Belajar Biola

September 18, 2016 | Author: Joko Purwanto | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Belajar Biola...

Description

Belajar Biola 06 – Teknik Menggesek Teknik Dasar Menggosok senar . . . eh salah, Menggesek Senar Tangan kanan adalah pemegang kendali dalam menghasilkan suara yang “enak” didengar. Namun perlu diingat bahwa teknik menggesek dan memegang bow merupakan satu kesatuan (bowing tecnique), meski kedua teknik ini dapat dilatih secara terpisah. Apa yang diperintahkan tangan kanan, akan “dituruti” oleh bow, jadi turut mempengaruhi bunyi yang dihasilkan, maka, selalu ingatkan tangan kanan anda untuk mempertahankan teknik memegang bow. Gerakan dan Bentuk Tangan Kanan

Teknik Dasar Menggesek 1 Teknik Dasar Menggesek 1 (1) Dalam hal ini, cara penyampaian saya begini : pergelangan tangan dan lengan bawah (siku) menjadi poros pergerakan (gambar A) dalam mengendalikan arah bow agar tetap lurus – saat memotong senar , sehingga pergerakan bow diatas senar (biola) akan terlihat seperti tanda plus (+) (Gambar C & D). Gambar E adalah keterangan tangan kanan. Untuk itu, batasi ruang gerak lengan atas (siku) (Gambar F ) ke arah luar (kanan) dan ke dalam (kiri) – lain kata : tidak terlalu ke-luar (ke-kanan) – atau ke-dalam (ke-kiri), agar bow tidak miring kanan dan kiri. Untuk melatih batas ruang gerak dari lengan atas, anda bisa sembari bercermin, atau berdiri di samping dinding / pintu (Gambar F) yang dapat menahan gerak lengan anda ke-arah luar (ke arah kanan anda). Ingat, saat bow digesek turun, tangan kanan kita yang seharusnya turun (menjauh), bukan biola kita yang bergerak menjauh .

Teknik Dasar Menggesek 2 Teknik Dasar Menggesek 2 Gambar 3b adalah keterangan bagian bow. (2) Saat bow berada pada bagian pangkal (gbr.3b), bagian telapak tangan tertekuk “keluar”, dan akan terlihat seperti kita hendak mencium pergelangan tangan (Gambar 1). (3) Ketika bow berada pada bagian ujung/tip , bagian telapak tangan tertekuk “ke-dalam” (Gambar 2), tetapi lekukan ini tidak nampak bagi mereka yang memiliki tangan yang panjang. Bagi anda dengan ukuran tangan yang lebih pendek, maka “lengan atas dan bawah” lebih diluruskan (tandanya-garis kuning dan merah pada gambar 3a dan 3b), tapi bagian telapak tetap tertekuk, agar posisi bow bisa tetap lurus , terutama ketika bermain di senar G (gbr.3b). CATATAN : struktur anatomi tubuh manusia berbeda satu dengan lainnya, maka bentuk tangan setiap orang tidak akan sama persis. (4) Yang berikut adalah : lengan atas hampir selalu sejajar dengan bow, seiring pergerakannya diatas senar (Gambar 4). Pelajari video berikut ini (klik link berikut) : Violin Lesson #7; String Crossing Pt. 1.

@ Jadi, saat menggesek senar, yang digerakkan adalah sedikit pada lengan atas/siku (dalam batas) – lengan bawah, dan pergelangan tangan. Layaknya mengendarai sepeda motor, seseorang membutuhkan keseimbangan agar motor bisa melaju dalam posisi yang lurus dan tidak terjatuh J Tips latihan : saat bow digesek dari “ujung (tip)” menuju “pangkal”, fokuskan pikiran pada pergelangan tangan (Gambar 2) bahwa pergelangan tangan tersebut akan dipertemukan dengan dagu anda, atau bayangkan kita hendak mencium pergelangan tangan. @ Pelajari video berikut (klik link berikut untuk membuka video) : Violin Lesson #11; Straight Bowing Techniques pt. 1 Violin Lesson #12; Straight Bowing Techniques pt. 2 Dalam video ini = J.S. Bach Sarabanda from Partita No. 2 for Violin Solo, perhatikan baikbaik bagaimana pergerakan dan bentuk tangan kanan diatas senar. selain itu, berikut ini adalah contoh lain dari youtube yang bisa anda pelajari. Suzuki Book4, Vivaldi Concerto in a-minor, 3rd mov. Are You Sleeeping? ____________________________________________________ Produksi Suara Produksi suara/bunyi yang dihasilkan dalam teknik menggesek disini melingkupi beberapa hal, al: seperti bobot (power) dan karakter. Saya menyebutnya “kepadatan bunyi/suara”, sebutan lainnya adalah : suaranya “bulat”, atau “berisi” dan lain sebagainya. Bagaimana membedakannya?, dan bagaimana memproduksi suara gesekan yang dimaksud? Perbedaan bunyi yang “padat” dan tidaknya ini bisa dipahami oleh mereka yang memiliki kepekaan pada pendengaran (telinga), atau mereka yang sudah mahir bermain biola. Nah, untuk membedakan, ataupun memproduksi suara/bunyi yang berkualitas, hanya ada satu cara, yaitu berlatih dengan tekun. (1) Saat senar digesek pada bow bagian tengah, berikan “sedikit” tekanan pada bow yang dilakukan oleh jari telunjuk pada stick. Tekanan ini dapat terlihat pada jarak antara hair dan stick yang bertambah dekat (lihat gambar A pada poin (6) : Teknik Menggesek – Ilustrasi Gesekan). (2) Saat gesekan dilakukan pada bagian ujung dari bow (tip), dibutuhkan tekanan yang lebih kuat dari jari telunjuk (dapat dibantu dengan jari tengah), dibandingkan saat bow berada (digesek) di bagian tengah. (3) Ketika bow berada (digesek) dibagian pangkal (3b), tekanan pada bow perlu dikurangi, atau lebih sedikit dibandingkan dengan tekanan pada bow bagian tengah, dimana tekanan pada hair sudah dibantu oleh “berat dari frog”, sehingga tangan kanan hanya mengontrol atau “menyetir”. Disinilah jari kelingking berperan untuk menahan berat dari ujung bow. (4) Setiap “tekanan” inilah yang perlu dikendalikan. Dilatih, hingga kita dapat memahami kapankah “tekanan” pada bow perlu dilakukan. Lihat video berikut sebagai panduan : Violin Lesson #15; Tone Production Techniques.

____________________________________________________ Salah satu cara memproduksi suara yang baik adalah dengan berlatih “nada panjang”… apa itu latihan nada panjang? … bagaimana melatihnya?

(5) Yang dimaksud dengan berlatih “nada panjang” adalah : menggesek senar biola dengan menggunakan keseluruhan bow, mulai dari pangkal hingga ujung, atau sebaliknya. Nada panjang dapat dilatih dengan hanya menggesek satu buah senar saja, atau dua buah senar sekaligus tanpa ditekan oleh jari (open strings). Hal ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu, mungkin 2 – 5 menit atau sesuai kemampuan, tanpa berhenti – pada tempo atau ketukan yang sangat lambat. Agar hasil latihan anda maksimal, saya sarankan gunakan metronom untuk mengatur (ketukan tetap stabil tidak bertambah cepat / lambat) dan menjaga kestabilan gesekan bow. Untuk metronom manual, gunakan grave atau lento, untuk metronom digital, gunakan tempo antara 40 – 50. Jika anda tidak memiliki metronom, bisa mendownloadnya di sini, atau . . . gunakan hitungan detik dari jarum jam yang sedang berputar. Bagaimana melatihnya? : Dalam sekali gesekan turun (dimulai dari pangkal), atau naik (dimulai dari ujung/tip), tahan gesekan selama 8 – 10 detik (sesuai pilihan anda), hingga keseluruhan bow selesai digesek, atau . . . misalnya : saat mulai menggesek dari pangkal tahan gesekan selama 8 detik, hingga sampai di ujung (lihat gambar berikut).

Teknik Menggesek - Nada Panjang 1 Selain cara diatas, kita dapat berlatih nada panjang (dalam sekali gesekan) sekaligus berlatih tangga nada (lihat halaman Belajar Biola 07 – Teori & Teknik Menemukan Nada), tentunya jari tangan kiri harus menekan senar do-re-mi-fa-so-la-si-do. Ini disebut dengan teknik legatto. Disini, setiap nada dibunyikan (termasuk saat jari menekan) mengikuti ketukan atau hitungan sesuai detik pada jarum jam (setiap ketukan/detik, nada dibunyikan) (lihat gambar berikut)

Teknik Menggesek - Nada Panjang 2 Lakukan hal ini berulang-ulang (gesekan naik dan turun) selama beberapa menit (sesuai kemampuan) tanpa berhenti, jika lelah, jangan diteruskan, berhenti sejenak, kemudian dilanjutkan kembali. Saran : Untuk mencapai hasil yang maksimal, latihan ini dilakukan misalnya selama 1 bulan, dalam tempo / ketukan yang sama (misalnya 7 detik dalam satu kali gesekan) dan durasi waktu latihan yang sama (misalnya : 15 menit setiap hari). Tujuannya : Agar tangan kiri (jika menggunakan tangga nada), dan tangan kanan (teknik memegang bow dan menggesek) kita, terbiasa dalam pola gerakan yang baik. Sehingga pada latihan selanjutnya, anda dapat melatih teknik yang berbeda. (6) Dalam berlatih nada panjang, saya menggunakan pemahaman seperti ini, yaitu : mempertahankan volume bunyi dimanapun bow itu berada, apakah saat bow berada di ujung, tengah ataupun di bagian pangkal. Kata lainnnya mungkin begini : bunyi yang dihasilkan terdengar sama keras. Nah, jika besar kecilnya tekanan (berkaitan dengan poin 2) pada bow bisa saya persentasikan, kira-kira begini ilustrasinya (gambar B).

Teknik Menggesek - Ilustrasi Gesekan Teknik Menggesek – Ilustrasi Gesekan ____________________________________________________ @ Tujuan lain berlatih nada panjang adalah : 1. untuk melatih “kapan” bow perlu diberi tekanan, dan 2. melatih “lekukan” pada pergelangan tangan saat gesekan bow berada di pangkal, atau di ujung.

@ Lakukan latihan nada panjang sebelum berlatih lagu. Sebab saat berlatih sebuah lagu, kita hampir tidak memiliki kesempatan untuk memikirkan tentang tekanan ataupun lekukan lagi, walupun hal ini bisa dilatih saat yang bersamaan. Tips 1. ketika berlatih nada panjang, jangan khawatir akan bunyi gesekan yang terdengar mungkin seperti engsel pintu yang sudah berkarat . Abaikan suara-suara aneh itu dari pikiran, bunyi itu memang harus keluar saat pertama kali anda berlatih, itu pertanda bahwa energi / kekuatan dari tangan tersalurkan pada bow, tinggal berlatih untuk mengendalikannya. Jika tekun, bunyi ini akan berkurang setiap harinya, dan akan hilang dengan sendirinya. perumpamaannya begini : ingatkah ketika pertama kali kita belajar mengemudi sebuah kendaraan bermotor, awal jalannya pasti tersendat-sendat. Atau mungkin sebuah sepeda ontel, jalannya pasti oleng kiri dan kanan . Tips 2. Sebelum berlatih, sempatkan diri beberapa saat untuk pemanasan fisik (bisa seperti senam) sebagai pelemasan otot dan syaraf. _________________ Belajar Biola 07 – Teori & Teknik Menemukan Nada

Belajar Biola 07 – Teori Dan Teknik Menemukan Nada Untuk “menemukan nada” pada biola, ada 3 poin penting yang perlu dipegang, yaitu : Tangga Nada, Jarak Nada, dan Nama-Nama Nada (terutama yang digunakan sebagai nada dasar). ____________________________________________________ Nada Dasar Apakah anda kenal dengan beberapa ungkapan berikut?   

Main di kunci C ; atau main di C ; atau main di A. Mainnya di C ; atau mainnya di kunci A. Main di A minor (Am), dan lain sebagainya.

Kalimat-kalimat ini merupakan ungkapan yang sering dipakai ketika seseorang bermain gitar / keyboard / piano. Maksud sebenarnya dari ungkapan-ungkapan pendek diatas adalah : nada dasar yang digunakan, misalnya :  

Main di nada dasar C ; atau menggunakan nada dasar A, Lebih spesifik, nada dasar A mayor atau A minor, dan nada lainnya.

Ada juga ungkapan lain yang saya jumpai yaitu :   

Nada “do”-nya dimana? – maksudnya adalah : dimanakah letak nada “do”? Jawabannya adalah : Semua nada bisa menjadi nada – “do” – tergantung dari nada dasar apa yang digunakan.

@ Nah, pemahamannya begini, saat seseorang bermain gitar atau piano misalnya menggunakan nada dasar C mayor, maka, nada C inilah yang berfungsi (menjadi/dijadikan) sebagai : nada “do” : penulisan yang sering kita jumpai dalam notasi angka adalah : C=do / C=1; atau do=C / 1=C. @ Cara penyampaian lainnya mungkin begini : maksud dari Nada Dasar C adalah : nada C digunakan sebagai dasar (nada C adalah do) Tangga Nada Didalam sebuah nada dasar, terdapat sejumlah nada yang tersusun secara berjenjang, yang disebut sebagai Tangga Nada, atau yang sudah kita kenal dengan solmisasi, seperti “do-re-mi-faso-la-si-do”. Sekarang, disini terdapat dua jenis tangga nada yang umum digunakan, yakni Tangga Nada Mayor dan Tangga Nada Minor. Catatannya adalah : Mayor selalu diawali dengan nada do, sedangkan Minor selalu diawali dengan nada la.   

Apabila nada dasarnya – C mayor, maka nada C inilah yang menjadi nada do (C=do / C=1; atau do=C / 1=C). Susunan nada-nadanya adalah : (gambar A) Atau, jika nada dasarnya – A mayor, maka nada A inilah yang menjadi nada do (A=do / A=1; atau do=A / 1=A). Susunan nada-nadanya adalah : (gambar B) Bila nada dasarnya – A minor, maka nada A yang akan menjadi nada la (A=la / A=6; atau la=A / 6=A). Susunan nada-nadanya adalah : (gambar C)

Gambar - Menemukan Nada Jarak Nada @ Yang dimaksud dengan jarak nada adalah jarak antara sebuah nada dengan nada lainnya dalam sebuah tangga nada, apakah itu tangga nada mayor ataupun minor. Perhatikan Jarak Nada pada gambar keyboard diatas (gambar A) dan cocokkan penjelasan berikut dengan gambar tersebut, – bahwa : Contoh dalam Tangga Nada C Mayor   

Nada E dan nada F dikatakan berjarak 1/2 laras (1/2 nada) karena tidak melewati tuts hitam, sama halnya dengan jarak antara nada B dan nada C. Sedangkan nada C dan nada D dikatakan berjarak 1 laras, karena melewati 1 buah tuts hitam. Maka, nada C dan nada C# (Cis) adalah berjarak jarak 1/2 laras.

Contoh lainnya bisa anda lihat pada gambar B (A Mayor) dan gambar C (A minor). ________________________________________________________ Jarak nada pada tangga nada mayor adalah : 1 1 ½ 1 1 1 ½ (gambar B) Sedangkan tangga nada minor biasa adalah : 1 ½ 1 1 ½ 1 1 (gambar C) ________________________________________________________ Bagaimana “menemukan nada” pada biola? @ Pada keyboard – jarak nada dapat terlihat jelas karena terdapat tuts berwarna hitam dan putih, sedangkan pada biola :  

Jarak “setengah” (½) adalah : jarak jarinya – dekat (dekat dengan) dan . . . Jarak “satu” (1) adalah : jarak jarinya – jauh (jauh dari).

@ Kode yang digunakan pada biola adalah :     

Angka 0 = menandakan senar tidak ditekan Angka 1 = jari telunjuk (jari satu) Angka 2 = jari tengah (jari dua) Angka 3 = jari manis (jari tiga) Angka 4 = jari kelingking (jari empat)

@ Catatan :    

Senar 1 = E Senar 2 = A Senar 3 = D Senar 4 = G

@ Contoh dalam tangga nada A Mayor (lihat gambar jarak jari)   

Jari telunjuk – jauh dari nut dan jari tengah Jari tengah – jauh dari jari telunjuk dan – dekat dengan jari manis Jari manis – dekat dengan jari tengah dan – jauh dari jari kelingking

Perhatikan, jari 4 (kelingking) – bunyinya (adalah nada E) sama dengan senar E dalam keadaan tidak ditekan (open strings).

Gambar - Jarak Jari Gambar – Jarak Jari @ Disini, saya menggunakan tipeks (lihat titik berwarna putih pada gambar diatas) untuk membuat sebuah tanda dasar supaya mempermudah anda menentukan letak jari pada fingerboard (ini berkaitan dengan ketepatan nada). Jika anda ingin membuat tanda, saya menyarankan untuk menggunakan tipe-x, karena mudah dihapus. Jangan membuat tanda dengan menggunakan kertas label (stiker polos), karena lama kelamaan, bahan perekat yang ada pada stiker akan menempel pada fingerboard dan membuat jari tidak nyaman karena lengket. NB : Jarak jari – “jauh dan dekat” ini – dari setiap orang berbeda. Tergantung pada besar kecilnya jari orang tersebut, atau ukuran biola yang digunakannya. Disinilah telinga kita dituntut “harus peka” dalam membedakan tinggi rendahnya sebuah nada. ____________________________________________________ Tangga Nada Sebagai dasar, saya gunakan contoh pada nada dasar A mayor dan A minor, sebab pada biola, ini merupakan dua buah tangga nada yang mudah untuk dipelajari. Tangga Nada A Mayor (lihat gambar dibawah) @ Susunan tangga nada A Mayor adalah : A – B – C# – D – E – F# – G# – A (ingat jarak nada).        

Nada A / do = tidak di-tekan (open strings)–>(senar A) Nada B / re = ditekan oleh jari (telunjuk) Nada C# (Cis) / mi = ditekan oleh jari 2 (tengah) Nada D / fa = ditekan oleh jari 3 (manis) Nada E / so = tidak di-tekan (open strings)–>(senar E) Nada F# (Fis) / la = ditekan oleh jari 1 (telunjuk) Nada G# (Gis) / si = ditekan oleh jari 2 (tengah) Nada A / do’ = ditekan oleh jari 3 (manis)

gambar - Tangga Nada A Mayor Gambar – Tangga Nada A Mayor =================================== Tangga Nada A Minor (lihat gambar dibawah) @ Susunan tangga nada A Mayor adalah : A – B – C# – D – E – F# – G# – A (ingat jarak nada).        

Nada A / la = tidak di-tekan (open strings)–>(senar A) Nada B / si = ditekan oleh jari (telunjuk) Nada C / do = ditekan oleh jari 2 (tengah) Nada D / re = ditekan oleh jari 3 (manis) Nada E / mi = tidak di-tekan (open strings)–>(senar E) Nada F / fa = ditekan oleh jari 1 (telunjuk) Nada G / so = ditekan oleh jari 2 (tengah) Nada A / la’ = ditekan oleh jari 3 (manis)

Gambar – Tangga Nada A Minor ____________________________________________________ @ Selanjutnya, dalam menentukan (menemukan) jari apa yang digunakan untuk menekan senar (nada), pada tangga nada lainnya, anda dapat mempelajarinya (secara online) dengan menggunakan Interactive Violin Fingerboard dari violinonline.com (klik disini untuk membuka), contohnya pada gambar dibawah. Atau bisa di download disini, atau Klik Disini, agar dapat dipelajari tanpa harus terkoneksi pada internet. @ Cara penggunaan : Arahkan dan tempatkanlah kursor (mouse) pada nama nada yang terdapat pada fingerboard, maka kotak disamping kanan bawah akan muncul gambar letak / posisi jari pada biola (kotak masih berwarna gelap jika kursor belum diletakkan pada nama nada). @ Petunjuk nama nada dan daftar tangga nada terdapat pada halaman Belajar Biola 08 – Teori Musik Penuntun Ingat kode angka yang digunakan     

Angka 0 = menandakan senar tidak ditekan (open strings) Angka 1 = jari telunjuk (jari satu) Angka 2 = jari tengah (jari dua) Angka 3 = jari manis (jari tiga) Angka 4 = jari kelingking (jari empat)

________________________________

Belajar Biola 08 – Teori Musik

Belajar Biola 08 – Teori Musik Teori Musik Penuntun

Petunjuk Nama Nada Gambar – Petunjuk Nama Nada @ Nama nada – menggunakan huruf abjad A s/d G (A B C D E F dan G). @ Simbol # dibaca kruis.   

Simbol ini digunakan untuk menaikkan nada setengah laras. Jika sebuah nada, misalnya F ditambahkan #, menjadi F# maka dibaca F kruis, atau hanya ditambahkan akhiran “is”, menjadi Fis. Setiap nada yang sudah mendapat tambahan tanda #, menunjukkan bahwa nada tersebut telah dinaikkan ½ (setengah) laras / setengah nada.

@ Simbol b dibaca mol.  



Simbol ini digunakan untuk menurunkan nada setengah laras. Jika sebuah nada, misalnya B ditambahkan b, menjadi Bb, maka dibaca B mol atau hanya ditambahkan akhiran “es”, menjadi Bes. Kalau nadanya A atau E, maka hanya ditambahkan huruf “s”, menjadi As atau Es. Setiap nada yang mendapat tambahan tanda b, menunjukkan bahwa nada tersebut telah diturunkan ½ (setengah) laras / setengah nada.

Jadi, misalnya nada G – kalau diturunkan setengah laras, menjadi Ges ; Kalau dinaikkan setengah laras menjadi Gis. @ Sekarang, misalkan nada G#, nada ini, sebenarnya bunyinya sama dengan nada Ab. Perbedaannya hanya terletak pada nada dasar yang digunakan. ______________________________________________ @ Tanda # (kruis) atau b (mol) adalah simbol yang dibubuhkan untuk menentukan nada dasar yang digunakan, disebut dengan Tanda Mula. Misalnya : 1# (dibaca = satu kruis) menunjukan nada dasar yang digunakan adalah G Mayor, atau pada relatif minornya, yaitu Em / E minor; 2# (dibaca = dua kruis) untuk nada dasar D mayor atau relatif minornya, Bm ; dan seterusnya (lihat daftar tangga nada).

 

Simbol #, digunakan pada nada dasar G, D, A, E, dan B (lihat tabel), dan Simbol b, digunakan pada nada dasar F, Bes, Es, As, dan Des (lihat tabel).

@ Nada dasar C mayor, disebut sebagai tanda mula Natural karena bila dilihat pada keyboard, semua susunan nada-nadanya menggunakan tuts berwarna putih. @ Sedangkan, tanda mula 1# (satu kruis) atau 1b (satu mol) bila dilihat pada keyboard : susunan nada-nadanya hanya menggunakan satu buah tuts hitam. Maka tanda mula 2# (dua kruis) atau 2b (dua mol) berarti menggunakan 2 tuts hitam, . . . dan seterusnya. Jadi, jika nada dasarnya menggunakan tanda # (kruis), maka nama nada yang digunakan dalam tangga nada tersebut akan menggunakan tanda # (ber-akhiran “is”), begitupun sebaliknya dengan tanda b (mol). ________________________________________________________ Jarak nada pada tangga nada mayor adalah : 1 1 ½ 1 1 1 ½ Sedangkan tangga nada minor biasa adalah : 1 ½ 1 1 ½ 1 1 ________________________________________________________ Daftar Susunan Nada Pada Tangga Nada Berikut ini adalah daftar tangga nada mayor dan minor yang dapat dipelajari, sekaligus sebagai acuan dalam menentukan letak jari (nada) pada fingerboard (baca halaman Belajar Biola 07 – Teori & Teknik Menemukan Nada). Tangga Nada Mayor

Catatan : untuk tangga nada C# minor, sengaja diberi warna merah untuk mengingatkan bahwa tangga nada ini dimainkan pada posisi penjarian yang berbeda, jadi anda membutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk memahaminya. ______________________________________________________________________________ ___________ Tangga Nada Minor

__________________________________ Belajar Biola 09 – Saran & Tips

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF