Belajar Inventor
February 4, 2017 | Author: Muhammad Aris Munandar | Category: N/A
Short Description
Download Belajar Inventor...
Description
Pembuatan Ulir Botol di Autodesk Inventor By Afri zanirman
Kemampuan Inventor dalam melakukan 3D modeling bisa dibilang sudah cukup mumpuni. Berikut saya coba berbagi pengetahuan bagaimana proses pembuatan ulir botol di Inventor. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Buat cylinder dengan Ø 13 x 11 mm 2. Buat work plane dari permukaan atas cylinder sejauh -2 mm
3. Buat cylinder menjadi selubung dengan menggunakan feature shell dengan ketebalan 1 mm 4. Buat work point dengan menggunakan 3 buah plane yang terdapat pada origin yaitu plane YZ, XZ dan work plane1 (work plane yang kita buat pada langkah No.2) 5. Buat helical curve menggunakan 3D sketch dengan Ø 13 Pitch 2 mm dan Revolution 2
6. Buat sketch pada YZ plane atau plane baru yang dibuat mengambil acuan titik awal helical curve. Ambil titik awal helical curve sebagai titik acuan menggunakan project geometry. Dan buatlah sketch seperti gambar dibawah ini.
7. Gunakan feature sweep untuk membuat ulir. Sketch No.6 sebagai profile dan helical curve sebagai path 8. Buat sketch pada XZ plane. Ambil contour sweep dan sisi pinggir cylinder sebagai acuan (reference) dengan memproyeksikannya menggunakan project geometry . Usahakan sketch yang dibuat overlapping terhadap contour sweep. Lihat gambar dibawah ini
9. Gunakan extrude cut from-to untuk memotong ulir. Ambil sisi luar cylinder dan plane baru yang kita buat melebihi putaran ulir. Lihat gambar dibawah ini
10. Lakukan hal yang sama untuk bagian bawah ulir 11. Buat sketch pada permukaan ulir. Dan proyeksikan sisi-sisi permukaan menggunakan project geometry. Perhatikan gambar dibawah ini
12. Putar geometry menggunakan Revolve -> to pilih permukaan cylinder
13. Lakukan hal yang sama pada bagian bawah. Berikut hasil akhirnya.
Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat.
Jakarta, 02/07/08 Afrizanirman/Abu Labib
http://tentangcad.com/2007/11/bag-1-dasar-membuat-part-mekanikal/ You are here: Home / Inventor / Bag. 1 – Dasar Membuat Part Mekanikal
Bag. 1 – Dasar Membuat Part Mekanikal By Edwin Prakoso Pada bagian ini, kita akan mencoba mengenali proses dasar dalam membuat part di Inventor. Buatlah sebuah project baru agar part ini tidak bercampur dengan part dari project lain. Lebih detail tentang project, bisa dilihat di sini.
Klik Projects… pada kotak dialog open. Lalu klik new pada kotak dialog project.
Pilihlah „new single user project‟, lalu klik next.
Berikan nama project „training‟, ubahlah lokasi foldernya jika perlu. Klik Finish.
Jika Inventor menanyakan konfirmasi untuk membuat folder baru, Klik Yes.
Klik ganda project training dari daftar yang ada. Saat project aktif, anda akan melihat tanda centang (check) di sebelah nama project. Klik done pada kotak dialog project.
Saat anda kembali ke kotak dialog open, klik new pada bagian quick launch.
Untuk memastikan anda membuat part dalam ukuran metric, klik TAB metric pada dialog new file. Pilih template „standard (mm).ipt‟. Klik OK. Template dengan extension ipt (Inventor Part) adalah template untuk membuat part. Jika anda ingin membuat assembly kelak, anda akan menggunakan template dengan extension iam (Inventor Assembly). Setiap desain yang akan anda buat memiliki template sendiri. Anda akan mengenal template lainnya kelak. Secara default, Autodesk akan langsung membuat satu sketch pada drawing. Kita akan mencoba melakukan sketch dasar dengan menggunakan sistem koordinat di Inventor. Klik dari Inventor menu, View> Toolbar> Inventor Precise Input. Aktifkan
line
dari
panel
bar.
Ketikkan 0 (nol) pada field X, 0 pada field Y, [enter]. Sebuah titik koordinat akan didefenisikan pada titik 0,0 koordinat global. Klik precise delta untuk mengaktifkannya. Jika anda tidak menggunakan precise delta, berarti anda seperti menggunakan koordinat global di AutoCAD, sementara dengan precise delta, seperti anda menggunakan koordinat relatif dengan format @x,y. Berikan koordinat X dan Y berturut-turut seperti pada list berikut, dan tekan [enter] setiap anda selesai X:
mengisi
nilai 10
X
dan
Y. Y:0,
X:0
Y:10,
X:-4
Y:0,
X:0
Y:-6,
X:-6
Y:0,
X:0 Y:-4. Seharusnya gambar anda telah membentuk sket tertutup. Tekan [esc] untuk mengakhiri line. Klik kanan di bagian kosong area drawing, klik finish sketch. Inventor akan kembali ke part modeling. Tekan [F6] untuk melihat isometrik dari gambar anda. Pilih extrude dari panel bar. Berikan tinggi extrusion 15 mm. Klik OK.
Anda baru saja menyelesaikan satu
part
feature.
Sekarang
kita
akan
coba
menambahkan
satu
part
feature
lagi.
Tekan dan tahan [F4], klik putarlah gambar anda sampai kurang lebih anda dapat melihat seperti ini.
Kita akan mengubah sedikit option untuk langkah berikutnya. Akseslah menu tools>application option. Klik TAB sketch, dan pastikan „autoproject edges for sketch creation and edit‟ aktif. Klik OK. Klik
sketch
dari
Klik face/muka dari objek seperti pada gambar berikut.
toolbar
Inventor.
Tekan [page up] untuk mengaktifkan look at. Look at akan memutar orientasi gambar anda. Klik face yang sama dengan yang anda pilih sebelumnya. Aktifkan line, kita akan mencoba menggambar dengan cara lain, tidak dengan precise input. Snap di garis paling atas, sedikit ke kanan dari sisi paling kiri. Sebagai gambaran, kita akan membuat gambar seperti ini.
Jangan khawatirkan ukuran persisnya. Tariklah garis ke bawah, pastikan anda melihat simbol constraint perpendicular sebelum mengklik titik koordinat berikutnya. Lanjutkan sampai selesai. Aktifkan general dimension. Kita akan membuat dimension constraint untuk memperoleh ukuran yang akurat. Pilihlah garis yang anda buat sebelumnya. Letakkan garis dimensi di sebelah garis tersebut. Klik garis dimensi untuk mengubah ukurannya. Berikan ukuran 4 x 10 mm. Gunakan image berikut sebagai petunjuk (Jika anda tidak melihat animasi, klik gambar berikut untuk melihatnya).
Aktifkan constraint vertical.
Pilihlah mid point dari garis horizontal yang anda buat, dan garis horizontal paling atas. (Jika anda tidak
melihat
Tekan
animasi,
[esc]
klik
untuk
gambar
berikut
mengakhiri
untuk
melihatnya).
constraint
vertical.
Klik kanan, pilih finish sketch. Kembali lihat bentuk isometrik dari model anda. Aktifkan
extrude.
Pilihlah
profile
seperti
gambar
berikut.
Ubahlah mode extrude dari join menjadi cut, dan distance menjadi 2.
Jika anda tidak melihat arah extrude memotong model anda, klik tombol direction untuk
mengubah
arah
Send via E-mail program
Post to Facebook
Post to Twitter
Add to LinkedIn
extrude.
Klik
OK.
Post on Google Buzz
Post to StumbleUpon
http://tentangcad.com/2007/12/bag-2-mengenal-geometric-dan-dimension/ You are here: Home / Inventor / Bag. 2 – Mengenal Geometric dan Dimension Constraint
Bag. 2 – Mengenal Geometric dan Dimension Constraint By Edwin Prakoso Pada bagian pertama tutorial Inventor, anda telah membuat sketch dengan menggunakan sistem koordinat global dan koordinat relative. Dan di bagian akhir, anda membuat sketch dengan menggunakan dimension constraint. Geometric dan dimension constraint merupakan hal yang sangat vital dalam mendesain parts. Anda akan lihat bahwa menggunakan constraint jauh lebih powerful dan lebih mudah daripada menggunakan precise input. Geometric constraint dapat diberikan pada geometri yang sudah ada, atau pada saat membuat geometri. Cobalah anda membuat sketch sembarang dengan lines, pada posisi tertentu ada simbol horizontal, paralel, concentric, perpendicular, paralel, atau mungkin simbol constraint lainnya.
Jika anda membuat geometri saat simbol ini muncul, constraint secara otomatis diberikan pada geometri tersebut. Apa itu constraint, akan kita coba lihat pada ilustrasi berikut. Berikut adalah sebuah line yang sama sekali tidak memiliki constraint. Perhatikan apa yang terjadi saat grip pada end point didrag.
Sekarang pada geometri ini ditambahkan constraint vertical.
Aktifkan constraint vertical, dan pilih line yang dibuat sebelumnya. Garis tersebut akan segera berubah menjadi garis vertikal. Kali ini kita akan coba kembali mendrag gripnya.
Perhatikan bahwa constraint akan mempertahankan bentuk garis menjadi selalu vertikal. Hal ini juga berlaku untuk constraint lainnya. Constraint perpendicular akan mempertahankan dua garis selalu saling tegak lurus. Constraint parallel akan selalu mempertahankan dua garis parallel selalu saling sejajar. Dimension juga merupakan constraint, namun yang dipertahankan oleh dimension adalah panjang/jarak dan sudut geometri. Bentuk geometri ini masih bisa berubah. Jika anda perhatikan pada bagian kanan status bar, ada keterangan ‟3 dimensions needed‟. Jika anda telah memberikan constraint sehingga seluruh bentuk geometri tidak lagi dapat berubah, pada status bar tersebut akan tertulis „fully constraint‟. Untuk lebih jelasnya fungsi masing-masing constraint, cobalah baca help file tentang ini. Di bagian selanjutnya saya akan coba membahasnya dengan studi kasus.
http://tentangcad.com/2007/12/bag-3-menggunakan-constraint/ You are here: Home / Inventor / Bag. 3 – Menggunakan Constraint
Bag. 3 – Menggunakan Constraint By Edwin Prakoso Di Inventor, dapat membuat sketch merupakan hal yang vital. Seluruh part diawali dengan sketch. Dari sketch awal, anda akan membuat part feature seperti extrude, revolve, loft, dan sebagainya. Kemudian anda menambahkan lagi sketch untuk menambahkan part feature dengan dasar part feature sebelumnya. Meskipun part dapat dilengkapi dengan feature yang tidak membutuhkan sketch (dikenal sebagai placed feature), sketch hampir selalu mendominasi part. Yang termasuk dengan placed feature adalah chamfer, fillet, shell, dan beberapa feature lain. Dalam membuat sketch, hal terpenting yang harus anda kuasai adalah geometric constraint dan dimension constraint. Sekarang kita akan mencoba membuat part baru, dan mengaplikasikan constraint. Buatlah part baru dengan mengakses menu file>new. Dari TAB Metric, pilihlah template standard (mm).ipt. Klik OK. Anda akan langsung otomatis masuk ke mode sketch. Langkah pertama, buatlah point pada titik 0,0. Gerakkan pointer kira-kira ditengah-tengah layar. Seharusnya di titik 0,0 pointer akan snap (lengket) di titik itu. Jika anda tidak yakin, gunakan precise input,
dan
ketik
0
pada
masing-masing
field
X
dan
Y.
Agar posisi point tidak berubah saat memberikan constraint, berikan constraint fix. Buatlah sketch seperti ini. Jangan pedulikan dulu ukuran dan posisinya. Usahakan saat anda membuat garis yang saling tegak lurus dan saling sejajar, automatic constraint muncul sebelum anda mengklik di gambar. Sehingga anda tidak perlu lagi memberikan constraint ini kemudian.
Klik parameters dari panel bar. Anda akan melihat tabel parameter. Klik Add pada bagian bawah dialog parameters. Berikan nama thickness. Pada kolom equation, berikan ukuran 12. Klik Done.
Sekarang berikan dimensi pada sisi paling pendek. Pilihlah sisi tersebut. Untuk memperoleh dimensi yang paralel dengan sisi tersebut, klik kanan dan pilih aligned.Letakkan dimensi tersebut. Klik sekali lagi untuk mengganti nilai dimensi tersebut. Pada field edit dimension, ketikkan thickness. Pastikan anda mengetikkan persis sama dengan pada parameters dialog. Karena sifatnya case sensitive, huruf besar-kecilnya harus sama persis. Klik tanda check untuk menerima perubahan ini.
Lakukan hal yang sama pada ketiga bagian ini.
Sekarang buatlah dimensi pada sisi-sisi lainnya berikut, dan berikan ukurannya.
Terakhir, tambahkan dimensi sudut antara sisi yang miring berikut. Di Inventor, anda tetap menggunakan general dimension untuk membuat angular dimension. Berikan sudut 135. Sebelum Anda menerima hasilnya, perhatikan pada judul edit dimension. Anda akan melihat nama dimensi itu, pada contoh ini d12. Ingatlah nama dimensi itu.
Berikan dimensi lagi pada sisi miring lainnya. Edit dimensinya, ketikkan d12 (sesuai nama dimensi anda). Klik tanda check. Sekarang ukuran sketch anda telah lengkap.
Terakhir, kita akan menguncinya pada titik 0,0. Aktifkan constraint coincident. Klik midpoint sisi horizontal bagian atas, lalu point yang telah anda buat sebelumnya.
Memposisikan bagian tengah dari part anda di titik 0,0 akan menyederhanakan proses desain selanjutnya. Kita akan lihat kenapa. Klik return untuk mengakhiri sketch. Tekan [F6] untuk melihat isometricnya. Dari panel bar, aktifkan extrude. Karena hanya ada satu sketch tertutup, Inventor akan langsung memilihnya. Berikan ketebalan extrusion 90 mm. Dan arah extent ke dua sisi. Klik OK.
Simpanlah file ini. Anda akan menggunakannya di latihan selanjutnya.
You are here: Home / Inventor / Bag. 4 – Menggunakan Constraint pada Feature Tambahan
Bag. 4 – Menggunakan Constraint pada Feature Tambahan By Edwin Prakoso inventor tutorial Sama di tutorial bag. 1, kita akan menambahkan part feature dengan menggunakan sketch. Pertama-tama periksalah pada application option. Bukalah melalui menu tools>application options… Pada TAB Sketch, pastikan Autoproject edges for sketch creation and edit. aktif. Aktifkan jika belum. Klik OK. Klik rotate untuk memutar display anda. Putarlah sampai kira-kira seperti gambar berikut.
Tekan spasi untuk mengganti mode rotate. Klik tanda panah yang arahnya vertikal membelakangi anda (warna merah pada gambar berikut). Posisi isometric akan dikoreksi sedikit.
Klik kanan, pilihlah Redefine Isometric. Dengan demikian, setiap kali anda menekan [F6], Inventor akan memutar ke view ini. Klik sketch, dan pilih face berikut. Tekan [Page Up], dan pilih face yang sama.
Buatlah circle dengan diameter 70 mm seperti berikut. Gunakan dimension untuk mengubah ukurannya. Jangan pikirkan posisi persisnya terlebih dahulu.
Perhatikan bahwa ada line berbentuk rectangle dengan warna hijau. Line ini adalah projection dari face yang kita pilih. Aktifkan constraint vertical, dan klik center dari circle, dan midpoint dari garis horizontal. Ini akan meletakkan circle ditengah-tengah secara horizontal. Lakukan hal yang sama untuk meletakkannya ditengah-tengah secara vertical. Gunakan constraint horizontal.
Klik Return untuk mengakhiri sketch. Tekan [F6] untuk melihat isometric. Aktifkan extrude. Karena sketch memiliki beberapa bentuk tertutup, anda harus memilihnya. Gerakkan pointer ke dalam lingkaran tersebut, Inventor akan menunjukkan area yang dipilih dengan warna merah. Berikan tinggi extrusion 50 mm. Buatlah extrusion ke dua arah. Klik OK.
Aktifkan sketch, pilihlah face silinder yang baru anda buat untuk bidang kerjanya. Buatlah lingkaran konsentrik dengan silinder tersebut. Pilihlah center dari lingkaran hijau yang ada sebagai center lingkaran anda. Inventor akan otomatis memberikan constraint concentric. Berikan diameter 25 mm. Extrude dengan ketinggian 8mm. Ubahlah pilihan extrusion menjadi cut untuk memotong solid yang ada. Perhatikan dialog dan preview di bawah.
Putarlah view sampai anda dapat melihat face silinder di bagian bawahnya. Buat kembali sketch circle yang concentric. Buat dengan diameter 50 mm. Extrude dengan tinggi 32 mm. Perhatikan bahwa anda hampir selalu bekerja dengan sketch untuk membuat part feature. Sketch dan constraint sangat vital Sekarang kita akan mencoba menambahkan placed feature berupa fillet. Aktifkan fillet, ubah radius menjadi 25 mm. Pilihlah keempat sudut part ini.
http://tentangcad.com/2007/12/bag-5-mengubah-parameter-part/
Bag. 5 – Mengubah parameter part By Edwin Prakoso inventor tutorial Sampai saat ini, anda mungkin telah memahami bagaimana konsep membuat part modeling di Inventor. Pada dasarnya, anda membuat part feature, pertama kali dengan sketch, dan menambahkan part feature lain. Part feature tambahan dapat dibuat dari sketch ataupun dengan placed feature. Sekarang bagaimana mengedit desain anda? Mengedit desain bukanlah pekerjaan yang sulit di Inventor. Tidak seperti modeling 3D AutoCAD, parameter parts dapat diubah kapan saja. Pertama, cobalah perhatikan browser. Klik tanda (+) di sebelah nama part feature untuk mengexpandnya. Gerakkan pointer anda di atas part feature atau sketch. Perhatikan pada drawing area, Inventor akan menunjukkan part feature atau sketch dengan menghighlightnya. Klik Extrusion2. Klik kanan mouse, dan pilihlah edit feature. Ubahlah tinggi extrusion menjadi 38 mm. Klik OK.
Sekarang cobalah klik kanan sketch3, pilih edit sketch. Anda akan kembali masuk ke mode sketch dan melihat sketch3 kembali. Ubahlah diameter circle menjadi 30mm. Klik return untuk kembali ke part modeling. Terakhir, klik parameters pada panel bar. Ubahlah parameter thickness yang anda defenisikan di latihan sebelumnya. Ubahlah dari 12 menjadi 10mm. Klik Done. Jika anda memiliki banyak parameter yang akan sering anda ubah, merupakan ide bagus kalau anda memberikan nama pada parameter ini. Nama dimension pun dapat anda ubah.
Anda harus mengklik update pada toolbar untuk menerima perubahan ini. Sampai saat ini, anda mestinya telah cukup memahami konsep dimension dan geometric constraint :)
You are here: Home / Inventor / Bag. 6 – Menggunakan Origin sebagai Workplane
Bag. 6 – Menggunakan Origin sebagai Workplane By Edwin Prakoso Sesudah cukup lama membahas Revit, sekarang saya akan coba kembali lengkapi tutorial Inventor. Mudah-mudahan file latihan sebelumnya masih di simpan, karena kita akan teruskan mengembangkan part tersebut. Di tutorial tentang constraint, saya menyinggung tentang mengusahakan part ada di tengahtengah titik 0,0. Kita akan lihat kenapa. Selama ini kita telah membuat sketch dengan memanfaatkan face dari part untuk workplane. Workplane atau bidang kerja adalah bidang tempat kita membuat sketch. Jika anda menguasai AutoCAD 3D, tentu anda ingat bagaimana anda hanya bisa menggambar di bidang XY. Anda harus memutar-mutar UCS agar dapat menggambar pada orientasi yang berbeda. Tidak jauh berbeda dengan AutoCAD, saat anda memilih face untuk menggambar sketch pun, anda sebetulnya melakukan hal yang sama dengan memutar UCS. Namun tentu, lebih mudah. Yang jadi pertanyaan sekarang, bagaimana kalau kita perlu membuat sketch di luar face? Perhatikan pada browser bar. Klik tanda (+) di sebelah origin. Cobalah gerakkan pointer di atas plane yang ada. Perhatikan bahwa pada drawing anda akan melihat plane tersebut. Secara default, saat anda membuat part, Inventor akan langsung membuat sketch pada XY plane. Itulah yang pertama anda lihat saat membuat part baru.
Klik kanan pada XY plane, pilih new sketch. Tekan [F7] untuk menyembunyikan bagian part yang menutupi sketch.
Tekan [page up] untuk mengaktifkan lookup. Dan klik XY plane pada browser. Aktifkan project geometry. Saat anda bekerja dengan menggunakan face sebagai workplane, Inventor akan langsung memproyeksikan face itu ke sketch. Namun kali ini kita menggunakan XY Plane. Jadi harus diproyeksikan manual. Klik pada bagian atas silinder seperti gambar berikut. Anda akan melihat garis proyeksi berwarna hijau.
Selanjutnya
buatlah
rectangle
seperti
gambar berikut. Ingatlah bahwa rectangle itu ditengah-tengah silinder. Gunakan constraint!
Klik return pada toobar Inventor untuk mengakhiri sketch. Aktifkan extrude. Extrude dengan ketebalan 90 mm ke kedua arah.
Perhatikan bahwa kita memperoleh bentuk yang salah. Seharusnya kita membuat extrusion ini terlebih dahulu sebelum melubanginya. Sehingga extrusion ini juga dilubangi. Jangan khawatir. Kita tidak perlu mengedit sejauh itu. Klik dan drag extrusion ini sampai ke atas extrusion yang membentuk hole.
Perhatikan sekarang extrusion anda sudah diatur ulang posisinya. Dan tentunya part kita telah menjadi benar.
You are here: Home / Inventor / Bag. 7 – Menggunakan Revolve pada Origin Plane
Bag. 7 – Menggunakan Revolve pada Origin Plane By Edwin Prakoso Anda mungkin masih belum begitu merasakan keuntungan dari meletakkan bagian tengah model anda pada titik 0,0. Sekarang saja akan coba explore lebih jauh. Perhatikan bahwa XY plane saya ada di tengah-tengah silinder, sementara YZ Plane saya tidak. Apa yang terjadi jika saya membuat revolve feature dengan YZ plane?
Saya akan memperoleh posisi revolve yang salah! Revolve saya sama sekali tidak di tengah silinder. Bayangkan bagaimana repotnya jika saya menggambarkan part saya pada posisi asal-asalan. Tentu, saya dapat membuat workplane di tengah-tengah silinder (lebih jauh tentang ini kelak). Tapi dengan menggunakan origin, tentu dapat meminimalkan jumlah workplane. Dan lebih efisien.
Anda dapat mencoba membuat revolve pada YZ plane belakangan. Sekarang kita akan mencoba membuat revolve pada XY plane yang ada di tengah-tengah silinder. Buatlah sketch pada plane XY, dan tekan [F7] untuk menyembunyikan sebagian part yang menutupi sketch. Langkah yang dilakukan sama persis dengan tutorial sebelumnya. Lakukan hal yang sama, sampai anda selesai memproyeksikan bagian atas silinder. Aktifkan line, dan aktifkan centerline pada toolbar. Buatlah
line
di
tengah-tengah
silinder.
Proyeksikan
Buatlah circle di atas permukaan silinder untuk cut feature.
Setelah selesai, klik return pada toolbar.
permukaan
silinder
jika
perlu!
Sekerang aktifkan revolve dari panel bar. Secara otomatis Inventor akan memilih centerline tersebut sebagai axis. Dan karena hanya ada satu profil tertutup, Inventor akan otomatis memilihnya juga. Ubahlah feature menjadi cut. Klik OK.
OK,
mungkin
ada
yang
protes
bahwa
tidak
ada
desain
part
seperti
ini
:)
Saya tidak ingin mengulangi membuat part dari awal hanya untuk membahas satu feature saja (dasar pemalas :p).
You are here: Home / Inventor / Bag. 8 – Mendefenisikan workplane
Bag. 8 – Mendefenisikan workplane By Edwin Prakoso Posting pertama di tahun 2008 :) Sampai saat ini anda sudah mempelajari bagaimana membuat skecth pada face dan origin plane. Namun pada saatnya kelak, anda akan membutuhkan untuk membuat sketch pada plane diluar face dan origin. Untuk itu, anda harus membuat sendiri workplane baru. Membuat workplane tidak sulit. Anda dapat melakukannya rata-rata dengan dua kali klik. Misalnya jika anda ingin membuat workplane tangent dengan silinder. Anda cukup mengklik plane yang paralel dengan yang ingin anda buat, lalu mengklik sisi silinder yang ingin anda tempatkan plane tersebut. Berturut-turut no (1) dan (2) pada gambar berikut. Ingat, anda dapat mengklik
origin
plane
pada
browser!
Untuk
lebih
lengkapnya
tentang
cara-cara
membuat
workplane, anda dapat melihatnya pada help file, klik create a workplane dari daftar isi help Inventor.
Untuk lebih detail tentang membuatnya, klik reference pada artikel help yang ditampilkan.
Membuat
workplane
merupakan salah satu bagian terpenting dalam membuat part Inventor. Saya tidak akan membahas terlalu jauh tentang placed feature. Mungkin hanya sekedar summary saja. Jika anda telah menguasai sketch, constraint, dan workplane, lainnya tidak akan sulit bagi anda. Jika anda belum menguasai tiga hal tersebut dengan baik, anda mungkin akan menemukan banyak kesulitan dalam membuat part.
You are here: Home / Inventor / Bag. 9 – Placed Features
Bag. 9 – Placed Features By Edwin Prakoso Untuk melengkapi desain part Inventor, anda dapat menambahkan pada part anda dengan placed features. Placed feature adalah feature yang diberikan pada part yang ada, tanpa membuat sketch. Ada beberapa jenis placed features, seperti hole, fillet, chamfer, shell, dan sebagainya. Meskipun fitur-fitur ini memiliki fungsi yang berbeda, namun cara penggunaannya sebetulnya mirip. Jika anda selalu mengikuti rambu-rambu yang diberikan Inventor, anda akan selamat sampai di tujuan!
Inilah langkah-langkah yang perlu anda perhatikan: Setiap placed feature akan membuka sebuah kotak dialog. Perhatikan bahwa selection akan aktif secara default pada pilihan yang harus anda pilih. Selection ini berwarna merah, artinya anda belum memilih apapun. Pada tool hole, anda harus memilih face yang akan dilubangi. Klik pada gambar face tersebut. Pada beberapa tool, anda hanya dapat memilih satu selection sekali waktu. Untuk tipe ini, selection akan berwarna putih dan berpindah ke selection berikutnya. Di fitur lain, anda dapat memilih beberapa selection sekaligus, dan selection hanya berubah warna menjadi putih. Anda harus mengklik sendiri selection selanjutnya. Jika anda tidak memilih apapun (panah selection tetap merah), tombol OK akan berwarna abu-abu, dan tidak dapat di klik. Dialog placed feature memiliki beberapa option. Umumnya dilengkapi dengan simbol grafis sehingga mempermudah anda untuk mengetahui jenis pilihan yang tersedia. Jika anda masih ragu, biarkan pointer mouse anda beberapa waktu. Tooltips akan muncul dan memberikan keterangan tambahan tentang option tersebut. Seringkali pilihan pada dialog Inventor tersembunyi. Anda harus mengklik tanda >> untuk melihat pilihan lainnya. Perhatikan juga pada TAB yang ada pada dialog tersebut. Perhatikan dan pelajari satu-persatu dan jangan terburu-buru dalam mengisi option yang ada. Inventor akan selalu menunjukkan preview bagaimana bentuk feature anda dengan option yang anda pilih. Setelah anda yakin, anda dapat mengklik OK. Sekarang kita akan lihat secara sepintas beberapa placed features. Hole
Feature
Hole feature digunakan untuk membuat lubang. Meskipun anda dapat membuat hole dengan membuat sketch dan mengextrudenya sebagai cut, hole memiliki beberapa kelebihan. Antara lain, anda dapat menggunakan ukuran lubang standard dan simbol thread. Ukuran ini juga akan langsung dikenali Inventor saat anda membuat anotasi gambar untuk di sheet kelak.
Shell Shell digunakan untuk membuat „kulit‟ dari desain part anda.
Fillet Fillet digunakan untuk membuat sudut bulat/fillet pada desain anda.
Chamfer Chamfer, sama seperti fillet digunakan untuk memodifikasi sudut part anda. Hanya saja jika fillet berbentuk lengkung, chamfer berbentuk bevel.
Rasanya setelah anda menguasai sketch, constraint, workplane, dan keberanian untuk mengutak-atik placed feature, anda sudah memiliki bekal cukup banyak untuk mulai membuat desain part anda sendiri. Banyaknya parameter pada placed feature, tidak mungkin dibahas seluruhnya. Lagipula, jika anda menemukannya sendiri, biasanya anda akan ingat lebih lama ketimbang anda mempelajarinya melulu dengan mengikuti materi yang ada. Selamat mencoba!
You are here: Home / Inventor / Bag. 10 – Inventor Drawing
Bag. 10 – Inventor Drawing By Edwin Prakoso Setelah anda selesai membuat desain part, anda akan butuh untuk merepresentasikannya dalam bentuk cetak. Untuk membuat drawing, anda perlu membuat satu file drawing. Inventor memiliki dua jenis file drawing, yaitu .idw (Inventor Drawing) dan .dwg (siapa yang tidak tahu format file ini?). idw merupakan native file Inventor, sementara dwg belum lama ini ditambahkan juga oleh Autodesk. Tidak ada masalah yang mana yang anda gunakan, proses penggunaannya dan hasilnya sama saja. Bedanya, tentu, dwg dapat anda buka di AutoCAD tanpa konversi format file lagi. Buatlah sebuah file drawing baru. Pada contoh ini saya membuat file baru dengan template ISO.idw. Anda akan melihat satu sheet, secara default template ISO membuat satu sheet berukuran A3.
Perhatikan bahwa anda juga akan melihat tools yang berbeda pada panel. Untuk pertama kali, anda harus membuat base view. Base view merupakan gambar yang menjadi acuan dari gambar proyeksi lainnya. Aktifkan base view dari panel. Pada dialog yg terbuka, explorelah file part yang ingin anda tampilkan. Saya ambil dari project samples yang terinstall pada instalasi Inventor. Part yang saya pilih adalah part basevssource.ipt. Setelah part tersebut anda load, gerakkan pointer anda pada sheet. Jangan klik terlebih dahulu! Anda mungkin harus menggeser dialog drawing view agar tidak menutupi sheet anda. Default dari view adalah Front (XY). Kali ini saya tidak ingin view front ini sebagai base view. Gantilah pada dialog, view menjadi Top.
Pastikan pada scale skala anda 1:1. Untuk part yang lebih besar, mungkin anda perlu menggantinya kelak. Tapi kali ini 1:1 cukup baik.
Gerakkan kembali pointer anda ke atas sheet. Posisikan drawing sampai pada posisi yang anda inginkan. Klik mouse anda. Kotak dialog akan segera tertutup, dan drawing anda sudah diletakkan pada sheet. Sekarang kita akan tambahkan projected view, yaitu view yang diproyeksikan dari base view. View ini akan berkaitan dengan base view yang anda buat sebelumnya. Aktifkan projected view, pilih base view pada sheet. Gerakkan pointer ke atas, setelah drawing frame sesuai pada posisinya, klik mouse anda. Gerakkan pointer ke kanan untuk meletakkan projected view ke dua, klik mouse lagi. Sekarang klik kanan, dan pilih create dari context menu.
Mudah saja bukan? Setelah itu anda dapat menambahkan view lain. Saya anjurkan untuk mencoba-coba tools yang ada. Saya yakin cukup mudah untuk dipelajari sendiri.
Sebagai contoh, section. Aktifkan section, dan pilihlah gambar di kiri atas gambar anda. Tariklah garis section, dan klik kanan. Pilih continue dari context menu. Periksalah option pada dialog yang muncul. Jika telah sesuai, letakkan pada bagian sheet yang kosong.
Send via E-mail program
You are here: Home / Inventor / Bag. 11 – Dasar Membuat Assembly
Bag. 11 – Dasar Membuat Assembly By Edwin Prakoso Sesudah anda mendesain part, hal berikutnya yang akan anda lakukan adalah membuat assembly. Yaitu merakit part-part tersebut menjadi satu. Untuk membuat assembly, anda menggunakan file berakhiran iam (Inventor Assembly). Kita akan menggunakan project tutorial_files yang merupakan file sample instalasi standard Inventor. Jika anda sudah mencoba tutorial dari help file, kita menggunakan file yang sama. Namun saya akan coba membuatnya lebih sederhana. Buatlah file baru, pilih template Standard (mm).iam. Sekarang anda akan melihat panel yang lagi-lagi berbeda dibandingkan saat membuat part dan drawing. Aktifkan place component untuk meletakkan part. Pilihlah file body1.ipt, klik open. Klik kanan, dan pilih done untuk mengakhirinya. Ulangi mengaktifkan place component. Sambil menahan tombol [ctrl], pilihlah file-file berikut:
assy_link.ipt
knob1.ipt
nozzle1.ipt
Lalu klik open. Klik pada bagian kosong di area drawing anda, dan klik kanan>done. Kira-kira hasilnya akan seperti ini.
Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah „mengelem‟ part-part tersebut. Jika anda suka main Leggo di masa kecil dulu, hal ini bisa dikatakan tidak jauh berbeda! Pertama perhatikan dulu pada browser. Perhatikan bahwa pada part body1 terdapat simbol pin. Artinya part pertama yang anda letakkan akan di grounded. Part ini tidak akan bergerak, part lain yang akan berpindah menempel ke part tersebut. Anda bisa mengubah status grounded ini kelak.
Untuk menempelkan part-part ini, anda menggunakan constraint. Bedakan dengan constraint yang digunakan pada sketch! Setiap part memiliki 6 derajat kebebasan (degree of freedom = DOF). Yaitu bergerak sepanjang sumbu X, Y, dan Z. Lalu berputar pada axis X, Y, dan Z. Memberikan constraint berarti mengurangi DOF yang dimiliki part. Aktifkan constraint.
Constraint memiliki beberapa tipe. Matte digunakan untuk mengurangi DOF dengan menjadikan part satu sumbu (axis/silinder) atau saling menempel/sejajar pada sisinya. Angle untuk membentuk sudut antar part, tangent digunakan untuk silinder dan plane, sementara insert digunakan untuk part yang dipasang mati seperti baut. Matte merupakan praktek yang bagus untuk awalan. Setelah constraint aktif pilihlah face bagian dalam lubang dari assy_link (1). Kemudian face silinder knob (2). Pastikan garis axis dari silinder muncul sebelum anda klik. Setelah selesai, klik OK. Hasilnya akan tampak seperti no (3).
Sekarang, cobalah klik dan drag part assy_link. Tarik, putar-putar semau anda. Sekarang part itu terkunci pada satu aksis dengan part knob. Namun masih dapat bergerak menjauh pada axis tersebut. Drag assy_link menjauh sampai anda dapat melihat kedua face part yang akan ditempel. Sekarang aktifkan lagi constraint, masih tipe matte. Pilihlah face berturut-turut seperti pada gambar berikut. Klik OK.
Uji lagi dengan mendrag assy_link seperti sebelumnya. Perhatikan bedanya. Sekarang ini test bagi anda. Constraintlah dua kali nozzle ke assy_link. Sama persis dengan sebelumnya. Constraint pada axis dan pada face. Gunakan image ini sebagai acuan.
Terakhir, kita akan memasukkannya pada body valve. Bisakah anda melakukannya sendiri? Caranya sama persis kok. Menggunakan constraint matte. Selamat mencoba!
Membuat Exploded View By Edwin Prakoso Saya mulai bertanya-tanya kenapa baru ada satu yang memberikan komentar pada artikel-artikel di blog ini. Itupun bukan pada artikel CAD. Apa yang datang ke sini sekedar nyasar, atau sekedar liat-liat saja, atau memang tidak ada yang perlu dikomentari… karena memang tidak pernah dipraktekkan. Tidak ada yang protes memberikan cara alternatif yang lebih baik, atau komplain karena apa yang ditulis di sini salah. Apa mungkin memang tidak bisa dikomentari (error)? Kalau memang error, saya minta tolong untuk laporkan ke saya untuk saya teruskan ke pihak Blogger. Mulai bagian ini saya tidak lagi akan menggunakan penomeran untuk tutorial Inventor. Karena saya anggap memang sudah tidak perlu lagi berurutan. Jika anda ingin mencetak gambar assembly, caranya sama persis dengan mencetak parts. Anda dapatmengaturnya pada drawing. Bicara soal representasi assembly, anda mungkin ingin gambar assembly anda ditampilkan secara exploded. Alias partnya dilepas-lepas, namun tetap merepresentasikan bagaimana posisi part itu pada assembly. Di Inventor, anda dapat melakukannya dengan exploded view.
Pastikan bahwa
project anda tutorial_files. Buatlah file
baru dengan
menggunakan template standard (mm).ipn. Dari panel bar, klik create view. Inventor akan membuka dialog untuk memilih file. Pilihlah assembly yang anda buat pada latihan sebelumnya. Untuk explosion method, pilihlah manual. Automatic dapat anda coba sendiri untuk beberapa assembly lain kelak. Seringkali automatic memberikan hasil yang tidak sesuai dengan yang anda harapkan. Sekarang pilihlah tweak component dari panel bar. Perhatikan bahwa sekarang yang aktif adalah direction. Klik pada bagian atas dari nozzle. Sekarang anda telah mendefenisikan sumbu X, Y, dan Z untuk komponen tersebut.
Selection yang aktif berpindah ke part. Pilihlah part nozzle. Perhatikan arah axis yang anda tetapkan. Kita akan menggesernya pada sumbu Z, pastikan Z yang aktif. Ketikkan 150 di bawah tombol ini, dan tekan [enter]. Ganti orientasi dengan mengklik tombol X. Ketik 75, lalu tekan Enter. Klik clear untuk mereset selection. Lakukan hal yang sama untuk knob. Pindah ke atas sejauh 75 mm.
Terakhir, untuk part assy_link. Kita tidak dapat melihatnya karena di dalam body. Tidak masalah. Letakkan saja direction pada nozzle. Lalu pilih part tersebut melalui browser. Gerakkan keluar (arah Z) sejauh 150 mm. Simpanlah file ini, jangan ditutup dulu. Buatlah file drawing baru. Insert file ipn yang baru anda buat ke drawing tersebut sebagai base view.
Agar lebih menarik, kita akan coba juga tambahkan baloon. Aktifkan panel annotation.
Aktifkan auto balloon (klik segitiga kecil di sebelah balloon).
Klik base view yang baru anda buat. Pilihlah setiap part, bisa dengan mengklik satu-persatu atau mengklik dan dragnya. Part yang terpilih akan di highlight.
Klik placement pada dialog, lalu ubah placementnya menjadi around. Gerakkan pointer anda sampai lokasi baloon ada sesuai, lalu klik mouse anda.
Terakhir,
klik
part
list
dari
panel
bar.
Pilihlah
base
view
anda.
Klik
OK.
Letakkan tabel part list anda di sudut title block.
Kembalilah ke file ipn anda. Klik animate pada panel bar. Klik play button untuk melihat animasinya. Anda dapat juga mengklik record untuk menyimpannya ke file video. Ini sangat menyenangkan jika anda butuh membuat presentasi bukan?
Inventor Design Accelerator: Bearing By Edwin Prakoso Salah satu keuntungan Inventor adalah jumlah library standard parts yang mencapai ratusan ribu parts. Tentu saja anda dapat langsung meletakkannya pada assembly dan mencarinya diantara „tumpukan jerami‟ library. Anda dapat melakukannya dengan mengakses tool place content center dari panel bar. Tapi sekarang kita akan coba cara yang lebih mudah. Dengan menggunakan design accelerator. File yang saya gunakan untuk latihan ini adalah file bearing.iam dari project tutorial_files. Design accelerator hanya tersedia pada assembly. Untuk mengakses design accelerator, klik assembly panel, dan pilihlah design accelerator.
Perhatikan bahwa sekarang panel assembly berubah menjadi panel design accelerator. Anda akan dapat melihat tools yang berbeda. Cobalah aktifkan tool bearing. Anda akan melihat sebuah kotak dialog. Yang harus kita defenisikan pertama adalah cylindrical face, yaitu silinder tempat bearing akan diletakkan. Setelah itu start plane, yaitu posisi perletakkannya.
Perhatikan bahwa kedua panah masih berwarna merah. Klik tombol arrow, dan pilih masing-masing face. Ubah direction jika perlu.
Sekarang seharusnya anda sudah melihat outline dari posisi bearing. Inventor memiliki beberapa jenis library bearing. Secara default yang digunakan adalah angular contact bearing. Klik untuk menggantinya dengan tipe lain. Loading untuk content center mungkin
akan memakan
waktu
cukup lama. Bersabarlah, dan
tetap
tersenyum
Anda akan melihat pilihan jenis bearing dan standard (ANSI, ISO, DIN, etc). Ubahlah jika perlu.
:)
Sekarang klik update untuk memfilter library anda. Hanya part yang sesuai akan ditampilkan pada dialog ini. Inventor akan memilih bearing yang sesuai ukurannya. Pilihlah bearing tersebut, dan klik OK. Bearing anda sudah dipasang pada assembly.
Inventor 3D Sketch By Edwin Prakoso
Jika anda mengklik tanda panah kecil di sebelah tombol sketch, anda akan dapat melihat 2 jenis sketch, 2D dan 3D. Bagaimana cara menggunakan 3D sketch? Sama saja dengan 2D sketch. Hanya saja anda tidak terbatas pada satu plane saja. Dan ingat, 3D sketch tidak dapat menggunakan part features seperti extrude, revolve, dan features lainnya. 3D sketch akan berguna jika kelak anda menggunakan frame generator. Selain anda dapat menggunakan precise input (mengetikkan X, Y, Z), anda dapat juga menemukan bidang sementara dengan mengklik pada sistem koordinat.
Inventor Content Center: Drag and Drop !!! By Edwin Prakoso Bagi anda yang telah menggunakan Inventor, tentu sudah merasakan bagaimana design accelerator dancontent center dapat sangat berguna. Tapi tahukah anda bahwa anda dapat melakukan drag and drop isi dari content center ke assembly anda? Fitur ini disebut sebagai AutoDrop. Saya kutip dari help file: Use AutoDrop to place and size components from the Content Center. You can place fasteners including: bolts, screws, nuts, washers, and clevis pins. You can also place and size bearings and retaining rings. Inventor akan secara otomatis mencari ukuran yang tepat. Misalnya pada saat saya meletakkan bolt pada gambar di bawah ini.
Dari browser, saya mengubah browser dari model ke favourites. Lalu saya browse ke standard bolt yang saya inginkan. Saya klik dan drag bolt yang saya inginkan. Lalu saya arahkan ke lubang yang saya inginkan. Inventor akan segera mencari ukuran yang tepat. Jika anda ingin mengubah parameter bolt, anda dapat klik kanan dan memilih edit component atau bolted connection.
You are here: Home / Inventor / Transisi Lingkaran ke Persegi
Transisi Lingkaran ke Persegi By Edwin Prakoso
Bisakah Inventor membuat bentuk transisi dari persegi ke lingkaran untuk sheet metal? Di sini saya akan membahas langkah-langkahnya. Posting ini menggunakan tutorial ini sebagai referensi. Saya akan coba bahas lebih detail di sini.
Membuat file baru Buatlah file baru dengan menggunakan template Sheet Metal (mm).ipt. Kita akan mulai mengerjakannya dari solid modeling. Jadi pada panel bar, klik Sheet Metal features, dan ubah menjadi Part Features.
Membuat sketch untuk bentuk lingkaran Untuk bentuk lingkaran, kita membuat pendekatan dengan bentuk poligon. Makin banyak sisi poligon yang kita buat, akan makin mendekati bentuk lingkaran. Buat poligon dengan jumlah kelipatan 4 (8, 12, 16, dst). Tentu, jika anda ingin makin teliti, makin banyak sisi poligon makin baik. Pada contoh ini saya menggunakan poligon dengan 12 sisi. Saya defenisikan radius dengan parameter.
Membuat Bentuk Persegi Langkah
selanjutnya
adalah
membuat
satu
workplane
baru.
Saya
offset
dengan
parameter tinggi. Lalu saya buat dengan memberikan parameter panjang dan lebar persegi tersebut.
Kunci dari bentuk persegi ini adalah anda harus membuat transisi pada bagian sudutnya. Buat beberapa segmen yang paralel dengan poligon yang kita buat sebelumnya. Karena saya membuat dengan poligon 12 sisi, saya harus menambahkan 2 segmen di setiap sudutnya.
Membuat Loft, Fillet, dan Shell Langkah selanjutnya adalah membuat loft untuk kedua sketch ini. Setelah menggunakan loft, berikan fillet untuk setiap sudut transisi. Fillet ini akan mendefenisikan tekukan sheet metal. Untuk radius fillet, berikanBendRadius + Thickness. Ketikkan saja nilai itu jika anda tidak tahu nilai yang digunakan pada sheet metal styles. Sekarang kita akan membuat shell dan melubangi bagian atas dan bawah dari transisi ini. Tebal shell adalahThickness. Kira-kira bentuknya akan seperti ini.
Membuat Split Terakhir, kita harus mendefenisikan dimana sheet metal akan terbuka. Kita harus membuat potongan kecil di model ini.
Membuat Flat Pattern Model kita sudah selesai. Terakhir kita harus mendefenisikan flat patternnya. Ubahlah kembali panel dari part features menjadi sheet metal features. Klik Flat Pattern untuk membukanya. Hasil akhirnya akan menjadi seperti ini.
You are here: Home / Inventor / Inventor Ribbon Interface
Inventor Ribbon Interface By Edwin Prakoso
Apakah anda menyukai ribbon interface di AutoCAD 2009? Jika anda menyukainya, dan anda adalah pengguna Inventor 2009, anda juga dapat menginstall UI tersebut! Saya tidak tahu pasti apakah ini akan menjadi interface yang digunakan Inventor 2010, tapi sesuai judulnya ini adalah technology preview. Bisa jadi ini masih pengujian untuk Inventor 2010. Anda dapat menginstall aplikasi tambahan agar Inventor anda tampak seperti ini.
Dimana anda bisa dapatkan instalasinya? Masih ingat Autodesk Labs? Anda dapat download UI itu disana. Tepatnya di link ini. Install, dan jalankan UI Technology Preview for Autodesk Inventor 2009 dari desktop. Have fun!
You are here: Home / Inventor / Pembuatan Ulir Botol di Autodesk Inventor
Pembuatan Ulir Botol di Autodesk Inventor By Afri zanirman
Kemampuan Inventor dalam melakukan 3D modeling bisa dibilang sudah cukup mumpuni. Berikut saya coba berbagi pengetahuan bagaimana proses pembuatan ulir botol di Inventor. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Buat cylinder dengan Ø 13 x 11 mm 2. Buat work plane dari permukaan atas cylinder sejauh -2 mm
3. Buat cylinder menjadi selubung dengan menggunakan feature shell dengan ketebalan 1 mm 4. Buat work point dengan menggunakan 3 buah plane yang terdapat pada origin yaitu plane YZ, XZ dan work plane1 (work plane yang kita buat pada langkah No.2) 5. Buat helical curve menggunakan 3D sketch dengan Ø 13 Pitch 2 mm dan Revolution 2
6. Buat sketch pada YZ plane atau plane baru yang dibuat mengambil acuan titik awal helical curve. Ambil titik awal helical curve sebagai titik acuan menggunakan project geometry. Dan buatlah sketch seperti gambar dibawah ini.
7. Gunakan feature sweep untuk membuat ulir. Sketch No.6 sebagai profile dan helical curve sebagai path 8. Buat sketch pada XZ plane. Ambil contour sweep dan sisi pinggir cylinder sebagai acuan (reference) dengan memproyeksikannya menggunakan project geometry . Usahakan sketch yang dibuat overlapping terhadap contour sweep. Lihat gambar dibawah ini
9. Gunakan extrude cut from-to untuk memotong ulir. Ambil sisi luar cylinder dan plane baru yang kita buat melebihi putaran ulir. Lihat gambar dibawah ini
10. Lakukan hal yang sama untuk bagian bawah ulir
11. Buat sketch pada permukaan ulir. Dan proyeksikan sisi-sisi permukaan menggunakan project geometry. Perhatikan gambar dibawah ini
12. Putar geometry menggunakan Revolve -> to pilih permukaan cylinder
13. Lakukan hal yang sama pada bagian bawah. Berikut hasil akhirnya.
Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat. Jakarta, 02/07/08 Afrizanirman/Abu Labib
You are here: Home / Inventor / Cara Mudah Menjinakan Inventor
Cara Mudah Menjinakan Inventor By Afri zanirman Banyak orang yang menganggap bahwa mempelajari software 3D modeling sangat menyulitkan dan membuat produktifitas karyawan menurun. Dan banyak yang mengatakan tidak membutuhkannya karena dengan 2D drafting sudah cukup. Buat gambar, cetak dan produksi. Selesai. Hidup terasa lebih mudah dan pekerjaan menjadi ringan. Lupakan asumsi diatas, tiba saatnya untuk kita mencoba memahami bagaimana cara kerja sebuah software 3D modeling. Dimana kita akan dengan mudah melakukan proses modeling, menganalisa sebuah gerakan kinematik, mebuat gambar kerja dan melakukan editing ketika terjadi kesalahan design. Berikut konsep dasar yang harus dipahami ketika menggunakan software 3D terutama Autodesk Inventor tapi konsep ini bisa digunakan untuk software lain seperti Pro Engineer dan lain-lain . Kalau boleh diurut konsepnya adalah : sketching -> plane -> feature -> part -> assy -> presentation -> drawing. Konsep ini jelas terlihat ketika kita menulis script VBA . Disini kita coba bahas satu persatu sesuai urutan : 1. Sketching Untuk proses sketching hampir sama ketika kita menggunakan software drafting. Seperti AutoCAD dll. Dimana ada line, arc, circle dan rekanan lainnya. Dan diproses ini terdapat apa yang dinamakan constraint. Pahami bagaimana constraint ini bekerja dan jangan ragu-ragu untuk menanyakan ahlinya yaitu F1 dan Visual Syallabus. 2. Plane Di Inventor kita kenal dengan yang namanya workplane sedangkan di ProE kita kenal dengan nama datum. Lagi-lagi silahkan tanya pada “ahlinya” 3. feature Di Inventor terdapat feature standard yang biasa kita gunakan untuk melakukan 3D modeling di AutoCAD seperti extrude, revolve, sweep, loft dan helic. Hanya saja di Invetor fungsi dari feature tersebut lebih dikembangkan untuk mendapatkan kemudahan ketika melakukan 3D modeling. Seperti Join, cut dan intersect. Semuanya masuk dalam satu bundle. Dan ketika menemui kesulitan jangan lupa tanyakan “ahlinya” 4. Part Part merupakan gabungan dari beberapa feature. Dimana bentuk sebuah part bisa dihasilkan dari kombinasi antar feature. Baik itu extrude, revolve dll 5. Assy Assy merupakan gabungan dari beberapa part. Dimana untuk proses penggabungannya membutuhkan apa yang dinamakan constraint. Constraint dasar yang harus dipahami caranya kerjanya adalah Mate, Angle, Tangent dan Insert. Perhatikan bagaimana constraint ini bekerja. Jikalau mengalami kesulitan untuk memahaminya jangan sungkan-sungkan untuk menanyakan “ahlinya”
6. Presentation Untuk yang satu ini lebih berfungsi untuk membuat exploded view. Atau bisa dikatakan mebuat sebuah ilustrasi proses assy. Dimana kita bisa melihat proses assy. Untuk yang satu ini sangatsangat mudah dipahami. Karena hanya ada feature yang bekerja namanya tweak component. Pilih part tentukan direction dan click n drag part tersebut sesuai arah (direction yang kita pilih) baik dia searah sumbu x, y dan z 7. Drawing Proses terakhir dari sebuah design tentulah sebuah manufacturing drawing. Di Inventor kita akan dengan mudah membuat gambar 2D dari 3D modeling. Gunakan feature base view untuk mengambil part atau assy yang akan kita buat detailnya baik ukuran ataupun potongan. Untuk penskalaan tinggal ubah sesuai dengan selera dan kebutuhan. Untuk membuat proyeksi tampang depan, atas, samping dan isometric tinggal gunakan feature yang namanya projected view. Begitulah kilasan bagaimana proses penjinakan Autodesk Inventor. Mudah bukan :-D. Salam, Abu Labib
You are here: Home / Inventor / Analisa Surface di Inventor
Analisa Surface di Inventor By Afri zanirman Ketika kita melakukan proses 3D modeling terutama yang berkaitan dengan surfacing tentulah kita ingin mengetahui bentuk surface yang dihasilkan. Inventor mempunyai sebuah tool yang bernama zebra analysis untuk mengetahui refleksi dari surface. Berikut gambar hasil zebra analysis :
Dan berikut hasil akhirnya :
Ada yang minat untuk mengetahui bagaimana melakukan 3D modeling ini di Inventor. Silahkan isi komentar jikalau ingin dibahas teknik modelingnya. Kita akan coba bahas di forum.tentangcad.com. Tapi ada quota tertentu agar teknik ini bisa dibuka :D. Maaf ya Salam, Abu Labib
Design Validation By Afri zanirman Salah satu keunikan yang dimiliki Autodesk Inventor adalah sebuah konsep yang dinamakan Design Validation. Dimana kita dapat menganalisa design yang sedang kita buat sebelum dijadikan sebagai benda nyata. Kalau kata Autodesknya Experience Your design before it’s built (belagu nulis english padahal masih blepetan ngomongnya :-P). Bisa dilihat gambar dibawah ini :
Perhatikan sketch lingkaran yang bertuliskan sudut lepas. Sudut ini sangat mempengaruhi posisi benda pada saat dilepaskan tuas. Ketika dilakukan analisa pengukuran sudut bisa dikatakan berbanding lurus dengan posisi benda yang dilepaskan. Semakin besar radius maka akan semakin besar penyimpangan sudut lepas dari yang kita inginkan. Sebuah analisa yang tentunya sangat sulit sekali dilakukan apabila kita menggunakan software drafting semisal AutoCAD dan setaranya. Bagaimana melakukan analisa ini di Inventor. Berikut caranya : 1. Aktifkan contact solver pada Assy kita. Pilih Tools->Document Settings -> Modeling Tab>Contact set only 2. Pilih komponen pada object browser -> Klik kanan -> Pilih contact set 3. Lakukan drive constraint Mungkin nanti ada link untuk lihat videonya. Semoga berhasil dan semoga yang sedikit ini bisa membantu. Senang bisa berbagi dan sebarkan ilmu gratisan :-). Salam, Abu Labib
You are here: Home / Inventor / [Sculpt] Memahat Solid Menggunakan Surface
[Sculpt] Memahat Solid Menggunakan Surface By Afri zanirman
Ada suatu kegiatan yang sulit untuk dihindari yaitu mengantar istri belanja bulanan :-). Ya belanja popok, sabun dll (Nyambung ngga ya ama CAD :-P). Biasanya pas beli produkproduk yang pake kemasan yang unik-unik mata mulai jelalatan dah (bukan ngelirik yang bening-bening ya :-D) tapi perhatiin gagang botol. Tuh botol dipantengin dan mulai berfikir gimana cara bikinnya ya :-?. Pas lagi iyeng inget dah sama salah feature di Inventor yang namanya Sculpt. Feature ini mempunyai kemampuan untuk memotong sebuah benda solid menggunakan lebih dari satu surface sehingga sangat memudahkan kita untuk melakukan pemodelan seperti halnya gagang botol. Bagaimana cara kerjanya. Silahkan simak ilustrasi cerita yang satu ini : 1. Buat solid modeling terserah bentuknya seperti apa 2. Buat pula surface yang sekiranya enak dipandang dan memenuhi syarat ergonomic. Kira-kira gambarannya seperti ini dah.
3. Kemudian klik feature Sculpt
4. Pilih surface yang digunakan sebagai alat pemotong. Boleh dilihat gambar dibawah ini
5. Dan silahkan lakukan proses pemodelan menggunakan feature lainnya. Mungkin nanti jadinya seperti gambar dibawah ini. Mungkin ya…….. :-D.
Semoga bisa bermanfaat
You are here: Home / Inventor / Membuat Standar Profil di IV 2009
Membuat Standar Profil di IV 2009 By Afri zanirman Ingat profil jadi ingat waktu dulu kerja di schneider pas ngerjain LEAN project. Banyak pilihan profile yang dibutuhkan untuk mendesign troli. Bentuk dari profile sama hanya ukuran saja yang berbeda. Dulu di Inventor 8 – 10 tidak ada yang namanya frame generator. Baru di versi 11 keatas feature ini muncul kepermukaan. Di inventor versi lama saya mengandalkan iFeature untuk menyelesaikan permasalahan ini. Akan tetapi sekarang mulai versi 2008 ke atas kita sudah dapat membuat bentuk profil sesuai dengan kebutuhan dan standar yang kita inginkan. Bagaimana cara pembuatannya. Silahkan simak dongeng yang satu ini Adapun cara pembuatan standar profil (Authoring Steel Structure) Sebagai berikut : 1. Buat bentuk profil sesuai dengan kebutuhan. Misal seperti gambar dibawah ini :
2. Gunakan feature iPart untuk membuat variant ukuran dari profil. Perhatikan gambar dibawah ini :
3. Klik icon Authoring Steel Structure
untuk mempublish part
4. Tentukan categori profil berdasarkan bentuk
5. Masukan parameter yang dibutuh pada tag parameter mapping 6. Klik tombol Publish Now 7. Tentukan letak library yang diinginkan 8. Tentukan kategori bentuk yang akan di publish 9. Periksa ulang parameter yang dibutuhkan 10. Tentukan parameter family table untuk pengklasifikasian ukuran dengan memilih parameter part number
11. Set family property untuk pengidentifikasian di frame generator
12. Klik tombol next dan part siap untuk dipublish dan digunakan pada saat menggunakan frame generator. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat
NB : “Special thx buat P‟Ryzanovic (Method Engineer) orang yang pertama kali ngenalin Inventor” Salam, Bapaknya Labib
You are here: Home / Inventor / Tambal Sulam di Inventor
Tambal Sulam di Inventor By Afri zanirman Teknik yang satu ini sangat berguna sekali untuk melakukan 3D surface modeling di Inventor. Dimana kita bisa membuang sebagian dari bentuk solid kemudian ditambal menggunakan surface. Hasil dari teknik ini bisa dilihat pada link ini. Metoda yang digunakan pun tergolong sederhana. Ada 3 feature yang sangat berpengaruh pada metoda ini. 1. split 2. delete face 3. stitch Dimana dengan ketiga feature ini kita bisa mengabungkan solid dengan surface. Atau surface dengan surface. Bagi yang ingin mempelajari kita bisa berdiskusi di forum.tentang.com Salam dari Hutan Kerinci, Abu Labib
You are here: Home / Inventor / Memuntir Geometry di Inventor
Memuntir Geometry di Inventor By Afri zanirman Hal ini mulai terfikir ketika saya melihat modeling yang dibuat oleh Mas Wiro (ujung daun). Mungkinkah memuntir geometry di Inventor. Jawabannya bisa. Karena hasil modelingnya ada. Di Inventor memang tidak ada feature khusus yang memungkinkan kita langsung melakukan proses puntiran pada sebuah geometry. Tapi sekali lagi gunakan pepatah “Tak Ada Rotan Akarpun Jadi” kalo kata Orang Bulenya “Who‟s Man Behind The Gun” (maaf kalau salah tulis maklum englishnya masih blepetan) Di Pro Engineer maupun Solidworks ada feature yang dikenal dengan wrap. Feature ini tidak kita temukan di Inventor. Tapi bagaimana cara melakukannya di Inventor. Boleh disimak kisah yang satu ini. Hal yang harus dilakukan untuk proses pemuntiran diInventor yaitu : 1. Buat helix untuk dijadikan rails dengan menggunakan 3D Sketch. Atur Pitch dan revolutions. Jadikan origin sebagai titik awal helix dan ketinggian (100 mm) sebagai akhirnya. Jadikan vertex (sudut) segi empat sebagai titik awal helix. Bisa dilihat pada gambar dialog box 2. Gunakan feature loft untuk menyelesaikan proses puntiran. Dengan menjadikan helix sebagai rails. Dan 2 buah geometry atas dan bawah sebagai sectionnya. Perhatikan gambar dibawah ini.
Mudah-mudahan pada bisa ngerti :). Kalo ngga kira berembug aja di forum ya :). Salam, Bapaknya Labib
Variable Chamfer di Inventor By Afri zanirman Kalaulah kita perhatikan default feature chamfer yang terdapat di Inventor tentulah tidak kita temukan options untuk melakukan hal tersebut diatas. Akan tetapi prinsip yang selalu saya gunakan adalah “Tak Ada Rotan Akar Pun Jadi”. Sebelum melakukan hal tersebut kurang lebih ada 4 feature yang kita perhatikan: 1. Split Face 2. Delete Face 3. Boundary Patch 4. Stitch Surface Adapun cara pembuatannya sebagai berikut : 1. Buat model seperti gambar dibawah ini. Atau gunakan model yang lebih complex sesuai dengan kebutuhan
2. Gunakan feature Split Face untuk membagi face/penampang
3. Gunakan feature Delete Face untuk menghilangkan permukaan
4. Kemudian buat surface untuk menutupi lubang dengan menggunakan feature Boundary Patch
5. Gabungkan surface yang sudah kita buat dengan solid yang kita lubangi dengan menggunakan feature Stitch Surface. Pilih surface dan solid.
6. Selesai
Semoga bisa bermanfaat. Salam, Abu Labib
You are here: Home / Inventor / Mendesign CAM di Inventor Professional
Mendesign CAM di Inventor Professional By Afri zanirman Bagi sebagian industri manufacturing khususnya dibidang machinery tentulah seringkali menemukan sebuah design yang membutuhkan sebuah CAM dalam mekanisme pergerakan sebuah mesin. Entah untuk mengerakan sebuah rod ataupun yang lainnya. Ketika saya menemukan sebuah artikel tentang mendesign sebuah CAM di Pro Engineer hati saya bergerak untuk mencoba mengaplikasikannya di Autodesk Inventor. Dimana di Pro Engineer membutuhkan sebuah graph dan di eksekusi menggunakan variable sweep dengan memasukan relation (parameter) yang kalau dituliskan persamaannya seperti ini Sd# = evalgraph(“NamaGraph”, trajpar*360). Graph digambarkan membentuk sebuah gelombang sinus yang bergerak naik turun. Nah sekarang bagaimana cara mengaplikasikannya di Inventor. Sebelum saya lanjutkan mungkin ada pembaca yang bertanya mengapa saya bandingkan dengan Pro Engineer. Karena secara garis besar konsep design yang terdapat di ProEngineer bisa di aplikasikan ke Inventor. Adapun cara mendesign CAM di Inventor sebagai berikut : 1. Buatlah sebuah model yang sekiranya menyerupai design dibawah ini atau mempunyai prinsip kerja seperti gambar dibawah ini. Dimana ada poros berputar dan adanya poros/rod yang bergerak naik turun. (Untuk proses assy tidak akan saya jabarkan :) )
2. Pindahkan aplikasi Inventor ke dynamic simulation dengan cara pilih Application (menu bar) –> Dynamic simulation
3. Matikan tombol otomatis pembuatan join atau constraint
4. Matikan tombol otomatis pembuatan join atau constraint 5. Periksa gerakan naik turun dan berputar dengan men drag and drop part. Pastikan bahwa part sudah bisa bergerak sesuai design kita 6. Atur properties pada standard joints dengan cara klik kanan dan pilih Properties. Perhatikan gambar dibawah.
7. Atur Properties hingga membentuk gelombang sinus seperti gambar dibawah. Perhatikan kolom Amplitude, frequency dan Phase. Kolom Amplitude menggambarkan pergerakan naik dan turun. Kolom frequency menggambarkan berapa banyak gerakan naik turun dalam satu putaran atau dalam 360 deg/s. Amplitude dan frequency bisa di atur sesuai dengan design
kita.
8. Coba jalankan tombol run untuk memastikan hasil masukan properties sudah sesuai dengan design yang kita inginkan
9. Tekan icon output grapher
dan tekan icon trace untuk mendapatkan trajectory dengan
menjadikan shaft atau benda putar tempat diletakannya CAM sebagai referensi. Dan jadikan benda yang akan digerakan sebagai origin. Origin bisa diambil pada center benda atau dengan menggunakan bantuan work point
10. Tekan tombol run untuk mendapatkan trajectory
11. Klik kanan trace kemudian pilih export to sketch. Pilih komponen berputar atau shaft sebagai referensi.
12. Buka part shaft dengan cara klik dua kali atau klik kanan open. Buatlah CAM menggunakan feature extrude. 13. CAM selesai kita buat. Berikut hasil design CAM menggunakan dynamic simulation di Autodesk Inventor Professional.
14. Klik icon run untuk melihat hasil design. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Membentang format *.STP di Inventor By Afri zanirman Pertukaran data antar perusahaan seringkali menjadi kendala buat seorang designer. Kadangkala format file yang dikirimkan berbeda dengan software yang dimiliki. Tentunya ini menjadi kendala tersendiri. Pengalaman ini sebenarnya saya dapat ketika berkunjung ke salah satu customer. Pada awalnya saya anggap Inventor tidak sanggup melakukan hal ini. Rupanya saya salah besar. Setelah dilakukan sedikit uji coba rupanya Inventor mampu melakukannya dengan baik. Mohon maaf belum bisa menuliskan tutorialnya. Dikarenakan satu dan lain hal :). Berikut gambar bentangan sheet metal dari format *.stp di Inventor
Mengambil Data Bentangan Plate Untuk Title Block By Afri zanirman Salah satu keunggulan Inventor dibandingkan MCAD software yang lain adalah kemudahannya dalam pengambilan data parameter object. Dimana parameter object dapat dengan mudah diambil untuk digunakan untuk berbagai keperluan. Misalkan untuk data dikepala gambar. Berikut contoh pengambilan data bentangan plate untuk digunakan dikepala gambar. 1. Edit title block
2. 3. Buat text baru dalam title block tersebut dan letakan pada posisi yang dibutuhkan. 4. Perhatikan gambar dibawah ini. Pada ComboBox type pilih sheet metal properties dan pada ComboBox property pilih parameter yang diinginkan. Kemudian klik icon Add Text Parameter (Lingkaran Merah)
5. 6. Save title block yang sudah diedit. Dan masukan base view sheet metal Flat Pattern. Dan lihat apa jadinya. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat. Salam, Abu Labib
Rendering di Inventor Studio By Edwin Prakoso Rendering sudah merupakan „barang wajib‟ dalam banyak industri. Antara lain untuk memberikan gambaran realistis bagaimana bentuk jadi dari desain tersebut. Supaya client, owner, atau calon user tidak perlu mengernyitkan mata, berpikir bagaimana jadinya desain tersebut nantinya. Selain itu juga untuk keperluan marketing. Hal ini juga berlaku di manufaktur. Not only architects love pretty pictures! Inventor juga memiliki kelengkapan untuk melakukan rendering yang cukup baik. Inventor memiliki satu modul yang bernama Inventor Studio. Kita akan mencoba merender sebuah model dari sample yang ada. Bukalah Inventor. Ganti project anda menjadi Tutorial_Files. Buka file engine_assy.iam.
Sebelum kita melakukan rendering, kita akan coba selesaikan lebih dulu assembly ini. Masih ada constraint yang tertinggal. Tambahkan constraint mate ke conrod dan ke crank seperti yang ditunjukkan berikut.
Sekarang constraint anda telah lengkap. Piston anda kurang kelihatan terekpos dalam posisi ini. Klik dan drag crank sampai piston dapat terlihat. [googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=1784451482675956182[/googlevideo] Model anda telah siap untuk dirender. Dari menu Inventor, pilih Applications>Inventor Studio. Perhatikan pada design bar tools yang tersedia tidak lagi berisikan tools untuk assembly, tapi untuk rendering dan animasi. Ubahlah view dari orthographic menjadi perspective.
Aturlah posisi view agar tampak sesuai keinginan anda. Setelah anda puas, klik kanan pada bagian kosong di area desain, pilih create camera from view. Dengan demikian view kita disimpan defenisinya dan dapat digunakan kembali kelak. Sekarang kita akan mendefenisikan scene. Klik
scene style dari design bar. Klik XZ Ground
Plane. Perhatikan bahwa plane tersebut masih memotong crank. Kita akan mengoffsetnya sedikit ke bawah. Klik tab environment. Pada bagian ground plane, direction & offset, atur agar plane XZ dioffset -100. Klik done untuk mengakhirinya.
Sekarang kita langsung coba render. Klik render
. Dialog rendering akan terbuka.
Anda mungkin akan perlu mencoba mengubah-ubah option ini sesudah mencoba hasil rendering. Gunakan scene style XZ Ground Plane. Sementara parameter lain dapat anda gunakan sesuai selera anda. Klik render. Berikut contoh hasil rendering dalam bentuk realistic dan ilustration.
Membuat Animasi di Inventor Studio By Edwin Prakoso Animasi juga merupakan bentuk presentasi yang digunakan dalam berbagai industri. Jika still image dari hasil rendering dapat digunakan untuk brosur, video animasi juga dapat digunakan untuk presentasi. Dan dapat menjelaskan bagaimana assembly anda bekerja. Inventor studio, dapat digunakan untuk keperluan ini. Kita akan meneruskan tutorial Inventor sebelumnya, yang anda gunakan untuk rendering still image. Inventor Studio memiliki kemampuan rendering yang cukup lengkap. Anda dapat membuat animasi assembly mulai dari component, fade, constraint, parameters, positional representation, camera, dan lights.
Pada dasarnya cara penggunaannya sama. Kita akan mencoba membuat animasi dari constraint lebih dulu. Sekarang pastikan bahwa anda bekerja di assembly. Periksalah dari menu Inventor, application>assembly. Perhatikan pada tree di project browser. Klik tanda (+) di sebelah part bore:1. Cari constraint dengan nama DRIVE ME (0.00 deg). Klik kanan di constraint tersebut, dan pastikan suppress nonaktif.
Kembalilah ke Inventor Studio. Klik animate constraint.
Pilihlah constraint DRIVE ME pada tree, dan berikan besar perputaran dari 0 sampai 359 derajat. Lalu isikan pada time, end menjadi 3 detik. Anda dapat menggunakan nilai lain jika anda mau. Klik OK.
Pada panel timeline yang terbuka klik expand
. Perhatikan pada animation timeline sekarang
terdapat constraint tersebut.
Ujilah apakah animasi sudah berjalan dengan baik. Klik go to start, dan klik play. Mudah saja bukan? Sekarang kita akan coba buat satu tipe animasi lagi. Klik animate fade. Pilih bore sebagai komponen yang akan dibuat transparan. Buat dari 100% sampai 0%. Anda akan melihat fade ditambahkan pada animation timeline. Anda dapat mencoba menambahkan beberapa jenis animasi lagi, dan mengubah parameter berbagai defenisi animasi sebelumnya. Mungkin anda butuh beberapa kali trial n error. Anda mungkin perlu mendefenisikan panjang animasi pada animation option. Just try to play a bit. Setelah selesai, klik render animation. Ini hasil animasi yang dibuat pada tutorial ini. [googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=5353817425394644417[/googlevideo]
Perbandingan Teknik Modeling Inventor Dan Revit (I) By Afri zanirman Ada beberapa persamaan yang dapat di tarik antar kedua software ini untuk melakukan sebuah modeling sehingga seorang pengguna Inventor atau Revit dapat mengoperasikan dan memahami kedua software ini dengan mudah. Kita akan coba membahas konsep dasar sebuah modeling sehingga mudah untuk dipahami dan diaplikasikan. Baik untuk pembuatan model yang sederhana sampai yang rumit. Adapun persamaannya sebagai berikut : Misal kita ingin membuat sebuah dinding dengan ketebalan dan tinggi tertentu. Di Inventor kita membutuhkan sebuah plane untuk membuat sebuah sketch yang selanjutnya akan dibuat menjadi sebuah feature. Plane bisa diambil dari plane standard , dari sebuah permukaan geometry yang berbentuk rata atau dibuat sendiri. Dan di Revit plane bisa diambil dari sebuah level , permukaan rata atau dibuat sendiri. Contoh kita ingin membuat dinding dengan ketebalan 150 mm, Panjang 1000 mm dan tinggi 4000 mm. Di Inventor kita bisa menggunakan extrude to untuk medapatkan ketinggian sampai dengan ketinggan plane yang kita buat (plane di offset dengan ketinggan 4000 mm). Sedangkan di Revit kita tinggal setting ketebalan tembok dan memilih ketinggian berdasarkan level yang sudah ditentukan (misal ketinggian per level 4000 mm) . Pada saat membuat dinding tinggal arahkan ketinggian pada level tertentu. Perhatikan ilustrasi gambar dibawah ini. Sebelah kiri modeling di Inventor Dan sebelah kanan modeling di Revit.
Mencari Dimensi Model Dari Berat Benda By Afri zanirman Lama kaga nulis jadi kangen sendiri :). Sebenernya ini pertanyaan dari kawan bagaimana cara mengubah ukuran sebuah part/model dengan hanya mengubah berat dari model tersebut. Yang jadi pemacu sebenarnya adalah dia katakan bahwa SWX sanggup melakukannya. Kenapa inventor ngga :(. Dengan prinsip tak ada rotan akarpun jadi saya coba mencari tau bagaimana cara. Kita akan coba contohkan dengan sebuah kasus sederhana Contoh kasus : Misal kita membuat sebuah modeling dengan ukuran P X L X T = 250 mm x 100 mm x 20 mm dengan material Steel Mild dimana density 7.840 g/cm^3 maka didapat berat 3.920 kg. Sedangkan kita membutuhkan berat dari benda tersebut harus menjadi 4 kg dengan merubah dimensi pada koordinat tertentu. Berikut pemecahan masalah tersebut : 1. Simpan file asli yang memiliki berat 3.920 kg misal dengan nama Ori Model 2. Buat sebuah file baru dengan satuan/units yang sama dan pastikan addins Derived Part (Scale/Position) sudah terinstall di Inventor. Jikalau belum silahkan install dari sourcenya di C:\Program Files\Autodesk\Inventor 2010\SDK\UserTools\DerivedPart_SP 3. Gunakan calculator bawaan dari OS dengan membagi nilai 4 / 3.92 = 1.0204081632653061224489795918367 (copy data dengan Ctrl + C) 4. Ambil part yang akan dirubah beratnya dari 3.92 kg menjadi 4 kg dengan menggunakan feature derived part (Scale / Position). Misal kita ingin merubah pada arah sumbu Z 5. Pilih non-unifor dan Paste data hasil pembagian kesalah satu koordinat yang dimensinya akan dirubah
6. Samakan part dengan material yang memiliki property sama 7. Perhatikan perubahan yang terjadi Jadi sekarang kita memiliki 2 part. 1 yang ori 1 lagi yang sesuai keinginan :). Walaupun agak panjang yang penting jadi :P Semoga bisa bermanfaat buat yang membutuhkan :)
Salam, Afri
View more...
Comments