Bahasa Pemrograman C++ Builder
December 23, 2016 | Author: Achmad Zulkifli | Category: N/A
Short Description
Download Bahasa Pemrograman C++ Builder...
Description
TUGAS MIKROPROSESSOR
Judul
:
Bahasa Pemrograman C++ Builder
Nama Kelompok
:
Achmad Zulkifli
Juang Haikal Pasha Kelas
:
0611 3031 0145 0611 3031 0157
3 LA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
1
BAB I PENDAHULUAN Pemrograman visual menerapkan konsep event-driven yaitu suatu program yang pengeksekusiannya didasarkan atas kejadian (event) tertentu. Kejadian-kejadian itu sendiri, mempunyai kode program sendiri yang disimpan dalam sebuah fungsi. Pada dasarnya, konsep pemrograman visual ini sama dengan pemrograman procedural, yaitu pemrograman yang memiliki input, proses dan output. Namun, ada satu penambahan yang berbeda, yaitu konsep pemilihan untuk mengeksekusi proses programnya. Konsep inilah yang digunakan untuk menjalankan eventnya. C++ Builder, merupakan bahasa pemrograman yang berkemampuan luas dan sangat canggih yang didukung oleh object-object yang sangat kuat, canggih dan lengkap. Hal itu dimaksudkan agar pengguna dapat lebih mudah dalam merancang, membuat dan menyelesaikan aplikasi yang diinginkan. I.1 Pengertian Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming) Object Oriented Programming (OOP) adalah suatu metode dalam pembuatan program, dengan tujuan untuk menyelesaikan kompleksnya berbagai masalah program yang terus meningkat. Ada dua bagian penting dalam Object Oriented Programming yaitu properties dan event. Properties memiliki nama dan nilai, sementara event hanya memiliki nama dan biasanya berhubungan dengan method, behavior, function dan action. Dalam melakukan pemecahan masalah Object Oriented Programming tidak memandang bagaimana cara memecahkan suatu masalah secara terstruktur, melainakn bagaimana suatu masalah itu dapat diselesaikan dengan menentukan objek-objek apa saja yang dapat memecahkan masalah tersebut. I.2 Konsep Dasar Pemrograman Berorientasi Objek Konsep dasar Object Oriented Programming lebih menekankan pada konsep-konsep berikut ini: I.2.1 Kelas Merupakan kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Misalnya kelas rumah yang menunjuk pada
2
berbagai macam objek yang lebih umum dari rumah itu sendiri (gambaran secara umum).
I.2.2 Objek Merupakan dasar dari sebuah modul dan struktur dalam sebuah program komputer yang berorientasi objek. Misalnya dari kelas rumah tadi yang dapat kita definisikan secara lebih spesifik dan mendetail, sesuai dengan ciri fisik yang nyata dari objek tersebut. I.2.3 Abstraksi Merupakan kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya atau kemampuan untuk mefokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari pelaku abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem. I.2.4 Enkapsulasi Merupakan sebuah metode yang memastikan pengguna tidak dapat mengubah sebuah objek secara leluasa, hanya metode dalam objek tersebut yang diizinkan untuk mengakses keadaannya. Dalam kata lain mengontrol hak akses pengguna dalam melakukan perubahan pada suatu objek. Karena antara objek yang satu dengan yang lainnya itu saling berinteraksi.
3
BAB II BAHASA PEMROGRAMAN C++ BUILDER Sebelum membahas mengenai komponen- komponen standar dalam pemrograman Visual dengan C++ builder. Sekilas mengenai lingkungan C++ builder. C++
Builder
merupakan suatu bahasa pemrograman visual dan berorientasi obyek. Tidak hanya C++ Builder, di pasaran juga terdapat Visual Basic (VB), Visual C++, Delphi, FoxPro, dan lain-lain. Struktur dan sintak bahasa pemrograman C++ Builder mirip dengan bahasa C/C+ +. Bagi Anda yang pernah mengenal C/C++ mudah-mudahan lebih cepat menguasai C++ Builder. Sesuai namanya WINDOWS, maka ciri khas aplikasi under WINDOWS adalah adanya window-window atau jendela. Borland C++ Builder 6 memiliki fasilitas-fasilitas yang penuh dalam mendukung pengembang software sistem informasi, selain mampu untuk aplikasi-aplikasi yang 6 sederhana, ia juga mampu untuk pengembangan softaware yang berorientasikan database standalone (tunggal) maupun client-server (database jaringan). Sampai saat ini, pembuatan aplikasi visual dengan menggunakan bahasa C++ masih merupakan sebuah mimpi buruk bagi para programmer, karena di dalamnya banyak menuntut pembuatan file-file library yang sangat rumit. Namun sekarang Borland C++ Builder 6 telah mengembangkan aplikasi visual secara mudah dan cepat dimengerti. C++ diciptakan oleh Bjarne Stroustrup di laboratorium Bell pada awal tahun 1980-an, sebagai pengembangan dari bahasa C. Saat ini, C++ merupakan salah satu bahasa yang paling populer untuk pengembangan software berbasis OOP. Kompiler untuk C++ telah banyak beredar di pasaran. Software developer yang paling diminati adalah Borland Inc. dan Microsoft Corp. Produk dari Borland untuk kompiler C++ adalah Turbo C++, Borland C++, Borland C++ Builder. Sedangkan dari Microsoft adalah Ms. Visual C++. Walaupun banyak kompiler yang tersedia, namun pada intinya bahasa pemrograman yang dipakai adalah C++. Sebelum mulai melakukan kode program, sebaiknya diingat bahwa C++ bersifat “case sensitive”, yang artinya huruf besar dan huruf kecil dibedakan.
Sebuah fungsi pada C++ pada umumnya berisi sejumlah pernyataan C++ yang dikemas dalam sebuah nama, dan nama ini dapat dipanggil beberapa kali dalam suatu kode C++. Dalam suatu program sering kali lebih mudah kalau dipecah menjadi beberapa fungsi yang masing-masing fungsi melakukan satu/tugas tertentu saja. Fungsi yang telah dibuat 4
dapat dipakai berulang-ulang bahkan oleh programmer lain yang tidak mengerti cara kerjanya tapi tahu cara pakainya saja, jadi detil detil yang rumit, yang merupakan bagian operasi dari program, dapat disembunyikan (prinsip ini dikenal dengan information hiding). Dengan dipecah menjadi beberapa fungsi maka pembuatan program menjadi lebih mudah karena kesalahan-kesalahan yang terjadi terlokalisir dalam masing-masing fungsi. Juga organisasi program menjadi lebih baik karena tugas dari fungsi utama main() menjadi sangat sederhana yaitu melakukan pemanggilan dari fungsi-fungsi ini mengikuti urutan yang dikehendaki. Masing-masing fungsi melakukan tugasnya, setelah selesai lalu kembali ke main(). Pemecahan program menjadi fungsi-fungsi ini dikenal sebagai modular programming atau pemrograman tersetruktur. Fungsi-fungsi dalam C++ pada umumnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Masing-masing fungsi mempunyai nama, aturan penamaan fungsi sama seperti penamaan variabel. Nama fungsi ini diikuti sepasang tanda kurung yang oleh C++ dipakai untuk membedakan fungsi dengan variabel. Dalam tanda kurung ini dapat berisi argumen-argumen fungsi tersebut. Jika fungsi ini tidak memerlukan argumen maka dalam tanda kurung ini tidak berisi apa-apa. Jika fungsi memerlukan argumen maka argumen-argumennya dapat berupa variabel-variabel dari berbagai tipe, antara argumen yang satu dengan argumen yang lain dipisahkan dengan koma. Badan dari masing-masing fungsi, mulai segera setelah tanda kurung tutup dari nama fungsi, harus dimulai dengan tanda kurung { dan diakhiri dengan tanda kurung }. Badan dari fungsi ini berisi deklarasi variabel-variabel dan penyataan-pernyataan. Fungsi secara umum akan dibagi menjadi dua yaitu fungsi yang tidak memiliki keluaran formal (void function) dan fungsi yang memiliki keluaran formal. Void function ini pengertiannya sama dengan prosedur di bahasa pemrograman pascal dan clipper. C++ memperbolehkan pemanggilan fungsi oleh kode program yang ditulis sebelum fungsi yang dipanggil di buat. Untuk pemanggilan fungsi seperti ini maka fungsi tersebut harus memiliki prototipe. Prototipe diletakan di bagian awal program sehingga walaupun fungsi tersebut belum ditulis tetapi namanya sudah dikenal terlebih dahulu. Sebelum digunakan (dipanggil), suatu fungsi harus dideklarasikan terlebih dahulu. Pendeklarasiannya yaitu : Tipe_fungsi nama_fungsi(parameter_fungsi) { statement
5
statement } 2.1 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN FUNGSI : 1.
Kalau tipe fungsi tidak disebutkan, maka akan dianggap sebagai fungsi dengan
nilai keluaran bertipe integer. 2.
Untuk fungsi yang memiliki keluaran bertipe bukan integer, maka diperlukan
pendefinisian penentu tipe fungsi. 3.
Untuk fungsi yang tidak mempunyai nilai keluaran maka dimasukkan ke
dalam tipe void 4.
Pernyataan yang diberikan untuk memberikan nilai akhir fungsi berupa
pernyataan return. 5.
Suatu fungsi dapat menghasilkan nilai balik bagi fungsi pemanggilnya.
Contoh fungsi tanpa keluaran untuk mengkuadratkan bilangan-bilangan bulat adalah sebagai berikut: void hitung_pangkat3(int n) { int pangkat3= 0; kuadrat = n * n; cout
View more...
Comments