Bare Core

October 30, 2018 | Author: Wibowo Ardy | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

barecore...

Description

BAB I PENDAHULUAN  A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita telah ketahui bahwa dunia industri tidak dapat terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu banyak sekali perusahaan-perusahaan kayu lapis berdiri di indonesia salah satunya PT. Darma Satya Nusantara. Oleh karena itu alangkah baiknya kita mengetahui cara pembuatan barang -barang produksi dan hasilnya dari perusahaan tersebut, karena dapat menambah wawasan kita mengenai dunia industri. Pembangunan perindustrian mempunyai peranan yang strategis, hal ini berdasarkan pada kenyataan bahwa negara indonesia adalah negara agraris sehingga sektor industri merupakan penyerap tenaga kerja yang besar. Selain penciptaan produk yang berkualitas, penentuan harga dan pemasaran juga dapat mempengaruhi tingkat penjualan, penghargaan yang sesuai dan pemasaran yang baik maka penjualan produk b isa maksimal, sehingga keuntungan yang diharapkan dapat diperoleh perusahaan. Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perindustrian dengan bahan baku dari alam yang berada di parakan, temanggung adalah PT. Darma Satya Nusantara yang memanfaatkan bahan baku kayu. PT. Darma Satya Nusantara merupakan salah satu perusahaan kayu lapis yang berpusat di kalimantan. PT. Darma Satya Nusantara memiliki banyak cabang salah satunya terletak di jalan raya kranggan, prengsurat KM 7 temanggung yang berdiri pada tanggal 8 Agustus 2003 Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang berdiri dalam bidang pembangunan dan perindustrian kayu lapis. B. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian. 1. dalam mengadakan penelitian di PT. Darma Satya Nusantara tentunya penulis mempunyai beberapa tujuan, beberapa tujuan penulis adalah  mengetahui proses pembuatan kayu lapis  mengetahui pembuatan kayu lapis  mengetahui cara mendistribusikan kayu lapis 2. kegunaan penelitian yang telah di lakukan di PT Darma Satya Nusantara  diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam memproduksi kayu lapis sehingga dapat di temukan kekurangan-kekurangan kekurangan-kekurangan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai evaluasi agar hasil produksi bisa lebih baik.  Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang perindustriankhususnya kayu kayu lapis bagi pembaca maupun penulis. 









C. Pembatasan Masalah. Karena dalam pembuatan karya tulis ini penulis hanya mendapatkan sedikit informasi dan tentunya karena keterbatasan penulis dalam karya tulis ini penulis membatasi masalah yaitu hanya membahas tentang sejarah. Berdirinya PT Darma Satya Nusantara, mekanisme kerja termasuk proses produksi, hasil -hasil produksi, peranan perusahaan serta pemasaran dan jenis-jenis kayu D. Metode Pengumpulan Data. Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, agar data-data yang didapat lebih kumplit dan sesui dengan informasi yang di inginkan pembaca, metode yang di gunakan adalah.  Metode observasi yaitu metode dengan cara pengumpulan yang dilakukan mendatangi objek tersebut dan mengamati secara langsung  Metode kepustakaan yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil informasi melalui buku-buku.  Metode wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung dengan narasumber 





E. Sistematika Penulisan. Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan sistematika sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN, dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, pembatasan masalah metode pengumpulan data serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN, PERUSAHAAN, berisi tentang sejarah berdirinya perusahaan serta struktur organisasi. BAB III JENIS-JENIS KAYU, dalam bab ini ada 2 jenis kayu yaitu meranti dan sengon. BAB IV MEKANISME KERJA PERUSAHAAN, PERUSAHAAN, berisi tentang proses kegiatan perusahaan . f asilitas karyawan. Hambatan-hambatan perusahaan. BAB V PROSES PRODUKSI, PRODUKSI, dalam bab ini berisi tentang bahan baku produksi, dan tahap-tahap produksi. BAB VI SISTIM PEMASARAN, berisi tentang omset penjualan, dan pemasaran.

BAB VII PENUTUP, dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. . BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN  A. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT Darma Satya Nusantara merupakanj salah satu perusahaan kayu lapis yang berpusat di kalimantan yang di dirikan oleh Drs. Dion Sastra. PT Darma Satya Nusantara berdiri pada tanggal 8 agustus 2003, yang terletak dijalan raya krangga n, pringsurat KM 7 Temanggung.  Awal mula berdirinya PT Darma Satya Nusantara yaitu pada tahun 2003 Drs. Dion Satria datangi salah satu keluarga yang ada di j awa saat melihat potensi yang ada di daerah parakan tersebut Drs. Dion Satriamempunyai gagasan untuk membuka cabang baru dan PT Darma Satya Nusantara yang ada di kalimantan. Walaupun dalam pembukaan PT darmaSatya Nusantara banyak sekali menemui kendala yaitu mengenai perijinan PT Darma Satya Nusantara di parakan yang sangat lama dan berbelit -belit sampai masalah keuangan, namun pada akhirnya pada tanggal 8 agustus 2008 PT darma satya nusantara dapat berdiri dan di resmikan. B. Srtuktur Organisasi Untuk mempermudah pengelolaan PT Darma Satya Nusantara, PT darma satya nusantara membentuk organisasi, berikut struktur organisasinya. Dirut = Drs. Dion Satria Wakil = Drs. Petrus Chanel Manajer = Drs. DidyMus Santoso Sekretaris = Eny Kepala bagian personalia = Prayogo Kepala bagian pemasaran = Sugeng Kepala bagian pengemasan = Sasmiatun Jumlah seluruh karyawan = 1010 Karyawan BAB III JENIS-JENIS KAYU Jenis-jenis kayu yang baik digunakan untuk pembuatan kayu lapis dan paling sering digunakan PT Darma Satya Nusantara adalah jenis kayu yang berkualita tinggi bahkan untuk mendapatkan kayu yang berkualitas tinggi tersebut PT Darma Satya Nusantara sering mendatangkan kayu-kayu tersebut dari luar jawa kususnya dari daerah kalimantan karena pada daerah itu menghasilkan kaya yang tak kalah kualitasnya dengan negara -negara lain sehingga kayu lapis layak untuk d ipasarkan keluar negri.  Ada 2 jenis kayu yang sering digunakan dalam pembuatan kayu lapis yaitu.  A. Sengon Kayu sengon biasanya diperoleh dari daerah-daerah seperti W onosobo, Tasikmalaya, Wonogiri, Temanggung, Purwokerto, bahkan pernah mengambil dari kalimantan. Kayu sengon merupakan jenis kayu yang sangat bagus, kayunya keras dan tidak mudah lapuk sehingga sangat bagus jika digunakan sebagai bahan baku pembuatan kayu lapis. Meskipun harga kayu sengon baru-baru ini sangat mahal n amun PT Darma Satya Nusantara tetap menggunakannya karena kayu sengon ini sudah terkenal sebagai kayu berkualitas tinggi dan tentunya dengan kualitas kayu yang baik maka akan menghasilkan produk yang bagus juga. B. Meranti PT darma satya nusantara menggunakan kayu meranti, hanya untuk mengganti kayu engon jika kayu sengon kekurangan stok. Pada dasarnya kayu sengon dan kayu meranti memiliki kualitas yang sama hanya saja dalam masyarakat telah terrlebih dahulu mengunggulkan kayu sengon. Sedangkan hanya kayu meranti cendrung sama dengan kayu sengon dewasa ini PT d arma satya nusantara mendapatkan kayu meranti dari daerah surabaya pasalnya kayu meranti di daerah surabaya jauh lebih bagus dari pada daerah lain. BAB IV MEKANISME KERJA PERUSAHAAN  A. Proses Kegiatan Perusahaan. Proses kegiatan dalam perusahaan telah berjalan dengan tuganya masing -masing. Untuk mendapatkan hasil barang produksi yang berkualitas tinggi, maka dilakukan pengawasan terhadap para karyawan yang kurang lebih

1010 karyawan yang di dukung oleh tenaga mesin yang canggih dan modern. B. Fasilitas Karyawan. Setiap karyawan di PT.Darma satya nusantara akan di beri berbagai fasilitas dari perusahaan yang semua itu akan lebih mendorong para karyawan untuk lebih giat dalam proses kerjanya, antara lain: • Pakaian seragam kerja. • Tanda pengenal • Tanda pengenal. • Makanan tiap harinya masing-masing karyawan mendapatkan makanan sebanyak dua kali. C. Hambatan-Hambatan Perusahaan. Setiap perusahaan pasti akan mengalami berbagai kendala, karena dalam dunia bisnis pasti akan terjadi berbagai persaingan yang semua itu tidak akan pernah di hindari, hambatan-hambatan yang di hadapi perusahaan antara lain : • Banyaknya perusahaan-perusahaan yang lebih maju yang lebih canggih dapat mempengaruhi para pelanggan. • Bahan baku yang berkualitas tinggi dan harga yang murah semakin sulit di dapat. • Barang yang dibuat harus sesuai dengan pesanan • Persaingan di dalam pemasaran hasil produksi. BAB V PROSES PRODUKSI  A. Bahan Baku Produksi. PT. Darma Satya Nusantara merupakan suatu perusahaan yang memproduksi kayu lapis. Sebelum melakukan proses produksi perusahaan ini terlebih dahulu memilih bahan baku yang berkualitas agar hasil yang di dapat tidak mengecewakan para konsumen. Bahan-bahan yang digunakan untuk proses produksi sepenuhnya diperoleh dari dalam negeri seperti wonosobo, temanggung , purwokerto tasikmalaya, wonogiri, dan surabaya  Adapun bahan baku yang dibutuhkan yaitu : Kayu sengon dan kayu meranti. B. Tahap-Tahap Produksi. 1. kayu sengon dibuat balkon (bentuk balok) dengan ukuran panjang 130 cm dan te bal minimal sampai 130 cm 12 cm 1 cm Tetapi PT. Darma Satya Nusantara tidak pernah membuat balkon melainkan membeli balkon yang sudah jadi dari depo ke depo lain. 2. balkon yang sudah dibeli di tata rapi dan di jemur di lapangan atau halaman, setelah di jemur kemudian balkon di open kedalam mesin open yang fungsinya supaya kadar air berkurang, balkon diopen kurang lebih satu hari. 3. setelah balkon kering kemudian barulah kita mulai melalui proses pembuatan lapisan awal dari block board tersebut, inti dari block board adalah bade core. Dalam pembuatan bade core kita juga memakai beberapa tahap yaitu: a. Balkon yang sudah kering (di open) kemudian di potong menjadi 2, di atas gergaji meja (jumping), masingmasing ujung di potong sesiku mungkin biar sambungan dalam pembuatan bade core rapat dan tidak berlubang. Sambungan tersebut di sebut bad join. b. Setelah di potong kemudian balkon di masukkan kedalam mesin planner (mesin pasha) dengan standar ukuran menurut ukuran ketebalan balkon yaitu 50,1 mm – 41,3 mm. c. Setelah permukaan balkon rata dan sesuai dengan standar ukuran kemudian balkon di masukkan kedalam mesin multirif (mesin pembagi balkon)menjadi beberapa bagianyang disebut strip, ukuran strip dengan tebal 5 mm, kayu yang keluar dari mesin multirif dipilih sesuai dengan g rade, yang disebut grade: Contoh kayu yang sesuai dengan standar grade. 1. kayu yang baik digunakan 2. Kayu jelek d. Kayu yang bagus sesuai dengan standar dimasukkan kedalam enlescating (mesin pinata strip), sedangkan kayu yang jelek tidak memenuhi standard dimasukkan kedalam cross cut tekan (mesin gergaji pemotong) untuk di grade lagi. e. Di enlescating kayu disusun rapi berdiri melalui conveyor. f. Strip yang sudah di susun rapi kemudian dipotong diatas mesin gergaji radial (gergaji meja) sesuai dengan panjang bare core yang akan dibuat / pesanan dengan ditambah dua strip panjang yang tidak cacat disebut dengan strill.

g. Setelah masuk pada mesin gergaji radial atau setelah dipotong sesuai ukuran kemudian strip disusun diatas meja pengepresan dengan cara di lem terlebih dahulu pada bagian tebal kayu agar nanti dalam pengepresan kayu dapat lekat dan bentuk core / lembaran triplek yang kuat. Dalam pengepresan membutuhkan waktu kirakira 15 menit dengan kapasitas angin kira -kira 1800 C, kayu yang terdiri dari 16 lapis supaya prosesnya cepat dan hasilnya bagus. h. Setelah kira-kira 15 menit kemudian core yang dipres di buka dan diturunkan dari meja laminating untuk didempul / di repair supaya bagian core rata tidak berlubang. Block board. 1. Setelah kita melalui beberapa proses dan kita sudah menghasilkan bagian inti dari i nti dari block board yang disebut core. Core di masukkan kedalam mesin hott press yang sudah di ber sih lem. 2. dan kemudian kita masukkan bagian luar yaitu dengan ketebalan 2,2 mm yang terbuat dari bahan kayu meranti yang fungsinya sebagai penutup core, pengepresan didalam mesin hott press kira -kira 15 menit dengan temperatur 3000 C lebih tinggi dari pada pengepresan pada pembuatan bare care. 3. kira-kira 15 menit hott p ress kemudian dibuka dan block board diturunkan dari mesin hot press untuk direpair selanjutnya. 4. setelah di repair kemudian block board di amplas ke dalam mesin sender. 5. block board yang sudah rapi dan halus kemudian dipotong sesuai pesanan pembeli block board sudah j adi dan siap dikirim. BAB VI SISTIM PEMASARAN  A. Omset Penjualan. PT. Darma Satya Nusantara memproduksi kayu lapis yang kualitasnya sedang ataupun yang berkualitas tinggi, sehingga pemasarannya beraneka ragam dan harga yang rendah sampai harga yang cukup tinggi. Pendapatan yang diperoleh tiap bulannya diperkirakan mencapai tiga milyar. Dengan omset perbulan mencapai tiga milyar dapat terlihat dengan jelas bahwa PT. Darma Satya Nusantara telah memberi pemasukan untuk daerah Temanggung tapi dapat juga menghasilkan devisa. Dan dengan omset segitu besar, maka PT. Darma Satya Nusantara banyak mendapat keuntungan yang besar sehingga PT. Darma Satya Nusantara dapat memperbvesar peerusahaannya dan memperbanyak cabang. B. Pemasaran Pemasaran dilakukan didalam dan di luar negri. Untuk didalam negri biasanya kayu lapis di setorkan ke tempat tempat pembuatan mebel atau ketoko khusus penjualan kayu lapis. Pendistribusian untuk daerah Jawa menggunakan jalur darat dengan mengguanakan Truk konteiner. Sedangkan untuk pemasarn diluar negri biasanya menggunakan kapal, negara-negara yang biasa di pasok akyu lapis oleh PT. Darma Satya Nusantara adalah Taiwan, Jepang dan Korea. PT. Darma Satya Nusantara telah lama menjalin kerjasama dengan tiga negara tersebut. BAB VII PENUTUP  A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT. Darma Satya Nusantara dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan dan perindustrian kayu lapis belum begitu mengalami kesejahteraan karena perusahaan ini belum terlalu menerapkan sistem modern, yang disebabkan oleh faktor keuangan. Ternyata dalam perindustrian kayu lapis masih banyak sekali kendala yang harus dihadapi oleh PT. Darma Satya Nusantara . Begitun pula didalam proses pembuatan yang harus mengalami banyak sekali proses. Karena Indonesia merupakan Negara agraris yang sedang berkembang maka peningkatan bidang perindustrian, pembangunan harus terus di galakkan semaksimal mungkin guna kemajuan. B. Saran Dengan disusun karya tulis ini, penyusun menghimbau kepada para pembaca untuk lebih mengetahui industri kayu lapis terutama untuk lebih mengetahui reproduktivitas dan manfaat kayu lapis. Semoga dengan karya tulis ini dapat memberikan wawasan dan mengetahui khususnya tentang industri kayu lapis. Dengan hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran kepada perusahaan: 1. sebaiknya perusahaan menerapkan sistim yang lebih modern agar kualitas kayu lapis yang diahasilkan lebih baik. 2. sebaiknya perusahaan menyediakan bahan lebih banyak dan yang berkualitas agar pemasukan bahan tidak

berkurang. 3. dalam pengiriman barang mungkin perusahaan harus lebih mempersingkat waktu.  Akhirnya dengan penuh syukur dan kerendahan hati, penulis mengharapkan terima kasih, semoga apa yang penulis tampilkan kali ini akan banyak memberi manfaat dan pengetahuan bagi para pembaca dan satu hal yang utama dan takkan terlupakan karena semua akan kehendaknya. DAFTAR PUSTAKA 1. Mulyana, wahyu. 1983. Petunjuk Praktis Industri Indonesia. Semarang: Aneka Ilmu. 2. Soekaja, Nyoman. 1975. Industri Indonesia. Malang: Yayasan Oissa Jaya. 3. Saswono, S. 1978. Budaya Industri Kayu. Yogyakarta: Gramedia.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF