai 2 akar real yang sarna b. Jika D < 0, maka persamaan kuadrat tidak mempunyai akar real c. Jika D = k2, maka mempunyai 2 akar rasional
g.
h.
=
Catatan: Dari uraian di atas, dapat dikembangkan bentuk perluasan untuk akar-akar real (D ~ 0).
Kedua akar berkebalikan 1. D z o 2. X1,X2 = 1 Kedua akar berlawanan 1. D > 0
c.
x1 + x2 = 0 x1. x2 < 0
3. Kedua akar positif 1. D ~ 0 2. x1+ x2 > 0 3. x,. x2 > 0 Kedua akar negatif 1. D ~ 0 2. x1+ x2 < 0 3. x.. x2> 0 Akar yang satu positif dan yang lain negatif (berlainan tanda) 1. D > 0 2. x1. x2 < 0 Kedua akar lebih besar dari bilangan konstan p 1. D ~ 0 2. (x, - p) + (x2 - p) > 0 3. (X1 - p) . (x2 - p) > 0 Kedua akar lebih keeil dari bilangan konstan q 1. D ~ 0 2. (x, - q) + (x2 - q) < 0 3. (x, - q) . (x2 - q) > 0 Kedua akar berada di antara dua bilangan konstan p dan q ; (p< q) 1. D ~ 0 2. (x, - p) + (x2 - p) > 0 3. (x, - q) + (x, - q) < 0 4. (x, - p) . (x2 - p) > 0 5. (x, - q) . (x2 - q) > 0
MEMBENruK KUADRAT
PERSAMAAN
Persamaan kuadrat dapat dibentuk jika kedua akarnya atau informasi tentang kedua akarnya diketahui. Jika suatu
SBMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
13
persamaan kuadrat mempunyai akarakar Xi dan x2 maka persamaannya adalah: x2 - (x1 + x2)x + (X1X2) = a
I
A. BENTUK UMUM Bentuk umum dari fungsi kuadrat adalah: y = f(x) = ax2 + bx + c a. b. dan c merupakan konstanta; a 'I- O.
B. GRAFIK
I
Grafik fungsi kuadrat adalah sebuah parabola. Untuk melukiskan sebuah parabola. dapat dilakukan dengan langkah: a. Titik Potong Dengan Sumbu x (y 0) y ax2 + bx + c a sehingga membentuk persamaan kuadrat. Beberapa kemungkinan:
C.
Sumbu Simetri Sumbu simetri adalah suatu garis yang sejajar dengan sumbu y dan melalui titik puncak yang membagi parabola menjadi dua bagian yang simetris. Persamaan sumbu slmetri-s b x=-2a
d.
Titlk Puncak Koordinattitikekstrim pada parabola disebut sebagai titik puncak. Koordinat titik puncak:
=
=
=
I
(-;;.f(-;;)) e. I
b.
Titik Potong Dengan Sumbu y (x
=
0)
= a
y = ax2 + bx + c. untuk X maka y = c ~ titik potong dengan sumbu Y adalah (a. c). Beberapa kemungkinan:
14
SIMPT.
seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri
Titik Bantu Untuk melengkapi sketsa grafik dapat mengambil beberapa nilai X dan y.
c.
MENENTUKAN KUADRAT OlketailLlI
FUNGSI
Pelllisaian
A. JENIS-JENIS PERTIDAKSAMAAN a.
Pertidaksamaan Linear Pertidaksamaan linear adalah pertidaksamaan yang salah satu atau kedua ruasnya mengandung bentuk linear dalam x.
b.
Pertidaksamaan Kuadrat Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidak-samaan dalam x yang bentuk umumnya: ax2 + bx + c > 0 dengan a, b, c konstanta; a #= O.
c.
Pertidaksamaan Pecahan Pertidaksamaan pecahan adalah pertidak-samaan dalam x yang penyebutnya meng-andung variabel x
D. GARIS DAN PARABOLA Garis lurus : y Parabola
= mx + n ... (1)
: y = ax2 + bx + c ... (2)
Koordinat titik potong garis lurus dan parabola di atas merupakan nilai x dan y yang memenuhi persamaan (1) dan (2). mx + n ax2 + bx + c
=
ax2 + (b- m)x + (c- n) = 0 Jika D adalah diskriminan hasil eliminasi kedua persamaan, D = (b- m)2- 4a(c - n), maka beberapa kemungkinan di antaranya adalah:
SBMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
15
ta na=
3.
DEpannya a SAmpingnya a
• slna cos a
a -b
1 b -e cotn = tana a
b.
Teorema Pythagoras, a2 + b2 = c2 Jika dibagi dengan c
1.
(:
2
+(:)2 =(~)2 -+ sin2 a + cos2 a
2.
Jika dibagi dengan b ~)2 +(:)2 =(~)2 -+tan2a+1 =sec2
d.
Pertidaksamaan Irrasional (Sentuk Akar) 3.
Pertidaksamaan irrasional merupakan pertidaksamaan yang variabelnya ada di dalam tanda akar.
Jika dibagi dengan a (:)2 +(:)2 =(~)2 -+1 +cot2a =csc2
a B. DALIL DALAM SEGITIGA Untuk segitiga sembarang ABC, berlaku:
a.
A. PENGERTIAN
Aturan Sinus abc --= sinA
Pada segitiga ABC siku-siku di C, berlaku
B
=-sinB sinC
c B
a a.
Fungsi Trigonometri 1.
.
smn =
DEpannya a a =Miring c
-+csca=.
2.
cos a =
16
1
c
=slna a
SAmpingnya a b =Miring c
-+seca=
SIMPT.
b.
1
b
=cosa c
seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!
Aturan Cosinus
c.
Luas Segitiga 1.
b.
Proyeksi Titik pada Bidang •
Diketahui ketiga sisinya
diperoleh
Luas = ~s(s -a)(s-b)(s-c)
=
di mana s
Diketahui
dengan
setengah
•
keliling
titik A dengan bidang a yaitu titik /J:.. /J:.
dua
= iabsinc
garis
Perpotongan garis tegak lurus dari
SISI
disebut proyeksi titikApada bidang a.
dan
A
sudut yang diapitnya L
menarik
tegak lurus dari titik A bidang a.
segitiga = i(a+b+C) 2.
Proyeksi titik A pada bidang a dapat
= iacsinB
= ibcsinA
.. .. ... .. ,... .. ..... --.
.".
.".... A' .......
c. a.
IDENTITAS TRIGONOMETRI Penjumlahan dan Selisih Dua Sudut
c.
Proyeksi Garis pada Bidang •
sin(A ± B) = sin A cosB ± cosAsinB cos(A
b.
diperoleh dengan membuat proyeksi
± B) = cos A cosB + sin A sinB
tan(A±B)=
titik-titik yang terletak pada garis 9 ke bidang a.
tanA±tanB 1+ tanAtanB
•
Sudut Rangkap
Selanjutnya titik-titik hasil proyeksi ini dihubungkan, maka diperoleh proyeksi dari garis 9 pada bidang a,
sin2A = 2sinAcosA
yaitu g'.
cos2A = cos" A - sin2 A = 2cos2 x-1 =1-2sin2
Proyeksi garis 9 pada bidang a dapat
A
A
I I I I I
I I I I I
I
I
I
b
b
b
A'
8'
C'
.....,.. I I I I
tan2A = 2tanA 1-tan2 A
,. 8 _...C••• I
_. ..... -,
I
B. JARAK a.
A. PROYEKSI a.
Jarak Titik A dan Titik B Jarak titik A dan titik B adalah panjang
Proyeksi Titik pada Garis
garis yang menghubungkan
•
tersebut.
Proyeksi titik A pada garis 9 dapat diperoleh dengan menarik garis tegak
kedua titik
B
lurus dari titik A terhadap garis g. •
Perpotongan garis tegak lurus dari
b
titik A dengan garis 9 yaitu /J:.. /J:. disebut proyeksi titik A pada garis g.
A
a
9
b.
Jarak Titik A ke Garis g Jarak titik A ke garis 9 adalah panjang garis dari titik A dan tegak lurus garis g.
SBMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
17
9
c. Sudut Antara Garis dan Bidang c.
Jarak Titik A ke Bidang a
Sudut antara garis dan bidang adalah sudut antara garis tersebut dengan proyeksinya pada bidang itu.
Jarak titik A ke bidang a adalah panjang garis dari titikAdan tegak lurus bidang a. A
....... ..
p
.. ...-'
.-'
At"' __
1"\
..
•
d.
AP\ tegak lurus bidang a, jika AP\ tegak lurus dengan dua buah garis sembarang yang terletak di a.
• •
Jarak Dua Garis yang Bersilangan
•
Jarak dua garis yang bersilangan adalah panjang garis yang tegak lurus kedua garis tersebut.
d.
Sudut Antara Dua Bidang Sudut antara dua bidang adalah sudut antara dua garis yang terJetak pada masing-masing bidang tersebut, di mana garis-garis ini tegak lurus pada garis potong dua bidang (garis tumpuan) itu, dan berpotongan di garis potong kedua bidang.
c.
SUDUT
a.
Sudut Antara Berpotongan
Dua
Garis
Sudut antara dua garis berpotongan adalah sudut lancip yang dibentuk kedua garis tersebut.
• •
b.
SudutAntara Dua Garis Bersilangan Sudut antara dua garis bersilangan adalah sudut yang didapat dengan menggeser salah satu garis dengan arah sejajar hingga berpotongan dengan garis lainnya.
18
Cari titik tembus garis m dengan bidang (titik T). Cari titik ujung garis (titik Pl. Proyeksikan titik P pada bidang a sehingga diperoleh titik O. Sudut yang dicari adalah sudut yang dibentuk garis m dan TO.
SIMPT.
seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!
• • •
Tentukan garis potong antara bidang a dan bidang ~ (garis m). Tentukan titik sembarang pada garis m (misalnya titik C). Tarik garis 9 yang terletak pada bidang a , .1 m dan melalui C. Tarik garis h yang terletak pada bidang ~ , .1 m dan melalui C. Sudut yang dicari (sudut 0) adalah sudut antara garis 9 dan h.
A. PENGERTIAN Persamaan umum irisan kerucut adalah
Ax2 + Sy2 + ex + Dy + E
=°
di mana, jika a.
b.
A = S, disebut persamaan lingkaran. At: S, maka 1. AS > 0, disebut persamaan elips 2. AS 0, disebut persamaan parabola 3. AS < 0, disebut persamaan hiperbola
=
B. LINGKARAN Lingkaran adalah himpunan titik-titik pada bidang datar yang beriarak sama terhadap satu titik tetap. Untuk selanjutnya, titik tetap itu disebut sebagai pusat lingkaran dan jarak tetap disebut sebagai jari-jari.
a.
Persamaan Umum Lingkaran Persamaan
b.
Persamaan Garis Singgung (PGS) Garis Bergradien m Pusat
Persamaan Lingkaran
Persamaan Garis Singgung
SBMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
19
c. PGS yang Melalui Sebuah Titik 1.
Titik pada lingkaran Untuk PGS titik pada lingkaran. digunakan prinsip bagi adil. yaitu: Bentuk
2.
Diubah Menjadi
Titik di luar lingkaran Persamaan garis singgung yang ditarik dari titik (x, y 1) di luar lingkaran:
! (x,.
yJ
Langkah-Iangkah: 1)
Tentukan garis polar (gp) dengan membagi adil persamaan lingkaran dengan titik (x1• y 1)' jika:
20
SIMPT.
2)
Subtitusikan gp ke persamaan lingkaran sehingga diperoleh (x2• Y2) dan (x3• Y3)
3)
Persamaan garis singgungnya adalah Persamaan
Garis Singgung
Persamaan
Garis Polar di (x.; Yo)
seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri
di (x2' Y2)
o
0
b.
Deret Deret adalah jumlah yang diperoleh dari penjumlahan suku-suku suatu barisan. 8ecara umum deret dapat ditulis n
A.
NOTASI SIGMA
U, + U2 + U3 + ... + U = LUI n
a.
Definisi Notasi sigma dilambangkan dengan ":Eo, yaitu sebuah huruf Yunani yang berarti penjumlahan.
C.
U1 + U2 + U3 + ... + Un= LUI 1=1
dengan n adalah bilangan asli.
b. Sifat
2.
b.
n n LUI=LUl 1=1
n LA
Barisan aritmatika dapat dituliskan a , a + b, a + 2b, a + 3b, a + 4b, ..., a + (n -1)b
l=1
= nA dengan A = konstanta
1=1
3.
n n LAUi =ALU, 1~1
4. 5.
7.
A
-
konstanta n n n L(UI ± "') = LUI ± 1_1
1_1
n
n
L'" 1-1
n
n
I:(UI ± ",)2 = LUI2 ±2I:U,. VI + I: ",2 i=1
6.
dengan
is'
n
LUI +
i=1
i='
L U = LUI
b.
Jumlah n Suku Pertama (Sn) n
s, = 2 (U, + Un) =%(2a+(n-1)b)
I
I=m+,
1=1
m
n-1
n+'
LUI = LUI+1 = LUI-1 1=0
1=2
D. BARISAN GEOMETRI
k
LUI =Uk I=k
B. BARIS DAN DERET a.
Suku ke-n (Un) Un=a+(n-1)b dengan: a = U1 = suku pertama b = beda
n
1=1
1=1
8.
a.
1=1
m
BARIS DAN DERETARITMETIKA Baris dan deret aritmetika adalah suatu barisan bilangan dengan selisih antara dua suku yang berurutan selalu konstan, U2 - U1 = U3 - U2 = Un- Un-1. untuk selanjutnya, selisih dari dua suku yang berurutan dinamakan beda, ditulis
n
1.
1=1
Barisan Barisan adalah himpunan bilangan yang diurutkan menu rut suatu aturan tertentu. Tiap bilangan disebut suku-suku barisan atau dinotasikan Un' 8ecara umum barisan dapat ditulis U1, U2, U3,
...
,
Un
= {UJ
DAN
DERET
Baris dan deret geometri adalah suatu barisan bilangan di mana perbandingan antara dua suku yang berurutan selalu konstan.
Untuk selanjutnya, perbandingan antara dua suku yang berurutan dinamakan rasio, ditulis r.
dengan n adalah bilangan asli.
SBMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
21
Barisan geometri dapat dituliskan a , ar, ar2, ar3, ..., ar"-1
a.
suku. Salah satu cara untuk menguji konvergensi suatu deret dengan menggunakan uji rasio, yaitu
8uku ke-n (Un) Un = 81""-1 dengan: a U1 suku pertama .
Irl < 1
= = r = rasio
b.
atau
-1 < r < 1
Dari bentuk di atas maka yang dapat diuji kekonvergensiannya adalah deret geometri. Deret geometri yang konvergen akan mempunyai jumlah
Jurnlah n 8uku Pertarna (8n)
8n = a (rn -1) = a (1-rn) r-1 1-r
E. DERET KONVERGEN Suatu deret disebut konvergen jika mempunyai jumlah sampai tak hingga
A. DASAR POLINOMIAUSUKU BANYAK a.
Pengertian Bentuk umum suku banyak berderajat n
dengan ai e Real dan an *- 0, X merupakan variabel (peubah) Suku Banyak disebut juga Polinomial. Jika pangkat tertinggi n maka disebut suku banyak berderat n, dengan koefisien *- o. Suku banyak dapat dinyatakan sebagai fungsi yaitu fungsi bulat, dengan pangkat pada variabel-variabelnya selalu bilangan bulat. Nilai suku banyak dapat ditentukan dengan dua cara: 1. Substftusi f (k ) = ankn+ 8n_1kn-1+ 8n_2kn-2 + ... + a2k2 +a1k+80 2.
Metode Horner Misal untuk polinomial berderajat 4, f(x)=a4x4
+aaxa +a~2 +a,x+80
~~.,.+ x=k
a4k a4 a4k + a3
22
SIMPT.
S4k2+ a4k + aak + a2 a
seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri
............. p+ S4ka+ aak2+ +
+ a2k + a,
..--..-~ U'4K"'+ a3k3 + a~2 + a1k
b. Kesamaan Suku Banyak Jika diketahui suku banyak f(x) dan g(x)
I I I I I I I I
yang dinyatakan dalam bentuk z ...+ azxz + a.x + a : f (x) = anxn+ an_1xn-+1 an_zxn-+ o
I I I
dan
9( X) = bnxn+ bn_1xn-+1 bn_2xn-+2 ...+ b2x2+ b1x + bo :
I
maka
f(x)
dikatakan
sarna
dengan
g{x), ditulis f (x) == g(x), maka berlaku hubungan an = bn,an_1 = bn_1,···,a2
= b2,a1 = b1,aO = bo
a. Penjumlahan dan Pengurangan dijumlah
banyak
atau
lebih dapat
atau dikurangi
dengan
cara
menjumlah atau mengurangi koefisienkoefisien
dari variabel
yang pang kat
masing-masing
suku dan suku banyak dengan suku banyak yang lain.
c. Pembagian dapat
dilakukan
lebih tinggi atau sarna dengan derajat banyak
sebagai
pembagi.
Pembagian suku banyak ini diperoleh Hasil Bagi dan juga sisa pembagian. Jika suku banyak f(x) dlbagi oleh g(x) dan hasil baginya adalah h{x) maka:
= g(x).h{x)
+ sisa
dengan: •
Derajat f(x)
= derajat
g(x) + derajat
•
2.
3.
Suku banyak f(x) dibagi oleh (ax3 + bx2 + ex + d) maka sisanya adalah
I I
I I I I I
Suku banyak f(x) dibagi oleh (ax2 + bx + c) maka sisanya adalah px + q.
I
I I I I I I I I I
Jika suku banyak f(x) dibagi oleh (ax
+ b) maka sisanya adalah f( -~).
I I I
pX2+ qx + r dan seterusnya.
e. Teorema Faktor 1.
Jika f(x) adalah suku banyak dan (x - k) adalah faktor dari f(x) jika dan hanya jika f(k)
2.
= O.
Jika f(x) adalah suku banyak dan f(x) habis dibagi dengan (x - k) jika dan hanya jika f(k) = O.
I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I
I I I I I I I I I
I I I I
h(x).
•
I
I
banyak sebagai yang dibagi, pangkatnya
f(x)
I
I
pembagian dengan syarat derajat suku
suku
I I
I I
banyak
a maka sisanya adalah f(a).
I
I
mengaJikan
suku
I
Teorema Sisa 1. Jika suku banyak f(x) dibagi oleh x -
I I I I I
b. Perkalian
Dua
: d.
I
peubahnya sarna atau sejenis.
Caranya
I I I I I I I I
I I I I I I I I I I
B. OPERASI ALJABAR
Dua suku
I
C. PERSAMAAN SUKU BANYAK Bentuk Umum aoxn + a 1Xn-1+ a7:' yn-2+ a 3'" yn-3 +...+ an-1 x +
an =0 dengan al e real dan a
::j:
0, mempunyai
akar-akar paling banyak n buah, bisa semuanya
bilangan
real,
sebagian
akarnya real, sebagian lagi tidak real, atau semua akarnya tidak bilangan real.
Jjika g{x) fungsi linear maka sisa
I
Jika semua akar-akar real maka bentuk
I I
berupa konstanta.
I
persamaannya dapat ditulis
Jika g(x) poJinom berderajat n maka sisa merupakan
polinom
derajat maksimum n - 1.
dengan
I I I I I
I
a(x - x1) (x - x2)(x - x3) sehingga (x - x1)(x - x2)
=
(x - xn) 0 (x - xn ) masing-
masing faktor dari suku banyak f(x).
SBMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl
23
Berarti f(x1) = 0, f(x2) = 0, ... , f(xn) =
dan Xi' X2 ... , Xn disebut persamaan suku banyak.
°
akar-akar
A. DEFINISI a. Pengertian Matriks adalah susunan beberapa bilangan dalam bentuk persegi panjang, yang diatur menurut baris dan kolom.
A=
k\~~~-i ~~lJj
~~~-;~r1~~ ~
..._~~~ "¥I
24
SIMPT.
seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri
=
a11 a12 a21 a22
... ...
...
...
... ...
ali
al2
..
,
ail a21 all
all elemen matriks A pada baris ke-i ko10mke-j matriks A di atas memuat i baris dan j kolom, maka dikatakan matriks A berordo IxJ
b.
Kesamaan Matriks
:
Perkalian bilangan skalar k dengan
I
Dua matriks A dan 8 sarna (A = B), jika: 1.
Ordonya sarna
2.
Elemen-elemen
I
yang
setiap elemen
seletak:
Sifat:
I I
Transpose matriks A (At) adalah matriks elemen-elemen
pada
baris A dengan elemen-elemen kolomnya.
pada
I I I I I I I I I I
1. 2.
I I I I I I I I I I
=
dengan elemen 8 yang bersesuaian. Sifat: 1. Komutatif: A + B = B + A 2.
Assosiatif: (A + 8) + C = A + (8 + C)
3.
Ada matriks 0 sehingga A + 0 = 0 + A =
4.
Ada matriks -A, sehingga (-A) + A =
Matriks 0 adalah matriks di mana semua elemennya bernilai O. Matriks
(-A)
diperoleh
dengan
mengalikan setiap elemen Adengan -1.
b.
mengalikan
I I
I I I I I I
dengan
Pengurangan Pengurangan dua matriksAdan B, ditulis C = A - B, adalah matriks yang diperoleh dengan menjumlahkan matriks A dengan
I
Sifat:
I I I I I I I I I
I I
c. Perkalian Matriks 1. PerkaHan matril
View more...
Comments