belajar fotografi

August 31, 2017 | Author: jiwamerapuh | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

kompulan tips dan tutorial fotografi...

Description

Belajar Fotografi

lulu sofi k

Mengenal Jenis Kamera Digital: Saku Superzoom dan SLR Jauh sebelum anda mempelajari fotografi, hal paling penting adalah anda harus memiliki kamera – apapun jenisnya. Bagi anda yang sedang mencari – cari informasi sebelum memutuskan membeli sebuah kamera digital, artikel ini akan menjelaskan mengenai jenis kamera yang tersedia di pasaran dan apa saja perbedaannya.

Kamera Saku (Pocket)

Kamera saku merupakan jenis kamera mayoritas (hampir 90%) yang ada ditangan konsumen. Sesuai namanya, kamera ini berukuran kecil dan memang benar-benar bisa masuk ke saku di baju anda. Kamera saku biasanya bisa menghasilkan foto yang bagus, kadang-kadang luar biasa. Kamera saku juga mampu merekam video, fitur tambahan yang sangat berguna dan disukai konsumen. Namun mohon perhatikan kata-kata yang dicetak tebal diatas. Biasanya bagus dan kadangkadang luar biasa merupakan alasan kenapa penggemar fotografi sejati (dan fotografer pro) memandang kamera saku sebelah mata – sebatas sebagai batu loncatan atau sebagai back up. Ada beberapa faktor yang membuat kamera saku terbatas: •

Shutter lag, didefinisikan sebagai waktu jeda antara saat anda memencet tombol shutter dan kamera mulai merekam. Merupakan alasan terbesar kenapa kamera saku sangat terbatas. Jeda waktu ini mungkin hanya setengah detik, namun dalam setengah detik inilah akan ada kejadian penting-keren-lucu-spektakuler yang justru tidak terekam menjadi foto.



Payah dalam kondisi minim cahaya, kamera saku memiliki sensor (chip kecil peka cahaya berbentuk segi empat yang menggantikan fungsi film) yang sangat kecil. Secara umum, makin kecil sensor sebuah kamera makin jelek kualitas foto-nya. Sensor yang kecil berarti hanya sedikit cahaya yang terekam, kualitas warna yang pas-pasan dan lemah ketika berhadapan dengan kondisi remang-remang. Apa saja konsekuensinya? pertama adalah foto cenderung mudah blur (tidak tajam) dan kedua foto cenderung memiliki banyak noise (bintik-bintik diseluruh area foto).



Zoom terbatas, memiliki kamera saku berarti anda sudah terikat hidup mati dengan lensa bawaan dari sononya. Kita tidak bisa mengganti lensa sesuai

kebutuhan. Kamera saku dari pabriknya diset untuk memiliki lensa yang bisa digunakan untuk kebutuhan umum dan bisa melakukan perbesaran 3 sampai 4 kali. Namun jangan berharap anda bisa menggunakannya untuk memotret wajah anak anda yang sedang bermain drama di sekolah atau memotret wajah Krisdayanti yang sedang menanyi dalam sebuah konsernya.

Kalau banyak jeleknya, kenapa kamera saku laris manis di pasaran? tidak adakah kelebihannya? ada, berikut ini: •

Small is beautiful, dengan ukuran yang kecil kita mudah membawanya kemanapun kita pergi sehingga makin banyak hal yang bisa kita abadikan



Harga terjangkau, kamera saku adalah jenis kamera yang paling bersahabat dengan dompet sehingga anda akan disayang istri/ suami karena pandai berhemat



Lebih banyak orang tidak ingin tampak seperti wartawan foto. Semakin besar kamera tentengan anda, makin tampang anda mirip wartawan foto. Dan yakinlah orang terkenal macam David Beckham, Ariel Peterpan, SBY atau Obama tidak pernah tampak seperti wartawan foto (bercanda … ).

Kamera Super-Zoom Kamera super zoom memiliki ukuran fisik lebih besar dibanding kamera saku, dan sesuai namanya memiliki kemampuan zoom optik sampai sejauh 15 kali atau bahkan sampai 20 kali. Kenapa kamera ini ada? Karena banyak sekali kejadian penting terjadi dalam kejauhan; di panggung, di mimbar, di pernikahan, di lapangan olahraga. Kamera super zoom disamping memiliki kelebihan dalam kemampuannya melihat dari kejauhan, juga memiliki satu lagi kelebihan utama dibanding kamera saku: lubang intip kecil yang pas untuk mata anda (eyepiece viewfinder). Lubang intip ini sangat berguna jika anda memotret ditangah teriknya siang hari (kamera saku hanya memiliki layar LCD dibelakang yang sama sekali tidak berguna jika anda berada di area terang benderang). Satu lagi, kamera super zoom juga biasanya memiliki layar LCD yang bisa ditekuk – tekuk sehingga membantu anda memotret dari sudut yang tidak biasa. Kekurangannya? secara teknis kamera ini masih memiliki sensor yang relatif kecil sehingga kemampuannya dalam kondisi minim cahaya masih terbatas. Untuk memotret outdoor masih sangat oke hasilnya, namun begitu anda bawa masuk ke ruangan anda akan mulai kepayahan mendapatkan foto yang tajam dan bagus. Secara ukuran, kamera super zoom juga lumayan tanggung. Tidak akan pernah muat di kantong sehingga kita harus membawanya di pundak.

Kamera SLR Anda selama ini mungkin cukup puas dengan kualitas foto dari kamera saku mungil. Lalu mulai gemar mengamati foto di majalah-majalah yang tampak wah..foto yang super tajam, warnanya serba indah, potret wajah dengan latar belakang yang kabur, air terjun dengan yang telihat sangat lembut seperti kapas atau foto burung yang sedang melesat…foto – foto berkualitas seperti ini rata – rata dihasilkan dari kamera SLR.Jadi apakah SLR itu? SLR adalah kependekan dari single lens reflex, sebuah istilah yang memang lumayan kompleks dijelaskan. Tapi pada prinsipnya adalah jenis kamera dimana kita mengintip obyek foto melalui lensa (jargon fotografinya: through the lens). Kamera besar berwarna hitam ini dipastikan tidak akan muat disaku anda dan harganya lumayan mahal. Namun dari segi kualitas, kamera inilah penghasil foto-foto keren dimajalah atau iklam raksasa di jalan. Begitu dihidupkan anda bisa langsung memotret, tidak ada lagi shutter lag, mampu merekam 3 foto dalam 1 detik, memberi kepuasan kontrol manual untuk hampir semua parameter pemotretan, dan bisa dipakai memotret ribuan foto tanpa kehabisan batere.

Kamera inilah yang membuat banyak orang tergila-gila dengan dunia fotografi, memiliki bunyi khas saat kita memencet shutter (karena kamera saku dan super zoom biasanya diiringi bunyi palsu), dan terasa kokoh dan tangguh saat dipegang. Anda bisa mengubah lensa sesuai kebutuhan, dari lensa macro dimana anda bisa memotret mata serangga sampai lensa super tele sehingga anda bisa memotret jerawat di wajah teman anda dari jarak 10 meter. Namun sebelum anda mulai kepincut dengan kamera SLR dan mulai memipikannya atau bahkan membelinya, kami sarankan anda membaca hal-hal yang patut dipertimbangkan sebelum membeli kamera digital SLR.

5 Pertimbangan Sebelum Membeli Kamera SLR Memilih kamera SLR digital yang tepat adalah urusan pelik tersendiri dengan banjirnya merk dan tipe kamera di pasar. Saat ini (Nov 2009) paling tidak ada 10 perusahaan pembuat kamera (Canon, Fujifilm, Leica, Nikon, Olympus, Panasonic, Pentax, Samsung, Sigma, dan Sony) dan total sekitar 40 jenis SLR. Kami akan coba mengurai beberapa faktor non-teknis yang patut di pertimbangkan sebelum menentukan pilihan kamera SLR yang akan dibeli: 1. Jika ayah saya memberi warisan lensa Ya, jika ayah anda memberi warisan lensa dari era film, ini bisa mengubah keputusan. Beberapa kamera SLR digital saat ini tetap kompatibel dengan lensa pada era kamera autofokus film. SLR digital merek Canon, Nikon, Pentax dan Minolta (sekarang Sony) akan kompatibel dengan lensa yang diperuntukkan untuk kamera SLR autofokus mereka di jaman film. Bawalah lensa tua tadi ke toko kamera untuk memastikan kompabilitas dengan kamera yang akan dibeli. 2. Kamera apakah yang sering dipakai teman – teman? Kamera yang sering dipakai teman – teman juga bisa mempengaruhi keputusan kita. Jika teman-teman banyak memakai Canon, misalnya, belilah Canon. Jika mereka memakai Nikon, belilah Nikon. Ini akan memudahkan kita dalam kasus “meminjam lensa gratis.” Sebuah trik dasar yang layak dicoba, namun lebih baik jika istilah-nya diganti menjadi “saling bertukar lensa.” Jadi kita tidak modal dengkul saja. 3. Kemudahan dalam servis dan purna jual Usahakan sebisa mungkin anda membeli kamera dari toko lokal di kota anda, kalaupun tidak usahakan membeli dari kota terdekat. Saat kamera butuh diservis atau di bersihkan sensornya misalnya, pelayanan akan lebih cepat dibandingkan harus mengirimkannya via paket dsb. Di samping itu, kita mungkin diperbolehkan meminjam gratis kamera cadangan yang disediakan toko selama kamera diservis (karena servis kamera biasanya butuh waktu yang cukup lama). Hal ini kadang lebih penting dibanding selisih harga yang tidak terlalu banyak. Juga layak dipertimbangkan adalah seberapa baik reputasi sebuah produsen kamera melayani keluhan pelanggannya. 4. Berapa anggaran kita Anggaran merupakan faktor penting dalam menentukan kamera yang akan dibeli. Berdamai-lah dengan uang, membangun sistem SLR tidak hanya membutuhkan kamera, namun juga lensa dan beberapa aksesori penting lainnya (software pengolah foto, komputer, tripod, filter, flash, tas kamera, batere cadangan dll). Kalau dikantong ada Rp.20 Juta, tidak bijak kalau semuanya dihabiskan untuk kamera saja. Membangun sistem SLR adalah jalan panjang yang bisa menguras isi kantong jika tidak disiplin anggaran. Ada saran dari fotografer senior bahwa memiliki lensa yang berkualitas membuat foto kita lebih bagus dibanding jika memiliki kamera bagus namun lensanya jelek. 5. Seberapa serius anda Penting ditanyakan adalah seberapa serius anda ingin terjun ke dunia fotografi. Jika sejak awal anda ingin terjun serius ke dalam fotografi, jangan jauh – jauh dari Nikon atau Canon. Kedua produsen ini adalah penguasa pasar kamera SLR. Delapan dari 10 kamera SLR memiliki logo Canon atau Nikon di body-nya (masing-masing sekitar 40%).

kenapa mereka bisa sebegitu dominan? jawabannya adalah karena mereka juga serius. Fotografer pro pada waktunya akan memerlukan lensa atau aksesori khusus untuk memenuhi kebutuhan kerjanya. Flash khusus macro atau lensa 600mm dengan stabilizer misalnya, Nikon dan Canon menyediakan beragam aksesori yang bisa memenuhi kebutuhan kita, dan lebih penting lagi stoknya tersedia di kota kita (atau paling tidak di Jakarta). Berbeda kalau kita tidak punya tuntutan “segila” itu, saya rasa salah satu dari 9 merek diatas akan mampu mencukupi kebutuhan kita. Jadi Canon, Nikon atau merk lain? ah…jangan mulai deh!

7 Aksesoris Penting Untuk Kamera SLR Anda Oke, jadi anda sekarang telah memiliki kamera SLR baru, menenteng-nenteng SLR kemanapun anda pergi dan memotret beragam obyek, dari wajah orang-orang disekitaran sampai bakso langganan. Kemudian meng-upload foto anda ke komunitas online lalu mendapat komentar dari sesama pe-hobi fotografi (baik komentar menyemangati maupun menjatuhkan). Seiring dengan jam terbang yang meningkat, cepat atau lambat anda akan mulai berpikir untuk menambah pernak-pernik yang berhubungan dengan sistem SLR yang anda miliki. Namanya juga pernak – pernik, pilihan yang tersedia hampir tidak terbatas dan membuat kita mudah terseret dan kehilangan prioritas. Jadi, sebenarnya aksesoris apa saja sih yang paling berguna (dan juga paling populer) bagi pemilik SLR? berikut saya pilihkan 7 jenis untuk anda: Tas Kamera Tersedia beragam jenis tas kamera di pasaran, tinggal pilih yang sesuai selera: dari backpack, ikat pinggang, sling-slide (menyamping) sampai yang mirip koper. Yang jelas tas kamera disini berfungsi agar kita bisa menyimpan kamera dan lensa yang kita miliki selama bepergian secara aman. Tidak jatuh, aman dari benturan dan aman dari air. Kit Pembersih Untuk menjaga kondisi eksterior lensa dan kamera agar selalu bersih, anda memerlukan lap mikrofiber dan cairan pembersih khusus. Terutama untuk lensa, sebisa mungkin anda melindungi lensa dengan filter UV (lihat filter dibawah), biasanya untuk lensa cukup gunakan blower. Kit pembersih bisa dibeli di toko-toko kamera. Saya tidak menyarankan anda membersihkan bagian interior kamera (apalagi sensor), serahkan saja pada ahlinya: biasanya toko kamera menyediakan layanan sensor cleaning. Toh kebanyakan SLR sekarang memiliki fasilitas self-cleaning yang cukup handal untuk menyapu debu dari sensor. Tripod Tripod, monopod, gorillapod, apapun fungsinya adalah membantu anda menghasilkan foto yang tajam saat mengambil eksposur long shutter. Dibandingkan jenis lainnya, tripod masih tetap paling populer, karena relatif lebih handal dan tangguh. Pastikan anda membeli tripod dengan kemampuan menahan beban yang cukup, kaki-kakinya cukup gampang di perpanjang (dan diperpendek), memiliki mekanisme pemasangan dan pelepasan kamera yang enak serta memiliki kepala dengan gerakan yang fleksibel (saya sarankan jenis ball head). Flash Eksternal Flash ekternal akan secara drastis meningkatkan kualitas foto anda jika dibandingkan sewaktu anda menggunakan flash bawaan yang melekat di kamera SLR. Memiliki power yang jauh lebih besar, kemampuan kontrol yang jauh lebih fleksibel, dan kita bisa mengatur arah pencahayaan yang jatuh ke obyek secara lebih mudah.

Dengan flash eksternal anda akan bisa menghasilkan pencahayaan yang jauh lebih lembut, rata dan cerah dibandingkan kalau menggunakan flash bawaan. Filter Filter adalah aksesoris yang cukup esensial bagi sistem SLR. Dari beragam jenis filter, ada 3 jenis yang layak anda pertimbangkan untuk dibeli: •

Filter Proteksi (Filter UV atau Netral) – fungsi nyatanya adalah melindungi lensa anda, filter ini relatif murah sehingga anda akan ‘ikhlas’ menjadikannya sebagai bemper yang dipasang didepan lensa. Biarkan filter yang bersentuhan dengan udara kotor-tangancipratan air, dan bukan lensa yang harganya bisa berlipat-lipat lebih mahal.



Filter Polarisasi – mengubah langit sehingga terlihat lebih ‘dalam’, menghilangkan refleksi di air (atau kaca), agar pepohonan tampak lebih hijau. Gampangnya ini adalah ibarat kacamata hitam bagi lensa anda.



Filter ND (Neutral density) dan GradND – mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke kamera anda. Jika anda ingin menghasilkan foto air terjun yang tampak seperti kapas (shutter panjang) sementara hari masih terlalu siang, maka anda akan memerlukan Filter ND supaya cahaya bisa dikurangi. Sementara filter ND Gradasi (Grad-ND) berfungsi seperti ND dengan tingkat penggelapan yang bersifat gradasi (bagian atas lebih gelap dan semakin ke bawah semakin terang). Grad-ND sangat berguna saat anda akan memotret landscape yang melibatkan langit, karena beda terang yang sangat mencolok antara langit dan tanah.

Shutter Release Selain tripod, aksesoris tambahan yang akan meningkatkan ketajaman hasil foto anda adalah shutter release. Dengan shutter release, kita tidak perlu memencet tombol shutter di kamera, cukup gunakan shutter release sehingga anda bisa mengaktifkan shutter dari jauh. Ya, fungsinya mirip remote control TV anda. Shutter release tersedia dalam 2 pilihan: kabel dan wireless. Verikal Grip (VG) Jika anda mulai lebih intensif memotret sementara kamera anda belum memiliki fitur pegangan vertikal dari sononya, belilah vertikal grip tambahan. Selain sangat membantu saat memotret dalam orientasi portrait (vertikal), VG juga berfungsi sebagai batere cadangan, sehingga tidak perlu khawatir kehabisan batere saat asyik menjepret.

4 Situs Review Kamera dan lensa Yang Layak Anda Kunjungi Beberapa pembaca mengirim email mengenai kualitas sebuah kamera atau lensa yang akan mereka beli. Namun karena kamera dan lensa yang saya pakai sejauh ini jumlahnya bisa dihitung dengan tangan, saya tidak bisa menjawab semua pertanyaan yang dikirim. Adalah normal ketika anda mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kelebihan serta kekurangan sebuah kamera atau lensa yang sedang anda incar. Untuk harga yang tidak murah (kecuali anda paman gober he he…), kita harus tahu apa yang kita dapatkan. Ada banyak cara untuk menggali informasi mengenai sebuah kamera atau lensa. Yang paling lazim adalah bertanya kepada yang sudah punya, baik lisan maupun online (forum fotografi sedang semarak). Namun jika jawaban teman belum memuaskan anda, anda punya beberapa sumber informasi terpercaya lain yang patut anda ketahui, yaitu situs review kamera maupun lensa. Beberapa situs review kamera yang memiliki reputasi bagus biasanya ditangani oleh para profesional yang pekerjaan sehari-harinya memang menguji kamera dan lensa. Saya pilihkan disini beberapa yang dianggap hasil review-nya valid dan terpercaya. Silahkan: •

DP Review DP Review adalah situs review kamera terbesar dan paling terkenal. Anda bisa mengakses database review mereka yang mencakup hampir semua jenis kamera mulai dari prosumer sampai SLR segala merk, serta beberapa lensa SLR populer. Review dari DPReview biasanya sangat komplit (bahkan terlalu komplit), mulai dari aspek tenis, fitur, kelebihan, kekurangan sampai enak tidaknya dipegang ditangan. Ditambah lengkap dengan grafik pendukung serta contoh hasil foto. Kualitas sebuah kamera biasanya ditandakan dengan rekomendasi akhir. Kesimpulan review biasanya ditandai oleh rekomendasi akhir, misal untuk kamera Nikon D700 SLR memperoleh rating seperti ini: Secara gampang, rating dari DP Review bisa diartikan sebagai berikut: Recommended(just) = Cukup; Recommended = Baik; Highly Recommended = Sangat Baik. Untuk jenis kamera terbaik tahun ini mereka memberi predikat SILVER dan GOLD. Klik disini untuk menuju ke halaman review dari DPReview.



CNET Digital Camera CNET adalah situs teknologi terkemuka, dan mereka memiliki database review kamera digital yang cukup besar dan komplit, mulai dari kamera saku sampai dengan SLR. Kelebihan CNET adalah mereka memiliki memiliki sistem penggolongan kamera yang sangat rapi dan informatif: berdasarkan rentang harga, berdasarkan rating dari editor dan pemakai, berdasarkan merk dan fitur dll, sehingga anda akan sangat terbantu mencari dan membandingkan kualitas jenis kamera yang anda butuhkan. CNET memberi rating dengan sistem bintang dari 0 sampai 5 untuk menandakan kualitas sebuah kamera digital. Klik disini untuk melihat review kamera digital dari CNET.



Camera Labs Camera Labs adalah situs khusus review kamera digital dan lensa. Jumlah dan jenis kamera yang telah mereka review cukup banyak dan lengkap dari kamera saku sampai SLR, sementara lensa hanya mencakup beberapa jenis dari merk utama. Secara umum rating kualitas dari Camera Labs sangat mirip dengan DP Review. Klik Disini untuk menuju ke halaman review kamera digital dan lensa dari Camera Labs



Photozone Photozone adalah sebuah situs dari Jerman yang memiliki spesialisasi di bidang review lensa SLR, meskipun mulai sekarang sudah merambah ke kamera digital. Hampir semua lensa dari segala jenis dan merk baik produsen utama maupun third party sudah direview secara lengkap. Kalau anda mencari situs rujukan review lensa terbaik, Photozone-lah tempatnya.

Photozone memiliki ulasan yang sangat komplit, mulai kualitas optik, mekanik sampai ke ketahanan sebuah lensa. Mereka memberikan rating yang dengan sistem yang mirip dengan DP Review. Untuk sebuah lensa yang secara kualitas sangat baik mereka akan memberikan tanda seperti ini:

Cara Mengganti Lensa SLR Secara Aman & Cepat Salah satu kelebihan utama kamera SLR dibandingkan kamera saku adalah karena SLR memungkinkan adanya penggantian lensa (interchangeable). Hanya dengan satu kamera dan jika kita cukup beruntung mampu membeli beragam lensa (atau setidaknya pinjam lensa teman), kita memperoleh kebebasan berkreasi yang luar biasa dengan mengganti-ganti lensa sesuai keperluan (lebih jauh tentang lensa akan dibahas dalam posting mendatang). Namun begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan selama proses penggantian lensa, terutama jika anda melakukannya di luar ruangan (outdoor). Penggantian lensa di luar ruangan rawan mengakibatkan debu dan kotoran masuk ke kamera dan menempel disensor, sehingga membuat hasil akhir foto tampak ‘ternoda’ seperti terlihat di contoh foto diatas. Selain itu ketidakcermatan bisa mengakibatkan lensa yang sudah susah payah dibeli beresiko rusak dan jatuh sehingga anda akan menyesal (plus diamuk ortu atau istri/suami he he … ). Berikut cara praktis dan aman mengganti lensa SLR: •

Kalungkan tali kamera di leher, kemudian posisikan kamera agar menggantung dan menghadap ke bawah



Pasang tutup depan (front cap) lensa yang akan diganti



Sembari menekan tombol kuncian lensa (biasanya disamping kiri lensa), putar lensa yang akan diganti berlawanan dengan arah jarum jam



Putar sampai lensa kendor, namun jangan sampai benar-benar dilepas dari kamera



Ambil lensa baru yang akan dipasang. Lepas tutup lensa dibelakang (end cap) dan letakkan ditempat yang mudah dijangkau sementara pegang lensa-nya dengan satu tangan



Sekarang lepas lensa lama dengan tangan yang lain (biarkan kamera menggantung dan tetap menghadap kebawah)



Sekarang pasang lensa baru dengan cepat (perhatikan titik putih dilensa, sejajarkan posisi titik putih ini dengan titik putih di kamera) lalu putar hingga terkunci



Ambil tutup belakang (end cap) lensa lama dan pasangkan di lensa yang baru



Taruh lensa lama di tas kamera

Sedikit tips tambahan; Setelah penggantian lensa usahakan anda mengaktifkan fitur sensor cleaning di kamera sehingga mengurangi resiko foto anda terdapat bercak debu. Hindari mengganti lensa saat angin kencang, apalagi anda memotret di pantai!!

Memahami Focal Length Lensa SLR Dalam percakapan antara sesama fotografer, anda akan sering mendengar bunyi obrolan seperti ini: “Wah, fotonya mantab gan, pake lensa berapa mili?”, atau seperti ini: “Kalau sedang traveling saya suka membawa lensa sapujagat, 18 – 200 mili.” Nah sebenarnya kedua percakapan tadi sedang membicarakan mengenai panjang focal, alias focal length. Jadi binatang apakah focal length itu? mari teruskan membaca. Secara gampang focal length adalah jarak antara lensa dan bidang focal (sensor di kamera digital atau film di kamera lama) dimana foto anda terbentuk, untuk lebih gampangnya lihat diagram dibawah:

Focal length dinyatakan dalam besaran milimeter (mm) dan dalam fotografi diberi lambang f. Untuk apa mengetahui focal length? focal length menentukan seberapa lebar sudut pandang lensa. Semakin pendek panjang focal, makin lebar sapuan pandangan. Makin panjang focal length, makin sempit sapuannya. Lensa dengan focal length pendek dalam dunia fotografi biasanya disebut lensa wide angle. Lensa dengan focal length panjang bisanya disebut sebagai lensa tele. Untuk lebih memahami hubungan antara focal length dan sudut pandang, lihat contoh dibawah:

Contoh diatas memperlihatkan perbedaan lebar sudut pandang pada jarak pemotretan yang sama. Saat menggunakan lensa dengan focal length 20 mm, anda bisa memotret jalanan serta gedung di

kiri dan kanan. Namun saat anda menggunakan lensa panjang, misalnya 400 mm pada contoh diatas, anda hanya akan bisa memotret bagian utama menara. Jadi, apakah kalau sebuah lensa memiliki spesifikasi 200 mm, maka panjang fisiknya benarbenar 200 mili (20 cm)? Tidak harus. Lensa modern dengan kemajuan teknologi optik menggunakan banyak elemen lensa tambahan didalamnya yang bekerja secara kombinasi, sehingga panjang fisik lensa bisa lebih pendek. Dalam artikel mendatang, kita akan membahas mengenai crop factor.

Tips agar foto lebih tajam Menghasilkan foto yang tajam setajam silet adalah keinginan banyak pecinta fotografi, dan beragam fitur kamera serta aksesoris tambahan sudah diciptakan untuk membantu kita menghasilkan foto yang tajam ini. Dari tripod, stabiliser (lensa ataupun kamera) sampai dengan software editor foto yang dilengkapi tool untuk mempertajam hasil akhir foto. Artikel ini akan merangkum beberapa tips agar foto anda lebih tajam, silahkan: Cara memegang kamera Cara memegang kamera sangat berpengaruh pada stabilitas kamera (baca: ketajaman foto), bacalah bagaimana cara memegang kamera yang baik. Shutter Speed. Jika anda mempercepat shutter speed, maka foto anda akan semakin tajam. Ingat aturan baku agar foto tajam saat anda memotret handheld : ” gunakan shutter speed yang lebih cepat dibanding panjang fokal lensa anda”. Begini penjabarannya: •

Jika panjang lensa anda 50mm, potretlah dengan shutter speed 1/60 detik atau lebih cepat



Jika panjang lensa anda 100mm, gunakan shutter speed 1/125 detik atau lebih cepat



Jika panjang lensa anda 200mm, gunakan shutter speed 1/250 detik atau lebih cepat

Aperture. Aperture berpengaruh pada depth of field (daerah fokus dalam foto anda). Mengurangi aperture (memperbesar angkanya, misal anda memilih f/22) akan menambah depth of field, artinya area tajam dalam foto akan semakin besar meliputi obyek yang dekat maupun jauh, sehingga ketajaman foto secara keseluruhan justru berkurang. Maka lakukan sebaliknya, pilih aperture yang besar (angkanya kecil, misal f/4), maka anda akan memusatkan area tajam hanya didekat fokus. Memilih aperture yang besar memungkinkan anda mendapatkan shutter speed yang lebih cepat. ISO. Menambah ISO akan mempercepat shutter speed serta memungkinkan anda memilih aperture yang lebih besar. Jika anda memotret di dalam ruangan, perbesar-lah ISO, tapi jangan berlebihan (misal: pilih ISO 600 untuk memotret didalam rumah). memilih ISO yang terlalu tinggi (diatas 800), bisa menyebabkan noise (bintik hitam kecil) dalam foto mulai terlihat. Fokus. Jangan hanya percaya dengan autofokus kamera, periksalah secara cermat menggunakan mata dimata titik fokus anda berada. Ketika memotret wajah dalam jarak dekat, pastikan fokusnya jatuh diarea mata. Ketika memotret obyek, pastikan fokusnya memang ada dimana anda ingin area tersebut paling tajam. Autofokus kamera bisa saja salah dan justru menjatuhkan fokus disamping obyek yang anda inginkan. Lensa. Jika anda kebetulan memiliki kamera SLR, pilihlah lensa terbaik yang bisa anda beli. Lensa yang berkualitas baik bisa secara drastis meningkatkan ketajaman foto anda. Lensa KIT yang biasanya ditawarkan dijual sebagai paket komplit bersama kamera biasanya kualitas-nya payah. Saran saya, jika anda baru akan membeli kamera SLR, belilah secara terpisah antara kamera (body only) dan lensa. Jangan membeli paket KIT. Lensa dengan kualitas bagus biasanya ditandai dengan aperture yang besar (misal f/2.8). Sweet Spot Lensa. Lensa memiliki sweet spot-nya masing-masing. Sweet spot adalah aperture tertentu dimana lensa akan menghasilkan foto yang paling tajam. Sweet spot lensa biasanya berada dua stop diatas batas maksimal kemampuan aperture lensa. Misal, untuk lensa f/2.8 maka sweet spot-nya ada di

f/5.6. Maka gunakan aperture f/5.6 jika anda memotret dengan lensa itu, foto anda akan tajam setajam silet. Tripod. Tripod memang tidak praktis dan merepotkan, namun jika anda “sudi” membawanya, anda akan memperoleh foto yang lebih tajam. Terutama jika anda ingin menghasilkan foto HDR atau panorama, relakanlah membawa tripod.

Memahami Aperture & Depth of Field Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto. Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor. Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.

Jadi dalam kenyataannya, setting aperture f/2.8 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya (anda akan sering menemukan istilah fully open jika mendengar obrolan fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya. Depth of Field Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.

Untuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto dibawah.

Konsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya.

Memahami Konsep Eskposur Seringkali setelah membeli kamera digital baik slr maupun point & shoot, kita terpaku pada mode auto untuk waktu yang cukup lama. Mode auto memang paling mudah dan cepat, namun tidak memberikan kepuasan kreatifitas. Bagi yang ingin “lulus dan naik kelas” dari mode auto serta ingin meyalurkan jiwa kreatif kedalam foto-foto yang dihasilkan, ada baiknya kita pahami konsep eksposur. Fotografer kenamaan, Bryan Peterson, telah menulis sebuah buku berjudul Understanding Exposure yang didalamnya diterangkan konsep eskposur secara mudah. Peterson member ilustrasi tentang tiga elemen yang harus diketahui untuk memahami eksposur, dia menamai hubungan ketiganya sebagai sebuah Segitiga Fotografi. Setiap elemen dalam segitiga fotografi ini berhubungan dengan cahaya, bagaimana cahaya masuk dan berinteraksi dengan kamera.

Ketiga elemen tersebut adalah: 1. ISO – ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya 2. Aperture – seberapa besar lensa terbuka saat foto diambil 3. Shutter Speed – rentang waktu “jendela’ didepan sensor kamera terbuka

Interaksi ketiga elemen inilah yang disebut eksposur. Perubahan dalam salah satu elemen akan mengakibatkan perubahan dalam elemen lainnya. Perumpamaan Segitiga Eksposur Mungkin jalan yang paling mudah dalam memahami eksposur adalah dengan memberikan sebuah perumpamaan. Dalam hal ini saya menyukai perumpamaan segitiga eksposur seperti halnya sebuah keran air. Shutter speed bagi saya adalah berapa lama kita membuka keran, aperture adalah seberapa lebar kita membuka keran dan ISO adalah kuatnya dorongan air dari PDAM, dan air yang mengalir melalui keran tersebut adalah cahaya yang diterima sensor kamera. Tentu bukan perumpamaan yang sempurna, tapi paling tidak kita mendapat ide dasarnya.

Memahami Konsep ISO Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah. Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja. Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja. Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya mengeset ISO saya di 200 sementara anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai? Secara garis besar, saat kita menambah setting ISO dari 100 ke 200 ( dalam aperture yang selalu konstan – kita kunci aperture di f/3.5 atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av) , kita mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto di sensor kamera kita sampai separuhnya (2kali lebih cepat), dari shutter speed 1/125 ke 1/250 detik. Saat kita menambah lagi ISO ke 400, kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya lagi:1/500 detik. Setiap kali mempersingkat waktu esksposur sebanyak separuh , kita namakan menaikkan esksposur sebesar 1stop. Anda bisa mencoba pengertian ini dalam kasus aperture, cobalah set shutter speed kita selalu konstan pada 1/125 (atau melalui mode Shutter Priority – S atau Tv), dan ubah-ubahlah setting ISO anda dalam kelipatan 2; missal dari 100 ke 200 ke 400 …dst, lihatlah perubahan besaran aperture anda.

Memahami Shutter Speed

Secara definisi, shutter speed adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka. Secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto. Gampangnya shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula. Supaya mudah, kita terjemahkan konsep ini dalam beberapa penggunaannya di kamera: •

Setting shutter speed sebesar 500 dalam kamera anda berarti rentang waktu sebanyak 1/500 (seperlimaratus) detik. Ya, sesingkat dan sekilat itu. Sementara untuk waktu eksposur sebanyak 30 detik, anda akan melihat tulisan seperti ini: 30’’



Setting shutter speed di kamera anda biasanya dalam kelipatan 2, jadi kita akan melihat deretan seperti ini: 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30 dst. Kini hampir semua kamera juga mengijinkan setting 1/3 stop, jadi kurang lebih pergerakan shutter speed yang lebih rapat; 1/500, 1/400, 1/320, 1/250, 1/200, 1/160 … dst.



Untuk menghasilkan foto yang tajam, gunakan shutter speed yang aman. Aturan aman dalam kebanyakan kondisi adalah setting shutter speed 1/60 atau lebih cepat, sehingga foto yang dihasilkan akan tajam dan aman dari hasil foto yang berbayang (blur/ tidak fokus). Kita bisa mengakali batas aman ini dengan tripod atau menggunakan fitur Image Stabilization (dibahas dalam posting mendatang)



Batas shutter speed yang aman lainnya adalah: shutter speed kita harus lebih besar dari panjang lensa kita. Jadi kalau kita memakai lensa 50mm, gunakan shutter minimal 1/60 detik. Jika kita memakai lensa 17mm, gunakan shutter speed 1/30 det.



Shutter speed untuk membekukan gerakan. Gunakan shutter speed setinggi mungkin yang bisa dicapai untuk membekukan gerakan. Semakin cepat obyek bergerak yang ingin kita bekukan dalam foto, akan semakin cepat shutter speed yang dibutuhkan. Untuk membekukan gerakan burung yang terbang misalnya, gunakan mode Shutter Priority dan set shutter speed di angka 1/1000 detik (idealnya ISO diset ke opsi auto) supaya hasilnya tajam. Kalau anda perhatikan, fotografer olahraga sangat mengidolakan mode S/Tv ini.



Blur yang disengaja – shutter speed untuk menunjukkan efek gerakan. Ketika memotret benda bergerak, kita bisa secara sengaja melambatkan shutter speed kita untuk menunjukkan efek pergerakan. Pastikan anda mengikutkan minimal satu obyek diam sebagai jangkar foto tersebut. Coba perhatikan foto disamping:

Memahami Mode Auto dan Scene Pada Kamera Digital Artikel ini memberikan gambaran garis besar dan karakteristik mode pengoperasian auto dan scene pada kamera digital anda (rata-rata kamera saku dan SLR pemula selalu menyertakan kedua mode ini). Mode auto saat ini sudah lumayan handal untuk sekedar menghasilkan foto yang benar. Dan mode scene merupakan jalan tengah bagi fotografer yang ingin menambah kreativitas namun malas menggunakan mode manual. Apakah dengan itu kita tidak perlu memahami mode manual? jawabannya tergantung sejauh mana kepentingan pemotret. Namun yang jelas mode manual menawarkan fleksibiltas dan kreativitas dalam menghadapi situasi apapun dan dalam menghasilkan foto yang benar-benar sesuai dengan kehendak artistik kita. Karena foto yang benar belum tentu foto yang baik.

Oke mari kita kembali ke mode auto dan mode scene yang paling banyak digunakan: 1. Mode Auto (A)Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita percayakan pemilihan

keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak karakteristik seluruh obyek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa 2. Mode Portrait (biasa dilambangkan dengan ikon dengan kepala wanita)Kamera akan

memilih DOF yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga obyek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya akan berada pada subyek saja sementara background terlihat kabur. 3. Mode Macro (biasa dilambangkan dengan ikon bunga)

Mode ini diperlukan saat kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close-up). Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan ujung lensa sedekat-dekatnya (biasanya antara 2-8 cm dari obyek) sehingga benda sekecil apapun akan terlihat cukup besar dan detail. Dalam jarak sedekat ini, kita harus mengusahakan agar bidang obyek yang difoto sejajar dengan kamera, dan sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang fokusnya cukup.Akan saya pakai saat: -

Saya memotret bunga, serangga, kupu-kupu, atau uang koin. Atau,

-

Saya akan memotret makanan sehingga memenuhi seluruh frame foto saya

4. Mode Sport (biasa dilambangkan dengan ikon orang berlari)Mode ini dirancang untuk

membekukan gerakan. Di mode ini, kamera akan memperkecil shutter speed sekecil mungkin sehingga ketika membidik subyek bergerak foto yang dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat cahaya cukup. Akan saya gunakan ketika:- Saya memotret anak saya yang sedang menggiring bola -

Saya akan memotret sebuah mobil yang sedang melaju

5. Mode landscape (biasa dilambangkan dengan ikon gunung)Mode ini adalah kebalikan

dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa seluas mungkin. Dengan begitu keseluruhan bagian foto dalam frame akan tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain

dipakai saat kita memotret pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita ingin background tetap terlihat tajam. Saya gunakan mode landscape saat:- Memotret terasiring yang indah di Bali -

Memotret 10 orang yang berpose didepan Candi Borobudur

6. Mode Night (dilambangkan dengan ikon bintang atau bulan)Mode ini didesain untuk

bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita berada dalam ruangan yang remang. Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik, mode ini juga berusaha membuat shutter speed yang lebih lama sehingga gambar tidak terlalu kabur dan biasanya secara otomotis flash bawaan kamera akan ikut menyala. Saya memakai night mode saat:Mengambil foto dalam sebuah pesta malam -

Memotret jalanan dimalam hari

7. Mode Beach / Snow Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau pasir pantai

tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan menaikkan eksposur. White balance diset di sinar matahari. 8. Mode FireworksTanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam

pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang, misal tripod.

9. Mode Panorama – memotret urutan foto yang nantinya akan digabung sebagai

panorama

Memahami Pengertian White Balance Setiap pemilik kamera digital atau handphone kelas menengah yang dilengkapi kamera, paling tidak pernah menemui istilah white balance. Jadi apa itu white balance? Kenapa harus peduli? Oke mari kita bahas dengan cara yang gampang dan aplikatif. White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi dan berpengaruh pada hasil akhir foto. Alasan kenapa kita perlu memahami white balance adalah karena kita ingin warna foto kita seakurat mungkin. Jadi, white balance berpengaruh terhadap warna foto. Agar lebih jelas silahkan lihat contoh foto dibawah ini:

Ketiga foto diatas adalah foto yang identik, bahkan ketiganya berasal hanya dari satu foto. Saya hanya mengubah setting white balance-nya dan hasilnya: ketiganya sangat berbeda warnanya. Foto A tampak sangat kebiruan, foto B terlihat cukup normal dan foto C terlihat kekuningkuningan. Perhatikan warna cahaya lampu neon dan lampu bohlam, beda bukan? itu karena masing-masing neon dan bohlam memiliki ”temperatur warna“ yang berbeda. Cahaya yang kekuningan (bohlam) disebut hangat sementara cahaya yang kebiruan (neon) disebut dingin. Alasan kenapa kamera memerlukan setting white balance adalah karena kita memotret dalam kondisi pencahayaan yang berubah-rubah. Mata telanjang kita adalah alat yang super canggih dan mampu beradaptasi (menyeimbangkan) terhadap perubahan warna cahaya, jadi kertas putih dimanapun akan tampak putih bagi kita. Namun kamera tidaklah secanggih mata, karena itu kertas putih belum tentu terlihat putih bagi kamera dalam warna pencahayaan yang berbeda. Jadi tujuan setting white balance adalah memerintahkan kamera agar mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan apapun. Bagaimana Cara Setting White Balance? Setiap kamera memiliki cara setting yang berbeda, oleh karena itu anda harus merujuk pada buku manual jika memang sejauh ini belum menemukan caranya. Anda bisa mencari buku manual kamera disini. Kalau anda masih bingung, gunakan mode auto white balance. Kamera mungkin tidak selalu benar namun paling tidak lebih banyak benar. Preset Anda juga bisa menggunakan preset jika memang tersedia di kamera anda: •

Auto – kamera akan menebak temperatur warna berdasar program yang ditanam dari sononya oleh pembuat kamera. Anda bisa menggunakannya pada kebanyakan situasi, namun tidak disetiap situasi (misal: memotret saat sunset/sunrise)



Tungsten – disimbolkan dengan ikon bohlam. Karena itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam.



Fluorescent – disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon.



Daylight – biasanya dengan simbol matahari, gunakan saat berada di bawah sinar matahari



Cloudy – disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung



Flash – simbolnya kilat, jika anda menggunakan lampu flash (strobe) gunakan preset ini.



Shade – biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau anda berada di daerah bayangan – bukan sinar matahri langsung.

Cara Setting White Balance Secara Manual Beberapa kamera, terutama SLR dan prosumer, menyediakan fasilitas setting white balance manual. Setting manual adalah cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya kita. Ini biasanya terjadi dalam pemotretan dengan sumber pencahayaan yang lebih kompleks (lebih dari satu jenis temperatur warna). Kita bisa memanfaatkan kertas putih untuk tujuan ini. Set white balace mode di custom atau manual, kemudian arahkan kamera supaya membidik kertas ini kemudian jepret. Kamera akan mendeteksi warna putih dan menyimpan temperaturnya, akan muncul konfirmasi di layar LCD kamera kalau setting sudah OK. Cara yang lebih mudah dan akurat adalah dengan menggunakan aksesoris tambahan yang bernama expodisc atau kenko, harganya berkisar dari Rp. 800 ribu s/d Rp. 1,5 Juta. Anda bisa membeli-nya di toko-toko kamera besar di Jakarta dan Surabaya.

Agar Foto Tetap Tajam di Situasi Minim Cahaya Seringkali obyek menarik datang dalam situasi dimana kita harus memotret dalam kondisi minim cahaya dan kita tidak ingin (atau tidak bisa) menggunakan flash, padahal kita ingin menghasilkan foto yang tetap tajam. Obyek seperti view kota saat malam yang indah, konser musik di malam hari atau suasana pesta sayang dilewatkan begitu saja tanpa kamera beraksi. Berikut adalah tips untuk bisa tetap menghasilkan foto yang optimum:

1. Tripod. Alat yang paling handal dan mudah adalah tripod. 2. Jika tripod tidak tersedia, usahakan agar kamera tetap stabil dengan memanfaatkan

lingkungan sekitar, misalnya dengan menyandarkan badan ke tempok, menahan napas..dll

3. Usahakan untuk menggunakan aperture sebesar mungkin, jika lensa anda memiliki batas aperture terbesar f/3.5, pakailah aperture f/3.5 4. Jika dua trik diatas belum cukup, naikkan ISO kamera hingga shutter speed kita mencapai minimal 1/60 (pada beberapa kamera generasi terbaru bisa menggunakan setting ISO hingga diatas 1000 dan masih bisa menghasilkan foto yang rendah noise) 5. Saat menggunakan tips ke-4, sebaiknya aktifkan fitur High ISO Noise Reduction di kamera untuk mengurangi noise, atau pilihan kelima berikut lebih baik (dan lebih mahal) yakni: 6. Atau anda bisa melewati tips ke-5 dengan memakai software noise reduction untuk

mengurangi noise pada tahap post production. Software semacam Noise Ninja, Imagenomic Noiseware atau Nik’s Dfine lumayan ampuh menjinakkan noise di hasil akhir foto kita.

12 Foto Hitam Putih Dramatis Seorang fotografer veteran pernah berkata, “Memandang foto berwarna adalah kenikmatan mata, namun memandang foto hitam-putih adalah kenikmatan jiwa.” Ya, foto hitam-putih adalah hiburan bagi jiwa. Dengan hilangnya komponen warna, foto hitam putih hanya akan meninggalkan komposisi, cahaya serta konteks foto itu sendiri – dengan kata lain lebih jujur, simpel serta apa-adanya. Kondisi ini seringkali justru membuat foto hitam putih terlihat lebih kuat, dramatis dan benarbenar menonjol. Silahkan nikmati 12 foto hitam putih berikut, baik sebagai bahan inspirasi maupun sebagai penghibur jiwa:

karya maestro fotografi Ansel Adams: The Tetons and the Snake River (1942)

Foto oleh Seema KK

Foto oleh Toni Frissell

foto oleh Alex E. Proimos

foto oleh Sukanto Debnath

foto oleh Bert K

foto oleh B_cool

foto oleh Niffty..

foto oleh Per Ola Wiberg

foto oleh * etoile

foto oleh fRandi-Shooters

foto ikonik karya maestro fotojurnalisme Henri Cartier-Bresson: Behind Saint Lazare Station – 1932. Nah, sudahkah anda tertarik dengan foto hitam putih? Jika anda ingin menghasilkan foto hitam putih yang dramatis, tak ada salahnya jika anda membaca tips-nya terlebih dulu.

6 Tips Memotret Wajah Dengan Karakteristik Khas Kadangkala kita diminta memotret wajah teman atau kenalan yang memiliki karakteristik wajah yang khas (dalam pengertian kurang baik, misalnya: hidung yang pesek, pipi tembem, kupingnya gede dll) – karena tiada manusia yang sempurna. Kita bisa mencoba beberapa teknik pemotretan tertentu agar teman tadi tetap kelihatan oke, teknik pemotretan ini bertujuan mengurangi “efek negatif” dari karakteristik yang sudah disebutkan tadi.

Berikut tipsnya: 1. Jika kepala teman anda botak, potretlah dari angle yang rendah (kamera agak

mendongak keatas) dan jika anda menggunakan pencahayaan tambahan, usahakan agar tidak ada sumber cahaya yang memantul di kepalanya 2. Jika wajahnya memiliki kerutan yang banyak, gunakan sumber cahaya yang arahnya

dari depan, bukan dari samping. Cahaya yang datang dari samping akan memperjelas tekstur kerutan ini 3. Jika teman anda telinganya gede, aturlah pose mereka supaya hanya satu telinga yang

terlihat dan usahakan agar telinga yang terlihat ini tidak tampak menonjol 4. Jika teman anda pesek, potretlah dari depan dan aturlah pose-nya agar muka menatap

lurus ke depan. 5. Jika teman anda dagunya berlipat dua, aturlah pose-nya agar menatap lurus ke kamera

dan usahakan agar kepala agak condong ke depan sehingga lipatan dagu berkurang 6. Jika wajah teman lumayan tembem, kasih tahu supaya diet (he he) lalu aturlah pose-

nya agar menatap serong ke kanan atau kiri namun jangan sampai lurus ke samping, serong sedikit saja.

6 Tips Memotret Anak – anak Memotret anak-anak adalah sesuatu yang mengasyikkan. Ekspresi lucu dan alami serta polah yang menggemaskan merupakan daya tarik utama mereka. Namun membuat semua daya tarik tadi bisa terlihat di foto adalah tantangan tersendiri. Belajar Fotografi akan membagi 6 tips yang akan membantu anda mengabadikan ekspresi lucu dan polos mereka, silahkan dicoba: Biarkan Mereka Beraksi Spontan Saat kita terlalu mengarahkan supaya anak-anak berpose pada gaya tertentu, mereka akan mulai kehilangan spontanitas dan kepercayaan diri. Jadi biarkan mereka bergaya dan berekspresi secara spontan. Cara paling ampuh adalah dengan mengajak mereka bermain cilukba, atau jika mereka terlalu besar untuk bermain cilukba, ajaklah mereka ngobrol. Tanyai nama, nama ibu/ayah-nya, tanyai sekolahnya dll, lalu biarkan percakapan mengalir… Lalu jepret..jepret!! Sejajarkan Posisi Kamera Dengan Mata Mereka Jika anda menginginkan tubuh mereka tampak proporsional (kepala tidak lebih besar daripada bagian tubuh yang lain), jongkok-lah atau berbaringlah. Secara alami tubuh mereka jauh lebih pendek daripada kita, jadi kita harus rela jongkok atau berbaring. Kecuali jika anda menginginkan efek dan angle tertentu. Manfaatkan Alat Bantu Tidak semua anak-anak suka bergaya dan berpose luwes, apalagi kalau tahu mereka sedang di foto. Jika anak tampak canggung, malu atau terlalu kaku manfaatkan alat bantu yang anda. Mainan adalah alat paling ampuh, jika mereka suka bermain boneka berilah boneka. Jika mereka suka bermain mobil-mobilan, berikan mobil-mobilan. Kalau mainan memang tidak tersedia, anda bisa memanfaatkan kursi, buku atau bahkan bolpen. Dengan begitu mereka akan sedikit melupakan kalau sedang jadi obyek foto dan mulai berekspresi spontan. Tanyakan Cita-cita Mereka (atau tokoh kartun favoritnya) Anak-anak biasanya memiliki (atau didik untuk memiliki) cita-cita tertentu atau paling tidak memiliki tokoh kartun favorit. Insinyur, dokter, pemain bola, tentara, guru, ustadz atau naruto, superman, batman. Apa saja. Pakaikan kostum sesuai cita-cita atau tokoh favorit mereka dan fantasi mereka akan mulai melayang sehingga hilang semua kekakuan dan nervous. Ayo superman terbangnya gimana…. jepret!! Jangan Paksa Mereka Tersenyum Paksa mereka bilang “cheeerssss …. ”, maka anda akan mendapatkan senyuman yang dipaksakan, bibir yang ditarik kaku. Pose yang bagus tidak harus selalu tersenyum dan ada beberapa anak yang memang serius dari sononya. Gunakan Mode Continue/ Burst (atau Mode Scene: Sports) Karena anak-anak cenderung banyak bergerak, anda akan kewalahan kalau memaksakan kamera mencari fokus di mode Single. Gunakan mode continue/burst atau jika anda menggunakan settingan otomatis gunakan scene sports/children. Lebih jauh tentang mode operasi scene kamera, baca disini.

Tips Foto Hitam Putih

Foto hitam putih adalah salah satu jenis foto yang tak lekang oleh waktu. Tanpa adanya elemen warna yang mengganggu, kadang foto hitam putih justru lebih kuat membekas di benak yang melihatnya. Orang sering bilang lebih dramatis dan elegan (itulah kenapa fotografer wedding selalu menyertakan beberapa foto hitam putih dalam album yang diserahkan ke klien). Berikut adalah tips memotret foto hitam putih yang mungkin berguna bagi anda: 1. Potretlah dalam mode warna – Kamera digital menghasilkan rentang tone yang lebih

lebar dalam mode warna karena dalam mode ini sensor mengambil data dari 3 channel – Red, Green dan Blue atau RGB. Untuk itulah, foto hitam yang dihasilkan dari pengolahan foto warna menggunakan photo editor di komputer akan cenderung lebih baik kualitasya

2. Setting ISO serendah mungkin – Noise (bintik-bintik kecil putih yang muncul di foto

anda) akan tampak lebih menonjol dalam foto hitam putih dibanding dalam foto warna. Gunakan ISO serendah mungkin supaya pada saat foto di proses nantinya, noise bisa diminimalkan. 3. Mendung adalah saat terbaik – Adanya mendung akan membuat kontras lebih rendah,

dan ini adalah saat terbaik untuk membuat foto hitam – putih. Anda tidak akan terlalu perduli warna langit yang abu – abu, toh dalam foto hitam putih tidak akan terlalu terlihat.

4. Eksploitasi tekstur, pola dan garis – Dalam foto hitam putih, tekstur – pola dan garis

akan lebih terlihat menonjol dan semakin menarik. Untuk itu eksploitasi-lah jika anda menemukan adanya komponen tersebut

. 5. Sidelighting adalah cahaya terbaik – Ketika memotret di luar ruangan untuk foto hitam

putih anda, tonjolkan bentuk secara maksimal dengan mengandalkan pencahayaan samping (sidelighting), sehingga jatuh bayangan jadi sangat menarik. Sidelighting terjadi saat anda memotret di pagi atau sore hari.

10 Tips Memotret Sunset Dan Sunrise Memotret sunset dan sunrise adalah salah satu dari sekian banyak ”foto wajib“ yang harus dilakukan oleh seorang penggemar fotografi. Kalau anda sudah pernah mencoba memotret sunset atau sunrise tetapi kurang puas dengan hasilnya, silahkan coba tips berikut ini supaya foto sunset dan sunrise bertambah baik:

Lakukan Persiapan Sebaik-baiknya Sunset dan sunrise hanya berlangsung sekitar setengah jam. Untuk itu kita harus melakukan persiapan matang sebelumnya. Pastikan datang lebih awal dan pastikan anda sudah tahu dari titik sebelah mana anda akan memotret. Agar komposisi akhir foto keren, lakukan observasi tempat sebelumnya. Untuk memastikan anda tidak terlambat , usahakan anda tahu jam berapa sunset atau sunrise akan tiba (karena jam sunset / sunrise berbeda dari lokasi ke lokasi). Juga pastikan peralatan sudah siap: kamera – lensa – tripod (jika ada) serta aksesoris lainnya sudah terpasang & disetel dengan baik, sehingga saatnya tiba kita bisa sibuk memotret bukan sibuk mengeset alat. Baca lagi tips tentang komposisi.

Jangan Kecewa Karena Mendung Karena anda sudah bersusah – payah mendatangi lokasi yang jauh dan sulit, jangan kecewa kalau mendadak mendung tiba. Maksimalkan kreatifitas anda saat langit tertutup mendung. Langit mendung bukan halangan menghasilkan foto indah saat sunrise dan sunset. Cari tahu obyek apa saja yang menarik untuk difoto saat mendung atau hujan.

Jangan Terpaku Pada Wide Angle Memotret sunset dan sunrise menggunakan lensa sudut lebar (wide angle) merupakan hal yang biasa, namun jangan terpaku hanya menggunakan lensa tersebut (kalau anda memang punya pilihan lain). Manfaatkan rentang lensa yang lain, misalnya lensa tele.

Maksimalkan Siluet Hal yang menambah daya tarik foto sunset dan sunrise adalah siluet. Siluet memberi kesan yang kuat serta memberi cerita dalam foto anda, apalagi jika anda memotret sunset atau sunrise di lokasi yang memiliki identitas kuat. Baca juga tips memotret siluet.

Bawalah Tripod Jika anda ingin memanfaatkan teknik long shutter – membuat HDR atau panorama: tripod wajib dibawa

Gunakan Manual Focus Karena sunset dan sunrise memiliki kualitas cahaya yang lumayan ekstrim, kadang kamera akan kesulitan menemukan fokus jika anda menggunakan mode auto focus, segera ganti ke mode manual sehingga kita tidak menyia-nyiakan waktu menunggu kamera menemukan titik fokus.

Gunakan Preset White Balance Cloudy Ubahlah setting white balance anda ke cloudy (biasanya dilambangkan dengan ikon mendung). Setting white balance ini akan membuat foto sunset atau sunrise lebih hangat dan warnanya lebih

“menggigit”, dibandingkan kalau menggunakan setting white balance auto. Atau jika anda suka bereksperimen, cobalah setting white balance lainnya. Apa itu white balance?

Gunakan Spot Metering (SLR dan Prosumer) atau Sunset Scene (Untuk Kamera Saku) Untuk memperoleh eksposur yang tepat, gunakan mode metering spot jika anda memiliki kamera SLR dan prosumer, atau gunakan mode scene sunset/ sunrise jika anda menggunakan kamera saku pemula. Untuk pengukuran menggunakan spot meter, arahkan titik fokus ke area sekitar matahari (jangan tepat di matahari – nya lalu lakukan metering dengan memencet separuh shutter, lalu kunci eksposur anda. Untuk kamera saku (dengan mode scene), tinggal arahkan dan jepret. Pahami mode pengoperasian kamera digital.

Jangan Berhenti Ketika Sunset Lewat Saat memotret sunset, jangan kemasi kamera anda hanya karena matahari sudah melewati garis horison. Bertahanlah sebentar lagi, karena cahaya sesaat setelah sunset adalah salah satu cahaya paling indah yang dikeluarkan alam. Begitu juga dengan sunrise, jangan datang terlalu mepet dengan waktu matahari terbit. Cahaya sesaat sebelum sunrise adalah salah satu yang paling indah

Berdoalah Agar Alam Berpihak Pada Anda Anda sudah jauh – jauh datang ke pantai terpencil (atau gunung), menyiapkan alarm untuk bangun jam 4 pagi dan sudah menata semua peralatan agar siap memotret, namun tiba – tiba hujan tiba. Ya apadaya, memotret di alam terbuka memang membutuhkan keberuntungan dan kesabaran, kenapa kesabaran? karena anda bisa mencoba lagi esok hari

Membekukan Gerakan dengan Shutter Priority Kalau anda sudah mulai mempelajari setting manual eksposur yang tersedia di kamera sekarang waktunya bermainmain dengan settingan yang ada. Di artikel ini kita akan membahas cara membekukan gerakan (motion freeze) menggunakan mode shutter priority. Sekedar refreshing, seperti yang sudah ditulis sebelumnya shutter speed adalah besaran seberapa lama sensor melihat cahaya (alias eksposur) – baca kembali tentang shutter speed dan shutter priority disini. Secara garis besar mempercepat maupun memperlambat shutter speed menghasilkan foto yang berbeda. Tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, semua tergantung pesan yang kita inginkan. Shutter speed super cepat membuat anda bisa membekukan gerakan burung terbang, memperlambat shutter speed membuat anda bisa menghasilkan foto panning yang menunjukkan pergerakan. Baik kita mulai: Semakin cepat gerakan yang ingin anda bekukan dalam foto, semakin cepat shutter speed yang di butuhkan. Pada contoh foto diatas, shutter speed yang dipilih sangat cepat yakni sebesar 1/5000 detik. Shutter speed secepat itu dibutuhkan karena gerakan si peselancar memang sangat cepat, sementara saya berada diatas boat yang juga bergerak mendekat, jadi baik obyek maupun kamera saling bergerak secara relatif. Untuk itu kamera di set di mode shutter priority dan auto ISO serta focus di posisi continous (burst). Saya tentukan terlebih dahulu shutter speed di posisi 1/5000 sehingga kamera memilih aperture sebesar f/2.8. Bagaimana untuk gerakan yang tidak seekstrim itu? Foto ini menunjukkan orang yang sedang berjogging di pagi yang cukup cerah. Fotografer cukup membutuhkan shutter speed sedang (1/400 detik) dan itu sudah cukup untuk membekukan gerakant. Kenapa tidak perlu secepat contoh sebelumnya? karena gerakan orang jogging relatif lebih lambat dibanding selancar, plus karena fotografer dalam posisi diam serta karena bidang obyek (orang berlari) relatif paralel dengan bidang fokus kamera (tidak bergerak mendekat seperti contoh selancar).

Oke, satu contoh lagi: Foto ini membutuhkan shutter speed sebesar 1/800 detik. Saya dalam posisi diam dan burung yang terbang sedang berusaha memperlambat gerakan, namun jarak burung dari saya cukup dekat (sekitar 6 meter) sehingga saya membutuhkan shutter speed sebesar 1/800 detik. Tidak ada patokan resmi berapa shutter speed yang dibutuhkan untuk setiap situasi dimana kita ingin membekukan gerakan. Yang jelas anda harus langsung praktek, namun ada beberapa point yang bisa ditarik dari 3 contoh diatas. Secara garis besar, untuk membekukan gerakan anda perlu mempertimbangkan beberapa hal: 1. Kecepatan obyek itu sendiri, makin cepat obyeknya makin cepat shutter speed yang dibutuhkan 2. Kecepatan relatif kita (fotografer) terhadap obyek. Kalau kita bergerak mendekat maka shutter speed yang dibutuhkan juga makin tinggi 3. Jarak obyek. Semakin dekat jarak obyek dengan fotografer maka shutter speed yang dibutuhkan juga makin tinggi 4. Panjang focal lensa anda. Semakin panjang focal lensa anda maka makin cepat shutter speed yang dibutuhkan. Oke, selamat mencoba!!

8 Tips Memotret Panning Panning adalah memotret dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus sementara background tampak kabur. Jangan takut hanya karena ada kata ‘teknik’ diatas, berikut beberapa langkah praktis melakukan panning:

Jangan gunakan tripod, untuk mengikuti arah gerakan obyek kamera harus bisa bergerak luwes 1. Set kamera pada mode Shutter Priority (S atau Tv) 2. Shutter speed yang digunakan untuk panning adalah antara 1/30 sampai dengan 1/8, jadi set kamera diantara angka tersebut 3. Cari obyek bergerak yang akan dipanning (tips: pilihlah background yang berwarnawarni untuk panning sehingga hasil blur dari background makin menarik) 4. Arahkan kamera mengikuti obyek yang bergerak dan pencet separuh tombol release untuk mengambil fokus. 5. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto yang tidak menarik 6. Saat tangan kita sudah ‘seirama’ dengan gerakan obyek, pencet tombol release untuk mengambil eksposur 7. Makin banyak berlatih, tangan dan mata kita akan semakin terasah!

Tips Memotret Kembang Api Setiap kali terjadi momen pergantian tahun atau hari perayaan lainnya, kita mendapati penyelenggaraan pesta kembang api. Dan anda sebagai penggemar fotografi pasti tidak akan melewatkan kesempatan memotret kembang api. Foto kembang api yang indah bisa sangat membanggakan bagi pemotretnya hingga bisa dipamerkan kepada siapapun. Namun memotret kembang api tidaklah semudah dibayangkan. Ingin menghasilkan foto kembang api yang dahsyat? berikut beberapa tips-nya: 1. Tripod Wajib Dipakai Sehebat apapun tangan anda menjaga kestabilan kamera, akan

sangat sulit menghasilkan foto kembang api yang tajam dan tidak berbayang. Anda wajib membawa tripod jika menginginkan foto kembang api yang layak dipajang di ruang tamu atau di upload di komunitas foto. Selain tripod standar yang agak merepotkan, anda juga bisa memanfaatkan Gorillapod (gambar disamping) yang sangat ringkas dan trendy. Selain tripod, jika anda memiliki shutter release (baik kabel maupun wireless) bawa dan pakailah. Dengan shutter release, mata anda akan bisa bebas mengawasi langit sehingga kemungkinan anda memperoleh momen yang pas lebih besar 2. Jangan Menebak Arah Kembang ApiSalah satu kesulitan utama memotret kembang api

adalah karena arah munculnya susah ditebak, karena itu jangan menebaknya. Cukup arahkan lensa dan set zoom anda supaya bisa menyapu area yang cukup luas (lensa zoom standar cukup ideal dipakai pada kondisi ini). Dengan begitu, dimanapun munculnya kembang anda bisa memotretnya dengan baik. Baru setelah anda mengeditnya di komputer, kita bisa crop foto sesuai selera, apakah mau crop sempit hanya di ujung kembangnya saja ataukah luas mencakup area sekelilingnya. 3. Gunakan Resolusi Terbesar KameraGunakan ukuran foto terbesar yang bisa dihasilkan

kamera anda. Set ukuran file Large dikamera anda (Contoh untuk kamera 12 MPx ukuran large adalah: 4288 x 2848 piksel). Hal ini untuk mendukung tujuan dari tips ke-2 diatas, jadi ketika anda meng-crop foto, hasil foto yang sudah dipotong masih cukup bagus untuk dicetak ukuran besar. Lebih ideal lagi jika kamera memiliki fitur RAW, manfaatkanlah. Jangan lupa gunakan ISO rendah 100 atau 200 agar noise terjaga. 4. Matikan AutofokusKarena arah munculnya lumayan acak dengan gerakan yang cukup

cepat ditambah kondisi minim cahaya, autofokus kamera akan keteteran. Untuk itu matikan autofokus dan gunakan fokus manual, caranya: saat masih di mode autofokus cari bangunan atau obyek dengan jarak yang kira-kira sama dengan munculnya kembang api, fokuskan ke sana lalu kunci, setelah itu matikan autokus kamera dan berganti ke manual focusing. Cara paling mudah adalah di manual fokus, set fokus lensa di infinity. Satu lagi, jangan lupa saat anda mengubah zoom lensa, set fokus yang baru) 5. Matikan FlashFlash dikamera anda tidak akan berguna sama sekali saat pemotretan

kembang api karena jangkauannya yang pendek dan bahkan bisa memperburuk foto karena menerangi daerah yang tidak perlu, karena itu matikan. 6. Tips Setting EksposurLebih baik gunakan mode manual eksposur, dan untuk kondisi pemotretan kembang api pada umumnya, pakai setting eksposur berikut: Kecepatan kembang api normal: Aperture F/16 - Shutter 2 detik dan ISO 100 atau Aperture: f/14 – shutter 2 detik dan ISO 200; Kembang api rentetan cepat: Aperture: f/18 – Shutter 1.25 detik dan ISO 100 Tentu saja anda bisa bebas merubah setting sesuai selera jika mau, ini hanya sekedar saran Bang Belfot. Tips: Jika anda mengikutkan bagian bangunan, ukur eksposur dibangunan tadi lalu ubah sedikit di under. 7. Memotretlah Sebanyak – banyaknyaYa, karena anda tidak perlu membeli film, jangan batasi diri, bidik dan jepret sebanyak yang anda mau. Makin banyak anda jepret, paling tidak makin banyak foto bagus yang bisa didapat. Jangan malu kalau terlihat heboh sendiri, kalau hasilnya bagus malunya terbayar lunas

Foto Produk Tanpa Flash

Bagaimana membuat foto makanan seperti diatas? Karakteristik: foto makanan dengan dominasi putih sehingga tampak kontras dan segar serta DOF yang sangat dangkal. Trik: 1. Kuncinya adalah pencahayaan dari arah belakang (backlighting). Lakukan pemotretan didekat jendela dengan posisi makanan membelakangi jendela dan meghadap anda. 2. Letakkan makanan diatas alas yang serba putih (foam, kertas maupun kain putih disekelilingnya). 3. Agar pencahayaan cukup merata, gunakan reflektor (styrofoam atau kertas) untuk

memantulkan cahaya jendela dan letakkan didepan dan disamping makanan. 4. Untuk mendapatkan efek blur di belakang, gunakan setting aperture f/4 atau lebih besar (f/3.5, f/2.8, …dst) 5. Gunakan tripod agar komposisi lebih bagus dan hasil lebih tajam 6. Jika anda cukup beruntung memiliki 2 buah lampu flash, pakailah main light dibelakang obyek dan fill light didepan dan disamping – fill light bisa menggunakan reflektor dengan bahan seperti disebut diatas

Tips foto: bagaimana cara memotret siluet Siluet adalah foto dengan obyek utama gelap total dengan background yang terang, sehingga yang terlihat adalah bentuk dari obyek utama tadi. Memotret siluet tidaklah sesulit yang dibayangkan, asal anda tahu langkah-langkah dan tips-nya. Silahkan: Matikan Flash

Yang pertama dan terpenting adalah flash di kamera harus dimatikan, kalau tidak anda akan mendapatkan foto biasa (karena obyek utama-nya tidak jadi gelap). Jadi matikan flash dikamera anda Cari kondisi pencahayaan yang tepat (backlight)

Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja, pada intinya anda hanya harus menemukan background yang lebih terang dibandingkan obyek utama. Carilah obyek yang bentuknya menarik

Foto siluet akan sangat menonjolkan bentuk obyek utama, oleh karena itu carilah obyek dengan bentuk yang menarik dan memiliki karakter kuat. Perhatikan foto diatas, karena obyek utama (pencari ikan) kehilangan detail dan menjadi sangat gelap, bentuknya justru akan lebih terekspos. Kita bisa melihat dengan jelas batas-batas lekukan bentuk tubuh si nelayan, bentuk jaring dan bingkainya sampai tetesan air yang keluar dari jaring. Anda juga bisa mencoba dengan obyek lainnya. Carilah background yang tepat

Untuk mendapat siluet anda harus menemukan background yang lebih terang. Usahakan juga untuk mendapatkan background yang menarik namun juga tidak ramai sehingga obyek utama terlihat sangat menonjol. Langit dan pantai adalah contoh favorit. Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto)

Sebisa mungkin gunakanlah mode manual eskposur. Set metering di spot metering. Lakukan pengukuran di daerah background yang paling terang. Dalam contoh foto diatas saya mengukur cahaya langit diatas helm. Ubahlah kombinasi aperture dan shutter speed sesuai dengan hasil metering anda, terutama pada aperture pastikan anda set sesuai keinginan anda (aperture besar untuk background yang agak kabur dan aperture kecil untuk background yang tajam). Setelah anda menentukan aperture dan shutter speed yang dipilih, arahkan kamera ke obyek utama. Aturlah h3 yang terbaik dan tentukan fokus di obyek utama, baru kemudian jepret…. Jika anda tidak bisa menggunakan mode manual, gunakanlah mode auto. Arahkan kamera ke area paling terang, dalam contoh diatas adalah ke langit diatas si pencari ikan, pencetlah setengah shutter anda (jangan pencet penuh) lalu tahan shutter jangan dilepas. Lalu arahkan kamera ke obyek utama anda baru kemudian jepret…. Jangan takut mencoba

Cobalah kombinasi aperture dan shutter speed yang berbeda jika anda gagal di kesempatan pertama. Cobalah juga bereksperimen dengan obyek dan lingkungan anda, jangan hanya terpaku pada sunset dan sunrise, karena foto siluet bisa dihasilkan dimanapun (silahkan lihat juga 8 contoh foto siluet kreatif ini). Oke selamat mencoba!!

Bagaimana Memotret Foto Siluet (Konsep Dynamic Range) Sebenarnya sangat mudah , yang perlu kita pahami adalah konsep dynamic range pada fotografi. Salah satu konsep penting yang perlu diketahui oleh setiap newbie yang ingin belajar fotografi. Apa itu Dynamic Range ? Dynamic Range dalam fotografi adalah rentang perbedaan gelap dan terang dari sebuah scene. Kamera ternyata mempunyai batas kemampuan menangkap rentang perbedaan tersebut . Kamera Canon EOS 1-D Mark III memiliki dynamic range sekitar 11 stop (link). Rentang 11 stop itulah yang tertangkap dengan baik detilnya di sensor kamera , di luar itu detilnya akan gelap/black atau washout. Nah , padahal di dunia nyata .. scene yang akan kita foto amat sering memiliki rentang stop lebih dari 11 stop. Misal nih : foto di siang hari kenapa langitnya putih , atau kenapa ketika langitnya biru/detil tapi orang yang difoto jadi gelap ? itu tanda dari efek dynamic range . Kekurangan itu ada tip / trik untuk mengatasinya . Diantaranya adalah trik High Dynamic Range (HDR) yang sedang populer , penggunaan Gradual ND Filter (seperti foto saya ini) , Multi Exposure . Lain kali lah kita coba diskusi , pokoknya cara kerja dynamic range seperti diatas.

Dynamic Range Teknik Foto Siluet Kembali ke teknik memotret siluet , apa hubungannya dengan dynamic range ? Kekurangan kamera karena efek dynamic range ternyata justru menjadi keunggulan karena kita bisa memotret siluet. Main logika saja , kalau kita memotret scene yang memiliki rentang gelap dan terang yang lebar ( misal sunset , sunrise ) , karena efek dynamic range maka beberapa bagian dari foto akan tampak gelap/hitam. Nah itulah siluet yang kita cari. Setting kamera yang digunakan sebenarnya tidak terlalu pakem. Pake F aperture berapa , shutter speed berapa , ISO berapa .. itu mah terserah sampeyan . Yang penting nih .. metering pada bagian yang terang. Lihat foto dibawah , saya posisikan metering di sekitaran matahari , kalau ditengah matahari pasti yg lainnya jd gelap belaka saking kuatnya intensitas cahaya . beach kids Pada foto diatas saya menggunakan metering Spot karena lebih mudah mengarahkan titik metering . Metering lainnya ( Average

dan Matrix ) tetap bisa digunakan. Malah menurut saya lebih praktis menggunakan metering tersebut ( Average dan Matrix ) . Peluang berhasilnya tinggi , kalau exposurenya kurang pas tingga di compensate 1-2 stop. Kebalikan dari konsep siluet mgkn adalah backlighting . Tinggal dibalik saja sebenarnya , cari background yang gelap kontras terhadap obyek yang akan kita foto. Saya pernah bahas di Backlight Tip memotret Siluet •

Latihlah mata kita untuk bisa melihat scene . Lihat perbedaan terang dan gelap , dari sana kita bisa tentukan apakah bisa memotret sebuah siluet atau tidak. Memang , cara mudah mencari siluet adalah ketika sunrise atau sunset , posisi matahari yang rendah mempermudah terciptanya sebuah siluet. Tapi sebenarnya tidak harus dengan matahari , cukup dengan sumber cahaya yang terangpun sudah bisa . Ingat , asal rentangnya lebar .. pasti bisa siluet

Siluet Daun •

Upayakan agar obyek yang akan menjadi siluet tidak tumpang tindih. Kalau tumpang tindih nanti pemirsa fotonya jadi bingung. Ini sebenarnya obyek apa sih ? jadi mirip kartu test yg biasa diberikan psikolog :p



Do some kicking !! hehe maksudnya action dikit lah . Karena kita metering di bagian cahaya yang sangat terang otomatis shutter speed menjadi tinggi , cukup cepat untuk menangkap action kita seperti lompat , terjun , kungfu kick ?



Bagaimana agar foto orang tetap muncul detilnya ? triknya , gunakan flash . Tidak ada cara lain. Tetap metering pada bagian yang terang , nyalakan flash , dan jepret .

8 Foto Siluet Nan Kreatif Artikel sebelumnya membahas tentang tips dan trik memotret siluet. Sekarang kita akan melihat beberapa contoh foto siluet keren dimana sang fotografer bukan hanya mampu melakukan teknik foto siluet dengan baik namun juga memaksimalkan daya kreatif-nya. Silahkan jadikan foto-foto ini sebagai sumber inspirasi anda sebelum berburu siluet:

foto oleh: vramak

foto oleh: muslim-page

foto oleh: mamnaimie

foto oleh: mamnaimie

foto oleh: Jsome1

foto oleh: FreeWine

foto oleh: mode

2 Foto Hujan Kreatif Anda sudah menggebu berniat menghasilkan beberapa foto spektakuler, kamera lensa dan segala aksesoris sudah di siapkan rapi. Langit biru, cuaca cerah, anda berkendara menuju lokasi yang diinginkan. Tiba-tiba mendung pekat datang, hujan turun tanpa ampun. Pulang dan tidur? Saya sarankan jangan. Tetaplah meneruskan niatan hunting foto, karena hujan bukan penghalang bagi fotografi. Hujan justru merupakan obyek menarik yang perlu kita rekam dalam foto. Tidak percaya? silahkan lihat 12 foto dibawah ini. Foto-foto ini memberi kita inspirasi bagaimana secara kreatif memanfaatkan hujan sebagai sebuah obyek foto yang fantastis, lagipula di Indonesia kita hanya punya dua musim: hujan atau kemarau. Foto-lah momen saat air menyentuh tanah, rekam bagaimana interaksi dan ekspresi orang ketika hujan datang, atau bekukan peristiwa saat hujan meniupkan energi bagi alam, menarik bukan? •

A Walk In The Rain oleh Marcel Germain



When do the rainbows get here? oleh Todd Baker



Untitled oleh Shahram Sharif



There’ll be blue skies over oleh Richard Outram



0239 oleh Cia De Foto



Drive oleh Kyle May



Fall Is Here oleh Brittany G



I Love Noise oleh Luca Boldini



Lightning 03 oleh Moonsheep



Crossing oleh Robert Donovan



It was an ugly night oleh Kenny Louie



A Golden oppurtunity oleh Kevin Dooley

Oke, selamat berkarya meski hujan tiba (dan karena hujan akan selalu datang)!

15 Foto Bokeh Dahsyat Untuk Inspirasi Anda Kita sudah mengenal cara dan trik bagaimana memotret bokeh dan anda juga sudah membaca mengenai Depth Of Field. Nah sekarang waktunya praktek dengan kamera andalan anda. Namun sebelum anda beraksi, saya ingin menyisipkan beberapa contoh foto bokeh yang semoga bisa menginspirasi anda! silahkan: High Times oleh Mateee

Untitled oleh D2K6

A Closer Look oleh Richard Hutteman

Serenity oleh Mustofa Zamani

reach! oleh Adam Baker

Macy’s oleh vonSchnauzer

Liquid gold oleh Sandy515

A Cutie Pie oleh Dawn Huczek

He Is So Good To Us oleh Kalsey

Sight oleh Gianmaria

SuperPup oleh Astiga

NYC oleh vonSchnauzer

Paper Tiger oleh Cameron Cassan

Catching The evening Sun oleh vonSchanuzer

Saying and Doing oleh Simon Hua

Bagaimana Membuat Foto Bokeh yang Creamy

Salah satu perbedaan utama antara indera mata dan lensa kamera anda adalah bahwa mata memiliki depth of field (DOF) hampir tanpa batas sementara lensa terbatas, ini membawa konsekuensi bahwa bidang fokus lensa tidaklah seluas mata. Dan fotografer terdahulu telah memutuskan untuk justru memanfaatkan kelemahan ini menjadi senjata. Lahirlah apa yang kemudian disebut bokeh. Bokeh aslinya adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti ‘menjadi kabur’, jadi foto bokeh adalah karakteristik foto yang menonjolkan sebuah oyek utama yang fokusnya sangat tajam sementara latar belakang (dan atau depan) yang sangat kabur, atau dalam bahasa Inggris selective focusing. Dalam contoh foto cantik diatas (karya Sektor Dua), obyek utama muka model amatlah tajam, namun latarbelakang pintu menjadi tampak amat kabur (blur). Nah, sifat kabur inilah yang disebut bokeh. Bagaimana caranya supaya kita bisa menghasilkan foto bokeh yang seperti ini. Berikut yang bisa anda lakukan: 1. Pilih mode manual atau Aperture Priority – baca lebih jauh tentang mode operasi kamera

disini 2. Pilih setting aperture sebesar mungkin.

Lihat tulisan f/x di lensa anda, semakin kecil x, semakin besar aperture dan semakin sempit bidang fokusnya 3. Pikirkan tentang faktor jarak, yakni jarak didepan dan dibelakang bidang obyek.

Misalnya anda berdiri 1 meter didepan teman (jarak depan = 1 meter) dan anda menjatuhkan titik fokus lensa pada mukanya. Teman anda berdiri sekitar 10 meter dari background terdekat (jarak belakang = 10 meter), maka background ini akan terlihat sangat kabur. Intinya, semakin kecil jarak depan (jarak antara lensa dan obyek) dan semakin besar jarak belakang (jarak antara obyek dan background) semakin kabur backgorund anda. 4. Banyak berlatih dan usahakan anda membeli lensa dengan kemampuan aperture sebesar mungkin.

Tip: Jika anda memang menyukai bokeh, lensa non-zoom dengan aperture super besar adalah cara tercepat mendapat bokeh (misal: 85mm f/1.8 & 50mm f/1.8, dua lensa ini adalah lensa super cepat dan super murah juga penghasil bokeh yang luar biasa)

5 Foto Landscape Inspiratif Foto-foto dibawah ini lumayan bisa menyejukkan pikiran dan menyegarkan otak, selain itu melihat foto karya orang lain adalah sebuah proses belajar juga. Silahkan:

foto by miyukiutada

foto by Debasis ~~

foto by yoga – photowork

foto by Debasis ~~

3 Alasan Anda Tidak Perlu Takut Memotret Dengan ISO Tinggi

Kita menggunakan ISO yang sangat tinggi (diatas 800) ketika menghadapi situasi seperti ini: saat sumber cahaya yang tersedia sangat redup, saat kita membutuhkan shutter speed yang tinggi, saat kita tidak ingin menggunakan lampu flash, serta saat kita tidak membawa tripod. Concern terbesar ketika kita menaikkan ISO sampai diatas 800 adalah munculnya noise, bintik kecil hitam yang biasanya muncul di hasil akhir foto. Namun berbahagialah anda, karena nampaknya kekhawatiran tentang munculnya noise ini bisa mulai dikikis. Ada 3 alasan yang cukup bagus sehingga anda bisa tenang meskipun menggunakan ISO tinggi dalam pemotretan. Apa saja? : 1. Perkembangan Teknologi Kamera Hampir semua kamera SLR generasi terbaru memiliki teknologi pengurang noise (noise reduction) yang sangat handal, kita bisa memotret sampai dengan ISO 1800 dan hasilnya masih sangat layak. Setahu saya, hampir semua kamera SLR keluaran Nikon maupun Canon dari kelas pemula sampai kelas pro sangat jago dalam menyingkirkan noise yang timbul dari pemakaian ISO yang tinggi. Bahkan beberapa kamera saku yang berkualitas seperti halnya Panasonic LX3 (atau yang terbaru LX5) menerapkan teknologi noise reduction dengan sangat baik. 2. Kita Bisa Memanfaatkan Software Noise Reduction

Kalau kebetulan kamera anda belum memiliki teknologi noise reduction yang canggih, anda toh bisa memanfaatkan software noise reduction saat memproses foto di komputer. Software macam Noise Ninja, Noiseware atau Dfine sangat ampuh menyisihkan noise dari foto anda secara cepat dan mudah. 3. Tidak Semua Noise Itu Dosa

Ya betul, bahkan ketika anda tidak memiliki kamera dengan teknologi noise reduction yang canggih serta tidak ingin menggunakan software penghilang noise, jangan khawatir. Tidak semua noise yang muncul dalam foto anda wajib disingkirkan. Kadang foto justru tampak artistik dengan adanya noise yang timbul. Foto dibawah ini dihasilkan dengan ISO 800, menggunakan kamera SLR kelas pemula yang relatif sudah agak jadul (Nikon D40), serta tidak diolah dengan software noise reduction. Anda bisa melihat banyak noise di latar belakang ungu, dan hasilnya tetap saja bagus bukan? Oke, selamat memotret di ISO tinggi !!

20 Tips Komposisi Agar Foto Makin Keren Komposisi dalam bidang seni apapun adalah ibarat selera akan makanan, semua kembali ke preferensi masing-masing. Namun begitu, ada beberapa panduan tertentu yang tak lekang waktu dan ikut di amini oleh mayoritas pelaku. Duapuluh tips singkat komposisi untuk fotografi berikut disarikan dari beragam sumber tulisan serta buku fotografi dan semoga pembaca bisa menambah atau menguranginya dengan mengisi komentar di akhir tulisan. Isinya bukan aturan tapi panduan, karena sekali lagi komposisi adalah masalah selera. •

Tarik perhatian ke arah subyek utama dalam foto. Manfaatkan warna, bentuk, cahaya atau garis supaya foto tampak kuat dan menyedot perhatian



Sederhana, makin sederhana susunan foto anda makin kuat kesan yang ditimbulkan



Kurangi elemen yang tidak seirama. Jika menurut anda ada elemen tertentu yang merusak irama dan keharmonisan foto, singkirkan – tutupi – atau pindahkan sudut pemotretan supaya elemen tersebut hilang



Penuhi seluruh isi frame dengan obyek utama. Kadang foto yang kuat kesannya adalah foto yang tanpa background sama sekali



Jangan biarkan ruang kosong mendominasi foto



Cek daerah disekitar garis frame, jangan biarkan ada tangan, kaki atau bagian penting obyek terpotong tanpa alasan kuat



Maksimalkan penggunaan point of view (titik pandang) yang menarik, jangan melulu memotret dari depan subyek



Jangan lupa rule of third. Tarik garis imajiner yang membagi foto menjadi 9 bagian sama besar. Tempatkan obyek utama di persimpangan garis-garisnya



Saat memotret orang, usahakan selalu agar mata berada diatas garis tengah foto



Bagian paling terang dalam foto adalah bagian yang paling menyedot perhatian mata. Taruh obyek utama disana



Background lah yang memperkuat kesan. Jadi jangan biarkan background mematikan obyek utama. Baca lebih jauh tentang background disini.



Memotret secara horisontal memperkuat kesan lebar dan secara vertikal memperkuat kesan tinggi



Tajamkan mata untuk mengenali pola yang berulang, manfaatkan



Tajamkan mata untuk mengenali pola simetri, manfaatkan



Leading line dan kurva-S selalu menyenangkan dilihat



Untuk memotret anak-anak, jongkoklah. Sejajarkan kamera dengan mata mereka



Hindari menaruh titik perhatian tepat ditengah-tengah foto



Hindari meletakkan garis horison tepat di tengah foto, usahakan horison ada di sepertiga atas atau bawah



Jangan biarkan garis horison menabrak bagian obyek yang penting



Cek, cek dan cek lagi sesaat sebelum memencet shutter. Pastikan apa yang tampak di viewfinder sesuai keinginan anda

Elemen Komposisi Dalam Fotografi: Garis

Dalam dunia fotografi maupun desain, dikenal ada enam elemen penting yang menyusun komposisi, keenam elemen tersebut adalah: garis (line), bentuk (shape), wujud (form), tekstur (texture), pola (pattern) dan warna (color). Kita akan mengenal aplikasi elemen-elemen tersebut dalam dunia fotografi. Nah kita mulai dengan elemen pertama: Garis. Kita akan membahas elemen lainnya dalam posting mendatang. Dari keenam elemen komposisi foto yang disebutkan diatas, garis adalah elemen yang terpenting (setidaknya begitu menurut para pakar). Tanpa ada garis, tidak akan ada bentuk, tanpa ada bentuk tidak akan ada wujud. Dan tanpa garis serta bentuk, tidak akan ada pola (pattern). Nah bagaimana anda memanfaatkan penggunaan garis supaya foto anda makin kelihatan indah? mari kita bahas bersama. Sehari-hari kita selalu melihat elemen garis, hanya mungkin karena terlalu terbiasa mata kita tidak menyadarinya. Horison (garis cakrawala), alur sungai, garis pantai, pematang sawah, jalan, rel kereta api, tangga, gedung, ubin keramik dan lainnya. Garis ada dimana-mana. Pada dasarnya garis bisa dibagi menjadi 4 jenis: horisontal, vertikal, diagonal dan lengkung. Masing-masing jenis bisa mewakili pesan dan rasa tertentu bagi mata yang melihatnya dalam bentuk foto. 1. Garis Horisontal Garis horisontal memberi kesan stabilitas, tenang, permanen dan kokoh. Contoh paling jelas dari garis horisontal adalah garis cakrawala yang membagi langit dan daratan (atau lautan), garis cakrawala (horison) seperti kaki bagi tubuh: kuat, kokoh, pondasi. Hindari penggunaan garis horisontal tepat ditengah-tengah foto anda karena bisa menimbulkan kesan kaku dan mati. Lebih bagus lagi, carilah garis horisontal yang berlapis-lapis seperti foto dibawah ini:

2. Garis Vertikal Garis vertikal bisa merepresentasikan kesan kekuasaan dan tinggi (misanya gedung bertingkat) serta pertumbuhan (misal pohon). Hindari meletakkan garis vertikal secara kaku ditengah-tengah foto sehingga membagi foto menjadi 2 bagian.

3. Garis Diagonal Dibanding garis horisontal dan vertikal, garis diagonal bersifat lebih dinamis. Garis ini memberi nafas dalam komposisi sehingga kesannya lebih hidup. Saat anda mengeksploitasi garis diagonal secara tepat dalam foto anda akan mendapatkan foto yang sangat menarik dan menyedot mata. Gunakan garis diagonal dengan menariknya dari satu sisi ke sisi yang berseberangan.

4. Garis Kurva (lengkung) Diantara jenis garis lain yang sifatnya formal dan kaku, garis lengkung memiliki sifat luwes dan sangat dinamis. Kalau garis diagonal membuat komposisi terasa lebih hidup, garis lengkung melebihi itu, dia memberi kesan sexy (hmmm… ??) dalam komposisi foto. Garis lengkung kesannya lembut, relaks dan bergerak. Garis lengkung juga sangat dominan di alam, anda bisa menemukan dalam beragam bentuk: gunung, lengkung pantai, ujung daun. Temukan garis lengkung disekitar anda dan foto anda akan lebih keren.

Sekarang anda sudah mengenal 4 jenis garis dalam elemen komposisi. Saatnya mencari garis di sekitar anda. Latihlah mata anda untuk mengenali garis-garis ini. O iya, jangan lupa bahwa anda juga bisa menyertakan beragam garis dalam satu foto, misalnya seperti ini:

Nah, selamat mencoba!

Elemen Komposisi Dalam Fotografi: Bentuk

Dalam seri komposisi sebelumnya, kita telah membahas mengenai garis (line) sebagai salah satu elemen penyusun komposisi sebuah foto. Nah, mari kita beranjak ke elemen berikutnya: bentuk (shape). Pada dasarnya bentuk bersifat lebih fundamental dibandingkan elemen lainnya karena bentuk adalah cara kita memberi identifikasi terhadap sebuah obyek (oh, maafkan kata-kata saya yang sangat abstrak…). Anda hanya bisa mengira-ira seperti apa ya tampang seorang penyiar radio berdasarkan suara yang anda dengar, namun tanpa pernah melihat secara langsung anda hanya bisa menebak. Anda mungkin mencium wangi bunga dan menebak kira-kira jenis bunganya, namun tanpa melihat langsung bentuknya anda tidak akan pernah yakin apakah tebakan anda benar atau salah. Pada prinsipnya, bentuk memberi foto anda sebuah identitas yang jelas sehingga orang yang melihat tidak perlu menebak-nebak. Sebuah foto siluet seperti foto diatas adalah contoh paling nyata mengenai bentuk. Saya sudah menulis tips untuk menghasilkan foto siluet secara lebih lengkap, anda bisa membacanya disini. Implementasi lebih jauh, bentuk geometri juga bisa anda gunakan sebagai patokan dalam menyusun beberapa obyek dalam foto anda sehingga foto anda akan terlihat lebih dinamis sekaligus tertata. Misalkan anda harus memotret 3 orang sekaligus dalam satu foto, jika anda mengatur ketiganya berdiri sama tinggi anda akan mendapatkan sebuah foto yang kaku dan kurang enak dipandang. Lain halnya jika anda menyusun mereka membentuk sebuah segitiga maka secara keseluruhan foto anda akan tampak lebih dinamis, seimbang dan menarik. Sekedar contoh susunan geometris lainnya: Oke, selamat bereksperimen dengan bentuk dalam foto-foto anda.

Elemen Komposisi Dalam Fotografi: Pola

Pada artikel sebelumnya dalam seri komposisi, kita telah membahas mengenai garis dan bentuk, saatnya kini kita membahas tentang elemen berikutnya: pola. Pola dalam bahasa Inggris disebut pattern. Apa Sih Pola/Pattern Itu?

Pola/pattern secara gampang bisa diartikan sebagai perulangan. Perulangan disini bisa jadi adalah perulangan bentuk, garis, warna, benda atau obyek apapun, dan perulangannya mungkin dalam format yang teratur maupun sedikit tidak teratur. Seorang fotografer yang jeli akan mampu memanfaatkan perulangan ini dalam sebuah foto, sehingga hasilnya bukan saja indah namun juga memiliki daya tarik kuat bagi mata yang melihatnya. Dimana Bisa Menemukan Pola Yang Bagus Untuk Difoto?

Pola ada dimana-mana, baik yang buatan maupun alammi: di daun pisang, dipenampang bawang merah yang anda potong, di cangkang keong, dikulit macan, di pematang sawah, di gedunggedung tinggi, di susunan paving blok, bahkan di rumah-pun anda bisa menemukan pola langitlangit dan lantai. Bagus atau tidaknya pola untuk difoto sangatlah subyektif untuk dipastikan, seperti halnya elemen komposisi yang lain: mata, tingkat kreatifitas serta jam terbang andalah yang menentukan. Bisa jadi pola yang terlihat biasa saat dipotret dari atas akan terlihat bagus kalau difoto dari samping. Bisa jadi pola yang muncul di kelopak bunga mawar terlihat datar saat anda menggunakan lensa standar akan sangat dramatis saat anda memotretnya dengan lensa makro. Kuncinya adalah selalu buka mata anda untuk “mendeteksi” pola yang muncul dimanapun anda berada. Kalau seorang agen rahasia selalu waspada untuk mendeteksi musuh yang menyamar, pastikan mata anda selalu waspada mengamati pola yang barangkali juga tersamar (cie cie, perumpaannya serem amat…).

Memaksimalkan Pola Dalam Komposisi

Saat anda menemukan pola yang menarik, ada beberapa 2 hal kunci yang bisa dilakukan untuk memaksimalkannya supaya terlihat lebih dramatis dalam foto:



Sudut Pemotretan

Sudut pemotretan memegang peran penting saat anda memotret pola, bisa jadi kelopak bunga mawar yang terlihat datar saat anda memotretnya dari samping bisa terlihat sangat bagus saat anda memotretnya dari atas, misalnya. Bermain-mainlah dengan beberapa sudut pemotretan sampai anda menemukan yang terbaik. •

Jenis Lensa/ Jarak Pemotretan

Pola yang muncul saat anda mengiris bawang merah tentu akan terlihat sangat biasa saat anda memotretnya dari jarak agak jauh, namun saat anda menggunakan lensa makro (atau mode makro), dan memotretnya dari jarak yang sangat dekat, semua menjadi tampak lebih baik. •

Penuhi Frame Dengan Pola

Ya, tidak ada cara lain untuk mendramatisir pola selain memenuhi seluruh frame dengannya. Dengan memenuhi keseluruhan frame dengan pola, tidak ada elemen lain yang mengganggu mata yang melihat foto kita, sehingga pola makin terlihat kuat dan dramatis.

Memahami Pentingnya Background Background atau latar belakang adalah unsur yang sangat penting dalam foto yang anda hasilkan. Silahkan perhatikan foto dibawah ini:

Keseragaman warna biru di latarbelakang menuntun mata anda terpusat pada obyek utama yaitu burung, dan bahkan kontras warna hijau di sekitar mata menjadi tampak semakin memikat. Sekarang bandingkan dengan foto ini:

Foto kedua ini sekarang tampak lebih sibuk dengan latar belakang ranting dan daun yang meskipun cukup kabur namun lumayan tampak mengganggu. Mana diantara kedua foto yang menurut anda lebih enak dipandang mata? Keselarasan warna background dengan obyek utama membuat sebuah foto tampak lebih bagus. Background sekali lagi adalah unsur yang sangat penting dalam keseluruhan foto anda. Rata-rata sebuah foto memiliki area latarbelakang yang cukup luas bahkan bisa sampai 60% dari keseluruhan bidang foto. Anda tidak akan pernah bisa memiliki foto yang keren jika background foto-foto anda tampak kacau dan semrawut. Selamat mencoba dan silahkan tinggalkan komentar.

20 Tips Singkat Fotografi

Berikut 20 tips singkat fotografi untuk anda menambah informasi dan kemampuan fotografi anda, saya yakin beberapa sudah pernah dilakukan tetapi semoga beberapa lainnya merupakan informasi baru. Klik tanda ¶ (jika ada) disebelah kanan masing-masing tip untuk melihat informasi yang lebih detail. Silahkan: 1. Untuk melatih kemampuan panning anda, potretlah benda yang sedang bergerak dengan

kecepatan normal (orang naik motor misalnya), gunakan mode shutter priority dan set shutter speed maksimal 1/30 detik, lebih lambat lebih baik. Perhatikan background anda! ¶ 2. Untuk memotret makro (jarak super dekat), aktifkan fitur Live View kamera digital anda agar lebih mudah memeriksa depht of field dan fokus. 3. Filter CPL (polarisasi) sangat berguna untuk menghilangkan pantulan sinar matahari di air dan kaca, dan juga berfungsi memperbaiki warna langit. Pernahkah anda mengenakan kacamata hitam dengan polariser? 4. Saat memotret bayi/anak-anak, pastikan anda memusatkan perhatian ke mata. Tak ada

yang bisa mengalahkan keindahan mata anak-anak. ¶ 5. Megapiksel bukanlah fitur terpenting dari sebuah kamera, ukuran sensorlah fitur yang paling penting 6. Untuk foto portait (wajah) di luar ruangan, usahakan ketika cuaca sedang mendung. Kalaupun tidak, carilah daerah yang redup dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sinar matahari membuat bayangan yang keras di wajah. 7. Ketika anda memotret di kondisi minim cahaya dan kesusahan menggunakan autofokus,

gantilah dengan manual fokus. Fitur autofokus dikamera biasanya cukup lama mencari titik fokus di kondisi remang-remang. ¶ 8. Untuk foto siluet, pastikan anda matikan flash serta gunakan mode sunset (untuk kamera

pocket), untuk SLR gunakan mode manual dan ukurlah eksposur di area terang di belakang obyek. ¶ 9. Download-lah buku manual versi pdf untuk kamera anda, sehingga anda mudah

melakukan pencarian secara cepat untuk kata yang ingin anda ketahui dibanding harus membolak-balik halaman kertas. ¶ 10. Sebelum berangkat memotret, periksa kembali setting kamera anda, jangan sampai anda mneggunakan setting yang salah (memotret landscape dengan ISO 1000 misalnya). Menurut para fotografer pro, urutan pengecekan yang baik adalah berikut: cek White Balance – aktifkan fitur Highlight warning – cek settingan ISO – cek ukuran Resolusi foto anda. 11. Formatlah memory card hanya di kamera, jangan pernah memformat memory card dikomputer. Selain jauh lebih cepat dan mudah juga jauh lebih aman jika anda melakukannya di kamera.

12. Jika anda memiliki kapasitas hard disk berlebih di komputer serta suka melakukan foto

editing, gunakan format RAW saat memotret, jika tidak cukup gunakan JPG. ¶ 13. Jika anda benar-benar menyukai fotografi landscape, fotolah di jam-jam berikut: dari jam 5 sampai jam 8 pagi, serta dari jam 4 sampai jam 7 sore. 14. Ketika memotret, lihatlah area paling terang yang masuk ke viewfinder anda. Kalau

terangnya terlalu mencolok dibanding area lain, gantilah sudut pemotretan. 15. Untuk memotret HDR, gunakan mode auto bracket. Satu lagi: untuk foto HDR landscape

yang dahsyat, tunggulah sampai muncul mendung sedikit, lalu mulailah memotret. ¶ 16. Jika anda membeli lensa atau kamera bekas, pastikan anda melakukan transaksi dengan bertemu penjualnya secara langsung. Anda harus menguji barangnya, memegang dan mencobanya 17. Sepanjang memungkinkan, gunakan settingan ISO serendah mungkin. Meskipun noise

reduction bisa mengurangi noise yang dihasilkan oleh ISO yang tinggi, namun akan mengurangi detail foto secara keseluruhan. ¶ 18. Kalau warna membuat foto anda terlalu “sibuk” dan ramai, ubahlah foto anda menjadi foto hitam putih 19. Untuk menghasilkan foto hitam putih yang bagus, perhatikan kontras dalam foto anda.

Semakin banyak kontras (area gelap dan terang yang beragam), semakin bagus foto hitam putih anda. ¶ 20. Bawalah kamera kemanapun anda pergi, cara paling cepat meningkatkan kemampuan

fotografi anda adalah dengan memperbanyak jam terbang, tidak ada yang lebih baik.

Tips Foto Di Kebun Binatang

Kebun binatang adalah salah satu tempat favorit penggemar fotografi, mungkin karena kebanyakan dari kita menyukai hewan sebagai obyek foto namun merasa berat dan repot kalau harus benar-benar ke hutan, maka kebun binatang adalah jalan tengahnya. Kalau anda belum pernah menjajal kemampuan fotografi anda di kebun binatang, maka memotret di kebun binatang wajib dicoba. Oke, sebelum anda benar-benar berangkat terlebih dahulu, kita akan membahas beberapa tips memotret di kebun binatang supaya hasil foto anda nanti bagus, silahkan: Apa Yang perlu Anda Masukkan Ke Tas Kamera?

Peralatan yang saya rekomendasikan untuk dibawa adalah kombinasi kamera SLR + lensa medium tele diatas 85 mm (baca tentang panjang focal disini) atau kamera saku Super Zoom dengan zoom optik 10-12 kali (baca lagi beda antara kamera SLR, superzoom dan saku), kalau anda memiliki lensa makro bolehlah dibawa serta. Lensa sepanjang ini diperlukan karena kebanyakan hewan dikebun binatang ditempatkan dalam jarak yang agak jauh dari pengunjung, bahkan seringkali ditambahi pagar kawat diantaranya. Lensa medium tele/ super zoom bisa mengatasi kondisi ini. Namun kalau anda hanya memiliki lensa pendek, jangan berkecil hati, anda tetap bisa menggunakannya untuk memotret atraksi hewan, hewan jinak yang dibiarkan berkeliaran atau bahkan suasana di kebun binatang itu sendiri. Arahkan Fokus Pada Mata

Seperti kata pepatah, mata adalah jendela jiwa, maka untuk menangkap jiwa “kebinatangan” mereka secara jernih, fokuskan jepretan anda pada mata si hewan. Kalau anda sukses menangkap tatapan khas seekor hewan, foto anda akan berasa lebih dalam dan memiliki sentuhan

Teroboslah Pagar Kawat Itu

He he… tentu saja kata-kata diatas hanya kiasan (saya sih cuma sayang kameranya kalau anda sampai diterkam si maung). Maksud saya sebenarnya, jangan biarkan pagar kawat itu muncul di hasil foto anda nantinya. Trik menghilangkan kawat supaya tidak tampak di foto adalah begini:



Gunakan aperture priority (atau manual)



Set aperture sebesar-besarnya (pahami lagi konsep aperture)



Atur zoom (focal length) di posisi maksimal



Tempelkan lensa anda di pagar serapat-rapatnya



Lalu atur fokus agar jatuh di hewan (terutama matanya)



Jepret

Dalam kasus anda menggunakan kamera tanpa tersedia mode manual (aperture priority), gunakan mode portrait. Cara diatas pada intinya adalah untuk mengatur Depth of Field (Apa itu Depth of Field?) sedangkal-dangkalnya (shallow), sehingga saat anda menjatuhkan fokus pada hewan maka pagar kawat menjadi sangat kabur seolah-olah hilang. Seorang kawan punya trik lebih hebat dalam mengatasi pagar kawat, “Cari pagar kawat yang agak sobek, biasanya kebun binatang di Indonesia perawatannya agak kurang, sehingga keumngkinan besar anda bisa menemukan lobang yang cukup agar lensa bisa masuk sedikit.” Nah itu kata kawan saya bukan saya sendiri. Tunggu Momen Ketika Hewan Berinteraksi/Beraksi

Memotret hewan yang sedang dalam posisi diam itu sudah biasa, namun memotret hewan yang sedang berinteraksi atau beraksi, itu baru beda. Interaksi disini bisa jadi interaksi hewan dengan sesama hewan, dengan pengunjung (atau pawang) atau bahkan dengan lingkungannya (misal bermain-main dengan ranting atau air). Beraksi bisa jadi hewan yang sedang mengaum, berlari atau bermain. Kalau anda amati para juara lomba foto satwa, anda akan menemukan sebagian besar foto yang menang adalah foto yang menunjukkan hewan yang sedang berinteraksi. Kuncinya adalah kesabaran anda, karena momen seperti ini tidak bisa diatur.

Tips Untuk Hewan Hiperaktif

Dalam beberapa kasus anda akan menghadapi hewan yang gerakannya amat cepat seperti burung. Dalam kondisi seperti ini, atur setelan ISO (apa itu ISO?) di auto ISO, gunakan continous mode (burst) dan set shutter speed yang cukup tinggi (diatas 2 kali panjang fokal) serta atur aperture selebar-lebarnya agar foto anda tetap tajam. Jadilah Selektif

Memotret di kebun binatang dengan pilihan hewan yang banyak dan beraneka ragam menuntut kita harus selektif dan tertata, jangan memaksakan diri ingin memotret semuanya. Cari tahu daftar hewan yang ada dan lebih baik lagi kalau anda bisa mengetahui lokasi hewan tersebut sebelumnya. Dengan begitu anda bisa memilih urutan hewan mana saja yang ingin anda foto. Pilih sasaran anda dan usahakan tetap disitu sampai anda menghasilkan paling tidak beberapa jepretan yang dirasa memenuhi standar anda. Jangan tergesa-gesa, anda tidak sedang diburu tenggat waktu bukan?

Lihat Kondisi Cahaya

Saat anda memotret hewan dialam terbuka, anda membutuhkan cahaya yang cukup, namun juga tidak berlebihan. Datanglah pagi-pagi karena saat pagi cahaya yang ada cukup namun tidak berlebihan. Cahaya di siang bolong kurang mendukung untuk pemotretan karena terlalu kuat, sifatnya datar dan keras sehingga foto akan memiliki banyak bayangan gelap dan terlalu kontras. Anda bisa mulai memotret lagi saat mulai mendekati sore hari. Namun kalau kebun binatang yang dikunjungi cukup rimbun, maka anda beruntung karena bisa terlindung dari sinar matahari siang hari yang berlebihan. Saat diang datang, carilah lokasi yang cukup rimbun dan potretlah di area yang ada dibalik bayangan pohon. Jangan Lupakan Obyek Lain

Meskipun anda pergi ke kebun binatang dan meniatkan diri memotret hewan, jangan lupakan obyek lain selain itu. Perhatikan juga ekspresi pengunjung saat melihat hewan-hewan tersebut, seringkali ekspresi mereka juga cukup menarik untuk diabadikan dalam foto anda. Seringkali pihak kebun binatang juga mengadakan berbagai atraksi menarik untuk menyedot pengunjung, cari tahu apa saja atraksi yang tersedia, siapa tahu anda bisa menemukan obyek menarik disitu. Nah selamat berburu di kebun binatang kesayangan anda

Fotografi Outdoor: Jangan Berhenti Saat Mendung Tiba Kalau menyukai fotografi di alam lepas (outdoor), seringkali kita dihadang cuaca yang tidak bersahabat. Mendung misalnya. Tapi jangan biarkan mendung menghalangi keasyikan anda memotret. Berikut beberapa obyek yang justru lebih bagus di foto dalam cuaca mendung.

Orang/ Portrait & Hewan Mendung menghasilkan pencahayaan yang rata dan lembut, seolaholah anda memiliki softbox raksasa di atas sana. Cahaya saat mendung menghasilkan foto wajah yang lebih bagus. Saat memotret wajah di tengah terik matahari anda akan kesusahan mengontrol bayangan dan kontras gelap terang yang terlalu keras (biasanya di bawah mata dan hidung serta bagian leher).

Pepohonan Cobalah memotret rimbun pepohonan saat terik matahari, anda akan mendapati kontras yang terlalu keras antara langit dan daun. Saat mendung kontras ini akan berkurang secara drastis sehingga keseluruhan hasil foto akan lebih bagus.

Air Terjun & Sungai Air terjun dan aliran sungai akan jauh lebih bagus di foto saat mendung tiba. Kita akan lebih mudah membuat efek kapas yang membuat air tampak seperti gumpalan kapas yang lembut, bahkan semakin gelap mendung akan semakin halus “kapas” yang didapat.

Langit Mendung membuat langit tampak lebih dramatis karena ada gradasi antara gelap dan terang. Selamat mencoba!

Teknik Bouncing Flash Teknik lain dalam penggunaan flash. Saya mulai sering menggunakannya utk memotret dalam ruangan. Caranya adalah mengarahkan flash ke langit-langit rumah. Cahaya akan memantul ke bawah , seolah-olah menjadi sumber cahaya baru yg powernya lebih besar daripada cahaya lampu rumah . Ya ! meski sekilas .. dengan power dari flash kita akan mendapatkan cahaya yg cukup utk mengexpose obyek. Artinya : shutter speed bisa lebih tinggi , aperture bisa lebih kecil dan ISO kecil. Sebelumnya utk memotret dalam ruangan (indoor) , saya mengandalkan lensa dengan bukaan besar (50 mm F1.4) dan setting ISO tinggi ( 800 atau 1600 ). Hasilnya bisa lumayan sih , cuman tidak optimal karena saya tidak bisa menggunakan aperture favorit saya ( F4 ) utk ketajaman hasil . Dan penggunaan ISO tinggi , selain menimbulkan noise yg menganggu juga sering berdampak pada saturasi/kontras dari foto.

F2.0 , 1/30s , ISO 1600 , tanpa bouncing Tentang perlengkapan yg dibutuhkan silahkan baca posting saya ttg Belajar Strobist. Saya pribadi lebih senang menggunakan metoda strobist utk urusan bouncing ini. Flash + trigger bisa ditaruh di mana saja : di atas meja , di atas lightstand. Saya tinggal nongkrong nunggu momen yg tepat lalu jepret. Oh ya , krn ini strobist saya menggunakan metoda manual. Ga sulit kok .. klo sudah paham ilmu exposure , sedikit trial error .. bouncing jd gampang. Ok berikut ini bbrp hasil foto saya menggunakan teknis bouncing flash. Coba bandingkan dengan metoda tanpa flash diatas .. image asli tanpa modif berarti dari photoshop

Flash disetting menghadap langit2 , bisa diletakkan dimana saja dalam ruangan. Sangat flexibel

Dengan Bouncing Flash , F4.0 , 1/250s , ISO 200 . Warnanya sudah natural dan tajam . TOP! Maksimum flash speed sync di kamera saya adalah 1/250s . Dengan shutter speed tersebut saya hampir bisa mem-freeze-kan sebuah obyek bergerak . Sesuatu yg tidak bisa saya dapatkan tanpa Flash meskipun diambil pada siang hari (indoor). Hasilnya lebih natural , lebih alami , pose lebih lepas karena anak saya memang doyan loncat2

F4.0 , 1/250s , ISO 200 Coba bawa Flash ke lokasi lain selain di rumah ..

Flash juga bisa dibouncing di arena permainan bola anak-anak. Hasilnya maknyuus..ga kalah sama studio

Flash tinggal diselipin .. dengan Strobis segala kemungkinan dapat kita coba. Kreatifitas adalah kuncinya Jika teman2 sering memotret dalam ruangan , terutama para Ayah / Ibu baru seperti saya , layak mempertimbangkan penggunaan teknik bouncing flash ini. Dengan konfigurasi ini , berkurang satu hal teknis yg perlu kita khawatirkan. Shutter speed sudah cukup , aperture bisa lebih kecil .. tinggal kita mencari momen yg pas , momen-momen bahagia dari anak2 kita. Abadikan dan Share Gutlak.. semoga tip ini bisa berguna

Belajar Strobist Strobist .. adalah teknik menggunakan flash/blitz secara off-kamera. Off – kamera ?? iya .. pada umumnya kan flash camera tersebut nancep di hot-shoe pada kamera . Nah off-kamera ini memungkinkan flash dapat ditrigger dimanapun tanpa harus terpasang di hot-shoe. Keuntungannya kita bisa memposisikan satu atau lebih flash di mana saja untuk mengatur arah, intensitas, cahaya untuk menghasilkan foto yg kita inginkan. Kok bisa off-kamera ? sebenarnya pada beberapa kamera DSLR sudah tertanam fungsi tersebut ( master / commander ) .. untuk kamera jebot kayak punya saya-pun sebenarnya bisa dengan asesoris tambahan . Well , semua kamera kayaknya bisa ya.. asal ada mekanisme untuk mentrigger flash . •

di Nikon ada yang namanya Nikon CLS ( Creative Lighting System ) .. di Canon namanya E-TTL . Nikon CLS menggunakan IR ( infrared ) untuk berkomunikasi dengan flash – flash lain . Jadi harus line-of-sight dengan kamera lain meski kyknya bisa juga mentrigger flash lain di balik tembok ( link ) . Keuntungannya adalah canggih ! Body camera bisa berkomunikasi dengan flash-flash yang ada , mengatur power yang ada , mengatur white balance dsb dsb .. kita tinggal setting seperti biasa dan wah harus line-of-sight dan mahal bo !



menggunakan Sync cable .. body kamera dan flash dihubungkan via kabel khusus. kerugiannya : beribet , banyak kabel2 bertebaran fungsi TTL masih jalan



. Kerugiannya :

. Keuntungan:

menggunakan Radio trigger . Flash ditrigger dari kamera menggunakan frekuensi radio . Ada adapter khusus untuk mekanisme ini : transmitter dan receiver. Sesuai namanya pasti teman-teman tau artinya lah. Transmitter terpasang di body kamera . Jika flash di trigger , transmitter mengirimkan sinyal ke satu / beberapa receiver + flash . Keuntungan : tidak harus line-ofsight .. ini keunggulan utama yg banyak menarik minat orang. Kerugian : fungsi TTL (flash auto ) tidak jalan , harus manual . Dooh manual lagi ?? jaman udah canggih masih manual..hehehehe , yup manual . Hmm sebenarnya sudah ada sih , radio trigger yang bisa TTL . Silahkan google mandiri

Tutelyudetrut .. sebenarnya saya ga terlalu minat dengan dunia per-flash-an ini. Kayaknya ribet , ada tambahan control yang harus disetting bla bla..belum lagi penempatan posisi flash ini itu .. plus kayaknya mahal-mahal. Dan sedikit tambahan ego seorang fotografer naif dan culun : ” ah saya kan nature photographer .. cukup nature lighting saja” hahahaha .. well , ternyata ada secuil bakat kreatif terpendam dalam diri saya yg ingin keluar . The creative side of me.. Sampai akhirnya saya melihat DVD One Light workshop-nya Zack Arias .. saya mulai tertarik. Ternyata mudah , teori dan prinsip2-nya gampang diingat . Tidak jauh berbeda dengan konsep exposure pada umumnya dengan beberapa catatan seperti : •

shutter speed mempengaruhi ambien exposure ( background )



inverse square law.. aga ribet nih diterangin tapi intinya exposure yang keluar dari flash akan berkurang secara bertahap dengan rumus inverse square law tersebut



ada tambahan lighting yaitu dari flash .. kita bisa control output-nya ( jika mode manual )



aperture dan ISO tetap fungsinya untuk mengatur cahaya yang masuk

Dan.. akhirnya setelah mendapat restu Istri tercintakuh dan setelah merelakan tidak jadi beli iPhone hehe , akhirnya terbeli juga beberapa perangkat strobist pemula. Oh ya.. saya memilih cara no 3 ( radio trigger ). Lebih simple dan powerful karena tidak harus line-of-sight .

Lagipula , sudah banyak asesoris yang 3rd party dan murah meriah . Tapi kan manual ?? ya .. trus ? hehehe .. saya juga mau ngetest ilmu manual-exposure nih . Sebenarnya ga ribet-ribet amat sih , asal konsep exposure sudah paham . Lagipula dengan mode Manual , foto yang dihasilkan tetap bisa konsisten dengan level exposure yang sama utk setiap foto. Ga harus tweak lagi di PS utk brightness controlnya kan? hehehe •

Nikon SB24 , saya beli bekas nih mumpung ada yg jual dengan harga murah ( 950rb ) .. salah satu enaknya dengan radio trigger adalah kita tidak harus beli flash yang baru dan modern. Yang penting adalah bisa manual..lha wong yg dipake cuma manual power-nya kok . Nikon ?? karena satu kerabat :p .. ga ding , karena voltage-nya tergolong aman untuk di trigger dan ada PC socket . Btw.. saya masih cari flash lagi nih . Yg merasa ingin jual flash-nya dengan harga reformasi , post your offer in comment box below . Lho kok banyak? iya , sepertinya satu sumber lighting belum cukup euy .. minimal 2 , syukur2 dapat tiga



Radio trigger dari China .. murah meriah . 400-an saya sudah dapat 1 transmitter dan 2 receiver . Dapat dibeli di bursa FN mumpung masih ada . Penjualnya baik dan terpecaya. Kalau pny dana lebih , mending beli Pocket Wizard . Ini udah handal banget dan reliable. Saya mah masih dalam tahap belajar.. jadi yg ecek ecek dulu aja lah



Stuff .. ahhh iya .. asesoris tambahan seperti light stand , spigot , softbox , dll . Banyak juga sih.. itung-itung bisa kebeli iPhone juga nih :p But the good thing is .. komunitas strobist adalah komunitas kreatip . Semua asesoris tersebut bisa dirakit sendiri dari bahan-bahan rumahan yang ada . Misal softbox .. kayaknya pakai tutup tudung makanan juga bisa tuh :p atau cara lain ( Google )

Ok.. bosen teori ah. Praktek aja yuk . hungry girl Nikon SB24 saya letakkan menghadap ke dinding kulkas . Panggil anak saya “ra , ada es-krim di kulkas” .. dia buka pintu dan jepret . Mayan buat pemula lah (subyektif ) . Masih perlu banyak perbaikan sih .. misal lighting tambahan utk menunjukkan detil pintu / body kulkas hmm . Coba amati , background sekitarnya adalah hitam gelap. Padahal saya ambil foto nya pada kondisi lampu menyala lho .. kok bisa ?? kuncinya adalah saya menggunakan shutter speed yang tinggi yaitu 1/250s . Ingat poin yg saya sebutkan tadi .. shutter speed mengatur ambien exposure . Dan 1/250s sudah cukup untuk membuat ambien sekitar menjadi gelap. Satu2nya sumber cahaya yg ada ya dari flash tersebut .. setting2 lain lupa ah.. ga penting kali Hmmm .. segitu dulu deh. Stay tune .. kyknya saya bakal bnyk experimen dengan strobist ini . Klo ada yg salah2 mohon dikoreksi ya.. kan belajar sambil menulis . yuk belajar bareng

Tips Memotret Bunga

Foto bunga adalah salah satu proyek foto yang sangat populer bagi pemilik kamera, apalagi bagi pemilik kamera baru, foto bunga hampir selalu wajib dicoba. Mari kita bahas beberapa tips memotret bunga supaya hasil foto anda nantinya dipuji teman-teman

.

1. Jangan memaksakan harus ke taman

Kalau anda tinggal di daerah dataran tinggi atau pedesaan yang relatif banyak “koleksi” tanaman bunga dimana-mana, maka anda cukup beruntung. Sialnya adalah bila anda tinggal di kota yang cukup urban. Untungnya ada profesi yang namanya florist alias si tukang bunga. Carilah florist terdekat dan belilah bunga darinya. Memang jadi ada tambahan biaya tapi dijamin anda bisa memilih jenis dan kualitas bunga yang sesuai keinginan. 2. Jangan memotret bunga dari atas

Kenapa jangan dari atas? karena nantinya akan kelihatan biasa-biasa saja. Cobalah potret dari samping, atau malah dari bawah sekalian seperti foto diatas. Menarik bukan? Cobalah bereksperimen dengan beragam sudut pemotretan, jangan takut mencoba!

3. Basahi bunga atau potretlah setelah hujan

Bunga yang basah atau berembun memiliki keistimewaan tersendiri bagi mata yang melihatnya. Untuk memotret bunga dalam kondisi basah, anda bisa menunggunya setelah hujan atau memotretnya pagi-pagi sekali setelah malam yang berembun. Jika dua kondisi ideal ini tidak terpenuhi, anda toh bisa membasahinya sendiri. Gunakan semprotan bunga dari jarak yang agak jauh dan kalau bisa aturlah agar butiran airnya selembut mungkin supaya tekstur air yang menempel di bunga lembut dan kelihatan alami. 4. Aturlah agar background nyambung dan seirama

Niatan anda memotret bunga adalah untuk menangkap keindahan mereka, untuk itu pastikan obyek utama (bunga) tetap menonjol keindahannya dan tidak dicemari background yang kurang seirama atau terlalu sibuk. Lakukan segala upaya agar anda memperoleh background yang oke: ganti sudut pemotretan, singkirkan background yang mengganggu, pilih aperture besar supaya background jadi blur, atau lakukan pemrosesan menggunakan photoshop untuk membuat background terasa lebih pas. 5. Potretlah secara close-up

Untuk memotret bunga secara close-up anda bisa melakukannya dengan cara: zoom lensa anda sampai maksimum, atau gunakanlah filter close-up, atau kalau anda punya kamera SLR maka anda bisa menggunakan lensa makro. Memotret bunga secara close up membantu membuat background semakin blur dan juga meningkatkan detail yang tertangkap kamera sehingga hasilnya lebih menonjol. 6. Untuk foto super close-up lakukan di dalam ruangan

Foto bunga super close-up menggunakan lensa makro atau filter close-up seperti foto diatas, jika anda melakukanya di luar ruangan maka anda harus menghadapi beberapa tantangan, salah satu yang paling sulit adalah angin. Foto bunga super close-up memiliki jarak fokus yang sangat tipis, jadi begitu angin bertiup dan bunga anda sedikit bergerak saja sudah mengubah titik fokus. Untuk itu, kalau anda bisa membawa bunganya kedalam ruangan supaya resiko tiupan angin hilang maka pekerjaan akan jauh lebih mudah. Selain itu, kita akan lebih mudah mengontrol background (misalnya gunakan kertas atau kain yang warnya sesuai keinginan anda) dan pencahayaan (misalnya gunakan cahaya dari jendela serta beberapa kertas manila sebagai reflektor). Gunakan manual fokus dan gunakan aperture sekecil-kecilnya (f/x; dimana x diset di angka yang terbesar misal f/22 atau f/16) – baca lebih jauh tentang aperture, serta gunakan tripod untuk membantu mengkomposisi foto.

8 Photoblog Yang Layak Anda Kunjungi Pernah mendengar istilah photoblog? Kalau belum, photoblog adalah blog yang berfokus pada foto. Blog pada umumnya menitikberatkan isi pada tulisan dan artikel, sementara photoblog benar-benar terfokus pada foto. Photoblog membiarkan foto yang berbicara, sementara teks tertulis hanyalah tambahan minor yang tidak harus ada. Seperti kata orang bijak, “sebuah foto bermakna ribuan kata-kata”. 8 photoblog dibawah ini adalah blog foto terbaik yang memang sudah diakui, maka anda-pun layak mengunjunginya sebagai bahan inspirasi dan tentu saja menghibur mata. Tanpa banyak bicara langsung saja, silahkan: 1. The Big Picture (Photojurnalisme) The big picture adalah photoblog milik harian Boston Globe. Menurut saya pribadi, The big picture adalah salah satu photoblog terbaik didunia, kalau bukan yang terbaik. Blog foto ini memamerkan karya fotografer terkemuka dari agensi foto terkenal macam Getty Images, Magnum, AP dll. Dengan kualitas foto yang fantastis, dramatis serta ditampilkan dalam ukuran super besar, kita serasa hadir di lokasi berita. Kalau anda penikmat foto dan sekaligus berita serta malas membaca artikel yang panjang, silahkan nikmati photoblog satu ini. 2. Exposed Planet (Travel) Blog foto milik Harry Kikstra, salah satu photoblog travel dan landscape terbaik. Dia adalah penjelajah, pendaki gunung, fotografer, penulis sekaligus pecinta alam. Harry menjelajahi 7 benua, 7 puncak tertinggi didunia dan hampir semua tempat dengan keindahan alam dan manusia. Dengan foto-foto spektakuler dan indah, anda akan dibawa dalam petualangan Harry di kutub selatan, puncak Everest sampai dunia bawah laut. Jika anda mencintai petualangan dan sekaligus penikmat foto, klik saja link diatas. 3. Chromasia (Fine Art) Chromasia adalah photoblog milik David Nightingale. Foto-foto milik David kebanyakan memiliki citarasa fine-art dengan perspektif dan tone yang sangat dramatis. 4. Laurens Kuipers (arsitektur) Laurens Kuipers adalah fotografer Belanda, blog foto ini diupdate setiap hari dan mayoritas berisi foto arsitektur yang sesuai dengan bidang Laurens dimana ia sehari-harinya bekerja sebagai seorang pengembang real estate. 5. Istoica Everyday (Fashion & Portrait) Photoblog milik duo fotografer portrait & fashion Kanada, Chris Altorf & Jessica Hayes. 6. Fotograph by Imran (Landscape) Imran Saleh adalah fotografer yang tinggal di Singapura. Karya-karyanya kebanyakan berupa foto landscape di daerah pesisir di Malaysia dan Singapura. 7. Decoys like Curves (Black & White) Blog foto milik Leeroy Gribbon ini memiliki koleksi foto hitam-putih yang sangat dramatis.

Cara mereset kamera SLR ke default factory setting

Kalau anda sering bermain-main dengan settingan dan menu LCD yang ada di kamera SLR anda, akan ada kemungkinan anda mengacaukan beberapa settingan penting yang justru membuat kamera “bertingkah” tidak seperti biasanya. Anda ingin mengembalikan (reset) settingan kamera kembali seperti semula saat kita membelinya? Bisa. Karena hampir semua produsen kamera SLR memberi fitur reset ke factory default di setiap kamera SLR mereka. Fitur ini fungsinya cuma satu: membuat semua settingan yang sudah kita otak-atik kembali seperti baru. Persis seperti anda mengembalikan diri anda sendiri kembali ke rahim ibu, lalu dilahirkan kembali (oke, yang ini berlebihan deh.. ). Apakah ada kerugiannya kalau kita melakukan langkah ini? Ya, karena otak-atik yang pernah kita coba semuanya hilang begitu saja. Jadi ada baiknya anda mencatat beberapa modifikasi setting dan profil yang sudah anda lakukan untuk anda coba lagi nanti (dan jangan sampai mengacau lagi ya…) Saya akan paparkan cara mereset setting kamera ke factory setting untuk SLR merk Nikon dan Canon. Untuk merk lain mohon maaf, saya tidak punya kamera yang bisa dicoba… SLR Nikon, ada 2 cara: Pertama: 1. Pencet Menu -> Shooting (ikon kamera) -> lalu pilih Reset Shooting Menu 2. Pencet Menu -> Custom Setting (ikon pensil) -> pilih Reset Custom Menu atau dengan: •

Pencet dan tekan bersamaan dua tombol: tombol Qual dan +/- (exposure compensation), selama tiga (3) detik

SLR Canon: Pencet Menu -> pilih Set-Up 3 -> pilih Clear Setting Gampang kan?

Memproses Foto Panorama Menggunakan Photoshop

Menghasilkan foto panorama dengan “menjahit” (stitching) beberapa foto menjadi satu saat ini bisa dibilang sangat mudah dilakukan. Mayoritas perangkat lunak pasti menyediakan fasilitas ini. Dalam posting ini kita akan membahas cara memproses 4 foto yang sudah disiapkan menjadi satu foto panorama tunggal menggunakan Adobe Photoshop. Anda juga dapat secara persis mengikuti langkah-langkah yang saya jelaskan dengan mendownload 4 foto yang sudah saya siapkan. Mari kita mulai: 1. Download foto yang sudah saya siapkan. Klik untuk mulai download (2 MB)

2. Buka Photoshop 3. Aktifkan fitur Photomerge. Klik File > Automate > Photomerge

4. Di kotak Photomerge, klik browse

5. Pilih Keempat file yang sudah anda download lalu pilih parameter berikut: Layout = Auto; Centang ketiga opsi di bagian bawah, lalu klik OK

6. Photoshop akan memproses beberapa saat, lalu hasilnya seperti ini:

7. Untuk memotong ujung-ujung foto yang terlihat kacau, lakukan cropping. Pencet tombol C untuk mengaktifkan crop tool

8. Tarik kursor membentuk area foto yang anda inginkan. Saya melakukannya seperti ini:

9. Jadilah foto panorama anda seperti terlihat di foto paling atas.

Tutorial Photoshop: toning foto dengan curve adjustment

Kita akan membuat efek toning pada foto berwarna sehingga hasil akhirnya seperti foto diatas dengan menggunakan Adobe Photoshop CS4 atau CS5. Toning pada intinya adalah memberi kesan warna tunggal pada foto. Efek toning yang populer adalah sephia yang memberi kesan kecoklatan, perak yang memberi kesan kebiruan serta toning yang memberi kesan keunguunguan. Toning dilakukan untuk menambah citarasa khas pada foto anda. Oh ya, anda juga bisa mengikuti secara persis langkah-langkah tutorial ini dengan mendownload file PSD yang berisi layer-layer persis seperti yang saya pakai disini, link download ada dibagian akhir tutorial. Secara garis besar, langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam tutorial ini adalah sebagai berikut: - konversi foto warna ke hitam-putih - membuat vignette - mulai melakukan toning Saya menggunakan curve adjustment untuk melakukan toning ini. Oke langsung saja kita mulai: 1. Pertama buka foto warna anda di photoshop

2. Konversi foto warna diatas menjadi foto hitam putih. - Klik Layer > New Adjustment Layer > Black & White

3. Di kotak dialog adjustment, saya melakukan setting seperti dibawah (anda bisa variasikan sesuai selera):

4. Hasilnya akan menjadi seperti ini:

5. Sekarang kita akan membuat vignette untuk mempergelap pinggiran foto. Pencet M di keyboard untuk mengaktifkan marquee tool. Lalu buat seleksi seperti dibawah:

6. Buat inverse selection. Klik Select di menu bar > pilih Inverse

7. Untuk memperhalus vignette nantinya, kita akan menggunakan Refine Edge. Klik Select di menu bar > Refine Edge > masukkan Feather sebesar 27.5 > klik OK

8. Untuk membuat vignette, buat curve adjustment layer. Klik Curve adjustment di masking box (seperti dibawah):

9. Akan muncul kotak curve adjustment, anda harus mengubah bentuk curve, saya melakukannya seperti dibawah ini:

Sekarang foto akan lebih gelap dibagian pinggirnya sehingga memberi citarasa yang lebih oke. 10. Sekarang kita membuat toning. Klik curve adjustment layer (persis seperti di langkah no.

11. Di kotak dialog Curve, kita akan mengubah bentuk curve untuk channel Red, Green & Blue.

12. Lakukan adjustment curve untuk masing-masing channel seperti berikut:

13. Anda akan mendapatkan hasil akhir seperti foto diatas dan foto siap disimpan. 14. Atau jika anda mengotak-atik bentuk curve di langkah 13, anda juga bisa mendapatkan hasil seperti ini:

15. Selesai. File PSD seperti yang saya janjikan bisa didownload dengan klik disini. (File PSD yang di ZIP, 1.4MB)

Membuat efek selective color dengan Photoshop CS4

Oke, apa itu selective color? jawaban paling mudah adalah contoh foto diatas. Semua tampak hitam putih kecuali mobil fiat tua yang kelihatan berwarna merah. Dalam pengertian luas selective color adalah efek untuk mengubah warna bagian foto sesuai keinginan kita. Namun untuk keperluan artikel ini, kita akan batasi hanya pada foto hitam putih dengan sentuhan warna di obyek utama. Biasanya efek ini digunakan untuk memperkuat dan menonjolkan obyek utama. Selective color yang saya maksud diatas bisa dilakukan secara mudah dan cepat (mmm…kadang lama, tergantung kompleksitas foto) menggunakan photoshop CS4. Tapi pada intinya anda sendiri yang menentukan tingkat kesulitan efek ini. Langsung kita mulai langkah demi langkah, silahkan: 1. Buka foto berwarna anda di photoshop

2. Tambahkan adjustment layer (lokasi ada di pojok kanan bawah) -> pilih channel mixer

3. Dipanel adjustment yang baru muncul, centang di kotak “monochrome” lalu masukkan besaran seperti ditunjukkan dibawah ini:

4. Foto anda akan berubah jadi hitam putih:

5. Pilih foreground hitam: pencet X di keyboard anda

7. Aktifkan brush, pencet B di keyboard anda. Lalu mulailah sapukan brush di area yang ingin dikembalikan warnanya (saya mulai dari menyapukan brush di balon yang dipegang anak)

8. Agar sapuan brush anda tidak “meluber” kemana-mana, perbesar (zoom in) foto. Atau anda juga bisa mengubah-ubah ukuran brush. Pencet ctrl+[ (memperkecil ukuran brush) atau ctrl+] (memperbesar brush) sehingga sapuan anda lebih halus dan presisi. Proses mengembalikan warna ini memang paling lama dan membutuhkan kesabaran. Setelah selesai simpan hasil akhirnya. Oke ini hasil akhirnya:

selamat mencoba. catatan: - selective color bisa dilakukan dengan banyak metode lainnya, cara diatas hanyalah salah satunya.

Efek Infra Red Mudah dan Cepat Dengan Photoshop CS4 Berikut adalah langkah mudah dan cepat mengubah foto warna biasa menjadi foto infra merah hitam putih dengan menggunakan Adobe Photoshop CS4: 1. Buka foto yang ingin anda olah di Photoshop CS4, anda perhatikan di

sebelah kanan terdapat panel Adjustment, pilih ikon channel mixer (ikon bergambar 3 lingkaran kecil saling tumpang tindih

2. Dikotak dialog channel mixer, klik di checkbox monochrome. Kemudian isilah masing – masing nilai channel (RGB) sebagai berikut: Red = –50%, Green = 200% dan Blue = – 50%

3. Jadilah anda memiliki foto hitam putih dengan efek infra merah

4. Bereksperimenlah dengan mengubah nilai masing-masing channel diatas. Selera anda-lah yang menentukan disini.

Membuat Langit Lebih Biru Dengan Photoshop

Langit yang biru dan cerah merupakan idaman setiap penggemar fotografi, karena birunya langit akan menambah keindahan dan kedalaman foto. Namun langit yang biru seperti ini makin susah saja didapat, apalagi jika anda memotret obyek di kota – kota besar, abu-abu dan pucat adalah warna langit sehari-hari. Untunglah dengan Photoshop kita bisa membuat langit lebih biru (lihat contoh diatas). Kita akan memanfaatkan tool bernama Graduated Filter yang tersedia dalam Adobe Camera Raw (otomatis di install bersamaan dengan anda menginstall Photoshop). Tool ini diciptakan untuk meniru cara kerja Filter Gradasi yang biasanya dipasang didepan lensa anda. Berikut langkah-langkahnya: 1. Buka foto anda di Adobe Camera Raw. Jika anda memiliki foto dengan format raw

anda bisa langsung membukanya di Adobe Camera Raw, jika anda memiliki foto dengan format JPG/JPEG atau TIFF ikuti langkah ini untuk membuka file tersebut di Camera Raw Aktifkan tool Graduated Filter, tekan tombol G di keyboard anda begitu foto sudah terbuka di Adobe Camera Raw, untuk mengaktifkan Graduated Filter tool 2. Tekan dan tahan tombol Shift,

sambil anda klik di ujung atas foto lalu tarik mouse anda ke bawah (tergantung ketinggian langit), untuk foto ini saya tarik sampai

dibawah lambang Garuda.

3. Atur parameter di sebelah kanan. Mainkan parameter-parameter disebelah kanan

sampai anda mendapat warna langit yang sesuai selera. 4. Catatan: Grid gradien: pin hijau adalah ujung atas dan pin merah adalah ujung bawah.

Exsposure: makin rendah maka makin gelap; saturation: makin besar akan makin kuat warnanya; color: untuk warna langit pilih warna biru tua di color picker. 5. Jadi, warna langit di foto anda akan lebih menarik. Sekedar tambahan: anda juga bisa

menggunakan trik ini untuk membuat gradien lainnya, bukan hanya warna langit. Download foto yang dipakai diatas untuk mencoba tips ini, download dengan klik kanan > Save As. (250 KB)

Membuat Warna Foto Lebih Hidup Dengan Photoshop Lab Color Ada satu cara pengolahan digital yang mudah dan cepat untuk membuat warna dalam foto berwarna anda tampak lebih “mak nyus” dan hidup: kontrasnya lebih terlihat dan warnanya tampak dalam. Silahkan lihat contoh perubahannya pada foto dibawah ini:

Untuk melakukannya anda hanya perlu melakukan 3 langkah mudah di Photoshop (saya menggunakan Photoshop CS4), silahkan: Langkah 1: buka foto berwarna anda di Photoshop, kemudian klik Image >> Mode >> pilih Lab Color

Langkah 2: Klik Image >> Apply Image, saat kotak dialog muncul, centang Preview lalu ubah beberapa parameter sebagai berikut: Channel: Lab (silahkan coba juga channel a atau b ) Blending: Soft Light (atau coba juga Overlay) Opacity: 80% (silahkan coba dinaikkan atau diturunkan) jangan lupa klik OK

Langkah 3: Anda akan melihat hasil pengubahan. Sebelum disimpan, ganti lagi mode dari Lab Color ke RGB. Klik Image >> Mode >> RGB. Sekarang kita bisa menyimpan hasil akhir foto.

Satu contoh lagi hasil pengolahan foto warna dengan metode Lab Color ini, tampak lebih ngejreng bukan?

Selamat mencoba!!

Membuat Kolase Foto Dengan Shape Collage

Membuat kolase foto (sekumpulan foto yang di gabungkan jadi satu) menggunakan photoshop lumayan menyita waktu. Shape Collage adalah software khusus untuk membuat kolase secara cepat dan mudah. Saya sudah mencoba versi gratis-nya (versi 2.5.1), dan memang sangat powerful dan mudah. Kita bisa membuat kolase ratusan foto yang membentuk hati, kotak, lingkaran atau bentuk apapun yang anda inginkan. Download Shape Collage disini.

7 Plugin Photoshop Yang Sebaiknya Anda Tahu Apa itu plugin? Plugin adalah software tambahan yang sifatnya menambah kegunaan software induknya. Software induk yang saya bicarakan disini adalah Adobe Photoshop. Maka plugin yang akan kita diskusikan disini berarti software tambahan yang menginduk pada Photoshop dan memiliki kegunaan spesifik, biasanya memudahkan cara kerja kita dalam mengedit sebuah foto atau paling tidak membuat kita lebih mudah mencapai efek tertentu semisal membuat efek bokeh, hitam-putih atau frame yang indah. Kalau anda suka mengutak-atik foto di Photoshop, sudah saatnya anda mengenal beberapa plugin yang saya pilihkan disini. Silahkan: Bokeh

Membuat efek bokeh langsung dari kamera memanglah tidak terlalu susah ( baca pengertian bokeh dan tipsnya disini ), namun ada beberapa syarat yang sebaiknya dipenuhi, antara lain anda sebaiknya menggunakan lensa dengan kualitas yang lumayan bagus dan idealnya dikerjakan dengan kamera SLR. Namun kalau anda ingin membuat efek bokeh yang indah tanpa harus membeli lensa mahal, anda bisa sangat terbantu dengan plugin yang satu ini. Plugin bernama “Bokeh” dari Alien SKin ini sangat gampang digunakan untuk menciptakan efek bokeh pada foto anda. Bukan hanya itu, Bokeh juga bisa digunakan untuk membuat efek tilt-shift pada foto anda. Jika anda jeli memilih foto yang akan dipakai untuk membuat efek ini, anda akan memperoleh hasil yang fantastik. Anda bisa mendownload demo plugin bokeh disini Black & White Studio (BWS)

Black & White Studio dari Power Retouche adalah plugin photoshop yang sesuai namanya, memiliki kegunaan untuk mengkonversi foto warna menjadi foto hitam putih yang sangat keren

(baca tips foto hitam putih disini). Foto hitam-putih yang dihasilkan pun bisa anda variasi sesuai selera dan citarasa anda. Mau yang berkontras tinggi, silver atau sephia. Atau anda ingin mengkreasi efek film jaman dulu? BWS relatif mudah dipakai dan cukup cepat dijalankan, dan menjanjikan banyak variasi. Anda bisa mendownload versi demo BWS disini Portraiture

Membuat kulit mulus bebas jerawat, memutihkan dan menghilangkan kerutan serta bintik di permukaan kulit…hmmm, kayak iklan kosmetik saja kan? Tapi jangan salah, inilah beberapa kegunaan dari Imagenomic Portraiture. Plugin satu ini terutama sangat cocok digunakan untuk pecinta foto jenis portrait (wajah) dan foto kecantikan. Kalau anda menyewa fotografer profesional dan takjub setelah melihat kulit anda jadi mulus dan bebas jerawat, kini andapun bisa menirunya. Download versi demo Imagenomic Portraiture disini Backdrop Designer

Tidak punya studio foto atau malas pergi ke studio foto? no problem! Anda bisa membuat studio anda sendiri di komputer. Plugin ini berguna untuk membuat background mirip dengan yang ada di studio foto. Anda tinggal berpose di belakang tembok, edit foto anda di Photoshop dan jalankan Backdrop Designer.. jring! tembok anda akan disulap menjadi background indah sesuai pilihan anda. Download versi trial Backdrop Designer disini

Photomatix Pro

Anda ingin mendalami foto HDR (high dynamics range)? tanpa berkata panjang lebar saya sarankan anda mencoba plugin satu ini (lebih jauh tentang HDR dan tipsnya baca disini). Photomatix pro adalah pilihan para fotografer profesional yang menggemari HDR. Photomatix pro bisa dijalankan di Photoshop (Tone Mapping) maupun berdiri sendiri tanpa anda harus membuka Photoshop. Download versi demo Photomatix Pro disini Topaz Adjust

Topaz Adjust adalah plugin yang membuat foto anda tampak lain daripada yang lain, kalau istilah bodohnya mungkin membuat foto lebih bisa menyedot perhatian mata dan lebih hidup. Direkomendasikan oleh banyak fotografer kelas dunia, plugin ini bia membuat foto anda yang tumpul tampak lebih berdimensi dan tajam. Genuine Fractals

Genuine fractals memberi solusi bagi anda yang ingin memperbesar foto anda. Plugin ini memiliki fitur yang memungkinkan kita mencetak foto yang sudah diperbesar sampai dengan 10 kali perbesaran. Kalau anda selama ini memperoleh hasil print foto yang pecah-pecah, saatnya anda mencoba plugin ini. Download versi trial Genuine Fractals disini.

5 Plugin Gratis Photoshop Yang Sebaiknya Anda Download Dalam artikel sebelumnya, kita sudah mengulas mengenai 7 plugin terbaik untuk Photoshop. Beberapa pembaca mengirimi bang Belfot email, kok nggak ada yang gratis bang? Nah untuk menjawab email-email ini, kali ini kita akan mengulas 5 plugin gratisan, benar-benar gratis, Rp. 0. Lima plugin dibawah ini meskipun gratis namun berkualitas, jadi silahkan pilih mana yang cocok sesuai kebutuhan anda, lalu download saja langsung. Sebagai catatan, plugin-plugin ini kecuali Pixel Bender kompatibel dengan Photoshop CS3 keatas. PhotoTools 2.5 Free

PhotoTools 2.5 Free adalah plugin bikinan OnOne Software, salah satu pembuat plugin ternama. Mereka merilis versi gratis dari plugin mereka yang sangat populer, PhotoTools. Anda bisa mengutak-atik foto anda dengan beragam efek dan filter: cross process, cyanotype, sepia dan vintage. Kalau anda menyukainya, silahkan di unduh disini. Dreamy Photo

Dreamy Photo adalah plugin yang bisa membuat foto anda memiliki aura mistis seperti alam mimpi. Didalam plugin ini anda bisa menemukan setelan untuk soft-glow, blurry zoom, soft focus dan sebagainya. Jika anda menyukai tampilan foto diatas, kenapa anda tidak mendownloadnya disini? Photoshop Edge FX 2.3

Photoshop Edge FX adalah plugin yang dibuat oleh Sebastien Piconnier. Kegunaan utama plugin ini adalah untuk memberi foto-foto anda frame yang unik. Plugin ini memberi anda koleksi 60 macam frame yang bisa anda atur ulang sesuai selera. Anda juga bisa memberi efek tambahaman macam Glow atau Drop Shadow. Kalau anda tertarik untuk menambahi frame di foto-foto anda, download disini.

Pixel Bender

Pixel Bender adalah plugin yang dikeluarkan Adobe sendiri, sang pembuat Photoshop. Plugin ini bersifat eksperimental, kegunaan utamanya adalah anda bisa memelintir foto anda seperti yang terlihat diatas, jeni pelintirannya bisa bermacam-macam. Anda bisa mendownloadnya disini. Oh ya, foto ini hanya kompatibel dengan Photoshop CS4 dan CS5 PhotoFrame Free 2.4.5

PhotoFrame 4.5 Free adalah plugin gratisan keluaran dari OnOne juga. Berfungsi untuk menambahkan frame-frame seperti halnya Photoshop Edge FX, namun memiliki titik berat pada efek yang lain, semisal frame polaroid, film strip dan cat air. Anda bisa mengkomninasikan tekstur dan border untuk menciptakan efek yang lebih unik. Kalau tertarik, anda bisa mendownloadnya disini.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF