Bengkel
September 30, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Bengkel...
Description
MAKALAH MESIN FISCHER Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perbengkelan Per bengkelan
Oleh: Haris Pranandi
165100201111036
Nilta Farah Shabrina
165100201111038
Aini Nurrachmani Bahari
165100201111039
Syafiq Akmal Arief
165100201111040
Iqbal Dio Delafarin
165100201111041
KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur tim penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya tim penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Mesin Fischer ” dengan baik. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Perbengkelan. Makalah ini telah tim penulis selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama kerjas ama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu tim penulis sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini. Tim penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Malang, 23 September 2018
Tim Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ........................ .............................................. ............................................ ..................................... ............... KATA PENGANTAR ............................................ .................................................................. ........................................ .................. DAFTAR ISI ............................................ .................................................................. ............................................ ................................. ........... BAB I PENDAHULUAN .......................................... ................................................................ ..................................... ...............
i ii iii 1
1.1 Latar Belakang .......................................... ................................................................ ............................................ ...................... 1.2 Rumusan Masalah .................................................... .......................................................................... ............................. ....... 1.2 Tujuan............................................. ................................................................... ............................................ ................................. ........... BAB II PEMBAHASAN ..................... ........................................... ............................................ ..................................... ............... 2.1 .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................ .......................... .... 2.2 .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................ .......................... .... 2.3 .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................ .......................... .... 2.4 .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................ .......................... .... DAFTAR PUSTAKA ............................................. ................................................................... ........................................ ..................
1 2 2 8 8 8 8 9 11
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan manusia atas bahan pangan semakin meningkat berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk dunia yang semakin banyak. Sedangkan alat-alat konvensional dalam bidang pertanian kurang memadai untuk selalu meningkatkan produksi bahan pangan. Maka dibutuhkanlah teknologi yang lebih maju dan modern. Perancangan alat atau mesin yang lebih modern dibutuhkanlah tempat serta alat yang layak dan tepat untuk merancang hingga membuat alat seutuhnya. Oleh sebab itu, maka pengenalan tentang perbengkelan dalam bidang pertanian menjadi cukup penting. Disanalah dapat dipelajari tentang seluruh jenis dan fungsi alat serta mesin penunjang perbengkelan pertanian. Dalam bidang teknik dan konstruksi banyak digunakan berbagai macam alat serta bahan yang mendukung tercapainya suatu konstruksi yang baik, salah satu bahan perlengkapan konstruksi yaitu fischer yang sangat berguna untuk pemasangan berbagai peralatan. Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk mengetahui berbagai informasi tentang fischer. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan fischer? 1.2.2 Bagaimana prinsip kerja dari fischer? 1.2.3 Apa saja macam-macam dari fischer? 1.2.4 Apa saja bagian-bagian dari fischer? 1.2.5 Apa fungsi dari fischer? 1.2.6 Bagaimana cara pemasangan fischer? 1.3 Tujuan
1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6
Menjelaskan pengertian fischer Menjelaskan tentang prinsip kerja dari fischer Menjelaskan tentang macam-macam fischer Menjelaskan tentang bagian-bagian pada fischer Menjelaskan tentang fungsi dari fischer Menjelaskan tentang cara pemasangan fischer
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fischer
Secara umum Fischer memiliki arti yaitu alat jangkar untuk menahan beban atau penguat baut pada dinding tembok. Dalam pengertian yang lain Fischer atau baut tanam adalah baut yang digunakan untuk merekatkan dua buah objek yang memiliki selongsong silinder yang akan mengembang
ketika
baut
dikencangkan.
Beberapa
literatur
juga
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan Fischer yaitu suatu komponen yang digunakan untuk menyatukan dua element yang berada pada suatu bangunan. Berbeda dengan paku atau mur baut, fischer memiliki sistem yang tidak selalu sama, karena tipe dan jenisnya tidak hanya satu atau dua saja, dan karena memiliki dua komponen seperti mur dan baut. Banyak pula yang memberi sebutan dengan baut tanam ta nam (Suprapto, 2014).
Gambar 1. Fischer
2.2 Prinsip Kerja dari Fischer
Fischer merupakan benda seperti baut berulir yang bentuknya seperti mur namun agak lancip seperti paku. Prinsip kerja dari fischer yakni apabila ujung ulirnya makin mengecil maka selongsong silinder pada alat ini akan membesar atau mengembang ketika baut berulir sudah dikencangkan. Fischer memiliki kekuatan menahan beban yang berat dari benda yang yang dipasang dipasang pada pada dinding dinding dan lebih baik daripada hanya memasang baut atau paku pada dinding tembok, karena alat ini mampu mencengkeram mencengkeram permukaan tembok dengan kuat (Dew (Dewo obroto to,, 2016).
2.3 Macam-macam Fischer
Adapun macam- macam dari fischer antara lain, yaitu : 1. Fischer Resin Bonded Jangkar (R Eurobond) Fischer jenis ini memilik stressfree instalasi di beton uncraked, memiliki gaya aksial yang kecil dan jarak tepi serta beban yang diperbolehkan cukup tinggi. Fischer jenis ini dapat diaplikasikan untuk konstruksi baja ,Pemula bar, pagar ,rel tangan, konsol,kanop, dan lain sebagainya.
Gambar 2. Fischer Resin Bonded Jangkar 2. Fischer Kinerja Tinggi Jangkar FH (Gesekan Anchor) Fischer jenis ini memiliki daya tancap yang maksimal karena perluasan ganda dipatenkan-Output lengan, memiliki kapasitas beban bantalan aksial terkecil dan ujung spackings yang tinggi serta sempurna pada rongga bridging karena pukulan yang dipatenkan. Fischer jenis ini dapat diaplikasikan pada konstruksi baja, pagar, konsol, tangga, kabel nampan, mesin, kasus tangga, gerbang, fasad, jendela elemen dan lain sebagainya.
Gambar 3. Fischer Kinerja Tinggi Jangkar FH
3. Fischer Zykon Anchor FZA (memotong / interlock mekanik) Fischer jenis ini memiliki keselamatan yang yang maksimum karena melalui bentuk-penguncian, stres instalasi yang bebas
sehingga
menjadikan gaya aksial kurangi dan terdapat tepi jarak, dan untuk perbaikannya cukup mudah dapat diambil segera, tidak perlu ada waktu pemeraman. Aplikasi dari fischer ini yaitu digunakan pada konstruksi baja, Hanging struktur baja, dan lain sebagainya. sebagainya.
Gambar 4. Fischer Zykon Z ykon Anchor FZA 4. Fischer II Bolt FBN (Gesekan Anchor) Fischer
jenis
ini
memiliki
40%
beban
lebih
tinggi
dari
pendahulunya, gaya ga ya aksial dan jarak tepi reducable untuk minimum 35 mm, Assortment besar dari M6 ke M20. Fischer jenis ini dapat diaplikasikan pada konstruksi baja, pagar, konsol, tangga, kabel nampan, mesin, tangga, pintu gerbang, fasad, jendela elemen dan lain sebagainya.
Gambar 5. Fischer II Bolt FBN
2.4 Bagian-bagian dari Fischer 2.5 Fungsi dari Fischer
Pada umunya Fischer Berfungsi Berfungsi untuk mengikat baut pada dinding dinding beton atau tembok dan berfungsi untuk menahan beban pada benda yang di tempelkan pada dinding sehingga baut tidak mudah lepas. Fischer sendiri dapat menahan beban benda yang berat, lebih baik daripaka baut ataupun paku. Pengaplikasian alat ini ukup dengan menanapkan fischer pada pada dinding dinding dan akan dapat menahan beban yang di ingingkan.
2.6 Cara pemasangan Fischer
Dalam melakukan pemasangan fisher , terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain yaitu Mesin Bor Listrik ,Mata Bor khusus beton ( pilih diameter yang sesuai dengan ukuran Fischer), Fischer ( atau Fisher), Sekrup, Obeng, Palu dan paku.
Tahapan – Tahapan – tahapan tahapan dalam pemasangan fischer yaitu : :
1. Tempelkan
bracket yang akan ditempelkan ditembok dengan cara
dipegang, usahakan tinggi lobang bautnya sama antara sisi kanan dan kiri, jika sudah sama lalu pada lubang lubang bautnya tandai dengan spidol secukupnya 2.
Singkirkan bracket dari tembok, lalu pada tanda spidol yang sudah dibuat lubangi sedikit tanda tersebut dengan memakai paku agar pada waktu pengeboran tidak meleset dan pas pada lubang yang telah dilubangi dengan paku tadi
3. Ambil bor dan pastikan bor tersebut berputar kearah kanan dengan cara memindahkan tombol pemutar arah gerakan bor kekanan, tombol ini biasanya terletak terle tak diatas dia tas atau a tau dibawah bor, cari juga tombol bergambar palu dan geser tombol tersebut pada gambar palu agar kuat saat mengebor beton dan bor atau mata bor tidak cepat rusak, setelah itu bor
pada lubang yang tadi telah dibuat dengan kedalaman dari panjang fisher yang akan kita pasang 4. Lepas baut dari fisher lalu masukan fisher kedalam lubang dengan memakai palu, hingga fisher benar benar masuk kedalam lubang dan hanya kelihatan bibir fisher yang menonjol pada tembok.
5. Tempelkan lubang bracket pada bibir fisher hingga lubang fisher pas dengan lubang fisher, lalu masukan baut kedalam fisher dan kencangkan baut tersebut dengan kunci pas atau kunci sok hingga baut benar benar masuk dan menempel kuat didalam fisher 6.
Baut yang tertarik keluar mengakibatkan selongsong silinder menjadi mengembang sehingga menyebabkan terjadinya ikatan antara fischer dan dinding. Semakin kencang pemasangan baut baut maka semakin banyak banyak pula baut fischer yang tertarik keluar sehingga selongsong silinder semakin mengembang yang membuat ikatan semakin kuat. Baut yang dikencangkan sekaligus menimbulkan 2 ikatan yaitu fischer mengikat kuat pada beton atau dinding bata karena selongsong silinder mengembang dan bracket mengikat dinding karena baut menekan dan menahan Bracket tersebut pada dinding.
7. Selesai dan fisher sudah terpasang
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Fischer yaitu alat jangkar untuk menahan beban atau penguat baut pada dinding tembok. Dalam pengertian yang lain Fischer atau baut tanam adalah baut yang digunakan untuk merekatkan dua buah objek yang memiliki selongsong silinder yang akan mengembang ketika baut dikencangkan, untuk macam dari fischer yaitu adalah Fischer Zykon Anchor FZA (memotong / interlock mekanik), Fischer Kinerja Tinggi Jangkar FH (Gesekan Anchor), Fischer II Bolt FBN (Gesekan Anchor), dan Fischer Resin Bonded Jangkar (R Eurobond) jangkar. Fungsi dari fischer adalah untuk mengikat baut pada pada dinding beton atau tembok dan berfungsi untuk menahan beban pada benda yang di tempelkan pada dinding sehingga baut tidak mudah lepas . Cara kerja sistem fischer mengandalkan kekuatan sekrup fischer yang diborkan dan ditanam bersama kusen merapat ke dinding, 3.2
Saran
Sebaiknya sebelum menggunanakn berbagai alat konstruksi maupun perbengkelan, terlebih dahulu dipahami penggunaan penggunaan dari alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Dewobroto, Wiryanto. 2016. Struktur Baja Perilaku, Analisis dan Desain. Desain. Depok: Universitas Pelita Harapan Harapan Suprapto, Akhbar. 2014. D Des esa ain Mo Modifika fikasi si On One East Res Resid ideene Men eng ggunakan Str Strukt ktu ur K Ko omposit sit Baja ja . Jurnal Teknik Pomits
View more...
Comments