Bapelkes Obat Dan Alkes 270917

August 1, 2018 | Author: aziz | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

obat dan alkes...

Description

PENGELOLAAN OBAT DAN BMHP Bandung, 26 September 2017

PENDUDUK WIL ADINISTRATIF

47.454.436 18 KABUPATEN 9 KOTA 625 KECAMATAN 5891 DESA/KEL

POSYANDU

52,141

PENDUDUK WIL ADINISTRATIF

47.454.436 18 KABUPATEN 9 KOTA 625 KECAMATAN 5891 DESA/KEL

POSYANDU

52,141

I





II III IV





Undang

– 

Undan Undang g Nomor Nomor 36 thn 2009 2009 tent tentang ang Keseh Kesehat atan an

Permenkes HK. 02.02/Menkes 02.02/Menkes/068/I/2010 /068/I/2010 ttg Kewajiban Penggunaan obat generik di Fasyankes Pemerintah Permenkes No. 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN utk FKTP

Permenkes No. 75 thn 2014 tentang Puskesmas

PENGELOLAAN OBAT

PENGELOLAAN OBAT-PERBEKKES OBAT-PERBEKKES KESEHATAN: KESEHATAN: URUSAN WAJIB YG TERKAIT PELAYANAN DASAR

Pemerintah Pusat

 S  D   M  K  E   S  E   H   A   T   A   N

Pemerintah Daerah Provinsi

 U  P   A   Y   A   K  E   S  E   H   A   T   A   N

 P  E   M B  E   R  D   A   Y   A   A   N  M  A   S   Y   .

MONITORING & EVALUASI

Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota

 F   A   M  R   M  A   A   K   S   A   I    N  ,  A   A  L   N  K  E   S   ,

PENGGUNAAN

PEMILIHAN / SELEKSI

DUKUNGAN MANAJE MEN

PERENCANAAN

- LP-LPO LP-LPO - E-logisti E-logisticc

DISTRIBUSI KETERSEDIAAN OBAT: - Pusat : Obat Program Nasional - Pemda: Obat PKD dan obat program nasional

PENGADAAN

Perpres Perpres No. 4 Tahun Tahun 2015 2015

UPAYA  PENINGKATAN KETERSEDIAAN DAN KETERJANGKAUAN OBAT DALAM JKN Regulasi obat dan Vaksin

ForNas

E-Katalog

Penetapan jenis berdasarkan kriteria pemilihan obat

Penetapan harga berdasarkan hasil lelang dan negosiasi

Kendali Mutu

 – 

Kendali Biaya

Obat aman, bermutu, berkhasiat ,

DEFINISI FORNAS

Daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan harus tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai acuan dalam pelaksanaan JKN

KONSEP FORNAS

Mengakomodir usulan stakeholder

Daftar obat menyeluruh dan tersegmen

Disusun berdasarkan kelas terapi Daftar Obat disusun oleh Komite Independen

Standar Kompetensi Nakes

Tingkat Pelayanan kesehatan

Implementasi Fornas dalam pelayanan kesehatan di Fasyankes baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit pada pelaksanaan

E-FORNAS FORMULARIUM e-fornas.binfar.kemkes.go.id

NASIONAL Terdiri dari : 

Kelas T erapi

: 29



Sub kelasterapi : 96



586 item obat/zataktif  (dalam 1036 kekuatan/bentuk sediaan)

Sebaran Kebutuhan Obat Berdasarkan Tingkat dan Model Pelayanan Obat 586/1036

Tersier TIPE A dan B Pendidikan

467/849

Sekunder RS Tipe D, C dan B Non Pendidikan

237/380

Penanganan keluhan / pertanyaan Masyarakat seputar Fornas secara cepat dan tepat

Primer Puskesmas, Praktek Dokter Umum/Gigi, Klinik

Rencana Kebutuhan Obat dan Vaksin

• •

Fornas sebagai Acuan Untuk penggunaan pada tingkatan pelayanan di Faskes

JKN • •

RKO FKTP RKO FKRTL

RKO Program Nasional





Proses Tayang e-Katalog Perencanaan penyediaan obat program

SISTEM E-MONEV KATALOG OBAT P ENJELASAN  U  MUM  E-MONEV OBAT adalah sebuah sistem monitoring dan evaluasi obat e-katalog untuk membantu dalam pemantauan ketersediaan obat e-katalog dalam pemenuhan kebutuhan obat program JKN

Website E-MONEV OBAT •

  http://monevkatalogobat.kemkes.go.id

E-MONEV  K ATALOG OBAT Realisasi vs RKO Tahun Berjalan



IF



Input Komitmen Produksi Input pemesanan obat

PBF

Input pengiriman obat

Faskes Dinkes

- Input RKO Tahun Berikutnya - Verifikasi oleh Dinkes secara berjenjang - Klik penerimaan obat

Rekapitulasi RKO Tahun Berikutnya



RKO Tahun berjalan

pembandingrealisasi pengadaanobat tahun berjalan

ENTRY DATA RKO

OBAT PROGRAM YANG DISEDIAKAN OLEH PEMERINTAH 100 % 

1. Vaksin Reguler Vaksin Hepatitis B Vaksin BCG Vaksin Polio 10 ds Vaksin DT Vaksin Td Vaksin IPV Vaksin DPT-HB-Hib Vaksin MR/CAMPAK



2. Obat Antiretroviral Virus (Obat ARV untuk HIV-Aids)



3. Obat Tuberkulosis (Dinas Kesehatan Kab Kota masih boleh pengadaan)

PERENCANAAN DAN PERMINTAAN OBAT

KRITERIA PEMILIHAN

OBAT Memiliki khasiat dan keamanan terbaik berdasarkan bukti ilmiah mutakhir dan valid. Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan. Memiliki izin edar dan indikasi yang disetujui oleh (http://cekbpom.pom.go.id)Badan POM. Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi.

 JENIS PERMINTAAN OBAT 1. Permintaan Rutin sesuai jadwal 2. Permintaan Khusus. Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila : 

Kebutuhan meningkat.



Terjadi kekosongan.



Ada Kejadian Luar Biasa (KLB / Bencana).

MENENTUKAN JUMLAH PERMINTAAN OBAT Data yang diperlukan antara lain :  1)

Data pemakaian obat periode sebelumnya.

 2) Jumlah

kunjungan resep.

3) Jadwal distribusi obat

Kabupaten/Kota.  4)

Sisa Stok.

dari Instalasi Farmasi

MENGHITUNG KEBUTUHAN OBAT DENGAN CARA : 

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada periode sebelumnya. SO = SK + SWK + SWT + SP



Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan rumus :

Permintaan = SO – SS

KETERANGAN: 

SO

= Stok optimum



SK

= Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)



SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat



SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu ( Lead Time )



SP

= Stok penyangga



SS

= Sisa Stok

Stok Kerja

Pemakaian rata

Waktu

Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari

 – 

rata periode ditribusi

Kekosongan Waktu Tunggu

Waktu tunggu, dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas sampai dengan peneriman obat di Puskesmas

Stok Penyangga

Adalah persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kunjungan, keterlambatan kedatangan obat, Besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan Instalansi Farmasi Kabupaten/Kota.

Sisa Stok

Adalah sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas pada akhir periode distribusi.

Stok Optimum

Adalah stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu.

METODE KONSUMSI Berapa SO dan Permintaan Obat yang harus dibuat oleh Puskesmas Murah senyum untuk kebutuhan Antasida DOEN tab, Na-bikarbonat tab, Metronidazol tab dan Extrak Beladona tab Pelayanan perbulan 25 hari kerja, Kekosongan Antasida DOEN tab 10 hari, SP 10% dan WT 3 hari kerja

OBAT

PEMAKAIAN

SISA

 ANTASIDA DOEN TAB

8300

0

NA-BIKARBONAT TAB

1200

800

METRONIDAZOL TAB

300

200

EXT BELLADON TAB

1300

100

CONTOH PERHITUNGAN 1 : 1. SO = SK + WK + WT + SP Antasida DOEN : SK = 8300 -> 8300/25 = 332/ hari WK = 10 hr -> 10 x 332 = 3320 WT = 3 hr -> 3 x 332 = 996 SP = 10 % x 8300 = 830 SO = 8300 + 3320 + 996 + 830 = 13446 tab

2. Permintaan Obat = SO – SS = 13.466-0= 13.466

CONTOH PERHITUNGAN 2: 1. SO = SK + WK + WT + SP Na Bicarbonat : SK = 1200 -> 1200/25 = 48/ hari WK = 0 hr -> 0 x 48 = 0 WT = 3 hr -> 3 x 48 = 144 SP = 10 % x 1200 = 120 SS = 800 SO = 1200 + 0 + 144 + 120 = 1.464

2. Permintaan Obat = SO – SS = 1.464

 – 

800 = 664

PENGADAAN OBAT E CATALOGUE

Permenkes 63 Tahun 2014 ttg Pengadaan Obat berdasarkan Katalog Elektronik

Seluruh Satuan Kerja di bidang kesehatan baik Pusat maupun Daerah dan FKTP atau FKRTL Pemerintah melaksanakan pengadaan obat melalui E-Purchasing berdasarkan Katalog Elektronik (E- Catalogue) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan



Inpres No 1 Tahun 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Barang jasa Pemerintah



Dan Perpres No, 4 Tahun 2015 tentang perubahan keempat atas Perpres no 54 Tahun 2010

OPTIMALISASI PENGGUNAAN E PROCUREMENT

PENANGANAN KELUHAN OBAT

KELUHAN E-C ATALOGUE OBAT Direktorat Bina Obat Publik melalui:  Email:

[email protected]

 Telepon:

081281753081 atau (021) 5214872

KELENGKAPAN INFORMASI KELUHAN 

Nama, sediaan, kekuatan obat dan ID Paket;



Nama pabrik obat dan nama distributor obat;



Tempat kejadian (nama dan alamat kota/kabupaten dan propinsi, depo  farmasi/apotek/instalasi farmasi rumah sakit pemesan obat);



Tanggal pemesanan obat;



Hasil konfirmasi dengan distributor setempat; dan



Hal-hal lain yang terkait.

PENCATATAN OBAT

SARANA PENCATATAN DAN PELAPORAN 1. Kartu Stok Obat

t

2. LPLPO (Laporan Pemakaian Lembar Pemakaian Obat) 3. LPLPO Sub Unit

33

t

4. C atatan harian penggunaan Obat

4.

C

n

LANJUTAN SARANA PENCATATAN DAN PELAPORAN

5. Berita Acara Stok Opname

t

6. SBBK (Surat Bukti Barang Keluar) dari IFK

Buku Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas Direktorat Bina Obat Publik Kemenkes 2010

PENYELENGGARAAN PENCATATAN 1. Instalasi Farmasi Puskesmas (Gudang Puskesmas) 2. Kamar Obat (Loket) 3. Kamar Suntik 4. Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, Poskesdes 5. Klinik Rumah Tahanan

DI INSTALASI FARMASI PUSKESMAS a) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Buku penerimaan dan Kartu Stok. b) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan : Kartu Stok Obat.

Catatan harian penggunaan obat. Data yang ada pada LPLPO merupakan laporan Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

DI KAMAR OBAT a) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku catatan pemakaian obat harian b) Laporan pemakaian dan per mintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan catatan pemakaian harian dan sisa stok . c) Buku rekapitulasi harian

 ALUR PELAPORAN LPLPO LPLPO SUB UNIT

LPLPO PUSKESMAS

INSTALASI FARMASI KAB/KOTA

Periode Pelaporan LPLPO sudah harus diterima oleh Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.

 LPLPO.xls  Laporan Pemakaian dan

Lembar Permintaan Obat

 ALKES DAN PKRT

KEBUTUHAN AKAN ALAT KESEHATAN

Sepanjang usia manusia, kebutuhan alat kesehatan akan terus bertambah

SISTEM PENGAWASAN ONLINE



Sosialisasi Peraturan kepada Pengguna 



Penyediaan informasi Alat Kesehatan yang telah teregistrasi dan sarana tersertifikasi 



Akses informasi terhadap alat kes yang beredar 

regalkes.depkes.go.id

infoalkes.depkes.go.id e-report.alkes.kemkes.go.id

Manajemen Alkes Puskesmas

MANAJEMEN SARANA, PRASARANA & PERALATAN KESEHATAN SESUAI STANDAR DALAM MENDUKUNG AKREDITASI PUSKESMAS SARANA / BANGUNAN

F PRIMER  A  S  Y  Rawat Inap  A  Non Rawat Inap N K E S

   R    A    D    N    A    T    S    N    A    T    A    R    A    Y    S    R    E    P

Gedung

PRASARANA  Ventilasi Pencahayaan Kelistrikan Gas medis Sanitasi Komunikasi, dll

 ALKES Set Pem. Umum Set Gadar  Set Pem. Kes Ibu Set Pem. Kes Anak Set Obgyn Set Insersi & Ekstraksi AKDR Set Resusitasi Bayi Set Kes Gigi Set Promkes, dll

   N PENILAIAN    A TEKNOLOGI    A    L    O    L    E    G    N    E    P    /    N    E    M    E    J    A    N    A    M

Keselamatan

PERENCANAAN Keandalan

PENGADAAN PENERIMAA  N PELATIHAN

Persyaratan Mutu

PENGOPERASIAN PEMELIHARAAN PENGUJIAN & KALIBRASI PENGHAPUSAN

PERSYARATAN AKREDITASI FASYANKES

Keamanan

Laik Pakai

 M  E   N  D  U  K   U  N  G   Y   A   N  K   E   S    Y   A   N  G   B   E   R   K   U  A   L   I    T   A   S  

PEDOMAN  YANKES

a. Penganggaran Anggaran dan keuangan untuk pemenuhan, penggantian atau pengembangan, pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan Alat Kesehatan. Untuk puskesmas, anggaran bisa bersumber dari: 

Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP)



Pendapatan Puskesmas (BLU)



DAK dan BOK (APBN).



Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).



Anggaran lain sumber (bantuan hibah, bantuan sponsor).

Seluruh sumber anggaran di atas, untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan dan penggantian peralatan dalam pelayanan kesehatan harus masuk di dalam perencanaan atau RAB (rencana anggaran belanja) Puskesmas setiap tahunnya

PRIORITAS PEMENUHAN KEBUTUHAN 



Merupakan tingkat penggunaan atau pemakaian Alat Kesehatan pada pelayanan. Hal ini terkait dengan terhadap banyaknya kebutuhan peralatan tersebut sehingga akan berpengaruh pada tingkat pelayanan dan penghasilan Puskesmas 



Pemenuhan Pelayanan

Pemenuhan pelayanan kesehatan di puskesmas harus di pertimbangkan dengan Permenkes 75 tahun 2015 



Tingkat utilitas

Pengembangan Pelayanan

Penembangan pelayan di Puskesmas dari non rawat nginap menjadi rawat nginap

DIAGRAM ALIR PEMELIHARAAN

PENYIMPANAN 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyimpanan yaitu :



Cara menyimpan (menutup, melipat, menggulung, dll)



Tempat penyimpanan (untuk alat tempat khusus)



Melindungi alat alat tertentu, seperti gunting ujung tajam, pisau/scalpel sisi tajamnya, dll  – 

 – 

alat tertentu memerlukan

 Membuat  Menyusun

Jadwal Kalibrasi

daftar SPA yang wajib dikalibrasi dan dokumen kalibrasi sudah habis masa berlaku, segera menuyun  jadwal dan mengajukan ke Sisterlab melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

SPESIFIKASI ALAT KESEHATAN 

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:



Ijin edar



Kebutuhan sarana (bangunan/ruangan)



Kebutuhan prasarana (listrik, air, gas)



Ketersediaan suku cadang



Biaya operasional (listrik, bahan habis pakai)



Kebutuhan pra-instalasi (pekerjaan sipil, listrik khusus, perpipaan dan komponen pengaman/keselamatan)

CONTOH SPESIFIKASI  Tensimeter,

dengan spesifikasi khusus : ukuran manset, dewasa/anak/bayi,ukuran tekanan 0 200 mmHg, dilengkapi dengan buku manual, masa waktu purna  jual/garansi)  – 



Puskesmas sebagai pengguna barang berperan penting sebagai ujung tombak didalam memanfaatkan serta mengisi ASPAK. Beberapa Tugas dan fungsi Puskesmas dalam penggunaan ASPAK adalah :



Menginput ataupun mengisi seluruh data yang ada di ASPAK.



Menganalisa dan merencanakan usulan kebutuhan pelayanan kesehatan melalui data ASPAK.



Menginput atau mengganti data ASPAK setiap ada perubahan data.



Menjaga validitas data yang ada.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF