Beban angin terhadap bangunan

December 2, 2018 | Author: Yoreza Riyandito | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

pengaruh terhadap gedung tinggi...

Description

B e b a nA n g i n p a d a . . . . . . . . . . . . .

BEBAN ANGIN PADA BANGUNANGEDUNG Ratna K Gunawan * Abstracts Wind load provisions by the Indonesian Code (PPIUG 83) start with simplistic wind engineeringprinciples on how wind is formed and factors that effect the magnitude of the wind force. It has sample of wind bracing systemin buildings and wind effect calculation on industrial building according to dffirent Codes

l.

Pengantar Dalam perencanaanstruktur, salah satu hal yang terpenting adalah penentuanbeban kritis yang bekerja pada struktur tersebut. Dari arah kerjanya,bebandapatdibagi menjadidua kategoriyaitu bebanvertikal dan bebanhcrizontal. Bebanvertikal dapatberupabebanmati dan bebanhidup. Sedangkanbeban horizontal bisa terjadi karena adanya gempa bumi dan latau bebanangin. Sebagai salah satu beban yang ditentukan dalam PeraturanPembebanan Indonesiaadalah bebanangin yang kurang diperhatikandan tidak diminati oleh perencanastruktur.Hal ini terjadi karenabeberapahal : Iklim Indonesia. Karena berada di daerah tropis maka di Indonesia hanya mengenaldua musim sehinggavariasi faktor yang berpengaruh pada besarnya beban angin tidak begitu banyak. Oleh karena itu konsekuensipotensiterjadinyaangin badairelatif kecil. 2. Jenis bangunan. Jenis bangunan yang kebanyakan dibangun di Indonesia adalah rumah pemukiman dan gedung bertingkat .Bangunan pemukiman biasanya merupakanbangunanrendah sehinggapengaruh bebanangin tidak begitu signifikan terhadapperencanaanbangunantipe ini. Sedangkanuntuk bangunanyang bertingkat, pada umumnya beban gempa jauh lebih dominan daripada beban angin, kecuali bangunan sangattinggi. l.

Oleh karenabeberapafaktor di atas,bebanangin kurang diperhatikandalam JurusanTeknik Sipil. Ini bisa dibuktikan denganminimnya buku referensi atautulisan yang membahasmengenai hal ini dalam bahasa Indonesia.

DosenTetapFakultasTeknikSipil Ukrida.

42

Akibatnya lulusan teknik sipil tidak dibekali dengan pengetahuanyang cukup tentangpengaruhbebanangin. Hal ini harusdiubah karenasemakin lama lebih banyak bangunan yang memerlukan peninjauan yang lebih mendalamtentangbebanangin yang membebanisuatubangunangedung 2

Terjadinya Angin Secara mekanis ,angin terjadi karena pergerakanpartikel-partikel udara yang paralel dengan permukaan bumi. Gaya dorong (driving force) pergerakan partikel-partikel udara ini terjadi karena adanya perbedaan tekananudara yang disebabkanoleh pemanasandibumi yang tidak sama. Udara yang panas mengembang sehingga menjadi lebih ringan dan cenderungnaik ketempatyang lebih tinggi, sehinggaudara lain yang lebih dingin mengisi tempatyang kosong tadi dan terjadilahgerakanudara yang disebutangin. Gerakan angin bermula di daerah khatulistiwa yang adalah daerah panas terbesar di bumi. Arah aliran udara tidak mengikuti perbedaan tekanan tertinggi dimana dari tekanantinggi ke tekananrendah,tetapi sejajardengan titik-titik dengantekananyang sama. isobar yaitu garis yang menghubungkan Aliran dimulai dari arah tegak lurus pada isobar,dari daerahkutub ke daerah katulistiwa dan kembali ke daerahkutub iagi dst., tapi karenapengaruhrotasi bumi aliran melintasi permukaanbumi berbelok ke arah kanan pada belahan bumi utara dan ke arah kiri padabelahanbumi selatan. Faktor yang mempengaruhi besarnya gaya angin l.Kecepatanangindasar. Kecepatanangin dasar tergantungdari letak geografi, meteorologi/cuaca setempat& kekasaranpermukaan.Cuaca setempattidak dapat diprediksi dengan deterministic maka kecepatan angin ditentukan dengan dasar probabilistik (kemungkinan dalam pertahun yang melebihi atau sama denganrata-rata). 2.Kekasaranpermukaantanah , topografi ( ketinggian daerahdari muka laut ) dan gust factor (faktor responhembusanangin mendadak) Kekasaran dari permukaan bumi menyebabkan angin bertiup berkepanjanganyang mana energi angin bergolak tak menentu.Efek dari gesek seret pada permukaan menyebabkan kecepatan angin pada permukaanlebih kecil dari kecepatanangin pada level yang lebih tinggi Gerakan tak menentu dan gesekan ini perlahan-lahanberkurang sesuai ketinggian

43

B e b a nA n g i n p a d a . . . . . . . . . . . . .

Kekasaran perrnukaan tanah atau ketinggian bangunan dibagi dalam beberapaexposure, Untuk angin yang kuat, bentuk profil vertical dari kecepatan angin tergantung sebagian besar dari kekasaranpermukaan berarti semua efek gesek dari bangunan,pohon dan apapun proyeksi yang merintangi aliran angin pada permukaan. 3.Faktorkepentingan Tergantungdari kategori daerah resiko atau bahayalHazard untuk kepentingankehidupanmanusiadan kerusakannya 4.Geometri (faktor bentuk aerodinamis) atau dimensi bangunandan lokasi padapermukaanbangunan( di pihak angin atau di belakangangin ) Kompleksitas gejala angin Efek dinamis: Setiap struktur mempunyai frekuensi alam dari vibrasi dan bentuk beban dinamis dapat terjadi pada struktur itu atau disekitarnyasehinggaterjadi kerusakanstruktur. Sebagaicontoh,jembatan yang membawapasukantentara dengangerakanberbaris/ step teraturyang melewatinyadapat menimbulkan gerakandinamis yang menghancurkanjembatan tersebut.Sama dengan hal itu, hembusanangin yang periodik denganspektrumyang luas dari hembusan angin yang besar akan menimbulkanresonansidenganfrekuensi vibrasi alam dari sebuahbangunan,dan gaya total disebabkanoleh frekuensi. Hembusan angin akan lebih kecil dari desainbebanstatik untuk bangunan,maka getaran getaranberbahayaakan timbul.Hal tersebutdi atastidak hanya untuk struktur secarakeseluruhantetapi jugu untuk elemen dari struktur seperti lapisan luar curtain wall / cladding panel atau lembarankaca. Arsitek dan insinyur sipil harus memperhatikan dan bertanggungjawab tidak hanya dalam desain struktur tetapi juga dalam pemilihan bahankomponenluar I cladding. Efek dinamis yang kedua yaitu yang disebabkanoleh ketidakstabilan dari aliran sekeliling struktur. Struktur yang panjang, sempit seperti cerobong asap,tiang lampu, jembatan gantungrentan terhadapbebanefek sampingdari angin, karena sebuahpola arus bolak balik yang dibentuk dari putaran angin akan membuatlemah struktur itu dan menghasilkanvibrasi. Percobaan terowongan angin memberi pengertian yang lebih baik tentang 'struktur angin dan hubunganyang kompleks antara angin dan bangunan,dan juga dapat melihat faktor ekonomis dari pemakaianbahan bangunanmelalui ketepatan dalam memperkirakan beban statis dan mendesain beban angin dinamis untuk faktor keselamatan.

44

Beban Angin pada

Angin tidak konstan, dengan ketinggian atau waktu, tidak berakhir secara merata /seragam pada sisi arah angin sebuah bangunan, dan tidak selalu menyebabkantekananpositif Tekanan angin tidak terjadi terus menerusdan tidak ada pengurangantekanan angin untuk daerah yang terlindung dari struktur yang berdekatan Efek total dari angin diwakili oleh gaya lateral tekanan angin pada sisi bangunanangin tekan atau hisap Besarnya tekanan yang bekerja padapermukaanbangunanterdiri dari tekananluar dan dalam. Nilai koefisien tekanan angin harus memperhatikantandanyadimana angin tekan arah menuju bidang permukaanadalahpositif (+) dan angin hisap arah keluar bidang permukaan adalah negative (-) dimana kedua tanda +/- nilai tertentu tersebut harus dicek terhadapkombinasi beban paling kritis. Untuk gedung tertutup atau terbuka dengan variasi bentuk atap baik tunggal/majemuk,struktur yang berdiri bebasatau rangka dalam menentukan besar koefisien tekanan angin (baik dipihak angin atau di belakang angin) harussesuaidenganperaturan. Untuk komponenbangunandan cladding, nilai koefisien tekanantergantung pada lokasi dari komponen permukaan bangunan dan tributary area (permukaan yang menerima beban angin) dari komponen. Komponen bangunan dan cladding harus didesain untuk kedua tekanan (positif dan negatif). Faktor lain yang juga memberi kontribusi penting dalam desain beban angin adalah seperti berat atap yang ringan, rendah atau kemiringan atap,konstrukst curtain wall danbentuk struktur /aerodinamik.

3. Peraturan tentang beban angin a. Peraturan PembebananIndonesia untuk Gedung 1983 Beban angin padapermukaanbangunanbesarnyasamadenganP = P A dimana, A= luas permukaanbangunanyang terkenaangina, p = tekananangin tiup yang mempunyai koefisien tekananangin dengan nilai tergantungdari arah pihak belakangangin, bentuk bangunan (sudutatap),jenis bangunan. Koefisien tekanan angin dalam peraturanini hanya ditentukan pada arah di pihak belakang angin untuk bangunangedung tertutup dengan variasi suduUkemiringan atap, gedung terbuka sebelah,bangunanberatappelana/ miring, dinding berdiri bebas,cerobongdan struktur rangka.

45

Beban Angin pada

Umumnya besar tekanan angin tiup diambil minimum p = 25 k9l^' sampai 40 kg/m2 (untuk daerah sejauh 5 km dari pantai) atau didaerah dekat laut / daerahtertentu dimana akan terdapatkecepatanyang mungkin menghasilkan tekanantiup lebih besar. Tekananangin harusdihitung menurutrumus p = v2 t 16 (kgm' ; dimana v adalahkecepatanangin dasar(nls) sedangkanpada cerobong,tekananangin tiup dihitung menurut rumus p = 42.5 + 0.6 h (kg/m2)dimana h = tinggi cerobong(m). Bila suatugedungdijamin terlindungefektif terhadapangin dari suatujurusan tertentu oleh gedung lain, hutan pelindung atau penghalanglainnya maka tekanantiup dari jurusan itu harusdiberi koefisienreduksi= 0.5 Untuk gedung tertutup/ rumah tinggal dengan kekakuan yang cukup dari dinding/ lantainya mempunyai tinggi bangunan diperhitungkanterhadapbebanangin. Dalam Peraturan ini, hal-hal yang tidak dibahas secara detail dalam menentukanbesartekananangin adalahsbb: a. Tidak tergantungdari ketinggianlokasi / faktor topografi, letak lokasi di daerah bebas rintanganatau di daerahpadat gedung tinggi ataupundi hutandan gunung. b. Tidak tergantungdari faktor resikobahayauntuk kepentinganmanusiadan kerusakannya. c. Tidak tergantung dari besar ukuran & tinggi bangunan dan koefisien permukaan luar/ dalam untuk bangunantertutup. d. Tidak ada pembagian atau batas pada peta daerah Indonesia untuk menentukanbesar kecepatanangin dasar. b. Peraturan British Standard Besar Beban Angin padapermukaanbangunanatau elemenbangunan p=pA, dimana P= tekananangin, A= luas permukaanbangunanyang terkenaangin. BesarnyaTekananangin p yangbekerja padapermukaanbangunandalam hal ini dibagi dua kategori perhitunganyaitu : = l.Untuk bangunantertutup P P, P, 2.Untuk elemenbangunan/ canopyyang berdiri bebas P=Q,CrC" dimana Q,=tekanandinamis dari kecepatanangin efektif,

46

Cp= koefisien tekananangin untuk permukaankanopi atau elemenbangunan, Cu=faktor pengaruhukuran untuk externalpressure. Besarnya tekanan yang bekerja pada permukaanluar bangunanp, bergantung pada faktor bentuk bangunandan koefisien tekananeksternal (S l) dari suatu permukaanbangunanatau dapatdihitung menggunakanpersamaanberikut: P, = Q, C* Co dimana : Qs= tekanandinamis dari kecepatanangin efektif, Cp"=koefisien tekananexternaluntuk permukaanbangunanyang bergantung dari rasio tinggi/lebar,panjang/lebartinggi bangunandan besarsudut atap, C.= faktor pengaruhukuran untuk externalpressureyang bergantungpada site exposuredan dimensi diagonal bangunan,dimanadimensi diagonal adalahdiagonal terbesarpadapermukaanyang terkena tekananangin . Besarnyatekananyang bekerjapadapermukaandalambangunanpi adalah sebagaiberikut : pi = e, Cpi Co dimana : gs= tekanandinamisdari kecepatananginefektif Coi=koefisien tekananinternal untuk permukaanbangunanyang dibagi dalam arah pihak atau belakangangin dan permukaanpermeableatau tidak C.= faktor pengaruhukuran untuk internal pressure q, adalahtekanandinamisangin denganbesarsamadenganes = k vs2 dimana : k = 0.613 dalam satuanSI (N/m2)atau0.0625dalam satuanmetrik (kg/ mt), vs= besarkoefisien S dikalikan dengankecepatanangin dasarv (mph atau m/s). Nilai untuk koefisienS bergantungdari: - faktor topografi / ketinggian dari muka laut, . faktor kekasaran permukaan tanah yang dibagi dalam kelas-kelas seperti didaerah terbuka, daerah banyak rintangan atau gedung tinggi dan daerah hutan - faktor ukuran ,tinggi dan bentuk bangunan, - faktor probabilitasatau statistik. Nilai kecepatanangin dasarv ditentukandari letak lokasi bangunandalam peta daerah Inggris. Dalam peraturan ini, penentuan kecepatan angin dasar hanya khusus untuk daerah Inggris sehingga harus disesuaikanbila menentukan kecepatan angin

47

B e b a nA n g i n p a d a . . . . . . . . . . . . .

dasarbagi daerahdi luar Inggris dan tekananangin tidak tergantungdari faktor kepentingan(bahayabagi manusia& kerusakan)

c. Peraturan ASCE 7 - 98 Besar Beban angin untuk sistim bangunanpenahangaya angin (untuk semua ketinggian) dinyatakandenganformula sebagaiberikut : P=pA = (q Gh Cp - qi (G Cpi)) A Q = e, untuk dipihak angin dan q = qhuntuk dibelakangangin,sisibangunan dan atap, = gi qn untuk dipihak angin ,dibelakangangin,sisibangunan dan atap dari bangunantertutuP, Q = gust responsefactor,untuk fluktuasi dari angin dan interaksi dengan bangunandan struktur lain, Cp = koefisien tekananluar, GCpi = gustresponsefactor untuk bangunandan koefisien tekanandalam.

Pada bangunan dengan ketinggian S 18 m (rendah) : besarnya desain tekanan angin untuk sistim bangunan penahan gaya angin dinyatakandenganformula sebagaiberikut P = 9r,((G Cpr - G Cpi)) A dimana G Cpr = gust responsefactor dan koefisien tekananluar. Pada bangunan fleksiibel: Besarnya desain tekanan angin untuk sistim bangunan penahan gaya angin ditentukandenganformula sebagaiberikut P = qGr Cp - qi(G Cpi) A.

d. Peraturan UBC 1997 Besar desain beban gayaangin untuk bangunandan bagian struktur pada UBC 1997dinyatakandenganformula sebagaiberikut :

P =C, Cog, I*

dimana:

C. = Faktor yang merupakankombinasidari tinggi, exposuredan grsl factor coefficient yan1 tergantungdari letak lokasi dan tinggi bangunan Kekasaranpermukaantanah dari topografi dan tumbuhanuntuk bangunan/ strukturspesifikdibagidalam4 jenis exposure

48

Cq = Koefisien angin tiup pada struktur atau bagian dari struktur yang ditinjau ,tergantung dari jenis struktur dan bidang permukaan bangunan(arah pihak /belakangangin ), I," = Faktor keutamaanatau kepentingan, g. = Tekananangin tiup pada ketinggianstandard33 feet (10 m) dengan variasi kecepatan.angin dasar minimum yang ditentukan dari letak lokasi bangunandalam peta daerahAmerika untuk exposuretertentu Dalam peraturanini penentuankecepatanangin dasarminimum khusus untuk daerah Amerika dan bila menggunakanperaturan ini untuk daerah di luar Amerika harusdisesuaikan. Besartekananangin padasuatulokasi haruslahditentukanterlebih dulu besar . kecepatanangin dasarpadaketinggian/topografi lokasi dan koefisien angin tiup pada struktur bangunanyang ditinjau atau bidang perrnukaan(searah/ belakang angin ) dimanabesarnyadilihat dalam peraturanyang akandipakai dan harus disesuaikanantaralokasi denganfaktor-faktordalam peraturanyang dipakai.

4. Sistim struktur penahan angin Struktur bangunan harus stabil dalam menahan beban horizontal dan beban vertikal. Sistim struktur beton bertulang biasanya dapat menahan beban horizontal tanpa ikatan angin khusus karena elemennyacukup kaku. Pada struktur baja yang umumnya fleksibel, elemen struktur seperti bracing diagonal, shear walll dinding geser,diafragmaatap merupakansistim penahan gaya angin yang membantu mentransfer beban angin kepada fondasi atau ketanah.

ft (a) Strukturbajapada bangunanindustri

(b) Rangkabatangbajayangber fungsisebagaishearwall

Gambar I Dalamdesainsuatustrukturdenganbracinguntuk menahanbebanhorizontal /angin diperlukanpengaturanletak komponenstrukturdan perhitunganbesar gaya-gaya & momenyangterjadiagarteganganyangbekerjapadakomponen struktur tidak melewatidari teganganyangdiijinkan (padaallowable stress).

49

BebanAngin pada

Biasanyateganganyang bekerja dapat ditambahkansebesar257o sampai 33Vo dari teganganijin untuk kombinasi beban denganbeban angin karena beban angin dianggapsebagaibebansementara. Strukturrangkadenganbracing diagonal adalahyang paling baik dan ekonomis untuk menahanbebanhorizontal/ angin dari semuastruktur.Biasanyadiagonal batangini didisain untuk dapatmenahangay^tarik saja agar ekonomis,sedang dalam hai ini diagonaltekandianggaptidak bekerja. Padabangunanindustri umumnya,bangunanstruktur baja mempunyaibracing diagonal bentuk simetri. Untuk kestabilan,bracing dipasangpada dua arah yang saling tegak lurus mulai dari bentang sudut dan simetri mengelilingi bangunanagarlangsungdapatmentransferbebanangin. Di Indonesia,karena beban angin relatif kecil dan biasanyasistim struktur melintangnyacukup kaku maka bebanangin dianggapdapat langsungditerima oleh sistim struktur melintang sehinggasistim bracing sepertigambar 2a dan gambar3b dapat ditiadakan

(a) Sistim ikatan anginaI bracing untuk menahanangin tegaklurus arahmemanjangbangunanindustri

(b) Sistim ikatan anginI bracing untuk menahanangin tegaklurus arahmelintangbangunanindustri

Gambar2

50

(a) Transfer bebanangin tegak lurus arah melintang bangunanindustri.

Batang longitudinal

tekan

(b) Transfer bebanangin tegak lurus arah memanjang bangunanindustri.

Gambar3

51

B e b a nA n g i np u d u . . . . . . . . . . . .

4 Gambar

industri, tercliri dariLreberapa bentang. Sistimbrucittgpadabangunan

Permukaanluar dari bangunanindustri umunmvanon struktur,komponennon struktur yang menerima beban angin langsung seperti gording, cladding dianggapakanmentransferbebanangin ke sistim strukturutamadari bangunan. Pada bangunan industri yang ukuran rnemanjangnyasangat besar, sistim bracing untuk menahanbebantegaklurus arahmelintangbangunantidak cukup hanya pada kedua ujung bangunansaja sehinggaperlu dibuat sistim bracing padabagiantengahbangunan( lihat gambar4 ).

(a) Rangkametal cladding yanq dimanfaatkanuntuk berfungsijuga sebagai srstinrbracing.

BebanAngin pada ...........

gnr,cED

FAt{Et-s

(b) Braced panel menggantifungsi sistim bracing. Gambar5 5. Contoh perhitungan beban angin menurut beberapaperaturan Bangunan gudang berukuran 24 m x 24 m berbentuk portal baja gable frame dua bentangdenganatap metal sheet(sudut atap 8.5u)terletak dekat tepi laut di Kalimantan.Masing-masing keduabentang= l2 m, tinggi kolom = 6 m danjarak antar kolom 6m ,di permukaan luar diberi cladding metal sheet sekeliling bangunan Pada contoh ini, tekananangin diambil samabesardan faktor lain disesuaikan denganmasing-masingperaturanyang dipakai a. Perhitungan menurut PPIUG'83 Tekananangin gw = 40 Kg / *t (d.kat tepi laut) v = 25,3m ldet , Koefisien angin sesuai pasal4.4 dalamtabel4.1.2 Arah transversal: D ipihak angin ql = 0.9x 40x6 = 216 Kdm, qZ= 0.4x40x6= 96 Kg/m,

Di belakangangin q3 = -0.4x 40 x 6 = -96 Kg/-, q4= -0.4x 40 x 6 = -96Kg/m. Arah longitudinal: Di pihakangin q5= 0.9x40x6 = 216Kg/m /K.tepi., q5 = 0.9x 40 x 12= 432Kdm / K.tengah,. Di belakangangin q6 = 0.4x 40 x 6 = -96 Kglm /K.tepi, g6= 0.4x 40 x 12= -192Kdm /K.tengah.

BebanAngin pada .............

-F

(a) Angin arah melint'ng bangunan

R Fq.

E

E

(b) Angin arah memanjang bangunan 4xb,

Gambar6

24fi

BebananginsesuaiPPIUG'83padastrukturbangunan.

b. Perhitunganmenurut Bs cP3 chapter v part 221970 . .

Kecepatanangindasar( V ) - 28.7m /Sec . Desainkecepatanangin ( Vs ) : . Sl = 1.0 (Tabel 2 pengaruhtopografi). . 52 = 0.89(Tabel3 ClassB). o

53 = 1.0 (faktor statistik).

.

V s = V x S l x 5 2 x 5 3 - 2 8 . 7x 1 . 0 x 0 . 8 9 1 x.0= 25.54m /Sec. o Tekananang_in dinamis ( q ) g w = K V S ' = 0 , 6 1 3x 2 5 . 5 4 2= 4 0 0N / - z = 4 0 K g l ^2. o Arahtransversal : Di pihakangin ql = ( 0.7-(-0.3)) x 40 x 6 = 240 Kg/m, - 3 1 2K / m , 92= G|.l-(+0.2))x40x6= Di belakang angin: x 40 x 6 = -t9Z Kg/m, Q3= (-0.6-(+0.2)) q4= G0.25-(+0.2)) x 40 x 6 = -108 Kg/m. r

54

Arahlongitudinal : Di pihakangin x 40 x 6 = -240Kdm /K.tepi, Q5= (-0.7-(-0.3)) q5 = (-0.7-(-0.3)) x 40 x t2 = -480Kg/m/K.tengah, Di belakang angin: q6 = (-0.2-(+0.2)) x 40 x 6 = -96Klm /K.repi, q6 = (-0.2-(+0.2)) x 40 x 12 = -l9Z Kg/m/K.tengah.

er I,' (a) Angin

(b) Angin

arah rnelintang

aratr mernanjang

bangrrnan

bangunan

1,"

Gambar 7 Beban angin sesuaiBs cP3 pada struktur bangunan.

c. Perhitungan menurut UBC 97 P=CeCqqsI, dimanaCe = nilai variasibergantungdari ketinggian(Table 16G ExposureC ), Cq = 0.70 untuk atapdipihak/ belakangangin arahkeluar (Table 16 H) = 0.80 untuk dinding di pihak angin arahke dalam, = 0.50 untuk dinding di belakangangin arahke luar, I = 1.0 ( factor kepentinganTable 16 K - UBC), Tekananangin dasar= qs = 8. l9 psf = 40 k1l^' . Untuk dinding di pihak angin, P = 1.06x 0.80 x 1.0x 40 = 33.92kg1^'untuk tinggi sampai4.57m. P = 1.13x 0.80 x 1.0x 40 = 36.16kgl^' untuk tinggi sampai6.10m.

Untuk dinding di belakangangin, P = 1.06x 0.50 x 1.0x 40 = 2l.2kglm2 untuk ringgi sampai4.57m. P = l.13 x 0.50x 1.0x 40 = 22.6kglm2unrukringgisampai6.10m. Untuk atap P = 1.19x 0.70 x 1.0x 40 = 33.32kg|^' untuk atap.

55

Beban Angin pada

9z 9t rnelintang

"* o -, * Hl-__*-T q I i (b)

Angin

aral.

i

Lra,ng

----l----__F"

l

rnernanjang

lI

FE . r ' l tl 6 n

bangunan

Gambar8 BehananginsesuaiUBC'97 padastrukturbangunan. Arah transversal& Arah longitudinal: Kolom di pihak angin

5 q l = 3 3 " 9 2 x 6 = 2 0 3 .Kg/m, q 2 = 3 { ' ' 1 6 x 6 = ' 2 1 6 ' Kg/m. 96 angin Kolomdi belakang q 5= - 2 1 ' 2x 6 = - 1 2 7 . 2Kd*, q 6 = - 2 2 . x6 6 = - 1 3 5 ' 6Kg/m. Padaatap

q 3 = 3 3 . 3 2 x 6= 1 9 9 . 9Kg/m arahkeluar. q4=33.32x6 = 199.9Kg/m arah keluar. 6. Penutup Dari contoh perhitungan,beban angin sesuai PPIUG'83 relatif lebih kecil dibanding peraturanlain. Hal ini perlu dikembangkanatau diteliti lebih lanjut, agar dapat ditentukanlebih tepat besarbebanangin yang perlu diperhitungkan. Selain dari pada itu, anggapanyang disederhanakanpada PPIUG 83 juga kiranya perlu ditinjau ulang. Faktor yang mempengaruhi tekanan angin sesuai British Standard untuk koefisien tekanan luar dan dalam pada bangunanrectangttlar dengancladding (denganrasio dari tinggi / dimensi bangunan& variasi sudut atap) lebih detail dibanding peraturanlain Selain dari pada itu banyak investor asing yang mensyaratkanperencanaan bangunannya mengacu kepada peraturan internasional yang lebih detail memperhitungkanaspek-aspekyang berpengaruhpada perencanaanbangunan bebanangin padagedung. sepertiperencanaan

56

DAFTAR PUSTAKA: 1. Angus J. Mac Donald ,Wind Loading on Buildings. 2. American Societyof Civil Engineers7 - 98 (1998),Wind load Design Analysis,ASCE 3. British Standard Code of Practice CP-3 (1970), Loading , Part 2 Wind loads . 4. British Standard6399 PartZ (1995), Code of Practice for Wind loads. 5 Britanica Junior Encyclopediasl9TI 6. Peraturan PembebananIndonesia untuk Gedung 1983 7. Uniform Building Code (1997). "structural EngineeringDesign Provisons" PubliserICBO

57

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF