BERSATU DALAM KERAGAMAN DAN DEMOKRASI.docx
August 27, 2017 | Author: Andri Apriyanto | Category: N/A
Short Description
Download BERSATU DALAM KERAGAMAN DAN DEMOKRASI.docx...
Description
“AGAM A ISLAM” BERSATU DALAM KERAGAMAN DAN DEMOKRASI XII MIA 2
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1.
ANDRI APRIANTO 2. NADILA APRILISCA S 3. FISDA RAFIKA 4. RISKA DESVASARI
1.
DEMOKRASI DALAM ISLAM Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari ; Demos = rakyat dan Kratos/cratein = pemerintahan Jadi, demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat.
Dalam pandangan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Lalu, bagaimana Demokrasi dalam
Islam?
Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang berisi pesanpesan mulia tentang bersikap demokratis, tentang musyawarah, dan toleransi dalam perbedaan. Salahsatu ayat yang menjelaskan tentang Sikap Demokratis yaitu Surat Ali-Imran ayat 159.
سورة آل عمران (3:15)
“Maka di sebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada- Nya.” (QS. Ali Imran: 159)
Meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin pada peperangan Uhud sehingga menyebabkan kaum muslimin menderita kekalahan, tetapi beliau tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah terhadap yang melanggar itu, bahkan memaafkannya, dan memohonkan untuk mereka ampunan di Allah SWT. Andaikata Nabi Muhammad saw bersikap keras, berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan din dan beliau. Di samping itu Nabi Muhammad saw selalu bermusyawarah dengan mereka dengan segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh karena itu kaum mukmin bertawakal sepenuhnya kepada Allah, karena tidak ada yang dapat membela kaum muslimin selain Allah.
Di samping itu Nabi Muhammad saw selalu bermusyawarah dengan mereka dengan segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh karena itu kaum muslimin patuh melaksanakan keputusan-keputusan musyawarah karena keputusan itu merupakan keputusan mereka sendiri bersama Nabi. Mereka tetap berjuang dan berjihad di jalan Allah dengan tekad yang bulat tanpa menghiraukan bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka bertawakkal sepenuh kepada Allah, karena tidak ada yang dapat membela kaum muslimin selain Allah. Salahsatu Hadits Yang Berkaitan Dengan Musyawarah :
2. DEMOKRASI DAN SYURA
2 . DEMOKRASI DAN SYURA
Demokrasi Berasal dari dua kata: Demos yang berarti rakyat dan cratos yang berarti kekuasaan. Secara istilah demokrasi bisa dilihat dari dua segi: 1.
Demokrasi sebagai suatu konsep yang berkembang dalam politik pemerintahan. Yang menolak adanya kekuasaan yang terpusat pada satu orang dan menghendaki peletakan kekuasaan pada orang banyak (rakyat) baik secara langsung maupun perwakilan.
2.
Demokrasi sebagai suatu konsep yang menghargai hak dan kemampuan individu dalam bermasyarakat.
Syura
Menurut bahasa kamus Mu’jam Maqayis al-Lugah memiliki dua arti yaitu menampakkan dan memaparkan sesuatu/ mengambil sesuatu. Menurut istilah, dari beberapa ulama yang memberikan definisi syura: 1. Ar raghib al-Ashfahani dalam kitabnya Al Mufradat Gi Gharib Al-qur’an mendefinisikan “proses mengemukakan pendapat dengan saling mengoreksi antara peserta syura”. 2. Ibnu al-Arabi al-Maliki dalam Ahkam Al-qur’an mendefinisikan “berkumpul untuk meminta pendapat (dalam suatu permasalahan) yang pesertanya saling mengeluarkan pendapat yang dimiliki.
3. Menurut pakar fikih kontemporer dalam asy Syura fi Zilli Nizami Al-hukm Al-islami adalah “ proses menelusuri pendapat para ahli dalam suatu permasalahan untuk mencapai solusi yang mendekati kebenaran.
3. PANDANGAN ULAMA (INTELEKTUAL MUSLIM)
TENTANG DEMOKRASI Pro dan kontra tentang demokrasi dalam islam. Ulama yang menolak demokrasi bukan bagian dari islam: 1.
Abul A’la al-Maududi Islam tidak mengenal demokrasi yang memberikan kekuasaan besar kepada rakyat untuk menetapkan segala hal. Demokrasi adalah buatan manusia produk pertentangan Barat terhadap agama sehingga cenderung sekuler (bersifat duniawi). Islam menganut paham teokrasi (berdasarkan hukum Tuhan). 2. Mohammad iqbal Dekmorasi modern telah kehilangan sisi spiritualnya sehingga jauh dari etika. Demokrasi yang merupakan kekuasaan
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat telah mengabaikan keberadaan agama. Parleman yang merupakan pilar demokrasi bisa saja menetapkan hukum yang bertentangan dengan agama. Islam tidak dapat menerima demokrasi Barat yang telah kehilangan moral dan spiritual.
Muhammad Iqbal menawarkan model demokrasi: a. Tauhid sebagai landasan asasi. b.Kepatuhan pada hukum. c. Toleransi sesama warga. d.Tidak dibatasi wilayah, ras, dan warna kulit. Penafsiran hukum Tuhan melalui ijtihad
3. Muhammad Imarah Dalam demokrasi kekuasaan legislatif (membuat dan menetaokan hukum) secara mutlak berada di tangan rakyat. Dalam syura kekuasaan tersebutmerupakan wewenang Allah SWT pemegang kekuasaan hukum tertinggi. Jadi Allah SWT sebagai al-
syari (legislator) dan manusia sebagai faqih (yang memahami dan menjabarkan hukum-Nya). Dalam filsafat barat, manusia memiliki kewenangan legislatif dan eksekutif. Sementara menurut islam yang memiliki otoritas itu adalah Allah Swt. Allah berfirman: “ingtalah, menciptakan dan memerintah hayalah hak Allah. Maha suci Allah Tuhan semesta alam”. (Q.S.al-A’raf/7:54). Inilah yang membedakan syariah islam dan demokrasi. Namu hukum atas persetujuan umuat, pandangan mayoritas, serta orientasi pandangan umum, dsb. Sejalan dengan islam
Perilaku Demokrasi Yang Harus Dibiasakan Sebagai Penerapan Dari Ayat Yang Telah Dibahas 1. Bersikap lemah lembut jika hendak menyampaikan pendapat. 2. Menghargai pendapat orang lain.
3. Berlapang dada untuk saling memafkan. 4. Memohonkan ampun untuk saudaara-saudaara yang bersalah. 5. Menerima keputusan hasil musyawarah dengan ikhlas. 6. Melaksanakan keputusan hasil musyawarah. 7. Senantiasa bermusyawaraah tentang hal yang mennyangkut kemaslahatan bersama. 8. Menolak segala bentuk diskriminasi atas nama apapun. 9. Berperan aktif dalam bidang politik sebagai bentuk parsitipasi dalam membangun bangsa.
View more...
Comments