Basic Trouble Shooting komatsu

February 9, 2017 | Author: aliwardana1492 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

modul ini akan membantu anda dalam melakukan perbaikan alat berat komatsu. ada akan diajarkan langkah langkah trouble sh...

Description

     

BASIC TROUBLE SHOOTING SEMESTER 2

     

MODUL SISWA

 

Januari 2009

MSBTS-20109-1

BASIC TROUBLE SHOOTING

 

DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN         Materi pembelajaran Basic Trouble Shooting ini akan memberikan pengetahuan cara cara mengatasi gangguan atas produk-produk yang diageni oleh PT United Tractors. Pengetahuan dasar yang dimaksud meliputi pengetahuan tentang Delapan Langkah analisa trouble , kemampuan membaca trouble shooting chart dan kemampuan menjelaskan contoh contoh analisa trouble . Materi pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) bab. Bab 1 membahas mengenai delapan langkah.. Sedangkan bab 2 membahas mengenai Trouble shooting analysis. 

         

 

DAFTAR ISI

 

 

DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN DAFTAR ISI DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SASARAN PEMBELAJARAN PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL REFERENSI GLOSARIUM BAB I. Pelajaran 1 : Pengertian Umum

2

Pelajaran 2 : Delapan Langkah Analisa Trouble

3

Ringkasan

8

Soal Latihan BAB II. Pelajaran 1 : Trouble Shooting sederhana Pelajaran 2 : Cara membaca Trouble Shooting Chart

21

Pelajaran 3 : Contoh contoh penggunaan Trouble Shooting Chart

22

Ringkasan

28

Soal Latihan EVALUASI

         

9

 

BASIC TROUBLE SHOOTING

            Metode ƒ Teori (50%) • Ceramah • Diskusi • Studi kasus ƒ Praktek (50%) • Peragaan • Praktek langsung Durasi 2 hari kerja (16 jam ) Jumlah Siswa Maksimal 16 orang Kriteria Kelulusan ƒ Kehadiran minimal 90 % dari total hari pelatihan. ƒ Evaluasi akhir • Nilai minimal test teori = 75 • Nilai minimum praktek = 75. Pemberian Sertifikat ƒ Sertifikat akan diberikan kepada siswa yang memenuhi kriteria kelulusan. ƒ Surat keterangan akan diberikan kepada siswa yang memenuhi syarat kehadiran minimal tetapi tidak memenuhi syarat minimal nilai kelulusan.

   

 

BASIC TROUBLE SHOOTING

        Setelah mengikuti pembelajaran ini secara tuntas, siswa dapat menjelaskan mengenai pengetahuan

cara cara mengatasi gangguan atas produk-produk yang diageni oleh PT

United Tractors. Pengetahuan dasar yang dimaksud meliputi pengetahuan tentang Delapan Langkah analisa trouble , kemampuan membaca trouble shooting chart dan mampu melakukan trouble shooting dengan memakai Delapan Langkah analisa trouble dan Trouble Shooting Chart.

                       

         

   

BASIC TROUBLE SHOOTING  PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

  ƒ

Petunjuk Bagi Siswa Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi modul ini, langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain: •

Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa dapat bertanya pada instruktur

yang

mengampu kegiatan belajar

tersebut. •

Kerjakanlah setiap soal latihan yang terdapat pada modul ini untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materimateri yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.



Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

ƒ

Petunjuk Bagi Instruktur Dalam setiap kegiatan belajar instruktur berperan untuk: •

Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.



Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.



Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertamnyaan siswa mengenai proses belajarnya.



Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajrar.



Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

          

BASIC TROUBLE SHOOTING  REFERENSI

     

 

   

                     

ƒ

Operation & Maintenance Manual D85E-ESS-2 .

ƒ

Operation & Maintenance manual PC200 – 7 .

ƒ

Operation & Maintenance Manual HD465 – 7 .

ƒ

Shop Manual D85-ESS-2 .

ƒ

Shop Manual D65E,P – 12 & D65 EX ,PX – 12 .

ƒ

Shop Manual 125 – 3 Series Diesel Engine .

ƒ

Service Division Mechanic Guide .

 

 

 

GLOSARIUM

       

  Trouble

: tanda tanda adanya gangguan pada unit maupun gangguan yang sudah bisa diketahui .

Trouble shooting

: Mencari penyebab gangguan , mengatasi gangguan tersebut dan

melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi resiko terulang kembali. Trouble shooting chart : Chart yang dibuat oleh Komatsu yang memberikan panduan langkah langkah yang harus diambil saat melakukan trouble shooting , dan juga kesimpulan dari penyebab gangguan . Jumper

: Menghubungkan battery di unit dengan batteray lain (bisa dari battery unit lain maupun battery yang tidak terpasang di unit ) .

   

BAB I

 

DELAPAN LANGKAH

Tujuan Bab 1: Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu menjelaskan Delapan Langkah analisa yang terjadi

Referensi : Buku : •

Shop Manual D85 - ESS - 2



Service Division Mechanic Guide

 

Basic Trouble Shooting  

Pelajaran 1 : Pengertian Umum Tujuan Bab 1: Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu menjelaskan Delapan Langkah analisa yang terjadi Trouble shooting (mengatasi gangguan) : Trouble shooting (Mengatasi gangguan) berarti melokalisasikan berbagai kemungkinan penyebab gangguan , serta melaksanakan perbaikannya dan mencegah gangguan terjadi kembali . Dalam pelaksanaan trouble shooting (mengatasi gangguan) , struktur dan fungsi merupakan hal yang penting untuk dipahami terlebih dahulu . Akan tetapi , cara mempermudah untuk troble shooting (mengatasi gangguan) adalah dengan menanyakan langsung ke operator , untuk mendapatkan kemungkinan kemungkinan penyebab gangguan. Memastikan gangguan : Periksa tingkat gangguan , untuk lebih meyakinkan mengenai gangguan yang terjadi dengan jalan mengoperasikan unit atau melaksanakan pengukuran •

Perlu diperhatikan jangan menambah gangguan.

Trouble shooting Dari hasil pertanyaan dan pemeriksaan diatas , kita telah memiliki data data untuk melakukan analisa , selanjutnya kita ikuti trouble shooting chart untuk melokalisasi kemungkinan penyebab gangguan . Prosedur yang mendasar dalam trouble shooting adalah : Mulailah dari yang paling sederhana . Mulai lah dari yang paling sering terjadi . Teliti part yang terkait dengan gangguan . Tindakan perbaikan penyebab gangguan Sekalipun gangguan telah diatasi , namun apabila penyebab awal gangguan tidak diperbaiki , maka gangguan yang sama akan timbul kembali . Untuk mengatasi hal ini , maka harus diselidiki kenapa gangguan tersebut terjadi .

2   

 

Basic Trouble Shooting  

Pelajaran 2 : Delapan Langkah Analisa trouble Trouble shooting Langkah langkah dalam Trouble shooting . Hentikan unit pada daerah yang datar , tanah yang keras dan tidak mudah lonsor . Dan jangan ditepian tebing yang mudah longsor . Pasang pin pin pengaman , pastikan parking brake sudah difungsikan , dan matikan engine . . Catat Model unit , serial number unit , serial number engine dan SMR/KMR. . Bila dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih , pastikan bahwa menggunakan tanda tanda yang telah disepakati dan cegah orang yang tidak berkepentingan mendekati area , untuk menghindarkan kecelakaan karena salah pengertian . . Jangan sekali kali membuka tutup radiator saat engine masih panas , karena air akan menyembur , tunggu sampai engine dingin dan berkurangnya tekanan didalam radiator. Air panas bisa memnyebabkan kulit melepuh . Jangan sekali kali memegang part yang masih panas dan perhatikan part yang berputar . . Bila melepas kabel listrik , lepaskan kabel negatif (-) terlebih dahulu. . Bila akan membuka plug yang bertekanan seperti plug oli , air atau udara , pastikan bahwa bahwa tekanan didalam sistemnya sudah tidak ada , dan saat memasang alat ukur , pastikan terikat dengan sempurna. Delapan Langkah untuk melakukan Analisa Trouble

TROUBLE

STEP 1 : TROUBLE SHOOTING CHART

STEP 5 : ANALYSIS

STEP 2 : POSSIBILITIES CAUSES

STEP 3 : OBSERVE & DIAGNOSTIC

STEP 6 : SUSPECTED CAUSE

REPORTING

3   

STEP 4 : COLLECT DATA

STEP 7 :

STEP 8 :

CONCLUSION

ACTION TO IMPROVEMENT

 

Basic Trouble Shooting  

STEP 1 ( LANGKAH I ) : TROUBLE SHOOTING CHART . Bila menerima informasi unit trouble , mintalah informasi tentang unit antara lain : •

Nama Customer



Type dan serial number dari unit



Detail dari lokasi

Kemudian sedapat mungkin mendapatkan informasi tentang trouble : •

Kondisi kerusakan



Pekerjaan yang dilakukan saat terjadinya trouble.



Kondisi lingkungan sekitar tempat operasi



Catatan problem yang pernah terjadi sebelumnya .

Dari data data diatas , persiapkan trouble shooting chart yang didapatkan dari Shop Manual .

STEP 2 ( LANGKAH II ) : POSSIBILITIES CAUSES sebelum mendatangi lokasi unit dan memeriksa unit , perlu dikaji beberapa analisa kemungkinan penyebab trouble , dan juga persiapkan tool yang diperlukan ( persiapkan juga part yang kemungkinan diperlukan.) Referensi yang bisa dipakai untuk mempertajam analisa penyebab : •

Trouble shooting chart.



Shop Manual



Part & Service News



Catatan trouble sejenis



Machine Hystorical File

Persiapkan juga : Meassuring Tools , Camera .

STEP 3 ( LANGKAH III ) : OBSERVE & DIAGNOSTIC Tuntunan

dalam

trouble

shooting

(mengatasi

gangguan) : 1. Jangan terburu buru langsung membongkar komponen , karena apabila hal ini dilakukan bisa menyebabkan : a. Ikut terbongkarnya part yang tidak ada hubungannya dengan kerusakan . b. Hal tersebut akan menyulitkan penemuan dari penyebab kerusakan .

4   

 

Basic Trouble Shooting   c. Hal lain bisa menyebabkan waktu terbuang percuma , biaya menjadi besar karena harus mengganti part , oli dll . yang tidak semestinya diganti , sehingga dapat mengakibatkan kehilangan kepercayaan dari customer atau operator. 2. Tanyakan kepada operator mengenai : a. Apakah ada gangguan lain , selain gangguan yang telah dilaporkan . b. Apakah ada kelainan sebelum gangguan terjadi . c. Apakah gangguan tersebut terjadi mendadak atau secara perlahan lahan. d. Bagaimana dengan kondisi sebelum gangguan terjadi e. Apakah sudah pernah ada perbaikan sebelum gangguan ini terjadi . f. Apakah sudah pernah terjadi gangguan yang sama sebelumnya . g. Hal hal lain yang dapat membantu melengkapi informasi sehinnga pelaksanaan trouble shooting menjadi lebih mudah .

3. Sebelum melakukan trouble shooting , perlu diperiksa : a. Apakah ada tanda2 ketidak normalan pada engine atau lainnya . b. Lakukan pemeriksaan seperti pada pemeriksaan sebelum menghidupkan engine . c. Periksa hal hal lain bila diperlukan , terutama sekali pemeliharaan berkala . d. Periksa kondisi panel monitor .

STEP 4 ( LANGKAH IV ) : COLLECT DATA Lakukan pemeriksaan dan pengukuran dan peng-test-an secara langsung ke unit . Bila perlu operasikan sendiri unitnya untuk meyakinkan trouble yang terjadi . Lakukan pencatatan atas hasil pengukuran dan peng-test -an .

STEP 5 ( LANGKAH V ) : ANALYSIS Lakukan perbandingan berdasarkan data data yang diperoleh dengan standard yang ada . Pergunakan Shop Manual untuk mendapatkan standard .

STEP 6 ( LANGKAH VI ) : SUSPECTED CAUSE Dengan menggunakan bantuan Trouble shooting Chart , temukan bagian bagian yang kemungkinan besar tidak berfungsi dengan normal sehingga menyebabkan trouble . Perlu diperhatikan , apakah tidak normal itu : •

Hanya akibat dari bagian lain .



Atau memang merupakan penyebab utama .

5   

 

Basic Trouble Shooting  

STEP 7 ( LANGKAH VII ) : CONCLUSION Pastikan penyebab trouble , dengan melakukan pengececkan pada point point yang didapat dari step 6 . Tentukan langkah perbaikan yang akan diambil

STEP 8 ( LANGKAH VII ) : ACTION TO IMPROVEMENT 1. Lakukan perbaikan 2. Diskusikan

dengan

customer

langkah

langkah

untuk

meminimalkan trouble terulang kembali

Selanjutnya , setelah semua selesai ada kegiatan yang tidak kalah pentingnya , yaitu :

REPORTING ( MEMBUAT LAPORAN )

6   

 

Basic Trouble Shooting  

CONTOH LAPORAN SETELAH MENYELESAIKAN SUATU TOUBLE

7   

 

Basic Trouble Shooting  

RINGKASAN : Trouble shooting ( mengatasi gangguan) : Trouble shooting (Mengatasi gangguan) berarti melokalisasikan berbagai kemungkinan penyebab gangguan , serta melaksanakan perbaikannya dan memcegah gangguan terjadi kembali . Prosedur yang mendasar dalam trouble shooting adalah : Mulailah dari yang paling sederhana . Mulai lah dari yang paling sering terjadi . Teliti part yang terkait dengan gangguan . Trouble shooting Chart 1. Trouble shooting chart 2. Possibilities causes 3. Observe and Diagnostic. 4. Collect data . 5. Analysis 6. Suspected cause 7. Conclution 8. Action for improvement

8   

 

LATIHAN SOAL : 1. Sebutkan Delapan Langkah dalam trouble shooting . 2. Saat menerima informasi trouble , minimal informasi apa saja tentang unit yang harus ditanyakan ? 3. Sebutkan beberapa data trouble yang harus ditanyakan saat menerima informasi trouble. 4. Apa akibatnya bila kita terburu-buru membongkar komponen saat melakukan trouble shooting ? 5. Sebutkan contoh contoh pertanyaan yang harus diajukan ke operator saat melakukan trouble shooting . 6. Trouble shooting tidak hanya melakukan perbaikan saja , tetapi juga untuk ............................ 7. Saat membuat laporan setelah menyelesaikan suato trouble shooting , hal hal apa saja yang minimal harus dicantumkan ?

   

BAB II

 

TROUBLE SHOOTING CHART

Tujuan Bab II: Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab II, siswa mampu membaca Trouble Shooting Chart dan melakukan Trouble Shooting dengan menggunakan Trouble Shooting Chart dan Delapan Langkah Analisa Trouble.

Referensi : Buku : •

Operation & Maintenance Manual D85E-ESS-2 .



Operation & Maintenance manual PC200 – 7 .



Operation & Maintenance Manual HD465 – 7 .



Shop Manual D85-ESS-2 .



Shop Manual D65E,P – 12 & D65 EX ,PX – 12 .



Shop Manual 125 – 3 Series Diesel Engine .

   

Basic Trouble Shooting    

 

Pelajaran 1 : Pengertian Umum Untuk mempermudah dalam melakukan trouble shooting , factory telah membuat panduan yang disebut trouble shooting chart yamg bisa didapatkan di Operation and Maintenance Manual dan Shop Manual. CONTOH CONTOH TROUBLE SHOOTING SEDERHANA . Dibawah ini ada beberapa contoh mengatasi gangguan dengan menggunakan pengalaman unit lainnya yang sudah di rangkum dalam Operation and Maintenance Manual (OMM) Alat bantu yang dipakai adalah : Operation and Maintenance Manual CONTOH I Unit Model : D85ESS-2 Trouble : Starting motor tidak mau berputar saat kunci kontak diputar pada posisi “START” . Dari list yang ada didapatkan beberapa kemungkinan penyebab dan cara me-repair nya : PROBLEM

TINDAKAN YANG HARUS

PENYEBAB UTAMA

DILAKUKAN Starting

motor

tidak

mau

berputar saat kunci kontak diputar ke posisi “Start”

(h Check , repair)

h Kerusakan kabel kabel hPengisian

battery

tidak

mencukupi h Penyetelan yang tidak sesuai pada Safety switch

Ingat : Mulailah dari yang paling sederhana . Mulai lah dari yang paling sering terjadi . Teliti part yang terkait dengan gangguan

9   

h charge battery .

(h Setel safety switch )

   

Basic Trouble Shooting    

 

Untuk lebih detail , bisa dilihat dari table yang ada di Shop Manual seperti contoh dibawah ini :

  Ada beberapa penyebab dari trouble ( gangguan ) tersebut : Battery , Starting motor , panel switch , battery relay . Temukan yang paling sederhana dan paling sering terjadi . BILA ANALAISA KITA MENGARAH KE KESIMPULAN BAHWA TERNYATA BATTERAY TIDAK NORMAL Langkah langkah yang diambil adalah : 1. Mengusahakan untuk melakukan “jamper” menggunakan batteray lain 2. Mengganti batteray

Bila akan melakukan Jamper , perlu diperhatikan beberapa hal : 1. Pastikan kabel positif kedua ujungnya berwarna merah . 2. Urutan pemasangan kabel bantuan : a) Pasang klam kabel bantuan ke terminal positip (+) battery yang bermasalah (1) b) Pasang Clamp ujung lainnya di battery bantuan . (2) c) Pasangkan clamp kable lainnya di kedua terminal negatip (-) . (3) dan (4).

10   

   

Basic Trouble Shooting    

 

2 . Urutan melepas kabel bantuan : 1. Lepas clamp kable di kedua terminal negatip (-) . (1) dan (2). Terlebih dahulu . 2. Lepas Clamp kabel dari terminal positip (+) battery bantuan (3) . 3. Lepaskan clamp kabel dari terminal positip (+) battery yang bermasalah (4)

PERHATIAN !!! HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT MELAKUKAN STARTING DENGAN BANTUAN BATTERY LAIN ( “ JAMPER “) : • Jangan sampai terminal positip (+) terhubung dengan terminal negatip (-) , atau chasis , atau ujung kabel sambungan saling beradu . • Perhatikan kemungkinan adanya percikan api didekat

terminal

battery

saat

melakukan

starting . • Perhatikan diameter kable sambungan , harus mencukupi . • Jangan sampai salah posisi antara positip (+) dan negatip (-) . • Pastikan semua posisi lever harus netral dan semua lock lever harus terpasang . Akibat : . Kabel terbakar , battery meledak , kecelakaan karena unit bergerak tanpa disengaja.

11   

   

Basic Trouble Shooting    

 

Bila belum berhasil , bisa diteruskan dengan mempelajari memakai wiring diagram . Diagram starting system :

Pastikan lebih dahulu : •

Fuse FB2 tidak putus



Semua konektor kabel dalam keadaan tersambung dengan benar

12   

   

Basic Trouble Shooting    

 

Cara cara menggunakan analisa memakai trouble shooting cart bisa mengikuti langkah langkah seperti dibawah ini : Table : EO1 Catatan : langkah langkah mengikuti urutan nomer.

A B

C D

E

F G H

13   

   

Basic Trouble Shooting    

 



B  C 





F  G  H 

14   

   

Basic Trouble Shooting    

 

CONTOH II Unit Model : D65E- 12 Problem : Lampu tidak bisa menyala

Lihat item no : 2 Kemungkinan penyebabnya : Battery , Panel switch , Batteray relay , Kabel , Lampunya sendiri . Diagram untuk Lighting system :

15   

   

Basic Trouble Shooting    

 

KETERANGAN : CN-- = Cable connector E = hubungan ke ground . L = hubungan ke Lampu. M = hubungan ke battery .

Pastikan bahwa : Battery dalam kondisi normal Fuse FB1 normal Semua sambungan kabel dalam kondisi tersambung dengan benar .

Langkah langkah dalam mencari penyebab gangguan : Table E-OX

16   

   

Basic Trouble Shooting    

 

Contoh2 Trouble shooting ( mengatasi gangguan ) sederhana lainnya : UNIT MODEL : D85ESS

CATATAN : Bila terjadi problem dan dengan memakai analisa diatas belum bisa mengatasi masalah ,lanjutkan dengan trouble shooting chart dari shop manual .

17   

UNIT MODEL : D85ESS

(Sisipan hal 17)

CHASSIS Masalah / Problem Ketika Pedal REM ditekan, Unit tidak bisa berhenti Rantai keluar dari Frame Keausan Berlebihan pd sprocket Blade,naiknya lambat,atau tidak naik dgn kecepatan standartnya Steering tidak berfungsi,ketika di operasikan Front Idler suaranya berisik Blade Control Lever posisi FLOAT selalu kembali ke Neutral Tekanan oli Transmisi rendah/ tidak bisa naik. Unit tidak bergerak saat sterring & gear shift lever dimasukan

Penyebab Utama/ Main Causes

Tindakan yang harus dilakukan

>Rem perlu disetel >Ada gangguan tekanan Oli Rantai terlalu kendor Rantai sangat Kendor atau Rantai terlalu tegang >Kebocoran pada oli hydraulik >Tuas peralatan posisi LOCK >Brake lock Lever posisi Lock >Kerusakan Hydr.Sterring Clutch Oli Idler mengalami kebocoran. Engine tidak Cukup Pemanasannya (Warming up terlalu singkat) >Keausan /Cacat pompa roda gigi >Kebocoran pada power train case >Saringan/filter oli buntu/kotor >Oli bocor pada Power train case >Tekanan oli transmisi tidak naik; >Brake lock sedang posisi mengunci

Periksa, Setel, bila perlu perbaiki Setel ketegangan Track sesuai Std >Setel ketegangan Track sesuai petunjuk buku Pedoman OMM-SM >Tambahkan oli sesuai levelnya Lihat PS = 250 Jam Operasi >Tempatkan tuas pada posisi Free >Periksa dan lakukan perbaikan Tambahkan oli sesuai kebutuhan. Tambahkan waktu pemanasan sesuai standartnya >Periksa dan lakukan perbaikan >Tambahkan oli sesuai levelnya >Bersihkan,lihat,PS=1000 jam Op. >Tambahkan oli,lihat seblm start >Lihat Petunjuk Tek.oli tidak naik >Tempatkan lever keposisi free > Periksa dan lakukan perbaikan

Penyebab utama / Main Causes

Tindakan yang harus dilakukan

UNIT MODEL : PC200-7 Masalah / Problem

Kecepatan gerak:Travel motor, Kebocoran oli Hydraulic Swing, Arm dan Bucket lamban Pompa oli suaranya berisik(noise) Strainer & Element didlm tangki hydraulik buntu & olinya kurang > Fan Belt kendor Temperatur oli hydraulik semakin > Alat Pendingin Oli kotor meningkat > Oli hydraulik kurang > Track/Rantai keluar dari Frame > Sprocket keausannya berlebihan Bucket naiknya lambat,atau diam Tidak bisa berputar (Swing)

Track terlalu kendor Kekurangan oli Hydraulik Swing Lock masih di On kan

Tambahkan oli sesuai levelnya, Lihat : Check Before Starting Bersihkan saringannya ,silahkan: lihat PS = Per 2000 jam. > Periksa ketegangan Belt/ganti > Bersihkan pendingin olinya, lihat Periodik Service per 500 jam > Tambahkan oli sesuai levelnya Lihat :Check Before Starting Setel Ketegangan Track sesuai yang diperlukan (Standart) Tambahkan oli sesuai levelnya Pindahkan dari on ke Swing off

   

Basic Trouble Shooting    

 

UNIT MODEL : HD785

18   

Contoh Simple Trouble shooting ( Mengatasi Gangguan Sederhana) sebagai berikut :

(Sisipan hal 18)

UNIT MODEL : HD785

CHASSIS Masalah / Problem

Penyebab Utama / Main Causes

Tindakan yang harus dilakukan

> Periksa dan lakukan perbaikan > Kebocoran oli pd pipa yg retak dan sambungan yang kendor,shg udara masuk kedalam oli. > Keausan & gores pd Gear Pump > Periksa, bila perlu ganti pompa Lampu peringatan temperatur oli Torque converter menyala > Oli dlm Transmision Case kurang. > Tambahkan oli transmisi > Fan belt kendor > Ganti F Belt,lih.PS per 500 jam. > Berihkan atau Ganti oil Coller. > Oil Cooler terjadi penyumbatan > Operasi Travel terlampau jauh. > Jalankan pd jarak lebih pendek. > Kabel Sensor putus > Perbaiki,sambungkan yg putus. > Pd sambungan greasenya kering. > Tambahkan greasenya > Ganti Seal seal untuk Cylinder Roda Steering kalau diputar berat. > Kebocoran oli pd bagian dalam Cilinder untuk Steering. > Tekanan ban kiri & kanan tidak > Periksa dan samakan tekanan Roda Steering sulit dikendalikan sama/ tidak merata tekanan udara kiri dan kanan (Cenderung bergerak/menarik > Rem pada roda depan terkunci >Periksa keausan Front Brake Pad kesalah satu sisi roda ) sehingga terseret saat berjalan. Lebih lengkapnya silahkan lihat Periodik Servis 500 Jam. > Kampas Rem sudah sangat aus. > Ganti kampas Rem (Pad Brake) Effek Pengereman buruk/tidak ber > Disc & Plate pd Roda belakang > Ganti Disc fungsi, ketika pedal Rem ditekan sudah tercapai batas akhir pakai. > Tekanan oli tidak mencapai std > Isi Tekanan oli hingga tercapai tekanan standartnya. Saat direm, cenderung ketarik ke > Jumlah oli Rem kurang dari std > Tambahkan oli ke bak Transmisi salah satu sisi. lihat : Check before starting. > Ada Udara dalam system > Buang Udara sesuai standart Kecepatan naiknya Dump body > Kerusakan pada Gear pump > Ganti Gear Pump terlalu pelahan > Jumlah oli untuk Hoist kurang > Isi oli hingga level standartnya > Tanah & pasir menyelip merusak > Ganti U- Packing. Suspensinya keras Dust seal & bocor dari u-packing > Gas bocor dari Valve core. > Ganti Valve Core > Udara didlm sirkuit REM(antara > Buanglah Udara didalam sistem Slack adjuster & Rem Belakang) Rem Belakang kiri dan kanan > Semakin besar beda keausan > Gantilah ban yan diperlukan. antara roda kiri dan kanan Salah satu Roda cenderung Selip > Pembebanan tidak seimbang > Buat dan susunlah beban antara roda kiri dan kanan. di Dump body yg seimbang > Keausan disc bertambah besar. > Perbaiki dan Setel Remnya

   

Basic Trouble Shooting    

 

UNIT MODEL : PC200-7

19   

   

Basic Trouble Shooting    

 

20   

   

Basic Trouble Shooting    

 

Pelajaran 2 : Cara membaca trouble shooting Chart

TROUBLE SHOOTING CHART Metode untuk menggunakan Matrix Trouble Shooting Charts Trouble shooting chart dibagi menjadi 3 bagian : A. Question ( Pertanyaan ) . B. Check item (hal2 yang harus diperiksa) . C. Trouble

Shooting

(

mencari

dan

mengatasi gangguan) 1. Question ( Pertanyaan ) : Bagian

A

+

B

pada

chart

merupakan

pertanyaan yang jawabannya bisa diperoleh dari operator . Sedangkan untuk item B , jawaban

yang

didapat

tergantung

dari

pengetahuan operator . 2. Check item ( hal2 yang diperiksa ) : Mekanik melakukan pemeriksaan sederhana untuk mempertajam analisa penyebab . Item2 C pada chart adalah yang berhubungan dengan hal ini . Mekanik menggabungkan informasi dari operator (A) dengan hasil pemeriksaannya sendiri (C) , hingga analisa yang didapat lebih fokus . 3. Trouble shooting ( mencari penyebab gangguan ) : Trouble shooting merupakan langkah langkah pemeriksaan yang dilakukan mekanik untuk mendapatkan fakta atau data , setelah mempelajari kombinasi antara question (1) dan check item (2) dalam trouble shooting chart . Penjelasan dari simbol simbul dalam Trouble Shooting Chart Kemungkinan penyebab (Kesimpulan dari pertanyaan2 dan item item yang diperiksa) Kemungkinan yang paling mendekati (Kesimpulan dari pertanyaan2 dan item item yang diperiksa) Kemungkinan penyebab dari lamanya pemakaian Item item penyebab untuk dikonfirmasikan dengan kondisi hasil pemeriksaan

21   

   

Basic Trouble Shooting    

 

Pelajaran 3 : Contoh contoh menggunakan trouble shooting Chart CONTOH :

22   

   

Basic Trouble Shooting    

 

Penjelasan : Dari chart tersebut diatas , didapatkan bahwa pada umumnya bila engine tidak bisa berputar saat kunci kontak posisi start , penyebabnya adalah : •

Ada part engine yang macet . ( bisa dilihat di Trouble Shooting Chart pada “ Engine stops during operations “ )



Ada kerusakan pada power train .



Ada kerusakan pada electrical system

Untuk mengetahui bagian dari electrical system yang terjadi kerusakan , gunakan chart diatas . . Perlu mendapatkan informasi informasi terlebih dahulu , apakah : -

Unit sudah lama dioperasikan

-

Check suara horn (klakson) , apakah normal

. Lakukan beberapa pengechekan langsung dengan mengikuti chart diatas . . Lakukan pengechekan silang sesuai chart , untuk memastikan penyebab yang paling mungkin terjadi . . Bila sudah ditemukan , pastikan cara cara yang akan ditempuh untuk memperbaiki kerusakan . Bisa menggunakan acuan dari chart diatas .

23   

   

Basic Trouble Shooting    

 

CONTOH II : Asap berwarna hitam .

24   

   

Basic Trouble Shooting    

 

25   

   

Basic Trouble Shooting    

 

Penjelasan : Penyebab utama bila terjadi asap hitam adalah : 1. Kekurangan udara yang masuk ke ruang bakar. 2. Keleibihan bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar . 3. Terjadi kerusakan pada fuel injection system. 4. Kesalahan memilih bahan bakar. 5. Over heat pada engine . 6. Error pada controller .

26   

   

Basic Trouble Shooting    

 

CONTOH III Engine hunting

Penyebab utama adalah : Ada udara pada fuel system Ada ketidak normalan pada speed sensor

27   

   

Basic Trouble Shooting    

 

RINGKASAN : Sebagai alat bantu dalam melakukan Trouble shooting , Komatsu membuat panduan : 1.

Trouble Shooting guide , dalam buku Operation and Maintenance Manual

2.

Trouble Shooting Chart , dalam buku Shop Manual .

Trouble shooting chart dibagi menjadi 3 bagian : 1. Question (pertanyaan) : Bagian A + B pada chart merupakan pertanyaan yang jawabannya bisa diperoleh dari operator . Sedangkan untuk item B , jawaban yang didapat tergantung dari pengetahuan operator . 2. Check item (hal2 yang harus diperiksa) Mekanik melakukan pemeriksaan sederhana untuk mempertajam analisa penyebab . Item2 C pada chart adalah yang berhubungan dengan hal ini . Mekanik menggabungkan informasi dari operator (A) dengan hasil pemeriksaannya sendiri (C) , hingga analisa yang didapat lebih fokus . 3. Trouble shooting ( mencari penyebab gangguan ) : Trouble shooting merupakan langkah langkah pemeriksaan yang dilakukan mekanik untuk mendapatkan fakta atau data , setelah mempelajari kombinasi antara question (1) dan check item (2) dalam trouble shooting chart . Penjelasan dari simbol simbul dalam Trouble Shooting Chart Kemungkinan penyebab (Kesimpulan dari pertanyaan2 dan item item yang diperiksa) Kemungkinan yang paling mendekati (Kesimpulan dari pertanyaan2 dan item item yang diperiksa) Kemungkinan penyebab dari lamanya pemakaian Item item penyebab untuk dikonfirmasikan dengan kondisi hasil pemeriksaan

Beberapa contoh trouble shooting : Bila engine tidak bisa berputar saat konci kontak diposisi start , penyebab utamanya adalah : •

Ada part engine yang macet . ( bisa dilihat di Trouble Shooting Chart pada “ Engine stops during operations “ )



Ada kerusakan pada power train .



Ada kerusakan pada electrical system

Penyebab utama bila terjadi asap hitam adalah : 7. Kekurangan udara yang masuk ke ruang bakar. 8. Keleibihan bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar . 9. Terjadi kerusakan pada fuel injection system. 10. Kesalahan memilih bahan bakar.

28   

   

Basic Trouble Shooting    

 

11. Over heat pada engine . 12. Error pada controller . Penyebab utama engine hunting adalah : Ada udara pada fuel system . Ada ketidak normalan pada speed sensor.

29   

 

LATIHAN SOAL : 1. Komatsu telah membuat panduan trouble shooting , yaitu ada di buku ............................ dan ................................... 2. Saat melakukan trouble shooting , ada 3 hal yang harus diingat , yaitu : - Mulailah dari ..................................... - ......................................................... - ......................................................... 3. Sebutkan langjkah langkah memasang dan melepas kabel “jamper” batteray . 4. Terangkan maksud diagram dibawah ini .

 

 

5. Jelaskan maksud tabel dibawah ini .

6. Apa arti simbol simbul ini dalam Komatsu trouble shooting chart ?

6. Dari diagram dibawah ini : a. Hal hal apa yang harus ditanyakan ke operator ? b. Hal hal apa yang harus dilakukan pengeceheckan ? c. Apa saja masalah nya dan apa penyebabnya ?

 

 

 

 

   

Yayasan Karya Bakti United Tractors Jalan Raya Bekasi Km 22. Cakung Jakarta Timur 13910 – Indonesia Telp : (62-21) 4605949 4605959 4605979 Fax : (62-21) 4603931

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF