Besta's Blog_ Menyusun Time Schedule Dan Kurva S

August 6, 2017 | Author: dhyfor | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

1...

Description

1

  Lainnya    Blog Berikut»

[email protected]   Dasbor   Keluar

Selamat Datang di BESTA'S BLOG, Berbagi Ilmu Tentang Teknik Sipil, Semoga Bermanfaat...CIVIL ENGINEERING...WE CREATE_

Senin, 19 Agustus 2013

Cari Blog Ini Cari

Menyusun Time Schedule dan Kurva S Perencanaan (Shceduling) merupakan bagian terpenting untuk mencapai keberhasilan proyek konstruksi. Pengaruh perencanaan terhadap proyek konstruksi akan berdampak pada pendapatan dalam proyek itu sendiri. Hal ini dikuatkan dengan berbagai kejadian dalam proyek konstruksiyang menyatakan bahwa perencanaan yang baik dapat menghemat ± 40% dari biaya proyek, sedangkan perencanaan yang kurang baik dapat menimbulkan kebocoran anggaran sampai ± 400%. Sering terjadi ketidaktepatan persepsi oleh pihak industri konstruksi antara “perencanaan” dan “penjadwalan”. Kedua kata tersebut sering disatukan dan digunakan untuk menyebut jabatan seseorang dalam unit usaha “perencanaan dan penjadwalan”. Arti sesungguhnya dari keduanya sangat berlainan meskipun tetap saling berkaitan. “Penjadwalan” digunakan untuk menggambarkan “proses” dalam proyek konstruksi dan merupakan bagian dari “perencanaan”. Keterkaitan antara perencanaan dan penjadwalan dapat diilustrasikan sebagai berikut. Perencanaan pondasi dari sebuah bangunan mencakup beberapa fungsi yang terkait, yaitu fungsi estimasi, penjadwalan, pengendalian. Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan dari berbagai alternative yang mungkin, misalnya metoda konstruksi yang tepat dan urutan kerjanya. Proses ini nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan estimasi dan penjadwalan dan selanjutnya sebagai tolok ukur untuk pengendalian proyek. Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dan urutan kegiatan serta menentukan waktu proyek dapat diselesaikan. Penjadwalan merefleksikan perencanaan dan oleh karenanya perencanaan harus dilakukan lebih dahulu. Hal­hal yang mendasar dari kegiatan perencanaan adalah pencarian informasi dan data, pengembangan dari berbagai alternatif yang mungkin, melakukan analisis dan evaluasi dari berbagai alternatif, pemilihan altenatif, pelaksanaan, dan memberi masukan. Rekapitulasi Biaya Rekapitulasi biaya merupakan bagian dari perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang berfungsi untuk merekap hasil

Besta's Blog My Best Blog Isi blog ini merupakan sumber pengetahuan tentang dunia teknik sipil Semoga Bermanfaat.. Lihat profil lengkapku

Do'a

perhitungan analisa harga satuan sehingga mudah dibaca dan dipahami, sebelum membuat rekapitulasi harga bangunan terlebih dahulu dihitung harga tiap­tiap item pekerjaan. Contoh analisa harga satuan yang merupakan detail dari rekapitulasi harga bangunan, antara lain:  Pekerjaan persiapan meliputi:  1.  Pekerjaan mobilitas alat dan bahan

Total Penayangan  

1 4 1 9 7 5

Like Ya!!

2.  Pekerjaan pembersihan lahan 3.  Pekerjaan pemasangan bowplank Pekerjaan pondasi meliputi: 1.  Pekerjaan galian tanah 2.  Pekerjaan lantai kerja

Find us on Facebook

Besta's Blog Like

33 people like Besta's Blog.

3.  Pekerjaan urugan pasir 4.  Pekerjaan batu kosong 5.  Pekerjaan pasangan batu kali Pekerjaan dinding meliputi:

Facebook social plugin

1.  Pekerjaan pasangan dinding bata 2.  Pekerjaan plesteran 3.  Pekerjaan acian Dokumenku

Pekerjaan beton bertulang meliputi:

►  2015 (3)

1.  Pekerjaan sloof

►  2014 (155)

2.  Pekerjaan kolom

▼  2013 (35)

3.  Pekerjaan ring balok

►  September (7)

4.  Pekerjaan plat dak beton

▼  Agustus (27)

5.  Pekerjaan tangga beton Pekerjaan atap meliputi: 1.  Pekerjaan rangka atap

Struktur Jalan Rel Wheel Loader Bucket Wheel Excavator (BWE)

2.  Pekerjaan penutup atap

Dragline

3.  Pekerjaan lisplank

Power Shovel

Pekerjaan plafond meliputi:

Alat Pengangkut (Hauling Units)

1.  Pekerjaan rangka plafond

Power Scrapper

2.  Pekerjaan plafond

Buldoser

Pekerjaan lantai meliputi: 1.  Pekerjaan urugan tanah 2.  Pekerjaan lantai kerja 3.  Pekerjaan pasir urug 4.  Pekerjaan lantai Pekerjaan landcape meliputi:

Metode Pelaksanaan Pemasangan Gelagar dan Plat Jem... Menyusun Time Schedule dan Kurva S Rencana Kerja dan Syarat­ syarat (RKS) Gambar yang Dibutuhkan untuk Merencanakan dan Memb...

1.  Pekerjaan urugan tanah

Gambar Bangunan

2.  Pekerjaan kantin

Penulangan Balok Kantilever

3.  Pekerjaan paving blok

Penulangan Plat Lantai

4.  Pekerjaan taman

Penulangan Balok

Pekerjaan pintu dan jendela meliputi: 1.  Pekerjaan pintu 2.  Pekerjaan jendela 3.  Pekerjaan boven Dari masing­masing item pekerjaan tersebut dihitung analisa harga satuannya masing­masing kemudian dibuat rekapitulasi harga pekerjaan. Contoh rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya sebuah pembangunan rumah 1 lantai berisi daftar jenis pekerjaan dan harga, yaitu: Pekerjaan struktur dan arsitektur meliputi:

Penulangan Kolom Fungsi Penulangan pada Struktur Beton Pengertian dan Fungsi Besi Beton Perkerasan Jalan Manajemen Proyek yang Baik Cara Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Alat Berat (Part 2)

1.  Pekerjaan persiapan

Alat Berat (Part 1)

2.  Pekerjaan pondasi

Kewirausahaan

3.  Pekerjaan dinding 4.  Pekerjaan beton bertulang

Aspal Beton Hot Mix Pelabuhan Udara

5.  Pekerjaan atap, dan lain­lain ►  Januari (1)

Pekerjaan mekanikal, elektrikal, dan plumbing meliputi:

►  2012 (20)

1.  Pekerjaan instalasi listrik dan titik lampu 2.  Pekerjaan pipa plumbing Download Peraturan Baja

3.  Pekerjaan AC 4.  Pekerjaan mekanikal Dari semua item pekerjaan tersebut kemudian dijumlahkan harga pekerjaan secara keseluruhan. Dari total harga keseluruhan kemudian dikalikan dengan pajak pertambahan nilai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dan nilai Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 2,5%. Harga total kemudian ditambah dengan nilai PPN dan PPh. Dari harga yang sudah ditambah PPN dan PPh kemudian dibulatkan kebilangan bulat. Contoh Rekapitulasi Biaya

TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI 03 ­ 1729 ­ 2002) Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan

Download Peraturan Beton PBI 1971 Perencanaan struktur beton untuk jembatan (RSNI T­12­2004) Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI 03 ­ xxxx ­ 2002) Baja tulangan beton (SNI­07­2052­2002)

Download Peraturan Jalan Raya

Time Schedule dan Kurva S Time Schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing­masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek. Time Schedule pada proyek konstruksi dapat dibuat dalam bentuk:  1.  Kurva S 2.  Bar Chart 3.  Network Planning 4.  Schedule harian, schedule mingguan, bulanan, tahunan, atau waktu tertentu. 5.  Pembuatan Time Schedule dengan bantuan software seperti Ms. Project.

Perencanaan tebal perkerasan lentur (Pt T­01­2002­B) Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen (SKBI­2.3.26.1987) TATA CARA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN ANTAR KOTA Tata cara Perencanaan Persimpangan Sebidang Jalan Perkotaan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN TATA CARA PERENCANAAN PEMISAH

Download Peraturan Utilitas TENTANG PERSYARATAN TEKNIS SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN (PerMen NOMOR : 26/PRT/M/2008) sistem protekasi pasif (SNI 03 – 1736 ­

Tujuan atau manfaat pembuatan Time Schedule pada sebuah proyek konstruksi antara lain: 1.  Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang dibutuhkan. 2.  Pedoman waktu untuk mendatangkan material yang sesuai dengan item pekerjaan yang akan dilaksanakan. 3.  Pedoman waktu untuk pengadaan alat­alat kerja. 4.  Time Schedule juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan waktu pelaksanan proyek. 5.  Sebagai tolak ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan. 6.  Time Schedule sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak kerja proyek konstruksi. 7.  Sebagai pedoman pencapaian progres pekerjaan setiap waktu tertentu. 8.  Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas keterlambatan proyek atau bonus atas percepatan proyek. 9.  Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi. Untuk dapat menyususn Time Schedule atau jadwal pelaksanaan proyek yang baik dibutuhkan: 1.  Gambar kerja proyek 2.  Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan proyek 3.  Bill of Quantity (BQ) atau daftar volume pekerjaan 

2000) Sistem Pengendalian Asap Kebakaran (SNI 03­6571­2001) Tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran (SNI 03­1735­ 2000) Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran (SNI 03­ 1745­2000) Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan ke luar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran (SNI 03 – 1746 ­ 2000) Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran (SNI 03­3985­2000) Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap Untuk Proteksi Kebakaran (SNI 03­ 6570­2001) Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik (SNI 03­ 3989­ 2000) Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung (SNI 03­6572­2001)

4.  Data lokasi proyek berada 5.  Data sumber daya meliputi material, peralatan, sub kontraktor, yang tersedia di sekitar lokasi pekerjaan proyek berlangsung 6.  Data sumber material, peralatan, sub kontraktor yang harus didatangkan ke lokasi proyek. 7.  data kebuthan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan 8.  Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek 9.  Data jenis transportasi yang tepat digunakan di sekitar lokasi proyek 10.  Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing­masing item pekerjaan 11.  Data kapasitas produksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor, dan material 12.  Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan tenggang waktu pembayaran progres, dan lain­lain Setelah menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB), maka dilanjutkan ke pembuatan kurva S. Tapi sebelum itu, mari kita kenal dulu apa itu kurva S atau S­Curve. Kurva S secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horisontal. Kemajuan kegiatan biasanya diukur terhadap jumlah uang yang telah dikeluarkan oleh proyek. Perbandingan kurva “S” rencana dengan kurva pelaksanaan memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek apakah sesuai, lambat, ataupun lebih dari yang direncanakan. Bobot kegiatan adalah nilai persentase proyek dimana penggunaannya dipakai untuk mengetahui kemajuan proyek tersebut.

Download Peraturan Manajemen Proyek dan RAB RANCANGAN PEDOMAN UMUM PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA (LKPP) Tata cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah (SNI 2835­2008) Tata cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi (SNI 2836­2008) Tata cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton (SNI 7394­2008) Tata cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding (SNI 6897­2008) Tata cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran (SNI 2837­2008) Tata cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Kayu (SNI 3434­2008) Tata cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding (SNI 7395­2008) Tata cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit­Langit (SNI 2839­ 2008)

  Misalnya sebuah proyek memiliki bobot pekerjaan seperti pada table di bawah ini.

Tata cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Aluminium (SNI 7393­2008) Tata cara Registrasi Konversi Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (LPJK)

Download Peraturan Uji Bahan dan Pelaksanaan Bahan

Contoh Bobot Pekerjaan di Sebuah Proyek                      

 Maka perhitungan bobot kegiatan (2), beton/dinding adalah:

Lapis Pondasi Pasir Aspal (SKh­1.5.7­ 2009) Spesifikasi aspal keras berdasarkan penetrasi (RSNI S­01­2003) METODE PENGUJIAN PENETRASI BAHAN­BAHAN BITUMEN (SNI 06­ 2456­1991) METODE PENGUJIAN PENETRASI BAHAN­BAHAN BITUMEN (SNI 06­ 2456­1991) CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL METODE PENGUJIAN (SNI 06­2489­1991) TATA CARA PELAKSANAAN LAPIS ASPAL BETON (LASTON) UNTUK JALAN RAYA (SNI 03­1737­1989)

    Download Peraturan Fasilitas Umum

Setelah mendapatkan bobot kegiatan, selanjutnya adalah membuat tabel bar chart dan bobot kegiatan yang didistribusikan ke setiap periode kegiatan. Misalnya, kegiatan beton/dinding akan dilaksanakan selama enam minggu, maka bobot kegiatan beton/dinding per periode adalah:

     

   Hasil setiap periode dijumlahkan dan selanjutnya bobot per periode ditambahkan periode sebelumnya sehingga akhir proyek akan mencapai bobot 100%. Selanjutnya, dibuatkan kurva dengan memplot nilai bobot per periodenya, seperti pada gambar di bawah ini.

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR Persyaratan Bangunan Stasiun Kereta Api (Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM. 29 Tahun 2011) PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 60 TAHUN 2012 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS JALUR KERETA API

Download Peraturan Gempa Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI­ 1726­2002)

Download E­Book

Contoh Time Schedule di Sebuah Proyek    Banyak orang bingung tentang bagaimana mengalokasikan waktu untuk tiap­tiap jenis kegiatan pekerjaan (dalam gambar tertera bahwa pekerjaan beton/dinding dialokasikan menjadi 6 minggu). Untuk mengalokasikan waktu dari sebuah pekerjaan kita dapat menggunakan cara volume pekerjaan dinding keseluruhan harus dibagi dengan kecepatan konstruksi material batu bata merah, yaitu 6 – 8 m2/hari. Jika dalam pembuatan Time Schedule waktu dibagi menjadi per minggu, maka hasil pembagian volume pekerjaan dengan kecepatan konstruksi harus dibagi dengan tujuh hari dalam satu minggu. Misalnya pada contoh proyek pada lantai satu memiliki volume pekerjaan dinding sebesar 51 m3. Maka langkah untuk menghitung alokasi pekerjaan, pertama adalah konversi satuan volume dari m3 menjadi m2, karena 1 m3 sama dengan 6,7 m2 (tebal bata pada umumnya), maka:

  

Kemudian satuan luas yang didapat dari konversi volume pekerjaan dibagi dengan kecepatan konstruksi dinding menggunakan pasangan batu bata merah:

Tabel Profil Konstruksi Baja Dasar­dasar Perencanaan Beton Bertulang (Gideon) Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung Struktur Beton Bertulang (Istimawan) Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang (Gideon) Ilmu Konstruksi Bangunan 1 Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu Findings in Built and Rural Environments (Fibreseries) Site Guide (Suspended Ceilings) Architectural Privacy Fence AISC (360­05) Specification for Structural Steel Buildings Manual of Steel Construction Load and Resistance Factor Design 3rd Edition Survey Hidrografi (Poerbondono) Teknik Jalan Raya Jilid 1 (Clarkson H.) Perkerasan Lentur Jalan Raya (Slivia Sukirman) Mekanika Teknik 1 (Ir Heinz F.) Mekanika Teknik 2 (Ir Heinz F.) Penyelesaian Konstruksi Kayu Konstruksi Kuda­Kuda Kayu Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu (Ir Heinz F) Panduan Membangun Rumah (Yanto Irawan) Pokok Teknologi Struktur untuk Konstruksi dan Arsitektur (Burl E Dishongh) Penuntun Praktis Perencanaan Teknik Jalan Raya (Shirley L.H.) Pengantar Fisika Bangunan (YB Mangunwijaya) Utilitas Bangunan Buku Pintar untuk Mahasiswa Sipil dan Arsitek (Ir. Hartono P., M.Arcth) Utilitas Bangunan (Dwi Tanggoro) Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi (Wolfgang S.) Ilmu Konstruksi Perlengkapan dan Utilitas Bangunan (Heinz F. dan Pujo L.S.) Tabel Beton Bertulang (Ir. Morisco) Fisika Bangunan (Prasasto Satwiko) Konstruksi Baja Perhitungan dan

Jika dalam Time Schedule waktu pelaksanaan didistribusikan menjadi satuan minggu, maka jumlah hari yang diperoleh harus dibagi dengan tujuh hari:

  

Jadi jika bobot pekerjaan dinding batu bata merah misalnya 5,787%, maka persentase tersebut harus dibagi dengan jumlah minggu yang ditemukan. Kemudian hasilnya dimasukkan pada chart pada Time Schedule dalam satuan persen yang telah ditemukan, yaitu 0,965%.                

Beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menentukan durasi waktu pekerjaan, antara lain: Pengalaman pekerjaan Pengalaman merupakan guru paling berharga, dari pengalaman dalam mengerjakan setiap item pekerjaan konstruksi tentunya dapat memperkirakan durasi waktu yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Standar analisa harga pekerjaan/Standar Nasional Indonesia (SNI) Berdasarkan analisa harga satuan juga dapat diperoleh suatu durasi pekerjaan, contohnya dalam 1m2 pekerjaan membutuhkan 1 tukang yang  dikerjakan  dalam  waktu  beberapa  hari,  jika  volume  pekerjaan  sebesar  x  maka  dapat  dikalikan  kebutuhan  durasi  waktu pekerjaannya.    

        

Pelaksanaan (AP Potma, JE De Vries) Modul 1 Pengertian Dasar Statika (Ir Thamrin Nasution) Modul 2 Balok Terjepit Sebelah (Ir Thamrin Nasution) Modul 3 Balok Di Atas Dua Perletakan (Ir Thamrin Nasution) Modul 4 Balok Menganjur (Overhang) Di Atas Dua Perletakan (Ir Thamrin Nasution) Modul 6 Garis Pengaruh (Ir Thamrin) Modul 7 Bangunan Portal (Ir Thamrin N) Modul 8 Bangunan Portal dengan Rasuk Gerber (Ir Thamrin N) Modul 9 Pelengkung Tiga Sendi (Ir Thamrin N)

Download Software Teknik Sipil Download SAP 2000 Download 3ds Max Download AutoCad 2015 Free Trial Download AutoCad for Education Download AutoCad 2013 Free Download AutoCad 2010 Free Download 3ds Max 2015 Free Trial Download 3ds Max 2014 Free Download STAAD Pro V8i Dowbload STAAD Pro V2007 Download Microsoft Office 2013 Download Microsoft Project 2010 Download MATLAB 2013 Free Download MATLAB 2014 Full Version

                     Diposkan oleh My Best Blog di Senin, Agustus 19, 2013 

+1 Rekomendasikan ini di Google

Tidak ada komentar: Poskan Komentar Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: 

Publikasikan

 

adhy paulus (Google)

Keluar

  Beri tahu saya

Pratinjau

Link ke posting ini Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF